Upload
christopher-lexy-alexander
View
238
Download
1
Embed Size (px)
Citation preview
7/26/2019 Amputasi Dr Marudt Sp OT
1/21
AMPUTASI
Disusun oleh :
Christopher Alexander Manukiley
Sartika Safitri
Yvonne Yolanda Simorangkir
Pembimbing :
dr. E. Marudut S., Sp.OT
KEPANITERAAN KLINIK ILMU BEDAH
RSUD DR H ABDUL MOELOEK BANDAR LAMPUNG
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
201
7/26/2019 Amputasi Dr Marudt Sp OT
2/21
BAB I
PENDAHULUAN
Amputasi adalah prosedur bedah yang paling kuno. ema!uan teknik bedah dan
desain protesis berhubungan erat dengan perang. Pada a"alnya prosedur amputasi
dilakukan tanpa anestesi. Stump atau u!ung bagian yang diamputasi diremukkan
atau di #elupkan ke minyak panas untuk mendukung hemostasis. Prosedur
tersebut berhubungan dengan tingginya angka kematian. $ntuk pasien yang
bertahanpun% masih menemui masalah berupa ketidak#o#okkan dengan protesis.
7/26/2019 Amputasi Dr Marudt Sp OT
3/21
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 D!"#$#%# A&puta%#
Amputasi berasal dari kata &utare' yang berarti &pan#ung'. Amputasi
adalah tindakan(prosedur membuang sebagian dari satu atau beberapa tulang..
Amputasi sendiri merupakan tindakan paling tua.
)erdasarkan Se!arah% salah satu hukuman berupa amputasi tangan atau kaki.
A"alnya merupakan sutatu proses yg kasar tanpa anestesi. Pada abad *+,%
Ambroise -ahli bedah Peran#is menemukan bentuk stump fungsional /
teknik ligasi -untuk menhentikan perdarahan. Abad ke *+,, menggunakan
teknik torni0ue untuk menghentikan pendarahan seperti memasang
tourni0uet. Setelah perang dunia ke ,, terdapat kema!uan dalam teknik
pembedahan / pera"atan luka. Penggunan prostesis !uga digunakan dalam
meningkatkan dera!at hidup pasien.
2.2 Ep#d!'(')#
Menurut 1he 2ational Center of 3ealth Statisti# mengestimasikan terdapat
lebih dari 455.555 pasien dengan amputasi yang tinggal di Amerika Serikat%
dan 45.555675.555 prosedur amputasi dilakukan tiap tahunnya di negara
tersebut. Sedangkan di seluruh dunia diperkirakan 8%9 !uta orang hidup
dengan kehilangan anggota gerak pada tahun 55;. Dan perkiraan tersebut
akan men!adi dua kali lipat sampai 4%9 !uta orang yang kehilangan anggota
gerak pada tahun 5;5. Prevalensi penderita ulkus diabetika yang merupakan
faktor resiko di ,ndonesia sekitar 8;.55
7/26/2019 Amputasi Dr Marudt Sp OT
4/21
Menurut Crensha"% dalam +itriana -55% amputasi pada alat gerak ba"ah
men#apai =;5< dari seluruh amputasi% dimana amputasi ba"ah lutut
-transtibial amputation merupakan !enis operasi amputasi yang paling sering
dilakukan. Angka ke!adian amputasi yang pasti di indonesia saat ini tidak
diketahui% tapi menurut +itrania -55 ter!adi 74.555 kasus per tahun dari
!umlah penduduk =5.;9.7=> !i"a atau sekitar 5%5< sedangkan dalam
?ai#he et al -55> disebutkan bah"a ter!adi kasus amputasi sekitar 8;=.555
per tahun dari !umlah penduduk [email protected] atau sekitar 5%5;
7/26/2019 Amputasi Dr Marudt Sp OT
5/21
1irah baring yang lama dapat mengakibatkan tubuh bagian ba"ah seperti
punggung dan bokong akan tertekan akibat tirah baring lama sehingga
ter!adi penurunan suplai darah dan nutrisi ke!aringan. ika hal ini
dibiarkan akan ter!adi is#hemia% hyperemis% dekubitus dan akan normal
kembali !ika tekanan dihilangkan dan kulit dimasase untuk meningkatkan
supali darah.
