Upload
luisa
View
204
Download
4
Embed Size (px)
DESCRIPTION
ANALISIS DATA PDB/PDRB menjelaskan kaitan PDB/PDRB dengan variabel makro lainnya. PERTEMUAN KE-9. Latar belakang. Siklus perekonomian sederhana. Sistem dan Perangkat Neraca Ekonomi Regional. Format Neraca‑neraca Pokok. Produk Domestik dan Produk Regional. - PowerPoint PPT Presentation
Citation preview
DATA MENCERDASKAN BANGSA
BPS – Statistics IndonesiaBPS – Statistics Indonesia
ANALISIS DATA PDB/PDRB menjelaskan kaitan PDB/PDRB dengan variabel
makro lainnya
PERTEMUAN KE-9
DATA MENCERDASKAN BANGSA
BPS – Statistics Indonesia
Latar belakang
Perencanaan pembangunan ekonomi suatu wilayah, memerlukan bermacam
macam data statistik untuk dasar penentuan strategi dan kebijaksanaan, agar sasaran pembangunan dapat dicapai
dengan tepat.
Angka pendapatan nasional/regional dapat
dipakai juga sebagai bahan evaluasi dari hasil
pembangunan ekonomi yang telah dilaksanakan oleh
berbagai pihak, baik pemerintah pusat/daerah,
maupun swasta.
Pemerintah Daerah menaruh perhatian besar dalam
pengem¬bangan sistem data untuk memonitor
perkembangan kemajuan disegala bidang, khususnya
dibidang ekonomi, baik untuk tingkat Provinsi maupun untuk
wilayah Kabupaten/Kota.
DATA MENCERDASKAN BANGSA
BPS – Statistics Indonesia
Siklus perekonomian sederhana
a. Faktor-faktor produksi; (Tanah, Tenaga, Modal, Kewiraswastaan)
b. Balas jasa faktor produksi;
(Upah, bunga, sewa tanah dan keuntungan)
c. Pengeluaran konsumsi (Arus Uang)
d. Barang dan jasa (Arus Barang)
Keterangan: a) Menunjukkan penyediaan faktor produksi; b) Menunjukkan arus balas jasa faktor produksi; c) Menunjukkan arus uang; d) Menunjukkan arus barang dan jasa.
Rumahtangga
Perusahaan
DATA MENCERDASKAN BANGSA
BPS – Statistics IndonesiaSistem dan Perangkat Neraca Ekonomi
RegionalSistem Neraca Ekonomi Regional
• bentuk perekonomian, kegiatan, misalnya produksi, konsumsi, akumulasi• sektor dan badan atau lembaga yang melakukan kegiatan proses produksi, menciptakan pendapatan dan
pengeluaran, serta melakukan pembentukan modal dan penyediaan dana• jenis jenis transaksi seperti: penjualan dan pembelian barang dan jasa, hadiah, sumbangan, pajak dan ‑
bentuk transfer lainnya
Perangkat Neraca Ekonomi Regional• Neraca T (T accounts) merupakan neraca yang biasa dilakukan dalam pembukuan perusahaan, disebut
dengan double entry statement. Sisi kanan neraca menunjukkan pendapatan/penerimaan ‑(incoming/receipts), sisi kiri menunjukkan pengeluaran/pembayaran (outgoing/disbursements. Setiap transaksi muncul dua kali, yaitu sebagai pemasukan disuatu neraca dan sebagai pengeluaran di neraca lainnya.
• Neraca bentuk matriks dalam bentuk bujur sangkar atau persegi panjang. Menurut kesepakatan, isian sel sel menurut baris menunjukkan pemasukan/ penerimaan (incoming output) dan isian sel sel menurut ‑ ‑ ‑kolom menunjukkan pengeluaran/ pembayaran (outgoings input).‑
• Neraca bentuk tabel merupakan sajian khusus dari unsur atau komponen tertentu dari suatu neraca, untuk melihat perkembangan dalam deret waktu dari rincian sektor sektor terjadinya pendapatan (supply) dan ‑dari rincian komponen penggunaan nilai nilai barang dan jasa akhir (demand) dari ekonomi makro nasional ‑atau regional. Bentuk sajian ini terdapat pada publikasi PDRB, berupa tabel tabel pokok sektoral dan ‑penggunaan.
