74
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i ANALISA LAYOUT FASILITAS PRODUKSI MEBEL DENGAN MENERAPKAN METODE LINE BALANCING DI CV. MUGIHARJO MOJOSONGO BOYOLALI TUGAS AKHIR Diajukan Guna Melengkapi Tugas-Tugas dan Memenuhi Syarat-Syarat Untuk Mencapai Derajat Sarjana Ahli Madya Program Studi D3 Manajemen Industri Disusun oleh : Dicky Adhika Gastadeka F3508066 PROGRAM DIPLOMA III FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2012

ANALISA LAYOUT FASILITAS PRODUKSI MEBEL DENGAN …/Analisa... · ANALISA LAYOUT FASILITAS PRODUKSI MEBEL DENGAN MENERAPKAN METODE LINE BALANCING DI CV. MUGIHARJO MOJOSONGO BOYOLALI

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: ANALISA LAYOUT FASILITAS PRODUKSI MEBEL DENGAN …/Analisa... · ANALISA LAYOUT FASILITAS PRODUKSI MEBEL DENGAN MENERAPKAN METODE LINE BALANCING DI CV. MUGIHARJO MOJOSONGO BOYOLALI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

i

ANALISA LAYOUT FASILITAS PRODUKSI MEBEL

DENGAN MENERAPKAN METODE LINE BALANCING

DI CV. MUGIHARJO MOJOSONGO

BOYOLALI

TUGAS AKHIR

Diajukan Guna Melengkapi Tugas-Tugas dan Memenuhi

Syarat-Syarat Untuk Mencapai Derajat Sarjana Ahli Madya

Program Studi D3 Manajemen Industri

Disusun oleh :

Dicky Adhika Gastadeka

F3508066

PROGRAM DIPLOMA III

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2012

Page 2: ANALISA LAYOUT FASILITAS PRODUKSI MEBEL DENGAN …/Analisa... · ANALISA LAYOUT FASILITAS PRODUKSI MEBEL DENGAN MENERAPKAN METODE LINE BALANCING DI CV. MUGIHARJO MOJOSONGO BOYOLALI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ii

ABSTRAK

ANALISA LAYOUT FASILITAS PRODUKSI MEBEL DENGAN

MENERAPKAN METODE LINE BALANCING DI CV. MUGIHARJO

MOJOSONGO

BOYOLALI

DICKY ADHIKA GASTADEKA

F3508066

CV. MUGIHARJO merupakan perusahaan yang bergerak dalam industri mebel, perusahaan ini memproduksi meja, kursi, almari, mirror, candle holder. Untuk menjaga konsistensinya CV. MUGIHARJO dalam menyelesaikan produk pesanan sesuai dengan waktu, jumlah dan kualitas produk salah satu caranya yaitu dengan penataan tata letak (layout) fasilitas produksi dengan sebaik – baiknya agar tercapai tingkat efisiensi dan efektivitas.

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui layout fasilitas proses produksi yang digunakan pada CV. MUGIHARJO, mengetahui urutan proses produksi pada CV. Mugihargo, dan mengetahui tingkat efisiensi dari layout fasilitas proses produksi yang sudah dilaksanakan pada CV. MUGIHARJO.

Dari analisis yang telah dilakukan layout produksi yang digunakan oleh CV. MUGIHARJO yaitu layout garis / produk karena proses produksi pada CV. MUGIHARJO yang berurutan dan terus – menerus. Urutan proses produksi mebel yaitu : Sambung Papan (A), Pemahatan (B), Perakitan (C), QC Perakitan (D), Amplas (E), Pendempulan (F), Pelapisan Dasar (G), Finishing (H), Pemasangan Accessories (I), Packing (J). Dengan waktu siklus (cycle time) sebesar 10,6 menit, jumlah stasiun kerja 4 dan total waktu produksi yang dibutuhkan per unit yaitu 40.1 menit yaitu 94. 57 % dengan penundaan sebesar 5.42% sedangkan apabila menggunakan waktu siklus maksimal yaitu sebesar 10,8 menit efisiensi yang dapat dicapai 92. 82% dengan penundaan sebesar 7.17 %.

Kata kunci : layout proses produksi, tingkat efisiensi .

Page 3: ANALISA LAYOUT FASILITAS PRODUKSI MEBEL DENGAN …/Analisa... · ANALISA LAYOUT FASILITAS PRODUKSI MEBEL DENGAN MENERAPKAN METODE LINE BALANCING DI CV. MUGIHARJO MOJOSONGO BOYOLALI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iii

Page 4: ANALISA LAYOUT FASILITAS PRODUKSI MEBEL DENGAN …/Analisa... · ANALISA LAYOUT FASILITAS PRODUKSI MEBEL DENGAN MENERAPKAN METODE LINE BALANCING DI CV. MUGIHARJO MOJOSONGO BOYOLALI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iv

Page 5: ANALISA LAYOUT FASILITAS PRODUKSI MEBEL DENGAN …/Analisa... · ANALISA LAYOUT FASILITAS PRODUKSI MEBEL DENGAN MENERAPKAN METODE LINE BALANCING DI CV. MUGIHARJO MOJOSONGO BOYOLALI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

v

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

MOTTO :

- Tetap bersyukur lebih indah di dari pada terus meminta hal yang

tak pasti. Hidup dalam kenyataan lebih indah dari pada hidup

penuh dengan khayalan tanpa ada usaha.

- Pengalaman merupakan pembelajaran kita untuk masa yang akan

datang.

- Keinginan dan Keyakinan dapat tercapai jika ada usaha yang kuat

untuk meraihnya.

Penulis Persembahkan

Kepada :

1. Bapak dan Ibu

Tercinta

2. Adik dan kakak ku

yang aku sayangi.

3. Seluruh keluargaku

4. Bagi yang

membutuhkan dan

mengembangkan ilmu

5. Rekan – rekan MI

2008

6. Almamaterku.

Page 6: ANALISA LAYOUT FASILITAS PRODUKSI MEBEL DENGAN …/Analisa... · ANALISA LAYOUT FASILITAS PRODUKSI MEBEL DENGAN MENERAPKAN METODE LINE BALANCING DI CV. MUGIHARJO MOJOSONGO BOYOLALI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vi

KATA PENGANTAR

Puji Syukur Penulis Panjatkan Kehadirat Allah SWT yang telah

melimpahkan Rahmat dan Karunia – Nya sehingga penulis dapat

menyelesaikan Tugas Akhir ini dengan judul “Analisis Layout Fasilitas

Produksi Mebel Dengan Menerapkan Metode Line Balancing Di Cv.

Mugiharjo Mojosongo Boyolali”.

Pada kesempatan ini penulis sampaikan ucapan terima kasih kepada

pihak – pihak yang telah membantu penyusunan Tugas Akhir ini, terutama

kepada :

1. Bapak Dr. Wisnu Untoro, MS selaku Dekan Fakultas Ekonomi

Universitas Sebelas Maret Surakarta.

2. Ibu Sinto Sunaryo, SE, MSI. Selaku Ketua Program Studi

Diploma III Manajemen Industri Universitas Sebelas Maret

Surakarta.

3. Bapak Adnan Effendi, SE selaku Pembimbing Tugas Akhir yang

telah memberikan pengarahan dalam penyusunan Tugas Akhir.

4. Bapak Gurawan Permadi, SE selaku kepala bagian personalia

CV. MUGIHARJO yang telah memberikan kami kesempatan

untuk melaksanakan magang kerja dan penelitian.

5. Mama yang selalu memberika bimbingan dan dukungannya

serta selalu memberikan yang terbaik, entah apa yang harus

saya lakukan untuk membalasnya. Terima Kasih.

Page 7: ANALISA LAYOUT FASILITAS PRODUKSI MEBEL DENGAN …/Analisa... · ANALISA LAYOUT FASILITAS PRODUKSI MEBEL DENGAN MENERAPKAN METODE LINE BALANCING DI CV. MUGIHARJO MOJOSONGO BOYOLALI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vii

6. Kakak-kakakku yang tedak pernah bias berhenti memberikan

nasihat serta dukungannya.

7. Adik saya yang selalu support saya.

8. Ratrisari yang selalu membuatku untuk melangkah menjadi lebih

baik.

9. Sahabat-sahabatku : Arif,Andi,Adin,Yudi,Browi,Seno,Dwi,Tri, dan

sahabat-sahabat MI.B yang tidak bisa disebutkan satu persatu.

Terima kasih karena sudah bersedia berbagai keceriaan

bersamaku.

Penulis menyadari bahwa dalam penyungkapan, pembahasan dan

pemilihan kata dalam penulisan Tugas Akhir jauh dari sempurna, Karena

keterbatasan pemikiran dan kemapuan yang dimiliki oleh penulis. Oleh

karena itu dengan kerendahan hati penulis mengharapkan kritik dan saran

yang membangun. Namun demikian semoga Tugas Akhir ini diharapkan

dapat bermanfaat bagi pihak – pihak yang membutuhkan.

Surakarta, 20 Januari 2012

Dicky Adhika Gastadeka

Page 8: ANALISA LAYOUT FASILITAS PRODUKSI MEBEL DENGAN …/Analisa... · ANALISA LAYOUT FASILITAS PRODUKSI MEBEL DENGAN MENERAPKAN METODE LINE BALANCING DI CV. MUGIHARJO MOJOSONGO BOYOLALI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

viii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ............................................................................... i

ABSTRAK ............................................................................................ ii

HALAMAN PERSETUJUAN ................................................................. iii

HALAMAN PENGESAHAN .................................................................. iv

MOTO DAN PERSEMBAHAN.............................................................. v

KATA PENGANTAR............................................................................. vi

DAFTAR ISI ......................................................................................... viii

DAFTAR TABEL................................................................................... xi

DAFTAR GAMBAR .............................................................................. xii

DAFTAR LAMPIRAN............................................................................ xiii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ............................................................... 1

B. Rumusan Masalah ......................................................... 4

C. Tujuan Penelitian ........................................................... 4

D. Manfaat Penelitian ......................................................... 5

E. Metode Penelitian .......................................................... 5

1. Desain Penelitian...................................................... 5

2. Objek Penelitian ....................................................... 5

3. Sumber Data ............................................................ 6

4. Teknik Pengumpulan Data ....................................... 7

Page 9: ANALISA LAYOUT FASILITAS PRODUKSI MEBEL DENGAN …/Analisa... · ANALISA LAYOUT FASILITAS PRODUKSI MEBEL DENGAN MENERAPKAN METODE LINE BALANCING DI CV. MUGIHARJO MOJOSONGO BOYOLALI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ix

5. Teknik Analisis Data ................................................. 8

6. Alur Pemikiran .......................................................... 10

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian Proses Produksi ............................................ 12

B. Layout Fasilitas Produksi ................................................ 12

1. Pengertian layout ...................................................... 12

2. Tujuan Perencanaan Layout ..................................... 13

3. Pentingnya Perencanaan Layout .............................. 15

C. Jenis Layout .................................................................... 20

D. Penyeimbangan Lini (Line Balancing) ............................ 26

E. Efisiensi Keseimbangan Lini .......................................... 29

BAB III PEMBAHASAN

A. Gambaran Objek Penelitian ........................................... 30

B. Laporan Magang Kerja................................................... 41

C. Pembahasan Masalah ................................................... 43

1. Layout yang Digunakan ............................................ 43

2. Identifikasi Kegiatan ................................................. 45

3. Keseimbangan Lini dan Efisiensi .............................. 49

BAB IV PENUTUP

A. Kesimpulan .................................................................... 54

B. Saran ............................................................................. 55

DAFTAR PUSTAKA

Page 10: ANALISA LAYOUT FASILITAS PRODUKSI MEBEL DENGAN …/Analisa... · ANALISA LAYOUT FASILITAS PRODUKSI MEBEL DENGAN MENERAPKAN METODE LINE BALANCING DI CV. MUGIHARJO MOJOSONGO BOYOLALI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

x

LAMPIRAN

DAFTAR TABEL

TABEL HALAMAN

3.1 Urutan Kegiatan Proses Produksi ............................................. 48

3.2 Keseimbangan Lini 4 stasiun kerja ............................................ 51

Page 11: ANALISA LAYOUT FASILITAS PRODUKSI MEBEL DENGAN …/Analisa... · ANALISA LAYOUT FASILITAS PRODUKSI MEBEL DENGAN MENERAPKAN METODE LINE BALANCING DI CV. MUGIHARJO MOJOSONGO BOYOLALI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xi

