ANALISA PENGARUH SLOSHING TERHADAP GETARAN MOBIL TANGKI …digilib.its.ac.id/public/ITS-Undergraduate-17552-Paper.pdf · tangki penyimpanan bahan bakar cair. Pada kasus ini gerak

  • Upload
    others

  • View
    11

  • Download
    8

Embed Size (px)

Citation preview

  • 1

    ANALISA PENGARUH SLOSHING TERHADAP GETARAN MOBIL TANGKI

    DENGAN MODEL FULL CAR

    ( Rega Arimbawa, Ir.Yerri Susatio.MT)

    Jurusan Teknik Fisika FTI ITS Surabaya

    Kampus ITS Keputih Sukolilo Surabaya 60111

    Telp : +6231-5947188 Fax : +6231-5923626

    e-mail : [email protected] dan [email protected]

    ABSTRAK

    Sloshing pada kasus ini adalah suatu gerakan fluida cair secara periodi yang menghantam dinding pembatas

    pada tangki yang mengakibatkan gaya sloshing yang berpengaruh terhadap gerak rolling dan pitching pada tangki.

    Pada mobil tangki saat gerak sloshing terjadi gaya gaya sloshing yang terjadi akan mengakibatkan getaran pada

    mobil tangki yang jika sistem suspensinya kurang dapat meredam ada kemungkin mobil tersebut akan terguling.

    Selain sloshing kontur jalan dan kecepatan juga sangat berpengaruh terhadap kesetimbangan dari mobil tangki. Pada

    paper ini memiliki tujuan untuk mengetahui sejauh mana pengaruh sloshing, kontur jalan, dan kecepatan terhadap.

    Pada akhir analisa didapatkan bahwa berdasarkan analisa pengaruh kontur jalan fungsi step terbatas didapatkan

    dapatkan bahwa untuk amlitudo 0,2 m mobil tidak akan terguling tetapi masih ada kemungkinan besar

    mengakibatkan kerusakan pada suspensi roda apabila kecepatan mobil tangki bebih besar atau sama dengan 3,6

    km/jam sedangkan untuk amplitudo 0,3 m kecepatan maksimum agar mobil tangki tidak terbalik adalah 10,8

    km/jam.

    Kata Kunci : Sloshing , Rolling, dan Piching

    1.1 PENDAHULUAN Perkembangan otomotif akhir akhir ini semakin

    pesat seluruh perusahaan otomotif berlomba lomba

    untuk meningkatkan kualitas dari hasil produksi

    seperti mobil. Salah satu faktor penting dari kualitas

    sebuah mobil adalah kualitas kenyamana serta

    keamanan saat kita berkendara. Kenyamaan dan

    keamanan dalam berkendara menjadi sangat penting

    untuk diperhatikan, hal ini disebabkan karena tidak

    selamanya mobil tersebut dapat berjalan pada jalan

    mulus selain itu hampir selalu mobil tersebut tidak

    dapat berjalan dalam kecepatan konstan. Keadaan ini

    sangat mempengaruhi getaran yang terjadi pada

    mobil apalagi jika mobil tersebut memiliki pusat

    massa yang selalu berubah ubah akibat adanya gerak

    sloshing seperti pada mobil tanki atau mobil

    pengankut bahan cair dikarenakan penting peninjauan

    pada getaran untuk faktor kenyamana serta

    keamanan maka kami disini mengusulkan untuk

    peninjaun Analisa getaran mekanik pada mobil

    pengankut benda cair.

    Pada perkembanganya tentang penelitian getaran

    pada mobil yang mengalami slosing, kebanyak

    dilakukan secara terpisah atau dengan kata lain tidak

    penelitian secara kesatuan. Untuk penelitian gerak

    sloshing kebanyakan hanya mengambil subjek

    tangki penyimpanan bahan bakar cair. Pada kasus ini

    gerak sloshing terjadi karena sebab yang mungkin

    bisa terjadi pada tanki yang diam seperti saat proses

    pengisian atau pengosongan tanki atau pengaruh

    gempa bumi [4]. Selain itu ada beberapa penelitian

    yang memperhitungkan getaran akibat gerak sloshing

    yang di pengaruhi kecepatan benda tampa meninjau

    getaran bagian bawah mobil (bagian bawah mobil

    dianggap kaku) [2]. Sedangkan untuk untuk analisa

    getaran mekanik pada mobil baik pada tinjauan dua

    dimensi (setengah mobil) atau tiga dimensi (seluruh

    mobil) tidak ada yang menyertakan gangguan dari

    gerak slosing pada proses analisa getaran

    mekaniknya [1][3].

    1.2 Permasalahan Adapun permasalahan yang didapat pada tugas

    akhir ini adalah sebagai berikut :

    1. Bagaimana respon yang dialami mobil akibat profil jalan yang dilalui.

    2. Bagaimana respon yang dialami mobil akibat pengaruh sloshing pada tangki.

    3. Berapa kontribusi sloshing terhadap

    kesetimbangan yang berlaku.

    1.3 Batasan Masalah Adapun batasan masalahnya yang ada pada tugas

    akhir ini sebagai berikut:

    1. Sloshing yang terjadi pada fluida cair incompresible.

    2. Pegas dan damper berlaku ideal pada daerah linier.

    3. Tangki yang digunakan berbentuk tabung dengan permukaan ellips dalam posisi tidur.

    1.4 Tujuan Adapun tujuan yang ada pada tugas akhir ini

    adalah sebagai berikut:

    mailto:[email protected]

  • 2

    1. Mendapatkan respon yang dialami mobil akibat profil jalan yang dilalui

    2. Mendapatkan respon yang dialami mobil akibat pengaruh sloshing pada tangki.

    3. Mendapatkan kontribusi sloshing terhadap kesetimbangan yang berlaku

    TINJAUAN PUSTAKA

    2.1 Sistem 1 (satu) Derajat Kebebasan

    Sebuah sistem massa-pegas-damper dengan

    satu buah massa merupakan sistem dengan 1 (satu)

    derajat kebebasan (1 DOF).

    Gambar 2.1 Sistem pegas damper sederhana

    Gambar 1 menunjukkan sebuah sistem massa-pegas

    damper yang dikenai suatu gaya pengganggu F yang

    berupa gangguan yang harmonik. Dari gambar di

    atas, dapat dicari persamaan matematika yang dapat

    dituliskan seperti di bawah ini.

