8
8 IN S , Vol. 11 No.1, April 2010: 8-15 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PERENCANAAN PRODUKSI  DISPLAY  BARANG DENGAN METODE AGREGAT PADA PD IMPRESSA MULIA Fitri Susianti Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Bina Nusantara, Jln. K.H. Syahdan No. 9, Kemanggisan, Palmerah, Jakarta Barat 11480 [email protected] ABSTRACT PD Impressa Mulia is a company that produces carton based display goods. To be able to compete with other competitors the company plans to save by using aggregate planning currently in process in the company. With aggregate methods companies can use the most optimum type of manufacturing process planning. In addition, in order to provide products on the market with the right amount, it can use historical estimates from data collected. Thus, production can be controlled so as not to exceed or far below demand. For this reason, this article discusses object oriented analysis and design using the modeling language Unified Modeling Language (UML).  Keywords: Object Oriented Analysis and Design, Aggregate, Forecasting ABSTRAK PD Impressa Mulia merupakan perusahaan yang bergerak di bidang manufaktur display barang yang berbahan dasar karton. Untuk dapat bersaing dengan kompetitor lain yang ada, maka di dalam perusahaan akan dilakukan penghematan dalam menyusun perencanaan agregat  yang berjalan di perusahaan. Dengan metode agregat perusahaan dapat menggunakan jenis  perencanaan yang paling optimal dalam proses produksinya. Selain itu, untuk dapat menyediakan  produk di pasaran dengan jumlah yang sesuai dapat menggunakan peramalan dari data historis  yang berhasil dikumpulkan. Dengan demikian, produksi dapat dikontrol agar tidak sampai membludak atau sebaliknya produk sulit ditemukan di pasar. Untuk itulah, realisasinya akan dilakukan dengan analisis desain dan perancangan dengan menggunakan bahasa pemodelan Unified Modelling Language (UML) yang berorientasi obyek (Object Oriented Analysis and  Desain).  Kata kunci: Object Oriented Analysis and Design, Agregat, Peramalan

Analisis Dan Perancangan Sistem Informasi

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Sistem informasi

Citation preview

Page 1: Analisis Dan Perancangan Sistem Informasi

7/21/2019 Analisis Dan Perancangan Sistem Informasi

http://slidepdf.com/reader/full/analisis-dan-perancangan-sistem-informasi-56ddc4082c694 1/8

8 IN S , Vol. 11 No.1, April 2010: 8-15 

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI

PERENCANAAN PRODUKSI DISPLAY  BARANG DENGAN

METODE AGREGAT PADA PD IMPRESSA MULIA

Fitri Susianti

Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Bina Nusantara,

Jln. K.H. Syahdan No. 9, Kemanggisan, Palmerah, Jakarta Barat [email protected]

ABSTRACT

PD Impressa Mulia is a company that produces carton based display goods. To be able to

compete with other competitors the company plans to save by using aggregate planning currently

in process in the company. With aggregate methods companies can use the most optimum type of

manufacturing process planning. In addition, in order to provide products on the market with the

right amount, it can use historical estimates from data collected. Thus, production can be

controlled so as not to exceed or far below demand. For this reason, this article discusses object

oriented analysis and design using the modeling language Unified Modeling Language (UML).

 Keywords: Object Oriented Analysis and Design, Aggregate, Forecasting

ABSTRAK

PD Impressa Mulia merupakan perusahaan yang bergerak di bidang manufaktur display

barang yang berbahan dasar karton. Untuk dapat bersaing dengan kompetitor lain yang ada,

maka di dalam perusahaan akan dilakukan penghematan dalam menyusun perencanaan agregat

 yang berjalan di perusahaan. Dengan metode agregat perusahaan dapat menggunakan jenis

 perencanaan yang paling optimal dalam proses produksinya. Selain itu, untuk dapat menyediakan

 produk di pasaran dengan jumlah yang sesuai dapat menggunakan peramalan dari data historis

 yang berhasil dikumpulkan. Dengan demikian, produksi dapat dikontrol agar tidak sampai

membludak atau sebaliknya produk sulit ditemukan di pasar. Untuk itulah, realisasinya akan

dilakukan dengan analisis desain dan perancangan dengan menggunakan bahasa pemodelanUnified Modelling Language (UML) yang berorientasi obyek (Object Oriented Analysis and

 Desain).

