69
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN DAN PENAWARAN KREDIT UMKM DI INDONESIA OLEH GERRY DANISTYO H14052749 DEPARTEMEN ILMU EKONOMI FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2009

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN DAN ...repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/12627/H09gda.pdf · analisis faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN DAN ...repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/12627/H09gda.pdf · analisis faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN DAN PENAWARAN KREDIT UMKM DI

INDONESIA

OLEH GERRY DANISTYO

H14052749

DEPARTEMEN ILMU EKONOMI FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2009

Page 2: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN DAN ...repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/12627/H09gda.pdf · analisis faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan

RINGKASAN

GERRY DANISTYO. Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Permintaan Dan Penawaran Kredit UMKM Di Indonesia. dibimbing oleh BUNASOR SANIM.

Sektor UMKM mempunyai peran yang cukup signifikan dalam perekonomian, terlebih pada negara berkembang seperti Indonesia. Peran tersebut dapat ditinjau dari berbagai indikator makro UMKM. Yang pertama, terdapat dalam setiap sektor ekonomi dengan jumlah industri yang besar. Berdasarkan data tahun 2007 menunjukkan bahwa jumlah populasi UMKM mencapai 49,84 juta unit usaha atau 99,99 persen terhadap total unit usaha di Indonesia. Kedua, potensinya yang besar dalam penyerapan tenaga kerja. Sektor UMKM menyerap 91,75 juta tenaga kerja atau 97,3 persen dari seluruh tenaga kerja di Indonesia. Peran UMKM yang ketiga, yakni kontribusi kegiatan ekonomi UMKM terhadap Gross Domestic Product (GDP) Pada tahun 2007 total nilai GDP Indonesia mencapai Rp 3.957,4 triliun, dimana UMKM memberikan kontribusi sebesar Rp 2.121,3 triliun atau 53,6 persen dari total GDP Indonesia. Keempat, Ekspor hasil produksi UKM selama tahun 2007 mencapai Rp 142,8 triliun atau 20 persen terhadap total ekspor nonmigas nasional sebesar Rp 713,4 triliun.

Ketersediaan permodalan adalah salah satu unsur yang sangat vital untuk mendorong pertumbuhan UMKM. Untuk memperbesar akses UMKM terhadap kredit perbankan, perlu adanya upaya-upaya dari sisi permintaan dan juga penawaran. Dari sisi permintaan, selain perbaikan kualitas SDM, permodalan, teknologi, manajemen dan pemasaran, keadaan makroekonomi juga turut berpengaruh terhadap permintaan kredit UMKM. Keadaan perekonomian Indonesia yang tumbuh secara stabil dapat meningkatkan kinerja UMKM sehingga akses mereka terhadap kredit perbankan juga semakin besar.

Selain upaya dari sisi permintaan di atas, upaya dari faktor penawaran juga tidak kalah penting. Perbaikan kondisi internal perbankan seperti peningkatan rasio Loan to Deposit Ratio (LDR) dan rendahnya kredit macet dapat meningkatkan penawaran kredit perbankan, termasuk kredit UMKM. Kebijakan pemerintah yang pro UMKM juga dapat meningkatkan akses permodalan UMKM. Selain itu, kebijakan Bank Indonesia melalui instrumen suku bunga SBI yang rendah diharapkan diikuti juga oleh kredit perbankan, karena seperti diketahui tingginya suku bunga menghambat penyaluran kredit, termasuk kredit UMKM.

Penelitian ini bertujuan untuk Menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan dan penawaran kredit UMKM di Indonesia. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder time series secara bulanan mulai dari Januari 2005 hingga Desember 2008. Analisis data dalam penelitian ini menggunakan metode Two Stage Least Square (2SLS) sedangkan pengolahan data menggunakan software e-views 4. Hasil penelitian ini menyimpulkan Permintaan kredit UMKM dipengaruhi secara positif dan signifikan oleh GDP dan dipengaruhi secara negatif dan signifikan oleh suku

Page 3: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN DAN ...repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/12627/H09gda.pdf · analisis faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan

bunga kredit perbankan dan inflasi. Pengaruh ketiga variabel tersebut sesuai dengan teori yang ada. Namun, variabel nilai tukar yang mempengaruhi permintaan kredit UMKM secara positif dan signifikan tidak sesuai dengan hipotesis karena fluktuasi nilai tukar tidak terlalu berpengaruh pada kinerja UMKM. Kesimpulan yang lain adalah penawaran kredit UMKM dipengaruhi secara positif dan signifikan oleh DPK dan LDR. Penawaran kredit UMKM juga dipengaruhi secara negatif dan signifikan oleh CAR dan NPL. Variabel CAR tak sesuai dengan teori karena CAR mempersempit ruang bank dalam menawarkan kreditnya. Sedangkan suku bunga kredit perbankan pengaruhnya tidak terlalu nyata terhadap penawaran kredit UMKM.

Saran dalam penelitian ini adalah 1) Kondisi makroekonomi Indonesia, seperti GDP dan inflasi terbukti ikut mempengaruhi permintaan kredit UMKM. Untuk itu pemerintah berkewajiban menjaga pertumbuhan GDP dan Bank Indonesia selaku otoritas moneter bertugas menjaga inflasi yang rendah dan stabil untuk meningkatkan permintaan kredit UMKM. 2) Mengingat kondisi internal bank seperti DPK, CAR, LDR, dan NPL mempengaruhi penawaran kredit UMKM, maka peningkatan kinerja perbankan akan meningkatkan penawaran kredit UMKM sehingga fungsi intermediasi perbankan akan berjalan lebih baik. 3) Untuk studi lebih lanjut, dapat menggunakan data panel yang meliputi seluruh bank umum di Indonesia agar dapat menganalisis lebih rinci pengaruh satu persatu bank umum terhadap penyaluran kredit UMKM.

Page 4: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN DAN ...repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/12627/H09gda.pdf · analisis faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN DAN PENAWARAN KREDIT UMKM DI

INDONESIA

OLEH GERRY DANISTYO

H14052749

Skripsi Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada

Departemen Ilmu Ekonomi

DEPARTEMEN ILMU EKONOMI FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2009

Page 5: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN DAN ...repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/12627/H09gda.pdf · analisis faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan

PERNYATAAN

DENGAN INI SAYA MENYATAKAN BAHWA SKRIPSI YANG BERJUDUL

“ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN

DAN PENAWARAN KREDIT UMKM DI INDONESIA” BELUM PERNAH

DIAJUKAN PADA PERGURUAN TINGGI LAIN ATAU LEMBAGA LAIN

MANAPUN UNTUK TUJUAN MEMPEROLEH GELAR AKADEMIK

TERTENTU. SAYA JUGA MENYATAKAN BAHWA SKRIPSI INI BENAR-

BENAR HASIL KARYA SAYA SENDIRI DAN TIDAK MENGANDUNG

BAHAN-BAHAN YANG PERNAH DITULIS ATAU DITERBITKAN OL EH

PIHAK LAIN KECUALI SEBAGAI BAHAN RUJUKAN YANG

DINYATAKAN DALAM NASKAH.

Bogor, Agustus 2009

Gerry Danistyo H14052749

Page 6: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN DAN ...repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/12627/H09gda.pdf · analisis faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Bogor pada 25 Mei 1987 dari orang tua yang

bernama Pujiastomo dan Nina Nurjanah. Penulis menamatkan pendidikan dasar di

SDN Semplak 2 tahun 1999, terus dilanjutkan ke SMP Negeri 1 Bogor. Dan

akhirnya tamat SMA di SMA Negeri 1 Bogor tahun 2005.

Setelah itu, penulis langsung melanjutkan studi di Institut Pertanian Bogor

dan diterima di Departemen Ilmu Ekonomi pada pemilihan mayor-minor di akhir

tahun pertama. Selama di Departemen Ilmu Ekonomi, penulis aktif sebagai

pengurus Hipotesa dan ikut dalam berbagai kepanitiaan yang diselenggarakan

oleh Hipotesa dan BEM FEM.

Page 7: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN DAN ...repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/12627/H09gda.pdf · analisis faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan

KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT. yang telah memberikan rahmat-Nya sehingga

penulisan skripsi yang berjudul “Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi

Permintaan dan Penawaran Kredit UMKM di Indonesia” telah selesai dibuat.

Penulis mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah memberikan

bantuan, perhatian dan dukungan sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini

dengan baik. Ucapan terima kasih penulis sampaikan kepada :

1. Prof. Dr. Bunasor Sanim, M.Sc yang telah bersedia meluangkan waktunya

untuk membimbing penulis dalam menyelesaikan skripsi dengan baik.

2. Jaenal Effendi, MA selaku dosen penguji utama dan Widyastutik, M.Si selaku

dosen penguji komisi pendidikan yang telah memberikan banyak masukan

dalam penelitian ini.

3. Pujiastomo dan Nina Nurjanah selaku orang tua penulis, kakak-kakak dan

keluarga besar yang senantiasa memberikan dukungan kepada penulis.

4. Om Suparman dan Tante Susilo yang telah membiayai penulis kuliah dari

awal hingga selesai kuliah.

5. Fitri atikah, yang telah memberikan doa, dukungan, dan kebersamaan dengan

penulis selama ini.

6. Teman-teman penulis di SMA 1 Bogor, TPB, dan IE 42 yang memberikan

kenangan tak terlupakan. Special thanks untuk vivi, eja, riza, adori, moron,

adit, bayu, cumi, dani, joger, lukman, tara, vagha, max, acun, damar, rajiv.

Hardolin fam: arisa, dewinta, inna, tyas. Teman minor, distro 2007, serta

pihak lain yang tak bisa saya sebutkan satu per satu.

Semoga hasil dari skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi penulis maupun

semua pihak yang membutuhkan.

Bogor, Agustus 2009

Gerry Danistyo H14052749

Page 8: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN DAN ...repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/12627/H09gda.pdf · analisis faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan

DAFTAR ISI

Halaman

DAFTAR GAMBAR ...........................................................................................iii

DAFTAR TABEL ................................................................................................iv

DAFTAR LAMPIRAN .........................................................................................v

I. PENDAHULUAN …...……………...…...…...…….........…………….....1

g 1.1 Latar Belakang …......……………...……………………….................1

f 1.2 Perumusan Masalah ……………………………..........……………….4

; 1.3 Tujuan Penelitian …......…………………….....…….……………..….6

g 1.4 Manfaat Penelitian ……………......….….................……………….....7

a 1.5 Ruang Lingkup Penelitian .....................................................................7

II. TINJAUAN PUSTAKA .....…………...……………………………..…..8

s 2.1 Kredit ................................………………………………………….....8

2.1.1 Pengertian Kredit ....................................................................8

2.1.2 Prinsip-prinsip Kredit .............................................................8

h 2.1.3 Jenis-jenis Kredit ....................................................................9

d 2.2 Bank ....................................................................................................10

d 2.3 Usaha Mikro, Kecil dan Menengah .....................................................11

d 2.4 Permintaan dan Penawaran Kredit perbankan ....................................13

; 2.5 Penelitian Terdahulu ...........................................................................14

III. KERANGKA PEMIKIRAN....................................................................17

f 3.1 Kerangka Pemikiran ............................................................................17

a 3.2 Hipotesis Penelitian .............................................................................21

IV. METODE PENELITIAN ........................………….……......…………23

b 4.1 Jenis dan Sumber Data ................................…………………………23

g 4.2 Model Analisis ......................................................................………..23

f 4.3 Evaluasi Model ............................................................………………27

V. GAMBARAN UMUM ….…….……………….…………………..……31

q 5.1 Perkembangan Volume Kredit UMKM ………...........……....……...31

q 5.2 Perkembangan Variabel Perbankan ....................................................32

Page 9: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN DAN ...repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/12627/H09gda.pdf · analisis faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan

ii

1 5.2.1 Suku Bunga Kredit Perbankan .............................................32

. 5.2.2 Dana Pihak Ketiga ................................................................33

k 5.2.3 Capital Adequacy Ratio ........................................................34

k 5.2.4 Loan to Deposit Ratio ...........................................................35

l 5.2.5 Non Performing Loans .........................................................36

f 5.3 Perkembangan Variabel Makroekonomi .............................................37

5.3.1 Gross Domestic Product .......................................................37

l 5.3.2 Inflasi ....................................................................................38

5.3.3 Nilai Tukar ...........................................................................39

VI. HASIL DAN PEMBAHASAN ...............................................................41

q 6.1 Pendugaan Model Permintaan .............................................................41

d 6.2 Pendugaan Model Penawaran .............................................................43

s 6.3 Hasil Uji Pelanggaran Asumsi Klasik .................................................47

l 6.3.1 Hasil Uji Autokorelasi ..........................................................47

l 6.3.2 Hasil Uji Heteroskedastisitas ................................................48

g 6.3.3 Hasil Uji Normalitas .............................................................48

VII. KESIMPULAN DAN SARAN ...............................................................49

f 7.1 Kesimpulan ..........................................................................................49

c 7.2 Saran ....................................................................................................49

DAFTAR PUSTAKA ..........................................................................................51

LAMPIRAN .........................................................................................................54

g

Page 10: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN DAN ...repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/12627/H09gda.pdf · analisis faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan

DAFTAR GAMBAR

Nomor Halaman

1.1 Grafik total DPK dan kredit perbankan.............................................................1

1.2 Grafik rasio kredit produktif-konsumtif sektor UMKM....................................4

3.1 Kurva Keseimbangan Pasar Kredit UMKM....................................................17

3.2 Kerangka Pemikiran.........................................................................................21

5.1 Perkembangan Kredit UMKM.........................................................................31

5.2 Perkembangan Suku Bunga Kredit Perbankan................................................32

5.3 Perkembangan DPK Perbankan.......................................................................33

5.4 Perkembangan CAR Perbankan.......................................................................34

5.5 Perkembangan LDR Perbankan.......................................................................35

5.6 Perkembangan NPL Perbankan.......................................................................36

5.7 Perkembangan GDP Riil Indonesia.................................................................37

5.8 Perkembangan Inflasi Indonesia......................................................................38

5.9 Perkembangan Nilai Tukar Rupiah Terhadap US$ Dolar................................39

j

l

Page 11: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN DAN ...repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/12627/H09gda.pdf · analisis faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan

DAFTAR TABEL

Nomor Halaman

1.1 Jumlah Unit Usaha Dan Penyerapan Tenaga Kerja UKM dan UB...................2

1.2 Share kredit perbankan untuk sektor UMKM....................................................4

2.1 Penelitian Terdahulu........................................................................................15

4.1 Jenis dan Sumber data......................................................................................23

6.1 Estimasi Permintaan Kredit UMKM................................................................40

6.2 Estimasi Penawaran Kredit UMKM................................................................43

6.3 Hasil Uji Autokorelasi.....................................................................................46

6.4 Hasil Uji Heteroskedastisitas...........................................................................47

6.5 Hasil Uji Normalitas........................................................................................47

.