7. etidakseimbangan #airan dan elektrolit
Adanya penurunan serum protein tubuh akibat proses katabolisme lebih
besar dari anabolisme% maka akan mengubah tekanan osmotik koloid
plasma% hal ini menyebabkan pergeseran #airan intravaskuler ke luar
keruang interstitial pada bagian tubuh yang rendah sehingga
menyebabkan oedema. ,mmobilitas menyebabkan sumber stressor bagi
klien sehingga menyebabkan ke#emasan yang akan memberikan
rangsangan ke hypotalamus posterior untuk menghambat pengeluaran
AD3% sehingga ter!adi peningkatan diuresis.
;. Sistem respirasi
8. Penurunan kapasitas paru
Pada klien immobilisasi dalam posisi baring terlentang% maka
kontraksi otot inter#osta relatif ke#il% diafragma otot perut dalam
rangka men#apai inspirasi maksimal dan ekspirasi paksa.
. Perubahan perfusi setempat
Dalam posisi tidur terlentang% pada sirkulasi pulmonal ter!adi
perbedaan rasio ventilasi dengan perfusi setempat% !ika se#ara
mendadak maka akan ter!adi peningkatan metabolisme -karena
latihan atau infeksi ter!adi hipoksia.
4. Mekanisme batuk tidak efektif
Akibat immobilisasi ter!adi penurunan ker!a siliaris saluran
pernafasan sehingga sekresi mukus #enderung menumpuk dan
men!adi lebih kental dan mengganggu gerakan siliaris normal.
9. Sistem ardiovaskuler
8. Peningkatan denyut nadi
1er!adi sebagai manifestasi klinik pengaruh faktor metabolik%
endokrin dan mekanisme pada keadaan yang menghasilkan
adrenergik sering di!umpai pada pasien dengan immobilisasi.
. Penurunan #ardia# reserve
7/26/2019 Amputasi Dr Marudt Sp OT
6/21
Diba"ah pengaruh adrenergik denyut !antung meningkat% hal ini
mengakibatkan "aktu pengisian diastolik memendek dan
penurunan isi sekun#up.
4. Brthostatik 3ipotensiPada keadaan immobilisasi ter!adi perubahan sirkulasi perifer%
dimana arteriol dan venula tungkai berkontraksi tidak adekuat%
vasodilatasi lebih pan!ang dari pada vasokontriksi sehingga darah
banyak berkumpul di ekstremitas ba"ah% volume darah yang
bersirkulasi menurun% !umlah darah ke ventrikel saat diastolik tidak
#ukup untuk memenuhi perfusi ke otak dan tekanan darah
menurun% akibatnya klien merasakan pusing pada saat bangun tidur
serta dapat !uga merasakan pingsan.
@. Sistem Pen#ernaan
8. Anoreksia
Akibat penurunan dari sekresi kelen!ar pen#ernaan dan
mempengaruhi sekresi kelen!ar pen#ernaan dan mempengaruhi
perubahan sekresi serta penurunan kebutuhan kalori yang
menyebabkan menurunnya nafsu makan.
. onstipasi
Meningkatnya !umlah adrenergik akan menghambat pristaltik usus
dan spin#ter anus men!adi kontriksi sehingga reabsorbsi #airan
meningkat dalam #olon% men!adikan fae#es lebih keras dan orang
sulit buang air besar.
=. Sistem perkemihan
Dalam kondisi tidur terlentang% renal pelvis ureter dan kandung
ken#ing berada dalam keadaan se!a!ar% sehingga aliran urine harus
mela"an gaya gravitasi dan pelvis renal banyak menahan urine
sehingga dapat menyebabkan :
6 Akumulasi endapan urine di renal pelvis akan mudah membentuk
batu gin!al.
6 1ertahannya urine pada gin!al akan menyebabkan berkembang
biaknya kuman dan dapat menyebabkan ,S.
2.+ Et#'(')# A&puta%#
7/26/2019 Amputasi Dr Marudt Sp OT
7/21
Adapun etiologi dilakukannya amputasi dapat meliputi
8. Penyakit vaskular perifer yang tidak dapat direkonstruksi dengan nyeri
iskemik atau infeksi yang tidak dapat ditoleransi lagi.. 2yeri atau infeksi yang tidak dapat ditoleransi lagi dalam pasien yang
tidak dapat bergerak dengan penyakit vaskular perifer.
4. ,nfeksi yang menyebar se#ara luas dan tidak responsif terdapat terapi
konservatif.
7. 1umor yang responnya buruk terhadap terapi nonoperatif
;. 1rauma yang #ukup luas sehingga tidak memungkinkan untuk
direparasi.
9. raktur multiple organ tubuh yang tidak mungkin dapat diperbaiki.
@. ehan#uran !aringan kulit yang tidak mungkin diperbaiki.
