34
MODUL PERKULIAHAN Manajemen Keuangan Bentuk-Bentuk Laporan Keuangan Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh Fakultas Ekonomi dan Bisnis Akuntansi 02 MK84008 Idik Sodikin,SE,MBA,MM Abstract Kompetensi Bahan Kuliah Manajemen Keuangan Kelas Perkuliahan dan e- Learning untuk Mahasiswa Jurusan Akuntansi Tahun Gasal 2014 di Universitas Mercu Membangun Metode Perkuliahan yang Efektif dan Efisien dimana Dosen telah Mempersiapkan Bahan Ajar sedangkan Mahasiswa Memiliki Kesempatan yang Lebih Banyak Mempelajari Materi Kuliah yang telah disiapkan oleh Dosen

modul.mercubuana.ac.id · Web viewMODUL PERKULIAHAN Manajemen Keuangan Bentuk-Bentuk Laporan Keuangan Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh Fakultas Ekonomi dan Bisnis

  • Upload
    buicong

  • View
    224

  • Download
    1

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: modul.mercubuana.ac.id · Web viewMODUL PERKULIAHAN Manajemen Keuangan Bentuk-Bentuk Laporan Keuangan Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh Fakultas Ekonomi dan Bisnis

MODUL PERKULIAHAN

Manajemen Keuangan Bentuk-Bentuk Laporan Keuangan

Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh

Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Akuntansi 02 MK84008 Idik Sodikin,SE,MBA,MM

Abstract KompetensiBahan Kuliah Manajemen Keuangan Kelas Perkuliahan dan e-Learning untuk Mahasiswa Jurusan AkuntansiTahun Gasal 2014 di Universitas Mercu Buana Kampus Meruya - Jakarta

Membangun Metode Perkuliahan yang Efektif dan Efisien dimana Dosen telah Mempersiapkan Bahan Ajar sedangkan Mahasiswa Memiliki Kesempatan yang Lebih Banyak Mempelajari Materi Kuliah yang telah disiapkan oleh Dosen

Page 2: modul.mercubuana.ac.id · Web viewMODUL PERKULIAHAN Manajemen Keuangan Bentuk-Bentuk Laporan Keuangan Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh Fakultas Ekonomi dan Bisnis

BAGIAN 2 : BENTUK - BENTUK LAPORAN KEUANGAN

Pendahuluan

Laporan keuangan (financial statements) adalah dokumen yang dibuat, disusun, disajikan,

dan dilaporkan perusahaan yang memuat laporan hasil kerja perusahaan dalam suatu periode

tertentu biasanya 1 (satu) tahun atau siklus operasi perusahaan.

Beberapa kelompok kegiatan bisnis yang disajikan dalam laporan keuangan perusahaan yang

utama meliputi Laporan Posisi Keuangan yang secara umum disebut dengan Neraca (balance

sheet), Laporan Laba Komprehensif yang biasa disebut dengan Laporan Laba Rugi ( income

statements), Laporan Arus Kas (Statement of Cash Flows), dan Laporan Perubahan Ekuitas

(Statement of Changes in Equity).

International Financial Reporting Standards (IFRS) Framework for the Preparation of

Presentation of Financial Statements menggambarkan sifat, fungsi, dan batasan wilayah kerja

akuntansi keuangan dan pelaporan keuangan. IFRS Framework menitikberatkan pada laporan

keuangan bertujuan umum (general purpose financial statements) dimana laporan keuangan dibuat

dan disajikan setiap tahun dengan maksud dan tujuan yang bersifat umum bagi pemakai laporan

keuangan yang membutuhkan laporan keuangan sebagai sumber informasi keuangan utama dari

perusahaan. Sementara itu, tujuan khusus laporan keuangan (special purpose financial statements)

dibuat dan ditujukan untuk pemakai tertentu untuk memenuhi kebutuhan informasi tertentu seperti

halnya untuk perpajakan.

Untuk lebih jelasnya, perhatikan gambar kerangka kerja akuntansi termasuk laporan

keuangan berikut ini :

Tujuan Menyajikan informasi kepada para pemakai laporan keuangan yang dibutuhkan dalam pengambilan keputusan

Karakteristik Kualitatif

Dapat Dipahami Reliabilitas Relevansi Komparabilitas

Kendala Ketepatan Waktu

Keseimbangan di antara karakteristik kualitatif

Manfaat versus Biaya

Asumsi Akuntansi Akrual Going Concern

Unsur Asset Kewajiban Ekuitas Laba Beban

‘14 2

Manajemen Keuangan Pusat Bahan Ajar dan eLearning

Idik Sodikin,SE,MBA,MM http://www.mercubuana.ac.id

Page 3: modul.mercubuana.ac.id · Web viewMODUL PERKULIAHAN Manajemen Keuangan Bentuk-Bentuk Laporan Keuangan Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Gambar yang disajikan di atas menjelaskan beberapa hal mengenai laporan keuangan

sebagaimana diuraikan berikut ini.

Manfaat Laporan KeuanganIFRS Framework menjelaskan bahwa laporan keuangan bertujuan menyediakan

informasi mengenai posisi keuangan, kinerja, dan perubahan posisi keuangan suatu

entitas perusahaan yang dapat digunakan oleh para pemakai laporan keuangan untuk

mengambil keputusan ekonomi dalam hal keputusan berinvestasi, pemberiaan kredit

dan pembiayaan, serta untuk menilai kinerja manajemen perusahaan.

Pemakai Laporan KeuanganPara pemakai laporan keuangan membutuhkan laporan keuangan perusahaan

untuk mendapat informasi yang dibutuhkan untuk mengambil keputusan ekonomi.

Berikut ini disajikan beberapa pemakai laporan keuangan yang dimaksud :

Investor Para investor membutuhkan informasi keuangan sehubungan dengan

keputusan yang ingin mereka ambil sebelum melakukan investasi. Mereka tentu ingin

memperhitungkan tingkat pengembalian dan risiko yang potensial atas investasinya

apakah ingin menambah, mengurangi, atau tetap mempertahankan nilai

investasinya.

KreditorPara investor tentu harus memperoleh informasi yang cukup mengenai kondisi

keuangan dan kinerja manajemen perusahaan sebelum mengambil keputusan

apakah perusahaan layak untuk diberikan pinjaman atau tidak dan berapa jumlah

yang dapat diberikan apabila proposal kreditnya disetujui. Perusahaan harus memiliki

bahan pertimbangan untuk memperhitungkan kemampuan perusahaan

mengembalikan pinjaman dan membayar bunganya.

Pemasok (Supplier) Para pemasok (supplier) harus memiliki informasi tentang kondisi dan kinerja

manajemen perusahaan untuk mengambil keputusan apakah perusahaan layak

dilayani penjualan secara kredit atau tidak. Kalaupun disetujui penjualan secara

kredit, berapa nilainya dan waktunya, serta seberapa besar risiko piutang terlambat

dibayar atau tidak bisa ditagih.

Pelanggan (Customer)Pelanggan (customer) membutuhkan laporan keuangan untuk mengetahui

seberapa baik kondisi keuangan perusahaan atau kinerja manajemennya. Hal ini

dibutuhkan terutama bagi pelanggan aktif yang seringkali melakukan transaksi dalam

jumlah besar ataupun dalam jangka panjang.

