87
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ANALISIS BENTUK-BENTUK LAPORAN KEUANGAN DAN EFEKTIVITAS LAPORAN KEUANGAN PADA UMKM (Studi Kasus Pada UMKM Kelompok Pengerajin Kuningan di Kecamatan Juwana) SKRIPSI Oleh: Samsul Rosadi NIM X 7407073 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2011

ANALISIS BENTUK-BENTUK LAPORAN KEUANGAN DAN

  • Upload
    dodung

  • View
    241

  • Download
    10

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: ANALISIS BENTUK-BENTUK LAPORAN KEUANGAN DAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

i

ANALISIS BENTUK-BENTUK LAPORAN KEUANGAN

DAN EFEKTIVITAS LAPORAN KEUANGAN PADA UMKM

(Studi Kasus Pada UMKM Kelompok Pengerajin Kuningan

di Kecamatan Juwana)

SKRIPSI

Oleh:

Samsul Rosadi

NIM X 7407073

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2011

Page 2: ANALISIS BENTUK-BENTUK LAPORAN KEUANGAN DAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ii

ANALISIS BENTUK-BENTUK LAPORAN KEUANGAN

DAN EFEKTIVITAS LAPORAN KEUANGAN PADA UMKM

(Studi Kasus Pada UMKM Kelompok Pengerajin Kuningan

di Kecamatan Juwana)

Oleh:

Samsul Rosadi

NIM K 7407073

Ditulis dan diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan mendapatkan

gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Ekonomi

Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Akuntansi

Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2011

Page 3: ANALISIS BENTUK-BENTUK LAPORAN KEUANGAN DAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iii

PERSETUJUAN

Skripsi ini telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Skripsi

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Persetujuan Pembimbing

Pembimbing I

Dra. Sri Witurachmi, MM

NIP. 19500617 198203 1 001

Pembimbing II

Sohidin, SE. M.Si. Akt

NIP. 19720128 200501 1 001

Page 4: ANALISIS BENTUK-BENTUK LAPORAN KEUANGAN DAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iv

REVISI

Skripsi ini telah direvisi sesuai arahan dan anjuran Tim Penguji Skripsi

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta dan

diterima untuk memenuhi persyaratan mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan.

Tim Penguji skripsi

Nama Terang Tanda Tangan

Ketua : Drs. Wahyu Adi, M.Pd ……..

Sekretaris : Drs. Sukirman, MM ...........

Anggota I : Dra. Sri Witurachmi, MM ..........

Anggota II : Sohidin, SE, M.Si, Akt. ...........

Page 5: ANALISIS BENTUK-BENTUK LAPORAN KEUANGAN DAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

v

PENGESAHAN

Skripsi ini telah dipertahankan dihadapan Tim Penguji Skripsi Fakultas

Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta dan diterima

untuk memenuhi persyaratan mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan:

Pada hari : Kamis

Tanggal : 23 Juni 2011

Tim Penguji skripsi

Nama terang

Ketua : Drs. Wahyu Adi, M.Pd ……...

Sekretaris : Drs. Sukirman, MM ...........

Anggota I : Dra. Sri Witurachmi, MM ..........

Anggota II : Sohidin, SE, M.Si, Akt. ...........

Disahkan Oleh

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Sebelas Maret

Dekan,

Prof. Dr. M. Furqon Hidayatullah, M. Pd

NIP. 19600727 198702 1 001

Page 6: ANALISIS BENTUK-BENTUK LAPORAN KEUANGAN DAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vi

ABSTRAK

Samsul Rosadi. ANALISIS BENTUK-BENTUK LAPORAN KEUANGAN DAN

EFEKTIVITAS LAPORAN KEUANGAN PADA UMKM ( Studi Kasus

Pada UMKM Kelompok Pengerajin Kuningan Di Kecamatan Juwana)

Skripsi, Surakarta: Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sebelas

Maret Surakarta, Juni 2011.

Tujuan penelitian ini adalah (1) Untuk mengetahui bentuk-bentuk

penyajian laopran keuangan pada UMKM kelompok pengerajin kuningan di

kecamatan Juwana, (2) Untuk mengetahui efektivitas bentuk penyajian laporan

keuangan pada UMKM kelompok pengerajin kuningan di kecamatan Juwana.

Sesuai dengan tujuan penelitian ini, maka penelitian ini menggunakan

metode penelitian deskriptif kualitatif. Teknik sampling yang digunakan adalah

purposive sampling (sampel bertujuan), dimana sampel yang diambil tidak

ditentukan pada banyaknya sampel melainkan lebih ditekankan pada kualitas

pemahaman sampel terhadap permasalahan yang diteliti. Sampel penelitian adalah

sejumlah tertentu sampai dapat memberikan keterangan dalam pengambilan

kesimpulan. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara,

observasi, dan dokumentasi. Teknik validitas data yang digunakan adalah

trianggulasi data dan trianggulasi metode. Teknik analisis data yang digunakan

adalah teknik analisis data model interaktif.

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa, (1) UMKM

kelompok pengerajin kuningan di kecamatan Juwana sudah menyajikan laporan

keuangan, tapi dari 10 UMKM yang dijadikan sampel hanya 4 UMKM yang

menyajikan Laporan Keuangan sesuai dengan SAK sementara 6 UMKM yang

lain hanya membuat laporan bisnis yaitu laporan keuangan yang tidak sesuai

dengan SAK. (2) Efektivitas bentuk laporan keuangan diukur menurut dua pihak

yaitu pihak intern dan pihak eksten mempunyai dua sistem kerja dalam

menjalankan usahanya yaitu sebagai berikut: (a) pihak intern adalah pemilik

UMKM, 9 pemilik UMKM menyatakan bahwa penyajian laporan keuangan yang

mereka buat sudah efektif hanya 1 UMKM yang menyatakan laporan keuangan

yang dibuat kurang efektif karena buku pengeluaran mereka lebih besar dari buku

pemasukan, hal ini disebabkan karena keterlambatan pembayaran piutang . (b)

Page 7: ANALISIS BENTUK-BENTUK LAPORAN KEUANGAN DAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vii

pihak ekstern yaitu pihak luar UMKM seperti bank dan pemerintah, pihak ekstern

menilai laporan keuangan yang dibuat sudah efektif apabila sesuai dengan SAK.

Dari 10 sampel UMKM hanya 4 UMKM yang mempunyai bentuk laporan

keuangan sesuai dengan SAK jadi hanya 4 UMKM yang mempunyai laporan

keuangan yang efektif baik bagi pihak intern maupun pihak ekstern.

Page 8: ANALISIS BENTUK-BENTUK LAPORAN KEUANGAN DAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

viii

ABSTRACT

Samsul Rosadi . ANALYSIS OF FINANCIAL REPORT FORMS

AND EFFECTIVENESS OF THE FINANCIAL REPORT ON SMEs (Case

Study In The SME craftsmen Brass In District Juwana) Thesis, Surakarta:

Faculty of Teacher Training and Education, Sebelas Maret University, June 2011.

The purpose of this study were (1) To know the presentation forms of

financial report on SMEs in the sub-group of Juwana’s craftsmen brass, (2) To

know the effectiveness of the financial reports presentation on MSME brass

craftsmen groups in Juwana’s District.

This study used descriptive qualitative research methods. The technique

of sampling was used purposive sampling (sample aims), where samples are taken

not specified on the number of samples but with more emphasis on understanding

the quality of sample to the problems researched. Data collection techniques used

were interviews, observation, and documentation. Technique of validity used is

the triangulation of data and triangulation methods. Technique of data analysis

used is an interactive model of data analysis techniques.

According to the result of study can be concluded that, (1) SME group of

brass craftsmen in Juwana already presenting financial reports, but of the 10

SMEs only 4 SMEs that presents financial reports in accordance with GAAP

while the other SMEs only make a business report which are not in accordance

with GAAP. (2) The effectiveness of the financial reports are measured by the two

parties, the intern and the ekstern have two working systems in the operations is

as follows: (a) the internal parties are the owners of SMEs, nine owners of SMEs

stated that the presentation of financial reports they made have been effective only

1 of SMEs stating that financial reports made less effective because the

expenditure book larger than the book income, this was due to delay payment of

accounts receivable, (b) an external party is extern party of SMEs such as banks

and government, the outsider asses that external financial reporting is effective if

made in accordance with GAAP. 10 samples of SMEs only four smes which have

Page 9: ANALISIS BENTUK-BENTUK LAPORAN KEUANGAN DAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ix

forms of financial statements in conformity with GAAP so only 4 of SMEs that

have an effective financial reporting for the internal and external parties.

Page 10: ANALISIS BENTUK-BENTUK LAPORAN KEUANGAN DAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

x

MOTTO

Dunia ini terlalu sempit jika hanya dipelajari dari buku pelajaran

dan dunia ini terlalu banyak jika hanya dipelajari dari ringkasan pelajaran.

Belajar bisa darimana saja, tentang apa saja, dengan siapa saja.

Yang penting, orang belajar selalu menghasilkan perbaikan sikap. Jika tidak,

berarti dia bukan belajar, hanya membaca untuk sebuah nilai akademis.

(Penulis)

Teruslah bicara hingga bicaranya kita tak menghasilkan perubahan apapun. Bukan

berarti kita harus berhenti bicara,tapi berarti kita perlu menambah bukti nyata atas

apa yang kita bicarakan.

_let's talk n prove it!

(Penulis)

Page 11: ANALISIS BENTUK-BENTUK LAPORAN KEUANGAN DAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xi

PERSEMBAHAN

Skripsi ini kupersembahkan kepada:

Ibu dan Bapak, terima kasih untuk semua

doa, cinta dan pengorbanannya yang

tanpa ujung.

Kakak yang selalu memberi semangat.

Teman teman kos Wisma Nurul Barokah.

Gian, Rio, Ardi, Taufik, Wendy, Jordi

dan Pebri yang telah membersamai.

Teman-teman seperjuangan akuntansi

2007

Almamater.

Page 12: ANALISIS BENTUK-BENTUK LAPORAN KEUANGAN DAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xii

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas limpahan

rahmat dan hidayah-Nya skripsi ini akhirnya dapat diselesaikan,untuk memenuhi

sebagian persyaratan guna mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan.

Banyak hambatan yang menimbulkan kesulitan dalam penyelesaian

skripsi ini, namun berkat bantuan dari berbagai pihak akhirnya kesulitan-kesulitan

yang timbul dapat teratasi. Untuk itu segala bantuannya,penulis sampaikan terima

kasih kepada:

1. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret

Surakarta yang telah memberi Surat Keputusan penyusunan skripsi.

2. Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Fakultas Keguruan dan

Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta yang telah menyetujui

penyusunan skripsi.

3. Ketua Program Studi Pendidikan Ekonomi BKK Pendidikan Akuntansi

Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta yang telah memberikan ijin

penyusunan skripsi.

4. Bapak dan Ibu Dosen Program Studi Pendidikan Ekonomi BKK Pendidikan

Akuntansi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas

Maret Surakarta yang telah mendidik dan membimbing selama masa

perkuliahan.

5. Dra. Sri Witurachmi, MM selaku pembimbing I yang telah memberikan

bimbingan, pengarahan dan motivasi hingga terselesaikannya skripsi ini.

6. Sohidin, SE, M.Si, Akt. selaku pembimbing II yang telah memberikan

bimbingan, pengarahan dan motivasi hingga terselesaikannya skripsi ini.

7. Staff karyawan FKIP UNS yang telah membantu kelancaran dalam urusan

administrasi.

8. Tim Penguji Skripsi yang telah menguji hasil penelitian penulis

9. UMKM kelompok pengerajin kuningan di kecamatan Juwana yang telah

bersedia untuk dijadikan sampel penelitian.

Page 13: ANALISIS BENTUK-BENTUK LAPORAN KEUANGAN DAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xiii

10. Bapak Ibu dan semua keluarga yang selalu mendoakan, membimbing dan

memotivasiku sehingga dapat menyusun skripsi dengan lancar.

11. Teman-teman angkatan 2007 Pendidikan Ekonomi FKIP UNS dan juga

teman-teman seperjuangan: Irul, Rohmad, Eri, Edy boy

12. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu, yang telah

memberikan bantuan baik mental maupun spiritual.

Peneliti menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini masih banyak

kekurangan, oleh sebab itu peneliti mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya

membangun dari pembaca.

Semoga skripsi ini berguna bagi semua pihak yang berkepentingan.

Surakarta, Juni 2011

Peneliti

Page 14: ANALISIS BENTUK-BENTUK LAPORAN KEUANGAN DAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xiv

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ........................................................................................... i

HALAMAN PENGAJUAN ................................................................................ ii

FALAMAN PERSETUJUAN ............................................................................ iii

HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................. v

HALAMAN ABSTRAK ..................................................................................... vi

HALAMAN ABSTRACT .................................................................................... vii

HALAMAN MOTTO ......................................................................................... x

HALAMAN PERSEMBAHAN ......................................................................... xi

KATA PENGANTAR ........................................................................................ xii

DAFTAR ISI ....................................................................................................... xiv

DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... xvi

DAFTAR TABEL ............................................................................................... xvii

DAFTAR LAMPIRAN .......................................................................................xviii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ..................................................................... 1

B. Perumusan Masalah ............................................................................ 4

C. Tujuan Penelitian ................................................................................ 5

D. Manfaat Penelitian .............................................................................. 5

BAB II LANDASAN TEORI

A. Tinjauan Pustaka ................................................................................ 6

B. Penelitian Yang Relevan .................................................................... 17

C. Kerangka Berpikir .............................................................................. 18

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian ............................................................ 20

B. Metode Penelitian ............................................................................... 21

C. Sumber Data ....................................................................................... 22

D. Teknik Sampling ................................................................................ 22

E. Teknik Pengumpulan Data ................................................................. 23

Page 15: ANALISIS BENTUK-BENTUK LAPORAN KEUANGAN DAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xv

F. Validitas Data ..................................................................................... 24

G. Analisis Data ...................................................................................... 26

H. Prosedur Penelitian ............................................................................. 28

BAB IV HASIL PENELITIAN

A. Deskripsi Lokasi Penelitian ................................................................. 30

B. Deskripsi Hasil Penelitian .................................................................... 37

C. Tenmuan Studi Yang Dihubungkan Dengan Teori ............................ 59

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

A. Simpulan ............................................................................................. 65

B. Implikasi ............................................................................................. 67

C. Saran ................................................................................................... 69

DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 70

LAMPIRAN ....................................................................................................... 72

Page 16: ANALISIS BENTUK-BENTUK LAPORAN KEUANGAN DAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xvi

DAFTAR GAMBAR

Gambar

Gambar 1. Tahapan Penyajian Laporan Keuangan........................... .............. 11

Gambar 2. Kerangka Pemikiran.................................................................... .. 19

Gambar 3. Analisis Model Interaksi ................................................................ 27

Gambar 4. Bagan Prosedur Penelitian ............................................................. 29

Gambar 5. Buku Kas Harian ............................................................................ 43

Gambar 6. Buku Pembelian Tunai ................................................................... 44

Gambar 7. Buku Pembelian Kredit .................................................................. 45

Gambar 8. Buku Penjualan Tunai .................................................................... 45

Gambar 9. Buku Penjualan Kredit ................................................................... 45

Gambar 10. Buku Piutang ................................................................................ 46

Gambar 11. Buku Utang .................................................................................. 46

Gambar 12. Bentuk Jurnal Umum ................................................................... 47

Gambar 13. Bentuk Buku Besar 1................................................................... 47

Gambar 14. Bentuk Buku Besar 2................................................................... 48

Gambar 15. Neraca Sampurna Kuningan......................................................... 49

Gambar 16. Neraca Garuda Brass dan Jolyc Brass .......................................... 50

Gambar 17. Laporan Laba Rugi Sampurna Kuningan .................................... 52

Gambar 18. Laporan Perubahan Ekuitas Sampurna Kuningan ........................ 53

Gambar 19. Laporan Bisnis Tarindo Kuningan ............................................... 55

Gambar 20. Buku Pemasukan Kanigoro Tukang Krom .................................. 56

Gambar 20. Buku Pengeluaran Kanigoro Tukang Krom ................................. 56

Gambar 20. Laporan Bisnis Wartindo Brass ................................................... 57

Page 17: ANALISIS BENTUK-BENTUK LAPORAN KEUANGAN DAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xvii

DAFTAR TABEL

Tabel

Tabel 1. Daftar UMKM Kelompok Pengerajin Kuningan .......................... 4

Tabel 2. Jadwal Penelitian ........................................................................... 20

Tabel 1. Kenaikan Harga Bahan Baku Kuningan ........................................ 34

Tabel 2. Data Pembukuan UMKM 2011 .................................................... 38

Page 18: ANALISIS BENTUK-BENTUK LAPORAN KEUANGAN DAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xviii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran

Lampiran 1. Daftar Informan ...................................................................... 72

Lampiran 2. Pedoman Wawancara ............................................................. 73

Lampiran 3. Field Note ............................................................................... 74

Lampiran 4. Dokumen Laporan Keuangan ................................................. 115

Lampiran 5. Perijinan .................................................................................. 130

Page 19: ANALISIS BENTUK-BENTUK LAPORAN KEUANGAN DAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Krisis ekonomi yang melanda bangsa Indonesia telah memaparkan pada

publik bahwa upaya pembangunan ekonomi yang hanya ditumpukan kepada

sektor usaha besar dan konglomerasi ternyata tidak melahirkan suatu pondasi

yang kokoh bagi perekonomian. Sebaliknya sektor Usaha Mikro, Kecil dan

Menengah (UMKM) yang sebelumnya dipandang sebelah mata, ternyata telah

menunjukkan dirinya sebagai sektor usaha yang dapat bertahan bahkan dapat

memulihkan perekonomian nasional. Hal ini dapat dibuktikan dengan kontribusi

yang diberikan oleh sektor UMKM diantaranya kemampuan dalam menyerap

tenaga kerja, sumbangan terhadap Produk Domestik Bruto, dan jumlah usaha

yang tersebar luas.

Peranan UMKM dalam perekonomian Indonesia dapat dilihat dari

kedudukannya pada saat ini dalam dunia usaha. Urata (2000) membagi kedudukan

UMKM sebagai berikut:

1. Kedudukan UMKM sebagai pemain utama dalam kegiatan

ekonomi di berbagai sektor.

2. Penyedia Lapangan kerja terbesar

3. Pemain penting dalam pengembangan kegiatan ekonomi daerah

dan pemberdayaan masyarakat

4. Pencipta pasar baru dan inovasi

5. Untuk UMKM yang sudah go internasional UMKM memberikan

sumbangan dalam menjaga neraca pembayaran melalui

sumbangannya dalam menghasilkan ekspor.

