9
ALUR PERUSAHAAN PERUSAHAAN DAGANG A. Karakteristik Transaksi Perusahaan Dagang Perusahaan dagang merupakan jenis perusahaan yang berusaha mencari keuntungan dari manjual barang dagangan. Di sekitar kita banyak sekali terdapat perusahaan dagang, contohnya toko yang menjual peralatan listrik, supermarket, toko bahan bangunan, dan lain-lain. Karakteristik perusahan dagang dapat dilihat dari beberapa sudut, diantaranya dilihat dari aktivitasnya yakni membeli dan menjual barang dalam bentuk yang sama. Selain itu juga melakukan transaksi yang serupa dilakukan oleh perusahaan jasa, seperti transaksi pembayaran hutang, penerimaan pelunasan piutang, pembayaran biaya dan sejenisnya yang dilakukan oleh perusahaan jasa juga dilakukan oleh perusahaan dagang. Dilihat dari pengukuran laba bersihnya, secara konseptual perusahaan dagang adalah sama dengan perusahaan jasa, di mana laba ataurugi bersih diperoleh dari matching antara pendapatan dan biaya. Dalam perusahaan dagang, sumber utama pendapatan adalah dari penjualan barang dagangan yang biasa disebut dengan pendapatan penjualan atau penjualan. 1. Skema Siklus Akuntansi Seperti pada Perusahaan Jasa, siklus akuntansi perusahaan dagang merupakan arus data akuntansi sejak terjadinya transaksi sampai dengan dibuatnya laporan keuangan adalah sebagai berikut:

Alur Perusahaan Perusahaan Dagang

Embed Size (px)

DESCRIPTION

SSs

Citation preview

Page 1: Alur Perusahaan Perusahaan Dagang

ALUR PERUSAHAAN PERUSAHAAN DAGANG

A.  Karakteristik Transaksi Perusahaan Dagang

Perusahaan dagang merupakan jenis perusahaan yang berusaha mencari keuntungan

dari manjual barang dagangan. Di sekitar kita banyak sekali terdapat perusahaan dagang,

contohnya toko yang menjual peralatan listrik, supermarket, toko bahan bangunan, dan lain-

lain.

Karakteristik perusahan dagang dapat dilihat dari beberapa sudut, diantaranya dilihat

dari aktivitasnya yakni membeli dan menjual barang dalam bentuk yang sama. Selain itu juga

melakukan transaksi yang serupa dilakukan oleh perusahaan jasa, seperti transaksi

pembayaran hutang, penerimaan pelunasan piutang, pembayaran biaya dan sejenisnya yang

dilakukan oleh perusahaan jasa juga dilakukan oleh perusahaan dagang.

Dilihat dari pengukuran laba bersihnya, secara konseptual perusahaan dagang adalah

sama dengan perusahaan jasa, di mana laba ataurugi bersih diperoleh dari matching antara

pendapatan dan biaya. Dalam perusahaan dagang, sumber utama pendapatan adalah dari

penjualan barang dagangan yang biasa disebut dengan pendapatan penjualan atau penjualan.

1.   Skema Siklus Akuntansi

Seperti pada Perusahaan Jasa, siklus akuntansi perusahaan dagang merupakan arus data

akuntansi sejak terjadinya transaksi sampai dengan dibuatnya laporan keuangan adalah

sebagai berikut:

Page 2: Alur Perusahaan Perusahaan Dagang

Apabila diuraikan lebih lanjut siklus Akuntansi tersebut di atas akan tediri dari kegiatan

sebagai berikut:

Tahap Pencatatan:

1. Pembuatan atau penerimaan bukti untuk transaksi-transaksi yang tejradi dalam

perusahaan.

2. Pencatatan bukti transaksi dalam jurnal.

3. Pemindahbukuan (posting) dari jurnal ke perkiraan yang bersangkutan di buku besar.

Tahap Pengikhtisaran:

4. Pembuatan Neraca Saldo (Trial Balance) dari perkiraan-perkiraan di buku besar.

5. Pembuatan Neraca Lajur dan Ayat Jurnal Penyesuaian (Adjusting Entries).

6. Penyusunan Laporan Keuangan.

7. Pembuatan Ayat Jurnal Penutupan (Closing Entries)

8. Pembuatan Neraca Saldo Penutupan (Post Closing Trial Balance)

9. Pembuatan Ayat Jurnal Balik (Reversing Entries)

B.  Jurnal Khusus

Pada perusahaan dagang jurnal yang digunakan tidak sama dengan pada perusahaan

jasa, karena transaksi pada perusahaan dagang relatif lebih banyak dan beragam. Jurnal yang

selama ini kita kenal adalah apa yang disebut dengan jurnal umum. Apabila transaksi yang

harus dicatat jumlahnya banyak, penggunaan jurnal umum menjadi kurang efisien.

Di samping itu oleh karena banyak dari transaksi-transaksi yang diolah tadi merupakan

transaksi yang homogen, maka penggunaan jurnal yang khusus dirancang untuk transak-

transaksi yang sejenis ini, akan banyak menghemat waktu, tenaga dan biaya.