=. angguan vaskuler(sirkulasi pada ekstremitas yang berat.
>. Deformitas organ.
2.+. I$d#a%# A&puta%#
Pasien dengan masalah medis yang berat dan ekstremitas menderita iskemik
parah% lebih sering dita"arkan untuk men!alankan amputasi daripadarevaskularisasi. 3anya ada sedikit data yang membenarkan keadaan ini% dan
oleh karena itu kondisi medis yang buruk seharusnya tidak lagi dianggap
sebagai kontraindikasi terhadap revaskularisasi.
Alan Apley men!elaskan indikasi amputasi dengan singkatan & three Ds: -8
Dead% - Dangerous% -4 Damned nuisance. Dead -!aringan yang mati%
penyakit vaskuler perifer meliputi hampir >5 persen dari seluruh penyebab
amputasi. Penyebab lain dari kematian ekstremitas adalah trauma berat% luka
bakar% frostbite. Dangerous -keadaan berbahaya atau suatu keganasan%
maksudnya meliputi tumor ganas% sepsis yang berpotensi kematian tinggi% dan
crush injury. Pada crush injury% dapat menyebabkan gagal gin!al -the crush
syndrome. Damned nuisance -sangat mengganggu% ada keadaan dimana
mempertahankan anggota gerak lebih sulit dibandingkan tanpa anggota gerak.
3al ini mungkin karena: rasa nyeri% malformasi yang berat% ter!adi sepsis yang
berulang% hilangnya fungsi yang berat. ombinasi dari deformitas dan
7/26/2019 Amputasi Dr Marudt Sp OT
8/21
hilangnya sensasi dan penekanan pada ekstremitas inferior mengakibatkan
ulkus.
Penyakit pembuluh darah perifer dengan atau tanpa diabetes% yang palingsering ter!adi pada individu usia ;56@; tahun%
1erdapat suatu penilaian apakah suatu ekstremitas dapat dipertahankan atau
harus diamputasi dapat dilakukan dengan penilaian Mangled Extremity
Severity Score -MESS yang dapat dihitung dengan melakukan evaluasi
terhadap ektremitas yang terluka. Skor kurang dari @ menandakan bah"a
ekstremitas dapat dipertahankan dan skor @ atau lebih mengindikasikan
amputasi ekstremitas.
1abel 8.Mangled Extremity Severity Score -MESS
2.- !$#%/!$#% A&puta%#
7/26/2019 Amputasi Dr Marudt Sp OT
9/21
)erdasarkan tu!uannya amputasi dapat dibagi men!adi:
a. A&puta%# %!&!$tara. Amputasi ini mungkin diperlukan !ika
penyembuhan primer tidak mungkin ter!adi. Alat gerak diamputasi sedistalmungkin% kemudian dibuat flap kulit yang di!ahit se#ara longgar diatas
gumpalan kasa. ?eamputasi kemudian dilakukan saat kondisi stump
memungkinkan.
. Defenitive end bearing amputation. Amputasi ini dilakukan !ika
kemudian akan diberikan beban berat badan pada u!ung stump. Pada
keadaan ini parut amputasi tidak boleh terletak diu!ung stump dan tulang
harus padat tidak berongga. $ntuk itu tulang harus dipotong mele"ati
sendi atau mendekati sendi. Contohnya adalah amputasi mele"ati sendi
lutut dan Symes amputation.
. Defenitive non-end bearing amputation. ,ni merupakan amputasi yang
paling sering dilakukan. Seluruh amputasi anggota gerak atas dan
kebanyakan amputasi anggota gerak ba"ah termasuk dalam !enis ini.
arena beban berat badan tidak akan ditumpukan pada u!ung stump% maka
parut luka dapat terletak terminal.
)erdasarkan teknik yang dipakai se#ara garis besar amputasi dibagi atas :
a. A&puta%# t!rua open amputation3
Amputasi terbuka dilakukan pada kondisi infeksi yang berat
dimana pemotongan pada tulang dan otot pada tingkat yang sama.
Amputasi terbuka dilakukan pada luka yang kotor% seperti luka
akibat perang atau infeksi berat seperti gangren% dibuat sayatan
dikulit se#ara sirkuler sedangkan otot dipotong sedikit proksimal
dari sayatan kulit dan digerga!i sedikit proksimal dari otot.
$!ung stump tidak ditutup dengan flap kulit dan amputasi ini
dilakukan sebagai tindakan sementara yang akan diikuti dengan
pen!ahitan sekunder% re6amputasi% revisi% dan rekonstruksi plastik.
