97
ANALISIS KINERJA PENYALURAN KREDIT MIKRO SEKTOR AGRIBISNIS DAN DAMPAKNYA TERHADAP PENINGKATAN PENDAPATAN USAHA (Studi Kasus : Bank BJB Cabang Bogor) Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pertanian (SP) Oleh Tirto Agung Anugerah Wicaksono NIM : 1110092000069 PROGRAM STUDI AGRIBISNIS FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1435 H/2014 M

ANALISIS KINERJA PENYALURAN KREDIT MIKRO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27226/1/TIRTO... · analisis kinerja penyaluran kredit mikro sektor agribisnis dan dampaknya

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: ANALISIS KINERJA PENYALURAN KREDIT MIKRO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27226/1/TIRTO... · analisis kinerja penyaluran kredit mikro sektor agribisnis dan dampaknya

ANALISIS KINERJA PENYALURAN KREDIT MIKRO SEKTOR AGRIBISNIS DAN DAMPAKNYA

TERHADAP PENINGKATAN PENDAPATAN USAHA (Studi Kasus : Bank BJB Cabang Bogor)

Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh

Gelar Sarjana Pertanian (SP)

Oleh Tirto Agung Anugerah Wicaksono

NIM : 1110092000069

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA 1435 H/2014 M

Page 2: ANALISIS KINERJA PENYALURAN KREDIT MIKRO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27226/1/TIRTO... · analisis kinerja penyaluran kredit mikro sektor agribisnis dan dampaknya
Page 3: ANALISIS KINERJA PENYALURAN KREDIT MIKRO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27226/1/TIRTO... · analisis kinerja penyaluran kredit mikro sektor agribisnis dan dampaknya

LEMBAR PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa : 1. Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi

salah satu persyaratan memperoleh gelar strata 1 di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya cantumkan sesuai ketentuan yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Jika di kemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya asli saya atau merupakan hasil jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia menerima sanksi yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Ciputat, September 2014

Tirto Agung Anugerah Wicaksono

Page 4: ANALISIS KINERJA PENYALURAN KREDIT MIKRO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27226/1/TIRTO... · analisis kinerja penyaluran kredit mikro sektor agribisnis dan dampaknya

CURRICULUM VITAE

Tirto Agung Anugerah Wicaksono

Place, Date of Birth : Jakarta, January 16, 1991

Address : Jl. Pinus Raya AG2/16, Reni Jaya

Pamulang-Tangerang Selatan

Religion : Islam

Phone Number : 085693130259

Email : [email protected]

GPA : 3.43 (Scale 4)

Formal Education

1997 – 2003 : Pamulang 1 Elementary School

2003 – 2006 : 1 Pamulang Junior High School

2006 – 2009 : 1 Cisauk Senior High Schoo

2010 – 2014 : Syarif Hidayatullah Islamic State University of Jakarta

majoring in Agribusiness, S1 program

Page 5: ANALISIS KINERJA PENYALURAN KREDIT MIKRO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27226/1/TIRTO... · analisis kinerja penyaluran kredit mikro sektor agribisnis dan dampaknya

i

RINGKASAN

TIRTO AGUNG ANUGERAH WICAKSONO, Kinerja Penyaluran Kredit Mikro Sektor Agribisnis dan Dampaknya Terhadap Peningkatan Pendapatan Usaha Nasabah (Studi Kasus : Bank BJB Cabang Bogor). (Di Bawah bimbingan Dr. MUHANDIS NAHTADIWRYA, M.Si dan ACHMAD TJACHJA NUGRAHA SP. MP).

Pemberdayaan UMKM menjadi sangat strategis karena potensinya yang besar dalam menggerakkan kegiatan ekonomi masyarakat, dan sekaligus menjadi tumpuan sumber pendapatan sebagian besar masyarakat dalam meningkatkan kesejahteraannya. Kendala modal merupakan salah satu penghambat utama bagi UMKM untuk mengembangkan usahanya. Bantuan modal dalam bentuk kredit bagi pengusaha kecil diharapkan dapat memenuhi kebutuhan modal. Adanya penyaluran kredit mikro oleh Bank BJB Cabang Bogor menjadi salah satu solusi dari permasalahan permodalan untuk pengusaha kecil. Kredit mikro yang disalurkan harus bermanfaat untuk meningkatkan produtivitas usahanya, sehingga pendapatan pengusaha dapat meningkat. Tujuan penelitian ini adalah : 1) Menganalisis kinerja penyaluran kredit mikro Bank BJB Cabang Bogor. 2) Menganalisis berapa besar pengaruh pemberian kredit mikro Bank BJB Cabang Bogor terhadap tingkat pendapatan usaha sektor agribisnis. Penelitian dilakukan di Bank BJB Cabang Bogor yang berlokasi di Jalan Kapten Muslihat No. 11-13, Kota Bogor. Pemilihan lokasi penelitian dilakukan secara sengaja (purposive) dengan mempertimbangkan bahwa Bank BJB Cabang Bogor salah satu cabang yang banyak memiliki debitur kredit mikro di sektor Agribisnis. Kegiatan pengambilan data penelitian ini dilakukan pada bulan april-Juni 2014. Data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh dari hasil wawancara langsung dengan staff serta kuesioner bagi responden. Data sekunder didapatkan dari berbagai laporan keuangan bank serta buku-buku literatur. Responden adalah nasabah kredit mikro sektor agribisnis Bank BJB Cabang Bogor yang masih aktif hingga Juni 2014. Data yang diperoleh diolah secara kualitatif dan kuantitatif dengan menggunakan bantuan program komputer, yakni SPSS 21.0. Penyaluran kredit mikro Bank BJB Cabang Bogor belum mencapai target menurut penilaian internal bank pada sub variabel NPL. Hal ini ditunjukkan dengan persentase NPL di atas persentase yang ditetapkan Bank Indonesia. NPL kredit mikro setiap tahun meningkat dengan laju perubahan per tahun -38,93%. Namun, dari segi penilaian realisasi kredit menunjukkan hal positif. Realisasi kredit telah mencapai target yang telah ditetapkan. Sedangkan menurut penilaian nasabah, penyaluran kredit mikro sudah tergolong baik. Hal ini berdasarkan parameter-parameter seperti prosedur pinjaman, biaya provisi, realisasi kredit,

Page 6: ANALISIS KINERJA PENYALURAN KREDIT MIKRO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27226/1/TIRTO... · analisis kinerja penyaluran kredit mikro sektor agribisnis dan dampaknya

ii

tingkat bunga, agunan, dan pelayanan petugas. Parameter yang nilainya paling besar adalah prosedur pinjaman sedangkan, nilainya paling kecil adalah tingkat bunga. Pemberian pinjaman kredit telah mampu meningkatkan pendapatan usaha responden. Hal ini ditunjukkan pendapatan usaha responden meningkat sebesar 9,74%. Nilai uji statistik t-hitung juga menunjukkan secara nyata perubahan pendapatan usaha responden sebelum dan sesudah menerima kredit dengan nilai koefisian t = 4,414 dan P value = 0,000.

Page 7: ANALISIS KINERJA PENYALURAN KREDIT MIKRO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27226/1/TIRTO... · analisis kinerja penyaluran kredit mikro sektor agribisnis dan dampaknya

iii

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim

Alhamdulillah, segala puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah

SWT atas seluruh rahmat dan karunia yang diberikan sehingga penulis dapat

menyelesaikan penulisan skripsi ini. Shalawat berserta salam selalu tercurahkan

kepada Rasulullah SAW yang telah menyampaikan ajaran islam sebagai penyejuk

hati dan penyelamat umat manusia dari belenggu kebodohan.

Pada kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih atas

bantuan moril dan materil yang diberikan oleh pihak-pihak yang telah mendukung

tersesaikannya skripsi ini. Ucapan terima kasih diberikan kepada :

1. Ibu dan Ayah, orangtuaku tercinta selama ini tidak pernah berhenti

memberikan kasih saying, do’a, serta segala upaya dalam memberikan

dukungan kepada penulis.

