Upload
others
View
6
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
i
ANALISA BRAND MELALUI PENYELENGGARAAN EVENT PRODUCT
LAUNCHING EXPLORER DREAM CRUISE
PROYEK AKHIR
Diajukan untuk memenuhi salah satu
syarat dalam menempuh studi pada
Program Diploma IV
Oleh :
YUSUF DOANNAS NUGRAHA S.
NIM : 201520526
JURUSAN PERJALANAN
PROGRAM STUDI
MANAJEMEN BISNIS KONVENSI DAN EVENT
SEKOLAH TINGGI PARIWISATA BANDUNG
2019
i
PERNYATAAN MAHASISWA
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya :
Nama : YUSUF DOANNAS NUGRAHA S.
Tempat/Tanggal Lahir : Madiun, 09 November 1994
NIM : 201520526
Program Studi : MBK
Dengan ini saya menyatakan bahwa:
1. Tugas Akhir/Proyek Akhir/Skripsi yang berjudul:
ANALISA BRAND MELALUI PENYELENGGARAAN EVENT PRODUCT LAUNCHING
EXPLORER DREAM CRUISE ini adalah merupakan hasil karya dan hasil penelitian
saya sendiri, bukan merupakan hasil penjiplakan, pengutipan, penyusunan oleh
orang atau pihak lain atau cara-cara lain yang tidak sesuai dengan ketentuan
akademik yang berlaku di STP Bandung dan etika yang berlaku dalam masyarakat
keilmuan kecuali arahan dari Tim Pembimbing.
2. Dalam Tugas Akhir/Proyek Akhir/Skripsi ini tidak terdapat karya atau pendapat
yang telah ditulis atau dipublikasikan orang atau pihak lain kecuali secara tertulis
dengan jelas dicantumkan sebagai acuan dalam naskah dengan disebutkan
sumber, nama pengarang dan dicantumkan dalam daftar pustaka.
3. Surat Pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya, apabila dalam naskah Tugas
Akhir/Proyek Akhir/Skripsi ini ditemukan adanya pelanggaran atas apa yang saya
nyatakan di atas, atau pelanggaran atas etika keilmuan, dan/atau ada klaim
terhadap keaslian naskah ini, maka saya bersedia menerima sanksi akademik
berupa pencabutan gelar yang telah diperoleh karena karya tulis ini dan sanksi
lainnya sesuai dengan norma yang berlaku di Sekolah Tinggi Pariwisata Bandung
ini serta peraturan-peraturan terkait lainnya.
4. Demikian Surat Pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya untuk dapat
dipergunakan sebagaimana mestinya.
Bandung, 3 Desember 2019 Yang membuat pernyataan,
Materai Rp. 6000,-
YUSUF DOANNAS NUGRAHA S.
NIM 201520526
i
ABSTRAK
Analisa merek suatu produk dalam dilakukan salah satunya dengan brand
building. Brand building merupakan sebuah struktur dalam kegiatan atau aktivitas
yang berhubungan dengan pembentukan dan melakukan promosi pada suatu
merek tertentu. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah
penyelenggaraan Event Product Launching Explorer Dream Cruise pada tanggal
10 Juli 2019 ini dapat membangun merek produk dari perusahaan tersebut di mata
pengunjung yang hadir di acara tersebut. Teori yang digunakan dalam penelitian
ini adalah teori oleh Keller yang menyebutkan bahwa terdapat struktur disebut
dengan “brand building”. Proses brand building terdiri dari enam (6) tahapan
yaitu: salience, performance, imagery, judgements, feelings dan resonance.
Dalam pelaksanaannya, peneliti menggunakan metode statistik deskriptif melalui
pendekatan kuantitatif. Teknik dan alat kumpul data yang digunakan adalah
kuesioner yang disebarkan kepada 80 sampel responden yaitu pengunjung di event
product launching Explorer Dream Cruise. Berdasarkan hasil penelitian, peneliti
mendapatkan hasil bahwa produk yang ditawarkan pada Event product launching
Explorer Dream Cruise terbangun dengan sangat kuat. Hal tersebut ditunjukkan
oleh hasil kuesioner yang hasilnya dikategorikan sebagai sangat kuat di setiap
dimensi, yaitu dengan presentase sebesar 91,88% pada dimensi saliance,
presentase sebesar 85,81% pada dimensi imagery, presentase sebesar 86,95%
pada dimensi performance, presentase sebesar 87,38% pada dimensi feelings,
presentase sebesar 84,69% pada dimensi, dan presentase sebesar 86,88% pada
dimensi resonance. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan tersebut,
kemudian penulis membuat kesimpulan dan rekomendasi yang dapat menjadi
masukan terhadap perusahaan Genting Cruise Line untuk ke depannya dalam
membangun brand produk mereka di product launching selanjutnya.
ii
ABSTRACT
Brand analysis of a product is carried out one of them with brand building. Brand
building is the structure in the activity related to creating or promoting to a
specific brand. The aim of this research is to know whether the Product
Launching event of Explorer Dream Cruise on July 10, 2019 is able to promote
the brand’s product of the company in the eyes the of the attandees of the event.
This research uses theory about Brand Building from Keller stating that there is a
structure known as Brand Building in which the process consists of six (6) stages
such as salience, performance, imagery, judgements, feeling, and resonance. The
researher uses the method of statistic descriptive with quantitative approach in
conducting the research. The technique of data collecting in this research uses the
questionnaire filled by 80 samples respondents which are the attendees of the
product launching event Explorer Dream Cruise. The result of the research
conveys that the product offered in the Event product launching Explorer Dream
Cruise is a well- built event. The result performed based on the questionnaire
returned is categorized as very strong with the result of 91, 88% in the dimension
of saliance, 85, 81% in the dimension of imagery, 86, 95% in the dimension of
performance, 87, 38% in the dimension of feelings, 84,69% in the dimension of
performance, and the last is 86,88% in the dimension of resonance. Based on the
result of conducted research, the researcher gives a conclusion and
recommendation that can be used as suggestion toward the company of Genting
Cruise Line for the future plan in conducting their other brand building product
event
iii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat kepada Tuhan Yang Maha Esa dengan rahmat dan
kasihnya penulis dapat menyusun Penelitian Proyek Akhir dengan lancar.
Dalam proses pelaksanaan dan penyusunan Proyek Akhir ini, penulis telah
mendapat bantuan dari berbagai pihak sehingga penyusunan Proyek Akhir ini
dapat dilaksanakan dengan tepat waktu. Oleh karena itu, pada kesempatan ini
penulis mengucapkan terimakasih kepada:
1. Bapak Faisal, MM.Par., CHE., selaku Ketua Sekolah Tinggi Pariwisata NHI
Bandung.
2. Bapak Andar Danova L. Goeltom, S.Sos., M.Sc selaku Kabag. Administrasi
Akademik dan Kemahasiswaan Sekolah Tinggi Pariwisata Bandung
3. Ibu Endang Komesty Sinaga, SS., MM.Par, selaku Ketua Jurusan Perjalanan
Sekolah Tinggi Pariwisata NHI Bandung.
4. Bapak Marsianus Raga, MM.Par, selaku Ketua Program Studi Manajemen
Bisnis Konvensi dan Event.
5. Bapak Budi Setiawan, Drs., MM selaku dosen pembimbing 1
6. Bapak Wisnu Prahadianto, SE., M.Sc.selaku dosen pembimbing 2
7. Kedua orang tua dari penulis yang menjadi alasan untuk dapat mengerjakan
Proyek Akhir dengan baik.
8. Teman yang ikut membantu dan mendukung dalam penyusunan Penelitian
Proyek Akhir ini.
Penulis menyadari bahwa dalam proses penyusunan Penelitian Proyek
Akhir ini masih jauh dari sempurna, dengan keterbatasan kemampuan penulis
iv
yang masih dalam tahap menuntut ilmu serta terbatasnya pengetahuan dan
pengalaman penulis. Sehingga masukan dan kritikan yang konstruktif sangat
penulis harapkan dari pihak-pihak yang terkait demi kesempurnaan dari penelitian
Proyek Akhir ini.
Bandung, 3 Desember 2019
Penulis,
Yusuf Doannas Nugraha S.
.
v
DAFTAR ISI
ABSTRAK .................................................................................................... i
ABSTRACT.................................................................................................... ii
KATA PENGANTAR ...................................................................................... iii
DAFTAR ISI ...................................................................................................... v
DAFTAR GAMBAR .........................................................................................vii
DAFTAR TABEL..............................................................................................vii
DAFTAR LAMPIRAN .....................................................................................viii
BAB I PENDAHULUAN .................................................................................. 1
A. Latar Belakang Masalah ....................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ................................................................................. 5
C. Tujuan Penelitian ................................................................................. 6
D. Manfaat Penelitian ................................................................................ 7
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ....................................................................... 8
A. Kajian Teori .......................................................................................... 8
1. Event .............................................................................................. 8
2. Marketing ....................................................................................... 13
3. Event Marketing ............................................................................. 14
4. Brand ............................................................................................. 17
5. Brand building ............................................................................... 19
B. Kerangka Pola Pikir .............................................................................. 25
BAB III METODE PENELITIAN .................................................................. 26
A. Desain Penelitian ..................................................................................... 26
B. Obyek Penelitian ..................................................................................... 26
C. Populasi dan Sampel ............................................................................... 27
1. Populasi ....................................................................................... 27
2. Sampel ......................................................................................... 28
D. Metode Pengumpulan Data .................................................................... 29
1. Teknik Pengumpulan Data .......................................................... 29
2. Alat Pengumpulan Data .............................................................. 30
vi
E. Definisi Operasional Variabel ................................................................. 31
F. Analisis Data ........................................................................................... 33
1. Uji Validitas ................................................................................ 34
2. Uji Reliabilitas ............................................................................ 35
G. Jadwal Penelitian ..................................................................................... 36
BAB IV METODE PENELITIAN .................................................................. 37
A. Hasil Penelitian ....................................................................................... 37
B. Pembahasan ............................................................................................ 50
BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI ........................................... 58
A. Kesimpulan ............................................................................................. 58
B. Saran dan Rekomendasi .......................................................................... 59
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... 67
vii
DAFTAR TABEL
TABEL 1 Bobot Nilai Skala Likert ................................................................. 30
TABEL 2 Matriks Operasional Variabel ......................................................... 31
TABEL 3 Jadwal Penelitian ............................................................................ 36
TABEL 4 Produk Explorer Dream Cruise Yang Diluncurkan ........................ 37
TABEL 5 Produk Explorer Dream Cruise Memenuhi Ekspetasi
Pengunjung ..................................................................................... 38
TABEL 6 Kekuatan Karakter Produk Explorer Dream Cruise ...................... 38
TABEL 7 Keunggulan-Keunggulan Dari Produk Explorer Dream
Crusie ............................................................................................. 39
TABEL 8 Keefektifan Dan Keefesienan Pengenalan Produk Explorer
Dream Crusie ................................................................................. 40
TABEL 9 Desain Dari Produk Explorer Dream Cruise ................................. 41
TABEL 10 Harga Yang Ditawarkan Berkaitan Dengan Keunggulan
Exploer Dream Cruise .................................................................... 41
TABEL 11 Kesesuaian Citra Produk Dengan Minat Pengunjung ................... 42
TABEL 12 Citra Produk Dalam Mendorong Penjualan Produk Explorer
Dream Cruise ................................................................................ 42
TABEL 13 Citra Produk Dalam Mendorong Penjualan Produk Explorer
Dream Cruise ................................................................................. 43
TABEL 14 Experience Yang Terbangun Dari Launching Explorer Dream
Cruise ............................................................................................ 44
TABEL 15 Kualitas Produk Explorer Dream Cruise Menurut
Pengunjung ................................................................................... 44
TABEL 16 Kepercayaan Yang Timbul Dari Pengunjung Akan Produk
Explorer Dream Cruise ................................................................. 45
viii
TABEL 17 Pertimbangan Pembelian Produk Setelah Proses
Launching .................................................................................... 46
TABEL 18 Tingkat Keunikan Produk Explorer Dream Cruise ..................... 46
TABEL 19 Tingkat Ketertarikan Pengunjung Akan Produk Explorer
Dream Crusie ............................................................................... 47
TABEL 20 Keamanan Dan Kenyamanan Dalam Peluncuran Produk
Explorer Dream Curise ................................................................ 48
TABEL 21 Loyalitas yang terbangun setelah peluncuran produk
Explorer Dream Cruise ................................................................ 48
TABEL 22 Hubungan Yang Terbangun Setelah Peluncuran Produk
Explorer Dream Cruise ................................................................ 49
TABEL 23 Presepsi Konsumen Terhadap Produk Explorer Dream Cruise ...................................................................................................... 50
TABEL 24 Event / Function Rundown - Rekomendasi Pertama .................. 62
TABEL 25 Event / Function Rundown – Rekomendasi Kedua .................... 64
TABEL 26 Flow Inspeksi .............................................................................. 66
ix
DATFAR GAMBAR
Gambar 1 Brand Resonance Pyramid ............................................................ 20
Gambar 2 Sub-dimensions of Brand Building Blocks.................................... 20
Gambar 3 Kerangka Pemikiran ...................................................................... 25
Gambar 4 Tabel Krejcie Morgan ................................................................... 29
x
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Surat Izin Penelitian di Genting Cruise Line
Lampiran 2. Kuesioner
Lampiran 3. Hasil Uji Validitas
Lampiran 4. Hasil Uji Reliabilitas
Lampiran 5. Surat Telah Melakukan Penelitian di Genting Cruise
Lampiran 6. Hasil Turn it in
Lampiran 7. Formulir Bimbingan
Lampiran 8. Biodata
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Event didefinisikan sebagai media yang digunakan agar terciptanya
pertemuan antara penyelenggara acara, pengisi acara, juga pengunjung
yang datang, seperti yang dikemukakan oleh Eckerstein (2002) bahwa
event merupakan suatu kegiatan berkumpunya berbagai kelompok orang
yang ditargetkan pada suatu tempat dan waktu yang sudah ditetapkan,
pertemuan dimana suatu pesan dapat dikomunikasikan dan suatu kegiatan
tercipta.