Amputasi terbuka bertu!uan untuk men#egah atau menghilangkan
infeksi sehingga penutupan stump dapat dilakukan tanpa resiko
terbukanya kembali !ahitan. ,ndikasinya adalah bagi luka yang
7/26/2019 Amputasi Dr Marudt Sp OT
10/21
terinfeksi dan kerusakan !aringan lunak luas atau kontaminasi
tinggi.
Amputasi terbuka terbagi men!adi dua !enis% yaitu open amputation
with inverted sin flapsdan circular open amputation. Pada !enis
yang pertama penutupan luka dilakukan kemudian setelah 85687
hari tanpa memerlukan pemendekan stump. Pada !enis kedua
penyembuhan luka sering lama dan dipengaruhi oleh tarikan kulit
terus menerus diu!ung stump yang #enderung menarik seluruh
!aringan ke u!ung stump. !ircular open amputation !uga diikuti
oleh pembentukan parut diu!ung stump yang akan menyulitkan
pemasangan prosthesis. $ntuk menghindari penyembuhan yang
lama dan letak parut yang tidak baik% circuler open amputation
sering diikuti dengan re6amptation yang lebih proksimal.
. A&puta%# t!rtutup closed amputation3
Amputasi tertutup dilakukan dalam kondisi yang lebih
memungkinkan dimana dibuat skaif kulit untuk menutup luka yang
dibuat dengan memotong kurang lebih ; sentimeter diba"ah
potongan otot dan tulang. Setelah dilakukan tindakan pemotongan%
maka kegiatan selan!utnya meliputi pera"atan luka
operasi(men#egah ter!adinya infeksi% men!aga kekuatan
otot(men#egah kontraktur% mempertahankan intaks !aringan% dan
persiapan untuk penggunaan protesis -mungkin pada amputasi
!enis ini% u!ung stum ditutup dengan flap kulit. Amputasi !enis ini
memerlukan pemasangan drain yang biasanya dibiarkan selama 7=6
@ !am setelah operasi. $!ung stump akan memiliki bentuk yang
lebih baik dengan letak parut yang diatur tidak pada u!ung stump
sehingga memudahkan pemakaian prostesis kemudian. Amputasi
seperti ini dilakukan pada keadaan yang tidak disertai infeksi berat
dengan kerusakan !aringan lunak atau kontaminasi yang minimal.
)erdasarkan pelaksanaan amputasi% dibedakan men!adi :
a. Amputasi selektif(teren#ana
7/26/2019 Amputasi Dr Marudt Sp OT
11/21
Amputasi !enis ini dilakukan pada penyakit yang terdiagnosis dan
mendapat penanganan yang baik serta terpantau se#ara terus6
menerus. Amputasi dilakukan sebagai salah satu tindakan alternatif
terakhir.
b. Amputasi akibat trauma
Merupakan amputasi yang ter!adi sebagai akibat trauma dan tidak
diren#anakan.egiatan tim kesehatan adalah memperbaiki kondisi
lokasi amputasi serta memperbaiki kondisi umum klien.
#. Amputasi darurategiatan amputasi dilakukan se#ara darurat oleh tim kesehatan.
)iasanya merupakan tindakan yang memerlukan ker!a yang #epat
seperti pada traumadengan patah tulang multiple dan
kerusakan(kehilangan kulit yang luas.
)iasanya merupakan tindakan yang memerlukan ker!a yang #epat seperti
pada trauma dengan patah tulang multiple dan kerusakan(kehilangan kulit
yang luas. enis amputasi yang dikenal adalah :
a. Amputasi terbuka
b. tAmputasi tertutup
Amputasi terbuka dilakukan pada kondisi infeksi yang berat
dimana pemotongan pada tulang dan otot pada tingkat yang sama.
Amputasi tertutup dilakukan dalam kondisi yang lebih
memungkinkan dimana dibuat skaif kulit untuk menutup luka yang
dibuat dengan memotong kurang lebih ; sentimeter diba"ah
potongan otot dan tulang.Setelah dilakukan tindakan pemotongan%
maka kegiatan selan!utnya meliputi pera"atan luka
operasi(men#egah ter!adinya infeksi% men!aga kekuatan
otot(men#egah kontraktur% mempertahankan intaks !aringan% dan
persiapan untuk penggunaan protese -mungkin.
2. Pr#$%#p T!$# A&puta%#
7/26/2019 Amputasi Dr Marudt Sp OT
12/21
"ourni#uetdapat selalu digunakan ke#uali !ika terdapat insufisiensi arterial.
