Upload
laksmitadewiasastani
View
339
Download
42
Embed Size (px)
DESCRIPTION
ALK - Analisis Perusahaan Keseluruhan
Citation preview
ANALISIS LAPORAN KEUANGANPT. ACE HARDWARE INDONESIA
Makalah ini membahas tentang Analisis Penilaian Perusahaan Keseluruhan
Disusun oleh:Arannisa H S 120110120058Fatimah Alfritta Rindani 120110120163Laksmita Dewi Asastani 120110120182
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNISUNIVERSITAS PADJAJARAN
2015
ANALISIS PENILAIAN PERUSAHAAN KESELURUHAN
1. Analisis Perusahaan dari Aspek Keuangan
A. Five Porter’s Analysis
Bargaining Power of Supplier
Pembelian impor PT Ace Hardware Indonesia termasuk tinggi, dan
memang bargaining power of supplier dari PT Ace Hardware Indonesia
termasuk tinggi pula, tetapi bila dilihat dari industrinya PT Ace Hardware
Indonesia merupakan perusahaan retail yang menjual beragam barang
untuk produk home improvement dan lifestyle. Dengan menjual barang
yang beragam PT Ace Hardware Indonesia ini memiliki pemasok yang
cukup banyak sehingga PT Ace Hardware Indonesia dapat dengan
mudahnya berpindah pemasok. Namun, pembelian atas barang persedian
dilakukan secara impor sehingga untuk berpindah dari pemasok yang satu
ke pemasok yang lain perusahaan harus mengeuarkan biaya lagi, yaitu
switching cost. Jadi, dengan memiliki pemasok yang relatif banyak
bargaining power of supplier-nya terlihat lemah, tetapi dilihat dari
switching cost yang akan timbul akibat pergantian pemasok lumayan
tinggi maka bargaining power of supplier dari PT Ace Hardware
Indonesia adalah sedang.
Bargaining Power of Buyer
Pada perusahaan Ace Hardware pembeli memiliki bargaining power of
buyer yang rendah, karena sedikitnya perusahaan pesaing yang
menawarkan produk diferensiasi dengan berbagai jenis dan selengkap Ace
Hardware.Sehingga pembeli tidak memiliki banyak pilihan dan akan
membeli produk Ace Hardware tersebut.
Ancaman Produk atau Jasa Pengganti
Ancaman yang ditimbulkan dari Produk atau Jasa Pengganti dari Ace
Hardware merupakan ancaman yang tinggi, karena pada zaman sekarang
ini banyaknya perusahaan online shop yan menawarkan berbagai barang.
Kemudahan dalam bertransaksi ini menjadikan ancaman yang tinggi bagi
PT Ace Hardware Indonesia, karena pembeli tentu saja akan lebih
menyukai hal yang praktis.
Ancaman Dari Perusahaan atau Kompetitor yang Sudah Ada
Ancaman yang ditimbulkan dari perusaahaan atau kompetitor yang sudah
ada bagi PT Ace Hardware Indonesia merupakan ancaman yang rendah,
karena perusahaan pesaing PT Ace Hardware Indonesia adalah perusahaan
ritel yang belum memiliki diferensiasi setinggi PT Ace Hardware
Indonesia. Contohnya, IKEA, Perusahaan ini menyediakan barang-barang
home appliance, peralatan dapur, dan peralatan kebersihan untuk rumah
tangga. IKEA telah sukses di 38 negara dengan lebih dari 280 gerai ritel.
Dengan mengusung tujuan bisnis untuk menyediakan kelengkapan rumah
dengan harga yang rendah dan mampu dimiliki oleh setiap lapisan
masyarakat serta bentuk produknya yang khas, IKEA dapat merebut pasar
yang menjadi sasaran PT Ace Hardware Indonesia.
Masuknya Ancaman Dari Perusahaan Pendatang Baru
Untuk memulai perusahaan dalam industri yang sama dengan PT Ace
Hardware Indonesia dibutuhkannya modal yang besar untuk memulai
usaha. Dalam membuka suatu gerai franchise yang sudah besar pun
memiliki kriteria nya sendiri, beberapa menerapkan keharusan adanya
pengalaman dibidang retail tersebut selama lebih dari 5 tahun. karena
diharuskannya ada diferensiasi produk dan juga kelengkapan produk. Jadi
ancaman adanya perusahaan yang masuk ke industry termasuk rendah.
