95
ANALISIS KINERJA KEUANGAN KOPERASI DITINJAU DARI ASPEK PERMODALAN DI KOPERASI MASYARAKAT (KOMAS) BUMIPUTERA CABANG LOLOWA’U TAHUN 2013-2017 SKRIPSI Disusun Oleh: YUNIMA BU’ULOLO NIM. 14100121538 PROGRAM STUDI MANAJEMEN SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI NIAS SELATAN TELUK DALAM 2019

ANALISIS KINERJA KEUANGAN KOPERASI DITINJAU DARI … fileanalisis kinerja keuangan koperasi ditinjau dari aspek permodalan di koperasi masyarakat (komas) bumiputera cabang lolowa’u

  • Upload
    dotuyen

  • View
    247

  • Download
    4

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: ANALISIS KINERJA KEUANGAN KOPERASI DITINJAU DARI … fileanalisis kinerja keuangan koperasi ditinjau dari aspek permodalan di koperasi masyarakat (komas) bumiputera cabang lolowa’u

1

ANALISIS KINERJA KEUANGAN KOPERASI DITINJAU

DARI ASPEK PERMODALAN DI KOPERASI MASYARAKAT

(KOMAS) BUMIPUTERA CABANG LOLOWA’U

TAHUN 2013-2017

SKRIPSI

Disusun Oleh:

YUNIMA BU’ULOLO

NIM. 14100121538

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI NIAS SELATAN

TELUK DALAM

2019

Page 2: ANALISIS KINERJA KEUANGAN KOPERASI DITINJAU DARI … fileanalisis kinerja keuangan koperasi ditinjau dari aspek permodalan di koperasi masyarakat (komas) bumiputera cabang lolowa’u

2

ANALISIS KINERJA KEUANGAN KOPERASI DITINJAU

DARI ASPEK PERMODALAN DI KOPERASI MASYARAKAT

(KOMAS) BUMIPUTERA CABANG LOLOWA’U

TAHUN 2013-2017

SKRIPSI

Diajukan sebagai salah satu syarat

Untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi

Disusun Oleh:

YUNIMA BU’ULOLO

NIM. 14100121538

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI NIAS SELATAN

TELUK DALAM

2019

Page 3: ANALISIS KINERJA KEUANGAN KOPERASI DITINJAU DARI … fileanalisis kinerja keuangan koperasi ditinjau dari aspek permodalan di koperasi masyarakat (komas) bumiputera cabang lolowa’u

i

Page 4: ANALISIS KINERJA KEUANGAN KOPERASI DITINJAU DARI … fileanalisis kinerja keuangan koperasi ditinjau dari aspek permodalan di koperasi masyarakat (komas) bumiputera cabang lolowa’u

ii

Page 5: ANALISIS KINERJA KEUANGAN KOPERASI DITINJAU DARI … fileanalisis kinerja keuangan koperasi ditinjau dari aspek permodalan di koperasi masyarakat (komas) bumiputera cabang lolowa’u

iii

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan karunia-Nya

sehingga penulis dapat menyelesaikan penelitian dan skripsi yang

berjudul:“Analisis Kinerja Keuangan Koperasi Ditinjau Dari Aspek

Permodalan Di Koperasi Masyarakat (Komas) Bumiputera Cabang

Lolowa’u Tahun 2013-2017”.Skripsi ini adalah untuk memenuhi salah satu

syarat kelulusan dalam meraih gelar Sarjana Ekonomi pada Program Studi

Manajemen STIE Nias Selatan.

Selama penelitian dan penyusunan skripsi ini, penulis tidak luput dari

kekuarangan dan kelemahan. Hal tersebut dapat diatasi penulis berkat adanya

bantuan, bimbingan dan dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis

ingin menyampaikan rasa terimakasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Bapak Yohanes Dakhi, SE., M.M sebagai Ketua STIE Nias Selatan yang telah

memberikan izin kepada penulis untuk meneliti dan menulis skripsi ini.

2. Bapak Samalua Waoma, SE.,M.M sebagai Wakil Ketua I Bidang Akademik

STIE Nias Selatan yang telah memberikan layanan administrasi kepada

penulis untuk meneliti dan menulis skripsi ini.

3. Ibu Alwinda Manao, SE.,M.M sebagai Wakil ketua II Bidang Administrasi

STIE Nias Selatan yang telah memberikan layananan administrasi kepada

penulis untuk meneliti dan menulis skripsi ini.

Page 6: ANALISIS KINERJA KEUANGAN KOPERASI DITINJAU DARI … fileanalisis kinerja keuangan koperasi ditinjau dari aspek permodalan di koperasi masyarakat (komas) bumiputera cabang lolowa’u

iv

4. Bapak Paskalis Dakhi, SE.,M.M, MAP. Sebagai Kaprodi Manajemen yang

telah memberikan layanan akademik kepada penulis untuk untuk meneliti dan

menulis skripsi ini.

5. Bapak Timotius Duha, SE.,M.M sebagai Kepala Lembaga Penjaminan Mutu

Internal STIE Nias Selatan yang telah memberikan pelayananan akademik

kepada penulis untuk meneliti dan menulis skripsi ini.

6. Ibu Erasma F. Zalogo, SE.,M.M, sebagai Kepala LP3M STIE Nias Selatan

yang telah memberikan layanan akademik kepada penulis untuk meneliti dan

menulis skripsi ini.

7. Ibu Elistina Wau, SE.,M.M, sebagai Sekretaris Program Studi Manajemen

yang telah memberikan layanan akademik kepada penulis untuk meneliti dan

menulis skripsi ini.

8. Bapak Reaksi Zagoto, SE.,M.M, sebagai Dosen Pembimbing I yang telah

meluangkan waktu, tenaga dan pikiran dalam membantu penulis untuk

meneliti dan menulis skripsi ini.

9. Bapak Idealis Dakhi, S.Sos.,MAP sebagai Dosen Pembimbing II yang telah

meluangkan waktu, tenag adan pikiran dalam membantu penulis untuk

meneliti dan menulis skripsi ini.

10. Bapak Progresif Bu’ulolo, S.Kom.,M.M sebagai kepala BAAK Yang telah

memberikan layanan akademik kepada penulis untuk meneliti dan menulis

skripsi ini.

Page 7: ANALISIS KINERJA KEUANGAN KOPERASI DITINJAU DARI … fileanalisis kinerja keuangan koperasi ditinjau dari aspek permodalan di koperasi masyarakat (komas) bumiputera cabang lolowa’u

v

11. Kepada papa, mama (alm) dan saudara penulis yang telah memberikan

semangat dan doa serta dukungan material kepada penulis untuk meneliti dan

menulis skripsi ini.

12. Kepada teman-teman seperjuangan yang membantu memberikan semangan

kepada penulis untuk meneliti dan menulis skripsi ini.

Akhir kata, saya berharap Tuhan Yang Maha Esa berkenan membalas

segala kebaikan semua pihak yang telah membantu. Semoga skripsi ini membawa

manfaat bagi pengembangan ilmu.

.

Telukdalam, 09 Mei 2019

Peneliti,

Yunima Bu’ulolo

NIM. 14100121538

Page 8: ANALISIS KINERJA KEUANGAN KOPERASI DITINJAU DARI … fileanalisis kinerja keuangan koperasi ditinjau dari aspek permodalan di koperasi masyarakat (komas) bumiputera cabang lolowa’u

vi

DAFTAR ISI

Lembarpengesahan .......................................................................................... i

Surat Pernyataan .............................................................................................. ii

Kata Pengantar ...................................................................................... ............ iii

Daftar Isi .......................................................................................................... vi

Daftar Tabel ..................................................................................................... ix

Daftar Gambar ................................................................................................. x

Daftar Grafik ........................................................................................ ............. xi

Daftar Lampiran ............................................................................................... xii

Abstrak ................................................................................................. ............. xiii

Abstract ................................................................................................ ............. xiv

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................... 1

1.1. Latar Belakang Masalah ............................................................................ 1

1.2. Identifikasi Masalah .................................................................................. 5

1.3. Batasan Masalah ........................................................................................ 6

1.4. Rumusan Masalah ..................................................................................... 6

1.5. Tujuan Penelitian ....................................................................................... 6

1.6. Manfaat Penelitian ..................................................................................... 6

1.7. Sistematika Penulisan ................................................................................ 7

BAB II TINJAUAN LITERATUR ............................................................... 9

2.1 Kerangka Konseptual ................................................................................ 9

2.1.1 Konsep Koperasi ............................................................................. 9

Page 9: ANALISIS KINERJA KEUANGAN KOPERASI DITINJAU DARI … fileanalisis kinerja keuangan koperasi ditinjau dari aspek permodalan di koperasi masyarakat (komas) bumiputera cabang lolowa’u

vii

2.1.2 KonsepKinerja keuangan Koperasi ................................................. 10

2.1.3 Konsep Modal Kerja Koperasi ........................................................ 11

2.2 KerangkaTeoritis ........................................................................................ 13

2.2.1 Hubungan Kinerja Keuangan Terhadap Aspek Permodalan ........... 13

2.2.2 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Jumlah Modal Kerja .............. 16

2.2.3 Tujuan Penilaian Kinerja Keuangan Koperasi ................................ 18

2.2.4 Manfaat Analisis Kinerja Keuangan Koperasi ................................ 18

2.2.5 Jenis-jenis Modal Kerja Koperasi.................................................... 19

2.2.6 Indikator Kinerja Keuangan Koperasi............................................... 20

2.3. PenelitianTerdahulu ................................................................................... 24

2.4.KerangkaBerpikir ....................................................................................... 26

BAB III METODE PENELITIAN ............................................................... 28

3.1. Jenis Penelitian .......................................................................................... 28

3.2. TempatdanWaktuPenelitian....................................................................... 28

3.3. SubjekdanObjekPenelitian ........................................................................ 28

3.4. Data Penelitian........................................................................................... 29

3.4.1. Jenis dan sumber data ...................................................................... 29

3.4.2. Teknik pengumpulan data ............................................................... 29

3.5. Metode Analisis Data…………………………………………………… 29

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ….................................................. 33

4.1 Gambaran Umum Objek Penelitian ............................................................ 33

4.2 Struktur Organisasi Komas Bumiputera Cabang Lolowa’u ....................... 34

4.3 Deskriptif Data Variabel Penelitian ............................................................ 37

Page 10: ANALISIS KINERJA KEUANGAN KOPERASI DITINJAU DARI … fileanalisis kinerja keuangan koperasi ditinjau dari aspek permodalan di koperasi masyarakat (komas) bumiputera cabang lolowa’u

viii

4.2.1 Laporan Neraca Koperasi Masyarakat (KOMAS) Cabang

Lolowa’u . ..................................................................................... 37

4.2.2 Laporan Sisa Hasil Usaha Koperasi Masyarakat (KOMAS)

Cabang Lolowa’u .......................................................................... . 40

4.3 Analisis Dan Pembahasan ........................................................................... 41

4.3.1 Aspek Permodalan .................................................................................... 45

BAB V PENUTUP .......................................................................................... 51

5.1 Kesimpulan ................................................................................................. 51

5.2 Saran ........................................................................................................... . 52

DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... 60

lAMPIRAN-LAMPIRAN

Page 11: ANALISIS KINERJA KEUANGAN KOPERASI DITINJAU DARI … fileanalisis kinerja keuangan koperasi ditinjau dari aspek permodalan di koperasi masyarakat (komas) bumiputera cabang lolowa’u

ix

DAFTAR TABEL

Tabel 4.1Skor Perbandingan Modal Sendiri Terhadap Total Asset ................ 41

Tabel 3.1 Skor Perbandingan Modal Sendiri Terhadap Pinjaman

Diberikan Yang Berisiko ................................................................ 45

Tabel 3.2 Skor Perbandingan Modal Tertimbang Terhadap ATMR ................ 54

Page 12: ANALISIS KINERJA KEUANGAN KOPERASI DITINJAU DARI … fileanalisis kinerja keuangan koperasi ditinjau dari aspek permodalan di koperasi masyarakat (komas) bumiputera cabang lolowa’u

x

DAFTRA GAMBAR

Gambar 2.1 Kerangka Berpikir ............................................................... 27

Gambar 4.1 Struktur Organisasi Komas-BP Bumiputera Cabang

Lolowa’u .......................................................................... 36

Page 13: ANALISIS KINERJA KEUANGAN KOPERASI DITINJAU DARI … fileanalisis kinerja keuangan koperasi ditinjau dari aspek permodalan di koperasi masyarakat (komas) bumiputera cabang lolowa’u

xi

DAFTAR GRAFIK

4.1 Hasil Perbandingan Rasio Modal Sendiri Terhadap Total Asset ............ 46

4.2 Hasil Perbandingan Modal Sendiri Terhadap Pinjaman

Diberikan Yang Berisiko ....................................................................... 49

4.3 Hasil Perbandingan Modal Tertimbang Terhadap Atmr ........................ 53

Page 14: ANALISIS KINERJA KEUANGAN KOPERASI DITINJAU DARI … fileanalisis kinerja keuangan koperasi ditinjau dari aspek permodalan di koperasi masyarakat (komas) bumiputera cabang lolowa’u

xii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Laporan Keuangan Koperasi Masyarakat (KOMAS) Bumiputera

Cabang Lolowa’u Tahun 2013-2017.

Lampiran 2 Laporan Sisa Hasil Usaha (SHU) Koperai Masyarakat (Komas)

Bumiputera Cabang Lolowa’u Tahun 2013-2017.

Lampiran 3 Perhitungan Modal Sendiri Terhadap Total Asset.

Lampiran 4 Perhitungan Modal Sendiri Terhadap Pinjaman Diberikan Yang

Berisiko.

Lampiran 5 Perhitungan Rasio Kecukupan Modal Sendiri.

Lampiran 6 Daftar Riwayat Hidup.

Page 15: ANALISIS KINERJA KEUANGAN KOPERASI DITINJAU DARI … fileanalisis kinerja keuangan koperasi ditinjau dari aspek permodalan di koperasi masyarakat (komas) bumiputera cabang lolowa’u

xiii

ABSTRAK

ANALISIS KINERJA KEUANGAN KOPERASI DITINJAU DARI

ASPEK PERMODALAN DI KOPERASI MASYARAKAT

(KOMAS) BUMIPUTERA CABANG LOLOWA’U

TAHUN 2012-2017

Oleh:

YUNIMA BU’ULOLO

NIM: 14100121538

Dosen Pembimbing:

Reaksi Zagoto, S.E.,MM dan Idealis Dakhi, S.Sos.,MAP

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kinerja keuangan koperasi ditinjau dari

aspek permodalan di Koperasi Masyarakat (KOMAS) Bumiputera Cabang

Lolowa’u Tahun 2013-2017. Metode analisis data yang digunakan adalah metode

deskriptif dengan analisis aspek permodalan. Hasil analisis menunjukkan bahwa

berdasarkan rasio modal sendiri terhadap total asset dan rasio modal sendiri

terhadap pinjaman diberikan yang berisiko kinerja keuangan Koperasi Masyarakat

(KOMAS) Bumiputera Cabang Lolowa’u Tahun 2013-2017 berada dalam kriteria

dalam pengawasan. Sedangkan kecukupan modal sendiri kinerja keuangan

Koperasi Masyarakat (KOMAS) Bumiputera Cabang Lolowa’u Tahun 2013-2017

berada pada kategori yang sehat.

Kata Kunci: Kinerja Keuangan dan Permodalan.

Page 16: ANALISIS KINERJA KEUANGAN KOPERASI DITINJAU DARI … fileanalisis kinerja keuangan koperasi ditinjau dari aspek permodalan di koperasi masyarakat (komas) bumiputera cabang lolowa’u

xiv

ABSTRACT

ANALYSIS OF COOPERATIVE FINANCIAL PERFORMANCE

IN TERMS OF CAPITAL ASPECTS IN THE COMMUNITY

COOPERATIVE (KOMAS) BUMIPUTERA LOLOWA’U

BRANCH IN 2013-2017

By:

YUNIMA BU’ULOLO

NIM: 14100121538

Lecturer Counsellor:

Reaksi Zagoto, S.E.,M.M and Idealis Dakhi, S.Sos.,MAP

This study aims to determine the cooperative financial performance in terms of

capital aspects of community cooperative (KOMAS) bumiputera cabang lolowa’u

branch in 2013-2017. The data analysis method used is descriptive method with

analysis of capital aspects. The results of the analysis show that based on the ratio

of own capital to loans given the risk of financial performance of the cooperative

(KOMAS) bumiputera branch in 2013-2017 are in the criteria of supervision.

While the capital adequacy ratio of the financial performance of the community

cooperative (KOMAS) bumiputera in the lolowa’u branch in 2013-2017 was in

the healthy category.

Keyword: Financial Performance and Working Capital.

Page 17: ANALISIS KINERJA KEUANGAN KOPERASI DITINJAU DARI … fileanalisis kinerja keuangan koperasi ditinjau dari aspek permodalan di koperasi masyarakat (komas) bumiputera cabang lolowa’u

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Koperasi merupakan suatu bentuk kerja sama dalam lapangan perekonomian.

Kerja sama ini diadakan orang karena adanya kesamaan jenis kebutuhan hidup

mereka. Orang-orang ini bersama-sama mengusahakan kebutuhan sehari-hari,

kebutuhan yang bertalian dengan perusahaan ataupun rumah tangga mereka.

Untuk mencapai tujuan itu diperlukan adanya kerja sama yang akan berlangsung

terus, oleh sebab itu dibentuklah suatu perkumpulan sebagai bentuk kerja sama.

Koperasi mempunyai peranan penting dalam upaya mensejahterakan anggota

secara khusus dan masyarakat pada umumnya, sebagai badan usaha koperasi

memiliki capaian kinerja yang dapat dijadikan sebagai tolak ukur sejauh mana

koperasi bersangkutan berhasil dalam memanajemenkan segala sumber daya yang

dimiliki termasuk aspek keuangannya. Kinerja yang dimaksud bukan seberapa

besar jumlah dana yang ditanamkan sebagai modal dalam kegiatan operasional

koperasi namun seberapa besar manfaat yang diperoleh serta tingkat

pengembalian dalam bentuk sisa hasil atas investasi anggota selama periode

tertentu.

Di dalam undang-undang koperasi Nomor 25 tahun 1992 pasal 1 ayat 1

ditegaskan bahwa koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang-

seorang atau badan hukum koperasi dengan melandaskan kegiatannya

berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang

Page 18: ANALISIS KINERJA KEUANGAN KOPERASI DITINJAU DARI … fileanalisis kinerja keuangan koperasi ditinjau dari aspek permodalan di koperasi masyarakat (komas) bumiputera cabang lolowa’u

2

berdasar atas asas kekeluargaan. Walaupun koperasi sebagai sebuah lembaga

ekonomi non profit. Koperasi sebagai badan usaha bertujuan untuk memenuhi

kebutuhan anggota, koperasi juga mempunyai tujuan yaitu untuk mencapai

keuntungan (laba/sisa hasil usaha). Keuntungan itu dirasakan sangat penting demi

kelangsungan dan perkembangan kegiatan usaha. Sama halnya dengan koperasi

masyarakat (KOMAS) bumiputera cabang lolowa’u merupakan lembaga

perekonomian masyarakat yang bertujuan untuk mendukung dan mensejahterakan

kegiatan usaha ekonomi rakyat yang dijalankan berdasarkan atas asas

kekeluargaan. Dalam hal ini, kegiatannya adalah menghimpun dana dalam bentuk

simpanan dan menyalurkannya kembali kepada anggota dalam bentuk pinjaman.

Koperasi memerlukan suatu alat yang dapat memberikan informasi kepada pihak-

pihak yang berkepentingan pada perkembangan koperasi tersebut dalam rangka

mengetahui ada tidaknya kemajuan dan perkembangan koperasi, yang

dimaksudkan disini adalah laporan keuangan.

