27
ANALISIS PIUTANG TAK TERTAGIH TERHADAP TINGKAT PERPUTARAN PIUTANG PADA CV. BERLIAN ABADI DI SURABAYA JURNAL Disusun Oleh: Nama : Dhenok Mitayani NIM : 01112027 PROGRAM STUDI AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS NAROTAMA SURABAYA 2016

ANALISIS PIUTANG TAK TERTAGIH TERHADAP TINGKAT …karyailmiah.narotama.ac.id/files/ANALISIS PIUTANG TAK TERTAGIH... · bertambah dan semakin besar pula resiko piutang tak tertagih

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: ANALISIS PIUTANG TAK TERTAGIH TERHADAP TINGKAT …karyailmiah.narotama.ac.id/files/ANALISIS PIUTANG TAK TERTAGIH... · bertambah dan semakin besar pula resiko piutang tak tertagih

ANALISIS PIUTANG TAK TERTAGIH TERHADAP TINGKAT

PERPUTARAN PIUTANG PADA CV. BERLIAN ABADI DI

SURABAYA

JURNAL

Disusun Oleh:

Nama : Dhenok Mitayani

NIM : 01112027

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS NAROTAMA

SURABAYA

2016

Page 2: ANALISIS PIUTANG TAK TERTAGIH TERHADAP TINGKAT …karyailmiah.narotama.ac.id/files/ANALISIS PIUTANG TAK TERTAGIH... · bertambah dan semakin besar pula resiko piutang tak tertagih

ANALISIS PIUTANG TAK TERTAGIH TERHADAP TINGKAT

PERPUTARAN PIUTANG PADA CV. BERLIAN ABADI DI

SURABAYA

JURNAL

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Meraih

Derajat Sarjana Ekonomi

Disusun Oleh:

Dhenok Mitayani

01112027

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS NAROTAMA

SURABAYA

2016

Page 3: ANALISIS PIUTANG TAK TERTAGIH TERHADAP TINGKAT …karyailmiah.narotama.ac.id/files/ANALISIS PIUTANG TAK TERTAGIH... · bertambah dan semakin besar pula resiko piutang tak tertagih

1

ANALISIS PIUTANG TAK TERTAGIH TERHADAP TINGKAT

PERPUTARAN PIUTANG PADA CV. BERLIAN ABADI DI SURABAYA

Oleh:

Dhenok Mitayani

Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Jurusan Akuntansi

Universitas Narotama, Surabaya, Indonesia

Email: [email protected]

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui analisis piutang tak tertagih terhadap tingkat

perputaran piutang pada CV. Berlian Abadi di Surabaya. Analisis piutang tak tertagih sangat

penting untuk mengetahui perputaran piutang, apakah kreditur mengembalikan piutangnya

sesuai jatuh tempo atau melebihi jatuh tempo.

Metode penelitian menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode penelitian deskriptif,

dengan menganalisis piutang tak tertagih terhadap tingkat perputaran piutang pada CV.

Berlian Abadi di Surabaya.

Hasil penelitian ini menunjukan bahwa, pengelolaan piutang tak tertagih pada CV. Berlian

Abadi sudah berjalan dengan baik, hal ini dapat dilihat dari perhitungan rasio – rasio yang

berhubungan dengan tingkat perputaran piutang, yaitu RTO, ACP, rasio tunggakan dan rasio

penagihan. Akan tetapi pada kenyataannya masih banyak piutang yang melebihi jatuh tempo.

Oleh karena itu, diharapkan bagian penagihan tetap konsisten dalam melaksanakan prosedur

penagihan piutang dan prosedur evaluasi penagihan piutang, sehingga piutang perusahaan

dapat ditagih sesuai jatuh tempo.

Kata kunci: Piutang tak tertagih, perputaran piutang

Page 4: ANALISIS PIUTANG TAK TERTAGIH TERHADAP TINGKAT …karyailmiah.narotama.ac.id/files/ANALISIS PIUTANG TAK TERTAGIH... · bertambah dan semakin besar pula resiko piutang tak tertagih

2

ABSTRACT

“ANALYSIS OF RECEIVABLES UNBILLABLE ON THE LEVEL OF RACEIVABLE

TURNOVER AT CV. BERLIAN ABADI IN SURABAYA”.

By:

Dhenok Mitayani

Advisor Lecturer:

Dr. Agus Dwi Sasono, S.E., M. Si.,Ak

This study aims to determine the analysis of the level uncollectible accounts receivable

turnover at CV. Berlian Abadi in Surabaya. Analysis of doubtful accounts is very important to

know receivable turnover, whether the creditor returns the corresponding receivable due or

exceed the maturity.

The research method uses a qualitative approach with descriptive method, by analyzing of

receivables unbillable on the level of receivable turnover at CV. Berlian Abadi in Surabaya.

These results indicate that, the management of doubtful accounts receivable turnover at CV.

Berlian Abadi has been running well, it can be seen from the calculation of the ratios

associated with the level of accounts receivable turnover, namely RTO, ACP, delinquency

ratio and the ratio of billing. But in reality there are many accounts that exceeds the maturity.

Therefore, it is expected to remain consistent billing section in procedures and collection of

accounts receivable collection evaluation procedure, so the company's accounts receivable

are collectible corresponding maturity.

Keywords:uncollectible accounts receivable, account receivable turnover

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Dalam melakukan aktivitas usahanya, perusahaan melakukan aktivitas penjualan

barang maupun jasa secara tunai maupun secara kredit. Dengan penjualan barang maupun jasa

secara tunai, perusahaan akan langsung mendapatkan uang tunai yang dapat digunakan untuk

aktivitas operasional perusahaan, sedangkan dengan penjualan barang maupun jasa secara

kredit, perusahaan tidak langsung mendapatkan uang tunai, akan tetapi dapat meningkatkan

volume penjualan. Banyak pelanggan lebih tertarik dengan penjualan barang maupun jasa

secara kredit. Dengan adanya penjualan barang maupun jasa secara kredit tersebut, maka akan

muncul piutang.

Page 5: ANALISIS PIUTANG TAK TERTAGIH TERHADAP TINGKAT …karyailmiah.narotama.ac.id/files/ANALISIS PIUTANG TAK TERTAGIH... · bertambah dan semakin besar pula resiko piutang tak tertagih

3

Setiap perusahaan pasti tidak mengharapkan kliennya tidak dapat membayar hutang

mereka. Salah satu upaya perusahaan untuk mengendalikan resiko piutang tak tertagih adalah

dengan membuat daftar piutang berdasarkan umur piutang, yaitu dengan cara mengelompokan

daftar pelanggan sesui dengan umur piutang yang ditentukan oleh perusahaan, sehingga pada

saat jatuh tempo bisa ditagih. Hal ini untuk mempermudah bagian penagihan dalam

mengontrol piutang perusahaan.

CV. Berlian Abadi di Kenjeran Surabaya ini merupakan sebuah perusahaan yang

bergerak dibidang pendistribusian barang dagang, khususnya snack. Mulai dari snack

tradisional sampai yang modern ada di sini. CV. Berlian Abadi mendistribusikan hampir ke

seluruh Surabaya, luar kota sampai luar pulau, dari pasar tradisioanal sampai pasar modern.

Penjualan yang dilakukan perusahaan dapat berupa grosir dan eceran. Sebagian besar

penjualan yang dilakukan oleh CV. Berlian Abadi adalah penjualan secara kredit. Dengan

strategi penjualan secara kredit tersebut, perusahaan mempunyai harapan dapat meningkatkan

pendapatan perusahaan, sehingga perusahaan bisa memperoleh keuntungan.