DAFTAR GAMBAR

GAMBAR HALAMAN

1.1 Kerangka Pemikiran .................................................................. 10

2.1 Layout Garis .............................................................................. 21

2.2 Layout Fungsional ..................................................................... 22

2.3 Layout Kelompok....................................................................... 23

2.4 Layout dengan Posisi Tetap ...................................................... 25

3.1 Struktur Organisasi.................................................................... 36

3.2 Layout CV. MUGIHARJO .......................................................... 44

3.3 Proses Produksi Mebel ............................................................. 45

3.4 Jaringan Kerja Proses Produksi ................................................ 49

3.5 Diagram Pengelompokan stasiun kerja ..................................... 51

Page 12: ANALISA LAYOUT FASILITAS PRODUKSI MEBEL DENGAN …/Analisa... · ANALISA LAYOUT FASILITAS PRODUKSI MEBEL DENGAN MENERAPKAN METODE LINE BALANCING DI CV. MUGIHARJO MOJOSONGO BOYOLALI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Surat Keterangan Magang dari Perusahaan

Lampiran 2. Blangko Nilai Magang dari Perusahaan

Lampiran 3. Surat Keaslian Tugas Akhir

Page 13: ANALISA LAYOUT FASILITAS PRODUKSI MEBEL DENGAN …/Analisa... · ANALISA LAYOUT FASILITAS PRODUKSI MEBEL DENGAN MENERAPKAN METODE LINE BALANCING DI CV. MUGIHARJO MOJOSONGO BOYOLALI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ABSTRAK

ANALISA LAYOUT FASILITAS PRODUKSI MEBEL DENGAN

MENERAPKAN METODE LINE BALANCING DI CV. MUGIHARJO

MOJOSONGO

BOYOLALI

DICKY ADHIKA GASTADEKA

F3508066

CV. MUGIHARJO merupakan perusahaan yang bergerak dalam industri mebel, perusahaan ini memproduksi meja, kursi, almari, mirror, candle holder. Untuk menjaga konsistensinya CV. MUGIHARJO dalam menyelesaikan produk pesanan sesuai dengan waktu, jumlah dan kualitas produk salah satu caranya yaitu dengan penataan tata letak (layout) fasilitas produksi dengan sebaik – baiknya agar tercapai tingkat efisiensi dan efektivitas.

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui layout fasilitas proses produksi yang digunakan pada CV. MUGIHARJO, mengetahui urutan proses produksi pada CV. Mugihargo, dan mengetahui tingkat efisiensi dari layout fasilitas proses produksi yang sudah dilaksanakan pada CV. MUGIHARJO.

Dari analisis yang telah dilakukan layout produksi yang digunakan oleh CV. MUGIHARJO yaitu layout garis / produk karena proses produksi pada CV. MUGIHARJO yang berurutan dan terus – menerus. Urutan proses produksi mebel yaitu : Sambung Papan (A), Pemahatan (B), Perakitan (C), QC Perakitan (D), Amplas (E), Pendempulan (F), Pelapisan Dasar (G), Finishing (H), Pemasangan Accessories (I), Packing (J). Dengan waktu siklus (cycle time) sebesar 10,6 menit, jumlah stasiun kerja 4 dan total waktu produksi yang dibutuhkan per unit yaitu 40.1 menit yaitu 94. 57 % dengan penundaan sebesar 5.42% sedangkan apabila menggunakan waktu siklus maksimal yaitu sebesar 10,8 menit efisiensi yang dapat dicapai 92. 82% dengan penundaan sebesar 7.17 %.

Kata kunci : layout proses produksi, tingkat efisiensi .

Page 14: ANALISA LAYOUT FASILITAS PRODUKSI MEBEL DENGAN …/Analisa... · ANALISA LAYOUT FASILITAS PRODUKSI MEBEL DENGAN MENERAPKAN METODE LINE BALANCING DI CV. MUGIHARJO MOJOSONGO BOYOLALI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ABSTRAK

ANALISA LAYOUT FASILITAS PRODUKSI MEBEL DENGAN

MENERAPKAN METODE LINE BALANCING DI CV. MUGIHARJO

MOJOSONGO

BOYOLALI

DICKY ADHIKA GASTADEKA

F3508066

CV. MUGIHARJO is a company engaged in the furniture industry, this company manufactures tables, chairs, wardrobes, mirrors, candle holders. To maintain consistency CV. MUGIHARJO in completing product orders in accordance with the time, the number and quality of the product one way is by structuring the layout (layout) with the best production facilities - in order to achieve good levels of efficiency and effectiveness.

The purpose of this study was to determine the layout of facilities used in the production process of CV. MUGIHARJO, knowing the sequence of the production process at CV. Mugihargo, and determine the level of efficiency of production process facility layouts that have been implemented on a CV. MUGIHARJO.

Of analysis has been done production layout used by the CV. MUGIHARJO the layout lines / products because the production process at CV. MUGIHARJO sequential and hold - again. The order of the furniture production process, namely: Link Board (A), gouge (B), Assembly (C), QC Assembly (D), Sand (E), Pendempulan (F), Basic Coatings (G), Finishing (H), Installation Accessories (I), Packing (J). With a cycle time (cycle time) of 10.6 minutes, the number of work stations 4 and the total time required per unit of production is 40.1 minutes which is 94. 57% with a delay of 5:42%, while when using the maximum cycle time of 10.8 minutes efficiencies can be achieved 92. 82% with a delay of 7:17%.

Keywords: layout production process, the level of efficiency.

Page 15: ANALISA LAYOUT FASILITAS PRODUKSI MEBEL DENGAN …/Analisa... · ANALISA LAYOUT FASILITAS PRODUKSI MEBEL DENGAN MENERAPKAN METODE LINE BALANCING DI CV. MUGIHARJO MOJOSONGO BOYOLALI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Sistem perdagangan bebas pada tahun 2025 yang akan

datang, mengakibatkan tingkat persaingan dalam perdagangan

internasional menjadi sangat ketat. Hal ini tersebut berdasarkan hasil

multilateral putaran Meksiko sebagai penerapan dari kesepakatan

yang tercantum dalam GATT ( General Agreement on Taraffs and

Trade) yang pada dasarnya ingin memperkuat yang lebih terbuka,

dimana hambatan yang sifatnya proteksionisme akan dihapuskan.

Sistem perdagangan bebas lebih luas dapat dimanfaatkan oleh

semua negara termasuk Indonesia.

Tidak semua negara secara otomatis dapat memanfaatkan

peluang pasar tersebut, tetapi harus diusahakan dan diraih dengan

persaingan yang tidak ringan. Negara-negara maju yang merupakan

pelaku utama perdagangan dunia pasti berupaya mengambil

kesempatan yang sebesar-besarnya, sedangkan negara

berkembang tidak mudah bersaing secara keseluruhan di dalam

merebut pasar. Oleh karena itu negara berkembang harus berusaha

lebih keras dalam meningkatkan daya saing mengenai hasil

produksinya sehingga dapat memanfaatkan peluang pasar yang

lebih terbuka. Dalam hal ini perusahaan atau eksportir sebagai

pelaku perdagangan ekspor di tuntut untuk dapat menghasilkan

Page 16: ANALISA LAYOUT FASILITAS PRODUKSI MEBEL DENGAN …/Analisa... · ANALISA LAYOUT FASILITAS PRODUKSI MEBEL DENGAN MENERAPKAN METODE LINE BALANCING DI CV. MUGIHARJO MOJOSONGO BOYOLALI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

2

keunggulan bersaing lebih dari masa-masa sebelumnya. Selain

memiliki kemampuan bersaing, perusahaan juga harus

mempertimbangkan fasilitas-fasilitas produksi lainnya yang dapat

mendukung peningkatan dari perusahaan.

Supaya proses produksi dapat berjalan dengan lancar dan

efisien, sebiknya di beberapa bagian perusahaan perlu dilakukan

perencanaan-perencanaan yang baik, seperti perencanaan

bangunan pabrik, tenaga kerja dan fasilitas produksi. Perencanaan

fasilitas produksi yang baik sesuai dengan proses produksi yang

dijalankan, tentunya perusahaan dapat meningkatkan poduktifitas,

sebab dengan layout yang tepat dan sesuai dengan aliran produksi

dari bahan baku hingga menjadi produk akhir dapat berjalan dengan

lancar. Layout fasilitas produksi merupakan keseluruhan bentuk dan

penempatan fasilitas – fasilitas yang diperlukan di dalam proses

produksi. Fasilitas – fasilitas tersebut harus diatur sesuai dengan

kebutuhan proses produksi sehingga hasil produksi dapat diproduksi

dengan jumlah (Gitosudarmo, 2002 : 185).

Adapun penataan layout proses produksi bertujuan untuk

memaksimumkan pemanfaatan peralatan pabrik, meminimumkan

kebutuhan tenaga kerja, mengusahakan agar aliran bahan dan

produk itu lancar, meminimumkan hambatan pada kesehatan,

meminimumkan usaha membawa bahan, memaksimumkan

pemanfaatan ruang yang tersedia, memaksimumkan keluwesan

menghindari hambatan operasi dan tempat yang telalu padat,

Page 17: ANALISA LAYOUT FASILITAS PRODUKSI MEBEL DENGAN …/Analisa... · ANALISA LAYOUT FASILITAS PRODUKSI MEBEL DENGAN MENERAPKAN METODE LINE BALANCING DI CV. MUGIHARJO MOJOSONGO BOYOLALI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

3

memaksimumkan hasil produksi, meminimumkan kebutuhan akan

pengawasan dan pengendalian dengan menempatkan mesin, lorong

dan fasilitas penunjang agar diperoleh komunikasi yang mudah dan

siap (Prasetya dan Lukiastuti, 2011:143-144). Untuk menghindari

keadaan yang dapat merugikan perusahaan, maka perusahaan perlu

mengadakan perencanaan kapasitas dalam penataan fasilitas

produksinya agar keseimbangan kapasitas masing-masing peralatan

produksi dapat terus dipertahankan, sehingga efisiensi dan efektifitas

produksi dapat terus ditingkatkan.

Seperti halnya yang dialami oleh perusahaan-perusahaan lain

pada umumnya, CV. Mugiharjo juga tidak terlepas dari himpitan

ketatnya kondisi persaingan pasar yang sedang melanda Indonesia.

Untuk tetap bertahan maka CV. Mugiharjo perlu melakukan

pembenahan-pembenahan dilingkungan internalnya, salah satu

usaha yang dilakukan adalah dengan meninjau ulang layout fasilitas

produksi yang telah dilaksanakan CV. Mugiharjo, sehingga pihak

pengelola dapat mengambil keputusan untuk melakukan relayout

atau tidak. Relayout disini merupakan perubahan-perubahan kecil

yang dapat mendukung peningkatan efisiensi dan efektifitas dari

perusahaan. Perubahan-perubahan tersebut dapat dikaitkan dengan

usaha-usaha pengoptimalan masalah penggunaan tenaga kerja,

waktu produksi dan keseimbangan lini.

Page 18: ANALISA LAYOUT FASILITAS PRODUKSI MEBEL DENGAN …/Analisa... · ANALISA LAYOUT FASILITAS PRODUKSI MEBEL DENGAN MENERAPKAN METODE LINE BALANCING DI CV. MUGIHARJO MOJOSONGO BOYOLALI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

4

Berdasarkan latar belakang penulis tertarik melakukan

penelitian mengenai layout fasilitas produksi yan dilaksanakan CV.

Mugiharjo Boyolali dengan mengambil judul “ANALISIS LAYOUT

FASILITAS PRODUKSI MEBEL DENGAN MENERAPKAN

METODE LINE BALANCING DI CV. MUGIHARJO MOJOSONGO

BOYOLALI”.

B. Rumusan Masalah

Dari uraian tersebut di atas penulis merumuskan permasalahan

yang akan dibahas dalam tugas akhir ini adalah :

1. Bagaimana layout fasilitas proses produksi di CV. MUGIHARJO?

2. Bagaimana urutan proses produksi pada CV. MUGIHARJO?

3. Berapa besar tingkat efisiensi dari layout fasilitas produksi yang

sudah dilaksanakan pada CV. MUGIHARJO?

C. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian yang ingin dicapai dalam penelitian ini yaitu :

1. Mengetahui layout fasilitas proses produksi yang digunakan pada

CV. MUGIHARJO.

2. Mengetahui urutan proses produksi pada CV. MUGIHARJO.

3. Mengetahui tingkat efisiensi dari layout fasilitas proses produksi

yang sudah dilaksanakan pada CV. MUGIHARJO.

Page 19: ANALISA LAYOUT FASILITAS PRODUKSI MEBEL DENGAN …/Analisa... · ANALISA LAYOUT FASILITAS PRODUKSI MEBEL DENGAN MENERAPKAN METODE LINE BALANCING DI CV. MUGIHARJO MOJOSONGO BOYOLALI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

5

D. Manfaat Penelitian

1. Bagi Perusahaan

Menjadi salah saatu rujukan/masukan dalam pengambilan

keputusan, khususnya dalam hal layout fasilitas produksi.

