Upload
others
View
3
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
ANAK AGUNG PUTU PUTRA WIBAWA, S.Pt., M.Si
PENDAHULUANTingginya kandungan kolesterol dalam produk pangan asal hewan yang dikonsumsi,
diketahui menjadi sumber terjadinya obesitas tubuh dan penyakit jantung koroner. Di
Indonesia terjadi peningkatan angka penyakit dan kematian penyakit jantung koroner
disebabkan oleh perubahan gaya hidup, salah satunya adalah gaya hidup aterosklerotik
yang berupa pola makan dengan asupan lemak >30%, asam lemak jenuh >10% dari energi
total, dan kolesterol >300 mg per hari (Sartika, 2008)...
Hal yang menarik untuk dikaji khasiatnya dalam upaya untuk menurunkan kandungan
lemak dan kolesterol dalam telur adalah pemanfaatan khasiat bawang putih (Allium sativum).
Bawang putih mendapatkan kepercayaan dari banyak ilmuwan dan pengobatan di seluruh
dunia untuk pencegahan dan pengobatan banyak penyakit dan secara luas tersebar dan
dikonsumsi sebagai bumbu dan herbal obat dari ribuan tahun yang lalu. Studi terbaru
menunjukkan khasiat obat dari bawang putih dikaitkan dan potensinya untuk menurunkan
risiko penyakit. Bawang putih telah terbukti memiliki aktivitas anti-trombotik, lipid darah,
tekanan darah, dan memiliki efek melindungi jantung (Kasuga et al., 2001), sifat antibakteri,
dan ampuh inhibitor patogen makanan (Lee et al., 2003). Mekanisme bawang putih telah
terbukti sebagai antioksidan yang efektif dan kemampuannya untuk merangsang respon
kekebalan (Lim et al., 2006).
Alasan tersebut di atas menginspirasi peneliti untuk mempelajari efek dari ekstrak umbi
bawang putih melalui air minum yang diberikan terhadap kinerja produksi telur, penurunan
kandungan lemak dan kolesterol dalam telur ayam.
Seminar Nasional Sains dan Teknologi IV (SENASTEK IV) 2017, Kuta, Bali, INDONESIA, 14 – 15 Desember 2017
PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK SIUNG BAWANG PUTIH
(Allium sativum) MELALUI AIR MINUM TERHADAP PRODUKSI
DAN KADAR KOLESTEROL TELUR AYAMA.A.P. Putra Wibawa Putri Utami I A Bidura I G N GProgram Studi Peternakan, Program Studi Peternakan, Program Studi Peternakan,
Fakultas Peternakan, Fakultas Peternakan, Fakultas Peternakan,
Universitas Udayana, Denpasar Universitas Udayana, Denpasar Universitas Udayana, Denpasar
E-mail: [email protected] E-mail : [email protected] E-mail : [email protected]
Metode PenelitianKandang dan Ayam
Kandang yang digunakan adalah kandang dengan sistem battery colony dari bilah bambu
sebanyak 24 buah. Masing-masing petak kandang berukuran panjang l m, lebar 1,0 m, dan
tinggi 0,5 m. Semua petak kandang terletak dalam sebuah bangunan kandang dengan atap
genteng. Ayam yang digunakan adalah ayam petelur Lohmann Brown yang diperoleh dari
peternak ayam petelur setempat, umur 30 minggu dengan berat badan homogen..
Rancangan Penelitian
Penelitian ini secara feeding trials menggunakan 120 ekor ayam petelur Lohmann Brown
umur 30 minggu dalam rancangan acak lengkap (RAL) dengan empat perlakuan dan 6 kali
ulangan. Keempat perlakuan tersebut adalah pemberian air minum tanpa ekstrak bawang
putih sebagai kontrol (A); air minum dengan 2% ekstrak bawang putih (B); air minum dengan
4% ekstrak bawah putih (C), dan air minum dengan 6% elstrak umbi bawan putih. Tiap unit
percobaan meggunakan 5 ekor ayam petelur ayam Lohmann Brown umur peneluran 30
minggu dengan berat badan homogen.
Variabel yang Diamati
Variabel yang diamati atau di ukur dalam penelitian ini adalah: konsumsi ransum, Konsumsi
air minum, Produksi telur, Berat telur total, Warna kuning telur, Tebal kulit telur, Feed
Conversion Ratio (FCR), Kadar kolesterol telur dan lemak dalam telur.
Analisis Statistik
Data yang diperoleh dianalisis dengan sidik ragam, dan apabilia diantara perlakuan
menunjukkan adanya perbedaan yang nyata (P<0,05) dilanjutkan dengan uji jarak berganda
dari Duncan (Steel dan Torrie, l989).