DATA MENCERDASKAN BANGSA
BPS – Statistics Indonesia Format Neraca neraca ‑
Pokok
NERACA PRODUKSI
Pengeluaran/Pembayaran Pendapatan/Penerimaan
1. Input antara 2. Impor barang dan jasa 3. Upah dan gaji 4. Surplus usaha (neto) 5. Penyusutan 6. Pajak tak langsung (neto)
1. Output antara 2. Konsumsi akhir 3. Investasi (barang modal tetap dan stok 4. Ekspor barang dan jasa
JUMLAH JUMLAH
NERACA PENDAPATAN & PENGELUARAN
Pengeluaran/Pembayaran Pendapatan/Penerimaan
1. Pengeluaran konsumsi akhir 2. Tabungan
1. Pendapatan faktor dari produksi domestik
2. Pendapatan faktor dari luar negeri 3. Pajak tak langsung (neto) 4. Transfer lainnya dari luar negeri (neto)
JUMLAH JUMLAH
NERACA AKUMULASI
Pengeluaran/Pembayaran Pendapatan/Penerimaan
1. a. Investasi barang modal tetap; b. Investasi perubahan stok
1. Tabungan 2. Penyusutan 3. Transfer modal dari luar negeri (neto) 4. Pinjaman dari L.N (neto) (net,
borrowing)
JUMLAH JUMLAH
NERACA EKSTERNAL (Luar Negeri/Luar Daerah)
Pengeluaran/Pembayaran Pendapatan/Penerimaan
1. Ekspor barang dan jasa 2. Pendapatan faktor dari luar 3. Transfer lainnya dari luar negeri (neto)
1. Impor barang dan jasa 2. Surplus perekonomian negeri (neto) 3. Transfer lainnya dari luar negeri
(neto)
JUMLAH JUMLAH
DATA MENCERDASKAN BANGSA
BPS – Statistics IndonesiaProduk Domestik dan Produk Regional
• Semua barang dan jasa sebagai hasil dari kegiatan kegiatan ekonomi yang beroperasi di ‑wilayah domestik, tanpa memperhatikan apakah faktor produksinya berasal dari atau dimiliki oleh penduduk daerah tersebut, merupakan produk domestik daerah yang bersangkutan.
• Pendapatan yang timbul oleh karena adanya kegiatan produksi tersebut merupakan pendapatan domestik.
• sebagian dari faktor produksi yang digunakan dalam kegiatan produksi di suatu daerah berasal dari daerah lain atau dari luar negeri, demikian juga sebaliknya faktor produksi yang dimiliki oleh penduduk daerah tersebut ikut serta dalam proses produksi di daerah lain atau di luar negeri.
• produk domestik yang timbul di suatu daerah tidak sama dengan pendapatan yang diterima penduduk daerah tersebut.
• Dengan adanya arus pendapatan yang mengalir antar daerah ini (termasuk juga dari dan ke luar negeri) yang pada umumnya berupa upah/gaji, bunga, deviden dan keuntungan maka timbul perbedaaan antara produk domestik dan produk regional.
• PRODUK REGIONAL adalah produk domestik ditambah dengan pendapatan yang diterima dari luar daerah/negeri dikurang dengan pendapatan yang dibayarkan ke luar daerah/negeri tersebut.
• produk regional merupakan produk yang ditimbulkan oleh faktor produksi yang dimiliki oleh penduduk suatu daerah.
