Upload
others
View
6
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
Jurnal Akuntansi UBHARA
ISSN : 2460-7762
132
ANALISIS KEWAJARAN LAPORAN KEUANGAN ATAS
PIUTANG TAK TERTAGIH PADA KOPERASI KARYAWAN
SAMPOERNA UNIT PELAYANAN RUNGKUT 2 SURABAYA
Riza Dwi Yuniyanti, Tri Lestari, Widya Susanti
Prodi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Bhayangkara Surabaya
Email : [email protected]
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui akuntansi piutang tak tertagih pada Koperasi karyawan Sampoerna Unit Pelayanan Rungkut 2. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Mixed Method, Objek penelitian ini adalah Kewajaran Laporan Keuangan atas Piutang Tak Tertagih sedangkan, subjek penelitian ini mengambil lokasi di Koperasi Karyawan Sampoerna Unit Pelayanan Rungkut 2. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa (1) Terdapat beberapa kelemahan dari metode pencatatan piutang tak tertagih pada kopkar sampoerna up rungkut 2.
Kata kunci : Piutang tak tertagih, daftar umur piutang
ABSTRACT
This Research bent on to know uncollectible account receivable accountancy at Cooperativ employees Sampoerna Service Unit Rungkut 2. Method as used in research this is the Mixed Method. Research Object thi is the Equity Financial statement to the Uncollectible account receivable whereas, this research subject takes location in Cooperative Sampoerna employees Service Unit Rungkut 2 The result of this research indicates that existed some weaknesses from method of uncollectible account receivable record-keeping at Kopkar sampoerna up rungkut 2.
Keyword : Uncollectible account receivable, aging schedule
PENDAHULUAN
Perkembangan ekonomi yang sangat pesat menyebabkan terjadinya persaingan
yang kuat di dalam dunia usaha. Beberapa sektor usaha yang ada mengalami banyak
kendala dalam mempertahankan kelangsungan usahanya yang terkadang mematikan
usaha tersebut, oleh karena itu dibutuhkan badan usaha yang berperan untuk
mewujudkan masyarakat yang maju, adil dan makmur yang mengutamakan
kesehjateraan bersama, sehingga tercipta suatu tatanan hidup yang selaras. Maka bentuk
usaha yang sesuai dengan itu adalah koperasi. Akuntansi Keuangan (PSAK) No.27
tahun 2009 “Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang-seorang atau badan
hukum koperasi dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi
Jurnal Akuntansi UBHARA
ISSN : 2460-7762
133
sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasar atas asas kekeluar-gaan”.
Tujuan utama koperasi adalah mengembangkan kesejahteraan anggota pada khususnya
dan masyarakat pada umunya, sesuai dengan tujuannya koperasi diharapkan mampu
menjadi sokoguru perekonomian Indonesia.
Koperasi Karyawan Sampoerna Unit Pelayanan Rungkut 2 adalah koperasi
karyawan yang bergerak di bidang jasa simpan pinjam dan penjualan barang–barang
primer, garmen dan elektronik. Piutang merupakan pos penting pada bagian besar harta
liquid Koperasi. Piutang harus dikelola secara aktif dan efisien. Menurut Kieso,
Weygandt, Warfield yang diterjemahkan oleh Herman Wibowo (2005 : 319) Receivable
are claim held agains customer and others for money goods or services atau piutang
adalah klaim uang, barang atau jasa kepada pelanggan atau pihak-pihak lainnya. Piutang
usaha yang muncul, apabila tidak dapat dibayarkan atau terjadi kemungkinan klien
bangkrut atau menghilang, maka akan mengakibatkan munculnya piutang tak tertagih.