Dalam penelitian ini penulis menilai kondisi kinerja keuangan koperasi

dengan menggunakan peraturan yang dikeluarkan oleh Menteri Negara Koperasi

Dan Usaha Kecil Dan Menengah Republik Indonesia Nomor:

14/Per/M.KUKM/XII/2009 tentang perubahan atas Peraturan Menteri Negara

Koperasi Dan Usaha Kecil Dan Menengah Nomor : 20/Per/M.KUKM/XI/2008

Tentang Pedoman Penilaian Kesehatan Koperasi Simpan Pinjam Dan Unit

Simpan Pinjam Koperasi. Penilaian kinerja koperasi adalah kondisi atau keadaan

koperasi yang dinyatakan sehat, cukup sehat, dalam pengawasan, dan dalam

pengawasan khusus. Kinerja keuangan merupakan wujud prestasi yang dicapai

Page 19: ANALISIS KINERJA KEUANGAN KOPERASI DITINJAU DARI … fileanalisis kinerja keuangan koperasi ditinjau dari aspek permodalan di koperasi masyarakat (komas) bumiputera cabang lolowa’u

3

oleh koperasi dalam mengelolah keuangannya selama satu periode tertentu

melalui aktivitas- aktivitas koperasi tersebut untuk menghasilkan keuntungan

secara efisien, yang dapat di ukur perkembangannya dengan mengadakan analisis

terhadap data-data keuangan yang tercermin dalam laporan keuangan. Kinerja

keuangan dapat diukur dari berbagai indikator dan salah satu sumber indikator

adalah permodalan.

Dalam menunjang keberlangsungan kegiatan operasionalnya, sebuah koperasi

membutuhkan modal yakni berupa dana yang digunakan untuk membiayai

operasional koperasi selama satu periode guna mencapai tujuan dan target yang

ditetapkan. Pada dasarnya, modal dalam koperasi merupakan investasi dalam

bentuk dana dan diperuntukkan sebagai biaya yang digunakan untuk

menghasilkan pengembalian yang optimal dalam bentuk laba/sisa hasil usaha.

Modal koperasi secara umum bersumber dari simpanan anggota yang terdiri dari

simpanan pokok, simpanan wajib dan simpanan sukarela serta dari sumber

lainnya yang sah. Penggunaan modal kerja sebuah koperasi harus jelas yakni

modal tersebut bersumber dari mana serta digunakan untuk operasional apa,

sementara pertanggungjawabannya ditunjukkan dalam bentuk laporan keuangan

setiap periode berkenan.

Selain digunakan untuk membiayai operasionalnya, permodalan koperasi

memberikan informasi tentang pos-pos penggunaannya, karena pengggunaan

modal dapat menyebabkan perubahan bentuk dan penurunan jumlah aktiva lancar

yang dimiliki oleh koperasi. Pos-pos penggunaan tersebut dapat dilihat dalam

keadaan berkurangnya hutang jangka pendek, bertambahnya aktiva tetap atau

Page 20: ANALISIS KINERJA KEUANGAN KOPERASI DITINJAU DARI … fileanalisis kinerja keuangan koperasi ditinjau dari aspek permodalan di koperasi masyarakat (komas) bumiputera cabang lolowa’u

4

lainnya. Rasio permodalan menunjukkan tingkat kinerja keuangan sebuah

koperasi, karena tingkat rasio yang dimaksud menggambarkan efesiensi

penggunaan modal koperasi. Dimana jika rasio penggunaan modal kerja tinggi

dan efesien memberikan kontribusi bagi kinerja keuangan sebuah koperasi yang

relatif tinggi. Analisis permodalan yang digunakan untuk mengetahui tingkat

kinerja keuangan koperasi mencakup rasio modal sendiri terhadap total asset,

rasio modal sendiri terhadap pinjaman diberikan yang berisiko, dan rasio

kecukupan modal sendiri. Rasio ini digunakan sebagai alat untuk mengevaluasi

efesiensi dan efektivitas modal koperasi selama periode tertentu yang dapat

ditunjukkan melalui kondisi likuiditas, kecukupan modal serta kemampuan dalam

mendayagunakan modal untuk menghasilkan profit/sisa hasil usaha selama

periode tertentu yang secara langsung memberikan manfaat pada peningkatan

kinerja keuangan koperasi.

Berdasarkan observasi diperoleh informasi pada koperasi masyarakat

(Komas) bumiputera cabang lolowa’u dari tahun 2013 sampai dengan tahun 2017

ada berbagai masalah seperti digambarkan pada tabel berikut :

Page 21: ANALISIS KINERJA KEUANGAN KOPERASI DITINJAU DARI … fileanalisis kinerja keuangan koperasi ditinjau dari aspek permodalan di koperasi masyarakat (komas) bumiputera cabang lolowa’u

5

Tabel 1.1

Modal Sendiri, Pinjaman, dan Rasio Kecukupan Modal Sendiri

Tahun Modal Sendiri Pinjaman Rasio kecukupan

modal sendiri

2013 1.144.729.914 4.043.044.275 180.893.615.200

2014 1.437.420.500 4.203.241.160 268.657.787.950

2015 1.465.688.543 4.132.097.245 269.710.450.350

2016 1.602.250.559 4.574.950.021 300.902.160.250

2017 1.082.660.012 5.129.175.589 233.594.275.300

Sumber : laporan keuangan koperasi masyarakat (Komas) bumiputera cabang lolowa’u

tahun 2013-2017

Pada tabel 1.1 di atas dapat dilihat bahwa modal sendiri yang dimiliki

koperasi masyarakat bumiputera cabang lolowa’u mengalami peningkatan selama

lima tahun terakhir. Sementara pinjaman mengalami fluktuasi selama lima tahun

terakhir, sedangkan modal sendiri tertimbang mengalami peningkatan selama lima

tahun terakhir.

Berdasarkan uraian diatas, penulis berkeinginan untuk melakukan penelitian

guna menyusun rancangan penelitian yang berjudul : “ Analisis Kinerja

Keuangan Koperasi Ditinjau Dari Aspek Permodalan Di Koperasi

Masyarakat (KOMAS) Bumiputera Cabang Lolowa’u Tahun 2013-2017”.

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas maka yang menjadi identifikasi

masalah adalah :

1. Modal koperasi masyarakat (komas) bumiputera cabang lolowa’u mengalami

peningkatan selama lima tahun terakhir.

Page 22: ANALISIS KINERJA KEUANGAN KOPERASI DITINJAU DARI … fileanalisis kinerja keuangan koperasi ditinjau dari aspek permodalan di koperasi masyarakat (komas) bumiputera cabang lolowa’u

6

2. Pinjaman koperasi masyarakat (komas) bumiputera cabang lolowa’u

mengalami fluktuasi selama lima tahun terakhir.

3. Modal sendiri tertimbang mengalami peningkatan selama lima tahun terakhir.

1.3 Batasan Masalah

agar penelitian lebih terarah dan fokus dengan masalah yang dibahas maka

peneliti memberikan batasan masalah dari penelitian ini yaitu analisis kinerja

keuangan ditinjau dari aspek permodalan di koperasi masyarakat (komas)

bumiputera cabang lolowa’utahun 2013-2017.

1.4 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang diatas, maka permasalahan dalam

penelitian ini adalah bagaimana kinerja keuangan koperasi masyarakat (komas)

bumiputera cabang lolowa’u ditinjau dari aspek permodalan pada tahun 2013-

2017?

1.5 Tujuan Penelitian

Berdasarkan pada rumusan masalah diatas, adapun tujuan penelitian ini

adalah untuk mengetahui kinerja keuangan koperasi ditinjau dari aspek

permodalan di koperasi masyarakat (komas) bumiputera cabang lolowa’u tahun

2013-2017.

1.6 Manfaat Penelitian

Manfaat yang dapat di ambil dari penelitian ini adalah :

1. Bagi penulis

Page 23: ANALISIS KINERJA KEUANGAN KOPERASI DITINJAU DARI … fileanalisis kinerja keuangan koperasi ditinjau dari aspek permodalan di koperasi masyarakat (komas) bumiputera cabang lolowa’u

7

Untuk menambah ilmu pengetahuan, wawasan, informasi dan pengalaman

tentang analisis kinerja keuangan koperasi ditinjau dari aspek permodalan di

koperasi masyarakat (komas) bumiputera cabang lolowa’u tahun 2013-2017.

2. Bagi objek penelitian

Dapat memberikan gambaran dan informasi yang berguna sebagai motivasi

dan evaluasi dalam memahami bahwa pentingnya analis kinerja keuangan

koperasi ditinjau dari aspek permodalan di koperasi masyarakat (komas)

bumiputera sehingga dapat di jadikan sebagai bahan pertimbangan dan

pengembangan strategi dimasa yang akan datang.

3. Bagi STIE Nias Selatan

Penelitian ini dapat menjadi salah satu referensi untuk lebih mengetahui dan

menambah wawasan khususnya dalam bidang manajemen keuangan dalam

menciptakan suatu karya ilmiah.

1.7 Sistemastika Penulisan

Sistematika penulisan sikripsi ini terdiri dari lima bab dengan susunan bab

satu pendahuluan membahas tentang latar belakang masalah, identifikasi masalah,

batasan masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan

sistematika penulisan, bab dua membahas tentang tinjauan literatur yang terdiri

dari kerangka konseptual, kerangka teoritis, penelitian terdahulu, dan kerangka

berpikir, bab tiga membahas tentang metode penelitian yang menjakup jenis

penelitian, tempat dan waktu penelitian, subjek dan objek penelitian, data

penelitian yang terdiri dari jenis dan sumber data, teknik pengumpulan data dan

metode analisis data, bab empat membahas hasil dan pembahasan yang terdiri dari

Page 24: ANALISIS KINERJA KEUANGAN KOPERASI DITINJAU DARI … fileanalisis kinerja keuangan koperasi ditinjau dari aspek permodalan di koperasi masyarakat (komas) bumiputera cabang lolowa’u

8

gambaran umum obek penelitian, deskriptif data variabel penelitian, pembahasan,

bab lima membahas mengenai penutup yang terdiri dari kesimpulan dan saran.

Page 25: ANALISIS KINERJA KEUANGAN KOPERASI DITINJAU DARI … fileanalisis kinerja keuangan koperasi ditinjau dari aspek permodalan di koperasi masyarakat (komas) bumiputera cabang lolowa’u

9

BAB II

TINJAUAN LITERATUR

2.1 Kerangka Konseptual

2.1.1 Konsep Koperasi

Koperasi adalah perkumpulan orang-orang yang mengakui adanya

kebutuhan tertentu yang sama dikalangan mereka. Kebutuhan yang sama ini

secara bersama-sama diusahakan pemenuhannya melalui usaha bersama dalam

koperasi. Jadi orang tersebut bergabung dengan sukarela atas kesadaran akan

adanya kebutuhan bersama sehingga dalam koperasi tidak ada unsur paksaan,

ancaman atau campur tangan dari pihak lain. Menurut Rudianto (2010:3)

“Koperasi adalah sebagai perkumpulan orang yang secara sukarela

mempersatukan diri untuk berjuang meningkatkan kesejahteraan ekonomi mereka

melalui pembentukkan sebuah badan usaha yang dikelola secara demokratis”.

Menurut Peraturan Deputi Bidang Pengawasan Kementerian Koperasi Dan Usaha

Kecil Dan Menengah Republik Indonesia Nomor : 06/Per/Dep.6/IV/2016 Pasal 1

ayat 2 dinyatakan bahwa koperasi “koperasi simpan pinjam yang selanjutnya

disebut KSP adalah koperasi yang kegiatan usahanya adalah hanya simpan

pinjam.

Koperasi menurut undang-undang nomor : 25 tahun 1992 adalah badan

usaha yang beranggotakan orang-orang atau badan hukum koperasi dengan

melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan

ekonomi rakyat yang berdasarkan atas asas kekeluargaan. Sedangkan Kasmir

Page 26: ANALISIS KINERJA KEUANGAN KOPERASI DITINJAU DARI … fileanalisis kinerja keuangan koperasi ditinjau dari aspek permodalan di koperasi masyarakat (komas) bumiputera cabang lolowa’u

10

dalam Zagoto (2017) mengatakan bahwa koperasi simpan pinjam merupakan

koperasi yang menghimpun dana dari anggotanya kemudian menyalurkan kembali

dana tersebut kepada para anggota dan masyarakat umum. “Koperasi merupakan

badan usaha yang memerlukan organisasi sebagai sarana untuk mengelola

kegiatan secara baik. organisasi yang dimaksud harus sesuai dengan bentuk

hukum yang dimiliki oleh badan usaha tersebut”, (Pratomo dalam Novita 2015).

Berdasarkan pendapat para ahli diatas, maka dapat disimpulkan bahwa

koperasi adalah lembaga ekonomi yang menyelenggarakan kegiatan simpan

pinjam kepada para anggotanya dan kepada masyarakat umum yang

membutuhkannya.

2.1.2 Konsep Kinerja Keuangan Koperasi

Kinerja keuangan dapat dikatakan sebagai hasil yang dicapai oleh koperasi

atas berbagai aktivitas yang dilakukan dalam mendayagunakan sumber keuangan

koperasi selama satu tahun berjalan untuk kebutuhan operasional koperasi dan

masyarakat pada umumnya. Kinerja keuangan juga salah satu gambaran posisi

keuangan koperasi.

Analisis kinerja keuangan koperasi bisa didasarkan pada Peraturan

Menteri Negara Koperasi Dan Usaha Kecil Dan Menengah Republik Indonesia

Nomor : 14/Per/M.KUKM/XII/2009 tentang Pedoman Penilaian Kesehatan

Koperasi Simpan Pinjam Dan Unit Simpan Pinjam Koperasi. Dalam pedoman ini,

ada beberapa aspek yang digunakan dalam menilai kesehatan sebuah koperasi.

Aspek-aspek tersebut diantaranya adalah permodalan, kualitas aktiva produktif,

Page 27: ANALISIS KINERJA KEUANGAN KOPERASI DITINJAU DARI … fileanalisis kinerja keuangan koperasi ditinjau dari aspek permodalan di koperasi masyarakat (komas) bumiputera cabang lolowa’u

11

manajemen, efesiensi, likuiditas, kemandirian dan pertumbuhan, serta jati diri

koperasi.

Menurut Jumingan (2006:239) kinerja keuangan adalah gambaran kondisi

keuangan perusahaan pada suatu periode tertentu baik menyangkut aspek

penghimpunan dana maupun penyaluran dana yang biasanya diukur dengan

indikator kecukupan modal, likuiditas, dan profitabilitas. Selanjutnya menurut

Sucipto dalam Saraswati (2013:4) kinerja keuangan adalah “penentuan ukuran-

ukuran tertentu yang dapat mengukur keberhasilan suatu perusahaan dalam

menghasilkan laba”. Salah satu untuk mengetahui kesehatan manajemen

keuangan perusahaan, maka yang harus dilakukan adalah melihat kinerja

keuangan perusahaan dari laporan keuangan perusahaan tersebut. Sedangkan

kinerja keuangan menurut Mulyadi (2007:2) adalah penentuan efekifitas

operasional suatu organisasi dan karyawan secara periodik berdasarkan sasaran,

standar dan kriteria yang telah ditetapkan.

Berdasarkan pernyataan para ahli diatas, maka penulis berpendapat bahwa

kinerja keuangan merupakan gambaran kondisi keuangan pada suatu periode

tertentu yang dapat mengukur keberhasilan suatu perusahaan berdasarkan sasaran,

standar dan kriteria yang telah ditetapkan.

2.1.3 Konsep Modal Kerja Koperasi

Modal kerja merupakan sejumlah dana yang dibutuhkan oleh sebuah

koperasi untuk menjalankan kegiatan operasionalnya selama satu tahun berjalan.

Menurut Partomo dalam Novita (2015) modal kerja koperasi sebagian besar

berasal dari anggotanya. Sumber modal koperasi berasal dari modal simpanan dan

Page 28: ANALISIS KINERJA KEUANGAN KOPERASI DITINJAU DARI … fileanalisis kinerja keuangan koperasi ditinjau dari aspek permodalan di koperasi masyarakat (komas) bumiputera cabang lolowa’u

12

modal dari pinjaman. Modal simpanan berasal dari simpanan pokok, simpanan

wajib, dana cadangan dan hibah. Modal dari pinjaman bisa berasal dari anggota,

koperasi lain, lembaga keuangan lainnya, surat berharga (obligasi dan saham) dan

sumber keuangan lainnya.

Menurut Arthur, dkk dalam Dian (2015) modal kerja merupakan investasi

perusahaan dalam aktiva lancar yang diharapkan akan menjadi kas dalam waktu

setahun atau net working adalah perbedaan aktiva lancar perusahaan dengan

hutang lancar perusahaan. Sedangkan Idriyono dalam Dian (2015) modal kerja

merupakan kekayaan atau aktiva yang diperlukan oleh perusahaan untuk

menyelenggarakan kegiatan sehari-hari yang selalu berputar dalam periode

tertentu. Menurut Jumingan dalam Nuh (2016) modal kerja adalah kelebihan

aktiva lancar terhadap hutang jangka pendek.

Menurut Bambang Riyanto dalam Dian (2015) ada beberapa konsep dalam

modal kerja yaitu :

a. Konsep Kuantitatif

Modal kerja menurut konsep ini adalah keseluruhan dari jumlah aktiva lancar

dan sering disebut modal kerja bruto (gross working capital).

b. Konsep Kualitatif

Modal kerja menurut konsep ini merupakan kelebihan aktiva lancar diatas

hutang lancar sering disebut modal kerja neto (net working capital).

c. Konsep Fungsional

Modal kerja menurut konsep ini adalah konsep yang mendasarkan pada fungsi

dari dana dalam menghasilkan pendapatan. Pendapatan yang dimaksud adalah

pendapatan dalam satu periode accounting (current income) bukan pada

periode-periode berikutnya (future income).

Dari beberapa definisi para ahli diatas dapat dikatakan bahwa modal kerja

adalah kekayaan perusahaan atau koperasi berupa selisih antara aktiva lancar

Page 29: ANALISIS KINERJA KEUANGAN KOPERASI DITINJAU DARI … fileanalisis kinerja keuangan koperasi ditinjau dari aspek permodalan di koperasi masyarakat (komas) bumiputera cabang lolowa’u

13

dengan hutang lancar yang dapat digunakan untuk menyelenggarakan kegiatan

selama periode tertentu.

2.2 Kerangka Teoritis

2.2.1 Hubungan Kinerja Keuangan Terhadap Aspek Permodalan

Kinerja keuangan merupakan hasil yang dicapai oleh perusahaan atau

koperasi dari berbagai aspek aktivitas yang dilakukan dalam menggunakan

sumber keuangan yang tersedia. Kinerja keuangan dapat diukur dari berbagai

aspek dan salah satu aspek adalah aspek permodalan.

Menurut Peraturan Menteri Nomor : 14/Per/M.KUKM/XII/2009 Tentang

Perubahan Atas Peraturan Menteri Negara Koperasi Dan Usaha Kecil Dan

Menengah Nomor : 20/Per/M.KUKM/XI/2008 tentang Pedoman Penilaian

Kesehatan Koperasi Simpan Pinjam Dan Unit Simpan Pinjam Koperasi. Ruang

lingkup penilaian kesehatan Koperasi Simpan Pinjam (KSP) dan Unit Simpan

Pinjam Koperasi (USP) meliputi penilaian terhadap beberapa aspek dan salah satu

aspek yang digunakan adalah aspek permodalan. Untuk mengetahui seberapa

besar tingkat pencapaian yang diperoleh setiap periode tertentu ditinjau dari aspek

permodalan. Menurut Peraturan Menteri Nomor : 14/Per./M.KUKM/XII/2009

Tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Negara Koperasi Dan Usaha Kecil

Dan Menengah Nomor : 20/Per/M.KUKM/XI/2008 Tentang Pedoman Penilaian

kesehatan Koperasi Simpan Pinjam Dan Unit Simpan Pinjam Koperasi. Untuk

mengetahui kinerja keuangan dari aspek permodalan dengan menggunakan 3

(tiga) rasio yaitu rasio modal sendiri terhadap total asset, rasio modal sendiri

terhadap pinjaman diberikan yang berisiko dan rasio kecukupan modal sendiri.