Dalam memberikan kredit, CV. Berlian Abadi memiliki kebijakan terkait dengan

pelanggan mana yang perlu diberi kelonggaran dalam pembayaran dan pelanggan yang tidak

diberikan kelonggaran dalam pembayaran, atau pelanggan yang harus membayar tunai. Hal

tersebut dilakukan karena mengingat tingginya resiko penjualan secara kredit. Perusahaan juga

melakukan berbagai upaya, mulai dari perubahan manajemen sampai program accounting

(software) baru yang lebih detail, sehingga laporan piutang dapat terlihat jelas.

Dalam melakukan pencatatan piutang tersebut, perusaahan memakai sebuah program

accounting (software) yang merupakan aplikasi inventory yang terintegrasi akuntansi. Jadi

sewaktu invoice dibuat, otomatis sudah tercatat sebagai piutang di laporan piutang, dan diakui

sebagai piutang pada saat terjadinya transaksi.

Untuk menghitung jatuh tempo piutang tersebut, juga sudah tersetting dalam program

accounting (software) tersebut, dengan batas yang sebelumnya telah ditetapkan oleh

perusahaan yaitu : tunai, 30 hari, 60 hari, dan 90 hari. Dalam menentukan siapa saja

pelanggan yang diberi jatuh tempo pendek atau panjang, hal tersebut tergantung dari

kebijaksanaan dari pemimpin perusahaan.

Page 6: ANALISIS PIUTANG TAK TERTAGIH TERHADAP TINGKAT …karyailmiah.narotama.ac.id/files/ANALISIS PIUTANG TAK TERTAGIH... · bertambah dan semakin besar pula resiko piutang tak tertagih

4

Dalam melakukan penagihan piutangnya, CV Berlian Abadi sering mengalami kendala

keterlambatan pembayaran pada saat jatuh tempo. Hal tersebut biasanya terjadi karena

pelanggan sedang tidak ada di tempat pada saat penagihan, karakter dari pelanggan yang suka

mengulur-ulur pembayaran atau pelanggan sedang dalam kesulitan keuangan bahkan

mengalami kebangkrutan. Selain itu, banyak dari pelanggan yang over kredit khususnya

pelanggan lama. Dalam penelitian Erdi Kurniawan Syaputera dan Siti Khairani (2013), yang

dilakukan terhadap PT. Bima Finance Palembang, kedua peneliti tersebut menyimpulkan

bahwa permasalahan piutang usaha atau terjadinya penunggakan piutang yang dilakukan

konsumen dalam mengangsur kredit mobilnya melebihi 30 hari dari tanggal jatuh tempo .

Akibatnya piutang tak tertagih pada PT. Bima Finance Palembang mengalami kenaikan pada

tahun 2009 – 2012.

Dikarenakan banyak bermunculan perusahaan-perusahaan baru yang sejenis, yang bisa

menjadi pesaing dan bisa jadi merebut pelanggan dari perusahaan, maka pimpinan CV.Berlian

Abadi masih memberi kelonggaran pembayaran kepada para pelanggan, khususnya pelanggan

lama. Hal ini dilakukan mengingat pelanggan adalah pelanggan lama, agar hubungan tetap

baik dan menjaga loyalitas serta kepercayaan pelanggan. Yang mengakibatkan jumlah piutang

bertambah dan semakin besar pula resiko piutang tak tertagih yang dapat membuat perusahaan

mengalami kerugian.

Tujuan Penelitian

Menganalisis piutang tak tertagih terhadap tingkat perputaran piutang pada CV.

Berlian Abadi di Surabaya

TINJAUAN PUSTAKA

Pengertian Piutang

Menurut PSAK No. 55 (2012) tentang instrument keuangan: pengakuan dan

pengukuran (IAI, 2012:5), pinjaman yang diberikan dan piutang adalah asset keuangan

nonderivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di

pasar aktif, kecuali beberapa hal yang telah diatur dalam PSAK No.55.

Page 7: ANALISIS PIUTANG TAK TERTAGIH TERHADAP TINGKAT …karyailmiah.narotama.ac.id/files/ANALISIS PIUTANG TAK TERTAGIH... · bertambah dan semakin besar pula resiko piutang tak tertagih

5

Menurut Dwi Martani, et al. (2012:193), piutang ialah klaim suatu perusahaan pada

pihak lain.

Menurut Soemarso (2009:338), piutang merupakan pemberian kelonggaran yang

diberikan perusahaan kepada pelanggan dalam membayar kemudian atas penjualan barang

atau jasa yang dilakukan.

Menurut Mardiasmo (2000:51), piutang dagang atau piutang usaha merupakan piutang

atau tagihan yang timbul dari penjualan barang atau jasa secara kredit.

Jenis-jenis Piutang

Untuk tujuan pelaporan keuangan, Keiso, Weygandt, Warfield ( 2009:346-347),

mengklasifikasikan piutang sebagai piutang lancar dan piutang tidak lancar.

Menurut Soemarso (2009:338) piutang dapat diklasifikasikan sebagai piutang dagang

dan piutang lain-lain.

Sedangkan menurut Warren, Reeve, Duchac (2015:448-449), piutang dapat

diklasifikasikan sebagai piutang usaha, wesel tagih dan piutang lainnya.

Piutang Tak Tertagih

Menurut Soemarso (2009:343), terdapat dua metode dalam menghapus piutang tak

tertagih, yaitu:

1. Metode Penyisihan, merupakan pembebanan kemungkinan yang menjadikan suatu

entitas mengalami rugi karena tidak tertagihnya piutang. Jumlah piutang yang tercatat

merupakan suatu taksiran.

2. Metode Penghapusan Langsung, merupakan penghapusan piutang yang tidak akan

dapat ditagih lagi oleh pihak manajemen perusahaan.

Umur Piutang

Dengan membuat daftar piutang yang berdasarkan umur piutang merupakan salah satu

dari upaya perusahaan dalam melakukan pengendalian akan resiko piutang tak tertagih, yaitu

dengan cara mengelompokan daftar pelanggan sesuai dengan umur piutang yang ditentukan

oleh perusahaan.

Page 8: ANALISIS PIUTANG TAK TERTAGIH TERHADAP TINGKAT …karyailmiah.narotama.ac.id/files/ANALISIS PIUTANG TAK TERTAGIH... · bertambah dan semakin besar pula resiko piutang tak tertagih

6

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Besarnya Piutang Tak Tertagih

Menurut Riyanto (2013:85-87), besar kecilnya dana yang diinvestasikan dalam piutang

dipengaruhi oleh:

1. Volume penjualan kredit

Volume penjualan kredit semakin besar, maka dana yang diinvestasikan dalam piutang

semakin besar pula.

2. Syarat pembayaran penjualan kredit yang bersifat ketat atau lunak.

Jika perusahaan lebih mengutamakan keselamatan kredit dari pada profitabilitasnya,

maka perusahaan mengunakan syarat pembayaran yang bersifat ketat, sehingga dana

yang diinvestasikan dalam piutang sedikit dan sebaliknya.

3. Ketentuan Tentang Pembatasan Kredit

Ketentuan yang ditetapkan oleh perusahaan, tentang batas kredit dan dalam

menentukan siapa saja pelanggan yang diberi kredit berpengaruh terhadap dana yang

diinvestasikan dalam piutang.

