88
ANALISIS BAURAN PEMASARAN (Marketing Mix) DAN STRATEGI PENGEMBANGAN (Studi Kasus) PADA AGROINDUSTRI KOPI BUBUK CAP INTAN DI KOTA BANDAR LAMPUNG (Skripsi) Oleh Dilla Sefa Ledy FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG 2018

ANALISIS BAURAN PEMASARAN (Marketing Mix) DAN …digilib.unila.ac.id/37285/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Penelitian studi kasus ini dilakukan pada bulan Maret sampai April

  • Upload
    lethuy

  • View
    275

  • Download
    10

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: ANALISIS BAURAN PEMASARAN (Marketing Mix) DAN …digilib.unila.ac.id/37285/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Penelitian studi kasus ini dilakukan pada bulan Maret sampai April

ANALISIS BAURAN PEMASARAN (Marketing Mix) DAN STRATEGI

PENGEMBANGAN (Studi Kasus) PADA AGROINDUSTRI KOPI BUBUK

CAP INTAN DI KOTA BANDAR LAMPUNG

(Skripsi)

Oleh

Dilla Sefa Ledy

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG

2018

Page 2: ANALISIS BAURAN PEMASARAN (Marketing Mix) DAN …digilib.unila.ac.id/37285/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Penelitian studi kasus ini dilakukan pada bulan Maret sampai April

ABSTRAK

ANALISIS BAURAN PEMASARAN (Marketing Mix) DAN STRATEGI

PENGEMBANGAN (Studi Kasus) PADA AGROINDUSTRI KOPI BUBUK

CAP INTAN DI KOTA BANDAR LAMPUNG

Oleh

Dilla Sefa Ledy

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis bauran pemasaran dan strategi

pengembangan yang diterapkan pada agroindustri Kopi Bubuk Cap Intan di Kota

Bandar Lampung. Penelitian studi kasus ini dilakukan pada bulan Maret sampai

April tahun 2017. Metode analisis yang digunakan adalah analisis deskriptif

kualitatif dan analisis SWOT (strength, weakness, opportunity dan threat). Hasil

penelitian ini menunjukkan bahwa: (1) bauran pemasaran yang diterapkan pada

agroindustri Kopi Bubuk Cap Intan adalah (a)produk yang berkualitas baik, (b)

harga bersaing, (c) lokasi penjualan strategis (d) kegiatan promosi yang

diterapkan adalah dengan cara penjualan tatap muka. (2) Strategi pengembangan

pada agroindustri Kopi Bubuk Cap Intan di Kota Bandar Lampung adalah (a)

pemilik agroindustri menentukan kebijakan dalam memanfaatkan teknologi yang

digunakan, (b) memanfaatkan lokasi yang berada di pasar (c) mempertahankan

kualitas produk yang baik (d) memberdayakan kemampuan dan keterampilan

SDM.

Kata Kunci : bauran pemasaran. kopi bubuk, strategi pengembangan

Page 3: ANALISIS BAURAN PEMASARAN (Marketing Mix) DAN …digilib.unila.ac.id/37285/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Penelitian studi kasus ini dilakukan pada bulan Maret sampai April

ABSTRACT

MARKETING MIX ANALYSIS AND DEVELOPMENT STRATEGY

CASE STUDY IN CAP INTAN COFFEE POWDER IN BANDAR

LAMPUNG CITY

By

Dilla Sefa Ledy

This study aims at analyzing in the marketing mix and development strategy at

Cap Intan Coffee Powder in Bandar Lampung City. This research case study was

conducted from March to April 2017. The analysis used qualitative descriptive

and SWOT analysis (strength, weakness, opportunity and threat). The study

indicates that: (1) the marketing mix applied to by agroindustry is (a) good quality

product, (b) competitive price, (c) strategic industrial location, (d) promotion

activities that have been applied by agroindustry is by face-to-face. (2) proposed

development strategy for this industry includes: (a) the owner of agroindustry

determines the policy in utilizing the technology, (b) utilize the location in the

market (c) maintain good quality product, (d) empower the ability and human

resource skills.

Key words: coffee powder, development strategy, marketing mix,

Page 4: ANALISIS BAURAN PEMASARAN (Marketing Mix) DAN …digilib.unila.ac.id/37285/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Penelitian studi kasus ini dilakukan pada bulan Maret sampai April

ANALISIS BAURAN PEMASARAN (Marketing Mix) DAN STRATEGI

PENGEMBANGAN (Studi Kasus) PADA AGROINDUSTRI KOPI BUBUK

CAP INTAN DI KOTA BANDAR LAMPUNG

Oleh

Dilla Sefa Ledy

Skripsi

Sebagai salah satu syarat untuk mencapai gelar

SARJANA PERTANIAN

Pada

Jurusan Agribisnis

Fakultas Pertanian Universitas Lampung

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG

2018

Page 5: ANALISIS BAURAN PEMASARAN (Marketing Mix) DAN …digilib.unila.ac.id/37285/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Penelitian studi kasus ini dilakukan pada bulan Maret sampai April
Page 6: ANALISIS BAURAN PEMASARAN (Marketing Mix) DAN …digilib.unila.ac.id/37285/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Penelitian studi kasus ini dilakukan pada bulan Maret sampai April
Page 7: ANALISIS BAURAN PEMASARAN (Marketing Mix) DAN …digilib.unila.ac.id/37285/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Penelitian studi kasus ini dilakukan pada bulan Maret sampai April

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Kotabumi pada tanggal 15 September

1995 dari pasangan Bapak Safri dan Ibu Feblinda. Penulis

adalah anak kedua dari lima bersaudara. Penulis

menyelesaikan studi tingkat Taman Kanak-kanak (TK) di TK

Xaverius Kotabumi Kabupaten Lampung Utara pada tahun

2001, tingkat Sekolah Dasar (SD) di SD Xaverius Kotabumi

Lampung Utara pada tahun 2007, tingkat Pertama (SLTP) di SMP Negeri 7

Kotabumi pada tahun 2010, dan tingkat atas (SMA) di SMA Negeri 3 Kotabumi

pada tahun 2013. Penulis diterima di Jurusan Agribisnis Fakultas Pertanian

Universitas Lampung pada tahun 2013 melalui jalur SBMPTN.

Selama menjadi mahasiswa di Universitas Lampung, penulis aktif sebagai

anggota Bidang Minat, Bakat dan Kreatifitas di Himpunan Mahasiswa Sosial

Ekonomi Pertanian tahun 2013-2017, diamanahkan menjadi pengurus Dewan

Perwakilan Mahasiswa (DPM) Fakultas Pertanian Universitas Lampung tahun

2016-2017 dan diamanahkan menjadi Muli I perwakilan dari Kabupaten Lampung

Utara pada tahun 2015. Penulis juga Selama masa perkuliahan, diamanahkan

menjadi Asisten Dosen pada mata kuliah Landasan Perdagangan Internasional di

semester ganjil pada tahun ajaran 2016/2017, Perilaku Konsumen di semester

genap pada tahun ajaran 2016/2017 dan Kewirausahaan di semester genap pada

tahun ajaran 2016/2017. Pada Januari-Maret 2016, penulis mengikuti Kuliah

Page 8: ANALISIS BAURAN PEMASARAN (Marketing Mix) DAN …digilib.unila.ac.id/37285/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Penelitian studi kasus ini dilakukan pada bulan Maret sampai April

Kerja Nyata (KKN) Tematik di DesaGunung Tiga, Kecamatan Ulu Belu,

Kabupaten Tanggamus dengan tema “Pembangunan POSDAYA”, dan

selanjutnya pada Juli-Agustus 2016 penulis melaksanakan Praktik Umum (PU) di

Badan Umum Logistik (BULOG) Divre Lampung.

Page 9: ANALISIS BAURAN PEMASARAN (Marketing Mix) DAN …digilib.unila.ac.id/37285/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Penelitian studi kasus ini dilakukan pada bulan Maret sampai April

SANWACANA

Bismillahirahmannirrahim,

Alhamdullilahirabbil’alamin, segala puji bagi Allah SWT atas segala berkat,

limpahan rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi

ini. Sholawat serta salam semoga senantiasa tercurah kepada junjungan dan

teladan bagi seluruh umat Nabi Muhammad SAW yang telah membawa kita dari

zaman yang gelap gulita menuju zaman yang terang benderang seperti saat ini.

Banyak pihak yang telah memberikan sumbangsih, bantuan, nasihat, serta saran-

saran yang membangun dalam penyelesaian skripsi yang berjudul “Analisis

Bauran Pemasaran (Marketing Mix) dan Strategi Pengembangan (Studi

Kasus) pada Agroindustri Kopi Bubuk Cap Intan di Kota Bandar

Lampung” yang menjadi salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana

Pertanian di Universitas Lampung. Untuk itu pada kesempatan ini penulis

mengucapkan terima kasih kepada:

1. Prof. Dr. Ir.Irwan Sukri Banuwa, M.Si., selaku Dekan Fakultas Pertanian

Universitas Lampung.

2. Dr. Ir. Dwi Haryono, M.S., selaku Dosen Pembimbing I, terimakasih telah

memberikan bimbingan, nasihat, motivasi, ilmu serta kesabaran dalam

penyelesaian skripsi ini.

Page 10: ANALISIS BAURAN PEMASARAN (Marketing Mix) DAN …digilib.unila.ac.id/37285/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Penelitian studi kasus ini dilakukan pada bulan Maret sampai April

3. Ir. Suriaty Situmorang, M.Si., selaku Dosen Pembimbing II, terimakasih telah

memberikan bimbingan, nasihat, motivasi, ilmu serta kesabaran dalam

penyelesaian skripsi ini.

4. Dr. Ir. Zainal Abidin, M.E.S., selaku Dosen Pembahas Skripsi, terimakasih

telah memberikan bimbingan, saran dan motivasi pada proses penyelesaian

skripsi ini.

5. Dr. Ir. Sumaryo, G.S, M.Si., selaku Dosen Pembimbing Akademik, yang

telah memberikan bimbingan dan motivasi sejak awal perkuliahan hingga

saat ini penulis dapat menyelesaikan masa studinya.

6. Dr. Ir. F. Erry Prasmatiwi, M.P., selaku Ketua Jurusan Agribisnis.

7. Tim Administrasi Jurusan Agribisnis; Mba Ai, S.P., Mba Fitri, S.P., Mba Iin,

A.Md., Bang Boim, Mas Bo, Mas Kardi, dkk.

8. Ibu Badria, selaku pemilik Agroindustri Kopi Bubuk Cap Intan beserta rekan-

rekan lainnya yang tidak dapat disebutkan satu persatu, terimakasih atas

informasi yang telah diberikan sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi

ini.

9. Teristimewa kepada ayahanda tercinta Safri dan ibunda tercinta Feblinda,

terimakasih sebanyak-banyaknya atas jasa, doa, dukungan, bantuan, motivasi

dan semua kebaikan, yang tidak dapat terbalaskan, sehingga penulis bisa

mendapatkan gelar Sarjana Pertanian seperti yang kalian harapkan.

10. Tersayang saudara/i kadung Monicha Angraini, S.Ip., Ryo Hansbasten, Rama

Benzema dan Shafira Charoline, terimakasih atas keceriaannya yang

memberikan warna dalam hidup saya, semoga kita semua menjadi anak yang

dapat membanggakan kedua orang tua.

Page 11: ANALISIS BAURAN PEMASARAN (Marketing Mix) DAN …digilib.unila.ac.id/37285/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Penelitian studi kasus ini dilakukan pada bulan Maret sampai April

11. Tersayang nenek-nenekku, Alina dan Darwati semoga Tuhan senantiasa

memberikan umur panjang, serta seluruh keluarga besar yang telah

memotivasi, mendukung dan mendoakan sehingga skripsi ini dapat

diselesaikan.

12. Yunizar Adha, terimakasih banyak telah memberikan banyak warna dalam

hidup, semoga Tuhan membalas semua kebaikanmu.

13. Sahabat-sahabat cantik yang tidak akan pernah tergantikan: Adinda Nalvi,

S.H, Atika Khairina, S.Ikom, Dewi Ayu Kencana Bumi, S.Ikom., Lania

Mayang Aprina, S.H., dan Marina Syva, S.Ip., perjuangan kita belum selesai

masih banyak rintangan-rintangan yang harus kita lewatkan bersama.

14. Sahabat yang selalu ada dalam susah maupun senang, Mona Monica, S.P dan

Rahma Abida, S.Pd, semoga kesuksesan dan kebahagiaan selalu menyertai

kita.

15. Sahabat-sahabat terbaik Ayu Maya Sari, S.P., Ayu Marsela, Cici, Fadila

Shafira, S.P., dan Fitria, terimakasih atas kerjasamanya, semoga kita tetap

kompak walaupun di tempat yang berbeda.

16. Teman-teman sepermainan dan seperjuangan:Adon, Ook, Ari, Ramli,

Rangga, dan Yuda, terimakasih telah menyemangati sehingga skripsi ini

dapat diselesaikan, semoga kita semua menjadi orang yang sukses.

17. Rekan-rekan Agribisnis 2013 yang tidak dapat disebutkan satu persatu,

terimakasih atas segalanya semoga kita semua dapat menjadi orang yang

berguna.

18. Kepada senior dan adik-adik manja Agribisnis, terimakasih atas kerjasama,

inspirasi dan bantuannya.

Page 12: ANALISIS BAURAN PEMASARAN (Marketing Mix) DAN …digilib.unila.ac.id/37285/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Penelitian studi kasus ini dilakukan pada bulan Maret sampai April

19. Teman-teman KKN Tematik: Arif, Atuk Agi, Alif, Indah, Kak Yafie dan

Vasco, terimakasih atas kenangan yang tidak dapat dilupakan.

20. Kepada Almamater tercinta dan HIMASEPERTA, terimakasih atas

pengalaman, kesempatan, serta kenangan yang akan sulit untuk dilupakan.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini tidak terlepas dari kesalahan dan jauh

darikesempurnaan, oleh karena itu penulis meminta maaf atas segala

kekurangan yangada. Semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi kita

semua dan semogaAllah SWT memberikan balasan terbaik atas segala

bantuan yang telah diberikan.Aamiin ya Rabbalalaamiin. Akhirnya, penulis

meminta maaf jika ada kesalahan dan kepada Allah SWT penulis mohon

ampun.

Bandar Lampung, Juli 2018

Penulis,

Dilla Sefa Ledy

Page 13: ANALISIS BAURAN PEMASARAN (Marketing Mix) DAN …digilib.unila.ac.id/37285/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Penelitian studi kasus ini dilakukan pada bulan Maret sampai April

DAFTAR ISI

Halaman

DAFTAR ISI ..................................................................................................

DAFTAR TABEL .......................................................................................... vii

DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... x

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ................................................................................... 1

B. Identifikasi Masalah ........................................................................... 6

C. Tujuan penelitian ................................................................................ 7

D. Manfaat Penelitian ............................................................................. 8

II. TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN

A. Tinjauan Pustaka ................................................................................ 9

1. Kopi .............................................................................................. 9

2. Konsep Agribisnis dan Agroindustri ............................................ 12

3. Pengolahan Pada Agroindustri ...................................................... 16

4. Pemasaran ..................................................................................... 18

5. Bauran Pemasaran ......................................................................... 19

6. Konsep Manajemen Strategi ......................................................... 23

B. Kajian Penelitian Terdahulu ............................................................... 35

C. Kerangka Pemikiran ........................................................................... 37

III. METODELOGI PENELITIAN

A. Metode Penelitian ............................................................................... 40

B. Konsep Dasar dan Batasan Operasional ............................................. 40

C. Lokasi Penelitian, Responden dan Waktu Penelitian.......................... 46

D. Jenis Data dan Cara Pengumpulan Data ............................................. 47

E. Metode Analisis Data .......................................................................... 47

1. Analisis deskriptif kualitatif .......................................................... 47

2. Analisis SWOT ............................................................................. 48

IV. GAMBARAN UMUM

A. Gambaran Umum Kota Bandar Lampung .......................................... 58

B. Gambaran Umum Kecamatan Tanjung Karang Pusat ........................ 59

C. Gambaran Umum Agroindustri Kopi Bubuk Cap Intan ..................... 62

Page 14: ANALISIS BAURAN PEMASARAN (Marketing Mix) DAN …digilib.unila.ac.id/37285/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Penelitian studi kasus ini dilakukan pada bulan Maret sampai April

vi

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Karakteristik Responden .................................................................... 63

1. Pemilik dan Karyawan Agroindustri Kopi Bubuk Cap Intan ....... 63

2. Pesaing Agroindustri kopi Bubuk Cap Intan .................................. 64

3. Konsumen Kopi Bubuk Cap Intan dan Konsumen Kopi

Bubuk Merek Lainnya .................................................................... 67

4. Responden Pemerintah .................................................................. 69

5. Responden PTPN 7 ........................................................................ 70

B. Bauran Pemasaran Agroindustri Kopi Bubuk Cap Intan di Kota

Bandar Lampung ................................................................................ 71

1. Bauran Produk (product) .............................................................. 71

2. Bauran Harga (price) .................................................................... 73

3. Bauran Tempat (place).................................................................. 74

4. Bauran Promosi (promotion) ........................................................ 76

C. Analisis Lingkungan Internal pada Agroindustri Kopi Bubuk Cap

Intan di Kota Bandar Lampung ........................................................... 78

1. Produk ........................................................................................... 79

2. Manajemen dan Pendanaan ........................................................... 81

3. Sumber Daya Manusia (SDM) ...................................................... 82

4. Lokasi Usaha ................................................................................. 84

5. Pemasaran .................................................................................... 85

D. Analisis Lingkungan Eksternal pada Agroindustri Kopi Bubuk Cap

Intan di Kota Bandar Lampung ........................................................... 89

1. Ekonomi, Sosial dan Budaya ........................................................ 89

2. Teknologi ...................................................................................... 90

3. Pesaing .......................................................................................... 91

4. Kebijakan Pemerintah ................................................................... 92

5. Konsumen ..................................................................................... 93

E. Strategi Pengembangan pada Agroindustri Kopi Bubuk Cap Intan

di Kota Bandar Lampung .................................................................... 97

F. Strategi Prioritas Agroindustri Kopi Bubuk Cap Intan ....................... 100

VI. KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan ........................................................................................ 103