Koperasi Karyawan Sampoerna Unit Pelayanan Rungkut 2 mempunyai
kebijakan akuntansi. Laporan keuangan disusun berdasarkan Standar Akuntansi
Keuangan. Penyisihan piutang tidak tertagih ditetapkan sebesar 1 % dari total piutang
dan piutang ragu-ragu dicadangkan 100 %. Menurut Hery (2013:186) piutang tak
tertagih timbul adanya pelanggan yang tidak bisa membayar karena menurunnya omzet
penjualan sebagai akibat dari lesunya perekonomian dan kebangkrutan dialami debitur,
serta telah menyajikan dan mengungkapkan secara memadai sesuai dengan ketentuan-
ketentuan yang ada di dalam PSAK No 1, yaitu piutang disajikan pada jumlah yang
akhirnya akan ditagih sebesar Rp 33.519.138.041,-. Jumlah total yang tidak tertagih
disajikan melalui penyisihan piutang tak tertagih sebesar Rp 334.927.871,-. Berdasarkan
informasi yang diketahui terdapat piutang yang benar-benar tak tertagih sebesar Rp
58.542.185,- dan belum dihapus dari daftar piutang. Berdasarkan uraian diatas maka
penulis merasa tertarik untuk mengadakan penelitian dengan judul “ Kewajaran Laporan
Keuangan atas Piutang Tak Tertagih pada Koperasi Karyawan Sampoerna Unit
Pelayanan Rungkut 2”.
Pengertian Koperasi
Undang-Undang NO. 17 tahun 2012 tentang perkoperasian, “Koperasi adalah
badan hukum yang didirikan oleh orang perseorangan atau badan hukum Koperasi,
dengan pemisahan kekayaan para anggotanya sebagai modal untuk menjalankan usaha,
Jurnal Akuntansi UBHARA
ISSN : 2460-7762
134
yang memenuhi aspirasi dan kebutuhan bersama di bidang ekonomi, sosial, dan budaya
sesuai dengan nilai dan prinsip Koperasi”.
Definisi Laporan Keuangan
Laporan keuangan merupakan hasil akhir dari proses akuntansi, dimana dalam
proses akuntansi tersebut semua transaksi yang terjadi harus dicatat, diklasifikasikan dan
diikhtisarkan untuk selanjutnya dilaporkan dalam suatu bentuk laporan keuangan, di
dalam laporan ini terlihat jelas pengaruh setiap transaksi terhadap harta, utang, biaya-
biaya, dan pendapatan. Harahap, dalam buku “Analisa Kritis Atas Laporan Keuangan”,
(2006:105). “Laporan keuangan adalah suatu proses pencatatan yang merupakan suatu
ringkasan dari transaksi keuangan yang terjadi selama tahun buku bersangkutan, yang
berguna bagi pemakai laporan keuangan dalam pengambilan keputusan. Laporan
Keuangan merupakan bagian dari proses pelaporan keuangan”.
Kewajaran Laporan Keuangan
Sukrisno Agoes (2012:4) “Auditing adalah suatu pemeriksaan yang dilakukan
secara kritis dan sistematis, oleh pihak yang independen, terhadap laporan keuangan
yang telah disusun oleh manajemen, beserta catatan-catatan pembukuan dan bukti-bukti
pendukungnya, dengan tujuan untuk dapat memberikan pendapat mengenai kewajaran
laporan keuangan tersebut”.
Pengertian Piutang
Warren Reeve dan Fess (2005 : 404), menyatakan bahwa yang dimaksud dengan
piutang adalah sebagai berikut: “Piutang meliputi semua klaim dalam bentuk uang
terhadap pihak lainnya, termasuk individu, perusahaan atau organisasi lainnya”.
Pengertian Piutang Tak Tertagih
Carl S. Warren, dkk. 2005:392 yang diterjemahkan oleh Aria Farahmita,
Amanugrahani dan Taufik Hendrawan, pengertian dari piutang tak tertagih (Bad Debt)
adalah “Beban operasi yang muncul karena tidak tertagihnya piutang”.
