Upload
doanthien
View
241
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
ANALISIS ASUHAN KEPERAWATAN DENGAN PEMENUHAN
KEBUTUHAN DASAR KOPING/TOLERANSI STRES DI RUANG ASTER
RSUD PROF. DR. MARGONO SOEKARJO PURWOKERTO
KARYA ILMIAH AKHIR NERS
Disusun Oleh:
Ade Puspitasari, S. Kep
A31600857
KEPERAWATAN ANAK
PROGRAM STUDI PROFESI NERS
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MUHAMMADIYAH
GOMBONG
2017
i
ANALISIS ASUHAN KEPERAWATAN DENGAN PEMENUHAN
KEBUTUHAN DASAR KOPING/TOLERANSI STRES DI RUANG ASTER
RSUD PROF. DR. MARGONO SOEKARJO PURWOKERTO
KARYA ILMIAH AKHIR NERS
Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Ners
Disusun Oleh:
Ade Puspitasari, S. Kep
A31600857
KEPERAWATAN ANAK
PROGRAM STUDI PROFESI NERS
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MUHAMMADIYAH
GOMBONG
2017
i
ANALISIS ASUHAN KEPERAWATAN DENGAN PEMENUHAN
KEBUTUHAN DASAR KOPING/TOLERANSI STRES DI RUANG ASTER
RSUD PROF. DR. MARGONO SOEKARJO PURWOKERTO
KARYA ILMIAH AKHIR NERS
Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Ners
Disusun Oleh:
Ade Puspitasari, S. Kep
A31600857
KEPERAWATAN ANAK
PROGRAM STUDI PROFESI NERS
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MUHAMMADIYAH
GOMBONG
2017
i
ANALISIS ASUHAN KEPERAWATAN DENGAN PEMENUHAN
KEBUTUHAN DASAR KOPING/TOLERANSI STRES DI RUANG ASTER
RSUD PROF. DR. MARGONO SOEKARJO PURWOKERTO
KARYA ILMIAH AKHIR NERS
Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Ners
Disusun Oleh:
Ade Puspitasari, S. Kep
A31600857
KEPERAWATAN ANAK
PROGRAM STUDI PROFESI NERS
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MUHAMMADIYAH
GOMBONG
2017
ii
iii
iv
v
vi
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis hanturkan kehadirat Alloh SWT karena atas limpahan
karunia dan Rahmat-Nya, penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis Akhir dengan
judul : “Analisis asuhan keperawatan dengan pemenuhan kebutuhan dasar
koping/toleransi stres di ruang Aster RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo
Purwokerto”
Karya Tulis Akhir ini disusun sebagai dasar untuk memenuhi syarat
memperoleh gelar profesi di Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKES)
Muhammadiyah Gombong. Selama proses penulisan karya tulis akhir ini, penulis
banyak mendapat bimbingan, dorongan, serta bantuan dari berbagai pihak. Untuk
itu pada kesempatan ini perkenankanlah penulis dengan segala kerendahan hati
dan penuh rasa syukur menyampaikan terima kasih yang setulusnya kepada :
1. Herniyatun, M. Kep. Sp. Mat selaku Ketua Sekolah Tinggi Ilmu
Kesehatan Muhammadiyah Gombong.
2. Isma Yuniar, M. Kep. Ns selaku Ketua Program Studi Profesi Ners
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Muhammadiyah Gombong.
3. Wuri Utami, M. Kep. Ns selaku Pembimbing akademik yang telah
memberikan bimbingan, saran, dan masukan dalam pembuatan karya tulis
akhir ini.
4. Dr. Haryadi Ibnu Junaidi, Sp. B selaku Direktur Rumah Sakit Prof. Dr.
Margono Soekarjo Purwokerto yang telah memberikan ijin serta
memfasilitasi penulis dalam melaksanakan pengelolaan pasien.
5. Unang Wirastri, M. Kep., Ns., Sp. Kep. An selaku penguji klinik yang
telah memberikan saran dan masukan kepada penulis dalam penyelesaian
karya tulis ini.
6. Seluruh dosen dan staff karyawan Program Studi Keperawatan STIKes
Muhammadiyah Gombong yang telah membantu dalam penyusunan karya
tulis ini.
7. Orang tua dan keluarga yang telah memberikan dukungan baik secara
moril ataupun materil dalam penyusunan karya tulis ini.
vii
8. Teman-teman seperjuangan mahasiswa Program Studi Profesi Ners
Keperawatan tahun akademik 2016-2017 yang selalu memberikan
semangat.