Page 12: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN DAN ...repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/12627/H09gda.pdf · analisis faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan

DAFTAR LAMPIRAN

Nomor Halaman

1. Data Penelitian di Indonesia Tahun 2005-2008.................................................53

2. Hasil Estimasi Permintaan Kredit UMKM........................................................55

3. Hasil Uji Autokorelasi Persamaan Permintaan..................................................55

4. Hasil Uji Heteroskedastisitas Persamaan Permintaan........................................55

5. Hasil Uji Normalitas Persamaan Permintaan.....................................................56

6. Hasil Estimasi Penawaran Kredit UMKM.........................................................56

7. Hasil Uji Autokorelasi Persamaan Penawaran...................................................56

8. Hasil Uji Heteroskedastisitas Persamaan Penawaran........................................57

9. Hasil Uji Normalitas Persamaan Penawaran.....................................................57

u

Page 13: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN DAN ...repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/12627/H09gda.pdf · analisis faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan

I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Bank merupakan lembaga yang bertugas menghimpun dana dari

masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kembali kepada

masyarakat dalam bentuk kredit. Fungsi bank yang seperti ini biasa disebut

sebagai fungsi intermediasi. Apabila proses intermediasi tersebut berjalan dengan

baik, maka semua pihak baik bank, pihak yang kelebihan dana, pihak yang

kekurangan dana, dan pada gilirannya perekonomian secara keseluruhan akan

memperoleh manfaat dari keberadaan suatu bank (Suseno dan Abdullah, 2004).

Kinerja perbankan sebagai lembaga intermediasi dapat dilihat dari rasio

total volume kredit dengan Dana Pihak Ketiga (DPK), yakni total dana

masyarakat yang dihimpun oleh bank yang disalurkan oleh bank kepada

masyarakat, atau biasa disebut Loan to Deposit Ratio (LDR), yang disajikan

dalam gambar 1.1.

Sumber : Bank Indonesia, 2005-2008

Gambar 1.1 Total DPK dan Kredit Perbankan

0

400

800

1,200

1,600

2,000

Rp

trili

un

dpkkredit

Page 14: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN DAN ...repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/12627/H09gda.pdf · analisis faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan

2

Berdasarkan Gambar 1.1 diketahui bahwa baik DPK dan kredit perbankan

terus mengalami pertumbuhan. Hal ini menunjukkan fungsi intermediasi

perbankan di Indonesia mengalami kemajuan. Menurut data dari Bank Indonesia

(2008), dari total kredit perbankan sebesar Rp 1.307.688 miliar pada Desember

2008, sebanyak Rp 633.945 miliar (48,48 persen) diperuntukkan bagi sektor

Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM), sehingga sektor ini mempunyai

peran dan potensi yang strategis dalam penyaluran kredit.

Sektor UMKM mempunyai peran yang cukup signifikan dalam

perekonomian, terlebih pada negara berkembang seperti Indonesia. Peran tersebut

dapat ditinjau dari berbagai indikator makro UMKM. Pertama, terdapat dalam

setiap sektor ekonomi dengan jumlah industri yang besar. Berdasarkan data tahun

2007 menunjukkan bahwa jumlah populasi UMKM mencapai 49,84 juta unit

usaha atau 99,99 persen terhadap total unit usaha di Indonesia. Kedua, potensinya

yang besar dalam penyerapan tenaga kerja. Sektor UMKM menyerap 91,75 juta

tenaga kerja atau 97,3 persen dari seluruh tenaga kerja di Indonesia. Hal ini dapat

dilihat dari Tabel 1.1.

Tabel 1.1 Jumlah Unit Usaha dan Penyerapan Tenaga Kerja Usaha Kecil

Menengah (UKM) dan Usaha Besar (UB)

2006* 2007** UKM UB UKM UB Unit Usaha (unit) 48.779.151 4.398 49.840.489 4.527 Tenaga Kerja (orang) 89.547.762 2.445.595 91.752.318 2.520.707

*Angka Sementara **Angka Sangat Sementara Sumber : Badan Pusat Statistik, 2008

Peran UMKM yang ketiga, yakni kontribusi kegiatan ekonomi UMKM

terhadap Produk Domestik Bruto (PDB). Pada tahun 2007 total nilai PDB

Page 15: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN DAN ...repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/12627/H09gda.pdf · analisis faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan

3

Indonesia mencapai Rp 3.957,4 triliun, dimana UMKM memberikan kontribusi

sebesar Rp 2.121,3 triliun atau 53,6 persen dari total PDB Indonesia. Keempat,

Ekspor hasil produksi UKM selama tahun 2007 mencapai Rp 142,8 triliun atau 20

persen terhadap total ekspor nonmigas nasional sebesar Rp 713,4 triliun. (Badan

Pusat Statisik, 2008)

Salah satu cara untuk meningkatkan dan mengembangkan peranan

UMKM dalam perekonomian nasional adalah dengan pemberian kredit kepada

sektor UMKM. Peran perbankan sebagai lembaga penyalur kredit sangatlah

penting. Dari tahun ke tahun, jumlah volume kredit UMKM terus mengalami

peningkatan. Namun demikian, rasio kredit UMKM yang bersifat produktif

(investasi dan modal kerja) terhadap kredit konsumsi terus mengalami penurunan.

Sehingga dapat disimpulkan bahwa kenaikan volume kredit UMKM lebih

disebabkan kepada kenaikan penyaluran kredit konsumsi. Kondisi seperti ini

menandakan bahwa sebenarnya pertumbuhan UMKM pada sektor riil tidak

sebesar pertumbuhan pada penyaluran kredit UMKM. Walaupun ada beberapa

argumen bahwa kredit konsumsi pada akhirnya akan memajukan produktivitas.

Penyaluran kredit perbankan, termasuk kredit UMKM dipengaruhi oleh

beberapa faktor, baik dalam sisi permintaan maupun penawaran. Faktor-faktor

seperti kualitas nasabah, suku bunga kredit, dan risiko berusaha dapat

mempengaruhi penyaluran kredit dari sisi permintaan.

Page 16: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN DAN ...repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/12627/H09gda.pdf · analisis faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan

4

Sumber : Bank Indonesia, 2005-2008

Gambar 1.2. Rasio Kredit Produktif-Konsumtif Sektor UMKM

Sedangkan dari sisi penawaran, besarnya jumlah kredit dapat dipengaruhi

oleh faktor internal perbankan (seperti kecukupan modal, kredit bermasalah, dan

kualitas aset) dan juga faktor eksternal seperti tingginya resiko kredit.

1.2 Perumusan Masalah

Sektor Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) mempunyai peranan

yang penting bagi perekonomian Indonesia. Ketersediaan permodalan adalah

salah satu unsur yang sangat vital untuk mendorong pertumbuhan UMKM.

Namun, akses sektor ini terhadap kredit perbankan masih rendah. Hal ini dapat

dilihat dari share kredit perbankan untuk UMKM hanya berkisar di angka 50

persen. Seperti disajikan oleh Tabel 1.2.

Dari tabel 1.2 diketahui bahwa share terbesar pada tahun 2006 yaitu 52,26

persen. Pada tahun-tahun selanjutnya bahkan share kredit untuk UMKM terus

100

150

200

250

300

350

Rp

trili

un

investasi+modal kerjakonsumsi

Page 17: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN DAN ...repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/12627/H09gda.pdf · analisis faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan

5

mengalami penurunan. Pada tahun 2007 dan 2008 share kredit untuk UMKM

berturut-turut hanya sebesar 51,47 persen dan 49,61 persen.

Tabel 1.2 Share kredit perbankan untuk sektor UMKM (Rp miliar)

Tahun Total Kredit Kredit UMKM Share (%)

2005 7.600.305 3.791.495 49.89 2006 8.663.779 4.527.414 52.26 2007 10.438.095 5.372.293 51.47 2008 13.881.954 6.886.332 49.61

Sumber: Bank Indonesia, 2005-2008

Sebenarnya, potensi kredit untuk sektor UMKM masih besar mengingat

unit usaha UMKM yang mencapai 99 persen dari total usaha di Indonesia.

Namun, akses UMKM yang terbatas terhadap kredit perbankan menghambat

potensi tersebut sehingga tidak semua UMKM mendapatkan fasilitas kredit.

Keterbatasan akses tersebut terjadi karena beberapa hal, seperti kurangnya

informasi mengenai UMKM yang potensial, tingginya suku bunga, biaya

transaksi yang tinggi per nasabah, dan adanya anggapan akan lemahnya UMKM

itu sendiri dalam hal SDM, permodalan, teknologi, manajemen, pemasaran

sehingga UMKM tersebut tidak bankable atau kurang layak untuk diberikan

kredit.

Untuk memperbesar akses UMKM terhadap kredit perbankan, perlu

adanya upaya-upaya dari sisi permintaan dan juga penawaran. Dari sisi

permintaan, selain perbaikan kualitas SDM, permodalan, teknologi, manajemen

dan pemasaran, keadaan makroekonomi juga turut berpengaruh terhadap

permintaan kredit UMKM. Keadaan perekonomian Indonesia yang tumbuh secara

Page 18: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN DAN ...repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/12627/H09gda.pdf · analisis faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan

6

stabil dapat meningkatkan kinerja UMKM sehingga akses mereka terhadap kredit

perbankan juga semakin besar.

Selain upaya dari sisi permintaan di atas, upaya dari faktor penawaran juga

tidak kalah penting. Perbaikan kondisi internal perbankan seperti peningkatan

rasio Loan to Deposit Ratio (LDR) dan rendahnya kredit macet dapat

meningkatkan penawaran kredit perbankan, termasuk kredit UMKM. Kebijakan

pemerintah yang pro UMKM, seperti Kredit Usaha Rakyat (KUR) juga dapat

meningkatkan akses permodalan UMKM. Selain itu, kebijakan Bank Indonesia

melalui instrumen suku bunga SBI yang rendah diharapkan diikuti juga oleh

kredit perbankan, karena seperti diketahui tingginya suku bunga menghambat

penyaluran kredit, termasuk kredit UMKM

Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan beberapa perumusan

masalah dari penelitian ini, yaitu :

1. Faktor apa saja yang mempengaruhi permintaan kredit UMKM di Indonesia?

2. Faktor apa saja yang mempengaruhi penawaran kredit UMKM di Indonesia?

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan uraian perumusan masalah diatas, maka terdapat tujuan dari

penelitian ini antara lain :

1. Menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan kredit UMKM di

Indonesia.

2. Menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi penawaran kredit UMKM di

Indonesia.

Page 19: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN DAN ...repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/12627/H09gda.pdf · analisis faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan

7

1.4 Manfaat Penelitian

1. Sebagai informasi bagi pemerintah, khususnya kementerian negara koperasi

dan usaha kecil menengah dalam rangka pemberdayaan UMKM di Indonesia

2. Memberikan masukan, baik kepada sektor perbankan maupun sektor UMKM

untuk memajukan sektor UMKM di Indonesia.

3. Sebagai bahan informasi, perbandingan, dan masukan bagi masyarakat tentang

kredit UMKM, khususnya kalangan akademisi dalam penelitian-penelitian

selanjutnya.