Metode Cadangan Kerugian Piutang
Dalam metode cadangan setiap akhir periode dilakukan penaksiran jumlah
kerugian piutang yang akan dibebankan ke periode yang bersangkutan. Ada dua dasar
yang dapat digunakan untuk menentukan jumlah kerugian piutang, yaitu:
a. dihitung atas dasar jumlah penjualan
b. dihitung atas dasar saldo piutang
Jurnal Akuntansi UBHARA
ISSN : 2460-7762
135
Perhitungan kerugian piutang atas dasar saldo piutang dapat dilakukan dengan
tiga cara, yaitu :
1. Jumlah cadangan dinaikkan sampai persentase tertentu dari saldo piutang .
2. Cadangan ditambah dengan persentase tertentu dari saldo piutang
3. Jumlah cadangan dinaikkan sampai suatu jumlah yang dihitung dengan
menganalisa umur piutang.
METODE PENELITIAN
Jenis Penelitian
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian dan penyusunan skripsi ini
adalah metode deskriptif. Yaitu suatu metode penelitian yang bertujuan untuk
mengumpulkan data dan kemudian menyajikan data tersebut dengan analisis-analisis
yang digunakan untuk mengumpulkan data. Sugiono (2009:29) mendefinisikan metode
deskriptif adalah sebagai berikut: “metode deskriptif adalah suatu metode yang berfungsi
untuk mendeskripsikan atau memberi gambaran terhadap objek yang diteliti melalui data
atau sampel yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa melakukan analisis dan
membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum”.
Pendekatan Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Mixed Method, yaitu
penggabungan antara metode kuantitatif dan kualitatif dalam satu penelitian. Mixed
Method (metode gabunga : kuantitatif-kualitatif) adalah metode dengan menggunakan
gabungan pada prosedur penelitian, dimana salah satu metode lebih dominan terhadap
metode yang lain. Metode yang kurang dominan diposisikan sebagai metode pelengkap
sebagai data tambahan. Adapun metode yang lebih dominan dalam penelitian ini adalah
metode kuantitatif dan sebagai metode pelengkapnya adalah metode kualitatif.
Objek/Subjek Penelitian
Husen Umar (2005:303) pengertian objek penelitian adalah sebagai berikut
“Objek penelitia menjelaskan tentang apa dan atau siapa yang menjadi objek penelitian.
Objek penelitian ini adalah Kewajaran Laporan Keuangan atas Piutang Tak Tertagih
sedangkan, subjek penelitian ini mengambil lokasi di Koperasi Karyawan Sampoerna
Unit Pelayanan Rungkut 2.
Jurnal Akuntansi UBHARA
ISSN : 2460-7762
136
Teknik Analisis Data
Mengumpulkan data-data yang berkaitan dengan terjadinya piutang,
mengevaluasi besarnya jumlah piutang dan besarnya piutang tak tertagih berdasarkan
umur piutang, mempelajari dan mengevaluasi piutang dan kerugian piutang tak tertagih
dan berdasarkan hasil analisis diambil kesimpulan dan diberikan saran-saran yang
diperlukan.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Permasalahan
Laporan keuangan merupakan media paling penting untuk menggambarkan
kondisi ekonomi serta badan usaha, terutama bagi mereka yang membutuhkan serta
perkembangan suatu perusahaan. Koperasi Karyawan Sampoerna Unit Pelayanan
Rungkut 2 mempunyai kebijakan akuntansi, Laporan keuangan disusun berdasarkan
Standar Akuntansi Keuangan. Penyisihan piutang tidak tertagih ditetapkan sebesar 1 %
dari total piutang dan piutang ragu-ragu dicadangkan 100 %, serta telah menyajikan dan
mengungkapkan secara memadai sesuai dengan ketentuan-ketentuan yang ada di dalam
PSAK No 1, yaitu piutang disajikan pada jumlah yang akhirnya akan ditagih sebesar
Rp 33.519.138.041,-. Jumlah total yang tidak tertagih disajikan melalui penyisihan
piutang tak tertagih sebesar Rp 334.927.871,-. Berdasarkan data yang diketahui terdapat
piutang yang benar-benar tak tertagih sebesar Rp 58.542.185,- dan belum dihapus dari
daftar piutang.