2. Bapak Dr. Muhandis Nahtadiwirya, M.Si dan Bapak Achmad Tjahja

Nugraha, SP, MP selaku dosen pembimbing yang selalu meluangkan

waktu untuk memberikan bimbingan, masukan, dan solusi yang

bermanfaat bagi penulis dalam proses pelaksanaan penelitian dan

penulisan skripsi.

3. Bapak Dr. Edmon Daris, MS dan Drs. Acep Muhib, MM selaku dosen

penguji yang telah bersedia memberikan kritik dan saran yang bermanfaat

demi kesempurnaan penulisan skripsi.

4. Bapak Dr. Agus Salim, M.Si. selaku dekan Fakultas Sains dan Teknologi.

Page 8: ANALISIS KINERJA PENYALURAN KREDIT MIKRO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27226/1/TIRTO... · analisis kinerja penyaluran kredit mikro sektor agribisnis dan dampaknya

iv

5. Bapak Drs. Acep Muhib, MM selaku Ketua Program Studi Agribisnis.

6. Seluruh Bapak dan Ibu dosen pengajar pada Program Studi Agribisnis

yang telah memberikan banyak ilmu yang bermanfaat, dan nasehat yang

berharga, serta pengalaman kuliah yang tidak terlupakan.

7. Bapak Agung selaku staf internal audit bank bjb Cabang Bogor yang telah

memberikan izin penulis melaksanakan penelitian dan terbuka

memberikan informasi yang dibutuhkan untuk pelaksanaan penulisan

skripsi.

8. Stia Rahmawulan Permatasari yang selalu memberikan support dan

berbagi pemikiran bersama penulis.

9. Teman-teman “Tagor Team” Ichsan, Hendrik, Fahmi, Andhika, Adit,

Ilham, Alam, Adrian, Reza, Sofyanto, Riki Natanegara, dan Ricky Ade

atas semangat, dan informasi selama penelitian hingga penulisan skripsi

serta sebagai teman diskusi.

Akhir kata, semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya

dan pembaca pada umumnya.

Ciputat, September 2014

Penulis

Page 9: ANALISIS KINERJA PENYALURAN KREDIT MIKRO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27226/1/TIRTO... · analisis kinerja penyaluran kredit mikro sektor agribisnis dan dampaknya

v

DAFTAR ISI

RINGKASAN ....................................................................................................... i KATA PENGANTAR ........................................................................................ iii DAFTAR ISI ....................................................................................................... v DAFTAR TABEL ............................................................................................. vii DAFTAR GAMBAR ........................................................................................ viii DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................... ix BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ............................................................................... 1 B. Perumusan Masalah........................................................................ 5 C. Tujuan Penelitian ........................................................................... 7 D. Manfaat Penelitian ......................................................................... 8

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Usaha Mikro Kecil Menengah ........................................................ 9 B. Pengertian Bank ........................................................................... 10 C. Konsep Kinerja ............................................................................ 11 D. Pengertian Kredit ......................................................................... 12 E. Jenis-jenis Kredit .......................................................................... 13 F. Penilaian Kredit............................................................................ 16 G. Manfaat Kredit Bagi UMKM ....................................................... 21 H. Kerangka Pemikiran ..................................................................... 22 I. Penelitian Terdahulu .................................................................... 25

BAB III METODE PENELITIAN

A. Lokasi dan Waktu Penelitian ........................................................ 29 B. Jenis dan Sumber Data ................................................................. 29 C. Metode Pengambilan Sampel ....................................................... 29 D. Metode Pengolahan dan Analisis Data .......................................... 30

1. Analisis Kualitatif................................................................... 30 2. Analisis Kuantitatif ................................................................. 33

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

A. Sejarah Bank BJB ........................................................................ 35 B. Struktur Organisasi Bank BJB Cabang Bogor ............................... 38 C. Produk Bank BJB Cabang Bogor.................................................. 38 D. Sistem Penyaluran Kredit mikro Bank BJB Cabang Bogor ........... 40

1. Persyaratan Awal .................................................................... 41 2. Pendaftaran ............................................................................ 42 3. Pemeriksaan Terhadap Usaha Nasabah ................................... 43 4. Pencairan Kredit ..................................................................... 44 5. Pembinaan dan Pengawasan Nasabah ..................................... 45

Page 10: ANALISIS KINERJA PENYALURAN KREDIT MIKRO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27226/1/TIRTO... · analisis kinerja penyaluran kredit mikro sektor agribisnis dan dampaknya

vi

6. Pelunasan Kredit .................................................................... 45 BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Karakteristik Responden .............................................................. 47 1. Usia ........................................................................................ 47 2. Tingkat Pendidikan ................................................................. 47 3. Pendapatan Bersih .................................................................. 48 4. Lama Usaha............................................................................ 49 5. Frekuensi Peminjaman Kredit ................................................. 50

B. Kinerja Penyaluran Kredit Mikro Menurut Penilaian Bank ........... 51 1. Target dan Realisasi Kredit ..................................................... 51 2. Non Performing Loan (NPL) .................................................. 52

C. Kinerja Penyaluran Kredit Mikro Menurut Penilaian Nasabah ...... 56 1. Prosedur Pinjaman .................................................................. 56 2. Realisasi Kredit ...................................................................... 58 3. Biaya Provisi .......................................................................... 59 4. Tingkat Bunga ........................................................................ 60 5. Agunan ................................................................................... 61 6. Pelayanan Petugas .................................................................. 63

D. Analisis Pendapatan Responden Sebelum dan Sesudah Menerima Kredit ........................................................................................... 65 1. Pendekatan Kualitatif ............................................................. 66 2. Pendekatan Kuantitatif............................................................ 67

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan .................................................................................. 69 B. Saran ............................................................................................ 70

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 71 LAMPIRAN ...................................................................................................... 73

Page 11: ANALISIS KINERJA PENYALURAN KREDIT MIKRO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27226/1/TIRTO... · analisis kinerja penyaluran kredit mikro sektor agribisnis dan dampaknya

vii

DAFTAR TABEL

1. Nilai Produk Domestik Bruto (PDB) Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) dan Besar Per Sektor Ekonomi di Indonesia Tahun 2011 Atas Dasar Harga Berlaku ............................................................................. 2

2. Jumlah Penyerapan Tenaga Kerja Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) dan Besar Menurut Sektor Ekonomi di Indonesia Tahun 2011 ....... 3

3. Kredit Bank Campuran Berdasarkan Sektor ekonomi .................................... 4 4. Perkembangan Kredit Mikro Bank BJB......................................................... 6 5. Skor Penilaian Kinerja ................................................................................ 32 6. Sebaran Responden Berdasarkan Karakteristik Usia .................................... 47 7. Sebaran Responden Berdasarkan Karakteristik Tingkat Pendidikan............. 48 8. Sebaran Responden Berdasarkan Karakteristik Pendapatan Bersih .............. 49 9. Sebaran Responden Berdasarkan Karakteristik Lama Usaha ....................... 49 10. Sebaran Responden Berdasarkan Karakteristik Frekuensi Pinjaman Kredit . 50 11. Target dan Realisasi Kredit Mikro Bank BJB Cabang Bogor ....................... 51 12. Perkembangan NPL Kredit Mikro Bank BJB Cabang Bogor ....................... 53 13. Penilaian Responden Berdasarkan Prosedur Pinjaman ................................. 57 14. Penilaian Responden Berdasarkan Realisasi Kredit ..................................... 58 15. Penilaian Responden Berdasarkan Biaya Provisi ......................................... 59 16. Penilaian Responden Berdasarkan Tingkat Bunga ....................................... 61 17. Penilaian Responden Berdasarkan Agunan .................................................. 62 18. Penilaian Responden Berdasarkan Pelayanan Petugas ................................. 63 19. Penilaian Penyaluran Kredit Mikro Sektor Agribisnis Menurut Responden