Page 30: ANALISIS KINERJA KEUANGAN KOPERASI DITINJAU DARI … fileanalisis kinerja keuangan koperasi ditinjau dari aspek permodalan di koperasi masyarakat (komas) bumiputera cabang lolowa’u

14

Munawir (2004:128) mengatakan bahwa apabila penggunaan modal kerja

koperasi bersumber dari modal sendiri maka pengelolaan modal kerja koperasi

dikatakan baik, sedangkan apabila penggunaan modal kerja bersumber dari modal

pinjaman maka pengelolaan modal koperasi kurang baik. jadi, hubungan kinerja

keuangan terhadap aspek permodalan, setiap tahun mengalami penurunan tetapi

dikatakan sehat ditinjau dari modal sendiri terhadap total asset, rasio modal

sendiri terhadap pinjaman diberikan yang berisiko, dan rasio kecukupan modal

sendiri. Dari penelitian tersebut diatas bahwa penilaian aspek permodalan

sangatlah penting dalam penilaian kinerja keuangan koperasi.

Dari pendapat para ahli diatas, maka penulis menyimpulkan bahwa kinerja

keuangan sangatlah erat terhadap modal kerja, karena tanpa modal kerja maka

kinerja keuangan koperasi tidak akan terlihat dengan baik.

2.2.2 Fakto-Faktor Yang Mempengaruhi Modal Kerja

untuk memenuhi kebutuhan modal kerja tentu saja perusahaan harus

mempunyai dana yang cukup. Akan tetapi hal tersebut akan menjadi relatif seiring

dengan ketidak pastian dalam penerimaan cash inflow. Hal ini dikatakan Alwi

(1994:3) ialah cash inflow walaupun dapat dinamis belum tentu seperti yang

diharapkan baik dalam pengertian jumlah kas masuk maupun dalam pengertian

waktu kas keluar.

Menurut Riyanto (2001:67) besar kecilnya kebutuhan modal keerja

dipengaruhi dua faktor yaitu:

a. Periode perputaran/periode terikatnya modal kerja. Faktor ini merupakan

keseluruhan atau jumlah dari periode yang meliputi jangka waktu

Page 31: ANALISIS KINERJA KEUANGAN KOPERASI DITINJAU DARI … fileanalisis kinerja keuangan koperasi ditinjau dari aspek permodalan di koperasi masyarakat (komas) bumiputera cabang lolowa’u

15

pemberian kredit, lama penyimpanan bahan mentah digudang, lamanya

proses produksi, lamanya barang jadi disimpan digudang, dan jangka

waktu penerimaan piutang.

b. Pengeluaran rata-rata kas setiap harinya. Faktor ini merupakan jumlah

pengeluaran kas rata-rata setiap harinya untuk keperluan pembelian bahan

mentah, bahan pembantu, pembayaran upah buruh, dan biaya-biaya

lainnya.

Selanjutnya Munawir (2004:117) ada beberapa faktor yang mempengaruhi

besarnya modal kerja. Faktor-faktor tersebut adalah sebagai berikut:

a. Sifat/tipe perusahaan

Untuk perusahaan jasa modal kerja yang dibutuhkan relatif lebih kecil

dibandingkan dengan perusahaan industri. Perusahaan jasa biasanya

menginvestasikan modalnya sebagian besar pada aktiva tetap yang akan

digunakan untuk memberikan pelayanan jasanya. Perusahaan industri akan

lebih banyak menginvestasikan modalnya pada aktiva lancar untuk

mencukupi kegiatan operasionalnya sehari-hari.

b. Waktu yang dibutuhkan untuk produksi

Pada perusahaan industri waktu yang dibutuhkan untuk memproduksi

suatu barang sampai barang siap dijual perlu dipertimbangkan dalam

penentuan besarnya modal kerja. Makin panjang waktu yang digunakan

untuk memproduksi suatu barang, makin besar pula modal yang

dibutuhkan.

c. Syarat perubahan barang/bahan

Page 32: ANALISIS KINERJA KEUANGAN KOPERASI DITINJAU DARI … fileanalisis kinerja keuangan koperasi ditinjau dari aspek permodalan di koperasi masyarakat (komas) bumiputera cabang lolowa’u

16

Syarat pembelian bahan baku atau barang dagang yang mempengaruhi

besarnya modal kerja. Apakah dibeli tunai/kredit. Syarat kredit yang

menguntungkan bagi perusahaan, mengakibatkan semakin sedikit uang kas

yang harus disediakan untuk di investasikan dalam persediaan.

d. Syarat penjualan

Semakin lunak kredit yang diberikan perusahaan, maka semakin besar

modal kerja yang tertanam dalam piutang.

e. Tingkat perputaran persediaan

Tingkat perputaran persediaan menujukkan berapa banyak (kas)

persediaan yang akan mengalir/berputar dalam perusahaan selama satu

periode. Semakin tinggi tingkat perputaran persediaan tersebut, maka

modal kerja yang dibutuhkan akan semakin rendah.

f. Tingkat perputaran piutang

Kebutuhan modal kerja di pengaruhi oleh jangka waktu yang di perlukan

untuk menagih piutang. Makin sedikit waktu yang dibutuhkan untuk

menagih piutang, maka semakin sedikit modal kerja yang di butuhkan.

Selanjutnya, menurut Munawir (2004) besar kecilnya modal kerja

dipengaruhi oleh beberapa faktor :

a. Volume penjualan

Faktor ini merupakan faktor paling utama karena perusahaan

memerlukan modal kerja untuk menjalankan kegiatannya, yaitu

kegiatan penjualan. Semakin tinggi tingkat penjualan suatu

perusahaan, maka semakin tinggi modal kerja yang dibutuhkan.

Page 33: ANALISIS KINERJA KEUANGAN KOPERASI DITINJAU DARI … fileanalisis kinerja keuangan koperasi ditinjau dari aspek permodalan di koperasi masyarakat (komas) bumiputera cabang lolowa’u

17

b. Kebijaksanaan yang ditetapkan oleh perusahaan, antara lain :

1. Politik penjualan kredit, panjang pendeknya piutang

mempengaruhi besar kecilnya modal kerja dalam satu periode.

2. Politik penentuan persediaan besi apabila perusahaan

menginginkan persediaan dalam jumlah tinggi, maka diperlukan

modal kerja yang relatif besar sebaliknya menginginkan persediaan

dalam jumlah rendah, maka diperlukan modal kerja yang relatif

rendah.

c. Pengaruh musim

Adanya pergantian musim mempengaruhi besar kecilnya permintaan

terhadap suatu barang/jasa yang tentu saja akan mempengaruhi besar

tingkat penjualan. Fluktuasi tingkat penjualan akan mempengaruhi

besar kecilnya modal kerja.

d. Kemajuan teknologi

Perkembangan teknologi dapat mempengaruhi/merubah proses

produksi menjadi lebih cepat dan lebih ekonomis sehingga dapat

mengurangi besarnya kebutuhan modal kerja. Tetapi dipihak lain

dengan adanya perkembangan teknologi, perusahaan akan

mengimbanginya dengan membeli alat-alat investasi besar sehingga

mengeluarkan modal yang relatif besar.

Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa, besar kecilnya modal

kerja yang dibutuhkan dipengaruhi oleh jenis perusahaan, syarat kredit, waktu

produksi, tingkat perputaran persediaan dan kemajuan teknologi.

Page 34: ANALISIS KINERJA KEUANGAN KOPERASI DITINJAU DARI … fileanalisis kinerja keuangan koperasi ditinjau dari aspek permodalan di koperasi masyarakat (komas) bumiputera cabang lolowa’u

18

2.2.3 Tujuan Penilaian Kinerja Keuangan Koperasi

Kinerja keuangan adalah suatu usaha formal yang dilaksanakan

perusahaan untuk mengevaluasi efisien dan efektivitas dari aktivitas perusahaan

yang telah dilaksanakan pada periode tertentu. Menurut Jumingan (2009:239)

tujuan penilaian kinerja keuangan yaitu :

1. Untuk mengetahui keberhasilan pengelolaan keuangan perusahaan terutama

kondisi likuiditas, kecukupan modal, dan profitabilitas yang dicapai dalam

tahun berjalan maupun tahun sebelumnya.

2. Untuk mengetahui kemampuan perusahaan dalam mendayagunakan semua

asset yang dimiliki dalam menghasilkan profit secara efisien.

Sedangkan menurut Mulyadi (2009:416) tujuan penilaian kinerja

keuangan adalah sebagai berikut :

1. Mengelola operasi secara efektif dan efisien melalui pemotifasian karyawan

secara umum.

2. Mengidentifikasi kebutuhan pelatihan dan pengembangan karyawan serta

untuk menyediakan kriteria seleksi dan evaluasi program pelatihan karyawan.

3. Menyediakan umpan balik bagi karyawan mengenai bagaimana atasan mereka

menilai kinerja mereka.

Dari beberapa pendappat diatas, penulis dapat menarik kesimpulan bahwa

tujuan penilaian kinerja keuangan adalah untuk mengetahui perkembangan

kebeerhasilan dan kemampuan suatu perusahaan selama satu tahun.

2.2.4 Manfaat Analisis Kinerja Keuangan Koperasi

Manfaat kinerja keuangan sangat penting bagi berbagai pihak yang

membutuhkan informasi keuangan untuk mencapai tujuan koperasi dimasa yang

Page 35: ANALISIS KINERJA KEUANGAN KOPERASI DITINJAU DARI … fileanalisis kinerja keuangan koperasi ditinjau dari aspek permodalan di koperasi masyarakat (komas) bumiputera cabang lolowa’u

19

akan datang. Menurut Kasmir (2012:68) ada beberapa manfaat bagi berbagai

pihak dengan mengukur kinerja keuangan, yaitu ;

1. Untuk mengetahui posisi keuangan perusahaan dalam satu periode tertentu,

baik harta, kewajiban, modal, maupun hasil usaha yang telah dicapai untuk

beberapa periode.

2. Untuk mengetahui kelemahan-kelemahan apa saja yang menjadi kekurangan

koperasi.

3. Untuk mengetahui kekuatan-keuatan yang dimiliki.

4. Untuk mengetahui langkah-langkah perbaikan apa saja yang perlu dilakukan

kedepan yang berkaitan dengan posisi keuangan koperasi saat ini.

5. Untuk melakukan penilaian kinerja manajemen kedepan apakah perlu

penyegaran atau tidak karena sudah di anggap berhasil atau gagal.

6. Dapat juga digunakan sebagai pembanding dengan koperasi sejenis tentang

hasil yang mereka capai.

Menurut pernyataan Sugiyono (2008:10) manfaat kinerja keuangan terbagi

dalam beberapa macam yaitu :

a. Untuk membeerikan informasi yang lebih mendalam terhadap laporan

keuangan itu sendiri.

b. Untuk mengungkapkan hal-hal yang bersifat tidak konsisten dalam

hubungannya dengan suatu laporan keuangan.

c. Dapat memberikan informasi yang di inginkan oleh para pengambil keputusan.

d. Dapat digunakan untuk membandingkan dengan koperasi lain atau dengan

koperasi lain secara industri (vertikal).

e. Untuk memahami situasi dan kondisi keuangan koperasi.

f. Dapat juga digunakan untuk memprediksi bagaimana keadaan koperasi pada

masa mendatang (proyeksi).

Dari beberapa pernyataan diatas, maka penulis menarik sebuah pendapat

bahwa manfaat kinerja keuangan adalah untuk melihat sejauh mana kemampuan

koperasi dalam membayar hutang lancarnya dan untuk memenuhi kewajibannya

dalam merencanakan kas dimasa yang akan datang.

Page 36: ANALISIS KINERJA KEUANGAN KOPERASI DITINJAU DARI … fileanalisis kinerja keuangan koperasi ditinjau dari aspek permodalan di koperasi masyarakat (komas) bumiputera cabang lolowa’u

20

2.2.5 Jenis-Jenis Modal Kerja Koperasi

Untuk menyediakan jasa-jasa yang ditawarkan koperasi simpan pinjam, baik

kepada seluruh anggota maupun kepada non anggota tentu saja dibutuhkan

pengorbanan sumber ekonomi yang cukup. Sumber daya ekonomi yang dimaksud

merupakan bagian dari modal KSP yang teralokasikan untuk tujuan

penyelenggaraan kegiatan operasional. Usaha koperasi akan terlaksana dengan

baik manakala modal yang tersedia berada dalam jumlah cukup. Modal yang

dimiliki oleh koperasi simpan pinjam sumbernya berbeda-beda ada yang

bersumber dari dalam koperasi dan ada pula modal pinjaman. Menurut Rudianto

(2010:6) secara umum modal koperasi terdiri dari :

a. Simpanan Anggota

Simpanan anggota merupakan sumber modal utama bagi koperasi. Bentuk dari

simpanan anggota terdiri dari 3 (tiga) macam yaitu :

1. Simpanan pokok

Simpanan pokok (KSP) merupakan simpanan yang harus diserahkan oleh

setiap anggota pada saat mendaftarkan diri menjadi anggota koperasi.

Simpanan tidak boleh ditarik selama aktif menjadi anggota koperasi.

2. Simpanan wajib

Simpanan wajib (SW) merupakan bentuk simpanan yang dibayarkan oleh

anggota kepada koperasi secara berskala misalnya, sekali sebulan.

Simpanan wajib tidak dapat ditarik oleh anggota selama ke anggotaannya

berstatus aktif.

3. Simpanan sukarela

Simpanan sukarela adalah simpanan yang diserahkan oleh anggota kepada

koperasi atas dorongan keinginan secara pribadi untuk berpatisipasi di

dalam koperasi. Simpanan sukarea sifatnya tidak mengikat yaitu jumlahnya

tidak tentu serta dapat ditarik setiap saat oleh anggota.

b. Modal Sumbangan

Merupakan sejumlah uang atau barang modal yang dapat dinilai dengan uang

yang diterima dari pihak lain yang bersifat hibah dan tidak mengikat. Modal

sumbangan tidak dapat dibagikan kepada anggota selama koperasi belum

dibubarkan. Modal sumbangan bisa bersumber dari para dermawan dan

pemerintah.

Page 37: ANALISIS KINERJA KEUANGAN KOPERASI DITINJAU DARI … fileanalisis kinerja keuangan koperasi ditinjau dari aspek permodalan di koperasi masyarakat (komas) bumiputera cabang lolowa’u

21

c. Modal Penyertaan

Merupakan sejumlah uang atau barang modal yang dapat dinilai dengan uang

yang ditanamkan oleh pemodal untuk menambah dan memperkuat struktur

permodalan dalam meningkatkan usaha koperasi.

d. Cadangan

Merupakan bagian dari sisa hasil usaha (SHU) yang disisihkan oleh koperasi

untuk suatu tujuan tertentu, sesuai dengan ketentuan anggaran dasar atau

ketetapan rapat anggota. Umumnya cadangan dibuat untuk persiapan

melakukan pengembangan usaha, investasi baru atau antisipasi terhadap

kerugian usaha.

e. Sisa Hasil Usaha (SHU)

Merupakan selisih antara penghasilan yang diterima dari koperasi selama

periode tertentu dengan pengorbanan (beban) yang dikeluarkan untuk

memperoleh penghasilan. Jumlah sisa hasil usaha (SHU) tahun berjalan akan

terlihat dalam laporan perhitungan hasil usaha.

Dengan beberapa uraian diatas, maka penulis menyimpulkan bahwa jenis-

jenis modal kerja terdiri dari simpanan anggota (simpanan pokok, simpanan wajib

dan simpanan sukarela), modal sumbangan, modal penyertaan, cadangan dan sisa

hasil usaha (SHU).

2.2.7 Indikator Kinerja Keuangan Koperasi

Indikator merupakan suatu tolak ukur untuk mengetahui tingkat kinerja

koperasi apakah dikatakan sehat, cukup sehat, dalam pengawasan, dalam

pengawasan khusus yakni dengan berdasarkan tingkat kemampuan dan

pencapaian koperasi dalam periode tertentu. Dalam pembahasan ini, indikator

kinerja keuangan salah satunya adalah aspek permodalan.

Menurut Peraturan Deputi Bidang Pengawasan Kementerian Koperasi Dan

Usaha Kecil Dan Menengah Republik Indonesia Nomor : 06/Per/Dep.0/IV/2016

Tentang Pedoman Penilaian Kesehatan Koperasi Simpan Pinjam Dan Unit

Page 38: ANALISIS KINERJA KEUANGAN KOPERASI DITINJAU DARI … fileanalisis kinerja keuangan koperasi ditinjau dari aspek permodalan di koperasi masyarakat (komas) bumiputera cabang lolowa’u

22

Simpan Pinjam Koperasi. Penetapan predikat tingkat kesehatan KSP dan USP

tersebut adalah sebagai berikut :

1. Aspek Permodalan

a. Rasio Modal Sendiri Terhadap Total Asset

Rasio modal sendiri terhadap total asset dianalisis dengan rumus berikut :

Rasio Modal Sendiri Terhadap Total Asset

× 100%

Untuk memperoleh rasio antara modal sendiri terhadap total asset ditetapkan

sebagai beriktu :

a. Untuk rasio antara modal sendiri terhadap total asset lebih kecil atau

sama dengan 0% diberikan nilai 0.

b. Untuk setiap kenaikan rasio 4% mulai dari 0% nilai ditambah 5 dengan

maksimum nilai 100.

c. Untuk rasio lebih besar dari 60% sampai rasio 100% setiap kenaikan

rasio 4% nilai dikurangi 5.

d. Nilai dikalikan bobot sebesar 6% diperoleh skor permodalan.

Standar Perhitungan Skor Rasio Modal Sendiri Terhadap

Total Asset Adalah Sebagai Berikut :

Rasio

modal(%)

Nilai

Bobot(%)

Skor

0 0 6 0

1-20 25 6 1,50

21-40 50 6 3,00

41-60 100 6 6,00

61-80 50 6 3,00

81-100 25 6 1,50 Sumber : Kementerian Koperasi Dan Usaha Kecil Dan Menengah Republik

Indonesia Nomor 06/Per/Dep.6/IV/2016

b. Rasio Modal Sendiri Terhadap Pinjaman Diberikan Yang Berisiko

Page 39: ANALISIS KINERJA KEUANGAN KOPERASI DITINJAU DARI … fileanalisis kinerja keuangan koperasi ditinjau dari aspek permodalan di koperasi masyarakat (komas) bumiputera cabang lolowa’u

23

Rasio modal sendiri terhadap pinjaman diberikan yang berisiko di analisis

dengan rumus :

× 100%

Untuk memperoleh rasio modal sendiri terhadap pinjaman diberikan yang

berisiko, ditetapkan sebagai berikut :

a. Untuk rasio modal sendiri terhadap pinjaman diberikan yang berisiko

lebih kecil atau sama dengan 0% diberi nilai 0.

b. Untuk setiap kenaikan rasio 1% mulai dari 0% nilai ditambah 1 dengan

nilai maksimum 100.

c. Nilai dikalikan bobot sebesar 6%, maka diperoleh skor permodalan.

Standar Perhitungan Skor Rasio Modal Sendiri Terhadap

Pinjaman Diberikan Yang Berisiko Adalah Sebagai Berikut :

Rasio Modal

(%)

Nilai Bobot Dinilai

Dalam (%)

Skor

0 0 0

1-10 10 6 0,6

11-20 20 6 1,2

21-30 30 6 1,8

31-40 40 6 2,4

41-50 50 6 3,0

51-60 60 6 3,6

61-70 70 6 4,2

71-80 80 6 4,8

81-90 90 6 5,4

91-100 100 6 6,0 Sumber : Kementerian Koperasi Dan Usaha Kecil Dan Menengah Republi

Indonesia Nomor 06/Per/Dep.6/IV/2016

c. Rasio Kecukupan Modal Sendiri

Rasio kecukupan modal sendiri dapat dianalisis dengan rumus berikut :

Page 40: ANALISIS KINERJA KEUANGAN KOPERASI DITINJAU DARI … fileanalisis kinerja keuangan koperasi ditinjau dari aspek permodalan di koperasi masyarakat (komas) bumiputera cabang lolowa’u

24

Rasio kecukupan modal sendiri

× 100%

Untuk memperoleh rasio kecukupan modal sendiri ditetapkan sebagai

berikut :

a. Rasio kecukupan modal sendiri yaitu perbandingan antara modal sendiri

tertimbang dengan aktiva tertimbang menurut risiko (ATMR) dikalikan

dengan 100.

b. Modal tertimbang adalah jumlah dari hasil kali setiap komponen modal

KSP dan USP koperasi yang terdapat pada neraca dengan bobot

pengakuan risiko.

c. ATMR adalah jumlah dari hasil kali setiap komponen aktiva KSP dan

USP koperasi yang terdapat pada neraca dengan bobot pengakuan risiko.

d. Menghitung nialai ATMR dilakukan dengan cara menjumlahkan hasil

perkalian nilai nominal aktiva yang ada dalam neraca dengan bobot

risiko masing-masing komponen aktiva.

e. Rasio modal sendiri dapat dihitung atau diperoleh dengan cara

membandingkan nilai modal tertimbang dengan nilai ATMR dikalikan

dengan 100%.