 Kata kunci: Object Oriented Analysis and Design, Agregat, Peramalan

Page 2: Analisis Dan Perancangan Sistem Informasi

7/21/2019 Analisis Dan Perancangan Sistem Informasi

http://slidepdf.com/reader/full/analisis-dan-perancangan-sistem-informasi-56ddc4082c694 2/8

 Analisis dan Perancangan… (Fitri Susianti)   9 

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Konsumen semakin selektif dalam memilih produk yang diinginkannya. Untuk itulah, pihak perusahaan harus dapat terus memberikan yang terbaik bagi para konsumennya. Pabrik

manufaktur harus memperhatikan kualitas dari produk yang dihasilkannya apakah sudah sesuai

dengan keinginan konsumennya.

PD IMP juga perlu untuk menyiapkan produk-produknya agar selalu tersedia dan siap

untuk dijual ke pasaran. Untuk itu, PD IMP akan memperhitungkan kapan waktu yang tepat untuk

 pemesanan bahan baku, berapa jumlah yang perlu diproduksi, dan memperhitungkan safety stock  

apabila terdapat pembelian yang belum sempat diperkirakan.

Kadang kala ada saat dimana jumlah produksi melebihi jumlah permintaan aktual atau

terkadang belum mencukupi permintaan aktual. Untuk itu, perlu dilakukan metode peramalan

( forecasting) guna mendapatkan jumlah produksi yang kurang lebih mampu memenuhi permintaanaktual pasar. Untuk tahap perencanaan produksi ini, dapat menggunakan metode penjadwalan

 produksi ( Master Production Schedule) dan juga perencanaan kebutuhan material ( Material

 Requirement Planning).

Dewasa ini, kebutuhan akan teknologi informasi seakan-akan menjadi kebutuhan yang

terhitung kategori utama. Perkembangan dunia kerja banyak dimotori oleh kemajuan di bidang

teknologi informasi. Untuk meningkatkan kinerja dan kualitas kerja di suatu perusahaan yang

 bergerak di bidang produksi maka peranan sistem informasi menjadi faktor penting penentuan

keberhasilan suatu perusahaan dalam menjalankan bisnisnya dan juga dalam menghadapi para

kompetitornya.

Masalah yang ingin diteliti adalah memperkirakan jumlah yang harus diproduksi sehinggamampu memenuhi kebutuhan permintaan aktual produk sehingga tidak akan terjadi kekurangan

atau keberlimpahan stok, meneliti peranan sistem informasi perencanaan produksi dapat

meningkatkan efisiensi dan efektifitas dari proses produksi, memperkirakan waktu yang tepat untuk

 produksi agar produk dapat tersedia tanpa harus membuat para konsumennya menunggu,

menghitung waktu yang tepat guna melakukan pemesanan bahan baku dan jumlah bahan baku

yang akan dipesan kepada supplier , cara perusahaan dapat meningkatkan kualitas produknya dan

siap bersaing dalam era perdagangan globalisasi ini, dan cara perusahaan menghitung safety stock  

yang diperlukan guna menghadapi pembelian yang belum diperkirakan sama sekali.

Ruang Lingkup penelitian adalah pada produk yang dibuat dengan cara make to stock , yaitu produk

display  yang dirancang dan diproduksi sebagai alat untuk memajang barang jualan di swalayan

atau toko. Data yang digunakan dalam penelitian merupakan data penjualan dengan periode data

dari Maret 2007-Maret 2010.

- Melakukan perencanaan produksi untuk bahan baku sampai dengan tahap penyelesaian

 produksi dalam merencanakan lot sizing yaitu dengan menggunakan beberapa metode

antara lain: Peterson Silver   (metode awal yang digunakan untuk menentukan teknik

lotting selanjutnya), Static Lot Sizing ( Economic Order Quantity), Dynamic Lot Sizing 

( Lot For Lot , Periodic Order Quantity, Algoritma Silver Meal, Algoritma Part Period

 Balancing, Algoritma Wagner Within).

