Upload
harislee
View
247
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
7/26/2019 Analisa Desain Pondasi Tegineneng II
1/17
LAPORAN
PENYELIDIKAN TANAH DAN DESAIN
PONDASI MENARA
S.S. TOWER TINGGI 62 METER NEW LIGHT
DI SITE TEGINENENG II
JULI 2015
T R I C O M I N D O M A N D I R I
7/26/2019 Analisa Desain Pondasi Tegineneng II
2/17
2
LAPORAN PENYELIDIKAN TANAH DAN DESAIN
PO ND AS I ME NA RA DI SITE TEGINENENG II
I. PENDAHULUAN
Dalam rangka Rencana Pembangunan Menara MITRATEL untuk Site
TEGINENENG II, PT. TRICOMINDO CIPTA MANDIRI telah ditunjuk
sebagai konsultan untuk melakukan pekerjaan perencanaan pondasi menara,
sedangkan pekerjaan penyelidikan tanah dilakukan oleh Laboratorium Mekanika
Tanah.
Laporan ini memberikan hasil-hasil penyelidikan tanah di lapangan dan
penelitian laboratorium, serta analisa lapisan tanah dalam rangka
perencanaan pondasi untuk pembangunan menara tower.
Pada laporan ini juga dilampirkan hasil-hasil pekerjaan lapangan berupa grafik
Sondir dan Boring Log dari Bor Tangan serta hasil-hasil test laboratorium
berupa tabel dan grafik.
II. MAKSUD DAN TUJUAN
Penyelidikan tanah ini dimaksudkan untuk mengadakan penelitian di lapangan
dan di laboratorium untuk mengetahui struktur dan kekuatan tiap lapisan
tanah bawah permukaan.
Sedangkan tujuannya adalah memberikan saran dalam perencanaan pondasi yang
sesuai dengan daya dukung tanah dan sifat tanah yang bersangkutan.
III. LINGKUP PEKERJAAN
3.1 Pekerjaan Lapangan
7/26/2019 Analisa Desain Pondasi Tegineneng II
3/17
3
Pekerjaan lapangan yang telah kami laksanakan berupa :
Pekerjaan Sondir sebanyak 2 titik, tiap titik disondir hingga mencapai
kedalaman lapisan tanah keras (nilai qc > 200 kg/cm2) atau hingga
kedalaman maksimum 20 m.
Pekerjaaan Pemboran Tangan sebanyak 1 titik, hingga mencapai kedalaman 2,0 m
atau sampai tidak bisa ditembus oleh mata borHand Auger.
3.1.1 Cone Penetration Test (Sondir)
Dimaksudkan untuk mengetahui kekuatan perlawanan tanah yaitu nilai
geser mantel konus. Pembacaan perlawanan tanah pada manometer dicatat untuk
setiap interval penetrasi kedalaman 20 cm.
Sondir dilakukan dengan alat sondir tipe Ducth Cone Penetrometer dengan
kapasitas 2,5 ton, hingga mencapai lapisan tanah dengan nilai perlawanan konus
200 kg/cm2. Konus yang dipakai adalah tipe Begeman Conus dengan ukuran
diameter konus dan mantel konus 3,57 cm.
Metoda pelaksanaan sondir dilakukan berdasarkan ASTM D3441. Hasil
pengamatan sondir digambarkan dalam bentuk grafik hubungan antara
kedalaman dengan bacaan nilai perlawanan Ujung konus (kg/cm2
), geseran lokal
(kg/cm2) dan geseran total (kg/cm).
3.1.2 Bor Tangan
Dimaksudkan untuk mengetahui struktur/formasi tanah atau batuan di
bawah permukaan untuk keperluan perencanaan fondasi bangunan.
3.1.3 Undisturbed Sampling(Contoh Tanah Tak Terganggu).
Dimaksudkan untuk mendapatkan contoh tanah asli yang akan dipakai
sebagai benda uji di Laboratorium Mekanika Tanah.