Kesimpulan:
Dari pembahasan yang telah dipaparkan,penulis mengambil kesimpulan
sebagai berikut:
1. Bargaining Power of Suppliers = Sedang
2. Bargaining Power of Buyers = Rendah
3. Threat of Substitute Products or Service = Tinggi
4. Threat of Increased Competition From Rivals In the Market = Tinggi
5. Threat of New Entrants Into the Market = Rendah
Dari kelima aspek tersebut, sebaiknya perusahaan PT Ace Hardware
Indonesia memakai strategi diferensiasi produk.
B. Analisis Operasi
Pada tahun 2013, Perseroan mempertahankan kinerjanya dengan
meningkatkan keunggulan operasionalnya dan secara aktif melanjutkan
ekspansi usaha. Pada saat yang sama, kinerja dan penampilan gerai yang
ada juga ditingkat- kan agar menjadi lebih menarik. Meskipun SSG lebih
rendah karena kanibalisasi sementara, penjualan tetap meningkat lebih dari
20.9% dengan dukungan gerai baru yang dibuka. Ekspansi bisnis
Perseroan merupakan salah satu pilihan paling solid bagi pertumbuhan
dalam memperkuat posisi Perseroan di sektor home improvement and
lifestyle.
C. Analisis Investasi
Pada Catatan Atas Laporan Keuangan PT Ace Hardware Indonesia
ditemukan bahwa Grup tidak memiliki investasi dalam sekuritas utang.
Perusahaan memfokuskan investasinya pada modal kerja, terutama pada
persediaan. Hal ini disebabkan karena pada saat membuka lebih banyak
gerainya di luar Jakarta, Perseroan harus menyediakan lebih banyak
persediaan yang terkait dengan distribusi, terutama ke area terpencil.
Selain itu PT Ace Hardware Indonesia memiliki sekuritas ekuitas
dimana mencerminkan bagian kepemilikan pada entitas lain. Contohnya
meliputi saham biasa dan saham preferen. Grup mempunyai kepemilikan
saham secara langsung pada entitas anak. Entitas anak tersebut mempunyai
bisnis yang bergerak pada bidang mainan dengan brand Toys Kingdom.
Penyertaan saham yang dilakukan PT Ace Hardware Indonesia pada
tanggal 31 Desember 2013 dan 2012
Dengan presentase kepemilikan terkahir PT Toys Game Indonesia
pada tahun 2013 sebesar 59,9988%, PT Ace Hardware Indonesia dapat
disebut sebagai pihak yang mengendalikan ( controlling interest ) dimana
investor disebut sebagai induk perusahaan dan perusahaan yang
diinvestasikan sebagai anak perusahaan.
Di dalam buku subramanyam dikatakan bahwa seluruh sekuritas utang
dan sekuritas ekuitas yang dipasarkan dan tidak memiliki pengaruh,
dianggap aktivitas investasi. Dari pernyataan tersebut dapat disimpulkan
bahwa PT Ace Hardware Indonesia tidak memiliki aktivitas investasi antar
perusahaan karena tidak adanya kepemilikan atas sekuritas utang dan
sekuritas ekuitas yang tidak memiliki pengaruh. Hal tersebut dibuktikan
dengan kepemilikan PT Toys Game Indonesia yang dikategorikan sebagai
sekuritas ekuitas pihak yang mengendalikan.
D. Analisis Pendanaan
Capital Structure
2014 2015 2016 2017 2018
Long
Term
Debt
Rp555,555,5
50 Rp0 Rp0 Rp0 Rp0
% 0% 0% 0% 0% 0%
Current
Liablities
Rp303,424,5
68,489
Rp364,450,5
47,586
Rp436,744,7
71,842
Rp526,635,4
94,220
Rp635,298,4
99,247
% 11% 11% 11% 11% 11%
Retained
Earnings
Rp
1,813,744,33
1,709
Rp
2,310,487,81
8,930
Rp
2,949,197,09
0,211
Rp
3,759,888,57
4,647
Rp
4,778,838,05
0,361
% 68% 72% 75% 78% 80%
Common
Stock
Rp
171,500,000,
000
Rp
171,500,000,
000
Rp
171,500,000,
000
Rp
171,500,000,
000
Rp
171,500,000,
000
% 6% 5% 4% 4% 3%
Preferred
Stock
Rp
-
Rp
-
Rp
-
Rp
-
Rp
-
% 0% 0% 0% 0% 0%
Paid in
Capital
Rp
368,122,496,
948
Rp
368,122,496,
948
Rp
368,122,496,
948
Rp
368,122,496,
948
Rp
368,122,496,
948
% 14% 11% 9% 8% 6%
Total
Permodal
an
Rp2,657,346,
952,697
Rp3,214,560,
863,464
Rp3,925,564,
359,001
Rp4,826,146,
565,815
Rp5,953,759,
046,556
% 100% 100% 100% 100% 100%
Berdasarkan perhitungan diatas dapat diketahui
bahwa struktur pendanaan PT Ace Hardware
Indonesia lebih dominan berasal dari retained
earnings. Dapat dilihat pada diagram
pie untuk tahun 2014, dimana retained
earnings mempunyai kompisi yang
besar dalam struktur modal PT. Ace
Hardware Indonesia sebesar 68%. Di
dalam diagram pie kita juga dapat melihar bahwa pendanaan PT Ace
Hardware Indonesia yang berasal dari hutang relatif lebih sedkit bila
dibandingkan dengan saham atau retained earnings dengan nilai proporsi
sebesar 11% untuk Current Liabilities.