Terjadinya suatu kegiatan atau event banyak memberikan dampak
positif terhadap pengunjung yang hadir yaitu berkontribusi dan
berpengaruh besar dalam ranah perkeonomian (Theocharis,2008). Bila
dikaitkan dengan pengunjung, Event ini berhubungan dengan pengunjung-
pengunjung yang datang, kelompok orang yang mengoperasikan sesuatu,
dan orang-orang yang berpartisipasi sebagai suatu pengalaman
(Silvers.2004). Selain itu, Istilah Event pun dapat digunakan untuk
menggambarkan kegiatan berbeda yang dirancang untuk tujuan berbeda
pula yang aktivitasnya dapat berbagai macam, seperti kesenian, olahraga,
pariwisata, dan aktivitas sosial, juga dapat berbentuk kegiatan yang
diselenggarakan oleh event organizer atau biasa disebut penyelenggara
acara besar yang lebih profesional (Argan, 2007).
2
Menurut Y Koh dan Jackson, Event dapat diartikan sebagai sebuah
sarana yang cocok untuk memperkenalkan merek sebuah produk secara
langsung (Y Koh dan Jackson, 2006). Hal ini menunjukan mengapa event
ini juga mempunyai hubungan dengan salah satu unsur dalam marketing.
Kotler (2009:7) mengungkapkan bahwa marketing merupakan sebuah
proses dimana seorang individu maupun kelompok mendapatkan sesuatu
yang mereka ingin baik dengan cara menciptakan, memasarkan ataupun
dengan menukar produk yang memilki nilai dengan kelompok lain. Dari
pernyataan Kotler di atas disimpukan bahwa marketing dapat dikaitkan
dengan penyenggaran sebuah event.
Event marketing dapat ditandai dengan adanya hal-hal baru,
popularitas dan kontak yang tinggi melalui pemasar dengan meningkatkan
target konsumen dan memberikan presepsi yang lebih baik kepada
konsumen (Rungfapaisam, 2006). Dapat dikatakan pula bahwa karakter
dari event marketing adalah perlunya kesegaran, popularitas, dan memiliki
banyak kontak sehingga divisi marketing dapat menghubungi target
pelanggan dan memberi pengertian bernilai kepada pelanggan.
Salah satu yang berkaitan erat dengan event marketing adalah
brand. Hingga saat ini, brand dapat dikatakan sebagai suatu elemen
penting untuk sebuah perusahaan demi mencapai kesuksesan dalam
pemasaran produk mereka (Jurnal Komunikasi, Astuti 2011:183). Keller
(2008:2) juga mendeskripsikan bahwa kata brand dapat berupa nama
„name‟, istilah „term‟, tanda „sign‟, desain „design‟ atau kombinasi antara
kesemuanya itu yang memiliki tujuan untuk mengidentifikasi suatu
3
produk, barang maupun jasa, dan pelayanan dari penjual individu atau
kelompok terhadap kedua jenis produk tersebut, juga untuk membedakan
keduanya dari suatu kompetisi yang timbul.
Sebuah brand memungkinkan pelanggan untuk mengingat
informasi tentang suatu produk dan mencegah pesaing untuk
memalsukannya (Aaker, 1991). Sebagai tambahan juga, dalam jurnalnya,
Astuti memberikan pemahaman lebih lanjut mengenai brand atau
branding yang timbul dari adanya banyak faktor dan perlu adanya
integrasi dari berbagai macam aspek yang bisa berupa iklan, promosi, atau
event dimana pembangunan sebuah brand memerlukan komunikasi
pemasaran (Business & Accounting, 2010).
Dalam proses pembangunan sebuah brand terdapat sebuah struktur
yang disebut dengan brand building yang menurut Kamus Merriam-
Webster dapat diartikan bahwa brand bulding merupakan kegiatan atau
aktivitas yang berhubungan dengan pembentukan dan melakukan promosi
pada suatu brand tertentu. Proses dari brand building ini terdiri dari 6
tahapan yaitu: salience, performance, imagery, judgements, feelings dan
resonance (Keller, 2008).
Dalam hal ini, salah satu perusahaan yang telah menggunakan
event marketing dalam memasarkan dan menjual produknya yaitu Genting
Cruise Lines. Bentuk rangkaian Event marketing yang mereka gunakan
yaitu berupa event product launching pada salah satu produk baru mereka.
yang diadakan dalam satu hari acara dan mengundang pengunjung sesuai
dengan target marketing mereka. Perusahaan Genting Cruise Lines dapat
4
dikatagorikan ke dalam perusahan pelayanan jasa yang bergerak di sektor
perjalanan wisata yang mana produk yang mereka tawarkan adalah kapal
pesiar. Genting Cruise Lines tidak hanya mempunyai satu produk yang
bisa ditawarkan kepada konsumen atau agen – agen perjalanan wisata.
Hingga saat ini Genting Cruise Lines sudah mempunyai lebih dari 5 buah
kapal pesiar yang bisa dijadikan pilihan wisatawan untuk berwisata dengan
jenis kapal dan rute perjalanan yang berbeda. Pada tanggal 10 Juli 2019,
Genting Cruise Lines telah menyelenggarakan sebuah event product
launching di Jakarta yang bertujuan untuk meluncurkan sebuah produk
kapal pesiar terbarunya. Produk yang mereka luncurkan yaitu sebuah kapal
baru yang diberi nama Explorer Dream Cruise.
Explorer Dream Cruise merupakan sebuah kapal pesiar yang akan
beroperasi di Australia dan New Zealand. Kapal ini akan memulai
perjalannya di Australia dan New Zealand dibulan Oktober 2019 hingga
bulan Maret 2020. Kapal tersebut memiliki berat 75.338 ton, panjang 268
meter, dan lebar 32 meter. Kapal ini sanggup menampung sekitar 1,856
penumpang dengan total kamar sejumlah 928 kamar dan mempunyai 13
lantai. Tipe kamar di Explorer Dream Cruise terbagi menjadi 4 tipe yaitu
Interior Stateroom (kamar tanpa jendela) dengan total 354 kamar,
Oceanview Stateroom (kamar dengan jendela) dengan total 206 kamar,
Balcony Stateroom ( kamar dengan tersedianya teras) dengan total 318
kamar, Suite Stateroom dengan total 42 kamar. Suite Stateroom ini terbagi
menjadi 4 tipe kamar, yaitu Palace Suite dengan total 11 kamar, Palace
5
Deluxe Suite dengan total 22 kamar, Palace Penthouse dengan total 7
kamar, dan tipe kamar tertinggi yaitu Palace Villa dengan jumlah 2 kamar.
Produk wisata kapal pesiar ini tidak hanya menawarkan kamar
saja, tetapi produk yang ditawarkan ini sudah termasuk dengan beberapa
kegiatan seperti, makan dari pagi hingga malam, fasilitas wahana air
seperti kolam renang, arena bermain untuk anak-anak, beberapa
pertunjukan seperti pertunjukan kabaret, atraksi akrobat dan masih banyak
kegiatan menarik lainnya yang bisa dinikmati wisatawan. Kegiatan
product launching ini bukan merupakan kali pertama yang dilakuakan oleh
Genting Cruise Lines mengingat bahwa mereka sudah mempunyai lebih
dari 3 kapal pesiar yang bisa ditawarkan.
Oleh sebab itu, dari uraian di atas peneliti ingin mengatahui
bagaimana sebuah penyelenggaraan event Product Launching Explorer
Dream Cruise dapat membangun merek pada produk baru tersebut di mata
visitor yang hadir di acara tesebut. Hal tersebut yang mendasari peneliti
untuk mengangkat judul penelitian ini yaitu Analisa Brand Melalui
Penyelenggaran Event Product Launching Explorer Dream Cruise.
B. Rumusan Masalah
Berdasakan latar uraian dari belakang masalah yang telah
dikemukakan di atas, dengan demikian peneliti mendapatkan rumusan
masalah seperti berikut:
6
Bagaimanakah sebuah penyelenggaraan event Product Launching
of Explorer Dream Cruise dapat membangun merek dari produk tersebut
di mata pengunjung yang hadir di acara tesebut?
Identifikasi masalah dalam membangun brand dalam
penyelenggaraan Event Product Launching Explorer Dream Cruise adalah
sebagai berikut:
1. Bagaimana salience dalam membangun merek dalam Event Launching
Product Explore Dream Cruise?
2. Bagaimana Performance dalam membangun merek dalam Event
Launching Product Explore Dream Cruise?
3. Bagaimana Imagery dalam membangun merek dalam Event Launching
Product Explore Dream Cruise?
4. Bagaimana Judgements dalam membangun merek dalam Event
Launching Product Explore Dream Cruise?
5. Bagaimana Feelings dalam membangun merek dalam Event Launching
Product Explore Dream Cruise?
6. Bagaimana Resonance dalam membangun merek dalam Event
Launching Product Explore Dream Cruise
C. Tujuan Penelitian
Dilaksanakannya kegiatan penelitian kali ini memilki sebuah
tujuan yaitu:
7
Untuk menganalisa apakah penyelenggaraan Event Product Launching of
Explorer Dream Cruise dapat membangun merek produk dari perusahaan
tersebut di mata visitor yang hadir di acara tersebut.
D. Manfaat Penelitian
Peneliti banyak berharap berdasarkan penelitian yang dilakukan ini
dapat digunakan oleh pihak penyelenggara dalam membangun merek
produk mereka di mata agent travel atau perusahaan sejenis yang hadir,
dan juga dapat berguna untuk kegiatan pemasaran yang menggunakan
event sebagai media promosi mereka.
8
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Kajian Teori
1. Event
Event merupakan pemrakarsa terciptanya pengumpulan target
suatu kelompok konsumen pada suatu tempat dan waktu, pertemuan
dimana suatu pesan dapat dikomunikasikan dalam suatu kegiatan
(Eckerstein, 2002). Event bisa diartikan juga sebagai sebuah kegiatan
yang memperingati hal yang dianggap penting dalam umur hidup
manusia, Event, terikat secara adat, budaya, tradisi, juga juga agama
dapat dikaji baik secara individual maupun kelompok yang dalam
penyelenggaraannya memiliki tujuan tertentu yang juga melibatkan
lingkup masyarakat yang dalam waktu tertentu (Noor, 2009:7). Tidak
hanya itu, Event dapat dijelaskan sebagai suatu pameran, pertunjukan,
ataupun festival yang tiga syarat di dalamnya, yaitu adanya
penyelenggara, peserta, dan pengunjung suatu kegiatan yang akan
diadakan tesebut (Kennedy, 2009). Bila dihubungkan, Ketiga
pernyataan di atas dapat mengakomodasi pengertian umum mengenai
event sebagai sebuah kegiatan yang diselenggarakan oleh sekelompok
orang dengan adanya target tempat dan waktu yang melibatkan
kelompok masyarakat tertentu dengan tujuan dan kurun waktu tertentu
pula.
9
Dalam penyelenggaraannya, sebuah event pasti memiliki ciri dari
berbagai aspek dikarenakan event memiliki karakterisitik tertentu. Bila
dikaitkan dengan karakter sebuah event, Terdapat 5 karakteristik event
yang dikemukakan oleh Any Noor (2013: 14) yaitu:
a. Uniqueness atau Keunikan
Pengembangan ide/konsep merupakan salah satu kunci kesuksesan
dalam penyelenggaraan event. Dalam hal ini, Kesuksesan setiap
event pasti akan berbeda bergantung pada keunikan masing-masing
ide/konsep yang diunggah dalam event yang berbeda walaupun ada
kemungkinan suatu ide diadakan pada kegiatan yang diadakan secara
rutin.
b. Perishability
Perishability artiya mudah rusak Pada dasarnya, tiap event yang
dilaksanakan tidak akan persis sama; dua event dengan tema yang
dibuat sama, dilaksanakan pada saat waktu yang sama di venue yang
berbeda pun akan menunjukkan hasil yang berbeda. Perishability ini
dapat dikaitkan pada penggunaan fasilitas dalam pengadaan sebuah
event. Sebagai contoh, fasilitas penyewaan ballroom di Hotel Grand
Aquila Bandung untuk kegiatan konser musik klasik. Jika dalam
penggunaan ruang sudah penuh pada hari Senin – Jumat, ada
kemungkinan kosong di hari Sabtu dan Minggunya. Hal ini
menyebabkan hilangnya kesempatan untuk menggunakan fasilitas
ballroom di kedua hari tersebut.