2. Bagi Penulis

Merupakan wahana latihan praktik pendidikan dan sebagai

perbandingan serta penerapan antara teori-teori yang diperoleh

dari bangku kuliah.

3. Bagi Penulis Lain

Bisa menjadi bahan perbandingan dan referensi untuk kasus

sejenis.

E. Metode Penelitian

1. Desain Penelitian

Desain penelitian yang digunakan oleh penulis adalah

menggunakan metode studi kasus yang meneliti secara rinci

mengenai layout fasilitas produksi yang digunakan pada CV.

MUGIHARJO, kemudian melakukan analisis data menggunakan

metode line balancing untuk mengetahui efisiensi layout yang

digunakan oleh perusahaan.

2. Objek Penelitian

Peneliti melakukan penelitian pada CV. MUGIHARJO yang

terletak di Desa Kragilan, Kecamatan Mojosongo, Kabupaten

Boyolali

Page 20: ANALISA LAYOUT FASILITAS PRODUKSI MEBEL DENGAN …/Analisa... · ANALISA LAYOUT FASILITAS PRODUKSI MEBEL DENGAN MENERAPKAN METODE LINE BALANCING DI CV. MUGIHARJO MOJOSONGO BOYOLALI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

6

3. Sumber Data

a. Data Primer

Data primer merupakan data yang diperoleh dengan

survei lapangan yang menggunakan semua metode

pengumpulan data original (Kuncoro, 2003:127). Data primer

adalah data yang diperoleh secara langsung yang bersumber

dari observasi langsung maupun pengamatan secara langsung.

Data yang diperoleh yaitu :

1) Layout proses produksi

2) Proses produksi yang dilakukan

3) Waktu yang dibutuhkan pada tiap proses produksi

b. Data Sekunder

Data Sekunder merupakan data yang telah dikumpulkan

oleh lembaga pengumpul data dan dipublikasikan kepada

masyarakat pengguna data (Kuncoro, 2003:127). Data

sekunder biasanya telah tersedia di perusahaan dalam bentuk

dokumentasi. Data yang diperoleh yaitu :

1) Data mengenai sejarah perusahaan

2) Struktur organisasi pada perusahaan

3) Jumlah produksi harian

Page 21: ANALISA LAYOUT FASILITAS PRODUKSI MEBEL DENGAN …/Analisa... · ANALISA LAYOUT FASILITAS PRODUKSI MEBEL DENGAN MENERAPKAN METODE LINE BALANCING DI CV. MUGIHARJO MOJOSONGO BOYOLALI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

7

4. Teknik Pengumpulan Data

a. Wawancara

Wawancara adalah teknik pengambilan data dimana

peneliti langsung berdialog dengan responden untuk menggali

informasi dari responden (Suliyanto, 2006:137). Wawancara

dilakukan dengan karyawan yang terlibat langsung dalam

proses produksi untuk mendapatkan informasi mengenai

proses produksi.

b. Observasi

Observasi adalah pengumpulan data dengan

menggunakan panca indra, jadi tidak hanya dengan

pengamatan menggunakan mata. Mendengar, mencium,

mengecap, dan meraba termasuk salah satu bentuk observasi.

Instrumen yang digunakan dari observasi adalah pengamatan

dan lembar observasi (Suliyanto, 2006:139). Observasi

dilakukan secara langsung mengenai proses produksi dan

kinerja karyawan yang terlibat langsung dalam kegiatan proses

produksi.

c. Studi Pustaka

Studi pustaka merupakan kegiatan menggumpulkan data

dengan cara membaca atau mengambil dari literatur – literatur

yang berhubungan dengan masalah yang dilteliti.

Page 22: ANALISA LAYOUT FASILITAS PRODUKSI MEBEL DENGAN …/Analisa... · ANALISA LAYOUT FASILITAS PRODUKSI MEBEL DENGAN MENERAPKAN METODE LINE BALANCING DI CV. MUGIHARJO MOJOSONGO BOYOLALI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

8

d. Pemeriksaan Data Arsip

Pemeriksaan Data Arsip merupakan kegiatan

pengumpilan data dengan melihat, mencatat, ataupun

memeriksa dokumen – dokumen dan arsip – arsip perusahaan

yang berhubungan dengan penelitian.

5. Teknik Analisis Data

a. Analisis Deskriptif

Merupakan analisis yang digunakan untuk

mendeskripsikan kondisi perusahaan melalui wawancara

ataupun dengan melihat data mengenai masalah layout fasilitas

produksi dan keseimbangan lini seperti kondisi layout

perusahaan saat ini, elemen-elemen pekerjaan, waktu proses

kerja, dll.

b. Analisis Kuantitatif

Merupakan analisis dengan menggunakan data yang

dikualifikasikan ke bentuk angka. Dengan hal ini penulis

menggunakan metode keseimbangan lini yaitu pengelompokan

elemen-elemen pekerjaan kedalam stasiun-stasiun kerja yang

bertujuan untuk membuat seimbang jumlah pekerja yang

ditugaskan ke stasiun-stasiun kerja tersebut, sehingga dapat

diperoleh jumlah jam menganggur yang kecil atau tingkat

efisiensi yang tinggi. Hal-hal ini yang harus diperhatikan untuk

mendapatkan keseimbangan kapasitas yang baik antara lain

Page 23: ANALISA LAYOUT FASILITAS PRODUKSI MEBEL DENGAN …/Analisa... · ANALISA LAYOUT FASILITAS PRODUKSI MEBEL DENGAN MENERAPKAN METODE LINE BALANCING DI CV. MUGIHARJO MOJOSONGO BOYOLALI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

9

mengenai waktu yang dibutuhkan untuk keseluruhan proses

produksi, urutan teknis dari pekerjaan dan kapasitas output

yang diinginkan.

Menurut Render dan Heizer (2009:561-564) untuk

mengetahui besarnya tingkat keseimbangan lini dihitung

meliputi beberapa langkah yaitu:

1) Menentukan Waktu Siklus (cycle time)

Cycle time adalah waktu nyata untuk menyelesaikan

suatu tugas atau langkah proses. waktu siklus merupakan

maksimal di mana produk dapat tersedia pada setiap stasiun

kerja jika tingkat produksi tercapai. Untuk menghitung besar

waktu siklus dapat diperoleh dengan rumus:

Waktu Siklus = 搀dekŖeg kŖt siŖl哦ŖlȬkŖe 啮l (t搀de孽detdg Ŗ碸ŖlȬ 夠engritŖi(r߀

2) Mentukan jumlah stasiun kerja minimal.

Secara teoritis untuk menghitung jumlah stasiun kerja

minimal menggunakan rumus sebagai berikut:

Jumlah stasiun kerja minimal = ∑ 票Ǵ瓶迫粕漂坡迫粕瓶飘粕苹Ǵō㿨叁腮腔前 票Ǵ瓶迫粕㤨㿨瓶p粕ō

di mana n merupakan jumlah tugas perakitan.

Setelah menghitung waktu siklus dan jumlah stasiun kerja

minimal, selanjutnya menghitung efisiensi keseimbangan lini.

Efisiensi keseimbangan lini dapat dihitung dengan membagi

Page 24: ANALISA LAYOUT FASILITAS PRODUKSI MEBEL DENGAN …/Analisa... · ANALISA LAYOUT FASILITAS PRODUKSI MEBEL DENGAN MENERAPKAN METODE LINE BALANCING DI CV. MUGIHARJO MOJOSONGO BOYOLALI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

10

waktu tugas total dengan jumlah stasiun kerja yang dibutuhkan.

Untuk lebih mudah menghitung keseimbangan lini dapat

dirumuskan sebagai berikut :

Efisiensi = ∑ 票Ǵ瓶迫粕迫粕苹Ǵō﨨凭粕屏pǴ萍ō迫Ǵō㿨粕坡瓶乒破凭Ǵ仆Ǵ坡苹ō乒m乒坡Ǵ破坡仆Ǵ邹铺﨨票Ǵ瓶迫粕ō㿨瓶p粕ō迫乒破m乒ōǴ破邹

F. Kerangka Pemikiran

Gambar 1.1

Kerangka Pemikiran

Layout Fasilitas produksi

Proses produksi

Line Balancing (Keseimbangan lini)

Efisiensi layout produksi

Layout Optimal

Page 25: ANALISA LAYOUT FASILITAS PRODUKSI MEBEL DENGAN …/Analisa... · ANALISA LAYOUT FASILITAS PRODUKSI MEBEL DENGAN MENERAPKAN METODE LINE BALANCING DI CV. MUGIHARJO MOJOSONGO BOYOLALI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

11

Dalam perusahaan terdapat layout produksi yang terdapat pada

saat ini. Pengaturan layout produksi sangat berpengaruh pada

keseimbangan kapasitas masing – masing peralatan proses

produksi. Hal pertama yang perlu dilakukan yaitu mengetahui

inventaris kegiatan yang dilakukan dalam proses produksi, dan

menghitung waktu yang dibutuhkan pada tiap kegiatan proses

produksi. Selanjutnya melakukan evaluasi layout proses produksi

menggunakan metode Line Balancing. Setelah dilakukan evaluasi

dapat diketahui tingkat efisiensi layout fasilitas produksi. Dari tingkat

efisiensi layout produksi dapat diambil kesimpulan yang berisi

apakah layout yang ada sudah optimal atau belum, apabila belum

optimal perlu adanya relayout supaya layout fasilitas proses produksi

optimal.

Page 26: ANALISA LAYOUT FASILITAS PRODUKSI MEBEL DENGAN …/Analisa... · ANALISA LAYOUT FASILITAS PRODUKSI MEBEL DENGAN MENERAPKAN METODE LINE BALANCING DI CV. MUGIHARJO MOJOSONGO BOYOLALI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

12

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian Proses Produksi

Baroto (2002:13) mengartikan, produksi adalah suatu proses

mengubah bahan baku menjadi produk jadi. Sedangkan Heizer dan

Render (2004:4), produksi adalah menciptakan barang dan jasa.

Sehingga proses produksi adalah kegiatan untuk membuat barang dan

jasa melalui perubahan dari masukan menjadi keluaran. Kegiatan

produksi adalah kegiatan pokok dalam suatu perusahaan dimana

kegiatan ini menyerap sebagian besar sumber daya yang dimiliki oleh

suatu perusahaan baik sumber daya tenaga kerja dan bahan baku.

B. Layout Fasilitas Produksi

1. Pengertian Layout

Tata letak (layout) merupakan salah satu keputusan yang

menentukan efisiensi operasi perusahaan dalam jangka panjang.

Tata letak memiliki berbagai implikasi strategis karena tata letak

menentukan daya saing perusahaan keluarga dalam hal kapasitas,

proses, fleksibilitas, dan biaya serta mutu kehidupan kerja (Heizer

dan Render, 2001:272). Sedangkan menurut Subagyo (2000:79)

Layout pabrik adalah tata letak atau tata ruang. Artinya, cara

penempatan fasilitas – fasilitas yang digunakan di dalam pabrik.

Page 27: ANALISA LAYOUT FASILITAS PRODUKSI MEBEL DENGAN …/Analisa... · ANALISA LAYOUT FASILITAS PRODUKSI MEBEL DENGAN MENERAPKAN METODE LINE BALANCING DI CV. MUGIHARJO MOJOSONGO BOYOLALI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

13

Menurut Kokasih (2009:186) layout adalah peraturan dan

penentuan alat – alat, tenaga kerja, dan tahapan kegiatan didalam

proses produksi baik barang maupun jasa.

Menurut Gitosudarmo (2002:185) layout fasilitas proses

produksi merupakan keseluruhan bentuk dan penempatan fasilitas –

fasilitas yang diperlukan di dalam proses produksi. Fasilitas –

fasilitas tersebut harus diatur sesuai dengan kebutuhan proses

produksi sehingga hasil produksi dapat diproduksi dengan jumlah

dan kualitas yang sesuai, dapat diselesaikan tepat pada waktunya

dan dengan biaya yang minim.

2. Tujuan Perencanaan Layout

Dalam melakukan perencanaan layout dapat dilakukan dengan

beberapa langkah (Gitosudarmo, 2002:191-192) Langkah pertama

yang perlu dilakukan di dalam perencanaan layout adalah melihat

pada perencanaan produk berupa spesifikasi yang menunjukkan

fungsi – fungsi yang dimiliki produk tersebut. Langkah kedua adalah

menetapkan perlengkapan yang dibutuhkan dan memilih mesin –

mesinnya. Jumlah masing – masing komponen yang dibutuhkan

harus dijabarkan ke dalam jumlah mesin yang dibutuhkan. Langkah

selanjutnya yaitu berupa analisa keseimbangan urutan pengerjaan,

pemetaan, aliran (flow charting) dan penyusunan diagram blok

layout.