Sebab Permasalahan
Kebijakan yang diambil Koperasi Karyawan Sampoerna Unit Pelayanan
Rungkut 2 dalam menentukan penyisihan piutang tidak tertagih kurang tepat, sehingga
terlalu besar dalam mencadangkan dan mengakibatkan perolehan hasil dari sisa hasil
usaha tahun berjalan menjadi lebih sedikit.
Akibat Masalah
Berdasarkan kebijakan yang diambil Koperasi Karyawan Sampoerna Unit
Pelayanan Rungkut 2, dalam menentukan penyisihan piutang tidak tertagih berakibat
terlalu besarnya biaya yang mempengaruhi pula laba yang diperoleh.
Jurnal Akuntansi UBHARA
ISSN : 2460-7762
137
Pemecahan Masalah
Sebagai dasar dalam pemecahan masalah, penulis menggunakan data laporan
keuangan pada Koperasi Karyawan Sampoerna Unit Pelayanan Rungkut 2 Surabaya,
tahun 2012 terdiri dari neraca, rugi/laba dan daftar piutang tak tertagih yang disajikan
pada tabel 1 tabel 2 dan tabel 3. Dalam pembahasan masalah. Penulis menggunakan
metode penelitian dengan pendekatan neraca, di dalam menaksir biaya kerugian piutang
(cadangan kerugian piutang) dengan cara menganalisis piutang yang diragukan
pengumpulannya, dengan menggunakan daftar umur piutang.
TABEL 1
Koperasi Karyawan Sampoerna
Unit Pelayanan Rungkut 2 Surabaya
NERACA
PER 31 DESEMBER TAHUN 2012
(dalam ribuan rupiah)
AKTIVA 2012 PASIVA 2012
Aktiva lancar Kas & bank Piutang Cad Penyisihan Piutang Persediaan Uang Muka R/K Unit Pelayanan Pajak Dibayar Dimuka
Jumlah Aktiva Lancar
Penyertaan
PT Pradhana Mahartha Panamas
Jumlah Penyertaan
Aktiva Tetap
Harga Perolehan Akumulasi Penyusutan
Jumlah Aktiva Tetap
Aktiva Lain
Harga Perolehan Akumulasi Penyusutan
Jumlah Aktiva Lain
TOTAL AKTIVA S
2.831.702
33.519.138 (334.928) 158.386
13.359 0 0
Kewajiban Lancar Hutang Usaha Simpanan Sukarela SAT Dana Pembagian SHU Beban YMH Dibayar Hutang Anggota R/K Unit Primer Hutang Pajak Hutang Titipan
Jumlah Kewajiban Lancar
Kewajiban Jangka Panjang
Hutang Pihak III Cadangan Imbalan Kerja
Jumlah Kewajiban Jk Panjang Jumlah Kewajiban
Ekuitas
Simpanan Pokok Simpanan Wajib Simpanan Akhir Komulatif Cadangan Koperasi Modal Donasi SHU tahun Berjalan
Jumlah Ekuitas
TOTAL PASIVA
30.821
5.556.569 2.323.119
322.101 0
8.094 12.417.316
139 456
36.187.657
2.000 20.658.615
0
105.904
2.000
546.853
(311.962)
105.904
20.764.519
64.010
3.830.700 10.145.035
1.039.933 92.576
512.525
234.891
33.000
(8.250)
24.750
36.449.298
15.684.779
36.449.298
Sumber : Kopkar Sampoerna UP RK 2 (2012).