Besarnya peran sektor UMKM sebagai elemen strategis dalam upaya

peningkatan kesejahteraan masyarakat kecil menuntut berbagai kalangan termasuk

pemerintah daerah untuk ikut berperan serta dalam memajukan UMKM. Terutama

dalam era otonomi daerah (orda), masing-masing daerah berusaha untuk

mengembangkan potensi daerahnya dan salah satunya adalah dengan membangun

sektor industri. Seiring meningkatnya jumlah penduduk Indonesia maka

kebutuhan masyarakat terhadap hasil industri juga semakin meningkat. Hal ini

1

Page 20: ANALISIS BENTUK-BENTUK LAPORAN KEUANGAN DAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

2

mengindikasikan suatu peluang untuk mengembangkan sektor industri khususnya

UMKM.

Meski prospek usaha mikro, kecil menengah (UMKM) cukup baik,

namun pada kenyataannya masih banyak usaha kecil menengah yang harus

berhenti berproduksi karena belum memperhitungkan keuntungan dan biaya

secara jelas dari awal menjalankan usaha. Hal ini terjadi karena belum adanya

pengelolaan pelaporan keuangan yang baik pada usaha kecil menengah sehingga

para pemilik UMKM belum bisa menyusun bentuk-bentuk pelaporan keuangan

sesuai dengan standart akuntansi.

Akuntansi adalah suatu proses pencatatan yang dilakukan secara teratur

untuk mengumpulkan data dan informasi keuangan yang meliputi harta,

kewajiban, modal, penghasilan dan biaya, serta harga perolehan dan penyerahan

barang atau jasa, yang ditutup dengan menyusun laporan keuangan berupa neraca

dan laporan laba rugi pada setiap Tahun Pajak berakhir (Sofyan Syafri Harahap.

2005). Proses akuntansi adalah proses pengolahan data sejak terjadinya transaksi,

kemudian transaksi ini memiliki bukti yang sah sebagai dasar terjadinya transaksi,

kemudian berdasarkan data atau bukti ini maka di-input ke proses pengolahan data

sehingga menghasilkan output berupa informasi laporan keuangan. (Abubakar dan

Wibowo, 2004: 3)

Akuntansi merupakan indikator kunci kinerja usaha, informasi akuntansi

berguna bagi pengambilan keputusan sehingga dapat meningkatkan pengelolaan

perusahaan. Hal ini memungkinkan para pelaku UMKM dapat mengidentifikasi

dan memprediksi area-area permasalahan yang mungkin timbul, kemudian

mengambil tindakan koreksi tepat waktu. Paling tidak, bukan hanya dapat

menghitung untung ruginya, tetapi yang terpenting untuk dapat memahami makna

untung atau rugi bagi usahanya (Dharma Tintri, dkk, 2007). Berbagai penelitian

telah menyimpulkan bahwa penggunaan informasi akuntansi dalam menjalankan

aktivitas operasional akan mempengaruhi kesuksesan dari perusahaan. (Suhairi,

2007).

Akuntansi dalam pengelolaan keuangan usaha mikro kecil menengah

(UMKM) dinilai masih kurang dipahami oleh para pengusaha. Para pengusaha

Page 21: ANALISIS BENTUK-BENTUK LAPORAN KEUANGAN DAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

3

kecil dan menengah masih mengerjakan pembukuan sebatas pencatatan

pendapatan dan pengeluaran. Ini menjadi kesulitan tersendiri bagi banyak

pengusaha kecil untuk menentukan strategi pengembangan bisnis.

Oleh karena itu, dalam mengembangkan suatu usaha baik dalam skala

besar maupun skala kecil diperlukan suatu analisis mengenai usaha yang

dijalankan agar dapat diketahui manfaat yang dapat diperoleh dari usaha tersebut

dalam jangka pendek maupun jangka panjang. Salah satu cara untuk dapat

mengetahui suatu usaha menguntungkan (layak) atau tidak menguntungkan (tidak

layak) dapat dilakukan dengan menggunakan analisis bentuk - bentuk laporan

keuangan dan efektivitas dari laporan keuangan, dimana analisis ini dapat

memberikan gambaran mengenai suatu usaha selama periode tertentu baik

terhadap usaha yang akan dijalankan maupun usaha yang sedang dijalankan.

Analisis ini meliputi analisis terhadap bentuk-bentuk laporan keuangan yang

terdiri dari analisis bentuk-bentuk laporan keuangan yaitu pembukuan, pencatatan,

laporan keuangan ; neraca, laporan laba rugi, laporan perubahan ekuitas, laporan

arus kas dan catatan atas laporan keuangan.

Setiap kabupaten/kota di suatu propinsi diharapkan memiliki komoditas/

produk/ jenis usaha (KPJu) unggulan dari berbagai sektor ekonomi yang patut dan

cocok untuk dikembangkan. Hal ini merupakan adopsi dari kesuksesan Negara

tetangga Thailand melalui program one tambon one product (OTOP) yaitu

program pengembangan komoditas unggulan di suatu daerah (Tambon) yang

sukses dalam membantu pengembangan UMKM dengan program yang lebih

fokus, pemerintah daerah dapat memprioritaskan kebijakan ekonomi melalui

pengembangan komoditas unggulan tertentu di suatu kabupaten/kota sebagai

upaya untuk menciptakan lapangan pekerjaan dan meningkatkan kesejahteraan

masyarakat dalam rangka mengurangi angka/tingkat kemiskinan daerah. Pada

akhirnya, hal tersebut diharapkan meningkatkan pertumbuhan ekonomi local.

Kecamatan Juwana adalah salah satu kecamatan yang ada di Kabupaten

Pati Jawa Tengah. Kecamatan ini mempunyai banyak lapangan kerja. Hal yang

menjadi ciri khas kecamatan Juwana adalah usaha kerajinan logam kuningan yang

sebagian besar terdapat di desa Growong lor dan sekitarnya, serta usaha tambak

Page 22: ANALISIS BENTUK-BENTUK LAPORAN KEUANGAN DAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

4

perikanan di desa Bajomulyo, Argomulyo dan desa-desa sekitarnya. Dua

perusahaan kuningan terbesar dari kota Juwana adalah Krisna dan Sampurna.

Selain dua perusahaan besar tersebut masih banyak terdapat usaha kuningan yang

dilakukan oleh masyarakat Juwana diantaranya adalah sebagai berikut

Tabel 1. UMKM Kelompok Pengerajin Kuningan di Kecamtan Juwana

No Nama UKM Pemilik Alamat

1 Sampurna 1 Kuningan Soenaryo Jl. Kuningan No.5 Juwana

2 Sampurna 2 Kuningan Supar Jl. KH Dewantoro No.55 Juwana

3 Jolyck Brass Sunarwi Jl. Juwana-Tayu Km 2 Bakaran kulon

4 Garuda Brass Y. Sutrisno Jl. Mangkudipuro No.12 Growong Kidul

5 Tarindo Kuningan Teguh Jl. Emas 489 Growong Lor

6 Wartindo Brass Wartoyo Jl. Matahari 689 Growong Kidul

7 Bawi Brass Subawi Jl. Perunggu 879 Growong Lor

8 Sinar Raya Logam Tri Silah Jl. Batas Desa Growong Lor – Kidul

9 Karya Logam Sutowo Jl. Harimau No12 Kebun Sawahan

10 Tukang Krom kanigoro Am. Nugraha Jl. Sunan Kudus II/10 b Juwana

Sumber data: Disperindag Kabupaten pati

Dari uraian di atas, maka penulis ingin melakukan penelitian dengan

judul “ Analisis Bentuk - Bentuk Laporan Keuangan dan Efektifitas Bentuk

Laporan Keuangan Pada Usaha Mikro Kecil dan Menengah (Studi Kasus Pada

UMKM Kelompok Pengerajin Kuningan di Kecamatan Juwana Kabupaten Pati) “

B. PERUMUSAN MASALAH

Berdasarkan latar belakang masalah tersebut di atas, maka dapat

dirumuskan permasalahan sebagai berikut :

1. Bagaimanakah bentuk-bentuk penyajian laporan keuangan pada Usaha

Mikro, Kecil dan Menengah kelompok pengerajin kuningan di

Kecamatan Juwana Kabupaten Pati ?

Page 23: ANALISIS BENTUK-BENTUK LAPORAN KEUANGAN DAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

5

2. Bagaimanakah efektivitas laporan keuangan pada Usaha Mikro, Kecil

dan Menengah kelompok pengerajin kuningan di Kecamatan Juwana

Kabupaten Pati ?

C. TUJUAN PENELITIAN

Berdasarkan uraian di atas, maka dapat dirumuskan tujuan darui

penelitian ini, yaitusebagai berikut :

1. Untuk mengetahui bentuk-bentuk penyajian laporan keuangan pada Usaha

Mikro, Kecil dan Menengah kelompok pengerajin kuningan di Kecamatan

Juwana Kabupaten Pati.

2. Untuk mengetahui efektivitas laporan keuangan pada Usaha Mikro, Kecil

dan Menengah pada kelompok pengerajin kuningan di Kecamatan Juwana

Kabupaten Pati

D. MANFAAT PENELITIAN

1. Manfaat Teoritis

Penelitian ini diharapkan dapat memberi sumbangan konseptual bagi

perkembangan kajian ilmu akuntansi pada UMKM.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi Peneliti

Menambah pengetahuan tentang bentuk-bentuk laporan keuangan dan

efektivitasnya pada Usaha Mikro, Kecil dan Menengah di Kecamatan

Juwana Kabupaten Pati Jawa Tengah.

b. Bagi UMKM

Membantu UMKM menyusun laporan keuangan yang baik dengan

menerapkan siklus akuntansi, sehingga dapat berguna bagi pihak yang

membutuhkan informasi keuangan usaha dalam hal pengambilan

keputusan.

c. Bagi Masyarakat

Memberikan informasi tambahan kepada masyarakat luas, khususnya

pengetahuan umum mengenai bentuk–bentuk penyajian laporan

keuangan dan efektivitas bentuk laporan keuangan pada UMKM

Page 24: ANALISIS BENTUK-BENTUK LAPORAN KEUANGAN DAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

6

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Tinjauan Pustaka

1. Laporan Keuangan

Laporan keuangan adalah beberapa lembar kertas yang bertuliskan angka-

angka, tetapi sangat penting juga untuk memikirkan aktiva riil di balik angka-angka

tersebut (Brigham dan Houston, 2001:36). Laporan keuangan merupakan produk atau

hasil akhir dari suatu proses akuntansi. Laporan keuangan memberikan gambaran

akuntansi atas operasi serta posisi keuangan perusahaan (Margaretha, 2005:12).

Kegiatan akuntansi pada dasarnya merupakan kegiatan mencatat, menganalisa,

menyajikan, dan menafsirkan data keuangan dari lembaga perusahaan dan lembaga

lainnya di mana aktivitasnya berhubungan dengan produksi dan pertukaran barang

atau jasa. Akuntansi mampu memberikan informasi tentang keuangan dan hasil

operasi perusahaan seperti tercermin pada laporan keuangan perusahaan yang

bersangkutan. Oleh karena itu, laporan keuangan dapat dipakai sebagai alat untuk

berkomunikasi antara berbagai pihak yang mempunyai kepentingan dengan

perusahaan.

Pembuatan laporan keuangan tidak dapat diabaikan dalam siklus hidup

perusahaan. Hal ini mutlak dilakukan karena di dalam laporan keuangan terhimpun

informasi-informasi keuangan dari suatu perusahaan yang sangat berguna bagi pihak-

pihak yang berkepentingan dalam perusahaan sebagai dasar untuk mengambil

keputusan-keputusan yang ekonomis dalam perusahaan. Keputusan yang diambil oleh

para pemakai laporan keuangan dapat berupa keputusan investasi, pemberian

pinjaman, maupun manajemen dalam pengelolaan perusahaan untuk meningkatkan

efisiensi dan efektivitas operasinya.

Laporan keuangan dapat menjadi bahan sarana informasi bagi seseorang

untuk menganalisis kondisi keuangan suatu perusahaan sehingga akan dinilai prestasi

dan kondisi ekonomis suatu perusahaan. Mengenal laporan keuangan dengan baik

berarti kita mempunyai arah, mengetahui apa yang akan dicapai, mengetahui

banyaknya rekening yang harus disediakan dalam sistem pencatatan, mengetahui

informasi apa yang harus disediakan, dan akhirnya akan dapat membayangkan

6

Page 25: ANALISIS BENTUK-BENTUK LAPORAN KEUANGAN DAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

7

hubungan antara tempat mencatat atau alat pencatatan, yang disebut rekening dengan

informasi yang harus disajikan dalam laporan keuangan.

Informasi yang terkandung dalam laporan keuangan adalah berupa data yang

menggambarkan perkembangan posisi keuangan dan aktivitas perusahaan secara

periodik, sehingga dapat dikatakan bahwa laporan keuangan merupakan hasil akhir

dari proses anggaran kas yang disusun secara sistematis sehingga menggambarkan

hasil operasional perusahaan pada periode akuntansi yang bersangkutan.

Untuk lebih jelasnya maka dipaparkan pengertian mengenai laporan

keuangan, yaitu:

a. Menurut Harahap (2007:105)

”Laporan keuangan merupakan hasil tindakan pembuatan ringkasan data

keuangan perusahaan”.

b. Menurut Sudjaja dan Barlian (2002:68)

”Laporan keuangan adalah suatu laporan yang menggambarkan hasil

dari proses akuntansi yang digunakan sebagai alat komunikasi antar data

keuangan atau aktivitas perusahaan dengan pihak-pihak yang berkepentingan

dengan data-data atau aktivitas tersebut”. Laporan keuangan pada dasarnya

merupakan suatu bentuk laporan yang merefleksikan transaksi-transaksi yang

terjadi dalam suatu perusahaan. Berbagai transaksi tersebut dicatat dan

disajikan dalam bentuk laporan keuangan yang disusun dan ditafsirkan untuk

kepentingan manajemen dan pihak-pihak lain yang mempunyai kepentingan

dengan data keuangan perusahaan atau yang menaruh perhatian pada kondisi

keuangan perusahaan tersebut.

Laporan keuangan merupakan sumber yang sangat penting untuk

mendapatkan informasi sehubungan dengan posisi keuangan dan hasil-hasil

yang dicapai oleh perusahaan. Data keuangan tersebut akan lebih berarti jika

diperbandingkan dan dianalisis lebih lanjut sehingga dapat diperoleh data yang

dapat mendukung keputusan yang diambil.

Page 26: ANALISIS BENTUK-BENTUK LAPORAN KEUANGAN DAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

8

Menurut Statement of Financial Accounting Concept No. 1 tujuan dan manfaat

laporan keuangan adalah:

1. Pelaporan keuangan harus menyajikan informasi yang dapat membantu

investor kreditor dan pengguna lain yang potensial dalam membuat

keputusan lain yg sejenis secara rasional.

2. Pelaporan keuangan harus menyajikan informasi yang dapat membantu

investor kreditor dan pengguna lain yang potensial dalam memperkirakan

jumlah waktu dan ketidakpastian penerimaan kas di masa yang akan

datang yang berasal dari pembagian deviden ataupun pembayaran bunga

dan pendapatan dari penjualan.

3. Pelaporan keuangan harus menyajikan informasi tentang sumber daya

ekonomi perusahaan. Klaim atas sumber daya kepada perusahaan atau

pemilik modal.

4. Pelaporan keuangan harus menyajikan informasi tentang prestasi

perusahaan selama satu periode. Investor dan kreditor sering menggunakan

informasi masa lalu untuk membantu menaksir prospek perusahaan.

Menurut IAI (2004) pihak-pihak yang memanfaatkan laporan keuangan adalah :

a. Investor

Penanam modal berisiko dan penasehat mereka berkepentingan dengan

risiko yang melekat serta hasil pengembangan dari investasi yang mereka

lakukan. Mereka membutuhkan informasi untuk membantu menentukan

apakah harus membeli menahan atau menjual investasi tersebut. Pemegang

saham juga tertarik pada informasi yang memungkinkan mereka untuk

menilai kemampuan perusahaan untuk membayar dividen.

b. Karyawan

Karyawan dan kelompok-kelompok yang mewakili mereka tertarik pada

informasi mengenai stabilitas dan profitabilitas perusahaan. Mereka juga

tertarik dengan informasi yang memungkinkan mereka untuk menilai

kemampuan perusahaan dalam memberikan balas jasa manfaat pensiun

dan kesempatan kerja.

c. Pemberi pinjaman

Pemberi pinjaman tertarik dengan informasi keuangan yang

memungkinkan mereka untuk memutuskan apakah pinjaman serta bunga

dapat dibayar pada saat jatuh tempo.

Page 27: ANALISIS BENTUK-BENTUK LAPORAN KEUANGAN DAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

9

d. Pemasok dan kreditor usaha lainnya

Pemasok dan kreditor usaha lain tertarik dengan informasi yang

memungkinkan mereka untuk memutuskan apakah jumlah yang terhutang

akan dibayar pada saat jatuh tempo. Kreditor usaha berkepentingan pada

perusahaan dalam tenggang waktu yang lebih pendek daripada pemberi

pinjaman kecuali kalau sebagai pelanggan utama mereka tergantung pada

kelangsungan hidup perusahaan.

e. Pelanggan

Para pelanggan juga berkepentingan dengan informasi mengenai

kelangsungan hidup perusahaan terutama kalau mereka terlibat dalam

perjanjian jangka panjang dengan atau tergantung pada perusahaan.

f. Pemerintah

Pemerintah dan berbagai lembaga yang berada di bawah kekuasaa

berkepentingan dengan alokasi sumber daya dan karena ini berkepentingan

dengan aktivitas perusahaan mereka menetapkan kebijakan pajak dan

sebagai dasar untuk menyusun statistik pendapatan nasional dan statistik

lainnya.

g. Masyarakat

Perusahaan mempengaruhi anggota masyarakat dalam berbagai cara. Misal

perusahaan dapat memberikan kontribusi berarti pada perekonomian

nasional termasuk jumlah orang yang dipekerjakan dan perlindungan

kepada penanam modal domestik. Laporan keuangan dapat membantu

masyarakat dengan menyediakan informasi kecenderungan (trend) dan

perkembangan terakhir kemakmuran perusahaan serta rangkaian

aktivitasnya

Page 28: ANALISIS BENTUK-BENTUK LAPORAN KEUANGAN DAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

10

2. Bentuk-Bentuk Penyajian Laporan Keuangan

Pemilik UMKM pada umumnya menggunakan menyajikan bentuk

laporan keuangan yang berbeda satu dengan yang lain. Bentuk penyajian laporan

keuangan yang dibuat oleh UKM yaitu dimulai dari Pembukuan, Pencatatan, dan

Laporan Keuangan.