Page 28: ANALISA LAYOUT FASILITAS PRODUKSI MEBEL DENGAN …/Analisa... · ANALISA LAYOUT FASILITAS PRODUKSI MEBEL DENGAN MENERAPKAN METODE LINE BALANCING DI CV. MUGIHARJO MOJOSONGO BOYOLALI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

14

Tujuan perencanaan layout secara umum adalah

mengoptimalkan susunan letak mesin – mesin dan peralatan

produksi yang ada di dalam perusahaan sehingga dengan adanya

susunan tata letak yang optimal tersebut diharapkan pelaksaan

proses produksi di dalam perusahaan tersebut akan dapat berjalan

dengan lancar dan karyawan akan dapat menyelesaikan tugas yang

dibebankan kepada mereka dengan baik pula.

Tujuan pengaturan layout fasilitas yang baik adalah

(Gitosudarmo, 2002:185-186) :

a. Memaksimumkan pemanfaatan peralatan pabrik.

b. Meminimumkan kebutuhan tenaga kerja.

c. Mengusahakan agar aliran bahan dan produk itu lancar.

d. Meminimumkan hambatan pada kesehatan.

e. Meminimumkan usaha pembawa bahan.

f. Memaksimumkan pemanfaatan ruang yang tersedia.

g. Memaksimumkan keluwesan menghindari hambatan operasi

dan tempat yang terlalu padat.

h. Memberikan kesempatan berkomunikasi bagi para karyawan

dengan menempatkan mesin dan proses secara benar.

i. Memaksimumkan hasil produksi.

j. Meminimumkan kebutuhan akan pengawasan dan

pengendalian dengan menempatkan mesin, lorong/gang,

dan fasilitas penunjang agar diperoleh komunikasi mudah

dan siap.

Page 29: ANALISA LAYOUT FASILITAS PRODUKSI MEBEL DENGAN …/Analisa... · ANALISA LAYOUT FASILITAS PRODUKSI MEBEL DENGAN MENERAPKAN METODE LINE BALANCING DI CV. MUGIHARJO MOJOSONGO BOYOLALI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

15

Sedangkan menurut Heizer dan Render (2009:532) tujuan

strategi tata letak adalah membangun tata letak yang ekonomis yang

memenuhi kebutuhan persaingan perusahaan

3. Pentingnya perencanaan Layout

Menurut Heizer dan Render (2001:272) tata letak memiliki

berbagai implikasi strategis karena tata letak menentukan daya saing

perusahaan keluarga dalam hal kapasitas, proses, flesibilitas dan

biaya, serta mutu kehidupan kerja. Tata letak yang efektif dapat

membantu perusahaan mencapai hal – hal sebagai berikut :

a. Pemanfaatan yang lebih besar atas ruangan, peralatan dan

manusia.

b. Arus informasi, bahan baku, dan manusia yang lebih baik.

c. Lebih memudahkan konsumen.

d. Peningkatan moral karyawan dan kondisi kerja yang lebih

aman.

Tujuan dari strategi tata letak adalah untuk mengembangkan

tata letak yang ekonomis yang dapat membantu pencapaian ke

empat hal di atas sementara tetap memenuhi kebutuhan perusahaan

untuk bersaing.

Perencanaan layout pabrik merupakan pemilihan secara

optimum penempatan mesin – mesin, peralatan – peralatan pabrik,

tempat kerja, tempat penyimpanan, dan fasilitas servis, bersama –

Page 30: ANALISA LAYOUT FASILITAS PRODUKSI MEBEL DENGAN …/Analisa... · ANALISA LAYOUT FASILITAS PRODUKSI MEBEL DENGAN MENERAPKAN METODE LINE BALANCING DI CV. MUGIHARJO MOJOSONGO BOYOLALI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

16

sama dengan penentuan bentuk gudang pabriknya (Gitosudarmo,

2002:185)

Sedangkan Menurut Tomskin (2004:21) Perencanaan layout

merupakan hal yang strategis bagi perusahaan, karena memiliki

dampak jangka panjang bagi perusahaan. Perencanaan strategis ini

meliputi hal berikut :

a. Penyimpanan dan pengisian kembali meliputi semua fungsi

pergudangan.

b. Penggunaan suatu material pada suatu tempat, meliputi

tujuan, asal dan proses manufaktur.

c. Distribusi fisik, meliputi asal perpindahan, tujuan

perpindahan, dan perpindahan antar tempat.

d. kontrol peralatan dan material.

e. Layout tempat dan modul bangunan.

f. Persyaratan fasilitas yang mendukung.

4. Klasifikasi perencanaan layout

Perencanaan layout disini adalah melihat pada perencanaan

produk berupa spesifikasi yang menunjukkan fungsi - fungsi yang

dimiliki produk tersebut. Perencanaan produk tergantung pada material

yang digunakan, proses yang diperlukan dan perlengkapan-

perlengkapan lainnya, sehinga memerlukan layout yang berbeda

(Gitosudarmo, 2002:191).

Page 31: ANALISA LAYOUT FASILITAS PRODUKSI MEBEL DENGAN …/Analisa... · ANALISA LAYOUT FASILITAS PRODUKSI MEBEL DENGAN MENERAPKAN METODE LINE BALANCING DI CV. MUGIHARJO MOJOSONGO BOYOLALI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

17

Menurut Subagyo (2000:88) faktor – faktor yang dipertimbangkan

dalam menyusun layout untuk perusahaan manufakturing sebagai

berikut:

a. Sifat produk yang dibuat

Sifat produk yang dibuat sangat menentukan layout yang akan

dibuat. Misal jika produknya berupa benda padat, layoutnya akan

berbeda jika produknya benda cair atau gas pengangkutan barang

dapat dilakukan dengan pipa, berarti menghemat tempat. Bila

produknya besar dan sulit dipindahkan maka digunakan layout

dengan posisi tetap.

b. Jenis proses produksi yang digunakan

Jenis proes produksi biasanya juga sangat mempengaruhi jenis

layout yang digunakan pada pabrik yang memiliki poses produksi

continous atau yang memiliki line flow, sedangkan layout fungsional

biasanya digunakan pada proses produksi intermittent.

c. Jenis barang serta volume produksi brang yang dihasilkan

Perusahaan yang menghasilkan bermacam-macam barang

produk yang jumlah setiap jenis hanya sedikit, biasanya

menggunakn layout fungional. Akan tetapi, jika produknya selalu

sama serta jumlah setiap jenis banyak, sebaiknya menggunakan

layout garis.

Page 32: ANALISA LAYOUT FASILITAS PRODUKSI MEBEL DENGAN …/Analisa... · ANALISA LAYOUT FASILITAS PRODUKSI MEBEL DENGAN MENERAPKAN METODE LINE BALANCING DI CV. MUGIHARJO MOJOSONGO BOYOLALI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

18

d. Jumlah modal yang tersedia

Meskipun suatu perusahaan memerlukan layout garis,

perusahaan tidak dapat mnggunakannya jika modal yang tersedia

kurang. Hal ini disebabkan layout garis memrlukan investasi yang

sangat mahal.

e. Keluwesan atau fleksibilitas

Biasanya layout diusahakan agar fleksibel. Maksud dari

fleksibel adalah jika terjadi prubahan macam barang yang

dihasilakan atau terjadi penambahan kapasitas pabrik/penambahan

mesin, maka letak mesin dan fasilitas - fasilitas pabrik mudah

disesuaikan.

f. Pengangkutan barang

Pengangkutan barang dilakukan seefisien mungkin agar dapat

diusahakan dengan menggunakan conveyor, karena jalan yang

dilalui barang selalu sama sehingga biaya pengangkutannya murah.

Dalam layout fungsional selalu diusahakan mendapatkan tempat-

tempat yang sering berhubungan atau yang banyak dilakukan

pengangkutan barang.

g. Aliran barang

Mesin - mesin sebaiknya ditempatkan sedemikian rupa

sehingga yang dikerjakan tidak saling mengganggu.

h. Efektivitas penggunaan ruangan

Penempatan mesin - mesin harus sedemikian rupa sehingga

ruangan dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya dan pemborosan

Page 33: ANALISA LAYOUT FASILITAS PRODUKSI MEBEL DENGAN …/Analisa... · ANALISA LAYOUT FASILITAS PRODUKSI MEBEL DENGAN MENERAPKAN METODE LINE BALANCING DI CV. MUGIHARJO MOJOSONGO BOYOLALI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

19

ruangan dapat dihindari. Jangan ada ruang yang menganggur,

jangan pula meletakkan mesin terlalu jauh supaya menghemat

ruangan dan mengurangi pengangkutan, dan peletakan mesin juga

jagan terlalu rapat.

i. Lingkungan dan keselaman kerja

Dalam merencanakan layout sebaiknya dipertimbangkan

pengaruh layout yang disusun terhadap keselamatan kerja serta

lingkungan kerja, jangan sampai penempatan mesin membahayakan

keselamatan karyawan.mesin - mesin yang membahayakan

sebaiknya diletakkan di tempat yang jarang dilewati karyawan atau

diberi pengaman yang cukup.

j. Pemeliharaan

Peralatan mesin harus memungkinkan pelaksanaan

pemeliharaan mesin dengan mudah. Selain untuk tempat mesin,

juga disediakan ruang untuk pemeliharan

k. Letak kamar kecil

Letak kamar kecil jangan terlalu jauh dari ruangan kerja sebab

kalu terlalu jauh akan terlalu banyak waktu terbuang oleh karyawan

dalam perjalanan ke kamar kecil.

l. Pengawasan

Sebaiknya mesin atau fasilitas produksi yang lain diletakkan

sedemikian rupa sehingga memudahkan pengawasan.

Page 34: ANALISA LAYOUT FASILITAS PRODUKSI MEBEL DENGAN …/Analisa... · ANALISA LAYOUT FASILITAS PRODUKSI MEBEL DENGAN MENERAPKAN METODE LINE BALANCING DI CV. MUGIHARJO MOJOSONGO BOYOLALI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

20

C. Jenis Layout

Layout yang disusun oleh beberapa perusahaan biasanya

berbeda – beda. Hal ini disebabkan karena adanya perbedaan

keadaan atau faktor – faktor yang mempengaruhinya. Faktor – faktor

yang mempengaruhi penetuan jenis layout yang akan digunakan

yaitu (Gitosudarmo, 2002:187) :

1. Jenis produk. Apakah produk tersebut barang atau jasa,

desain dan kualitasnya bagaimana, dan apakah produk

tersebut dibuat untuk persediaan atau pesanan.

2. Jenis proses produksi ini berhubungan dengan jenis

teknologi yan dipakai, jenis bahan yang diangkut/ dibawa,

dan atau / alat penyedia layanan.

3. Volume produksi. Volume mempengaruhi desain fasilitas

sekarang dan pemanfaatan kapasitas, serta penyediaan

kemungkinan eks-pansi dan perubahan.

Menurut Subagyo (2000:80-88) layout dibagi menjadi 4 macam yaitu:

1. Layout Garis.

Layout garis sering disebut sebagai layout produk. Artinya,

pengaturan letak mesin – mesin atau fasilitas produksi dalam

suatu pabrik yang berdasarkan atas urut – urutan proses produksi

dalam membuat suatu barang.

Page 35: ANALISA LAYOUT FASILITAS PRODUKSI MEBEL DENGAN …/Analisa... · ANALISA LAYOUT FASILITAS PRODUKSI MEBEL DENGAN MENERAPKAN METODE LINE BALANCING DI CV. MUGIHARJO MOJOSONGO BOYOLALI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

21

Gambar 2.1 Layout garis

Layout garis memiliki beberapa kebaikan – kebaikan antara lain :

a. Biaya produksi lebih mudah.

b. Pengawasan lebih mudah.

c. Pengangkutan barang di dalam pabrik lebih mudah.

Adapun kelemahan dari layout produk antara lain:

a. Apabila terjadi kemacetan pada salah satu mesin, akan

menyebabkan kemacetan seluruh kegiatan pabrik.

b. Nilai investasi mahal karena mesin yang digunakan banyak sekali

serta biasanya menggunakan mesin khusus.

c. Kurang fleksibel karena suatu layout hanya dapat membuat satu

macam barang saja dalam jangka panjang tidak terganti.

d. Karyawan akan mengalami kesulitan dalam melaksanakn

tugasnya.

2. Layout Fungsional

Layout fungsional sering disebut sebagai layout proses.