1.5 Ruang Lingkup Penelitian

Penelitian ini difokuskan untuk meneliti faktor-faktor yang mempengaruhi

permintaan dan penawaran kredit UMKM pada bank-bank umum di Indonesia

antara bulan Januari 2005 hingga Desember 2008. Metode analisis dalam

penelitian ini menggunakan Two Stage Least Square (2SLS). Variabel yang

dianggap berpengaruh pada sisi permintaan meliputi suku bunga kredit perbankan,

Gross Domestic Product (GDP), inflasi dan nilai tukar rupiah terhadap US dolar.

Sedangkan variabel yang dianggap berpengaruh pada sisi penawaran meliputi

suku bunga kredit perbankan, dana pihak ketiga (DPK), Capital Adequacy Ratio

(CAR), Loan to Deposit Ratio (LDR), dan Non Performing Loans (NPL).

Page 20: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN DAN ...repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/12627/H09gda.pdf · analisis faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan

II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Kredit

2.1.1 Pengertian Kredit

Menurut Undang-undang Nomor 7 Tahun 1992, yang dimaksud dengan

kredit adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu,

berdasarkan kesepakatan pinjam-meminjam antara Bank dengan pihak lain yang

mewajibkan pihak peminjam untuk melunasi utangnya setelah jangka waktu

tertentu dengan pemberian bunga, imbalan, atau hasil pembagian hasil

keuntungan.

2.1.2 Prinsip-prinsip Kredit

Prinsip-prinsip kredit yang dikenal dengan 5C dijelaskan sebagai berikut

(Kasmir, 2004) :

1. Character, yaitu sifat atau watak calon debitur, hal ini bertujuan memberikan

keyakinan kepada pihak perbankan bahwa sifat dari orang-orang yang akan

diberikan kredit dapat dipercaya.

2. Capacity, yaitu kemampuan calon debitur dalam membayar kredit yang

dihubungkan dengan kemampuan calon debitur tersebut dalam mengelola

bisnis serta kemampuannya mengelola keuntungan.

3. Capital, yaitu sumber-sumber pembiayaan yang dimilki calon debitur dalam

usaha yang dilakukannya.

4. Collateral, yaitu jaminan yang diberikan calon debitur yang bersifat fisik

maupun non fisik. Jaminan yang diberikan dianjurkan melebihi jumlah kredit

yang diberikan.

Page 21: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN DAN ...repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/12627/H09gda.pdf · analisis faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan

9

5. Condition, yaitu penilaian kredit yang mempertimbangkan kondisi sekarang

dan masa yang akan datang.

2.1.3 Jenis-jenis Kredit

Jenis-jenis kredit dibedakan sebagai berikut :

1. Berdasarkan tujuan penggunaan

Menurut Dendawijaya (2005), kredit dibedakan menjadi tiga macam

berdasarkan tujuan penggunaannya. Pertama adalah kredit investasi, yaitu kredit

yang diberikan kepada nasabah kredit (debitur) untuk membiayai kepentingan

barang modal (investasi). Kedua, adalah kredit modal kerja, yaitu kredit yang

diberikan kepada nasabah kredit (debitur) untuk membiayai kebutuhan modal

kerja perusahaan debitur. Dan yang terakhir, adalah kredit konsumsi, yaitu

fasilitas kredit yang diberikan kepada debitur untuk keperluan pembelian barang-

barang konsumsi yang diperlukan debitur.

2. Berdasarkan jangka waktu

Djinarto (2000) membedakan kredit berdasarkan jangka waktu menjadi

tiga macam. Pertama adalah kredit jangka pendek, yaitu kredit dengan rentang

waktu maksimal satu tahun. Kedua adalah kredit jangka menengah, yaitu kredit

dengan rentang waktu antara 1-3 tahun. Sedangkan yang ketiga adalah kredit

jangka panjang, yaitu kredit dengan rentang waktu minimal tiga tahun.

3. Berdasarkan segmentasi

Berdasarkan keterangan Bank Indonesia (2008), segmentasi kredit UMKM

dibedakan menjadi tiga macam. Pertama adalah kredit mikro, yaitu kredit dengan

pemberian maksimal Rp 50 juta. Kedua adalah kredit kecil, yaitu kredit dengan

Page 22: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN DAN ...repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/12627/H09gda.pdf · analisis faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan

10

pemberian antara Rp 50 hingga Rp 500 juta. Terakhir, adalah kredit menengah,

yaitu kredit dengan pemberian antara Rp 500 juta hingga Rp 5 miliar.

2.2 Bank

Sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998

tentang Perbankan, yang dimaksud dengan bank adalah badan usaha yang

menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkan

dana tersebut kembali kepada masyarakat dalam bentuk kredit atau bentuk-bentuk

lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak. Dengan demikian,

bank merupakan bagian dari lembaga keuangan yang memiliki fungsi

intermediasi yang menjembatani kepentingan pihak yang kelebihan dana

(penyimpan dana atau kreditor) dan pihak yang membutuhkan dana (peminjam

dana atau debitor). Pihak-pihak yang kelebihan dana, baik perseorangan, badan

usaha, yayasan, maupun lembaga pemerintah dapat menyimpan kelebihan

dananya di bank dalam bentuk rekening giro, tabungan, ataupun deposito

berjangka sesuai dengan kebutuhan dan preferensinya (Suseno dan Abdullah,

2004). Sementara itu pihak-pihak yang kekurangan dan membutuhkan dana akan

mengajukan pinjaman atau kredit kepada bank.

Apabila dilihat dari fungsinya menurut Undang-Undang Nomor 10 Tahun

1998, Bank terdiri dari Bank Umum dan Bank Perkreditan Rakyat.

1. Bank umum adalah bank yang menjalankan kegiatan usaha secara

konvensional dan atau berdasarkan prinsip syariah yang dalam kegiatannya

memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran. Sifat jasa yang diberikan

adalah umum, dalam arti dapat memberikan seluruh jasa perbankan yang ada.

Page 23: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN DAN ...repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/12627/H09gda.pdf · analisis faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan

11

Begitu juga dengan wilayah operasinya yang dapat dilakukan di seluruh

wilayah Indonesia, bahkan luar negeri (cabang).

2. Bank Perkreditan Rakyat adalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha

secara konvensional atau berdasarkan prinsip syariah yang dalam kegiatannya

tidak memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran

2.3 Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah

Definisi mengenai usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) masih

belum seragam antar satu institusi dengan institusi yang lain. Berikut ini

dijelaskan definisi UMKM dari masing-masing institusi.

1. Badan Pusat Statistik

Badan Pusat Statistik mendefinisikan UMKM berdasarkan ukuran

ketenagakerjaan. Usaha mikro adalah usaha yang mempekerjakan lima orang

termasuk pekerja keluarga yang tidak dibayar. Usaha kecil apabila

mempekerjakan 5 sampai 10 orang, dan usaha menengah apabila mempekerjakan

20 sampai 99 orang.

2. Bank Indonesia

Bank Indonesia mendefinisikan UMKM dengan dua kriteria. Kriteria yang

pertama berdasarkan aset, omset, dan badan hukum. Yang disebut usaha mikro

adalah usaha yang dilakukan orang miskin atau hampir miskin, milik keluarga,

sumber daya lokal dan teknologi sederhana. Lapangan usaha mudah dimasuki dan

keluar. Sedangkan usaha kecil adalah usaha yang memiliki aset hingga Rp 200

juta di luar tanah dan bangunan dengan omset Rp 1 miliar. Lalu disebut usaha

menengah apabila beromset Rp 3 miliar, yang terbagi dalam dua jenis, yaitu

Page 24: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN DAN ...repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/12627/H09gda.pdf · analisis faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan

12

industri bukan manufaktur dengan aset hingga Rp 600 juta diluar tanah dan

bangunan serta industri manufaktur dengan aset hingga Rp 5 miliar.

Kriteria yang kedua berdasarkan kredit yang diterima oleh pengusaha.

Usaha mikro adalah usaha yang dapat menerima kredit hingga Rp 50 juta.

Sedangkan usaha kecil adalah usaha yang dapat menerima kredit mulai dari Rp 50

juta hingga Rp 500 juta. Lalu usaha menengah adalah usaha yang dapat menerima

kredit dari Rp 500 juta hingga Rp 5 miliar.

3. Bank Dunia

Menurut Bank Dunia, usaha mikro adalah kegiatan usaha yang

menggunakan pekerja hingga 20 orang. Sedangkan usaha kecil dan menengah

(UKM) adalah perusahaan yang menggunakan tenaga kerja di atas 20 orang

dengan aset di luar tanah dan bangunan hingga US$ 500 ribu.

4. Undang-undang Nomor 20 Tahun 2008 tentang UMKM

Definisi UMKM yang terdapat di dalam Undang-undang Nomor 20 Tahun

2008 merupakan definisi UMKM yang terbaru di Indonesia, menggantikan

definisi UMKM yang lama, yaitu Undang-undang Nomor 9 Tahun 1995. Definisi

usaha mikro, kecil dan menengah dijelaskan satu persatu berikut ini.

Usaha mikro adalah usaha produktif milik orang perorangan dan/atau

badan usaha perorangan yang memiliki kriteria sebagai berikut:

a. memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp 50 juta tidak termasuk tanah dan

bangunan tempat usaha; atau

b. memiliki hasil penjualan tahunan paling banyak Rp 300 juta.

Page 25: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN DAN ...repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/12627/H09gda.pdf · analisis faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan

13

Usaha kecil adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang

dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak

perusahaan atau bukan cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi

bagian baik langsung maupun tidak langsung dari usaha menengah atau usaha

besar yang memenuhi kriteria Usaha Kecil sebagai berikut:

a. memiliki kekayaan bersih lebih dari Rp 50 juta sampai dengan paling banyak

Rp 500 juta, tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha; atau

b. memiliki hasil penjualan tahunan lebih dari Rp 300 juta sampai dengan paling

banyak Rp 2,5 miliar.

Usaha menengah adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri,

yang dilakukan oleh orang perseorangan atau badan usaha yang bukan merupakan

anak perusahaan atau cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi

bagian baik langsung maupun tidak langsung dengan Usaha Kecil atau usaha

besar dengan jumlah kekayaan bersih atau hasil penjualan tahunan sebagai

berikut:

a. memiliki kekayaan bersih lebih dari Rp 500 juta sampai dengan paling banyak

Rp 10 miliar tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha; atau

b. memiliki hasil penjualan tahunan lebih dari Rp 2,5 miliar sampai dengan

paling banyak Rp 50 miliar.

2.4 Permintaan dan Penawaran Kredit Perbankan

Keseimbangan kredit perbankan ditentukan oleh permintaan dan

penawaran kredit. Permintaan kredit akan ditentukan oleh suku bunga kredit dan

faktor-faktor lain seperti aktivitas perekonomian, kondisi internal debitur

Page 26: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN DAN ...repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/12627/H09gda.pdf · analisis faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan

14

(perusahaan), dan faktor non-ekonomi lainnya. (Armanto dalam Nuryakin dan

Warjiyo, 2006). Secara teori, suku bunga kredit berpengaruh negatif terhadap

permintaan kredit, ceteris paribus. Artinya kenaikan suku bunga akan

menurunkan jumlah kredit yang diminta sedangkan penurunan suku bunga akan

menaikkan jumlah kredit yang diminta. Sedangkan kondisi perekonomian yang

baik dan kondisi internal debitur yang sehat akan menaikkan permintaan kredit.

(Nuryakin dan Warjiyo, 2006)

Selain itu, permintaan kredit perbankan juga dipengaruhi oleh inflasi dan

nilai tukar. Secara teori, tingginya inflasi dan terdepresiasinya nilai tukar mata

uang domestik menyebabkan penurunan permintaan kredit perbankan.

Sedangkan dari sisi penawaran, Nuryakin dan Warjiyo (2006) juga

berpendapat bahwa besarnya jumlah kredit ditentukan oleh suku bunga kredit dan

faktor-faktor lain seperti karakteristik internal kreditur (bank), yang meliputi

kapasitas kredit (Dana Pihak Ketiga), efisiensi operasional (BOPO), kualitas aset

perbankan, permodalan, dan Non Performing Loans (NPL). Secara teori, suku

bunga kredit berhubungan positif dengan jumlah kredit yang ditawarkan, ceteris

paribus. Sementara itu, rendahnya efisiensi dan kualitas aset perbankan, tingginya

NPL, rendahnya modal dan kapasitas kredit akan menurunkan penawaran kredit.

2.5 Penelitian Terdahulu

Tabel 2.1 berisi beberapa penelitian terdahulu yang meneliti tentang kredit

perbankan di Indonesia, berikut dengan metode penelitian dan kesimpulan dari masing-

masing penelitian.

Page 27: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN DAN ...repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/12627/H09gda.pdf · analisis faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan

15

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu

Peneliti Judul/Topik Penelitian

Metode Penelitian

Kesimpulan

Agung, et al (2001)

Credit Crunch di Indonesia Setelah Krisis Fakta, Penyebab dan Implikasi Kebijakan

Maximum Likehood dan regresi panel data

Penawaran kredit perbankan dipengaruhi secara signifikan oleh kapasitas kredit, suku bunga kredit, rasio modal/aset, dan NPL. Dimana kapasitas kredit, suku bunga kredit dan rasio modal/aset mempunyai pengaruh yang positif, sedangkan NPL berpegaruh negatif. Sedangkan permintaan kredit perbankan dipengaruhi secara signifikan oleh output dan suku bunga kredit, dimana output berpengaruh positif dan suku bunga berpengaruh negatif.