4. Kebijaksanaan dalam pengumpulan piutang.

Apabila kebijaksanaannya dijalankan secara aktif, maka dana untuk pembiayaan

aktivitas pengumpulan piutang lebih besar, dan sebaliknya.

5. Kebiasaan Membayar dari Para Langganan

Pelanggan yang senang membayar dengan memanfaatkan cash discount bisa

mengakibatkan semakin kecilnya dana yang diinvestasikan dalam piutang, dan

sebaliknya.

Perputaran Piutang

Perhitungan perputaran piutang dapat dihitung dengan rasio yang berhubungan dengan

piutang yaitu, rasio receivable turn over, average collaction period, rasio tunggakan dan rasio

penagihan.

1. Rasio Receivable Turn Over, menurut Sudana (2011: 20-24), rasio ini adalah rasio

untuk mengukur perputaran piutang dalam penjualan yang dilakukan oleh perusahaan.

Rumus: Receivable Turn Over =

Page 9: ANALISIS PIUTANG TAK TERTAGIH TERHADAP TINGKAT …karyailmiah.narotama.ac.id/files/ANALISIS PIUTANG TAK TERTAGIH... · bertambah dan semakin besar pula resiko piutang tak tertagih

7

Dimana: Piutang rata-rata =

2. Rasio Average Collaction Period

Menurut Sudana (2011: 20-24), rasio average collaction period adalah rasio untuk

mengukur rata-rata waktu yang diperlukan perusahaan untuk menerima kas dari

penjualan.

Rumus: Average Collaction Period =

3. Rasio Tunggakan

Menurut Keown (2008:77), rasio ini dipergunakan untuk mengetahui seberapa besar

jumlah piutang yang sudah jatuh tempo dan belum dapat ditagih dari sejumlah

penjualan kredit yang dilakukan.

Rumus: Rasio Tunggakan = x 100%

4. Rasio Penagihan

Menurut Keown (2008:77), rasio ini dipergunakan untuk mengetahui aktivitas

penagihan yang telah dilakukan oleh perusahaan sehingga berapa besar piutang yang

dapat ditagih dapat diketahui jumlahnya dari semua piutang yang dimiliki oleh

perusahaan.

Rumus: Rasio Penagihan = x 100%

Kebijakan Kredit

1. Manfaat Penjualan

Bagi perusahaan, investasi pada piutang akan memberi manfaat diantaranya ialah

meningkatnya omzet penjualan,jumlah laba bersih yang meningkat, dan bertambahnya

market share yang dapat memberikan dampak positif bagi persaingan bisnis

(Adisaputro, 2003:37).

2. Persyaratan Kredit

a) Standar Kredit

Page 10: ANALISIS PIUTANG TAK TERTAGIH TERHADAP TINGKAT …karyailmiah.narotama.ac.id/files/ANALISIS PIUTANG TAK TERTAGIH... · bertambah dan semakin besar pula resiko piutang tak tertagih

8

Menurut Syamsuddin (2002:256), standar kredit dari suatu perusahaan dapat

didefinisikan sebagai kriteria minimum yang wajib dipenuhi oleh setiap pelanggan

sebelum menperoleh kredit

b) Syarat Kredit

Untuk meningkatkan volume penjualan, perusahaan melakukan strategi penjualan

dengan cara memberikan syarat kredit yang bersifat lunak. Apabila keselamatan

kredit dari pada pertimbangan laba yang diutamakan oleh perusahaan, maka syarat

kredit bersifat ketat

3. Evaluasi Terhadap Pelanggan

Menurut Riyanto (2013:87-88) , “dalam menilai resiko kredit, seorang manajer kredit

dapat melaksanakan penilaian 5C dari calon pelangganan”, yaitu:

a) Character, menggambarkan tentang bagaimana keinginan atau kemauan dari

pelanggan dalam memenuhi semua kewajibannya.

b) Capacity, merupakan suatu pendapat subjektif yang berhubungan dengan

kemampuan dari pelanggan dalam mengelola usahanya.

c) Capital, penilaian segala sumber financial yang diperoleh oleh perusahaan

pelanggan.

d) Collateral, berhubungan dengan bagaimana gambaran aktiva yang dimiliki oleh

pelanggan sebagai jaminan atas kredit yang akan diberikan kepada pelanggan

tersebut

e) Condition, menunjukkan impact (pengaruh langsung) dari keadaan perekonomian

pada umumnya kemungkinan berpengaruh terhadap kemampuan pelanggan

tersebut untuk memenuhi semua kewajibannya.

4. Pengaruh Penjualan Kredit

Menurut Adisaputro (2003:69), yang menyebabkan arus kas masuk dari penjualan

kredit akan sangat tergantung pada: jangka waktu kredit, kerajinan dari petugas

penagih piutang, mutu atau bonafiditas debitur, situasi pada umumnya.

Penagihan Piutang

Berikut ini merukan cara untuk menagih piutang, Syamsuddin (2002:273-274):

Page 11: ANALISIS PIUTANG TAK TERTAGIH TERHADAP TINGKAT …karyailmiah.narotama.ac.id/files/ANALISIS PIUTANG TAK TERTAGIH... · bertambah dan semakin besar pula resiko piutang tak tertagih

9

1. Melalui surat

Perusahaan dapat mengirim surat kepada pelanggan untuk mengingatkan bahwa

piutangnya telah jatuh tempo. Apabila setelah beberapa hari setelah dikirimi surat

pelanggan tersebut belum juga membayar utangnya, maka dapat dikirimkan surat yang

kedua yang nadanya lebih keras

2. Melalui telepon

Apabila melalui surat pelanggan tersebut belum juga membayar utangnya, bagian

kredit dapat menelpon pelanggan tersebut secara pribadi untuk meminta pelanggan

tersebut segera melunasi utangnya yang jatuh tempo.

3. Kunjungan personal

Jika memalui surat dan telepon ternyata pelanggan belum juga membayar utangnya,

maka dapat dilakukan kunjungan personal, cara ini dirasakan lebih efektif.

4. Tindakan yuridis

Apabila pelanggan tetap tidak mau membayar utangnya , maka perusahaan dapat

menempuh jalur hukum dengan mengajukan gugatan perdata melalui pengadilan.

METODE PENELITIAN

Pendekatan Penelitian

Penelian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode penelitian deskriptif,

yaitu dengan menganalisis data yang diperoleh dengan cara mendeskripsikan atau

menggambarkan sebagaimana adanya, tanpa membuat kesimpulan secara umum. Data yang

diperoleh yaitu berupa angka-angka yang merupakan laporan piutang perusahaan yang

diperoleh melalui observasi atau pengamatan secara langsung dan wawancara secara langsung

kepada pihak-pihak yang memepunyai wewenang atas pengumpulan dan penyimpana data.

Metode Pengumpulan Data

Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Menurut

Sugiyono (2013) data sekunder dibagi menjadi:

Page 12: ANALISIS PIUTANG TAK TERTAGIH TERHADAP TINGKAT …karyailmiah.narotama.ac.id/files/ANALISIS PIUTANG TAK TERTAGIH... · bertambah dan semakin besar pula resiko piutang tak tertagih

10

1. Data Internal: hasil wawancara, Profil Badan Usaha CV. Berlian Abadi, Laporan hasil

penjualan tahun 2013-2015.