Jurnal Akuntansi UBHARA
ISSN : 2460-7762
138
Dari Tabel 1 dapat diketahui apabila perusahaan masih menggunakan kebijakan
akuntansi dari pengurus koperasi dalam pengakuan pencadangan kerugian piutang
sebesar 1% dari total keseluruhan piutang. Sehingga total dari piutang yang pada
akhirnya ditagih sebesar Rp. 33.519.138.041,- dan jumlah total penyisihan piutang tak
tertagih sebesar Rp. 334.927.871,-
TABEL 2
Koperasi Karyawan Sampoerna
Unit Pelayanan Rungkut 2 Surabaya
LAPORAN LABA/RUGI
PER 31 DESEMBER TAHUN 2012
(dalam ribuan rupiah)
NAMA PERKIRAAN 2012
Pendapatan Usaha
Penjualan Penjualan Barang Dagang Potongan Penjualan
Jumlah Penjualan Pendapatan Jasa
Pendapatan jasa Potongan Pendapatan Jasa
Jumlah Pendapatan Jasa Total Pendapatan Usaha
Beban Pokok Penjualan
BPP Beban Langsung Jasa Jumlah BPP
HASIL USAHA KOTOR
Beban Usaha
Beban Organisasi Beban managemen
Jumlah Beban Usaha
Sisa Hasil Usaha sebelum Pos Lain-lain
Pos Lain-lain
Pendapatan Lain-lain Beban Lain-lain
Jumlah Pos Lain-lain
SISA HASIL USAHA SEBELUM PAJAK
Pajak Kini
SISA HASIL USAHA SETELAH PAJAK
5.898.757
(145.554)
5.753.203
5.832.805
(3.657.842)
2.174.963
7.928.166
5.545.186
93.817
5.639.003
2.289.163
389.120
1.428.510
1.817.630
471.533
69.498
5.614
63.884
535.417
(22.892)
512.525
Sumber : Kopkar Sampoerna UP RK 2 (2012)
Jurnal Akuntansi UBHARA
ISSN : 2460-7762
139
TABEL 3
Koperasi Karyawan Sampoerna
Unit Pelayanan Rungkut 2 Surabaya
DAFTAR PIUTANG TAK TERTAGIH
Per 31 desember 2012
Berdasarkan laporan neraca per 31 Desember 2012 saldo piutang koperasi
karyawan sampoerna unit pelayanan rungkut 2, piutang disajikan pada jumlah yang
akhirnya akan ditagih sebesar Rp 33.519.138.041,- dan Jumlah total yang tidak tertagih
disajikan melalui penyisihan piutang tak tertagih sebesar Rp 334.927.871,- dan terdapat
piutang yang benar-benar tidak dapat tertagih sebesar Rp 58.542.185,-. Dalam
pembahasan masalah. Penulis menggunakan metode penelitian dengan pendekatan
neraca, di dalam menaksir biaya kerugian piutang (cadangan kerugian piutang) dengan
cara menganalisis piutang yang diragukan pengumpulannya, dengan menggunakan
daftar umur piutang.
Dari data tersebut peneliti akan memecahkan masalah menggunakan metode
umur piutang dengan membuat daftar umur piutang dan taksiran kerugian piutang
sehingga terdapat perbedaan antara sebelum dan sesudah dilakukannya penerapan
metode daftar umur piutang yang penjelasannya akan disajikan pada tabel 4 dan tabel 5.
NO URUT
NAMA NPA NO.ID UNIT PIUTANG TAK TERTAGIH
1 Sriyati 4411 313770 U-1 2.208.687
2 Sukanti 4567 328860 U-1 8.244.724
3 Supartini 5730 326215 U-3 699.031
4 Sriyatin 9048 324498 U-8 4.682.429
5 Aminasih 9199 324002 U-8 5.046.855
6 Satupah 9455 313082 U-8 5.479.935
7 Satupah 9483 318662 U-8 6.177.685
8 Sulis 10206 315383 U-CP 2.237.592
9 Tutus Sadiyah 10226 321969 U-CP 3.973.811
10 Mutiha 10216 323001 U-CP 4.892.325
11 Dwi Wahyuni 10219 316230 U-CP 3.111.828
12 Sulikah 10222 320605 U-CP 2.538.937
13 Suma'iyah 10224 326122 U-CP 1.531.081
14 Parti 10234 327928 U-CP 2.177.162
15 Anik Purwaningsih 5846 327991 U-CP 5.540.103
JUMLAH 58.542.185
Sumber : Kopkar Sampoerna UP RK 2 (2012)
Jurnal Akuntansi UBHARA