Kriteria Perhitungan Rasio Kecukupan Modal Sendiri Adalah

Sebagai Berikut :

Rasio

Modal (%)

Nilai Bobot

(%)

Skor

˂4 0 3 0,00

4≤×˂6 50 3 1,50

6≤×≤ 75 3 2,25

>8 100 3 3,00 Sumber : Kementerian Koperasi Dan Usaha Kecil Dan Menengah Republik

Page 41: ANALISIS KINERJA KEUANGAN KOPERASI DITINJAU DARI … fileanalisis kinerja keuangan koperasi ditinjau dari aspek permodalan di koperasi masyarakat (komas) bumiputera cabang lolowa’u

25

Indonesia Nomor 06/Per/Dep.6/IV/2016

Penetapan predikat tingkat kesehatan diatas berlaku untuk satu komponen

dan salah satu komponen tersebut adalah komponen aspek permodalan.

2.3 Penelitian Terdahulu

Pada penelitian ini terdapat beberapa penelitian terdahulu sebagai referensi

dan perbandingan hasil yang diperoleh yaitu sebagai berikut :

1. Deniyanto (2015) dengan judul analisis kinerja keuangan pada Koperasi

Simpan Pinjam (KSP) Bina Usaha Utama Tahun 2012-2014. Tujuan penelitian

ini yaitu untuk mengetahui tingkat kesehatan kinerja keuangan Koperasi

Simpan Pinjam Bina Usaha Utama Tahun 2012-2014. Tekknik analisis data

dalam penelitian ini menggunakan analisis deskriptif. Dalam penelitian ini data

dikumpulkan melalui metode dokumentasi dan wawancara. Hasil penelitian

menunjukkan bahwa tingkat kesehatan kinerja keuangan KSP Bina Usaha

Utama Tahun 2012-2014 berada pada kategori cukup sehat.

2. Zein (2008) dengan judul Analisis Kinerja Keuangan Ditinjau Dari Segi

Likuiditas, Struktur Modal Dan Profitabilitas Pada Perusahaan Publik Sektor

Aneka Industri Yang Terdaftar Di Bej Periode 2000-2004. Tujuan penelitian

yaitu untuk menganalisis kinerja keuangan ditinjau dari segi likuiditas, struktur

modal dan profitabilitas pada perusahaan publik sektor aneka industri. Metode

analisis yang digunakan yaitu pada tahap awal, dilakukan pengukuran kinerja

keuangannya yakni 1. Pengukuran likuiditas, 2. Pengukuran struktur modal,

dan 3. Pengukuran profitabilitas. Kemudian dilakukan tabulasi masing-masing

rasio keuangan, sehingga diperoleh tabel-tabel rasio untuk tiap-tiap perusahaan

Page 42: ANALISIS KINERJA KEUANGAN KOPERASI DITINJAU DARI … fileanalisis kinerja keuangan koperasi ditinjau dari aspek permodalan di koperasi masyarakat (komas) bumiputera cabang lolowa’u

26

pada tahun 2000, 2001, 2002, 2003, dan 2004. Hasil penelitiannya

menunjukkan bahwa kinerja keuangan peerusahaan publik sektor aneka

industri yang terdaftar di Bursa Efekk Jakarta ditinjau dari segi likuiditas yang

diukur dengan current ratio selama periode 2000-2004 menunjukkan kinerja

yang kurang bagus. Hasil uji Krukusal Wallis menunjukkan selama periode

2000-2004 kinerja keuangan perusahaan publik aneka industri yang terdaftar di

Bursa Efek Jakarta ditinjau dari segi likuiditas menunjukkan tidak ada

perbedaan signifikan.

3. Irawan (2015) dengan judul penelitian Analisis Pengelolaan Modal Kerja

Untuk Meningkatkan Likuiditas Dan Profitabilitas (studi pada PT. Pegadaian

Cabang Kediri). Tujuan penelitian ini adalah untuk dapat mengetahui

pengelolaan modal kerja pada perusahaan apakah dapat meningkatkan

likuiditas dan profitabilitas. Metode yang digunakan penelitian deskriptif

dengan pendekatan kuantitatif. Hasil analisis dari tahun 2011-2013

menunjukkan bahwa modal krja pada tahun 2012 meningkat dan pada tahun

2013 menurun. Analisis rasio likuiditas tahun 2011-2013 menunjukkan

perusahaan berfluktuatif dan pada rasio profitabilitas juga menunjukkan

fluktuatif.

4. Kaunang (2013) dengan judul penelitian analisis kinerja keuangan koperasi

pada koperasi Cipta Daya Nusantara Manado. Tujuan penelitian ini adalah

untuk menganalisis kinerja keuangan koperasi Cipta Daya Nusantara Manado

dari tahun 2010-2012. Data yang digunakan yaitu data primer dan data

sekunder. Metode pengumpulan data yaitu obsrevasi dan dokumentasi. Metode

Page 43: ANALISIS KINERJA KEUANGAN KOPERASI DITINJAU DARI … fileanalisis kinerja keuangan koperasi ditinjau dari aspek permodalan di koperasi masyarakat (komas) bumiputera cabang lolowa’u

27

analisis data yang digunakan adalah metode deskriptif. Hasil analisis secara

umum berdasarkan rasio keuangan yaitu posisi likuiditas dalam keadaan baik

dalam hal perhitungan current ratio dan quick ratio, akan tetapi pada cash

ratio perusahaan masih kurang, dimana uang kas yang dimiliki perusahaan

belum mampu melunasi utang perusahaan. Rasio solvabilitas dapat dilihat

bahwa hanya debt to asset ratio yang cukup meningkat, dan untuk perhitungan

debt to equity ratio dan LTDTER mengalami penurunan.

5. Praya (2017) dengan judul Analisis Kinerja Keuangan Koperasi Simpan

Pinjam Dan Pembiayaan Syariah BMT Dana Insani Wonosari Tahun 2013-

2015. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perkembangan kinerja

keuangan BMT dana insani dilihat dari : 1). Aspek Permodalan; 2). Aspek

Kualitas Aktiva Produksi; 3). Aspek Efesiensi; 4). Aspek Likuiditas; 5). Aspek

Jati Diri Koperasi; 6). Aspek Kemandirian Dan Pertumbuhan selama kurun

waktu antara tahun 2013 sampai dengan tahun 2015. Teknik analisis data

menggunakan Peraturan Deputi Bidang Pengawasan Kementerian Koperasi

Dan Usaha Kecil Dan Menengah Nomor : 07/Per/Dep.6/IV/2016 Tentang

Pedoman Penilaian Koperasi Simpan Pinjam Dan Pembiayaan Syariah. Hasil

penelitian ini menunjukkan tingkat kesehatan kinerja KSSPS BMT Dana Insani

Tahun 2013 sampai dengan Tahun 2015 dilihat dari : 1). Aspek Permodalan

komponen rasio modal sendiri terhadap total asset kriteria cukup sehat dan

CAR dengan kriteria sehat.

Page 44: ANALISIS KINERJA KEUANGAN KOPERASI DITINJAU DARI … fileanalisis kinerja keuangan koperasi ditinjau dari aspek permodalan di koperasi masyarakat (komas) bumiputera cabang lolowa’u

28

2.4 Kerangka Berpikir

Dalam penelitian ini yang menjadi obyek penelitian adalah Koperasi

Masyarakat (KOMAS) Bumi Putera Cabang Lolowa’u. Data yang digunakan

adalah Laporan Keuangan Koperasi Masyarakat (KOMAS) Bumi Putera Cabang

Lolowa’u Yang Terdiri Dari Neraca Dan Laporan Laba Rugi Dari Tahun 2013-

2017. Pengukuran kinerja keuangan koperasi ditinjau dari aspek permodalan

dengan menggunakan analisis rasio yaitu : 1). Analisis modal sendiri terhadap

total asset; 2). Analisis modal sendiri terhadap pinjaman diberikan yang berisiko;

3). Analisis rasio kecukupan modal sendiri adalah modal sendiri tertimbang

dibandingkan dengan aktiva tertimbang menurut risiko (ATMR). Untuk

melengkapi penjelasan tersebut maka dapat dilihat pada gambar 2.1.

Page 45: ANALISIS KINERJA KEUANGAN KOPERASI DITINJAU DARI … fileanalisis kinerja keuangan koperasi ditinjau dari aspek permodalan di koperasi masyarakat (komas) bumiputera cabang lolowa’u

29

Gambar 2.1

Kerangka Berpikir

Sumber : Olahan Penulis 2018

Pengukuran kinerja keuangan koperasi ditinjau dari aspek

permodalan :

1. Rasio modal sendiri terhadap total asset.

2. Rasio modal sendiri terhadap pinjaman diberikan

yang berisiko

3. Rasio kecukupan modal sendiri.

Laporan Keuangan Koperasi Masyarakat

(KOMAS) Bumiputera Cabang Lolowa’u

Tahun 2013-2017 :

1. Neraca

2. Laporan Sisa Hasil Usaha (SHU)

Kinerja keuangan

koperasi

Page 46: ANALISIS KINERJA KEUANGAN KOPERASI DITINJAU DARI … fileanalisis kinerja keuangan koperasi ditinjau dari aspek permodalan di koperasi masyarakat (komas) bumiputera cabang lolowa’u

30

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Menurut Sugiyono

(2010:15) “metode penelitian kualitatif dapat diartikan sebagai metode penelitian

yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada

kondisi obyek yang alamiah”. Penelitian kualitatif bersifat deskriptif yaitu

penelitian dengan tujuan untuk mendeskripsikan kinerja keuangan dengan cara

mengumpulkan data dan menyajikannya kembali dengan disertai analisis sehingga

dapat menjelaskan fenomena-fenomena yang dapat memberikan gambaran objek

penelitian. Penelitian ini dilaksanakan pada koperasi masyarakat (KOMAS)

bumiputera cabang lolowa’u.

3.2 Tempat Dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Koperasi Masyarakat (KOMAS)

Bumiputera Cabang Lolowa’u Yang Bertempat Di Jl. Nias Tengah Km.58

Nituwuboho, Lolowa’u. Koperasi ini merupakan koperasi simpan pinjam yang

bergerak dalam menghimpun dana dari anggota dan menyalurkan kembali dalam

bentuk pinjaman. Sedangkan waktu yang digunakan dalam pelaksanaan penelitian

ini dilakukan pada awal bulan Februari 2018 tepat di koperasi cabang lolowa’u.

3.3 Subjek Dan Objek Penelitian

Subjek penelitian ini adalah kantor koperasi masyarakat (KOMAS)

bumiputera cabang lolowa’u. Sedangkan yang menjadi objek penelitian ini adalah

Page 47: ANALISIS KINERJA KEUANGAN KOPERASI DITINJAU DARI … fileanalisis kinerja keuangan koperasi ditinjau dari aspek permodalan di koperasi masyarakat (komas) bumiputera cabang lolowa’u

31

laporan keuangan koperasi masyarakat (KOMAS) bumiputera cabang lolowa’u

dari tahun 2013-2017. Dalam hal ini, penelitian difokuskan pada laporan

keuangan yang berdasarkan neraca dan sisa hasil usaha (SHU) koperasi

masyarakat (KOMAS) bumiputera cabang lolowa’u dari tahun 2013-2017.

3.4 Data Penelitian

3.4.1 Jenis Dan Sumber Data

Jenis data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah data sekunder, yaitu

data berupa dokumentasi dalam bentuk laporan keuangan meliputi neraca dan sisa

hasil usaha (SHU) yang diambil oleh penulis pada koperasi masyarakat (KOMAS)

bumiputera cabang lolowa’u tahun 2013-2017.

3.4.1 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang dilakukan penulis dalam penelitian ini

adalah dokumentasi dan studi pustaka. Teknik dokumentasi ini dilakukan untuk

mengumpulkan data sekunder yang tersedia di Koperasi Masyarakat (KOMAS-

BP) Cabang Lolowa’u yang terkait dalam penelitian ini yaitu data laporan neraca

dan laporan sisa hasil usaha (SHU) dari tahun 2013-2017. Sedangkan metode

pustaka yang dilakukan penulis yaitu dengan membaca literatur-literatur berupa

jurnal dan buku-buku referensi yang relevan dan berkaitan dengan topik yang

dibahas.

3.5 Metode Analisis Data

Dalam penelitan ini, penulis menganalisis kinerja keuangan koperasi

masyarakat (KOMAS) bumiputera cabang lolowa’u dengan menggunakan

Peraturan Deputi Bidang Pengawasan Kementerian Koperasi Dan Usaha Kecil

Page 48: ANALISIS KINERJA KEUANGAN KOPERASI DITINJAU DARI … fileanalisis kinerja keuangan koperasi ditinjau dari aspek permodalan di koperasi masyarakat (komas) bumiputera cabang lolowa’u

32

Dan Menengah Republik Indonesia Nomor : 06/Per/Dep.0/IV/2016 Tentang

Pedoman Penilaian Kesehatan Koperasi Simpan Pinjam Dan Unit Simpan Pinjam

Koperasi. Salah satu aspek yang dianalisis adalah aspek permodalan. Untuk

menilai aspek permodalan memiliki 3 (tiga) rasio yaitu sebagai berikut :

1). Aspek permodalan

Adapun penilaian terhadap aspek permodalan yaitu :

a. Rasio modal sendiri terhadap total asset

Rasio modal sendiri terhadap total asset dianalisis dengan rumus berikut :

Rasio Modal Sendiri Terhadap Total Asset

× 100%

Untuk menilai rasio modal sendiri terhadap total asset mempunyai kriteria

sebagaimana tertera pada tabel 3.1 dibawah ini :

Tabel 3.1

Kriteria Perhitungan Skor Rasio Modal Sendiri Terhadap

Total Asset Adalah Sebagai Berikut :

Rasio

modal(%)

Nilai

Bobot(%)

Skor

0 0 6 0

1-20 25 6 1,50

21-40 50 6 3,00

41-60 100 6 6,00

61-80 50 6 3,00

81-100 25 6 1,50 Sumber : Kementerian Koperasi Dan Usaha Kecil Dan Menengah Republik

Indonesia Nomor 06/Per/Dep.6/IV/2016

b. Rasio Modal Sendiri Terhadap Pinjaman Diberikan Yang Berisiko

Rasio modal sendiri terhadap pinjaman diberikan yang berisiko di analisis

dengan rumus :

× 100%

Page 49: ANALISIS KINERJA KEUANGAN KOPERASI DITINJAU DARI … fileanalisis kinerja keuangan koperasi ditinjau dari aspek permodalan di koperasi masyarakat (komas) bumiputera cabang lolowa’u

33

Untuk menilai rasio modal sendiri terhadap pinjaman diberikan yang

berisiko mempunyai kriteria sebagaimana tertera pada tabel 3.2 dibawah

ini :

Tabel 3.2

Kriteria Perhitungan Skor Rasio Modal Sendiri Terhadap Pinjaman

Diberikan Yang Berisiko Adalah Sebagai Berikut :

Rasio

modal (%)

Nilai Bobot (%) Skor

0 0 6 0

1-10 10 6 0,6

11-20 20 6 1,2

21-30 30 6 1,8

31-40 40 6 2,4

40-50 50 6 3,0

51-60 60 6 3,6

61-70 70 6 4,2

71-80 80 6 4,8

81-90 90 6 5,4

91-100 100 6 6,0 Sumber : Kementerian Koperasi Dan Usaha Kecil Dan Menengah Republik

Indonesia Nomor 06/Per/Dep.6/IV/2016

c. Rasio Kecukupan Modal Sendiri

Rasio kecukupan modal sendiri dapat dianalisis dengan rumus berikut :

Rasio kecukupan modal sendiri

× 100%

Untuk menilai rasio kecukupan modal sendiri mempunyai kriteria

sebagaimana tertera pada tabel 3.3 dibawah ini :

Tabel 3.3

Kriteria Perhitungan Rasio Kecukupan Modal Sendiri Adalah

Sebagai Berikut :

Rasio

Modal (%)

Nilai Bobot

(%)

Skor

˂4 0 3 0,00

Page 50: ANALISIS KINERJA KEUANGAN KOPERASI DITINJAU DARI … fileanalisis kinerja keuangan koperasi ditinjau dari aspek permodalan di koperasi masyarakat (komas) bumiputera cabang lolowa’u

34

4≤×˂6 50 3 1,50

6≤×≤ 75 3 2,25

>8 100 3 3,00 Sumber : Kementerian Koperasi Dan Usaha Kecil Dan Menengah Republik

Indonesia Nomor 06/Per/Dep.6/IV/2016

Page 51: ANALISIS KINERJA KEUANGAN KOPERASI DITINJAU DARI … fileanalisis kinerja keuangan koperasi ditinjau dari aspek permodalan di koperasi masyarakat (komas) bumiputera cabang lolowa’u

35

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

Koperasi Masyarakat Bumiputera (KOMAS-BP) merupakan organisasi

yang dipandu oleh AJB Bumi putera. KOMAS-BP didirikan di pusat pada tanggal

18 Agustus 1898 oleh Drs. Suparwanto, MBA (Ketua); H.M. Ridwan SD, BA,

AAA (Wakil Ketua); Dr. H. Noor Fuad, Phd (Sekretaris); Madjdi Adi, SE (Wakil

Sekretaris); Drs. Maryoso, Msc (Bendahara). Komas bumiputera didirikan

dikantor Cabang P. Siantar pada tanggal 20 Februari 1999 oleh Muldjustian

Panggabean (Ketua); Muluk Saragih, SH (Sekretaris); Mulmunah Sari Siregar

(Bendahara). Komas bumiputera didirikan di Kantor Rayon Nias pada tanggal 20

Maret 1999 yang berlokasi di Unit BFK Lolowa’u oleh Alinudin Laia, A.Ma.Pd

(Ketua); Polius Ndruru (Sekretaris); Suadodo Halawa (Bendahara). Pada tahun

1999 keanggotaan hanya 67 (enam puluh tujuh) orang dan jumlah saham sebesar

Rp. 7.637.656 (tujuh juta enam ratus tujuh puluh tiga ribu enam ratus lima puluh

enam rupiah) dengan pendapatan (SHU) sebesar Rp. 732.048 (tujuh ratus tiga

puluh dua ribu empat puluh delapan rupiah).

Pada tanggal 26 januari 2002 sampai dengan 31 Desember 2012 Komas

bumiputera terbagi menjadi 7 (tujuh) cabang yaitu: Cabang Lolowa’u, Lolomatua,

Amandraya, Telukdalam, Lahusa, Umbunasi, dan Gomo. Komas bumiputera

terdiri dari 15 (lima belas) unit yaitu: Unit Hilifadolo, Duria, Lauso, Olayama,

Marao, Orahili, Lalimanawa, Tuhemberua, Hilinamazihono, Sisarahili Susua,

Page 52: ANALISIS KINERJA KEUANGAN KOPERASI DITINJAU DARI … fileanalisis kinerja keuangan koperasi ditinjau dari aspek permodalan di koperasi masyarakat (komas) bumiputera cabang lolowa’u

36

Aramo, Sinar Mara, Laowi, Sihareo, Hiliana’a Gomo. Visi Koperasi Masyarakat

Bumiputera (KOMAS-BP) yaitu “Meningkatkan Profesionalisme melalui

pembinaan dan meningkatkan kesejahteraan anggota”. Misi Koperasi Masyarakat

Bumiputera (KOMAS-BP) yaitu “Meningkatkan mutu pelayanan dengan

mengutamakan kejujuran, kedisplinan dan kepuasan pelanggan melalui pelayanan

prima”.