10
c. Intangibility
Intagibility berarti tidak dapat dimengerti. Pengunjung pasti akan
mendapatkan pengalaman dan presepsi pribadi yang cenderung
berbeda dengan orang lain setelah menghadiri sebuah event. Hal
seperti ini menjadi suatu tantangan untuk mengubah cara pelayanan
tersebut menjadi hal yang dapat mengubah persepsi seseorang
bahkan dalam hal yang kecil sekalipun.
d. Suasana dan pelayanan
Dalam hal kesuksesan sebuah Event, uasana yang tepat yang
terbangun dalam suatu event juga dapat mempengaruhi kesuksesan
suatu event. Aktivitas yang dilakukan dalam event harus sesuai
dengan temanya agar event dapat terselenggara dengan baik dan
mencapai tujuan yang sesuai, begitu pula sebaliknya, jika yang
dibangun tidak pada suasana dan pelayanan yang tepat hasilnya pun
tidak akan memuaskan, baik pihak penyelenggara ataupun
pengunjung.
e. Interaksi personal
Interaksi personal juga dapat mendukung kesuksesan suatu event
yang diselenggarakan. Sebagai contoh, jika penyelenggara
melibatkan penonton ikut bernyanyi dalam suatu konser musik
walaupun hanya satu lagu, keterlibatan orang tersebut dapat
membangun suasana yang berbeda.
11
Selain memiliki karakteristik, terdapat pula beberapa aspek yang
dapat meningkatkan pengalaman dari sebuah event. Terdapat tujuh
(7) atribut yang dikemukakan oleh Masterman and Wood (2008)
yang dapat meningkatkan pengalaman dari sebuah event yaitu:
a. Involvement: Adanya keterlibatan emosional dengan merek (brand),
event, dan pengalaman yang terdapat di dalamnya merupakan hal
pernting pertama yang perlu diperhatikan.
b. Interaction: Adaya Interaksi dengan merek (brand), pengunjung
atau konsumen, dan brand ambassadors, juga baik untuk
dipertimbangkan.
c. Immersion: Memfokuskan pikiran yang sehat pada suatu kegiatan
atau aktivitas dengan memanfaatkan seluruh panca indera adalah
perlu.
d. Intensity: Pengaruh tinggi dari suatu intensitas dapat menolong
pengunjung untuk lebih mudah mengingat suatu event.
e. Individuality: Keunikan tiap kesempatan dapat disesuaikan dan
pastilah terdapat perbedaan dari tiap pengalaman.
f. Innovation: Dalam memunculkan suatu yang baru dibutuhkan
konten yang fresh, waktu dan lokasi yang cenderung tepat, target
konsumen yang tepat dan sebagainya.
g. Integrity: Event dapat memberikan keuntungan yang nyata, otentik,
dan tulus yang dapat secara nyata dilihat dan dirasaakan bernilai
oleh konsumen yang hadir.
12
Selain itu, beberapa jenis event yang dikemukakan oleh Noor (2009), yang
dijabarkan sebagai berikut:
a. Leisure Event. Kategori pertama ini banyak berkembang dalam
kegiatan yang berhubungan dengan olahraga dengan unsur
pertandingan dengan tujuan untuk mendatangkan banyak
pengunjung.
b. Personal Event Katerogi kegiatan ini mengumpulkan anggota
keluarga dan teman dekat yang bersifat lebih sederhana
dibandingkan yang lainnya, misalnya pesta ulang tahun ,reuni
keluarga, acara sunaatan, atau pernikahan.
c. Cultural Event. Kategori ini erat kaitannya dengan kebudayaan
lokal yang ada. Atau memiliki unsur sosial yang yang relatif tinggi
dalam suatu kelompok mayarakat. Semakin berkembangnya
kemajuan terknologi, beragam pula penyelenggaraan cultural event
dengan kemasan yang lebih menarik dan berkesan untuk konsumen
karena dapat disesuaikan dengan kebutuhan era modern.
d. Organizational Event. Bentuk kategori ini disesuaikan dengan
tujuan suatu oragnisasi tertentu.. Misalnya konferensi partai
politik, atau pameran expo yang memiliki kepentingan berbeda dari
satu dan yang lainnya.
Selain jenisnya, sesuai dengan pernyataan Abdullah (2009), memaparkan
bahwa ada tiga (3) ukuran dan s skala event ke dalam tiga jenis yaitu:
13
(1) Mega Event. Kegiatan ini berelasi dengan kriteria pengunjung
bertaraf internasional, atau setidaknya regional dengan korelasi
keterlibatan lima negara dengan jumlah pengunjung lebih dari satu
juta orang berdasarkan total durasi kegiatan yang diadakan dengan
menanamkan investasi dan keuntungan yang sama –sama lebih
besar, juga berampak besar pada perekonomian daerah setempat
yang diliput secara luas oleh media-media. Misalnya Olimpiade,
Piala Dunia, Sea Games.
(2) Medium Event. kegiatan menengah ini biasanya dihadiri oleh
seratus ribu sampai satu juta orang pengunjung yang bertaraf
nasional. Misalnya konser Band “Naif” di Jakarta.
(3) Mini Event. Kegiatan ini merupakan kegiatan yang biasanya
dihadiri oleh kurang dari seratus ribu pengunjung yang bertaraf
lokal dimana investasi dan keuntungan yang didapatkan akan jauh
lebih kecila dibandingkan kedua katrgori yang lain. Misalnya:
Pasar malam, Festival Musik Band Lokal
2. Marketing
Dalam suatu event, kehadiran marketing sangat dibutuhkan dan
mempunyai peran penting. Marketing berasal dari kata market yang
berarti pasar. Marketing atau pemasaran merupakan sebuah proses
sosial dimana baik individu ataupun kelompok memperoleh sseuatu
yang mereka butuhkan dan inginkan, baik dengan cara menciptakan,
menawarkan ataupun dengan menukar suatu produk yang bernilai
dengan pihak lainnya (Kotler 2007:10). Dengan kata lain, pemasaran
14
merupakan bidang permintaatn atau penjualan antar individu. Selain itu
dapat diartikan bahwa marketing juga merupakan keseluruhan sistem
dari kegiatan bisnis yang bertujuan untuk membuat rencana, memasang
harga, mempromosikan, dan mendistribusikan produk yang memuaskan
pasar demi tercapainya tujuan organisati (Stanton, Etzel, Walker,
2004:6). American Marketing Association (2013) juga menjelaskan
pemasaran merupakan sebuah fungsi dari organisasi dan serangkaian
proses dalam menciptakan, mengkomunikasikan, dan memberikan nilai
terhadap pelanggan yang bertujuan untuk mengelola hubungan
konsumen dengan cara yang menguntungkan bagi organisasi maupun
para pemilik saham. Bila dikaitkan dengan ketiga definisi di atas maka
dapat ditarik kesimpulan bahwa marketing yaitu suatu pasar yang lebih
mengarah pada pengenalan produk kepada konsumen yang potensial.
Terdapat beberapa aspek dalam marketing meliputi periklanan, public
relation, promosi dan penjualan.
3. Event Marketing
Salah satu media promosi yang digunakan dalam marketing dalah
event marketing. Shimp Terrence (1993:660) mendefinisikan event
marketing sebagai suatu btntuk promosi merek (brand) yang
menghubungkan suatu merek dengan aktivitas umum yang memiliki
ketertarikan tinggi misalnya hal-hal yang bersifat sosial, budaya,
maupun keolahragaan. Sedangkan Belch (2012) mengungkapkan bahwa
event marketing merupakan jenis promosi dimana sebuah perusahaan
atau suatu merek dikaitkan dengan suatu kegiatan yang memiliki tema
15
dengan tujuan menghasilkan pengalaman bagi konsumen dan menjadi
promosi bagi sebuah produk atau jasa.
Bila dihubungkan dalam runtutan prosedur dalam sebuah event,
terdapat tujuh (prosedur) yang perlu dilakukan agar terciptanya suatu
event marketing yang baik yang dikemukakan oleh Shreiber (1994:101-
122), yaitu:
a. Menentukan tujuan event marketing. Tujuan event marketing merupakan
dasar dari suatu program event marketing dalam suatu porusahaan yang
dapat mempermudah perusahaan tersebut untuk mengukur kadar
keberhasilan event tesrebut. Selain itu, Tujuan event harus jauh lebih
mengerucut dibandungkan dengan tujuan event marketing. Lalu adanya
batasan waktu pelaksaan akan memudahkan perusahaan untuk memonitor
kemajuan dari suatu event yang dielenggarakan.
b. Menentukan jenis event marketing. Jenis dari aktivitas event marketing
berbeda-beda yang sebaiknya disesuaikan dengan tujuan pelaksanaan,
Shrreiber (1994:79-90) mengelompokkan jenis umum dari event
marketing yaitu (1) Consumer Gathering, (2) Exhibition, (3) Grand
Opening, (4) Marketing Gathering, (5)Press Conference, (6) Seminar, (7)
Education Progrram, dan (8) Anniversary Event.
c. Menentukan tempat penyelenggaraan yang tepat. Pemilihan lokasi suatu
kegiatan dapat didasarkan pada pertimbangan mengenai (1) lokasi yang
strategis dan mudah dijangkau oleh konsumen, (2) Fasilitas penunjang
yang berbeda dari satu event ke event lainya yang harus dipenuhi, dan (3)
gaya hidup dari target konsumen yaitu total pengunjung yang hadir dalam
16
sebuah event tertentu sebagai tolak ukur yang baik untuk mengukur tingkat
kesuksesan event marketing.
d. Menentukan fokus target konsumen. Menentukan fokus target memiliki
tiga (7) faktor yang perlu dipertimbankan melalui tiga pertanyaan yaitu:
(1) Siapa sebenarnya pengguna produk perushaan? (2) Bagaimana kondisi
demografik dan psikografik sekitar?(3) Apa yang membuat konsumen
untuk menentukan produk atau jasa yang ditawarkan oleh perusahaan
tesebut? (4) Apa dasar seorang konsumen dalam membuat keputusan
untuk membeli sesuatu? (5) Siapa yang mempengaruhi konsumen dalam
mengambil keputusan membeli sesuatu? (6) Siapakah perantara para
konsumen? Dan (7) Apakah faktor komunisa sekitar juga berperan?
e. Menentukan program Event Marketing. Suatu program yang dirancang
semenarik mungkin pastilah akan menarik konsumn untuk datang dengan
mempertimbangkan format yang tepat dengan konsep kreatif dan otentik,
penawaran yang tepat sasaran, dan juga publikasi dan liputan yang tepat.
f. Menentukan waktu Event Marketing. Pemilihan waktu terbilang penting
sehubungan dengan kondisi dan situasi lingkungan sekitar dan juga
aktivitas target konsumen sehingga memungkinkan para target konsumen
untuk hadir.
g. Menentukan Anggaran Event Marketing. Budgeting dapat disebut sebagai
kunci dalam mengambil keputusan karena pertimbangan akan anggaran
menyangkut skala aktivitas yang akan diselenggarakan. Jika anggaran
tidak sesuai, maka dalam pelaksanaanya, event tidak akan bisa
17
dilaksanakan secara maksimal dan akan mengakibatkan ketidakpuasn
konsumen.
Schmitt (1999) mengatakan bahwa event marketing adalah suatu
alat pemasatan yang berfokus pada pengalaman konsumen dan
memperlakukan konsumsi yang didorong secara emosional dan rasional
sebagai pengalaman holistik (experential marketing). Menurut (Julie Z.
Sneat & R Zachary Finney, 2014) terdapat tiga (3) dimensi dari Event
Marketing yaitu;
a. Enterprise
Perusahaan membuat kegiatan atau akttiitas yang selalu
diperbaharui yang bertujuan untuk menarik target konsumen supaya
dapat mengetahui dan merasakan acara yang inovatif dan kreatif.
b. Entertainment
Memberikan keuntungan kepada peserta dalam bentuk hiburan agar
dapat merasakan pengaruh secara langsung terhadap event yang
diselenggarakan.
c. Excitement
Keuntungan yang baik diberikan kepada target konsumen agar
mereka dapat merasakan kebahagiaan dan kepuasan pada acara
yang diselenggarakan.
4. Brand
Kotler & Keller (2009:258) mengemukakan bahwa Brand adalah
produk atau jasa yang dimensinya mendiferensiasikan brand dengan
menggunakam beberapa cara dari produk atau jasa lainnya yang
18
dirancang untuk memuaskan kebutuhan yang sama. Sedangkan bila
melihat dari pandangan Clow dan Baack (2004:36) mereka menyatakan
pendapat mereka mengenai istilah brand, yaitu istilah yang secara
umum diberikan kepada suatu hasil produk barang atau jasa, atau dapat
juga merupakan kelompok complementary producct dimana corporate
image menutupi setiap aspek dari suatu perusahaan. Istilah
Complementary producct dari penyataan Clow dan Baack di atas adalah
istilah lain dari complementary good.
Business dictionary mendeskripsikan istilah tesrsebut sebagai suatu
produk barang yang penggunannya disandingkan dengan dengan
produk yang lain yang memiliki hubungan kegunaan dan pemintaan,
seperti produk ban mobil atau motor dan bahan bakar, seperti bensin.
Jika harga ban turun, akan ada kemungkinan orang akan membeli bahan
bakar banyak lebih banyak, sedangkan jika harganya semakin mahal,
terdapat kemungkinan orang akan menguangi pembelian bahan bakar
tersebut. Sedangkan istilah corporate image pun diberi penjelasan
sebagai suatu persepsi mental yang muncul pada waktu suatu nama
perusahaan disebutkan. Corporate image merupakan impresi psikologis
yang menguntungkan yang secara terus menerus dapat berubah
bergantung pada pengaruh dari lingkungan, media, performa, dan lain;
seperti persepsi msyarakat atau customer terhadap suatu perusahaan
atau identitas yang ditawarkan. Dari pernyataan tersebut, brand bisa
disimpulkan sebagai suatu citra yang memiliki faktor tersendiri dalam
suksesnya sebuah perusahaan.