ISSN : 2460-7762
140
TABEL 4
KOPKA SAMPOERNA
UNIT PELAYANAN RUNGKUT 2 SURABAYA
ANALISIS UMUR PIUTANG
Per 31 Desember 2012
Dalam Ribuan Rupiah
TABEL 5
KOPKAR SAMPOERNA
Unit Pelayanan Rungkur 2 Surabaya
Taksiran Kerugian Piutang
Per 31 Desember 2012
Dalam ribuan rupiah
Kelompok Umur Jumlah % Kerugian Piutang
Taksiran Keugian Piutang
Belum Menunggak 33.206.485 0% 0
Menunggak 1-30 hari 20.190 1% 202
Menunggak 31-60 hari 43.380 2% 868
Menunggak 61-90 hari 60.570 3% 1.817
Menunggak 91-120 hari 37.549 5% 1.877
Menunggak 121-150 hari 41.827 10% 4.183
Menunggak 150> hari 109.137 50% 54.569
jumlah 33.519.138 63.515
Sumber : Peneliti (2015)
Nama Jumlah BelumMenunggak Menunggak
1-30 hari
31-60 hari
61-90 hari
91-120 hari
121- 150
150>hari
Unit 1 3.441.334 3.395.363 1.413 4.826 10.116 9.410 10.384 9.822
Unit 2 3.002.500 2.986.681 2.625 3.813 4.341 2.531 2.510 -
Unit 3 3.342.204 3.320.649 1.010 2.665 4.507 2.470 8.721 2.183 Unit 4 3.584.262 3.569.697 458 4.663 5.034 789 3.621 -
Unit 5 3.219.977 3.206.571 1.278 2.232 4.872 3.452 1.572 -
Unit 6 3.754.265 3.375.730 2.573 5.269 6.130 2.279 2.285 -
Unit 7 3.586.187 3.569.697 257 3.462 6.057 3.612 3.102 -
Unit 8 3.237.663 3.194.221 482 5.200 7.207 6.310 2.415 21.827 Unit 9 3.584.917 3.571.357 1.961 4.063 3.340 1.024 3.171 -
Unit CP 1.745.819 1.660.324 7.528 5.018 3.890 3.569 2.191 63.299 Bulanan 1.020.008 996.195 606 2.169 5.076 2.103 1.855 12.005
jumlah 33.519.138 33.206.485 20.190 43.380 60.570 37.549 41.827 109.137
Sumber : Peneliti (2015)
Jurnal Akuntansi UBHARA
ISSN : 2460-7762
141
Dari perhitungan di atas jumlah kerugian piutang menggunakan umur piutang
sebesar Rp 63.515.000,- Pada tanggal 31 Desember 2009 rekening cadangan kerugian
piutang sebesar Rp 334.928.000,-, maka jumlah penyisihan kerugian piutang pada 31
Desember 2009 adalah Rp 334.928.000,00 – Rp 63.515.000,00 = Rp 271.413.000,00
Berikut jurnal setelah menggunakan metode umur piutang :
Cadangan kerugian piutang Rp 271.413.000,-
Beban kerugian piutang Rp 271.413.000,-
Cadangan kerugian piutang
Penyisihan ker piutangRp 271.413.000,- Kerugian piutang Rp 334.928.000,-
Saldo Rp 63.515.000,-
Beban Kerugian Piutang
Kerugian piutang Rp 271.413.000,-
Berikut jurnal untuk menghapus piutang yang benar-benar tidak tertagih :
Cadangan kerugian piutang Rp Rp 58.542.000,-
Piutang Rp 58.542.000,-
Cadangan kerugian piutang
Penyisihan ker piutang Rp 271.413.000,- Kerugian piutang Rp 334.928.000,-
Kerugian piutang Rp 58.542.000,-
Saldo Rp 4.973.000,-
Piutang
Piutang Rp 33.519.138.000,- Piutang Rp 58.542.000,-
Saldo Rp 33.460.596.000,-
Jurnal Akuntansi UBHARA
ISSN : 2460-7762
142
Berikut laporan neraca dan rugi laba setelah diolah oleh peneliti :
TABEL 6
Koperasi Karyawan Sampoerna
Unit Pelayanan Rungkut 2 Surabaya
NERACA KOMPARATIF
PER 31 DESEMBER 2012
(dalam ribuan rupiah)
Dari Tabel 6 dapat dilihat perbandingan antara sesudah dan sebelum di analisis,
perbedaan di lihat dari aktiva untuk total piutang dan cadangan penyisihan piutang yang
sebelumnya Rp. 334.928.041,- menjadi Rp. 4.973.000,- dan pada pasiva untuk total
SHU tahun berjalan juga terdapat perbedaan, sehingga terdapat perbedaan pula pada total
aktiva dan pasiva.