4.1.2 Struktur Organisasi Komas Bumiputera

Koperasi masyarakat bumiputera (KOMAS-BP) dengan struktur

organisasi kepengurusan adalah sebagai berikut:

1. Pengurus

a. Ketua : Leo Faigimano Halawa, S.Pd

b. Wakil Ketua : Buala Zatulo Halawa, S.Pd

c. Sekretaris : Asa Eli Ndruru, S.Pd

d. Wakil Sekretaris : Eti Yarni Laia

e. Bendahara : Yaniaro Laia, S.Pd

2. Badan Pengawas

a. Ketua : Sokhiato Gulo, S.IP

b. Sekretaris : Elisati Waruwu, A.Ma.Pd

c. Anggota : Sonitehe Halawa, S.E

3. Manager USP : Libertin Dakhi, S.E

4. Manager Personalia : Fatoloza Giawa, S.H., M.H

5. Manager Keuangan : Erick E. Laia, S.E

6. Kabag. Akunting : Erick E. Laia, S.E

Page 53: ANALISIS KINERJA KEUANGAN KOPERASI DITINJAU DARI … fileanalisis kinerja keuangan koperasi ditinjau dari aspek permodalan di koperasi masyarakat (komas) bumiputera cabang lolowa’u

37

7. Kepala Cabang

a. Kacab. Lolowa’u : Lutearo Halawa, S.Pd

b. Kacab. Lolomatu’u : Aluizaro Laia, S.Pd

c. Kacab. Amandraya : Kurniawan A. Laia, S.E

d. Kacab. Telukdalam : As. David Mendrofa

e. Kacab. Umbunasi : Yuniaro Giawa, S.Pdk

f. Kacab. Gomo : Martinus Telaumbanua

8. Karyawan : 31 Orang

9. DPA : 30 Orang

Struktur kepengurusan organisasi Komas-BP Cabang Lolowa’u tertera pada

gambar 4.1.2 berikut:

Page 54: ANALISIS KINERJA KEUANGAN KOPERASI DITINJAU DARI … fileanalisis kinerja keuangan koperasi ditinjau dari aspek permodalan di koperasi masyarakat (komas) bumiputera cabang lolowa’u

38

Gambar 4.1.2

Struktur Kepengurusan Organisasi Komas-BP Cabang Lolowa’u

RAT

Pengurus

Direksi

Alinudi Laia, SE

Badan Pengawas

Manager USP

Kurniawan Laia,SE

Manager Keuangan

Kuniawan Laia,SE

Manager Personalia

Fatolosa Giawa, SH.,MH

Kepala Cabang

Lutearo Halawa, S.Pd

Kasir

Adiran Laia

Karyawan

Yurlia Laia

Karyawan

Pemesra Halawa

Karyawan

Monida Laia

Karyawan

Dermawan Ndruru,S.Pd

DPA Duria

Dermawan Halawa

DPA Olayama

FG. Halawa

DPA Ehosakhozi

Yatiaro Halawa DPA Manawadano

Ibezaro Halawa

Karyawan

Arusli Giawa, AMd

DPA Kota

Bezaro Halawa

DPA Lolomoyo

Yareli Waruwu

Karyawan

Atuloo Ndruru, SE

Karyawan

Marlina Laia

DPA Onohazumba

Hasatulo Halawa

DPA Togizita

Donatus F. Ndruru

DPA Hilifadolo

Fatiba Hia, S.Pd

Anggota

Page 55: ANALISIS KINERJA KEUANGAN KOPERASI DITINJAU DARI … fileanalisis kinerja keuangan koperasi ditinjau dari aspek permodalan di koperasi masyarakat (komas) bumiputera cabang lolowa’u

39

4.2 Deskriptif Data Variabel Penelitian

4.2.1 Laporan Neraca Koperasi Masyarakat (KOMAS-BP) Cabang Lolowa’u

Neraca adalah laporan keuangan yang memberikan informasi mengenai

posisi keuangan (aktiva, kewajiban, dan ekuitas) perusahaan tertentu. Dengan kata

lain, bahwa laporan keuangan koperasi bertujuan untuk menggambarkan atau

melaporkan keadaan koperasi atau jumlah kekayaan, kewajiban keuangan dan

modal sendiri koperasi pada waktu tertentu.

Berdasarkan laporan keuangan meliputi neraca dan SHU koperasi

masyarakat (KOMAS) bumiputera cabang lolowa’u dari tahun 2013 sampai

dengan tahun 2017 penulis tidak langsung mencantumkan dan menggunakan

laporan neraca dan SHU, karena terdapat perhitungan harta tetap yang tidak sesuai

dengan yang sebenarnya diantaranya akumulasi penyusutan bangunan, akumulasi

penyusutan inventaris dan laporan sisa hasil usaha (SHU), maka penulis

melakukan analisis untuk mengolah data-data laporan keuangan yang sebenarnya

baik neraca maupun SHU koperasi masyarakat (KOMAS) bumiputera cabang

lolowa’u. Neraca koperasi masyarakat cabang lolowa’u pada lampiran 1, dalam

mengolah data-data keuangan meliputi neraca dan SHU penulis menggunakan

Peraturan Menteri Negara Koperasi Dan Usaha Kecil Dan Menengah Republik

Indonesia Nomor: 20/Per/M.KUKM/XI/2008 Tentang Pedoman Penilaian

Kesehatan Koperai Simpan Pinjam Dan Unit Simpan Pinjam Koperasi yang

terdiri dari aspek permodalan. Analisis permodalan penulis menggunakan

peraturan yang lazim agar penulis dapat dimudahkan untuk menganalisis,

mengolah dan merekapitulasi jumlah permodalan yang didapatkan koperasi

masyarakat cabang lolowa’u. Sedangkan dalam akumulasi penyusutan penulis

Page 56: ANALISIS KINERJA KEUANGAN KOPERASI DITINJAU DARI … fileanalisis kinerja keuangan koperasi ditinjau dari aspek permodalan di koperasi masyarakat (komas) bumiputera cabang lolowa’u

40

menggunakan metode garis lurus. Metode ini dipergunakan untuk menyusutnya

aktiva-aktiva yang fungsionalnya tidak terpengaruh oleh besar kecilnya volume

produk atau jasa yang dihasilkan, misalnya bangunan dan inventaris. Faktor-

faktor yang mempengaruhi biaya penyusutan yaitu harga perolehan, nilai residu,

dan umur ekonomis.

Laporan neraca Koperasi Masyarakat (KOMAS-BP) Cabang Lolowa’u

dimuat pada lampiran 1, pada lampiran tersebut dapat kita ketahui jumlah aktiva,

baik aktiva lancar dan aktiva tetap, kewajiban, dan modal yang dimiliki Koperasi

Masyarakat (KOMAS-BP) Cabang Lolowa’u. Pada laporan keuangan tersebut

total aktiva lancar yang dimiliki mengalami peningkatan dimana pada tahun 2013

sebesar Rp. 4.043.044.275, meningkatnya jumlah aktiva lancar tersebut dapat

diketahui dari jumlah pinjaman yang semakin meningkat, piutang dagang anggota

dan persediaan semakin tinggi sehingga pinjaman anggota mengalami

peningkatan. Pada tahun 2014 mengalami peningkatan sebesar Rp. 4.203.241.160

peningkatan yang terjadi dapat diketahui tingginya jumlah kas dan bank, piutang

dagang anggota, dan persediaan sehingga hal ini dapat berpengaruh pada jumlah

aktiva lancar. Pada tahun 2015 menurunnya total asset lancar sebesar Rp.

4.132.097.245 disebabkan menurunnya pinjaman anggota, piutang dan persediaan

sehingga mempengaruhi jumlah total asset lancarnya dan kemudian tahun 2016

dan 2017 kembali meningkat menjadi sebesar Rp. 4.574.950 dan 2017 sebesar Rp.

5.129.175.589 diakibatkan bertambahnya kas dan bank, pinjaman yang diberikan

pada anggota, pinjaman diberikan pada calon anggota koperasi lain dan

anggotanya , piutang bunga dan piutang lain-lain.

Page 57: ANALISIS KINERJA KEUANGAN KOPERASI DITINJAU DARI … fileanalisis kinerja keuangan koperasi ditinjau dari aspek permodalan di koperasi masyarakat (komas) bumiputera cabang lolowa’u

41

Selanjutnya total aktiva tetap yang dimiliki Koperasi Masyarakat

(KOMAS-BP) Cabang Lolowa’u mengalami peningkatan selama 5 (lima) tahun

berturut-turut. Pada tahun 2013 sebesar Rp. 121.944.475.00, pada tahun 2014

sebesar Rp. 134.513.875.00, pada tahun 2015 sebesar Rp. 145.024.075.00, pada

tahun 2016 sebesar Rp. 157.950.575.00 dan pada tahun 2017 sebesar Rp.

207.884.825.00 disebabkan jumlah akumulasi penyusutan bangunan dan jumlah

akumulasi inventaris meningkat. Berdasarkan akumulasi penyusutan, penulis

meggunakan metode garis lurus, dimana metode ini dipergunakan untuk

menyusutnya aktiva-aktiva yang fungsionalnya tidak terpengaruh oleh besar

kecilnya volume produk atau jasa yang dihasilkan, misalnya bangunan dan

inventaris. Faktor-faktor yang mempengaruhi biaya penyusutan adalah harga

perolehan, nilai residu, dan umur ekonomis.

Selanjutnya total kewajiban atau hutang selama 5 (lima) tahun berturut-

turut mengalami peningkatan dimana pada tahun 2013 sebesar Rp.

3.017.820.561.00, dan sampai pada tahun 2017 menjadi Rp. 3.626.164.402.00

dimana selama lima (5) tahun total kewajiban atau hutang anggota koperasi

semakin tinggi.

Sedangkan modal atau ekuitas yang dimiliki koperasi masyarakat

(KOMAS-BP) cabang lolowa’u dapat diketahui bahwa mengalami peningkatan

selama 4 (empat) tahun. Pada tahun 2013 sebesar Rp. 1.147.168.189.00, dan

sampai pada tahun 2016 menjadi Rp. 1.602.250.559.00, dan pada tahun 2017

menurun menjadi Rp. 1.082.660.012.00.

Page 58: ANALISIS KINERJA KEUANGAN KOPERASI DITINJAU DARI … fileanalisis kinerja keuangan koperasi ditinjau dari aspek permodalan di koperasi masyarakat (komas) bumiputera cabang lolowa’u

42

4.2.2 Laporan Sisa Hasil Usaha (SHU) Koperasi Masyarakat Bumiputera

Cabang Lolowa’u

Sisa hasil usaha koperasi (SHU) merupakan pendapatan koperasi yang

diperoleh dalam satu buku dikurangi biaya, penyusutan dan kewajiban lainnya

termasuk pajak dalam tahun buku yang bersangkutan. Berdasarkan laporan sisa

Hasil Usaha (SHU) Koperasi Masyarakat Bumiputera Cabang Lolowa’u

sebagaimana yang terlampir pada lampiran 1 SHU, dapat diketahui bahwa SHU

yang diperoleh dari tahun 2013 dan tahun 2014 mengalami peningkatan akibat

pendapatan anggota, beban operasi dan pendapatan lain-lain semakin meningkat.

Pada tahun 2015 sampai dengan tahun 2017 cenderung menurun yang disebabkan

meningkatnya biaya yang dikeluarkan untuk beban-beban. Pada tahun 2013

sebesar Rp. 344.250.00, tahun 2014 sebesar Rp. 351.000.00, tahun 2015 sebesar

Rp. 306.072.00, tahun 2016 sebesar Rp. 302.400.00 dan tahun 2017 sebesar Rp.

324.000.00.

Untuk mengetahui kinerja keuangan koperasi masyarakat (KOMAS)

bumiputera cabang lolowa’u, penulis menggunakan analisis rasio permodalan.

Rasio permodalan yang digunakan dalam penelitian ini adalah rasio modal sendiri

terhadap total asset, rasio modal sendiri terhadap pinjaman diberikan yang

berisiko dan rasio modal sendiri tertimbang.

Page 59: ANALISIS KINERJA KEUANGAN KOPERASI DITINJAU DARI … fileanalisis kinerja keuangan koperasi ditinjau dari aspek permodalan di koperasi masyarakat (komas) bumiputera cabang lolowa’u

43

4.3 Analisis dan Pembahasan

4.3.1 Aspek Permodalan

Dalam aspek permodalan terdapat 3 (tiga) rasio yang digunakan yaitu:

a. Rasio modal sendiri terhadap total asset

Modal sendiri koperasi simpan pinjam adalah jumlah dari simpanan

pokok, simpanan wajib dan simpanan lain-lain yang memiliki karakteristik sama

dengan simpanan wajib, hibah, cadangan yang disisihkan dari sisa hasil usaha.

Sementara total asset merupakan jumlah keseluruhan dari aktiva yang dimiliki

koperasi. Perhitungan modal sendiri terhadap total asset pada Koperasi (KOMAS-

BP) Bumiputera Cabang Lolowa’u adalah sebagaimana yang ada pada tabel 4.1

dan rekapitulasi perhitungan rasio dapat dilihat pada tabel dibawah ini :

Tabel 4.1

Skor Perbandingan Modal Sendiri Terhadap Total Asset Koperasi

Bumiputera Cabang Lolowa’u Tahun 2013-2017

Tahun Modal Sendiri Total Asset Rasio (%) Nilai Bobot Skor

2013 1.147.168.189 4.164.988.750 27,54 50 6 3,00

2014 1.437.420.500 4.337.755.035 33,13 50 6 3,00

2015 1.465.688.543 4.277.121.320 34,26 50 6 3,00

2016 1.602.250.559 4.732.900.596 33,85 50 6 3,00

2017 1.082.660.012 5.337.060.414 20,28 25 6 1,50

Sumber : Olahan penulis berdasarkan laporan posisi keuangan KOMAS-BP

Berdasarkan tabel 4.1 di atas dapat dilihat rasio modal sendiri terhadap

total asset koperasi masyarakat (KOMAS) Cabang Lolowa’u dari tahun 2013-

2017 mengalami peningkatan. Hal tersebut dapat terlihat selama lima tahun

berturut-turut yaitu tahun 2013-2017 mengalami fluktuasi. Fluktuasi yang terjadi

Page 60: ANALISIS KINERJA KEUANGAN KOPERASI DITINJAU DARI … fileanalisis kinerja keuangan koperasi ditinjau dari aspek permodalan di koperasi masyarakat (komas) bumiputera cabang lolowa’u

44

disebabkan nilai modal sendiri mengalami peningkatan selama empat tahun

terakhir yaitu pada tahun 2017 menjadi Rp. 1.082.660.012.

Hasil rasio modal sendiri terhadap total asset menunjukkan bahwa nilai

modal sendiri tahun 2013 sebesar Rp. 1.147.168.189 memiliki perbandingan

sebesar 27,54% dari total asset. Oleh karena itu, tingkat kemampuan modal

sendiri Koperasi Masyarakat (KOMAS-BP) Cabang Lolowa’u kurang sehat

dibandingkan dengan total asset sebesar Rp. 4.164.988.750. Jadi, dari hasil

perbandingan tersebut diatas lebih kecil dari 3,00 maka nilainya adalah 50 dan

skornya 3,00 dengan bobot 6 (lihat tabel 4.1), Tahun 2014 sebesar Rp.

1.437.420.500 memiliki perbandingan sebesar 33,13% dari total asset. Oleh

karena itu, tingkat kemampuan modal sendiri Koperasi Masyarakat (KOMAS-BP)

Cabang Lolowa’u kurang sehat dibandingkan dengan total asset sebesar Rp.

4.337.755.035. Jadi, dari hasil perbandingan tersebut lebih kecil dari 3,00 maka

nilainya adalah 50 dan skornya 3,00 dengan bobot 6 (lihat tabel 4.1), Tahun 2015

sebesar Rp. 1.465.688.543.00 memiliki perbandingan sebesar 34,26% dari total

asset. Oleh karena itu, tingkat kemampuan modal sendiri Koperasi Masyarakat

(KOMAS-BP) Cabang Lolowa’u kurang sehat dibandingkan dengan total asset

sebesar Rp. 4.277.121.320. Jadi, dari hasil perbandingan tersebut lebih kecil dari

3,00 maka nilainya adalah 50 dan skornya 3,00 dengan bobot 6 (lihat tabel 4.1),

Tahun 2016 sebesar Rp. 1.602.250.559 memiliki perbandingan 33,85% dari total

asset. Oleh karena itu, tingkat kemampuan modal sendiri Koperasi Masyarakat

(KOMAS-BP) Cabang Lolowa’u kurang sehat dibandingkan dengan total asset

sebesar Rp. 4.732.900.596. Jadi, dari hasil perbandingan tersebut lebih besar dari

Page 61: ANALISIS KINERJA KEUANGAN KOPERASI DITINJAU DARI … fileanalisis kinerja keuangan koperasi ditinjau dari aspek permodalan di koperasi masyarakat (komas) bumiputera cabang lolowa’u

45

3,00 maka nilainya adalah 50 dan skornya 3,00 dengan bobot 6 (lihat tabel 4.1).

Sedangkan Tahun 2017 sebesar Rp. 1.082.660.012.00 memiliki perbandingan

20,28% dari tota asset. Oleh karena itu, tingkat kemampuan modal sendiri

Koperasi Masyarakat (KOMAS-BP) Cabang Lolowa’u kurang sehat

dibandingkan dengan total asset Rp. 5.337.060.414. Jadi, dari hasil perbandingan

tersebut lebih kecil dari 3,00 maka nilainya adalah 50 dan skornya 3,00 dengan

bobot 6 (lihat tabel 4.1).

Fluktuasinya modal sendiri selama 5 (lima) tahun terakhir yaitu tahun

2013-2017 dapat terlihat dari laporan neraca bahwa semakin tinggi jumlah modal

yang berasal dari jumlah simpanan pokok, simpanan wajib, dana cadangan, dana

asset tetap dan shu tahun berjalan. Sedangkan penurunan yang terjadi pada tahun

2017 disebabkan karena menurunnya jumlah modal. Sedangkan asset mengalami

perubahan yang cenderung naik. Hal ini mempengaruhi kinerja perusahaan

terutama kemampuan rasio modal terhadap asset yang semakin naik namun

cenderung menurun pada tahun 2017.

Hasil perhitungan rasio modal sendiri terhadap total asset di atas sejalan

dengan penelitian yang dilakukan Deniyanto (2015) pada Bina Usaha Utama,

dimana rasio modal sendiri terhadap total asset yang diperoleh mengalami

fluktuasi yaitu pada tahun 2012 sebesar 20,01% berada pada kategori kurang sehat

maka nilainya adalah 50 dan skornya 3,00 maka, pada tahun 2013 mengalami

peningkatan sebesar 25,50% berada pada kategori cukup sehat maka nilainya

adalah 50 dan skornya 3,00, kemudian mengalami penurunan pada tahun 2014

sebesar 22,90% berada pada kategori kurang sehat maka nilainya adalah 50 dan

Page 62: ANALISIS KINERJA KEUANGAN KOPERASI DITINJAU DARI … fileanalisis kinerja keuangan koperasi ditinjau dari aspek permodalan di koperasi masyarakat (komas) bumiputera cabang lolowa’u

46

skornya 3,00. Penelitian ini sama menggunakan rasio permodalan yaitu rasio

modal sendiri terhadap total asset namun hasil pembahasan sejalan dengan

penelitian ini karena rasio permodalan mengalami fluktuasi selama tiga tahun

terakhir. Adapun perbedaan yaitu tempat atau objek penelitian dan juga laporan

keuangan yang digunakan.

Untuk melengkapi penjelasan tersebut diatas maka dapat dilihat grafik dibawah

ini :

Grafik 4.1

Rasio Modal Sendiri Terhadap Total Asset

Sumber : Olahan Penulis

b. Rasio modal sendiri terhadap pinjaman diberikan yang berisiko

Perhitungan modal sendiri terhadap pinjaman diberikan yang berisiko

merupakan modal sendiri dibandingkan pinjaman diberikan yang berisiko.