Pembukuan

Gambar. 1 : Tahapan penyajian laporan keuangan

Sumber : H.Z.A Moechtar (1988 :14)

a. Pembukuan

Pembukuan berkaitan dengan pelaksanaan segi-segi teknik akuntansi,

yaitu pencatatan, pengelompokan, dan pengikhtisaran transaksi-

transaksi keuangan.

b. Pencatatan

Pencatatan meliputi kegiatan pengidentifikasian dan penggolongan

transaksi-transaksi yang selanjutnya mencatat semua bukti transaksi

yang telah dianalisis kedalam jurnal umum dan kemudian

memindahbukukan pos-pos jurnal umum ke buku besar

c. Laporan keuangan

Laporan keuangan menggambarkan kondisi keuangan dan hasil usaha

suatu perusahaan pada periode tertentu. Adapun jenis laporan yang

biasa dikenal adalah : Neraca, laporan laba/rugi, laporan perubahan

ekuitas, dan laporan arus kas.

pengelompokan pencatatan pengikhtisaran

Pemerikasaan

Penyusunan

laporan

Perencanaan

sistem

Page 29: ANALISIS BENTUK-BENTUK LAPORAN KEUANGAN DAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

11

3. Efektivitas Bentuk Penyajian Laporan Keuangan

Efektifitas berasal dari kata effectiveness artinya adalah tingkat dimana

kinerja yang sesungguhnya sebanding dengan kinerja yang ditargetkan. Artinya

sejauh mana bentuk laporan keuangan yang telah dibuat dapat kita gunakan untuk

mencapi hasil yang kita inginkan.

Efektifitas menurut :

R.D.H. Koesoemaaatmadja (1974 : 18)sebagai berikut :

“Efektivitas (hasil guna) mempunyai pengertian perbandingan antara hasil

yang terlaksana secara nyata dengan hasil yang direncanakan.”

Soewarno, 1984 diartikan sebagai pengukuran dalam arti tercapainya sasaran

atau tujuan yang telah ditentukan sebelumnya, dan untuk mengetahui

efektivitas adalah dengan cara membandingkan tujuan yang sudah dijabarkan

dalam bentuk sasaran atau target yang lebih konkrit, dengan realisasi yang

dicapai organisasi/Instansi

Dari pengertian-pengertian tersebut diatas, maka dapat diartikan bahwa

efektivitas bentuk laporan keuangan adalah sebagai alat pengukur tingkat

pencapaian atau tingkat keberhasilan dari suatu bentuk penyajian laporan

keuangan agar penyusunan laporan keuangan dapat dikerjakan dengan lebih

mudah/cepat, tenaga/SDM yang tepat, biaya yang lebih rendah, dan penyusunan

laporan keuangan dapat dipertanggungjawabkan dan dapat digunakan untuk

mengambil suatu kebijakan yang akan dilakukan oleh pemilik UMKM.

Dari uraian diatas, maka ukuran efektifvtas dinilai oleh pengguna laporan

keuangan. Para pengguna laporan keuangan menilai laporan keuangan yang

dibuat apakah bisa dibaca atau informasi keuangan yang ada pada laporan

keuangan yang telah dibuat sudah bisa didapatkan. Jika para pengguna laporan

keuangan sudah bisa mendapatkan informasi keuangan dari laporan keuangan

yang telah dibuat maka laporan keuangan itu sudah dianggap efektif.

Page 30: ANALISIS BENTUK-BENTUK LAPORAN KEUANGAN DAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

12

4. Pengertian Usaha Mikro, Kecil dan Menengah

Usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) di berbagai negara termasuk

di Indonesia merupakan salah satu penggerak perekonomian rakyat yang tangguh.

Hal ini karena kebanyakan para pengusaha kecil dan menengah berangkat dari

industri keluarga/ rumahan. Dengan demikian konsumennya pun berasal dari

kalangan menengah ke bawah. Selain itu, peranan UMKM terutama sejak krisis

moneter tahun 1998 dapat dipandang sebagai katup penyelamat dalam proses

pemulihan ekonomi nasional, baik dalam mendorong laju pertumbuhan ekonomi

maupun penyerapan tenaga kerja. Oleh sebab itu maka pemerintah membuat

Undang-Undang No 20 tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil dan Menengah

untuk mengatur dan melindungi para pelaku UMKM.

a. Pengertian Usaha Mikro

Usaha mikro adalah usaha produktif milik orang perorangan dan/atau

badan usaha perorangan yang memenuhi kriteria sebagai usaha kecil sebagaimana

dimaksud dalam Undang-Undang No 20 tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil

dan Menengah.

Kriteria usaha mikro berdasarkan Undang-Undang No 20 tahun 2008

tentang Usaha Mikro, Kecil dan Menengah adalah:

1. Memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp50.000.000,00 (lima puluh juta

rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha; atau

2. Memiliki hasil penjualan tahunan paling banyak Rp300.000.000,00 (tiga ratus

juta rupiah).

b. Pengertian Usaha Kecil

Pengertian usaha kecil dalam Undang-Undang No 20 tahun 2008 tentang

Usaha Mikro, Kecil dan Menengah adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri

sendiri, yang dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha yang bukan

merupakan anak perusahaan atau bukan cabang perusahaan yang dimiliki,

dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung dari usaha

menengah atau usaha besar yang memenuhi kriteria Usaha Kecil sebagaimana

Page 31: ANALISIS BENTUK-BENTUK LAPORAN KEUANGAN DAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

13

dimaksud dalam Undang-Undang No 20 tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil

dan Menengah.

Kriteria usaha kecil berdasarkan Undang-Undang No 20 tahun 2008

tentang Usaha Mikro, Kecil dan Menengah adalah:

1. Memiliki kekayaan bersih lebih dari Rp50.000.000,00 (lima puluh juta rupiah)

sampai dengan paling banyak Rp500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah) tidak

termasuk tanah dan bangunan tempat usaha; atau

2. Memiliki hasil penjualan tahunan lebih dari Rp300.000.000,00 (tiga ratus juta

rupiah) sampai dengan paling banyak Rp2.500.000.000,00 (dua milyar lima

ratus juta rupiah).

c. Pengertian Usaha Menengah

Pengertian usaha menengah dalam Undang-Undang No 20 tahun 2008

tentang Usaha Mikro, Kecil dan Menengah adalah usaha ekonomi produktif yang

berdiri sendiri, yang dilakukan oleh orang perseorangan atau badan usaha yang

bukan merupakan anak perusahaan atau cabang perusahaan yang dimiliki,

dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung dengan

Usaha Kecil atau usaha besar dengan jumlah kekayaan bersih atau hasil penjualan

tahunan sebagaimana diatur dalam Undang-Undang No 20 tahun 2008 tentang

Usaha Mikro, Kecil dan Menengah.

Kriteria usaha menengah berdasarkan Undang-Undang No 20 tahun 2008

tentang Usaha Mikro, Kecil dan Menengah adalah:

1. Memiliki kekayaan bersih lebih dari Rp500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah)

sampai dengan paling banyak Rp10.000.000.000,00 (sepuluh milyar rupiah)

tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha; atau

2. Memiliki hasil penjualan tahunan lebih dari Rp2.500.000.000,00 (dua milyar

lima ratus juta rupiah) sampai dengan paling banyak Rp50.000.000.000,00

(lima puluh milyar rupiah.

d. Azas dan Tujuan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah

Azas UMKM dalam Undang-Undang No 20 tahun 2008 tentang Usaha

Mikro, Kecil dan Menengah adalah sebagai berikut:

Page 32: ANALISIS BENTUK-BENTUK LAPORAN KEUANGAN DAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

14

1. kekeluargaan;

2. demokrasi ekonomi;

3. kebersamaan;

4. efisiensi berkeadilan;

5. berkelanjutan;

6. berwawasan lingkungan;

7. kemandirian;

8. keseimbangan kemajuan; dan

9. kesatuan ekonomi nasional.

Tujuan UMKM dalam Undang-Undang No 20 tahun 2008 tentang Usaha

Mikro, Kecil dan Menengah adalah menumbuhkan dan mengembangkan

usahanya dalam rangka membangun perekonomian nasional berdasarkan

demokrasi ekonomi yang berkeadilan.

e. Prinsip dan Tujuan Pemberdayaan UMKM

Usaha kecil dan menengah merupakan bagian intregal ekonomi rakyat

yang mempunyai kedudukan, peran dan potensi strategis untuk mewujudkan

struktur perekonomian nasional yang makin seimbang, berkembang dan

berkeadilan. Pemberdayaan UMKM perlu diselanggarakan secara menyeluruh,

optimal, dan berkesinambungan melalui pengembangan iklim yang kondusif,

pemberian kesempatan berusaha, dukungan, perlindungan dan pengembangan

usaha seluas-luasnya. Sehingga mampu meningkatkan kedudukan, peran dan

potensi UMKM dalam mewujudkan pertumbuhan ekonomi, pemerataan dan

peningkatan pendapatan rakyat, penciptaan lapangan kerja dan pengentasan

kemiskinan.

Pemberdayaan UMKM perlu dilaksanakan oleh pemerintah, pemerintah

daerah, dunia usaha dan masyarakat secara menyeluruh, sinergis dan

berkesinambungan. Sebagai upaya untuk meningkatkan kemampuan dan peran

serta kelembagaan UMKM dalam perekonomian nasional.

Prinsip pemberdayaan UMKM dalam Undang-Undang No 20 tahun 2008

tentang Usaha Mikro, Kecil dan Menengah Pasal 4 adalah:

Page 33: ANALISIS BENTUK-BENTUK LAPORAN KEUANGAN DAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

15

1. penumbuhan kemandirian, kebersamaan, dan kewirausahaan Usaha Mikro,

Kecil, dan Menengah untuk berkarya dengan prakarsa sendiri;

2. perwujudan kebijakan publik yang transparan, akuntabel, dan berkeadilan;

3. pengembangan usaha berbasis potensi daerah dan berorientasi pasar sesuai

dengan kompetensi Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah;

4. peningkatan daya saing Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah; dan

5. penyelenggaraan perencanaan, pelaksanaan, dan pengendalian secara terpadu.

Tujuan pemberdayaan UMKM dalam Undang-Undang No 20 tahun 2008

tentang Usaha Mikro, Kecil dan Menengah Pasal 5 adalah:

1. Mewujudkan struktur perekonomian nasional yang seimbang, berkembang, dan

berkeadilan;

2. Menumbuhkan dan mengembangkan kemampuan Usaha Mikro, Kecil, dan

Menengah menjadi usaha yang tangguh dan mandiri; dan

3. Meningkatkan peran Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah dalam pembangunan

daerah, penciptaan lapangan kerja, pemerataan pendapatan, pertumbuhan

ekonomi, dan pengentasan rakyat dari kemiskinan.

f. Keunggulan dan Kelemahan UMKM

Usaha Mikro Kecil dan Kecil pada kenyataannya mampu bertahan dan

mengantisipasi kelesuan perekonomian yang diakibatkan inflasi maupun berbagai

fakto penyebab lainnya. Tanpa subsidi maupun proteksi, usaha kecil mampu

menambah devisa negara khususnya industri kecil di sektor informal dan mapu

berperan sebagai penyangga dalam perekonomian masyarakat kecil lapisan

bawah.

Usaha kecil memiliki beberapa potensi dan keunggulan komparatif

(Pandji Anoraga, 2002: 226), yaitu:

1. Usaha kecil beroperasi menyebar di seluruh pelosok dengan berbagai bidang

usaha.

2. usaha kecil beroperasi dengan investasi modal awal untuk aktiva tetap pada

tingkat yang rendah sehingga sehingga usaha kecil memiliki kebebasan yang

tinggi untuk keluar masuk pasar.

Page 34: ANALISIS BENTUK-BENTUK LAPORAN KEUANGAN DAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

16

3. sebagian usaha kecil dapat dikatakan padat karya (labor intensive) yang

disebabkan penggunaan teknologi sederhana. Selain itu juga terdapat

hubungan yang erat antara pemilik dan karyawan sehingga sulit terjadi PHK

(Pemutusan Hubungan Kerja)

Usaha kecil juga memiliki kelemahan antara lain:

1. Investasi awal dapat mengalami kerugian

2. Beberapa resiko di luar kendali wiraswasta, seperti perubahan mode,

peraturan pemerintah, persaingan dan masalah tenaga kerja.

3. Beberapa bisnis yang cenderung menghasilkan pendapatan yang tak teratur,

pemilik mungkin tidak memperoleh profit.

4. Mengelola bisnis sendiri banyak menyita waktu.

Kekuatan usaha kecil menurut Singgih Wibowo,dkk dalam Pedoman

Mengelola Usaha Kecil (1999: 1-3) adalah:

1. Perusahaan kecil umumnya mempunyai daerah pemasaran yang tidak terlalu

jauh sehinggga tabiat konsumennya dapat dipahami.

2. Komunikasi dengan konsumen dapat berlangsung cepat dan seringkali

berlangsung kepada pemilik.

3. Usaha kecil bersifat luwes dan sering menghasilkan inovasi-inovasi.

Usaha kecil juga memiliki beberapa kelemahan antara lain:

1. Pengusaha kecil sering mengabaikan hal-hal prinsip dalam pengoperasian

usaha. Kebanyakan pengelola tidak membiasakan diri mencatat data trtansaksi

keuangan, pembukuan dan sebagainya dengan baik dan tertib hanya

mengandalkan daya ingat.

2. Kebanyakan pengelola usaha kecil enggan mengeluarkan biaya untuk promosi

dan penelitian seperti usaha besar, banyak kebijakan perusahaan yang yang

dibuat berdasarkan kira-kira, kebiasaan dan naluri.

3. Para pengusaha kecil kebanyakan hanya menyisakan sedikit waktu untuk

mengurusi usahanya, biasanya pengusaha semacam ini adalah generasi penerus

dari suatu usaha yang sudah berjalan lancar.

4. Tidak jelasnya struktur organisasi, pembagian tugas dan wewenang yang tidak

jelas, status karyawan, sistem penggajian dan kepegawaian yang tidak beres.

Page 35: ANALISIS BENTUK-BENTUK LAPORAN KEUANGAN DAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

17

5. Lemah dalam membuat anggaran, tidak adanya pencatatan dan pembukuan

yang memadai dan tidak adanya batasan tegas antara milik pribadi dengan milik

perusahaan (tidak tahu besarnya laba atau rugi usaha).

Kelemahan di bidang pemasaran berupa ketidak serasian antara program

produksi dan penjualan, disebabkan kurangnya penelitian pasar sehingga tidak

tahu bagaimana posisi pasarnya, cara menghadapi pasar, dll.Berdasarkan hasil

uraian tersebut diatas bahwa masalah-masalah yang dialami oleh para pengusaha

kecil dan menengah ini antara lain adalah kesulitan modal, pengadaan bahan baku,

pemasaran, produksi dan manajemen, juga persaingan di pasar.

B. Penelitian Yang Relevan

Penelitian terdahulu tentang UMKM dilakukan oleh Purnomo Setyawan

Tahun 2008 yang mengadakan penelitian dengan judul ”MENUMBUHKAN

KEBIASAAN MENYUSUN LAPORAN KEUANGAN PADA USAHA

KECIL DAN MENENGAH ”. Penelitian tersebut menggunakan metode

pengumpulan data melalui observasi langsung, koleksi data sekunder, survey baik

dengan wawancara maupun kuesioner. Teknik analisis data yang digunakan

adalah analisa interaktif kualitatif. Penelitian ini dilakukan untuk memberi

gambatran akuntansi secara sederhana pada UMKM .

Penelitian lain yang membahas tentang UKM dilakukan oleh Penelitian

yang dilakukan oleh Wahdini dan Suhairi (2006) dalam Simposium Nasional

Akuntansi yang IX yang diselenggarakan di Padang mengatakan bahwa adanya

overload standar akuntansi (SAK) yang digunakan untuk UMKM. Penelitian yang

dilakukan merupakan penelitian awal yang dilakukan untuk mencari penyebab

rendahnya tingkat penyusunan laporan keuangan yang dilakukan untuk Usaha

Kecil dan Menengah. Salah satu faktor penyebabnya adalah kewajiban UMKM

untuk menggunakan standar akuntansi yang sama dengan usaha besar. Kewajiban

yang demikian sangat memberatkan UMKM. Penilaian terhadap penggunaan

SAK yang memberatkan UMKM hanya dapat diberikan oleh orang yang memiliki

kemampuan akuntansi yang baik atau oleh pakar akuntansi, antara lain akuntan

Page 36: ANALISIS BENTUK-BENTUK LAPORAN KEUANGAN DAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

18

publik, akuntan yang bekerja di kantor pajak atau di bank. Secara keseluruhan

hasil penelitian ini menyokong penelitian terdahulu, baik menggunakan ukuran

relativeness ataupun cost-effectiveness; SAK yang dijadikan pedoman dalam

penyusunan laporan keuangan keuangan di Indonesia memberatkan bagi UMKM.

Manfaat penyusunan laporan keuangan yang dirasakan jauh lebih besar dirasakan

oleh usaha besar, dan dengan adanya laporan keuanganlah usaha besar mampu

menghasilkan keputusan yang besar. Dengan kata lain UMKM harus

mengeluarkan biaya yang lebih besar dibandingkan manfaat yang diperoleh

dengan menyusun laporan keuangan.

Kesamaan penelitian sebelumnya dengan penelitian yang sedang penulis

lakukan adalah kesamaan pada objek penelitiannya yaitu usaha mikro kecil dan

menengah. Perbedaan dengan penelitian ini dengan penelitian yang dilakukan

Suhairi adalah terletak pada masalah yang diteliti. Penelitian awal yang dilakukan

untuk mencari penyebab rendahnya tingkat penyusunan laporan keuangan yang

dilakukan untuk Usaha Mikro Kecil dan Menengah. Sedangkan penelitian ini

membahas tentang penerapan analisis bentuk-bentuk laporan keuangan dan

efektivitas laporan keuangan pada UMKM. Perbedaan lainnya adalah penelitian

sebelumnya menggunakan metode deskriptif kuantitatif, sedangkan penelitian ini

menggunakan metode deskriptif kualitatif.

C. Kerangka Berfikir

Usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) merupakan usaha produktif

yang berdiri sendiri yang dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha yang

bukan merupakan anak perusahaan atau bukan cabang perusahaan milik orang

perorangan. UMKM terdiri dari berbagai sektor ekonomi diantaranya adalah

sektor pertanian, peternakan, kehutanan dan perikanan, perdagangan, hotel dan

restoran, industri pengolahan, pengangkutan dan komunikasi, serta jasa.

Pada umumnya permasalahan yang terjadi adalah bahwa pelaku bisnis

(pemilik) UMKM banyak beranggapan bahwa pembukuan (laporan keuangan)

dalam usahanya adalah suatu hal yang sulit. Dan pada umumnya pemilik kurang

membutuhkan informasi Akuntansi karena keterlibatannya secara pribadi dan

Page 37: ANALISIS BENTUK-BENTUK LAPORAN KEUANGAN DAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

19

langsung dalam kegiatan usaha. Maka pemilik UMKM akan membuat bentuk

lelaporan sesuai dengan keinginanya sendiri tanpa memperhatikan pedoman yang

sesusuai menurut SAK. Hal ini menyebabkan muncul berbagai macam bentuk

laporan pada UMKM. Sehingga layak untuk diteliti, apakah bentuk-bentuk

pelaporan keuangan pada UMKM sudah memberi manfaat yang sesuai dengan

apa dibutuhkan para pemilik UMKM.