Artinya, pengaturan tata letak fasilitas produksi di dalam pabrik

Mesin 1 Mesin 2 Mesin 3

Mesin 4 Mesin 5 Mesin 6

Page 36: ANALISA LAYOUT FASILITAS PRODUKSI MEBEL DENGAN …/Analisa... · ANALISA LAYOUT FASILITAS PRODUKSI MEBEL DENGAN MENERAPKAN METODE LINE BALANCING DI CV. MUGIHARJO MOJOSONGO BOYOLALI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

22

yang didasarkan atas fungsi bekerjanya setiap mesin atau fasilitas

produksi yang ada. Berikut contoh gambar layout fungsional :

Gambar 2.2

Layout Fungsional

Layout fungsional memiliki beberapa kebaikan yaitu :

a. Fleksibel, dapat digunakan untuk mengerjakan berbagai

macam barang.

b. Investasi pada mesin – mesin dan fasilitas produksi yang lain

lebih murah daripada layout garis sebab menggunakan mesin

serba guna. Mesin serba guna biasanya oleh produsen mesin

dibuat dalam macam bentuk standar sehingga harga mesin itu

di pasar lebih murah.

Adapun kelemahan dari layout ini antara lain :

a. Biaya produksi setiap barang mahal karena macam barang yang

dikerjakan selalu berganti - ganti.

Bubut gerinda bor

Cor Poles

Vercroom Potong

Page 37: ANALISA LAYOUT FASILITAS PRODUKSI MEBEL DENGAN …/Analisa... · ANALISA LAYOUT FASILITAS PRODUKSI MEBEL DENGAN MENERAPKAN METODE LINE BALANCING DI CV. MUGIHARJO MOJOSONGO BOYOLALI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

23

b. Pekerjaan perencanaan dan pengawasan produksi lebih sering

dilakukan karena macam barang yang dikerjakan berganti-ganti

dan urutan prosesnya berubah - ubah.

c. Pengangkutan barang di dalam pabrik sulit dan simpang - siur

karena arus pekerjaan selalu berubah.

d. Tidak terjadi keseimbangan.

3. Layout Kelompok

Layout kelompok atau grouped layout adalah suatu

pengaturan letak fasilitas suatu pabrik berdasarkan atas kelompok

barang yang dikerjakan. Biasanya pabrik yang menggunakan

layout kelompok memiliki produk yang bermacam – macam, tetapi

garis besar urutan prosesnya dapat dibagi dalam beberapa

kelompok yang sama. Contoh layout kelompok yaitu perusahaan

pemroses kulit.

Gambar 2.3 Layout Kelompok

Sol Bagian atas Assembling Finishing

Bungkus Finishing Jahit Potong

Jahit Pasang perlengkapan

Finishing

Page 38: ANALISA LAYOUT FASILITAS PRODUKSI MEBEL DENGAN …/Analisa... · ANALISA LAYOUT FASILITAS PRODUKSI MEBEL DENGAN MENERAPKAN METODE LINE BALANCING DI CV. MUGIHARJO MOJOSONGO BOYOLALI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

24

Kebaikan – kebaikan yang dimiliki layout kelompok yaitu :

a. Bersifat fleksibel sehingga dapat menghasilkan beberapa

macam barang.

b. Meskipun barang yang dikerjakan bermacam – macam, arus

barang tidak terlalu simpang – siur.

c. Meskipun perusahaan mengerjakan berbagai macam produk,

biaya produksi dapat lebih murah dibandingkan dengan layout

fungsional.

Adapun kelemahan dari layout ini ialah sebagai berikut :

a. Untuk menggunakan layout kelompok, maka kelompok

produk yang memili kesamaan urutan proses harus jelas.

b. Instruksi kerja harus jelas.

c. memerlukan pengawasan yang cermat.

4. Layout dengan posisi tetap

Layout dengan posisi tetap sering disebut dengan layout by

fixed materials position atau fixed layout. Pengertian layout

semacam ini adalah pengaturan fasilitas produksi dalam membuat

barang dengan letak barang yang tetap atau tidak dipindah –

pindah. Contoh layout posisi tetap yaitu layout pembuatan

jembatan, layout pembangunan gedung, layout pembuatan jalan,

dan layout penghijuan.

Page 39: ANALISA LAYOUT FASILITAS PRODUKSI MEBEL DENGAN …/Analisa... · ANALISA LAYOUT FASILITAS PRODUKSI MEBEL DENGAN MENERAPKAN METODE LINE BALANCING DI CV. MUGIHARJO MOJOSONGO BOYOLALI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

25

Gambar 2.4

Layout dengan posisi tetap

Sifat – sifat yang dimiliki layout dengan posisi tetap yaitu :

a. Barang yang dikerjakan biasanya berat atau tidak

mungkin dipindah – pindah.

b. Volume pekerjaan biasanya besar. Setiap kegiatan

biasanya memerlukan urutan dan hubungan kerja yang

kompleks.

c. Biasanya pekerjaan berupa proyek, yang harus selesai

pada waktu yang telah direncanakan.

Masukan

Barang Jadi

Produk

Proses A

Proses B Proses D

Proses C

Page 40: ANALISA LAYOUT FASILITAS PRODUKSI MEBEL DENGAN …/Analisa... · ANALISA LAYOUT FASILITAS PRODUKSI MEBEL DENGAN MENERAPKAN METODE LINE BALANCING DI CV. MUGIHARJO MOJOSONGO BOYOLALI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

26

d. Fasilitas produksi yang digunakan biasanya mudah

dipindah – pindah.

e. Komponen produk atau bagian produk yang tidak mungkin

dikerjakan di lokasi biasanya dikerjakan di dalam pabrik

atau di tempat lain.

Sedangkan kebaikan – kebaikan yang dimiliki oleh layout

dengan posisi tetap yaitu :

a. Fleksibel dapat ditetapkan pada setiap pekerjaan yang

berbeda – beda.

b. Dapat diletakkan di mana saja sesuai dengan kebutuhan.

c. Tidak memerlukan bangunan pabrik. Apabila ada

bangunan biasanya hanya untuk penyimpanan, kantor,

atau kegiatan – kegiatan pambantu.

Kelemahan dari layout ini adalah :

a. Tidak ada standar atau pedoman yang jelas untuk merencanakan

layoutnya.

b. Kegiatan pengawasan harus sering dilakukan dan relative sulit.

c. Bisanya keamanan barang-barang di sekitar tempat pembuatan

barang harus dijaga dengan baik karena rawan penurunan

D. Penyeimbangan lini (Line Balancing)

Menurut Subagyo (2000:96) line balancing adalah proses

pembagian pekerjaan kepada work stations sedemikian rupa sehingga

diperoleh keseimbangan setiap work stations. Work stations atau pusat

Page 41: ANALISA LAYOUT FASILITAS PRODUKSI MEBEL DENGAN …/Analisa... · ANALISA LAYOUT FASILITAS PRODUKSI MEBEL DENGAN MENERAPKAN METODE LINE BALANCING DI CV. MUGIHARJO MOJOSONGO BOYOLALI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

27

kerja/ bagian adalah kumpulan beberapa elemen kerja yang merupakan

satu kesatuan.

Tujuan diadakannya keseimbangan lini menurut Nasution

(2003:149) adalah meminimalisasi waktu menganggur disetiap stasiun

kerja, sehingga dicapai efisiensi kerja yang tinggi pada setiap stasiun

kerja. Adapun tujuan lain keseimbangan lini tersebut adalah membuat

keseimbangan jumlah pekerjaan yang ditugaskan ke stasiun – stasiun

tersebut. Tujuan tersebut dicapai melalui dua alternative cara, yaitu :

1. Menentukan waktu putaran (cycle time) yang dikehendaki,

menyamakan beban kerja dengan cara tertentu yang mana

jumlah stasiun kerja dapat diminimumkan.

2. Menentukan jumlah stasiun kerja yang diinginkan,

menyamakan bahan kerja dengan cara tertentu yang mana

putaran waktu dapat diminimumkan.

Suatu proses produksi sudah mencapai keseimbangan lini apabila :

1. Tingkat kapasitas output yang dihasilkan sudah memadai atau

melebihi tingkat kapasitas output yang diinginkan.

2. Urutan pekerjaan yang ada dalam proses produksi merupakan

urutan pekerjaan yang mungkin untuk dapat dilaksanakan.

3. Lini produksi efisien, yang dapat dilihat dari adanya penurunan

waktu menganggur pada proses produksi.

Page 42: ANALISA LAYOUT FASILITAS PRODUKSI MEBEL DENGAN …/Analisa... · ANALISA LAYOUT FASILITAS PRODUKSI MEBEL DENGAN MENERAPKAN METODE LINE BALANCING DI CV. MUGIHARJO MOJOSONGO BOYOLALI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

28

Sedangkan menurut Heizer dan Render (2009:558)

penyeimbangan lini biasanya dilaksanakan untuk meminimalkan

ketidakseimbangan antara mesin atau pekerja dan memenuhi

kewajiban output dari lini perakitan. Untuk mengetahui besar

keseimbangan lini dapat diketahui dengan beberapa langkah berikut

yaitu :

1. Menentukan Waktu Siklus (cycle time)

Cycle time adalah waktu nyata untuk menyelesaikan suatu

tugas atau langkah proses. waktu siklus merupakan maksimal di

mana produk dapat tersedia pada setiap stasiun kerja jika tingkat

produksi tercapai. Untuk menhitung besar waktu siklus dapat

diperoleh dengan rumus:

Waktu Siklus = 搀dekŖeg kŖt siŖl哦ŖlȬkŖe 啮l (t搀de孽detdg Ŗ碸ŖlȬ 夠engritŖi(r߀

2. Mentukan jumlah stasiun kerja minimal.

Secara teoritis untuk menghitung jumlah stasiun kerja minimal

menggunakan rumus sebagai berikut:

Jumlah stasiun kerja minimal = ∑ 票Ǵ瓶迫粕漂坡迫粕瓶飘粕苹Ǵō㿨叁腮腔前 票Ǵ瓶迫粕㤨㿨瓶p粕ō

di mana n merupakan jumlah tugas perakitan.

3. Pemberian tugas perakitan khusus pada setiap stasiun kerja.

Keseimbangan yang efisien adalah keseimbangan yang

menyelesaikan perakitan yang dibutuhkan, mengikuti urutan yang

telah dispesifikasi, dan menjaga agar waktu yang kosong di setiap

stasiun kerja berada pada tingkat minimal.

Page 43: ANALISA LAYOUT FASILITAS PRODUKSI MEBEL DENGAN …/Analisa... · ANALISA LAYOUT FASILITAS PRODUKSI MEBEL DENGAN MENERAPKAN METODE LINE BALANCING DI CV. MUGIHARJO MOJOSONGO BOYOLALI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

29

E. Efisiensi Keseimbangan Lini

Menurut Kokasih (2009:28) Efisiensi adalah konsep dinamis yang

bisa ditinjau dari segi teknik maupun dari sisi ekonomis.

Sedangkan menurut Render dan Heizer (2009:564) Efisiensi

keseimbangan lini dilakukan perusahaan untuk dapat menetukan

sensitivitas lini produksi terhadap perubahan dalam tingkat produksi

dan penugasan stasiun kerja. Efisiensi keseimbangan lini dapat

dihitung dengan membagi waktu tugas total dengan jumlah stasiun

kerja yang dibutuhkan, lalu dikalikan dengan waktu siklus terpanjang

yang ditentukan. Efisiensi keseimbangan lini dirumuskan sebagai

berikut ;

Efisiensi = ∑ 票Ǵ瓶迫粕迫粕苹Ǵō﨨凭粕屏pǴ萍ō迫Ǵō㿨粕坡瓶乒破凭Ǵ仆Ǵ坡苹ō乒m乒坡Ǵ破坡仆Ǵ邹铺﨨票Ǵ瓶迫粕ō㿨瓶p粕ō迫乒破m乒ōǴ破邹

Page 44: ANALISA LAYOUT FASILITAS PRODUKSI MEBEL DENGAN …/Analisa... · ANALISA LAYOUT FASILITAS PRODUKSI MEBEL DENGAN MENERAPKAN METODE LINE BALANCING DI CV. MUGIHARJO MOJOSONGO BOYOLALI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

30

BAB III

PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Perusahaan

1. Sejarah Perusahaan

CV. MUGIHARJO adalah suatu perusahaan yang terletak di

kawasan boyolali, tepatnya di Dukuh Kanthongan, Desa Kragilan,

Kecamatan Mojosongo, Kabupaten Boyolali yang berdiri pada

tanggal 17 Mei 1998. CV. MUGIHARJO bergerak dalam usaha

meubel yang didirikan oleh bapak Mugianto. Selain sebagai pemilik,

bapak Mugianto juga merangkap sebagai pimpinan perusahaan.