Habibi (2004) Analisis

Permintaan dan Penawaran Kredit Perbankan (1994-2003)

VAR Penawaran kredit perbankan dipengaruhi secara positif dan signifikan oleh suku bunga dan rasio modal/aset. Sedangkan permintaan kredit dipengaruhi secara signifikan oleh output dan suku bunga kredit. Output mempengaruhi permintaan kredit secara positif, sedangkan suku bunga kredit mempengaruhi permintaan kredit secara negatif.

Meydianawathi (2007)

Analisis Perilaku Penawaran Kredit Perbankan Kepada Sektor UMKM di Indonesia (2002-2006)

OLS Pada tingkat signifikansi 10 persen,variabel DPK, CAR, dan ROA secara parsial menunjukkan pengaruh yang positif dan signifikan terhadap penawaran kredit investasi dan kredit modal kerja bank umum kepada sektor UMKM. Sebaliknya, NPL menunjukkan hubungan yang negatif dan signifikan terhadap penawaran

Page 28: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN DAN ...repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/12627/H09gda.pdf · analisis faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan

16

kedua jenis kredit tersebut.

Andriani (2008)

Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Penyaluran Kredit Mikro, Kecil dan Menengah di Indonesia

ECM Dalam jangka panjang penyaluran kredit mikro, kecil, dan menengah dipengaruhi secara signifikan oleh GDP, kapasitas kredit, suku bunga kredit dan NPL, dimana GDP berpengaruh positif sedangkan kapasitas kredit, suku bunga kredit, dan NPL berpengaruh negatif.

Pranita (2008) Analisis Permintaan dan Penawaran Kredit Investasi

2SLS Penawaran kredit investasi dipengaruhi secar positif oleh suku bunga kredit, ROA, dan LDR. Sedangkan permintaan kredit investasi dipengaruhi secara negatif oleh suku bunga kredit dan inflasi, dan juga dipengaruhi secara positif oleh GDP dan kredit investasi periode sebelumnya.

Wulandari (2008)

Fenomena Disintermediasi Perbankan Pasca Krisis dan Pengaruhnya terhadap Sektor Riil dan Pertumbuhan Ekonomi

Maximum Likehood dan OLS

Penawaran kredit perbankan dipengaruhi secara positif signifikan oleh kapasitas kredit, suku bunga kredit, dan rasio modal/aset serta dipengaruhi secara negatif signifikan oleh SBI dan NPL. Sedangkan permintaan kredit perbankan dipengaruhi secara positif signifikan oleh GDP dan IHSG serta dipengaruhi secara negatif signifikan oleh suku bunga kredit, inflasi, dan nilai tukar rupiah terhadap dolar.

Page 29: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN DAN ...repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/12627/H09gda.pdf · analisis faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan

III. KERANGKA PEMIKIRAN

3.1 Kerangka Pemikiran

Penelitian ini menggunakan pendekatan teori mikroekonomi klasik dimana

terdapat asumsi bahwa terjadi keseimbangan pada permintaan dan penawaran

kredit UMKM pada struktur pasar kredit.

r

S

r1 A

D

L1 L

Keterangan : r = tingkat suku bunga (persen)

L = jumlah kredit (rupiah)

Gambar 3.1 Kurva Keseimbangan Pasar Kredit UMKM

Gambar 3.1 menunjukkan keseimbangan pasar kredit pada titik A yang

berarti pasar kredit dalam keadaan pasar yang sempurna. Walaupun keadaan

sebenarnya keseimbangan ini sangat sulit terjadi karena adanya moral hazard dan

adverse selection. Pendekatan asumsi klasik diterapkan karena lebih sesuai

dengan tujuan penelitian.

Penelitian ini menggunakan beberapa variabel sebagai faktor-faktor yang

mempengaruhi penyaluran kredit UMKM baik dari sisi permintaan dan

Page 30: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN DAN ...repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/12627/H09gda.pdf · analisis faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan

18

penawaran. Faktor-faktor yang mempengaruhi penyaluran kredit UMKM dari

kedua sisi tersebut akan dijelaskan pada uraian berikut.

1. Suku Bunga Kredit Perbankan

Suku bunga kredit perbankan yang digunakan dalam penelitian ini adalah

suku bunga riil yang didapat dari rata-rata suku bunga kredit investasi, kredit

modal kerja, dan kredit konsumsi dikurangi dengan inflasi tahunan. Suku bunga

kredit perbankan mempunyai pengaruh terhadap penyaluran kredit baik dari sisi

permintaan maupun penawaran. Pada sisi permintaan suku bunga kredit

perbankan diharapkan mempunyai pengaruh yang negatif, sedangkan pada sisi

penawaran diharapkan mempunyai pengaruh yang positif.

2. Gross Domestic Product (GDP)

GDP adalah nilai pasar semua barang dan jasa akhir yang diproduksi

dalam perekonomian selama kurun waktu tertentu dan sering dianggap sebagai

ukuran terbaik dari kinerja perekonomian (Mankiw 2004). GDP meliputi

komponen-komponen seperti konsumsi rumah tangga, investasi swasta,

pengeluaran pemerintah, dan ekspor bersih, disimbolkan dengan rumus sebagai

berikut:

Y = C + I + G + ( X – M ) ............................(3.1)

Dimana: Y= Gross Domestic Product

C= Konsumsi rumah tangga

I = Investasi swasta

G= Pengeluaran Pemerintah

X= Ekspor

M= Impor

Page 31: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN DAN ...repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/12627/H09gda.pdf · analisis faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan

19

Pada penelitian ini, data GDP yang digunakan adalah data hasil interpolasi

dari kuartalan menjadi bulanan dengan metode cubic spline. Peningkatan pada

GDP berarti adanya peningkatan pada konsumsi dan investasi secara agregat,

sehingga berpengaruh positif pada permintaan kredit, termasuk kredit pada

sektor UMKM.

3. Inflasi

Inflasi termasuk variabel yang mempengaruhi posisi kredit UMKM dari

sisi permintaan. Inflasi yang tinggi akan membuat permintaan kredit UMKM

menurun. Selain karena inflasi yang tinggi berdampak pada menurunnya daya beli

masyarakat sehingga permintaan kredit konsumsi akan menurun pula. Mengingat

kredit sektor UMKM belakangan ini didominasi oleh kredit konsumsi, tentunya

hal ini akan berpengaruh terhadap permintaan kredit UMKM.

4. Nilai tukar rupiah terhadap US dolar

Terdepresiasinya nilai tukar rupiah terhadap mata uang asing seperti US

Dolar akan mengakibatkan turunnya permintaan kredit UMKM. Hal ini terjadi

karena terdepresiasinya nilai tukar rupiah menyebabkan harga barang, baik barang

konsumtif atau barang modal dalam negeri menjadi naik sehingga menurunkan

permintaan akan barang tersebut. Hal tersebut menyebabkan turunnya permintaan

kredit, termasuk pada sektor UMKM.

5. Dana Pihak Ketiga (DPK)

Dana Pihak Ketiga (DPK) adalah seluruh dana dari masyarakat luas yang

dihimpun oleh bank. Dalam UU Perbankan No. 10, Tahun 1998 dana yang

dihimpun bank umum dari masyarakat tersebut biasanya berbentuk simpanan giro

Page 32: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN DAN ...repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/12627/H09gda.pdf · analisis faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan

20

(demand deposit), simpanan tabungan (saving deposit), dan simpanan deposito

(time deposit). DPK diharapkan berpengaruh positif terhadap penawaran kredit

UMKM.

6. Capital Adequacy Ratio (CAR)

Capital Adequacy Ratio (CAR) adalah rasio yang menunjukkan tingkat

kecukupan modal suatu bank. Rumus perhitungan CAR (sesuai SE

No.6/23/DPNP tanggal 31 Mei 2004) adalah :

Modal CAR = × 100% ........... (3.2)

Aktiva Tertimbang Menurut Risiko

Ketentuan minimum CAR pada perbankan di Indonesia adalah sebesar 8

persen. Hal ini sesuai dengan ketetapan Basel Committe on Banking

Supervision (Suseno dan Abdullah, 2004). Semakin tinggi CAR sebuah bank,

maka semakin lancar pula kegiatan operasional bank yang pada akhirnya

diharapkan berpengaruh positif terhadap penawaran kredit UMKM.

7. Loan to Deposit Ratio (LDR)

Loan to Deposit Ratio (LDR) merupakan rasio kredit terhadap dana pihak

ketiga bank pada saat tertentu. Dalam prakteknya, rasio ini digunakan pula untuk

menggambarkan risiko likuiditas bank dalam hal antisipasi penarikan dana secara

mendadak dan besar-besaran oleh deposan (rush). Rumus perhitungan LDR

(sesuai SE No.6/23/DPNP tanggal 31 Mei 2004) adalah :

Kredit LDR = × 100% ............(3.3)

Dana Pihak Ketiga

Page 33: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN DAN ...repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/12627/H09gda.pdf · analisis faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan

21

LDR diharapkan mempunyai pengaruh yang positif terhadap penawaran kredit

UMKM.

8. Non Performing Loans (NPL)

NPL merupakan persentase jumlah kredit bermasalah (dengan kriteria

kurang lancar, diragukan, dan macet) terhadap total kredit yang dikeluarkan bank.

Dalam penelitian ini, data yang digunakan adalah data NPL gross, yakni tanpa

memperhitungkan penyisihan yang dibentuk untuk mengantisipasi risiko

kerugian. Data NPL masih berdasarkan kepada rasio NPL perbankan secara

keseluruhan, karena keterbatasan data NPL untuk sektor UMKM. NPL

mempunyai hubungan negatif dengan penawaran kredit UMKM.

Ga

Gambar 3.2 Kerangka Pemikiran

3.1 Hipotesis Penelitian

1. Permintaan kredit UMKM di Indonesia dipengaruhi oleh GDP secara positif

dan juga dipengaruhi secara negatif oleh suku bunga kredit perbankan, inflasi,

dan nilai tukar.

Variabel Makroekonomi

Suku Bunga

Kredit

Perbankan

Kondisi Internal Perbankan

-Gross Domestic Product

-Inflasi

-Nilai Tukar Rp/US$

-Dana Pihak Ketiga

-Capital Adequacy Ratio

-Loan to Deposit Ratio

-Non Performing Loans

Permintaan Kredit UMKM Penawaran Kredit UMKM

Permintaan = Penawaran

Page 34: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN DAN ...repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/12627/H09gda.pdf · analisis faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan

22

2. Penawaran kredit UMKM di Indonesia dipengaruhi secara negatif oleh Non

Performing Loans (NPL) dan dipengaruhi secara positif oleh suku bunga

kredit perbankan, Dana Pihak Ketiga (DPK), Capital Adequacy Ratio (CAR),

dan Loan to Deposit Ratio (LDR).

Page 35: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN DAN ...repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/12627/H09gda.pdf · analisis faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan

IV. METODE PENELITIAN

4.1 Jenis dan Sumber Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder time

series secara bulanan mulai dari Januari 2005 hingga Desember 2008 yang

meliputi data yang disajikan dalam Tabel 4.1. Analisis data dalam penelitian ini

menggunakan metode Two Stage Least Square (2SLS) sedangkan pengolahan

data menggunakan software e-views 4.

Tabel 4.1 Jenis dan Sumber Data.

Variabel Simbol Satuan Sumber

Kredit UMKM L Rp miliar Bank Indonesia

Suku bunga kredit R Persen Bank Indonesia

Gross Domestic Product GDP Rp miliar Badan Pusat Statistik

Inflasi Inf Persen Bank Indonesia

Nilai Tukar ER Rupiah Bank Indonesia

Dana Pihak Ketiga DPK Rp miliar Bank Indonesia

Capital Adequacy Ratio CAR Persen Bank Indonesia

Loan to Deposit Ratio LDR Persen Bank Indonesia

Non Performing Loans NPL Persen Bank Indonesia

4.2 Model Analisis

Model yang digunakan dalam penelitian ini bermula dari persamaan

identitas, yaitu keseimbangan antara permintaan dan penawaran kredit UMKM

LogLtD = LogLt

S = LogLt (4.1)

Dimana : LogLtD = Jumlah permintaan kredit UMKM (Rp miliar)

LogLtS = Jumlah penawaran kredit UMKM (Rp miliar)

LogLt = Jumlah aktual kredit UMKM (Rp miliar)

Page 36: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN DAN ...repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/12627/H09gda.pdf · analisis faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan

24

Selanjutnya, model dibagi dua menjadi model persamaan permintaan dan

persamaan kredit UMKM sebagai berikut.