9. Pasien dan keluarga pasien yang telah bersedia bekerja sama sehingga
karya ilmiah akhir ners ini terbentuk.
Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam penulisan
Karya Tulis Akhir ini, oleh karena itu peneliti berterimakasih atas segala saran
dan masukan yang diberikan demi perbaikan karya tulis ini.
Gombong, 15 Agustus 2017
Penulis,
viii
ix
Program Studi Profesi NersSekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Muhammadiyah GombongKIAN, Agustus 2017
Ade Puspitasari), Wuri Utami2), Unang Wirastri3)
ANALISIS ASUHAN KEPERAWATAN DENGAN PEMENUHAN KEBUTUHANDASAR KOPING/TOLERANSI STRES DI RUANG ASTER
RSUD PROF. DR. MARGONO SOEKARJOPURWOKERTO
xiv+ 47 halaman+ 2 tabel+ 4 lampiran
Latar belakang: Anak yang masuk rumah sakit (Hospitalisasi) akan mendapat banyakperlakukan seperti pemeriksaan tanda vital, pengambilan sampel darah, hinggapemasangan infus. Hal ini akan menimbulkan nyeri dan dapat menyebabkan anak cemassaat bertemu petugas kesehatan. Kecemasan atau ansietas adalah perasaan tidak nyamanatau kekhawatiran yang samar disertai respon otonom. Anak yang mengalami cemas akanmemberikan respon berupa perubahan perilaku seperti menangis, tidak nafsu makan, sulittidur dan lain-lain. Banyak cara yang dapat dilakukan untuk mengatasi kecemasan padaanak, salah satunya adalah terapi bermain.Tujuan umum: Menjelaskan asuhan keperawatan pada pasien dengan pemenuhankebutuhan dasar koping/ toleransi stres.Hasil analisis: Masalah keperawatan yang diambil penulis yaitu koping/toleransi stres.Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x24 jam dengan inovasi terapi bermain:mewarnai gambar, didapatkan hasil terapi bermain: mewarnai gambar mampumenurunkan tingkat kecemasan pada anak.Rekomendasi: Terapi bermain: mewarnai gambar terbukti mampu menurunkan tingkatkecemasan anak akibat hospitalisasi, karena melalui terapi bermain dapat mengalihkanrasa sakitnya pada permainan (distraksi) dan relaksasi melalui kesenangannya melakukanpermainan.Kata kunci: Koping/toleransi stress, mewarnai gambar, terapi bermain
1) Mahasiswa Profesi Ners STIKES Muhammadiyah Gombong2) Dosen Pembimbing I Program Studi Profesi Ners STIKES Muhammadiyah Gombong3) Pembimbing Klinik RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo Purwokerto
x
Profession Ners ProgramMuhammadiyah Health Science Institute of GombongKIAN, August 2017
Ade Puspitasari1), Wuri Utami2), Unang Wirastri3)
ANALYSIS OF NURSING ASSURANCE WITH FULL BASED COOPERATIONREQUIREMENT / STRESS TOLERANCE IN ASTER ROOM
RSUD PROF. DR. MARGONO SOEKARJOPURWOKERTO
Background: Children who are hospitalized (Hospitalization) will get many treatmentssuch as examination of vital signs, blood sampling, to the installation of infusion. Thiswill cause pain and may cause an anxious child to meet a health worker. Anxiety oranxiety is a feeling of uneasiness or a vague worry accompanied by an autonomousresponse. Children who experience anxiety will respond to changes in behavior such ascrying, no appetite, difficulty sleeping and others. Many ways can be done to overcomeanxiety in children, one of them is play therapy.General Objectives: Describe nursing care in patients with basic coping / stresstolerance needs.Result of analysis: Nursing problem taken by writer that is koping / tolerance of stress.After 3x24 hours of nursing action with the innovation of play therapy: coloring thepicture, the results obtained play therapy: coloring the image can reduce the level ofanxiety in children.Recommendation: Therapeutic play: coloring the images proved to reduce the anxietylevel of children due to hospitalization, because through play therapy can divert the painin the game (distraction) and relaxation through the fun of doing the game.Keywords: Koping / stress tolerance, coloring the picture, play therapy
1) Student of Muhammadiyah Health Science Institute of Gombong2) Research Consultant1 Muhammadiyah Health Science Institute of Gombong3) Clinical Consultant2 RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo Purwokerto
xi
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL .......................................................................................... i
HALAMAN ORISINALITAS ........................................................................... ii
HALAMAN PLAGIARISME ........................................................................... iii
HALAMAN PERSETUJUAN............................................................................ iv
HALAMAN PENGESAHAN............................................................................. v
KATA PENGANTAR ....................................................................................... vi
HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ..................................................... vii
ABSTRAK ......................................................................................................... viii
ABSTRACT ....................................................................................................... ix
DAFTAR ISI ...................................................................................................... x
DAFTAR TABEL .............................................................................................. xiv
DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................... xv
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang .................................................................................. 1
B. Tujuan Penelitian ............................................................................... 4
D. Manfaat Penelitian ............................................................................. 5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Konsep dasar masalah keperawatan................................................... 6
1. Kecemasan ................................................................................. 6
2. Tanda gejala ................................................................................. 6
3. Faktor-faktor yang mempengaruhi kecemasan ............................ 7
4. Patofisiologi ................................................................................ 9
xii
5. Respon kecemasan ...................................................................... 9
6. Alat ukur kecemasan ................................................................... 10
B. Asuhan Keperawatan ......................................................................... 12
1. Pengkajian ................................................................................... 12
a. Anak usia prasekolah............................................................... 12
b. Tahap perkembangan .............................................................. 12
c. Fokus pengkajian .................................................................... 14
d. Pemeriksaan fisik .................................................................... 15
2. Diagnosa Keperawatan................................................................. 15
3. Intervensi ..................................................................................... 15
4. Intervensi mewarnai gambar ....................................................... 18
BAB III LAPORAN MANAJEMEN KASUS KELOLAAN
A. Profil Lahan Praktik .......................................................................... 21
1. Visi, Misi dan Motto Rumah Sakit .............................................. 21
2. Gambaran ruangan tempat praktek ............................................. 21
3. Jumlah Kasus di Ruangan ........................................................... 23
4. Pelayanan dan penanganan penyakit di ruangan.......................... 24
B. Ringkasan proses Asuhan Keperawatan ............................................ 24
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Analisis Karakteristik Pasien ............................................................ 41
B. Analisis Masalah Keperawatan ......................................................... 42
C. Analisis salah satu intervensi yang dikaitkan dengan konsep dan
hasil penelitian terkait ........................................................................ 43
D. Inovasi tindakan keperawatan untuk pemecah kasus ........................ 45
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan ........................................................................................ 47
B. Saran .................................................................................................. 48
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN – LAMPIRAN
xiii
DAFTAR TABEL
Tabel 3. 1 Distribusi frekuensi 10 besar penyakit di ruang Aster ...................... 23
Tabel 4. 1 Distribusi frekuensi anak yang mengalami kecemasan
diruang Aster .................................................................................. 66
xiv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Jurnal
Lampiran 2 Lembar bimbingan
Lampiran 3 Asuhan Keperawatan
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Banyak penyakit yang mengharuskan anak-anak masuk Rumah
Sakit. Di Amerika Serikat diperkirakan jumlah anak yang dirawat setiap
tahunnya sekitar 5% dan belum termasuk kasus bedah elektif anak (Simon &
Tiedeman, dalam Purwandari 2009). Angka kesakitan anak di Indonesia
berdasarkan Survei Kesehatan Nasional (Susenas) tahun 2010 di daerah
perkotaan berdasarkan kelompok usia 0-4 tahun sebesar 25,8%, usia 5-12
tahun sebanyak 14,91%, usia 13-15 tahun sekitar 9,1%, usia 16-21 tahun
sebesar 8,13% (Apriany, 2013). Di Kabupaten Banyumas angka kesakitan
kesakitan polio diperkirakan 2 diantara 100.000 anak usia <15 tahun, angka
kesakitan akibat demam berdarah tahun 2014 sebesar 10,5/100.000 penduduk,
dan angka kesakitan anak paling tinggi terjadi pada penyakit diare dengan
jumlah penderita 214/1000 penduduk (Profil Kesehatan Banyumas, 2014).
Anak yang masuk rumah sakit (Hospitalisasi) akan terlepas dari
kehidupan kesehariannya yang menyenangkan seperti bermain, bertemu
dengan teman, atau bertemu dengan orang yang disayang. Saat berada
dirumah sakit anak akan mendapat perlakuan seperti pemeriksaan tanda vital,
pengambilan sampel darah, sampai pemasangan infus, hal ini tentu
menimbulkan rasa nyeri dan dapat menjadikan anak takut untuk bertemu
dengan tenaga kesehatan. Prevalensi kecemasan anak saat menjalani
hospitalisasi mencapai 75% (Ella, 2015).