    ̈ ̇ (2.1)

    Persaman diferensial ini dapat diselesaikan dengan

    berbagai cara, antara lain dengan metode state-space,

    invers laplace, dan operator D. Dengan metode

    invers laplace, persamaan di atas dapat berubah

    menjadi

    ( ) (2.2)

    Dengan respon dari massa tersebut adalah :

    (2.3)

    2.2 Sistem 1 (satu) Derajat Kebebasan dengan

    passive suspension

    Pada kebanyakan mobil biasa sistem

    suspension yang digunakan adalah sistem active

    suspension sedang untuk passive suspension sudah

    jarang digunakan namun lebih baik untuk tinjauan

    pustaka ini kita coba meninjau keduanya dimana

    pemodelannya dapat dilihat pada gambar 2.

    Gambar 2.2 Pemodelan sistem passive

    suspension

    Pada gambar 2 menggambarkan rangkayan suspensi

    dan pemodelan yang ada pada daerah sekitar roda

    mobil dimana untuk passive suspension hanya

    terdapat spring dan damper sedangkan untuk active

    suspension selain dua komponen tersebut juga

    terdapat force generator

    Dari pemodelan diatas dapat kita dapatkan persamaan

    gerak sebagai berikut

    passive suspension

    ̈ ( ) ̇ ̇ (2.4)

    ̈ ( ) ( ̇ ̇)

    (2.5)

    METODOLOGI PEMODELAN SISTEM

    3.1 Perancangan model matematis full car pada mobil

    tangki

    Rancangan mobil tangki yang ditinjau sebagai

    objek pemodelan adalah mobil tangki hino model FG

    215 JE. Mobil tangki hino model FG 215 digunakan

    sebagia acuan pengambilan parameter parameter

    untuk pemodelan. Adapun parameter parameter yang

    digunakan dapat dilihat pada tabel 3.1 dibawah ini .

    .

    N

    o.

    Subjek Simbol

    parameter

    Nilai

    1 Massa body

    mobil (kg)

    M 1.500

    2 Massa

    tangki

    kosong (kg)

    Mt 400

    3 Massa roda

    (kg)

    M1 50

    M2 50

    M3 (terdiri

    dari 2 roda )

    100

    M4 (terdiri

    dari 2 roda )

    100

    4 Konsatanta

    pegas (N/m)

    K1,K2,K3,K4 175.000

    K5,K6,K7,K8 160.000

    K9,K10 1.000.000

  • 3

    K11,K112 2.000.000

    5 Konstanta

    damper

    (N.s/m)

    C1,C2,C3,C4 35.000

    C5,C6,C7,C8 32.000

    6 Moment

    (kg.m2)

    J1 2.260

    J2 7.935

    Jt1 576

    Jt2 2.116

    7 Jangkauan

    mobil (m)

    Tr 1,2

    Tc 1,2

    a1 2,3

    b1 2,3

    Tr1 2,3

    Tc1 2,3

    A 1,2

    B 1

    Z 4,6

    3.2 Model rancangan suspensi yang digunakan

    Pada pembuatan pemodelan mobil tangki ini

    dibuat model dibuat model rancangan suspensi untuk

    mobil tanki untuk mempermudah pembuatan dan

    pemahaman model matematis. Adapun model

    rancangan suspensi yang yang digunakan dapat

    dilihat pada gambar 3.1 .

    Gambar 3.1 Pemodelan simple Full cars and tank

    BAB IV

    ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN

    4.1 Analisa Pengaruh Bentuk Tangki Terhadap

    Besar Gaya Sloshing

    Pada pengujian pengaruh bentuk tangki terhadap

    besar gaya sloshing dengan batasan bahwa bentuk

    tangki berupa tabung dengan permukaan ellips

    dengan panjang mayor dan minor a dan b. Pada

    pengujian diberikan variasi perubahan bentuk dengan

    mengubah besaran a dengan membiarkan b tetap dan

    dihitung pada kondisi setengah penuh serta dihitung

    dengan menggunakan persamaan 3.1 ,3.2 ,dan 3.3 .

    Adapun hasil perhitungan pengaruh perubahan

    bentuk tangki terhadap besar gaya sloshing adalah

    sebagai berikut.

    Gambar 4.1 Desain bentuk tangki

    Gambar 4.1 adalah gambar bentuk tangki dari

    bentuk tangki dimiliki oleh mobil tangki adapun

    bentuknya seperti tabung bermukaan lurus dengan

    panjang mayor dan minior a dan b seperti pada

    gambar dengan panjang L tetap yaitu 4,6 meter

    (a)

    (b)

  • 4

    Grafik 4.1 Gaya Sloshing untuk a = 1 dan b = 1

    (Permukaan Bulat) (a) Resultan gaya sumb x dan y

    (b) Resultan gaya sumb z

    Grafik 4.1 merupakan gambaran dari besar

    dan perubahan gaya sloshing yang dialami pada

    bentuk tangki dengan nilai a = 1 m dan b = 1 m. Pada

    gambar tersebut dapat dilihat bahwa untuk gaya

    sloshing yang mengakibatkan rolling dapat diurai

    menjadi Fsumb_x(t) dan Fsumb_y(t) dengan nilai

    puncak berkisar 4500 N untuk Fsumb_x(t) dan 18008

    N sedangkan gaya sloshing Fsumb_z(t) yang

    mengakibatkan pitching nilai puncak 2144,6 N.

    (a)

    (b)

    Grafik 4.2 Gaya Sloshing untuk a = 1.2 dan b = 1 (a)

    Resultan gaya sumb x dan y (b) Resultan gaya sumb

    z

    Grafik 4.2 merupakan gambaran dari besar

    dan perubahan gaya sloshing yang dialami pada

    bentuk tangki dengan nilai a = 1,2 m dan b = 1 m.

    Pada gambar tersebut dapat dilihat bahwa untuk gaya

    sloshing yang mengakibatkan rolling dapat diurai

    menjadi Fsumb_x(t) dan Fsumb_y(t) dengan nilai

    puncak berkisar 4500 N untuk Fsumb_x(t) dan 20090

    N untuk Fsumb_y(t) disini dapat dilihat bahwa nilai

    Fsumb_x(t) masih tidak mengalami perubahan akibat

    perubahan bentuk tangki sedangkan Fsumb_y(t)

    mengalami peningkatan begitu juga dengan gaya

    sloshing Fsumb_z(t) yang mengakibatkan pitching

    juga mengalami peningkatan nilai puncak menjadi

    2335.8 N.

    (a)

    (b)

    Grafik 4.3 Gaya Sloshing untuk a = 1.4 dan b = 1

    Grafik 4.3 merupakan gambaran dari besar

    dan perubahan gaya sloshing yang dialami pada

    bentuk tangki dengan nilai a = 1.4 m dan b = 1 m.