Bank BJB Cabang Bogor Tahun 2014 ......................................................... 64 20. Perubahan Pendapatan Usaha Nasabah Kredit Mikro Bank BJB Cabang

Bogor 2014 ................................................................................................. 66 21. Hasil Uji Statistik t-hitung Terhadap Peningkatan Pendapatan Usaha .......... 67

Page 12: ANALISIS KINERJA PENYALURAN KREDIT MIKRO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27226/1/TIRTO... · analisis kinerja penyaluran kredit mikro sektor agribisnis dan dampaknya

viii

DAFTAR GAMBAR

1. Kerangka Pemikiran Penelitian ................................................................... 25 2. Struktur Organisasi Bank BJB Cabang Bogor ............................................. 38 3. Sistem Penyaluran Kredit Mikro Nasabah Bank BJB Cabang Bogor ........... 41

Page 13: ANALISIS KINERJA PENYALURAN KREDIT MIKRO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27226/1/TIRTO... · analisis kinerja penyaluran kredit mikro sektor agribisnis dan dampaknya

ix

DAFTAR LAMPIRAN

1. Kuesioner .................................................................................................... 73 2. Daftar Pertanyaan Wawancara .................................................................... 76 3. Daftar Tingkat Pendapatan .......................................................................... 77 4. Hasil Uji Validitas Menggunakan SPSS 21 ................................................. 78 5. Hasil Uji Reliabilitas Menggunakan SPSS 21 .............................................. 79 6. Hasil Uji Normalitas Menggunakan SPSS 21 .............................................. 80 7. Hasil Uji t Menggunakan SPSS 21 .............................................................. 84

Page 14: ANALISIS KINERJA PENYALURAN KREDIT MIKRO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27226/1/TIRTO... · analisis kinerja penyaluran kredit mikro sektor agribisnis dan dampaknya

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Salah satu sektor yang mempunyai peranan strategis bagi perekonomian

Indonesia adalah sektor Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM).

Pemberdayaan UMKM menjadi sangat strategis karena potensinya yang besar

dalam menggerakkan kegiatan ekonomi masyarakat, dan sekaligus menjadi

tumpuan sumber pendapatan sebagian besar masyarakat dalam meningkatkan

kesejahteraannya.

Di Indonesia, peran UMKM mampu memberikan kontribusi bagi

perekonomian nasional, khususnya dalam pembentukan Produk Domestik Bruto

(PDB) Nasional dan penyerapan tenaga kerja. Hal ini dapat dilihat dari nilai PDB

Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah pada tahun 2011 mencapai 4.303.571,5

miliyar lebih besar dari PDB skala usaha besar, sedangkan sektor pertanian,

peternakan, kehutanan, dan perikanan yang memiliki nilai paling besar kedua

dari keseluruhan nilai di skala Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah yaitu sebesar

1.010.335,8 miliyar. Nilai Produk Domestik Bruto (PDB) Usaha Mikro, Kecil,

dan Menengah (UMKM) dan usaha besar menurut sektor ekonomi di Indonesia

tahun 2011 dapat dilihat pada Tabel 1.

Page 15: ANALISIS KINERJA PENYALURAN KREDIT MIKRO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27226/1/TIRTO... · analisis kinerja penyaluran kredit mikro sektor agribisnis dan dampaknya

2

Tabel 1. Nilai Produk Domestik Bruto (PDB) Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) dan Besar Per Sektor Ekonomi di Indonesia Tahun 2011 Atas Dasar Harga Berlaku

No. Sektor Ekonomi Skala Usaha

UMKM (Rp. Milyar)

Besar (Rp. Milyar)

1. Pertanian, Peternakan, Kehutanan dan Perikanan

1.010.335,8 48.773,2

2. Pertambangan dan penggalian 128.475,0 707.997,7 3. Industri Pengolahan 786.297,3 1.412.848,8 4. Listrik, Gas dan Air 6.714,3 40.906,5 5. Bangunan 279.845,4 358.718,8 6. Perdagangan, Hotel dan Restoran 1.147.600,7 39.319,2 7. Pengangkutan dan komunikasi 220.278,6 254.879,2 8. Keuangan, Persewaan dan Jasa

Perusahaan 329.605,0 239.145,9

9. Jasa-jasa 394.419,5 20.2925,3 PDB 4.303.571,5 3.123.514,6 PDB Tanpa Migas 4.303.571,5 3.079.512,6

Sumber : Kementrian Koperasi dan UMKM, 2013

Selain kontribusi terhadap pembentukan PDB, usaha mikro kecil dan

menengah juga mampu berperan dalam menyediakan lapangan kerja yang luas

bagi masyarakat. Pada tahun 2011, UMKM mampu menyerap tenaga kerja

sebanyak 101.722.458 orang dari total penyerapan usaha mikro, kecil dan

menengah, sedangkan usaha besar menyerap sebanyak 43.081.018 orang dari

total penyerapan usaha besar (Kementrian Koperasi dan UMKM, 2013).

Besarnya jumlah tenaga kerja yang diserap pada sektor usaha mikro, kecil,

menengah dan besar merupakan salah satu kunci solusi dalam melakukan

peningkatan kesejahteraan masyarakat Indonesia. Jumlah penyerapan tenaga

kerja Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) dan usaha besar menurut

sektor ekonomi di Indonesia tahun 2011 dapat dilihat pada Tabel 2.

Page 16: ANALISIS KINERJA PENYALURAN KREDIT MIKRO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27226/1/TIRTO... · analisis kinerja penyaluran kredit mikro sektor agribisnis dan dampaknya

3

Tabel 2. Jumlah Penyerapan Tenaga Kerja Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) dan Besar Menurut Sektor Ekonomi di Indonesia Tahun 2011

No. Sektor Ekonomi Skala Usaha

UMKM (Orang)

Besar (Orang)

1. Pertanian, Peternakan, Kehutanan dan Perikanan

43.081.018 592.243

2. Pertambangan dan penggalian 1.343.488 139.985 3. Industri Pengolahan 11.877.631 1.471.635 4. Listrik, Gas dan Air 169.324 118.449 5. Bangunan 5.379.986 184.852 6. Perdagangan, Hotel dan Restoran 22.108.306 139.985 7. Pengangkutan dan komunikasi 7.067.798 86.144 8. Keuangan, Persewaan dan Jasa

Perusahaan 1.913.270 111.270

9. Jasa-jasa 8.781.638 46.662 Jumlah 101.722.258 2.839.711

Sumber : Kementrian Koperasi dan UMKM, 2013

Salah satu kondisi yang menyebabkan sektor UMKM kurang berkembang

adalah kurangnya penyediaan modal bagi para pelaku usaha untuk

mengembangkan usahanya. Kendala modal merupakan salah satu penghambat

utama bagi pengusaha untuk mengembangkan usahanya. Melihat dari sisi

agribisnis, sebagian besar petani Indonesia masih sangat lemah dalam

mengakses sumber-sumber permodalan formal.

Lemahnya kepemilikan modal disebabkan oleh kecilnya skala usaha sehingga

tidak mempunyai kemampuan untuk melakukan akumulasi modal. Setiap selesai

panen, hasil penjualan digunakan untuk membayar pinjaman sarana produksi dan

kebutuhan hidup sehari-hari. Oleh karena itu, dibutuhkan lembaga yang dapat

membantu pengusaha agribisnis dalam penyediaan modal usahanya. Salah satu

lembaga tersebut adalah bank. Sebagai lembaga yang berfungsi untuk

menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkan kembali dana tersebut,

Page 17: ANALISIS KINERJA PENYALURAN KREDIT MIKRO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27226/1/TIRTO... · analisis kinerja penyaluran kredit mikro sektor agribisnis dan dampaknya

4

maka diharapkan bank dapat membantu pengusaha agribisnis terutama berskala

kecil untuk meningkatkan produktivitas sektor agribisnis Indonesia melalui

kredit yang diberikannya.