B. Saran ................................................................................................... 104

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 106

LAMPIRAN ................................................................................................... 111

Page 15: ANALISIS BAURAN PEMASARAN (Marketing Mix) DAN …digilib.unila.ac.id/37285/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Penelitian studi kasus ini dilakukan pada bulan Maret sampai April

vii

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1. Laju pertumbuhan Produk Domestik Bruto Indonesia atas dasar

harga konstan menurut sektor pertanian (persen), tahun

2009-2014 ................................................................................................. 2

2. Sentra produksi perkebunan kopi di Indonesia, tahun 2009-2014 ............ 3

3. Kerangka matrik faktor strategi internal untuk kekuatan (Strengths) ....... 51

4. Kerangka matrik faktor strategi internal untuk kelemahan (Weekness) .. 51

5. Kerangka matrik faktor strategi eksternal untuk peluang (opportunity) ... 55

6. Kerangka matrik faktor strategi eksternal untuk ancaman (threats) ......... 55

7. Sebaran luas kelurahan pada Kecamatan Tanjung Karang Pusat

di Kota Bandar Lampung, 2015 ............................................................... 60

8. Sebaran pasar menurut Jenis dan Lokasi di Kecamatan Tanjung Karang

Pusat Tahun 2017 ...................................................................................... 61

9. Sebaran umur dan tingkat pendidikan responden agroindustri Kopi Bubuk

Cap Intan ................................................................................................... 63

10. Sebaran umur, tingkat pendidikan dan tahun berdiri pesaing agroindustri Kopi

Bubuk Cap Intan ....................................................................................... 65

11. Sebaran umur, jenis kelamin, tingkat pendidikan, pendapatan, perkerjaan, dan

frekuensi pembelian kopi bubuk konsumen Kopi Bubuk Cap Intan dan

konsumen kopi bubuk merek lain ........................................................... 68

12. Kerangka matriks faktor internal untuk kekuatan (strength) .................... 87

13. Kerangka matriks faktor internal untuk kelemahan (weakness) ............... 88

14. Kerangka matriks faktor eksternal untuk peluang (opportunities) ........... 95

Page 16: ANALISIS BAURAN PEMASARAN (Marketing Mix) DAN …digilib.unila.ac.id/37285/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Penelitian studi kasus ini dilakukan pada bulan Maret sampai April

viii

15. Kerangka mariks faktor eksternal untuk ancaman (threats) ..................... 96

16. Pembobotan untuk diagram SWOT faktor internal dan eksternal

agroindustri Kopi Bubuk Cap Intan .......................................................... 98

17. Agroindustri Kopi Bubuk di Bandar Lampung......................................... 109

18. Hasil penelitian terdahulu ......................................................................... 112

19. Karakteristik Responden Pemilik dan Karyawan Agroindustri Kopi

Bubuk Cap Intan di Kota Bandar Lampung.............................................. 117

20. Karakteristik Responden Pesaing Agroindustri Kopi Bubuk Cap

Intan .......................................................................................................... 117

21. Karaktersitik Responden Dinas Koperasi, UMKM, Perindustrian, dan

Perdagangan Kota Bandar Lampung dan PTPN 7 .................................... 118

22. Karakteristik Konsumen Agroindustri Kopi Bubuk Cap Intan dan

Konsumen Kopi Bubuk Merek Lain ......................................................... 118

23. Hasil evaluasi faktor internal untuk kekuatan agroindustri kopi

bubuk Cap Intan ........................................................................................ 119

24. Hasil evaluasi faktor internal untuk kelemahan agroindustri kopi

bubuk Cap Intan ........................................................................................ 121

25. Hasil evaluasi faktor eksternal untuk peluang agroindustri kopi

bubuk Cap Intan ........................................................................................ 123

26. Hasil evaluasi faktor eksternal untuk ancaman agroindustri kopi

bubuk Cap Intan ........................................................................................ 125

27. Rekap evaluasi faktor internal untuk kekuatan agroindustri Kopi

Bubuk Cap Intan ....................................................................................... 127

28. Rekap evaluasi faktor internal untuk kelemahan agroindustri Kopi

Bubuk Cap Intan ....................................................................................... 127

29. Rekap evaluasi faktor eksternal untuk peluang agroindustri Kopi

Bubuk Cap Intan ....................................................................................... 128

30. Rekap evaluasi faktor eksternal untuk ancaman agroindustri Kopi

Bubuk Cap Intan ....................................................................................... 128

31. Rekap rating faktor internal untuk kekuatan agroindustri Kopi

Bubuk Cap Intan ....................................................................................... 129

Page 17: ANALISIS BAURAN PEMASARAN (Marketing Mix) DAN …digilib.unila.ac.id/37285/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Penelitian studi kasus ini dilakukan pada bulan Maret sampai April

ix

32. Rekap rating faktor internal untuk kelemahan agroindustri Kopi

Bubuk Cap Intan ....................................................................................... 129

33. Rekap rating faktor eksternal untuk peluang agroindustri Kopi

Bubuk Cap Intan ....................................................................................... 130

34. Rekap rating faktor eksternal untuk ancaman agroindustri Kopi

Bubuk Cap Intan ....................................................................................... 130

35. Kerangka matriks faktor internal untuk kekuatan (strength) .................... 131

36. Kerangka matriks faktor internal untuk kelemahan (weakness) ............... 131

37. Kerangka matriks faktor eksternal untuk peluang (opportunities) ........... 132

38. Kerangka mariks fakor eksternal untuk ancaman (threats) ...................... 132

39. Hasil selisih faktor internal dan faktor eksternal ...................................... 133

40. Strategi Kekuatan >< Peluang (SO) .......................................................... 134

41. Strategi Kekuatan >< Ancaman (ST) ........................................................ 136

42. Strategi Kelemahan >< Peluang (WO) .................................................... 148

43. Strategi Kelemahan >< ancaman (WT) .................................................... 140

44. Hasil evaluasi strategi berdasaarkan visi Dinas Perdagangan dan

Perindusrian Kota Bandar Lampung ......................................................... 142

45. Hasil evaluasi strategi berdasarkan misi Dinas Perdagangan dan

Perindusrian Kota Bandar Lampung ......................................................... 154

46. Hasil persilangan strategi dengan pendekatan visi dan misi Dinas

Perdagangan dan Perindustrian Kota Bandar Lampung ........................... 168

47. Skor tertinggi dari hasil persilangan visi dan misi Dinas Perdagangan

dan Perindustrian Kota Bandar Lampung............................................... 178

48. Strategi utama hasil dari persilangan visi dan misi Dinas Perdagangan

dan Perindustrian Kota Bandar Lampung ................................................. 179

Page 18: ANALISIS BAURAN PEMASARAN (Marketing Mix) DAN …digilib.unila.ac.id/37285/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Penelitian studi kasus ini dilakukan pada bulan Maret sampai April

x

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

1. Bauran Pemasaran (Marketing Mix) .......................................................... 22

2. Aktivitas utama dan pendukung dalam rantai nilai Porter ......................... 26

3. Diagram analisis SWOT ............................................................................ 34

4. Kerangka pemikiran analisis bauran pemasaran dan strategi

spengembangan pada agroindustri Kopi Bubuk Cap Intan di

Kota Bandar Lampung, 2017 ..................................................................... 39

5. Bentuk matriks SWOT ............................................................................... 56

6. Kemasan produk Kopi Bubuk Cap Intan di Kota Bandar

Lampung .................................................................................................... 73

7. Tempat penjualan Kopi Bubuk Cap Intan di Kota Bandar

Lampung .................................................................................................... 76

8. Diagram SWOT faktor internal dan eksternal agroindustri Kopi

Bubuk Cap Intan ........................................................................................ 99

Page 19: ANALISIS BAURAN PEMASARAN (Marketing Mix) DAN …digilib.unila.ac.id/37285/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Penelitian studi kasus ini dilakukan pada bulan Maret sampai April

1

1

1

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pembangunan nasional memiliki beberapa sasaran, salah satunya adalah

pembangunan ekonomi dengan menitikberatkan pada sektor pertanian.

Kontribusi sektor pertanian terhadap pembangunan ekonomi dapat dilihat dari

besarnya Produk Domestik Bruto (PDB) dimana sektor pertanian

menyumbang sebesar 13,52 persen dari total keseluruhan PDB (Badan Pusat

Statistik, 2016). Selain itu, pertanian di Indonesia mampu menyerap sebesar

35,76 juta tenaga kerja atau setara 30,2 persen dari total tenaga kerja, serta

dapat menyerap investasi asing sebesar 18,6 persen (Kementerian Pertanian,

2015). Hal tersebut menunjukkan bahwa pertanian di Indonesia memiliki

peran yang penting bagi pembangunan ekonomi di Indonesia.

Pertanian Indonesia terdiri dari berbagai macam subsektor, antara lain

subsektor tanaman pangan, subsektor peternakan, subsektor perikanan,

subsektor perkebunan, dan subsektor kehutanan. Salah satu subsektor

pertanian yang memiliki peran penting adalah subsektor perkebunan, karena

subsektor ini merupakan salah satu subsektor yang mendukung kegiatan

industri dan merupakan komoditas ekspor. Subsektor perkebunan memiliki

peran yang cukup penting dalam perekonomian nasional. Hal ini dapat

Page 20: ANALISIS BAURAN PEMASARAN (Marketing Mix) DAN …digilib.unila.ac.id/37285/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Penelitian studi kasus ini dilakukan pada bulan Maret sampai April

2

2

2

dilihat dari konstribusi subsektor perkebunan tehadap perekonomian nasional

pada struktur Produk Domestik Bruto (PDB). Tabel 1 menunjukkan laju

pertumbuhuan Produk Domestik Bruto Indonesia atas dasar harga konstan

menurut sektor pertanian, periode 2009-2014.

Tabel 1. Laju pertumbuhan Produk Domestik Bruto Indonesia atas dasar

harga konstan menurut sektor pertanian (persen), tahun 2009-2014

No Subsektor Pertanian 2009 2010 2011 2012 2013 2014

1 Tanaman Pangan 4,97 1,64 1,75 3,09 1,9 1,33

2 Perkebunan 1,73 3,49 4,47 6,22 4,4 4,79

3 Peternakan dan hasilnya 3,45 4,27 4,78 4,69 4,73 4,69

4 Kehutanan 1,82 2,41 0,85 0,16 0,11 0,19

5 Perikanan 4,16 6,04 6,96 6,49 6,86 6,97

Sumber : Badan Pusat Statistik, 2015

Pada Tabel 1 terlihat bahwa subsektor perkebunan memiliki hasil tertinggi

kedua setelah subsektor perikanan, hal ini menunjukkan bahwa subsektor

perkebunan memberikan kontribusi yang cukup besar terhadap laju

pertumbuhuan Produk Domestik Bruto sektor pertanian. Beberapa tanaman

yang dibudidayakan dalam kegiatan perkebunan, antara lain adalah kakao,

kelapa sawit, kelapa, kopi, karet, dan beberapa tanaman tahunan lain.

Kopi merupakan salah satu komuditas unggulan subsektor perkebunan di

Indonesia, karena memiliki peluang pasar, baik di dalam maupun di luar

negeri. Kopi merupakan komoditas tropis utama yang diperdagangkan di

seluruh dunia dengan kontribusi setengah dari total ekspor komoditas tropis

(Kementerian Pertanian, 2015). Kopi memiliki peranan yang cukup penting

Page 21: ANALISIS BAURAN PEMASARAN (Marketing Mix) DAN …digilib.unila.ac.id/37285/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Penelitian studi kasus ini dilakukan pada bulan Maret sampai April

3

3

3

dalam meningkatkan perekonomian nasinal maupun daerah, sehingga kopi

menjadi salah satu komoditas andalan Indonesia.

Kopi memiliki nilai jual yang cukup tinggi. Daya tarik kopi di mata

konsumen dunia, terutama disebabkan oleh cita rasa yang unik dan aromanya

yang khas. Produksi tanaman kopi banyak dilakukan di semua daerah hampir

di seluruh pelosok Indonesia. Salah satu daerah penghasil kopi yang terdapat

di Indonesia adalah Provinsi Lampung. Provinsi Lampung dikatakan sebagai

salah satu daerah penghasil biji kopi terbesar di Indonesia dengan kualitas

yang baik dan telah diakui oleh dunia (Kementerian Pertanian, 2015). Hal ini

dilihat dari hasil produksi kopi di Indonesia dari tahun 2009-2014, seperti

disajikan pada Tabel 2.

Tabel 2. Sentra produksi perkebunan kopi di Indonesia, tahun 2009-2014

Provinsi/Tahun Produksi kopi (000 ton)

2009 2010 2011 2012 2013 2014

Sumatera Selatan 131.6 138.4 127.4 144.9 143.3 144.8

Lampung 145.2 145.0 144.5 136.2 127.6 131.5

Sumatera Utara 54.4 55.8 56.8 58.6 57.9 59.9

Jawa Timur 54.0 56.2 37.4 54.9 54.2 59.1

Aceh 50.2 47.7 52.3 54.9 54.3 54.9

Sulawesi Selatan 32.0 36.6 30.6 33.5 33.1 23.6

Nusa Tenggara

Timur 20.6 20.3 19.9 21.73 21.5 21.7

Jawa Tengan 16.4 17.7 10.5 30.02 19.8 20.3

Jawa Barat 11.6 13.7 14.3 15.71 15.5 17.0

Bali 14.9 14.4 10.4 19.14 18.9 15.3

Sumber : Badan Pusat Statistik, 2015

Pada Tabel 2 terlihat bahwa Provinsi Lampung merupakan sentra produksi

kopi terbesar kedua di Indonesia setelah Provinsi Sumatera Selatan. Tanaman

Page 22: ANALISIS BAURAN PEMASARAN (Marketing Mix) DAN …digilib.unila.ac.id/37285/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Penelitian studi kasus ini dilakukan pada bulan Maret sampai April

4

4

4

kopi terdiri dari beberapa jenis, yaitu : kopi robusta, kopi arabika dan kopi

liberika (Najiyati dan Damarti, 1999). Provinsi Lampung hanya

memproduksi dua jenis tanaman kopi, yaitu : kopi arabika dan kopi robusta,

dan pada umunya petani kopi di Lampung lebih banyak menanam kopi

robusta dibandingkan arabika.

Bagi sebagian orang, kopi sudah menjadi gaya hidup atau tradisi, sehingga

pada saat ini banyak muncul bermacam slogan ataupun ungkapan

menggunakan kata kopi, seperti „kurang ngopi‟, „Ngupi Pay‟ serta ungkapan

lainnya. Tidak hanya slogan ataupun ungkapan, bahkan pada umumnya

telah banyak kedai-kedai kopi yang didirikan dan di desain sedemikian rupa

seperti: starbucks, cofee been, filosopi kopi, kopi ketje serta kedai kopi

lainnya, dimana kedai-kedai tersebut dapat digunakan oleh banyak orang

untuk melewatkan waktu dengan bersantai, serta bersosialisasi dengan

menikmati kopi.

Potensi yang dimiliki kopi di Provinsi Lampung menjadikan industri-industri

pengolahan kopi, baik skala kecil maupun skala besar, mulai muncul untuk

memanfaatkan peluang. Beberapa di antaranya mengolah biji kopi tersebut

menjadi kopi bubuk yang mempunyai nilai ekonomis tinggi. Industri kopi

bubuk mulai banyak diminati oleh para pengusaha di Provinsi Lampung

sehingga terjadi persaingan dalam merebut pangsa pasar kopi bubuk.

Persaingan industri Kopi Bubuk di Provinsi Lampung berpusat di Kota

Bandar Lampung, karena Bandar Lampung merupakan Ibukota Provinsi

Lampung, sehingga sektor perekonomian berpusat di Kota Bandar Lampung.

Page 23: ANALISIS BAURAN PEMASARAN (Marketing Mix) DAN …digilib.unila.ac.id/37285/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Penelitian studi kasus ini dilakukan pada bulan Maret sampai April

5

5

5

Tedapat 54 agroindustri Kopi Bubuk yang tercatat pada Dinas Perindustrian

Kota Bandar Lampung, seperti disajikan pada Tabel 20. (Terlampir)

Tabel 20 menunjukkan bahwa banyaknya persaingan bisnis terhadap

agroindusti Kopi Bubuk yang ada di Kota Bandar Lampung. Ketatnya

persaingan bisnis tersebut memaksa para pelaku bisnis untuk terus

meningkatkan kualitas produk agar dapat menarik minat konsumen. Salah

satu agroindustri kopi bubuk yang ada di Kota Bandar Lampung adalah Kopi

Bubuk Cap Intan, yang telah berdiri sejak tahun 1995 dan menggunakan biji

kopi robusta sebagai bahan baku utamanya. Untuk menjaga kelangsungan

hidup agar dapat bertahan dalam persaingan, maka agroindustri Kopi Bubuk

Cap Intan perlu melakukan strategi dalam menciptakan keunggulan produk

untuk menarik konsumen agar beralih ke produknya. Strategi yang dapat

dipilih adalah strategi pengembangan. Strategi pengembangan sangatlah

penting dilakukan agar usaha tersebut dapat berkelanjutan dan tidak

mengalami kemunduran.

Setiap usaha pasti memiliki kendala-kendala yang harus dihadapi. Hal ini

juga yang dialami oleh pengusaha Kopi Bubuk Cap Intan. Pengusaha kopi

bubuk mempunyai kendala yang berasal dari lingkungan internal dan

lingkungan eksternal. Lingkungan internal adalah lingkungan dari dalam

agroindustri kopi Kopi Bubuk Cap Intan berupa variabel-variabel yang

merupakan kekuatan dan kelemahan agroindustri kopi, sedangkan lingkungan

eksternal adalah lingkungan dari luar agroindustri Kopi Bubuk Cap Intan

Page 24: ANALISIS BAURAN PEMASARAN (Marketing Mix) DAN …digilib.unila.ac.id/37285/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Penelitian studi kasus ini dilakukan pada bulan Maret sampai April

6

6

6

berupa variabel-variabel yang merupakan peluang dan ancaman bagi

agroindustri Kopi Bubuk Cap Intan

Agar agroindustri Kopi Bubuk Cap Intan dapat memperluas pangsa pasar dan

merebut pasar, maka agroindustri tersebut perlu mengetahui strategi bauran

pemasaran atau tataniaga campuran (marketing mix) yang diperlukan untuk

meningkatkan volume penjualan. Bauran pemasaran merupakan kombinasi

antara empat unsur pemasaran, yakni produk, harga, promosi dan saluran

distribusi, yang merupakan komponen yang dapat dikendalikan dan dapat

digunakan oleh perusahaan untuk mepengaruhi tanggapan atau respon

konsumen. Oleh karena itu, para pengusaha perlu mengetahui bagaimana

kombinasi bauran pemasaran (marketing mix) yang tepat untuk diterapkan

agar dapat menarik konsumen atau pelanggan sebanyak mungkin, sehingga

memperoleh keuntungan yang maksimal (Kotler, 2002).