- Mencakup perencanaan agregat dengan menggunakan dua jenis strategi saja yaitu

variasi tingkat persediaan dan variasi tenaga kerja.

- Penjadwalan produksi dihitung dengan menggunakan  Master Production Schedule 

(MPS) dan menggunakan Material Requirement Planning (MRP).

Page 3: Analisis Dan Perancangan Sistem Informasi

7/21/2019 Analisis Dan Perancangan Sistem Informasi

http://slidepdf.com/reader/full/analisis-dan-perancangan-sistem-informasi-56ddc4082c694 3/8

10 IN S , Vol. 11 No.1, April 2010: 8-15 

- Perancangan sistem informasi dibuat dalam rangka membantu penanganan proses

 perencanaan produksi produk.

METODE

Penelitian ini dimulai dengan melakukan studi pustaka dari literatur, Internet, dan laporan

 penelitian. Setelah itu melakukan pengumpulan data yang terdiri dari antara lain: Data Umum

Perusahaan, Data Penjualan Historis, Proses Produksi dan Waktu Produksi, Spesifikasi Produk dan

Bahan Baku, Hari Kerja Produksi, Biaya dan Persediaan Perencanaan Produksi, dan Data On Hand  

dan Lead Time Bahan Baku.

Gambar 1, 2, dan 3 menunjukkan diagram alir dari tahap mulai penelitian hingga

 perancangan selesai.

Gambar 1 Flowchart  Metodologi Pemecahan Masalah Bagian 1

Page 4: Analisis Dan Perancangan Sistem Informasi

7/21/2019 Analisis Dan Perancangan Sistem Informasi

http://slidepdf.com/reader/full/analisis-dan-perancangan-sistem-informasi-56ddc4082c694 4/8

 Analisis dan Perancangan… (Fitri Susianti)   11 

Gambar 2 Flowchart  Metodologi Pemecahan Masalah Bagian 2

Page 5: Analisis Dan Perancangan Sistem Informasi

7/21/2019 Analisis Dan Perancangan Sistem Informasi

http://slidepdf.com/reader/full/analisis-dan-perancangan-sistem-informasi-56ddc4082c694 5/8

12 IN S , Vol. 11 No.1, April 2010: 8-15 

Gambar 3 Flowchart  Metodologi Pemecahan Masalah Bagian 3

HASIL DAN PEMBAHASAN

Analisis Peramalan dengan Menggunakan Tiga Metode Peramalan

Metode DES Browne, TES Browne, dan Regresi Linier digunakan dalam penelitian ini

karena sudah cukup mencakup data historis penjualan perusahaan yang diteliti. Peramalan DES dan

TES Brown dilakukan dengan menggunakan nilai α yang bervariasi mulai dari α= 0,1; α= 0,2; α=

Page 6: Analisis Dan Perancangan Sistem Informasi

7/21/2019 Analisis Dan Perancangan Sistem Informasi

http://slidepdf.com/reader/full/analisis-dan-perancangan-sistem-informasi-56ddc4082c694 6/8

 Analisis dan Perancangan… (Fitri Susianti)   13 

0,3 dan seterusnya. Dengan demikian peramalan lebih dapat dipastikan mendekati kebenaran.

Walaupun pada kenyataannya tidak ada hasil peramalan yang benar-benar sama dengan hasil aktual

yang diperoleh perusahaan.

Analisis Metode Peramalan yang Terbaik 

Tabel 1 MAPE dari Peramalan Produk

Nama ProdukNilai Mean Absolute Percentage Error (MAPE)

DES Browne TES Browne Regresi Linier

 Display Lima Tingkat 9,73% 9,85% 9,09%

 Display Empat Susun 9,09% 8,79% 7,92%

 Display Dua Wadah 6,60% 6,49% 5,67%

 Display Mika Box  8,97% 8,75% 8,04%

 Display Mika Pocket 10,14% 10,51% 10,59%

Dengan mengetahui berapa nilai persentase rata-rata error dapat diketahui pula metode

 peramalan yang terbaik dari ketiga metode peramalan yang digunakan yang dapat dilihat pada tabel

1 di atas. Semakin kecil nilai MAPE-nya maka semakin baik metode peramalan tersebut. Maka dari

itu, dengan membandingkan nilai MAPE untuk setiap metode yang digunakan akan diperoleh

metode peramalan terbaik. Seperti yang terlihat nilai MAPE terkecil untuk  Display Lima Tingkat

adalah pada metode Regresi Linier yaitu 9,09%. Maka metode peramalan ini yang dianggap paling

mendekati kebenaran dan dapat digunakan dalam membuat peramalan penjualan untuk sejumlah

 periode di masa mendatang.

