7/21/2019 Analisis Dan Perancangan Sistem Informasi
http://slidepdf.com/reader/full/analisis-dan-perancangan-sistem-informasi-56ddc4082c694 1/8
8 IN S , Vol. 11 No.1, April 2010: 8-15
ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI
PERENCANAAN PRODUKSI DISPLAY BARANG DENGAN
METODE AGREGAT PADA PD IMPRESSA MULIA
Fitri Susianti
Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Bina Nusantara,
Jln. K.H. Syahdan No. 9, Kemanggisan, Palmerah, Jakarta Barat [email protected]
ABSTRACT
PD Impressa Mulia is a company that produces carton based display goods. To be able to
compete with other competitors the company plans to save by using aggregate planning currently
in process in the company. With aggregate methods companies can use the most optimum type of
manufacturing process planning. In addition, in order to provide products on the market with the
right amount, it can use historical estimates from data collected. Thus, production can be
controlled so as not to exceed or far below demand. For this reason, this article discusses object
oriented analysis and design using the modeling language Unified Modeling Language (UML).
Keywords: Object Oriented Analysis and Design, Aggregate, Forecasting
ABSTRAK
PD Impressa Mulia merupakan perusahaan yang bergerak di bidang manufaktur display
barang yang berbahan dasar karton. Untuk dapat bersaing dengan kompetitor lain yang ada,
maka di dalam perusahaan akan dilakukan penghematan dalam menyusun perencanaan agregat
yang berjalan di perusahaan. Dengan metode agregat perusahaan dapat menggunakan jenis
perencanaan yang paling optimal dalam proses produksinya. Selain itu, untuk dapat menyediakan
produk di pasaran dengan jumlah yang sesuai dapat menggunakan peramalan dari data historis
yang berhasil dikumpulkan. Dengan demikian, produksi dapat dikontrol agar tidak sampai
membludak atau sebaliknya produk sulit ditemukan di pasar. Untuk itulah, realisasinya akan
dilakukan dengan analisis desain dan perancangan dengan menggunakan bahasa pemodelanUnified Modelling Language (UML) yang berorientasi obyek (Object Oriented Analysis and
Desain).
Kata kunci: Object Oriented Analysis and Design, Agregat, Peramalan
7/21/2019 Analisis Dan Perancangan Sistem Informasi
http://slidepdf.com/reader/full/analisis-dan-perancangan-sistem-informasi-56ddc4082c694 2/8
Analisis dan Perancangan… (Fitri Susianti) 9
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Konsumen semakin selektif dalam memilih produk yang diinginkannya. Untuk itulah, pihak perusahaan harus dapat terus memberikan yang terbaik bagi para konsumennya. Pabrik
manufaktur harus memperhatikan kualitas dari produk yang dihasilkannya apakah sudah sesuai
dengan keinginan konsumennya.
PD IMP juga perlu untuk menyiapkan produk-produknya agar selalu tersedia dan siap
untuk dijual ke pasaran. Untuk itu, PD IMP akan memperhitungkan kapan waktu yang tepat untuk
pemesanan bahan baku, berapa jumlah yang perlu diproduksi, dan memperhitungkan safety stock
apabila terdapat pembelian yang belum sempat diperkirakan.
Kadang kala ada saat dimana jumlah produksi melebihi jumlah permintaan aktual atau
terkadang belum mencukupi permintaan aktual. Untuk itu, perlu dilakukan metode peramalan
( forecasting) guna mendapatkan jumlah produksi yang kurang lebih mampu memenuhi permintaanaktual pasar. Untuk tahap perencanaan produksi ini, dapat menggunakan metode penjadwalan
produksi ( Master Production Schedule) dan juga perencanaan kebutuhan material ( Material
Requirement Planning).
Dewasa ini, kebutuhan akan teknologi informasi seakan-akan menjadi kebutuhan yang
terhitung kategori utama. Perkembangan dunia kerja banyak dimotori oleh kemajuan di bidang
teknologi informasi. Untuk meningkatkan kinerja dan kualitas kerja di suatu perusahaan yang
bergerak di bidang produksi maka peranan sistem informasi menjadi faktor penting penentuan
keberhasilan suatu perusahaan dalam menjalankan bisnisnya dan juga dalam menghadapi para
kompetitornya.