19
Dari sudut pandangan perusahaan, memotivasi calon konsumen
untuk membeli produk untuk pertama kalinya merupakan langkah yang
penting dalam mendapatan customer. Oleh sebab itu, mengidentifikasi
market menjadi hal yang penting untuk dilakukan karena brand
memliki presepsi tersendiri bagi tiap individu. Market sendiri
mempunyai definisi sebagai pembeli potensial yang mempunyai minat
dan akses akan sebuah produk (Keller, 2008:99). Di mata konsumen,
brand dapat menjadi pembeda dalam produk yang sejenis sehingga
dapat menjadi keputusan untuk membeli sebuah produk. Di lain pihak,
brand mampu membangun awareness bagi masyarakat akan sebuah
produk jika diliat dari sisi perusahaan.
5. Brand building
Menurut Kamus Merriam-Webster, brand bulding merupakan
kegiatan atau aktivitas yang berhubungan dengan pembentukan dan
melakukan promosi pada suatu brand tertentu.
Keller (2008) juga menyebutkan bahwa struktur dalam
membangun sebuah brand dapat disebut “brand building”. Untuk
memperjelas pernyataan Keller dapat digambarkan seperti gambar berikut.
20
Gambar 1
Brand Resonance Pyramid
Sumber: Keller (2008:60)
Gambar 2
Sub-dimensions of Brand Building Blocks
Sumber: Keller, (2008:61
21
Dalam membangun sebuah brand, terdapat enam (6) tahapan yang
perlu dipertimbangkan, yaitu:
a. Brand salience
Brand salience merupakan tahapan awal dalam membangun
sebuah brand. Pada tahap ini, pelanggan dapat menerima identitas
brand dengan baik dan memiliki arti penting bagi mereka. Bramd
saliance berkaitan dengan awareness dari sebuah brand. Selain itu,
Bramd salience dapat digunakan untuk mengukur awareness brand
tersebut. Dapat disimpulkan bahwa membangun brand awareness
dapat membantu customer untuk mengkatagorikan suatu produk atau
layanan yang dtawarkan dari sebuah brand. Kepuasan dari keinginan
customer dapat dipastikan karena brand awareness memastikan
mereka mengetahui apa saja kebutuhan mereka akan suatu brand.
Bila dikaitkan dengan kegunaannya, terdapat dua kegunaan brand
terhadap pelanggan. Pertama ialah sebuah luas dan dalamnya
kesadaran (breadth and depth of awareness), yang dapat menilai
bagaimana elemen suatu merek datang kemudian menetap pada benak
pengunjung. Kedua ialah struktur kategori produk (product category
structure) yang mana kategori dari suatu produk terorganisir dalam
memori, dikarenakan pada benak pengunjung, tingkatan suatu produk
yang selalu ada.
22
b. Brand performance
Bramd performance mendeksripsikan bagaimana sebuah layanan
atau produk dapat mengemukanan kebutuhan fungsional dari
pengunjung. Dalam hal ini, Produk sendiri merupakan faktor yang
cenderung mempengaruhi bagaimana pelanggan dapat mengenal
sebuah brand. Oleh sebab itu, brand performance atau performa merek
menyangkut tampilan dari sebuah produk upaya mendapatkan sebuah
dimensi yang membedakan merek tersebut.
Apabila dikaitkan dengan Performance, cara untuk menilai
performance ini dapat dilakukan dengan cara, reliability yang
mengukur performance dengan konsisten berdasarkan waktu dan
pembelian, durability yang merupakan ekspektasi customer secara
ekonomis akan sebuah produk, dan serviceability yang mana
penyempurnaan suatu produk bila diperlukan. Brand performance juga
harus memperhatikan faktor price karena konsumen cenderung
mengkatagorikan suatu produk berdasarkan harga yang bervariatif.
Oleh sebab itu, prosedur harga terhadap merek (brand) dapat
mempengaruhi sekaligus menciptakan organisasi pada benak
pengunjung dalam menentukan mahal atau tidak mahalnya harga
suatu merek (brand).
c. Brand imagery
Brand imagery merupakan tipe dari brand meaning. Bila dikaitkan
dengan kebutuhannya, Dalam brand imagery dapat ditemukan adanya
kebutuhan sosial dan psikologis customer. Selain itu, Brand imagery
23
juga menjelaskan bagaimana cara berpikir orang terhadap suatu merek
(brand) bukan secara apa yang seharusnya dpikirkan mengenai merek
(brand) tersebut melainkan secara abstrak. Dengan kata lain,
“imagery” berfokus kepada aspek dari suatu merek (brand) yang
tidak terlihat dan pengunjung dapat membentuk imagery berdasarkan
apa yang dialami mereka. Secara tidak langsung juga dapat
membentuk imagery yakni melalui media iklan atau juga sumber
informasi lainnya seperti word of mouth.
Aspek utama terdapat empat macam yang mana tidak terlihat yang
dapat dihubungkan pada suatu merek (brand), yakni profil pengguna
(user profiles),situasi penggunaan dan pembelian (purchase and usage
situations), pesonality dan nilai (personality and values), dan sejarah
(history), warisan (heritage), dan pengalaman (experiences).
d. Brand judgments
Bramd judgements didefinisikan sebagai opini ataupun penilaian
pribadi customer dan juga dapat menjadi evaluasi terhadap suatu brand
dari performance dan imagery.
Terdapat empat elemen penting dalam brand judgments, yaitu:
kualitas merek (brand quality) yang diartikan mengenai evaluasi
konsumen secara keseluruhan terhadap merek (brand) dan juga sering
kali dijadikan suatu dasar bagi customer dalam memilih dari bermacam
brand, brand credibility yang mendeskripsikan seberapa jauh
konsumen dapat melihat suatu brand secara kredibel, brand
consideration yang bergantung pada bagian dimana customer secara
24
pribadi menemukan brand tersebut dan menjadi suatu hal yang sangat
penting dalam membangun brand equity, dan brand superiority yang
mengukur seberapa jauh customer menilai suatu brand secara unik dan
tidak kalah dibandingkan dengan brand lainnya.
e. Brand feelings
Brand feelings adalah langkah kelima, yaitu respon secara
emosional dari pihak konsumen atau pengunjung dan reaksi yang
muncul terhadap brand seperti bagaimana suatu brand dapat
mempengaruhi perasaan konsumen atau pengunjung terhadap diri
mereka dan juga hubungan mereka dengan yang lainnya. Perasaan atau
feelings berhubungan erat dengan respon customer terhadap brand
tersebut; respon yang dihasilkan dapat bersifat positif atau negatif. Bila
dikaitkan dengan elemen, terdapat enam elemen yang ada di dalam
brand feelings, yaitu: kenyamanan „warmth’, rasa senang „fun’,
ketertarikan „excitement’, keamanan ‘security’, penerimaan sosial
‘social approval’, dan rasa hormat diri „self-respect’.
f. Brand resonance
Brand resonance dapat didefinisikan sebagai tahapan terakhir
dalam membangun brand yang lebih mengarah kepada hubungan dan
tingkat identifikasi yang telah dinilai terhadap suatu brand. Brand
resonance mengetahui sejauh mana konsumen atau pengunjung
merasakan keterikatan dengan brand itu sendiri. Resonance dapat
dikelompokkan ke dalam intensitas psikologis yang dimiliki oleh
konsumen atau pengunjung terhada merek (brand) maupun aktivitas
25
oleh karena loyalitas atau kesetiaan konsumen atau pengunjung
mengenai suatu merek (brand), seperti tingkat pembelian suatu
produk secara berulang dan sejauh mana konsumen atau pengunjung
mencari tahu informasi mengenai merek (brand) tersebut.
B. Kerangka Pola Pikir
GAMBAR 3
KERANGKA PEMIKIRAN
S
u
mber: Hasil olahan peneliti, 2019
Brand Builing
Salience
Performance
Imagery
Feelings
Judgements
Resonance
26
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian
Desain penelitian merupakan elemen penting dari sebuah proses
penelitian. Desain penelitian juga dapat disebut sebagai metode penelitian.
Menurut Sugiyono (2014:2) “pada dasarnya metode penelitian merupakan
cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan
tertentu”. Dari pernyataan Sugiyono, peneiti menyadari bahwa dalam
suatu penelitian metode yang dikerjakan secara ilmiah supaya data yang
diambil dapat dianalisis sesuai dengan tujuan penelitian tersebut dan
kebermanfaatannya kepada khalayak umum. Oleh karena itu, desain
pendekatan secara kuantitatif diperlukan oleh peneliti dalam penelitian ini.
Penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagai metode yang berlandaskan
pada positivisme yang bemanfaat untuk meneliti populasi atau sampel
tertentu (Sugiyono, 2013:13).
B. Obyek Penelitian
Selain desainnya, dalam suatu peneltian ilmiah diperlukan suatu
obyek untuk diteliti. Maka, dalam penelitian ini, obyek dari penelitian ini
adalah pengunjung yang hadir pada acara Product Launching of Explorer
Dream Cruise yang diselenggarakan di Grand Hyatt Jakarta pada tanggal
10 Juli 2019. Acara Product Launching of Explorer Dream Cruise akan
diselenggarakan dengan kerjasama dari Hongkong Tourism Board dan
27
Jupiter Destination Expert Travel Agent. Event ini ditujukan kepada agen
– agen Travel di Indonesia yang memiliki peluang untuk dapat
memasukkan produk paket wisata cruise pada produk paket yang akan
mereka jual kepada kosumen, terutama produk terbaru Explorer Dream
Cruise ini.
C. Populasi dan Sampel
Dalam suatu penelitian, seorang peneliti membutuhkan subyek
untuk diteliti, dalam hal ini, teknik pengambilan data dari suatu populasi
dan sampel yang dipilih.
1. Populasi
Populasi merupakan subyek dalam suaru penelitian. Menurut
Sugiyono (2010:117) Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri
dari obyek atau subyek yang menjadi kuantitas dan karakteristik
tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian
ditarik kesimpulannya. Dari pengertian yang diberikan oleh Sugiyono,
peneiti berpendapat bahwa populasi tidak hanya berkaitan dengan
orang, tetapi juga obyek dan benda-benda alam lain yang memiliki
karakter tertentu yang telah dipilih peneliti melalui berbagai proses
hingga tahapan penarikan kesimpulan.
Populasi yang dipilih peneliti dalam penelitian ini adalah seluruh
pengunjung yang menghadiri acara Product Launching of Explorer
Dream Cruise. Jumlah seluruh pengujung yang hadir adalah sebanyak
100 orang.
28
2. Sampel
Sugiyono (2010:118) mendeskripsikan sampel sebagai bagian lebih
kecil dari suatu populasi tertentu yang juga memilki karakteistik yang
ada di dalam suatu populasi tertentu. Misalnya, jika peneliti melakukan
penelitian terhadap populasi yang besar tersebut sementara peneliti
memiliki keterbatasan dana, tenaga dan waktu, maka peneliti dapat
menggunakan teknik pengambilan sampel sehingga dapat melakukan
generalisasi kepada populasi tertentu yang diteliti. Maknanya, sampel
yang diambil dapat mewakili atau menjadi representatif bagi populasi
tersebut.
Dalam penelitian ini peneliti menggunkan teknik sampling dari
Krejie dan Morgan. Dan yang menjadi sampel adalah sebagian
pengunjung yang hadir di acara Product Launching of Explorer Dream
Cruise yang dapat mewakili populasi yaitu 80 pengunjung yang hadir di
acara tersebut
GAMBAR 4
TABEL KREJCIE MORGAN
Sumber: Krejcie and Morgan
29
D. Metode Pengumpulan Data
Dalam suatu penlitian metode pengumpulan data sangat diperlukan
oleh seorang peneliti. Beberapa hal penting tersebut menyangkut teknik
dan alat pengumpulan data.
1. Teknik Pengumpulan Data
Di dalam penelitian ini, peneliti menggunakan dua (2) jenis teknik
pengumpulan data yaitu survey dan studi pustaka.
a. Survey
Penelitian survey merupakan penelitian yang menggunakan teknik
pengumpulan data dengan mengumpulkan informasi dari suatu
sampel dengan memberi pertanyaan untuk dijawab melalui angket
atau wawancara yang dibagikan agar nantinya peneliti dapat
menggambarkan deskripsi dari berbagai aspek dari suatu populasi
(Fraenkel dan Wallen, 1990:68).
b. Studi Pustaka
Studi pustaka merupakan salah satu aspek yang penting dalam suatu
penelitian. Definisi studi pustaka adalah mempelajari suatu topik
hasil pembacaan dari berbagai buku referensi serta hasil penelitian
sebelumnya yang sejenis yang berguna untuk mendapatkan landasan
teori mengenai masalah yang di teliti. (Sarwono : 2006). Oleh karena
itu, daftar pustaka memberikan manfaat kepada peneliti dalam
menuliskan referensi dari sumber yang sudah dibaca, juga kepada
peneliti lain di masa depan yang membutuhkan referensi sumber
bacaan terkait dengan topik yang sama.
30
2. Alat Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan satu (1) alat
pengumpulan data, yaitu kuisioner. Istilah kuisioner atau yang biasa
disebut angket merupakan salah satu alat untuk mengumpulkan data
dalam suatu penelitian tertentu. Secara garis besar, kuisioner terdiri dari
tiga bagian penting yaitu: (1) judul, (2) pengantar yang berisi tujuan,
atau petunjuk pengisian kuisioner, (3) dan item-item pertanyaan yang
berisi opini atau pendapat dan fakta (Komalasari 2011:81).