Undisturbed samplingdilakukan dengan memakai tabung baja tipis diamater 75
cm panjang 50 cm. Setelah pengambilan contoh tanah asli dengan tabung baja
tersebut maka kedua ujung tabung ditutup dengan parafin untuk mencegah
7/26/2019 Analisa Desain Pondasi Tegineneng II
4/17
4
terjadinya perubahan kadar air asli lapangan.
3.2 Pekerjaan Laboratorium
Pekerjaan laboratorium dimaksudkan untuk mendapatkan nilai parameter fisik
dan mekanis dari contoh tanah asli (undisturbed sample) yang diambil dari
pemboran. Parameter tanah ini diperlukan untuk keperluan perencanaan pondasi.
Metode pengujian laboratorium dilakukan mengikuti standar yang tercantum
dalamASTM.
SPECIFIC GRAVITY:
Adalah nilai berat jenis butiran tanah.
MOISTURE CONTENT:Adalah nilai perbandingan antara berat air dengan berat tanah kering
dinyatakan dalam satuan persen.
BULKDENSITY:
Adalah nilai berat isi tanah asli, yaitu perbandingan antara berat tanah lembab
per satuan volume, dinyatakan dalam satuan t/m3.
DRY DENSITY:
Adalah nilai berat isi tanah kering, yaitu perbandingan antara berat tanah
kering per satuan volume, dinyatakan dalam satuan t/m3.
SATURATION INDEX:
Menyatakan derajat kejenuhan tanah yaitu prosentase berat air yang mengisi
ruang pori, dinyatakan dalam satuan persen.
ATTERBERG LIMITS:
Terdiri dari 3 nilai parameter yaitu : Liquid Limit (batas cair), plastic limit
(batas plastis) dan plasticity index (index plastis). Nilai parameter tersebut
dinyatakan dalam satuan persen yaitu perbandingan berat air yang mengisi
ruang pori dengan berat tanah kering pada kondisi batas cair/plastisnya. Dari
7/26/2019 Analisa Desain Pondasi Tegineneng II
5/17
5
hasil Atterberg limits ini dapat ditetapkan klasifikasi tanah tersebut.
GRAIN SIZE & HIDROMETER :
Dimaksudkan untuk mengetahui presentase berat dari tiap ukuran butiran
tanah. Penamaan tanah berdasarkan ukuran butirannya adalah sebagai berikut :
< 0.0050 mm clay (lempung)
0.0050 mm - 0.0074 mm silt (lanau)
0.0074 mm 4.7500 mm sand (pasir)
> 4.7500 mm gravel (kerikil)
Dari hasil grain size dan hidrometer test dapat ditetapkan klasifikasi tanah,
khususnya untuk kelompok tanah berbutir kasar.
TRIAXIAL UU :
Pengujian trixial unconsolidated undrained dimaksudkan untuk mendapatkan
parameter kohesi tanah dan sudut geser dalam tanah. Parameter ini diperlukan
untuk perhitungan daya dukung tanah dan analisis kestabilan lereng galian/
timbunan.
DIRECT SHEAR :
Dimaksudkan untuk mendapatkan parameter kohesi dan sudut geser dalam
tanah, khususnya untuk tanah berbutir kasar/pasir.
7/26/2019 Analisa Desain Pondasi Tegineneng II
6/17
KESIMPU
Dari hasil evaluasi data da
kedalaman lebih dari -1.85
803.573 kN dan uplift menadengan lebar plat fondasi 8.00
AN DAN REKOMENDASI FONDASI
perhitungan fondasi didapat bahwa tanah
m. Berdasarkan beban compression mena
ra sebesar -746.014 kN maka digunakan fonm kedalaman 1.85m .