Perusahaan ini pada mulanya adalah industri kecil yang kegiatannya

hanya membuat produk meubel mentah. Kemudian pada awal tahun

1999 bapak Mugianto mulai merintis dan mengembangkan usahanya

dari industry kecil yang membuat produk meubel jadi dan melakukan

ekspor sendiri ke luar negeri. CV. MUGIHARJO mempunyai Ijin

Usaha No. 44/KDPP.11.32/2.2/1X/2002, Tanda Daftar Perusahaan

(TDP) No. 1335602806, dan Nomor Wajib Pajak (NPWP)

No.07.125.253.0.526.000.

2. Struktur Organisasi

Dalam menjalankan usahanya agar efektif dan efisien setiap

organisasi membutuhkan individu-individu untuk mengerjakannya.

Untuk itu diperlukan suatu struktur organisasi yang direncanakan

Page 45: ANALISA LAYOUT FASILITAS PRODUKSI MEBEL DENGAN …/Analisa... · ANALISA LAYOUT FASILITAS PRODUKSI MEBEL DENGAN MENERAPKAN METODE LINE BALANCING DI CV. MUGIHARJO MOJOSONGO BOYOLALI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

31

dengan seksama dan didasarkan pada penentuan tugas dan

tanggung jawab yang jelas.

Tugas dari masing-masing bagian dalam struktur organisasi

tersebut adalah sebagai berikut :

a. Pimpinan Perusahaan

1) Memiliki wewenang secara menyeluruh terhadap jalannya

perusahaan.

2) Melakukan pengawasan dan pengendalian investasi

perusahaan.

3) Membuat keputusan terhadap semua kegiatan yang bisa

berakibat terhadap terjadinya perubahan modal perusahaan

b. Kepala Bagian Gudang dan Pengadaan

1) Bertanggung jawab langsung kepada perusahaan

2) Bertanggung jawab terhadap tersedianya kebuthan produksi

secara keseluruhan (bahan dan perlengkapan)

3) Bertanggung jawab terhadap persediaan bahan baku maupun

barang jadi di perusahaan

4) Membuat daftar barang jadi dan bahan baku yang ada dalam

perusahaan

c. Departemen Logistik dan Pembelian

1) Bertanggung jawab kepada Kepala Bagian Gudang dan

Pengadaan.

2) Membuat laporan daftar stok bahan mentah.

Page 46: ANALISA LAYOUT FASILITAS PRODUKSI MEBEL DENGAN …/Analisa... · ANALISA LAYOUT FASILITAS PRODUKSI MEBEL DENGAN MENERAPKAN METODE LINE BALANCING DI CV. MUGIHARJO MOJOSONGO BOYOLALI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

32

3) Melakukan pengawasan terhadap stok persediaan dalam

perusahaan.

d. Departemen Material Pengeringan Kayu.

Melakukan kegiatan pengeringan/pegovenan kayu sebelum

digunakan produksi.

e. Departemen Gudang Material

1) Bertanggung jawab kepada Kepala Bagian Gudang dan

Pengadaan.

2) Membuat laporan daftar stok bahan mentah.

3) Melakukan pengawasan terhadap seluruh persediaan dalam

perusahaan.

f. Departemen Gudang Produk

1) Bertanggung jawab kepada Kepala Bagian Gudang dan

Pengadaan

2) Membuat laporan stok barang jadi

g. Kepala Bagian Produksi

1) Bertanggung jawab langsung kepada pimpinan perusahaan.

2) Melaksankan dan melakukan pengawasan umum seluruh

kegiatan produksi.

3) Melaksanakan pengawasan umum terhadap segala peralatan

dan alat produksi perusahaan.

4) Membuat laporan produksi tiap departemen.

Page 47: ANALISA LAYOUT FASILITAS PRODUKSI MEBEL DENGAN …/Analisa... · ANALISA LAYOUT FASILITAS PRODUKSI MEBEL DENGAN MENERAPKAN METODE LINE BALANCING DI CV. MUGIHARJO MOJOSONGO BOYOLALI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

33

h. Departemen Komponen

1) Bertanggung jawab kepada Kepala Bagian Produksi.

2) Mengadakan Pengawasan mutu bahan.

3) Mengadakan perakitan umum terhadap perakitan.

i. Departemen Finishing Amplas Dasar

1) Bertanggung jawab kepada Kepala Bagian Produksi.

2) Bertanggung jawab dalam proses finishing barang.

3) Membuat proses produksi (pengamplasan)

j. Departemen Finishing Cat, Accessories, Packing

1) Bertanggung jawab kepada Kepala Bagian Produksi

2) Bertanggung jawab terhadap pengepakan sebelum siap kirim

3) Melakukan kontrol mutu terhadap barang yang siap dikirim

4) Menyiapkan barang yang siap dikirim

5) Melakukan pemasangan accessories terhadap barang

k. Kepala Bagian Akuntansi dan Keuangan

1) Bertanggung jawab langsung kepada pimpinan perusahaan.

2) Bertanggung jawab terhadap pengeluaran dan pemasukan

keuangan secara menyeluruh.

3) Menandatangani dan mengirim cek (bersama pimpinan

perusahaan)

4) Menyelenggarakan buku besar dan menyusun laporan

keuangan.

5) Melakukan urusan perusahaan yang berhubungan dengan

keuangan.

Page 48: ANALISA LAYOUT FASILITAS PRODUKSI MEBEL DENGAN …/Analisa... · ANALISA LAYOUT FASILITAS PRODUKSI MEBEL DENGAN MENERAPKAN METODE LINE BALANCING DI CV. MUGIHARJO MOJOSONGO BOYOLALI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

34

l. Departemen Akuntansi

1) Bertanggung jawab kepada Kepala Bagian Akuntansi dan

Keuangan.

2) Membuat jurnal dan buku besar.

3) Melakukan registrasi penjualan dan penagihan.

4) Menyiapkan berbagai laporan yang dibutuhkan.

5) Membuat daftar gaji.

m. Departemen keuangan

1) Bertanggung jawab kepada Kepala Bagian Akuntansi dan

Keuangan

2) Melakukan pengeluaran kas untuk pembelian

3) Melakukan penagihan

4) Menyelenggarakan laporan kas harian.

n. Kepala Bagian Personalia dan Umum

1) Bertanggung jawab langsung kepada pimpinan perusahaan.

2) Mengurus dan mengendalikan hukum dan segala perizinan

perusahaan.

3) Membuat perencanaan umum.

4) Membuat dan menyelenggarakan laporan produktivitas

karyawan.

5) Membuat persetujuan penggajian dan kesejahteraan karyawan.

Page 49: ANALISA LAYOUT FASILITAS PRODUKSI MEBEL DENGAN …/Analisa... · ANALISA LAYOUT FASILITAS PRODUKSI MEBEL DENGAN MENERAPKAN METODE LINE BALANCING DI CV. MUGIHARJO MOJOSONGO BOYOLALI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

35

o. Departemen Keamanan

1) Bertanggung jawab kepada bagian personalia umum.

2) Melakukan absen kepada karyawan dan melayani keperluan

,memberikan informasi kepada tamu yang berkunjung ke

perusahaan.

3) Menjaga keamanan perusahaan

4) Memberikan pertolongan pertama pada karyawan apabila

terjadi kecelakaan dalam bekerja.

p. Kepala Bagian Penjualan

1) Bertanggung jawab langsung kepada pimpinan perusahaan.

2) Melaksanakan seluruh kegiatan penjualan.

3) Membuat persetujuan pesanan penjualan.

4) Melakukan pengawasan terhadap kegiatan pengiriman barang.

5) Membuat laporan penagihan.

6) Membuat perencanaan dan pengembangan pasar.

Page 50: ANALISA LAYOUT FASILITAS PRODUKSI MEBEL DENGAN …/Analisa... · ANALISA LAYOUT FASILITAS PRODUKSI MEBEL DENGAN MENERAPKAN METODE LINE BALANCING DI CV. MUGIHARJO MOJOSONGO BOYOLALI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

36

Adapun struktur organisasi CV. MUGIHARJO Furniture dapat dilihat

dari gambar berikut :

Gambar 3.1

Struktur Organisasi di CV. MUGIHARJO Furniture Boyolali

3. Proses Produksi

Dalam memproduksi furniture, bahan baku yang dipergunakan

adalah kayu mahoni. Adapun bahan baku sebagian besar diperoleh

dari kota Tasikmalaya, Jawa Barat. Kayu mahoni yang digunakan

Pimpinan Perusahaan

Bagian Gudang dan Pengadaan

Bagian Produksi

Bagian Keuangan

dan Akuntansi

Bagian Personalia dan Umum

Bagian Penjualan

Umum

· Dept. Logistik dan Pembelian

· Dept. Pengeringan Material Kayu

· Dept. Gudang produk

· Dept. komponen

· Dept. perakitan

· Dept. Amplas

· Dept. Finishing, Cat, Accessories, Packing

· Dept. Keuangan

· Dept Akuntansi

· Dept. Administrasi

· Dept. Keamanan

· Dept. Perencanaan

Sumber : CV. MUGIHARJO Furniture

Page 51: ANALISA LAYOUT FASILITAS PRODUKSI MEBEL DENGAN …/Analisa... · ANALISA LAYOUT FASILITAS PRODUKSI MEBEL DENGAN MENERAPKAN METODE LINE BALANCING DI CV. MUGIHARJO MOJOSONGO BOYOLALI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

37

dengan ukuran papan tertentu, kayu tersebut masih dalam kondisi

basah, sehingga kayu perlu melalui proses oven (pengeringan).

Pada pembuatan mebel, proses produksi dibagi menjadi 2 tahap,

yaitu:

a. Tahap perakitan

Pada tahap awal, papan mahoni dikeringkan selama kurang

lebih 10 hari dengan tingkat kekeringan 8% sampai dengan 12%.

Kemudian papan yang sudah kering tersebut dibelah dibagian

persiapan komponen yang sesuai dengan ukuran produk yang

akan dibuat. Setelah selesai semua komponen-komponen

tersebut dikerjakan dibagian perakitan, dimana didalam tahap

perakitan terdapat proses peralatan, sambung papan (laminating),

pemahatan, pluk/pori/panel dan perakitan produk tersebut.

Setelah selesai proses perakitan produk maka produk tersebut

diberi nama produk setengah jadi. Sebelum produk setengah jadi

masuk ke finishing, produk diteliti dulu apakah bentuknya sudah

sempurna maka akan diproses ulang. Tetapi apabila sudah

diperiksa dan produk sudah baik maka langsung dibawa ke bagian

finishing. Tempat untuk penelitian produk setengah jadi disebut

dengan Meja Balance.

b. Tahap Finishing

Tahap finishing dibagi menjadi 3 bagian yaitu : bagian amplas

dasar, bagian warna, bagian packing. Dibagian amplas dasar,

produk setengah jadi diamplas atau dihaluskan dengan nomor/grit

Page 52: ANALISA LAYOUT FASILITAS PRODUKSI MEBEL DENGAN …/Analisa... · ANALISA LAYOUT FASILITAS PRODUKSI MEBEL DENGAN MENERAPKAN METODE LINE BALANCING DI CV. MUGIHARJO MOJOSONGO BOYOLALI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

38

120 dan 180. Kemudian dibagian warna dilakukan pendempulan,

warna dasar, finishing warna atau warna akhir. Didalam proses

packing dilakukan pemasangan accessories (kunci, sapit udang,

logo, handle, kaca) dan pembungkus atau packing produk. Bahan

yang digunakan dalam pembungkusan adalah kardus, single face,

fomsit, tali rafia, lakban, lem, dan streples. Peralatan yang dipakai

adalah pisau kater dan palu. Setelah proses packing selesai, produk

tersebut dengan produk jadi dan siap dikirim.

Sedangkan bahan pembentuk yang digunakan dalam produksi

mebel pada CV. Mugiharjo yaitu :

a. Paku

Paku digunakan untuk menyatukan elemen-elemen sehingga

membentuk bodi atau bentuk meubel yang dibuat. Rata-rata paku

yang dipakai adalah yang terbuat dari kayu.

b. Lem kayu

Lem kayu digunakan untuk melekatkan komponen kayu agar lebih

kuat.

c. Amplas

Amplas digunakan untuk meratakan dan menghaluskan

permukaan kayu dan serat kayu menjadi rata.