‘14 3

Manajemen Keuangan Pusat Bahan Ajar dan eLearning

Idik Sodikin,SE,MBA,MM http://www.mercubuana.ac.id

Page 4: modul.mercubuana.ac.id · Web viewMODUL PERKULIAHAN Manajemen Keuangan Bentuk-Bentuk Laporan Keuangan Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Hal ini perlu dalam mengambil keputusan apakah transaksi sebaiknya dilakukan

dengan perusahaan tersebut atau dengan perusahaan lainnya.

KaryawanKaryawan memiliki kepentingan dengan laporan keuangan terkait dengan

kinerja manajemen perusahaan, laba yang diperoleh perusahaan, gaji/bonus/intensif

yang mereka terima, kebijakan perusahaan yang memberikan rasa aman dan

nyaman bagi karyawan untuk bekerja.

PemerintahSebagai pembuat regulasi, pemerintah sangat berkepentingan dengan laporan

keuangan yang diterbitkan perusahaan untuk memperoleh informasi yang diperlukan

dalam membuat peraturan serta mengawasi pelaksanaannya. Pemerintah

berkepentingan dalam hal perpajakan, pemberiaan subsidi, maupun perlindungan

terhadap perusahaan maupun para buruh/karyawan terhadap berbagai konflik

kepentingan yang mungkin terjadi.

MasyarakatMasyarakat membutuhkan perusahaan dan sebaliknya perusahaan tentu

membutuhkan masyarakat. Kondisi keuangan dan kinerja manajemen perusahaan

akan mempengaruhi dan dipengaruhi oleh seberapa besar tanggung jawab sosial

perusahaan terhadap masyarakat dan lingkungan sekitarnya (corporate social

responsibility-CSR). Tingkat kesadaran perusahaan terhadap CSR akan membangun

hubungan yang saling menguntungkan serta meminimalisasi biaya akibat timbulnya

konflik diantara mereka.

Karakteristik Kualitatif Laporan KeuanganIFRS Framework menggunakan 4 (empat) karakteristik kualitatif (qualitative

characteristics) yang utama untuk menilai laporan keuangan memberikan informasi

yang bermanfaat bagi para pemakai.

Keempat karakteristik kualitatif tersebut dapat dijelaskan berikut ini.

Dapat DipahamiLaporan keuangan harus menyajikan data yang dapat dipahami oleh para

pemakai sehingga informasi yang dihasilkan tidak mengandung penafsiran yang

berbeda-beda baik diantara para pemakai maupun dengan perusahaan yang

membuat laporan keuangan tersebut. Hal ini bisa diwujudkan apabila perusahaan

dalam membuat laporan keuangan mengikuti aturan yang standard dan berlaku

disertai dengan data yang disajikan lengkap dan benar.

‘14 4

Manajemen Keuangan Pusat Bahan Ajar dan eLearning

Idik Sodikin,SE,MBA,MM http://www.mercubuana.ac.id

Page 5: modul.mercubuana.ac.id · Web viewMODUL PERKULIAHAN Manajemen Keuangan Bentuk-Bentuk Laporan Keuangan Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh Fakultas Ekonomi dan Bisnis

RelevansiLaporan keuangan harus menyajikan data yang lengkap dan benar serta harus

memiliki keterkaitan antara data satu dengan data lainnya maupun periode satu

dengan periode lainnya. Data yang disajikan di dalam laporan keuangan harus

memberikan informasi yang relevan sehingga para pemakai dapat membuat analisis

dan prediksi terhadap data tersebut. Pemakaian istilah akuntansi dalam laporan

keuangan serta data antara periode satu dengan periode lainnya harus relevan

sehingga laporan keuangan tidak menghasilkan informasi yang membingungkan

bahkan menyesatkan para pemakai.

Hal-hal yang bersifat tidak material atau tidak mungkin disajikan dalam laporan

keuangan harus dijelaskan dalam Catatan atas Laporan Keuangan sehingga para

pemakai memperoleh informasi tambahan yang dibutuhkan.

ReliabilitasData yang disajikan di dalam Laporan Keuangan harus lengkap, benar, dan

dapat diandalkan sehingga informasi yang dihasilkan dapat diandalkan sebagai

sumber informasi yang penting bagi para pemakai dalam mengambil keputusan.

Data yang tidak dapat diandalkan membuat para pemakai tidak percaya dan

meragukan apapun yang disampaikan perusahaan tentang kondisi keuangan

maupun kinerja manajemen perusahaan. Hal tersebut akan membuat laporan

keuangan menjadi tidak berarti bahkan bisa dianggap dapat menyesatkan para

pemakainya.

KomparabilitasLaporan keuangan sebaiknya menyajikan data untuk lebih dari satu periode.

Hal ini bertujuan agar para pemakai bisa menilai dan membandingkan kondisi

keuangan dan kinerja manajemen perusahaan dari waktu ke waktu. Para pemakai

laporan keuangan tentu ingin mengetahui seberapa besar perubahan dan bagaimana

tren yang terjadi dari waktu ke waktu. Perubahan-perubahan yang disajikan data

dalam laporan keuangan harus mencerminkan perubahan dari aspek angka-angka

yang dihasilkan dengan metode akuntansi yang sama atau perubahan akibat

perubahan kebijakan metode akuntansi yang diterapkan sehingga para pemakai

memiliki metode analisis dan perbandingan yang jelas dan benar.

‘14 5

Manajemen Keuangan Pusat Bahan Ajar dan eLearning

Idik Sodikin,SE,MBA,MM http://www.mercubuana.ac.id

Page 6: modul.mercubuana.ac.id · Web viewMODUL PERKULIAHAN Manajemen Keuangan Bentuk-Bentuk Laporan Keuangan Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Bentuk – Bentuk Laporan KeuanganInternational Accounting Standards1 (IAS1) – Presentation of Financial Statements (yang

direvisi tahun 2007 dan berlaku efektif tahun 2009) telah memperkenalkan beberapa perubahan

dalam hal penyajian laporan keuangan. Beberapa nama resmi dari laporan keuangan yang

disajikan, diantaranya : Laporan Posisi Keuangan (Statement of Financial Position), Laporan Laba

Komprehensif (Statement of Comprehensif Income), Laporan Perubahan Ekuitas (Statement of

Changes in Equitiy), dan Laporan Arus Kas (Statement of Cash Flows). Istilah-istilah tersebut di

atas tidak berarti menghapus nama-nama yang sering berlaku di dalam laporan keuangan sehingga

istilah Neraca untuk Laporan Posisi Keuangan dan laporan Laba-Rugi tetap berlaku untuk Laporan

Laba Komprehensif.

1. NERACA Neraca (balance sheet) sering kali disebut dengan laporan posisi keuangan (statement of

financial position) atau juga laporan kondisi keuangan (statement of financial condition) adalah

laporan keuangan dalam bentuk daftar yang disusun secara sistematik yang menjelaskan nilai

dan susunan komponen-komponen berupa aktiva, hutang, dan modal dari suatu entitas bisnis

pada tanggal tertentu.

Ada 2 (dua) cara menyusun Neraca, yaitu bentuk stafel atau report atau skontro atau T-

Account. Untuk lebih jelasnya, perhatikan penjelasn berikut ini.

1.a. Bentuk - Bentuk Neraca1.a.1. Bentuk Stafel atau Report

Neraca dalam bentuk stafel atau report menyajikan laporan keuangan yang

disusun dari atas ke bawah dengan urutan paling atas mencantumkan aktiva-

aktiva perusahaan, di urutan kedua hutang atau kewajiban perusahaan, dan paling

bawah mencantumkan modal atau ekuitas perusahaan.