Kuesioner akan dibuat dengan menggunakan skala likert. Hal ini
sesuai dengan perkataan Sugiyono (2018:135) bahwa skala likert
digunakan untuk mengukur topik, sikap, pengalaman, presepsi ataupun
pendapat seseorang atau kelompok secara keseluruhan. Berikut ini
adalah tabel skala likert yang digunakan peneliti dalam penelitian ini:
TABEL 1
BOBOT NILAI SKALA LIKERT
NILAI ARTI
1 Sangat Tidak Setuju/Sangat Tidak Baik
2 Tidak Setuju/Tidak Baik
3 Netral/Cukup/Ragu
4 Setuju/Baik
5 Sangat Setuju/Sangat Baik
31
E. Definisi Operasianal Variabel
Sugiyono (2015:38) megnungkapkan bahwa “Operasional variabel
penelitian adalah suatu atribut sifat atau nilai dari obyek atau kegiatan
yang memiliki variasi tertentu yang telah ditetapkan oleh peneliti untuk
dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya”. Operasionalisasi variabel
diperlukan guna menentukan jenis dan indikator dari variabel-variabel
yang terkait dalam penelitian ini. Disamping itu, operasional variabel
mempunyai tujuan untuk menentukan skala pengukuran dari masing-
masing variabel, sehingga pengujian hipotesis dengan menggunakan alat
bantu dapat dilakukan dengan tepat. Berikut tabel matriks operasional
variabel yang digunakan:
TABEL 2
MATRIKS OPERASIONAL VARIABEL
Variabel Dimensi Indikator
Alat
Pengumpul
Data
Brand
Building
Salience
Category
Identification Kuesioner
Needs Satisfied Kuesioner
Performance
Primary
Characters and
Secondary
Features
Kuesioner
Product
Realiability,
Durability and
Serviceability
Kuesioner
32
TABEL 2
MATRIKS OPERASIONAL VARIABEL
(lanjutan)
Variabel Dimensi Indikator Alat
Pengumpul
Data
Brand Building
Service Effectiveness,
Efficienly and Emphaty Kuesioner
Style and Design Kuesioner
Price Kuesioner
Imagery
Compatibility with user
profiles
Kuesioner
Purchase and Usage
Situations Kuesioner
Personality and Values Kuesioner
Experiences Kuesioner
Judgements
Quality Kuesioner
Credibility Kuesioner
Consideration Kuesioner
Superiority Kuesioner
33
TABEL 2
MATRIKS OPERASIONAL VARIABEL
(lanjutan)
Variabel Dimensi Indikator Alat
Pengumpul
Data
Brand
Building
Feelings
Warmth and
Security Kuesioner
Social
Approvement, Fun
and
Excitment
Kuesioner
Resonance
Loyality Kuesioner
Enagagement Kuesioner
Sumber: Hasil olahan Peneliti, 2019
F. Analisis Data
Untuk data primer dalam penelitian kali ini, peneliti menggunakan
cara penyebaran kuesioner yang akan diselenggarakan pada tanggal 9
April 2019 sesuai dengan tangal penyelenggaraan event product launching
di Hotel Grand Hyatt, Jakarta.
Selain itu, dalam menganilisis suatu data atau obyek penelitian
yang berupa sampel, peneliti menggunakan dua (2) cara pengujian untuk
menguji keabsahan data tersebut, yaitu dengan menggunakan uji validitas
dan realibilitas.
34
1. Uji Validitas
Dalam uji validitas, peneliti menggunakan korelasi Bivariate
Pearson ( Produk Momen Pearson). Analisis ini dilakukan dengan cara
mengkorelasikan atau menghubungkan masing-masing skor item
dengan skor total. Skor total adalah penjumlahan dari keseluruhan item.
Item-item pertanyaan yang berkorelasi signifikan dengan skor total
menunjukkan item-item tersebut mampu memberikan dukungan dalam
mengungkap apa yang ingin diungkap à valid. Jika r hitung ≥ r tabel (uji
2 sisi dengan sig. 0,05) maka instrumen atau item-item pertanyaan
berkorelasi signifikan terhadap skor total (dinyatakan valid)
Rumus Korelasi Product Moment :
Keterangan :
35
2. Uji Realibilitas
Selain uji validitas, peneliti juga melakukan Uji Reliabilitas pada
obyek penelitian yang berupa sampel dengan menggunakan rumus
Alpha Cronbach.
Rumus Alpha Cronbach adalah sebagai berikut:
Keterangan :
Metode Analisis pengumpulan data melalui dibuat di dalam
program Microsoft Excel dan statistic dengan deskriptif alat bantu
menggunakan SPSS 25.0.
3. Teknik Analisis
Peneliti menggunakan teknik analisis statistik deskriptif. Menurut
Sugiyono (2018:151) stastistik deskriptif adalah statistik yang
dipergunakan untuk melakukan sebuah analisis data dengan cara
mengdeskripsikan dan menggambarkan data yang telah dikumpulkan.
36
Statistik deskriptif dapat digunakan untuk penelitian yang dilakukan pada
seluruh populasi ataupun hanya pada sampel.
Peneliti menggunakan metode penelitian deskriptif karena ingin
memberikan deskripsi dan gambaran mengenai realitas terhadap produk
Explorer Dream Cruise sebagai hasil dari pelaksanaan event “Poduct
Launching Explorer Dream Cruise”. Penelitian ini ingin melihat
bagimana persepsi pengunjung yang terbentuk terhadap produk Explorer
Dream Cruise setelah event diselenggarakan.
G. Jadwal Penelitian
TABEL 3
JADWAL PENELITIAN
Deskripsi kegiatan 2019
Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agu Sep Okt Nov
Pengajuan TOR
usulan penleitian
Penyusunan usul
penelitian
Seminar usulan
penelititan
Pengajuan surat izin
penelititan
Uji validitas dan
reliabilitas
Pengumpulan data
Pengolahan data
Penyusunan proyek
akhir
Pengumpulan
proyek akhir
Seminar proyek
akhir
Perbaikan Hasil
sidang akhir
Sumber: Hasil olahan peneliti, 2019
37
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
Berikut di bawah ini adalah hasil kuesioner yang diperoleh dari 80
orang responden pada Event Product Launching Explorer Dream Cruise.
1. Salience
a. Produk Explorer Dream Cruise yang diluncurkan
TABEL 4
PRODUK EXPLORER DREAM CRUISE YANG DILUNCURKAN
Skala Frekuensi Presentase
STB 0 0
TB 0 0
CB 2 2,5
B 24 30
SB 54 67,5
Total 80 100
Sumber : Hasil olahan peneliti, 2019
Dapat diketahui pada tabel 4 bahwa produk Explorer Dream Cruise
yang diluncurkan di product launching Explorer Dream Cruise
menurut 80 responden; 54 responden berpendapat sangat baik
dengan total persentase 67,5%, 24 responden berpendapat baik
dengan total persentase 30,0% dan 2 responden berpendapat cukup
baik dengan total persentase 2,5%.
38
b. Produk Explorer Dream Cruise memenuhi ekspetasi pengunjung
TABEL 5
PRODUK EXPLORER DREAM CRUISE MEMENUHI
EKSPETASI PENGUNJUNG
Skala Frekuensi Presentase
STB 0 0
TB 0 0
CB 4 5
B 29 36,3
SB 47 58,8
Sumber : Hasil olahan peneliti, 2019
Dapat diketahui pada tabel 5 bahwa produk Explorer Dream Cruise
memenuhi ekspetasi pengunjung di product launching Explorer
Dream Cruise menurut 80 responden; 47 responden berpendapat
sangat baik dengan total persentase 58,8%, 29 responden
berpendapat baik dengan total persentase 36,3% dan 4 responden
berpendapat cukup baik dengan total persentase 5,0%.
2. Performance
a. Kekuatan karakter produk Explorer Dream Cruise
TABEL 6
KEKUATAN KARAKTER PRODUK EXPLORER
DREAM CRUISE
Skala Frekuensi Presentase
STB 0 0
TB 0 0
CB 6 7,5
B 39 48,8
SB 35 43,8
Sumber : Hasil olahan peneliti, 2019
39
Dapat diketahui pada tabel 6 bahwa kekuatan karakter produk
Explorer Dream Cruise di product launching Explorer Dream Cruise
menurut 80 responden; 35 responden berpendapat sangat baik
dengan total persentase 43,8%, 39 responden berpendapat baik
dengan total persentase 48,8% dan 6 responden berpendapat cukup
baik dengan total persentase 7,5%.
b. Keunggulan-keunggulan dari produk Explorer Dream Crusie
Tabel 7
KEUNGGULAN-KEUNGGULAN DARI PRODUK
EXPLORER DREAM CRUSIE
Skala Frekuensi Presentase
STB 0 0
TB 0 0
CB 4 5
B 40 50
SB 36 45
Sumber : Hasil olahan peneliti, 2019
Dapat diketahui pada tabel 7 bahwa keunggulan-keunggulan dari
produk Explorer Dream Crusie di product launching Explorer
Dream Cruise menurut 80 responden; 36 responden berpendapat
sangat baik dengan total persentase 45,0%, 40 responden
berpendapat baik dengan total persentase 50,0% dan 4 responden
berpendapat cukup baik dengan total persentase 5,0%.
40
c. Keefektifan dan keefesienan pengenalan produk Explorer Dream
Crusie
TABEL 8
KEEFEKTIFAN DAN KEEFESIENAN PENGENALAN
PRODUK EXPLORER DREAM CRUSIE
Skala Frekuensi Presentase
STB 0 0
TB 0 0
CB 7 8,8
B 39 48,8
SB 34 42,5
Sumber : Hasil olahan peneliti, 2019
Dapat diketahui pada tabel 8 bahwa keefektifan dan keefesienan
pengenalan produk Explorer Dream Crusie di product launching
Explorer Dream Cruise menurut 80 responden; 34 responden
berpendapat sangat baik dengan total persentase 42,5%, 39
responden berpendapat baik dengan total persentase 48,8% dan 7
responden berpendapat cukup baik dengan total persentase 8,8%.
d. Desain dari produk Explorer Dream Cruise
TABEL 9
DESAIN DARI PRODUK EXPLORER DREAM CRUISE
Skala Frekuensi Presentase
STB 0 0
TB 0 0
CB 3 3,8
B 43 53,8
SB 34 42,5
Sumber : Hasil olahan peneliti, 2019
41
Dapat diketahui pada tabel 9 bahwa desain dari produk Explorer
Dream Cruise di product launching Explorer Dream Cruise menurut
80 responden; 34 responden berpendapat sangat baik dengan total
persentase 42,5%, 43 responden berpendapat baik dengan total
persentase 53,8% dan 3 responden berpendapat cukup baik dengan
total persentase 3,8%.
e. Harga yang ditawarkan berkaitan dengan keunggulan Explorer
Dream Cruise
TABEL 10
HARGA YANG DITAWARKAN BERKAITAN DENGAN
KEUNGGULAN EXPLORER DREAM CRUISE
Skala Frekuensi Presentase
STB 0 0
TB 0 0
CB 6 7,5
B 48 60
SB 26 32,5
Sumber : Hasil olahan peneliti, 2019
Dapat diketahui pada tabel 10 bahwa harga yang ditawarkan
berkaitan dengan keunggulan Explorer Dream Cruise di product
launching Explorer Dream Cruise menurut 80 responden; 26
responden berpendapat sangat baik dengan total persentase 32,5%,
48 responden berpendapat baik dengan total persentase 60,0% dan 6
responden berpendapat cukup baik dengan total persentase 7,5%.
42
3. Imagery
a. Kesesuaian citra produk dengan minat pengunjung
TABEL 11
KESESUAIAN CITRA PRODUK DENGAN MINAT
PENGUNJUNG
Skala Frekuensi Presentase
STB 0 0
TB 0 0
CB 6 7,5
B 35 43,8
SB 39 48,8
Sumber : Hasil olahan peneliti, 2019
Dapat diketahui pada tabel 11 bahwa kesesuaian citra produk dengan
minat pengunjung di product launching Explorer Dream Cruise
menurut 80 responden; 39 responden berpendapat sangat baik
dengan total persentase 48,8%, 35 responden berpendapat baik
dengan total persentase 43,8% dan 6 responden berpendapat cukup
baik dengan total persentase 7,5%.
b. Citra produk dalam mendorong penjualan produk Explorer Dream
Cruise
TABEL 12
CITRA PRODUK DALAM MENDORONG PENJUALAN
PRODUK EXPLORER DREAM CRUISE
Skala Frekuensi Presentase
STB 0 0
TB 0 0
CB 8 10
B 41 51,2
SB 31 38,8
Sumber : Hasil olahan peneliti, 2019
43
Dapat diketahui pada tabel 12 bahwa citra produk dalam mendorong
penjualan produk Explorer Dream Cruise di product launching
Explorer Dream Cruise menurut 80 responden; 31 responden
berpendapat sangat baik dengan total persentase 38,8%, 41
responden berpendapat baik dengan total persentase 51,2% dan 8
responden berpendapat cukup baik dengan total persentase 10,0%.
c. Nilai yang muncul dari citra produk Explorer Dream Cruise
TABEL 13
NILAI YANG MUNCUL DARI CITRA PRODUK
EXPLORER DREAM CRUISE
Skala Frekuensi Presentase
STB 0 0
TB 0 0
CB 7 8,8
B 42 52,5
SB 31 38,8
Sumber : Hasil olahan peneliti, 2019
Dapat diketahui pada tabel 13 bahwa nilai yang muncul dari citra
produk Explorer Dream Cruise di product launching Explorer
Dream Cruise menurut 80 responden; 31 responden berpendapat
sangat baik dengan total persentase 38,8%, 42 responden
berpendapat baik dengan total persentase 52,5% dan 7 responden
berpendapat cukup baik dengan total persentase 8,8%.