$lapkulit dibuat sedemikian rupa sehingga pan!ang gabungan keseluruhan
flap sama dengan 8%; x lebar anggota gerak pada level amputasi. Sebagai
suatu ketetapan% flap anterior dan posterior dengan pan!ang yang sama
dipakai untuk amputasi pada anggota gerak atas dan amputasi transfemoral
-above nee% untuk amputasi below nee% flapposterior dibuat lebih pan!ang.
Btot dipotong pada bagian distal dari tempat pemotongan tulang% kelompok
otot yang saling berhadapan kemudian di!ahit diatas u!ung tulang dan !uga ke
periosteum -myoplasty sehingga memberikan kontrol otot dan sirkulasi yang
lebih baik. Saraf dipotong proksimal dari tempat pemotongan tulang. 3al ini
harus benar6benar diperhatikan agar u!ung saraf yang terpotong tidak
mendapatkan tekanan karena tumpuan berat badan.
1ulang dipotong pada tempat yang telah ditentukan. Pada amputasi transtibial
bagian depan tibia biasanya dibuat serong dan dikikir agar terbentuk tepi yang
halus dan membulat. ibula dipotong 4 #m lebih pendek. Pembuluh darah
utama diikat% dan setiap sumber perdarahan diikat dengan baik. Pada closed
amputation kulit di!ahit tanpa tegangan% drainase dipasang dan kemudian
stump dibalut erat. ika terbentuk hematoma% harus segera dievakuasi.
Pembalutan berulang dengan pembalut elastis dilakukan untuk membantu
pengerutan stump dan men#iptakan bentuk u!ung yang konikal. Btot6otot
harus tetap dilatih% sendi tetap di!aga agar bergerak dan pasien dia!arkan
untuk menggunakan prostesisnya.
2.4 L!5!( A&puta%#
Amputasi dilakukan pada bagian terdistal yang masih berhasil sembuh.
Prinsip penentuan level amputasi adalah menyelamatkan alat gerak sepan!ang
mungkin dan fungsi yang paling baik.
Fevel amputasi :
8. Amputasi ibu !ari kaki: 1ingkat transfalangeal dapat digunakan !ika
nekrosis terletak dari distal ke proksimal sendi interfalangeal.
7/26/2019 Amputasi Dr Marudt Sp OT
13/21
. Amputasi transmetatarsal: prosedur ini digunakan !ika nekrosis
meman!ang dari proksimal ke proksimal sendi interfalangeal% tetapi distal
dari kaput metatrsal pada permukaan plantar. lap plantar pan!ang sering
digunakan% memotong tulang metatarsal pada posisi tengah.
4. Amputasi Syme: prosedur ini biasanya digunakan !ika kaki telah han#ur
oleh trauma. Amputasi ini menyelamatkan pan!ang ekstremitas%
mengangkat kaki antara talus dan kalkaneus.
7. Amputasi di ba"ah lutut -)F: prosedur ini umumnya dilakukan pada
pada penyakit vaskuler perifer stadium akhir. Prosedur ini memberikan
rehabilitasi yang sangat baik karena dapat menyelamatkan sendi lutut.
ontraktur lutut atau panggul merupakan kontraindikasi dari prosedur ini.
;. Amputasi di atas lutut -AF: amputasi ini memegang angka penyembuhan
tertinggi pada pasien dengan penyakit vaskular perifer% suatu amputasi AF%
yang tidak sembuh merupakan situasi yang tidak menyenangkan dengan
mortalitas yang sangat tinggi. lap kulit anterior dan posterior umumnya
memberikan pan!ang yang sama% menggunakan insisi &mulut ikan'.
9. Disartikulasi panggul dan hemipelvektomi: prosedur ini biasanya
dilakukan untuk tumor ganas dari tungkai. Mungkin kadang6kadang
dilakukan pada penyakit vaskular perifer% tetapi biasanya mempunyai%
hasil yang buruk.
@. Amputasi ekstremitas atas: kebanyakan amputasi ini dilakukan dalam
kasus6kasus trauma. Penyakit keganasan merupakan indikasi berikutnya
yang paling umum. Penyakit penyumbatan arteri !arang yang
membutuhkan amputasi ekstremitas atas% tetapi% amputasi !ari6!ari sering
dilakukan pada pasien dengan penyakit vaskular kolagen dan penyakit
)uerger.