DATA MENCERDASKAN BANGSA
BPS – Statistics IndonesiaPenduduk
PENDUDUK suatu daerah adalah individu individu atau anggota rumah tangga yang bertempat ‑tinggal tetap di wilayah domestik daerah tersebut, kecuali:
i. WISATAWAN mancanegara (wisman) dan nusantara (wisnus) daerah lain yang tinggal di wilayah domestik daerah tersebut kurang dari 6 bulan yang bertujuan untuk bertamasya atau berlibur, berobat, beribadah, kunjungan keluarga, pertandingan olahraga nasional/internasional dan konferensi konferensi atau pertemuan lainnya, dan kunjungan ‑dalam rangka belajar atau melakukan penelitian.
ii. AWAK kapal laut dan pesawat udara luar negeri/luar daerah yang kapalnya sedang masuk dok atau singgah di daerah tersebut.
iii. PENGUSAHA asing dan daerah lain yang berada di daerah tersebut kurang dari 6 bulan; PEGAWAI perusahaan asing dan perusahaan daerah lainnya yang berada di wilayah domestik daerah tersebut kurang dari 6 bulan, misalnya untuk tujuan memasang jembatan atau peralatan yang dibeli dari mereka.
iv. PEKERJA MUSIMAN yang berada dan bekerja di wilayah domestik daerah tersebut, yang bertujuan sebagai pegawai musiman saja.
v. Anggota KORPS DIPLOMATIK, konsulat, yang ditempatkan di wilayah domestik daerah tersebut.
vi. PEGAWAI BADAN INTERNASIONAL/NASIONAL yang bukan penduduk daerah tersebut yang melakukan misi kurang dari 6 bulan.
Orang orang yang tersebut di atas dianggap sebagai penduduk dari negara atau daerah di ‑mana dia biasanya bertempat tinggal.
DATA MENCERDASKAN BANGSA
BPS – Statistics Indonesia
Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Atas Dasar Harga Pasar
Produk Domestik Regional Neto atas dasar harga pasar
Produk Domestik Regional Neto atas dasar biaya faktor
Pendapatan Regional Pendapatan per kapita
Agregat Produk Domestik Regional Bruto (PDRB)
DATA MENCERDASKAN BANGSA
BPS – Statistics Indonesia
ANALISIS DESKRIPTIF DATA PDB/PDRB
DATA MENCERDASKAN BANGSA
BPS – Statistics Indonesia
Triwulan I : 5 Mei
Tw. II: 5 Agust
Tw.III : 5 Nov
Tw. IV : 5 Feb
DATA MENCERDASKAN BANGSA
BPS – Statistics Indonesia
•Besaran nilai tambah dari masing masing sektor ekonomi‑ (PDRB atas dasar harga berlaku)
•Untuk mengetahui potensi ekonomi suatu daerah dalam mengelola SDA dan SDM-nya
1. Nilai Nominal PDRB
DATA MENCERDASKAN BANGSA
BPS – Statistics Indonesia
• Tingkat keberhasilan pembangunan suatu daerah dalam periode waktu tertentu.
• Untuk mengukur kinerja ekonomi suatu daerah pada suatu periode tertentu
• Dihitung dari PDRB adh konstan• Pertumbuhan yang positif menunjukkan
adanya kenaikan produksi barang dan jasa
2. Laju Pertumbuhan Ekonomi
DATA MENCERDASKAN BANGSA
BPS – Statistics Indonesia
2. Laju Pertumbuhan Ekonomi
•Rumusnya adalah sebagai berikut:
keterangan:r = laju pertumbuhan (%)Yi t = PDRB adhk tahun ke – t (nominal)Yi. t – 1 = PDRB adhk tahun sebelumnya
(nominal)
DATA MENCERDASKAN BANGSA
BPS – Statistics Indonesia
3. Peranan/Kontribusi Sektor Ekonomi
• Persentase (proporsi) masing-masing sektor terhadap total PDRB ADHB
• Peran/kontribusi masing masing sektor ‑ekonomi dalam kemampuan mencipta-kan nilai tambah.
• Struktur ekonomi (pergeseran)• Sektor primer, sekunder, dan tersier.