Jumlah, tujuan dan bentuk dari jurnal-jurnal khusus yang dipergunakan oleh perusahaan

perdagangan sudah tentu akan berbeda antara satu dengan yang lain, tergantung dari

kebutuhan perusahaan. Pada perusahaan-perusahaan yang berukuran sedang, jurnal khusus

yang paling sering dipakai untuk mencatat transaksi yang terjadi berulang-ulang umumnya

meliputi:

Page 3: Alur Perusahaan Perusahaan Dagang

Jurnal Mencatat Transaksi

Jurnal Penjualan (Sales Journal) Penjualan secara kredit

Jurnal Penerimaan Kas (Cash Receipts

Journal)

Penerimaan uang kas dari segala sumber

Jurnal Pembelian (Purchases Journal) Pembelian barang dagangan dan barang-barang lain

secara kredit

Jurnal Pengeluaran Kas (Cash Payments

Journal)

Pengeluaran uang kas untuk segala tujuan

Jurnal Umum (General Journal) Transaksi yang tidak bisa dicatat ke dalam keempat

jurnal khusus di atas

Penjualan

Penjualan barang dagang secara tunai dicatat sebagai debit pada akun kas dan kredit

pada akun penjualan. Dalam praktek, biasanya penjualan secara tunai ini dicatat dalam buku

penerimaan kas.

Penjualan barang dagang secara kredit dicatat sebagai debit pada akun piutang dagang

dan kredit pada akun penjualan.

Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit

2005

Okt 11 Piutang Usaha

Penjualan

121

411

Rp       100.000,-

Rp      100.000,-

Untuk menghindarkan pencatatan yang berulang-ulang atas transaksi penjualan secara

kredit dapat digunakan sebuah jurnal khusus, yaitu jurnal penjualan.

Setiap pencatatan ke dalam jurnal harus didasarkan atas suatu dokumen yang

merupakan bukti dari transaksi penjualan, biasanya disebut dengan faktur penjualan. Salah

satu contoh faktor penjualan nampak seperti di bawah ini.

Page 4: Alur Perusahaan Perusahaan Dagang

PD HENDRAJalan D. Tondano 19 Malang

 Kepada

yth.                                                              Malang, 2 Desember 2005PD GarudaKompleks Pertokokan SawojajarMalang

Banyaknya Keterangan Harga Satuan Jumlah

750

20

20

Beras

Gula

Minyak Goreng

6.000

15.000

7.500

4.500.000

600.000

300.000

Jumlah 5.400.000

Hormat kami,

WijayantoKepala Bagian Penjualan

a.   Jurnal Penjualan

Dalam perusahaan dagang jurnal penjualan digunakan untuk mencatat transaksi penjual

secara kredit.

Bentuk jurnal penjualan tergantung pada kehendak perusahaan yang bersangkutan.

Salah satu bentuk yang digunakan adalah sebagai berikut:

Jurnal Penjualan                                                                        Hal :

Tanggal Nomor Faktur Debitur Ref. Jumlah

Contoh:

Misalnya selama bulan Desember 2005 pada PD Hendra terjadi penjualan kredit

sebagai berikut:

2    November    Penjualan kepada PD Garuda Rp. 5.400.000,- faktur no. 415

3    November    Penjualan kepada Fa Umar Rp. 10.416.000,- faktur no. 416

5    November    Penjualan kepada Sejati & Co seharga Rp. 5.220.000,- faktur no. 417

9    November    Penjualan kepada CV Kekar Jaya seharga Rp. 9.580.000,- faktur no. 418

Page 5: Alur Perusahaan Perusahaan Dagang

10  November    Penjualan kepada PD Rajin seharga Rp. 6.600.000,- faktur no. 419

17  November    Penjualan kepada Toko Matahari seharga Rp. 7.460.000,- faktur no. 420

23  November    Penjualan kepada PD Gerhana seharga Rp. 10.008.000,- faktur no. 421

26  November    Penjualan kepada CV Pamenang seharga Rp. 5.040.000,- faktur no. 422

27  November    Penjualan kepada Fa Umar seharga Rp. 11.632.000,- faktur no. 423

Pencatatan transaksi tersebut di atas dalam jurnal penjualan adalah seperti berikut:

Jurnal Penjualan                                                                              Hal : 35

Tanggal Nomor

Faktur

Debitur Ref. Jumlah

2005

Nop        2 415 PD Garuda               5.400.000,-

               3 416 Fa Umar             10.416.000,-

               5 417 Sejati & Co               5.220.000,-

               9 418 CV Kekar Jaya               9.580.000,-

             10 419 PD Rajin               6.600.000,-

             17 420 Toko Matahari               7.460.000,-

             23 421 PD Gerhana             10.008.000,-

             26 422 CV Pamenang               5.040.000,-

             27 423 Fa Umar             11.632.000,-

            77.560.000,-