Kecemasan atau ansietas adalah perasaan tidak nyaman atau
kekhawatiran yang samar disertai respon otonom (Heather, 2015). Pada masa
prasekolah (3-5 tahun) reaksi anak terhadap hospitalisasi adalah menolak
makan, sering bertanya, menangis perlahan, dan tidak kooperatif terhadap
petugas kesehatan. Perawat sebagai tenaga kesehatan yang kontak langsung
1
2
dengan pasien selama 24 jam harus memahami respon kecemasan anak akibat
hospitalisasi. Banyak intervensi yang bisa diterapkan untuk mengurangi
kecemasan anak antaralain terapi bermain, program Meet Me at Mount Sinai
(MMMS), Psychological Preparation Intervention (PPI), pre medikasi
sedatif, terapi musik, akupuntur, a self enganging art, dan penggunaan
boneka (Purwandari, 2009). Penggunaan warna warna yang cerah pada
pakaian petugas kesehatan juga mampu menurunkan kecemasan anak (Andi,
2012).
Terapi bermain adalah terapi yang menenangkan yaitu salah satu
intervensi keperawatan yang digunakan untuk mengurangi ansietas pada
pasien yang mengalami distres akut (Bulechek, 2012). Bermain merupakan
pekerjaan atau aktivitas anak yang sangat penting, melalui bermain anak
semakin mengembangkan kemampuan dan ketrampilan motorik, kemampuan
kognitif, dan menjadi percaya diri (Martin, 2008). Aktivitas bermain yang
bisa dilakukan di rumah sakit tentu bukan permainan yang membutuhkan
banyak energi. Permainan yang bisa dilakukan di rumah sakit antara lain
menggambar, mewarnai, menyanyi, serta permainan lainnya. Disamping tidak
membutuhkan banyak energi jenis permainan yang dilakukan harus sesuai
dengan umur anak agar tingkat perkembangan anak tidak terganggu.
Tingkat perkembangan anak pada usia prasekolah (4-6 tahun)
antaralain mengambil makan, berpakaian tanpa bantuan, menggambar garis,
mewarnai gambar, mampu menyebutkan warna, berjalan naik tangga,
menendang bola ke depan, dan lain sebagainya (Istiqomah, 2014). Salah satu
jenis permainan yang dapat dilakukan pada anak usia prasekolah saat di
rumah sakit adalah mewarnai, karena jenis permainan ini tidak membutuhkan
banyak energi, peralatan serta biaya. Selain itu dengan mewarnai anak
mampu mengembangkan kreatifitas, imajinasi dan perasaannya
(Purwaningsih, 2009).
Banyak penelitian yang menjelaskan bahwa dengan aktifitas
mewarnai dapat menurunkan kecemasan anak akibat hospitalisasi. Penelitian
yang dilakukan oleh Aizah (2014) tentang upaya menurunkan tingkat stres
3
hospitalisasi dengan aktifitas mewarnai gambar pada anak usia 4-6 tahun
diruang anggrek RSUD Gambiran Kediri, memberikan hasil bahwa sebelum
diberi aktivitas mewarnai sebagian besar anak mengalami stres hospitalisasi
pada tingkat berat, dan setelah diberi aktivitas mewarnai anak mengalami
stres hospitalisasi ringan sampai sedang, dengan nilai p value 0,000. Warna
merupakan media terapi, bahkan warna kerapkali digunakan sebagai bahasa
global untuk membaca emosi seseorang. Selain itu dengan mewarnai gambar,
emosi dan perasaan yang ada didalam diri bisa dikeluarkan, sehingga dapat
menciptakan koping yang positif. Koping positif ini ditandai dengan perilaku
dan emosi yang positif. Keadaan tersebut akan membantu dalam mengurangi
stres yang dialami anak (Aizah. 2014).
Khusari (2013) juga melakukan penelitian yang sama yaitu terapi
bermain mewarnai terhadap penurunan kecemasan akibat hospitalisasi pada
anak usia Prasekolah (3-6 tahun) diruang anak RSUD Sobirin Lubuk
Linggau. Hasil uji statistik mendapatkan nilai p value 0,000 yang berarti
terapi bermain efektif untuk menurunkan kecemasan akibat hospitalisasi pada
anak usia prasekolah. Seperti halnya meditasi, mewarnai juga membantu
mematikan otak dari pikiran yang bersliweran dan fokus pada peristiwa saat
ini. Kegiatan ini efektif bagi orang yang merasa tidak nyaman untuk
mengekspresikan perasaannya melalui bentuk seni(health.compas.com,
2016).
