27
ANALISIS HARGA PRODUK PERTANIAN Supply & Demand Analysis

Analisis Harga Pertanian

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Persentasi

Citation preview

Page 1: Analisis Harga Pertanian

ANALISIS HARGA PRODUK PERTANIAN

Supply & Demand Analysis

Page 2: Analisis Harga Pertanian

1.1. PendahuluanPrice analysis (analisis harga) mengacu pada

analisis kuantitaif terhadap hubungan supply-demand suatu produk

Alasan diperlukannya analisis harga: • Untuk mengestimasi koefisien ekonomi tertentu,

misalnya elastisitas harga dan elastisitas permintaan• Untuk memprediksi tingkat harga atau faktor

(variabel) yang mempengaruhi harga Topik Bahasan:

• Teknik analisis• Prosedur perumusan model, sumber data, dan

identifikasi permasalahan• Interpretasi hasil analisis harga

Page 3: Analisis Harga Pertanian

2.2. Teknik Analisis• Terkadang seseorang dapat melakukan analisis harga secara

kualitatif. Dalam pembahasan ini, kita menggunakan analisis kuantitatif - meskipun pertimbangan kualitatif tetap diperlukan. Dengan pendekatan kuantitatif ini hubungan antar variabel dapat diketahui secara eksplisit.

• Metode kuantitatif yang paling umum adalah dengan menganalisis persistensi time-series data. Asumsi : pola perkembangan masa lalu akan terus berlanjut di masa datang

• Tiga jenis metode analisis harga:1) Time series observations2) Balance sheet approach3) Quantitative approach

Page 4: Analisis Harga Pertanian

2.2. Teknik Analisis (lanjutan)1) Time series observations - dapat mencakup:

trend, seasonal indexes (indeks musiman) atau moving averages. Analisis yang paling sederhana adalah dengan memplot suatu variabel (produktivitas atau harga) dengan waktu, sehingga perilaku variabel antar waktu dapat dipetakan.

2) Balance sheet approach - menginformasikan apakah perusahaan akan mendapatkan surplus atau defisit apabila kondisi saat sekarang berlanjut pada tahun mendatang.

3) Quantitative approach – melihat hubungan antar variabel, dengan menggunakan fungsi permintaan dan penawaran. Hubungan antar variabel dapat dievaluasi dengan menggunakan grafik atau statistik. Metode regresi digunakan dalam pendekatan kuantitatif ini (lihat slide berikut)

Page 5: Analisis Harga Pertanian

Gambar 2 Perkembangan Harga Komoditas Pangan Utama, Indeks Harga 1997 = 100

Gambar 1 Produksi dan Impor Beras Indonesia, 1968-2006, dalam 000 ton

Page 6: Analisis Harga Pertanian

3.3. Tahapan dalam Analisis Kuantitatif

1) Model specification. Faktor apa saja yang mempengaruhi supply atau demand?

2) Merumuskan suatu model - yang diorientasikan pada pemecahan suatu masalah. Model harus menggambarkan kondisi nyata. Pengembangan model memiliki dua komponen:a) Spesifikasi dari model ekonomib) Merumuskan fungsi (persamaan) secara eksplisit

3) Melakukan observasi terhadap variabel dan mengestimasi nilai parameter variabel

4) Mengevaluasi hasil analisis

Page 7: Analisis Harga Pertanian

4.4. Model Ekonomi: Competitive price determination

model1) Demand equation:

2) Supply equation:

3) Equilibrium:

Modifikasi model: misal Supply juga dipengaruhi oleh curah hujan (R) disamping harga produk:

tdt PQ

tst PQ

st

dt QQ

ttst RPQ

tttst eRPQ Jika memasukkan unsur “random”,

disebut behavioral equation

Page 8: Analisis Harga Pertanian

4.4. Model Ekonomi: (lanjutan)

• Modifikasi model: Total supply = Produksi pada saat t + Stok dari

periode sebelumnya + Impor

Dengan demikian, persamaan lengkap adalah:ttt

st IstokproduksiQ 1

ttst RPQ

tdt PQ

st

dt QQ

A simple simultaneous equations model

Page 9: Analisis Harga Pertanian

Pengaruh Perubahan Variabel R:

curah hujan mengalami penurunan

S2 (ketika R2)

S1 (ketika R1)

P

Q

Page 10: Analisis Harga Pertanian

Diagram: Struktur D-SKonsumsi

Harga Ecera

n

- Pendapatan konsumen; - Kependudukan

Produksi Produksi yang tidak dipanen

Biaya Pemasaran

Biaya PanenHarga di Tingkat Petani

Variabel yang mempengaruhi

produksi sebelum panen

Harga tahun depan

variabel harga Major path Negligible path

Page 11: Analisis Harga Pertanian

Demand EstimationYang perlu diperhatikan:

• Periode waktu pengamatan• Sistem persamaan• Functional form• Variabel yang akan dimasukkan• Pelaporan dan evaluasi hasil

Supply Estimations• Ada dua bentuk Supply Estimations:

1. Normative Approach2. Positive Approach

Page 12: Analisis Harga Pertanian

Periode Waktu• Dalam jangka pendek: tingkat harga yang

terjadi dipengaruhi oleh jumlah output yang diproduksi (dijual) pada saat itu

• Dalam jangka panjang: jumlah produk yang dihasilkan dipengaruhi oleh berbagai faktor lainnya, dan P dipengaruhi oleh QS dan QD

Q

P

Q

P

Page 13: Analisis Harga Pertanian

Sistem Persamaan• Dalam jangka pendek: digunakan Single

Equation EstimationP=f(Q) P = a+ b Q

• Dalam jangka panjang: digunakan system equationQS = a +b P dan QD = c + d P

Q

P

Q

P

Page 14: Analisis Harga Pertanian

Functional Forms• Bentuk fungsional dari suatu persamaan

akan mengimplikasikan suatu kondisi tertentu. Bentuk persamaan yang paling banyak digunakan:– Linear: Q = a + b P -- elastisitas berubah

sepanjang kurva permintaan– Log Linear: log Q = a + b log P -- elastisitas

tetap sepanjang kurva permintaan

Q

P

Q

P

Page 15: Analisis Harga Pertanian

Variabel yang Diperhatikan

• Variabel dasar Permintaan: Jumlah Penduduk, Distribusi Penduduk, Pendapatan, Harga Produk (i dan j)

• Produk pertanian memiliki banyak produk pengganti (substitutes). Namun jumlah variabel yang diperhatikan perlu dibatasi (karena: mungkin data tidak tersedia, akan mengurangi degree of freedom, menimbulkan permasalahan statistik (multikolinearitas))

• Permintaan suatu produk pertanian jarang mengakomodasikan lebih dari empat variabel

• Misalnya: Q daging ayam = f (P daging ayam, P daging sapi, P daging kambing)

Page 16: Analisis Harga Pertanian

Pelaporan & Evaluasi Hasil

• Parameter untuk masing-masing independent variables

• Variance-Covariance matrix: untuk melihat bagaimana keterkaitan antar variabel; apakah ada masalah multikollinearitas?

• Elasticities: pada kondisi harga rata-rata• Evaluasi Hasil:

– R2 (koefisien determinasi)– Elastisitas– T-test– Tanda (Signs) dari masing-masing parameter

Page 17: Analisis Harga Pertanian

Normative Approach• Mengapa Normative?

Karena dalam mengestimasi tujuan, decision maker (petani) menggunakan asumsi tertentu yang bersifat subjective. Misal Maksimisasi Keuntungan.

• Langkah– Menggunakan representative farm(s) – menganalisis kondisi suatu

perusahaan pertanian (petani) sebagai sampel (bisa dibuat kategori kecil, menengah, besar)

– Membentuk objective function (biasanya maksimisasi keuntungan)– Memasukkan kendala (constraints)– Run Linear Programming Model

• MisalMaks π = p1 q1 + p2 q2 – TC. Parametrisasi salah satu harga produk (p1); eg. 1000, 1250, 1500. Karena hasil dari proses ini akan menghasilkan range of optimal quantity, maka Supply curve menjadi tidak smooth.

Page 18: Analisis Harga Pertanian

Supply Curve: Normative Approach

1000

1500

1250

S

S smoothed

q1 q3q20

Price

Quantity

Page 19: Analisis Harga Pertanian

Positive Approach• Mengapa Positive?

Karena tidak menggunakan asumsi tertentu yang bersifat subjective, tetapi langsung memasukkan data ke dalam fungsi yang diharapkan

• Pendekatan ini banyak digunakan, karena:– Data (time-series) umumnya sudah tersedia dan murah– Time series data digunakan karena besaran harga mengalami

perubahan sepanjang waktu, sementara cross sectional data besaran harga relatif tetap

– Hasilnya tidak sensitif sebagaimana hasil normative approach

• Misal1.Nerlove’s Partial Adjustment Model 2.Distributed Lag Model

Page 20: Analisis Harga Pertanian

Nerlove’s Partial Adjustment Model

• Seorang petani memerlukan waktu penyesuaian yang cukup panjang untuk mencapai suatu tingkat produksi yang dikehendaki