B. Identifikasi Masalah

Banyaknya jenis kopi bubuk yang masuk ke pasar membuat persaingan

menjadi semakin meningkat. Hal tersebut tentu berdampak terhadap volume

penjualan serta keuntungan yang akan diperoleh. Hal yang perlu diperhatikan

oleh produsen agroindustri Kopi Bubuk Cap Intan adalah memperluas pangsa

pasar guna meningkatkan volume penjualan untuk mendapatkan keuntungan

yang maksimal. Untuk itu perlu menerapkan bauran pemasaran (marketing

mix). Bauran pemasaran terdiri dari 4 komponen pemasaran, yaitu produk,

harga, promosi dan saluran distribusi. Bauran pemasaran dapat mempengaruhi

Page 25: ANALISIS BAURAN PEMASARAN (Marketing Mix) DAN …digilib.unila.ac.id/37285/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Penelitian studi kasus ini dilakukan pada bulan Maret sampai April

7

7

7

konsumen dalam pembelian kopi bubuk dengan menggunakan ke empat

komponennya, sehingga produsen akan mendapatkan keuntungan yang

maksimal.

Usaha Kopi Bubuk Cap Intan telah berdiri cukup lama, tetapi belum membuat

agroindustri tersebut dikenal luas oleh masyarakat Lampung khususnya kota

Bandar Lampung sebagai ibu kota Provinsi Lampung. Banyaknya pesaing

agroindustri kopi bubuk lainnya, membuat positioning merek Kopi Bubuk Cap

Intan di mata konsumen tidak begitu kuat, sehingga menyebabkan banyak

konsumen yang tidak mengenal produk kopi tersebut. Hal ini menunjukkan

perlunya dilakukan penilitian mengenai strategi pengembangan agar dapat

membantu pengusaha dalam mempertahankan dan mengembangkan usahanya.

Berdasarkan uraian tersebut, permasalahan yang dapat dirumuskan adalah:

1. Bagaimana bauran pemasaran yang diterapkan dalam kegiatan pemasaran

pada agroindustri Kopi Bubuk Cap Intan?

2. Bagaimana strategi pengembangan pada agroindustri kopi bubuk Kopi

Bubuk Cap Intan ?

C. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitan ini adalah, sebagai berikut:

1. Mengetahui bauran pemasaran yang diterapkan dalam kegiatan pemasaran

pada agroindustri Kopi Bubuk Cap Intan.

2. Mengetahui strategi pengembangan yang ada pada agroindustri Kopi Bubuk

Cap Intan.

Page 26: ANALISIS BAURAN PEMASARAN (Marketing Mix) DAN …digilib.unila.ac.id/37285/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Penelitian studi kasus ini dilakukan pada bulan Maret sampai April

8

8

8

D. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan berguna bagi :

1. Agroindustri Kopi Bubuk Cap Intan dalam menjalankan dan

mengembangkan usahanya.

2. Pemerintahan terkait dalam penentuan kebijakan dan pengambilan

keputusan yang terkait dengan program pengembangan agroindustri Kopi

Bubuk Cap Intan.

3. Bahan referensi bagi peneliti lain yang ingin melakukan penelitian sejenis.

Page 27: ANALISIS BAURAN PEMASARAN (Marketing Mix) DAN …digilib.unila.ac.id/37285/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Penelitian studi kasus ini dilakukan pada bulan Maret sampai April

9

9

9

II. TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN

A. Tinjauan Pustaka

1. Kopi

Menurut Haryanto (2012), kopi (Coffea sp) adalah spesies tanaman

berbentuk pohon. Tanaman ini tumbuh tegak, bercabang dan bila dibiarkan

akan mencapai tinggi 12 m. Tanaman kopi memiliki beberapa jenis cabang

yaitu cabang reproduksi (cabang orthrotrop), cabang sekunder, cabang

kipas, cabang pecut, cabang balik, dan cabang air. Tanaman kopi

mempunyai bentuk daun bulat telur, ujung daun agak meruncing sampai

bulat. Daun tersebut tumbuh pada batang, cabang dan ranting-ranting

tersusun berdampingan. Secara alami tanaman kopi memiliki akar tunggang

dengan panjang akar tunggang ± 45-50 cm.

Kopi merupakan salah satu komoditas perkebunan yang cukup banyak

dibudidayakan di Indonesia baik oleh rakyat maupun perkebunan besar.

Tanaman kopi mulai masuk ke Indonesia sejak tahun 1969. Menurut

Najiyati dan Danarti (2004) tanaman kopi yang dirawat dengan baik

biasanya mulai berproduksi pada umur 2,5-3 tahun. Kopi robusta sudah

mulai berproduksi pada umur 2,5 tahun dengan umur ekonomis dapat

mencapai 15 tahun, sedangkan kopi arabika mulai berproduksi pada umur

Page 28: ANALISIS BAURAN PEMASARAN (Marketing Mix) DAN …digilib.unila.ac.id/37285/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Penelitian studi kasus ini dilakukan pada bulan Maret sampai April

10

10

10

2,5-3 tahun. Tingkat produksi kopi sangat dipengaruhi oleh tingkat

pemeliharaan, seperti pemupukan, pemberantasan hama penyakit dan

pemilihan bibit.

Kopi merupakan tanaman tropis, pada dasarnya ada sekitar 30 jenis spesies.

Ada lima jenis kopi yang terdapat di Indonesia yaitu kopi arabika, kopi

robusta, kopi liberika, kopi golongan ekselsa, dan kopi hibrida Haryanto

(2012). Tanaman kopi bisa mencapai 4-6 meter pada usia yang matang.

Pada awal masa berbuah, bunga akan tumbuh sekitar 6 sampai 7 bulan yang

kemudian menjadi buah kopi. Biji buah kopi yang hijau lama kelamaan

berubah menjadi merah dan siap untuk dipetik. Kopi bisa tumbuh baik di

beberapa belahan dunia di negara tropis seperti di Asia Selatan, Amerika

Tengah dan Selatan, Afrika dan Indonesia. Di Indonesia, tanaman kopi

banyak ditemukan di Sumatera, Jawa, Nusa Tenggara sampai Papua.

Kopi (Coffea sp) merupakan jenis tanaman pohon yang termasuk dalam

famili Rubiaceae. Tinggi pohon ini dapat mencapai hingga 12 m, tumbuh

tegak, dan bercabang. Tanaman kopi memiliki beberapa golongan kopi,

akan tetapi yang paling dikenal adalah jenis kopi arabika, robusta, dan

liberika dan memiliki beberapa sifat sebagai berikut Najiyati dan Damarti

(1999) :

a. Kopi arabika

Beberapa sifat penting kopi arabika adalah:

(1) Menghendaki daerah dengan ketinggian antara 700 – 1700 m dpl dan

suhu 16 – 200C.

Page 29: ANALISIS BAURAN PEMASARAN (Marketing Mix) DAN …digilib.unila.ac.id/37285/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Penelitian studi kasus ini dilakukan pada bulan Maret sampai April

11

11

11

(2) Menghendaki daerah yang mempunyai iklim kering atau bulan

kering tiga bulan / tahun secara berturut-turut, yang sesekali

mendapat hujan kiriman.

(3) Rata-rata produksi sedang akan tetapi memiliki kualitas dan harga

yang lebih tinggi dibandingkan dengan jenis kopi lainnya.

(4) Pada umumnya berbuah sekali dalam setahun.

b. Kopi liberika

Beberapa sifat penting kopi liberika yaitu:

(1) Ukuran daun, cabang, bunga, buah, dan pohon lebih besar

dibandingkan dengan kopi arabika dan robusta.

(2) Cabang primer dapat bertahan lebih lama, dan dalam satu buku dapat

keluar bunga atau buah lebih dari satu kali.

(3) Berbuah sepanjang tahun.

(4) Ukuran buah tidak merata atau tidak seragam.

(5) Tumbuh baik di dataran rendah.

c. Kopi robusta

Beberapa sifat penting kopi robusta yaitu:

(1) Tumbuh sangat baik pada ketinggian 400 – 700 m dpl, tetapi masih

toleran pada ketinggian kurang dari 400 m dpl dengan temperatur 21

– 240C.

(2) Menghendaki daerah yang mempunyai bulan kering 3 - 4 bulan

secara berturut-turut, dengan 3 – 4 kali hujan kiriman.

Page 30: ANALISIS BAURAN PEMASARAN (Marketing Mix) DAN …digilib.unila.ac.id/37285/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Penelitian studi kasus ini dilakukan pada bulan Maret sampai April

12

12

12

(3) Produksi lebih tinggi daripada kopi arabika dan kopi liberika, dengan

rendemen ±22%.

(4) Kualitas buah lebih rendah daripada kopi arabika, tetapi lebih tinggi

dari pada kopi liberika.

2. Konsep Agribisnis dan Agroindustri

Menurut Sumarwan (2004 dalam Suseno, 2011), agribisnis adalah suatu

sistem yang memvisualisasikan beberapa sektor pertanian yang saling

berhubungan pada suatu sistem dimana keberhasilan setiap bagian sangat

bergantung pada ketepatan fungsi dari sektor lainnya. Menurut Soekartawi

(2001), agribisnis didefinisikan sebagai suatu rangkaian kegiatan mulai

proses produksi, panen, pasca panen, pemasaran dan kegiatan lainnya yang

berkaitan dengan kegiatan pertanian tersebut. Agribisnis sebagai suatu

sistem merupakan seperangkat unsur yang secara teratur saling berkaitan

sehingga membentuk suatu totalitas. Agribisnis terdiri dari berbagai sub

sistem yang tergabung dalam rangkaian interaksi dan interpedensi secara

reguler, serta terorganisir sebagai suatu totalitas.

Menurut Saragih (1998) sistem agribisnis dapat diklasifikasikan ke dalam

empat subsistem, yaitu:

a. Subsistem Agribisnis Hulu

Subsistem agribisnis hulu disebut juga subsistem faktor input (input

factor subsystem), kegiatan subsistem ini berhubungan dengan

pengadaan sarana produksi pertanian.

Page 31: ANALISIS BAURAN PEMASARAN (Marketing Mix) DAN …digilib.unila.ac.id/37285/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Penelitian studi kasus ini dilakukan pada bulan Maret sampai April

13

13

13

b. Subsistem Usahatani

Kegiatan subsistem ini adalah melakukan usahatani atau budidaya

pertanian dalam arti luas yaitu menghasilkan berbagai macam komoditas

primer atau bahan mentah sebagaimana telah dikemukan dalam

pengertian agribisnis.

c. Subsistem Agribisnis Hilir

Subsistem agribisnis hilir terdiri atas dua macam kegiatan, yaitu

pengolahan komoditas primer dan pemasaran komoditas primer atau

produk olahan. Kegiatan ini sering juga disebut agroindustri.

d. Subsistem Jasa Layanan Pendukung

Subsistem jasa layanan pendukung atau kelembagaan penunjang

agribisnis adalah semua jenis kegiatan yang berfungsi mendukung dan

melayani serta mengembangkan kegiatan ketiga subsistem agribisnis

yang lain.

Hubungan antara satu subsistem dengan subsistem yang lain sangat erat dan

saling tergantung sehingga gangguan pada salah satu subsistem dapat

menyebabkan terganggunya keseluruhan subsistem.

Agroindustri merupakan suatu usaha yang mengolah bahan-bahan yang

berasal dari tanaman dan hewan. Pengolahannya mencakup transformasi

dan preservasi melalui secara fisik dan kimiawi, penyimpanan, pengemasan

dan distribusi. Karakteristik pengolahan dan derajat transformasi dapat

sangat beragam, mulai dari pembersihan, pengemasan, pemasakan,

pencampuran dan perubahan kimiawi yang menciptakan makanan sayur-

sayuran yang berserat (Austin, 1992 dalam Aldhariana, 2016).

Page 32: ANALISIS BAURAN PEMASARAN (Marketing Mix) DAN …digilib.unila.ac.id/37285/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Penelitian studi kasus ini dilakukan pada bulan Maret sampai April

14

14

14

Agroindustri merupakan suatu sistem pengolahan secara terpadu antara

sektor pertanian dengan sektor industri sehingga akan diperoleh nilai

tambah dari hasil pertanian. Agroindustri merupakan bagian dari agribisnis

hilir. Agroindustri merupakan usaha meningkatkan efisiensi faktor

pertanian hingga menjadi kegiatan yang sangat produktif melalui proses

modernisasi pertanian. Melalui modernisasi di sektor agroindustri dalam

skala nasional, penerimaan nilai tambah dapat ditingkatkan sehingga

pendapatan ekspor akan lebih besar lagi (Saragih, 2004).

Agroindustri merupakan suatu kegiatan atau usaha yang mengolah bahan

baku yang berasal dari tanaman atau hewan melalui proses transformasi

dengan menggunakan perlakuan fisik dan kimia, penyimpanan,

pengemasan, serta distribusi. Ciri penting dari agroindustri adalah

kegiatannya tidak tergantung musim, membutuhkan manajemen usaha yang

moderen, pencapaian skala usaha yang optimal dan efisien, serta mampu

menciptakan nilai tambah yang tinggi (Zakaria, 2007 dalam Aldhariana,

2016).

Menurut Soekartawi (2000) agroindustri mampu meningkatkan devisa

negara, meningkatkan perekonomian dan menyerap tenaga kerja bagi pelaku

agribisnis dan mampu mendorong munculnya industri lain. Skala usaha

yang optimal dan efisien, serta mampu menciptakan nilai tambah yang

tinggi. Pentingnya agroindustri sebagai suatu pendekatan pembangunan

pertanian dapat dilihat dari kontribusinya terhadap pendapatan pelaku

agribisnis, menyerap tenaga kerja dan perolehan devisa. Meskipun

Page 33: ANALISIS BAURAN PEMASARAN (Marketing Mix) DAN …digilib.unila.ac.id/37285/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Penelitian studi kasus ini dilakukan pada bulan Maret sampai April

15

15

15

demikian dalam pembangunan agroindustri di dalam negeri, dihadapkan

pada beberapa tantangan dan masalah. Masalah tersebut antara lain:

a. Beragamnya masalah agroindustri di pedesaan berdasarkan jenis

usahanya terutama dalam pemenuhan bahan baku.

b. Peran agroindustri pedesaan yang dirasakan masih kurang nyata karena

lebih fokus kepada agroindustri di perkotaan.

c. Pemerintah kurang konsisten terhadap kebijakan mengenai agroindustri

d. Kurangnya fasilitas permodalan, meskipun ada prosedurnya amat ketat.

e. Keterbatasan pasar.

f. Lemahnya infrastruktur.

g. Kurang perhatian terhadap penelitian dan pengembangan.

h. Lemahnya keterkaitan industri hulu dan hilir.

i. Kualitas produksi dan prosesing yang belum mampu bersaing.

Firdaus (2012) menjelaskan mengenai karakteristik agroindustri yang

memiliki kelebihan dibandingkan dengan industri lainnya. Karakteristik

agroindustri tersebut antara lain adalah: (a) memiliki keterkaitan yang kuat

dengan industri hulu maupun industri hilir, (b) menggunakan sumber daya

alam yang ada dan dapat diperbaharui, (c) mampu memiliki keunggulan

komparatif dan kompetitif di pasar domestik dan pasar internasional, (d)

dapat menyerap tenaga kerja dalam jumlah besar, dan (e) produk

agroindustri pada umumnya bersifat elastis, sehingga dapat meningkatkan

pendapatan masyarakat.

Page 34: ANALISIS BAURAN PEMASARAN (Marketing Mix) DAN …digilib.unila.ac.id/37285/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Penelitian studi kasus ini dilakukan pada bulan Maret sampai April

16

16

16

3. Pengolahan Pada Agroindustri

Menurut Soekartawi (1993) dalam Aldhariana (2016) terdapat beberapa

alasan, pentingnya peranan agroindustri pada pengolahan hasil pertanian,

yaitu:

a. Meningkatkan nilai tambah

Pengolahan hasil yang baik dilakukan produsen dapat meningkatkan nilai

tambah dari hasil pertanian yang diproses.

b. Meningkatkan kualitas hasil

Kualitas hasil yang baik akan menyebabkan nilai barang menjadi lebih

tinggi dan keinginan konsumen menjadi terpenuhi. Perbedaan kualitas

bukan saja menyebabkan adanya perbedaan segmentasi pasar, tetapi juga

mempengaruhi harga barang itu sendiri.

c. Meningkatkan penyerapan tenaga kerja

Bila hasil pertanian langsung dijual tanpa diolah terlebih dahulu, maka

kesempatan kerja pada kegiatan pengolahan akan hilang. Sebaliknya,

bila dilakukan pengolahan hasil, maka banyak tenaga kerja yang diserap.

Komoditas pertanian tertentu kadang-kadang justru menuntut jumlah

tenaga kerja yang relatif besar pada kegiatan pengolahan.

d. Meningkatkan keterampilan produsen

Keterampilan dalam mengolah hasil akan menyebabkan terjadi

peningkatan keterampilan secara kumulatif, sehingga pada akhirnya juga

akan memperoleh hasil penerimaan usahatani yang lebih besar.

Page 35: ANALISIS BAURAN PEMASARAN (Marketing Mix) DAN …digilib.unila.ac.id/37285/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Penelitian studi kasus ini dilakukan pada bulan Maret sampai April

17

17

17

e. Meningkatkan pendapatan produsen

Konsekunsi logis dari hasil olahan yang lebih baik adalah menyebabkan

total penerimaan lebih tinggi, karena kualitas hasil yang lebih baik dan

harganya lebih tinggi.