Bentuk stafel atau report memiliki kelebihan dibandingkan dengan bentuk

skontro atau T-Account. Neraca dalam bentuk ini dapat disajikan dalam bentuk

Neraca Perbandingan atau Neraca Komparatif (comparative balance sheet)

karena dapat menyajikan lebih dari satu tanggal sebagai perbandingan. Dengan

bentuk stafel atau report ini akan menghasilkan laporan keuangan komparatif

(comparative financial statement) dimana laporan keuangan memberikan data

keuangan lebih dari 1 (satu) taahun akan tetapi bisa sampai beberapa tahun

sebelumnya.

‘14 6

Manajemen Keuangan Pusat Bahan Ajar dan eLearning

Idik Sodikin,SE,MBA,MM http://www.mercubuana.ac.id

Page 7: modul.mercubuana.ac.id · Web viewMODUL PERKULIAHAN Manajemen Keuangan Bentuk-Bentuk Laporan Keuangan Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh Fakultas Ekonomi dan Bisnis

1.a.2. Bentuk Skontro atau T-AccountNeraca dalam bentuk skontro atau T-Account menyajikan laporan keuangan

yang disusun dengan urutan kolom atau bagian kiri mencantumkan aktiva-aktiva

perusahaan sedangkan bagian kanan atas mencantumkan hutang atau kewajiban

perusahaan dan bagian kanan bawah mencantumkan modal atau ekuitas

perusahaan.

1.a.3. Contoh Neraca dalam bentuk Stafel atau Report dan Skontro atau T-AccountLaporan Posisi Keuangan komparatif berupa Neraca yang disusun dalam

bentuk stafel atau report di bawah ini menyajikan data keuangan berupa seluruh

aktiva atau aset perusahaan, hutang atau kewajiban perusahaan, dan modal atau

ekuitas perusahaan pada tanggal 31 Desember untuk 3 (tiga) tahun berturut-turut

sedangkan Neraca dalam bentuk skontro atau T-Account menyajikan data

keuangan setiap tahun.

1.a.3.1) Contoh Neraca dalam bentuk Stafel atau Report Tahun 2011,2012, dan 2013

‘14 7

Manajemen Keuangan Pusat Bahan Ajar dan eLearning

Idik Sodikin,SE,MBA,MM http://www.mercubuana.ac.id

Page 8: modul.mercubuana.ac.id · Web viewMODUL PERKULIAHAN Manajemen Keuangan Bentuk-Bentuk Laporan Keuangan Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh Fakultas Ekonomi dan Bisnis

1.a.3.2) Contoh Neraca dalam bentuk Skontro atau T-Account Tahun 2013

1.a.3.3) Contoh Neraca dalam bentuk Skontro atau T-Account Tahun 2012

‘14 8

Manajemen Keuangan Pusat Bahan Ajar dan eLearning

Idik Sodikin,SE,MBA,MM http://www.mercubuana.ac.id

Page 9: modul.mercubuana.ac.id · Web viewMODUL PERKULIAHAN Manajemen Keuangan Bentuk-Bentuk Laporan Keuangan Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh Fakultas Ekonomi dan Bisnis

1.a.3.4) Contoh Neraca dalam bentuk Skontro atau T-Account Tahun 2011

Berdasarkan Neraca tersebut di atas, kita memperoleh data mengenai posisi keuangan PT.

ABC Internasional Tbk. untuk tahun 2011, 2012, dan 2013. Para pembaca maupun pemakai

laporan keuangan akan mempergunakan data keuangan yang disajikan pada Neraca tersebut di

atas untuk mengetahui bagaimana kinerja keuangan perusahaan tersebut berdasarkan posisi

keuangan yang disajikannya.

Dalam melakukan analisis terhadap data keuangan tersebut di atas, langkah-langkah yang

harus dilakukan meliputi pengujian terhadap pengujian saldo aktiva, kewajiban, dan modal

berdasarkan persamaan akuntansi yang berlaku baku dan umum. Selanjutnya, analisis dapat

dilakukan terhadap saldo-saldo yang ada pada setiap akun laporan keuangan tersebut.

Untuk lebih jelasnya perhatikan penjelasan berikut ini.

1.b. Pengujian Keseimbangan Saldo NeracaSebelum melakukan analisis terhadap saldo-saldo setiap akun di dalam Neraca,

pastikan bahwa Neraca telah dinyatakan seimbang (balance) antara jumlah total aktiva

atau aset dengan jumlah total hutang atau kewajiban ditambah modal atau ekuitas.

Berdasarkan persamaan akuntansi :

Aktiva = Kewajiban + Ekuitas

‘14 9

Manajemen Keuangan Pusat Bahan Ajar dan eLearning

Idik Sodikin,SE,MBA,MM http://www.mercubuana.ac.id

Page 10: modul.mercubuana.ac.id · Web viewMODUL PERKULIAHAN Manajemen Keuangan Bentuk-Bentuk Laporan Keuangan Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh Fakultas Ekonomi dan Bisnis

sehingga saldo-saldo akun Neraca tersebut dapat dianalisis sebagai berikut :

TahunJumlah Saldo

(dalam Jutaan Rupiah) Reff.Aktiva = Kewajiban + Ekuitas

2013 51.038 = 38.944 + 12.094 √

2012 50.175 = 38.038 + 12.137 √

2011 50.030 = 39.360 + 10.670 √

Perlu diingat bahwa saldo akun yang seimbang telah memenuhi syarat persamaan

akuntansi namun tidak berarti secara substansi atau angka-angka tersebut telah disajikan

dengan benar dan lengkap.

1.c. Analisis Saldo Akun-Akun Neraca1.c.1) Aktiva atau Aset Perusahaan

Di dalam Neraca aktiva atau aset perusahaan terdiri dari aktiva atau aset

berwujud (tangible asset) dan aktiva tidak berwujud (intangible asset). Aktiva

berwujud meliputi aktiva lancar (current asset), aktiva tetap (fixed asset) atau

disebut juga dengan aktiva jangka panjang (long term asset) atau aktiva tidak

lancar (non current asset) yang terdiri dari aktiva bergerak, seperti kendaraan

bermotor, pesawat terbang, kapal laut, dan aktiva tidak bergerak, seperti rumah,

tanah, pabrik, gudang sedangkan aktiva tidak berwujud meliputi goodwill, franchise,

trademark, rights, patent, dan lain-lain. Aktiva atau aset di dalam Neraca disajikan

di bagian paling atas apabila mempergunakan bentuk stafel atau report dan

disajikan di bagian paling kiri apabila mempergunakan bentuk skontro atau T-

Account.

1.c.1.a) Aktiva atau Aset LancarSecara definitif yang dimaksud aktiva atau aset lancar (current asset)

adalah seluruh aktiva atau aset yang diharapkan dapat dikonversi (diubah)

menjadi Kas, dijual, atau dikonsumsi selama 12(dua) belas bulan ke depan

atau dalam siklus operasi bisnis. Aktiva atau aset lancar di dalam Neraca

biasanya terdiri dari kas, investasi jangka pendek, piutang, persediaan

barang dagangan, dan beban di bayar di muka. Penyajian aktiva atau aset

lancar di dalam Neraca biasanya berdasarkan tingkat likuiditasnya

sehingga aktiva atau aset yang mudah diuangkan, dijual, atau dikonsumsi

disajikan di urutan paling awal seperti halnya Kas.