2. Data Eksternal: Literatur, Jurnal, Skripsi yang berhubungan dengan permasalahan yang

ada serta berguna bagi penyusunan hasil penelitian ini.

Dalam penelitian ini peneliti mengumpulkan data melalui:

1. Wawancara

Melakukan komunikasi dengan Staf Akuntansi CV. Berlian Abadi Surabaya mengenai

transaksi yang berkaitan dengan penjualan kredit, piutang tak tertagih, dan jatuh tempo

pembayaran.

2. Observasi

Penelitian dilakukan dengan cara pengamatan secara langsung terhadap hal-hal yang

dikerjakan oleh pihak-pihak yang berkaitan dengan sumber data.

3. Dokumentasi

Mengumpulkan data dari CV. Berlian Abadi berupa laporan penjualan dari data based

perusahaan.

4. Studi Pustaka

Mengumpulkan data dan informasi yang dibutuhkan yang diperoleh dari berbagai

referensi literatur, jurnal–jurnal dan bacaan lainnya yang berkaitan dengan judul

penelitian yang digunakan sebagai landasan teori dan alat untuk menganalisis.

5. Triangulasi

Pada penelitian ini teknik triangulasi yang digunakan adalah menganalisa laporan

penjualan pada CV. Berlian Abadi yang terjadi pada tahun 2013-2015..

Metode Analisis Data

Penelitian ini menggunakan metode analisis data adalah dengan cara:

1. Analisis Sebelum di Lapangan

Hasil penelitian ini dapat disusun oleh peneliti dari hasil penelitian yang berhubungan

dengan piutang tak tertagih dan implementasinya berlandaskan teori yang diperoleh

peneliti melalui literatur, jurnal, skripsi yang ada kaitannya dengan penelitian ini.

Page 13: ANALISIS PIUTANG TAK TERTAGIH TERHADAP TINGKAT …karyailmiah.narotama.ac.id/files/ANALISIS PIUTANG TAK TERTAGIH... · bertambah dan semakin besar pula resiko piutang tak tertagih

11

2. Analisis selama di Lapangan model Miles dan Huberman dalam Sugiyono (2013),

yaitu:

a) Reduksi Data

Penelitian ini memfokuskan pada data laporan penjualan secara kredit (piutang tak

tertagih) pada tahun 2013 – 2015 CV. Berlian Abadi Surabaya.

b) Penyajian Data

Data penjualan tersebut oleh peneliti dianalisis berdasarkan umur piutang. Dengan

adanya daftar umur piutang, diharapkan dapat mengetahui tingkat perputaran

piutang, waktu yang diperlukan untuk menerima kas dari penjualan, persentase

piutang yang belum ditagih dari piutang yang sudah jatuh tempo, dan persentase

aktivitas penagihan yang dilakukan perusahaan, dengan menngunakan rasio-rasio

yang berhubungan dengan piutang yaitu Rasio Receivable Turn Over, Rasio

Average Collaction Period, Rasio Tunggakan, Rasio Penagihan.

Dari hasil perhitungan piutang tak tertagih berdasarkan umur piutang dan rasio-

rasio yang berhubungan dengan piutang tersebut, kemudian oleh peneliti dipelajari

dan dievaluasi. Berdasarkan hasil analisis tersebut, peneliti dapat mengambil

kesimpulan dan memberikan saran-saran yang diperlukan oleh perusahaan dalam

memperkecil piutang tak tertagih.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Hasil Penelitian

Proses terjadinya piutang di CV. Berlian Abadi adalah ketika adanya penjualan secara

kredit yang merupakan sebagian besar aktivitas bisnis perusahaan. Dengan strategi ini

perusahaan berharap dapat meningkatkan keuntungan. Tetapi dengan penjualan kredit tersebut

memiliki tingkat resiko yang tinggi akan piutang tak tertagih, maka perusahaan harus

mempunyai strategi dalam melakukan penagihan kepada pelanggan.

Dalam penjualan secara kredit kepada pelanggan, CV. Berlian Abadi memiliki

kebijakan terkait dengan pelanggan mana yang perlu diberi kelonggaran dalam pembayaran

dan pelanggan yang tidak diberikan kelonggaran dalam pembayaran. Perusahaan juga

Page 14: ANALISIS PIUTANG TAK TERTAGIH TERHADAP TINGKAT …karyailmiah.narotama.ac.id/files/ANALISIS PIUTANG TAK TERTAGIH... · bertambah dan semakin besar pula resiko piutang tak tertagih

12

melakukan berbagai upaya, mulai dari perubahan manajemen sampai program accounting

(software) baru yang lebih detail, sehingga laporan piutang dapat terlihat jelas, piutang mana

yang belum jatuh tempo dan piutang mana saja yang sudah jatuh tempo dan perlu ditagih.

Berikut ini tabel yang menunjukana kondisi piutang CV. Berlian Abadi pada tahun

2013 – 2015:

Tahun Total Penjualan Kredit Total Piutang Tertagih Total Piutang Tak Tertagih

2013 Rp. 66.506.697.416 Rp. 61.571.927.601 Rp. 4.934.769.815

2014 Rp. 82.604.714.251 Rp. 76.039.614.480 Rp. 6.565.099.771

2015 Rp. 110.432.013.561 Rp. 103.022.297.615 Rp. 7.409.715.946

Sumber : Rekap Piutang CV. Berlian Abadi, diolah

Tabel 4.1 Piutang CV. Berlian Abadi

Dari Tabel 4.1 tersebut, dapat dilihat bahwa jumlah penjualan kredit pada setiap

tahunnya mengalami peningkatan, sehingga dapat diartikan bahwa penjualan kredit yang

dilakukan perusahaan meningkat jumlahnya.

Pada CV. Berlian Abadi metode yang digunakan dalam menentukan besarnya taksiran

piutang tak tertagih yaitu dengan menggunakan metode analisis umur piutang. Metode ini

dilakukan dengan cara mengelompokan daftar pelanggan sesuai dengan umur piutang yang

ditentukan oleh perusahaan.

Berikut adalah kondisi piutang CV. Berlian Abadi berdasarkan metode umur piutang:

Kisaran Umur Piutang Saldo Piutang (Rp)

2013 2014 2015

Belum jatuh tempo

Sudah jatuh tempo:

01 – 30 hari

31 – 60 hari

61 – 90 hari

91 – 180 hari

181 – 365 hari

> 365 hari

2.918.809.200

1.442.025.648

551.346.117

22.588.850

-

-

-

2.987.281.884

1.502.450.442

740.035.175

599.343.770

735.988.500

-

-

4.279.447.427

1.574.172.963

556.484.905

67.087.778

158.126.900

2.574.975

771.821.000

Total 4.934.769.815 6.565.099.771 7.409.715.946

Page 15: ANALISIS PIUTANG TAK TERTAGIH TERHADAP TINGKAT …karyailmiah.narotama.ac.id/files/ANALISIS PIUTANG TAK TERTAGIH... · bertambah dan semakin besar pula resiko piutang tak tertagih

13

Sumber : Rekap Piutang CV.Berlian Abadi, diolah

Tabel 4.2 Daftar Umur Piutang CV. Berlian Abadi Periode 2013 – 2015

Dari Tabel 4.2, hasil perhitungan dalam pengelompokan umur piutang pada CV.

Berlian Abadi, pada setiap tahun piutang perusahaan mengalami peningkatan pada tiap

kelompok umurnya. Untuk kelompok piutang belum jatuh tempo, pada tahun 2013 sebesar Rp

2.918.809.200,- sedangkan pada tahun 2014 jumlahnya meningkat menjadi sebesar Rp.