Bandung,
Nanang Gunawa
eras pada
ra sebesar
asi RAFT
JULI 2015
n, ST., MT
7/26/2019 Analisa Desain Pondasi Tegineneng II
7/17
SITE ID :
SITE NAME : TEGINENENG II
REV : 00
DETAIL DESIGN
FOUNDATION ANALYSIS AND DESIGN
62 METER NEW LIGHT - GREEN FIELD
7/26/2019 Analisa Desain Pondasi Tegineneng II
8/17
I.1 Data Beban:
Max Compression = 803.573 kN
Max Uplift = 746.014 kN
Max Lateral X axis = 40.055 kN
Max Lateral Y axis = 39.727 kN
Total Moment X axis = 3652.132 kNm
Total Moment Y axis = 3676.66 kNm
Total Gaya Z axis (Fz) = 115.118 kN
Total Gaya X axis (Fx) = 104.816 kN
Total Gaya Y axis (Fy) = 105.067 kN
Lebar kaki (B1) = 4.593 m
I.2 Data Perencanaan:
Berat jenis tanah (t) = 16.000 kN/m3 (muka air tanah di bwh plat)
Berat jenis beton (b) = 24.000 kN/m3
Mutu beton = K-225
Dimensi pondasi:
Dimensi Pondasi Raft:
Lebar (B) = 8.000 m
Lebar (B1) = 2.000 m
Tebal (t) = 0.350 m
Tebal (t2) = 0.200 m
Pedestal:
Lebar (Bp) = 0.650 m
Panjang (Hp) = 1.800 m
Tebal Tanah Urug (H1) = 1.5 m
Tinggi Pedestal (H2) = 0.500 m
Tie Beam:
Lebar (bt) = 0.300 m
Tinggi (t3) = 0.450 m
Panjang (p) = 3.943 m
DESAIN PONDASI PLAT
I. INFORMASI UMUM
NAMA SITE
TIPE TOWER
SITE ID
TEGINENENG II
SST 62M NEW LIGHT GREEN FIELD
7/26/2019 Analisa Desain Pondasi Tegineneng II
9/17
Gaya yang bekerja:
Gaya tekan (P) = 115.118 kN
Lateral sumbu x (Fx) = 104.816 kN
Lateral sumbu y (Fy) = 105.067 kN
Total kedalaman (H) = 1.800 m
Momen = F * H
Total Momen sumbu x (Mx) = 3840.8008 kNm
Total Momen sumbu y (My) = 3865.7806 kNm
I.3 Berat beton (Wc)
Volume plat 1 (Vpl1) = 22.4 m3
Volume plat 2 (Vpl1) = 3.2 m3
Volume pedestal (Vp) = 3.042 m3
Volume tie beam (Vt) = 2.12922 m3
Volume beton total (Vc) = 30.77122 m3
Berat beton (Wc) = Vc * b
= 75281.27217 kg
I.4 Berat Tanah (Ws)
Volume tanah (Vs) = 92.8 m3
(Volume limas terpancung)
Berat tanah (Ws) = Vs * t
= 151355.7594 kg
= 23649.33741 Pa
I.5 Kontrol tegangan
Tegangan tanah ijin (all):
Nilai conus (qc) = 110 kg/cm2 (pada kedalaman 1.85m)
Teg. ijin (all) net = qc/15
= 7.333333333 kg/cm2
= 719.4 kN/m2
Teg. ijin (all) bruto = 7.569826707 kg/cm
3
= 742.6 kN/m2
Modulus Subgrade = 86328 kN/m3
Tegangan tanah yang terjadi (act):
act max = 117.632 kN/m2
= 117.632 kN/m3 < (all) = 743 OK!
I.6 Kontrol Kestabilan
Total Momen aktif = 5449.404594 kNm
Total Momen Pasif = 12576.93655 kNm
Safety Faktor (Sf) = 2.30794692 > 1.5 OK!
I.7 Kontrol Slading
Total Gaya Vertikan = 2381.488 kN
Total Beban Horisontal = 148.232 kN
Koef. Gesek = 0.25
SF Slading = 4.016 > 1.5 OK!