‘14 10

Manajemen Keuangan Pusat Bahan Ajar dan eLearning

Idik Sodikin,SE,MBA,MM http://www.mercubuana.ac.id

Page 11: modul.mercubuana.ac.id · Web viewMODUL PERKULIAHAN Manajemen Keuangan Bentuk-Bentuk Laporan Keuangan Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Berdasarkan data keuangan yang disajikan di dalam Neraca PT.

ABC Internasional Tbk., bisa diperoleh informasi sebagai berikut :

KasKas (cash) adalah aktiva atau aset paling likuid yang berfungsi sebagai

alat atau media transaksi tunai sedangkan ekuivalen Kas atau aset setara

Kas meliputi instrumen pasar uang atau pasar modal yang dengan mudah

dapat diubah atau dikonversi menjadi Kas.

Jumlah saldo Kas dan aktiva setara Kas pada Neraca perusahaan

terdiri dari Rp3.750.000.000 (2011), Rp4.150.000.000 (2012), dan

Rp5.250.000.000 (2013) sehingga tampak mengalami kenaikan yang

konsisten dalam 3 (tiga) tahun tersebut.

Piutang UsahaPiutang Usaha (account receivables) adalah aktiva atau aset

perusahaan berupa tagihan dari para debitor yang diharapkan dapat

ditagih. Piutang yang dimiliki perusahaan bermacam-macam jenisnya

tergantung dari jenis usaha dan ukuran perusahaan. Untuk perusahaan

dagang, piutang dagang merupakan bentuk aktiva yang sering

digunakan. Piutang juga bisa dalam bentuk wesel tagih (notes

receivables) yaitu jumlah tagihan yang dimiliki perusahaan kepada pihak

yang berutang (debitur) yang disertai dengan promisory notes yang telah

ditandatangani oleh pihak berutang yang mencantumkan jumlah tagihan

serta syarat dan ketentuan yang berlaku atas tagihan tersebut.

Jumlah piutang perusahaan sebagaimana disajikan dalam Neraca

sebesar Rp3.540.000.000 (2011), Rp3.125.000.000 (2012), dan

Rp2.756.000.000 (2013) dimana perusahaan hanya memiliki piutang

dagang saja dan jumlahnya secara konsisten menurun dalam tiga tahun

tersebut.

PersediaanAkun persediaan (inventory) sangat ditentukan oleh jenis dan ukuran

perusahaan. Perusahaan dagang yang berukuran besar memiliki

persediaan yang juga lebih besar dibanding perusahaan sejenis yang

berukuran kecil. Namun, baik perusahaan dagang berukuran besar

maupun kecil, persediaan barang dagangan merupakan aktiva yang tidak

bisa diabaikan untuk menjamin kelancaran usaha. Jumlah persediaan

pada Neraca tersebut di atas sebesar Rp6.145.000.000 (2011),

Rp6.135.000.000 (2012), dan Rp6.150.000.000 (2013). Angka-angka

persediaan tersebut menggambarkan bahwa jumlah persediaan lebih dari

30% total aktiva lancar dan mengalami fluktuasi jumlahnya dalam tiga

tahun tersebut sedangkan persediaan dalam bentuk lainnya tidak ada.‘14 11

Manajemen Keuangan Pusat Bahan Ajar dan eLearning

Idik Sodikin,SE,MBA,MM http://www.mercubuana.ac.id

Page 12: modul.mercubuana.ac.id · Web viewMODUL PERKULIAHAN Manajemen Keuangan Bentuk-Bentuk Laporan Keuangan Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Sementara itu, perusahaan yang bergerak di dalam bidang jasa baik

besar maupun kecil biasanya tidak memiliki persediaan barang

dagangan.

Aset Lancar LainnyaAset lancar lain-lain meliputi berbagai pembayaran yang belum

diakui sebagai beban seperti beban sewa dibayar di muka, beban

asuransi dibayar di muka, pinjaman karyawan, dan lain-lain. Jumlah aset

lancar lainnya pada Neraca sebesar Rp4.175.000.000 (2011),

Rp4.310.000.000 (2012), dan Rp4.715.000.000 (2013). Hal ini

menunjukkan peningkatan yang konsisten dalam tiga tahun tersebut.

1.c.1.b) Aktiva atau Aset Tidak LancarAktiva atau aset tidal lancar sering kali disebut aktiva tetap (fixed

asset), aktiva tidak lancar (non current asset), atau aktiva jangka panjang

(long term asset). Sementara itu, dari sifatnya, aktiva atau aset jangka

panjang terdiri dari aktiva berwujud (tangible asset) meliputi aset bergerak

dan aset tidak bergerak serta aktiva tidak berwujud (intangible asset).

Berdasarkan data pada Neraca perusahaan, kita bisa memperoleh

informasi sebagai berikut :

Properti, Pabrik, dan PeralatanProperti, pabrik, dan peralatan (property, plant, equipment)

merupakan aktiva tetap yang terdiri dari beberapa aset fisik seperti

tanah, bangunan, pabrik, bangunan, gudang, peralatan, dan lain-lain.

Aktiva atau aset tetap memiliki beberapa kriteria umum yaitu nilainya

sangat besar, memiliki umur manfaat ekonomis, dan memperhitungkan

biaya penyusutan yang diakumulasikan.

Jumlah aktiva atau aset bersih pada Neraca (setelah

diperhitungkan biaya penyusutan) sebesar Rp14.521.000.000 (2011),

Rp14.623.000.000 (2012), dan Rp14.716.000.000 (2013). Angka-angka

tersebut menunjukkan terdapat kenaikan yang konsisten dalam tiga

tahun tersebut.

Aktiva Tidak Berwujud Aktiva atau aset tidak berwujud (intangible asset) merupakan aset

yang tidak berbentuk fisik namun biasanya memiliki nilai yang sangat

signifikan di dalam Neraca. Aktiva atau aset tidak tetap meliputi goodwill,

paten, merk dagang, franchise, hak cipta, dan lain-lain.

Dalam Neraca perusahaan aktiva atau tidak berwujud memiliki

saldo sebesar Rp12.412.000.000 (2011), Rp12.456.000.000 (21012),

Rp12.327.000.000 (2013). Hal tersebut menunjukkan bahwa nilai aktiva

tidak berwujud mengalami fluktuasi.‘14 12

Manajemen Keuangan Pusat Bahan Ajar dan eLearning

Idik Sodikin,SE,MBA,MM http://www.mercubuana.ac.id

Page 13: modul.mercubuana.ac.id · Web viewMODUL PERKULIAHAN Manajemen Keuangan Bentuk-Bentuk Laporan Keuangan Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Aktiva atau Aset Tidak Lancar LainnyaAktiva atau aset tidak lancar (non current asset) lainnya meliputi

aktiva atau aset yang tidak termasuk di atas seperti properti yang

ditujukan untuk investasi, aset pajak yang ditangguhkan, maupun aset

keuangan lainnya.

Berdasarkan Neraca perusahaan di atas, jumlah saldo aktiva atau

aset lainnya sebesar Rp5.487.000.000 (2011), Rp5.376.000.000 (2012),

dan Rp5.124.000.000 (2013). Angka-angka tersebut menunjukkan

penurunan yang signifikan dalam tiga tahun tersebut.