Masalah yang ingin diteliti adalah memperkirakan jumlah yang harus diproduksi sehinggamampu memenuhi kebutuhan permintaan aktual produk sehingga tidak akan terjadi kekurangan
atau keberlimpahan stok, meneliti peranan sistem informasi perencanaan produksi dapat
meningkatkan efisiensi dan efektifitas dari proses produksi, memperkirakan waktu yang tepat untuk
produksi agar produk dapat tersedia tanpa harus membuat para konsumennya menunggu,
menghitung waktu yang tepat guna melakukan pemesanan bahan baku dan jumlah bahan baku
yang akan dipesan kepada supplier , cara perusahaan dapat meningkatkan kualitas produknya dan
siap bersaing dalam era perdagangan globalisasi ini, dan cara perusahaan menghitung safety stock
yang diperlukan guna menghadapi pembelian yang belum diperkirakan sama sekali.
Ruang Lingkup penelitian adalah pada produk yang dibuat dengan cara make to stock , yaitu produk
display yang dirancang dan diproduksi sebagai alat untuk memajang barang jualan di swalayan
atau toko. Data yang digunakan dalam penelitian merupakan data penjualan dengan periode data
dari Maret 2007-Maret 2010.
- Melakukan perencanaan produksi untuk bahan baku sampai dengan tahap penyelesaian
produksi dalam merencanakan lot sizing yaitu dengan menggunakan beberapa metode
antara lain: Peterson Silver (metode awal yang digunakan untuk menentukan teknik
lotting selanjutnya), Static Lot Sizing ( Economic Order Quantity), Dynamic Lot Sizing
( Lot For Lot , Periodic Order Quantity, Algoritma Silver Meal, Algoritma Part Period
Balancing, Algoritma Wagner Within).
- Mencakup perencanaan agregat dengan menggunakan dua jenis strategi saja yaitu
variasi tingkat persediaan dan variasi tenaga kerja.
- Penjadwalan produksi dihitung dengan menggunakan Master Production Schedule
(MPS) dan menggunakan Material Requirement Planning (MRP).
7/21/2019 Analisis Dan Perancangan Sistem Informasi
http://slidepdf.com/reader/full/analisis-dan-perancangan-sistem-informasi-56ddc4082c694 3/8
10 IN S , Vol. 11 No.1, April 2010: 8-15
- Perancangan sistem informasi dibuat dalam rangka membantu penanganan proses
perencanaan produksi produk.
METODE
Penelitian ini dimulai dengan melakukan studi pustaka dari literatur, Internet, dan laporan
penelitian. Setelah itu melakukan pengumpulan data yang terdiri dari antara lain: Data Umum
Perusahaan, Data Penjualan Historis, Proses Produksi dan Waktu Produksi, Spesifikasi Produk dan
Bahan Baku, Hari Kerja Produksi, Biaya dan Persediaan Perencanaan Produksi, dan Data On Hand
dan Lead Time Bahan Baku.
Gambar 1, 2, dan 3 menunjukkan diagram alir dari tahap mulai penelitian hingga
perancangan selesai.
Gambar 1 Flowchart Metodologi Pemecahan Masalah Bagian 1
7/21/2019 Analisis Dan Perancangan Sistem Informasi
http://slidepdf.com/reader/full/analisis-dan-perancangan-sistem-informasi-56ddc4082c694 4/8
Analisis dan Perancangan… (Fitri Susianti) 11
Gambar 2 Flowchart Metodologi Pemecahan Masalah Bagian 2
7/21/2019 Analisis Dan Perancangan Sistem Informasi
http://slidepdf.com/reader/full/analisis-dan-perancangan-sistem-informasi-56ddc4082c694 5/8
12 IN S , Vol. 11 No.1, April 2010: 8-15
Gambar 3 Flowchart Metodologi Pemecahan Masalah Bagian 3
HASIL DAN PEMBAHASAN
Analisis Peramalan dengan Menggunakan Tiga Metode Peramalan
Metode DES Browne, TES Browne, dan Regresi Linier digunakan dalam penelitian ini
karena sudah cukup mencakup data historis penjualan perusahaan yang diteliti. Peramalan DES dan
TES Brown dilakukan dengan menggunakan nilai α yang bervariasi mulai dari α= 0,1; α= 0,2; α=
7/21/2019 Analisis Dan Perancangan Sistem Informasi
http://slidepdf.com/reader/full/analisis-dan-perancangan-sistem-informasi-56ddc4082c694 6/8
Analisis dan Perancangan… (Fitri Susianti) 13
0,3 dan seterusnya. Dengan demikian peramalan lebih dapat dipastikan mendekati kebenaran.