7/26/2019 Analisa Desain Pondasi Tegineneng II
10/17
II. TEGANGAN HASIL PCAMATS
SITE ID 0
DESAIN PONDASI
LOKASI TEGINENENG II
TYPE TOWER SST 62M NEW LIGHT GREEN FIELD
7/26/2019 Analisa Desain Pondasi Tegineneng II
11/17
DESAIN PONDASI
LOKASI TEGINENENG II
TYPE TOWER SST 62M NEW LIGHT GREEN FIELD
SITE ID 0
III. PENULANGAN PLAT
7/26/2019 Analisa Desain Pondasi Tegineneng II
12/17
7/26/2019 Analisa Desain Pondasi Tegineneng II
13/17
Data perencanaan :
= K-225
fc' = 18.675 MPa
= Tulangan deform U-39
= Ttulangan polos U-24
Digunakan tulangan deform = 16.0 mm
Asperlu Tul Atas Plat 1 = 28.72 mm2
Asperlu Bawah Plat 1 = 28.72 mm2
Asperlu Tul Atas Plat 2 = - mm2
Asperlu Tul Bawah Plat 2 = - mm2
Tulangan terpasang D16 - 225 Plat 1 Atas dan bawah
As = 893.156 28.72 mm2OK!mm
2>
Mutu beton
Mutu tulangan
7/26/2019 Analisa Desain Pondasi Tegineneng II
14/17
Data perencanaan :
= K-225
fc' = 18.675 MPa
= Tulangan deform U-39
= Ttulangan polos U-24
Lebar (Bp) = 0.65 m
Panjang (Hp) = 1.8 m
Digunakan tulangan deform = 16.0mm n = 24
d = 590 mm
fy = 390 Mpa
d" = 265 mm
d' = 60 mm
Balancing Failure
a = 303.9393939 mm
Pu = 3136027.67 N
Mu = 791858410.1 Nmm
c = 357.5757576
DESAIN PONDASI
SITE ID
TYPE TOWER
LOKASI
Mutu tulangan
TEGINENENG II
SST 62M NEW LIGHT GREEN FIELD
0
IV. PENULANGAN PEDESTAL
Mutu beton
s= 0.00195
s'= 0.002580508 > s OK!
Pn = 2038.417986 kN
Mn = 514.7079666 kNm
Pu = 1300000 N
= 125.9941728
= 148.2284386
= 0.001988048 > s OK!
= 594536843.7
Pn = 845 kN
Mn = 386.4489484 kNm
Pu = 0.000 N
r a2 + s a + t= 0
r = 10317.9375
s = 253209.6
t = -36896256
a = 48.774665
fs' = -27.3748881
Mu = 409262102.3
Mn = 327.4096819 kNm
Pn = 0 N
a
Tension Failure
Pure Moment
c
s'
Mu
7/26/2019 Analisa Desain Pondasi Tegineneng II
15/17
Pu = -1880985.6 N
Pn = -1692.88704 kN
Pu = 8587644.975 N
Pn = 5581.969234 kN
Tensile Loading
Compression Failure
Vu = 39.727 kN
Vc = 304.303 kN
Vn = Vc + Vs
Karena Vc >> Vu maka menggunakan tul praktis 10 - 200
DIAGRAM INTERAKSI KOLOM
Tulangan Geser
7/26/2019 Analisa Desain Pondasi Tegineneng II
16/17
TEGINENENG II
SST 62M NEW LIGHT GREEN FIELD
Data BahanKuat Tekan Beton, fc' = 18.675 MPa (K-225)
Berat Jenis beton, b = 2400 kg/m3
= 24000 N/m3
Berat Jenis tanah, t = 10000 N/m3
Tegangan Leleh U-39, fy = 390 MPa (Tulangan utama)
Tulangan U-24, fys = 240 MPa (Tulangan sengkang)
Data Penampang
Lebar Balok, b = 300 mm
Tinggi Balok, h = 450 mm
Panjang,l = 3943 mm
Selimut Beton, c v = 40 mm