Bantuan modal dalam bentuk kredit ini tentunya diharapkan dapat

dimanfaatkan sebaik mungkin untuk membantu petani dalam memenuhi

kebutuhan permodalan dan meningkatkan produktivitas usaha mikro pertanian.

Peningkatan produktivitas tersebut mencerminkan bahwa bantuan kredit yang

diberikan dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya untuk tujuan produktif. Salah satu

indikator peningkatan produktivitas ini adalah peningkatan pendapatan yang

diterima petani. Peningkatan pendapatan ini dapat menjadi tolak ukur seberapa

besar peranan dan kontribusi kredit terhadap pendapatan petani. Berdasarkan

data Kredit Perbankan (Tabel 3), penyaluran kredit untuk pertanian mengalami

peningkatan setiap tahunnya dalam selang 2011 – 2013.

Tabel 3. Kredit Bank Campuran Berdasarkan Sektor Ekonomi No. Sektor Ekonomi 2011

(Milyar Rp) 2012

(Milyar Rp) 2013

(Milyar Rp) 1. Pertanian, Perburuan dan

Kehutanan 4.979 6.280 9.819

2. Perikanan 228 257 234 3. Industri Pengolahan 41.936 51.871 66.911 4. Perdagangan Besar dan Eceran 15.439 25.798 29.529

Sumber : Bank Indonesia, 2014

Kredit mikro sesuai dengan definisi Bank Indonesia, seperti tercantum dalam

Peraturan Bank Indonesia (PBI) tahun 2012, merupakan kredit yang diberikan

kepada pelaku usaha yang memenuhi kriteria usaha mikro. Hingga tahun lalu,

Bank Indonesia mencatat jumlah pembiayaan perbankan kepada sektor mikro

Page 18: ANALISIS KINERJA PENYALURAN KREDIT MIKRO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27226/1/TIRTO... · analisis kinerja penyaluran kredit mikro sektor agribisnis dan dampaknya

5

baru sekitar 4,1% dari total kredit perbankan. Dengan demikian, masih terdapat

peluang bagi bank untuk meningkatkan penyaluran kredit mikro.

Bank BJB sebagai salah satu lembaga perbankan milik Pemerintah Daerah

Provinsi Jawa Barat dan Provinsi Banten, salah satu tujuan didirikannya adalah

untuk mendorong laju pertumbuhan ekonomi di daerah, termasuk dalam hal ini

di wilayah Kota dan Kabupaten Bogor. Maka diharapkan keberadaannya dapat

memberikan respon positif terhadap program-program pemerintah dalam

memperhatikan usaha mikro.

Kredit mikro merupakan salah satu andalan Bank BJB dalam mengelola

pertumbuhan kinerja. Pilihan tersebut terbukti telah membuat Bank BJB berhasil

mencapai performa positif, dengan total kredit mikro yang telah disalurkan

hingga akhir 2013 mencapai Rp. 5,35 triliun atau 8,25% dari total kredit yang

disalurkan oleh Bank BJB (Bank BJB, 2014).

B. Perumusan Masalah

Persaingan dalam industri perbankan kini semakin ketat, terlebih didorong

oleh perkembangan pengetahuan pelaku usaha mikro yang semakin pandai dalam

memilih bank. Pelaku usaha mikro kini semakin selektif dalam memilih bank,

yaitu bank yang dapat memberikan kinerja yang efektif dalam penyaluran kredit.

Bank terbaik merupakan bank yang dapat memenuhi segala kebutuhan finansial

nasabahnya, baik dari aspek produk, fitur, tingkat bunga, tingkat layanan maupun

jaringan distribusinya.

Bank BJB Cabang Bogor memiliki peluang penyaluran kredit mikro yang

besar terhadap sektor pertanian karena ruang lingkup Bank BJB Cabang Bogor

Page 19: ANALISIS KINERJA PENYALURAN KREDIT MIKRO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27226/1/TIRTO... · analisis kinerja penyaluran kredit mikro sektor agribisnis dan dampaknya

6

meliputi 40 kecamatan, yaitu Kecamatan Babakan Madang, Kecamatan

Bojonggede, Kecamatan Caringin, Kecamatan Cariu, Kecamatan Ciampea,

Kecamatan Ciawi, Kecamatan Cibinong, Kecamatan Cibungbulang, Kecamatan

Cigombong, Kecamatan Cigudeg, Kecamatan Cijeruk, Kecamatan Cileungsi,

Kecamatan Ciomas, Kecamatan Cisarua, Kecamatan Ciseeng, Kecamatan

Citeurep, Kecamatan Dramaga, Kecamatan Gunung Putri, Kecamatan Gunung

Sindur, Kecamatan Jasinga, Kecamatan Jonggol, Kecamatan Kemang,

Kecamatan Kelapa Nunggal, Kecamatan Leuwiliang, Kecamatan Leuwisadeng,

Kecamatan Megamendung, Kecamatan Nanggung, Kecamatan Pamijahan,

Kecamatan Parung, Kecamatan Parung Panjang, Kecamatan Rancu Bungur,

Kecamatan Rumpin, Kecamatan Sukajaya, Kecamatan Sukamakmur, Kecamatan

Sukaraja, Kecamatan Tajurhalang, Kecamatan Tamansari, Kecamatan

Tanjungsari, Kecamatan Tenjo, dan Kecamatan Tenjolaya.

Tabel 4. Perkembangan Kredit Mikro Bank BJB

No. SKIM Kredit Desember 2012 Desember 2013 Juta Rp NPL Juta Rp NPL

1. Bandung 2.664.074 3,66% 3.361.895 12,19% 2. Jakarta 86.019 3,66% 90.060 4,44% 3. Serang 1.035.526 0,04% 1.093.145 12,71% 4. Cirebon 118.595 0,00% 161.032 3,92% 5. Tasik 159.196 3,35% 300.761 0,00% 6. Bogor 41.116 6,88% 54.597 15,71% 7. Bekasi 76.814 4,27% 70.720 10,31%

Sumber : Bank BJB, 2014

Tabel 4 memperlihatkan bahwa kendala dihadapi Bank BJB Cabang bogor

adalah jumlah nasabah yang menunggak meningkat setiap tahunnya. Hal ini

menjadi masalah karena nilai NPL pada tahun 2013 mengalami peningkatan

sangat signifikan sebesar 15,71% dari tahun sebelumnya hanya sebesar 6,88%.

Page 20: ANALISIS KINERJA PENYALURAN KREDIT MIKRO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27226/1/TIRTO... · analisis kinerja penyaluran kredit mikro sektor agribisnis dan dampaknya

7

Nilai NPL ini diakibatkan kredit macet sehingga dapat menyebabkan kinerja

dinilai tidak baik. Selain itu, jumlah kredit mikro yang disalurkan mengalami

penurunan sebesar -39,08%.

Sistem penyaluran kredit di Bank BJB Cabang Bogor meliputi mekanisme

dan prosedur penyaluran kredit yang terdiri atas beberapa tahap mulai dari proses

pemenuhan berkas persyaratan awal hingga pengembalian kredit kepada bank.

Sistem penyaluran kredit mikro pada Bank BJB Cabang Bogor telah berjalan

dengan baik. Namun, terdapat kendala dalam mekanisme penyaluran kredit yakni

realisasi kredit yang memerlukan waktu lama bagi beberapa nasabah. Pihak

nasabah sebagai pelaku usaha, kendala utama dalam mengajukan permohonan

kredit kepada bank diantaranya, besarnya bunga yang dianggap terlalu tinggi,

tidak adanya agunan, dan persyaratan dokumen.

Penyaluran kredit kepada para nasabah dimaksudkan untuk mengembangkan

usaha petani, sehingga diharapkan dapat meningkatkan pendapatan. Berdasarkan

permasalahan diatas, penelitian ini merumuskan masalah sebagai berikut :

1. Bagaimana kinerja penyaluran kredit mikro Bank BJB Cabang Bogor yang

telah dilaksanakan ?

2. Berapa besar pengaruh pemberian kredit mikro Bank BJB Cabang Bogor

terhadap tingkat pendapatan usaha sektor agribisnis ?

C. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan perumusan masalah yang telah diuraikan, maka tujuan dari

penelitian yang akan dilaksanakan adalah sebagai berikut :

1. Menganalisis kinerja penyaluran kredit mikro Bank BJB Cabang Bogor.

Page 21: ANALISIS KINERJA PENYALURAN KREDIT MIKRO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27226/1/TIRTO... · analisis kinerja penyaluran kredit mikro sektor agribisnis dan dampaknya

8

2. Menganalisis berapa besar pengaruh pemberian kredit mikro Bank BJB

Cabang Bogor terhadap tingkat pendapatan usaha sektor agribisnis.

D. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi semua pihak yang

berkepentingan. Bagi pihak bank, dapat memberikan manfaat sebagai gambaran

tentang keadaan perkreditan bagi para pengambil keputusan untuk menetapkan

kebijakan-kebijakan yang berkaitan dengan kredit, khususnya dalam

menyalurkan kredit lebih efektif bagi usaha mikro kecil dan menengah. Hasil

penelitian ini juga diharapkan dapat berguna sebagai bahan referensi penelitian

sejenis dan menambah pengetahuan di bidang perkreditan bagi para pembaca.

Bagi penulis, semoga dapat memperkaya ilmu dan pengetahuan yang telah

diperoleh di masa perkuliahan.

Page 22: ANALISIS KINERJA PENYALURAN KREDIT MIKRO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27226/1/TIRTO... · analisis kinerja penyaluran kredit mikro sektor agribisnis dan dampaknya

9

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Usaha Mikro Kecil Menengah

Usaha mikro, kecil dan menengah merupakan usaha produktif milik keluarga

atau perorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak perusahaan atau

bukan cabang dari usaha besar. Menurut Undang-Undang Republik Indonesia

No. 20 Tahun 2008 kriteria usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) sebagai

berikut :

1. Kriteria Usaha Mikro adalah sebagai berikut:

a. Memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp. 50.000.000,00 (lima puluh

juta rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha.

b. Memiliki hasil penjualan tahunan paling banyak Rp. 300.000.000,00

(tiga ratus juta rupiah).

2. Kriteria Usaha Kecil adalah sebagai berikut:

a. Memiliki kekayaan bersih lebih dari Rp. 50.000.000,00 (lima puluh juta

rupiah) sampai dengan Rp. 500.000.000 (lima ratus juta rupiah) tidak

termasuk tanah bangunan tempat usaha.

b. Memiliki hasil penjualan tahunan lebih dari Rp. 300.000.000,00 (tiga

ratus juta rupiah) hingga Rp. 2.500.000.000,00 (dua milyar lima ratus

juta rupiah).

Page 23: ANALISIS KINERJA PENYALURAN KREDIT MIKRO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27226/1/TIRTO... · analisis kinerja penyaluran kredit mikro sektor agribisnis dan dampaknya

10

3. Kriteria Usaha Menengah adalah sebagai berikut:

a. Memiliki kekayaan bersih lebih dari Rp. 500.000.000,00 (lima ratus juta

rupiah) sampai dengan Rp. 10.000.000.000 (sepuluh milyar rupiah)

tidak termasuk tanah bangunan tempat usaha.

b. Memiliki hasil penjualan tahunan lebih dari Rp. 2.500.000.000,00 (dua

milyar lima ratus juta rupiah) hingga Rp. 50.000.000.000,00 (lima puluh

milyar rupiah).

B. Pengertian Bank

Secara sederhana dalam Kasmir (2002) bank dapat diartikan sebagai lembaga

keuangan yang kegiatan usahanya adalah menghimpun dana dari masyarakat dan

menyalurkan kembali dana tersebut ke masyarakat serta memberikan jasa-jasa

bank lainnya. Sedangkan pengertian lembaga keuangan adalah setiap perusahaan

yang bergerak di bidang keuangan di mana kegiatannya apakah hanya

menghimpun dana atau hanya menyalurkan dana atau kedua-duanya.

Kemudian menurut Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998 yang dimaksud

dengan bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam

bentuk simpanan dan menyalurkan ke masyarakat dalam bentuk kredit dan/atau

bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak.

Menurut Kasmir (2002) dari kedua definisi di atas dapat disimpulkan bahwa,

bank merupakan lembaga perantara keuangan antara masyarakat yang kelebihan

dana dengan masyarakat yang kekurangan dana. Masyarakat kelebihan dana

maksudnya adalah masyarakat yang memiliki dana disimpan di bank atau

masyarakat yang memiliki dana dan akan digunakan untuk investasi di bank.

Page 24: ANALISIS KINERJA PENYALURAN KREDIT MIKRO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27226/1/TIRTO... · analisis kinerja penyaluran kredit mikro sektor agribisnis dan dampaknya

11

Dana yang disimpan di bank aman karena terhindar dari kehilangan atau

kerusakan. Penyimpanan uang di bank di samping aman juga menghasilkan

bunga dari uang yang disimpanya. Oleh bank dana simpanan masyarakat ini

disalurkan kembali kepada masyarakat yang kekurangan dana. Bagi masyarakat

yang kekurangan dana atau membutuhkan dana untuk membiayai suatu usaha

atau kebutuhan rumah tangga dapat menggunakan pinjaman ke bank. Kepada

masyarakat yang akan diberikan berbagai persyaratan yang harus dipenuhi.

Masyarakat peminjam juga dikenakan bunga dan biaya administrasi yang

besarnya tergantung masing-masing bank.

C. Konsep Kinerja

Pengertian kinerja menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) dalam

Nawawi (2006) adalah (a) sesuatu yang dicapai, (b) prestasi yang diperlihatkan,

(c) kemampuan kerja. Menurut Lavasque dalam Nawawi (2006), kinerja adalah

segala sesuatu yang dikerjakan seseorang dan hasilnya dalam melaksanakan

fungsi suatu pekerjaan. Dari kedua pengertian tersebut dapat diartikan kinerja

merupakan kemampuan kerja dan hasil atau prestasi yang dicapai dalam

melaksanakan suatu pekerjaan.

Menurut Nawawi (2006) kinerja merupakan gabungan dari tiga faktor yang

terdiri dari pengetahuan, pengalaman, dan kepribadian. (a) Pengetahuan,

khususnya yang berhubungan dengan pekerjaan yang menjadi tanggung jawab

dalam bekerja. Seperti jenis dan jenjang pendidikan serta pelatihan yang pernah

diikuti di bidangnya. (b) Pengalaman, yang tidak sekedar jumlah waktu atau

lamanya dalam bekerja, tetapi berkenaan juga dengan substansi yang dikerjakan

Page 25: ANALISIS KINERJA PENYALURAN KREDIT MIKRO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27226/1/TIRTO... · analisis kinerja penyaluran kredit mikro sektor agribisnis dan dampaknya

12

jika dilaksanakan dalam waktu yang cukup lama akan meningkatkan kemampuan

dalam mengerjakan suatu bidang tertentu. (c) Kepribadian, berupa kondisi di

dalam seseorang dalam menghadapi bidang kerjanya, seperti minat, bakat,

kemampuan bekerjasama/keterbukaan, ketekunan, kejujuran, motivasi kerja, dan

sikap terhadap pekerjaan.

Penilaian kinerja menurut Mulyadi (1997) adalah penentuan secara periodik

efektivitas operasional suatu organisasi, bagian organisasi dan karyawannya

berdasarkan sasaran, standar dan kriteria yang ditetapkan sebelumnya. Organisasi

pada dasarnya dijalankan oleh manusia maka penilaian kinerja sesungguhnya

merupakan penilaian atas prilaku manusia dalam melaksanakan peran yang

mereka mainkan dalam organisasi.

D. Pengertian Kredit

Dalam bahasa latin kredit disebut “credere” yang artinya percaya. Maksudnya

si pemberi kredit percaya kepada si penerima kredit, bahwa kredit yang

disalurkannnya pasti akan dikembalikan sesuai perjanjian. Sedangkan bagi si

penerima kredit berarti menerima kepercayaan, sehingga mempunyai kewajiban

untuk membayar kembali pinjaman tersebut sesuai dengan jangka waktunya

(Kasmir, 2002).