Menurut Soekartawi (2000) agroindustri adalah sebagai kegiatan

pengolahan sumber bahan baku yang bersumber dari tanaman ataupun

hewan. Artinya, bahwa kegiatan atau proses agroindustri merupakan upaya:

(1) untuk meningkatkan nilai tambah produk, (2) menghasilkan produk yang

dapat dipasarkan, dapat digunakan atau dapat dimakan, (3) meningkatkan

daya simpan, (4) menambah pendapatan dan keuntungan bagi produsen

(petani). Menurut Saragih (1998) pengembangan agroindustri ke depan

perlu diarahkan ke dalam struktur agroindutri lebih ke hilir (pengolahan dan

pemasaran), dengan tujuan menciptakan dan meningkatkan nilai tambah

(added value) sebesar mungkin di dalam negeri, mendiversifikasikan produk

yang mengakomodasikan preferensi konsumen, dan memanfaatkan segmen-

segmen pasar yang berkembang, baik dalam negeri maupun di pasar

internasional.

Menurut Soekartawi (2003) terdapat tiga karakteristik yang perlu

diperhatikan dalam agroindustri, yaitu : (1) Komponen biaya bahan baku,

pada umumnya merupakan komponen terbesar dalam agroindustri.

Ketidakpastian produksi pertanian dapat menyebabkan ketidakstabilan harga

bahan baku, sehingga dapat menyulitkan pendanaan dan pengelolaan modal

kerja. (2) Perlu adanya perhatian dan keterlibatan pemerintah dalam

Page 36: ANALISIS BAURAN PEMASARAN (Marketing Mix) DAN …digilib.unila.ac.id/37285/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Penelitian studi kasus ini dilakukan pada bulan Maret sampai April

18

18

18

kegiatan agroindustri, karena banyak produk-produk agroindustri

merupakan kebutuhan yang harus dipenuhi dan merupakan komoditas

penting bagi perekonomian suatu negara. (3) Pasokan bahan baku yang

tidak kontinyu dapat menyebabkan kesenjangan antara ketersediaan bahan

baku dengan proses produksi dalam kegiatuan agroindustri.

4. Pemasaran

Menurut Kotler dan Amstrong (2004) pemasaran adalah proses sosial dan

manajerial dimana seseorang atau kelompok memperoleh apa yang mereka

butuhkan dan inginkan melalui penciptaan dan pertukaran produk dan nilai.

Menurut Lupiyoadi (2001), pemasaran adalah kegiatan yang dilakukan oleh

seseorang atau sekelompok orang yang memiliki tujuan untuk

memperlancar arus barang dan jasa dari produsen ke konsumen dengan cara

yang efisien guna menciptakan suatu permintaan yang efektif. Menurut

Hasyim (2012), pemasaran adalah semua kegiatan yang bertujuan untuk

memperlancar arus barang atau jasa dari produsen ke konsumen secara

paling efisien dengan maksud untuk menciptakan permintaan efektif.

Dalam pemasaran terjadi suatu aliran barang dari produsen ke konsumen

dengan melibatkan lembaga perantara pemasaran.

Menurut Kotler (2005), pemasaran adalah proses sosial yang dilakukan oleh

individu dan kelompok untuk pemenuhan kebutuhan dengan cara

menciptakan, menawarkan dan mempertukarkan produk dan jasa yang

memiliki nilai sehingga dapat memberikan kepuasan yang maksimal.

Page 37: ANALISIS BAURAN PEMASARAN (Marketing Mix) DAN …digilib.unila.ac.id/37285/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Penelitian studi kasus ini dilakukan pada bulan Maret sampai April

19

19

19

Seluruh lembaga perantara pemasaran memegang peranan yang sangat

penting dalam menentukan saluran pemasaran, karena jika terdiri dari rantai

pemasaran yang panjang, maka biaya pemasaran yang dikeluarkan menjadi

lebih besar.

Menurut Hasyim (2012) efisiensi pemasaran diukur melalui analisis

struktur pasar, perilaku pasar, dan keragaan pasar. Efisiensi pemasaran juga

dapat diketahui melalui analisis koefisien korelasi harga dan elastisitas

transmisi harga. Analisis koefisien korelasi harga merupakan suatu analisis

yang memberikan gambaran seberapa jauh perkembangan harga suatu

barang pada dua tempat atau pada tingkat yang sama/berlainan dan saling

berhubungan melalui perdagangan, sedangkan elastisitas transmisi harga

adalah analisis yang menggambarkan sejauh mana dampak perubahan harga

suatu barang di satu tempat atau tingkat terhadap perubahan harga barang

tersebut di tempat atau tingkat lain. Transmisi harga diukur melalui regresi

sederhana di antara dua harga pada dua tingkat pasar, kemudian dihitung

elastisitasnya.

5. Bauran Pemasaran

Kotler (2005) mendefinisikan bauran pemasaran sebagai suatu campuran

dari variabel-variabel pemasaran yang dapat dikendalikan dan digunakan

oleh suatu perusahaan untuk mengejar penjualan yang diinginkan dalam

segmen pasar atau konsumen. Kotler mengklasifikasikan variabel-variabel

itu menjadi empat kelompok yang luas yang disebut sebagai 4 P dalam

Page 38: ANALISIS BAURAN PEMASARAN (Marketing Mix) DAN …digilib.unila.ac.id/37285/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Penelitian studi kasus ini dilakukan pada bulan Maret sampai April

20

20

20

pemasaran, yaitu : produk (product), harga (price), tempat (place), dan

promosi (promotion). Pengertian dari masing-masing variabel bauran

pemasaran tersebut adalah :

a. Produk (product)

Secara umum produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan ke

pasar untuk diperhatikan, dibeli, digunakan dan dikonsumsi oleh

konsumen. Produk merupakan suatu unsur terpenting dalam

menjalankan bauran pemasaran. Produk menjadi seperangkat atribut

baik berwujud maupun tidak berwujud, dan di dalamnya berupa warna,

harga, nama baik pabrik, nama baik toko yang menjual (pengecer), dan

pelayanan pabrik serta pelayanan pengecer yang diterima oleh konsumen

guna memuaskan keinginannya.

b. Harga (price)

Harga dapat diartikan sebagai suatu jumlah uang yang harus dipersiapkan

seseorang untuk membeli atau memesan suatu produk yang diperlukan

atau diinginkannya. Harga merupakan unsur terpenting kedua dalam

bauran pemasaran setelah produk dan merupakan satu-satunya unsur

dalam bauran pemasaran yang menghasilkan pendapatan penjualan,

sedangkan unsur-unsur lainnya merupakan pengeluaran biaya.

Keputusan-keputusan mengenai harga mencakup tingkat harga, potongan

harga, keringanan periode pemasaran, dan rencana iklan yang dibuat oleh

produsen. Penentuan harga merupakan titik kritis dalam bauran

pemasaran karena harga menentukan pendapatan dari suatu usaha.

Page 39: ANALISIS BAURAN PEMASARAN (Marketing Mix) DAN …digilib.unila.ac.id/37285/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Penelitian studi kasus ini dilakukan pada bulan Maret sampai April

21

21

21

c. Tempat (place)

Tempat merupakan unsur penting dalam lingkungan, dimana dan

bagaimana suatu produk atau jasa tersebut akan diserahkan sebagai

bagian dari nilai dan manfaat. Tempat menunjukkan berbagai kegiatan

yang dilakukan oleh produsen untuk menjadikan suatu produk yang

dihasilkan dapat diperoleh dan tersedia bagi konsumen pada waktu dan

tempat yang tepat dimanapun konsumen berada. Di dalam industri

manufaktur, tempat (place) diartikan sebagai saluran distribusi.

d. Promosi (promotion)

Promosi adalah kegiatan yang dilakukan oleh suatu perusahaan dengan

tujuan untuk membujuk, menginformasikan dan mempengaruhi

konsumen, agar dapat membeli produk yang ditawarkan oleh perusahaan

tersebut. Dalam hal ini keputusan-keputusan yang diambil mencakup

periklanan, hubungan masyarakat, penjualan personal, dan pemasaran

langsung.

(1) Periklanan, merupakan suatu bentuk promosi dengan menggunakan

berbagai media tertentu untuk merangsang pembelian.

(2) Hubungan masyarakat, merupakan upaya untuk memiliki dan

membangun hubungan baik dengan berbagai kalangan sehingga

dapat membangun citra perusahaan.

(3) Penjualan personal, yaitu bentuk promosi secara personal dengan

presentasi lisan dalam suatu percakapan dengan calon pembeli yang

ditujukan untuk merangsang pembelian.

Page 40: ANALISIS BAURAN PEMASARAN (Marketing Mix) DAN …digilib.unila.ac.id/37285/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Penelitian studi kasus ini dilakukan pada bulan Maret sampai April

22

22

22

(4) Pemasaran langsung, yaitu penggunaan saluran elektronik untuk

mencapai dan mengirimkan produk dan pelayanan kepada pelanggan

tanpa menggunakan perantara pemasaran. Contoh pemasaran

langsung adalah katalog, telemarketing, TV interaktif, website, dan

penyuratan langsung).

Menurut Gitosudarmo (1994), bauran pemasaran (marketing mix) adalah

perpaduan antara 4 macam hal yang merupakan senjata bagi pengusaha

dalam memasarkan produknya atau melayani konsumennya. Perpaduan

antara 4 macam hal tersebut mengandung kata-kata yang didahului oleh

huruf P, maka dapat disebut sebagai “4P dalam Pemasaran” yaitu Product,

Price, Placement, dan Promotion. Bauran pemasaran tersebut merupakan

alat bagi pengusaha untuk mempengaruhi konsumen agar konsumennya

dapat menjadi kenal kemudian menyukai, dan selanjutnya melakukan

transaksi serta akhirnya konsumen tersebut menjadi puas dan dapat

digambarkan dalam bentuk skema seperti yang disajikan pada Gambar 1.

Gambar 1. Bauran Pemasaran (Marketing Mix)

Sumber : Gitosudarmo, 1994

Konsumen Product

Price

Promotion

Place

Page 41: ANALISIS BAURAN PEMASARAN (Marketing Mix) DAN …digilib.unila.ac.id/37285/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Penelitian studi kasus ini dilakukan pada bulan Maret sampai April

23

23

23

Menurut Kotler dan Keller (2009) bauran pemasaran dapat didefinsikan

sebagai serangkaian alat pemasaran taktis yang dapat dikendalikan dan

dipadukan oleh perusahaan untuk menghasilkan tanggapan yang diinginkan

perusahaan dalam pasar sasaran. Bauran pemasaran atau yang sering

disebut sebagai 4P dapat dilihat dari dua sudut pandang, yaitu sudut

pandang penjual dan sudut pandang pembeli. Dilihat dari sudut pandang

penjual, 4P merupakan perangkat pemasaran yang tersedia untuk

mempengaruhi pembeli. Akan tetapi, dilihat dari sudut pandang pembeli 4P

merupakan perangkat pemasaran yang dirancang untuk memberikan

manfaat bagi pelanggan. Komponen-komponen dari bauran pemasaran

yang sering disebut 4P tersebut antara lain adalah produk (product), harga

(price), tempat (place) dan promosi (promotion).

6. Konsep Manajemen Strategi

Menurut David (2004), proses manajemen strategi terdiri atas :

(1) Perumusan strategi mencakup kegiatan mengembangkan visi dan misi

perusahaan, mengidentifikasi peluang dan ancaman eksternal serta

kekuatan dan kelemahan internal, menetapkan tujuan jangka panjang,

membuat sejumlah alternatif strategi, dan memilih strategi tertentu

untuk dijalankan.

(2) Pelaksanaan strategi mengharuskan perusahaan untuk menetapkan

sasaran tahunan, memotivasi karyawan, dan mengalokasikan

sumberdaya, sehingga perumusan strategi dapat dilaksanakan.

Termasuk pengembangan budaya yang mendukung, penciptaan struktur

Page 42: ANALISIS BAURAN PEMASARAN (Marketing Mix) DAN …digilib.unila.ac.id/37285/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Penelitian studi kasus ini dilakukan pada bulan Maret sampai April

24

24

24

yang efektif, pengarahan strategi pemasaran, penyiapan anggaran,

pemanfaatan sistem informasi, serta menghubungkan kompensasi

karyawan dengan kinerja.

(3) Evaluasi strategi adalah tahap akhir dalam manajemen strategi.

Didalam tahap ini akan mengevaluasi hasil pelaksanaan dan strategi

yang telah dirumuskan dalam mencapai tujuan perusahaan. Tiga

ketentuan pokok dalam evaluasi strategi adalah : 1) Mengkaji ulang

faktor-faktor eksternal dan internal berdasarkan strategi yang telah ada,

2) mengukur kinerja, 3) melakukan tindakan-tindakan korektif.

Menurut Hubeis (2008) proses manajemen strategi terdiri atas tiga tahapan

utama, yaitu perumusan strategi, implementasi strategi, serta evaluasi dan

pengendalian strategi, yang diawali dengan pengamatan lingkungan. Tahap

perumusan strategi ada 6 langkah, yaitu : melakukan analisis lingkungan

internal yang merupakan kekuatan dan kelemahan dari perusahaan itu,

analisis lingkungan eksternal yang merupakan faktor peluang dan ancaman

perusahaan, mengembangkan visi misi yang jelas, menyusun sasaran dan

tujuan perusahaan, merumuskan pilihan-pilihan strategis dan memilih

strategi yang tepat, dan menentukan pengendalian.

Strategi merupakan cara untuk mencapai sasaran jangka panjang untuk

mencapai tujuan perusahaan, program tindak lanjut serta prioritas alokasi

sumber daya. Strategi bisnis dapat termasuk perluasan geografis,

diversifikasi, pengembangan produk, penetrasi pasar dan menciptakan

keunggulan bersaing (David, 2003). Strategi adalah suatu proses

Page 43: ANALISIS BAURAN PEMASARAN (Marketing Mix) DAN …digilib.unila.ac.id/37285/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Penelitian studi kasus ini dilakukan pada bulan Maret sampai April

25

25

25

pengevaluasian kekuatan dan kelemahan perusahaan dibandingkan dengan

peluang dan ancaman yang ada dalam lingkungan yang dihadapi dan

memutuskan strategi pasar produk yang menyesuaikan kemampuan

perusahaan dengan peluang lingkungan.

Menurut David (2004) manajemen strategis secara umum didefinisikan

sebagai suatu proses yang berorientasi masa depan yang memungkinkan

organisasi untuk membuat keputusan hari ini untuk memposisikan diri untuk

kesuksesan di masa mendatang. Pandangan yang lebih tradisional dari

manajemen strategis menggunakan pendekatan linear dimana pertama

dilakukan pemantauan terhadap lingkungan organisasi (baik internal dan

eksternal), strategi dirumuskan, strategi yang diimplementasikan dan

kemajuan organisasi terhadap strategi, kemudian dievaluasi.

Analisis SWOT adalah identifikasi berbagai faktor secara sistematis untuk

merumuskan strategi perusahaan. Analisis ini didasarkan pada logika yang

dapat memaksimalkan kekuatan (strength) dan peluang (opportunities)

namun, secara bersamaan meminimalkan kelemahan (weaknesses) dan

ancaman (threats). Proses pengambilan keputuan strategis selalu berkaitan

dengan pengambilan misi, tujuan, strategi dan kebijakan perusahaan. Maka

perencanaan strategis harus menganalisis faktor-faktor strategi perusahaan

(kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman) dalam kondisi yang ada saat

ini. Hal ini disebut dengan analisis situasi. Model yang paling populer

untuk analisis situasi adalah analisis SWOT (Rangkuti, 2000).

Page 44: ANALISIS BAURAN PEMASARAN (Marketing Mix) DAN …digilib.unila.ac.id/37285/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Penelitian studi kasus ini dilakukan pada bulan Maret sampai April

26

26

26

Menurut Porter (2002) rantai nilai (value chain) berpengaruh dalam

menentukan strategi yang diperlukan bagi suatu perusahaan. Konsep rantai

nilai yang dikembangkan oleh Michael Porter memandang suatu perusahaan

sebagai rangkaian dari aktivitas dasar atau rantai yang menambah nilai

kepada produk dan jasanya untuk mendukung pencapaian suatu keuntungan.

Di dalam konsep rantai nilai terdiri dari beberapa aktivitas bisnis yang

merupakan aktivitas utama, sedangkan aktivitas yang lain merupakan

aktivitas pendukung. Aktivitas-aktivitas dari rantai nilai ini dilaksanakan

oleh suatu perusahaan akan sangat menentukan biaya dan keuntungan dari

perusahaan tersebut. Aktivitas utama dan pendukung dalam rantai nilai

dapat dilihat pada Gambar 2.

Gambar 2. Aktivitas utama dan pendukung dalam rantai nilai Porter

Sumber : Porter (2000).

Firm Infrastructure

(general management, accounting, finance, strategic planning

Human Resources Management

(recruiting, training, development)planning

Technology Development

(R and D, product and process improvement)

Procurement

(purchasing of raw materials, manchines,supplies)

Inbound

logistics (raw

materials

handling

and

warehousi

ng)

Marketing

and sales

(advertisin

g,

promotion,

pricing,

channel

relations)

Service (installatio

ns,repair,

parts)

Outbound

Logistics (warehousi

ng and

distributio

n of

finished

product)

Operations

(manchinin

g,assembli

ng, testing)

M

A

R

G

I

N

S

U

P

O

R

T

PRIMARY ACTIVITIES

Page 45: ANALISIS BAURAN PEMASARAN (Marketing Mix) DAN …digilib.unila.ac.id/37285/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Penelitian studi kasus ini dilakukan pada bulan Maret sampai April

27

27

27

Aktivitas utama adalah proses kegiatan penciptaan nilai baik yang

berhubungan dengan penambahan nilai terhadap masukan-masukan dan

menginformasikannya menjadi produk atau jasa yang dibutuhkan oleh

pelanggan. Aktivitas utama terdiri dari :

a. Inbound logistics : aktivitas yang terdiri dari menerima, menyimpan dan

mendistribusikan bahan baku serta bahan penolong.

b. Operations : aktivitas pengolahan bahan baku dan bahan penolong

menjadi keluaran.

c. Outbound logistics : aktivitas yang diperlukan untuk mengumpulkan,

menyimpan dan mendistribusikan keluaran (output),

d. Marketing and Sales : terdiri dari kegiatan pemasaran dalam bentuk

komunikasi pemasaran (periklanan, promosi, penjualan personal) ,

penetapan harga, dan pembinaan hubungan dengan saluran distribusi.

e. Services : yaitu semua aktivitas yang dilakukan agar produk atau jasa

yang dibeli oleh konsumen berfungsi dengan baik setelah produk atau

jasa tersebut terjual dan sampai ditangan konsumen.