DATA MENCERDASKAN BANGSA
BPS – Statistics Indonesia
•Pendapatan Regional dibagi dengan total penduduk pertengahan tahun
•Untuk mengetahui tingkat kesejahtera-an masyarakat suatu daerah secara umum.
4. Pendapatan Perkapita
DATA MENCERDASKAN BANGSA
BPS – Statistics Indonesia
• Seberapa besar bagian dari masing-masing sektor dalam penciptaan total laju pertumbuhan ekonomi.
• Tingkat pertumbuhan dikalikan dengan penimbangnya.
5. Sumber Pertumbuhan Ekonomi
DATA MENCERDASKAN BANGSA
BPS – Statistics Indonesia
5. Sumber Pertumbuhan Ekonomi
Rumus sumber pertumbuhan adalah sebagai berikut:
keterangan: SOGit = laju pertumbuhan sektor ke i pada tahun ke
t (%)Yit = PDRB adhk sektor ke-ipada tahun ke – t
(nominal)∑Yi. t – 1 = total PDRB adhk pada tahun sebelumnya
(nominal)
DATA MENCERDASKAN BANGSA
BPS – Statistics Indonesia
6. Indeks Implisit (PDRB Deflator)
• Perbandingan antara PDRB atas dasar harga berlaku dan PDRB atas dasar harga konstan
• Laju indeks implisit menggambarkan perubahan harga barang dan jasa di tingkat produsen
DATA MENCERDASKAN BANGSA
BPS – Statistics Indonesia
6. Indeks Implisit (PDRB Deflator)
Secara sederhana indeks implisit ini dapat dihitung dengan formula:
keterangan : It = Indeks ImplisitXi t = PDRB atas dasar harga berlaku
pada tahun ke - tYi t = PDRB atas dasar harga konstan
pada tahun ke - t
DATA MENCERDASKAN BANGSA
BPS – Statistics Indonesia
6. Indeks Implisit (PDRB Deflator)
Pertumbuhan indeks implisit dapat dihitung dengan formula:
DATA MENCERDASKAN BANGSA
BPS – Statistics Indonesia
7. Hubungan PDRB Dengan Indikator Makro Ekonomi Lainnya
Bila dihubungkan dengan Investasi maka diperoleh:
ICOR = I / ΔY Incremental Capital Output Ratio
DATA MENCERDASKAN BANGSA
BPS – Statistics Indonesia
7. Hubungan PDRB Dengan Indikator Makro Ekonomi Lainnya
Bila dihubungkan dengan Tenaga Kerja maka diperoleh :
ILOR = Δ TK / Δ Y Incremental Labour Output Ratio
ETK = (ΔTK/TK) / (ΔY/Y) Elastisitas
Tenaga Kerja Terhadap Output
DATA MENCERDASKAN BANGSA
BPS – Statistics Indonesia
7. Hubungan PDRB Dengan Indikator Makro Ekonomi Lainnya
Bila dihubungkan dengan Pajak maka diperoleh :
Tax Ratio = (Pajak x 100 %) / PDRB
Berbagai analisis lanjutan dalam ekonomi regional misalnya dengan metode LQ, Shift Share, Indeks Williamson, dan lain-lain
DATA MENCERDASKAN BANGSA
BPS – Statistics IndonesiaTabel 1.