E. Analisis Kredit
Bedasarkan Analisis Kredit pada PT Ace Hardware Indonesia, likuiditas
dan solvabilitas perusahaan adalah sebagai berikut :
Currenr Ratio
PT. Ace Hardware Indonesia dalam keadaan yang likuid. Dari angka
diatas dapat diartikan bahwa pada tahun 2014, 1 current liabilitas PT. Ace
Hardware Indonesia dapat ditutupi oleh 6,34 current asset nya
Cash to Current Assets Ratio
Cash to Current Assets Ratio
2014 2015 2016 2017 2018
Cash to Current Assets
Ratio
0.2838293
12
0.3198963
79
0.3550055
28
0.3878806
02
0.4172374
19
Angka pada tahun 2014 memiliki arti bahwa dari 100% current asset,
28%nya berbentuk kas, dan pada tahun 2018 dari 100% current asset,
41%nya berbentuk kas. Angka ini meningkat disetiap tahunnya. Sehingga
dapat dikatakan bahwa likuiditas PT. Ace Haardware Indonesia
meningkat.
Current Ratio
2014 2015 2016 2017 2018
Current
Ratio
6.34414158
7 6.718940722
7.14212745
3 7.54031612
7.93256803
9
Cash to Current Liablities
Cash to Current Liablities Ratio
2014 2015 2016 2017 2018
Cash to Current Liablities
Ratio
1.8006533
43
2.1493648
07
2.5354947
29
2.9247423
52
3.3097642
12
Rasio diatas menunjukkan tren yang meningkat, yang mena memiliki
interpretasi yang baik. PT Ace Hardware Indonesia dapat menutupi
liabilitas jangka pendeknya dengan menggunakan kas dan setara kas yang
tersedia.
Quick Ratio
Acid Test Quick Ratio
2014 2015 2016 2017 2018
Quick Ratio
1.90014073
5
2.24946823
6 2.63644734 3.025921929 3.411128008
PT. Ace Hardware Indonesia dalam keadaan yang likuid. Dari angka
diatas dapat diartikan bahwa pada tahun 2014 PT. Ace Hardware
Indonesia dapat menutup 1.900140735 liabilitasnya dengan 1 aset lancar,
namun tidak mempertimbangkan besarnya persediaan.
Total Utang terhadap Total Modal
Total Debt to Total Capital
2014F 2015F 2016F 2017F 2018F
Total Debt to Total
Capital Ratio
0.051283
165
0.042548
304
0.035031
729
0.02861
536
0.023260
542
Angka diatas menunjukan bahwa dari seluruh modal yang dimiliki oleh
PT. Ace Hardware Indonesia , 5,1%nya merupakan modal dalam bentuk
utang. Angka ini terus menurun setiap tahunnya.
Total Utang terhadap Modal Ekuitas
Total Debt to Equity Capital
2014F 2015F 2016F 2017F 2018F
Total Debt to Equity
Capital Ratio
0.054055
291
0.044439
113
0.036303
503
0.02945
832
0.02381
448
Angka diatas menunjukan bahwa besarnya utang merupakan sekian kali
lipat dari ordinary share yang dimiliki oleh PT. Ace Hardware Indonesia.
Contohnya pada tahun 2014, utang yang dimiliki perusahaan adalah
sebesar kali 5.4055291 lipat dari ordinary share perusahaan.
Hubungan Laba dengan Beban Tetap
Earnings to Fixed Charges
2014F 2015F 2016F 2017F 2018F
Earnings to Fixed
Charges Ratio
0.434173
314
0.434173
314
0.434173
314
0.434173
314
0.434173
314
Angka diatas menunjukan kemampuan laba untuk menutupi beban tetap
yang ada. Contohnya, angka pada tahun 2014 menunjukan bahwa setiap 1
beban yang ada pada perusahaan dapat ditutupi dengan 0.434173314 laba
nya.