Page 53: ANALISA LAYOUT FASILITAS PRODUKSI MEBEL DENGAN …/Analisa... · ANALISA LAYOUT FASILITAS PRODUKSI MEBEL DENGAN MENERAPKAN METODE LINE BALANCING DI CV. MUGIHARJO MOJOSONGO BOYOLALI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

39

d. Woodfiller / dempul

Woodfiller digunakan untuk menutupi pori-pori kayu dan kayu lapis

agar legih kelihatan lebih rapi bila dilihat dari luar dan dalam.

e. Melamic / NC (antigores)

Melamic digunakan pada proses finishing agar meubel terlihat

bagus dan tahan lama.

f. Tinner

Tinner digunakan sebagai pengencer dari melamic.

Dalam kegiatan proses produksi mebel diperlukan alat – alat

untuk membentuk bahan baku menjadi produk jadi. Alat – alat yang

digunakan dalam proses produksi mebel yaitu :

a. Mesin Oven

Digunakan sebagai alat pengering kayu yang akan digunakan

sebagai bahan baku produksi.

b. Mesin Spindel

Mesin spindel atau mal bengkok adalah mesin yang digunakan

untuk membuat komponen-komponen kayu yang berbentuk

tidak lurus / bengkok.

c. Mesin Tenon

Mesin tenon adalah mesin yang digunakan untuk membentuk

kayu menjadi komponen purus untuk lanangan.

Page 54: ANALISA LAYOUT FASILITAS PRODUKSI MEBEL DENGAN …/Analisa... · ANALISA LAYOUT FASILITAS PRODUKSI MEBEL DENGAN MENERAPKAN METODE LINE BALANCING DI CV. MUGIHARJO MOJOSONGO BOYOLALI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

40

d. Mesin Laminating (Tanggem)

Mesin laminating atau tanggem adalah mesin yang digunakan

untuk membuat komponen dudukan.

e. Mesin Morstis (Mesin Bobok)

Mesin Morstis adalah mesin yang digunakan untuk membentuk

kayu menjadi komponen purus untuk wedokan.

f. Mesin Amplas (Hand Shander)

Mesin amplas adalah mesin untuk manghaluskan permukaan

kayu agar lebih halus dan rata.

g. Mesin Chisel

Adalah mesin yang digunakan untuk membuat lubang purus.

4. Hasil Produksi dan Pemasaran

Produk yang dihasilkan oleh perusahaan adalah mebel yang

berbentuk antara lain : meja, kursi, almari, mirror, candle holder.

Produk yang dihasilkan terdiri dari bermacam-macam bentuk,

ukuran, dan warna. Produk dipromosikan melalui internet dan

dengan mengikuti pameran dagang yang diadakan di wilayah

Yogyakarta, Jakarta, dan juga ke tingkat internasional. Negara

tempat pemasaran produk antara lain : Swedia, Norwegia, Finlandia,

Spanyol, Gothenburg, Miami, Stockholm, dan Valencia.

Page 55: ANALISA LAYOUT FASILITAS PRODUKSI MEBEL DENGAN …/Analisa... · ANALISA LAYOUT FASILITAS PRODUKSI MEBEL DENGAN MENERAPKAN METODE LINE BALANCING DI CV. MUGIHARJO MOJOSONGO BOYOLALI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

41

B. Laporan Magang Kerja

1. Pengertian

Magang kerja adalah praktek kerja nyata yang dilaksanakan

mahasiswa sebagai penunjang perkuliahan. Dengan magang kerja

mahasiswa dapat menerapkan dan membandingkan ilmu yang

diperoleh di bangku kuliah dan mahasiswa dapat menerapkan

beberapa alternatife solusi permasalahan objek magang kerja untuk

dilaksanakan.

2. Tujuan Magang

Pelaksanaan magang kerja dilakukan karena memiliki tujuan.

Tujuan dari magang kerja yang ingin dicapai yaitu :

a. Agar mahasiswa mendapat pengalaman langsung dan

pengetahuan tentang berbagai aktivitas didalam dunia kerja.

b. Dapat melatih mahasiswa untuk menemukan penyebab masalah

dan mampu memberikan solusi bagi perusahaan.

c. Untuk melatih mahasiswa untuk bekerja sebelum masuk dalam

dunia kerja yang sebenarnya.

3. Manfaat Magang Kerja

Magang kerja dapat memberikan manfaat bagi berbagai pihak, yaitu:

a. Bagi Mahasiswa

1) Agar mahasiswa dapat menerapkan ilmu pengetahuan yang

sudah didapat selama menempuh pendidikan.

Page 56: ANALISA LAYOUT FASILITAS PRODUKSI MEBEL DENGAN …/Analisa... · ANALISA LAYOUT FASILITAS PRODUKSI MEBEL DENGAN MENERAPKAN METODE LINE BALANCING DI CV. MUGIHARJO MOJOSONGO BOYOLALI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

42

2) Agar mahasiswa setelah lulus dapat menghadapi masalah yang

timbul dalam dunia kerja.

b. Bagi Perusahaan

1) Perusahaan akan mendapat sumber daya manusia yang

berkualitas di masa yang akan datang.

2) Hasil penelitian mahasiswa selama magang kerja dapat

dijadikan sebagai masukan dalam menentukan kebijakan

perusahaan.

4. Waktu pelaksanaan Magang Kerja

Tempat : Kegiatan magang dilakukan di CV.MUGIHARJO yang

beralamatkan didaerah Dukuh Kanthongan, Desa

Kragilan, Kecamatan Mojosongo, Kabupaten Boyolali,

Jawa Tengah.

Waktu : Pelaksanaan magang dilakukan selama tanggal 1

Februari – 28 Februari 2011.

5. Kegiatan Magang Kerja

Pada pelaksanaan Magang Kerja, peserta magang diharuskan

memakai kemeja rapi dan sopan. Setiap harinya peserta magang

kerja harus mengisi daftar hadir pada saat masuk dan pulang

magang di pos satpam. Kegiatan magang kerja dilaksanakan mulai

dari pukul 08.00-16.00 untuk hari senin-jum’at. Kegiatan magang

kerja ditempatkan pada bagian produksi.

Page 57: ANALISA LAYOUT FASILITAS PRODUKSI MEBEL DENGAN …/Analisa... · ANALISA LAYOUT FASILITAS PRODUKSI MEBEL DENGAN MENERAPKAN METODE LINE BALANCING DI CV. MUGIHARJO MOJOSONGO BOYOLALI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

43

Rincian kegiatan magang tersebut adalah :

a. Pada bagian produksi

1) Mengamati pengeringan kayu yang berasal dari supplyer

dengan tingkat kekeringan 8%-12%.

2) Mengamati proses pembuatan komponen-komponen seperti

penggergajian,pengukuran,dll.

3) Mengamati proses perakitan komponen sehingga menjadi

sebuah produk dan membantu proses pengecekan (Quality

Control).

4) Mengamati proses pengamplasan.

b. Pada bagian finishing

1) Mengamati proses pengecatan produk

2) Membantu proses packing

3) Membantu penataan pada truck pengiriman

C. Pembahasan Masalah

1. Layout yang digunakan CV. Mugiharjo

Layout fasilitas produksi yang digunakan oleh CV. Mugiharjo

yaitu layout garis atau layout produk. Hal tersebut dapat dilihat dari

proses produksi yang berurutan. Pada layout fasilitas produksi

dengan menggunakan layout garis dapat diketahui pada cara

produksi, kegiatan pada proses produksi yang dilakukan pada proses

sebelumnya akan mempengaruhi proses selanjutnya. Sehingga

Page 58: ANALISA LAYOUT FASILITAS PRODUKSI MEBEL DENGAN …/Analisa... · ANALISA LAYOUT FASILITAS PRODUKSI MEBEL DENGAN MENERAPKAN METODE LINE BALANCING DI CV. MUGIHARJO MOJOSONGO BOYOLALI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

44

kegiatan proses produksi pada tahap selanjutnya dapat dilakukan

setelah kegiatan proses produksi sebelumnya telah selesai. Layout

pada CV. MUGIHARJO dapat dilihat pada gambar 3.2.

GAMBAR 3. 2 Layout CV. MUGIHARJO

QC bag. perakitan

Perakitan

Pemahatan

Tempat sambung papan

Kantor

Pintu masuk

Meja kursi untuk menerima tamu

Showroom

Meja,kursi

Pendempulan

Pengamplasan

Pengecatan warna dasar/ poxsi

Finising warna

Pemasangan assesories

packing

Stok Barang Jadi

Page 59: ANALISA LAYOUT FASILITAS PRODUKSI MEBEL DENGAN …/Analisa... · ANALISA LAYOUT FASILITAS PRODUKSI MEBEL DENGAN MENERAPKAN METODE LINE BALANCING DI CV. MUGIHARJO MOJOSONGO BOYOLALI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

45

2. Identifikasi kegiatan dalam proses produksi.

Dalam proses produksi mebel terdapat kegiatan – kegiatan

yang saling berkaitan. Sehingga diperlukan pengetahuan tentang

kegiatan – kegiatan agar tidak terjadi kekeliruan dalam melakukan

identifikasi kegiatan. Urutan proses produksi mebel yaitu :

Gambar 3. 3 Proses produksi mebel

Sambung papan

Pemahatan

QC Perakitan

Amplas

Pendempulan n

Pelapisan dasar

Finishing warna

Pemasangan acceessories

Packing

perakitan

Page 60: ANALISA LAYOUT FASILITAS PRODUKSI MEBEL DENGAN …/Analisa... · ANALISA LAYOUT FASILITAS PRODUKSI MEBEL DENGAN MENERAPKAN METODE LINE BALANCING DI CV. MUGIHARJO MOJOSONGO BOYOLALI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

46

Jenis – jenis kegiatan yang harus dilaksanakan pada proses

produksi mebel CV. Mugiharjo yaitu :

a. Sambung papan

Sambung papan merupakan proses penyambungan

beberapa papan untuk sebulumnya masuk dalam proses

perakitan.

b. Pemahatan

Proses pemahatan merupakan proses pemberian desain

bentuk pada permuakaan produk agar terlihat lebih menarik.

c. Perakitan

Perakitan merupakan kegiatan penyambungan komponen –

komponen kayu yang telah dibentuk sehingga menjadi suatu

produk (meja, kursi,dll). Pada proses perakitan menggunakan

bahan pendamping yang berupa paku dan lem.

d. QC perakitan

Setelah komponen – komponen kayu mengalami proses

perakitan tahan selanjutnya yaitu QC perakitan. Apabila produk

sesuai dengan standar maka akan masuk ke proses selanjutnya.

Sedangkan produk yang tidak sesuai standar akan dikembalikan

pada bagian produksi.

e. Amplas

Proses selanjutnya yang dilakukan yaitu proses amplas

dasar. Proses amplas dilakukan untuk menghaluskan permukaan

kayu dengan menggunakan amplas.

Page 61: ANALISA LAYOUT FASILITAS PRODUKSI MEBEL DENGAN …/Analisa... · ANALISA LAYOUT FASILITAS PRODUKSI MEBEL DENGAN MENERAPKAN METODE LINE BALANCING DI CV. MUGIHARJO MOJOSONGO BOYOLALI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

47

f. Pendempulan

Pendempulan dilakukan setelah selesai dilakukan proses

pengamplasan. Pendempulan dilakukan untuk menutup

permukaan kayu yang berlubang/cacat.

g. Lapisan dasar (Spray shanding seller)

Pemberian lapisan dasar merupakan proses yang dilakukan

sebelum pemberian warna sesuai dengan pesanan konsumen.

Pemberian lapisan dasar dilakukan agar produk terlihat

mengkilap. Lapisan dasar yang digunakan yaitu melamic / NC

h. Finishing warna

Proses selanjutnya yaitu pemberian warna sesuai dengan

pesanan. Rata – rata pembeli memiliki pilihan warna yang

berbeda – beda.

i. Pemasangan accessories

Pemasangan accessories yaitu proses pemasangan bahan

tambahan pada prosuk – produk tertentu. Biasanya yaitu kaca,

engsel, sekrup dan accessories lainnya.

j. Packing

Pada tahap ini produk yang telah jadi selanjutnya akan di

lakukan proses pengemasan ( packing ). Pada proses ini

bertujuan agar produk tidak mengalami kerusakan / cacat akibat

gesekan dengan produk lain.