2.987.281.884,- begitu juga pada tahun 2015 juga mengalami peningkatan menjadi sebesar

Rp. 4.279.447.427,-.

Dalam menilai sejauh mana kemungkinan piutang tak tertagihnya dapat ditagih,

perusahaan mengelompokan piutang tak tertagih pada setiap kelompok umur dalam beberapa

kategori seperti tabel berikut:

Kisaran Umur Piutang Kategori

Belum jatuh tempo

Sudah jatuh tempo:

01 – 30 hari

31 – 60 hari

61 – 90 hari

91 – 180 hari

181 – 365 hari

> 365 hari

Paling aman (100% dapat ditagih)

Aman (80% dapat ditagih)

Aman (80% dapat ditagih)

Aman (80% dapat ditagih)

Cukup aman (60% dapat ditagih)

Kurang aman (40% dapat ditagih)

Tidak aman (20% dapat ditagih)

Sumber : CV. Berlian Abadi, 2016

Tabel 4.3 Kategori Piutang Tak Tertagih

Dari tabel 4.3 tersebut, CV. Berlian Abadi mengkategorikan piutang dalam kelompok

belum jatuh tempo dalam kategori piutang paling aman, yaitu semua piutang pada kelompok

belum jatuh tempo 100% dapat ditagih. Untuk kelompok umur 01 – 30 hari, CV. Berlian

Abadi mengkategorikan kelompok umur tersebut sebagai piutang dalam kategori aman, begitu

juga untuk kelompok umur 31- 60 hari dan 61 – 90 hari. Kategori aman ini berarti 80% dari

piutang tak tertagih dapat ditagih. Untuk piutang tak tertagih dalam kelompok umur 91 – 180

hari, oleh CV. Berlian Abadi dikategorikan dalam kategori piutang yang cukup aman, hal ini

Page 16: ANALISIS PIUTANG TAK TERTAGIH TERHADAP TINGKAT …karyailmiah.narotama.ac.id/files/ANALISIS PIUTANG TAK TERTAGIH... · bertambah dan semakin besar pula resiko piutang tak tertagih

14

berarti piutang tak tertagih dalam kategori cukup aman adalah 60% dari piutang tak

tertagihnya dapat ditagih oleh perusahaan.

Untuk piutang tak tertagih dalam kelompok umur 181 – 365 hari, CV. Berlian Abadi

mengkategorikan piutang pada kelompok umur tersebut dalam kategori kurang aman, yaitu

berarti piutang tak tertagih pada perusahaan hanya 40% yang dapat ditagih. Sedangkan untuk

piutang tak tertagih dalam kelompok umur > 365 hari CV. Berlian Abadi mengkataegorikan

piutang pada kelompok umur tersebut pada kategori piutang tidak aman, berarti piutang

tersebut hanya 20% saja yang dapat ditagih.

1. Analisis Tingkat Perputaran Piutang

Untuk dapat melihat bagaimana kondisi piutang perusahaan, dapat dihitung

menggunakan rasio yang berhubungan dengan tingkat perputaran piutang. Berikut

perhitungannya:

a) Rasio Receivable Turn Over (RTO)

Rumus: RTO =

RTO = ……………kali

Dimana: Piutang rata-rata =

Berikut ini adalah perhitungan RTO:

(1) Tahun 2014

RTO =

RTO = 14,37 kali

Dimana:

Piutang rata-rata =

=

Piutang rata-rata = 5.749.934.793

(2) Tahun 2015

RTO =

Page 17: ANALISIS PIUTANG TAK TERTAGIH TERHADAP TINGKAT …karyailmiah.narotama.ac.id/files/ANALISIS PIUTANG TAK TERTAGIH... · bertambah dan semakin besar pula resiko piutang tak tertagih

15

RTO = 15,80 kali

Dimana:

Piutang rata-rata =

=

Piutang rata-rata = 6.987.407.858

b) Rasio Average Collaction Period (ACP)

Rumus: ACP =

ACP = ……………..hari

Berikut ini adalah perhitungana ACP:

(1) Tahun 2014

ACP =

ACP = 25 hari

(2) Tahun 2015

ACP =

ACP = 23 hari

c) Rasio Tunggakan

Rumus: Rasio Tunggakan = x 100%

Rasio Tunggakan = ……%

Berikut ini adalah perhitungana rasio tunggakan:

(1) Tahun 2014

Rasio Tunggakan = x 100%

Rasio Tunggakan = 8 %

(2) Tahun 2015

Rasio Tunggakan = x 100%

Rasio Tunggakan = 7 %

Page 18: ANALISIS PIUTANG TAK TERTAGIH TERHADAP TINGKAT …karyailmiah.narotama.ac.id/files/ANALISIS PIUTANG TAK TERTAGIH... · bertambah dan semakin besar pula resiko piutang tak tertagih

16

d) Rasio Penagihan

Rumus: Rasio Penagihan = x 100%

Rasio Penagihan = …….%

Berikut ini adalah perhitungana rasio penagihan:

(1) Tahun 2014

Rasio Penagihan = x 100%

Rasio Penagihan = 92 %

(2) Tahun 2015

Rasio Penagihan = x 100%

Rasio Penagihan = 93 %

Hasil perhitungan rasio-rasio tersebut dapat dilihat dari tabel berikut ini:

Tahun RTO ACP Rasio Tunggakan Rasio Penagihan

2014 14,37 kali 25 hari 8 % 92 %

2015 15,80 kali 23 hari 7 % 93 %

Sumber : Peneliti (2016)

Tabel 4.4 Hasil Perhitungan RTO, ACP, Rasio Tunggakan, Rasio Penagihan

Hasil perhitungan RTO tahun 2014 menunjukan bahwa perputaran piutang yang

terjadi pada CV. Berlian Abadi di Surabaya adalah sebanyak 14,37 kali sedangkan

tahun 2015 menunjukan bahwa perputaran piutang yang terjadi pada CV. Berlian

Abadi di Surabaya adalah sebanyak 15,80 kali.

Hasil perhitungan ACP tahun 2014 menunjukan bahwa rata-rata waktu yang

diperlukan perusahaan untuk menerima kas dari penjualan adalah 25 hari, sedangkan

pada tahun 2015 menunjukan bahwa rata-rata waktu yang diperlukan perusahaan

untuk menerima kas dari penjualan adalah 23 hari.

Hasil perhitungan rasio tunggakan menunjukan bahwa jumlah piutang yang telah

jatuh tempo dan belum tertagih dari sejumlah penjualan kredit yang terjadi di CV.

Page 19: ANALISIS PIUTANG TAK TERTAGIH TERHADAP TINGKAT …karyailmiah.narotama.ac.id/files/ANALISIS PIUTANG TAK TERTAGIH... · bertambah dan semakin besar pula resiko piutang tak tertagih

17

Berlian abadi pada tahun 2014 adalah sebesar 8%, sedangkan pada tahun 2015 jumlah

piutang yang telah jatuh tempo dan belum tertagih dari sejumlah penjualan kredit yang

terjadi di CV. Berlian abadi adalah sebesar 7%.

Hasil perhitungan rasio penagihan menunjukan bahwa piutang yang tertagih dari

total piutang yang dimiliki perusahaan adalah sebesar 92% pada tahun 2014, dan pada

tahun 2015 bahwa piutang yang tertagih dari total piutang yang dimiliki perusahaan

adalah sebesar 93%.