Definisi kredit menurut Raymond P. Kent dalam Suyatno (1995) adalah hak

untuk menerima pembayaran atau kewajiban untuk melakukan pembayaran pada

waktu diminta, atau pada waktu yang akan datang, karena penyerahan barang-

barang sekarang.

Page 26: ANALISIS KINERJA PENYALURAN KREDIT MIKRO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27226/1/TIRTO... · analisis kinerja penyaluran kredit mikro sektor agribisnis dan dampaknya

13

Kasmir (2002) menjelaskan pengertian kredit berdasarkan Undang-Undang

Perbankan Nomor 10 Tahun 1998 adalah penyediaan uang atau tagihan yang

dapat dipersamakan dengan itu, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam

meminjam antara bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak peminjam

melunasi utangnya setelah jangka waktu dengan pemberian bunga. Sedangkan

menurut Kasmir (2002) pengertian pembiayaan adalah penyediaan uang atau

tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu, berdasarkan persetujuan atau

kesepatan antara bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak yang dibiayai

untuk mengembalikan uang atau tagihan tersebut setelah jangka waktu tersebut

dengan imbalan atau bagi hasil.

E. Jenis-Jenis Kredit

Pemberian fasilitas kredit dikelompokan kedalam jenis yang masing-

masingnya dilihat dari berbagai segi. Pembagian jenis ini ditujukan untuk

mencapai sasaran atau tujuan tertentu mengingat setiap jenis usaha memiliki

berbagai karakteristik tertentu. Secara umum menurut Kasmir (2003) jenis-jenis

kredit dilihat dari 5 segi, yaitu segi kegunaan, segi tujuan kredit, segi jangka

waktu, segi jaminan, dan segi sektor usaha. Berikut penjabaran kelima segi

tersebut.

1. Dilihat dari Segi Penggunaan

Ditinjau dari segi kegunaan terdapat dua jenis kredit, yaitu :

a. Kredit investasi

Yaitu kredit biasanya digunakan untuk keperluan perluasan usaha atau

membangun proyek/pabrik baru dimana masa pemakaiannya untuk suatu

Page 27: ANALISIS KINERJA PENYALURAN KREDIT MIKRO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27226/1/TIRTO... · analisis kinerja penyaluran kredit mikro sektor agribisnis dan dampaknya

14

periode yang relatif lebih lama dan biasanya kegunaan kredit ini adalah

untuk kegiatan utama suatu perusahaan.

b. Kredit modal kerja

Merupakan kredit yang digunakan untuk keperluan peningkatan produksi

dalam operasional. Kredit modal kerja merupakan kredit yang dicairkan

untuk mendukung kredit investasi yang sudah ada.

2. Dilihat dari Segi Tujuan Kredit

Jenis kredit ditinjau dari tujuan adalah :

a. Kredit Produktif

Kredit yang digunakan untuk peningkatan usaha atau produksi atau

investasi. Kredit ini digunakan untuk diusahakan sehingga menghasilkan

suatu barang maupun jasa.

b. Kredit Konsumtif

Merupakan kredit yang digunakan untuk konsumsi atau dipakai secara

pribadi. Dalam kredit ini tidak ada pertambahan barang dan jasa yang

dihasilkan, karena memang untuk digunakan atau dipakai oleh seseorang

atau badan usaha.

c. Kredit Perdagangan

Merupakan kredit yang digunakan untuk kegiatan perdagangan dan

biasanya untuk membeli barang dagangan yang pembayarannya

diharapkan dari hasil penjualan barang dagangan tersebut. Kredit ini

sering diberikan kepada supplier atau agen-agen perdagangan yang akan

membeli barang dalam jumlah tertentu.

Page 28: ANALISIS KINERJA PENYALURAN KREDIT MIKRO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27226/1/TIRTO... · analisis kinerja penyaluran kredit mikro sektor agribisnis dan dampaknya

15

3. Dilihat dari Segi Jangka Waktu

Artinya lamanya masa pemberian kredit dimulai dari pertama sekali

diberikan sampai masa pelunasan, jenis kredit ini adalah :

a. Kredit jangka pendek

Yaitu kredit yang memiliki jangka waktu kurang dari 1 tahun atau paling

lama 1 tahun dan biasanya digunakan untuk keperluan modal kerja.

b. Kredit jangka menengah

Jangka waktu kredit ini berkisar antara 1 tahun sampai dengan 3 tahun.

Kredit jenis ini dapat diberikan untuk modal kerja.

c. Kredit jangka panjang

Merupakan kredit yang masa pengembaliannya diatas 3 atau 5 tahun.

Kredit ini biasanya digunakan untuk investasi jangka panjang.

4. Dilihat dari Segi Jaminan

Jenis kredit dilihat dari segi jaminan adalah :

a. Kredit dengan jaminan

Merupakan kredit yang diberikan dengan suatu jaminan tertentu. Jaminan

tersebut dapat berupa barang berwujud atau tidak berwujud. Artinya

setiap kredit yang dikeluarkan akan dilindungi senilai jaminan yang

diberikan si calon debitur.

b. Kredit tanpa jaminan

Yaitu kredit diberikan tanpa jaminan barang atau orang tertentu. Kredit

jenis ini diberikan dengan melihat prospek usaha, karakter, serta loyalitas

si calon debitur selama berhubungan dengan si pemilik kredit.

Page 29: ANALISIS KINERJA PENYALURAN KREDIT MIKRO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27226/1/TIRTO... · analisis kinerja penyaluran kredit mikro sektor agribisnis dan dampaknya

16

5. Dilihat dari Segi Sektor Usaha

Jenis kredit dilihat dari sektor usaha sebagai berikut :

a. Kredit pertanian, merupakan kredit yang dibiayai untuk sektor pertanian

atau perkebunan rakyat.

b. Kredit peternakan, merupakan kredit yang dibiayai untuk sektor

peternakan.

c. Kredit industri, merupakan kredit yang dibiayai untuk sektor industri

pengolahan baik industri kecil, menengah atau besar.

d. Kredit pertambangan, merupakan kredit yang dibiayai untuk usaha

pertambangan.

e. Kredit pendidikan, merupakan kredit yang dibiayai untuk membangun

sarana dan prasarana pendidikan.

f. Kredit profesi, diberikan kepada kalangan professional.

F. Penilaian Kredit

Penilaian kredit adalah suatu proses yang dimaksudkan untuk menganalisa

atau menilai suatu permohonan kredit sehingga dapat memberikan keyakinan

pada bank bahwa proyek yang akan dibiayai dengan kredit bank cukup layak

(feasible). Adanya analisa yang mempertimbangkan berbagai faktor ini

dimaksudkan untuk mencegah sedini mungkin terjadinya default oleh calon

debitur.

Kriteria penilaian yang harus dilakukan oleh bank untuk mendapatkan

nasabah yang benar-benar menguntungkan dilakukan dengan analisis prinsip

Page 30: ANALISIS KINERJA PENYALURAN KREDIT MIKRO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27226/1/TIRTO... · analisis kinerja penyaluran kredit mikro sektor agribisnis dan dampaknya

17

'6C', prinsip '6A' (Dendawijaya, 2001), dan prinsip '7P' (Kasmir, 2002). Prinsip

'6C' meliputi:

1. Character (kepribadian), yaitu menyangkut sifat, kepribadian, dan citra

calon debitur dalam masyarakat. Hal ini terkait dengan kemauan dan

kesungguhan membayar angsuran kredit yang tentunya sangat berpengaruh

terhadap integritas dalam memenuhi kewajiban pembayaran kredit dan

pemanfaatan pemberian kredit dengan benar.