Analisis Perencanaan Agregat Produksi 

Tabel 2 Total Biaya Perencanaan Agregat

Variasi Tingkat Persediaan Variasi Jumlah TK

 Display Lima Tingkat Rp 35.656.000,00 Rp 30.595.000,00

 Display Empat Susun Rp 39.602.000,00 Rp 39.275.000,00

 Display Dua Wadah Rp 30.899.500,00 Rp 18.430.000,00

 Display Mika Box  Rp 53.923.000,00 Rp 35.200.000,00

 Display Mika Pocket Rp 53.535.500,00 Rp 22.895.000,00

Untuk memilih strategi variasi mana yang digunakan dari dua alternatif yang ada pada

masing-masing produk. dipilihlah strategi yang memiliki total biaya paling kecil karena dianggap

 paling efisien. Oleh karena itu, strategi yang dipilih untuk masing-masing produk adalah strategi

kedua yaitu variasi  jumlah tenaga kerja. Untuk  Display  Lima Tingkat dengan total biaya Rp

30.595.000,00 dengan efisiensi biaya sebesar Rp 5.061.000,00 dibandingkan dengan variasi tingkat

 persediaan.

Analisis MPS

Safety stock  yang diperoleh digunakan dalam membuat MPS. Safety stock  adalah material

yang harus ada sebagai antisipasi kebutuhan di masa yang akan datang. Untuk DTF terhitung

Page 7: Analisis Dan Perancangan Sistem Informasi

7/21/2019 Analisis Dan Perancangan Sistem Informasi

http://slidepdf.com/reader/full/analisis-dan-perancangan-sistem-informasi-56ddc4082c694 7/8

14 IN S , Vol. 11 No.1, April 2010: 8-15 

sampai periode ketiga, yang artinya batas waktu penyesuaian pesanan permintaan sampai dengan

 periode 3. Untuk PTF terhitung sampai akhir periode yaitu periode 9 sehingga perubahan masih

akan dilayani sepanjang material dan kapasitas tersedia. Untuk on hand  antara satu produk dengan

 produk lainnya tidak sama banyaknya tergantung jumlah material yang ada sebagai sisa periode

sebelumnya dari masing-masing produk.

Analisis MRP

Safety stock   yang diperoleh juga digunakan dalam membuat MRP produk beserta

komponen dan perakitannya.  Lead time  untuk produk dan perakitannya sama dengan nol, yang

artinya produk dan perakitan tersebut dapat disediakan pada periode tersebut dan tidak perlu

disiapkan sebelumnya karena memang bukan merupakan material yang dibutuhkan dalam

 pembuatan produk yang lainnya. Sedangkan lead time  untuk komponen, diberi tenggat waktu 1

 periode sebelumnya. Dengan demikian, komponen tersebut telah tersedia pada saat perakitan akan

dilakukan. Untuk on hand  perakitan adalah nol, sehingga dapat dikatakan perusahaan tidak

melakukan stok untuk material dalam bentuk yang dirakit dan belum selesai sepenuhnya.

Analisis Teknik Lotting

Tabel 3 Biaya Teknik Lotting Komponen Box Mika

Metode Total Biaya

EOQ Rp 3.274.800,00 Lot For Lot Rp 500.000,00

Silver Meal Rp 500.000,00Part Period Rp 500.000,00

Wagner Within Rp 500.000,00

Dari tabel 3 biaya teknik lotting terbaik yaitu metode yang memiliki biaya paling minimal.