    Pada gambar tersebut dapat dilihat bahwa untuk gaya

    sloshing yang mengakibatkan rolling dapat diurai

    menjadi Fsumb_x(t) dan Fsumb_y(t) dengan nilai

    puncak berkisar 4500 N untuk Fsumb_x(t) dan 24181

    N untuk Fsumb_y(t) disini dapat dilihat bahwa nilai

    Fsumb_x(t) masih tidak mengalami perubahan akibat

    perubahan bentuk tangki sedangkan Fsumb_y(t)

    mengalami peningkatan begitu juga dengan gaya

    sloshing Fsumb_z(t) yang mengakibatkan pitching

    juga mengalami peningkatan nilai puncak menjadi

    2542,5 N

    Dari hasil beberapa grafik dari grafik 4.1 -

    4.3 dapat dianalisa bahwa perubahan bentuk tangki

    sangat berpengaruh terhadap gaya sloshing yang

    mengakibatkan gerak rolling dan pitching dapat

  • 5

    dilihat bahwa meskipun nilai Fsumb_x(t) selalu tetap

    untuk perubahan bentuk tangki tapi nilai Fsumb_y(t)

    selalu mengalami peningkatan semakin

    bertambahnya nilai a (Tangki semakin lonjong

    kesamping ) begitu juga dengan gaya Fsumb_z(t)

    yang mengakibatkan gerak pitching semakin besar

    nilai semakin besar pula gayanya. Dari sini dapat

    dilihat bahwa bertambahnya nilai a akan mengakibat

    gerak sloshing besar dan mengakibatkan

    mengakibatkan kestabilan mobil tangki akan semakin

    tergangu atau semakin mendekati ketidak setabilan.

    4.2 Analisa Pengaruh Level Air Pada Tangki

    Terhadap Besar Gaya Sloshing yang Terjadi

    Pada pengujian pengaruh Level air pada tangki

    atau dengan kata lain faktor volume air terhadap

    besar gaya sloshing yang terjadi didalam tangki

    diberikan variasi perubahan Level antara lain pada

    0,8 m , 0,9 m , 1 m , 1,1 m , 1,2 m dari dasar tangki.

    Adapun hasil grafik besar gaya sloshing pengaruh

    ketinggian air adalah sebagai berikut.

    (a)

    (b)

    Grafik 4.4 Gaya Sloshing pada Level Air 0,8 Meter

    diatas Permukan Tangki (a) Resultan gaya sumb x

    dan y (b) Resultan gaya sumb z

    Grafik 4.4 merupakan gambaran nilai

    Fsumb_x(t) dan Fsumb_y(t) yang mengakibatkan

    gerak rolling serta nilai Fsumb_z(t) yang

    mengakibatkan gerak pitching dalam keadan level air

    tangki berada pada 0,8 m diatas dasar tangki dimana

    nilai puncak Fsumb_x(t) dan Fsumb_y(t) adalah 3200

    N dan 16893 N sedangkan untuk Fsumb_z(t) nilai

    puncaknya 2160 N.

    (a)

    (b)

    Grafik 4.5 Gaya Sloshing pada Level Air 0,9 Meter

    diatas Permukan Tangki (a) Resultan gaya sumb x

    dan y (b) Resultan gaya sumb z

    Grafik 4.5 merupakan gambaran nilai

    Fsumb_x(t) dan Fsumb_y(t) yang mengakibatkan

    gerak rolling serta nilai Fsumb_z(t) yang

    mengakibatkan gerak pitching dalam keadan level air

    tangki berada pada 0,9 m diatas dasar tangki dimana

    nilai puncak Fsumb_x(t) dan Fsumb_y(t) mengalami

    peningkatan menjadi 3800 N dan 19227 N sedangkan

    untuk Fsumb_z(t) nilai puncaknya juga mengalami

    peningkatan menjadi 2287 N.

  • 6

    (a)

    (b)

    Grafik 4.6 Gaya Sloshing pada Level Air 1 Meter

    diatas Permukan Tangki ( Tepat ditengah ) (a)

    Resultan gaya sumb x dan y (b) Resultan gaya sumb

    z

    Grafik 4.6 merupakan gambaran nilai

    Fsumb_x(t) dan Fsumb_y(t) yang mengakibatkan

    gerak rolling serta nilai Fsumb_z(t) yang

    mengakibatkan gerak pitching dalam keadan level air

    tangki berada pada 1 m diatas dasar tangki dimana

    nilai puncak Fsumb_x(t) dan Fsumb_y(t) mengalami

    peningkatan menjadi 4500 N dan 20090 N sedangkan

    untuk Fsumb_z(t) nilai puncaknya juga mengalami

    peningkatan menjadi 2335.8 N

    (a)

    Grafik 4.7 Gaya Sloshing pada Level Air 1,1 Meter

    diatas Permukan Tangki(a) Resultan gaya sumb x dan

    y (b) Resultan gaya sumb z

    Grafik 4.7 merupakan gambaran nilai

    Fsumb_x(t) dan Fsumb_y(t) yang mengakibatkan

    gerak rolling serta nilai Fsumb_z(t) yang

    mengakibatkan gerak pitching dalam keadan level air

    tangki berada pada 1,1 m diatas dasar tangki dimana

    nilai puncak Fsumb_x(t) mengalami penurunan

    menjadi 3800 N dan Fsumb_y(t) masih mengalami

    peningkatan menjadi 21015 N sedangkan untuk

    Fsumb_z(t) nilai puncaknya mengalami penurunan

    menjadi 2287 N.

  • 7

    (a)

    (b)

    Grafik 4.8 Gaya Sloshing pada Level Air 1,2 Meter

    diatas Permukan Tangki

    Grafik 4.8 merupakan gambaran nilai

    Fsumb_x(t) dan Fsumb_y(t) yang mengakibatkan

    gerak rolling serta nilai Fsumb_z(t) yang

    mengakibatkan gerak pitching dalam keadan level air

    tangki berada pada 1, 2 m diatas dasar tangki dimana

    nilai puncak Fsumb_x(t) mengalami penurunan

    menjadi 3200 N dan Fsumb_y(t) masih mengalami

    peningkatan menjadi 22064 N sedangkan untuk

    Fsumb_z(t) nilai puncaknya mengalami penurunan

    menjadi 2160 N

    Dari hasil beberapa grafik dari grafik 4.4 -

    4.8 dapat dianalisa bahwa semakin tinggi level air

    terhadap dasar tangki tidak mengambarakan bahwa

    gaya yang mengakibatkan gerak sloshing rolling dan

    pinching akan semakin membesar secara keseluruhan

    terlihat Fsumb_x(t) dan Fsumb_z(t) akan semakin

    membesar saat mendekati garis tengah tangki

    berbeda dengan Fsumb_y(t) semakin besar jika

    level air meningkat hal ini lebih dikarenakan massa

    air akan semakin meningkat dengan meningkatnya

    level.