KesimpulanDari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa (i) penambahan 0,20-0,60%
ekstrak bawang putih (Allium sativum) dalam air minum tidak berpengaruh
nyata terhadap konsumsi ransum dan air minum, serta tebal kulit telur. Namun,
nyata meningkatkan rataan berat telur, jumlah telur, hen-day production, dan
efisiensi penggunaan ransum dan (ii) penambahan 0,20-0,60% ekstrak bawang
putih (Allium sativum) dalam air minum secara nyata meningkatkan nilai warna
kuning telur dan sebaliknya, secara signifikan menurunkan kadar kolesterol
kuning telur ayam.
Daftar Pustaka
Adibmoradi, M., B. Navidshad, J. Seifdavati and M. Royan. 2006. Effect of dietary garlic
meal on histological structure of small intestine in broiler chickens. Jpn. Poult. Sci. 43:378-
383.
Bidura, I.G.N.G. 2007. Aplikasi Produk Bioteknologi Pakan ternak. UPT Penerbit
Universitas Udayana, Denpasar
Bidura, IGNG., I.B.G. Partama, BRT. Putri and N.L Watiniasih 2017. Effect of Water
Extract of Two Leaves (Allium sativum and Sauropus androgynus) on Egg Production and
Yolk Cholesterol Levels in Egg Laying Hens. Pakistan Journal of Nutrition Vol. 16 (7) :
482-487.
Kasuga, S., N. Uda, E. Kyo, M. Ushijima, N. Morihara and Y. Itakura. 2001.
Pharmacologic activities of aged garlic extract in comparison with other garlic
preparations. J. Nutr. 131: 1080-1084.
Lee, Y. L., T. Cesario, Y. Wang, E. Shanbrom and L. Thrupp. 2003. Antibacterial activity of
vegetables and juices. Nutrition 19: 994-996.
Lim, K. S., S. J. You, B. K. An and C. W. Kang. 2006. Effects of dietary garlic powder and
copper on cholesterol content and quality characteristics of chicken eggs. Asian-Aust. J.
Anim. Sci. 19:582-590.
Rasyaf, M. 2004. Seputar Makanan Ayam Kampung. Cetakan ke-8, Penerbit Kanisius,
Yogyakarta
Steel, R.G.D. and J.H. Torrie. l989. Principles and Procedures of Statistics. 2nd Ed.
McGraw-Hill International Book Co., London.
Ucapan Terima KasihPada kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih kepada Rektor dan
Dekan Fakultas Peternakan, Universitas Udayana atas dana yang diberikan
melalui Hibah Unggulan Udayana, sehingga penelitian dan penyusunan tulisan
ilmiah ini dapat terlaksana. Ucapan terimakasih penulis sampaikan pula kepada
Andi Udin Saransi, SPt., atas bantuannya dalam analisis sampel.
Hasil dan Pembahasan
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian ekstrak bawang putih nyata meningkatkan
(p<0,05) pertambahan berat badan dan efisiensi penggunaan pakan, serta tidak ada
perubahan yang nyata (P> 0,05) pada konsumsi pakan. Pemberian ekstrak bawang putih
nyata menurunkan (p<0,05) jumlah lemak perut dan kolesterol serum darah ayam.
Tabel 1. Pengaruh Pemberian Ekstrak Bawang Putih (Allium Sativum) Melalui Air Minum
Terhadap Produksi Dan Kadar Kolesterol Telur Ayam
Variabel Perlakuan1) SEM
A B C D
Konsumsi ransum (g/e/h) 160.73a 157.82a 154,16a 154,28a 2,705
Konsumsi air minum (ml/e/h) 405,81a 386,27a 378,42a 390,61a 10,504
Rataan berat telur (g/butir) 57,61b 61,17a 61,42a 60,98a 0,351
Jumlah telur (butir/e/70 h) 56,73b 61,43a 60,87a 61.12a 1,082
Hen-day production (%) 81,04a 87,75b 86,95b 87,32b 1,208
FCR 2,79a 2,58b 2,51b 2,53b 0,013
Tebal kulit telur (mm) 0,341a 0,335a 0,339a 0,327a 0,019
Warna kuning telur (1-15) 6,25b 8,04a 8,28a 8,35a 0,205
Kolesterol kuning telur (mg/dl) 175,92a 163,69b 164,27b 164,05b 3,072Keterangan :
Air minum tanpa penambahan ekstrak bawang putih (Allium sativum) sebagai kontrol (A); air minum dengan
penambahan ekstrak bawang putih (Allium sativum) sebanyak: 2% air minum (B); 4 % air minum (C), dan 6
% air minum (D)
SEM :”Standard Error of Treatment Means”
Nilai dengan huruf yang sama pada baris yang sama menunjukkan tidak berbeda nyata (P>0.05)
Gambar 1. Telur hasil PenelitianGambar 2. warna kuning telur
Gambar 3. Kandang Penelitian Gambar 4 Penimbangan kulit telur