Ruang Aster di Rumah Sakit Margono Soekardjo Purwokerto
merupakan bangsal perawatan pasien anak, yang merawat anak umur 1 bulan
sampai 16 tahun. Berdasarkan pengamatan selama 2 minggu (24 Oktober-06
November 2016) di ruang Aster tindakan yang dilakukan untuk mengurangi
kecemasan antara lain membuka ruang bermain (Kamar 8) setiap pagi,
memberikan warna cerah di ruang tindakan, dan terdapat gambar kartun pada
semua tembok ruang rawat. Selain modifikasi lingkungan komunikasi
terapeutik juga selalu diterapkan oleh perawat Aster. Namun karena
terbatasnya jumlah perawat dan banyaknya pasien maka tindakan bermain
jarang dilakukan.
4
Berdasarkan uraian diatas, penulis tertarik untuk menulis karya
ilmiah akhir yang berjudul “Analisis Asuhan Keperawatan Anak Dengan
Pemenuhan Kebutuhan Dasar Koping/Toleransi Stres Di Ruang Aster Rumah
Sakit Prof. Dr. Margono Soekarjo Purwokerto”.
B. TUJUAN
1) Tujuan Umum
Tujuan umum karya ilmiah ini adalah untuk menjelaskan asuhan
keperawatan pada pasien dengan pemenuhan kebutuhan dasar koping/
toleransi stres.
2) Tujuan Khusus
a. Memaparkan hasil pengkajian pada pasien dengan masalah
pemenuhan kebutuhan dasar koping/toleransi stres.
b. Memaparkan hasil analisa data pada pasien dengan masalah
pemenuhan kebutuhan dasar koping/toleransi stres.
c. Memaparkan hasil intervensi pada pasien dengan masalah
pemenuhan kebutuhan dasar koping/toleransi stres.
d. Memaparkan hasil implementasi pada pasien dengan masalah
pemenuhan kebutuhan dasar koping/toleransi stres.
e. Memaparkan hasil evaluasi pada pasien dengan masalah pemenuhan
kebutuhan dasar koping/toleransi stres.
f. Memaparkan hasil analisis inovasi keperawatan pada pasien dengan
masalah pemenuhan kebutuhan dasar koping/toleransi stres.
5
C. MANFAAT
1) Manfaat keilmuan
Hasil karya ilmiah ini dapat dijadikan sebagai bahan referensi oleh
pendidik maupun mahasiswa dalam bidang keilmuan terutama mengenai
asuhan keperawatan pada pasien dengan pemenuhan kebutuhan dasar
koping/toleransi stres.
2) Manfaat aplikatif
Hasil karya ilmiah ini dapat dijadikan sebagai bahan referensi
perawat maupun keluarga untuk menangani pasien dengan pemenuhan
kebutuhan dasar koping/toleransi stres di Ruang Aster RS. Margono
Soekarjo.
3) Manfaat metodologis
Hasil karya ilmiah ini dapat dijadikan bahan referensi peneliti lain
untuk memberikan gambaran asuhan keperawatan pada pasien dengan
pemenuhan kebutuhan dasar koping/toleransi stres.
DAFTAR PUSTAKA
Agustina, Emi. (2010). Pengaruh pemberian terapi bermain mewarnai gambarterhadap penurunan tingkat kecemaan anak usia prasekolah yangrawat inap. Jurnal Akademi Keperawatan Pamenang Vol 2 1 Juli-31Desember 2010. Diakses pada 02 Juli 2017.
Aizah, Siti. (2014). Upaya menurunkan tingkat stress hospitalisasi denganaktivitas mewarnai gambar pada anak usia 4-6 tahun diruanganggrek RSUD Gambiran Kediri. Universitas Nusantara PGRI Kediri.Jurnal No. 25 Volume 01. Diakses pada 30 Maret 2017.
Andi, Triono Pamungkas. (2012). Effect of use of anxiety vest hospitalizationillustrated in pre-school children in Dr. R. Goetheng TaroenadibrataPurbalingga hospital. Medisains vol XII No 3. Diakses pada 29 Maret2017.
Apriany. D. (2013). Hubungan antara hospitalisasi anak dengan tingkatkecemasan orangtua. Purwokerto: The Soedirman Journal of NursingVol 3. Diakses pada 30 Maret 2017
Bulechek, M Gloria. (2012). Nursing interventions classification (NIC) edisikeenam Edisi bahasa Indonesia. Terjemahan Intansari nurjannah.Mocomedia: Yogyakarta.