Diameter Sengkang, dbv = 10 mm
Spasi Sengkang, s = 150 mm
Jenis Sengkang = Tunggal
Tulangan Atas
Diameter Tulangan Pokok, dba = 16 mm (deform)
Jumlah Tulangan Baris I, n a1 = 3
Jumlah Tulangan Baris II, n a2 = 1
Tulangan Bawah
Diameter Tulangan Pokok, dbb = 16 mm (deform)
Jumlah Tulangan Baris I, n b1 = 3
Jumlah Tulangan Baris II, n b2 = 1
Faktor Reduksi
Faktor Reduksi Momen, fm = 0.8
Faktor Reduksi Geser, fv = 0.6
Perhitungan Kapasitas Momen
Konstanta 1 = 0.85
Kedalaman Tulangan Atas, d'' = 68.25 mm
Kedalaman Tulangan Bawah, d' = 68.25 mm
Luas Tulangan Atas, A s' = 804.247719 mm2 (a= 0.007 )
Bawah, A s = 804.247719 mm2 (b= 0.007 )
Total, A t = 1608.49544 mm2 (t= 0.0119 )
Rasio Tulangan Atas/Bawah = 1
Rasio Tulangan Bawah/Atas = 1
Analisis Momen Positif
Komponen Persamaan, P = 4047.80625 N/mm
Q = 168892.021 N
R = -32933944 N.mm
DESAIN PONDASI
LOKASI
TYPE TOWER
SITE ID
V. DESAIN TIE BEAM
0
7/26/2019 Analisa Desain Pondasi Tegineneng II
17/17
Batas Leleh Tulangan Tekan, c l = 195 mm
Tinggi Garis Netral, c = 71.7200947 mm
Tinggi Blok Tekan Beton, a = 60.9620805 mm
Tegangan Baja Atas, fs' = 29.0303131 MPa (Tekan)
Tegangan Baja Bawah, fs = 390 MPa (Tarik)
Gaya Baja Atas, Tsa = 23.3475631 kN
Gaya Baja Bawah, Tsb = 313.656611 kN
Gaya Tekan Beton, Cc = 290.309047 kN
Resultan Gaya Dalam Beton, SF = 0 kN
Kapasitas Momen Positif, Mr = 87.4368145 kN.m
Analisis Momen Negatif
Komponen Persamaan, P = 4047.80625 N/mm
Q = 168892.021 N
R = -32933944 N.mm
Batas Leleh Tulangan Tekan, c l = 195 mm
Tinggi Garis Netral, c = 71.7200947 mm
Tinggi Blok Tekan Beton, a = 60.9620805 mm
Tegangan Baja Atas, fs' = 390 MPa (Tarik)
Tegangan Baja Bawah, fs = 29.0303131 MPa (Tekan)
Gaya Baja Atas, Tsa = 313.656611 kN
Gaya Baja Bawah, Tsb = 23.3475631 kN
Gaya Tekan Beton, Cc = 290.309047 kN
Resultan Gaya Dalam Beton, SF = 0 kN
Kapasitas Momen Negatif, Mr = -87.436815 kN.m
Perhitungan Kapasitas Geser
Luas Tulangan per-meter, A v = 1047.19755 mm2 (v= 0.0035 )
Kapasitas Geser Beton, Vc = 67.7388555 kN
Kapasitas Dukung Sengkang, Vs = 78.7911438 kN
Kapasitas Geser Balok, Vr = 87.9179996 kN
Kontrol Beban
Beban merata beton, qc = b * h * c
= 12775.32 N/m
Beban merata tanah, qs = b * kedalaman balok * s
= 2250 N/m
Beban merata hidup, ql = 2500 N/m
=
Beban merata total, qn = 1.3* (qc + qs + ql)
= 22782.916 N/m
Momen positif = 14758.819 Nm
= 14.759 kNm Ok !
Momen negatif = 29517.639 Nm
= -29.518 kNm Ok !
Gaya Geser = 44916.519 N
44.917 kNm Ok !