PRODUK DOMESTIK BRUTO ATAS DASAR HARGA BERLAKU MENURUT LAPANGAN USAHA TAHUN 2007 - 2011 ( JUTA RUPIAH )
LAPANGAN USAHA 2007 2008 2009 2010 2011
1. PERTANIAN 541.931.500 716.656.200 857.196.800 985.448.800 1.093.466.000
2. PERTAMBANGAN & PENGGALIAN 440.609.600 541.334.300 592.060.900 718.136.800 886.243.300
3. INDUSTRI PENGOLAHAN 1.068.653.900 1.376.441.700 1.477.541.500 1.595.779.400 1.803.486.300
4. LISTRIK, GAS & AIR BERSIH 34.723.800 40.888.600 46.680.000 49.119.000 55.700.600
5. KONSTRUKSI 304.996.800 419.711.900 555.192.500 660.890.500 756.537.300
6. PERDAG., HOTEL & RESTORAN 592.304.100 691.487.500 744.513.500 882.487.200 1.022.106.700
7. PENGANGKUTAN & KOMUNIKASI 264.263.300 312.190.200 353.739.700 423.165.300 491.240.900
8. KEU. REAL ESTAT, & JASA PERUS 305.213.500 368.129.700 405.162.000 466.563.800 534.975.000
9. JASA-JASA 398.196.700 481.848.300 574.116.500 654.680.000 783.330.000
PDRB 3.950.893.200 4.948.688.400 5.606.203.400 6.436.270.800 7.427.086.100
Sumber: BPS RI
DATA MENCERDASKAN BANGSA
BPS – Statistics Indonesia
Grafik 1.PDB MENURUT LAPANGAN USAHA ADHB
TAHUN 2007-2011
2007 2008 2009 2010 20110
500,000,000
1,000,000,000
1,500,000,000
2,000,000,000
2,500,000,000
3,000,000,000
0
1,000,000,000
2,000,000,000
3,000,000,000
4,000,000,000
5,000,000,000
6,000,000,000
7,000,000,000
8,000,000,000
3,950,893,200
4,948,688,4005,606,203,400
6,436,270,800
7,427,086,100
PDRB 1. PERTANIAN 2. PERTAMBANGAN & PENGGALIAN 3. INDUSTRI PENGOLAHAN 4. LISTRIK, GAS & AIR BERSIH 5. KONSTRUKSI 6. PERDAG., HOTEL & RESTORAN 7. PENGANGKUTAN & KOMUNIKASI 8. KEU. REAL ESTAT, & JASA PERUSAHAAN 9. JASA-JASA
Sumber: BPS RI
DATA MENCERDASKAN BANGSA
BPS – Statistics IndonesiaTabel 2.
DISTRIBUSI PDB ATAS DASAR HARGA BERLAKU TAHUN 2007 - 2011 (PERSEN)
LAPANGAN USAHA 2007 2008 2009 2010 2011
1. PERTANIAN 13,72 14,48 15,29 15,31 14,72
2. PERTAMBANGAN & PENGGALIAN 11,15 10,94 10,56 11,16 11,93
3. INDUSTRI PENGOLAHAN 27,05 27,81 26,36 24,79 24,28
4. LISTRIK, GAS & AIR BERSIH 0,88 0,83 0,83 0,76 0,75
5. KONSTRUKSI 7,72 8,48 9,90 10,27 10,19
6. PERDAG., HOTEL & RESTORAN 14,99 13,97 13,28 13,71 13,76
7. PENGANGKUTAN & KOMUNIKASI 6,69 6,31 6,31 6,57 6,61
8. KEU. REAL ESTAT, & JASA PERUS 7,73 7,44 7,23 7,25 7,20
9. JASA-JASA 10,08 9,74 10,24 10,17 10,55
PDRB 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00
Sumber: BPS RI
DATA MENCERDASKAN BANGSA
BPS – Statistics Indonesia
Sumber: BPS RI
Grafik 2.DISTRIBUSI PDB TAHUN 2011
DATA MENCERDASKAN BANGSA
BPS – Statistics Indonesia
Sumber: BPS RI
Tabel 3. STRUKTUR PEREKONOMIAN BERDASARKAN KELOMPOK SEKTOR PDB
TAHUN 2007-2011
LAPANGAN USAHA 2007 2008 2009 2010 2011
1. Sektor Primer 24,87 25,42 25,85 26,47 26,66
2. Sektor Sekunder 35,65 37,12 37,09 35,82 35,22