    4.3 Analisa Pengaruh Kontur Jalan Terhadap

    Kesetimbangan Mobil Tangki Tanpa Sloshing

    Pada pengujian kesetimbangan mobil tangki

    terhadap kontur permukaan jalan diberikan beberapa

    bentuk kontur jalan yang menggangu antara lain

    fungsi step terpotong dengan fungsi dan

    ((

    ) )

    ((

    ) ) ,

    dengan nilai kecepatan mobil tangki v = 15 m/s = 54

    km/jam , h1(t) adalah kontur jalan pada ban depan

    kanan, h2(t) adalah kontur jalan pada ban depan kiri,

    h3(t) adalah kontur jalan pada ban belakan kanan,

    h4(t) adalah kontur jalan pada ban belakang kiri.

    Adapun gambaran kontur jalan sebagai berikut.

    Grafik 4.9 Kontur Jalan

    Grafik 4.9 merupakan gambaran kontur

    jalan yang diterima mobil tangki yang akan

    menghasil getaran yang dipaparkan pada grafik 4.10

    – 4.14 .

    Dari kontur jalan ini nanti akan dapat

    mengganggu kesetimbangan dari mobil tangki

    adapun untuk mempermudah penganalisaan

    kesetimbangan mobil tangki diberikan penyimbolan

    untuk getaran dan gerakan yang terjadi pada mobil

    tangki adapun penyimbolannya sebagai berikut.

    y_(t) = getaran pada center grafitasi atau body

    mobil tangki (m)

    y1_1(t) = getaran pada roda depan sebelah kanan (m)

    y1_2(t) = getaran pada roda depan sebelah kiri (m)

    y1_3(t) = getaran pada roda belakang sebelah kanan

    (m)

    y1_4(t) = getaran pada roda belakang sebelah kiri

    (m)

    (rad)

    (rad)

  • 8

    Adapun analisa kesetimbangan dengan pengaruh

    kontur jalan grafik 4.9 adalah sebagai berikut.

    Grafik 4.10 Getaran pada Body Mobil dan gerak

    rolling dan pitching pada body mobil

    Grafik 4.10 merupakan gambaran getaran

    yang terjadi pada body mobil yang merupakan center

    grafitasi dari mobil tangki sekaligus gambaran gerak

    rolling dan pitching pada center grafitasi dapat

    terlihat bahwa nilai puncak getaran pada body mobil

    berkisar 0.12 m dengan rolling 0.18 rad dan pitching

    0.03 rad disini terlihat bahwa nilai maksimal pada

    getaran body mobil , rolling dan pitching tidak

    melebihi batas kemampuan sistem suspensi yaitu 0.3

    m dan 1.2 rad sehingga bagi para pengguna mobil

    tangki dalam mengoprasikan mobil tangki ini

    diperbolehkan menempuh kecepatan 15 m/s atau 54

    km/jam saat melalui kontur jalan step dengan tinggi

    0.1 m.

    Grafik 4.11 Getaran pada keempat Roda

    Grafik 4.11 merupakan gambaran getaran

    yang terjadi pada Pada keempat roda mobi secara

    berurutan y1_1(t) – y1_4(t) adalah roda depan kanan

    , roda depan kiri , roda belakang kanan dan roda

    depan kiri. Disini terlihat bahwa simpangan getaran

    pada setiap roda tidak lebih dari kemampuan

    maksimum sistem suspensi yaitu 0.3 m Adanya

    perbedaan getaran antara masing masing ban

    diakibatkan perbedaan massa dan konstanta pegas

    ban depan dan belakan serata karena perbedaan

    moment enersia pada sumbu x dan sumbu z.

    Sehingga bagi para pengguna mobil tangki dalam

    mengoprasikan mobil tangki ini diperbolehkan

    menempuh kecepatan 15 m/s atau 54 km/jam saat

    melalui kontur jalan step dengan tinggi 0.1 m.

    .

    4.4 Analisa Batas Kemapuan Sistem Suspensi

    Pada Mobil Tangki Terhadap Kontur Jalan

    yang Dilaluinya Tanpa Sloshing

    Pada pengujian batas kemapuan sistem suspensi

    pada mobil tangki terhadap kontur jalan diberikan

    beberapa bentuk kontur jalan yang menggangu antara

    lain fungsi step terpotong dengan fungsi seperti pada

    subbab 4.3 dengan ampiluto yang naikan menjadi 0.2

    dan 0.3 dikarenakan pada amplitudo sebelumnya 0.1

    tidak terjadi penyimpangan getaran yang melebihi

    batas kemampuan sistem suspensi untuk sekitar 0.3

    m. Selain itu pada analisa ini diberikan variasi

    kecepatan untuk menentukan kecepatan maksimum

    untuk dapat menghindari getaran yang melebihi

    kemampuan sistem suspensi.

    Pertama adalah peninjauan pada sistem suspensi

    pada bagian roda dimana roda berdasarkan perkiraan

    merupakan bagian yang paling besar mendapatkan

    beban getaran adapun hasil analisanya adalah sebagai

    berikut

    Grafik 4.12 Getaran pada roda dengan ampiltudo

    kontur jalan 0.2m dengan kecepatan 1 m/s

    Grafik 4.13 merupakan gambaran getaran

    yang terjadi pada roda disini terlihat bahwa getaran

    yang terjadi nilai puncaknya masih dibawah 0.3 m

    sekitar 0.27 m itu pun hanya terjadi pada roda

    sebelah kanan sedangkan pada roda sebelah kiri

    masih sekitar 1.8 m Sehingga bagi para pengguna

    mobil tangki dalam mengoprasikan mobil tangki ini

    diperbolehkan menempuh kecepatan 1 m/s atau 3.6

    km/jam saat melalui kontur jalan step dengan tinggi

    0.2 m.