7/26/2019 Amputasi Dr Marudt Sp OT
14/21
Ga&ar 1. Fevel amputasi
a. Ekstremitas atasAmputasi pada ekstremitas atas dapat mengenai tangan kanan atau
kiri. 3al ini berkaitan dengan aktivitas sehari6hari seperti makan%
minum% mandi% berpakaian dan aktivitas yang lainnya yang
melibatkan tangan.
b. Ekstremitas ba"ah
Amputasi pada ekstremitas ini dapat mengenai semua atau
sebagian dari !ari6!ari kaki yang menimbulkan seminimal mungkin
7/26/2019 Amputasi Dr Marudt Sp OT
15/21
kemampuannya.Adapun amputasi yang sering ter!adi pada
ekstremitas ini dibagi men!adi dua letak amputasi yaitu :
8 Amputasi diba"ah lutut -belo" knee amputation.
Ada metode pada amputasi !enis ini yaitu amputasi pada
nonis#hemi# limb dan ins#hemi# limb.
Amputasi diatas lutut
Amputasi ini memegang angka penyembuhan tertinggi pada
pasien dengan penyakit vaskuler perifer.
a. 2ekrosis
Pada keadaan nekrosis biasanya dilakukan dulu terapi konservatif%
bila tidak berhasil dilakukan reamputasi dengan level yang lebih
tinggi.
b. ontraktur
ontraktur sendi dapat di#egah dengan mengatur letak stump
amputasi serta melakukan latihan sedini mungkin. 1er!adinya
kontraktur sendi karena sendi terlalu lama diistirahatkan atau tidak
di gerakkan.
#. 2euroma.
1er!adi pada u!ung6u!ung saraf yang dipotong terlalu rendah
sehingga melengketdengan kulit u!ung stump. 3al ini dapat
di#egah dengan memotong saraf lebih proximal dari stump
sehingga tertanam di dalam otot.
d. Phantom sensation.
3ampir selalu ter!adi dimana penderita merasakan masih utuhnya
ekstremitas tersebut disertai rasa nyeri. 3al ini dapat diatasi dengan
obat6obatan%stimulasi terhadap saraf dan !uga dengan #ara
kombinasi.
Amputasi Atas Futut
1empat terbaik untuk membagi femur adalah =685 #m - selebar satu
tangan. unakan spidol kulit untuk meren#anakan insisi% yang harus
membuat flap anterior maupun flap posterior memiliki pan!ang sama
atau yang anterior sedikit lebih pan!ang. )agi kulit dan !aringan
subkutan sepan!ang garis yang diren#anakan. 3emostasis biasanya
tidak sukar pada anggota gerak yang iskemik namun bisa ter!adi
7/26/2019 Amputasi Dr Marudt Sp OT
16/21
perdarahan hebat pada anggota gerak yang septik. ,kat semua vena
dengan menggunakan !arum serap (5. Perdalam insisi anterior
sampai tulang% sambil memotong tendon 0uadri#eps femoris. +asa
femoralis bersama6sama nervus poplitea media dan lateral di!umpai
pada posisi posteromedial. ,kat rangkap pembuluh darah dengan
benang serap.
Sebelum memotong saraf% beri tegangan pada saraf sehingga saraf
tertarik ke dalam puntung pada amputasi. ika amputasi dilakukan
pada tingkat yang lebih tinggi% nervus s#iati#us bisa di!umpai.
2ervus s#iati#us diikuti oleh arteri yang harus didiseksi se#ara
terpisah dan diikat sebelum saraf dipotong. Setelah memotong
semua otot di sekeliling femur% ikat pembuluh yang tinggal dan
hindari pemakaian diatermi. Periksa titik amputasi yang tepat dari
femur dan kerok periosteum dari tulang di daerah ini. Btot6otot paha
harus diretraksi ke arah proksimal untuk memberikan #ukup ruang
dalam menggunakan gerga!i. ,ni bisa dilakukan dengan bantuan
beberapa pembalut abdomen atau retraktor khusus. Setelah
memotong femur dan melepas tungkai ba"ah% tempatkan handuk
bersih di ba"ah puntung dan istirahatkan puntung pada mangkok
yang dibalik.
unakan kikir untuk menghaluskan pinggir femur% kemudian ba"a
otot6otot depan dan belakang bersamaan menutup tulang dengan
!ahitan terputus benang serap ukuran 8. Pasang su#tion drain ,nsisi
kulit 1itik pemotongan tulang di ba"ah lapisan otot. 1empatkan
!ahitan lapis kedua yang lebih superfisial dalam otot dan !aringan
subkutan karena ini akan membantu mendekatkan flap kulit. ahit
pinggir kulit dengan beberapa !ahitan putus dengan benang non serap
(5. 3indari memetik pinggir kulit dengan forsep bergigi. 1utup
puntung dengan kasa dan kapas dan balut dengan #repe bandage.