1. Permintaan kredit UMKM

LogLtD = α0 + α1Rt + α2LogGDPt + α3INFt + α4LogER + εt (4.2)

2. Penawaran kredit UMKM

LogLtS = β0 + β1Rt + β2LogDPKt + β3CARt + β4LDRt + β5NPLt + εt (4.3)

Dimana : R = Suku bunga kredit perbankan (persen)

LogGDP = Gross Domestic Product (Rp miliar)

INF = Inflasi (persen)

LogER = Nilai tukar rupiah terhadap US dolar (rupiah)

LogDPK = Dana pihak ketiga (Rp miliar)

CAR = Capital Adequacy Ratio (persen)

LDR = Loan to Deposit Ratio (persen)

NPL = Non Performing Loans (persen)

t = periode waktu

ε = Error term

Adanya penambahan bilangan Logaritma (Log) pada variabel LtD, Lt

S,

GDP, ER dan DPK dimaksudkan untuk mengetahui elastisitas masing-masing

variabel dan juga untuk menyeragamkan semua variabel yang digunakan. Jika

LogLtD, LogLt

S dan R diasumsikan sebagai variabel tidak bebas, atau variabel

endogen, maka kedua model persamaan di atas termasuk dalam model persamaan

simultan, yaitu model dimana terdapat lebih dari satu variabel tidak bebas dan

Page 37: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN DAN ...repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/12627/H09gda.pdf · analisis faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan

25

lebih dari satu persamaan. Langkah pertama dari persamaan simultan adalah

dengan menetapkan variabel endogen dan variabel predetermined. Dalam

persamaan ini variabel LogLtD, LogLt

S dan R adalah variabel endogen, sedangkan

variabel LogGDP, INF, LogER, LogDPK, CAR, LDR, dan NPL adalah variabel

predetermined.

Selanjutnya, untuk mengetahui apakah persamaan simultan teridentifikasi

atau tidak, maka perlu adanya pengujian order condition dan rank condition.

Order condition adalah syarat perlu dari identifikasi. Order Condition bisa

dinyatakan bahwa “Dalam suatu model dari M persamaan simultan, agar suatu

persamaan diidentifikasikan, persamaan tadi harus tidak memasukkan sekurang-

kurangnya M - 1 variabel (endogen maupun predetermined) yang muncul dalam

model. Jika persamaan tadi tidak memasukkan tepat M - 1 variabel, persamaan

tadi disebut tepat diidentifikasikan. Jika persamaan tadi tidak memasukkan lebih

dari M - 1 variabel, persamaan tadi terlalu diidentifikasikan (Gujarati, 1995).”

Berdasarkan pernyataan di atas, setiap persamaan dalam penelitian ini

harus tidak memasukkan M - 1 = 1 variabel. Pada persamaan permintaan kredit

UMKM, variabel yang tidak dimasukkan ada lima. Sedangkan pada persamaan

penawaran kredit UMKM, variabel yang tidak dimasukkan ke dalam model ada

tiga. Sehingga dapat disimpulkan kedua persamaan di atas over identified.

Kondisi tadi merupakan kondisi yang diperlukan tapi tidak cukup untuk

identifikasi. Oleh karena itu, perlu dilakukan pengujian rank condition sebagai

syarat cukup yang dinyatakan bahwa “ Dalam suatu model M persamaan dalm M

variabel endogen, suatu persamaan diidentifikasikan jika dan hanya jika sekurang-

Page 38: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN DAN ...repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/12627/H09gda.pdf · analisis faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan

26

kurangnya satu penentu tidak nol dari ordo (M – 1)(M – 1) dapat dibentuk dari

koefisien variabel (baik endogen ataupun predetermined) yang tidak dimasukkan

dari persamaan tadi tetapi dimasukkan dalam persamaan lain dalam model

(Gujarati, 1995)”.

Kedua persamaan diatas pada pengujian rank condition juga over

identified, karena tingkat dari matriks A = M – 1 dengan asumsi α0, α1, α2, α3, β0,

β1, β2, β3, β4, dan β5 ≠ 0. Karena berdasarkan dua pengujian diatas kedua

persamaan simultan over identified, maka metode yang paling tepat untuk

mengestimasi persamaan di atas adalah dengan metode Two Stage Least Square

(2SLS).

Beberapa ciri khas metode 2SLS adalah sebagai berikut (Gujarati, 1995) :

1. Metode ini dapat diterapkan pada suatu persamaan individu dalam sistem

tanpa memperhitungkan persamaan lain secara langsung dalam sistem.

2. Dalam kasus overidentified, memberikan satu nilai estimasi untuk setiap

parameter.

3. Mudah untuk diterapkan karena hanya perlu mengetahui jumlah variabel

eksogen atau variabel predetermined total tanpa mengetahui variabel lain

mana pun dalam sistem.

4. Menyebabkan nilai estimasi Ordinary Least Square (OLS) dan 2SLS menjadi

sangat dekat jika nilai R2 dari regresi reduksi (regresi tahap 1) sangat tinggi.

Namun, jika R2 sangat rendah, maka taksiran 2SLS akan menjadi tidak berarti.

Page 39: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN DAN ...repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/12627/H09gda.pdf · analisis faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan

27

5. Memungkinkan untuk menyatakan kesalahan standar koefisien yang

diestimasi. Nilai estimasi koefisien struktural secara langsung diperoleh dari

tahap kedua regresi OLS. Hal ini tidak bisa dilakukan dengan OLS.

4.3 Evaluasi Model

Pengujian model permintaan dan penawaran tersebut dilakukan dengan

beberapa kriteria. Beberapa pengujian tersebut adalah pengujian kriteria ekonomi,

pengujian secara statistik, dan pengujian pelanggaran asumsi klasik.

Pengujian yang pertama yaitu kriteria ekonomi dengan melihat tanda dan

besaran pada nilai koefisien variabel-variabel pada proses estimasi. Apakah tanda

dan besaran tersebut sesuai dengan teori ekonomi.

Pengujian yang kedua adalah pengujian statistik, yaitu dengan uji t, uji F,

dan uji koefisien determinasi (R2) yang akan dijelaskan sebagai berikut :

1. Uji t atau uji parsial dilakukan untuk mengetahui tingkat signifikansi variabel-

variabel bebas yang digunakan dalam model. Hipotesa nol (H0 : βi = 0) artinya

nilai koefisien sama dengan nol dan hipotesa alternatif (H1 : βi ≠ 0) artinya

koefisien tidak sama dengan nol. H0 ditolak jika t-statistik lebih besar dari t-

tabel atau p-value lebih kecil dari nilai kritis (α). Artinya adalah secara parsial

variabel bebas berpengaruh nyata terhadap variabel terikat.

2. Uji F atau uji secara keseluruhan digunakan untuk mengetahui apakah model

penduga yang diajukan sudah layak untuk menduga parameter yang ada dalam

model. Hipotesa nol (H0 : β1 = β2 = βi = 0) dan hipotesa alternatif (H1 :

minimal ada satu βi ≠ 0). H0 ditolak jika F-statistik lebih besar dari F-tabel

atau p-value lebih kecil dari ilai kritis (α). Artinya adalah minimal terdapat

Page 40: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN DAN ...repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/12627/H09gda.pdf · analisis faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan

28

satu variabel bebas yang berpengaruh nyata terhadap variabel terikat sehingga

model layak digunakan.

3. Uji koefisien determinasi (R2) dilakukan untuk mengukur sampai sejauh mana

variasi keragaman variabel terikat yang dapat dijelaskan oleh variabel

bebasnya. Nilai R2 berkisar antara 0 sampai 1, semakin mendekati satu maka

semakin baik model yang digunakan.

Pengujian yang ketiga adalah pengujian pelanggaran asumsi klasik, yaitu

pengujian yang meliputi uji autokorelasi, dan heteroskedastisitas, dan normalitas.

Pengujian tersebut akan dijelaskan sebagai berikut :

1. Autokorelasi

Uji autokorelasi adalah kriteria yang menguji apakah terdapat hubungan

antara error term (t) periode tertentu dengan error term periode sebelumnya

(t-1). Gejala autokorelasi akan menyebabkan hasil estimasi regresi masih

bersifat tidak bias dan konsisten, namun menjadi tidak efisien.

Hipotesis : Ho : ρ = 0 (tidak ada gejala autokorelasi)

Hi : ρ ≠ 0 (ada gejala autokorelasi)

Cara mendeteksi autokorelasi dalam penelitian ini menggunakan Breusch-

Godfrey Serial Correlation LM Test. Jika probabilitas Obs*R-Squared lebih

besar dari taraf nyata maka terima Ho yang berarti tidak ditemukan gejala

autokorelasi pada model.

2. Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas digunakan untuk melihat apakah varians residual

bersifat homoskedastik atau konstan. Jika varians tidak bersifat konstan maka

Page 41: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN DAN ...repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/12627/H09gda.pdf · analisis faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan

29

timbul gejala heteroskedastisitas. Dengan adanya heteroskedastisitas akan

menyebabkan tidak efisiennya proses estimasi, sementara hasil estimasinya

sendiri masih konsisten dan tidak bias. Selain itu, gejala heteroskedastisitas

juga akan mengakibatkan uji t-statistik dan uji F-statistik menjadi tidak

berarti. Pengujian yang dapat dilakukan untuk mendeteksi apakah data yang

diamati terjadi heteroskedastisitas atau tidak yaitu dengan berbagai cara

seperti metode grafik, Park test, Glejser test, Spearman’s rank correlation

test, dan White-Heteroskedasticity test. Pada penelitian ini pendeteksian

heteroskedastisitas menggunakan White-Heteroskedasticity test.

Hipotesis : Ho : ρ = 0 (tidak ada gejala heteroskedastisitas)

Hi : ρ ≠ 0 (ada gejala heterostedastisitas)

Apabila nilai Obs*R-Squared lebih kecil dari taraf nyata maka tolak Ho yang

berarti terdapat gejala heteroskedastisitas dalam model.

3. Normalitas

Uji normalitas digunakan untuk memeriksa apakah error term mendekati

distribusi normal.

Hipotesis : Ho : error term terdistribusi normal

Hi : error term tidak terdistribusi normal

Pada software e-views 4.1, uji normalitas diaplikasikan dengan melakukan

deskriptif statistic test. Jika diperoleh nilai probabilitas Jarque Bera lebih

besar dari taraf nyata yang digunakan, maka terima Ho yang artinya model

tidak mempunyai masalah normalitas atau error term terdistribusi normal.

Page 42: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN DAN ...repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/12627/H09gda.pdf · analisis faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan

V. GAMBARAN UMUM

5.1 Perkembangan Volume Kredit UMKM

Besarnya volume kredit UMKM setiap tahun dalam penelitian terus

mengalami peningkatan. Pada tahun 2008, total kredit UMKM mencapai Rp

6.886.332 miliar atau tumbuh 28,18 persen dibanding 2007. Setiap tahunnya rata-

rata pertumbuhan kredit UMKM sebesar 24,97 persen. Namun, jika kita melihat

volume kredit UMKM dari jenis penggunaan, volume kredit konsumsi

mendominasi kredit di sektor ini. Pada tahun 2008, share kredit konsumsi

terhadap kredit UMKM total mencapai 51,89 persen. Peningkatannya pun cukup

signifikan. Setiap tahunnya rata-rata kredit konsumsi pada sektor UMKM tumbuh

28,17 persen, yang berarti pertumbuhannya melebihi rata-rata pertumbuhan kredit

UMKM total. Lain halnya dengan kredit investasi dan modal kerja, walaupun

setiap tahunnya dua jenis kredit produktif ini mengalami pertumbuhan, namun

pertumbuhannya tidak sebesar kredit konsumsi. Pertumbuhan kredit modal kerja

tiap tahunnya rata-rata sebesar 22,81 persen dengan share pada tahun 2008

sebesar 39,34 persen. Sedangkan kredit investasi merupakan jenis penggunaan

kredit UMKM dengan porsi yang paling kecil. Share terhadap kredit UMKM pada

tahun 2008 hanya sebesar 8,77 persen. Pertumbuhan tiap tahunnya pun rata-rata

hanya berkisar 17,82 persen.

Page 43: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN DAN ...repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/12627/H09gda.pdf · analisis faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan

31

Sumber: Bank Indonesia, 2005-2008

Gambar 5.1 Perkembangan Kredit UMKM

5.2 Perkembangan Variabel Perbankan

5.2.1 Suku Bunga Kredit Perbankan

Secara umum, perkembangan suku bunga pada semua sektor mempunyai

tren yang searah. Pada awal 2005, suku bunga kredit perbankan menunjukkan tren

yang stabil pada kisaran rata-rata 14 persen hingga pada saat pemerintah

memutuskan menaikkan harga BBM pada Oktober 2005 membuat suku bunga

meningkat dengan tajam. Suku bunga baru kembali turun pada pertengahan 2006

dan terus mengalami penurunan sampai pada bulan Mei 2008 rata-rata suku bunga

mencapai 13,65 persen. Namun keputusan pemerintah yang kembali menaikkan

harga BBM membuat suku bunga kredit kembali merangkak naik hingga rata-rata

mencapai 15,34 persen pada Desembar 2008.