3. Sektor Tersier 39,48 37,46 37,06 37,71 38,13
PDRB 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00
DATA MENCERDASKAN BANGSA
BPS – Statistics Indonesia
Sumber: BPS RI
Tabel 4. LAJU PERTUMBUHAN ATAS DASAR HARGA KONSTAN
TAHUN 2007 - 2011 (PERSEN)
LAPANGAN USAHA 2007 2008 2009 2010 2011
1. PERTANIAN 3,47 4,83 3,96 2,99 2,95
2. PERTAMBANGAN & PENGGALIAN 1,93 0,71 4,47 3,57 1,36
3. INDUSTRI PENGOLAHAN 4,67 3,66 2,21 4,74 6,22
4. LISTRIK, GAS & AIR BERSIH 10,33 10,93 14,29 5,33 4,82
5. KONSTRUKSI 8,53 7,55 7,07 6,95 6,71
6. PERDAG., HOTEL & RESTORAN 8,93 6,87 1,28 8,69 9,18
7. PENGANGKUTAN & KOMUNIKASI 14,04 16,57 15,85 13,41 10,69
8. KEU. REAL ESTAT, & JASA PERUS 7,99 8,24 5,21 5,67 6,81
9. JASA-JASA 6,44 6,24 6,42 6,01 6,74
PDRB 6,35 6,01 4,63 6,20 6,46
DATA MENCERDASKAN BANGSA
BPS – Statistics Indonesia
Sumber: BPS RI
Grafik 3.LAJU PERTUMBUHAN PDB ADHK 2007-2011
2007 2008 2009 2010 20110
2
4
6
8
10
12
14
16
18
6.3 6.04.6
6.2 6.5
Pertanian pertambangan & PenggalianIndustri Pengolahan LGAKonstruksi Perdag.,Hotel dan RestoranPengangkutan & Komunikasi Keuangan, Real Estate, dan Jasa perusahaanJasa-Jasa PDRB
DATA MENCERDASKAN BANGSA
BPS – Statistics Indonesia
Sumber: BPS RI
Grafik 4. PDB PER KAPITA TAHUN 2007-2011 (RUPIAH)
2007 2008 2009 2010 2011
17,360,562
21,424,770 23,914,013
27,083,971
30,812,957
DATA MENCERDASKAN BANGSA
BPS – Statistics Indonesia
TIPS DAN TRIK PENGUJIANDATA PDB/PDRB
DATA MENCERDASKAN BANGSA
BPS – Statistics Indonesia
1. Hitung pertumbuhan PDB atas dasar harga konstan
2. Hitung pertumbuhan Indeks Implisit PDB
3. Uji kelayakan pertumbuhan PDB atas dasar harga
konstan
4. Uji kelayakan pertumbuhan Indeks Implisit PDB
TIPS DAN TRIK PENGUJIAN KELAYAKAN PDB/PDRB
DATA MENCERDASKAN BANGSA
BPS – Statistics Indonesia
1. Jika pertumbuhan : a. diluar range 0 s/d 10% b. negatif maka pertumbuhan subsektor ybs dianggap
outlier/ekstrim. Pertumbuhan yang outlier dapat berarti:- benar tapi terjelaskan fenomenanya- salah, karena formula dsb harus diperbaiki
2. Pertumbuhan Subsektor yang berada dalam range point 1 di atas juga harus diuji apakah sesuai dengan fenomena yang ada.
RAMBU-RAMBU DALAM MENGUJI KELAYAKAN
Uji setiap pertumbuhan subsektor dengan kriteria sbb:
DATA MENCERDASKAN BANGSA
BPS – Statistics Indonesia
3. Keterkaitan antar sektor : Pertumbuhan sektor pertanian, pertambangan &
industri, dengan pertumbuhan sektor perdagangan Pertumbuhan sektor kehutanan dengan
pertumbuhan sektor industri kayu Pertumbuhan sektor pertambangan migas dengan
pertumbuhan sektor industri Pengilangan minyak Pertumbuhan sektor Jasa Penunjang Angkutan
dengan sektor Angkutan Darat, Laut, Udara, Rel, ASDP.
RAMBU-RAMBU DALAM MENGUJI KELAYAKAN (2)
DATA MENCERDASKAN BANGSA
BPS – Statistics Indonesia
SELAMAT BEKERJA