2. Analisis Kebijakan Kredit pada CV. Berlian Abadi

Dengan memberikan kredit kepada pelanggan berdasarkan hubungan yang terjadi

terhadap kedua belah pihak, apakah pelanggan tersebut adalah masih kerabat atau kenalan

dari perusahaan, karena mengingat hubungan yang baik yang selama ini sudah terjalin,

membuat perusahaan bersikap kurang tegas terhadap pelanggan, khususnya pelanggan

lama. Dalam pemberian kredit kepada pelanggan sudah sesuai prosedur perusahaan.

Dengan penilaian 5C (Character, Capacity, Capital, Collateral, Condition). Hal ini berarti

perusahaan sudah mempunyai standar dalam memberikan kredit kepada calon

pelanggannya. Proses penagihan piutang pada CV. Berlian Abadi adalah dimulai dengan

penagihan melalui telepon pada H-1 untuk mengingatkan pelanggan bahwa piutangnya

akan jatuh tempo. Apabila pelanggan tersebut belum membayar pada saat jatuh tempo,

bagian penagihan terus meneleponnya sampai terjadi kesepakatan atau perusahaan akan

mengirim orang bagian penagihan untuk menagih ke tempat pelanggan secara langsung.

3. Analisis Taksiran Kerugian Piutang

Untuk mengetahui berapa besarnya piutang tak tertagih, CV. Berlian Abadi

menggunakan metode analisis umur piutang. Dengan metode ini, diharapkan perusahaan

dapat membantu bagian penagihan dalam menetukan tindakan apa yang akan dilakukan

terhadap piutang perusahaan.

Untuk mendapatkan nilai realisasi bersih atas piutang usaha yang diperkirakan dapat

ditagih, sebaiknya perusahaan menggunakan metode penyisihan dalam mencatat beban

kerugian piutang. Perusahaan membuat estimasi atas piutang tak tertagih tanpa menunggu

bahwa piutang tersebut sudah tidak dapat ditagih. Dalam mengestimasi, mengakui dan

membebankan kerugian piutang atas piutang tak tertagih memerlukan ketepatan dalam

Page 20: ANALISIS PIUTANG TAK TERTAGIH TERHADAP TINGKAT …karyailmiah.narotama.ac.id/files/ANALISIS PIUTANG TAK TERTAGIH... · bertambah dan semakin besar pula resiko piutang tak tertagih

18

menentukannya, karena hal ini menyebabkan bertambahnya biaya kerugian piutang yang

mempengaruhi laba perusahaan.

Bedasarkan pengelompokan piutang tak tertagih dalam beberapa kategori yang

ditetapkan perusahaan, persentase estimasi tidak tertagih terhadap piutang usaha CV.

Berlian Abadi adalah sebagai berikut:

Kisaran Umur Piutang Kategori Persentase Estimasi Tidak Tertagih

Belum jatuh tempo

Sudah jatuh tempo:

01 – 30 hari

31 – 60 hari

61 – 90 hari

91 – 180 hari

181 – 365 hari

> 365 hari

Paling aman

Aman

Aman

Aman

Cukup aman

Kurang aman

Tidak aman

0%

20%

20%

20%

40%

60%

80%

Sumber : CV.Berlian Abadi, 2016

Tabel 4.5 Persentase Estimasi Tak Tertagih

Dari tabel 4.5 dapat dilihat bahwa CV. Berlian Abadi dalam mengestimasi persentase

piutang tak tertagih mengkategorikan piutang tersebut tidak aman pada umur piutang

diatas 365 hari. Piutang yang berumur lebih 365 hari memiliki persentase estimasi tak

tertagih sebesar 80%. Ini berarti bahwa hanya 20% dari jumlah piutang yang dapat ditagih.

Sedangkan untuk piutang yang berumur 181 – 365 hari mempunyai persentase estimasi tak

tertagih sebesar 60%, berarti bahwa hanya 40% dari jumlah piutang yang dapat ditagih.

Begitu halnya untuk piutang yang berumur 91 – 180 hari mempunyai persentase estimasi

tak tertagih sebesar 40%, hal ini berarti bahwa 60% dari jumlah piutang yang dapat

ditagih.

Sedangkan untuk piutang yang berumur 01 – 90 hari mempunyai persentase estimasi

tak tertagih sebesar 20%, berarti 80% dari jumlah piutang pada umur tersebut dapat

ditagih. Oleh perusahaan piutang yang berumur 01 – 90 hari ini dikategorikan dalam

kategori aman. Untuk piutang yang belum jatuh tempo meempunyai perrsentase estimasi

Page 21: ANALISIS PIUTANG TAK TERTAGIH TERHADAP TINGKAT …karyailmiah.narotama.ac.id/files/ANALISIS PIUTANG TAK TERTAGIH... · bertambah dan semakin besar pula resiko piutang tak tertagih

19

tak tertagih sebesar 0%, dan dikategorikan paling aman, hal ini berarti piutang yang belum

jatuh tempo dapat diitagih 100%.

Pembahasan Hasil Penelitian

1. Tingkat Perputaran Piutang

Perhitungan tingkat perputaran piutang dapat dlihat pada Tabel 4.4. Berdasarkan tabel

tersebut, hasil perhitungan RTO tahun 2014 menunjukan bahwa perputaran piutang

yang terjadi pada CV. Berlian Abadi di Surabaya adalah sebanyak 14,37 kali

sedangkan tahun 2015 sebanyak 15,80 kali. Hasil perhitungan RTO di tahun 2015

meningkat jumlahnya dibanding tahun 2014, berarti semakin efektif dan efisien

pengendalian piutang yang dilakukan perusahaan. Akan tetapi harapan perusahaan,

piutang terjadi dua kali dalam satu bulan sehingga dalam satu tahun terjadi sebanyak

24 kali, hal ini berarti tingkat perputaran piutang yang tejadi pada CV. Berlian Abadi

tidak mencapai target yang diharapkan perusahaan.

Hasil perhitungan ACP tahun 2014 menunjukan bahwa pengumpulan piutang sampai

menjadi kas dalam waktu 25 hari, sedangkan pada tahun 2015 dalam waktu 23 hari.

Perusahaan berharap pengumpulan piutang sampai menjadi kas adalah 30 hari. Ini

berarti bahwa bagian penagihan CV. Berlian Abadi telah bekerja dengan baik, karena

waktu yang diperlukan piutang sampai menjai kas lebih cepat dari harapan perusahaan.

Jumlah piutang yang telah jatuh tempo dan belum tertagih di CV. Berlian abadi pada

tahun 2014 adalah sebesar 8%, sedangkan pada tahun 2015 jumlah 7%. Hasil

perhitungan rasio tunggakan di tahun 2015 mengalami penurunan dibanding tahun

2014, berarti jumlah piutang yang tertunggak mengalami penurunan, hal ini baik bagi

perusahaan karena jumlah piutang perusahaan menagalami penurunan.

Piutang yang tertagih dari total piutang yang dimiliki perusahaan adalah sebesar 92%

pada tahun 2014, dan pada tahun 2015 sebesar 93%. Hasil perhitungan rasio penagihan

Page 22: ANALISIS PIUTANG TAK TERTAGIH TERHADAP TINGKAT …karyailmiah.narotama.ac.id/files/ANALISIS PIUTANG TAK TERTAGIH... · bertambah dan semakin besar pula resiko piutang tak tertagih

20

mengalami peningkatan di tahun 2015 dibanding tahun 2014. Hal ini berarti aktivitas

penagihan yang dilakukan perusahaan sudah meningkat dan berjalan dengan baik.