AKTIVA Sesudah Analisis
Sebelum Analisis
PASIVA Sesudah Analisis
Sebelum Analisis
Aktiva lancar Kas & bank Piutang Cad Penyisihan Piutang Persediaan Uang Muka R/K Unit Pelayanan Pajak Dibayar Dimuka
Jumlah Aktiva Lancar
Penyertaan
PT Pradhana Mahartha Panamas
Jumlah Penyertaan
Aktiva Tetap
Harga Perolehan Akumulasi Penyusutan
Jumlah Aktiva Tetap
Aktiva Lain
Harga Perolehan Akumulasi Penyusutan
Jumlah Aktiva Lain
TOTAL AKTIVA
2.831.702
33.460.596 (4.973)
158.386 13.359
0 0
2.831.702
33.519.138 (334.928) 158.386
13.359 0 0
Kewajiban Lancar Hutang Usaha Simpanan Sukarela SAT Dana Pembagian SHU Beban YMH Dibayar Hutang Anggota R/K Unit Primer Hutang Pajak Hutang Titipan
Jumlah Kewajiban Lancar
Kewajiban Jangka Panjang
Hutang Pihak III Cadangan Imbalan Kerja
Jumlah Kewajiban Jk Pjng Jumlah Kewajiban
Ekuitas
Simpanan Pokok Simpanan Wajib Simpanan Akhir Komulatif Cadangan Koperasi Modal Donasi SHU tahun Berjalan
Jumlah Ekuitas
TOTAL PASIVA
30.821
5.556.569 2.323.119
322.101 0
8.094 12.417.316
139 456
30.821
5.556.569 2.323.119
322.101 0
8.094 12.417.316
139 456
36.459.070 36.187.657
2.000 2.000 20.658.615 20.658.615
0
105.904
0
105.904 2.000 2.000
546.853
(311.962)
546.853
(311.962)
105.904 105.904 20.764.519 20.764.519
234.891 234.891
64.010
3.830.700 10.145.035
1.039.933 92.576
783.938
64.010
3.830.700 10.145.035
1.039.933 92.576
512.525
33.000
(8.250)
33.000
(8.250) 24.750 24.750
15.956.192 15.684.779
36.720.711 36.449.298 36.720.711 36.449.298
Sumber : Peneliti (2015)
Jurnal Akuntansi UBHARA
ISSN : 2460-7762
143
TABEL 7
Koperasi Karyawan Sampoerna
Unit Pelayanan Rungkut 2 Surabaya
LABA RUGI KOMPARATIF
PER 31 DESEMBER 2012
(dalam ribuan rupiah)
Berdasarkan data Tabel 7 dapat dilihat perbandingan antara sesudah dan sebelum
di analisis, perbedaan dapat dilihat dari berkurangnya total beban managemen sehingga
mengakibatkan bertambahnya SHU.