1.c.2) Hutang atau KewajibanKewajiban perusahaan yang disajikan di dalam Neraca meliputi kewajiban

lancar dan kewajiban tidak lancar. Untuk lebih jelasnya, perhatikan penjelasan

berikut ini.

1.c.2.a) Hutang atau Kewajiban LancarHutang atau Kewajiban Lancar (current liabilities) adalah hutang-

hutang atau kewajiban yang harus diselesaikan perusahaan dalam waktu

1 (satu) tahun atau dalam siklus perusahaan. Hutang atau kewajiban

lancar biasanya meliputi hutang dagang, hutang pajak, hutang gaji/upah

dan wesel bayar (notes payable).

Hutang DagangPada perusahaan dagang sebagian besar hutang dagang

(account payable) merupakan kewajiban kepada pemasok barang

dagangan, wesel bayar, atau hutang-hutang yang dikelompokkan

sebagai hutang usaha.

Berdasarkan data keuangan pada Neraca di atas, hutang atau

kewajiban lancar perusahaan memiliki saldo sebesar Rp17.896.000.000

(2011), Rp17.014.000.000 (2012), dan Rp17.126.000.000 (2013). Hal

tersebut menunjukkan terdapat kenaikan yang fluktuatif dalam tiga tahun

tersebut.

Hutang PajakHutang pajak (tax payable) merupakan kewajiban perusahaan

sehubungan dengan transaksi-transaksi yang dikenakan pajak atau

penghasilan kena pajak.

Jumlah saldo hutang pajak yang disajikan dalam Neraca sebesar

Rp1.364.000.000 (2011), Rp1.236.000.000 (2012), Rp1.423.000.000

(2013) yang menunjukkan bahwa terdapat jumlah yang berfluktuasi

dalam tiga tahun tersebut.

‘14 13

Manajemen Keuangan Pusat Bahan Ajar dan eLearning

Idik Sodikin,SE,MBA,MM http://www.mercubuana.ac.id

Page 14: modul.mercubuana.ac.id · Web viewMODUL PERKULIAHAN Manajemen Keuangan Bentuk-Bentuk Laporan Keuangan Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Pinjaman Jangka PendekPinjaman jangka pendek (short term borrowings) merupakan

kewajiban perusahaan yang harus dipenuhi dalam waktu 1 (satu) tahun

atau siklus operasi perusahaan yang berupa pinjaman dana dari pihak

kreditur.

Berdasarkan Neraca perusahaan di atas, pinjaman jangka pendek

dalam tiga tahun mengalami fluktuasi dari Rp2.764.000.000 (2011),

Rp3.169.000.000 (2012), dan Rp2.364.000.000 (2013).

Kewajiban Lancar LainnyaPerusahaan ada kalanya memperoleh pendapatan yang ditagih di

muka dari sewa, uang muka, provisi, ataupun kewajiban pajak yang

ditangguhkan. Pendapatan yang telah diterima tetapi belum dinyatakan

sebagai pendapatan perusahaan dan kewajiban yang seharusnya telah

dibayarkan tetapi belum dilaksanakan maka dapat dikelompokkan

sebagai kewajiban lancar lainnya.

Jumlah saldo kewajiban lancar lainnya dalam tiga tahun

sebagaimana disajikan dalam Neraca di atas mengalami fluktuasi dari

Rp4.687.000.000 (2011), Rp4.145.000.000 (2012), dan

Rp5.328.000.000 (2013).

1.c.2.b) Hutang atau Kewajiban Tidak LancarHutang atau kewajiban tidak lancar (non current liabilities) atau

kewajiban jangka panjang (long term liabilities) pada dasarnya

merupakan kewajiban perusahaan yang harus diselesaikan dalam waktu

lebih dari 1 (satu) tahun. Hutang atau kewajiban jangka panjang pada

umumnya meliputi pinjaman jangka panjang dan kewajiban tidak lancar

lainnya.

Pinjaman Jangka PanjangPinjaman jangka panjang (short term borrowings) biasanya

berasal dari pinjaman dana perusahaan dari pihak kreditur atau dari

hasil penjualan surat hutang atau instrumen keuangan lainnya yang

harus dibayar kembali dalam waktu beberapa tahun ke depan.

Berdasarkan Neraca di atas, jumlah pinjaman jangka panjang

dalam waktu tiga tahun mengalami fluktuasi yaitu dari Rp8.436.000.000

2011), Rp8.223.000.000 (2012), dan Rp8.567.000.000 (2013).

Kewajiban Tidak Lancar LainnyaKewajiban tidak lancar (non current liabilities) pada umumnya

berasal dari pendapatan yang sudah diterima namun belum diakui

sebagai pendapatan untuk transaksi yang bersifat jangka panjang ‘14 14

Manajemen Keuangan Pusat Bahan Ajar dan eLearning

Idik Sodikin,SE,MBA,MM http://www.mercubuana.ac.id

Page 15: modul.mercubuana.ac.id · Web viewMODUL PERKULIAHAN Manajemen Keuangan Bentuk-Bentuk Laporan Keuangan Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh Fakultas Ekonomi dan Bisnis

seperti halnya pendapatan sewa untuk jangka panjang serta kewajiban

yang harus diselesaikan dalam waktu lebih dari satu tahun tetapi belum

dibayarkan seperti halnya pajak atau biaya sewa yang ditangguhkan.

Kewajiban tidak lancar dalam waktu tiga tahun mengalami

fluktuasi sebagaimana disajikan dalam Neraca perusahaan di atas yaitu

Rp4.213.000.000 (2011), Rp4.251.000.000 (2012), Rp4.136.000.000

(2013).

1.c.3) Ekuitas Pemegang SahamEkuitas pemegang saham (stockholder’s equity) merupakan modal

perusahaan yang diperoleh dari hasil penjualan saham atau modal yang disetor

(paid-in capital) oleh investor, tambahan modal disetor atau premi saham (capital

in excess of par).

Untuk lebih jelasnya, perhatikanlah urain berikut ini.

1.c.3.a) Modal Disetor atau Modal SahamModal disetor (paid-in capital) atau modal saham (Equity) atau

modal saja merupakan sumber pendanaan perusahaan yang berasal

dari dana yang dsietorkan oleh investor dalam hal ini pemegang saham

pada waktu investor pertama kali atau menyetorkan dananya untuk

memperoleh saham kepemilikan perusahaan atau membeli saham

perusahaan baik melalui pasar primer maupun pasar sekunder.

Berdasarkan angka-angka yang disajikan pada Neraca di atas,

modal tahun 2011 sampai dengan 2013 sebesar Rp1.542.000.000

setiap tahunnya. Hal ini menunjukkan bahwa tidak ada dana baru yang

disetor atau saham baru yang dijual dalam kurun waktu tersebut untuk

menambah modal perusahaan.

1.c.3.a) Tambahan Modal Disetor atau Premi SahamTambahan modal disetor merupakan dana yang disetorkan oleh

investor sebagai pemegang saham untuk menambah modal perusahaan

dengan memperoleh saham kepemilikan atas perusahaan berdasarkan

harga nominal saham tersebut. Sementara itu, dana yang disetorkan

melebih nilai nominal atau nilai par saham maka disebut dengan

tambahan modal disetor dengan premi saham (paid-in excess of par).