Perhitungan modal sendiri terhadap pinjaman deiberikan yang berisik pada

Koperasi (KOMAS-BP) Bumiputera Cabang Lolowa’u adalah sebagaimana yang

0

5

10

15

20

25

30

35

40

2012,5 2013 2013,5 2014 2014,5 2015 2015,5 2016 2016,5 2017 2017,5

Rasio Modal Sendiri Terhadap Total Asset

27,54%

33,13% 34,26%

33,85%

20,28%

Page 63: ANALISIS KINERJA KEUANGAN KOPERASI DITINJAU DARI … fileanalisis kinerja keuangan koperasi ditinjau dari aspek permodalan di koperasi masyarakat (komas) bumiputera cabang lolowa’u

47

ada pada tabel 4.2, dan rekapitulasi perhitungan rasio dapat dilihat pada tabel

dibawah ini :

Tabel 4.2

Skor perbandingan modal sendiri terhadap pinjaman diberikan yang

berisiko koperasi masyarakat bumiputera cabang lolowa’u tahun 2013-2017

Tahun Modal Sendiri Pinjaman Rasio (%) Nilai Bobot Skor

2013 1.147.168.189 4.043.044.275 28,37 40 6 2,4

2014 1.437.420.500 4.203.241.160 34,19 40 6 2,4

2015 1.465.688.543 4.132.097.245 35,47 40 6 2,4

2016 1.602.250.559 4.574.950.021 35,02 40 6 2,4

2017 1.082.660.012 5.129.175.589 21,10 30 6 1,8

Sumber : Olahan penulis berdasarkan laporan posisi keuangan KOMAS-BP

Berdasarkan tabel 4.2 di atas dapat dilihat rasio modal sendiri terhadap

pinjaman diberikan yang berisiko pada koperasi masyarakat (KOMAS) Cabang

Lolowa’u dari tahun 2013-2017 mengalami peningkatan. Hal tersebut dapat

terlihat selama empat tahun berturut-turut yaitu tahun 2013-2016 terus meningkat,

namun menurun pada tahun 2017. Peningkatan yang terjadi disebabkan nilai

modal sendiri mengalami peningkatan selama empat tahun terakhir yaitu pada

tahun 2016 sebesar Rp. 1.602.250.559, namun cenderung menurun pada tahun

2017 menjadi Rp. 1.082.660.012.

Hasil rasio modal sendiri terhadap pinjaman diberikan yang berisiko

menunjukkan bahwa nilai modal sendiri tahun 2013 sebesar Rp. 1.147.168.189

memiliki perbandingan sebesar 28,37% dari pinjaman. Oleh karena itu, tingkat

kemampuan modal sendiri Koperasi Masyarakat (KOMAS-BP) Cabang Lolowa’u

dalam pengawasan dibandingkan dengan pinjaman sebesar Rp. 4.043.044.275.

Page 64: ANALISIS KINERJA KEUANGAN KOPERASI DITINJAU DARI … fileanalisis kinerja keuangan koperasi ditinjau dari aspek permodalan di koperasi masyarakat (komas) bumiputera cabang lolowa’u

48

Jadi, dari hasil perbandingan tersebut diatas lebih kecil dari 2,4 maka nilainya

adalah 40 dan skornya 2,4 dengan bobot 6 (lihat tabel 4.2), Tahun 2014 sebesar

Rp. 1.437.420.500 memiliki perbandingan sebesar 34,19% dari pinjaman. Oleh

karena itu, tingkat kemampuan modal sendiri Koperasi Masyarakat (KOMAS-BP)

Cabang Lolowa’u dalam pengawasan dibandingkan dengan pinjaman sebesar Rp.

4.203.241.160. Jadi, dari hasil perbandingan tersebut lebih kecil dari 2,4 maka

nilainya adalah 40 dan skornya 2,4 dengan bobot 6 (lihat tabel 4.2), Tahun 2015

sebesar Rp. 1.465.688.543. memiliki perbandingan sebesar 35,47% dari total

pinjaman. Oleh karena itu, tingkat kemampuan modal sendiri Koperasi

Masyarakat (KOMAS-BP) Cabang Lolowa’u dalam pengawasan dibandingkan

dengan pinjaman sebesar Rp. 4.132.097.245. Jadi, dari hasil perbandingan

tersebut lebih kecil dari 2,4 maka nilainya adalah 40 dan skornya 2,4 dengan

bobot 6 (lihat tabel 4.2), Tahun 2016 sebesar Rp. 1.602.250.559 memiliki

perbandingan 35,02% pinjaman. Oleh karena itu, tingkat kemampuan modal

sendiri Koperasi Masyarakat (KOMAS-BP) Cabang Lolowa’u dalam pengawasan

dibandingkan dengan pinjaman sebesar Rp. 4.574.950.021. Jadi, dari hasil

perbandingan tersebut lebih besar dari 2,4 maka nilainya adalah 40 dan skornya

2,4 dengan bobot 6 (lihat tabel 4.2). Sedangkan Tahun 2017 sebesar Rp.

1.082.660.012 memiliki perbandingan 21,10% dari pinjaman. Oleh karena itu,

tingkat kemampuan modal sendiri Koperasi Masyarakat (KOMAS-BP) Cabang

Lolowa’u dalam pengawasan khusus dibandingkan dengan pinjaman Rp.

5.129.175.589. Jadi, dari hasil perbandingan tersebut lebih kecil dari 3,00 maka

nilainya adalah 30 dan skornya 1,8 dengan bobot 6 (lihat tabel 4.2).

Page 65: ANALISIS KINERJA KEUANGAN KOPERASI DITINJAU DARI … fileanalisis kinerja keuangan koperasi ditinjau dari aspek permodalan di koperasi masyarakat (komas) bumiputera cabang lolowa’u

49

Meningkatnya rasio modal sendiri terhadap pinjaman diberikan yang

berisiko selama 4 (empat) tahun yaitu tahun 2013-2016 dapat terlihat dari laporan

neraca bahwa semakin tinggi jumlah modal yang berasal dari jumlah pinjaman.

Sedangkan penurunan yang terjadi pada tahun 2017 disebabkan karena

menurunnya jumlah modal terhadap pinjaman. Hal ini mempengaruhi kinerja

perusahaan terutama kemampuan rasio modal terhadap pinjaman diberikan yang

berisiko yang semakin naik namun cenderung menurun pada tahun 2017.

Hasil perhitungan rasio modal sendiri terhadap pinjaman diberikan yang

berisiko di atas sejalan dengan temuan Kaunang (2013) dengan judul penelitian

analisis kinerja keuangan koperasi pada Koperasi Simpan Pinjam (KSP) Cipta

Daya Nusantara Manado. Rasio modal sendiri terhadap pinjaman diberikan yang

berisiko mengalami peningkatan setiap tahunnya. Pada tahun 2010 sampai

dengan tahun 2015 nilainya adala 40 dan skor 2,4 dengan bobot 6. Adapun

perbedaan yaitu tempat atau objek penelitian dan juga laporan keuangan yang

digunakan.

Untuk melengkapi data tersebut diatas maka dapat dilihat grafik dibawah ini :

Page 66: ANALISIS KINERJA KEUANGAN KOPERASI DITINJAU DARI … fileanalisis kinerja keuangan koperasi ditinjau dari aspek permodalan di koperasi masyarakat (komas) bumiputera cabang lolowa’u

50

Grafik 4.2

Rasio Modal Sendiri Terhadap Pinjaman Diberikan Yang Berisiko

Sumber : olahan penulis

c. Rasio kecukupan modal sendiri

=

x 100%

1. Rasio kecukupan modal sendiri yaitu perbandingan antara modal tertimbang

dengan aktiva tertimbang menurut risiko (AMTR) dikalikan dengan 100%.

Modal tertimbang adalah jumlah dari hasil kali setiap komponen modal

KSP/USP koperasi yang terdapat pada neraca dengan bobot pengakuan risiko.

Hasil perhitungan kecukupan modal sendiri terhadap ATMR dapat disajikan

seperti pada tabel 4.3 dibawah ini :

1. Tahun 2013

Tabel 4.3

Perhitungan Modal Tertimbang Terhadap KSP

N0 Komponen Modal Nilai (Rp) Bobot

Pengakuan

Risiko (%)

Modal

Tertimbang

0

5

10

15

20

25

30

35

40

2012,5 2013 2013,5 2014 2014,5 2015 2015,5 2016 2016,5 2017 2017,5

rasio modal terhadap pinjaman diberikan yang berisiko

28

34 35

28,37%

34,19% 35,47% 35,02%

21,10%

Page 67: ANALISIS KINERJA KEUANGAN KOPERASI DITINJAU DARI … fileanalisis kinerja keuangan koperasi ditinjau dari aspek permodalan di koperasi masyarakat (komas) bumiputera cabang lolowa’u

51

(1) (2) (3) (4) (3) X (4)

I MODAL SENDIRI

1. Modal anggota

a. Simpanan pokok 293.350.000 100 29.335.000

b. Simpanan wajib 452.265.000 100 45.226.500

2. Modal penyetaraan 0 100 0

3. Modal penyertaan 0 50 0

4. Cadangan umum 124.445.599 100 12.444.559.900

5. Cadangan tujuan

risiko

0 50 0

6. Modal sumbangan 72.561.725 100 7.256.172.500

7. SHU belum dibagi 204.545.865 50 10.227.293.250

II KEWAJIBAN

8. Tabungan koperasi 2.994.941.717 50 149.747.085.850

9. Simpanan berjangka 0 50 0

10. Beban yang masih

harus dibayar

756.305.00 50 37.815.250.00

11. Dana yang diterima 0 50 0

12. Kewajiban lain-lain 22.122.539 50 1.106.126.950

Modal Tertimbang 180.893.615.200

Sumber : Olahan Penulis Berdasarkan Laporan Keuangan Koperasi Cabang Lolowa’u

2. Tahun 2014

Tabel 4.4

Perhitungan Modal Tertimbang Terhadap KSP

N0 Komponen Modal Nilai (Rp) Bobot

Pengakuan

Risiko (%)

Modal

Tertimbang

(1) (2) (3) (4) (3) X (4)

I MODAL SENDIRI

1. Modal anggota

a. Simpanan pokok 317.585.000 100 31.758.000.000

b. Simpanan wajib 514.315.000 100 51.431.500.00

2. Modal penyetaraan 0 100 0

3. Modal penyertaan 0 50 0

4. Cadangan umum 124.445.599 100 12.444.559.900

5. Cadangan tujuan risiko 0 50 0

6. Modal sumbangan 78.665.125 100 7.886.512.500

7. SHU belum dibagi 402.409.776 50 20.120.488.800

II KEWAJIBAN

8. Tabungan koperasi 2.728.211.996 50 136.410.599.800

9. Simpanan berjangka 0 50 0

10. Beban yang masih harus

dibayar

22.122.539 50 1.106.126.950

11. Dana yang diterima 0 50 0

Page 68: ANALISIS KINERJA KEUANGAN KOPERASI DITINJAU DARI … fileanalisis kinerja keuangan koperasi ditinjau dari aspek permodalan di koperasi masyarakat (komas) bumiputera cabang lolowa’u

52

12. Kewajiban lain-lain 150.000.000 50 7.500.000.000

Modal Tertimbang 268.657.787.950

Sumber : Olahan Penulis Berdasarkan Laporan Keuangan Koperasi Cabang Lolowa’u

3. Tahun 2015

Tabel 4.4

Perhitungan Modal Tertimbang Terhadap KSP

N0 Komponen Modal Nilai (Rp) Bobot

Pengakuan

Risiko (%)

Modal

Tertimbang

(1) (2) (3) (4) (3) X (4)

I MODAL SENDIRI

1. Modal anggota

a. Simpanan pokok 333.730.000 100 33.373.000.000

b. Simpanan wajib 578.969.000 100 57.896.900.000

2. Modal penyetaraan 0 100 0

3. Modal penyertaan 0 50 0

4. Cadangan umum 177.641.362 100 17.764.136.200

5. Cadangan tujuan risiko 0 50 0

6. Modal sumbangan 855.747.325 100 8.574.732.500

7. SHU belum dibagi 289.600.856 50 14.480.042.800

II KEWAJIBAN

8. Tabungan koperasi 2.730.310.238 50 136.515.511.900

9. Simpanan berjangka 0 50 0

10. Beban yang masih harus

dibayar

22.122.539 50 1.106.126.950

11. Dana yang diterima 0 50 0

12. Kewajiban lain-lain 59.000.000 50

Modal Tertimbang 269.710.450.350

Sumber : Olahan Penulis Berdasarkan Laporan Keuangan Koperasi Cabang Lolowa’u

4. 2016

Tabel 4.5

Perhitungan Modal Tertimbang Terhadap Ksp

N0 Komponen Modal Nilai (Rp) Bobot

Pengakuan

Risiko (%)

Modal

Tertimbang

(1) (2) (3) (4) (3) X (4)

I MODAL SENDIRI

1. Modal anggota

a. Simpanan pokok 346.670.000 100 34.667.000.000

b. Simpanan wajib 629.425.000 100 62.942.500.000

2. Modal penyetaraan 0 100 0

3. Modal penyertaan 0 50 0

Page 69: ANALISIS KINERJA KEUANGAN KOPERASI DITINJAU DARI … fileanalisis kinerja keuangan koperasi ditinjau dari aspek permodalan di koperasi masyarakat (komas) bumiputera cabang lolowa’u

53

4. Cadangan umum 215.263.784 100 21.526.378.400

5. Cadangan tujuan risiko 0 50 0

6. Modal sumbangan 93.783.825 100 9.378.382.500

7. SHU belum dibagi 317.107.950 50 15.855.397.500

II KEWAJIBAN

8. Tabungan koperasi 3.036.495.173 50 151.824.758.650

9. Simpanan berjangka 59.000.000 50 2.950.000.000

10. Beban yang masih harus

dibayar

13.032.325 50 651.616.250

11. Dana yang diterima 0 50 0

12. Kewajiban lain-lain 22.122.539 50 1.106.126.950

Modal Tertimbang 300.902.160.250

Sumber : Olahan Penulis Berdasarkan Laporan Keuangan Koperasi Cabang Lolowa’u

5. Tahun 2017

Tabel 4.6

Perhitungan Modal Tertimbang Terhadap KSP

N0 Komponen Modal Nilai (Rp) Bobot

Pengakuan

Risiko (%)

Modal

Tertimbang

(1) (2) (3) (4) (3) X (4)

I MODAL SENDIRI

1. Modal anggota

a. Simpanan pokok 369.820.000 100 36.982.000

c. Simpanan wajib 698.040.000 100 69.804.000

2. Modal penyetaraan 0 100 0

3. Modal penyertaan 0 50 0

4. Cadangan umum 254.973.136 100 25.497.313.600

5. Cadangan tujuan risiko 0 50 0

6. Modal sumbangan 132.232.925 100 13.223.292.500

7. SHU belum dibagi 350.295.801 50 17.514.790.050

II KEWAJIBAN

8. Tabungan koperasi 3.545.041.863 50 177.252.093.150

9. Simpanan berjangka 59.000.000 50

10. Beban yang masih harus

dibayar

0 50 0

11. Dana yang diterima 0 50 0

12. Kewajiban lain-lain 0 50 0

Modal Tertimbang 233.594.275.300

Sumber : Olahan Penulis Berdasarkan Laporan Keuangan Koperasi Cabang Lolowa’u

2. Menghitung nilai ATMR dilakukan dengan cara menjumlahkan hasil perkalian

nilai nominal aktiva yang ada dalam neraca dengan bobot risiko masing-

masing komponen aktiva.

Page 70: ANALISIS KINERJA KEUANGAN KOPERASI DITINJAU DARI … fileanalisis kinerja keuangan koperasi ditinjau dari aspek permodalan di koperasi masyarakat (komas) bumiputera cabang lolowa’u

54

1. Tahun 2013

Tabel 4.2.2

Perhitungan ATMR

N0 Komponen Modal Nilai (Rp) Bobot

Pengakuan

Risiko (%)

Modal

Tertimbang

(1) (2) (3) (4) (3) X (4)

1. Kas/Bank 156.493.518.00 0 0

2. Tabungan dan simpanan

berjangka

0 20 0

3. Surat-surat berharga 0 50 0

4. Pinjaman yang diberikan pada

anggota

3.357.940.757 100 335.794.075.700

5. Pinjaman yang diberikan pada

calon anggota, koperasi lain dan

anggotanya

0 100 0

6. Penyertaan pada koperasi,

anggota dan pihak lain

528.464.000 100 52.846.400

7. Pendapatan yang masih harus

diterima

0 50 0

8. Aktiva tetap 119.506.200 70 8.365.434.000

ATMR 344.212.356.100

Sumber : Olahan Penulis Berdasarkan Laporan Keuangan Koperasi Cabang Lolowa’u

2. Tahun 2014

Tabel 4.2.3

Perhitungan ATMR

N0 Komponen Modal Nilai (Rp) Bobot

Pengakuan

Risiko (%)

Modal

Tertimbang

(1) (2) (3) (4) (3) X (4)

1. Kas/Bank 125.506.403 100 0

2. Tabungan dan simpanan

berjangka

0 20 0

3. Surat-surat berharga 0 50 0

4. Pinjaman yang diberikan pada

anggota

3.545.939.757 100 354.593.975.700

5. Pinjaman yang diberikan pada

calon anggota, koperasi lain dan

anggotanya

0 100 0

6. Penyertaan pada koperasi,

anggota dan pihak lain

527.964.000 100 52.796.400

7. Pendapatan yang masih harus 0 50 0

Page 71: ANALISIS KINERJA KEUANGAN KOPERASI DITINJAU DARI … fileanalisis kinerja keuangan koperasi ditinjau dari aspek permodalan di koperasi masyarakat (komas) bumiputera cabang lolowa’u

55

diterima

8. Aktiva tetap 119.679.000 70 8.377.530.000

AMTR 363.024.302.100

Sumber : Olahan Penulis Berdasarkan Laporan Keuangan Koperasi Cabang Lolowa’u

3. Tahun 2015

Tabel 4.2.4

Perhitungan ATMR

N0 Komponen Modal Nilai (Rp) Bobot

Pengakuan

Risiko (%)

Modal

Tertimbang

(1) (2) (3) (4) (3) X (4)

1. Kas/Bank 86.743.488.00 0 0

2. Tabungan dan simpanan

berjangka

0 20 0

3. Surat-surat berharga 0 50 0

4. Pinjaman yang diberikan pada

anggota

3.515.396.757 100 351.539.675.700

5. Pinjaman yang diberikan pada

calon anggota, koperasi lain dan

anggotanya

0 100 0

6. Penyertaan pada koperasi,

anggota dan pihak lain

527.964.000 100 52.796.400

7. Pendapatan yang masih harus

diterima

0 50 0

8. Aktiva tetap 117.421.400 70 8.219.498.000

AMTR 359.811.970.100

Sumber : Olahan Penulis Berdasarkan Laporan Keuangan Koperasi Cabang Lolowa’u

4. Tahun 2016

Tabel 4.2.4

Perhitungan ATMR

N0 Komponen Modal Nilai (Rp) Bobot

Pengakuan

Risiko (%)

Modal

Tertimbang

(1) (2) (3) (4) (3) X (4)

1. Kas/Bank 322.400.764 0 0

2. Tabungan dan simpanan

berjangka

0 20 0

3. Surat-surat berharga 0 50 0

4. Pinjaman yang diberikan pada

anggota

4.252.318.757 100 425.231.875.700

5. Pinjaman yang diberikan pada

calon anggota, koperasi lain dan

0 100 0

Page 72: ANALISIS KINERJA KEUANGAN KOPERASI DITINJAU DARI … fileanalisis kinerja keuangan koperasi ditinjau dari aspek permodalan di koperasi masyarakat (komas) bumiputera cabang lolowa’u

56

anggotanya

6. Penyertaan pada koperasi,

anggota dan pihak lain

0 100 0

7. Pendapatan yang masih harus

diterima

0 50 0

8. Aktiva tetap 113.469.400 70 7.942.858.000

AMTR 433.174.733.700

Sumber : Olahan Penulis Berdasarkan Laporan Keuangan Koperasi Cabang Lolowa’u

5. Tahun 2017

Tabel 4.2.4

Perhitungan ATMR

N0 Komponen Modal Nilai (Rp) Bobot

Pengakuan

Risiko (%)

Modal

Tertimbang

(1) (2) (3) (4) (3) X (4)