Aktivitas pendukung adalah semua aktivitas yang mendukung kegiatan

atauproduksi di dalam aktivitas utama agar berjalan secara optimal.

Aktivitas pendukung terdiri dari :

a. Pengadaan : pengadaan berbagai masukan atau sumber daya untuk suatu

perusahaan atau organisasi.

b. Manajemen sumber daya manusia : untuk mendukung implementasi

perencanaan strategis, maka diperlukan sumber daya manusia yang

memiliki kompetensi. Manajemen sumber daya manusia adalah seluruh

Page 46: ANALISIS BAURAN PEMASARAN (Marketing Mix) DAN …digilib.unila.ac.id/37285/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Penelitian studi kasus ini dilakukan pada bulan Maret sampai April

28

28

28

kegiatan yang menyangkut perekrutan, pemecatan, pemberhentian,

penentuan upah, pengelolaan, pelatihan dan pengembangan.

c. Pengembangan teknologi : penerapan teknologi yang tepat untuk

mendukung implementasi perencanaan strategis. Perusahaan harus

senantiasa menerapkan teknologi terbaru untuk memperoleh penurunan

biaya produksi maupun memelihara kemampuannya untuk menghasilkan

produk-produk yang inovatif.

d. Infrastruktur : aktivitas yang berfungsi untuk mendukung keperluan

perusahaan dan menyelaraskan kepentingan dari berbagai bagian, seperti

hukum, keuangan, perencanaan, dan bagian umum.

Menurut Porter (2000), kekuatan-kekuatan suatu perusahaan akan

mempengaruhi kemampuannya untuk melayani pelanggan dan memperoleh

keuntungan. Perubahan salah satu kekuatan mengharuskan koperasi untuk

menilai ulang pasarannya. Kondisi bisnis perusahaan menurut Porter yang

menjelaskan bahwa sifat dan derajat persaingan dalam suatu industri

bergantung pada lima faktor atau kekuatan. Five forces model digambarkan

bahwa dalam bersaing dengan pesaing potensial beberapa hal yang harus

diperhatikan, yaitu mereka yang akan masuk, para pemasok atau suplier,

para pembeli atau konsumen dan produsen produk-produk pengganti. Lima

kekuatan yang dapat mengembangkan strategi persaingan dan

mempengaruhi atau mengubah kekuatan tersebut agar dapat memberikan

situasi yang menguntungkan bagi koperasi, yaitu : (1) persaingan antara

perusahaan pesaing yang ada, (2) masuknya pendatang baru yang biasanya

dipengaruhi oleh besar kecilnya hambatan masuk ke koperasi, (3) ancaman

Page 47: ANALISIS BAURAN PEMASARAN (Marketing Mix) DAN …digilib.unila.ac.id/37285/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Penelitian studi kasus ini dilakukan pada bulan Maret sampai April

29

29

29

produk pengganti/subtitusi, (4) kekuatan penawaran pembeli, dan (5)

kekuatan penawaran pemasok.

Menurut Rangkuti (2006), analisis SWOT adalah identifikasi berbagai

faktor secara sistematis untuk merumuskan strategi perusahaan. Analisis ini

didasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan kekuatan (strength) dan

peluang (opportunities), namun secara bersamaan dapat meminimalkan

kelemahan (weaknesses) dan ancaman (threats). Analisis SWOT terbagi

atas empat komponen dasar, yaitu :

(1) Strength (S), adalah karakterisitik positif internal yang dapat

dieksploitasi organisasi untuk meraih sasaran kinerja stratgeis.

(2) Weakness (W), adalah karakteristik internal yang dapat menghalangi

atau melemahkan kinerja organisasi.

(3) Opportunity (O), adalah karakteristik dari lingkungan eksternal yang

memiliki potensi untuk membantu organisasi meraih atau melampui

sasaran strategiknya.

(4) Threat (T), adalah adalah karakteristik dari lingkungan eksternal yang

dapat mencegah organisasi meraih sasaran strategis yang ditetapkan.

Analisis faktor internal dilakukan untuk mengembangkan daftar kekuatan

yang dapat dimanfaatkan, serta mengetahui daftar kelemahan yang harus

diatasi, sehingga kekuatan yang dimiliki dapat digunakan untuk

meminimalisir kelemahan. Pengkategorian analisis lingkungan internal

sering diarahkan pada lima aspek. Aspek- aspek tersebut meliputi produksi,

Page 48: ANALISIS BAURAN PEMASARAN (Marketing Mix) DAN …digilib.unila.ac.id/37285/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Penelitian studi kasus ini dilakukan pada bulan Maret sampai April

30

30

30

keuangan atau permodalan, sumber daya manusia, lokasi, dan pemasaran

Kotler (2009).

(1) Pemasaran

Pemasaran adalah suatu proses sosial yang di dalamnya individu dan

kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan

menciptakan, menawarkan dengan secara bebas mempertukarkan produk

yang bernilai dengan pihak lain (Kotler, 2009).

(2) Keuangan atau permodalan

Kondisi keuangan perusahaan menjadi ukuran dalam melihat posisi

bersaing dan daya tarik keseluruhan bagi investor. Menentukan kekuatan

dan kelemahan keuangan dalam suatu organisasi sangat penting agar

dapat merumuskan strategi secara efektif (David, 2009).

(3) Produk

Secara umum produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan ke

pasar untuk diperhatikan, dibeli, digunakan dan dikonsumsi oleh

konsumen. Produk menjadi seperangkat atribut yang di dalamnya berupa

warna, harga, nama baik agroindustri, dan pelayanan agroindustri yang

diterima oleh konsumen guna memuaskan keinginannya (Kotler, 2005).

(4) Sumber daya manusia

Manusia merupakan sumber daya terpenting bagi perusahaan. Oleh

karena itu, manajer perlu berupaya agar terwujud perilaku positif di

kalangan karyawan perusahaan. Berbagai faktor-faktor yang perlu

Page 49: ANALISIS BAURAN PEMASARAN (Marketing Mix) DAN …digilib.unila.ac.id/37285/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Penelitian studi kasus ini dilakukan pada bulan Maret sampai April

31

31

31

diperhatikan adalah langkah-langkah yang jelas mengenai manajemen

SDM, keterampilan dan motivasi kerja, produktivitas dan sistem imbalan

(Umar, 2008).

(5) Lokasi Industri

Aktivitas ekonomi suatu perusahaan/industri akan sangat dipengaruhi

oleh lokasi industri yang ditempatinya. Keputusan lokasi yang dipilih

merupakan keputusan tentang bagaimana perusahaan-perusahaan

memutuskan dimana lokasi pabriknya atau fasilitas-fasilitas produksinya

secara optimal.

Analisis faktor eksternal dilakukan untuk mengembangkan daftar peluang

dan ancaman, sehingga dapat memanfaatkan peluang dan menghindari

ancaman. Lingkungan eksternal meliputi aspek ekonomi sosial dan budaya,

pesaing, bahan baku, iklim dan cuaca, serta kebijakan pemerintah

(David,2009).

(1) Pesaing adalah pihak yang menawarkan kepada pasar produk sejenis

atau sama dengan produk yang dikeluarkan oleh perusahaan atau

produk substitusinya, di wilayah tertentu.

(2) Ekonomi, sosial dan budaya, merupakan faktor-faktor yang

mempengaruhi daya beli dan pola pembelanjaan konsumen. Daya beli

ini diukur dari tingkat pendapatan masyarakat dan perkembangan

tingkat harga-harga umum.

Page 50: ANALISIS BAURAN PEMASARAN (Marketing Mix) DAN …digilib.unila.ac.id/37285/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Penelitian studi kasus ini dilakukan pada bulan Maret sampai April

32

32

32

(3) Kebijakan pemerintah adalah lembaga yang mengawasi perusahaan

seperti badan pemerintah, kelompok penekan yang mempengaruhi dan

membatasi ruang gerak organisasi dan individu dalam masyarakat.

(4) Bahan baku, ketersediaan bahan baku mendukung keberlangsungan

suatu perusahaan untuk meningkatkan keuntungan perusahaan.

(5) Iklim dan cuaca, akan mempengaruhi harga pembelian bahan baku

sehingga dapat mempengaruhi biaya produksi dalam perusahaan.

Matriks SWOT dapat menggambarkan bagaimana peluang dan ancaman

eksternal yang dihadapi dapat disesuaikan dengan kekuatan dan kelemahan

yang dimiliki. Menurut Rangkuti (2006), terdapat empat macam strategi

yang dihasilkan melaui analisis SWOT, yaitu:

(1) Strategi SO, yaitu strategi yang dilakukan dengan memanfaatkan

seluruh kekuatan untuk memanfaatkan peluang sebesar-besarnya.

(2) Strategi ST, yaitu strategi yang dilakukan untuk menggunakan kekuatan

yang dimiliki untuk mengatasi ancaman.

(3) Strategi WO, yaitu strategi yang dilaksanakan berdasarkan pemanfaatan

peluang yang ada dengan cara meminimalkan kelemahan.

(4) Strategi WT, yaitu strategi yang didasarkan pada kegiatan yang bersifat

defensif dan berusaha untuk meminimalkan kelemahan serta

menghindari ancaman.

Menurut Tisnawati (2005), dalam melakukan strategi dilakukan proses

penyusunan strategi yang didasarkan pada tiga fase sebagai berikut:

Page 51: ANALISIS BAURAN PEMASARAN (Marketing Mix) DAN …digilib.unila.ac.id/37285/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Penelitian studi kasus ini dilakukan pada bulan Maret sampai April

33

33

33

1.) Penilaian keperluan penyusunan strategi

Sebelum strategi disusun, perlu dipertanyakan apakah penyusunan

strategi perlu dilakukan atau tidak. Kaitannya yaitu apakah strategi yang

akan dilakukan memang sesuai dengan tuntutan perubahan di

lingkungan ataukah sebaliknya lebih baik mempertahankan strategi

yang ada.

2.) Analisis situasi

Berdasarkan analisis situasi ini perusahaan menganalisis kekuatan,

kelemahan, peluang serta ancaman dari perusahaan. Analisis ini

biasanya dikenal dengan analisis SWOT. Berdasarkan analisis SWOT,

kekuatan dan kelemahan berhubungan dengan faktor internal dari

perusahaan sedangkan peluang dan ancaman berdasarkan faktor

eksternal perusahaan.

3.) Pemilihan strategi

Setelah dilakukan analisis terhadap faktor internal dan juga faktor

eksternal maka dilakukan pemilihan strategi dari analisis tersebut

manakah yang paling baik digunakan.

Menurut Gaspersz (2012) kondisi usaha dari berbagai faktor yang diperoleh

dapat digunakan untuk perumusan strategi analisis SWOT. Secara

keseluruhan, analisis SWOT membandingkan antara faktor internal dan

eksternal, sehingga dapat diketahui sampai dimana posisi suatu agroindustri

baik dalam hal menghadapi peluang maupun ancaman. Diagram analisis

SWOT disajikan pada Gambar 3.

Page 52: ANALISIS BAURAN PEMASARAN (Marketing Mix) DAN …digilib.unila.ac.id/37285/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Penelitian studi kasus ini dilakukan pada bulan Maret sampai April

34

34

34

Gambar 3. Diagram analisis SWOT

Sumber: Gaspersz, 2012

Keterangan gambar:

a. Kuadran I

Pada kuadran ini strategi agresif merupakan situasi yang sangat

menguntungkan, karena memiliki kekuatan dan peluang, sehingga dapat

memanfaatkan peluang yang ada secara optimal. Pada posisi ini, strategi

yang tepat untuk diaplikasikan adalah mendukung kebijakan

pertumbuhan yang agresif (growth oriented strategy).

b. Kuadran II

Pada kuadran ini strategi diversifikasi menunjukkan kondisi masih

memiliki kekuatan internal meskipun menghadapi berbagai ancaman.

Strategi yang tepat untuk diterapkan pada kondisi ini adalah

menggunakan kekuatan yang dimiliki untuk mengurangi ancaman dan

Threath

Oportunity

Strength Weakness

Kuadran III

Kuadran IV Kuadran II

Kuadran I

Strategi Turn around (-,+)

Strategi Defensif (-,-) Strategi Diversifikasi (+,-)

Strategi Agresif (+,+)

Page 53: ANALISIS BAURAN PEMASARAN (Marketing Mix) DAN …digilib.unila.ac.id/37285/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Penelitian studi kasus ini dilakukan pada bulan Maret sampai April

35

35

35

memanfaatkan peluang jangka panjang dengan strategi diversifikasi

produk.

c. Kuadran III

Pada kuadran ini strategi turn arround merupakan strategi yang

digunakan apabila memiliki peluang pasar yang cukup besar, namun di

sisi lain sedang mengalami berbagai kelemahan internal. Pada posisi ini,

masalah internal harus diminimalkan untuk memanfaatkan peluang pasar.

d. Kuadran IV

Pada kuadran ini strategi defensif menunjukkan posisi yang tidak

menguntungkan karena menghadapi berbagai ancaman bersamaan

dengan masalah internal yang dimiliki. Pada kondisi ini, strategi yang

tepat adalah strategi bertahan dengan cara memperbaiki kondisi internal

secara berkelanjutan untuk meminimalkan ancaman dan membangun

kekuatan serta peluang di masa mendatang.

B. Kajian Penelitian Terdahulu

Penelitian mengenai bauran pemasaran sudah banyak dilakukan oleh peneliti

lainnya dan begitu pula dengan penelitian mengenai strategi pengembangan.

Akan tetapi, untuk penelitian yang berjudul bauran pemasaran dan strategi

pengembangan masih jarang dilakukan. Persamaan penelitian yang akan

dilakukan ini dengan penelitian terdahulu adalah dalam penggunaan metode

analisis deskriptif kualitatif (untuk menganalisis bauran pemasaran) dan

metode analisis SWOT (untuk menganalisis strategi pengembangan). Namun

Page 54: ANALISIS BAURAN PEMASARAN (Marketing Mix) DAN …digilib.unila.ac.id/37285/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Penelitian studi kasus ini dilakukan pada bulan Maret sampai April

36

36

36

penelitian mengenai bauran pemasaran dan strategi pengembangan pada

agroindustri Kopi Bubuk Cap Intan belum pernah ditemukan.

Sitorus (2004) mengenai analisis nilai tambah dan strategi pengembangan

produk olahan kopi bubuk arabika (coffea arabica) di Desa Sait Buttu Saribu

Kabupaten Simalungun. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah

metode Hayami dan analisis SWOT. Berdasarkan hasil penelitian yaitu nilai

tambah yang dihasilkan usaha pengolahan kopi bubuk arabika sebesar Rp.

206.400/3 kg kopi biji, dengan rasion nilai tambah sebesar 68,8% dalam satu

kali produksi dan strategi pengembangan yang dilakukan usaha pengolahan

kopi bubuk arabika di daerah penelitian adalah strategi agresif yang terletak

pada kuadran I. Strategi yang dilakukan adalah memperbesar usaha,

meningkatkan kualitas produksi dan penjualan dengan memanfaatkan peluang

yang ada, sehingga dapat meningkatkan permintaan pasar dan meningkatkan

nilai tambah yang diperoleh.

Sesunan (2015) mengenai bauran pemasaran dan perilaku konsumen dalam

pengambilan keputusan pembelian cappucino cincau penelitian. Metode yang

digunakan pada penelitian ini adalah analisis rank spearman. Berdasarkan

hasil penelitian bauran pemasaran yang berhubugan nyata dengan proses

pengambilan keputusan konsumen Cappucino Cincau adalah variabel

kebersihan tempat, promosi penjualan, dan kualitas pelayanan. Tiga faktor

tersebut memiliki hubungan yang nyata dengn taraf kepercayaan 95persen

(α=0,05). Secara rinci kajian penelitian terdahulu dapat dilihat pada Tabel 4.

Page 55: ANALISIS BAURAN PEMASARAN (Marketing Mix) DAN …digilib.unila.ac.id/37285/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Penelitian studi kasus ini dilakukan pada bulan Maret sampai April

37

37

37

C. Kerangka Pemikiran

Kopi merupakan salah satu komuditas unggulan subsektor perkebunan dan

menjadi salah satu komoditas andalan Indonesia. Hal ini disebabkan, oleh

kopi memiliki citra rasa yang unik dan aroma yang khas. Salah satu daerah

penghasil kopi yang terdapat di Indonesia adalah Provinsi Lampung. Jenis

kopi yang banyak dibudidayakan oleh petani kopi di Provinsi Lampung

adalah jenis kopi robusta dan hasil produksi kopi tersebut banyak

dimanfaatkan oleh agroindustri sebagai produk olahan. Agroindustri kopi

merupakan suatu kegiatan pengolahan atau perubahan bentuk, dimana biji

kopi tersebut akan diolah menjadi kopi bubuk.

Salah satu agroindustri kopi bubuk yang ada di Provinsi Lampung adalah

agroindustri Kopi Bubuk Cap Intan. Agroindustri Kopi Bubuk Cap Intan

berdiri sejak tahun 1995 dan berada di Kota Bandar Lampung. Agroindustri

ini sudah pernah terkenal di kota Bandar Lampung, akan tetapi karena

banyaknya pesaing jenis kopi bubuk yang masuk ke pasar membuat

persaingan menjadi semakin meningkat dan membuat positioning merek Kopi

Bubuk Cap Intan di mata konsumen tidak begitu kuat, sehingga menyebabkan

banyak konsumen yang tidak mengenal produk kopi tersebut. Untuk itu,

agroindustri Kopi Bubuk Cap Intan perlu mengetahui bauran pemasaran dan

strategi pengembangan yang diterapkannya.

Untuk mengetahui strategi bauran pemasaran pada agroindustri Kopi Bubuk

Cap Intan, maka perlu menggunakan variabel-variabel dalam pemasaran yang

sering disebut sebagai 4P, yaitu : produk (product), harga (price), tempat

Page 56: ANALISIS BAURAN PEMASARAN (Marketing Mix) DAN …digilib.unila.ac.id/37285/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Penelitian studi kasus ini dilakukan pada bulan Maret sampai April

38

38

38

(place) dan promosi (promotion). Variabel-variabel tersebut akan dianalisis

dengan menggunakan metode analisis deskriptif kualitatif.