44
d. Experience yang terbangun dari launching Explorer Dream Cruise
TABEL 14
EXPERIENCE YANG TERBANGUN DARI LAUNCHING
EXPLORER DREAM CRUISE
Skala Frekuensi Presentase
STB 0 0
TB 0 0
CB 11 13,8
B 45 56,3
SB 24 30
Sumber : Hasil olahan peneliti, 2019
Dapat diketahui pada tabel 14 bahwa experience yang terbangun dari
launching Explorer Dream Cruise di product launching Explorer
Dream Cruise menurut 80 responden; 24 responden berpendapat
sangat baik dengan total persentase 30%, 45 responden berpendapat
baik dengan total presentase 56,3% dan 11 responden berpendapat
cukup baik dengan total persentase 13,8%.
4. Judgements
a. Kualitas produk Explorer Dream Cruise menurut pengunjung
TABEL 15
KUALITAS PRODUK EXPLORER DREAM CRUISE
MENURUT PENGUNJUNG
Skala Frekuensi Presentase
STB 0 0
TB 0 0
CB 4 5
B 46 57,5
SB 30 37,5
Sumber : Hasil olahan peneliti, 2019
45
Dapat diketahui pada tabel 15 bahwa kualitas produk Explorer
Dream Cruise menurut pengunjung di product launching Explorer
Dream Cruise menurut 80 responden; 30 responden berpendapat
sangat baik dengan total persentase 37,5%, 46 responden
berpendapat baik dengan total persentase 57,5% dan 4 responden
berpendapat cukup baik dengan total persentase 5,0%.
b. kepercayaan yang timbul dari pengunjung akan produk Explorer
Dream Cruise
TABEL 16
KEPERCAYAAN YANG TIMBUL DARI PENGUNJUNG AKAN
PRODUK EXPLORER DREAM CRUISE
Skala Frekuensi Presentase
STB 0 0
TB 0 0
CB 6 7,5
B 49 61,3
SB 25 31,3
Sumber : Hasil olahan peneliti, 2019
Dapat diketahui pada tabel 16 bahwa tingkat kepercayaan yang
timbul dari pengunjung akan produk Explorer Dream Cruise di
product launching Explorer Dream Cruise menurut 80 responden; 25
responden berpendapat sangat baik dengan total persentase 31,3%,
49 responden berpendapat baik dengan total persentase 61,3% dan 6
responden berpendapat cukup baik dengan total persentase 7,5%.
46
c. Bahan pertimbangan pembelian produk setelah proses launching
TABEL 17
BAHAN PERTIMBANGAN PEMBELIAN PRODUK SETELAH
PROSES LAUNCHING
Skala Frekuensi Presentase
STB 0 0
TB 0 0
CB 13 16,3
B 45 56,3
SB 22 27,5
Sumber : Hasil olahan peneliti, 2019
Dapat diketahui pada tabel 17 bahwa pertimbangan pembelian
produk setelah proses launching di product launching Explorer
Dream Cruise menurut 80 responden; 22 responden berpendapat
sangat baik dengan total persentase 27,5%, 45 responden
berpendapat baik dengan total persentase 56,3% dan 13 responden
berpendapat cukup baik dengan total persentase 16,3%.
d. Tingkat keunikan produk Explorer Dream Cruise
TABEL 18
TINGKAT KEUNIKAN PRODUK EXPLORER DREAM CRUISE
Skala Frekuensi Presentase
STB 0 0
TB 0 0
CB 7 8,8
B 45 56,3
SB 28 35
Sumber : Hasil olahan peneliti, 2019
Dapat diketahui pada tabel 18 bahwa tingkat keunikan produk
Explorer Dream Cruise di product launching Explorer Dream Cruise
47
menurut 80 responden; 28 responden berpendapat sangat baik
dengan total persentase 35,0%, 45 responden berpendapat baik
dengan total persentase 56,3% dan 7 responden berpendapat cukup
baik dengan total persentase 8,8%.
5. Feelings
a. Tingkat ketertarikan pengunjung akan produk Explorer Dream
Crusie
TABEL 19
TINGKAT KETERTARIKAN PENGUNJUNG AKAN
PRODUK EXPLORER DREAM CRUSIE
Skala Frekuensi Presentase
STB 0 0
TB 0 0
CB 5 6,3
B 41 51,2
SB 34 42,5
Sumber : Hasil olahan peneliti, 2019
Dapat diketahui pada tabel 19 bahwa tingkat ketertarikan
pengunjung akan produk Explorer Dream Crusie di product
launching Explorer Dream Cruise menurut 80 responden; 34
responden berpendapat sangat baik dengan total persentase 42,5%,
41 responden berpendapat baik dengan total persentase 51,2% dan 5
responden berpendapat cukup baik dengan total persentase 6,3%.
b. Tingkat keamanan dan kenyamanan dalam peluncuran produk
Explorer Dream Curise
TABEL 20
TINGKAT KEAMANAN DAN KENYAMANAN DALAM
48
PELUNCURAN PRODUK EXPLORER DREAM CURISE
Skala Frekuensi Presentase
STB 0 0
TB 0 0
CB 3 3,8
B 44 55
SB 33 41,3
Sumber : Hasil olahan peneliti, 2019
Dapat diketahui pada tabel 20 bahwa tingkat keamanan dan
kenyamanan dalam peluncuran produk Explorer Dream Curise di
product launching Explorer Dream Cruise menurut 80 responden; 33
responden berpendapat sangat baik dengan total persentase 41,3%,
44 responden berpendapat baik dengan total persentase 55,0% dan 3
responden berpendapat cukup baik dengan total presentase 3,8%.
6. Resonance
a. Loyalitas yang terbangun setelah peluncuran produk Explorer Dream
Cruise
TABEL 21
LOYALITAS YANG TERBANGUN SETELAH PELUNCURAN
PRODUK EXPLORER DREAM CRUISE
Skala Frekuensi Presentase
STB 0 0
TB 0 0
CB 9 11,3
B 39 48,8
SB 32 40
Sumber : Hasil olahan peneliti, 2019
Dapat diketahui pada tabel 21 bahwa loyalitas yang terbangun
setelah peluncuran produk Explorer Dream Cruise di product
launching Explorer Dream Cruise menurut 80 responden; 32
responden berpendapat sangat baik dengan total persentase 40,0%,
49
39 responden berpendapat baik dengan total persentase 48,8% dan 9
responden berpendapat cukup baik dengan total persentase 11.3%.
b. Hubungan yang terbangun setelah peluncuran produk Explorer
Dream Cruise
TABEL 22
HUBUNGAN YANG TERBANGUN SETELAH PELUNCURAN
PRODUK EXPLORER DREAM CRUISE
Skala Frekuensi Presentase
STB 0 0
TB 0 0
CB 6 7,5
B 36 45
SB 38 47,5
Sumber : Hasil olahan peneliti, 2019
Dapat diketahui pada tabel 22 bahwa hubungan yang terbangun
setelah peluncuran produk Explorer Dream Cruise di product
launching Explorer Dream Cruise menurut 80 responden; 38
responden berpendapat sangat baik dengan total persentase 47,5%,
36 responden berpendapat baik dengan total persentase 45,0% dan 6
responden berpendapat cukup baik dengan total persentase 7,5%.
B. Pembahasan
Penelitian ini menggunakan kriteria interpretasi skor dalam
penghitungannya. Kriteria interpretasi skor menurut Krisanyantono
(2008:138) sebagai berikut:
50
1. 0% - 20% = sangat lemah
2. 21% - 40% = lemah
3. 41% - 60% = cukup
4. 61% - 80% = kuat
5. 81% - 100% = sangat kuat
Semakin tinggi tingkat presentase yang diperoleh maka semakin
kuat pula event product launching Explorer Dream Cruise dalam
membangun brandnya.
Berdasarkan dari hasil penyebaran kuesioner, terdapat 6 tahapan
dalam membangun sebuah brand dan hasil temuan data dari masing-
masing tahapan tersebut adalah sebagai berikut:
TABEL 23
PRESEPSI KONSUMEN TERHADAP PRODUK EXPLORER
DREAM CRUISE
No Dimensi Total Rata-Rata Presentase
1 Salience 735 367,5 91,88%
2 Performance 1379 347,8 86,95%
3 Imagery 1373 343,25 85,81%
4 Feelings 699 349,5 87,38%
5 Judgements 1355 338,75 84,69%
6 Resonance 695 347,5 86,88%
Sumber : Hasil olahan peneliti, 2019
Dapat dilihat dari tabel di atas bahwa Event Product Launching
Explorer Dream Cruise berhasil membentuk presepsi positif konsumen
terhadap produk dari brand tersebut. Dalam event tersebut tujuan dari
pihak Genting Cruise Line menyampaikan produk mereka dapat diterima
51
dengan baik oleh pengunjung melalui event tersebut. Sehingga hal tersebut
membangun presepsi konsumen terhadap brand tersebut pun menjadi kuat.
Event dapat digunakan sebagai sarana untuk membangun sebuah
brand, karena dengan penyelenggaraan event beragam tujuan dapat
dicapai. Demikian pula dalam penyelenggaran Event Product Launching
Explorer Dream Cruise dapat digunakan sebagai sarana untuk membangun
hubungan dengan konsumen. Baik atau tidaknya hubungan antara
perusahaan dan konsumen dapat diketahui dari respon yang diberikan.
Respon positif yang diberikan konsumen dalam penyelenggaraan event
menandakan bahwa event tersebut dapat dikatakan berhasil atau suskses.
Respon ini mencakup keterlibatan mereka dalam aktivitas komunikasi
yang dilakukan dan aktivitas-aktivitas lain yang ditawarkan pada event.
Dari tabel 26 dapat disimpulkan bahwa:
1. Salience
Dari tabel 26 disimpulkan dimensi saliance memiliki presentase
sebesar 91,88% yang dapat dikategorikan sangat kuat. Penilaian
responden akan dimensi ini bisa dikatakan sangat kuat dikarenakan
produk yang ditampilkan di launching ini memiliki arti penting bagi
pengunjung. Hal ini ditunjukan dengan ada penjualan kamar secara
langsung seusai acara. Presentase yang tinggi ini juga didukung oleh
pengenalan produk yang baik dan memenuhi ekspetasi dari para
pengunjung.
Dari hasil kuesioner terlihat bahwa pengunjung mengkatagorikan
produk ini menjadi top-of-mind dalam benak mereka dan mengetahui
52
kebutuhan mereka akan produk ini. Yang mana hal ini akan
meningkatkan perhatian terhadap produk ini dan keinginan mereka akan
produk terpuaskan.
2. Performance
Dari tabel 22 disimpulkan dimensi performance memiliki
presentase sebesar 86,95% yang dapat dikategorikan sangat kuat. Penilaian
responden akan dimensi ini bisa dikatakan sangat kuat dikarenakan produk
yang ditampilkan di launching ini memliki kinerja yang baik di mata
pengunjung dan memuhi kebutuhan fungsional mereka. Berdasarkan hasil
presentase yang tinggi ini menandakan dalam acara launching ini
menunjukan kekuatan dan keunggulan produk yang ditangkap oleh
pengunjung. Keefektifan dan keefisienan produk juga dirasa sangat baik
oleh pengunjung. Ditambah dengan desain dan harga yang dirasa cukup
memuaskan bagi pengunjung.
Dalam dimensi ini, reliability akan mengukur performance dari
waktu ke waktu dan dari pembelian ke pembelian. Dilihat dari hasil
kuesioner dan adanya pembelian paket produk diawal mendandakan
bahwa hal ini menunjukan hal bagus untuk produk. Durability juga
mengukur ekspetasi ekonomis dari sebuah produk yang mengarah ke arah
positif di mata pengunjung. Dari segi harga pun juga dirasa cukup
memuaskan bagi pengunjung karena konsumen cenderung mengorganisasi
kategori produk berdasarkan harga yang bervariatif.
3. Imagery
53
Dari tabel 22 disimpulkan dimensi imagery memiliki presentase
sebesar 85,81% yang dapat dikategorikan sangat kuat. Penilaian responden
akan dimensi ini bisa dikatakan sangat kuat dikarenakan produk yang
ditampilkan di launching ini memliki citra yang baik bagi pengunjung.
Dari hasil data di atas, citra yang disajikan dalam product lauching saat itu
sesuai dengan minat pengunjung, nilai yang tercipta dari produk ini pun
sangat baik yang akan mendorong pengujung untuk menjadikan Explorer
Dream Cruise ini sebagai salah satu produk kapal pesiar baru yang bisa
mereka pasarkan atau jual ke masing-masing pelanggan dari agen- agent
yang sudah hadir.
Experience yang terbangun bagi pengunjung menurut data yang
diperoleh mengindikasikan bahwa event ini berjalan dengan baik. Adanya
kegiatan lanjutan untuk melakukan inspeksi produk atau melihat langsung
kapal Explorer dream di tanjung priok, dan menurut data yang diperoleh
dari pihak Explorer Dream Cruise sekitar 90% dari pengunjung mendaftar
untuk bisa ikut inspeksi kapal di tanjung priok ini di tanggal 15 Oktober
2019.