NAMA PERKIRAAN Sesudah Analisis Sebelum Analisis
Pendapatan Usaha Penjualan
Penjualan Barang Dagang Potongan Penjualan
Jumlah Penjualan Pendapatan Jasa
Pendapatan jasa Potongan Pendapatan Jasa
Jumlah Pendapatan Jasa Total Pendapatan Usaha
Beban Pokok Penjualan
BPP Beban Langsung Jasa Jumlah BPP
HASIL USAHA KOTOR
Beban Usaha
Beban Organisasi Beban managemen
Jumlah Beban Usaha
Sisa Hasil Usaha sebelum Pos Lain-lain
Pos Lain-lain
Pendapatan Lain-lain Beban Lain-lain
Jumlah Pos Lain-lain
SISA HASIL USAHA SEBELUM PAJAK
Pajak Kini SISA HASIL USAHA SETELAH PAJAK
5.898.757
(145.554)
5.898.757
(145.554)
5.753.203 5.753.203
5.832.805
(3.657.842)
5.832.805
(3.657.842)
2.174.963 2.174.963
7.928.166 7.928.166
5.545.186
93.817
5.545.186
93.817
5.639.003 5.639.003
2.289.163 2.289.163
389.120
1.157.097
389.120
1.428.510
1.546.217 1.817.630
742.946 471.533
69.498
5.614
69.498
5.614
63.884 63.884
806.830 535.417 (22.892) (22.892)
783.938 512.525
Sumber : Peneliti (2015)
Jurnal Akuntansi UBHARA
ISSN : 2460-7762
144
SIMPULAN
1. Terdapat beberapa kelemahan dari metode pencatatan piutang tak tertagih pada
kopkar sampoerna up rungkut 2 dalam membuat cadangan kerugian piutang
terlalu besar jumlahnya dikarenakan resiko tidak tertagihnya piutang sangat kecil.
2. Berdasarkan hasil analisis maka metode analisa umur piutang dalam
memperhitungkan taksiran kerugian piutang lebih mendekati kebenaran, akurat,
dan terperinci karena dilakukan perkiraan untuk masing-masing debitu sehingga
lebih teliti.
SARAN
Atas kondisi-kondisi tersebut, penulis juga memberikan beberapa saran yang
mungkin dapat diterapkan dalam perusahaan yang diharapkan akan bermanfaat bagi
perusahaan dimasa yang akan datang.
1. Sebaiknya kopkar sampoerna up rungkut 2 dalam membuat cadangan kerugian
piutang tidak terlalu besar jumlahnya dikarenakan resiko tidak tertagihnya
piutang kecil.
2. Sebaiknya kopkar sampoerna up rungkut 2 menggunakan metode analisa umur
piutang untuk dapat mengetahui seberapa besar jumlah kerugian piutang tak
tertagih yang terjadi sebagai bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan
dalam memberikan penjualan kreditnya kepada pelanggan.
Jurnal Akuntansi UBHARA
ISSN : 2460-7762
145
DAFTAR PUSTAKA
Baridwan, Zaki (2004). Intermidiate Accounting. Yogyakarta: BPFE Yogyakarta.
Baswir, Revisond (2000). Koperasi Indonesia. Yogyakarta: BPFE Yogyakarta.
Fess, Philip E., Warren, Carl S., Reeve, James M. (2005). Pengantar Akuntansi
(Terjemahan) Farahmita, Aria., Amanugrahani, Hendrawati, Taufik. Jakarta:
Salemba Empat.
Harahap, Sofyan Syafri (2004). Analisis Kritis atas Laporan Keuangan. Jakarta: Raja
Grafindo Persada.
http://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/emba/article/viewFile/7334/6836
Ikatan Akuntansi Indonesia (2009). Standar Akuntansi Keuangan. Jakarta Salemba
Empat.
Jusup, Al Haryono (2005). Dasar-dasar Akuntansi. Yogyakarta: STIE YKPN
Kieso, Donald E., Jerry J. Weygant, dan Terry D, Warfield (2002). Akuntansi
Intermediate (Terjemahan ) Herman Wibowo. Jakarta: Erlangga.
Nazir, M. (2005). Metode Penelitian. Bogor: Ghalia Indonesia.
Sugiyono (1999). Metode Penelitian Bisnis. Bandung: CV. Alfabeta.
Undang-Undang Perkoperasian No.25 Tahun 1992 (1992). Surabaya: Arloka