Analisis selanjutnya adalah analisis mengenai lingkungan agroindustri, yaitu

lingkungan internal dan lingkungan eksternal. Analisis lingkungan internal

meliputi produksi, manejemen dan pendanaan, sumber daya manusia, lokasi

agroindustri dan pemasaran, sedangkan analisis lingkungan eksternal meliputi

aspek ekonomi, sosial dan budaya, pesaing, bahan baku, iklim dan cuaca serta

kebijakan pemerintah. Dari lingkungan internal akan diperoleh kelemahan

dan kekuatan, sedangkan dari lingkungan eksternal akan diperoleh peluang

dan ancaman.

Variabel internal dan eksternal tersebut kemudian diringkas dan dijabarkan

dalam matriks Internal Strategic Factors Analysis Summary (IFAS) dan

matriks Eksternal Strategic Factors Analysis Summary (EFAS). Matriks

IFAS untuk mengidentifikasi faktor internal, sedangkan matriks EFAS untuk

faktor eksternal, dan hasil dari kedua matriks tersebut dimasukkan ke dalam

diagram SWOT. Kerangka pemikiran bauran pemasaran dan strategi

pengembangan pada agroindustri Kopi Bubuk Cap Intan di Kota Bandar

Lampung, dapat dilihat pada Gambar 4.

Page 57: ANALISIS BAURAN PEMASARAN (Marketing Mix) DAN …digilib.unila.ac.id/37285/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Penelitian studi kasus ini dilakukan pada bulan Maret sampai April

39

39

39

39

Gambar 4. Kerangka pemikiran analisis bauran pemasaran dan strategi pengembangan pada

agroindustri Kopi Bubuk Cap Intan di Kota Bandar Lampung, 2017

Kopi

Agroindustri Kopi Bubuk

Pemasaran Strategi Pengembangan

Bauran Pemnasaran :

1. Produk (product)

2. Harga (Price)

3. Temapat (Place)

4. Promosi

(Promotion)

Lingkungan Internal:

1. Produk

2. Manajemen dan

pendanaan

3. Sumber daya manusia

4. Lokasi agroindustri

5. Pemasaran

Lingkungan Eksternal:

1. Ekonomi, sosial, dan

budaya

2. Teknologi

3. Pesaing

4. Kebijakan Pemerintah

5. Konsumen

Kekuatan Kelemahan

Ancaman Peluang

Matrik IFAS

Matrik EFAS

Analisis SWOT

Page 58: ANALISIS BAURAN PEMASARAN (Marketing Mix) DAN …digilib.unila.ac.id/37285/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Penelitian studi kasus ini dilakukan pada bulan Maret sampai April

40

40

40

III. METODELOGI PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi kasus pada

agroindustri Kopi Bubuk Cap Intan. Metode studi kasus merupakan salah satu

metode penelitian yang dilakukan secara intensif, terperinci dan mendalam

terhadap suatu organisme (individu), lembaga atau gejala tertentu, dengan

daerah atau subjek yang sempit selama kurun waktu tertentu (Arikunto, 2004).

Metode studi kasus digunakan untuk memperoleh data secara lengkap dan rinci

pada agroindustri Kopi Bubuk Cap Intan mengenai bauran pemasaran dan

strategi pengembangannya.

B. Konsep Dasar dan Batasan Operasional

Variabel penelitian pada dasarnya adalah segala sesuatu yang berbentuk apa

saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari, sehingga diperoleh

informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya. Definisi

operasional untuk masing-masing variabel yang digunakan dalam penelitian ini

adalah:

Page 59: ANALISIS BAURAN PEMASARAN (Marketing Mix) DAN …digilib.unila.ac.id/37285/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Penelitian studi kasus ini dilakukan pada bulan Maret sampai April

41

41

41

Agroindustri adalah suatu sistem pengolahan secara terpadu antara sektor

pertanian dengan sektor industri, sehingga akan diperoleh nilai tambah dari

hasil pertanian tersebut.

Proses produksi adalah proses mengubah input atau faktor-faktor produksi dan

penggunaan sumber daya lainnya untuk menghasilkan output atau keluaran.

Masukan (input) merupakan bahan-bahan dan alat-alat yang digunakan untuk

menghasilkan produksi kopi bubuk. Input pada agroindustri Kopi Bubuk Cap

Intan terdiri dari: bahan baku, bahan penunjang, tenaga kerja dan peralatan.

Bahan baku kopi adalah banyaknya biji kopi yang digunakan dalam suatu

periode produksi, diukur dalam satuan (kg).

Bahan penunjang atau bahan tambahan merupakan bahan produksi yang

digunakan selain dari bahan baku dalam kegiatan produksi, guna membantu

agar bahan baku dapat diproses lebih lanjut.

Tenaga kerja adalah sejumlah orang yang melakukan tahap-tahap pembuatan

kopi bubuk pada agroindustri Kopi Bubuk Cap Intan.

Peralatan adalah alat-alat yang digunakan oleh agroindustri, yang digunakan

untuk mengubah biji kopi menjadi kopi bubuk.

Keluaran (hasil produk/output/produk) merupakan hasil dari proses produksi

berupa kopi bubuk yang diukur dalam satuan kilogram (kg).

Page 60: ANALISIS BAURAN PEMASARAN (Marketing Mix) DAN …digilib.unila.ac.id/37285/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Penelitian studi kasus ini dilakukan pada bulan Maret sampai April

42

42

42

Pemasaran adalah semua kegiatan yang bertujuan untuk menyampaikan produk

atau barang dari produsen hingga sampai ke konsumen secara efisien dengan

maksud mendapatkan permintaan efektif.

Bauran pemasaran adalah strategi yang dijadikan alat untuk mencapai tujuan

pemasaran yang meliputi elemen – elemen, yaitu: produk, harga, promosi dan

tempat (distribusi).

Harga adalah sejumlah uang yang diperuntukkan sebagai alat penukar untuk

produk dan jasa.

Promosi adalah upaya untuk memberitahukan atau menawarkan produk dengan

tujuan menarik calon konsumen untuk membeli atau mengkonsumsinya.

Strategi promosi terdiri dari beberapa indikator, yaitu: periklanan, penjualan

tatap muka, publisitas, dan promosi penjualan.

Periklanan merupakan bentuk promosi non personal dengan menggunakan

berbagai media yang ditujukan untuk merangsang pembelian. Periklanan

merupakan menawarkan suatu produk kepada konsumen dengan cara

mengemukakan alasan agar konsumen mau membeli produk yang ditawarkan.

Penjualan tatap muka merupakan bentuk promosi secara personal dengan

presentasi lisan dalam bentuk percakapan antara penjual dengan satu atau lebih

calon pembeli dengan tujuan untuk merangsang pembelian.

Publisitas merupakan bentuk promosi non personal yang bersifat non

komersial, menggunakan media cetak dengan tujuan merangsang pembelian.

Page 61: ANALISIS BAURAN PEMASARAN (Marketing Mix) DAN …digilib.unila.ac.id/37285/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Penelitian studi kasus ini dilakukan pada bulan Maret sampai April

43

43

43

Promosi penjualan merupakan kegiatan menawarkan suatu produk dengan cara

memberikan perangsang agar konsumen ma0u membeli produk yang

ditawarkan tersebut.

Distribusi pada sisi produsen adalah bagaimana produsen menyampaikan

produk agar dapat memenuhi kebutuhan dan permintaan konsumen untuk dapat

dikonsumsi dan digunakan.

Strategi pengembangan agroindustri adalah serangkaian kegiatan dalam

pengambilan keputusan dengan menganalisis faktor-faktor strategis dalam

agroindustri, baik faktor-faktor dari luar (eksternal) maupun dari dalam

(internal).

Faktor lingkungan eksternal agroindustri adalah sumberdaya dan sarana yang

berada di luar usaha agroindustri yang secara langsung dapat mempengaruhi

perkembangan dan kemajuan usaha itu sendiri.

Faktor lingkungan internal agroindustri adalah sumberdaya dan sarana yang

ada dalam agroindustri yang secara langsung dapat mempengaruhi

perkembangan dan kemajuan usahanya.

Kekuatan adalah sumberdaya, keterampilan atau keunggulan-keunggulan lain

yang dimiliki oleh suatu agroindustri agar dapat bersaing terhadap pesaing,

meliputi aspek produk, manajemen dan pendanaan, sumberdaya manusia,

lokaksi agroindustri serta pemasaran, dan diukur dengan skor.

Page 62: ANALISIS BAURAN PEMASARAN (Marketing Mix) DAN …digilib.unila.ac.id/37285/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Penelitian studi kasus ini dilakukan pada bulan Maret sampai April

44

44

44

Kelemahan adalah keterbatasan dalam sumber daya dan kapabilitas yang

secara serius menghambat kinerja efektif agroindustri, meliputi aspek produk,

manajemen dan pendanaan, sumberdaya manusia, lokasi agroindustri serta

pemasaran dan diukur dengan skor.

Peluang adalah situasi penting yang menguntungkan dalam lingkungan

agroindustri, meliputi aspek ekonomi, sosial dan budaya, pesaing, teknologi,

konsumen serta kebijakan pemerintah, dan diukur dengan skor.

Ancaman adalah situasi penting yang tidak menguntungkan dalam lingkungan

agroindustri, meliputi aspek ekonomi, sosial dan budaya, pesaing, teknologi,

konsumen serta kebijakan pemerintah, dan diukur dengan skor

Manajemen dan pendanaan adalah perencanaan, pengorganisasiaan,

pengelolaan, pelaksanaan dan pengawasan setiap kegiatan operasional beserta

seluruh kegiatan yang berkaitan dengan pendanaan di agroindustri. Diukur

dengan melihat penerapan fungsi manajemen yang telah berjalan pada

agroindustri.

Sumberdaya manusia adalah individu yang bekerja dan menjadi anggota yang

berperan serta dalam setiap kegiatan operasional yang dilaksanakan di

agroindustri. Diukur dengan melihat ketersediaan dan keterampilan

sumberdaya manusia yang berada di agroindustri.

Lokasi usaha adalah tempat yang digunakan untuk melaksanakan seluruh

kegiatan operasional produksi. Diukur dengan melihat strategis atau tidaknya

Page 63: ANALISIS BAURAN PEMASARAN (Marketing Mix) DAN …digilib.unila.ac.id/37285/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Penelitian studi kasus ini dilakukan pada bulan Maret sampai April

45

45

45

lokasi usaha terhadap sumber bahan baku, tenaga kerja dan konsumen usaha

agroindustri.

Pemasaran adalah kegiatan memberikan informasi dan mempromosikan

produk kopi bubuk guna memperoleh keuntungan usaha yang dilaksanakan

oleh agroindustri. Diukur dengan melihat kegiatan pemasaran produk yang

berjalan serta melalui penerapan promotion mix pada agroindustri.

Ekonomi, sosial dan budaya adalah suatu pengaruh yang dapat memberikan

dampak positif ataupun negatif terhadap masyarakat dalam mengkonsumsi

produk kopi bubuk. Diukur dengan melihat asumsi masyarakat terhadap

produk kopi bubuk dan pengaruhnya terhadap agroindustri

Kebijakan pemerintah adalah keputusan yang dibuat secara sistematik oleh

pemerintah dengan maksud dan tujuan tertentu yang menyangkut kepentingan

umum khususnya yang terkait dengan agroindustri. Diukur dengan melihat

berbagai kebijakan pemerintah yang berpengaruh baik secara langsung dan

tidak langsung terhadap kegiatan operasional pada agroindustri.

Pesaing adalah pelaku usaha sejenis yang melaksanakan kegiatan produksi

Kopi bubuk selain Agroindustri Kopi Bubuk Cap Intan. Diukur dengan melihat

keberadaan pesaing usaha sejenis dan pengaruhnya terhadap agroindustri.

Konsumen adalah setiap orang yang membeli dan mengonsumsi produk kopi

bubuk dari agroindustri. Diukur dengan melihat pengetahuan dan proses

pengambilan keputusan konsumen yang muncul sebelum hingga pasca

pembelian dan konsumsi produk beras siger.

Page 64: ANALISIS BAURAN PEMASARAN (Marketing Mix) DAN …digilib.unila.ac.id/37285/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Penelitian studi kasus ini dilakukan pada bulan Maret sampai April

46

46

46

Teknologi adalah keseluruhan sarana yang digunakan dan berguna untuk

mempermudah pelaksanaan kegiatan operasional khususnya penyediaan output

yaitu kopi bubuk. Diukur dengan melihat penerapan teknologi dan

pengaruhnya terhadap agroindustri.

C. Lokasi Penelitian, Responden dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada agroindustri Kopi Bubuk Cap Intan di Kota

Bandar Lampung. Pemilihan lokasi dilakukan secara sengaja (purposive),

dengan pertimbangan bahwa agroindustri Kopi Bubuk Cap Intan merupakan

agroindustri yang sudah berdiri cukup lama di Kota Bandar Lampung, yang

sudah pernah terkenal, tetapi belakangan ini hampir “terlupakan”. Responden

dalam penelitian ini adalah pihak yang memiliki kontribusi besar dalam

bergeraknya usaha agroindustri Kopi Bubuk Cap Intan. Total responden pada

penelitian ini adalah sebanyak 14 orang, yaitu 1 orang pemilik, 2 orang

karyawan, 3 agroindustri pesaing, PTPN 7, Dinas Koperasi, UMKM,

Perindustrian dan Perdagangan Kota Bandar Lampung, 3 konsumen

agroindustri Kopi Bubuk Cap Intan dan 3 konsumen kopi bubuk merek

lainnya. Penentuan responden konsumen dilakukan dengan menggunakan

metode sampel, dengan pertimbangan bahwa populasi nyata konsumen Kopi

Bubuk Cap Intan dan kopi bubuk merk lainnya di Kota Bandar Lampung tidak

diketahui berapa jumlahnya, sehingga diambil 3 responden untuk konsumen

kopi bubuk tersebut untuk memberikan informasi agar dapat menjawab tujuan

dalam penelitian ini. Pengumpulan data penelitian yaitu dengan menggunakan

Page 65: ANALISIS BAURAN PEMASARAN (Marketing Mix) DAN …digilib.unila.ac.id/37285/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Penelitian studi kasus ini dilakukan pada bulan Maret sampai April

47

47

47

kuisioner dan wawancara langsung, dengan tujuan agar mendapatkan data

sesuai dengan fakta yang sebenarnya.

D. Jenis Data dan Cara Pengumpulan Data

Data yang dikumpulkan terdiri dari data primer dan data sekunder. Data primer

diperoleh dari wawancara, pengamatan serta pencatatan langsung tentang

keadaan di lapangan mengenai agroindustri Kopi Bubuk Cap Intan yang

digunakan dalam penelitian. Data sekunder diperoleh dari studi literatur,

laporan-laporan, publikasi, dan pustaka lainnya yang berhubungan dengan

penelitian ini, serta lembaga/instansi yang terkait dalam penelitian ini, seperti

Badan Pusat Statistik, Dinas Koperasi Perdagangan dan Perindustrian Kota

Bandar Lampung, Dinas Pertanian Provinsi Lampung dan lain-lain.

E. Metode Analisis Data

1. Analisis deskriptif kualitatif

Metode analisis deskriptif kualitatif digunakan untuk menjawab tujuan

pertama, yaitu untuk menganalisis srategi bauran pemasaran pada

agroindustri Kopi Bubuk Cap Intan, yaitu dengan menggunakan variabel-

variabel yang sering disebut sebagai 4P yang terdiri dari : produk (product),

harga (price), tempat (place) dan promosi (promotion).

Page 66: ANALISIS BAURAN PEMASARAN (Marketing Mix) DAN …digilib.unila.ac.id/37285/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Penelitian studi kasus ini dilakukan pada bulan Maret sampai April

48

48

48

2. Analisis SWOT

Analisis data yang digunakan untuk menjawab tujuan kedua adalah Matriks

IFE, EFE dan diagram analisis SWOT, yang dapat dilihat dari aspek

lingkungan internal dan eksternal pada agroindustri. Analisis SWOT

dipakai untuk menentukan strategi-strategi yang diperlukan agroindustri

untuk terus berkembang. Penelitian ini menentukan strategi-strategi yang

dianalisa dari aspek-aspek SWOT pada agroindustri Kopi Bubuk Cap Intan.

Proses penyusunan strategi pengembangan melalui tiga tahap analisis, yaitu

tahap pengumpulan data, tahap analisis dan tahap pengambilan keputusan.

Untuk mendapatkan strategi yang tepat diperlukan dua tahap analisis, yaitu

tahap pengumpulan data dan tahap analisis :

a. Tahap pengumpulan data

Tahap ini, merupakan suatu kegiatan pengumpulan, pengklasifikasian,

dan pra analisis data-data eksternal dan internal. Pengklasifikasian data

ini dilakukan dengan pendekatan sistem agroindustri Kopi Bubuk Cap

Intan. Model yang dipakai adalah matrik strategi faktor internal dan

faktor eksternal.

(1) Analisis Faktor Internal

Analisis internal dilakukan untuk memperoleh faktor kekuatan yang

dapat dimanfaatkan dan faktor kelemahan yang harus diatasi. Faktor

tersebut dievaluasi dengan menggunakan matriks IFE (Internal

Factor Evaluation) dengan langkah sebagai berikut (David, 2002) :

Page 67: ANALISIS BAURAN PEMASARAN (Marketing Mix) DAN …digilib.unila.ac.id/37285/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Penelitian studi kasus ini dilakukan pada bulan Maret sampai April

49

49

49

(a) Menentukan faktor kekuatan (strenghts) dan kelemahan

(weakness) dengan komponen-komponen:

(i) Produk

Kualitas produk yang dihasilkan berupa kopi bubuk dan

bagaimana mempertahankan kualitas produknya.

(ii) Manajemen dan pendanaan

Bagaimana penerapan fungsi manajemen yang telah

berlangsung pada agroindustri yang hendak diteliti dan

bagaimana ketersediaan modal yang mendukung kegiatan

oprasional agroindustri, meliputi sumber modal dari dalam

maupun dari luar agroindustri.

(iii) Sumber daya manusia

Bagaimana penggunaan dan ketersediaan karyawan dalam

menunjang berjalannya usaha serta bagaimana kualitas

kinerja dari pemilik maupun karyawan pada agroindustri.