Penelitian yang akan dilakukan adalah meneliti bagaimana bentuk–

bentuk pelaporan keuangan pada UMKM serta keefektifan bentuk–bentuk

pelaporan keuangan yang telah bibuat oleh pemilik UMKM. Apakah bentuk

pelaporan keuangan yang dibuat sudah bisa memberi manfaat yang diharapkan

oleh pemilik UMKM.

Dari uraian diatas maka dapat dibuat kerangka pemikiran sebagai berikut

:

Gambar. 2. Kerangka Pemikiran

a. neraca;

b. laporan laba rugi;

c. laporan perubahan ekuitas

d. laporan arus kas;

e. laporan bisnis

Efektivitas Bentuk

Laporan Keuangan

UMKM UMKM UMKM UMKM

Pembukuan

Laporan Keuangan

Pengambilan

Keputusan

Page 38: ANALISIS BENTUK-BENTUK LAPORAN KEUANGAN DAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

20

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian

Tempat penelitian merupakan suatu sumber dimana penulis mendapatkan

data-data yang dibutuhkan mengenai masalah yang akan diteliti. Penelitian yang

penulis lakukan ini bertempat di Usaha Mikro, Kecil dan Menengah Kelompok

Pengerajin Kuningan yang berada di Kecamatan Juwana Kabupaten Pati.

Pemilihan tempat tersebut didasari pertimbangan sebagai berikut :

a. Daerah Juwana merupakan kawasan industri yang sebagian besar

masyarakatnya bekerja dalam dunia usaha kecil dan menengah kerajinan

kuningan sebagai lahan mata pencaharian mereka sehari-hari.

b. Objek penelitian UMKM kelompok pengerajin kuningan di Daerah Juwana

cukup banyak sehingga data yang dihasilkan dapat digunakan sebagai

informasi yang memenuhi berbagai kepentingan.

2. Waktu Penelitian

Tabel. 2. Jadwal Pelaksanaan Penelitian

Kegiatan Tahun 2010/2011

Jan Feb Mar Aprl Mei Jun

1. Tahap Persiapan a. Pengajuan Judul

b. Pengajuan Proposal

c. Perijinan

2. Tahap Pelaksanaan a. Pengumpulan Data

b. Analisis Data

c. Penyusunan Laporan

.

20

Page 39: ANALISIS BENTUK-BENTUK LAPORAN KEUANGAN DAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

21

B. Bentuk dan Strategi Penelitian

1. Bentuk Penelitian

Menurut M. Iqbal Hasan (2002: 20), “Metode penelitian adalah cara atau

jalan yang ditempuh sehubungan dengan penelitian yang akan dilakukan, yang

memiliki langkah-langkah yang sistematis”. Berdasarkan pengertian tersebut

dapat dipahami bahwa untuk melakukan pemecahan masalah dalam suatu

penelitian diperlukan suatu metode penelitian.

Menurut Winarno Surakhmad (2004: 132):

Metode penelitian deskriptif adalah metode penelitian yang tertuju pada

pemecahan masalah yang ada pada masa sekarang. Penelitian deskriptif

lebih merupakan istilah umum yang mencakup berbagai teknik deskriptif.

Diantaranya adalah penelitian yang menuturkan, menganalisa dan

mengklasifikasikan penyelidikan dengan survey, teknik test, studi kasus,

studi komparatif, dan studi opersional.

Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif dengan

pendekatan analisis kualitatif, mendeskripsikan data yang terkumpul ke dalam

kalimat-kalimat yang memiliki arti lebih mendalam, karena menggambarkan

secara tepat individu, keadaan, gejala, atau kelompok tertentu, guna menentukan

frekuensi adanya hubungan antara satu gejala dengan gejala lainnya.

Menurut Lexy J. Moleong (2007: 6):

Penelitian kualitatif adalah penelitian yang bermaksud untuk memahami

fenomena tentang apa yang dialami oleh subyek penelitian misalnya:

perilaku, persepsi, motivasi, tindakan, dan lain-lain, secara holistik, dan

dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa, pada suatu

konteks khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai

metode alamiah.

Peneliti memilih bentuk penelitian kualitatif juga didasarkan bahwa

penelitian kualitatif lebih menekankan pada sifat naturalisme, artinya realita yang

muncul menjadi bahan kajian dalam penelitian ini sehingga obyek penelitian dan

permasalahan yang diteliti akan diungkapkan secara detail dan mendalam. Peneliti

tidak memberikan treatment atau perlakuan terhadap obyek, sehingga obyek

dibiarkan seperti kondisi aslinya.

Page 40: ANALISIS BENTUK-BENTUK LAPORAN KEUANGAN DAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

22

2. Strategi Penelitian

Strategi penelitian merupakan suatu pendekatan yang dipilih untuk

mengamati atau mengumpulkan informasi serta menyajikan analisis hasil

penelitian. Strategi yang digunakan dalam penelitian ini dengan cara mengambil

beberapa objek penelitian UMKM Kelompok Pengerajin Kuningan yang terdapat

di Kecamatan Juwana yang membuat laporan keuangan secara rutin.

C. Sumber Data Penelitian

Sumber data utama dalam penelitian kualitatif menurut Lofland dan

Lofland dalam Lexy Moelong (2004: 157) adalah kata-kata dan tindakan,

selebihnya adalah data tambahan seperti dokumen dan lain-lain. Sumber data yang

digunakan dalam penelitian ini adalah:

1. Informan

Informan adalah orang yang diminta untuk memberikan informasi mengenai

suatu kondisi atau keadaan yang berhubungan dengan penelitian yang

sedang dilakukan. Dalam penelitian ini, yang menjadi informan adalah

pemilik dan pengurus UMKM pengrajin rotan yang sedang diteliti.

2. Dokumen

Dokumen yang digunakan berupa arsip yang berhubungan dengan masalah

penelitian yang ada di UMKM di Kecamatan Juwana. Dalam hal ini,

dokumen yang digunakan adalah bentuk-bentuk laporan keuangan UMKM.

D. Teknik Sampling (Cuplikan)

Dalam penelitian kualitatif sangat erat kaitannya dengan faktor-faktor

kontekstual, jadi maksud sampling adalah untuk menjaring sebanyak mungkin

informasi dari berbagai macam sumber, tujuannya adalah untuk merinci

kekhususan yang ada dalam ramuan konteks yang unik.

Dalam penelitian ini, teknik sampling yang digunakan adalah purposive

sampling. Menurut Lexy J Moleong (2007: 224), “Maksud dari sampling ialah

menggali informasi yang akan menjadi dari rancangan dan teori yang muncul oleh

sebab itu dalam penelitian kualitatif tidak ada sampel acak, tetapi sampel

bertujuan (Purposive sampling)”. Sumber data yang digunakan tidak sebagai

Page 41: ANALISIS BENTUK-BENTUK LAPORAN KEUANGAN DAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

23

mewakili populasinya tetapi mewakili informasinya, dalam menentukan sampling

berdasarkan atas pertimbangan tertentu, yaitu informan yang mengetahui

informasi dan masalah secara mendalam dan dapat dipercaya.

Ciri-ciri sampel bertujuan menurut Lexy J Moleong (2007: 224):

1. Rancangan sampel yang muncul : sampel tidak dapat ditentukan atau

ditarik terlebih dahulu.

2. Pemilihan sampel secara berurutan : tujuan memperoleh variasi

sebanyak-banyaknya hanya dapat dicapai apabila pemilihan satuan

sampel dilakukan jika satuan sebelumnya sudah dijaring dan dianalisis.

3 Penyesuaian berkelanjutan dari sampel : pada mulanya setiap sampel

dapat sama kegunaannya, namun sesudah makin banyaknya informasi

yang masuk dan makin mengembangkan hipotesis kerja, maka sampel

dipilih atas dasar fokus penelitian.

4 Pemilihan berakhir jika sudah terjadi pengulangan: pada sampel

bertujuan seperti ini jumlah sampel ditentukan oleh pertimbangan-

pertimbangan informasi yang diperlukan. Jika maksudnya memperluas

informasi dan jika tidak ada lagi informasi yang dapat dijaring maka

penarikan sampel dapat diakhiri.

E. Teknik Pengumpulan Data

Dalam setiap penelitian diperlukan teknik dan alat pengumpulan data

yang tepat. Dengan demikian akan memungkinkan tercapainya pemecahan

masalah secara valid dan reliabel. Ada tiga teknik pengumpulan data secara

langsung, yaitu:

1. Wawancara

Sumber data yang penting dalam penelitian kualitatif adalah berupa

manusia yang berada dalam posisi sebagai narasumber. Untuk mendapatkan

informasi dari sumber data diperlukan wawancara, yang dalam penelitian

kualitatif khususnya dilakukan dengan wawancara mendalam. Secara umum

terdapat dua jenis wawancara, yaitu wawancara terstruktur maupun tidak

terstruktur, ini yang disebut wawancara mendalam.

Terstruktur sering juga disebut wawancara terfokus. Dalam wawancara

ini masalah terlebih dulu ditentukan oleh peneliti sebelum wawancara

berlangsung. Pertanyaan yang disampaikan telah diformulasikan dan diharapkan

responden menjawab sesuai dengan kerangka kerja dari pewawancara serta

Page 42: ANALISIS BENTUK-BENTUK LAPORAN KEUANGAN DAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

24

definisi permasalahannya. Biasanya wawancara ini dilakukan dalam situasi yang

formal.

Karena peneliti merasa tidak tahu apa yang belum diketahuinya. Dengan

demikian pertanyaan dilakukan dengan open-ended dan mengarah pada Tidak

terstruktur kedalaman informasi serta dilakukan dengan tidak formal, guna

menggali pandangan subyek yang diteliti tentang banyak hal yang bermanfaat

untuk menjadi dasar penggaliannya secara lebih jauh dan mendalam.

2. Observasi

Teknik observasi ini dilakukan dengan pengamatan secara langsung

terhadap objek peneliti dan mencatat fenomena yang diselidiki melalui

penglihatan dan pendengaran. Teknik observasi ini digunakan untuk menggali

data dari sumber data yang berupa peristiwa, tempat atau lokasi, benda serta

rekaman gambar. Menurut Hadari Nawawi (1995: 94), Observasi langsung adalah

“Cara mengumpulkan data yang dilakukan melalui pengamatan dan pencatatan

gejala yang tampak pada objek penelitian yang pelaksanaannya langsung pada

tempat dimana suatu peristiwa, keadaan atau situasi sedang terjadi”.

Peneliti melakukan pengamatan secara langsung tentang pembukuan

yang dibuat oleh Usaha Mikro, Kecil dan Menengah kelompok pengerajin

kuningan di Kecamatan Juwana Kabupaten Pati Jawa Tengah. Kegiatan ini tidak

hanya dilakukan sekali tetapi dilakukan beberapa kali agar diperoleh data yang

valid.

3. Dokumentasi

Menurut Suharsini Arikunto (2002: 135) “Dokumentasi dari asal katanya

dokumen, yang artinya barang-barang tertulis. Didalam melaksanakan metode

dokumentasi, peneliti menyelidiki benda-benda tertulis seperti buku-buku

majalah, dokumen, peraturan-peraturan dan sebagaianya. dalam penelitian ini

menggunakan metode dokumentasi untuk mengumpulkan data berupa catatan-

catan atau dokumen yang berhubungan dengan bentuk – bentuk laporan keuangan

yang dibuat oleh UMKM kelompok pengerajin kuningan di Kecamatan Juwana

Pati.

Page 43: ANALISIS BENTUK-BENTUK LAPORAN KEUANGAN DAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

25

F. Validitas Data

Data yang berhasil digali, dikumpulkan dan dicatat dalam kegiatan

penelitian harus diusahakan kemantapan dan kebenarannya. Cara pengumpulan

data dengan beragam tekniknya harus benar-benar sesuai dan tepat untuk

menggali data yang benar-benar diperlukan bagi penelitiannya. ketepatan data

tersebut tidak hanya tergantung pada ketepatan memilih sumber dan teknik

pengumpulannya tetapi juga diperlukan teknik pengembangan validitas data.

Validitas data dalam penelitian ini menggunakan triangulasi data.

Lexi J. Moleong (2004: 330) menegaskan bahwa, “Trianggulasi data

adalah teknik pemeriksaan validitas data yang memanfaatkan sesuatu yang lain

dari luar data itu untuk kepentingan pengecekan atau sebagai pembanding

terhadap data itu”. Triangulasi sebagai teknik pemeriksaan data dibedakan

menjadi empat macam yaitu:

1. Triangulasi dengan sumber

Teknik triangulasi ini membandingkan dan mengecek balik derajat kepercayaan

suatu informasi yang diperoleh melalui waktu dan alat yang berbeda. Hal itu

dapat dicapai dengan jalan (1) membandingkan data hasil pengamatan data

hasil wawancara, (2) membandingkan hasil wawancara dengan isi suatu

dokumen yang berkaitan.

2. Triangulasi dengan metode

Teknik ini dengan melakukan pengecekan derajat kepercayaan penemuan hasil

penelitian dari beberapa teknik pengumpulan data dan melakukan pengecekan

derajat kepercayaan beberapa sumber data dengan metode yang sama.

3. Triangulasi dengan penyidik

Teknik triangulasi ini memanfaatkan peneliti atau pengamat lainnya untuk

keperluan pengecekan kembali derajat kepercayaan data, sehingga dapat

membantu mengurangi kemelencengan dalam pengumpulan data. Cara lain dari

teknik ini yaitu dengan membandingkan hasil penelitian seorang peneliti

dengan peneliti lainnya.

Page 44: ANALISIS BENTUK-BENTUK LAPORAN KEUANGAN DAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

26

4. Triangulasi dengan teori

Triangulasi ini berdasarkan dari anggapan bahwa fakta tidak dapat diperiksa

derajat kepercayaannya dengan satu atau lebih teori, maka peneliti harus

mencari tema atau penjelasan pembanding yang dapat dilakukan dengan

menyertakan usaha pencarian cara lainnya untuk mengorganisasikan data yang

mungkin mengarahkan pada upaya penelitian lainnya.

Teknik pemeriksaan data dalam penelitian ini dengan menggunakan

metode triangulasi dengan sumber. Hal ini dilakukan dengan membandingkan

hasil dari pengamatan, wawancara, dan analisis dokumen. Dengan demikian hasil

akhir dari analisis mencapai tingkat mutu dan kevalidan yang tinggi.

G. Analisis Data

Menurut Lexy J. Moleong (2009: 280) analisi data adalah proses

mengorganisasikan dan mengurutkan data ke dalam pola, kategori dan satuan

uraian dasar sehingga dapat ditemukan tema dan dapat dirumuskan hipotesis kerja

seperti yang disarankan oleh data. Menurut Sugiyono (2010: 244) analisis data

adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari

hasil wawancara, catatan lapangan dan dokumentasi, dengan cara

mengorganisasikan data ke dalam kategori, menjabarkan ke dalam unit-unit,

melakukan sintesa, menyusun ke dalam pola, memilih mana yang penting dan

yang akan dipelajari dan membuat kesimpulan sehingga mudah difahami oleh diri

sendiri maupun orang lain.

Teknik data dalam penelitian ini mengikuti model analisis interaktif

(Interactive Model of Analysis). Miles dan Huberman dalam Sugiyono (2010:

246) mengemukakan bahwa aktivitas dalam analisis data dilakukan secara

interaktif dan berlangsung secara terus menerus sampai tuntas, sehingga datanya

sudah jenuh. Aktivitas dalam analisi data, yaitu reduksi data, penyajian data. Dan

penarikan kesimpulan atau verifikai.

1. Reduksi Data

Reduksi data merupakan proses pemilihan, memusatkan perhatian pada

penyederhanaan, pengabstrakan, dan transformasi data kasar yang muncul

Page 45: ANALISIS BENTUK-BENTUK LAPORAN KEUANGAN DAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

27

dari catatan-catatan tertulis dilapangan untuk diolah lebih lanjut sehingga

dapat disajikan sebagai laporan.

2. Penyajian Data

Sebagai analisis kedua, sajian data merupakan kegiatan informasi, deskripsi

dalam bnetuk narasi yang disusun secara logis dan sistematis yang mengacu

pada rumusan masalah yang telah dirumuskan sebagai pernyataan penelitian.

Sajian data merupakan deskripsi mengenai kondisi rinci untuk mensertakan

dan menjawab setiap permasalahan dalam penelitian. Hal ini dimaksudkan

untuk memudahkan pemahaman atas gambaran fenomena yang ada pada

obyek penelitian. Dalam penelitian kualitatif, penyajian data bisa dilakukan

dalam bentuk uraian singkat, bagan, hubungan antar kategori, flowchart dan

sejenisnya. Miles dan Huberman dalam Sugiyono (2009: 249) menyatakan

“yang paling penting sering digunakan untuk menyajikan data dalam

penelitian kualitatif adalah dengan teks yang bersifat naratif”.

3. Penarikan Kesimpulan/ Verifikasi

Kegiatan analisis ketiga yang penting adalah penarikan kesimpulan dan

verifikasi. Data yang diperoleh sejak awal penelitian sebenarnya sudah

merupakan suatu kesimpulan. Kesimpulan itu mula-mula belum jelas dan

masih bersifat sementara, kemudian meningkat sampai pada tahap

kesimpulan yang mantap, yaitu pernyataan yang telah memiliki landasan

yang kuat karena telah melalui proses analisa data.

Gambar 3: Komponen dalam analisis data (interactive model)

Sumber: Sugiyono (2010: 247)

Pengumpulan Data Penyajian Data

Reduksi Data Penarikan

Kesimpulan/

Verifikasi

Page 46: ANALISIS BENTUK-BENTUK LAPORAN KEUANGAN DAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

28

Komponen-komponen tersebut berjalan pada waktu kegiatan

pengumpulan data-data yang dibutuhkan. Setelah data diperoleh, reduksi data

segera dilakukan dan segera diteruskan dengan penyajian data. Berdasarkan

penyajian data tersebut dapat digunakan untuk sebagai dasar penyusunan

penarikan kesimpulan sementara. Apabila diperoleh data yang baru, kemungkinan

kesimpulan yang salah dapat diperbaiki. Demikian seterusnya sampai seluruh data

selesai dikumpulkan dan disusun menjadi laporan penelitian.

H. Prosedur Penelitian

Prosedur penelitian merupakan tahap-tahap dalam penelitian mulai dari

awal sampai akhir penulisan penelitian. Dalam penelitian ini prosedur atau

langkah-langkah pembuatan laporan adalah sebagai berikut:

1. Tahap Pra Lapangan

Tahap pra lapangan dilakukan mulai dari pembuatan usulan penelitian,

proposal penelitian, menyusun rancangan penelitian, memilih obyek

penelitian, pencarian berkas perijinan lapangan dan menyiapkan

perlengkapan penelitian. Jadi, peneliti belum terjun langsung ke lokasi

penelitian.

2. Tahap Lapangan

Tahap lapangan ini dilakukan dari penggalian data yang relevan dengan

tujuan penelitian. Tahap ini peneliti mulai mengeksplorasi data yang ada di

lapangan kemudian dikumpulkan untuk memasuki dikumpulkan untuk

memasuki tahap analisis data.