  • 9

    Grafik 4.13 Getaran pada roda dengan ampiltudo

    kontur jalan 0.2m dengan kecepatan 2 m/s

    Grafik 4.13 merupakan gambaran getaran

    yang terjadi pada roda disini terlihat bahwa getaran

    yang terjadi nilai puncaknya sedikit diatas 0.3 m

    sekitar 0.32 m itu pun hanya terjadi pada roda

    sebelah kanan sedangkan pada roda sebelah kiri

    masih sekitar 1.85 m Sehingga bagi para pengguna

    mobil tangki dalam mengoprasikan mobil tangki ini

    diharapkan menempuh kecepatan kurang dari 2 m/s

    atau 7.2 km/jam saat melalui kontur jalan step

    dengan tinggi 0.2 m dikarenakan kemungkinan dapat

    mengakibatkan kerusakan pada roda sebelah kanan.

    Grafik 4.14 Getaran pada roda dengan ampiltudo

    kontur jalan 0.2m dengan kecepatan 3 m/s

    Grafik 4.14 merupakan gambaran getaran yang

    terjadi pada roda disini terlihat bahwa getaran yang

    terjadi nilai puncaknya jauh diatas 0.3 m sekitar 0.42

    m itu pun hanya terjadi pada roda sebelah kanan

    sedangkan pada roda sebelah kiri masih sekitar 1.9 m

    Sehingga bagi para pengguna mobil tangki dalam

    mengoprasikan mobil tangki ini dilarang menempuh

    kecepatan sampai 3 m/s atau 10.8 km/jam saat

    melalui kontur jalan step dengan tinggi 0.2 m

    dikarenakan kemungkinan besar dapat

    mengakibatkan kerusakan pada roda..

    Dari hasil grafik 4.12-4.14 dapat dilahat bahwa

    untuk kontur jalan yang berupa funsi step dengan

    amplitudo maksimum 0.2 batas maksimum kecepatan

    mobil tangki tidak boleh lebih atau sama dengan

    2m/s atau 7.2 km/jam.

    Selanjutnya adalah peninjauan terhadap

    kesetimbang pada body mobil sebagai center grafitasi

    adapun hasil analisanya adalah sebagai berikut

    Grafik 4.15 Getaran pada body mobil berserta gerak

    rolling dan pitching dengan ampiltudo kontur jalan

    0.2 m dengan kecepatan 3 m/s

    Grafik 4.15 menggambarkan getaran dan gerak

    rolling sekaligus pitching pada body mobil sebagai

    center grafitasi dengan ampiltudo kontur jalan 0.2 m

    dengan kecepatan 3 m/s terlihat bahwa getaran yang

    terjadi pada body mobil tersebut memiliki titik

    puncak 0.2 m yang tidak lebih besar dari batas

    kemapuan suspensi 0.3 m dengan gerak rolling dan

    pitching maksimum 0.31 rad dan 0.02 rad yang tidak

    lebih besar dari batas kemampuan suspensi 1.2 rad

    jika kita analisa terlihat bahwa kecepatan 3 m/s atau

    10.8 km/jam tidak dapat mengakibatkan kerusakan

    pada sistem suspensi center grafitasi sehingga tidak

    mengakibatkan rolling maupun pitching tapi jika kita

    lihat pada grafik 4.14 terlihat bahwa kecepatan 10.8

    km/jam saat melalui kontur step dengan amplitudo

    0.2 m dapat merusak roda maka disarankan pada

    pengguna mobil tangki untuk tidak mengemudi

    dengan kecepatan 10.8 km/jam saat melalui kontur

    jalan dengan amplitudo 0.2 m

  • 10

    Grafik 4.16 Getaran pada body mobil berserta gerak

    rolling dan pitching dengan ampiltudo kontur jalan

    0.2 m dengan kecepatan 5 m/s

    Grafik 4.16 menggambarkan getaran dan gerak

    rolling sekaligus pitching pada body mobil sebagai

    center grafitasi ampiltudo kontur jalan 0.2 m dengan

    kecepatan 5 m/s terlihat bahwa getaran yang terjadi

    pada body mobil tersebut memiliki titik puncak 0.22

    m yang tidak lebih besar dari batas kemapuan

    suspensi 0.3 m dengan gerak rolling dan pitching

    maksimum 0.35 rad dan 0.05 rad yang tidak lebih

    besar dari batas kemampuan suspensi 1.2 rad jika kita

    analisa terlihat bahwa kecepatan 5 m/s atau 18

    km/jam tidak dapat mengakibatkan kerusakan pada

    sistem suspensi center grafitasi sehingga tidak

    mengakibatkan rolling maupun pitching tapi jika kita

    lihat pada grafik 4.14 terlihat bahwa kecepatan 10.8

    km/jam saat melalui kontur step dengan amplitudo

    0.2 m dapat merusak roda maka disarankan pada

    pengguna mobil tangki untuk tidak mengemudi

    dengan kecepatan 18 km/jam saat melalui kontur

    jalan dengan amplitudo 0.2 m.

    Grafik 4.17 Getaran pada body mobil berserta gerak

    rolling dan pitching dengan ampiltudo kontur jalan

    0.3 mdengan kecepatan 1m/s

    Grafik 4.17 menggambarkan getaran dan gerak

    rolling sekaligus pitching pada body mobil sebagai

    center grafitasi dengan ampiltudo kontur jalan 0.3 m

    dengan kecepatan 1 m/s terlihat bahwa getaran yang

    terjadi pada body mobil tersebut memiliki titik

    puncak 0.19 m yang tidak lebih besar dari batas

    kemapuan suspensi 0.3 m dengan gerak rolling dan

    pitching maksimum 0.29 rad dan 0.04 rad yang tidak

    lebih besar dari batas kemampuan suspensi 1.2 rad

    jika kita analisa terlihat bahwa kecepatan 1 m/s atau

    3.6 km/jam tidak dapat mengakibatkan kerusakan

    pada sistem suspensi center grafitasi sehingga tidak

    mengakibatkan rolling maupun pitching sehingga

    bagi para penguna mobil tangki ini diperbolehkan

    untuk berkendara dengan kecepatan 1m/s atau 3.6

    km/jam saat melalui kontur jalan dengan amplitudo

    0.3 m.