Analisis Periode Penagihan Bunga
Times Interest Earned Analysis
2014F 2015F 2016F 2017F 2018F
Times Interest
Earned Ratio
198.3217
787
245.9886
428
298.035
547
361.0869
494
437.4376
264
Angka diatas menunjukan seberapa besar EBIT dapat menutup biaya
bunga pada PT. Ace Hardware Indonesia. Contohnya, angka pada tahun
2014 menunjukan bahwa biaya bunga dapat ditutup oleh EBIT
perusahaan sebanyak sekitar 198.3217787 kali.
2. Analisis Keuangan Berdasarkan Z Score
Rumus Z Score =
1.2A+1.4B+3.3C+0.6D+1.0E
Hasilnya = 23.3129
Berdasarkan perhitungan diatas dapat diketahui bahwa PT Ace Hardware
Indonesia berada di zona aman. Indikator bahwa suatu perusahaan berada di
zona aman adalah dimana hasil z scorenya lebih dari atau sama dengan 2.99.
Hasilnya yang didapat oleh PT Ace Hardware Indonesia adalah 23.3129
dimana lebih ddari 2.99 yang menunjukkan zona aman. Sehingga dapat disimpulkan
bahwa PT Ace Hardware Indonesia berada di zona aman.
A Working Capital Rp1,047,629,443,407Total Assets Rp1,789,122,177,449A 0.585555004 B Retained Earnings Rp1,434,194,499,000Total Assets Rp1,789,122,177,449B 0.801619094 C EBIT 622,993,945,777Total Assets Rp1,789,122,177,449C 0.348212075 D Market Value of Euity
Rp11,576,250,000,000
Total Liabilities Rp382,442,180,473D 30.26928145 E Sales 3,895,446,376,165Total Assets Rp1,789,122,177,449E 2.177294779
3. AnalisisKeuangan Berdasarkan Faktor Eksternal
Berdasarkan Laporan tahunan PT ACE Hardware Indonesia
Pada tahun 2010, pertumbuhan ekonomi dalam negeri 6% , memberikan iklim
usaha yang kondusif bagi PT ACE Hardware Indonesia dalam menjalankan kegiatan
usahanya. Indeks Harga Konsumen mencatat inflasi year – over – year 6,3 %. Inflasi
yang realtif tinggi ini disebabkan terbatasnya pasokan beberapa komoditas pangan
dasar. Walaupun adanya kondisi tersebut , perusahaan mampu membuka peluang –
peluang terbaru. Peningkatan terjadi pada permintaan , pemasaran, dan performa
harga saham. Hal ini memberikan bukti keunggulan perusahaan dalam mejaga
kepercayaan pemegan saham dan loyalitas pelanggan..
Pada tahun 2011, pertumbuhan ekonomi Indonesia mencapai 6,6 % . Faktor
yang mendorong pertumbuhan ini adalah penyerapan anggaran pemerintah dan
kekuatan ekonomi domestik. PT Ace Hardware Indonesia tetap mampu
mempertahankan kinerjanya , terbukti dengan pembukaan 8 gerai baru dan 5 gerati
Toys Kingdom. Perluasan / ekpansi perusaahn meupakan salah satu cara untuk
memperkuat posisi Perusahaan ini.
PT ACE Hardware pun berpedoman pada peraturan – peraturan pemerintah.
Sebagai contohnya , dalam menentukan tingkat suku bunga yang sesuai , perusahaan
mempertimbangkan tingkat suku bunga obligasi pemerintah yang didenominasikan
dalam mata uang imbalan akan dibayar dan memiliki jangka waktu yang serupa
dengan jangka waktu liabilitas yang terkait. Pada tahun 2013 Pemerintah
melaksanakan kenaikan harga bahan bakar ( BBM) dan penetapan tarif dasar listrik
( TDL ). Walaupun adanya kebijakan tersebut PT Ace Hardware Indonesia masih
dapat menjalankan strategi sesuai yang direncanakan , yaitu seperti pembukaan gerai
baru. Adapun keadaan ekonomi nasional yang fluktuatif tidak menghalangi prestasi
kinerja PT ACE Hardware Indonesia. Perusahaan ini dapat menghasilkan kinerja yang
melebihi harapan pada aspek operasional dan keuangan. Dapat disimpulkan bahwa
walapun adanya regulasi pemerintah yang berubah pada tiap tahun , PT ACE
Hardware Indonesia tetap dapat mempertahankan kinerja baiknya dan memilii strategi
yang baik untuk persiapan menghadapi tahun – tahun berikutnya.