(iv) Lokasi agroindustri

Melihat apakah lokasi usaha dekat dengan tiga aspek, yaitu

bahan baku, tenaga kerja dan konsumen, serta sejauh mana

lokasi usaha mudah dijangkau oleh berbagai jenis

kendaraan, sehingga dapat memperlancar kegiatan usaha,

atau dengan kata lain apakah lokasi tersebut tergolong

strategis atau tidak.

Page 68: ANALISIS BAURAN PEMASARAN (Marketing Mix) DAN …digilib.unila.ac.id/37285/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Penelitian studi kasus ini dilakukan pada bulan Maret sampai April

50

50

50

(v) Pemasaran

Komponen ini digunakan untuk melihat adanya kekuatan

dan kelemahan yang akan timbul dari pelaksanaan 4P

(Price, Place, Product and Promotion) pada agroindustri,

bagaimana kemampuan agroindustri dalam memperoleh

informasi pasar dan hubungan agroindustri dengan berbagai

pelaku saluran distribusi kopi bubuk yang terlibat dalam

kegiatan memasarkan produk.

(b) Menentukan derajat kepentingan relatif setiap faktor internal

(bobot). Penentuan bobot faktor internal dilakukan dengan

memberikan penilaian atau pembobotan angka pada masing-

masing faktor. Penilaian angka pembobotan adalah: 2, jika

faktor vertikal lebih penting dari pada faktor horizontal, 1, jika

faktor vertikal sama pentingnya dengan faktor horizontal, dan 0,

jika faktor vertikal kurang penting dari pada faktor horizontal

(c) Memberikan skala rating 1 sampai 4 untuk setiap faktor untuk

menunjukkan apakah faktor tersebut mewakili kelemahan utama

(peringkat = 1), kelemahan kecil (peringkat = 2), kekuatan kecil

(peringkat = 3), dan kekuatan utama (peringkat = 4)

(d) Mengalikan bobot dengan rating untuk mendapatkan skor

tertimbang.

(e) Menjumlahkan semua skor untuk mendapatkan skor total. Nilai

1 menunjukkan kondisi internal yang sangat buruk, dan nilai 4

menunjukkan kondisi internal yang sangat baik. Rata-rata nilai

Page 69: ANALISIS BAURAN PEMASARAN (Marketing Mix) DAN …digilib.unila.ac.id/37285/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Penelitian studi kasus ini dilakukan pada bulan Maret sampai April

51

51

51

yang dibobotkan adalah 2,5. Nilai lebih kecil dari 2,5

menunjukkan bahwa kondisi internal selama ini masih lemah,

sedangkan nilai lebih besar dari 2,5 menunjukkan kondisi

internal kuat. Analisis faktor internal dapat menggunakan

kerangka matriks pada Tabel 3 dan Tabel 4.

Tabel 3. Kerangka matrik faktor strategi internal untuk kekuatan

(Strengths)

Komponen Kekuatan Bobot Rating Skor Ranking

1. Produk

2. Manajemen

dan

pendanaan

3. SDM

4. Lokasi usaha

5. Pemasaran

Sumber: David, 2003

Keterangan pemberian rating:

4 = Kekuatan yang dimiliki agroindustri sangat kuat

3 = Kekuatan yang dimiliki agroindustri kuat

2 = Kekuatan yang dimiliki agroindustri rendah

1 = Kekuatan yang dimiliki agroindustri sangat rendah

Tabel 4. Kerangka matrik faktor strategi internal untuk kelemahan

(Weekness)

Komponen Kelemahan Bobot Rating Skor Ranking

1. Produk

2. Manajemen

dan pendanaan

3. SDM

4. Lokasi usaha

5. Pemasaran

Sumber: David, 2003

Page 70: ANALISIS BAURAN PEMASARAN (Marketing Mix) DAN …digilib.unila.ac.id/37285/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Penelitian studi kasus ini dilakukan pada bulan Maret sampai April

52

52

52

Keterangan pemberian rating :

4 = Kelemahan yang dimiliki agroindustri sangat mudah

dipecahkan

3 = Kelemahan yang dimiliki agroindustri mudah dipecahkan

2 = Kelemahan yang dimiliki agroindustri sulit dipecahkan

1 = Kelemahan yang dimiliki agroindustri sangat sulit dipecahkan

(2) Analisis Faktor Eksternal

Analisis eksternal digunakan untuk mengetahui pengaruh faktor

yang menyangkut persoalan ekonomi, sosial dan budaya, pesaing,

ilkim dan cuaca, bahan baku, serta kebijakan pemerintah terhadap

agroindustri. Analisis eksternal ini menggunakan matriks EFE

(External Factor Evaluation) dengan langkah-langkah (David,

2002):

(a) Membuat faktor utama yang berpengaruh penting pada

kesuksesan dan kegagalan usaha/agroindustri yang mencakup

peluang (opportunities) dan ancaman (threats) dengan

komponen-komponen:

(i) Ekonomi, sosial dan budaya

Peningkatan jumlah penduduk dan kondisi ekonomi di

sekitar agroindustri akan mempengaruhi produksi kopi

bubuk

(ii) Persaingan

Keadaan perekonomian yang semakin terbuka mendorong

persaingan antar-agroindustri sejenis semakin meningkat.

Keberadaan pesaing usaha sejenis akan menimbulkan

ancaman bagi usaha agroindustri, namun sekaligus juga

Page 71: ANALISIS BAURAN PEMASARAN (Marketing Mix) DAN …digilib.unila.ac.id/37285/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Penelitian studi kasus ini dilakukan pada bulan Maret sampai April

53

53

53

dapat menjadi peluang bagi usaha agroindustri, agar secara

terus menerus meningkatkan kualitas dan kuantitas

produknya.

(iii) Teknologi

Perkembangan teknologi dapat membantu mempermudah

agroindustri dalam menjalankan proses produksi.

(iv) Kebijakan pemerintah

Peran ini biasanya merupakan kepedulian pemerintah dalam

bentuk bantuan, baik fisik, maupun non fisik, bantuan

berupa penetapan harga hasil produk pertanian agroindustri

yang sesuai dan tidak merugikan pihak agroindustri,

pemberian kredit, kemudahan dalam memberikan izin

usaha, pengadaan kegiatan penyuluhan dan pelatihan usaha

terkait dan lain sebagainya.

(v) Konsumen

Konsumen merupakan salah satu bagian dari komponen

eksternal, yang dapat menimbulkan peluang maupun

ancaman bagi keberlangsungan usaha.

(b) Menentukan derajat kepentingan relatif setiap faktor eksternal

(bobot). Penentuan bobot dilakukan dengan memberikan

penilaian atau pembobotan angka pada masing-masing faktor.

Penilaian angka pembobotan adalah: 2, jika faktor vertikal lebih

penting dari faktor horizontal, 1, jika faktor vertikal sama

Page 72: ANALISIS BAURAN PEMASARAN (Marketing Mix) DAN …digilib.unila.ac.id/37285/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Penelitian studi kasus ini dilakukan pada bulan Maret sampai April

54

54

54

dengan faktor horizontal, dan 0, jika faktor vertikal kurang

penting dari faktor horizontal.

(c) Memberikan peringkat (rating) 1 sampai 4 pada peluang dan

ancaman untuk menunjukkan seberapa efektif strategi mampu

merespon faktor-faktor eksternal yang berpengaruh tersebut.

Nilai peringkat berkisar antara 1 sampai 4. Nilai 4, jika jawaban

rata-rata dari responden sangat baik, dan 1, jika jawaban

menyatakan buruk.

(d) Menentukan skor tertimbang dengan cara mengalikan bobot

dengan rating.

(e) Menjumlahkan semua skor untuk mendapatkan total skor. Nilai

1 menunjukkan bahwa respon terhadap faktor eksternal sangat

buruk dan nilai 4 menunjukkan sangat baik. Rata-rata nilai yang

dibobot adalah 2,5. Nilai lebih kecil dari 2,5 menunjukkan

respon terhadap eksternal masih lemah, sedangkan nilai lebih

besar dari 2,5 menunjukkan respon yang baik. Analisis faktor

eksternal dapat dapat dihitung dengan menggunakan matriks

Tabel 5 dan Tabel 6.

Page 73: ANALISIS BAURAN PEMASARAN (Marketing Mix) DAN …digilib.unila.ac.id/37285/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Penelitian studi kasus ini dilakukan pada bulan Maret sampai April

55

55

55

Tabel 5. Kerangka matrik faktor strategi eksternal untuk

peluang(opportunity)

Komponen Peluang Bobot Rating Skor Ranking

1.Ekonomi,

sosial, dan

budaya

2. Persaingan

3. Teknologi

4. kebijakan

pemerintah

5. Konsumen

Sumber : David, 2003

Keterangan pemberian rating :

4 = Peluang yang dimiliki agroindustri sangat mudah diraih

3 = Peluang yang dimiliki agroindustri mudah diraih

2 = Peluang yang dimiliki agroindustri sulit diraih

1 = Peluang yang dimiliki agroindustri sangat sulit diraih

Tabel 6. Kerangka matrik faktor strategi eksternal untuk

ancaman(threats)

Komponen Ancaman Bobot Rating Skor Ranking

1. Ekonomi,

sosial, dan

budaya

2. Persaingan

3. Teknologi

4. Kebijakan

pemerintah

5. Konsumen

Sumber : David, 2003

Keterangan pemberian rating:

4 = Ancaman yang sangat mudah untuk diatasi

3 = Ancaman yang mudah diatasi

2 = Ancaman yang sulit diatasi

Page 74: ANALISIS BAURAN PEMASARAN (Marketing Mix) DAN …digilib.unila.ac.id/37285/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Penelitian studi kasus ini dilakukan pada bulan Maret sampai April

56

56

56

1 = Ancaman yang sangat sulit diatasi

b. Tahap analisis SWOT

Faktor-faktor internal dan eksternal yang didapatkan dari identifikasi

(yaitu faktor kekuatan, kelemahan, ancaman, dan peluang) kemudian

dimasukkan ke dalam matrik SWOT untuk dianalisis. Analisis SWOT

ini menggambarkan secara jelas peluang dan ancaman yang dihadapi

agroindustri, yang disesuaikan dengan kekuatan dan kelemahan yang

dimiliki. Matrik ini akan menghasilkan 4 set kemungkinan strategi,

antara lain : strategi SO, strategi ST, strategi WO, dan strategi WT.

Bentuk matrik SWOT dapat dilihat pada Gambar 5.

SWOT

Strengths (S)

Tentukan 5-10

faktor yang menjadi

kekuatan

Weakness (W)

Tentukan 5-10 faktoryang

menjadi kelemahan

Opportunities (O)

Tentukan 5-10

faktor yang

menjadi peluang

Strategi (SO)

Ciptakan strategi

yang menggunakan

kekuatan untuk

memanfaatkan

peluang

Strategi (WO)

Ciptakan strategi yang

meminimalkan kelemahan

untuk memanfaatkan

peluang

Threats (T)

Tentukan 5-10

faktor yang

menjadi ancaman

Strategi (ST)

Ciptakan strategi

yang menggunakan

kekuatan untuk

mengatasi ancaman

Strategi (WT)

Ciptakan strategi yang

meminimalkan

kelemahan untuk

menghindari ancaman

Gambar 5. Bentuk matriks SWOT

Sumber : David, 2003

Analisis SWOT yang diperoleh dengan membandingkan faktor internal dan

eksternal dapat menggambarkan posisi usaha Kopi Bubuk Cap Intan untuk

menghadapi peluang dan ancaman. Strategi kekuatan-peluang

Page 75: ANALISIS BAURAN PEMASARAN (Marketing Mix) DAN …digilib.unila.ac.id/37285/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Penelitian studi kasus ini dilakukan pada bulan Maret sampai April

57

57

57

menggunakan kekuatan internal perusahaan untuk memanfaatkan peluang

eksternal. Strategi kelemahan-peluang digunakan untuk memperbaiki

kelemahan yang ada dengan memanfaatkan peluang. Strategi kekuatan-

ancaman berfungsi untuk memanfaatkan kekuatan yang dimiliki untuk

mengurangi ancaman. Strategi kelemahan-ancaman merupakan taktik

defensif yang diarahkan untuk mengurangi kelemahan dan menghindari

ancaman.

Page 76: ANALISIS BAURAN PEMASARAN (Marketing Mix) DAN …digilib.unila.ac.id/37285/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Penelitian studi kasus ini dilakukan pada bulan Maret sampai April

58

IV. GAMBARAN UMUM

A. Gambaran Umum Kota Bandar Lampung

Menurut Badan Pusat Statistik Kota Bandar lampung (2015), Kota Bandar

Lampung adalah sebuah kota yang menjadi Ibu Kota Provinsi Lampung dan

merupakan pusat kegiatan pemerintahan, sosial, politik, pendidikan dan

kebudayaan. Kota Bandar Lampung terletak di wilayah yang strategis karena

merupakan daerah transit kegiatan perekonomian antara Pulau Sumatera dan

Pulau Jawa, sehingga menguntungkan bagi pertumbuhan dan pengembangan

kota sebagai pusat perdagangan, industri dan pariwisata.

Secara geografis Kota Bandar Lampung terletak pada 5020’ sampai dengan

5030’ Lintang Selatan dan 105

028’ sampai dengan 105

037’ Bujur Timur.

Secara administratif, batas wilayah Bandar Lampung adalah:

a. sebelah Utara berbatasan dengan Kecamatan Natar, Kabupaten Lampung

Selatan,

b. sebelah Selatan berbatasan dengan Teluk Lampung,

c. sebelah Barat berbatasan dengan Kecamatan Gedung Tataan dan

Kecamatan Padang Cermin, Kabupaten Pesawaran, dan

d. sebelah Timur berbatasan Kecamatan Tanjung Bintang, Kabupaten

Lampung Selatan.

Page 77: ANALISIS BAURAN PEMASARAN (Marketing Mix) DAN …digilib.unila.ac.id/37285/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Penelitian studi kasus ini dilakukan pada bulan Maret sampai April

59

Kota Bandar Lampung terletak pada ketinggian 0 – 700 meter diatas

permukaan laut dengan empat karakteristik topografi yang dimiliki, yaitu:

1. Daerah pantai, yaitu sekitar Teluk Betung bagian Selatan dan Panjang.

2. Daerah perbukitan, yaitu sekitar Teluk Betung bagian Utara.

3. Daerah dataran tinggi serta sedikit bergelombang terdapat di sekitar

Tanjung Karang bagian Barat yang dipengaruhi oleh Gunung Balau serta

perbukitan Batu Serampok dibagian Timur Selatan.

4. Teluk Lampung dan pulau-pulau kecil bagian Selatan.

Sebagian wilayah Kota Bandar Lampung merupakan daerah perbukitan,

seperti Gunung Kunyit, Gunung Kelutum, Gunung Banten, Gunung Kucing,

dan Gunung Kapuk. Luas wilayah yang datar hingga landai meliputi 60%

total wilayah, landai hingga miring meliputi 35% total wilayah, dan sangat

miring hingga curam meliputi 4% total wilayah. Jumlah penduduk yang

tinggal di Kota Bandar Lampung sebanyak 960.695 jiwa, yang terdiri dari

berbagai macam suku yang berada di setiap kecamatan di Bandar Lampung

sesuai dengan besarnya luas wilayah setiap kecamatan dan pertumbuhan yang

secara alami terjadi, baik kelahiran maupun kematian, serta perpindahan

penduduk.

B. Gambaran Umum Kecamatan Tanjung Karang Pusat

Menurut Badan Pusat Statistik (2015), Kecamatan Tanjung Karang Pusat

merupakan sebagian wilayah yang berada di Kota Bandar memiliki luas 658

Ha yang terdiri dari 11 kelurahan, yang dapat dilihat pada Tabel 7.

Page 78: ANALISIS BAURAN PEMASARAN (Marketing Mix) DAN …digilib.unila.ac.id/37285/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Penelitian studi kasus ini dilakukan pada bulan Maret sampai April

60

Tabel 7. Sebaran luas keluarahan pada Kecamatan Tanjung Karang Pusat di

Kota Bandar Lampung, 2015

No Kelurahan Luas (ha)

1 Tanjung Karang 28

2 Kaliawi 72

3 Palapa 33

4 Durian payung 109

5 Penengahan 52

6 Gunung Sari 21

7 Enggal 74

8 Pelita 30

9 Gotong Royong 42

10 Pasir Gintung 30

11 Kelapa Tiga 197

Jumlah 658

Sumber: Badan Pusat Statistik, 2015

Kecamatan Tanjung Karang Pusat terletak pada kemiringan lereng 0-20% dan

ketinggian 100 sampai 500 meter di atas permukaan laut, dengan topografi

yang terdiri dari dataran dan daerah perbukitan. Dataran Kecamatan Tanjung

Karang Pusat dialiri oleh sungai Way Awi, Way Simpur, dan Way

Penengahan yang mengalir di Kelurahan Kepala Tiga, Kaliawi, Pasir

Gintung, dan Kelurahan Penengahan. Secara geografis Kecamatan Tanjung

Karang Pusat terletak pada 5°24’ sampai 5°24’ LS dan 105°15’ BT, dengan

batas wilayah di:

1. sebelah Utara berbatasan dengan Kecamatan Kedaton,

2. sebelah Selatan berbatasan dengan Kecamatan Teluk Betung Utara,.

3. sebelah Timur berbatasan dengan Kecamatan Tanjung Karang Timur, dan.

4. sebelah Barat berbatasan dengan Kecamatan Tanjung Karang Barat.

Kecamatan Tanjung Karang Pusat merupakan jantung Kota Bandar Lampung.