Amputasi )a"ah Futut
7/26/2019 Amputasi Dr Marudt Sp OT
17/21
Amputasi ba"ah lutut se#ara statisti# merupakan !enis amputasi
yang paling sering dilakukan pada alat gerak ba"ah. Fuka amputasi
pada level ini akan sembuh dengan baik pada sebagian besar pasien
dengan iskemia yang memerlukan ablasi alat gerak.
Amputasi ba"ah lutut merupakan suatu prosedur rekonstruktif yang
memerlukan perhatian #ermat terhadap detail tekniknya. Fevel ini
dipilih berdasarkan ketersediaan !aringan yang sehat termasuk
pemahaman potensi penyembuhan dari daerah yang iskemi. Sisi
pemotongan adalah level dimana terdapat #ukup !aringan lunak
untuk menghasilkan puntung yang dapat sembuh dengan baik dan
mempunyai toleransi yang baik terhadap prostetik. Pan!ang puntung
sebaiknya dipertahankan setinggi hingga pertemuan 8(4 tengah dan
ba"ah tibia6fibula.
1itik optimum untuk amputasi adalah 87 #m dari tibial plateau%
fibula dipotong #m proksimal dari ini. )eri tanda insisi% dengan
flap anterior berakhir tepat distal dari garis pemotongan tulang pada
tibia dan flap posterior meluas ke ba"ah sampai tendon A#hilles.
)uat insisi sepan!ang garis yang telah diberi tanda. Di posterior
potong tendon A#hilles dan perdalam insisi untuk memotong sisa
otot dan tendon sampai tulang. Potong otot ke dalam sampai
melintasi bagian depan. ibula dipotong miring dengan gerga!i igli%
kemudian belah tibia #m distal dari ini. )ersihkan otot dari tulang
dengan elevator periosteum. Potong bevel anterior pertama kali
dengan gerga!i diagonal kemudian potong tegak lurus tibia. )entuk
sudut pada u!ung ba"ah tibia ke arah atas dan pisahkan massa otot
dari aspek posteriornya. ,kat rangkap semua pembuluh darah dan
potong setiap saraf yang tegang. Fepas tungkai bagian distal. lap
posterior ditarik ke atas membungkus puntung tulang dan di!ahit ke
flap anterior. lap posterior mungkin perlu dikurangi dengan eksisi
!aringan otot. 1empatkan benang serap di antara otot di bagian
posterior dan !aringan subkutan di anterior dan meninggalkan
su#tion drain di ba"ah otot. Satukan pinggir kulit dengan !ahitan
7/26/2019 Amputasi Dr Marudt Sp OT
18/21
putus benang non6serap (5. Pangkas sudut6sudut flap posterior !ika
perlu agar bentuknya rapi. 1utup puntung dengan katun dan balut
ketat dengan #repe bandage.
2.6 K'&p(#a%# A&puta%#
1erdapat beberapa komplikasi akibat amputasi% komplikasinya dapat dibagi
men!adi yaitu% komplikasi dini dan komplikasi lan!ut.
a. omplikasi dini meliputi:
Disamping komplikasi operasi yang laGim -khususnya perdarahan
sekunder% terdapat komplikasi khusus yaitu hematoma% terbukanyakembali flap.
8. 3emostasis yang baik sebelum penutupan luka serta pemakaian
drainase akan memperke#il frekuensi ter!adinya hematoma.
3ematoma dapat memperlambat penyembuhan luka dan men!adi
media yang baik bagi pertumbuhan bakteri. 3ematoma harus
diaspirasi% dan kemudian dibalut dengan erat. 3ematoma harus
dievakuasi di ruang operasi.
. 1erbukanyaflapkulit1erbukanya kembaliflapdapat disebabkan oleh iskemia% !ahitan yang
terlalu tegang% atau -pada amputasi below nee disebabkan oleh tibia
yang ditinggalkan terlalu pan!ang dan menekan flap. Clostridia dan
spora penyebab gas gangren yang berasal dari perineum dapat
menginfeksi amputasi above nee letak tinggi -atau re6amputasi
khususnya !ika dilakukan pada !aringan yang sudah iskemik.
4. ,nfeksi
,nfeksi paling sering ter!adi pada penyakit vaskular perifer% terutamapasien diabetes% dibandingkan sekunder dari tumor dan trauma.