    Grafik 4.18 Getaran pada body mobil berserta gerak

    rolling dan pitching dengan ampiltudo kontur jalan

    0.3 m dengan kecepatan 3m/s

    Grafik 4.18 menggambarkan getaran dan gerak

    rolling sekaligus pitching pada body mobil sebagai

    center grafitasi dengan ampiltudo kontur jalan 0.3 m

    dengan kecepatan 3 m/s terlihat bahwa getaran yang

    terjadi pada body mobil tersebut memiliki titik

    puncak 0.29 m yang mendekati dari batas kemapuan

    suspensi 0.3 m dengan gerak rolling dan pitching

    maksimum 0.4 rad dan 0.07 rad yang tidak lebih

    besar dari batas kemampuan suspensi 1.2 rad jika kita

    analisa terlihat bahwa kecepatan 3 m/s atau 7.2

    km/jam tidak dapat mengakibatkan kerusakan pada

    sistem suspensi center grafitasi sehingga tidak

    mengakibatkan rolling maupun pitching sehingga

    bagi para penguna mobil tangki ini diperbolehkan

    untuk berkendara dengan kecepatan 3m/s atau 7.6

    km/jam saat melalui kontur jalan dengan amplitudo

  • 11

    0.3 m namun untuk berjaga jaga disarankan untuk

    menempuh kecepatan dibawah 7.6 km/jam karena

    kecepatan ini mengakibatkan getaran yang hampir

    mencapai batas maksimum kemampuan sistem

    suspensi.

    Grafik 4.19 Getaran pada body mobil berserta gerak

    rolling dan pitching dengan ampiltudo kontur jalan

    0.3 m dengan kecepatan 5 m/s

    Grafik 4.19 menggambarkan getaran dan gerak

    rolling sekaligus pitching pada body mobil sebagai

    center grafitasi dengan ampiltudo kontur jalan 0.3 m

    dengan kecepatan 5 m/s terlihat bahwa getaran yang

    terjadi pada body mobil tersebut memiliki titik

    puncak 0.32 m yang telah melebihi dari batas

    kemapuan suspensi 0.3 m dengan gerak rolling dan

    pitching maksimum 0.4 rad dan 0.07 rad yang tidak

    lebih besar dari batas kemampuan suspensi 1.2 rad

    jika kita analisa terlihat bahwa kecepatan 5 m/s atau

    10.3 km/jam dapat mengakibatkan kerusakan pada

    sistem suspensi center grafitasi sehingga

    mengakibatkan rolling maupun pitching sehingga

    bagi para pengguna mobil tangki ini dianjurkan untuk

    tidak mengemudi dengan kecepatan 5 m/s atau 18

    km/jam saat melalui kontur jalan dengan amplitudo

    0.3 m

    Dari hasil grafik 4.16-4.20 didapatkan bahwa

    pada kesetimbangan pada body mobil sebagai center

    grafitasi saat melewati kontur jalan fungsi step

    dengan amplitudo maksimum sebesar 0.2 m sistem

    suspensi masih dapat masih dapat menanggulangi

    getaran sedangkan pada kontur jalan fungsi step

    dengan amplitudo maksimum sebesar 0.3 m getaran

    yang dapat ditangani sistem suspensi terjadi jika

    mobil tidak lebih cepat dari 3 m/s atau 7.2 km/jam

    4.5 Analisa Batas Kemapuan Sistem Suspensi

    Pada Mobil Tangki Terhadap Kontur Jalan

    yang Dilaluinya Dengan Sloshing

    Pada pengujian batas kemapuan sistem suspensi

    pada mobil tangki terhadap kontur jalan diberikan

    beberapa bentuk kontur jalan yang menggangu antara

    lain fungsi step terpotong dengan fungsi seperti pada

    subbab 4.3 dengan ampiluto yang dinaikan menjadi

    0.2 dan 0.3 dikarenakan pada amplitudo sebelumnya

    0.1 tidak terjadi penyimpangan getaran yang melebihi

    batas kemampuan sistem suspensi untuk sekitar 0.3

    m. Selain itu pada analisa ini diberikan variasi

    kecepatan untuk menentukan kecepatan maksimum

    untuk dapat menghindari getaran yang melebihi

    kemampuan sistem suspensi.

    Pertama sebelum kita menganalisa pengaruh

    sloshing dan kontur jalan sekaligus. Kita akan

    melihat penangaruh gaya maksimal sloshing terhadap

    getaran pada mobil tangki sebagai berikut .

    Grafik 4.20 Getaran pada body mobil berserta gerak

    rolling dan pitching dengan pengaruh gaya sloshing

    maksimum.

    Grafik 4.20 mengambarkan getaran pada body

    mobil berserta gerak rolling dan pitching dengan

    pengaruh gaya sloshing maksimum terlihat bahwa

    nilai puncak maksimum 0.05 m yang tidak lebih

    besar dari batas kemapuan suspensi 0.3 m dengan

    gerak rolling dan pitching maksimum 0.056 rad dan

    0.01 rad yang tidak lebih besar dari batas kemampuan

    suspensi 1.2 rad

    Grafik 4.21 Getaran pada roda dengan pengaruh gaya

    sloshing maksimum

    . Grafik 4.21 merupakan gambaran getaran yang

    terjadi pada roda disini terlihat bahwa getaran yang

  • 12

    terjadi nilai puncaknya masih jauh dibawah 0.3 m

    secara berurutan sekitar 0.03 m,0.01 m, 0.012 m,

    0.008 m dan semuanya tidak melebihi batas

    kemampuan sistem suspensi.

    Berdasarkan hasil analisa pada grafik 4.21 dan

    4.22 dapan simpulkan bahwa gerak sloshing yang

    terjadi tidak akan mobil tangki berguling atau

    merusak sistem suspensi mobil selama kontur jalan

    masih rata sehingga untuk penggunaan mobil tangki

    ini pengguna tidak perlu khawatit akan terguling saat

    kontur jalan rata.

    Selanjutnya adalah peninjauan pada sistem

    suspensi pada bagian roda dimana roda berdasarkan

    perkiraan merupakan bagian yang paling besar

    mendapatkan beban getaran adapun hasil analisanya

    adalah sebagai berikut

    Grafik 4.22 Getaran pada roda dengan ampiltudo

    kontur jalan 0.2 m, kecepatan 1 m/s

    Grafik 4.22 merupakan gambaran getaran yang

    terjadi pada roda disini terlihat bahwa getaran yang

    terjadi nilai puncaknya telah melebihi 0.3 m untuk

    roda depan sebelah kanan . secara berurutan nilai

    puncaknya 0.31 m,0.18 m, 0.28 m, 0.19 m sehingga

    dapat kita katakan bahwa pada roda depan sebelah

    kanan kemungkinan akan mengalami kerusakan

    sehingga untuk pengunan mobil tangki ini diharapkan

    untuk tidak melewati jalan dengan amplitudo kontur

    0.2 m atau lebih karena meskipun mobil tangki

    dijalankan dengan kecepatan rendah masih ada

    peluang kerusakan yang besar.