Jika dilihat per sektor, nilai suku bunga kredit konsumsi selalu paling

tinggi dibandingkan dua suku bunga kredit yang lain. Hal ini terjadi karena kredit

050

100150200250300350400450500550600650

Rp

trili

un

kredit total umkmkredit inv umkmkredit mk umkmkredit kons umkm

Page 44: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN DAN ...repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/12627/H09gda.pdf · analisis faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan

32

konsumsi mempunyai tingkat permintaan yang tinggi dan tidak terlalu

berpengaruh terhadap besarnya suku bunga.

Sumber: Bank Indonesia, 2005-2008

Gambar 5.2 Perkembangan Suku Bunga Kredit Perbankan

5.2.2 Dana Pihak Ketiga

Secara umum Dana Pihak Ketiga (DPK) dari waktu ke waktu terus

mengalami peningkatan. Hal ini dapat dilihat dari tren grafik yang terus

meningkat. Titik terendah DPK berada di bulan Januari 2005 dengan level Rp

948,83 triliun. Sedangkan level tertinggi berada pada bulan Desember 2008

dengan total DPK mencapai Rp 1.753,29 triliun.

Jika dilihat dari komposisi DPK, deposito merupakan penyumbang DPK

terbesar dibanding giro dan tabungan. Pada Januari 2005, deposito berada di

tingkat Rp 418,08 triliun, atau sekitar 44 persen dari total DPK. Seiring

berjalannya waktu, deposito terus mengalami peningkatan hingga pada Desember

2008 mencapai Rp 824,70 triliun atau sekitar 47,03 persen dari total DPK.

12.0

13.0

14.0

15.0

16.0

17.0

18.0

19.0

pers

en (

%)

mdl kerjainvestasikonsumsirata-rata

Page 45: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN DAN ...repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/12627/H09gda.pdf · analisis faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan

33

Komposisi DPK yang lain, yaitu giro dan tabungan, jumlahnya tidak

sebesar deposito. Pada januari 2005, jumlah giro dan tabungan masing-masing

sebesar Rp 246,61 triliun dan Rp 285,37 triliun atau hanya menyumbang DPK

sebesar 25,95 persen dan 30,03 persen. Secara umum, giro dan tabungan juga

terus meningkat. Di akhir tahun 2008, jumlah giro dan tabungan masing-masing

sebesar Rp 430 triliun dan Rp 498,59 triliun dan menyumbang DPK sebesar 24,52

persen dan 28,44 persen

Sumber: Bank Indonesia, 2005-2008

Gambar 5.3 Perkembangan DPK Perbankan

5.2.3 Capital Adequacy Ratio

Capital Adequacy Ratio (CAR) mempunyai grafik yang berfluktuasi. Awal

2005 merupakan saat dimana CAR mencapai titik tertinggi yakni mencapai 22,35

persen dan terus mengalami penurunan hingga 18,45 persen pada Juli 2005.

Selanjutnya CAR kembali berfluktuasi dan mencapai titik puncak kedua setelah

Januari 2005, yaitu pada Februari 2007 yang mencapai 23,02 persen. Setelah itu,

0

200

400

600

800

1,000

1,200

1,400

1,600

1,800

Tri

liun

Rp

dpk

giro

deposito

tabungan

Page 46: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN DAN ...repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/12627/H09gda.pdf · analisis faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan

34

pergerakan CAR kembali berfluktuasi dengan kecenderungan menurun hingga

mencapai titik terendah di akhir periode penelitian yang mencapai 16,76 persen.

Sumber: Bank Indonesia, 2005-2008

Gambar 5.4 Perkembangan CAR Perbankan

5.2.4 Loan to Deposit Ratio

Grafik Loan to Deposit Ratio (LDR) mempunyai tren yang meningkat

seiring berjalannya waktu. Dimulai dari titik terendah pada Januari 2005 yang

sebesar 49,50 persen dan terus mengalami peningkatan hingga mencapai 79,02

persen di bulan Agustus 2008. Dalam tiga tahun terakhir, LDR perbankan di

Indonesia tumbuh cukup tinggi. Hal ini menandakan bahwa funsi intermediasi

perbankan di Indonesia sudah semakin baik. Namun, adanya krisis global

membuat LDR kembali turun ke level 74,58 persen pada akhir periode penelitian

di bulan Desember 2008.

16.00

17.00

18.00

19.00

20.00

21.00

22.00

23.00

24.00

pers

en (

%)

CAR

Page 47: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN DAN ...repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/12627/H09gda.pdf · analisis faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan

35

Sumber: Bank Indonesia, 2005-2008

Gambar 5.5 Perkembangan LDR Perbankan

5.2.5 Non Performing Loans

Perkembangan Non Performing Loans (NPL) pada awal 2005 cenderung

stabil pada kisaran 4 persen. Namun, isu kenaikan harga BBM oleh pemerintah

sangat mempengaruhi pergerakan NPL sehingga pada Agustus 2005 NPL

menyentuh 8.02 persen yang berarti meningkat hampir 100 persen dibanding

Maret 2005. Keputusan pemerintah untuk benar-benar menaikkan harga BBM

pada Oktober 2005 semakin menyulitkan para pelaku usaha. Hal ini terbukti dari

rasio NPL yang berada di kisaran 7-8 persen pasca kenaikan harga BBM. NPL

baru kembali berangsur turun di level 6,07 persen pada Desember 2006 dan terus

mengalami penurunan hingga 3,20 persen di akhir periode penelitian di bulan

Desember 2008.

45.00

50.00

55.00

60.00

65.00

70.00

75.00

80.00

pers

en (

%)

LDR

Page 48: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN DAN ...repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/12627/H09gda.pdf · analisis faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan

36

Sumber: Bank Indonesia, 2005-2008

Gambar 5.6 Perkembangan NPL Perbankan

5.3 Perkembangan Variabel Makroekonomi

5.3.1 Gross Domestic Product

Secara umum GDP riil Indonesia menunjukkan tren yang positif tiap

tahun. Pada kuartal pertama 2005 tercatat GDP riil Indonesia berada di tingkat Rp

426,61 triliun. Setahun kemudian pada kuartal yang sama di tahun 2006 GDP riil

Indonesia tercatat sebesar Rp 448,48 triliun, atau meningkat sebesar 5,13 persen.

Pada tahun-tahun selanjutnya, yakni pada 2007 dan 2008 masing-masing GDP riil

pada kuartal pertama mencapai Rp 475,53 triliun dan Rp 505,24 triliun.

Peningkatan ini terus berlanjut hingga kuartal ketiga tahun 2008, diman GDP riil

Indonesia mencapai Rp 538,57 triliun. Namun pada kuartal terakhir 2004 terjadi

penurunan GDP riil Indonesia menjadi Rp 518,93 triliun atau turun sebesar 3,65

persen.

3.00

4.00

5.00

6.00

7.00

8.00

9.00

pers

en (

%)

NPL

Page 49: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN DAN ...repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/12627/H09gda.pdf · analisis faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan

37

Sumber: Badan Pusat Statistik, 2005-2008

Gambar 5.7 Perkembangan GDP Riil Indonesia

5.3.2 Inflasi

Laju perkembangan inflasi di awal hingga pertengahan 2005 cukup stabil

yaitu pada level terendah pada kisaran 7-8 persen. Adanya kenaikan harga BBM

pada Oktober 2005 langsung berpengaruh signifikan terhadap inflasi dimana pada

bulan tersebut inflasi menembus angka 17.89 persen atau naik tajam dari bulan

sebelumnya pada angka 9.06 persen. Gejolak inflasi pasca kenaikan harga BBM

terus dirasakan hampir setahun kemudian. Pada September 2006 inflasi berada

pada tingkat 15.55 persen. Baru sebulan kemudian inflasi dapat lebih terkendali

dan berada di tingkat 6.29 persen. Semenjak saat itu inflasi kembali stabil di

kisaran 6 persen hingga pada Mei 2008 inflasi kembali menembus dua digit yaitu

di angka 10.38 persen dan terus berlanjut sampai akhir periode penelitian di bulan

Desember 2008 dimana inflasi di bulan ini mencaapai 11,06 persen. Hal ini tentu

tidak lepas dari kebijakan pemerintah yang kembali menaikkan harga BBM.

410

430

450

470

490

510

530

550

Rp.

tri

liun

GDP

Page 50: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN DAN ...repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/12627/H09gda.pdf · analisis faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan

38

Sumber: Bank Indonesia, 2005-2008

Gambar 5.8 Perkembangan Inflasi Indonesia

5.3.3 Nilai Tukar

Nilai tukar Rupiah terhadap dolar cenderung stabil di awal 2005. Nilai

tukar berada di kisaran Rp 9.000 hingga Rp 9.500. Hal ini memang menjadi

sasaran utama Bank Indonesia, yaitu menjaga dan memelihara kestabilan nilai

tukar rupiah. Naiknya harga BBM membuat rupiah terdepresiasi hingga menjadi

Rp 10.310 pada September 2005. Rupiah kembali stabil di awal 2006 dan terus

stabil di kisaran Rp 9.000-9.500 hingga pertengahan 2008. Namun krisis

keuangan global di akhir 2008 membuat Rupiah kembali terdepresiasi tajam

hingga mencapai titik terendah ke level Rp 12.151 di bulan November 2008.

Depresiasi mata uang pada saat krisis global ini dirasakan oleh hampir seluruh

mata uang dunia.

4.00

6.00

8.00

10.00

12.00

14.00

16.00

18.00

20.00

pers

en (

%)

inflasi

Page 51: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN DAN ...repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/12627/H09gda.pdf · analisis faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan

39

Sumber: Bank Indonesia, 2005-2008

Gambar 5.9 Perkembangan Nilai Tukar Rupiah Terhadap US$ Dolar

8000

8500

9000

9500

10000

10500

11000

11500

12000

12500

13000

nilai tukar

Page 52: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN DAN ...repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/12627/H09gda.pdf · analisis faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan

VI. HASIL DAN PEMBAHASAN

6.1 Pendugaan Model Permintaan

Hasil estimasi model permintaan kredit UMKM dengan metode Two Stage

Least Squares disajikan pada Tabel 6.1.

Tabel 6.1 Estimasi Permintaan Kredit UMKM

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. Ket.

C -1.861324 0.553813 -3.360926 0.0018 R -0.018953 0.003514 -5.394137 0.0000 *

GDP 1.679695 0.044818 37.47852 0.0000 * INF -0.016764 0.003170 -5.287733 0.0000 * ER 0.308276 0.051604 5.973897 0.0000 *

AR(4) -0.346594 0.173370 -1.999164 0.0528

R-squared 0.975369 Mean dependent var 8.392092 Adjusted R-squared 0.972129 S.D. dependent var 0.121573 S.E. of regression 0.020296 Sum squared resid 0.015654 F-statistic 301.0946 Durbin-Watson stat 1.468061 Prob(F-statistic) 0.000000

Keterangan: * = signifikan pada taraf 1 persen

Tabel 6.1 memperlihatkan bahwa nilai R-squared yang mencapai 0.97

berarti estimasi persamaan permintaan kredit UMKM dapat dijelaskan oleh

variabel-variabel dalam persamaan sebesar 97 persen, sedangkan sisanya

dijelaskan oleh faktor-faktor di luar persamaan persamaan permintaan. Uji

serempak yang dilakukan menunjukkan bahwa model penduga yang diajukan

sudah layak untuk menduga parameter yang ada dalam fungsi. Hal ini dapat

dilihat dari nilai probabilitas F-statistik yang lebih kecil dari taraf nyata 1 persen.

Adanya penambahan variabel AR(4) ke dalam persamaan dimaksudkan untuk

menghilangkan masalah autokorelasi yang biasa terjadi pada data time series.

Page 53: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN DAN ...repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/12627/H09gda.pdf · analisis faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan

41

Pengujian hipotesis penelitian dan analisis hasil estimasi akan dijelaskan

secara satu persatu sebagai berikut :

1. Suku bunga kredit perbankan (R)

Hasil estimasi koefisien suku bunga kredit perbankan sesuai dengan

hipotesis penelitian, yaitu berpengaruh negatif dan signifikan. Hal ini

mempertegas bahwa kebijakan penurunan suku bunga dapat meningkatkan gairah

para pelaku UMKM. Nilai koefisien sebesar -0.018953 berarti jika suku bunga

kredit naik sebesar 1 persen, maka jumlah permintaan kredit UMKM akan turun

sebesar 0.018953 persen. Sedangkan nilai t-statistik yang lebih kecil dari taraf

nyata 1 persen menunjukkan bahwa variabel suku bunga kredit perbankan

berpengaruh signifikan terhadap permintaan kredit UMKM.

2. Gross Domestic Product (GDP)

Hasil estimasi koefisien Gross Domestic Product (GDP) bernilai positif

yang berarti sesuai dengan hipotesis penelitian. Nilai t-stat yang lebih kecil dari

taraf nyata 1 persen menunjukkan variabel GDP berpengaruh signifikan terhadap

permintaan kredit UMKM. Nilai koefisien sebesar 1.679695 berarti jika GDP naik

sebesar 1 persen maka permintaan kredit UMKM juga akan meningkat sebesar

1,679695 persen.