Untuk itu, diperoleh empat metode terbaik yaitu LFL, SM, PP, dan WW. Dari sini dapat dilihat

 bahwa pemesanan bahan baku sebaiknya dilakukan setiap bulannya untuk setiap periode. Sehingga

 biaya yang dikeluarkan hanya untuk biaya pemesanan saja, tanpa perlu mengeluarkan banyak biaya

untuk penyimpanan yang jumlahnya tidak sedikit. Dengan demikian, MRP untuk komponen box 

mika dapat digunakan dengan keempat metode tadi karena hasil perhitungan biaya yang

dikeluarkan dari metode-metode tersebut yang paling minimal. Akan tetapi, penulis cenderung

memilih untuk menggunakan metode wagner within mengingat metode ini merupakan metode

yang memperhitungkan alternatif biaya pemesanan yang paling menyeluruh dari pada metode-

metode yang lainnya.

SIMPULAN

Simpulan

Dapat ditarik beberapa simpulan yaitu perkiraan permintaan produk untuk masa yang akan

datang diharapkan dapat menggunakan metode peramalan yang telah teruji paling optimal. Dengan

demikian kebutuhan produk di pasaran dapat terpenuhi, namun tidak kekurangan atau kelebihan.

Page 8: Analisis Dan Perancangan Sistem Informasi

7/21/2019 Analisis Dan Perancangan Sistem Informasi

http://slidepdf.com/reader/full/analisis-dan-perancangan-sistem-informasi-56ddc4082c694 8/8

 Analisis dan Perancangan… (Fitri Susianti)   15 

Sistem dapat menentukan jenis perencanaan agregat yang paling minimal dari segi biaya. Sehingga

segala hal yang berhubungan dengan biaya dalam perencanaan untuk produksi diharapkan dapat

diselenggarakan dengan seefisien mungkin.

Sistem dapat memperlihatkan data stok bahan baku dan stok produk minimum sehingga

stok bahan baku dan stok produk akan selalu ada namun tidak berlebihan.

Sistem dapat menentukan jumlah produksi induk dari produk-produk yang akan dihasilkan

secara periodik yang telah disesuaikan dengan permintaan pasar, dengan cara membuat perhitungan

di form  Master Production Scheduled  (MPS). Dan juga dapat menentukan perencanaan kebutuhan

material, baik itu untuk produk maupun komponen-komponen produk yang bersangkutan dengan

 perencanaan yang tepat sehingga dapat memberikan gambaran secara rinci dan jelas.

Sistem dapat menerapkan sistem informasi perencanaan produksi yang diharapkan dapat

mempermudah pekerjaan pekerja dari bagian-bagian yang terkait dalam perusahaan serta dapat

mendatangkan hasil yang lebih baik bagi perusahaan.

Saran

Berikut adalah beberapa saran yang dapat diberikan bagi perusahaan (PD IMP) terkait

dengan pengimplementasian tugas akhir ini yaitu perlu adanya pelatihan bagi karyawan yang akan

memanfaatkan sistem agar fitur-fitur yang tersedia dapat digunakan secara optimal.dan

 pemeliharaan sistem secara berkala untuk menjaga sistem tetap berjalan dengan baik dan sesuai

dengan kebutuhan.

DAFTAR PUSTAKA

Bedworth, D. (1987).  Integrated Production Control System. Edisi 2. John Wiley & Sons. New

York.

Gaspersz, Vincent. (2001). Production Planning and Inventory Control Berdasarkan

Pendekatan Sistem Terintegrasi MRP II dan JIT Menuju Manufakturing 21. PT.

Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.

Hakim, Arman., Prasetyawan, Yudha. (2008) Perencanaan dan Pengendalian Produksi. Graha

Ilmu, Yogyakarta.

Mc.Leod, Raymond. (2001). Sistem Informasi Manajemen, Edisi Indonesia, Jilid Ke-1. Terjemahan

Teguh, Hendra dan Sukardi, Hardi, PT.Buana Ilmu Populer, Jakarta.

Render, Barry dan Jay Heizer. (2001). Prinsip-prinsip Manajemen Operasi. Edisi Pertama.

Salemba Empat, Jakarta.

Sutalaksana, Iftikar. Teknik Tata Cara Kerja. ITB. Bandung.

Tersine, Richard, J. (1994). Principles of Inventory and Material Management . Prentice Hall

International.