Berdasarkan angka-angka pada Neraca tersebut di atas,

tambahan modal disetor ditambahan pada Ekuitas perusahaan sebagai

laba ditahan, cadangan, dan lain-lain.

‘14 15

Manajemen Keuangan Pusat Bahan Ajar dan eLearning

Idik Sodikin,SE,MBA,MM http://www.mercubuana.ac.id

Page 16: modul.mercubuana.ac.id · Web viewMODUL PERKULIAHAN Manajemen Keuangan Bentuk-Bentuk Laporan Keuangan Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh Fakultas Ekonomi dan Bisnis

1.c.3.a) Laba Ditahan, Cadangan dan Lain-LainLaba ditahan (retained earnings), cadangan, dan lain-lain

merupakan bagian laba perusahaan yang tidak dipergunakan untun

membayar dividen kepada pemegang saham. Laba perusahaan setelah

dikurangi dividen disisihkan sebagian untuk laba ditahan, sebagai

cadangan untuk kegiatan perusahaan, dan sebagai kepentingan

minoritas atau non pengendali.

Jumlah saldo tambahan modal disetor dari tahun 2011 sampai

dengan 2013 sebesar Rp9.128.000.000, Rp10.595.000.000, dan

Rp10.552.000.000. Angka tersebut menunjukkan bahwa tambahan

modal disetor mengalami fluktuasi dalam kurun waktu tersebut sehingga

jumlah ekuitas pemegang saham akan bertambah sebesar laba ditahan

dan cadangan tersebut.

2. LAPORAN LABA RUGILaporan Laba Rugi menyajikan laporan pendapatan dan beban selama 1(satu) tahun atau

siklus operasional perusahaan. Apabila laporan keuangan menyajikan laporan pendapatan dan

beban secara menyeluruh maka laporan laba rugi tersebut disebut dengan Laporan Laba Rugi

Komprehensif (Statement of Comprhensif Income). Sementara itu, apabila laporan laba rugi

tersebut menyajikan laporan gabungan dari beberapa anak perusahaan (subsidiaries) maka

laporan laba rugi yang disajikan oleh induk perusahaan tersebut disebut dengan Laporan Laba

Rugi Konsolidasi (Statement of Consolidated Income).

Periode akuntansi yang digunakan oleh perusahaan dalam menyajikan Laporan Laba Rugi

tergantung pada keputusan setiap perusahaan. Untuk lebih jelasnya, perhatikan contoh berikut :

Nama Perusahaan Tanggal Penyajian Laporan Laba Rugi pada pada Akhir Tahun Fiskal

Carrefour 31 Desember

Wal-Mart 31 Januari

Lenovo 31 Maret

FedEx 31 Mei

Steinhoff (Afsel) 30 Juni

Ahold N.V. (Belanda) Hari Minggu terakhir sebelum tanggal 31 Desember

Lain-Lain 52 atau 53 minggu pada tanggal yang paling dekat ke tanggal 31 Desember

‘14 16

Manajemen Keuangan Pusat Bahan Ajar dan eLearning

Idik Sodikin,SE,MBA,MM http://www.mercubuana.ac.id

Page 17: modul.mercubuana.ac.id · Web viewMODUL PERKULIAHAN Manajemen Keuangan Bentuk-Bentuk Laporan Keuangan Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Berikut ini disajikan Laporan Laba Rugi Konsolidasi PT. ABC Internasional Tbk. yang

berakhir pada tanggal 31 Desember tahun 2011, 2012, dan 2013.

Berdasarkan Laporan Laba Rugi Konsolidasi tersebut di atas, kita harus memahami

informasi apa yang diperoleh dari data keuangan tersebut. Untuk itu, di bawah ini disajikan uraian

atas masing-masing akun dimaksud.

2.a. PendapatanDalam laporan laba rugi diatas disajikan 2 (dua) jenis pendapatan yaitu penjualan

bersih dan pendapatan lainnya. Penjualan bersih pada dasarnya pendapatan penjualan

setelah dikurangi dengan semua pengembalian barang (retur) yang dikembalikan oleh

pelanggan diterima kembali oleh perusahaan. Sementara itu, pendapatan lainnya

merupakan pendapatan yang diperoleh dari kegiatan di luar kegiatan pokok perusahaan

yaitu penjualan berupa pendapatan dari jasa keuangan seperti pendapatan sewa, fee, dan

lain-lain. Keterangan lengkap mengenai akun-akun dan angka-angka yang disajikan dalam

laporan laba rugi tersebut disajikan dalam Catatan atas Laporan Keuangan yang

memberikan penjelasan tentang segala hal yang terkait dengan kebijakan akuntansi, metode

yang dipergunakan, maupun rincian lainnya secara lengkap.

Dari tabel tersebut di atas, laba bersih perusahaan dari tahun 2011 sampai dengan

2013 mengalami penurunan yang konsisten dari Rp2.874.000.000, Rp2.847.000.000,-

sampai Rp2.697.000.000 setelah ditambah dengan jumlah pendapatan lain pada pos

pendapatan lainnya sebesar Rp74.000.000,- Rp113.000.000,- dan Rp196.000.000.

‘14 17

Manajemen Keuangan Pusat Bahan Ajar dan eLearning

Idik Sodikin,SE,MBA,MM http://www.mercubuana.ac.id

Page 18: modul.mercubuana.ac.id · Web viewMODUL PERKULIAHAN Manajemen Keuangan Bentuk-Bentuk Laporan Keuangan Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh Fakultas Ekonomi dan Bisnis

2.b. Beban2.b.1) Harga Pokok Penjualan (HPP)

Beban-beban (expenses) yang mengurangi penghasilan tidak seluruhnya

menggunakan kata beban seperti harga pokok penjualan (cost of goods sold –

COGS). COGS pada dasarnya merupakan beban penjualan berupa biaya barang

dagangan yang dijual kepada pelanggan. Hasil penjualan setelah dikurangi dengan

harga pokok penjualan disebut dengan marjin kotor (gross margin). Nilai marjin kotor

akan sangat tergantung kepada angka penjualan dan angka harga pokok penjualan.

Dengan asumsi nilai penjualannya sama, semakin besar penjualan dan semakin kecil

harga pokok penjualan maka semakin besar marjin kotornya. Sebaliknya, semakin

kecil penjualan dan semakin besar harga pokok penjualannya maka marjin kotor

akan semakin kecil.

Perhatikanlah tabel di atas. Harga pokok penjualan dari tahun 2011 – 2013

berfluktuasi dari Rp66.564.000.000, Rp69.145.000.000, dan Rp67.389.000.000.

Angka-angka tersebut mencerminkan biaya barang yang diperoleh dan dijual kembali

mengalami perubahan dalam tiga tahun tersebut.

2.b.2) Beban Penjualan, Umum, dan AdministrasiBeban penjualan, umum, dan administrasi merupakan biaya-biaya yang tidak

berhubungan langsung dengan pembelian barang dagang namun diperlukan untuk

mendukung kegiatan perusahaan. Biaya-biaya ini diantaranya meliputi beban tenaga

kerja, sewa properti, pemeliharaan dan perbaikan, fee, iklan, konsumsi, dan beban

umum lainnya.

Jumlah beban-beban tersebut dari tahun 2011-2013 jumlahnya tidak tetap

sebesar Rp12.786.000.000, Rp12.052.000.000,- dan Rp13.126.000.000. Hal tersebut

menjelaskan bahwa besar beban pada setiap tahun tergantung kondisi pada tahun

tersebut.