2. Capital (modal) merupakan kepemilikan terhadap modal dan kemampuan

nasabah dalam membiayai perusahaannya. Perbandingan besarnya

pembiayaan dari bank dengan modal sendiri dapat dilihat berdasarkan

laporan keuangan perusahaan atau ditinjau langsung oleh petugas kredit.

3. Capacity (kemampuan) terkait dengan kesanggupan dan kemampuan calon

debitur untuk melunasi pokok pinjaman diserta dengan bunga dan syarat-

syarat lain dalam perjanjian. Kemampuan ini diukur antara lain dari kondisi

usaha, pendapatan/omzet usaha. Semakin likuid dan semakin tinggi tingkat

profitabilitasnya maka kemampuan membayar kembali pinjaman dan

kewajiban lain semakin besar.

4. Condition of economy (kondisi ekonomi), pertimbangan atas situasi ekonomi

yang sedang terjadi dalam suatu wilayah atau negara yang berpengaruh

terhadap usaha calon debitur dan pada akhirnya mempengaruhi keberhasilan

pemanfaatan dan pengembalian kredit.

5. Collateral (agunan) yakni berupa ketersediaan jaminan yang sesuai dan

seimbang dengan jumlah kredit yang diberikan sehingga pihak bank tidak

Page 31: ANALISIS KINERJA PENYALURAN KREDIT MIKRO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27226/1/TIRTO... · analisis kinerja penyaluran kredit mikro sektor agribisnis dan dampaknya

18

perlu merasa khawatir ketika terjadi kemacetan dalam pengembalian

pinjaman karena agunan tersebut dapat menjadi pengganti pengembalian

kredit.

6. Constrain (keterbatasan) merupakan faktor-faktor yang menjadi penghambat

berupa faktor-faktor sosial psikologis dalam suatu wilayah tertentu yang

menyebabkan suatu usaha tidak mungkin untuk dijalankan.

Prinsip ‘6A’ mencakup aspek-aspek yang perlu diperhatikan pihak bank

terhadap nasabah yang mengajukan kredit yaitu :

1. Aspek yuridis bertujuan untuk mengkaji ketentuan-ketentuan legalitas

perusahaan calon penerima kredit.

2. Aspek pasar dan pemasaran mengkaji kemungkinan pangsa pasar yang dapat

diraih bagi produk/jasa perusahaan yang akan dibiayai oleh kredit serta

meneliti tentang strategi pemasaran yang akan dilakukan pengusaha dalam

menghadapi persaingan.

3. Aspek teknis bertujuan untuk menilai seberapa jauh kemampuan pengusaha

dalam mempersiapkan dan melaksanakan pembangunan usaha serta seberapa

besar kesiapan teknik dalam menjalankan operasi usahanya sebagai suatu

entitas bisnis.

4. Aspek manajemen mengukur kemampuan dan kecakapan dalam mengelola

usaha atau manajemen perusahaan dalam menjalankan aktivitas usahanya.

5. Aspek keuangan bertujuan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam

mengelola keuangannya.

Page 32: ANALISIS KINERJA PENYALURAN KREDIT MIKRO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27226/1/TIRTO... · analisis kinerja penyaluran kredit mikro sektor agribisnis dan dampaknya

19

6. Aspek sosial ekonomi merupakan suatu kajian terhadap nilai tambah yang

dapat diterima pemerintah dan masyarakat dari sudut pandang sosial dan

makro ekonomi seperti perluasan lapangan kerja dan pendapatan pajak

pemerintah.

Sedangkan prinsip '7P' dalam kredit atau Seven P’s of Credit dalam penilaian

kredit, antara lain:

1. Personality

Personality yaitu menilai nasabah dari segi kepribadiannya atau tingkah

lakunya sehari-hari maupun masa lalunya. Personality juga mencakup sikap

emosi, tingkah laku dan tindakan nasabah dalam menghadapi suatu masalah.

Penilaian ini dilakukan pada tenaga kerja dan pengelola serta orang-orang

yang terlibat langsung dalam bisnis nasabah.

2. Party

Party yaitu mengklasifikasikan nasabah ke dalam klasifikasi tertentu atau

golongan-golongan tertentu berdasarkan modal, loyalitas serta karakternya,

sehingga nasabah dapat digolongkan ke golongan tertentu dan akan

mendapatkan fasilitas yang berbeda dari bank.

3. Purpose

Purpose yaitu untuk mengetahui tujuan nasabah dalam mengambil kredit,

termasuk jenis kredit yang diinginkan nasabah. Tujuan pengambilan kredit

dapat bermacam-macam. Apakah untuk modal kerja atau investasi,

konsumtif atau produktif dan lain sebagainya. Purpose merupakan penilaian

terhadap tujuan penggunaan kredit dan merupakan penilaian sasaran kredit.

Page 33: ANALISIS KINERJA PENYALURAN KREDIT MIKRO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27226/1/TIRTO... · analisis kinerja penyaluran kredit mikro sektor agribisnis dan dampaknya

20

4. Prospect

Prospect yaitu untuk menilai usaha nasabah di masa yang akan datang

menguntungkan atau tidak, atau dengan kata lainnya usahanya mempunyai

prospek atau sebaliknya. Hal ini penting mengingat jika suatu fasilitas kredit

yang dibiayai tanpa mempunyai prospek, bukan hanya bank yang rugi akan

tetapi juga nasabah. Prospect merupakan penilaian masa depan usaha,

perkembangan usaha ke depannya. Penilaian ini dilakukan bagi bank antara

risiko dengan pendapatan yang diperoleh.

5. Payment

Payment merupakan ukuran bagaimana cara nasabah mengembalikan

kredit yang telah diambil atau dari sumber mana saja dana untuk

pengembalian kredit. Semakin banyak sumber penghasilan debitur maka

akan semakin baik, sehingga jika salah satu usahanya merugi akan dapat

ditutupi oleh sektor lainnya. Payment merupakan kemampuan membayar

kembali kredit. Penilaian ini dilakukkan dengan menggunakan financial

statement dengan memperhitungkan ketidakpastian di masa depan.

6. Profitability

Menganalisis bagaimana kemampuan nasabah dalam mencari laba.

Profitability diukur dari periode ke periode apakah akan tetap sama atau

akan semakin meningkat, apalagi dengan tambahan kredit yang akan

diperolehnya.

Page 34: ANALISIS KINERJA PENYALURAN KREDIT MIKRO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27226/1/TIRTO... · analisis kinerja penyaluran kredit mikro sektor agribisnis dan dampaknya

21

7. Protection

Protection merupakan kemungkinan gagal perlu jaminan sebagai benteng

terakhir untuk berlindung. Tujuannya adalah bagaimana menjaga agar usaha

dan jaminan mendapatkan perlindungan. Perlindungan dapat berupa jaminan

barang atau orang atau jaminan asuransi.

G. Manfaat Kredit Bagi UMKM

Dalam perekonomian modern, sektor perbankan telah dikenal sebagai

lembaga keuangan sangat strategis yang mempunyai peran menentukan arah dan

perkembangan perekonomian suatu wilayah atau daerah. Salah satu fungsi dan

peran perbankan dalam pembangunan tersebut terhadap pengusaha kecil adalah

turut membantu usaha dengan pemberian kredit.

Wijaya (2002) menjelaskan bahwa pengusaha kecil dan masyarakat kecil

membutuhkan layanan kredit yang lain, yang tidak berorientasi kepada ada

tidaknya agunan atau jaminan tetapi lebih menekankan pengembangan

kewirausahaan masyarakat. Secara umum kredit yang diperlukan masyarakat

adalah :

1. Kredit yang murah yaitu bunga dan biaya-biaya lainnya haruslah serendah-

rendahnya.

2. Kemudahan untuk memperolehnya dengan prosedur yang sederhana dan

tidak berbelit-belit.

3. Ketepatan waktu dalam arti penerimaan pinjaman juga diperlukan karena

kalau jumlah yang diberikan terlalu kecil tidak dapat memenuhi

Page 35: ANALISIS KINERJA PENYALURAN KREDIT MIKRO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27226/1/TIRTO... · analisis kinerja penyaluran kredit mikro sektor agribisnis dan dampaknya

22

kebutuhannya, sebaliknya apabila terlalu besar akan dipergunakan untuk

tujuan lain.