2. Kebijakan Kredit pada CV. Berlian Abadi

Pemberikan kredit kepada pelanggan berdasarkan hubungan yang terjadi terhadap

kedua belah pihak, apakah pelanggan tersebut adalah masih kerabat atau kenalan dari

perusahaan hal ini dapat membuat pelanggan kurang mematuhi prosedur kredit yang

seharusnya berlaku di perusahaan, yaitu tentang jangka waktu pembayaran bagi

pelanggan khususnya pelanggan lama dan kerabat, hal ini membuat perputaran piutang

tidak sesuai denga harapan perusahaan.

Walaupun perusahaan sudah mempunyai standar dalam memberikan kredit kepada

calon pelanggannya dengan penilaian 5C (Character, Capacity, Capital, Collateral,

Condition), pada kenyataannya masih banyak pelanggan yang penilaiannya tidak

sesuai dengan standar penilaian perusahaan. Sehingga ada dari pelanggan tersebut

yang tidak bisa membayar piutangnya pada saat jatuh tempo, sehingga piutang

tertunggak menjadi bertambah.

Dalam hal penagihan, perusahaan sudah melakukan sesuai dengan prosedur yang

dibuat oleh perusahaan. Meskipun masih banyak kendala yang dihadapai dalam usaha

penagihan. Kondisi pelanggan yang membuat pelanggan lalai dalam membayar

utangnya merupakan faktor utama yang menjadi kendala dalam setiap usaha

penagihan. Misalnya pada saat penagihan, pelanggan tersebut sedang tidak ada di

tempat, karakter dari pelanggan yang suka mengulur-ulur waktu pembayaran atau

pelanggan sedang mengalami kesulitan keuangan bahkan kebangkrutan. Hal ini

membuat bagian penagihan harus lebih memperhatikan pelanggan seperti ini.

3. Taksiran Kerugian Piutang

Berdasarkan Tabel 4.2 menunjukan bahwa piutang CV. Berlian Abadi, pada setiap

tahun piutang perusahaan mengalami peningkatan pada tiap kelompok umurnya.

Berarti jumlah penjualan kredit yang terjadi mengalami peningkatan. Semakin lama

umur piutang tersebut maka kemungkinan akan tidak tertagihnya juga semakin besar.

Oleh karena itu, diperlukan perhatian khusus terhadap piutang yang menurut

Page 23: ANALISIS PIUTANG TAK TERTAGIH TERHADAP TINGKAT …karyailmiah.narotama.ac.id/files/ANALISIS PIUTANG TAK TERTAGIH... · bertambah dan semakin besar pula resiko piutang tak tertagih

21

perusahaan kurang aman dan tidak aman, karena dapat meningkatnya resiko akan tidak

tertagihnya piutang tersebut.

Berdasarkan Tabel 4.3, perusahaan menetapkan piutang yang belum jatuh tempo

sebagai piutang dalam kategori paling aman, dikarena piutang dalam kategori tersebut

dapat ditagih semua. Dan piutang yang berumur 01 – 90 hari sebagai piutang dalam

kategori aman, hal ini dikarena perusahaan mempunyai kebijakan dalam penagihan

piutang yang lewat jatuh tempo untuk diberi kelonggaran waktu dalam batas tertentu.

Dan untuk piutang yang berumur 91 – 180 hari dalam kategori cukup aman, karena

pelanggan dalam kategori tersebut masih biasa ditagih meskipun memerlukan usaha

lebih keras dari bagian penagihan. Sedangkan untuk piutang yang berumur 181 – 365

hari dalam kategori tidak aman dan memerlukan perhatian khusus, begitu juga dengan

piutang yang berumur lebih dari 365 hari. Sedapat mungkin bagian penagihan tetap

melakukan penagihan terhadap pelanggan dalam kategori tersebut.

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

Kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian ini adalah:

1. Pengelolaan piutang tak tertagih pada CV. Berlian Abadi sudah berjalan dengan baik,

hal ini dapat dilihat dari perhitungan rasio – rasio yang berhubungan dengan tingkat

perputaran piutang, yaitu RTO, ACP, rasio tunggakan dan rasio penagihan.

a) Hasil perhitungan RTO setiap tahunnya mengalami peningkatan berarti semakin

efektif dan efisien pengendalian piutang yang dilakukan perusahaan, akan tetapi

dari hasil perhitungan RTO, masih belum mencapai target yang diharapkan oleh

perusahaan, yaitu piutang terjadi sebanyak 24 kali dalam satu tahun.

b) Hasil perhitungan ACP, CV. Berlian Abadi menunjukan bahwa bagian penagihan

bisa mengumpulkan piutang sampai menjadi kas dalam waktu dibawah 30 hari, hal

ini berarti bahwa bagian penagihan CV. Berlian Abadi telah bekerja dengan baik,

karena waktu yang diperlukan piutang sampai menjadi kas lebih cepat dari harapan

Page 24: ANALISIS PIUTANG TAK TERTAGIH TERHADAP TINGKAT …karyailmiah.narotama.ac.id/files/ANALISIS PIUTANG TAK TERTAGIH... · bertambah dan semakin besar pula resiko piutang tak tertagih

22

perusahaan, akan tetapi dalam Tabel 4.2 menunjukan pelanggan yang membayar

lebih dari 30 hari meningkat jumlahnya.

c) Hasil perhitungan rasio tunggakan mengalami penurunan berarti jumlah piutang

yang tertunggak mengalami penurunan, hal ini baik bagi perusahaan karena jumlah

piutang perusahaan semakin kecil. Akan tetapi dilihat dari Tabel 4.2, piutang

tertunggak mengalami peningkatan pada setiap kelompok umurnya, hal ini tidak

baik bagi perusahaan karena dapat menimbulkan resiko akan tidak tertagihnya

piutang tersebut.

d) Hasil perhitungan rasio penagihan mengalami peningkatan di tahun 2015

dibanding tahun 2014. Hal ini berarti aktivitas penagihan yang dilakukan

perusahaan sudah meningkat dan berjalan dengan baik.

2. Berdasarkan analisis kebijakan kredit yang diterapkan CV. Berlian Abadi, dalam

memberikan kredit kepada pelanggannya sudah sesuai dengan proseder kredit yang

ditentukan perusahaan, meskipun masih ada kebijaksanaan perusahaan yang kurang

tegas khususnya terhadap kerabat dan pelanggan lama. Kebijaksanaan ini mempunyai

sisi baik dalam mempertahankan pelanggan perusahaan karena perusahaan

menerapkan kebijakan yang bersifat kekeluargaan, tetapi juga mempunyai sisi buruk

yaitu lambatnya penerima uang tunai dari piutang perusahaan sehingga mempengaruhi

cash flow perusahaan.

3. Piutang yang telah jatuh tempo 01 – 90 hari masih dikategorikan aman, yaitu masih

bisa ditagih dengan baik dan untuk piutang yang telah jatuh tempo 91 – 180 hari masih

dikategorikan cukup aman, sedangkan untuk piutang yang jatuh tempo 181 – 365 hari

dikategorikan kurang aman dan perlu usaha penagihan yang lebih keras. Sedangkan

untuk piutang yang berumur lebih 365 hari dikategorikan tidak aman.