4. Judgements
Dari tabel 22 disimpulkan dimensi performance memiliki presentase
sebesar 84,69% yang dapat dikategorikan sangat kuat. Penilaian responden
akan dimensi ini bisa dikatakan sangat kuat dikarenakan produk yang
ditampilkan di launching ini dapat membuat pengunjung untuk membuat
penilaian yang baik. Judgements yang merupakan opini pribadi
pengunjung sekaligus sebagai evaluasi terhadap suatu brand. Berdasarkan
54
presentase, Explorer Dream Cruise mempunyai kualitas yang sangat baik
karaena merupakan produk terbaru yang tentunya merupakan evaluasi dari
beberapa kapal sebelumnya. Kredibilitas produk pun memliki presentase
yang tinggi dimata pengujung karena fitur yang disediakan akan sangat
memanjakan calon pembeli dari produk ini. Kekuatan karakter,
keunggulan dan juga harga produk ini sangat baik menurut pengunjung
yang menciptakan pertimbangan yang baik kepada produk Explorer Dream
Cruise.
5. Feelings
Dari tabel 22 disimpulkan dimensi feelings memiliki presentase
sebesar 87,38% yang dapat dikategorikan sangat kuat. Penilaian responden
akan dimensi ini bisa dikatakan sangat kuat dikarenakan produk yang
ditampilkan di launching ini membangun perasaan dan suasana yang baik
bagi pengunjung. Berdasarkan hasil presentase, product launching ini
berhasil mengahsilkan perasaan aman dan baik karena minat dan tingkat
ketertaikan pengunjung dengan produk sangat baik. Mampu memenuhi
ekpektasi pengunjung, dan bersedia menjalin kerjasama lebih lanjut.
Menurut data yang ditemukan juga dapat dilihat tingkat keseruan dalam
acara pun meningkatkan ketertarikan pengunjung akan produk Explorer
Dream Cruise ini.
Bila dilihat dari aktual acara, beberapa alat presentasi disajikan
semenarik mungkin agar pengunjung bisa memahami dengan seksama, ada
alat peraga berubah slide show, beberapa video dan juga gambar gambar
sehingga tamu bisa mempunyai visualisasi yang jelas. Meja yang tersusun
55
untuk pengunjung juga menggunakan round table yang diisi tidak terlalu
banyak sehingga tamu bisa dengan nyaman mendengarkan presntasi
product Explorer dream dengan baik.
6. Resonance
Dari tabel 22 disimpulkan dimensi resonance memiliki presentase
sebesar 86,88% yang dapat dikategorikan sangat kuat. Penilaian responden
akan dimensi ini bisa dikatakan sangat kuat dikarenakan produk yang
ditampilkan di launching ini dapat membuat pengunjung untuk pemikiran
yang berdampak pada pengambilkan keputusan yang melibatkan kedua
belah pihak. Dengan hasil presentase yang tinggi dari hasil kuesioner
menunjukan bahwa hubungan yang terbangun baik dari pihak Dream
Cruise dan pengunjung sangat baik dan akan adanya keberlanjutan dan
loyailitas akan produk.
Adanya pengunjung yang memang sudah beberapa kali mengikuti
event launching dari Dream Cruise Line ini mengindikasikan pula
hubungan yang terbangun sangat baik untuk produk ataupun perusahaan.
Ditambah dengan banyaknya yang mendaftar untuk mengikuti ship
inspection pada Oktober mendatang semakin meningkatkan hubungan
yang terbangun.
56
BAB V
KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian terhadap 80 pengunjung yang datang
pada event product launching Explorer Dream Cruise pada tanggal 10 Juli
2019 di Grand Hyatt Jakarta, dapat disimpulkan bahwa event ini
membangun merek produk sebagai dengan sangat kuat, dengan
kesimpulan per dimensi sebagai berikut:
1. Membangun merek dalam Event Product Launching Explorer Dream
Cruise berdasarkan dari dimensi Saliance berada pada kategori sangat
kuat dengan presentase sebesar 91,88%. Dimensi ini mendapat nilai
tertinggi di antara dimensi lainnya. Hal ini menjelaskan bahwa
pengunjung memiliki arti penting pada produk ini.
2. Membangun merek dalam Event Product Launching Explorer Dream
Cruise berdasarkan dari dimensi Performance berada pada kategori
sangat kuat dengan presentase sebesar 86,95%
3. Membangun merek dalam Event Product Launching Explorer Dream
Cruise berdasarkan dari dimensi Imagery berada pada kategori sangat
kuat dengan presentase sebesar 85,81%
4. Membangun merek dalam Event Product Launching Explorer Dream
Cruise berdasarkan dari dimensi Judgements berada pada kategori
sangat kuat dengan presentase sebesar 84,69%
57
5. Membangun merek dalam Event Product Launching Explorer Dream
Cruise berdasarkan dari dimensi Feelings berada pada kategori sangat
kuat dengan presentase sebesar 87,38%
6. Membangun merek dalam Event Product Launching Explorer Dream
Cruise berdasarkan dari dimensi Resonance berada pada kategori
sangat kuat dengan presentase sebesar 86,88%
B. Saran dan Rekomendasi
Berdasarkan hasil penelitian yang sudah dijajelaskan sebelumnya,
maka peneliti memberikan beberapa saran dan rekomendasi sebagai
berikut:
1. Berdasarkan dimensi saliance, melihat dari adanya transaksi yang
terjadi saat event berlangsung, pihak Explorer Dream Cruise bisa
mengadakan pra/post event untuk meningkatkan penjualan produk. Pra
event bisa dilakukan dengan media publikasi. Pihak penyelenggara
bisa membagikan sedikit info mernarik mengenai adanya peluncuran
kapal baru. Hal tersebut dapat membantu meningkatkan penjualan dari
produk Explorer Dream Cruise. Apabila Product Launching hanya
berlangsung setengah hari, pihak penyelenggara bisa
mempertimbangkan untuk mengadakan penawaran khusus bagi para
agen-agen perjalanan yang tertarik, sehingga targetnya tidak hanya
selama acara berlangsung.
2. Berdasarkan dimensi performance, dari peninjauan selama acara
berlangsung, peneliti menemukan 2 dari 5 bahan materi
58
dipresentasikan dalam bahasa inggris. Fakta yang terjadi di lapangan
tidak semua pengunjung dapat memahami dengan jelas presentasi yang
tengah dibawakan. Ada beberapa pengunjung yang mengajukan
kembali beberapa pertanyaan yang sebenarnya sudah dijelaskan.
Penulis beranggapan bahwa hal ini akan lebih baik apabila pihak
Explorer Dream Cruise bisa mempertimbangan semua materi bisa
dipresentasikan dalam bahasa Indonesia untuk acara kedepannya, atau
apabila memang pembawa materi merupakan orang asing, pihak
penyelanggara bisa menyiapkan seorang penerjemah untuk
mendampingi, dengan maksud dan tujuan agar semua pengunjung bisa
menangkap informasi dan pengetahuan yang sama.
3. Berdasarkan dimensi imagery, pihak Explorer Dream Crusie
menawarkan kegiatan lanjutan yang berupa ship inspection atau tour
kapal yang akan diadakan 2 bulan setelah dilangsungkannya event
product launching ini. Dari data yang ditemukan banyak pengunjung
yang tertarik dengan kegiatan ini. Namun menurut peneliti rentang
waktu mencapai 2 bulan untuk melakukan kegiatan lanjutan ini setelah
acara Product Launching terasa cukup lama yang mungkin akan
berakibat menurunnya antusiasme dan tingkat ketertarikan pengunjung
untuk produk ini. Penulis berangaggapan bahwa akan lebih baik
apabila kegiatan ship inspection ini bisa diselenggarakan di hari yang
sama saat event product launching ini berlangsung atau setidaknya 1
minggu setelah event berlangsung, sehingga antusiasme pengunjung
bisa terasa lebih baik.
59
4. Berdasarkan dimensi judgements, apa yang telah dilakukan oleh pihak
Explorer Dream Cruise sudah sangat baik dan patut dipertahankan.
Baiknya penilaian pengunjung akan persepsi harga produk merupakan
nilai positif. Peningkatan di dimensi performance akan sangat
mendukung meningkatnya judgements akan suatu produk mengingat
dimensi performance cukup menentukan bagaimana judgements
pengunjung terhadap produk.
5. Berdasarkan dimensi Feelings, penggunaan video dan presentasi yang
ada di event produt launching ini sudah cukup baik dan menarik bagi
pengunjung. Penulis beranggapan bahwa pihak penyelenggara bisa
mempertimbangkan alat peraga lainnya dari segi teknologi visualisasi
seperti menyediakan area khusus untuk VR atau Virtual Reality yang
bisa dicoba pengunjung utuk melihat langsung isi kapal, seperti tipe-
tipe kamar, restoran dan fasilitas yang ada sehingga selain pengunjung
mendapatkan informasi dan pengetahuan produk dari sisi presentasi,
lalu dengan adanya tambahan alat peraga Virtual Reality ini mampu
meningkatn visualisasi pengunjung yang bisa langsung dihubungkan
dengan bahan materi yang pengunjung sudah dapat. Selain itu penulis
juga beranggapan bahwa akan lebih menarik jika pihak Explorer
Dream Cruise juga bisa menampilkan galeri foto kapal mereka dari
kapal pertama paling awal sampai kapal terbarunya disertai dengan
informasi singkat, mengingat bahwa perusahaan Genting Cruise Line
mempunyai banyak produk kapal pesiar yang dirasa cukup sering
mengeluarkan kapal baru.
60
6. Berdasarkan dimensi resonance, hasil penelitian menunjukan
hubungan yang terbangun anatara pihak Explorer Dream Crusise dan
visitor sangat tinggi dan akan ada keberlanjutan hubungan dan
loyalitas akan produk Explorer Dream Cruise. Dalam hal ini peneliti
menyarankan bahwa Pihak penyelenggara tidak cukup hanya dengan
mengumpulkan kartu nama dari pengunjung, tetapi akan lebih baik
apabila seusai acara, pengunjung bisa mendapatkan materi prsentasi
seperti video, bahan presentasi dan foto yang dibutuhkan atau diminta
pengunjung sebagai sarana untuk menjual produk ini ke klien atau
tamu mereka.
7. Adanya beberapa rekomendasi dalam aspek acara sebagai berikut
a. Rundown / Kegiatan acara
Berikut peniliti merekomendasikan rundown yang mungkin dapat
dipertimbangkan pihak penyelenggara untuk event product
launching selanjutnya.
TABEL 24
Event / Function Rundown - Rekomendasi Pertama
Waktu Tempat Kegiatan Keterangan
08.30 -
09.00
Meja
Registrasi
Registrasi
Pengunjung
* Tamu Undangan VIP
* pengunjung akan menerima
Goodie Bag / cinderamata
dari pihak penyelenggara
* Agen - agen Perjalanan
09.00 -
09.15 Stage
Upacara
pembukaan
* Dibuka oleh talent / Tari
Tradisional
* Pemukulan Gong oleh
President Genting Cruise
Line dan undangan VIP
61
TABEL 24
Event / Function Rundown - Rekomendasi Pertama
(lanjutan)
Waktu Tempat Kegiatan Keterangan
09.15 -
09.30 Stage Kata Sambutan
* Perwakilan dari Genting
Cruise Line
* Perwakilan dari tamu
undangan VIP
09.30 -
09.45 Stage Peresmian acara
* Pemukulan Gong dan foro
bersama oleh perwakilan
Genting Cruise Lines dan
tamu VIP
09.45 -
10.30 Stage
Product
Launching dan
Presentasi
Pertama
Perwakilan Genting Cruise
Lines
10.30 -
10.45
Buffet
Corner Coffee Break -
10.45 -
11.30 Stage
Presentasi
Kedua
Perwakilan Genting Cruise
Lines
11.30 -
12.30
Buffet
Corner Makan Siang -
12.30 -
13.00 Stage
Sesi tanya
jawab
Perwakilan Genting Cruise
Lines
13.30 -
13.15 Stage
Penawaran
khusus &
pengundian
hadiah
* genting Cruise line mengadalan penawaran
khusus / Special Deal bagi
pengunjung yang langsung
bertransaksi
* Pengundian hadiah dari
Genting Cruise Line
13.15 -
13.20 Stage Peunutupan *Ditutup oleh MC
13.20 -
15.00 Stage Ship Inspection
* Akan dibagi 15 - 20 Orang
per kelompok
62
TABEL 25
Event / Function Rundown - Rekomendasi Kedua
Waktu Tempat Kegiatan Keterangan
08.30 -
09.00
Meja
Registrasi
Registrasi
Pengunjung
* Tamu Undangan VIP
* Agen - agen Perjalanan
* pengunjung akan menerima
Goodie Bag / cinderamata
dari pihak penyelenggara
09.00 -
09.15 Stage
Upacara
pembukaan
* Dibuka oleh talent / Tari
Tradisional
* Pemukulan Gong oleh
President Genting Cruise Line
dan undangan VIP
09.15 -
09.30 Stage Kata Sambutan
* Perwakilan dari Genting
Cruise Line
* Perwakilan dari tamu
undangan VIP
09.30 -
09.45 Stage Peresmian acara
* Pemukulan Gong dan foro
bersama oleh perwakilan
Genting Cruise Lines dan
tamu VIP
09.45 -
10.30 Stage
Product
Launching dan
Presentasi
Pertama
Perwakilan genting Cruise
lIne
10.30 -
10.45
Buffet
Corner Coffee Break -
10.45 -
11.30 Stage
Virtual Reality
Experience
Virtual Reality Experience
untuk pengunjung
11.30 -
12.30
Buffet
Corner Makan Siang -
12.30 -
13.00 Stage
Sesi tanya
jawab
Perwakilan Genting Cruise
Lines
13.00 -
1400 Stage
Presentasi
Kedua
Perwakilan Genting Cruise
Lines
14.00 -
14.30 Stage
Sesi Tanya
Jawab
Perwakilan Genting Cruise
Lines
TABEL 25
63
Event / Function Rundown - Rekomendasi Kedua
(lanjutan)
14.30 -
15.00 Stage
Penawaran
Khusus &
Pengundian
Hadiah
* genting Cruise line
mengadalan penawaran
khusus / Special Deal bagi
pengunjung yang langsung
bertransaksi
* Pengundian hadiah dari
Genting Cruise Line
15.00 -
15.05 Stage Penutupan Ditutup oleh MC
b. Ship Inspection
Penulis beranganggapan bahwa inspeksi kapal ini sangat menarik
yang bisa dilakukan kepada pengunjung. Untuk kegiatan inspeksi
kapal ini peneliti menyarankan untuk membagi pengunjung dalam
beberapa kelompok, jadi tidak langsung seluruh pengunjung masuk
dalam waktu yang bersamaan, untuk menghindari
ketidakkondusifan kegiatan. Jika ada 100 orang mengikuti kegiatan
ini akan lebih baik jika di bagi ke dalam 5 kelompok yang
berisikan 20 orang per kelompok. Hal ini dimaksudkan agar tiap
pengunjung dapat menikmati inspeksi kapal dan bisa mendapatkan
informasi yang lebih jelas. Setelah kegiatan ship inspection pihak
Explorer Dream Cruise bisa memberikan materi seperti banner,
brosur, video atau slide sesuai dengan yang pengujung inginkan.