2.b.3) Penyusutan, Amortisasi, dan ProvisiBeban-beban tersebut berhubungan dengan penggunaan dan biaya manfaat

yang dikonsumsi dari aset-aset jangka panjang yang dimiliki dan digunakan oleh

perusahaan berupa aktiva berwujud seperti properti, pabrik, mesin, peralatan,

bangunan, dan lain-lain serta aktiva tidak berwujud seperti goodwill, paten, merk

dagang, franchise, hak cipta, dan lain-lain.

Berdasarkan data keuangan yang disajikan pada laporan laba rugi di atas,

beban-beban tersebut mengalami peningkatan yang konsisten dari tahun 2011-2013

sebesar Rp1.254.000.000, Rp1.367.000.000, dan Rp1.457.000.000.

‘14 18

Manajemen Keuangan Pusat Bahan Ajar dan eLearning

Idik Sodikin,SE,MBA,MM http://www.mercubuana.ac.id

Page 19: modul.mercubuana.ac.id · Web viewMODUL PERKULIAHAN Manajemen Keuangan Bentuk-Bentuk Laporan Keuangan Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh Fakultas Ekonomi dan Bisnis

2.b.4) Pendapatan dan Beban Tidak BerulangPendapatan dan beban tidak berulang (non-recurring) sering disebut dengan

pos luar biasa. Pos luar biasa biasanya berkaitan dengan biaya-biaya yang tidak

sering terjadi seperti biaya restrukturisasi atau pun penurunan beban operasi

(impairment charge) dengan maksud dapat meningkatkan laba bersih perusahaan.

Penjelasan lengkap mengenai pos luar biasa ini disajikan di dalam Catatan atas

Laporan Keuangan.

Jumlah saldo pos luar biasa pada laporan laba rugi tersebut di atas mengalami

kenaikan secara konsisten dari Rp378.000.000 (2011), Rp468.000.000 (2012), dan

Rp532.000.000 (2013).

2.b.4) Biaya Keuangan atau Beban BungaBiaya keuangan atau beban bunga (interest expense) merupakan beban

berupa bunga yang timbul dari hutang atau pinjaman dana yang diperoleh

perusahaan. Selain beban bunga, perusahaan bisa saja memperoleh pendapatan

bunga dari tabungan, investasi, dan instrumen keuangan lainnya. Penyajian

pendapatan bunga atau beban bunga pada laporan laba rugi bisa disajikan selisihnya

atau seluruhnya secara lengkap.

Data keuangan pada laporan laba rugi tersebut di atas menyajikan jumlah

selisih negatif yang berfluktuasi dari tahun 2011 - 2013 sebesar Rp859.000.000,

Rp964.000.000,- dan Rp773.000.000.

2.b.5) Beban Pajak PenghasilanBeban pajak penghasilan berhubungan dengan kewajiban perusahaan untuk

membayar sebagian penghasilan yang diperolehnya kepada pemerintah berdasarkan

tarif pajak yang telah ditentukan. Besarnya pajak penghasilan perusahaan tergantung

pada besarnya penghasilan perusahaan dan tarif pajak yang dikenakan. Jumlah

pajak tentu tidak berlaku sama apabila perusahaan memperoleh keringanan atau

pembebasan pajak atas penghasilan yang diperolehnya dari pemerintah.

Jumlah pajak penghasilan yang disajikan dalam laporan laba rugi tersebut

diatas tidak tetap dari tahun 2011–2013 sebesar Rp793.000.000, Rp879.000.000,

dan Rp864.000.000.

2.c. Laba BersihJumlah laba bersih yang dicatat pada laporan laba rugi tersebut di atas adalah laba

bersih setelah pajak (earning after tax –EAT).

Berdasarkan data pada laporan laba rugi tersebut diatas tampak bahwa laba bersih

perusahaan dari tahun 2011–2013 mengalami penurunan yang konsisten yaitu sebesar

Rp2.874.000.000, Rp2.847.000.000,- dan Rp2.697.000.000.

.‘14 19

Manajemen Keuangan Pusat Bahan Ajar dan eLearning

Idik Sodikin,SE,MBA,MM http://www.mercubuana.ac.id

Page 20: modul.mercubuana.ac.id · Web viewMODUL PERKULIAHAN Manajemen Keuangan Bentuk-Bentuk Laporan Keuangan Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh Fakultas Ekonomi dan Bisnis

3. LAPORAN PERUBAHAN EKUITASEkuitas merupakan sisa kepentingan dari pemilik perusahaan dari seluruh aktiva atau aset

perusahaan dikurangi dengan seluruh kewajibannya. Laba yang dihasilkan perusahaan akan

menambah kekayaan perusahaan yang berarti bertambah pula kesejahteraan pemegang saham.

Perubahan ekuitas suatu perusahaan disajikan dalam bentuk Laporan Perubahan Ekuitas

Konsolidasi (Statement of Consolidated Changes in Equity) sebagaimana terlihat pada tabel

berikut ini.

3.a. Ekuitas Pemegang Saham Tahun 2011Angka-angka pada tabel di atas menjelaskan bahwa ekuitas pemegang saham per 31

Desember 2010 sebesar Rp8.662.000.000. Pada tahun 2011 perusahaan memperoleh laba

bersih sebesar Rp2.874.000.000 namun dikurangi untuk membayar dividen sebesar

Rp653.000.000 dan untuk reklasifikasi dan cadangan lainnya sebesar Rp213.000.000.

Dengan demikian maka ekuitas pemegang saham per 31 Desember 2011 sebesar

Rp8.662.000.000 + Rp2.874.000.000 – Rp653.000.000 – Rp213.000.000 =

Rp10.670.000.000.

3.b. Ekuitas Pemegang Saham Tahun 2012Ekuitas pemegang saham per 31 Desember 2011 sebesar Rp10.670.000.000. Pada

tahun 2012 perusahaan memperoleh laba bersih sebesar Rp2.847.000.000 namun dikurangi

‘14 20

Manajemen Keuangan Pusat Bahan Ajar dan eLearning

Idik Sodikin,SE,MBA,MM http://www.mercubuana.ac.id

Page 21: modul.mercubuana.ac.id · Web viewMODUL PERKULIAHAN Manajemen Keuangan Bentuk-Bentuk Laporan Keuangan Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh Fakultas Ekonomi dan Bisnis

untuk membayar dividen sebesar Rp834.000.000 dan untuk reklasifikasi dan cadangan

lainnya sebesar Rp546.000.000.

Dengan demikian maka ekuitas pemegang saham per 31 Desember 2012 sebesar

Rp10.670.000.000 + Rp2.847.000.000 – Rp834.000.000 – Rp546.000.000 =

Rp12.137.000.000.

3.c. Ekuitas Pemegang Saham Tahun 2013Selanjutnya, ekuitas pemegang saham per 31 Desember 2012 sebesar

Rp12.137.000.000.000. Pada tahun 2013 perusahaan memperoleh laba bersih sebesar

Rp2.697.000.000 namun dikurangi untuk membayar dividen sebesar Rp1.450.000.000 dan

untuk reklasifikasi dan cadangan lainnya sebesar Rp1.290.000.000. Dengan demikian maka

ekuitas pemegang saham per 31 Desember 2011 sebesar Rp12.137.000.000 +

Rp2.697.000.000 – Rp1.450.000.000 – Rp1.290.000.000 = Rp12.094.000.000.