3. Tahap Analisis Data

Tahap analisis data dilakukan bersamaan dengan tahap pengumpulan data

untuk menghindari data yang tercecer karena dianggap tidak berguna atau

hilang. Proses analisis data dalam penelitian ini meliputi: pengelompokan

data, penganalisaan data kemudian ditarik suatu kesimpulan dari analisis

yang telah dilakukan sebelumnya. Setelah itu persiapan penyajian data

secara jelas dan rinci dalam suatu laporan.

Page 47: ANALISIS BENTUK-BENTUK LAPORAN KEUANGAN DAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

29

4. Tahap Penyusunan Laporan Penelitian

Penyusunan laporan penelitian ini merupakan tahap akhir dari prosedur-

prosedur sebelumnya. Pada tahap ini hasil dari pengumpulan data diolah

dan dianalisa kemudian dilaporkan dalam bentuk skripsi.

Bagan prosedur penelitian adalah sebagai berikut:

Gambar 4. Prosedur Penelitian

Proposal

Penelitian

Persiapan

Pelaksanaan

Pengumpulan Data

dan Analisis

Penarikan

Kesimpulan

Triangulasi

dan Review

Analisis

Akhir Laporan

Page 48: ANALISIS BENTUK-BENTUK LAPORAN KEUANGAN DAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

30

BAB IV

HASIL PENELITIAN

A. Deskripsi Lokasi Penelitian

1. Gambaran Umum Kecamatan Juwana

a. Letak

Kecamatan Juwana adalah sebuah kecamatan di Kabupaten Pati, Provinsi

Jawa Tengah, Indonesia. Kota Juwana terletak di jalur pantura yang

menghubungkan kota Pati dan kota Rembang. Kecamatan ini mempunyai banyak

lapangan kerja. Hal yang menjadi ciri khas Kecamatan Juwana adalah usaha

kerajinan logam kuningan yang sebagian besar terdapat di Desa Growong Lor dan

sekitarnya, serta usaha tambak perikanan di Desa Bajomulya, Agung Mulyo dan

desa-desa sekitarnya.

Kota Juwana dilalui oleh aliran sungai Silugonggo, salah satu Daerah

Aliran Sungai (DAS) Waduk Kedung Ombo. Pelabuhan Juwana menjadi salah

satu tulang punggung kekuatan perekonomian kecamatan Juwana. Pelabuhan ini

menjadi salah satu pintu masuk kapal-kapal pengangkut kayu dari Kalimantan.

Hasil tambak maupun tangkapan nelayan yang didapat antara lain: bandeng,

udang, tongkol, kakap merah, kepiting, ikan pe, cumi, dan kerapu.

Batas-batas kota Juwana:

1) Sebelah utara berbatasan dengan Laut Jawa

2) Sebelah timur berbatasan dengan kecamatan Batangan

3) Sebelah selatan berbatasan dengan kecamatan Jakenan dan kecamatan Pati

4) Sebelah barat berbatasan dengan kecamatan Wedarijaksa

b. Keadaan Tanah

Kecamatan Juwana merupakan daerah pesisir dan dataran rendah dengan

tanah berjenis aluvial dan red yelloy mediteran. Kota ini juga dilalui oleh sungai

Juwana (disebut juga sungai Silugonggo) yang menjadi daerah aliran sungai

waduk Kedungombo. Sungai terbesar di Kabupaten Pati ini tiap tahun

30

Page 49: ANALISIS BENTUK-BENTUK LAPORAN KEUANGAN DAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

31

mengakibatkan banjir termasuk di kota Juwana. Luas wilayah kecamatan Juwana

adalah 5.593 ha (55,93 km²)

2. Keadaan Demografi Kecamatan Juwana

a. Pemerintahan

Wilayah Kecamatan Kecamatan Juwana terdiri atas 29 desa yang terdiri atas

87 Rukun Warga (RW) dan 362 Rukun Tetangga (RT). Desa-desa tersebut

yaitu:

1. Agungmulyo

2. Bajomulyo

3. Bakarankulon

4. Bakaranwetan

5. Bendar

6. Bringin

7. Bumirejo

8. Doropayung

9. Dukutalit

10. Gadingrejo

11. Genengmulyo

12. Growongkidul

13. Growonglor

14. Jepuro

15. Karang

16. Karangrejo

17. Kauman

18. Kebonsawahan

19. Kedungpancing

20. Ketip

21. Kudukeras

22. Langenharjo

23. Margomulyo

24. Mintomulyo

Page 50: ANALISIS BENTUK-BENTUK LAPORAN KEUANGAN DAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

32

25. Pajeksan

26. Pekuwon

27. Sejomulyo

28. Tluwah

29. Trimulyo

b. Penduduk

Jumlah penduduk di Kecamatan Juwana tahun 2010 sebanyak 92.340

jiwa terdiri dari 48.852 penduduk laki-laki atau 49,62% dan 46.488 penduduk

perempuan atau 50,31%. Adapun jumlah rumah tangga sebanyak 21.754. Dengan

luas wilayah 5.593 ha (55,93 km²) maka kepadatan penduduknya adalah 2.195

jiwa/ km² artinya setiap 1 km² terdapat 2.195jiwa.

Jumlah penduduk kecamatan Juwana yang pindah sebanyak 1.064orang

dan yang datang ada 953 orang. Sedangkan dilihat dari angka kelahiran kasarnya,

dari tiap 1.000 penduduk terjadi kelahiran sebanyak 14 orang, sementara angka

kematian kasarnya 7 orang per 1.000 penduduk. Hal tersebut mengakibatkan

pertumbuhan penduduk alami.

c. Sarana

Sarana pendidikan yang tersedia di Kecamatan Juwana yaitu Taman

Kanak-Kanak (TK) sebanyak 34 buah, Sekolah Dasar (SD) sebanyak 43 buah,

SLTP sebanyak 6 buah, SMA sebanyak 2 buah sedangkan Madrasah Ibtida´iyah

(MI) sebanyak 4 sekolah, Tsanawiyah sebanyak 3 sekolah, Aliyah 1 sekolah dan 4

Pondok Pesantren.

Peningkatan sarana kesehatan sangat dibutuhkan sebagai upaya dalam

peningkatan kesejahteraan masyarakat, selain pemerintah peran swasta cukup

tinggi. Tahun 2008, jumlah Puskesmas di Kecamatan Juwana 2 buah, puskesmas

pambantu 3 buah, Rumah Bersalin 17 buah, praktek dokter 17 buah, jumlah

tenaga kesehatan antara lain dokter 29 orang, mantri kesehatan atau perawat 50

orang, dan bidan 40 orang.

Tempat ibadah yang terdapat di Kecamatan Juwana sebanyak 205 buah,

terdiri dari 142 masjid, 53 langgar atau surau dan 9 gereja dan 1 klenteng/wihara.

Page 51: ANALISIS BENTUK-BENTUK LAPORAN KEUANGAN DAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

33

3. Data Umum Mengenai Sejarah dan Perkembangan Kerajinan

Kuningan di Kecamatan Juwana

a. Sejarah Kerajinan Kuningan Juwana

Adapun sejarah kerajinan kuningan Juwana di Kabupaten Pati adalah

seorang yang bernama Mbah Rewok, yang telah meninggal dan dimakamkan di

desa Pajeksan Kecamatan Juwana yang pada zaman dahulu disebut Juwangi,

membawa kepintaran melebur (mengecor/casting) logam kuningan. Beliau salah

seorang pekerja pembuatan jalan Daendels, yaitu jalan sabuk di pantura Pulau

Jawa terbentang dari ujung barat hingga ujung timur.

Pusat kerajinan kuningan pada mulanya ada di desa Pajeksan kemudian

bergeser ke desa kudukeras dan menemukan puncaknya di desa Growong

(Growong Lor dan Growong Kidul) karena jumlah populasinya yang besar dan

lingkungannya mengizinkan karena masyarakat tidak terlalu mempermasalahkan

polusi. Pergeseran ini karena pekerja yang ada telah mendirikan industri di

rumahnya masing-masing. Kelebihan produk kuningan Juwana dibanding produk

kuningan lain adalah cara pembuatannya dengan cara dicor, sedangkan kerajinan

kuningan di daerah lain cara pembuatannya dengan cara diketok.

Proses pembuatan barang kerajinan cor kuningan itu dimulai dengan

membuat mal atau pola. Mal ini kemudian diwujudkan dalam cetakan inti dan

cetakan kulit yang dicor dengan dapur krus, lalu dilakukan pembersihan inti cor

dan pembersihan gating system. Sesudah itu, dilakukan pabrikasi, permesinan dan

perakitan awal. Selanjutnya, dilakukan proses finishing dengan memoles benda-

benda berbagai bentuk berbahan kuningan itu, lalu dilalukan pelapisan atau

coating, untuk dilakukan perakitan akhir. Inilah yang menjadi keunggulan

kuningan Juwana dibandingkandengan kerajinan kuningan daerah lain.

Bentuk-bentuk produk kerajinan kuningan Juwana yang merupakan

budaya Indonesia dan bersifat tradisional diantaranya berupa patung sejarah

seperti bokor, arca Ganesya, Bethari Durga, Ken Dedes, patung Budha, Statue.

Selain itu, ada juga model kuningan Juwana yang kontemporer-modern yaitu

patung binatang, asesoris mebel, lampu meja, lampu sudut kombinasi fiberglass,

Page 52: ANALISIS BENTUK-BENTUK LAPORAN KEUANGAN DAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

34

lampu pendopo Kabupaten Pati, tarikan laci, hydrant, tempat lilin, lampu dinding,

kran air, plumbing dan lain-lain.

b. Perkembangan Kerajinan Kuningan Juwana

Karya cipta kerajinan kuningan Juwana yang dimiliki oleh masyarakat

Juwana, menjadi aset daerah yang sangat berharga bagi masyarakat dan

pemerintah daerah Kabupaten Pati pada umumnya, serta bagi para pengrajin

kuningan Juwana pada khususnya. Sebagai aset daerah maksudnya adalah bahwa

kerajinan kuningan Juwana merupakan produk andalan yang akan memberikan

kontribusi terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD), selain itu dengan adanya

industri kerajinan kuningan Juwana ini akan menciptakan lapangan kerja sehingga

mengurangi pengangguran.

Sebagian produksi kerajinan kuningan Juwana dijual ke Jawa dan Bali,

sebagian diekspor. Namun dalam perkembangannya sekarang, banyak pengrajin

kuningan Juwana yang gulung tikar. Hal ini disebabkan karena kenaikan harga

bahan baku dan mengalirnya produk Cina di Indonesia tanpa ada proteksi.

Kenaikan harga bahan baku kuningan pada akhirnya membuat para pelaku usaha

di sektor tersebut di Juwana terancam gulung tikar.

Tabel kenaikan harga bahan baku :

TAHUN HARGA BAHAN BAKU/KG

1998 Rp.3.000,- hingga Rp.4.000,-

2000 Rp.10.000,-

2004 Rp.15.000,-

2006 Rp.22.000,-

2007 Rp.42.000,-.hingga Rp.44.000,-

Dari sekitar 500 pengrajin kuningan di Juwana, kini tersisa beberapa

puluh saja. Yang dalam skala industri yang masih bertahan tinggal tiga dan sekitar

25 pengrajin yang semula bermodal kuat sekarang hanya bisa bertahan. Itu pun

dalam kondisi kurang stabil, diperlihatkan dengan jumlah karyawan yang terus

berkurang. Apalagi, sebagian besar pemasok pembuat perkakas rumah tangga dari

kuningan Juwana menghentikan produksinya, karena tidak memiliki modal cukup

untuk membeli bahan baku dalam jumlah tertentu. Sampai saat ini pun keadaan

Page 53: ANALISIS BENTUK-BENTUK LAPORAN KEUANGAN DAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

35

industri kerajinan kuningan Juwana belum juga kembali pulih pada keadaan yang

semula, bahkan para pengrajin mulai beralih pada industri logam lain, seperti

alumunium aloi, seng aloi dan lain-lain.

Apabila keadaan pasar segera pulih lebih dari 200 pekerja yang semula

aktif di perusahaan kami bisa kembali bekerja. Tetapi sebaliknya kalau keadaan

sebagaimana sekarang berkepanjangan tentu mereka harus sabar menunggu.

Selain dampak tidak mengenakkan yang harus dialami para pekerja, keadaan lebih

pahit lagi dialami oleh pihak perusahaan karena mereka tak mampu lagi

mengimbangi harga bahan baku berupa kuningan rosok yang melonjak tak

terkendali. Kalau barang-barang yang di produksi berupa komponen furniture

dinaikkan harga jualnya maka tidak ada yang membeli.

Akibatnya, seluruh unit produksi harus dihentikan. Perusahaannya kini

tinggal mempekerjakan sepuluh orang khusus membuat barang-barang yang bisa

segera laku dijual. Padahal sebelumnya sehari-hari pihaknya mengerahkan 200

orang lebih pekerja. Unit peralatan kerja di perusahaan kuningan banyak yang

menganggur. Apalagi upaya mencari terobosan lewat produksi perkakas berupa

engsel pintu, gerendel, dan kunci akan terdepak dari pasaran karena dari segi

harga jual dan kualitas barang kalah bersaing dari barang buatan Taiwan. Para

pengusaha kuningan tidak bisa memprediksi sampai kapan kelesuan pasar dan

harga bahan baku yang mahal akan berakhir. Situasi demikian dialami oleh oleh

seluruh pengrajin kuningan di Juwana. Padahal industri rumahan perkakas dari

kuningan selama ini telah mewarnai perekonomian masyarakat Juwana.

Perputaran uang sehari-hari bisa menjadi barometer seberapa tingkat pendapatan

warga setempat. Melihat kondisi sekarang hampir semua pengrajin baik skala

kecil maupun besar pesimistis bisa bangkit lagi dalam waktu singkat. Mampu

bertahan berproduksi meskipun hanya ala kadarnya dinilai sudah merupakan hal

yang luar biasa. Pengusaha kuningan yang beskala besar pun hingga sekarang

belum bisa menemukan jalan bagaimana menciptakan terobosan untuk mengatasi

harga bahan baku yang mahal.

Faktor bahan baku memang menjadi kendala utama yang membuat para

pengrajin tak berkutik jika sudah dihadapkan pada masalah harga. Bahan baku

Page 54: ANALISIS BENTUK-BENTUK LAPORAN KEUANGAN DAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

36

berupa kuningan rosok tersebut harus didatangkan dari kota besar.

Ketergantungan cukup tinggi pada penyediaan bahan baku itulah yang

menyulitkan para pengrajin. Bahan baku tidak bisa peroleh dari daerah setempat

kecuali membeli dari para pengepul. Di sisi lain, harga jual barang produksi sulit

dinaikkan karena banyak pesaing. Jika sudah demikian maka para pengrajin

anggota asosiasi harus menggalang sikap kebersamaan, yakni hanya berproduksi

apabila mendapat pesanan. Itu memang mudah diucapkan, tetapi pelaksanaannya

benar-benar sulit, karena tidak ada yang bisa melarang atau membatasi ruang

gerak para pengrajin, karena mereka butuh hidup dan menghidupi para

pekerjanya. Dari sinilah biasa muncul persaingan tidak sehat, misalnya banting

harga atau memproduksi barang berkualitas seadanya dengan prinsip asal laku.

Berdasarkan hal tersebut, pada saat ini masyarakat Juwana, khususnya

para pengrajin atau pengusaha kuningan mulai bangkit untuk membangkitkan

usaha kerajinan kuningan Juwana kembali, tentu saja diharapkan memperoleh

dukungan sepenuhnya dari Pemerintah Kabupaten Pati, Pemerintah Propinsi, dan

Pemerintah Pusat, khususnya mengenai bantuan permodalan bagi pengrajin atau

pengusaha kerajinan kuningan Juwana supaya dapat memproduksi kerajinan

kuningan Juwana kembali. Pemerintah juga harus berupaya untuk memberikan

perlindungan hukum bagi keberadaan kerajinan kuningan Juwana, mengingat

kerajinan kuningan Juwana adalah milik kolektif masyarakat Juwana, jangan

sampai terjadi penjiplakan atau peniruan model atau bentuk kerajinan kuningan

asli Juwana yang dilakukan oleh pengusaha dari daerah lain, bahkan Warga

Negara Asing.

Wujud perlindungan hukumnya adalah memperoleh pengakuan dari

Negara dalam hal ini melalui Ditjen HKI untuk memperoleh Hak Cipta Kerajinan

kuningan Juwana sebagai karya seni tradisional, sesuai dengan ketentuan Undang-

Undang yang berlaku, yaitu Undang- Undang Hak Cipta Nomor 19 Tahun 2002.

Sebaiknya perlindungan hukum hak cipta kerajinan kuningan Juwana diberikan

secara kolektif sebagai milik bersama masyarakat Juwana. Pemberian hak cipta

bagi kerajinan kuningan Juwana harus tetap mengutamakan kepentingan komunal

(masyarakat Juwana pada khususnya) karena keberadaan kerajinan kuningan

Page 55: ANALISIS BENTUK-BENTUK LAPORAN KEUANGAN DAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

37

Juwana sudah turun- temurun sebagai bagian dari pengetahuan tradisional milik

bersama masyarakat dan akan lebih baik hak ciptanya dipegang negara, sehingga

wujud perlindungannya lebih keskala internasional sebagai wujud tindakan

preventif untuk melindungi kerajinan kuningan Juwana dari klaim oleh Pihak

Asing.

B. Deskripsi Permasalahan Penelitian

Sejalan dengan permasalahan yang peneliti kaji yaitu tentang bentuk-

bentuk penyajian laporan keuangan dan efektivitas laporan keuangan pada usaha,

mikro kecil dan menengah pada kelompok pengerajin kuningan di Kecamatan

Juwana Kabupaten Pati Jawa Tengah. Maka untuk memberikan gambaran

mengenai data yang berkaitan dengan bentuk-bentuk laporan keuangan yang

dibuat oleh usaha mikro kecil dan menengah peneliti mengambil 10 sampel untuk

penelitian yang dilakukan.

Mengenai hasil penelitian pembukuan 10 UMKM kelompok pengerajin

kuningan di kecamatan Juwana data tersebut diungkapkan dalam tabel berikut

berikut:

Page 56: ANALISIS BENTUK-BENTUK LAPORAN KEUANGAN DAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

38

Tabel 3 : Pembukuan Usaha Mikro Kecil dan Menengah Kelompok Pengerajin Kuningan

No. Nama UKM Jenis Laporan Keuangan

Dokumen Kebijakan

Akuntansi N R/L P M/E A K L B

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

9.

10.