Christina, Ririn Widianti. (2011). Pengaruh senam otak terhadap kecemasanakibat hospitalisasi pada anak usia prasekolah dirumah sakit pantirapih Yogyakarta. Tesis Universitas Indonesia. Diakses pada 10 Juni2017.
Ella, Dayani Nor. (2015). Terapi bermain clay terhadap kecemasan pada anakusia prasekolah (3-6 tahun) yang menjalani hospitalisasi di RSUDBanjarbaru. Universitas Lambung Mangkurat DK Vol. 3/No.2.Diakses pada 29 Maret 2017.
Faris. (2009). Manfaat belajar Menggambar dan Mewarnai Bagi Anak. Diaksespada 10 Juni 2017.
Fitri. (2007). Faktor-faktor yang mempengaruhi perawat untuk mengurangihospitalisasi anak. Skripsi Universitas Muhammadiyah Semarang.diakses pada 30 Maret 2017.
Heather, Herdman. (2015). Diagnosis keperawatan definsi dan klasifikasi 2012-2017. Jakarta: EGC.
Hidayah. (2011). Terapi Bermain: Mewarnai Gambar. Jakarta: EGC.
Hockenberry , dan Wilson, D. (2007). Wong’s nursing care of infant and children.(8 th edition). Kanada: Mosby Company.
Ilmiasih, R. (2012). Pengaruh seragam perawat: rompi bergambar terhadapkecemasan anak pra sekolah akibat hospitalisasi.Skripsi UniversitasIndonesia. Diakses pada tanggal: 04 Juni 2017.
Istiqomah. (2013). Analisis fase-fase perkembangan anak usia prasekolah.Makalah Universitas Terbuka. Diakses pada 29 Maret 2017.
Khusari. (2013). Analisis terapi bermain mewarnai terhadap penurunankecemasan akibathospitalisasi pada anak usia prasekolah (3-6 tahun)di ruang anak rsud sobirin lubuk linggau tahun 2013. UniversitasHarapan Bangsa vol. 1 no 2 Desember 2013 . Diakses pada 30 Maret2017.
Kompas.com. (2016). Pengaruh warna pada emosi. Kompas. com. Diakses pada30 Maret 2017.
Martin. (2008). Bermain sebagai media terapi.Diakses pada 29 Maret 2017.
Novitasari. (2010). Keefektifan konseling kelompok pra-persalinan untukmengurangi tingkat kecemasan primigravida menghadapi persalinan.Skripsi Fakultas Pendidikan Universitas Negeri Semarang. Diaksespada 30 Maret 2017.
Nursalam. (2008). Asuhan keperawatan pada pasien anak. Jakarta: SalembaMedika.
Paat, T. C. (2010). Analisis pengaruh terapi bermain terhadap prilaku kooperatifpada anak usia prasekolah (3-6 tahun) selama menjalani perawatandi ruangan Ester Rumah Sakit Umum Pancaran Kasih MmimManado. Universitas Sam Ratulangi. Diakses pada 31 Maret 2017.
Profil Kesehatan Banyumas. (2014).http://www.depkes.go.id/resources/download/profil/PROFIL_KAB_KOTA_2014/3302_Jateng_Kab_Banyumas_2014.pdf. Diakses pada 29Maret 2017.
Purwandari, Haryatiningsih. (2009). Pengaruh terapi seni dalam menurunkantingkat kecemasan pada anak usia sekolah yang menjalanihospitalisasi di wilayah Banyumas. Tesis Universitas Indonesia.Diakses pada 29 Maret 2017.
Rosintan, Widya Sihombing. (2015). Pengaruh terapi mewarnai gambarterhadap kecemsan anak prasekolah (4-5 tahun) di RSUSSarimutiara.. Skripsi Universitas Sarimutiara Indonesia. Diakses pada29 Maret 2017.
Supartini. (2014). Buku ajar konsep Keperawatan Anak. Jakarta: EGC.
Survei Kesehatan Nasional (SUSENAS). (2010). Jumlah anak usia prasekolah diindonesia. 2015. http://www.rand.org/labor/bps/susenas.html diaksespada 29 Maret 2017.
Wong, D.L. (2011). Pedoman klinis keperawatan pediatric edisi 4 penerjemahMonica Ester. Jakarta: EGC.
Yusuf, S. (2007). Psikologi perkembangan anak dan remaja. Bandung: PTRemaja Rosda Karya.