• Misal • F

adjustmentdesiredadjustmentofamountactual

10dimana,tcoefficienadjustment

1

1

tt

tt

QQQQ

5.0

Time period

Incremental adjustment

Total adjustment

1 0.5 0.5

2 0.5 x 0.5 = 0.25 0.75

3 0.5 x 0.25 = 0. 125 0.875

Full adjustment

time

Page 21: Analisis Harga Pertanian

Nerlove’s Partial Adjustment Model

t1t2t10t

1

11

11

wQπPππQ1

)(

tttt

ttttt

tttt

tttt

eQPQQQQeP

ePPfQMisal

QQQQ

nilaibesarsemakinnpenyesuaiautkdibutuhkanwaktulamaSemakin

danSehinggaMaka

QPQJika ttt

,10,20,5.0:

5.01,5,10:5.0510 1

Page 22: Analisis Harga Pertanian

Distributed Lag Model

:makadengansisikeduaKalikan

)1(22110 tttttt eXXXXQ

:10dimana makaJika ii

)2(22

1 tttttt eXXXXQ

)3(23

12

ttttt eXXXQ

)4(: 133

22

11 ttttt eXXXQlagperiodOne

)5(:)1()4( 11 ttttt eeXQQdariKurangkan

)6(11 ttttt eeQXQ

Persamaan (6) dapat digunakan untuk memprediksi Supply, dimana Q menggambarkan output quantity, sedangkan X harga output tsb

Page 23: Analisis Harga Pertanian

Distributed Lag Model (lanjutan)

)()6(11 ttttttt PdengandigantiXeeQPQ

)7(ˆ5.0510: 1 tttt eQPQMisal

Maka: λ=0.5; α-αλ=20, sehingga α=20; dan β0=5

tttt eQPQ

FunctionSupplysiMengestimauntukUmumModel

1210

:

Page 24: Analisis Harga Pertanian

EFISIENSI PENGGUNAAN INPUT• Pengertian efisiensi sangat relatif. Efisiensi diartikan sebagai upaya

penggunaan input yang sekecil-kecilnya untuk mendapatkan produksi yang sebesar-besarnya.

• Situasi demikian akan terjadi bila petani mampu melakukan upaya yakni marjinal produk untuk suatu input sama dengan harga input tersebut; MPx = Px atau MPx / Px = 1

• Efisiensi yang demikian disebut dengan efisiensi harga atau allocative efficiency, atau sering disebut juga price efficiency.

• Apabila sudah memasukkan kata efisiensi dalam analisis maka variabel baru harus dimasukkan dalam model analisisnya yaitu variabel harga. Oleh karena itu ada dua hal yang perlu diperhatikan sebelum analisis efisiensi ini dikerjakan :a. Tingkat transformasi antara input dan output dalam fungsi

produksib. Nisbah antara harga input dan harga output sebagai upaya untuk

mencapai indikator efisiensi

Page 25: Analisis Harga Pertanian

Kemudian Penggunaan input yang optimum dapat dicari :∆Y.Py = ∆X.Px

∆Y/ ∆X = Px / Py

Y adalah output, X adalah input, ∆Y adalah tambahan output, ∆X adalah tambahan input, Py adalah harga output, Px adalah harga input, ∆Y/ ∆X adalah produk marjinalBerdasarkan persamaan di atas, maka MP sama dengan nisbah dari perbandingan harga input-output. Dengan demikian pengertian efisiensi sampai disini masih terbatas apakah usaha yang dilakukan memperoleh keuntungan atau tidakDengan mengetahui Px/Py yang biasanya dinyatakan dengan garis harga, maka suatu usaha dikatakan menguntungkan kalau tiap tambahan nilai output selalu lebih besar dari setiap tambahan nilai input atau ∆Y.Py > ∆X.PxKeuntungan akan berhenti bila Py = ∆X.Px, yaitu pada garis harga menyinggung garis produksi total

Page 26: Analisis Harga Pertanian

Pupuk (X) kg/ha

Produksi (Y) kg/ha

AP MP

0 0,5 - -

20 5,0 0,25 0,225

40 10,0 0,25 0,250

60 15,0 0,25 0,350

80 35,0 0,44 1,000

100 60,0 0,60 1,250

120 82,0 0,68 1,100

140 98,0 0,70 0,800

160 104,0 0,65 0,300

180 105,0 0,58 0,050

200 103,0 0,51 -0,00

Page 27: Analisis Harga Pertanian

Penyebab :1. Input terlalu banyak produksi max…untung turun2. Faktor resiko; hama dan perubahan iklim3. Ketidakpastian harga4. Keterbatasan penyediaan input