1. Kas/Bank 212.408.912 0 0

2. Tabungan dan simpanan

berjangka

0 20 0

3. Surat-surat berharga 0 50 0

4. Pinjaman yang diberikan pada

anggota

4.915.356.177 100 491.535.617.700

5. Pinjaman yang diberikan pada

calon anggota, koperasi lain dan

anggotanya

0 100 0

6. Penyertaan pada koperasi,

anggota dan pihak lain

0 100 0

7. Pendapatan yang masih harus

diterima

0 50 0

8. Aktiva tetap 213.230.200 70 14,926.114.000

AMTR 506.461.731.700

Sumber : Olahan Penulis Berdasarkan Laporan Keuangan Koperasi Cabang Lolowa’u

Maka rasio kecukupan modal sendiri terhadap ATMR pada koperasi

masyarakat (KOMAS) cabang lolowa’u setiap periode selama lima tahun, yakni

dari tahun 2013 sampai dengan tahun 2017 sebagaimana yang ada pada tabel 4.3,

dan rekapitulasi perhitungan modal tertimbang terhadap ATMR dapat dilihat pada

tabel dibawah ini :

Page 73: ANALISIS KINERJA KEUANGAN KOPERASI DITINJAU DARI … fileanalisis kinerja keuangan koperasi ditinjau dari aspek permodalan di koperasi masyarakat (komas) bumiputera cabang lolowa’u

57

Tabel 4.3

Skor Perbandingan Modal Tertimbang Terhadap ATMR Koperasi

Masyarakat Bumiputera Cabang Lolowa’u Tahun 2013-2017

Tahun Modal

Tertimbang

ATMR Rasio (%) Nilai Bobot Skor

2013 180.893.615.200 344.212.356.100 52,55 100 3 3,00

2014 268.657.787.950 363.024.302.100 74,00 100 3 3,00

2015 269.710.450.350 359.811.970.100 74,95 100 3 3,00

2016 300.902.160.250 433.174.733.700 69,46 100 3 3,00

2017 233.594.275.300 506.461.731.700 46,12 100 3 3,00

Sumber : Olahan penulis berdasarkan laporan posisi keuangan KOMAS-BP

Rasio kecukupan modal sendiri seperti yang tertera pada tabel 4.3 diatas tergolong

sangat baik. Berdasarkan hasil dari rasio kecukupan modal sendiri tertimbang

terhadap ATMR menunjukkan bahwa modal sendiri sendiri pada Tahun 2013

sebesar Rp. 180.893.615.200 memiliki perbandingan 100% dari ATMR, oleh

karena itu modal sendiri tertimbang memiliki kemampuan modal sendiri

tertimbang Koperasi Masyarakat (KOMAS-BP) Cabang Lolowa’u dikatakan

kurang sehat bila dibandingkan dengan ATMR sebesar Rp. 344.212.356.100. Jadi,

dari hasil perbandingan rasio tersebut diatas lebih dari ˂8 maka nilainya adalah

100 dan skornya 3,00 dengan bobot 3 dengan bobot 3 (lihat tabel 43). Tahun 2014

sebesar Rp. 268.657.787.950 memiliki perbandingan 74,00% dari ATMR, oleh

karena itu modal sendiri tertimbang memiliki kemampuan modal sendiri

tertimbang Koperasi Masyarakat (KOMAS-BP) Cabang Lolowa’u dikatakan

sehat bila dibandingkan dengan ATMR sebesar Rp. 363.024.302.100 . Jadi, dari

hasil perbandingan rasio tersebut diatas lebih dari ˂8 maka nilainya adalah 100

Page 74: ANALISIS KINERJA KEUANGAN KOPERASI DITINJAU DARI … fileanalisis kinerja keuangan koperasi ditinjau dari aspek permodalan di koperasi masyarakat (komas) bumiputera cabang lolowa’u

58

dan skornya 3,00 dengan bobot (lihat tabel 4.3). Tahun 2015 sebesar Rp.

269.710.450.350 memiliki perbandingan 74,95% dari ATMR, oleh karena itu

modal sendiri tertimbang memiliki kemampuan modal tertimbang Koperasi

Masyarakat (KOMAS-BP) Cabang Lolowa’u dikatakan sehat bila dibandingkan

dengan ATMR sebesar Rp. 359.811.970.100. Jadi, dari hasil perbandingan rasio

tersebut diatas lebih dari ˂8 maka nilainya adalah 100 dan skornya 3,00 dengan

bobot 3 (lihat tabel 4.3). Tahun 2016 sebesar Rp. 300.902.160.250 memiliki

perbandingan 69,46% dari ATMR, oleh karena itu modal sendiri tertimbang

memiliki kemampuan modal tertimbang Koperasi Masyarakat (KOMAS-BP)

Cabang Lolowa’u dikatakan sehat bila dibandingkan dengan ATMR sebesar Rp.

433.174.733.700 . Jadi, dari hasil perbandingan rasio tersebut diatas lebih dari ˂8

maka nilainya adalah 100 dan skornya 3,00 dengan bobot 3 (lihat tabel 4.3).

Tahun 2017 sebesar Rp. 233.594.275.300 memiliki perbandingan 46,12% dari

ATMR, oleh karena itu modal sendiri tertimbang memiliki kemampuan modal

tertimbang Koperasi Masyarakat (KOMAS-BP) Cabang Lolowa’u dikatakan

sehat bila dibandingkan dengan ATMR sebesar Rp. 506.461.731.700. Jadi, dari

hasil perbandingan rasio tersebut diatas lebih dari ˂8 maka nilainya adalah 100

dan skornya 3,00 dengan bobot 3 (lihat tabel4.3).

Untuk melengkapi data tersebut diatas maka dapat dilihat grafik dibawah

ini :

Page 75: ANALISIS KINERJA KEUANGAN KOPERASI DITINJAU DARI … fileanalisis kinerja keuangan koperasi ditinjau dari aspek permodalan di koperasi masyarakat (komas) bumiputera cabang lolowa’u

59

Grafik 4.2

Rasio Modal Sendiri Tertimbang Terhadap ATMR

0

20

40

60

80

100

120

140

2012,5 2013 2013,5 2014 2014,5 2015 2015,5 2016 2016,5 2017 2017,5

Modal Tertimbang Terhadap ATMR

100

50

113 109 101

Page 76: ANALISIS KINERJA KEUANGAN KOPERASI DITINJAU DARI … fileanalisis kinerja keuangan koperasi ditinjau dari aspek permodalan di koperasi masyarakat (komas) bumiputera cabang lolowa’u

60

BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Dari hasil penelitian yang dilakukan maka kinerja koperasi masyarakat

bumiputera cabang lolowa’u tahun 2013-2017, dapat dijelaskan sebagai berikut :

1. Berdasarkan rasio modal sendiri terhadap total asset pada koperasi masyarakat

bumiputera cabang lolowa’u selama 5 (lima) tahun yaitu : pada tahun 2013

sebesar 27,50% dengan kondisi kinerja keuangan dalam pengawasan. Pada

tahun 2014 sebesar 33,25% dengan kondisi kinerja keuangan dalam pengawan,

sedangkan pada tahun 2015, 2016, dan 2017 sebesar 34,49%, 34,17%, 20,51%

dengan kondisi kinerja keuangan dalam pengawasan.

2. Berdasarkan rasio modal sendiri terhadap pinjaman diberikan yang berisiko

pada koperasi masyarakat bumi putera cabang lolowa’u selama 5 (lima) tahun

yaitu : pada tahun 2013, 2014, 2015, dan 2016 sebesar 28,37%, 34,19%,

35,47%, 35,02% menunjukkan bahwa kondisi kinerja keuangan dalam

pengawasan, sedangkan pada tahun 2017 sebesar 21% menunjakkan bahwa

kondisi kinerja keuangan dalam pengawasan khusus.

3. Berdasarkan rasio kecukupan modal sendiri pada koperasi masyarakat bumi

putera cabang lolowa’u selama 5 (lima) tahun yaitu : tahun 2013 sampai

dengan tahun 2017 yakni berturut-turut 52,55%, 74,00%, 74,95%, 69,46%,

46,12% dengan kondisi kinerja keuangan dikatakan sehat.

Page 77: ANALISIS KINERJA KEUANGAN KOPERASI DITINJAU DARI … fileanalisis kinerja keuangan koperasi ditinjau dari aspek permodalan di koperasi masyarakat (komas) bumiputera cabang lolowa’u

61

5.2 Saran

Berdasarkan hasil analisis dan kesimpulan yang telah diuraikan

sebelumnya, maka penulis menyampaikan beberapa saran antara lain :

1. Dalam menjalankan kegiatan usaha koperasi, koperasi masyarakat (KOMAS)

bumiputera cabang lolowa’u hendaknya mempertahankan ketersediaan kas dan

modal yang cukup dan mengelolah piutang usaha dengan baik sehingga

mampu mempertahankan kelangsungan kegiatan usaha koperasi.

2. Kepada peneliti selanjutnya, agar meneliti di koperasi masyarakat (KOMAS)

bumiputera cabang lolowa’u dengan judul dan metode yang berbeda dan

menerapkan penggunaan laporan keuangan yang sebenarnya, sebagaimana

yang termuat dalam peraturan Menteri Negara Koperasi Dan Usaha Kecil Dan

Menengah Republik Indonesia Nomor: 14/Per/M.KUKM/XII/2009 tentang

perubahan atas Peraturan Menteri Negara Koperasi Dan Usaha Kecil Dan

Menengah Nomor : 20/Per/M.KUKM/XI/2008 Tentang Pedoman Penilaian

Kesehatan Koperasi Simpan Pinjam Dan Unit Simpan Pinjam Koperasi.

3. Dalam penelitian ini penulis menilai kondisi kinerja keuangan koperasi dengan

menggunakan peraturan yang dikeluarkan oleh Peraturan Deputi Bidang

Pengawasan Kementerian Koperasi Dan Usaha Kecil Dan Menengah Republik

Indonesia. Nomor : 06/Per/Dep.6/IV/2016. Tentang Pedoman Penilaian

Kesehatan Koperasi Simpan Pinjam Dan Unit Simpan Pinjam Koperasi.

Page 78: ANALISIS KINERJA KEUANGAN KOPERASI DITINJAU DARI … fileanalisis kinerja keuangan koperasi ditinjau dari aspek permodalan di koperasi masyarakat (komas) bumiputera cabang lolowa’u

62

DAFTAR PUSTAKA

Dian Budiarti. 2015. Sumber Dan Penggunaan Modal Kerja Pada Koperasi Serba

Usaha Tugu Muda Semarang. Skripsi. Jurusan Akuntansi Fakultas

Ekonomi Universitas Negeri Semarang.

Dinastya Saraswati. 2013. Analisis Laporan Keuangan Sebagai Alat Penilaian

Kinerja Keuangan Pada Koperasi (Studi Pada Koperasi Universitas

Brawijaya Malang Periode 2009-2012). Jurnal Administrasi Bisnis (JAB).

Vol. 6 No. 2 Desember 2013.

Dinni Mufazatul Himah. 2016. Analisis Kinerja Keuangan Pada Koperasi Serba

Usaha Tunas Setia Baru Tutur, Nongkojajar Kab. Pasuruan Tahun 2013-

2015. Jurnal Riset Manajemen Prodi Manajemen. Fakultas Ekonomi

Unisma. Website : Www.Fe.Unisma.Ac.Id (Email : E.Jrm.

[email protected]).

Jumingan. 2009. Analisis Laporan Keuangan. Jakarta : PT. Bumi Aksara.

Kasmir. 2001. Bank Dan Lembaga Keuangan Lainnya. Edisi Revisi, Cetakat Ke

Empat Belas, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta.

-----------. 2010. Analsis Laporan Keuangan, Cetakan Ketiga. Jakarta PT. Raja

Grafindo Persada.

Mulyadi. 2007. Akuntansi Keuangan. Konsep, Manfaat Dan Rekayasa. Ed.

Ketiga. Jakarta : Salemba Empat.

Munawir. 2004. Analisis Laporan Keuangan. Edisi Ke Empat. Yogyakarta.

Liberti.

Novita Lukhita Wardhani. 2015. Analisis Rasio Keuangan Sebagai Alat Untuk

Menilai Kinerja Keuangan Koperasi Berdasarkan Peraturan Menteri

Negara Koperasi Dan Usaha Kecil Dan Menengah Republik Indonesia

Nomor : 06/Per/M.KUKM//V/2006 (Studi Pada Kopdit Cu Sawiran Tahun

2009-2013). Jurnal Administrasi Bisnis (JAB). Vol. 21 No. 1 April 2015.

Nunuk, Dkk. 2010. Analisis Kinerja Keuangan KSU “Para Mukti Mulia” Unit

Jasa Keuangan Syariah Kabupaten Banyuwangi. Jember : Skripsi.

Universitas Jember.

Peraturan Menteri Negara Koperasi Dan Usaha Kecil Dan Menengah Republik

Indonesia. Nomor 14/Per/M.KUKM/XII/2009. Tentang Perubahan Atas

Peraturan Menteri Negara Koperasi Dan Usaha Kecil Dan Menengah.

Page 79: ANALISIS KINERJA KEUANGAN KOPERASI DITINJAU DARI … fileanalisis kinerja keuangan koperasi ditinjau dari aspek permodalan di koperasi masyarakat (komas) bumiputera cabang lolowa’u

63

Peraturan Menteri Negara Koperasi Dan Usaha Kecil Dan Menengah Republik

Indonesia. Nomor : 20/Per/M.KUKM/XI/2008. Tentang Pedoman

Penilaian Kesehatan Koperasi Simpan Pinjam Danunit Simpan Pinjam

Koperasi Menteri Negara Koperasi Dan Usaha Kecil Dan Menengah

Republik Indonesia.

Peraturan Deputi Bidang Pengawasan Kementerian Koperasi Dan Usaha Kecil

Dan Menengah Republik Indonesia. Nomor : 06/Per/Dep.6/IV/2016.

Tentang Pedoman Penilaian Kesehatan Koperasi Simpan Pinjam Dan Unit

Simpan Pinjam Koperasi.

Rudianto. 2010. Akuntansi koperasi edisi kedua. Jakarta erlangga.

Saraswati, chandra kunriawan 2013. Analisis kinerja keuangan pada koperasi

simpan pinjam wira karya lahat kabupaten lahat. Jurnal neraca . volume 2

nomor 1, juni 2018 : 1-15.

Sugiyono. 2010. Metode penelitian. Edisi ke tiga. Jakarta erlangga.

Sri Hermuningsih. 2016. Analisis Kinerja Keuangan Koperasi Simpan Pinjam

(KSP) Credit Union (CU) Bangun Sejahtera. Ropita Dan Sri

Hermuningsih. Jurnal Manajemen Dewantara 1 (1) : 37- 4.

Undang-Undang Koperasi Nomor : 25 Tahun 1992. Jakarta.

Zagoto, Reaksi. 2017. Analisis Permodalan Koperasi Bumiputera Telukdalam.

Jurnal Ekonomi Dan Bisnis Nias Selatan. Volume 1, Nomor 2, Desember

2017, 63- 74.

Page 80: ANALISIS KINERJA KEUANGAN KOPERASI DITINJAU DARI … fileanalisis kinerja keuangan koperasi ditinjau dari aspek permodalan di koperasi masyarakat (komas) bumiputera cabang lolowa’u

64

Lampiran 1

KOPERASI MASYARAKAT BUMIPUTERA CABANG LOLOWA’U

NERACA (DALAM RIBUAN RUPIAH)

PER 31 DESEMBER 2013

Aktiva Kewajiban dan ekuitas

Aktiva lancar Kewajiban

Kas dan bank 156.493.518 Hutang pajak 0

Pinjaman yang diberikan

pada anggota

3.357.940.757 Tabungan anggota 0

Pinjaman yang diberikan

pada calon anggota koperasi

lain dan anggotanya

0 Tabungan 0

Piutang bunga 528.464.000 Biaya yang masih harus

dibayar

756.305.00

Piutang lain-lain 0 Pendapatan sewa diterima

dimuka

22.122.539

Simpanan berjangka

anggota

2.994.941.717

Penyisihan pinjaman yang

diberikan tidak tertagih

0 Simpanan berjangka calon

anggota koperasi lain dan

anggotanya

0

Pinjaman diberikan yang

diperkirakan dapat tertagih

0 Hutang biaya 0

Premi asuransi 0

Perlengkapan 146.000.00

Jumlah Aktiva Lancar 4.043.044.275 Jumlah kewajiban lancar 3.017.820.561

Penyertaan 0 Ekuitas

Penyertaan pada non

koperasi

0 Simpanan pokok 293.350.000

Aktiva Tetap Simpanan wajib 452.265.000

Tanah 10.000.000 Modal sumbangan 72.561.725

Bangunan 75.000.000 Cadangan umum 124.445.599

Akumulasi penyusutan

bangunan

(5.000.000) SHU belum dibagi 202.107.590

Inventaris 49.382.750

Akumulasi penyusutan

inventaris

(9.876.550)

Jumlah aktiva tetap 119.506.200 Jumlah ekuitas 1.144.729.914

Jumlah aktiva 4.162.550.475 Total kewajiban dan

modal

4.162.550.475

Sumber : Olahan penulis berdasarkan laporan keuangan koperasi masyarakat (komas) bumi putera cabang

lolowa’u tahun 2013

Page 81: ANALISIS KINERJA KEUANGAN KOPERASI DITINJAU DARI … fileanalisis kinerja keuangan koperasi ditinjau dari aspek permodalan di koperasi masyarakat (komas) bumiputera cabang lolowa’u

65

Lampiran 2

KOPERASI MASYARAKAT BUMIPUTERA CABANG LOLOWA’U

NERACA (DALAM RIBUAN RUPIAH)

PER 31 DESEMBER 2014

Aktiva Kewajiban dan ekuitas

Aktiva lancar Kewajiban

Kas dan bank 125.506.403 Hutang pajak 0

Pinjaman yang diberikan

pada anggota

3.545.939.757 Tabungan anggota 0

Pinjaman yang diberikan

pada calon anggota koperasi

lain dan anggotanya

0 Tabungan 0

Piutang bunga 527.964.000 Biaya yang masih harus

dibayar

22.122.539.00

Piutang lain-lain 0 Pendapatan sewa diterima

dimuka

2.728.211.996

Simpanan berjangka

anggota

150.000.000

Penyisihan pinjaman yang

diberikan tidak tertagih

0 Simpanan berjangka calon

anggota koperasi lain dan

anggotanya

0

Pinjaman diberikan yang

diperkirakan dapat tertagih

0 Hutang biaya 0

Premi asuransi 0

Perlengkapan 3.831.000

Jumlah Aktiva Lancar 4.203.241.160 Jumlah kewajiban lancar 2.900.334.535

Penyertaan 0 Ekuitas

Penyertaan pada non

koperasi

0 Simpanan pokok 317.585.000

Aktiva Tetap Simpanan wajib 514.315.000

Tanah 10.000.000 Modal sumbangan 302.409.776

Bangunan 75.000.000 Cadangan umum 124.445.599

Akumulasi penyusutan

bangunan

(10.000.000) SHU belum dibagi 402.409.776

Inventaris 55.848.750

Akumulasi penyusutan

inventaris

(11.169.750)

Jumlah aktiva tetap 119.679.000 Jumlah ekuitas 1.437.420.500

Jumlah aktiva 4.322.920.160 Total kewajiban dan

modal

4.322.920.160

Sumber : Olahan penulis berdasarkan laporan keuangan koperasi masyarakat (komas) bumi putera cabang

lolowa’u tahun 2014

Page 82: ANALISIS KINERJA KEUANGAN KOPERASI DITINJAU DARI … fileanalisis kinerja keuangan koperasi ditinjau dari aspek permodalan di koperasi masyarakat (komas) bumiputera cabang lolowa’u

66

Lampiran 3

KOPERASI MASYARAKAT BUMIPUTERA CABANG LOLOWA’U

NERACA (DALAM RIBUAN RUPIAH)