Beberapa hal yang harus diperhatikan di dalam laporan perubahan ekuitas pemegang

saham diantaranya bagaimana kebijakan dividen yang diambil oleh perusahaan dalam hal

apakah perusahaan akan mengeluarkan dividen atau tidak yang tentunya akan mempengaruhi

jumlah laba ditahan yang akan digunakan untuk menambah modal atau dana cadangan. Di

samping itu, faktor-faktor lain yang dapat mempengaruhi ekuitas diantaranya perubahan nilai

wajar instrumen keuangan, perubahan kurs mata uang asing, maupun kebijakan perusahaan

untuk menerbitkan saham atau membeli kembali (buy-back) saham perusahaan yang beredar.

4. LAPORAN ARUS KASLaporan Arus Kas (Statement of Cash Flows) menunjukkan penerimaan dan pembayaran

Kas perusahaan. Arus kas perusahaan meliputi 3 (tiga) kegiatan utama yaitu : aktivitas operasi

(operating activities), aktivitas investasi (investment activities) dan aktivitas pembiayaan

(financing activities). Laporan Arus Kas menyajikan data penerimaan dan pengeluaran Kas dari

ketiga aktivitas perusahaan tersebut.

Untuk lebih jelasnya, di bawah ini dijelaskan mengenai ketiga aktivitas tersebut.

4.a. Aktivitas OperasiAktivitas operasi (operating activities) mencatat kegiatan dari operasi perusahaan

dengan menjual barang dan jasa. Dari hasil penjualan tersebut, perusahaan akan

memperoleh penghasilan yang akan diperhitungkan dengan beban-beban yang harus

dikeluarkan. Apabila penghasilan melebihi segala beban yang harus dikeluarkan maka

perusahaan akan memperoleh laba bersih dan sebaliknya akan memperoleh rugi bersih

apabila jumlah penghasilan lebih rendah dari jumlah beban-beban operasionalnya.

Kegiatan perusahaan sekalipun memperoleh keuntungan belum tentu dapat

menghasilkan Kas dari aktivitas operasionalnya. Sebaliknya, perusahaan bisa saja ‘14 21

Manajemen Keuangan Pusat Bahan Ajar dan eLearning

Idik Sodikin,SE,MBA,MM http://www.mercubuana.ac.id

Page 22: modul.mercubuana.ac.id · Web viewMODUL PERKULIAHAN Manajemen Keuangan Bentuk-Bentuk Laporan Keuangan Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh Fakultas Ekonomi dan Bisnis

menghasilkan Kas sekalipun mengalami kerugian. Oleh karena itu, laporan kas diperlukan

untuk melihat sejauh mana kemampuan perusahaan menghasilkan Kas dan apakah

perusahaan memperoleh kentungan atau kerugian.

4.b. Aktivitas InvestasiAktivitas investasi (investment activities) menunjukkan seberapa besar sumber dana

yang dimiliki oleh perusahaan dipergunakan untuk investasi jangka panjang dengan cara

membeli aktiva atau aset tidak lancar yang bersifat produktif seperti properti, pabrik,

bangunan, tanah, mesin, peralatan, dan lain-lain. Dalam melakukan investasi tentu terdapat

arus Kas keluar berupa dana yang dipergunakan untuk membeli aset-aset tersebut maupun

arus Kas masuk dari penerimaan hasil investasi atau penjualan aktiva tidak lancar tersebut.

4.c. Aktivitas PendanaanKebutuhan dana perusahaan bisa dipenuhi dengan aktivitas pendanaan (financing

activities) yang dilakukan perusahaan dalam bentuk kegiatan yang menghasilkan arus Kas

masuk seperti penerbitan saham, memperoleh dana pinjaman maupun arus Kas keluar

seperti pembelian kembali saham ataupun membayar pokok atau bunga pinjaman.

Untuk lebih jelasnya, lihatlah tabel di bawah ini.

Berdasarkan laporan arus Kas di atas, dapat disimpulkan bahwa jumlah Kas dan

ekuivalen Kas pada akhir tahun 2011-2013 meningkat secara konsisten yaitu sebesar

Rp3.750.000.000, Rp4.150.000.000, dan Rp5.250.000.000.

‘14 22

Manajemen Keuangan Pusat Bahan Ajar dan eLearning

Idik Sodikin,SE,MBA,MM http://www.mercubuana.ac.id

Page 23: modul.mercubuana.ac.id · Web viewMODUL PERKULIAHAN Manajemen Keuangan Bentuk-Bentuk Laporan Keuangan Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Hubungan antara Akun-Akun Laporan KeuanganUntuk memahami hubungan diantara akun-akun laporan keuangan, perhatikan tabel-tabel

berikut ini :

‘14 23

Manajemen Keuangan Pusat Bahan Ajar dan eLearning

Idik Sodikin,SE,MBA,MM http://www.mercubuana.ac.id

1

2

3

Page 24: modul.mercubuana.ac.id · Web viewMODUL PERKULIAHAN Manajemen Keuangan Bentuk-Bentuk Laporan Keuangan Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Hubungan antar akun-akun laporan keuangan di atas, dapat dilihat pada penjelasan di

bawah ini.

Neraca

Melaporan aset, kewajiban, dan ekuitas pada akhir tahun.

Memiliki saldo akhir yang seimbang berdasarkan persamaan akuntansi yaitu

jumlah saldo aktiva sama dengan jumlah saldo kewajiban ditambah dengan

jumlah saldo ekuitas.

Melaporkan jumlah saldo ekuitas yang berasal dari Laporan Perubahan Ekuitas

seperti yang dtiunjukkan pada tanda panah

Laporan Laba Rugi

Melaporan pendapatan dan beban tahun berjalan.

Melaporkan laba bersih atau rugi bersih.

Laporan Perubahan Ekuitas

Menjelaskan saldo ekuitas awal

Memasukkan laba bersih atau rugi bersih yang diambil dari Laporan Laba Rugi

seperti yang dtiunjukkan pada tanda panah

Laporan Arus Kas

Menyajikan data arus Kas keluar-masuk dari aktivitas operasi, investasi, dan

pendanaan.

Menghasilkan arus Kas bersih positif (menambah) atau negatif (mengurangi)

saldo Kas akhir.

Melaporkan posisi saldo Kas akhir apakah bertambah, berkurang, atau tidak

terdapat saldo Kas sama sekali seperti yang ditunjukkan tanda panah .

‘14 24

Manajemen Keuangan Pusat Bahan Ajar dan eLearning

Idik Sodikin,SE,MBA,MM http://www.mercubuana.ac.id

2

1

3

Page 25: modul.mercubuana.ac.id · Web viewMODUL PERKULIAHAN Manajemen Keuangan Bentuk-Bentuk Laporan Keuangan Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Daftar PustakaVan Horne, James C. dan John M. Wachowisz Jr. 2012. Prinsip-Prinsip Manajemen Keuangan.

Fundamental of Financial Management, edisi 13 . Buku 1. Jakarta. Salemba Empat.

Harrison Jr, Walter T dkk.2012. Akuntansi Keuangan.International Financial Reporting Standards-

IFRS, edisi 8. Jilid 1. Jakarta. PENERBIT ERLANGGA.

‘14 25

Manajemen Keuangan Pusat Bahan Ajar dan eLearning

Idik Sodikin,SE,MBA,MM http://www.mercubuana.ac.id