Sampurna Kuningan

Sampurna Dua Kuningan

Garuda Brass

Jolyc Brass

Wartindo Brass

Tarindo Kuningan

Sinar Raya Logam

Karya Logam

Bawi Brass

Tukang Krom Kanigoro

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

Nota, daftar piutang, buku besar,

Nota, buku kas masuk/keluar

Nota, buku besar,buku kas harian

Nota, jurnal,bk besar, daftar piutang

Nota,daftar piutang,buku kas masuk

Nota, daftar piutang,daftar utang

Nota,buku kas masuk/keluar

Nota,daftar piutang,buku kas masuk

Nota,buku kas masuk/keluar

Nota,buku kas masuk/keluar

FIFO

FIFO, pajak

FIFO,pajak

FIFO,pajak

FIFO

Pajak

38

Page 57: ANALISIS BENTUK-BENTUK LAPORAN KEUANGAN DAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

39

1. Analisis Bentuk-Bentuk Penyajian Laporan Keuangan

Laporan keuangan dibuat dengan maksud untuk memberikan gambaran

atau laporan kemajuan yang secara periodik dilakukan pihak manajemen

perusahaan yang bersangkutan. Dengan kata lain laporan keuangan bertujuan

untuk menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja serta

perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar

pemakai dalam pengambilan keputusan ekonomi. Penyajian laporan keuangan

terdiri dari beberapa tahapan yaitu Pembukuan, Pencatatan, Laporan Keuangan,

Laporan Bisnis yang menyatakan tentang kegiatan usaha yang dijalankan. Bentuk-

bentuk tersebut akan menyatakan tentang kondisi dari perusahaan tersebut.

Bentuk-bentuk penyajian laporan keuangan yang terdiri dari pembukuan yaitu

membuat buku khusus untuk memasukkan transaksi tertentu misalkan buku

persediaan, buku piutang dan lain-lain. Pencatatan yaitu menganlisis transaksi

yang terjadi lalu dijurnal dan diposting ke buku besar. Laporan Keuangan terdiri

dari laporan laba rugi, laporan arus kas, dan laporan perubahan modal atau laba

ditahan. Bentuk-bentuk penyajian laporan keuangan memiliki fungsi yang

berbeda-beda namun memiliki keterkaitan satu sama lain.

a. Pembukuan

Pembukuan digunakan oleh UMKM dalam mencatat setiap transaksi

keuangan yang kemudian dapat dijadikan bahan untuk membuat laporan

keuangan. Format ini terdiri atas: buku kas harian, buku pembelian tunai dan

kredit, buku penjualan tunai dan kredit, buku piutang dan buku utang. Kesemua

buku tersebut memiliki hubungan satu dengan yang lainnya. Pembukuan yang

dibuat oleh UMKM menggunakan format – format berikut ini.

Format Buku Kas Harian

Tanggal Keterangan D K Saldo

Jumlah

Gambar. 5 Buku kas harian

Page 58: ANALISIS BENTUK-BENTUK LAPORAN KEUANGAN DAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

40

Yang dicatat pada buku ini adalah transaksi yang mengakibatkan kas

bertambah atau berkurang. Dengan format seperti ini, kita bisa melihat posisi kas

yang kita miliki secara cepat. Kita tinggal melihat kolom saldo dari pencatatan

transaksi terakhir. Selain itu, kita juga bisa mengawasi pemakaian kas agar dapat

digunakan secara efektif dengan melihat selisih penerimaan dan pengeluaran.

Format Buku Pembelian Tunai

Tanggal Nama Toko

dan Barang

Jumlah

Barang

Harga Beli

Satuan Jumlah

Jumlah

Gambar 6. Buku Pembelian Tunai

Yang dicatat dalam buku ini adalah hanya setiap terjadi transaksi

pembelian secara tunai. Dengan melakukan pencatatan menggunakan format ini

pada setiap pembelian, dapat mencatat setiap pembelian secara lengkap. UMKM

juga dapat melihat perubahan harga satuan barang sehingga baik untuk

perencanaan pembelian selanjutnya. Selanjutnya jumlah total pembelian tunai

pada hari yang bersangkutan kemudian dicatat pada buku kas kolom pengeluaran.

Format Buku Pembelian Kredit

Tanggal No.

Faktur

Nama

Toko dan

Barang

Jumlah

Barang

Harga Beli

Satuan Jumlah

Jumlah

Gambar. 7 Buku Pembelian Kredit

Yang dicatat dalam buku ini adalah hanya setiap terjadi transaksi

pembelian secara kredit. Hampir sama dengan format diatas, transaksi pembelian

Page 59: ANALISIS BENTUK-BENTUK LAPORAN KEUANGAN DAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

41

juga dapat dicatat secara lengkap. Bedanya jumlah total pembelian kredit pada

hari yang bersangkutan kemudian dicatat pada buku utang kolom kredit.

Format Buku Penjualan Tunai

Tanggal Nama Toko Jumlah

Barang

Harga Jual

Satuan Jumlah

Jumlah

Gambar. 8 Buku Penjualan Tunai

Yang dicatat dalam buku ini adalah setiap terjadi transaksi penjualan

secara tunai. Dengan format seperti ini, kita dapat melihat posisi penjualan produk

kita. Jumlah total penjualan tunai pada hari yang bersangkutan kemudian dicatat

pada buku kas kolom pendapatan.

Format Buku Penjualan Kredit

Tanggal Nama Toko Jumlah

Barang

Harga Jual

Satuan Jumlah

Gambar. 9 Buku Penjualan Kredit

Yang dicatat dalam buku ini adalah hanya setiap terjadi transaksi

penjualan secara kredit atau yang menimbulkan piutang. Jumlah total penjualan

kredit pada hari yang bersangkutan kemudian dicatat pada buku piutang kolom

debet.

Format Buku Piutang

Tanggal Keterangan Debet Kredit Saldo

Jumlah

Gambar 10. Buku Piutang

Page 60: ANALISIS BENTUK-BENTUK LAPORAN KEUANGAN DAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

42

Yang dicatat dalam buku ini adalah setiap terjadi transaksi meminjamkan

uang kepada pihak lain, rekapitulasi penjualan kredit harian, dan pembayaran

piutang oleh pihak lain (penjualan kredit dan pengembalian pinjaman). Pada

kolom keterangan kita mencatat dari siapa yang menerima pembayar piutang.

Piutang bertambah dicatat pada kolom debet dan piutang berkurang dicatat di

kolom kredit.

Format Buku Utang

Tanggal Keterangan Debet Kredit Saldo

Jumlah

Gambar 11. Buku Utang

Yang dicatat dalam buku ini adalah setiap terjadi transaksi meminjaman

uang dari pihak lain, rekapitulasi pembelian kredit harian, dan pembayaran utang

oleh perusahaan (pembelian kredit dan pengembalian pinjaman). Pada kolom

keterangan kita mencatat kepada siapa yang membayar utang. Utang bertambah

dicatat pada kolom kredit dan utang berkurang dicatat di kolom debet.

Karena dalam proses pencatatan akuntansi setiap transaksi akan

mempengaruhi pencatatan pada buku yang lainnya, maka jika kita cermati kita

akan melihat sebuah keterkaitan antara buku yang satu dengan buku yang lain jika

terjadi sebuah transaksi usaha. Dengan berbekal pada catatan yang tertera pada

tiap – tiap buku di atas UMKM sudah dapat membuat sebuah laporan keuangan

secara sederhana.

b. Pencatatan

Pencatatan meliputi kegiatan pengidentifikasian dan penggolongan

transaksi-transaksi yang selanjutnya mencatat semua bukti transaksi yang telah

dianalisis kedalam jurnal umum dan kemudian memindahbukukan pos-pos jurnal

Page 61: ANALISIS BENTUK-BENTUK LAPORAN KEUANGAN DAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

43

umum ke buku besar. Pencatatan yang dibuat oleh UMKM adalah jurnal umum

dapat dilihat sebagai berikut

Jurnal Umum

Tanggal Keterangan Debit Kredit

Gambar 12. Bentuk jurnal umum

Buku Besar

Dari jurnal umum kemudian akun yang telah di jurnal di pindahkan ke

buku besar. Bentuk buku besar ada 4 yaitu bentuk T, bentuk dua kolom, bentuk 4

kolom dan bentuk bersaldo 3 kolom, Bentuk buku besar yang dibuat oleh UMKM

ada 2 bentuk yaitu sebagai berikut :

Bentuk pertama

Nama Akun No

Tanggal Uraian Debit Kredit Saldo

Gambar. 13. Bentuk buku besar 1

Page 62: ANALISIS BENTUK-BENTUK LAPORAN KEUANGAN DAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

44

Bentuk kedua

Nama Akun

Per bulan ......

Kode akun Akun Nominal

Gambar 14. Bentuk buku besar 2

c. Laporan Keuangan

Laporan keuangan menggambarkan kondisi keuangan dan hasil usaha

suatu perusahaan pada periode tertentu.Adapun jenis laporan yang biasa dikenal

adalah : Neraca, laporan laba/rugi, laporan perubahan ekuitas, dan laporan arus

kas.

1. Laporan Keuangan Neraca

Neraca (Inggris: Balance Sheet atau Statement of Financial Position)

adalah bagian dari laporan keuangan suatu perusahaan yang dihasilkan pada suatu

periode akuntansi yang menunjukkan posisi keuangan perusahaan pada akhir

periode tersebut. Neraca terdiri dari tiga unsur, yaitu aktiva, kewajiban, dan modal

yang dihubungkan dengan persamaan berikut:

aktiva = kewajiban + modal

Informasi yang dapat dilihat dari neraca antara lain adalah posisi sumber

kekayaan perusahaan dan sumber pembiayaan untuk memperoleh kekayaan

perusahaan tersebut dalam suatu periode akuntansi (triwulan, kwartal, atau

tahunan).

Dari tabel diatas menerangkan bahwa dari 10 UMKM hanya 4 UMKM

yang membuat laporan keuangan neraca yaitu Sampurna Kuningan, Sampurna

Dua Kuningan, Jolyc Brass dan Garuda Brass. Bentuk laporan keuangan neraca

yang dibuat oleh Sampurna Kuningan dan Sampurna Dua Kuningan yaitu bentuk

skontro yaitu harta (aktiva) pada sisi kiri, utang dan modal pada sisi kanan neraca.

Sedangkan Jolyc Brass dan Garuda Brass membuat neraca dengan bentuk staffel

yaitu neraca disusun secara vertikal, aktiva maupun ekuitas disajikan secara urut

Page 63: ANALISIS BENTUK-BENTUK LAPORAN KEUANGAN DAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

45

dari atas ke bawah, yang dimulai dari aktiva, kewajiban dan terakhir ekuitas.

Untuk lebih jelasnya bentuk neraca dapat dilihat seperti berikut

SAMPURNA DUA KUNINGAN

NERACA

PER......

AKTIVA PASIVA

Aktiva Lancar Kewajiban

Kas XXXXX Hutang Dagang XXXXX

Tahapan BCA XXXXX Hutang Usaha XXXXX

BNI XXXXX Hutang Lain-lain XXXXX

ARTA SURYA XXXXX Uang Muka Penjualan XXXXX

Piutang Usaha XXXXX

Piutang Karyawan XXXXX

Piutang SP 1 XXXXX

Piutang Lain-lain XXXXX

Uang Muka Kerja XXXXX

Proyek Bengkel XXXXX

Proyek Gempol XXXXX

Persediaan Bahan Baku XXXXX

Persediaan Barang dalam Proses XXXXX

Persediaan Barang Jadi di Gudang XXXXX

Jumlah Aktiva Lancar XXXXX Jumlah Kewajiban XXXXX

Aktiva Tetap

Tanah XXXXX Hutang BCA I XXXXX

Bangunan XXXXX Hutang BCA II XXXXX

Mesin Produksi XXXXX Hutang Pertamina XXXXX

Peralatan Produksi XXXXX

Kendaraan XXXXX

Investasi Kantor&Pabrik XXXXX

Jumlah Aktiva Tetap XXXXX

Jumlah Utang Jangka

Panjang XXXXX

Akumulasi Penyusutan Aktiva

Tetap

Akumulasi Penyusutan Bangunan XXXXX Modal

Akumulasi Penyusutan XXXXX Modal Pemilik XXXXX

Akumulasi Penyusutan XXXXX

Akumulasi Penyusutan XXXXX

Jumlah Akumulasi Penyusutan XXXXX

JUMLAH AKTIVA XXXXX JUMLAH PASIVA XXXXX

Gambar 15. Neraca Sampurna Kuningan

Page 64: ANALISIS BENTUK-BENTUK LAPORAN KEUANGAN DAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

46

Garuda Brass

Laporan Keuangan Neraca

Per...

AKTIVA

Aktiva Lancar

Kas xxxxx

Kas di bank xxxxx

Piutang dagang xxxxx

Piutang Karyawan xxxxx

Persekot Pembelian xxxxx

Persrdiaan xxxxx

Total Aktiva Lancar Xxxxx

Aktiva Tetap

Tanah xxxxx

Bangunan Gudang xxxxx

Bangunan Kantor xxxxx

Mesin Produksi xxxxx

Perakatan Produksi xxxxx

Inventaris Kantor xxxxx

Kendaraan xxxxx

Akumulasi Penyusutan xxxxx

Total Aktiva Tetap Xxxxx

TOTAL AKTIVA Xxxxx

PASIVA

Hutang Dagang xxxxx

Hutang Gaji xxxxx

Hutang Lain-lain xxxxx

Persekot Penjualan xxxxx

Total Hutang Xxxxx

Hutang Bank

Hutang Bank Jangka Panjang xxxxx

Hutang Bank Jangka Pendek xxxxx

Total Hutang Bank Xxxxx

Ekuitas

Modal xxxxx

Prive (xxxxx)

Laba Tahun Berjalan xxxxx

Laba bulan ini xxxxx

Total Ekuitas Xxxxx

TOTAL PASIVA Xxxxx

Gambar 16. Neraca Garuda Brass dan Jolyc Brass

Page 65: ANALISIS BENTUK-BENTUK LAPORAN KEUANGAN DAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

47

2. Laporan Rugi/Laba

Laporan Rugi Laba merupakan laporan operasi perusahaan selama

periode akuntansi yang menyajikan seluruh hasil dan biaya untuk mendapatkan

hasil, laba atau rugi perusahaan. Laporan laba rugi membantu pemakai laporan

keuangan untuk mengevaluasi kemampuan perusahaan dalam beroperasi,

memprediksikan operasi perusahaan dimasa yang akan datang.

Laporan Laba Rugi, memiliki dua bentuk penyajian yaitu :

1. Single Step

Pada bentuk ini semua penghasilan yang diperoleh dari berbagai kegiatan

/aktivitas dikelompokkan menjadi satu kelompok yang disebut kelompok

penghasilan, sedangkan untuk semua beban dikelompokkan ke dalam satu

kelompok yang disebut beban. Penghasilan bersih (laba) merupakan

selisih antara kelompok penghasilan dan total kelompok beban.

2. Multiple Step

Penyusunan laporan disusun secara bertahap mulai dari kelompok

pendapatan dan beban usaha, pendapatan luar usaha dan beban luar usaha.

Sampai dengan kelompok pendapatan lain-lain dan beban lain-lain. Akun

yang ada dalam laporan laba rugi adalah akun yang berasal dari buku besar

yang telah dibuat.

Dari tabel dapat diketahuai bahwa hanya ada 4 UMKM yang membuat

laporan laba rugi yaitu Sampurna Kuningan, Sampurna Dua Kuningan, Garuda

Brass, dan Jolyc Brass. Semua UMKM yang membuat laporan keuangan laba rugi

menggunakan bentuk multi step yaitu penyusunan laporan disusun secara bertahap

mulai dari kelompok pendapatan dan beban usaha, pendapatan luar usaha dan

beban luar usaha. Sampai dengan kelompok pendapatan lain-lain dan beban lain-

lain. Untuk lebih jelasnya bentuk laporan laba rugi dapat dilihat seperti berikut :

Page 66: ANALISIS BENTUK-BENTUK LAPORAN KEUANGAN DAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

48

Bentuk Multi Step

Laporan Laba Rugi

Per.......

I PENDAPATAN

Penjualan

Kuningan xxxxx

retur penjualan (xxxxx)

xxxxx

discount penjualan (xxxxx)

penjualan bersih xxxxx

harga pokok penjualan xxxxx

Laba kotor xxxxx

II BIAYA USAHA

BIAYA ADMINISTRASI

Biaya gaji

karyawan xxxxx

Biaya administrasi bank xxxxx

Jumlah Biaya Administrasi xxxxx

BIAYA UMUM

Biaya Fax, Paket, surat xxxxx

biaya air,tlpon & listrik xxxxx

biaya bahan bakar kendaraan xxxxx

biaya perawatan kendaraan xxxxx

biaya perbaikan bangunan xxxxx

biaya perjalanan luar kota xxxxx

biaya pengobatan xxxxx

biaya perbaikan mesin & perlin xxxxx

biaya parkir xxxxx

biaya konsumsi xxxxx

sumbangan umum xxxxx

biaya lain-lain xxxxx

Jumlah Biaya Umum xxxxx

BIAYA

PENJUALAN

biaya pengiriman barang xxxxx

biaya sales/pengantar tamu xxxxx

Jumlah biaya penjualan xxxxx

Jumlah BIAYA-BIAYA (xxxxx)

pendapatan lain-lain/bunga bank xxxxx

Biaya bunga bank (xxxxx)

PPh (xxxxx)

Laba Bersih xxxxx

Gambar. 17 Laporan Laba Rugi

Page 67: ANALISIS BENTUK-BENTUK LAPORAN KEUANGAN DAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

49

3. Laporan Perubahan Ekuitas

Laporan perubahan ekuitas merupakan laporan laporan yang menunjukan

sebab-sebab perubahan ekuitas dari jumlah pada awal periode menjadi jumlah

tertentu pada akhir periode. Laporan perubahan modal adalah ringkasan tentang

perubahan modal yang terjadi dalam suatu periode tertentu. Maka dapat diketahui

bahwa laporan perubahan ekuitas memberikan informasi mengenai tambahan atau

pengurangan ekuitas selama periode tertentu. Penambahan ekuitas berasal dari

investasi dan laba sedangkan pengurangan ekuitas biasanya karena kerugian atau

pengambilan pribadi.

Dari 10 UMKM yang menjadi sampel penelitian hanya 1 UMKM yang

membuat laporan perubahan modal yaitu Sampurna Dua Kuningan. Laporan

perubahan modal dibuat untuk mengetahui berapa modal yang tersisa pada akhir

periode pembuatan laporan keuangan. Laporan perubahan modal Sampurna

Keuangan Dua dapat dilihat seperti berikut.

SAMPURNA DUA KUNINGAN

LAPORAN PERUBAHAN MODAL

PER....

Modal Awal Xxxxx

Laba per.. xxxxx

Prive (xxxxx)

(xxxxx)

Modal Akhir Per... Xxxxx

Gambar 18. Laporan perubahan ekuitas

4. Laporan Arus Kas

Laporan Arus Kas menyajikan informasi yang relevan mengenai

penerimaan kas dan penggunaan kas suatu perusahaan selama periode akuntansi.

