AMPHIBIA.pptx

Embed Size (px)

Citation preview

AMPHIBIA

Amphibia berasal dari kata, Amphi artinya rangkap dan bios yang artinya kehidupan. Hal ini karena sebagian besar anggota classis Amphibia hidup dengan dua bentuk kehidupan yaitu fase larva dalam air, kemudian fase dewasa di darat, tapi tidak semua anggota classis ini demikian. Karena ada beberapa species yang hidupnya terus di dalm air atau sama sekali tidak mengalami kehidupan di dalam air. Karena itu ada beberapa ahli yang menggunakan nama Batrachia (Batrachos = katak) untuk menggatikan nama Amphibia, tapi pemakaian nama ini tidak meluas.

Classis AMPHIBIACiri-ciri Amphibia :

Kulit licin atau kasar, tidak berambut, tidak bersisik dan tidak berbulu.Embrio tidak mempunyai selaput, telur tidak mempunyai kulit yang kedap air. Sehingga fase telur dan embrio pada katak mutlak butuh air.Respirasi kebanyakan Amphibia terutama dari Ordo Anura pada bentuk larva dengan menggunakan insang, pada yang dewasa menggunakan kulit dan paru-paru, ada juga yang menggunakan langit-langit mulutnya untuk respirasi.Merupakan hewan berdarah dingin (Poikiloterm)Fertilisasi secara eksternal.Klasifikasi Amphibia

Amphibia berasal dari Crossopterygii ( ikan sirip bergelambir berdaging yang ditunjang tulang dengan pola tulang sama dengan tetrapoda ) yang hidup 50 juta tahun yang lalu, tepatnya dari kelompok Rhipidistia. Amphibia merupakan perintis vertebrata darat. Amphibia awal panjangnya sekitar 60 cm, kemudian ditemukan juga fosil pada jaman karbon dengan panjang lebih dari 2,5 meter.

Amphibia di bagi menjadi 3 Subclassis 1. Subclassis Lepospondyli (punah). Tubuhnya silindris. Hidup di air.2. Subclassis Labyrinthodontia (punah, dianggap sebagai nenek moyang Reptilia). Punah 175 juta tahun lalu. Ada yang hidup di air dan ada yang menunjukan sifat hewan darat. Struktur giginya rumit.3. Lissamphibia (mencakup semua Amphibia yang ada sekarang)Kulit mengandung banyak kelenjar mukus, (Liss = licin), dengan banyaknya kelenjar ini memungkinkan permukaan kulit selalu basah dan kondisi ini mndukung amphibia untuk menggunakan kulitnya sebagai alat respirasi. Lapisan kulit luar menanduk dan mengelupas secara berkala. Rangka kaki dari tulang dan rawan. Mempunyai 4 jari. Struktur gigi tidak rumit dan ada yang tidak bergigi. Lissamphibia dibagi menjadi 3 ordo yaitu Urodela / Caudata, Gymnophiona / Apoda dan Anura.

LissamphibiaOrdo Caudata / Urodela. Sering dikenal sebagai kadal air, karena mempunyai ekor yang panjang seperti kadal. Amphibia berekor ini meliputi dua kelompok yaitu yang memiliki branchia (insang) seumur hidup disebut perenibranchiata. Kelompok ini mempunyai insang seumur hidup peredaran darahnya serupa ikan, misalnya Necturus, Proteus dan Siren. Dan kelompok kedua yaitu tidak di jumpai branchia pada hewan dewasa disebut caducibranchiata misalnya Amphiuma, Salamandra dan Triturus (Gb. 4.1). Ordo ini anggotanya tidak ditemukan di Indonesia.

LissamphibiaOrdo Gymnophiona / Apoda Bentuk hewan seperti cacing sering dianggap sebagai cacing pendek, mempunyai kepala (dengan cranium dan rahang), tidak mempunyai kaki. Hidup dalam tanah dikenal secara umum dengan nama Sesilia. Merupakan Amphibia tropis yang eksklusif sebagian besar terdapat di Afrika dan Amerika Selatan. Ordo ini terdiri dari 7 Familia, 4 Familia mempunyai penyebaran yang luas, hanya satu familia yang terdapat di Asia Tenggara yaitu familia Ichthyophiidae. Di Indonesia familia ini ada 13 species yang dimasukan dalam 2 Genus yaitu genus Caudacaecilia dan Ichthyophis. The Axolotl is an amphibian, a salamander, part of the order Caudata/Urodela

LANJUTANGenus Caudacaecilia hanya terdiri dari 2 species yang terdapat di Kalimantan dan Sumatra sedang genus Ichthyophis tersebar di Jawa, Kalimantan dan Sumatra. Di Jawa sendiri hanya terdapat satu species Ichthyophis glutinosus. Panjang species tersebut sekitar 15 40 cm, kulit licin halus tanpa sisik, warna coklat tua hingga hitam kebiruan, dengan garis kuning terang di kedua sisi tubuh. Penyebaran jenis ini hingga India dan Indo-Cina.LissamphibiaOrdo Anura (Katak Sejati)Amphibia tanpa ekor, tubuh dengan 4 tungkai dengan kepala yang jelas. Merupakan kelompok amphibia terbesar. Di seluruh dunia ada sekitar 4100 species dan 450 species terdapat di Indonesia (sekitar 11 % dari seluruh species di dunia). Secara keseluruhan ordo Anura dibagi menjadi 24 30 familia. Di Indonesia sendiri dari 450 species tersebut dimasukan 10 familia, 6 familia diantaranya terdapat di Jawa. Ada beberapa karakter pembeda penting yang harus diperhatikan dalam identifikasi atau pengenalan species-species dari ordo ini (Gb. 4.2). Untuk lebih praktisnya kita juga dapat menggunakan kunci identifikasi, untuk kunci identifikasi Ordo Anura ke dalam familia-familianya

Berikut diuraikan beberapa Familia penting yang sering ditemukanFamilia Ranidae (Katak Sejati)Penyebaran dari familia ini paling luas di Indonesia, ada 10 genus yang terdiri sekitar 100 species. Familia ini dibagi menjadi 2 Subfamilia berdasarkan morfologi jari dan adanya lipatan dorsolateral.