3. Inflasi (Inf)

Hasil estimasi koefisen inflasi juga sesuai dengan apa yang diharapkan,

yaitu bernilai negatif. Nilai t-stat yang lebih kecil dari taraf nyata 1 persen

menunjukkan variabel inflasi berpengaruh signifikan terhadap permintaan kredit

UMKM. Nilai koefisien sebesar -0.016764 berarti jika inflasi naik sebesar 1

Page 54: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN DAN ...repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/12627/H09gda.pdf · analisis faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan

42

persen maka permintaan kredit UMKM akan menurun sebesar 0.016764 persen.

Hal ini menandakan bahwa inflasi yang rendah dan stabil diperlukan bagi pelaku

UMKM untuk menjaga kelancaran usahanya.

4. Nilai tukar (ER)

Berbeda dengan ketiga variabel di atas, hasil estimasi variabel nilai tukar

tidak sesuai dengan hipotesis penelitian, yaitu bernilai posisitf dan signifikan. Hal

ini berarti terdepresiasinya nilai tukar justru menambah permintaan kredit

UMKM. Adanya perbedaan dengan hipotesis penelitian mungkin karena sektor

UMKM tidak terlalu berpengaruh dengan fluktuasi nilai tukar. Sektor UMKM di

Indonesia mayoritas masih berskala nasional yang berarti kebutuhan inputnya

masih tersedia di dalam negeri sehingga tidak perlu mengimpor input dari luar

negeri. Berbeda dengan usaha besar yang banyak mengimpor input dari luar

negeri sehingga sangat bergantung pada kondisi nilai tukar rupiah. Pengalaman

krisis 1998 silam juga menunjukkan bahwa sektor UMKM tidak terlalu

dipengaruhi oleh pergerakan kurs. Nilai tukar pada saat krisis yang sempat

mencapai Rp 17.000 per US dolar tidak membuat sektor UMKM goyah. Bahkan

sektor ini mampu bertahan di tengah banyaknya usaha besar yang bangkrut

diterpa krisis.

6.2 Pendugaan Model Penawaran

Hasil estimasi model penawaran kredit UMKM dengan metode Two Stage

Least Squares disajikan pada Tabel 6.2. Nilai R-squared yang mencapai 0.98

berarti estimasi persamaan penawaran kredit UMKM dapat dijelaskan oleh

Page 55: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN DAN ...repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/12627/H09gda.pdf · analisis faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan

43

variabel-variabel dalam persamaan sebesar 98 persen, sedangkan sisanya

dijelaskan oleh faktor-faktor di luar persamaan persamaan penawaran.

Tabel 6.2 Estimasi Penawaran Kredit UMKM

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. Ket. C 1.911551 0.963050 1.984893 0.0546 R 0.000836 0.001134 0.736663 0.4660 **

DPK 0.661785 0.100326 6.596335 0.0000 * CAR -0.010777 0.002284 -4.718055 0.0000 * LDR 0.007471 0.000669 11.17260 0.0000 * NPL -0.011081 0.002667 -4.155453 0.0002 *

AR(4) -0.098141 0.158904 -0.617614 0.5406 R-squared 0.989074 Mean dependent var 8.392092 Adjusted R-squared 0.987302 S.D. dependent var 0.121573 S.E. of regression 0.013700 Sum squared resid 0.006944 F-statistic 558.2661 Durbin-Watson stat 1.099867 Prob(F-statistic) 0.000000 Keterangan: * = signifikan pada taraf 1 persen ** = tidak signifikan pada taraf 1 persen

Uji serempak yang dilakukan menunjukkan bahwa model penduga yang

diajukan sudah layak untuk menduga parameter yang ada dalam fungsi. Hal ini

dapat dilihat dari nilai probabilitas F-statistik yang lebih kecil dari taraf nyata 1

persen. Adanya penambahan variabel AR(4) ke dalam persamaan dimaksudkan

untuk menghilangkan masalah autokorelasi yang biasa terjadi pada data time

series.

Pengujian hipotesis penelitian dan analisis hasil estimasi akan dijelaskan

secara satu persatu sebagai berikut :

1. Suku bunga kredit perbankan (R)

Hasil estimasi koefisien suku bunga kredit perbankan sesuai dengan

hipotesis penelitian, yaitu bernilai positif. Namun, jika dilihat dari t-statistik yang

lebih besar dari taraf nyata 1 persen membuat perubahan pada suku bunga kredit

Page 56: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN DAN ...repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/12627/H09gda.pdf · analisis faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan

44

perbankan tidak berpengaruh secara signifikan terhadap penawaran kredit

UMKM. Hal ini mungkin terjadi karena saat ini pemerintah sedang gencar

melaksanakan kredit bagi sektor UMKM seperti adanya kredit usaha rakyat.

Adanya program ini membuat perbankan dituntut untuk memberikan kredit yang

lebih besar kepada sektor UMKM sehingga pada tingkat suku bunga berapapun

perbankan akan menawarkan kredit UMKM lebih banyak.

2. Dana Pihak Ketiga (DPK)

Hasil estimasi koefisien Dana Pihak Ketiga (DPK) sesuai dengan hipotesis

penelitian, yaitu berpengaruh positif dan signifikan. Nilai koefisien sebesar

0.661785 berarti jika DPK naik sebesar 1 persen, maka jumlah penawaran kredit

UMKM akan meningkat sebesar 0.661785 persen. Sedangkan nilai t-statistik yang

lebih kecil dari taraf nyata 1 persen menunjukkan bahwa variabel DPK

berpengaruh signifikan terhadap penawaran kredit UMKM. Hal ini membuktikan

bahwa DPK merupakan sumber dana bagi perbankan untuk membiayai kredit,

termasuk kredit UMKM.

3. Capital Adequacy Ratio (CAR)

Hasil estimasi Capital Adequacy Ratio (CAR) tidak sesuai dengan

hipotesis, yaitu bernilai negatif dan signifikan. Koefisien yang bernilai negatif

artinya semakin besar tingkat permodalan yang diwakilkan oleh CAR, maka

semakin kecil penawaran kredit UMKM yang dilakukan oleh perbankan. Hal ini

bisa terjadi karena perbankan menjaga permodalannya agar tetap berada di atas

CAR minimum sebesar 8 persen sehingga cenderung menahan dananya untuk

memenuhi kebutuhan CAR minimum terlebih dahulu. Penelitian Nuryakin dan

Page 57: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN DAN ...repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/12627/H09gda.pdf · analisis faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan

45

Warjiyo (2006) juga menyimpulkan bahwa CAR berkorelasi negatif dengan

penawaran kredit karena CAR mempersempit ruang bank dalam menawarkan

kreditnya.

4. Loan to Deposit Ratio (LDR)

Hasil estimasi koefisien Loan to Deposit Ratio (LDR) bernilai positif yang

berarti sesuai dengan hipotesis penelitian. Nilai t-stat yang lebih kecil dari taraf

nyata 1 persen menunjukkan variabel LDR berpengaruh signifikan terhadap

penawaran kredit UMKM. Nilai koefisien sebesar 0.007471 berarti jika LDR naik

sebesar 1 persen maka penawaran kredit UMKM juga akan meningkat sebesar

0.007471 persen. Hasil estimasi ini menandakan bahwa penawaran kredit semakin

meningkat seiring dengan meningkatnya LDR. Hal ini juga menandakan bahwa

fungsi intermediasi perbankan semakin membaik.

5. Non Performing Loans (NPL)

Hasil estimasi koefisen Non Performing Loans (NPL) juga sesuai dengan

apa yang diharapkan, yaitu bernilai negatif. Nilai t-stat yang lebih kecil dari taraf

nyata 1 persen menunjukkan variabel NPL berpengaruh signifikan terhadap

penawaran kredit UMKM. Nilai koefisien sebesar -0.011081 berarti jika NPL

turun sebesar 1 persen maka permintaan kredit UMKM akan meningkat sebesar

0.011081 persen. Hasil estimasi di atas menunjukkan bahwa NPL yang rendah

merupakan rangsangan bagi dunia perbankan untuk lebih meningkatkan

penawaran kreditnya, termasuk kredit UMKM.

Page 58: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN DAN ...repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/12627/H09gda.pdf · analisis faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan

46

6.3 Hasil Uji Pelanggaran Asumsi Klasik

Uji pelanggaran asumsi klasik pada persamaan permintaan dan penawaran

bertujuan untuk mengetahui masalah yang biasa terjadi pada metode regresi

sederhana. Jika persamaan permintaan dan penawaran yang digunakan bebas dari

masalah-masalah autokorelasi, heteroskedastisitas, dan normalitas, maka metode

yang digunakan dapat diterima keabsahannya.

6.3.1 Hasil Uji Autokorelasi

Hasil uji autokorelasi pada persamaan permintaan dan persamaan

penawaran menggunakan Breusch-Godfrey Serial Correlation Test dapat dilihat

pada tabel 6.3.

Tabel 6.3 Hasil Uji Autokorelasi

Persamaan Permintaan Persamaan Penawaran

Obs*R-squared 5.508679 Obs*R-squared 7.492740

Probability 0.063651 Probability 0.023603

Sumber: Lampiran 3 dan Lampiran 7

Tabel 6.3 menyajikan nilai uji autokorelasi yang dilakukan pada model

persamaan permintaan dan penawaran yang digunakan dalam penelitian. Hasil uji

memperlihatkan nilai probabilitas Obs*Squared pada Breusch-Godfrey Serial

Correlation Test masing-masing sebesar 0.063651 dan 0.023603. Nilai tersebut

lebih besar dari taraf nyata 1 persen yang digunakan sehingga model terbebas dari

masalah autokorelasi.

Page 59: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN DAN ...repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/12627/H09gda.pdf · analisis faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan

47

6.3.2 Hasil Uji Heteroskedastisitas

Untuk uji heteroskedastisitas dalam persamaan permitaan dan penawaran

ini menggunakan White Heteroskedasticity Test yang dapat dilihat dari tabel 6.4.

Tabel 6.4 Hasil Uji Heteroskedastisitas

Persamaan Permintaan Persamaan Penawaran

Obs*R-squared 26.06690 Obs*R-squared 33.42449

Probability 0.025385 Probability 0.030292

Sumber: Lampiran 4 dan Lampiran 8

Nilai probabilitas Obs*Squared masing-masing sebesar 0.025385 dan

0.030292 menunjukkan bahwa baik dalam persamaan permintaan maupun

penawaran tidak terdapat masalah heteroskedastisitas karena nilai probabilitas

Obs*R-squared yang lebih besar dari taraf nyata 1 persen.

6.3.3 Hasil Uji Normalitas

Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui kenormalan distribusi error

term. Hasil uji normalitas ditujukkan oleh tabel 6.7 dan 6.8.

Tabel 6.5 Hasil Uji Normalitas

Persamaan Permintaan Persamaan Penawaran

Jarque-Bera 2.938451 Jarque-Bera 0.349778

Probability 0.230104 Probability 0.839550

Hasil uji normalitas memperlihatkan nilai probabilitas Jarque-Bera dari

persamaan permintaan dan penawaran masing-masing sebesar 0.230104 dan

0.839560. Nilai probabilitas Jarque-Bera yang lebih besar dari taraf nyata 1

persen yang digunakan mengindikasikan bahwa dalam model permintaan dan

penawaran yang digunakan memiliki error term yang terdistribusi normal.

Page 60: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN DAN ...repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/12627/H09gda.pdf · analisis faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan

VII. KESIMPULAN DAN SARAN

7.1 Kesimpulan

1. Permintaan kredit UMKM dipengaruhi secara positif dan signifikan oleh GDP

dan dipengaruhi secara negatif dan signifikan oleh suku bunga kredit

perbankan dan inflasi. Pengaruh ketiga variabel tersebut sesuai dengan teori

yang ada. Namun, variabel nilai tukar yang mempengaruhi permintaan kredit

UMKM secara positif dan signifikan tidak sesuai dengan hipotesis karena

fluktuasi nilai tukar tidak terlalu berpengaruh pada kinerja UMKM.

2. Penawaran kredit UMKM dipengaruhi secara positif dan signifikan oleh DPK

dan LDR. Penawaran kredit UMKM juga dipengaruhi secara negatif dan

signifikan oleh CAR dan NPL. Variabel CAR tidak sesuai dengan teori karena

CAR mempersempit ruang bank dalam menawarkan kreditnya. Sedangkan

suku bunga kredit perbankan pengaruhnya tidak signifikan terhadap

penawaran kredit UMKM.

7.2 Saran

1. Kondisi makroekonomi Indonesia, seperti GDP dan inflasi terbukti ikut

mempengaruhi permintaan kredit UMKM. Untuk itu pemerintah berkewajiban

menjaga pertumbuhan GDP dan Bank Indonesia selaku otoritas moneter

bertugas menjaga inflasi yang rendah dan stabil untuk meningkatkan

permintaan kredit UMKM.

2. Mengingat kondisi internal bank seperti DPK, CAR, LDR, dan NPL

mempengaruhi penawaran kredit UMKM, maka peningkatan kinerja

Page 61: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN DAN ...repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/12627/H09gda.pdf · analisis faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan

49

perbankan akan meningkatkan penawaran kredit UMKM sehingga fungsi

intermediasi perbankan akan berjalan lebih baik.