PER 31 DESEMBER 2015

Aktiva Kewajiban dan ekuitas

Aktiva lancar Kewajiban

Kas dan bank 86.743.488.00 Hutang pajak 0

Pinjaman yang diberikan

pada anggota

3.515.396.757 Tabungan anggota 0

Pinjaman yang diberikan

pada calon anggota koperasi

lain dan anggotanya

0 Tabungan 0

Piutang bunga 527.964.000 Biaya yang masih harus

dibayar

22.122.539.00

Piutang lain-lain 0 Pendapatan sewa diterima

dimuka

2.730.310.238

Simpanan berjangka

anggota

59.000.000

Penyisihan pinjaman yang

diberikan tidak tertagih

0 Simpanan berjangka calon

anggota koperasi lain dan

anggotanya

0

Pinjaman diberikan yang

diperkirakan dapat tertagih

0 Hutang biaya 0

Premi asuransi 0

Perlengkapan 1.993.000.00

Jumlah Aktiva Lancar 4.132.097.245 Jumlah kewajiban lancar 2.811.432.777

Penyertaan 0 Ekuitas

Penyertaan pada non

koperasi

0 Simpanan pokok 333.730.000

Aktiva Tetap Simpanan wajib 578.969.000

Tanah 10.000.000.00 Modal sumbangan 85.747.325.00

Bangunan 75.000.00 Cadangan umum 177.641.362

Akumulasi penyusutan

bangunan

(15.000.000) SHU belum dibagi 289.600.856

Inventaris 59.276.750.00

Akumulasi penyusutan

inventaris

(11.885.350)

Jumlah aktiva tetap 117.421.400 Jumlah ekuitas 1.465.688.543

Jumlah aktiva 4.249.518.645 Total kewajiban dan

modal

4.249.518.645

Sumber : Olahan penulis berdasarkan laporan keuangan koperasi masyarakat (komas) bumi putera cabang

lolowa’u tahun 2015

Page 83: ANALISIS KINERJA KEUANGAN KOPERASI DITINJAU DARI … fileanalisis kinerja keuangan koperasi ditinjau dari aspek permodalan di koperasi masyarakat (komas) bumiputera cabang lolowa’u

67

Lampiran 4

\

KOPERASI MASYARAKAT BUMIPUTERA CABANG LOLOWA’U

NERACA (DALAM RIBUAN RUPIAH)

PER 31 DESEMBER 2016

Aktiva Kewajiban dan ekuitas

Aktiva lancar Kewajiban

Kas dan bank 322.400.764 Hutang pajak 0

Pinjaman yang diberikan

pada anggota

4.252.318.757 Tabungan anggota 0

Pinjaman yang diberikan

pada calon anggota koperasi

lain dan anggotanya

0 Tabungan 0

Piutang bunga 0 Biaya yang masih harus

dibayar

13.032.325.00

Piutang lain-lain 0 Pendapatan sewa diterima

dimuka

3.036.495.173

Simpanan berjangka

anggota

59.000.000

Penyisihan pinjaman yang

diberikan tidak tertagih

0 Simpanan berjangka calon

anggota koperasi lain dan

anggotanya

0

Pinjaman diberikan yang

diperkirakan dapat tertagih

0 Hutang biaya 22.122.539.00

Premi asuransi 0

Perlengkapan 230.500.00

Jumlah Aktiva Lancar 4.574.950.021 Jumlah kewajiban lancar 3.130.650.037

Ekuitas

Penyertaan pada non

koperasi

3.580.000.00 Simpanan pokok 346.670.000

Aktiva Tetap Simpanan wajib 629.419.000

Tanah 10.000.000.00 Modal sumbangan 93.783.421.00

Bangunan 75.000.000 Cadangan umum 215.263.784

Akumulasi penyusutan

bangunan

(20.000.000) SHU belum dibagi 317.107.950

Inventaris 60.586.750.00

Akumulasi penyusutan

inventaris

(12.117.350)

Jumlah aktiva tetap 113.469.400 Jumlah ekuitas 1.602.250.559

Jumlah aktiva 4.688.419.421 Total kewajiban dan

modal

4.688.419.421

Sumber : Olahan penulis berdasarkan laporan keuangan koperasi masyarakat (komas) bumi putera cabang

lolowa’u tahun 2016

Page 84: ANALISIS KINERJA KEUANGAN KOPERASI DITINJAU DARI … fileanalisis kinerja keuangan koperasi ditinjau dari aspek permodalan di koperasi masyarakat (komas) bumiputera cabang lolowa’u

68

Lampiran 5

KOPERASI MASYARAKAT BUMIPUTERA CABANG LOLOWA’U

NERACA (DALAM RIBUAN RUPIAH)

PER 31 DESEMBER 2017

Aktiva Kewajiban dan ekuitas

Aktiva lancar Kewajiban

Kas dan bank 212.408.912 Hutang pajak 0

Pinjaman yang diberikan

pada anggota

Tabungan anggota 0

Pinjaman yang diberikan

pada calon anggota koperasi

lain dan anggotanya

4.915.356.177 Tabungan 0

Piutang bunga 0 Biaya yang masih harus

dibayar

0

Piutang lain-lain 0 Pendapatan sewa diterima

dimuka

3.545.041.863

Simpanan berjangka

anggota

59.000.000

Penyisihan pinjaman yang

diberikan tidak tertagih

0 Simpanan berjangka calon

anggota koperasi lain dan

anggotanya

0

Pinjaman diberikan yang

diperkirakan dapat tertagih

0 Hutang biaya 22.122.539.00

Premi asuransi 0

Perlengkapan 1.410.500

Jumlah Aktiva Lancar 5.129.175.589 Jumlah kewajiban lancar 3.626.164.402

Ekuitas

Penyertaan pada non

koperasi

3.580.000.00 Simpanan pokok 369.820.000

Aktiva Tetap Simpanan wajib 698.040.000

Tanah 45.000.000 Modal sumbangan 132.232.925

Bangunan 140.000.000 Cadangan umum 254.973.136

Akumulasi penyusutan

bangunan

(25.000.000) SHU belum dibagi 350.295.801

Inventaris 66.537.750.00

Akumulasi penyusutan

inventaris

(13.307.550)

Jumlah aktiva tetap 213.230.200 Jumlah ekuitas 1.082.660.012

Jumlah aktiva 5.342.405.789 Total kewajiban dan

modal

5.342.405.789

Sumber : Olahan penulis berdasarkan laporan keuangan koperasi masyarakat (komas) bumi putera cabang

lolowa’u tahun 2017

Page 85: ANALISIS KINERJA KEUANGAN KOPERASI DITINJAU DARI … fileanalisis kinerja keuangan koperasi ditinjau dari aspek permodalan di koperasi masyarakat (komas) bumiputera cabang lolowa’u

69

Lampiran 1

KOPERASI MASYARAKAT (KOMAS-BP) CABANG LOLOWA’U

PERHITUNGAN HASIL USAHA (DALAM RIBUAN RUPIAH)

UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2013

PARTISIPASI ANGGOTA

Partisipasi Bruto Anggota:

Partisipasi jasa simpanan

anggota

7.000.000

Partisipasi jasa provisi 1.500.000

Jumlah Partisipasi Bruto

Anggota

8.500.000

Beban Pokok:

Biaya bunga simpanan

anggota

5.000.000

Partisipasi neto anggota 3.000.000

PENDAPATAN ANGGOTA

Pendapatan bunga 2.000.000

Harga pokok 668.000

Laba kotor dengan non-

anggota 30.000.000

Sisa hasil usaha kotor 8.600.000

BEBAN OPERASI

Beban usaha:

Biaya bunga pinjaman 2.000.000

Honor karyawan 276.000.00

Biaya perlengkapan 5.000.000

Biaya asuransi 0

Biaya listrik, air, dan telepon 1.000.000

Kerugian pinjaman yang

diberikan

10.000.000

Penyusutan bangunan 5.000.000

Penyusutan inventaris 9.876.550

Macam-macam biaya 10.000.000

Jumlah beban usaha 43.152.550

Jumlah beban usaha anggota 8.000.000

Beban perkoperasian 2.500.000

Sisa partisipasi anggota (SPA) 3.000.000

Jumlah beban usaha non

anggota 4.000.000

Laba usaha (SPA + Laba

usaha) 21.000.000 53.550

Pendapatan Dan Beban

Lain-Lain

Pendapatan Lain-Lain:

Pendapatan deviden 25.500.000

Pendapatan sewa 500.000

Jumlah pendapatan lain-lain 26.000.000

Sisa hasil usaha sebelum pajak 2.000.000

Pajak penghasilan -53.550.00

Sisa hasil usaha setelah pajak 344.250.00 Sumber : Olahan penulis berdasarkan laporan keuangan (KOMAS-BP) Cabang Lolowa’u

Page 86: ANALISIS KINERJA KEUANGAN KOPERASI DITINJAU DARI … fileanalisis kinerja keuangan koperasi ditinjau dari aspek permodalan di koperasi masyarakat (komas) bumiputera cabang lolowa’u

70

Lampiran 2

KOPERASI MASYARAKAT (KOMAS-BP) CABANG LOLOWA’U

PERHITUNGAN HASIL USAHA (DALAM RIBUAN RUPIAH)

UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2014

PARTISIPASI ANGGOTA

Partisipasi Bruto Anggota:

Partisipasi jasa simpanan

anggota

7.000.000

Partisipasi jasa provisi 2.500.000

Jumlah partisipasi bruto

anggota 9.500.000

Beban Pokok:

Biaya bunga simpanan

anggota

5.000.000

Partisipasi neto anggota 3.000.000

PENDAPATAN ANGGOTA

Pendapatan bunga 2.000.000

Harga pokok 728.500

Laba kotor dengan non-

anggota 4.000.000

Sisa hasil usaha kotor 18.000.000

BEBAN OPERASI

Beban usaha:

Biaya bunga pinjaman 2.000.000

Honor karyawan 264.000

Biaya perlengkapan 9.000.000

Biaya asuransi 0

Biaya listrik, air, dan telepon 1.500.000

Kerugian pinjaman yang

diberikan

0

Penyusutan bangunan 10.000.000

Penyusutan inventaris 11.169.750

Macam-macam biaya 13.000.000

Jumlah beban usaha 46.933.750

Jumlah beban usaha anggota 8.000.000

Beban perkoperasian 18.000.00

Sisa partisipasi anggota (SPA) 3.000.000

Jumlah beban usaha non

anggota 5.000.000

Laba usaha (SPA + Laba

usaha) 51.000.000 54.600

Pendapatan Dan Beban

Lain-Lain

Pendapatan Lain-Lain:

Pendapatan deviden 25.000.000

Pendapatan sewa 3.500.000

Jumlah pendapatan lain-lain 28.500.000

Sisa hasil usaha sebelum pajak 2.000.000

Pajak penghasilan -53.550.00

Sisa hasil usaha setelah pajak 351.000.00 Sumber : Olahan penulis berdasarkan laporan keuangan (KOMAS-BP) Cabang Lolowa’u

Page 87: ANALISIS KINERJA KEUANGAN KOPERASI DITINJAU DARI … fileanalisis kinerja keuangan koperasi ditinjau dari aspek permodalan di koperasi masyarakat (komas) bumiputera cabang lolowa’u

71

Lampiran 3

KOPERASI MASYARAKAT (KOMAS-BP) CABANG LOLOWA’U

PERHITUNGAN HASIL USAHA (DALAM RIBUAN RUPIAH)

UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015

PARTISIPASI ANGGOTA

Partisipasi Bruto Anggota:

Partisipasi jasa simpanan

anggota

7.000.000

Partisipasi jasa provisi 2.000.000

Jumlah partisipasi bruto

anggota 9.000.000

Beban Pokok:

Biaya bunga simpanan

anggota

5.000.000

Partisipasi neto anggota 14.775

PENDAPATAN ANGGOTA

Pendapatan bunga 2.000.000

Harga pokok 635.252

Laba kotor dengan non-

anggota 3.488.000

Sisa hasil usaha kotor 15.696.000

BEBAN OPERASI

Beban usaha:

Biaya bunga pinjaman 1.800.000

Honor karyawan 234.000.00

Biaya perlengkapan 8.000.000

Biaya asuransi 0

Biaya listrik, air, dan telepon 1.200.000

Kerugian pinjaman yang

diberikan

10.500.000

Penyusutan bangunan 15.000.000

Penyusutan inventaris 11.855.350

Macam-macam biaya 13.000.000

Jumlah beban usaha 61.589.350

Jumlah beban usaha anggota 8.000.000

Beban perkoperasian 0

Sisa partisipasi anggota (SPA) 3.000.000

Jumlah beban usaha non

anggota 3.000.000

Laba usaha (SPA + Laba

usaha) 1.000.000 54.412

Pendapatan Dan Beban

Lain-Lain

Pendapatan Lain-Lain:

Pendapatan deviden 21.800.000

Pendapatan sewa 372.000

Jumlah pendapatan lain-lain 22.172.000

Sisa hasil usaha sebelum pajak 3.000.000

Pajak penghasilan -54.412.80

Sisa hasil usaha setelah pajak 306.072.00 Sumber : Olahan penulis berdasarkan laporan keuangan (KOMAS-BP) Cabang Lolowa’u

Page 88: ANALISIS KINERJA KEUANGAN KOPERASI DITINJAU DARI … fileanalisis kinerja keuangan koperasi ditinjau dari aspek permodalan di koperasi masyarakat (komas) bumiputera cabang lolowa’u

72

Lampiran 4

KOPERASI MASYARAKAT (KOMAS-BP) CABANG LOLOWA’U

PERHITUNGAN HASIL USAHA (DALAM RIBUAN RUPIAH)

UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2016

PARTISIPASI ANGGOTA

Partisipasi Bruto Anggota:

Partisipasi jasa simpanan

anggota

7.000.000

Partisipasi jasa provisi 2.000.000

Jumlah partisipasi bruto

anggota 9.000.000

Beban Pokok:

Biaya bunga simpanan

anggota

5.000.000

Partisipasi neto anggota 12.000.00

PENDAPATAN ANGGOTA

Pendapatan bunga 2.000.000

Harga pokok 638.400

Laba kotor dengan non-

anggota 0

Sisa hasil usaha kotor 8.600.000

BEBAN OPERASI

Beban usaha:

Biaya bunga pinjaman 1.000.000

Honor karyawan 234.000.00

Biaya perlengkapan 7.000.000

Biaya asuransi 0

Biaya listrik, air, dan telepon 1.500.000

Kerugian pinjaman yang

diberikan

10.000.000

Penyusutan bangunan 20.000.000

Penyusutan inventaris 12.117.350

Macam-macam biaya 12.000.000

Jumlah beban usaha 63.851.350

Jumlah beban usaha anggota 12.000.00

Beban perkoperasian 0

Sisa partisipasi anggota (SPA) 4.500.000

Jumlah beban usaha non

anggota 3.000.000

Laba usaha (SPA + Laba

usaha) 1.000.000 47.040

Pendapatan Dan Beban

Lain-Lain

Pendapatan Lain-Lain:

Pendapatan deviden 12.000.000

Pendapatan sewa 0

Jumlah pendapatan lain-lain 3.000.000

Sisa hasil usaha sebelum pajak 3.000.000

Pajak penghasilan -47.040.00

Sisa hasil usaha setelah pajak 302.400.00 Sumber : Olahan penulis berdasarkan laporan keuangan (KOMAS-BP) Cabang Lolowa’u

Page 89: ANALISIS KINERJA KEUANGAN KOPERASI DITINJAU DARI … fileanalisis kinerja keuangan koperasi ditinjau dari aspek permodalan di koperasi masyarakat (komas) bumiputera cabang lolowa’u

73

Lampiran 5

KOPERASI MASYARAKAT (KOMAS-BP) CABANG LOLOWA’U

PERHITUNGAN HASIL USAHA (DALAM RIBUAN RUPIAH)

UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2017

PARTISIPASI ANGGOTA

Partisipasi Bruto Anggota:

Partisipasi jasa simpanan

anggota

7.000.000

Partisipasi jasa provisi 2.000.000

Jumlah partisipasi bruto

anggota 9.000.000

Beban Pokok:

Biaya bunga simpanan

anggota

5.000.000

Partisipasi neto anggota 13.000.00

PENDAPATAN ANGGOTA

Pendapatan bunga 2.000.000

Harga pokok 675.000.00

Laba kotor dengan non-

anggota 3.000.000

Sisa hasil usaha kotor 9.000.000

BEBAN OPERASI

Beban usaha:

Biaya bunga pinjaman 2.000.000

Honor karyawan 248.000.00

Biaya perlengkapan 5.000.000

Biaya asuransi 0

Biaya listrik, air, dan telepon 1.500.000

Kerugian pinjaman yang

diberikan

18.500.000

Penyusutan bangunan 25.000.000

Penyusutan inventaris 13.307.550

Macam-macam biaya 10.000.000

Jumlah beban usaha 75.555.550

Jumlah beban usaha anggota 10.000.00

Beban perkoperasian 2.500.000

Sisa partisipasi anggota (SPA) 5.000.000

Jumlah beban usaha non

anggota 5.000.000

Laba usaha (SPA + Laba

usaha) 1.000.000 50.400

Pendapatan Dan Beban

Lain-Lain

Pendapatan Lain-Lain:

Pendapatan deviden 23.000.000

Pendapatan sewa 1.000.000

Jumlah pendapatan lain-lain 24.000.000

Sisa hasil usaha sebelum pajak 2.000.000

Pajak penghasilan -50.400.00

Sisa hasil usaha setelah pajak 324.000.00 Sumber : Olahan penulis berdasarkan laporan keuangan (KOMAS-BP) Cabang Lolowa’u

Page 90: ANALISIS KINERJA KEUANGAN KOPERASI DITINJAU DARI … fileanalisis kinerja keuangan koperasi ditinjau dari aspek permodalan di koperasi masyarakat (komas) bumiputera cabang lolowa’u

74

Lampiran 3

1. Perhitungan modal sendiri terhadap total asset

2013 =

× 100% 2016 =

× 100%

=

× 100% =

× 100%

= 33,85 = 27,54

2014 =

× 100% 2017 =

× 100%

=

× 100% =

× 100%

= 33,13 = 20,28

2015 =

× 100%

=

× 100%

= 34,26

Rata-rata =

=

= 29,812

Page 91: ANALISIS KINERJA KEUANGAN KOPERASI DITINJAU DARI … fileanalisis kinerja keuangan koperasi ditinjau dari aspek permodalan di koperasi masyarakat (komas) bumiputera cabang lolowa’u

75

Lampiran 4

1. Perhitungan modal sendiri terhadap pinjaman di berikan yang

berisiko

2013 =

×100%

=

×100%

= 28,37

2014 =

×100%

=

×100%

= 34,19

2015 =

×100%

=

×100%

= 35,47

2016 =

×100%

=

×100%

= 35,02

2017 =

×100%

=

×100%

= 21,10

Page 92: ANALISIS KINERJA KEUANGAN KOPERASI DITINJAU DARI … fileanalisis kinerja keuangan koperasi ditinjau dari aspek permodalan di koperasi masyarakat (komas) bumiputera cabang lolowa’u

76

Rata-rata =

=

= 30,83

Page 93: ANALISIS KINERJA KEUANGAN KOPERASI DITINJAU DARI … fileanalisis kinerja keuangan koperasi ditinjau dari aspek permodalan di koperasi masyarakat (komas) bumiputera cabang lolowa’u

77

Lampiran 5

1. Perhitungan Rasio Kecukupan Modal Sendiri

2013 =

×100%

=

×100%

= 100

2014 =

×100%

=

×100%

= 50

2015 =

×100%

=

×100%

= 113

2016 =

×100%

=

×100%

= 109

2017 =

×100%

=

×100%

= 101

Page 94: ANALISIS KINERJA KEUANGAN KOPERASI DITINJAU DARI … fileanalisis kinerja keuangan koperasi ditinjau dari aspek permodalan di koperasi masyarakat (komas) bumiputera cabang lolowa’u

78

Rata-rata =

=

= 94,6

Page 95: ANALISIS KINERJA KEUANGAN KOPERASI DITINJAU DARI … fileanalisis kinerja keuangan koperasi ditinjau dari aspek permodalan di koperasi masyarakat (komas) bumiputera cabang lolowa’u

79

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama : Yunima Bu’ulolo

Jenis Kelamin : Perempuan

Tempat/Tanggal Lahir : Soroma’asi, 23 Januari 1995

Agama : Kristen Protestan

Status : Belum Menikah

Alamat Rumah : Jln. Pramuka Depan Kampus Nari-Nari.

Nomor Telp/HP : 0823-8361-9108

Pendidikan Formal

Sekolah Dasar (2004-2009) : SD Negeri No. 071192 Hiliweto

SMP (2009-2011) : SMP Negeri 4 Lolowa’u

SMK (2011-2013) : SMK Negeri 1 Onohazumba

Perguruan Tinggi (2014-2019) : S1 Program Studi Manajemen

STIE Nias Selatan