Saran

Saran yang dapat diberikan kepada manajemen CV. Berlian Abadi adalah:

1. Agar pihak perusahaan dapat mempertahankan kinerja yang selama ini sudah baik

dalam hal pengelolaan piutang, hal ini dapat dilihat dari angka yang ditunjukan pada

perhitungan rasio – rasio yang berhubungan dengan tingkat perputaran piutang,

meskipun ada beberapa yang tidak sesuai dengan harapan perusahaan.

Page 25: ANALISIS PIUTANG TAK TERTAGIH TERHADAP TINGKAT …karyailmiah.narotama.ac.id/files/ANALISIS PIUTANG TAK TERTAGIH... · bertambah dan semakin besar pula resiko piutang tak tertagih

23

a) Perhitungan RTO yang masih belum mencapai target yang diharapkan oleh

perusahaan, yaitu piutang terjadi sebanyak 24 kali dalam satu tahun. Untuk

memarik pelanggan agar membayar tagihan lebih awal, perusahaan memberikan

potongan tambahan, berupa potongan harga atau cash back.

b) Hasil perhitungan ACP yang semakin kecil jumlahnya akan tetapi jumlah

pelanggan yang membayar lewat jatuh tempo semakin besar. Untuk memperkecil

jumlah pelanggan yang berhutang melebihi jatuh tempo, perusahaan memberi

denda berupa penambahan pembayaran bagi pelanggan yang piutangnya melebihi

jatuh tempo.Semakin lama piutang tersebut melebihi waktu pembayaran, maka

semakin besar pula denda yang harus dibayar.

c) Hasil perhitungan rasio tunggakan yang menunjukan jumlah piutang yang

tertunggak mengalami penurunan, akan tetapi pada kenyataanya, piutang

tertunggak perusahaan bertambah pada setiap kelompok umurnya. Untuk

mengurangi piutang tertunggak, seharusnya perusahaan mempunyai batas kredit,

untuk pelanggan yang mempunyai tunggakan tidak diperbolehkan membeli barang

lagi sebelum piutang yang tertunggak dibayar, meskipun itu adalah pelanggan

lama.

d) Untuk meningkatkan aktifitas penagihan, bagian peanagihan lebih aktif lagi dalam

melakukan penagihan, khususnya untuk pelanggan yang mempunyai piutang

melebihi jatuh tempo.

2. Dalam memberikan kredit kepada calon pelanggan seharusnya CV. Berlian Abadi

tidak hanya berdasarkan informasi yang diperoleh mengenai latar belakang dari calon

pelanggan saja. Perusahaan seharusnya membuat surat perjanjian piutang yang berisi

tentang syarat kredit yang harus ditandatangani oleh calon pelanngan. Apabila

pelanggan melanggar perjanjian tersebut, maka dikenakan sanksi sesuai syarat yang

tertulis di surat perjanjian tersebut, misalnya denda berupa penambahan pembayaran

apabila terlambat membayar atau penyitaan apabila pelanggan tersebut tidak dapat

membayar.

Page 26: ANALISIS PIUTANG TAK TERTAGIH TERHADAP TINGKAT …karyailmiah.narotama.ac.id/files/ANALISIS PIUTANG TAK TERTAGIH... · bertambah dan semakin besar pula resiko piutang tak tertagih

24

3. Agar bagian penagihan tetap konsisten dalam melaksanakan prosedur penagihan

piutang dan prosedur evaluasi penagihan piutang, sehingga umur piutang di CV.

Berlian Abadi semuanya masuk dalam kategori aman.

DAFTAR PUSTAKA

Adisaputro, Gunawan dan Marwan Asri. 2003. Anggaran perusahaan 2. Yogyakarta: BPFE.

Agustine, Adelia, Dini. Rosyafah, Siti. Susanti, Widya. 2015. Analisis Piutang Tak Tertagih Terhadap

Tingkat Perputaran Piutang Kopwan Dewi Sri Candipari Porong. Jurnal Akuntansi Ubhara.

ISSN : 2460-7762. Program Study Akuntansi Fakultas Ekonomi, Universitas Bhayangkara

Surabaya. http://fe.ubhara.ac.id/ojs/index.php/equity/article/download/103/101&sa

Da Costa, Fensi, Imanuella. 2015. Analisis Kerugian Piutang Tak Tertagih Pada Pt. Metta Karuna

Jaya Makassar. Jurnal Emba Vol.3 No.1, 695-706. Fakultas Ekonomi dan Bisnis – Akuntansi,

Universitas Sam Ratulangi. http://ejournal.unsrat.ac.id

Indonesia, Ikatan Akuntan. 2009. Pernyataan Standart Akuntansi Keuangan (PSAK). Jakarta

Indonesia, Ikatan Akuntan. 2011. Pernyataan Standart Akuntansi Keuangan Per 1 Juni 2012. Jakarta:

Salemba Empat.

Karamoy, Venny. Dan Nangoi, Bernadette, Grace. 2014. Analisis Piutang pada PT. SUCOFINDO

(Persero) Cabang Manado. Jurnal. Program Pendidikan Profesi Akuntansi. Fakultas Ekonomi

dan Bisnis. Unifersitas Sam ratulangi Manado.

http://www.google.com/url?q=http://download.portalgaruda.org

Keiso, Weygandt, Warfield. 2009. Akuntansi Intermediate. Diterjemahkan oleh Herman Wibowo. Jilid

1. Jakarta : Erlangga

Keown, J. 2008. Manajemen Keuangan Prinsip dan Penerapan. Macanan Jaya Cemerlang

Mardiasmo. 2000. Akuntansi Keuangan Dasar. Edisi 2. Yogyakarta : BPFE

Martani, Dwi, et al. 2012. Akuntansi Keungan Menengah Berbasis PSAK. Jakarta: Salemba Empat

Riwayati, Sri. 2013. Analisis Pengendalian Piutang Terhadap Resiko Piutang Tak Tertagih pada PT.

XYZ. Jurnal Program Studi Akuntansi. Fakultas Ekonomi. Universitas Maritim Raja Ali Haji.

http://jurnal.umrah.ac.id

Riyanto, Bambang. 2013. Dasar-dasar Pembelanjaan Perusahaan. Yogyakarta: BPFE

Soemarso S. R. 2009. Akuntansi Suatu Pengantar. Buku 1 Edisi 5 Revisi. Jakarta : Salemba Empat

Sudana, I Made. 2011. Manajemen Keuangan Perusahaan Teori & Praktek. Erlangga, Surabaya

Page 27: ANALISIS PIUTANG TAK TERTAGIH TERHADAP TINGKAT …karyailmiah.narotama.ac.id/files/ANALISIS PIUTANG TAK TERTAGIH... · bertambah dan semakin besar pula resiko piutang tak tertagih

25

Sugiyono. 2014. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D, Bandung:Alfabeta

Syamsuddin, Lukman. 2002. Manajemen Keuangan Perusahaan, Jakarta: Grafindo

Syaputera, Kurniawan, Erdi. Khairani, Siti. 2013. Analisis Piutang Tak Tertagih Pada PT. Bima

Finance Palembang. Jurnal Jurusan Akuntansi S1. STIE MDP. http://eprints.mdp.ac.id

Warren, Reeve, Duchac. 2015. Accounting : Pengantar Akuntansi, Terjemahan Aria Farahmita,

Amanugrahani, dan Taufik Hendrawan, Edisi 21, Buku 2, Salemba Empat, Jakarta