    Grafik 4.23 Getaran pada roda dengan ampiltudo

    kontur jalan 0.15 m, kecepatan 1m/s

    Grafik 4.23 merupakan gambaran getaran

    yang terjadi pada roda disini terlihat bahwa getaran

    yang terjadi nilai puncaknya tidak melebihi 0.3 m .

    secara berurutan nilai puncaknya 0.23 m, 0.17 m,

    0.21 m, 0.19 m sehingga dapat kita katakan bahwa

    pada seluruh roda kemungkinan tidak akan

    mengalami kerusakan sehingga untuk pengunan

    mobil tangki ini diperbolehkan untuk melewati jalan

    dengan amplitudo kontur 0.1.5 m dengan kecepatan 1

    m/s atau 3.6 km/jam.

    Grafik 4.24 Getaran pada roda dengan ampiltudo

    kontur jalan 0.15m, kecepatan 3 m/s

    Grafik 4.24 merupakan gambaran getaran yang

    terjadi pada roda disini terlihat bahwa getaran yang

    terjadi nilai puncaknya sedikit melebihi 0.3 m pada

    roda depan. secara berurutan nilai puncaknya 0.32

  • 13

    m, 0.15 m, 0.25 m, 0.18 m sehingga dapat kita

    katakan bahwa pada roda depan sebelah kanan

    kemungkinan akan mengalami kerusakan sehingga

    untuk pengunan mobil tangki ini diharapkan untuk

    tidak melewati jalan dengan amplitudo kontur 0.15 m

    dengan kecepatan 3m/s atau lebih karena meskipun

    mobil tangki ada peluang kerusakan yang besar

    terutama pada roda depan kanan.

    Grafik 4.25 Getaran pada roda dengan ampiltudo

    kontur jalan 0.15m, kecepatan 5 m/s

    Grafik 4.25 merupakan gambaran getaran

    yang terjadi pada roda disini terlihat bahwa getaran

    yang terjadi nilai puncaknya jauh melebihi 0.3 m .

    secara berurutan nilai puncaknya 0.37 m, 0.14 m,

    0.26 m, 0.18 m dengan melihat grafik 4.24

    sebelumnya dapat kita pastikan bahwa pada roda

    depan sebelah kanan kemungkinan akan mengalami

    kerusakan sehingga untuk pengunan mobil tangki ini

    diharapkan untuk tidak melewati jalan dengan

    amplitudo kontur 0.15 m dengan kecepatan 3m/s atau

    lebih karena meskipun mobil tangki ada peluang

    kerusakan yang besar terutama pada roda depan

    kanan.

    Berdasarkan hasil analisa pada grafik 4.22

    dan 4.25 dapan simpulkan bahwa kontur jalan fungsi

    step dengan amplitudo 0.2 m dengan tambahan gerak

    sloshing tidak disarankan melalui kontur jalan

    tersebut karena akan merusak sistem suspensi roda

    depan sebelah kanan sedang amplitudo 0.15 m

    kecepatan mobil maksimum yang diperbolehkan

    adalah tidak melebihi 3 m/s atau 10,8 km/jam .

    Selanjutnya untuk analisa respon dari mobil

    tangki yang selain mengalami sloshing jaga melewati

    kontur jalan step dengan amplitudo 0.2 m dan 0.3 m.

    Grafik 4.26 Getaran pada body mobil berserta gerak

    rolling dan pitching dengan ampiltudo kontur jalan

    0.2 dengan kecepatan 25 m/s dengan pengaruh

    sloshing

    Grafik 4.26 mengambarkan getaran pada body

    mobil berserta gerak rolling dan pitching dengan

    pengaruh gaya sloshing maksimum berserta kontur

    jalan amplitudo 0.2 m dengan kecepatan 25 m/s

    terlihat bahwa nilai puncak maksimum 0.27 m yang

    tidak lebih besar dari batas kemapuan suspensi 0.3 m

    dengan gerak rolling dan pitching maksimum 0.4 rad

    dan 0.05 rad yang tidak lebih besar dari batas

    kemampuan suspensi 1.2 rad sehingga dapat dibilang

    saat melewati jalan dengan kontur dengan amplitudo

    0.2 m kemungkinan besar mobil tidak akan sampai

    terguling tetapi jika kita tinjau pada grafik 4.22

    terlihat bahwa kontur jalan seperti ini dapat merusak

    sistem suspesi pada roda sehingga disarankan pada

    pengguna mobil tangki ini agar lebih waspada saat

    melewati kontur jalan seperti ini karena meskipun

    tidak dapat menimbulkan mobil tangki terguling tapi

    kemungkinana dapat mengalami kerusakan pada

    sistem suspensi roda.

  • 14

    Grafik 4.27 Getaran pada body mobil berserta gerak

    rolling dan pitching dengan ampiltudo kontur jalan

    0.3 m dengan kecepatan 1 m/s dengan pengaruh

    sloshing

    Grafik 4.27 mengambarkan getaran pada body

    mobil berserta gerak rolling dan pitching dengan

    pengaruh gaya sloshing maksimum berserta kontur

    jalan amplitudo 0.3 m dengan kecepatan 1 m/s

    terlihat bahwa nilai puncak maksimum 0.2 m yang

    tidak lebih besar dari batas kemapuan suspensi 0.3 m

    dengan gerak rolling dan pitching maksimum 0.31

    rad dan 0.04 rad yang tidak lebih besar dari batas

    kemampuan suspensi 1.2 rad sehingga dapat dibilang

    saat melewati jalan dengan kontur dengan amplitudo

    0.3 m kemungkinan besar mobil tidak akan sampai

    terguling

    Grafik 4.27 Getaran pada body mobil berserta gerak

    rolling dan pitching dengan ampiltudo kontur jalan

    0.3 dengan kecepatan 3 m/s dengan pengaruh

    sloshing

    Grafik 4.27 mengambarkan getaran pada body

    mobil berserta gerak rolling dan pitching dengan

    pengaruh gaya sloshing maksimum berserta kontur

    jalan amplitudo 0.3 m dengan kecepatan 3 m/s

    terlihat bahwa nilai puncak maksimum 0.28 m yang

    tidak lebih besar dari batas kemapuan suspensi 0.3 m

    dengan gerak rolling dan pitching maksimum 0.44

    rad dan 0.07 rad yang tidak lebih besar dari batas

    kemampuan suspensi 1.2 rad sehingga dapat dibilang

    saat melewati jalan dengan kontur dengan amplitudo

    0.3 m kemungkinan besar mobil tidak akan sampai

    terguling tetapi jika kita tinjau pada grafik 4.22

    terlihat bahwa kontur jalan seperti ini dapat merusak

    sistem suspesi pada roda sehingga disarankan pada

    pengguna mobil tangki ini agar lebih waspada saat

    melewati kontur jalan seperti ini karena meskipun

    tidak dapat menimbulkan mobil tangki terguling tapi

    kemungkinana dapat mengalami kerusakan pada

    sistem suspensi roda.