Lanjutan familia RanidaeSubfamilia RaninaeCiri-ciri :Jari dengan ujung membesar.Terdapat lekuk sirkum marginalAda atau tidak ada lipatan dorsolateral, sebagian besar terdapat lipatan dorsolateral (tergantung dari genusnya).Tubuh ramping.Contoh species : Huia masonii, Rana (Hylarana) erytraea, R. (H). Chalconata, Rana (Aquarana) catesbeiana (katak lembu), Rana (Aquarana) musholini (Katak Batu Sumatra Barat) (Gb. 4.3).

Rana (A) catesbeiana merupakan katak yang diintroduksi untuk tujuan budidaya, katak ini berasal dari sekitar sungai Missisipi perbatasan antara Kanada dan Meksiko. Namun katak ini masuk ke Indonesia dari Taiwan. Katak ini cukup besar, panjangnya dapat mencapai 20 cm dan relatif mudah dibudidayakan. Rana (A). musholini merupakan katak asli Sumatera Barat, ukurannya sangat besar dapat mencapai panjang 22 cm, meski dapat dikonsumsi namun sayang sampai saat ini katak ini belum bisa ditangkarkan. Ukuran tersebut sedikit lebih kecil dari jenis katak lain yang juga bisa dimakan yaitu Pyxicephalus adspersus (katak banteng Afrika) dengan panjang 22,5 cm.Lanjutan familia RanidaeSubfamilia DicroglossinaeCiri-ciri :Tubuh gembung, tanpa lipatan dorsolateral.Jari tidak melebar pada ujungnya, pada ujung jari tidak ada lekuk sirkum marginal.Contoh species : Fajervarya cancrivora (katak sawah / katak hijau), F. limnocharis (katak tegalan), Limnonectes kuhlii (Bangkong Tuli), L.macrodon (Bangkong Batu), Occidozyga lima (Bancet Hijau).

Familia RhacophoridaeFamilia Rhacophoridae (Katak pohon Asia Selatan)Katak dari familia ini mempunyai moncong pendek, mata besar melotot, jari-jari serta ujung jari-jarinya besar, jari-jarinya juga berselaput renang. Penyebaran dari familia ini terbatas di Asia Selatan dan Afrika. Familia ini di Indonesia mencakup 5 genus.Contoh species : Rhacophorus javanus (Katak Pohon Jawa), Polypedates leucomystax (Katak Pohon Bergaris), Nyctixalus margaritifer (Katak Pohon Mutiara), Philautus aurifasciatus (Katak Pohon Emas).

Familia MicrohylidaeFamilia Microhylidae (Katak Mulut Sempit)Katak ini tubuhnya kecil gemuk dengan jari yang ujung jarinya tidak melebar. Kepala relatif kecil dan runcing, mulut dan mata kecil. Ada 4 Subfamilia berbeda yang terdapat di Indonesia (semua terwakili) dengan 6 genus. Di Jawa hanya ada 5 species yaitu Kalophrynus minusculatus (Katak lekat jenis baru), Kalophrynus pleurostigma (Katak lekat sisi merah), Kalaula baleata (Katak belentuk), Microhyla achatina (Percil Jawa), dan Microhyla palmipes (Percil berselaput) 5 spesies tersebut semuanya termasuk dalam Subfamilia Microhylinae.

Familia BufonidaeFamilia Bufonidae (Kodok Sejati)Semua anggota familia ini mempunyai kulit kasar dan penempilannya kekar, pada beberapa jenis tubuhnya tertutup oleh bintil-bintil. Panjangnya bervariasi dari yang terkecil sekitar 25 mm sampai yang besar sekitar 25 cm. Yang terbesar terdapat di Sumatra dan Kalimantan. Familia ini tersebar hampir di seluruh dunia, kecuali di kawasan Austro-Papua dan belahan bumi selatan. Di Indonesia ada 6 genus anggota dari familia ini. Hanya 2 genus yang terdapat di Jawa, yaitu genus Bufo dan Leptophryne. Familia Pelodryadidae (Katak Pohon Austro-Papua)Ciri utama dari katak ini adalah mempunyai tulang gelang bahu arsiferal. Merupakn katak pohan yang hanya terdapat di wilayah Austro-Papua dengan penyebaran meluas ke wilayah Wallacea (Maluku dan Nusa Tenggara bagian Timur). Familia ini ada sekitar 200 species lebih, yang terdapat di Indonesia dan Papua Niugini sekitar 80 species. Familia ini terdiri dari tiga genus yaitu Cyclorana, Litoria dan Nyctimystes. Litoria javana (Katak Pohon Lumut) satu-satunya species yang ditemukan di jawa, meskipun ini juga masih diragukan.

Familia Pipidae (Bangkong Bercakar Afrika)Merupakan familia kodok air Afrika dan Amerika Selatan. Ada 4 genus dari familia ini. Hanya satu genus yang terdapat di Indonesia yaitu species Xenopus laevis. Species ini kemungkinan merupakan species introduksi yang digunakan untuk keperluan laboratorium.