Untuk mempermudah dalam mengidentifikasi semua proses

yang dilakukan dapat dilihat dalam tabel sebagai berikut :

Page 62: ANALISA LAYOUT FASILITAS PRODUKSI MEBEL DENGAN …/Analisa... · ANALISA LAYOUT FASILITAS PRODUKSI MEBEL DENGAN MENERAPKAN METODE LINE BALANCING DI CV. MUGIHARJO MOJOSONGO BOYOLALI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

48

Tabel 3. 1 Urutan Kegiatan Dan Waktu Yang Dibutuhkan Dalam

Proses Produksi Mebel Pada CV.Mugiharjo

No Pekerjaan Simbol Pekerjaan yang

mendahului

Waktu

(mnt)

1 Sambung papan A - 3.5

2 Pemahatan B A 5.6

3 Perakitan C A 5

4 QC perakitan D B,C 2

5 Amplas E D 3

6 Pendempulan F E 4.5

7 Pemberian lapisan

dasar

G F 5.9

8 Finishing warna H G 5.8

9 Pemasangan

accessories

I H 3

10 Packing

J I 2

TOTAL

40.3

Sumber : data primer yang diolah

Page 63: ANALISA LAYOUT FASILITAS PRODUKSI MEBEL DENGAN …/Analisa... · ANALISA LAYOUT FASILITAS PRODUKSI MEBEL DENGAN MENERAPKAN METODE LINE BALANCING DI CV. MUGIHARJO MOJOSONGO BOYOLALI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

49

Berdasarkan data proses produksi diatas data disusun jaringan

kerja proses produksi yang digunakan pada CV.Mugiharjo

Gambar 3. 4 Jaringan Kerja Proses Produksi

3. Penerapan Line Balancing untuk mengetahui Efisiensi layout

proses produksi.

Untuk mengetahui besar efisiensi layout proses produksi pada

CV. Mugiharjo yaitu dengan menggunakan metode keseimbangan

lini (Line Balancing). Untuk mengetahui keseimbangan lini menurut

Heizer dan Render (2009 : 561- 564) dilakukan dengan langkah :

a. Menentukan Waktu Siklus (cycle time)

Cycle time merupakan waktu siklus maksimal di mana

produk dapat tersedia pada setiap stasiun kerja tingkat prosuksi

tercapai. Waktu siklus diperoleh dari waktu produksi yang tersedia

A

B

C

D E F G

H

I

J

Page 64: ANALISA LAYOUT FASILITAS PRODUKSI MEBEL DENGAN …/Analisa... · ANALISA LAYOUT FASILITAS PRODUKSI MEBEL DENGAN MENERAPKAN METODE LINE BALANCING DI CV. MUGIHARJO MOJOSONGO BOYOLALI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

50

perhari yaitu selama 9 jam = 540 menit dibagi dengan units yang

dihasilkan perhari yaitu 50 unit. Maka dapat diketahui :

Waktu siklus = 哀痸难弄dl (哀难rl (

= 10,8 menit/ unit

Jadi dalam setiap produksi sebanyak 50 unit perhari

menggunakan waktu siklus 10,8 menit / unit.

b. Menghitung stasiun kerja minimal.

Setelah waktu siklus (cycle time) diketahui maka langkah

selanjutnya adalah menghitung stasiun kerja terkecil (work

station) Stasiun kerja adalah jumlah waktu pengerjaan tugas

total. Untuk mengetahui jumlah stasiun kerja minimal dapat

diperoleh dari hasil bagi antara jumlah waktu untuk membuat

suatu produk yaitu 40.3 menit dibagi dengan waktu siklus 10, 8

menit / unit.

Jumlah stasiun kerja minimal = 痸难.脑囊难.馁

= 3,73 (dibulatkan 4 stasiun)

Jadi jumlah stasiun kerja yang diperoleh adalah sebesar 4

stasiun kerja (work station).

Berikut merupakan gambar stasiun kerja yang dibuat

berdasarkan waktu siklus (cycle time) sebesar 10.8 menit/unit dan

stasiun kerja (Work station) sebanyak 4 stasiun kerja :

Page 65: ANALISA LAYOUT FASILITAS PRODUKSI MEBEL DENGAN …/Analisa... · ANALISA LAYOUT FASILITAS PRODUKSI MEBEL DENGAN MENERAPKAN METODE LINE BALANCING DI CV. MUGIHARJO MOJOSONGO BOYOLALI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

51

Gambar 3.5

Diagram pengelompokan stasiun kerja

Perhitungan efisiensi dan waktu menganggur apabila

menggunakan waktu elemen pekerjaan terlama dan siklus waktu

maksimum, dapat dilihat pada tabel 3. 2 berikut :

Tabel 3.2 keseimbangan lini dengan 4 stasiun kerja

Siklus waktu : 10.6 menit Total

waktu

Efisiensi

Stasiun kerja

I II III IV 40.1 40.142.4 贯100%

= 94.57% Waktu pekerjaan

9.1 10 10.4 10.6

Siklus waktu 10.6 10.6 10.6 10.6 42.4 2.342.4 贯100%

=5.42% Penundaan 1.5 0.6 0.2 0 2.3

A

B

C

D E F G

H

I

J

Page 66: ANALISA LAYOUT FASILITAS PRODUKSI MEBEL DENGAN …/Analisa... · ANALISA LAYOUT FASILITAS PRODUKSI MEBEL DENGAN MENERAPKAN METODE LINE BALANCING DI CV. MUGIHARJO MOJOSONGO BOYOLALI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

52

Siklus waktu : 10.8 menit Total

waktu

Efisiensi

Stasiun kerja

I II III IV 40.1 40.143.2 贯100%

= 92.82% Waktu pekerjaan

9.1 10 10.4 10.6

Siklus waktu 10.8 10.8 10.8 10.8 43.2 3.143.2 贯100%

=7.17% Penundaan 1.7 0.8 0.4 0.2 3.1

c. Besar Efisiensi dalam keseimbangan Lini

Besar efisiensi keseimbangan lini dapat dihitung dengan

membagi waktu tugas total dengan jumlah stasiun kerja yang

dibutuhkan dikalikan dengan siklus waktu. Berdasarkan

perhitungan diatas dapat diketahui besar efisiensi menggunakan

waktu pekerjaan terlama yaitu 10.6 menit dengan total waktu

pekerjaan 40.1 menit dan jumlah stasiun kerja 4 yaitu :

Efisiensi = 痸难.囊痸诺囊难.淖 x 100%

= 94. 57 %

Dengan penundaan sebesar 5.42%

Page 67: ANALISA LAYOUT FASILITAS PRODUKSI MEBEL DENGAN …/Analisa... · ANALISA LAYOUT FASILITAS PRODUKSI MEBEL DENGAN MENERAPKAN METODE LINE BALANCING DI CV. MUGIHARJO MOJOSONGO BOYOLALI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

53

Sedangkan menggunakan waktu siklus maksimum 10.8

menit dengan total waktu pekerjaan 40.1 menit dan jumlah stasiun

kerja 4 yaitu :

Efisiensi = 痸难.囊痸诺囊难.馁 x 100%

= 92. 82 %

Dengan penundaan sebesar 7. 17%

Jadi efisiensi dapat tercapai pada saat perusahaan menggunakan

4 stasiun kerja dengan tingkat efisiensi yang dihasilkan 94,57 %.

Page 68: ANALISA LAYOUT FASILITAS PRODUKSI MEBEL DENGAN …/Analisa... · ANALISA LAYOUT FASILITAS PRODUKSI MEBEL DENGAN MENERAPKAN METODE LINE BALANCING DI CV. MUGIHARJO MOJOSONGO BOYOLALI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

54

BAB IV

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Berdasarkan analisis data diatas maka penulis dapat

menyimpulkan beberapa hal sebagai berikut :

1. Layout fasilitas produksi yang digunakan oleh CV. Mugiharjo demi

kelancaran proses produksi adalah layout garis/ produk, hal tersebut

dapat diketahui dari proses produksi pada CV. Mugiharjo yang

berurutan dan terus menerus. CV. MUGIHARJO sebaiknya tetap

mempertahankan layout fasilitas produksi yang telah diterapkan dan

tidak perlu melakukan relayout karena sudah efisien dan efektif.

2. Urutan proses produksi pada CV. Mugiharjo : Sambung Papan (A),

Pemahatan (B), Perakitan (C), QC Perakitan (D), Amplas (E),

Pendempulan(F), Pelapisan Dasar (G), Finishing (H), Pemasangan

Accessories (I), Packing (J).

3. Tingkat efisiensi layout yang sudah dilaksanakan pada CV.

Mugiharjo dengan waktu siklus (cycle time) sebesar 10,6 menit

berdasarkan waktu pekerjaan terlama , jumlah stasiun kerja 4 dan

total waktu produksi yang dibutuhkan per unit yaitu 40.1 menit yaitu

94. 57 % dengan penundaan sebesar 5.42% sedangkan apabila

menggunakan waktu siklus maksimal yaitu sebesar 10,8 menit

efisiensi yang dapat dicapai 92. 82% dengan penundaan sebesar

7.17 %.

Page 69: ANALISA LAYOUT FASILITAS PRODUKSI MEBEL DENGAN …/Analisa... · ANALISA LAYOUT FASILITAS PRODUKSI MEBEL DENGAN MENERAPKAN METODE LINE BALANCING DI CV. MUGIHARJO MOJOSONGO BOYOLALI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

55

B. SARAN

Berdasarkan analisis yang dilakukan, penulis mencoba

memberikan saran yang terkait dengan hasil perhitungan yang

diperoleh. Saran – saran terseebut antara lain :

1. Untuk mendapatkan efisiensi layout yang tinggi sebaiknya

perusahaan menggunakan siklus kerja 10,6 menit per unit.

2. Karena layout yang digunakan pada CV. Mugiharjo merupakan

layout garis maka perusahaan perlu melakukan pengawasan

kinerja pada setiap stasiun kerja agar proses produksi dapat

berjalan lancar dan perusahaan perlu melakukan perawatan

mesin secara berkala agar tidak terjadi kerusakan pada saat

kegiatan produksi berlangsung karena kegiatan yang dilakukan

berurutan dan terus menerus.

Page 70: ANALISA LAYOUT FASILITAS PRODUKSI MEBEL DENGAN …/Analisa... · ANALISA LAYOUT FASILITAS PRODUKSI MEBEL DENGAN MENERAPKAN METODE LINE BALANCING DI CV. MUGIHARJO MOJOSONGO BOYOLALI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

56

DAFTAR PUSTAKA

Baroto, Teguh. 2002. Perencanaan dan Pengendalian Produksi. Jakarta : Ghalia Indonesia.

Gitosudarmo, Indriyo. 2002. Manajemen Operasi. Edisi 2. Yogyakarta : BPFE.

Kokasih, Sobarsa. 2009. Manajmemen Operasi. Edisi Pertama. Jakarta : Mitra Wacana Media.

Kuncoro, Mudrajat. 2003. Metode Riset Untuk Bisnis & Ekonomi. Jakarta : Erlangga.

Nasution, Arman Hakim. 2003. Perencanaan dan Pengendalian Produksi. Edisi Pertama. Surabaya : Guna Widya.

Prasetya dan Lukiastuti. 2011. Manajemen Operasi. Yogyakarta : CAPS.

Render, Barry dan Heizer, Jay. 2001. Prinsip – Prinsip Manajemen Operasi. Jakarta : Salemba Empat.

. 2004. Manajemen Operasi. Jakarta : Salemba Empat.

. 2009. Manajemen Operasi. Jakarta : Salemba Empat.

Subagyo, Pangestu. 2000. Manajemen Operasi. Yogyakarta : BPFE.

Suliyanto. 2006. Metode Riset Bisnis. Jakarta : Andi.

Tomskins, James A. 2001. Facilities Planning. New York : John Wiley and Sons.

Page 71: ANALISA LAYOUT FASILITAS PRODUKSI MEBEL DENGAN …/Analisa... · ANALISA LAYOUT FASILITAS PRODUKSI MEBEL DENGAN MENERAPKAN METODE LINE BALANCING DI CV. MUGIHARJO MOJOSONGO BOYOLALI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

57

LAMPIRAN

Page 72: ANALISA LAYOUT FASILITAS PRODUKSI MEBEL DENGAN …/Analisa... · ANALISA LAYOUT FASILITAS PRODUKSI MEBEL DENGAN MENERAPKAN METODE LINE BALANCING DI CV. MUGIHARJO MOJOSONGO BOYOLALI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

58

Page 73: ANALISA LAYOUT FASILITAS PRODUKSI MEBEL DENGAN …/Analisa... · ANALISA LAYOUT FASILITAS PRODUKSI MEBEL DENGAN MENERAPKAN METODE LINE BALANCING DI CV. MUGIHARJO MOJOSONGO BOYOLALI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

59

Page 74: ANALISA LAYOUT FASILITAS PRODUKSI MEBEL DENGAN …/Analisa... · ANALISA LAYOUT FASILITAS PRODUKSI MEBEL DENGAN MENERAPKAN METODE LINE BALANCING DI CV. MUGIHARJO MOJOSONGO BOYOLALI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

60