Walaupun pada kenyataannya tidak ada hasil peramalan yang benar-benar sama dengan hasil aktual
yang diperoleh perusahaan.
Analisis Metode Peramalan yang Terbaik
Tabel 1 MAPE dari Peramalan Produk
Nama ProdukNilai Mean Absolute Percentage Error (MAPE)
DES Browne TES Browne Regresi Linier
Display Lima Tingkat 9,73% 9,85% 9,09%
Display Empat Susun 9,09% 8,79% 7,92%
Display Dua Wadah 6,60% 6,49% 5,67%
Display Mika Box 8,97% 8,75% 8,04%
Display Mika Pocket 10,14% 10,51% 10,59%
Dengan mengetahui berapa nilai persentase rata-rata error dapat diketahui pula metode
peramalan yang terbaik dari ketiga metode peramalan yang digunakan yang dapat dilihat pada tabel
1 di atas. Semakin kecil nilai MAPE-nya maka semakin baik metode peramalan tersebut. Maka dari
itu, dengan membandingkan nilai MAPE untuk setiap metode yang digunakan akan diperoleh
metode peramalan terbaik. Seperti yang terlihat nilai MAPE terkecil untuk Display Lima Tingkat
adalah pada metode Regresi Linier yaitu 9,09%. Maka metode peramalan ini yang dianggap paling
mendekati kebenaran dan dapat digunakan dalam membuat peramalan penjualan untuk sejumlah
periode di masa mendatang.
Analisis Perencanaan Agregat Produksi
Tabel 2 Total Biaya Perencanaan Agregat
Variasi Tingkat Persediaan Variasi Jumlah TK
Display Lima Tingkat Rp 35.656.000,00 Rp 30.595.000,00
Display Empat Susun Rp 39.602.000,00 Rp 39.275.000,00
Display Dua Wadah Rp 30.899.500,00 Rp 18.430.000,00
Display Mika Box Rp 53.923.000,00 Rp 35.200.000,00
Display Mika Pocket Rp 53.535.500,00 Rp 22.895.000,00
Untuk memilih strategi variasi mana yang digunakan dari dua alternatif yang ada pada
masing-masing produk. dipilihlah strategi yang memiliki total biaya paling kecil karena dianggap
paling efisien. Oleh karena itu, strategi yang dipilih untuk masing-masing produk adalah strategi
kedua yaitu variasi jumlah tenaga kerja. Untuk Display Lima Tingkat dengan total biaya Rp
30.595.000,00 dengan efisiensi biaya sebesar Rp 5.061.000,00 dibandingkan dengan variasi tingkat
persediaan.
Analisis MPS
Safety stock yang diperoleh digunakan dalam membuat MPS. Safety stock adalah material
yang harus ada sebagai antisipasi kebutuhan di masa yang akan datang. Untuk DTF terhitung
7/21/2019 Analisis Dan Perancangan Sistem Informasi
http://slidepdf.com/reader/full/analisis-dan-perancangan-sistem-informasi-56ddc4082c694 7/8
14 IN S , Vol. 11 No.1, April 2010: 8-15
sampai periode ketiga, yang artinya batas waktu penyesuaian pesanan permintaan sampai dengan
periode 3. Untuk PTF terhitung sampai akhir periode yaitu periode 9 sehingga perubahan masih
akan dilayani sepanjang material dan kapasitas tersedia. Untuk on hand antara satu produk dengan
produk lainnya tidak sama banyaknya tergantung jumlah material yang ada sebagai sisa periode
sebelumnya dari masing-masing produk.
Analisis MRP
Safety stock yang diperoleh juga digunakan dalam membuat MRP produk beserta
komponen dan perakitannya. Lead time untuk produk dan perakitannya sama dengan nol, yang
artinya produk dan perakitan tersebut dapat disediakan pada periode tersebut dan tidak perlu
disiapkan sebelumnya karena memang bukan merupakan material yang dibutuhkan dalam
pembuatan produk yang lainnya. Sedangkan lead time untuk komponen, diberi tenggat waktu 1
periode sebelumnya. Dengan demikian, komponen tersebut telah tersedia pada saat perakitan akan
dilakukan. Untuk on hand perakitan adalah nol, sehingga dapat dikatakan perusahaan tidak
melakukan stok untuk material dalam bentuk yang dirakit dan belum selesai sepenuhnya.
