Upload
amy-chan-min
View
373
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
Data Pengamatan
Analisa Asam Amino Hasil Hidrolisa Kasein Dengan Kromatografi Lapis Tipis
Kelompok:Devinta Riza N. (X3307012)Agasta Ria S. (K3308065)Ai Sriwenda R. (K3308067)Aminah Uswatun H. (K3308068)Annisa Dhini K. (K3308069)
Pembahasan Kesimpulan
DATA PENGAMATANSampel Jarak noda (cm) Jarak eluen (cm) Warna
Valin 2,5 8 Ungu
Glisin 1 8 Kuning
Tyrosin 1,75 8 Kuning
Sampel 1 1,2 8 Kuning
Sampel 2 1,5 8 Ungu
Data Pengamatan Pembahasan Kesimpulan
yang diperlukan tidak banyak. Pada KLT dipakai silica gel sebagai fase diamnya. Zat ini dipakai sebagai adsorben universal untuk kromatografi senyawa netral,asam maupun basa. Sebagai fase geraknya dipakai eluen yang berasal dari campuran n-butanol : asam asetat : air yaitu 25 : 6 : 25 yang bersifat polar.
Percobaan ini bertujuan untuk menganalisis asam
amino dengan cara kromatrogafi lapis tipis (KLT). Digunakan KLT karena KLT memiliki beberapa kelebihan
dibandingkan kromatografi kertas, diantaranya noda
zat yang ditimbulkan sesudah kromatografi tidak banyak bila dibandingkan dengan noda semula. Zat yang diperlukan sedikit,
waktu
PEMBAHASAN
Data Pengamatan Pembahasan Kesimpulan
Dalam percobaan ini dipakai 3 larutan standar asam
amino yaitu glisin, valin dan tyrosin. Ketiga larutan ini ditotolkan pada plat KLT, kemudian sampel yang
berisi campuran asam amino ditotolkan. Sebelum
ditotolkan, plat KLT diberi tanda batas bawah dan batas atas 1 cm. Batas bawah digunakan untuk
menotolkan sample.
Tujuan diberi batas bawah ini adalah untuk mencegah
agar sampel tidak sampai tercelup dan larut dalam
eluen. Batas atas digunakan untuk mengakhiri proses
elusi yang ditandai bahwa migrasi eluen sampai tanda batas. Proses migrasi eluen ini diharapkan agar sample juga ikut bermigrasi keatas.
Data Pengamatan Pembahasan Kesimpulan
Setelah sampel ditotolkan pada plat, plat dimasukkan dalam bejana
yang telah diisi eluen, kemudian membiarkan elusi terjadi. Setelah
eluen bermigrasi sampai batas atas, plat dikeluarkan dalam bejana dan dikeringkan. Plat yang telah kering
kemudian disemprot dengan ninhidrin. Tujuan penyemprotan dengan ninhidrin adalah untuk
menimbulkan warna noda-noda asam amino pada KLT (sebagai
reagen yang dapat bereaksi dengan asam amino).
Noda-noda itu timbul karena sampel yang ditotolkan bermigrasi dengan eluen. Setelah disemprot dengan ninhidrin, pada plat timbul warna noda:G = Glisin kuningV = Valin unguT = Tirosin kuningX = Sampel 1 Kuning Sampel 2 Ungu
Data Pengamatan Pembahasan Kesimpulan
• Setelah disemprot dengan ninhidrin, plat kemudian dikeringkan. Adapaun reaksi yang terjadi setelah disemprot dengan ninhidrin :
+ + NH3 + CO2 + R-COH
NH3+ 3 H2O + H++
Data Pengamatan Pembahasan Kesimpulan
• Plat yang telah kering kemudian diukur jarak noda dari titik awal (batas bawah) serta jarak eluen. Hasilnya akan digunakan untuk menentukan harga Rf. Harga Rf ini digunakan untuk menganalisa kandungan asam amino yang ada dalam sampel. Karena masing-masing asam amino sampel mempunyai harga Rf yang berbeda.
Data Pengamatan Pembahasan Kesimpulan
• Dari percobaan diperoleh harga Rf untuk :
Data Pengamatan Pembahasan Kesimpulan
Dari harga Rf sampel yang diperoleh, maka asam amino yang terkandung dalam sampel 1 adalah asam amino glisin, karena harga Rfnya paling mendekati dan warna noda yang timbul dalam sampel juga sama, yaitu kuning. Sedangkan asam amino yang terkandung dalam sampel 2 adalah asam amino Tirosin karena harga Rfnya paling mendekati.
Prinsip KLT adalah memisahkan campuran senyawa berdasarkan perbedaan kecepatan
migrasi masing-masing komponen senyawa
diantara 2 fase gerak, yaitu fase diam dan fase gerak. Jenis eluen yang
digunakan mudah menguap maka setelah
plat dimasukkan kedalam bejana yang berisi eluen, bejana segera ditutup.
Adapun prinsip dasar KLT pada percobaan ini adalah
perbedaan interaksi antara zat terlarut
terhadap fase diam dan pelarutnya (fase gerak). Interaksi tersebut adalah
interaksi antara asam amino dengan silica gel (polar) dan asam amino dengan eluen (polar).
Data Pengamatan Pembahasan Kesimpulan
Harga Rf merupakan parameter karakteristik kromatografi kertas dan kromatografi lapis tipis. Harga ini merupakan ukuran
kecepatan migrasi suatu senyawa pada kromatogram dan pada kondisi konstan merupakan besaran karakteristik dan
reproduksibel.
Data Pengamatan Pembahasan Kesimpulan
Faktor-faktor yang mempengaruhi harga Rf :1. Ketebalan lapisan dan ukuran plat KLT
Ketebalan lapisan dan ukuran KLT dapat mengurangi jumlah bahan yang dapat dipisahkan dengan KLT. Makin tebal lapisan maka proses perambatan larutan pengembang makin lama dan dapat mengurangi kecepatan migrasi masing-masing komponen senyawa.
2. Kejenuhan eluenSemakin jenuh eluen, semakin cepat migrasi, sehingga makin besar harga Rf.
3. Kepolaran eluenSemakin polar eluen yang digunakan maka semakin cepat migrasinya sehingga semakin besar harga Rf.
4. Suhu dan kelembapan udara
KESIMPULAN1. Salah satu cara untuk menganalisis asam amino adalah dengan
metode KLT(Kromatografi Lapis Tipis).2. Keuntungan menggunakan KLT adalah waktu yang diperlukan
untuk menghasilkan noda lebih singkat daripada kromatografi kertas, serta sample (Larutan Uji) yang dibutuhkan sedikit.
3. Noda yang muncul yaitu:• Valin : ungu• Glisin : kuning• Tirosin : kuning• Sample 1 : kuning• Sample 2 : ungu
4. Nilai Rf dapat dicari dengan rumus :
Data Pengamatan Pembahasan Kesimpulan
5. Berdasarkan percobaan nilai Rf yang dihitung memperoleh hasil sbb:• Valin : 0,3125• Glisin : 0,125• Tirosin : 0,21875• Sample 1 : 0,15• Sample 2 : 0,1875
6. Berdasarkan warna noda dan harga Rf yang dihasilkan, dapat disimpulkan:• Sample 1 : mengandung glisin• Sample 2 : mengandung tirosin
7. Eluen yang digunakan adalah campuran n-butanol : asam asetat : air = 25 : 6 : 25 dengan panjang eluen 8 cm.
Data Pengamatan Pembahasan Kesimpulan
SEKIANDAN
TERIMA KASIH
감사합니다