3. Untuk studi lebih lanjut, dapat menggunakan data panel yang meliputi seluruh

bank umum di Indonesia agar dapat menganalisis lebih rinci pengaruh satu

persatu bank umum terhadap penyaluran kredit UMKM.

Page 62: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN DAN ...repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/12627/H09gda.pdf · analisis faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan

DAFTAR PUSTAKA

Agung, Juda, B. Kusmiarso, B. Pramono, Erwin. H, A. Prasmuko, dan N. J. Prastowo. 2001. Credit Crunch di Indonesia Setelah Krisis: Fakta, Penyebab dan Implikasi Kebijakan. Jurnal Ekonomi dan Moneter Bank Indonesia.

Andriani, Septi. 2008. Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Penyaluran Kredit Mikro, Kecil dan Menengah di Indonesia [skripsi]. Fakultas Ekonomi dan Manajemen Institut Pertanian Bogor.

Badan Pusat Statistik, 2008. Berita Resmi Statistik No 28/05/Th XI, 30 Mei 2008. www.bps.go.id

Bank Indonesia, 2008. Statistik Perbankan Indonesia 2004-2008. Direktorat Perizinan dan Informasi Perbankan. www.bi.go.id

Dendawijaya, Lukman. 2005. Manajemen Perbankan. Ghalia Indonesia, Jakarta.

Djinarto, Bambang. 2000. Banking Asset Liability Management. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.

Gujarati, Damodar. 1995. Basic Economterics. Alih bahasa: Sumarno Zain. Penerbit Erlangga, Jakarta.

Habibi, Khalid. 2004. Analisis Permintaan dan Penawaran Kredit Perbankan di Indonesia [skripsi]. Fakultas Ekonomi dan Manajemen Institut Pertanian Bogor.

Kasmir. 2004. Manajemen Perbankan. PT Raja Grafindo Persada, Jakarta.

Mankiw, N. Gregory. 2004. Teori Makroekonometri Edisi Kelima. Penerbit Erlangga, Jakarta.

Meydianawati, Luh Gede. 2007. Analisis Perilaku Penawaran Kredit Perbankan Kepada Sektor UMKM di Indonesia (2002-2006). Jurnal Studi Ekonomi Jurusan Ekonomi Universitas Udayana.

Nuryakin, Chaikal dan P. Warjiyo. 2006. Perilaku Penawaran Kredit Bank di Indonesia: Kasus Pasar Oligopoli Periode Januari 2001-Juli 2005). Jurnal Ekonomi dan Moneter Bank Indonesia Oktober 2006.

Pranita, Ratih. 2008. Analisis Permintaan dan Penawaran Kredit Investasi. [skripsi]. Fakultas Ekonomi dan Manajemen Institut Pertanian Bogor.

Republik Indonesia. 1992. Undang-undang Nomor 7 Tahun 1992 tentang Kredit.

Page 63: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN DAN ...repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/12627/H09gda.pdf · analisis faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan

51

_______. 1998. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998 tentang Perbankan.

_______. 2008. Undang-undang Nomor 20 Tahun 2998, tentang Usaha mikro, Kecil, dan Menengah.

Suseno dan P. Abdullah. 2004. Kebijakan Perbankan dalam Bank Indonesia: Bank Sentral Republik Indonesia Sebuah Pengantar. Direktorat Pendidikan dan Studi Kebanksentralan Bank Indonesia.

Wulandari, Tatu Nia. 2008. Fenomena Disintermediasi Perbankan Pasca Krisis dan Pengaruhnya Terhadap Sektor Riil dan Pertumbuhan Ekonomi [skripsi]. Fakultas Ekonomi dan Manajemen Institut Pertanian Bogor.

Page 64: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN DAN ...repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/12627/H09gda.pdf · analisis faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan

LAMPIRAN

Page 65: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN DAN ...repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/12627/H09gda.pdf · analisis faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan

53

Lampiran 1. Data Penelitian di Indonesia tahun 2005-2008

Tahun R inf ER DPK CAR LDR NPL L GDP*

2005/01 14.53 7.32 9165 950065 22.35 49.50 4.67 272380 426612

2005/02 14.49 7.15 9260 948832 22.09 50.52 4.69 277352

2005/03 14.47 8.81 9480 959251 21.75 51.22 4.37 285639

2005/04 14.43 8.12 9570 978616 21.21 51.31 4.45 293813 436121

2005/05 14.35 7.40 9495 986744 20.03 52.90 6.37 303325

2005/06 14.35 7.42 9713 1011002 19.51 53.08 6.99 314321

2005/07 14.36 7.84 9819 1015988 18.45 53.85 7.64 321957 448598

2005/08 14.33 8.33 10240 1046819 18.94 54.48 8.02 331138

2005/09 15.08 9.06 10310 1077542 19.43 54.16 7.87 341060

2005/10 15.48 17.89 10090 1071098 19.44 54.76 7.50 347678 439484

2005/11 15.98 18.38 10035 1091333 19.69 54.07 7.84 347924

2005/12 16.24 17.11 9830 1127937 19.30 59.66 7.56 354908

2006/01 16.40 17.03 9395 1116189 21.66 60.82 7.81 352345 448485

2006/02 16.50 17.92 9230 1123689 21.28 60.51 8.13 355176

2006/03 16.59 15.74 9075 1123869 21.84 61.14 8.19 359965

2006/04 16.61 15.40 8775 1123155 21.53 61.63 8.12 365901 457637

2006/05 16.64 15.60 9220 1160613 20.80 60.75 8.38 366354

2006/06 16.64 15.53 9300 1168251 20.47 61.21 8.33 373826

2006/07 16.64 15.15 9070 1161043 20.71 61.74 8.42 377224 474904

2006/08 16.58 14.90 9100 1188186 20.83 61.26 8.35 383188

2006/09 16.45 14.55 9235 1205486 21.01 61.92 7.95 390562

2006/10 16.34 6.29 9110 1233645 20.82 61.20 8.25 393470 466101

2006/11 16.17 5.27 9165 1250963 20.99 61.32 8.09 398961

2006/12 15.92 6.60 9020 1287102 21.27 61.56 6.07 410442

2007/01 15.80 6.26 9090 1279566 23.00 60.55 6.19 401873 475533

2007/02 15.64 6.30 9160 1284055 23.02 61.02 6.20 406404

2007/03 15.47 6.52 9118 1291379 22.11 61.98 6.04 415725

2007/04 15.31 6.29 9083 1299772 22.05 62.54 6.16 420486 488026

2007/05 15.10 6.01 8828 1305936 21.89 63.09 6.10 428463

2007/06 14.93 5.77 9054 1355185 21.15 63.57 5.78 442788

2007/07 14.74 6.06 9186 1379211 20.85 63.22 5.81 450863 506168

2007/08 14.70 6.51 9410 1392668 20.57 64.16 5.74 461696

2007/09 14.41 6.95 9137 1400800 21.27 65.24 5.17 472999

2007/10 14.26 6.88 9103 1419748 20.11 66.01 5.05 478742 493365

2007/11 14.25 6.71 9376 1437600 20.33 66.94 4.84 489458

2007/12 14.05 6.59 9419 1510834 19.30 66.32 4.07 502796

2008/01 13.95 7.36 9291 1472485 21.60 67.06 4.24 496924 505243

2008/02 13.88 7.40 9051 1476990 21.00 67.89 4.21 503305

Page 66: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN DAN ...repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/12627/H09gda.pdf · analisis faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan

54

2008/03 13.77 8.17 9217 1466224 20.52 70.66 3.75 518280

2008/04 13.71 8.96 9234 1481971 19.39 71.65 3.82 535172 519359

2008/05 13.65 10.38 9318 1505725 18.26 72.80 3.76 552111

2008/06 13.74 11.03 9225 1554162 17.58 73.89 3.54 575314

2008/07 13.83 11.90 9118 1534981 17.44 76.00 3.50 588410 538567

2008/08 14.02 11.85 9153 1526025 17.10 79.02 3.42 605022

2008/09 14.37 12.14 9378 1603452 17.26 77.72 3.32 620898

2008/10 14.87 11.77 10995 1674994 16.70 77.48 3.34 625949 518935

2008/11 15.22 11.68 12151 1707876 16.77 77.60 3.49 631002

2008/12 15.34 11.06 10950 1753292 16.76 74.58 3.20 633945 Keterangan : R = Suku bunga kredit perbankan (persen)

Inf = Inflasi (persen)

ER = Nilai tukar Rp/US$ Dolar (rupiah)

DPK = Dana Pihak Ketiga (Rp miliar)

CAR = Capital Adequacy Ratio (persen)

LDR = Loan to Deposit Ratio (persen)

NPL = Non Performing Loans (persen)

L = Kredit UMKM (Rp miliar)

GDP = Gross Domestic Product (Rp miliar)

* = Data GDP adalah data kuartalan.

Page 67: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN DAN ...repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/12627/H09gda.pdf · analisis faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan

55

Lampiran 2. Hasil Estimasi Permintaan Kredit UMKM

Dependent Variable: LD Method: Two-Stage Least Squares Date: 04/17/09 Time: 13:48 Sample(adjusted): 2005:05 2008:12 Included observations: 44 after adjusting endpoints Convergence achieved after 7 iterations Instrument list: GDP INF ER DPK CAR LDR NPL Lagged dependent variable & regressors added to instrument list

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. C -1.861324 0.553813 -3.360926 0.0018 R -0.018953 0.003514 -5.394137 0.0000

GDP 1.679695 0.044818 37.47852 0.0000 INF -0.016764 0.003170 -5.287733 0.0000 ER 0.308276 0.051604 5.973897 0.0000

AR(4) -0.346594 0.173370 -1.999164 0.0528 R-squared 0.975369 Mean dependent var 8.392092 Adjusted R-squared 0.972129 S.D. dependent var 0.121573 S.E. of regression 0.020296 Sum squared resid 0.015654 F-statistic 301.0946 Durbin-Watson stat 1.468061 Prob(F-statistic) 0.000000 Inverted AR Roots .54+.54i .54+.54i -.54+.54i -.54 -.54i

Lampiran 3. Hasil Uji Autokorelasi Persamaan Permintaan

Breusch-Godfrey Serial Correlation LM Test: Obs*R-squared 5.508679 Probability 0.063651

Lampiran 4. Hasil Uji Heteroskedastisitas Persamaan Permintaan

White Heteroskedasticity Test: F-statistic 3.010953 Probability 0.005897 Obs*R-squared 26.06690 Probability 0.025385

Page 68: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN DAN ...repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/12627/H09gda.pdf · analisis faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan

56

Lampiran 5. Hasil Uji Normalitas Persamaan Permintaan

Lampiran 6. Hasil Estimasi Penawaran Kredit UMKM

Dependent Variable: LS Method: Two-Stage Least Squares Date: 04/16/09 Time: 21:11 Sample(adjusted): 2005:05 2008:12 Included observations: 44 after adjusting endpoints Convergence achieved after 7 iterations Instrument list: DPK CAR LDR NPL GDP INF ER Lagged dependent variable & regressors added to instrument list

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. C 1.911551 0.963050 1.984893 0.0546 R 0.000836 0.001134 0.736663 0.4660

DPK 0.661785 0.100326 6.596335 0.0000 CAR -0.010777 0.002284 -4.718055 0.0000 LDR 0.007471 0.000669 11.17260 0.0000 NPL -0.011081 0.002667 -4.155453 0.0002

AR(4) -0.098141 0.158904 -0.617614 0.5406 R-squared 0.989074 Mean dependent var 8.392092 Adjusted R-squared 0.987302 S.D. dependent var 0.121573 S.E. of regression 0.013700 Sum squared resid 0.006944 F-statistic 558.2661 Durbin-Watson stat 1.099867 Prob(F-statistic) 0.000000 Inverted AR Roots .40 -.40i .40 -.40i -.40+.40i -.40+.40i

Lampiran 7. Hasil Uji Autokorelasi Persamaan Penawaran

Breusch-Godfrey Serial Correlation LM Test: Obs*R-squared 7.492740 Probability 0.023603

0

1

2

3

4

5

6

7

8

-0.04 -0.02 0.00 0.02 0.04 0.06

Series: ResidualsSample 2005:05 2008:12Observations 44

Mean 4.95E-12Median -0.000106Maximum 0.057481Minimum -0.039602Std. Dev. 0.019080Skewness 0.446175Kurtosis 3.898055

Jarque-Bera 2.938451Probability 0.230104

Page 69: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN DAN ...repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/12627/H09gda.pdf · analisis faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan

57

Lampiran 8. Hasil Uji Heteroskedastisitas Persamaan Penawaran

White Heteroskedasticity Test: F-statistic 3.634641 Probability 0.001822 Obs*R-squared 33.42449 Probability 0.030292

Lampiran 9. Hasil Uji Normalitas Persamaan Penawaran

0

2

4

6

8

10

12

14

-0.02 0.00 0.02

Series: ResidualsSample 2005:05 2008:12Observations 44

Mean 1.15E-12Median 0.000714Maximum 0.027910Minimum -0.031452Std. Dev. 0.012708Skewness -0.213185Kurtosis 3.094847

Jarque-Bera 0.349778Probability 0.839550