Berikut flow inspeksi yang yang peneliti rekomendasikan.
64
TABEL 26
FLOW INSPEKSI
Group Jumlah
Pengunjung Area Inspeksi Kapal
1 20 Orang
Restoran Kapal > Tipe Kamar Kapal >
Fasilitas Kapal > Area bermain anak >
tempat pertunjukan
2 20 Orang
Tipe Kamar > Area Bermain Anak >
Tempat Pertujukan > Restoran Kapal >
Fasilitas Kapal
3 20 Orang
Area Bermain anak > Fasilitas Kapal >
Restoran > Tempat Pertunjukan > Tipe
Kamar
4 20 Orang
Fasilitas Kapal > Tempat Pertunjukan >
Area Bermain Anak, Tipe Kamar >
Restoran Kapal
5 20 Orang
Tempat Pertunjukan > resroran Kapal >
Tipe Kamar > Fasilitas Kapal > Area
Bermain anak
65
DAFTAR PUSTAKA
Aaker, D. (1991). Managing Brand Equity. New York, Free Press.
Abdullah, Iqbal Alan. 2009. Manajemen Konferensi dan Event. Yogyakarta:
Gajah Mada University Press.
American Marketing Association. (2013). Definition of Marketing
https://www.ama.org/AboutAMA/Pages/Definition-of-Marketing.aspx.
Any Noor. 2013. Manajemen Event. Bandung : Alfabeta
Argan, M. (2007). Eglence Pazarlamasi. Detay Yayincilik, Ankara.
Belch, G.E. (2012). Advertising an Promotion: An Integrated Marketing
Communication Perspective. New York. Mc Graw Hill
Clow dan Baack (2004). Integrated Advertising, Promotion, & Marketing
Communications, 2nd ed. Upper Saddle River, NJ: Pearson Education, Inc.
Eckerstein, Anna. 2002.Evaluation of Event Marketing (Important indicators to
consider when evaluating Event Marketing). Master Thesis Graduate
Business School Goteborg University. Sweden.
Jonathan, Sarwono. 2006. Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif.
Yogyakarta :Graha Ilmu
Keller, Kevin L. (2008). Strategic Brand Management, 3rd ed. Upper Saddle
River, NJ: Pearson Education Inc
Kennedy, John E. 2009. Manajemen Event. Jakarta: Bhuana Ilmu Populer.
Khoon Y. Koh, Phd dan Anita A. Jackson, Phd. (2006).Special Events Marketing
: An Analysis of Country Fair. Journal of Convention & Event Tourism, Vol
8(2)
Kotler, Philip (2009). Manajemen Pemasaran, Edisi 13. Jakarta; Erlangga
Krejcie, R. V., dan Morgan, D. W. 1970. Determining Sample Size for Research
Activities> Educational and Psychological Measurement, 30(3), 607–610
.
Masterman, G., and E. Wood. Event Marketing: Measuring an Experience? 7th
International Marketing Trends Congress. Venice, 2008.
Rungfapaisam, K. (2006). New tool to gauge event marketing. Thailand: The
Nation.
66
Silvers, JR. (2004). Professional Event Coordination, John Wiley & Sons Inc.
New Jersey.
Sugiyono. 2018. Metode Penelitian Evaluasi (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif,
dan
Kombinasi). Bandung : Alfabeta
-.2015. Metode Penelitian Kombinasi (Mix Methods). Bandung: Alfabeta
-.2014. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif
Dan R&D. Bandung: Alfabeta
-.2013. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif,
dan R&D. Bandung: Alfabeta.
-.2010. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, kualitatif,
dan R&D. Bandung: Alfabeta
Stanton, Etzel, dan Walker, 2004, yang diterjemahkan oleh Saladin, Perilaku
Konsumen, Jakarta: Gramedia Utama.
Theocharis, N. (2008). “Event Tourism: Examining the management of sports
events from a physical approach”, Synenergy Forum, Athens.
Wood, Emma H. (2009). Evaluating Event Marketing: Experience or Outcome.
Journal of Promotion Management, ISSN: 1049 – 6491
67
T/9r I-e•t‹linz Cruise 1.tire lii ft in-Pyrific‘
Jakarta, 06 Jan 2019
Nomor : XII-2019
Perihal : Izin Penelitian
Kepada Yth,
Bpk. Andar Danova L. Goeltom, S.Sos., M.Sc
A.n Ketua Sekolah Tinggi Pariwisata Bandung
Kepala Bagian Administrasi Akademik dan Kemahasiswaan
Dengan ini kami memberiktahukan bahwa :
Nama : Yusuf Doannas Nugraha Siahaan
NIM : 201520526
Program Studi : Manajemen Bisnis Konvensi
Program : Diploma IV
Semester : VIII (Delapan)
Sehubungan dengan izin penelitian yang diajukan oleh mahasiswa dan pihak Sekolah
Tinggi Pariwisata NHI Bandung untuk mengumpulkan data dan informasi sebagai
keperluan dan kepentingan dalam penyusunan Tugas akhir. Melalui surat ini, PT Star
Cruise Management Ltd meyatakan bahwa, mahasiswa diatas mendapatkan izin untuk
melakukan penelitian di perusahaan kami melalui beberapa Special Event yang
berlangsung di salah satu kapal pesiar perusahaan kami yaitu Genting Dream Cruise.
Demikian surat pemberitahuan dari kami, atas perhatiannya kami ucapkan Terimakasih.
Ika Safitri Nafisah
Assistant Vice President
PT Star Cruise Management LTD
68
Berilah tanda (X) pada jawaban yand Anda anggap paling sesuai dengan kondisi
yang aktual. (Pilih satu jawaban saja) dengan keterangan sebagai berikut :
SB = Sangat Baik
B = Baik
CB = Cukup Baik
TB = Tidak Baik
STB = Sangat Tidak Baik
Salience
No. Pernyataan SB B CB TB STB
(5) (4) (3) (2) (1)
1 Produk Explorer Dream Cruise yang diluncurkan dalam
launching
2 Produk Explorer Dream Cruise memenuhi ekspetasi visitor
Performance
No. Pernyataan SB B CB TB STB
(5) (4) (3) (2) (1)
1 Kekuatan karakter produk Explorer Dream Cruise
2 Keunggulan-keunggulan dari produk Explorer Dream Crusie
3 Keefektifan dan keefesienan proses launching Explorer Dream
Crusie
4 Desain dari produk Explorer Dream Cruise
5 Harga yang ditawarkan berkaitan dengan keunggulan Exploer
Dream Cruise
69
Imagery
No. Pernyataan SB B CB TB STB
(5) (4) (3) (2) (1)
1 Kesesuaian citra produk dengan minat visitor
2 Citra produk dalam mendorong penjualan produk Explorer
Dream Cruise
3 Nilai yang muncul dari citra produk Explorer Dream Cruise
4 Experience yang terbangun dari launching Explorer Dream
Cruise
Judgements
No. Pernyataan SB B CB TB STB
(5) (4) (3) (2) (1)
1 Kualitas produk Explorer Dream Cruise menurut visitor
2 Tingkat kepercayaan yang timbul dari visitor
3 Pertimbangan pembelian produk setelah launching
4 Tingkat keunikan produk Explorer Dream Cruise
Feelings
No. Pernyataan SB B CB TB STB
(5) (4) (3) (2) (1)
1 Tingkat ketertarikan akan produk Explorer Dream Crusie
2 Tingkat keamanan dan kenyamanan dalam peluncuran produk
Explorer Dream Curise
70
Resonance
No. Pernyataan SB B CB TB STB
(5) (4) (3) (2) (1)
1 Loyalitas yang terbangun setelah peluncuran produk Explorer
Dream Cruise
2 Hubungan yang terbangun setelah peluncuran produk Explorer
Dream Cruise
71
HASIL VALIDITAS DAN RELIABILITAS
Sebelum dilakukan penyebaran kuesioner terhadap 80 penunjung Event
Product Launching Explorer Dream Cruise, dilakukan uji validitas dan uji
reliabilitas dengan harapan agar data yang diperoleh pada hasil penelitian pun
valid dan reliabel. Berikut adalah hasil uji validitas yang diteliti menggunakan
rumus korelasi pearson dan hasil uji reliabilitas menggunakan rumus alpha
cronbach:
1. Hasil Uji Validitas
Tabel 27
HASIL UJI VALIDITAS
ITEM r HITUNG r TABEL KETERANGAN
Q1 0,499 0,444 VALID
Q2 0,698 0,444 VALID
Q3 0,72 0,444 VALID
Q4 0,566 0,444 VALID
Q5 0,551 0,444 VALID
Q6 0,595 0,444 VALID
Q7 0,738 0,444 VALID
Q8 0,747 0,444 VALID
Q9 0,688 0,444 VALID
Q10 0,703 0,444 VALID
Q11 0,483 0,444 VALID
Q12 0,689 0,444 VALID
Q13 0,766 0,444 VALID
Q14 0,74 0,444 VALID
Q15 0,684 0,444 VALID
Q16 0,599 0,444 VALID
Q17 0,724 0,444 VALID
Q18 0,652 0,444 VALID
Q19 0,652 0,444 VALID
Sumber: Data olahan peneliti, 2019
72
Berdasarkan hasil uji validitas pada tabel 27, instrumen penelitian
dinyatakan valid dikarenakan r hitung pada seluruh item lebih besar dari r tabel.
2. Hasil Uji Reliabilitas
TABEL 28
HASIL UJI RELIABILITAS
Cronbach's Alpha N of Items
0,618 19
Sumber: Data olahan peneliti, 2019
Berdasarkan hasil uji reliabilitas pada tabel 11, instrumen penelitian
dinyatakan reliabel dikarenakan hasil perhitungan cronbach alpha lebih besar dari
0,6 yaitu 0,618.
73
CRU I S E L I N E S Gentingcruiseline.com
SURAT KETERANGAN
No. 002/ 2019/ 10-07
Saya yang bertanda tangan dibawah ini, Assistant Vice President, PT Star Cruise
Management Ltd menyatakan bahwa :
Nama : Yusuf Doannas Nugraha Siahaan
NIM : 201520526
Program Studi : Manajemen Bisnis Konvensi
Program : Diploma IV
Semeter : VII (Delapan)
Telah melaksanakan penelitian di PT Star Cruise Management Ltd pada bulan
Juli 2019. Demikian surat keterangan ini dibuat, untuk digunakan sebagaimana
mestinya.
Jakarta, 10 Oktober 2019
Ika Safitri Nafisah
Assistant Vice President
74
75
76
77
BIODATA PENULIS
A. DATA PRIBADI
Nama : Yusuf Doannas Nugraha S.
NIM : 201520526
Tempst, tanggal lahir : Madiun, 09 November 1994
Alamat : Jl. Sultan haji gg. Cemara III no. 18 Tanjung
Senang Bandar Lampung
B. DATA ORANGTUA
Nama Ayah : Jhony T. Siahaan
Pekerjaan : -
Nama Ibu : Lydia Sitepu
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Agama : Kristen Protestan
Alamat : Jl. Sultan haji gg. Cemara III no. 18 Tanjung
Senang Bandar Lampung
C. RIWAYAT PENDIDIKAN
Nama Institusi Tahun Ajaran Ketereangan
TK BPK Penabur
Bandarlampung 2000 – 2001 Lulus
SD BPK Penabur
Bandarlampung 2001 – 2002 Pindah
SD Fransiskus 1
Bandarlampung 2002 – 2006 Lulus
SMP Fransiskus 1
Bandarlampung 2007 – 2009 Lulus
SMA 9 Bandarlampung 2010 – 2013 Lulus
Sekolah Pariwisata NHI
Bandung 2015 – 2019
78
D. RIWAYAT MAGANG
Nama Institusi Posisi Periode
PT. NAPINDO
MEDIA ASHATAMA Magang 2017