Seluruh luka yang dalam harus di debridemen segera dan irigasi di
kamar operasi dan mana!emen luka terbuka. Antibiotik yang diberikan
harus sesuai dengan hasil kultur. Smith dan )urgess men!elaskan
suatu metode yaitu menutup -men!ahit sepertiga tengah luka dan
membiarkan sisi6sisi lainnya tetap terbuka% metode ini mempermudah
7/26/2019 Amputasi Dr Marudt Sp OT
19/21
mana!emen luka terbuka yang berkelan!utan% sambil mempertahankan
flap yang ade0uat pada distal tulang yang ditutup.
ambar . Penutupan parsial pada amputasi transtibial yang infeksi
b. omplikasi Fan!ut
omplikasi lan!ut dapat ter!adi pada kulit% otot% arteri% saraf% sendi% dan
tulang.
8. ulit
Pada kulit komplikasi yang sering ter!adi adalah eksim yang disertai
pembengkakan purulen yang nyeri di inguinal. Pada keadaan ini
diindikasikan untuk tidak memakai prothesis untuk sementara. $lkus
biasanya ter!adi karena sirkulasi yang tidak baik% dan untuk itu
diperlukan amputasi pada level yang lebih tinggi. ika sirkulasi baik
dan kulit disekitar ulkus sehat% maka eksisi %; #m tulang yang
dilan!utkan dengan pen!ahitan kembali% hal tersebut sudah #ukup
memadai.
Pasien diinstruksikan untuk men#u#i stump dengan sabun ringan
setidaknya satu kali sehari. Stump sebaiknya di#u#i dengan bersih dan
dikeringkan sebelum memakai protesis. Protesis harus selalu di!aga
kebersihannya.
)eberapa masalah kulit yang dapat ter!adi seperti dermatitis kontak%
ketika kulit bersentuhan dengan bahan6bahan yang membentuk
protesis. olikulitis bakterialis% selulitis% kista epidermoid.
. Btot
7/26/2019 Amputasi Dr Marudt Sp OT
20/21
ika terlalu banyak otot yang disisakan diu!ung stump% efek bantalan
yang tidak stabil akan menyebabkan pemakaian protesis terganggu.
Pada keadaan ini !aringan lunak yang berlebihan harus dibuang.
4. Suplai darahSirkulasi yang tidak baik akan menyebabkan stumpyang dingin dan
kebiruan yang mudah membentuk ulkus. Masalah seperti ini sering
ter!adi pada amputasi ba"ah lutut dan karenanya diperlukan amputasi
ulang.
7. Saraf
Saraf yang terpotong selalu membentuk gumpalan -neuroma dan
kadangkala ini terasa nyeri. Dengan mengeksisi 4 #m saraf diatas
neuroma kadangkala akan menghilangkan keluhan. Cara lain adalahdengan mengelupas seluruh epidural dan fasikulus saraf sepan!ang ;
#m. Dan kemudian ditutup dengan perekat !aringan sintesis atau
ditanam kedalam otot atau tulang !auh dari titik yang mendapat
tekanan.
&. 'hantom limb
'hantom limbadalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan
suatu sensasi dimana kaki yang telah dipotong masih dirasakan
keberadaannya. Pasien harus diberitahukan tentang kenyataan
sebenarnya dan pada akhirnya sensasi tersebut akan berkurang dan
menghilang.Phantom limb yang teraas nyeri akan sulit ditanagani.
Menekuk6nekuk u!ung limb se#ara intermiten dapat dilakukan untuk
mengatasi gangguan phantom limb dan nyeri karena neuroma.
9. Sendi
Sendi diatas level amputasi mungkin akan kaku atau mengalami
deformitas. Deformitas yang sering ter!adi adalah fixed flexion atau
fixed abduction pada sendi panggul karena amputasi above knee
-disebabkan otot adduktor dan hamstring yang telah dipotong.
Deformitas ini dapat di#egah dengan melakukan latihan. ika
deformitas ini telah terlan!ur ter!adi% osteotomi subtrokanterik
mungkin diperlukan. $ixed flexion pada lutut !uga dapat akan
menyebabkan kesulitan ber!alan dan karenanya harus di#egah.
@. 1ulang
Spur sering terbentuk diu!ung tulang% tetapi biasanya tidak nyeri. ika
terdapat infeksi spur mungkin akan berukuran besar dan nyeri
7/26/2019 Amputasi Dr Marudt Sp OT
21/21
sehingga mungkin diperlukan eksisi u!ung tulang bersamaan spur. ika
tulang akan menyebabkan sedikit pembebanan maka akan ter!adi
osteoporosis yang dapat menimbulkaan fraktur. raktur seperti ini
paling baik ditangani dengan fiksasi interna.