Selain merupakan pusat perdagangan dan jasa umum, Kecamatan Tanjung

Page 79: ANALISIS BAURAN PEMASARAN (Marketing Mix) DAN …digilib.unila.ac.id/37285/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Penelitian studi kasus ini dilakukan pada bulan Maret sampai April

61

Karang Pusat juga merupakan pusat kegiatan perekonomian yang secara

ekonomis menguntungkan bagi pertumbuhan Kota Bandar

Lampung.Letaknya yang strategis di pusat kota menjadikan daerah ini

sebagai salah satu pusat kegiatan perekonomian yang didukung dengan

banyaknya pasar, yaitu Pasar Induk Tamin, Pasar Pasir Gintung, Pasar Bambu

Kuning, Pasar Bawah, Pasar Baru, serta pusat-pusat pertokoan/mall dan

supermarket, seperti Central Plaza, Ramayana, Lotus, Simpur Centre, Gelael,

dan Mall Kartini. Berikut merupakan nama, jenis dan lokasi pasar yang

terdapat pada Kecamatan Tanjung Karang Pusat, yang dapat dilihat pada

Tabel 8

Tabel 8. Sebaran pasar menurut jenis dan lokasi di Kecamatan Tanjung

Karang Pusat Tahun 2017

NO NAMA PASAR JENIS PASAR LOKASI PASAR

1 Pasar Iduk Tamin Tradisional Kelapa Tiga

2 Pasar Baru Tradisional Kelapa Tiga

3 Pasar Bambu Kuning Tradisional Kelapa Tiga

4 Pasar Bawah Tradisional Gunung Sari

5 Pasar Pasir Gintung Tradisional Pasir Gintung

6 Mall Kartini Modern Durian Payung

7 Matahari/Central Plaza Modern Palapa

8 Ramayana Modern Gunung Sari

9 Lotus Modern Galael

10 Galael Modern Galael

11 Simpur Center Modern Tanjung Karang

Sumber : Monografi Kecamatan Tanjung Karang Pusat, 2017

Berdasarkan Tabel 8, diketahui bahwa Kecamatan Tanjung Karang Pusat

memiliki 5 jenis pasar tradisional dan 6 jenis pasar modern, yang mana

sebagian besar terletak di Kelurahan Kelapa Tiga. Banyaknya jumlah pasar

yang terdapat di Kecamatan Tanjung Karang Pusat baik pasar tradisional

Page 80: ANALISIS BAURAN PEMASARAN (Marketing Mix) DAN …digilib.unila.ac.id/37285/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Penelitian studi kasus ini dilakukan pada bulan Maret sampai April

62

maupun pasar modern, secara tidak langsung memberikan lapangan pekerjaan

dan dapat menyerap tenaga kerja bagi penduduk setempat.

C. Gambaran Umum Agroindustri Kopi Bubuk Cap Intan

Agroindustri kopi bubuk Cap Intan merupakan salah satu agroindustri atau

produsen kopi bubuk yang telah cukup lama berdiri di Kota Bandar Lampung

yaitu sejak tahun 1995. Agroindustri ini beralamatdi Jl. KP Empang No.11

Kelurahan Pasir Gintung. Agroindustri ini didirikan oleh sepasang suami dan

istri yang bernama Bapak Ali dan Ibu Badria, namun setelah Bapak Ali

meninggal dunia, agroindustri ini dikelola sendiri oleh istrianya yaitu Ibu

Badria.

Sejak pertama didirikan, agroindustri ini diberi nama agroindustri Kopi Bubuk

Cap Intan, yang merupakan nama perusahaan triplek di Kalimantan milik

teman Bapak Ali.Perusahaan triplek tersebut sudah terbilang sukses,karena

telah mengekspor tripleknya hingga keluar negeri. Oleh sebab itu, Bapak Ali

meminta izin kepada temannya, yaitu pemilik perusahaan Cap Intan, untuk

menggunakan nsama Cap Intan tersebut sebagai nama usaha kopi bubuk milik

Bapak Ali dengan harapan agar agroindustri kopi bubuk yang didirikan dapat

berkembang dan sukses.

Page 81: ANALISIS BAURAN PEMASARAN (Marketing Mix) DAN …digilib.unila.ac.id/37285/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Penelitian studi kasus ini dilakukan pada bulan Maret sampai April

103

VI. KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Kesimpulan yang dapat diperoleh dari penelitian ini adalah :

1. Strategi bauran pemasaran yang diterapkan oleh agroindustri Kopi Bubuk

Cap Intan di Kota Bandar Lampung adalah:

a. Produk

Produk yang dihasilkan oleh agroindustri Kopi Bubuk Cap Intan

adalah bubuk hitam, dengan warna hitam pekat, dikemas

menggunakan plastik transparan dengan berbagai macam ukuran,

terdapat label halal pada kemasan, serta memiliki kualitas baik.

b. Harga

Metode penetapan harga yang ditawarkan produsen Kopi Bubuk Cap

Intan adalah berdasarkan harga pesaing dan harga yang ditawarkan

kepada konsumen akhir bermacam-macam, sesuai dengan ukuran

kemasan.

c. Distribusi

Lokasi penjualan Kopi Bubuk Cap Intan berada di Jl. KP Empang No.

11 Pasir Gintung, Kecamatan Tanjung Karang Pusat, Kota Bandar

Lampung dan terdiri dari 2 jenis saluran, yaitu

Page 82: ANALISIS BAURAN PEMASARAN (Marketing Mix) DAN …digilib.unila.ac.id/37285/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Penelitian studi kasus ini dilakukan pada bulan Maret sampai April

104

(1) Produsen – Konsumen akhir dan (2) Produsen – Pedagang

pengecer – Konsumen akhir

d. Promosi

Kegiatan promosi yang telah diterapkan oleh agroindustri Kopi Bubuk

Cap Intan adalah penjualan tatap muka (personal selling) dan promosi

penjualan, serta belum melakukan periklanan dan publisitas.

2. Strategi pengembangan pada agroindustri Kopi Bubuk Cap Intan di Kota

Bandar Lampung adalah : (a) memanfaatkan teknologi yang digunakan,

(b) memanfaatkan lokasi yang berada di pasar dan terus bekerjasama

dengan PTPN 7 sehingga dapat memiliki peluang yang lebih besar

dibandingkan pesaing, (c) mempertahankan kualitas produk agar tetap

dapat bersaing dengan pelaku usaha sejenis, (d) memberdayakan

kemampuan serta keterampilan SDM untuk mengatasi keterbatasan modal

dalam mengikuti perkembangan teknologi.

B. Saran

Saran yang dapat diberikan berdasarkan hasil penelitian ini adalah:

1. Produsen agroindustri Kopi Bubuk Cap Intan di Kota Bandar Lampung,

agar memperluas pangsa pasar melalui kegiatan promosi hingga ke luar

daerah Kota Bandar Lampung, karena agroindustri Kopi Bubuk Cap Intan

memiliki kualitas produk yang baik.

Page 83: ANALISIS BAURAN PEMASARAN (Marketing Mix) DAN …digilib.unila.ac.id/37285/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Penelitian studi kasus ini dilakukan pada bulan Maret sampai April

105

2. Pemerintah diharapkan dapat melaksanakan kegiatan pembinaan pada

agroindustri, sehingga dapat mengatasi berbagai permasalahan, kebutuhan

atau kesulitan yang sedang dialami oleh agroindustri.

3. Peneliti selanjutnya sebaiknya mengkaji lebih lanjut mengenai

pendapatan dan tingkat permintaan produk agroindustri kopi bubuk Cap

Intan oleh konsumen.

Page 84: ANALISIS BAURAN PEMASARAN (Marketing Mix) DAN …digilib.unila.ac.id/37285/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Penelitian studi kasus ini dilakukan pada bulan Maret sampai April

106

DAFTAR PUSTAKA

Aji, B.P. 2012. Strategi Pengembangan Agroindustri Keripik Pisang di

Kecamatan Tawangmangu Kabupaten Karanganyar. Jurnal Ilmiah Volume 1

Nomor 2 Tahun 2012. Jurusan Agribisnis, Fakultas Pertanian, Universitas

Sebelas Maret. Surakarta. http://agribisnis.fp.uns.ac.id. Diakses 25

November 2016 pukul 15:45 WIB.

Aldhariana, S.F. 2016. Analisis Keragaan Agroindustri Beras Siger Study Kasus

pada Agroindustri Toga Sari (Kabupaten Tulang Bawang) dan Agroindustri

Mekar Sari (Kota Metro). Skripsi. Universitas Lampung. Lampung

Andika, M.S. 2012. Kinerja Usaha dan Strategi Pengembangan Agroindustri

Skala Kecil Kopi Bubuk di Kota Bandar Lampung. Skripsi. Fakultas

Pertanian Universitas Lampung. Bandar Lampung

Ariesta, W. 2016. Strategi Pengembangan Usaha Agroindustri beras Siger Studi

Kasus pada Agroindustri Tunas Baru di Kelurahan Pinang Jaya Kemiling

Kota Bandar Lampung. Skripsi. Universitas Lampung. Lampung

Arikunto, S. 2004. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Rineka

Cipta. Bandung.

Assauri, S. 1999. Manajemen Produksi dan Operasi. Lembaga Penerbit FE-UI.

Jakarta.

. 2015a. Laju pertumbuhan Produk Domestik Bruto atas

dasar harga konstan menurut lapangan Usaha (persen). Badan Pusat

Statistik Provinsi Lampung. Bandar Lampung.

. 2015b. Produksi perkebunan kopi di Indonesia menurut

Provinsi. Badan Pusat Statistik Provinsi Lampung. Bandar Lampung

. 2015c. Luas Areal dan pProduksi Tanaman Kopi

Perkebunan Rakyat di Provinsi Lampung. Badan Pusat Statistik Provinsi

Lampung. Bandar Lampung

Page 85: ANALISIS BAURAN PEMASARAN (Marketing Mix) DAN …digilib.unila.ac.id/37285/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Penelitian studi kasus ini dilakukan pada bulan Maret sampai April

107

. 2015d. Sebaran luas kelurahan pada Kecamatan Tanjung

Karang Pusat di Kota Bandar Lampung. Badan Pusat Statistik Provinsi

Lampung. Bandar Lampung

Badan Pusat Statistik. 2016. Statistik Indonesia. Badan Pusat Statistik.

David, Fred R. 2002. Manajemen Strategis KonsepEdisi Ke tujuh. Jakarta:

Pearson Education Asia Pte. Ltd. Dan PT. Prenhallindo. Jakarta

. 2003. Strategic Management Concept and Cases Ninth Edition.

Prentice Hall. New Jersey.

. 2004. Manajemen Strategis : Konsep-konsep (Terjemahan).

Indeks Gramedia. Jakarta.

. 2009. Konsep Manajemen Strategis Edisi 12: Salemba Empat.

Jakarta

Epriani, M. 2017. Sikap dan Proses Pengambilan Keputusan Konsumen Terhadap

Pembelian serta Strategi Pemasaran Kopi Bubuk Bola Dunia dan 49 di Kota

Bandar Lampung. Skripsi. Universitas Lampung. Lampung. Di akses

pada tanggal 17 September 2017.

Firdaus, M. 2012. Manajemen Agribisnis. PT Bumi Aksara. Jakarta

Gadung, A., W.A. Zakaria, dan K. Muniarti. 2015. Analisis Kepuasan dan

Loyalitas Konsumen Kopi Bubuk SinarBaru Cap Bola Dunia di Kota

Bandar Lampung. Skripsi. Universitas Lampung. Lampung. Diakses pada

tanggal 11 Maret 2017.

Gaspersz, V. 2012. All In One Strategy Management. Diterjemahkan oleh

T.Herawati. Vinchirsto Publication. Bogor.

Gitosudarmo, I. 1994. Manajemen Pemasaran. Lembaga Penerbit BPFE.

Yogyakarta.

Haryanto, B. 2012. Prospek Tinggi Bertanam Kopi. Pustaka Baru Press.

Yogyakarta.

Hasyim, A.I. 1996. Diktat Manajemen Tataniaga. Fakultas Pertanian

Universitas Lampung.

. 2012. Tataniaga Pertanian. Diktat Kuliah. Fakultas Pertanian

Universitas Lampung.

Hubeis, M dan N, Mukhamad. 2008. Manajemen Strategik. PT Elex Media

Komputindo. Jakarta.

Page 86: ANALISIS BAURAN PEMASARAN (Marketing Mix) DAN …digilib.unila.ac.id/37285/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Penelitian studi kasus ini dilakukan pada bulan Maret sampai April

108

Hurriyati, R. 2008. Bauran Pemasaran dan Loyalitas Konsumen. CV. Alfabeta.

Bandung.

Ismaya, Ndan Malik. 2015. Analisis Strategi Pengembangan Agroindustri Sirup

Kulit Manis di Kabupaten Kerinci. Jurnal Ilmiah Vol. 18 No. 1 Tahun 2015.

Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Jambi.online-

journal.unja.ac.id.Diakses 25 November 2016 pukul 19:30 WIB.

Kementerian Pertanian. 2015. Statistik Perkebunan Indonesia Komoditas Kopi

2013-2015. Jakarta

Kotler, P. 2002. Manajemen Pemasaran Jilid 2. Edisi Milenium PT Prenhallindo.

Jakarta.

. 2005. Manajamen Pemasaran. PT. Indeks Kelompok Gramedia.

Jakarta.

Kotler, P dan Amstrong. 2004. Prinsip-prinsip Marketing Edisi Ke Tujuh.

Penerbit Salemba Empat. Jakarta.

Kotler, P dan Keller, K.L. 2008. Manajemen Pemasaran Jilid I. Erlangga.

Jakarta

. 2009. Manajemen Pemasaran. Erlangga. Jakarta.

Lely,R. H, I. Made,S, Udayani,W. 2013. Bauran Pemasaran Pupuk Organik

Bokashi Kotaku pada PT. Karya Pak Oles Tokcer Kota Denpasar Provinsi

Bali. E-Jurnal Agribisnis dan Agrowisata. Vol. 2, No. 2, April 2013.

Universitas Udayana. Bali.

Lupiyoadi, R. 2001. Manajemen Pemasaran Jasa. Salemba Empat. Jakarta.

Mantra, I.B. 2004. Demografi Umum. Edisi Kedua. Pustaka Belajar. Yogyakarta

Mufri,W. O, Yaktiworo,I dan Suriaty,S. 2014. Pengaruh bauran Pemasaran

(Marketing Mix) dan Perilaku Konsumen terhadap Pengambilan Keputusan

Pembelian Jus Buah Segar Bandar Lampung. Jurnal Ilmu-ilmu Agribisnis.

JIIA, Volume 2 No. 2, Januari 2014. Universitas Lampung. Lampung.

Mulyadi. 1990. Akuntansi Biaya. BPFE. Yogyakarta.

Najiyati dan Danarti. 2004. Budidaya Tanaman Kopi dan Penanganan Pasca

Panen. Penebar Swadaya. Jakarta.

Najiyati, S. dan Danarti. 1999. Kopi, Budidaya dan Penanganan Lepas Panen.

Penebar Swadaya. Jakarta.

Page 87: ANALISIS BAURAN PEMASARAN (Marketing Mix) DAN …digilib.unila.ac.id/37285/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Penelitian studi kasus ini dilakukan pada bulan Maret sampai April

109

Puspitasari, Porajouw, Laoh, dan Tarore. 2015. Strategi Pengembangan

Agroindustri Berbasis Biji Kakao di Desa Poyuyanan Kecamatan Passi

Barat Kabupaten Bolaang Mongondow. Jurnal Ilmiah Vol . 6 No. 7 Tahun

2015. Jurusan Sosial Ekonomi Fakultas Pertanian Universitas Sam

Ratulangi Manado.http:ejournal.unsrat.ac.id.Diakses 24 November 2016

pukul 11:00 WIB.

Porter, M. 2000. Strategi Bersaing. Erlangga. Jakarta

Rangkuti, F. 2000. Analisis SWOT Teknik Membedakan Kasus Bisnis. Gramedia

Pustaka Utama. Jakarta.

. 2006. Analisis SWOT Teknik Membedah Kasus Bisnis. PT.Gramedia

Pustaka Utama. Jakarta

Saefudin, A.M. 1983. Manajemen Pemasaran. Bahan Kuliah Program Pasca

Sarjanan Institut Pertanian Bogor. Bogor.

Saiz,W, Trisno,M dan Aniek,H. 2013. Pengaruh Bauran Pemasaran terhadap

keputusan Pembelian Emping Melinjo di KelurahanNgadirejo Kecamatan

Kartasura. Jurnal Pendidikan Bisnis dan Ekonomi. Vol.1 No. 1 Tahun 2013.

Universitas Sebelas Maret.

Saragih B. 1998. Agribisnis : Paradigma Baru Pembangunan Ekonomi Berbasis

Pertanian, Kumpulan Pemikiran. Editor Tungkot Sipayung. Yayasan

Mulia Persada. Jakarta.

. 2004. Membangun Pertanian Perspektif Agribisnis dalam Pertanian

Mandiri. Jakarta : Penebar Swadaya.

Sittorus, Lubis, dan Supriana. 2014. Analisis Nilai Tambah dan Strategi

Pengembangan Produk Olahan Kopi Bubuk Arabika (Coffea Arabica) di

Desa Sait Buttu Saribu Kabupaten Simalungun. Jurnal Ilimah Volume 3

Nomor 9. Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas

Sumatera Utara. http://jurnal.usu.ac.id. Diakses 26 November 2016 pukul

16:10 WIB.

Soekartawi. 2000. Pengantar Agroindustri. PT RajaGrafindo Persada. Jakarta.

. 2001. Agribisnis, Teori dan Aplikasinya. Jakarta : PT. Raja

Grafindo Persada.

Sudiyono, A. 2004. Pemasaran Pertanian. Universitas Muhamadiyah Malang.

Malang.

Suseno,A. 2011. Analisis Nilai Tambah dan Kelayakan Usaha Pada Agroindustri

Tempe di Kota Padang. Skripsi. Universitas Andalas. Padang.

Page 88: ANALISIS BAURAN PEMASARAN (Marketing Mix) DAN …digilib.unila.ac.id/37285/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Penelitian studi kasus ini dilakukan pada bulan Maret sampai April

110

Terisia,M. S, Yaktiworo,I dan Indah,L. 2015. Bauran Pemasaran dan Perilaku

Konsumen Dalam Pengambilan Keputusan Pembelian Cappuccino Cincau.

Jurnal Ilmu-ilmu Agribisnis. JIIA, Volume 3 No 1, Januari 2015.

Universitas Lampung. Lampung.

Tisnawati, S. 2005. Pengantar Manajemen. Prenada Media Group. Jakarta.

Umar, H. 2008. Desain Penelitian MSDM dan Perilaku Karyawan, SeriDesain

Penelitian Bisnis – No 1. PT Raja Grafindo Persada. Jakarta.

Yahya, M.O. 2016. Analisis Kelayakan dan Strategi Pengembangan Agroindustri

Kopi di Perusahaan Daerah Perkebunan Kahyangan Jember. Skripsi.

Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Jember.

http:repository.unej.ac.id. Diakses 24 November 2016 pukul 11:45 WIB.