Analisis Teknik Lotting
Tabel 3 Biaya Teknik Lotting Komponen Box Mika
Metode Total Biaya
EOQ Rp 3.274.800,00 Lot For Lot Rp 500.000,00
Silver Meal Rp 500.000,00Part Period Rp 500.000,00
Wagner Within Rp 500.000,00
Dari tabel 3 biaya teknik lotting terbaik yaitu metode yang memiliki biaya paling minimal.
Untuk itu, diperoleh empat metode terbaik yaitu LFL, SM, PP, dan WW. Dari sini dapat dilihat
bahwa pemesanan bahan baku sebaiknya dilakukan setiap bulannya untuk setiap periode. Sehingga
biaya yang dikeluarkan hanya untuk biaya pemesanan saja, tanpa perlu mengeluarkan banyak biaya
untuk penyimpanan yang jumlahnya tidak sedikit. Dengan demikian, MRP untuk komponen box
mika dapat digunakan dengan keempat metode tadi karena hasil perhitungan biaya yang
dikeluarkan dari metode-metode tersebut yang paling minimal. Akan tetapi, penulis cenderung
memilih untuk menggunakan metode wagner within mengingat metode ini merupakan metode
yang memperhitungkan alternatif biaya pemesanan yang paling menyeluruh dari pada metode-
metode yang lainnya.
SIMPULAN
Simpulan
Dapat ditarik beberapa simpulan yaitu perkiraan permintaan produk untuk masa yang akan
datang diharapkan dapat menggunakan metode peramalan yang telah teruji paling optimal. Dengan
demikian kebutuhan produk di pasaran dapat terpenuhi, namun tidak kekurangan atau kelebihan.
7/21/2019 Analisis Dan Perancangan Sistem Informasi
http://slidepdf.com/reader/full/analisis-dan-perancangan-sistem-informasi-56ddc4082c694 8/8
Analisis dan Perancangan… (Fitri Susianti) 15
Sistem dapat menentukan jenis perencanaan agregat yang paling minimal dari segi biaya. Sehingga
segala hal yang berhubungan dengan biaya dalam perencanaan untuk produksi diharapkan dapat
diselenggarakan dengan seefisien mungkin.
Sistem dapat memperlihatkan data stok bahan baku dan stok produk minimum sehingga
stok bahan baku dan stok produk akan selalu ada namun tidak berlebihan.
Sistem dapat menentukan jumlah produksi induk dari produk-produk yang akan dihasilkan
secara periodik yang telah disesuaikan dengan permintaan pasar, dengan cara membuat perhitungan
di form Master Production Scheduled (MPS). Dan juga dapat menentukan perencanaan kebutuhan
material, baik itu untuk produk maupun komponen-komponen produk yang bersangkutan dengan
perencanaan yang tepat sehingga dapat memberikan gambaran secara rinci dan jelas.
Sistem dapat menerapkan sistem informasi perencanaan produksi yang diharapkan dapat
mempermudah pekerjaan pekerja dari bagian-bagian yang terkait dalam perusahaan serta dapat
mendatangkan hasil yang lebih baik bagi perusahaan.
Saran
Berikut adalah beberapa saran yang dapat diberikan bagi perusahaan (PD IMP) terkait
dengan pengimplementasian tugas akhir ini yaitu perlu adanya pelatihan bagi karyawan yang akan
memanfaatkan sistem agar fitur-fitur yang tersedia dapat digunakan secara optimal.dan
pemeliharaan sistem secara berkala untuk menjaga sistem tetap berjalan dengan baik dan sesuai
dengan kebutuhan.
DAFTAR PUSTAKA
Bedworth, D. (1987). Integrated Production Control System. Edisi 2. John Wiley & Sons. New
York.
Gaspersz, Vincent. (2001). Production Planning and Inventory Control Berdasarkan
Pendekatan Sistem Terintegrasi MRP II dan JIT Menuju Manufakturing 21. PT.
Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.
Hakim, Arman., Prasetyawan, Yudha. (2008) Perencanaan dan Pengendalian Produksi. Graha
Ilmu, Yogyakarta.
Mc.Leod, Raymond. (2001). Sistem Informasi Manajemen, Edisi Indonesia, Jilid Ke-1. Terjemahan
Teguh, Hendra dan Sukardi, Hardi, PT.Buana Ilmu Populer, Jakarta.
Render, Barry dan Jay Heizer. (2001). Prinsip-prinsip Manajemen Operasi. Edisi Pertama.
Salemba Empat, Jakarta.
Sutalaksana, Iftikar. Teknik Tata Cara Kerja. ITB. Bandung.
Tersine, Richard, J. (1994). Principles of Inventory and Material Management . Prentice Hall
International.