    Grafik 4.28 Getaran pada body mobil berserta gerak

    rolling dan pitching dengan ampiltudo kontur jalan

    0.3 m dengan kecepatan 5 m/s dengan pengaruh

    sloshing

    Grafik 4.28 mengambarkan getaran pada body

    mobil berserta gerak rolling dan pitching dengan

    pengaruh gaya sloshing maksimum berserta kontur

    jalan amplitudo 0.3 m dengan kecepatan 5 m/s

    terlihat bahwa nilai puncak maksimum 0.33 m yang

    lebih besar dari batas kemapuan suspensi 0.3 m

    dengan gerak rolling dan pitching maksimum 0.51

    rad dan 0.08 rad yang tidak lebih besar dari batas

    kemampuan suspensi 1.2 rad kemungkinan besar

    mobil tangki akan terguling sehingga sangat

    disarankan untuk tidak menempuh kecepatan 5 m/s

    atau 18 km/jam atau lebih.

    Berdasarkan hasil analisa pada grafik 4.26 dan

    4.28 dapat simpulkan bahwa kontur jalan fungsi step

    dengan amplitudo 0.2m dengan tambahan gerak

    sloshing yang terjadi tidak akan mobil tangki

    berguling atau merusak sistem suspensi karena tidak

    melebihi batas maksimum kemampuan suspensi

    sedang amplitudo 0.3 m kecepatan mobil maksimum

    yang diperbolehkan adalah tidak melebihi 3 m/s atau

    10,8 km/jam

    BAB V

    KESIMPULAN DAN SARAN

    5.1 Kesimpulan

    Adapun hasil kesimpulan berdasarkan hasil

    analisa data perhitungan pengaruh kontur jalan dan

    gaya sloshing terhadap kesetimbangan mobil tangki

    dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut .

    1. Berdasarkan analisa pengaruh bentuk tanki dapat dinyatakan bahwa bentuk tangki sangat

    berpengaruh untuk besar nilai gaya sloshing

  • 15

    yang didapatkan jika nilai a dari tangki

    semakin besar maka gaya sloshing juga

    semakin besar. Dalam perhitungan

    dinyatakan untuk nilai a = 1m dan b =1 m

    maka Fsumb_x = 4500 N Fsumb_y(t) =

    18008 N Fsumb_z(t) = 244,6 N dan jika a =

    1,4 b =1 maka ada peningkatan menjadi

    Fsumb_x = 4500 N Fsumb_y(t) = 24118N

    Fsumb_z(t) = 2542,5 N.

    2. Berdasarkan analisa pengaruh Level air pada tangki terhadap gaya sloshing yang terjadi

    dapat dinyatakan bahwa semakin level air

    mendekati garis tengah tangki akan

    mengakibatkan gaya sloshing semakin besar

    kecuali untuk komponen Fsumb_y(t) semakin

    tinggi level air semakin besar karena

    mengaruh pertambahan massa air. Dalam

    perhitungan dapat dinyatakan bahwa untuk

    level 0,8 m diatas dasar tangki memiliki

    Fsumb_x = 3200 N Fsumb_y(t) = 16893 N

    Fsumb_z(t) = 2160 N , untuk level 1 m diatas

    dasar tangki atau pada garis tengah tangki

    Fsumb_x = 4500 N Fsumb_y(t) = 20090 N

    Fsumb_z(t) = 2335.8 N dan untuk dan untuk

    level 1,2 m diatas dasar tangki Fsumb_x =

    3200 N Fsumb_y(t) = 22064 N Fsumb_z(t) =

    2160 N.

    3. Berdasarkan analisa batas kemapuan sistem suspensi pada mobil tangki terhadap kontur

    jalan yang dilaluinya tanpa sloshing

    kesetimbangan pada body mobil sebagai

    center grafitasi saat melewati kontur jalan

    fungsi step dengan amplitudo maksimum

    sebesar 0.2 m sistem suspensi masih dapat

    masih dapat menanggulangi getaran

    sedangkan pada kontur jalan fungsi step

    dengan amplitudo maksimum sebesar 0.3 m

    getaran yang dapat ditangani sistem suspensi

    terjadi jika mobil tidak lebih cepat dari 3 m/s

    atau 7.2 km/jam

    4. Berdasarkan analisa batas kemapuan sistem suspensi pada mobil tangki terhadap kontur

    jalan yang dilaluinya dengan sloshing

    didapatkan kesetimbangan pada body mobil

    sebagai center grafitasi saat melewati kontur

    jalan fungsi step dengan amplitudo 0.2 m

    dengan tambahan gerak sloshing yang terjadi

    tidak akan mobil tangki berguling atau

    merusak sistem suspensi karena tidak

    melebihi batas maksimum kemampuan

    suspensi sedang amplitudo 0.3 m kecepatan

    mobil maksimum yang diperbolehkan adalah

    tidak melebihi 3 m/s atau 10,8 km/jam.

    5.2 Saran

    Adapun saran yang dapat dicantumkan

    untuk dapat meningkatkan kualiatas penelitian

    selanjutnya adalah sebagai berikut.

    1. Pada pemodelan gerak sloshing pada tangki selajutnya diharapkan hal hal

    yang berkaitan dengan tekanan pada

    tangki dan material tangki itu sendiri

    2. Pada selanjutnya diharapkan getaran getaran yang terjadi dapat dikontrol

    dengan menambahkan kontrol aktif

    suspensi dengan mengunakan metode

    seperti LQR

    BIODATA PENULIS

    RIWAYAT PENDIDIKAN :

    SDN Gladak Anyar 2 Pamekasan (1995-2001)

    SLTP 2 PAMEKASAN (2002-2004) SMAN 1 PAMEKASAN (2005-2007) TEKNIK FISIKA ITS SURABAYA (2007-

    SEKARANG)