Ikthisar laporan ini terdiri dari laporan arus kas dari aktivitas operasi, laporan arus

kas dari aktivitas investasi, dan laporan arus kas dari aktivitas pendanaan

(keuangan). Dari hasil penelitian tidak ada UMKM yang membuat laporan arus

Page 68: ANALISIS BENTUK-BENTUK LAPORAN KEUANGAN DAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

50

kas, hal ini disebabkan karena neraca dan laporan laba rugi saja sudah cukup

membantu mengetahui posisi keuangan usaha mereka seperti dikatakan oleh

informan 3 yaitu :

“ kami tidak membuat laporan arus kas karena laporan keuangan neraca

dan raba rugi sudah cukup membantu kami untuk mengetahui posisi

keuangan usaha kami”

Laporan arus kas dinilai tidak dibutuhkan karana neraca dan laporan laba rugi

sudah cukup bagi UMKM untuk melihat keadaan keuangannya.

d. Laporan Bisnis

Laporan bisnis adalah laporan keuangan yang bersifat tidak baku yaitu

laporan keuangan yang dibuat oleh UMKM tapi bentuknya tidak sesuai dengan

standar akuntansi. Bentuk laporan bisnis tidak seperti bentuk laporan keuangan

yang sesuai SAK tetapi mereka menganggap bahwa itu adalah sebuah laporan

keuangan. Ada 6 UMKM yang membuat laporan bisnis yaitu Tarindo Kuningan,

Karya Logam, Wartindo Brass, Sinar Raya Logam, dan Bawi Brass.

UMKM yang membuat laporan bisnis karena laporan keuangan yang sesuai

dengan SAK terlalu rumit bagi mereka dan kurang cocok untuk usaha mereka.

Seperti yang dikatakan oleh informan 6 yang menyatakan.

“Laporan keuangan yang kami buat secara sederhana sudah cukup

membantu usaha kami, laporan keuangan yang sesuai dengan SAK itu

terlalu rumit bagi kami.”

a. Tarindo Kuningan dan Karya Logam membuat laporan keuangan yang

bentuknya hampir sama seperti berikut :

Page 69: ANALISIS BENTUK-BENTUK LAPORAN KEUANGAN DAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

51

Laporan Keuangan

Per bulan Januari

Tarindo/Karya Logam

Piutang Tarindo/Karya Logam

Nota per bulan November xxxx

Nota per bulan Desember xxxx

Nota per bulan Januari xxxx

Total Piutang xxxx

Utang Tarindo/karya logam

A xxxx

B xxxx

C xxxx

Total utang (xxxx)

Sisa piutang/utang xxxx

Stok barang jadi xxxx

Cash flow xxxx

Gambar 19. Laporan Bisnis Tarindo Brass

Dari laporan yang dibuat dapat dilihat hanya menggambarkan nilai kas

dari usaha yang telah dijalankan. Laporan ini lebih mirip dengan laporan arus kas,

tapi bentuknya tidak sesuai dengan SAK. Laporan itu menunjukkan berapa cash

flow yang didapatkan dari aktivitas UMKM.

b. Tukang Krom Kanigoro, Sinar Raya Logam, Bawi Brass, dan Wartindo Brass

Membuat laporan keuangan seperti berikut :

Page 70: ANALISIS BENTUK-BENTUK LAPORAN KEUANGAN DAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

52

Buku Penerimaan/Pemasukan

Tanggal Ket Januari Februari Maret April Mei Juni

1

2

3

Total

Gambar 20. Buku pemasukan Kanigoro Tukang Krom

Buku Pengeluaran

Tanggal Ket Januari Februari Maret April Mei Juni

1

2

3

Total

Gambar 21. Buku pengeluaran Kanigoro Tukang Krom

Analisis Laporan Kuangan

Total Pemasukan – Total Pengeluaran = Laba / rugi

Dari bentuk laporan keuangan diatas hanya ada laporan pemasukan dan

pengeluaran, dengan analisis sederhana maka pemilik UMKM bisa menentukan

laba atau ruginya usaha yang mereka jalankan. Dengan cara mengurangi jumlah

pemasukan dengan jumlah pengeluaran maka akan dapat diketahui apakah mereka

mengalami keuntungan atau kerugian.

Setelah mereka dapat mengetahui keuntungan atau kerugian yang didapat

tiap bulan. Mereka akan merekap total keuntungan atau keugian yang mereka

peroleh dalam jangka waktu satu tahun. Mereka manganggap hasil bentuk rekapan

mereka selama satu tahun sebagai sebuah bentuk laporan laporan keuangan.

Bentuk laporan keuangan yang berupa rekapan selama satu tahun dapat dilihat

seperti berikut :

Page 71: ANALISIS BENTUK-BENTUK LAPORAN KEUANGAN DAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

53

Pemasukan

Tanggal Ket Bulan

Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober November Desember

Total

Pengeluaran

Tanggal Ket Bulan

Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober November Desember

Total

ikhtisar R/L

keterangan

Gambar 20. Laporan Bisnis Kanigoro Krom.

53

Page 72: ANALISIS BENTUK-BENTUK LAPORAN KEUANGAN DAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

54

2. Kendala Penyusunan Bentuk Penyajian Laporan Keuangan

Dalam proses penyusunan bentuk laporan keuangan pada UMKM terdapat

kendala – kendala yang dialami. Bentuk-bentuk kendala yang dialami UMKM

dalam pemyusunan bentuk laporan keuangan diantaranya adalah sebagai berikut:

1. Kurangnya pengetahuaan pemilik UMKM mengenai standar

akuntansi dalam pembuatan laporan keuangan

2. Para pelaku UMKM menganggap bahwa membuat laporan

keuangan sesuai standar akuntansi terlalu rumit.

3. Banyaknya transaksi yang terjadi membuat banyaknya jurnal yang

harus dibuat.

4. Tidak ada pemisahan keuangan antara uang pribadi dan uang

usaha.

Menurut informan 6 berkata bahwa sulit untuk membuat laporan keuangan

karena tidak ada pemisahan antara uang pribadi dan uang usaha, sehingga

karyawan bagian keuangan tidak bisa membuat neraca. Semua uang yang

didapatkan langsung masuk ke dalam rekening pemilik UMKM. Ada juga

pernyataan informan 5 yang menyatakan

“ bentuk laporan keuangan yang sesuai standar akuntansi itu sulit buat

kami, karena kami menganggap bentuk laporan keuangan yang sesuai

dengan standar akuntansi terlalu rumit, sehingga kami menyusun bentuk

laporan keuangan sederhana sesuai dengan kebutuhan kami ”

Pernyataan diatas menunjukkan bahwa UMKM menganggap bentuk

laporan keuangan yang sesuai dengan standar akuntansi terlalu rumit dan susah

untuk dilakukan. Untuk mengatasi hal tersebut maka UMKM membuat bentuk

laporan keuangan sesuai dengan pengetahuan dan kebutuhan mereka tanpa

mengacu pada SAK.

3. Efektivitas Laporan Keuangan

Efektivitas memiliki arti berhasil atau tepat guna. Efektif merupakan kata

dasar, sementara kata sifat dari efektif adalah efektivitas. Adapun pengertian

efektivitas menurut Hadayaningrat dalam buku Azas-azas Organisasi Manajemen

Page 73: ANALISIS BENTUK-BENTUK LAPORAN KEUANGAN DAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

55

adalah sebagai berikut; “ Efektivitas adalah pengukuran dalam arti tercapainya

sasaran atau tujuan yang telah ditentukan sebelumnya” (Handayaningrat,

1995:16). Menurut Handayaningrat efektivitas merupakan sebuah pengukuran

dimana suatu target telah tercapai sesuai dengan apa yang telah direncanakan.

Maka dapat disimpulkan bentuk laporan keuangan yang efektif adalah

laporan keuangan yang telah dibuat sebagai alat pengukur tingkat pencapaian atau

tingkat keberhasilan dari suatu bentuk laporan keuangan agar penyusunan laporan

keuangan dapat dikerjakan dengan lebih mudah/cepat, tenaga/SDM yang tepat,

biaya yang lebih rendah, dan penyusunan laporan keuangan dapat dipahami,

dipertanggungjawabkan dan dapat digunakan untuk mengambil suatu kebijakan

yang akan dilakukan oleh pemilik UMKM.

Ukuran efektivitas laporan keuangan sendiri menurut penggunanya dibagi

menjadi 2 yaitu pihak intern/pemilik UMKM dan pihak ekstern.

Pihak intern atau pemilik UMKM

Menurut para pemilik UMKM laporan keuangan yang mereka buat sudah

efektif karena mereka sudah bisa membaca isi laporan yang mereka buat

dan hasil yang didapatkan dari laporan keuangan yang dibuat sesusai

dengan tujuan dari pembuatan laporan keuangan tersebut.

Hal ini sesuai dengan pernyataan informan 10

“ Kami hanya membuat laporan keuangan berupa buku

pemasukan dan buku pengeluaran saja, itu saja sudah cukup untuk

mengetahui apakah usaha saya mengalami keuntungan atau

kerugian”

Dari 10 UMKM yang diteliti hanya ada satu UMKM yang menyatakan

laporan keuangan yang mereka buat tidak efektif yaitu Karya Logam,

mereka menganggap laporan keuangan yang dibuat tidak efektif karena

jumlah pengeluaran kadang lebih besar dari jumlah pemasukan. Hal ini

dinyatakan oleh informan 7 sebagai berikut:

“ Laporan keuangan yang kami buat belum efektif, karena jumlah

pengeluaran lebih besar dari jumlah pemasukan hal ini

Page 74: ANALISIS BENTUK-BENTUK LAPORAN KEUANGAN DAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

56

disebabkan karena kami terlalu banyak melakukan penjualan

secara kredit ”

Pihak ekstern

Pihak ekstern adalah pihak luar yang membutuhkan laporan keuangan

UMKM yaitu :

a. Investor.

b. Karyawan

c. Pemberi pinjaman

d. Pemasok dan kreditor usaha lainnya

e. Pelanggan

f. Pemerintah

g. Masyarakat

Pihak-pihak ekstern yang membutuhkan laporan keuangan UMKM

belum tentu menilai laporan keuangan yang dibuat oleh UMKM itu efektif

walaupun pihak UMKM sudah sangat efektif. Ukuran efektif bagi pihak eksrern

adalah ketika mereka mampu membaca atau menangkap apa yang mereka

inginkan dari laporan keuangan yang dibuat oleh UMKM. Selain itu pihak ekstern

menilai laporan keuangan itu efektif jika laporan yang dibuat sudah sesuai dengan

standar akuntansi. Dari 10 UMKM hanya 4 UMKM yang sudah membuat laporan

keuangan sesuai standar akuntansi yaitu Sampurna Kuningan, Sampurna Dua

Kuningan, Garuda Brass, dan Jolyc Brass sehingga bentuk laporan yang mereka

bua sudah efektif baik bagi pihak intern (UMKM) dan pihak ekstern.

4. Kebijakan Akuntansi

Kebijakan akuntansi adalah kebijakan atau keputusan yang dijalankan

oleh pemilik UMKM berdasarkan dari laporan keuangan yang sudah dibuat.

Berdasarkan hasil penelitian para pemilik UMKM sudah membuat kebijakan

berdasarkan laporan keuangan yang sudah mereka buat. Kebijakan yang ambil

berdasarkan informan 2 yaitu dari laporan yang kami buat kami akan menentukan

berapa produksi dan jumlah bahan baku untuk bulan depan, selain itu laporan laba

Page 75: ANALISIS BENTUK-BENTUK LAPORAN KEUANGAN DAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

57

rugi yang telah kami buat dijadikan dasar untuk menentukan besarnya pajak yang

harus dibayar.

Kebijakan yang diambil diharapkan dapat memberikan kontribusi yang

baik untuk perkembangan UMKM khususnya mengenai solusi atas persoalan-

persoalan yang terjadi dalam UMKM. Kebijakan akuntansi yang tepat diharapkan

mampu mengatasi permasalahan yang terjadi sehingga diharapkan tidak

menghambat kegiatan usaha pada UMKM. Kebijakan akuntansi tersebut dapat

dilihat dalam tabel berikut :

Page 76: ANALISIS BENTUK-BENTUK LAPORAN KEUANGAN DAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

58

Tabel 4. Kebijakan Akuntansi UMKM

No. Kebijkan Akuntansi Uraian Kebijakan UMKM

SP SP2 JLB GB WB TB SRL KL BB TKK

1 Kas kecil Jolyc Brass memisah kas kecil dengan

kas, Jolyc Brass menggunakan software

akuntansi.

- - √ - - - - - - -

2. Utang/ Piutang UMKM telah mengelompokkan antara

ujang kjangka pendek dan jangka

panjang, tapi hanya satu UKM yang

menerapkan cadangan kerugian piutang.

√ √ √ √ - - - - - -

3 Persediaan Semua UMKM menggunakan metode

FIFO, harga terakhir adalah harga yang

digunakan untuk menilai persediaan,hal

ini disebabkan karena bahan baku

kuningan mahal dan sulit didapatkan.

√ √ √ √ √ √ √ √ √ √

4 Penyusutan Metode yang digunakan adalah garis

lurus dan saldo menurun. √ √ √ √

5 Pajak Kebijakan pembyaran pajak berdasarkan

keuntungan yang diperoleh oleh UMKM

dibuat berdasarkan laporan L/R, tapi ada

1 UMKM yang membyaray pajak dengan

menggunakan norma yaitu Tukang

Kanigoro Krom.

√ √ √ √ √

6 Bank UMKM menggunakan bank yang

berbeda untuk kaa dan pengeluaran. √ √ √ √

Page 77: ANALISIS BENTUK-BENTUK LAPORAN KEUANGAN DAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

59

B. Temuan Studi Yang Dihubungkan Dengan Teori

Permasalahan dalam penelitian ini yaitu tentang analisis bentuk-bentuk

laporan keuangan dan efektivitas laporan keuangan pada UMKM, penulis

memperoleh temuan bahwa semua UMKM mempunyai bentuk laporan keuangan

yang berbeda-beda. Dari 10 UMKM yang dijadikan sampel penelitian, hanya 4

UMKM yang membuat Neraca, Laporan Rugi/Laba dan Perubahan Modal

sementara 6 UMKM yang lain hanya membuat laporan bisnis. Hal ini

menunjukan bahwa sebagian besar UMKM tidak menyusun laporan keuangan

sesuai dengan standart akuntansi. Para pemilik UMKM tidak menyusun laporan

keuangan sesuai dengan standart akuntansi disebabkan karena mereka

menganggap laporan keuangan yang sesuai dengan standart akuntansi itu sulit

atau terlalu rumit untuk dilakukan sehingga banyak bentuk laporan keuangan yang

dibuat UMKM sesuai dengan kemauan mereka tanpa mengacu pada SAK. Oleh

sebab itu maka layak untuk diteliti bentuk-bentuk laporan keuangan dan

efektivitas laporan keuangan yang mereka buat. Data yang diperoleh di lapangan

berdasarkan dari tujuan penelitian tersebut akan dikaitkan dengan kajian teori dan

lebih jelasnya dijelaskan sebagai berikut:

1. Bentuk-Bentuk Penyajian Laporan Keuangan

Penyajian laporan keuangan dibuat dengan maksud untuk memberikan

gambaran atau laporan kemajuan yang secara periodik dilakukan pihak

manajemen perusahaan yang bersangkutan. Dengan kata lain laporan keuangan

bertujuan untuk menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan,

kinerja serta perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi

sejumlah besar pemakai dalam pengambilan keputusan ekonomi. Laporan

keuangan perusahaan terdiri dari beberapa jenis yang menyatakan tentang

kegiatan perusahaan. Jenis-jenis tersebut akan menyatakan tentang kondisi dari

perusahaan tersebut.

a. Pembukuan

Pembukuan Akuntansi adalah proses pancatatan setiap transaksi keuangan,

yang biasanya dilakukan dalam jangka waktu tertentu. Bisa dilakukan dengan

58

Page 78: ANALISIS BENTUK-BENTUK LAPORAN KEUANGAN DAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

60

cara sederhana, yaitu dengan buku-buku Bank dan buku Kas, tetapi bisa

dengan cara modern yaitu dengan program komputer, bisa dengan program

worksheet atau dengan program khusus Akuntansi. Dari hasil penelitian semua

UMKM melakukan pembukuan. Pembukukan ada yang dilakukan secara

manual dan dengan menggunakan program komputer. Yang melakukan

pembukuan dengan program akuntansi haya 1 UMKM yaitu Jolyc Brass.

Sedangkan 9 UMKM lain masih melakukan pembukuan secara manual di buku

yang berbeda-beda.

b. Pencatatan

Pencatatan meliputi kegiatan pengidentifikasian dan penggolongan transaksi-

transaksi yang selanjutnya mencatat semua bukti transaksi yang telah dianalisis

kedalam jurnal umum dan kemudian memindahbukukan pos-pos jurnal umum

ke buku besar. Dari hasil penelitian 4 UMKM melakukan pencatatan dengan

membuat jurnal dan kemudian memindahbukukannya kedalam buku besar.

c. Laporan Keuangan

Menurut Standar Akuntansi Keuangan (SAK) No.1 (2009:2), Laporan

Keuangan yang lengkap terdiri atas komponen-komponen berikut ini:

1. Neraca

2. Laporan Laba Rugi

3. Laporan Arus Kas

4. Laporan Perubahan Ekuitas

5. Catatan atas Laporan Keuangan

Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) merupakan usaha mandiri

yang dikembangkan masyarakat dalam rangka meningkatkan kesejahteraan.

Dalam menjalankan usahanya UMKM pasti akan membuat pencatatan atau

pembukuan untuk mengetahui keadaan keuangan usaha yang mereka jalankan.

Biasanya mereka ingin mengetahui apakah usaha yang mereka jalankan

mengalami keuntungan atau kerugian. Oleh sebab itu, maka UMKM mau atau

tidak harus membuat laporan keuangan.

Keterbatasan pengetahuan pemilik UMKM mengenai akuntansi

menyebabkan mereka membuat laporan keuangan sesuai dengan keinginan

Page 79: ANALISIS BENTUK-BENTUK LAPORAN KEUANGAN DAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

61

mereka tanpa mengindahkan standart akuntansi yang berkaku. Hal itu

menyebabkan munculnya berbagai bentuk laporan keuangan pada UMKM. Dari

hasil penelitian dari 10 UMKM kelompok pengerajin kuningan di kecamatan

Juwana yang diteliti, hanya 4 UMKM yang membuat bentuk laporan keuangan

sesuai dengan standart akuntansi. Sementara 6 UMKM yang lain hanya membuat

laporan bisnis saja, yaitu laporan keuangan yang bentuknya tidak sesuai dengan

standart akuntansi tapi mereka menganggap bentuk laporan yang mereka buat

adalah laporan keuangan.

Kesimpulan dari teori diatas bahwa UMKM kolompok pengerajin

kuningan di kecamatan Juwana telah membuat laporan keuangan dengan bebagai

macam bentuk penyajian laporan keuangan. Ada 4 UMKM yang sudah membuat

bentuk laporan keuangan sesuai standart akuntansi walaupun laporan itu

jumlahnya tidak sesuai dengan SAK. Bentuk laporan keuangan yang telah dibuat

4 UMKM yaitu : Neraca, Laporan Rugi/Laba dan Laporan Perubahan Ekuitas.

Sedangkan 6 UMKM yang lain hanya membuat laporan bisnis yaitu bentuk

laporan yang tidak sesuai standart akuntansi tapi mereka mengganggap bahwa itu

adalah laporan keuangan.

2. Efektivitas Laporan Keuangan

Bentuk laporan keuangan dinilai efektif bila laporan yang dibuat hasilnya

sudah sesuai dengan tujuan dari pembuatan laporan keuangan tersebut. Dari

penelitian yang dilakukan, 9 UMKM menyatakan bahwa bentuk laporan keuangan

yang mereka buat sudah efektif karena hasil yang mereka inginkan yaitu informasi

yang mereka dapatkan sudah sesuai tujuan awal mereka saat membuat bentuk

laporan keuangan. Hanya 1 UMKM yang menganggap laporan keuangan yang

mereka buat kurang efektif, hal ini disebabkan karena tidak berimbangnya jumlah

pemasukan dan pengeluaran. Angka pengeluaran selau lebih besar dibandingkan

dengan pemasukan hal ini disebabkan karena jumlah piutang yang terlalu banyak.

Kurang adanya pengaturan jadwal pembayaran piutang menyebabkan uang yang

masuk lebih sedikit dari pada uang yang keluar.

Berdasarkan teori, pengguna laporan keuangan bukan saja dari pihak

intern (pemilik UMKM), tapi ada pihak ekstern yang juga membutuhkan

Page 80: ANALISIS BENTUK-BENTUK LAPORAN KEUANGAN DAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

62

informasi laporan keuangan. Pihak tersebut adalah para investor, pemberi

pinjaman (bank) dan pemerintah. Laporan keuangan itu dinilai efektif oleh pihak

ekstern jika laporan tersebuat sesuai dengan SAK. Karena pihak ekstern baru bisa

membaca laporan keuangan jika laporan keuangan tersebut sudah sesuai SAK,

karena pihak ekstern akan memberikan kebijakan pada UMKM yang

bersangkutan dengan menilai laporan keuangan yang telah dibuat oleh UMKM.

Seperti pihak pemberi pinjaman (bank), mereka menilai apakah UMKM itu layak

atau tidak mendapatkan pinjaman modal dari bank dari neraca yang telah mereka

buat. Bukan hanya bank, tapi pemerintah juga membutuhkan laporan laba rugi

UMKM untuk menentukan besarnya pajak yang dikenakan pada UMKM.

Bentuk laporan keuangan yang efektif bukan hanya bisa dibaca oleh

pihak intern (pemilik UMKM) tapi juga harus bisa dibaca oleh pihak ekstern. Jika

UMKM menilai bentuk laporan bisnis yang mereka buat sudah efektif tapi tidak

bagi pihak ekstern tidak bisa menilai laporan yang mereka buat efektif karena

tidak sesuai dengan SAK sehingga pihak ektern tidak bisa membaca informasi

yang ada pada laporan keuangan yang dibuat. Oleh sebab itu, maka para pemilik

UMKM diharapkan membuat laopran keuangan yang sesuai dengan standar

akuntansi supaya bentuk laporan keuangan yang mereka buat bisa dibaca oleh

pihak ekstern yang membutuhkan laporan keuangan yang mereka buat supaya

bentuk laporan keuangan yang mereka buat tidak hanya efekttif untuk pihak intern

(UMKM) tapi juga efektif untuk pihak ekstern.

3. Kebijakan Akuntansi

Setiap laporan keuangan yang dibuat pasti memiliki tujuan yaitu untuk

pengambilan kebijakan akuntansi. Menurut IAI kebijakan akuntansi meliputi

pilihan prinsip-prinsip, dasar-dasar, konvensi, peraturan dan prosedur yang

digunakan manajemen dalam penyusunan dan penyajian laporan keuangan.

Beberapa jenis kebijakan akuntansi dapat digunakan untuk subjek yang sama.

Pertimbangan dan atau pemilihan perlu disesuaikan dengan kondisi perusahaan.

Sasaran pilihan kebijakan yang paling tepat akan menggambarkan realitas

ekonomi perusahaan secara tepat dalam bentuk keadaan keuangan dan hasil

Page 81: ANALISIS BENTUK-BENTUK LAPORAN KEUANGAN DAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

63

operasi. Tiga pertimbangan pemilihan untuk penerapan kebijakan akuntansi yang

paling tepat dan penyiapan laporan keuangan oleh manajemen:

1.Pertimbangan Sehat

Ketidakpastian melingkupi banyak transaksi. Hal tersebut harusnya diakui dalam

penyusunan laporan keuangan. Sikap hati-hati tidak membenarkan penciptaan

cadangan rahasia atau disembunyikan.

2. Substansi Mengungguli Bentuk

Transaksi dan kejadian lain harus dipertanggungjawabkan dan disajikan sesuai

dengan hakekat transaksi dan realitas kejadian, tidak semata-mata mengacu

bentuk hukum transaksi atau kejadian.

3. Materialitas

Laporan keuangan harus mengungkapkan semua komponen yang cukup material

yang mempengaruhi evaluasi atau keputusan-keputusan.

Laporan keuangan harus jelas dan dapat dimengerti, berdasar pada

kebijakan akuntansi yang berbeda di antara suatu perusahaan dengan perusahaan

lain, dalam satu negara maupun antar negara. Pengungkapan kebijakan akuntansi

dalam laporan keuangan dimaksudkan agar laporan keuangan tersebut dapat

dimengerti. Pengungkapan kebijakan tersebut merupakan bagian yang tidak

terpisahkan dari laporan keuangan. Pengungkapan hal ini sangat membantu

pemakai laporan keuangan, karena kadang-kadang perlakuan yang tidak tepat atau

salah digunakan untuk suatu komponen neraca, laporan laba rugi, laporan arus

kas, atau laporan lainnya terbias dari pengungkapan kebijakan terpilih.

UMKM sendiri telah mengambil kebijakan akuntansi dari laporan

keuangan yang telah mereka buat diantaranya adalah untuk pengambilan

keputusan tentang produksi dan bahan baku untuk masa yang akan datang. Tidak

hanya itu laporan yang mereka buat juga sudah digunakan untuk pengambilan

utang usaha dari pihak pemberi pinjaman (bank) dan penentuan besar pajak yang

harus dibayarkan kepada pemerintah. Dari kebijakan akuntansi yang telah mereka

buat diharapkan akan kebijakan memberikan kontribusi untuk perbaikan dan

perkembangan dari usaha yang dijalankan. Pengambilan kebijakan yang tepat

Page 82: ANALISIS BENTUK-BENTUK LAPORAN KEUANGAN DAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

64

akan mampu memberikan solusi atas permasalahan yang terjadi serta dapat

memperbaiki kinerja usaha yang mereka jalankan khususnya di bidang akuntansi.

4. Kendala Penyusunan Bentuk Laporan Keuangan

Kendala bagi UMKM dalam penyusunan bentuk laporan keuangan

adalah terbatasnya pengetahuan pemilik UMKM mengenai bentuk laporan

keuangan yang sesuai dengan SAK serta anggapan bahwa bentuk laporan

keuangan yang sesuai dengan SAK terlau rumit dan merepotkan bagi mereka.

Sehingga UMKM banyak membuat bentuk laporan keuangan yang sesuai dengan

kemampuan yang mereka miliki. Banyaknya jumlah transaksi dan jenis barang

yang bermacam-macam semakin menyulitkan UMKM untuk menyusun bentuk

laporan keuangan yang sesuai dengan SAK.

Kendala lain adalah tidak adanya pemisahan keuangan antara uang

pribadi dengan uang usaha. Hal ini menyebabkan bercampurnya uang usaha dan

uang pribadi sehingga pemilik UMKM tidak bisa memisahkan pengeluaran

pribadi dan pengeluaran usaha. Hal ini sesuai dengan penelitian yang telah

dilakukan oleh Wahdini dan Suhairi (2006) yang menyatakan “kesulitan

penyusunan laporan keuangan disebabkan faktor adalah kewajiban UMKM untuk

menggunakan standar akuntansi yang sama dengan usaha besar. Kewajiban yang

demikian sangat memberatkan UMKM”

Page 83: ANALISIS BENTUK-BENTUK LAPORAN KEUANGAN DAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

65

BAB V

SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

A. Simpulan

Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) merupakan unit usaha yang

dikelola oleh kelompok masyarakat maupun keluarga. UMKM mempunyai peran

yang strategis dalam pembangunan ekonomi nasional, sebab selain memberi

kontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi nasional juga dapat menyerap tenaga

kerja dalam jumlah yang besar. Perkembangan usaha kecil dan menengah

seringkali menghadapi kendala baik internal maupun kendala eksternal. Kendala

internal terutama berkaitan dengan kualitas sumberdaya manusia. Permasalahan

lain yang dihadapi oleh usaha kecil adalah keterbatasan modal khususnya untuk

modal kerja.

Sebuah usaha mikro kecil dan menengah membutuhkan strategi

pengolahan keuangan, dimana strategi tersebut dibuat dengan tujuan agar UMKM

tersebut dapat berjalan dengan baik dan mampu meningkatkan produktivitas

usahanya. Laporan keuangan menjadi salah satu komponen yang mutlak harus

dimiliki oleh UMKM jika mereka ingin mengembangkan usahanya. Laporan

keuangan dapat dijadikan landasan dalam pengambilan keputusan usaha dan juga

dibutuhkan sebagai bahan pertimbangan dalam pengajuan permintaan pinjaman

bantuan modal kepada para kreditur misalnya pihak perbankan. Di sinilah salah

satu permasalahan utama, mayoritas UMKM masih belum menyadari pentingnya

membuat bentuk laporan keuangan yang efektif yang sesuai dengan SAK.

Hal ini tentunya juga dipengaruhi oleh keterbatasan pengetahuan para

pelaku UMKM kelompok pengerajin kuningan di kecamatan Juwana tentang

SAK dikarenakan sebagian besar hanya berpendidikan SD, SMP dan SMA/STM.

Hal ini menyebabkan para pemilik UMKM kurang begitu mengetahui mengenai

SAK dalam membuat bentuk laporan keuangan sehingga para pemilik UMKM

membuat laporan keuangan sesuai dengan kemampuan mereka tanpa mengacu

pada SAK. Maka muncul berbagai macam bentuk laporan keuangan tetapi sudah

65

Page 84: ANALISIS BENTUK-BENTUK LAPORAN KEUANGAN DAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

66

efektifkah laporan keuangan yang dibuat oleh para pemilik UMKM. Dari

penelitian yang telah dilakukan maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :

1. Bentuk-Bentuk Penyajian Laporan Keuangan

Semua UMKM kelompok pengerajin kuningan di kecamatan Juwana telah

membuat laporan keuangan tapi bentuknya tidak sesuai dengan SAK.

a. Pembukuan

Dari hasil penelitian semua UMKM melakukan pembukuan, pembukuan

yang dilakukan yaitu buku kas harian, buku penjualan, buku pembelian,

buku utang, buku piutang, buku persediaan bahan baku dan buku gaji

karyawan

b. Pencatatan

Pencatatan yaitu menganalisis bukti-bukti transaksi yang dilakukan untuk

kegiatan pengidentifikasian dan penggolongan transaksi-transaksi yang

selanjutnya mencatat semua bukti transaksi yang telah dianalisis kedalam

jurnal umum dan kemudian memindahbukukan pos-pos jurnal umum ke

buku besar. Dari 10 UMKM hanya 4 UMKM yang melakukan pencatatan

yaitu Sampurna Kuningan, Sampurna Dua Kuningan, Jolyc Brass dan

Garuda Brass.

c. Laporan Keuangan

Dari 10 UMKM yang dijadikan sampel penelitian ada 4 UMKM yang

menyajikan laporan keuangan sesuai dengan SAK. UMKM yang telah

membuat laporan keuangan yaitu Sampurna Kuningan, Sampurna Dua

Kuningan, Jolyc Brass dan Garuda Brass. Empat UMKM tersebut telah

membuat laporan keuangan walaupun hanya membuat Neraca, Laporan

Laba/Rugi dan Laporan Perubahan Ekuitas.

d. Laporan Bisnis

Laporan bisnis adalah bentuk laporan keuangan yang tidak sesuai dengan

SAK tetapi UMKM menganggapnya sebagai laporan keuangan. Dari 10

UMKM yang diteliti, 6 UMKM membuat laporan bisnis yaitu Tarindo

Kuningan, Sinar Raya Logam, Bawi Brass, Karya Logam, Wartindo Brass

dan Kanigoro Tukang Krom.

Page 85: ANALISIS BENTUK-BENTUK LAPORAN KEUANGAN DAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

67

2. Efektivitas Bentuk Penyajian Laporan Keuanagan

Semua UMKM menyatakan bahwa laporan keuangan yang mereka buat sudah

efektif artinya tujuan mereka membuat laporan keuangan telah tercapai yaitu

informasi yang ingin didapatkan dari laporan keuangan yang telah dibuat telah

dicapai. Hanya 1 UMKM yang meuyatakan laporan keuangan yang mereka

buat tidak efektif yaitu Karya Logam, mereka menganggap laporan keuangan

yang mereka buat karena jumlah pengeluaran lebih besar dibandingkan jumlah

pemasukan. Hal ini disebabkan karena UMKM terlalu banyak menjual barang

secara kredit dan tidak adanya penjadwalan pembayaran piutang oleh UMKM.

Ukuran efektif sendiri diukur melaui 2 pihak yaitu pihak ektern dan intern,

pihak intern adalah pemilik UMKM sedangkan pihak ekstern adalah pihak

luar UMKM yaitu pihak ekstern yang membutuhkan laporan keuangan yang

dibuat oleh UMKM. Pihak ekstern bisa membaca laporan keuangan UMKM

jika laporan keuangan yang dibuat sesuai dengan SAK. Jadi laporan yang

efektif menurut pihak ekstern adalah laporan keuangan yang sesuai dengan

SAK. Dari 10 UMKM yang membuat laporan sesuai dengan SAK hanya 4

UMKM saja, maka laporan keuangan yang efektif adalah laporan yang dibuat

oleh Sampurna Kuningan, Sampurna Dua kuningan, Jolyc Brass dan Garuda

Brass. Sementara 6 UMKM lain membuat laporan keuangan tapi bentuknya

tidak sesuai dengan SAK atau hanya membuat laporan bisnis saja, walaupun

menurut UMKM laporan yang telah mereka buat sudah efektif tapi laporan

tersebut tidak efektif bagi pihak ekstern.

B. Implikasi

Berdasarkan hasil penelitian diatas maka dapat dikemukakan implikasi

teoritis dan implikasi praktis. Implikasi tersebut adalah sebagai berikut:

1. Implikasi Teoritis

Hasil penelitian ini menguatkan teori bahwa bentuk laporan keuangan

yang efektif adalah bentuk laporan keuangan yang sesuai dengan SAK. Bentuk

laporan yang efektif harus bisa dibaca oleh pihak intern (UMKM) dan pihak

ekstern. Bentuk laporan keuangan yang efektif bagi pihak ekstern dapat digunakan

untuk mengambil sebuah keputusan terhadap UMKM, misal pihak pemberi kredit

Page 86: ANALISIS BENTUK-BENTUK LAPORAN KEUANGAN DAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

68

dapat menentukan berapa pinjaman yang bisa mereka terima dari laporan

keuangan yang sudah dibuat atau pemerintah yang menentukan tarif pajak yang

harus dibayar UMKM melalui laporan keuangan yang mereka buat. Untuk pihak

intern (UMKM) laporan yang mereka buat digunakan untuk mengambil keputusan

mengenai jumlah produksi yang bulan depan atau persediaan bahan baku yang

dibutuhkan. Bentuk laporan yang efektif diharapkan mampu membantu UMKM

untuk menjalankan usaha supaya berjalan dengan lancar.

2. Implikasi Praktis

Berdasarkan hasil penelitian ini, maka dapat diketahui bentuk-bentuk

laporan keuangan dan efektivitas laporan keuangan yang dibuat oleh usaha kecil

dan menengah. Dari bentuk laporan keuangan yang telah dibuat akan digunakan

untuk membuat suatu kebijakan yang digunakan mendukung kelanjutan usaha

yang dijalankan. Hasil penelitian ini dapat dijadikan masukan dan pertimbangan

dalam menentukan kebijakan-kebijakan antara lain:

a. Kebijakan untuk menyusun bentuk laporan keuangan yang efektif.

b. Kebijakan dalam menentukan jumlah produksi diwaktu yang akan datang.

c. Kebijakan untuk membeli persediaan bahan baku yang akan digunakan

untuk produksi di waktu yang akan datang.

d. Kebijakan dalam memberikan bonus pada karyawan yang telah bekerja

dengan baik.

e. Kebijakan menekan biaya produksi dan biaya-biaya lain untuk

memperoleh keuntungan yang maksimal.

f. Kebijakan untuk pengambilan hutang pada bank atau pemberi pinjaman

g. Kebijakan menentukan jadwal pembayaran utang atau piutang UMKM

h. Kebijakan UMKM untuk membayar pajak kepada pemerintah.

Page 87: ANALISIS BENTUK-BENTUK LAPORAN KEUANGAN DAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

69

C. Saran

Berdasarkan kesimpulan hasil penelitian dan implikasinya, maka penulis

mengajukan saran sebagai berikut:

a. Bagi UMKM

1. Bentuk-bentuk laporan keuangan yang dibuat oleh UMKM kelompok

pengerajin kuningan dikecamatan Juwana sudah efektif tapi hanya

untuk pihak intern (UMKM), untuk membuat bentuk laporan keuangan

yang sudah efektif baik bagi pihak intern dan pihak ekstern maka

UMKM perlu membuat bentuk laporan keuangan sesuai dengan SAK.

2. Dari bentuk laporan keuangan yang telah dibuat, UMKM harus bisa

menentukan kebijakan-kebijakan yang tepat agar kegiatan usaha yang

dilakukan oleh UMKM bisa berjalan dengan lancar dan berkembang

dengan baik.

3. Untuk UMKM Karya Logam diharapkan bisa menghitung berapa

jumlah penjualan kreditnya dan menjadwalkan pembayaran piutang.

Agar jumlah pemasukan bisa lebih besar atau minimal imbang dengan

jumlah pengeluaranya.

b. Bagi Pemerintah

Pemerintah bisa membantu UMKM untuk memberi pelatihan penyusunan

Laporan Keuangan yang sesuai dengan SAK/SAK-ETAP agar pemilik

UMKM lebih paham mengenai SAK/SAK-ETAP

c. Bagi Universitas

Universitas bisa bekerjasama dengan UMKM untuk program

KKL/magang, agar mahasiswa bisa membantu UMKM menyusun bentuk

penyajian laporan keuangan sesuai dengan SAK/SAK-ETAP