H. Kerangka Pemikiran

Kredit disalurkan melalui berbagai macam lembaga pembiayaan, salah

satunya adalah perbankan. Bank menyalurkan kredit dengan menjalankan

fungsinya sebagai lembaga penyalur dana ke masyarakat. Penyaluran kredit

diharapkan target tercapai agar dapat meningkatkan kesejahteraan, mengatasi

keterbatasan modal usaha, mendukung kelancaran arus barang/jas sebagai sektor

riil, dan meningkatkan produktivitas dalam masyarakat asalkan penyaluran kredit

tersebut benar-benar dimanfaatkan untuk kegiatan produktif dan berguna.

Penyaluran kredit mikro diharapkan dapat berjalan sesuai target yang telah

ditetapkan bank, maka itu perlu dikaji mengenai bagaimana kinerja penyaluran

kredit mikro tersebut. Mekanisme penyaluran kredit terdiri dari syarat-syarat dan

prosedur pemberian kredit. Dalam penyalurannya, pihak bank mengalami

kendala. Oleh karena itu, penilaian terhadap kinerja penyaluran kredit diperlukan

berdasarkan penilaian pihak bank dan pihak nasabah. Kriteria kinerja dari sisi

manajemen bank dinilai berdasarkan aspek-aspek berikut (Anugrah, 2013) :

a) Target dan realisasi kredit, yaitu jumlah permohonan yang diterima dan

direalisai oleh Bank BJB dan jumlah kredit yang telah disalurkan kepada

usaha mikro. Semakin besar persentase realisasi kredit maka kinerja kredit

dinilai baik.

Page 36: ANALISIS KINERJA PENYALURAN KREDIT MIKRO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27226/1/TIRTO... · analisis kinerja penyaluran kredit mikro sektor agribisnis dan dampaknya

23

b) Non Performing Loan (NPL), yaitu perbandingan antara jumlah kredit yang

diberikan dengan tingkat kolektibilitas yang merupakan kredit bermasalah

dengan total kredit yang diberikan oleh bank.

c) Analisis pengaruh penyaluran kredit terhadap pendapatan usaha : Analisis

mengenai seberapa besar kredit yang diberikan pihak bank mampu

meningkatkan pendapatan usaha nasabah. Kredit mikro diberikan untuk

mengembangkan usaha kecil dan peranannya dalam meningkatkan

pendapatan usaha mereka.

Sedangkan, penilaian penyaluran kredit merupakan persepsi atau opini

nasabah mengenai proses penyaluran kredit yang sudah berjalan di Bank BJB

Cabang Bogor meliputi aspek-aspek berikut (Anugrah, 2013) :

a) Prosedur pinjaman, yaitu tahapan yang harus dilalui sejak proses

permohonan kredit hingga realisasi kredit kepada nasabah.

b) Realisasi kredit, yaitu cairnya kredit setelah melalui tahapan proses dengan

melihat ketepatan pada setiap proses yang dilakukan.

c) Biaya provisi, yaitu biaya yang dikeluarkan selama proses permohonan

kredit sampai direalisasikan.

d) Tingkat bunga, yaitu biaya yang dibebankan kepada nasabah sebagai bentuk

dukungan operasional kegiatan bagi bank.

e) Agunan, yaitu sumber pemberdayaan terakhir yang diharapkan oleh bank

apabila pengembalian kredit bermasalah atau macet.

f) Pelayanan petugas, yaitu pelayanan yang diberikan bank kepada nasabah

mulai dari proses permohonan hingga pengembalian kredit.

Page 37: ANALISIS KINERJA PENYALURAN KREDIT MIKRO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27226/1/TIRTO... · analisis kinerja penyaluran kredit mikro sektor agribisnis dan dampaknya

24

Kinerja penyaluran kredit turut mempengaruhi besarnya pendapatan yang

diterima. Kinerja penyaluran kredit memberikan dampak pada jumlah

pendapatan nasabah. Pendapatan yang diterima juga dipengaruhi oleh besaran

input dan output yang dikeluarkan. Pada penelitian ini salah satu bank yang

menjalankan fungsi sebagai media penyaluran kredit adalah Bank BJB Cabang

Bogor.

Selanjutnya, setelah melakukan penilaian kinerja penyaluran kredit maka akan

dilihat seberapa besar kredit yang diberikan pihak bank mampu meningkatkan

pendapatan usaha nasabah. Kredit mikro diberikan untuk mengembangkan usaha

kecil dan peranannya dalam meningkatkan pendapatan usaha mereka.

Pengukuran pendapatan usaha dilihat dengan membandingkan pendapatan

sebelum dan sesudah menerima kredit. Perbedaan antara tingkat pendapatan total

usaha sebelum dan sesudah menerima kredit diukur dengan menggunakan uji

statistik t-hitung untuk data berpasangan (Walpole, 1995).

Hasil dari analisis tersebut adalah untuk mengevaluasi kinerja kredit mikro

serta dapat memberikan rekomendasi bagi pihak bank yang bersangkutan

mengenai kinerja penyaluran kredit mikro itu sendiri. Bagan kerangka pemikiran

penelitian ini dapat dilihat pada Gambar 1.

Page 38: ANALISIS KINERJA PENYALURAN KREDIT MIKRO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27226/1/TIRTO... · analisis kinerja penyaluran kredit mikro sektor agribisnis dan dampaknya

25

Gambar 1. Kerangka Pemikiran Penelitian

I. Penelitian Terdahulu

Penelitian Pardosi (1998) tentang efektivitas penyaluran kredit pembinaan

peningkatan pendapatan petani dan nelayan kecil (P4K) dan analisis pendapatan

petani pengguna kredit, menyimpulkan bahwa (1) penyaluran kredit cukup

efektif berdasarkan kriteria penilaian yang digunakan (persyaratan awal, prosedur

pinjaman, realisasi kredit, biaya administrasi, tingkat bunga, pelayanan, dan

Sistem Penyaluran Kredit Mikro Bank BJB Bogor

Penilaian internal bank : 1. Target dan realisasi

kredit 2. Non Performing

Loan (NPL)

Penilaian pada nasabah : 1. Prosedur pinjaman 2. Realisasi kredit 3. Biaya provisi 4. Tingkat bunga 5. Agunan 6. Pelayanan petugas

Kinerja Penyaluran Kredit Mikro

Pendapatan Usaha Mikro

Rekomendasi Mengenai Sistem Kredit Mikro

Page 39: ANALISIS KINERJA PENYALURAN KREDIT MIKRO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27226/1/TIRTO... · analisis kinerja penyaluran kredit mikro sektor agribisnis dan dampaknya

26

pembinaan kepada nasabah, jarak/lokasi pelayanan), (2) proyek P4K telah

memberi dampak yang positif terhadap peningkatan pendapatan keluarga petani-

nelayan kecil (PNK).

Novitasari (2006) meneliti mengenai Analisis Kinerja Kredit Umum

Pedesaaan dan Dampaknya Terhadap Peningkatan Pendapatan Rumah tangga

Kecil di BRI Unit Kreo. Dalam hasil penelitiannya, kinerja kredit bank dinilai

bagus sedangkan untuk nasabah faktor agunan dan bunga masih dirasa cukup

berat. Selain itu, tingkat perubahan pendapatan usaha responden Kupedes lebih

besar bila dibandingkan dengan tingkat perubahan pendapatan usaha non

Kupedes.

Sevia (2008) meneliti mengenai Kinerja Penyaluran Kredit Umum Pedesaan

(KUPEDES) serta Dampaknya Terhadap Peningkatan Pendapatan Usaha

Nasabah di BRI Unit Citeureup. Dalam hasil penelitiannya, penyaluran Kupedes

sudah tergolong efektif karena dari pihak nasabah mampu meningkatkan

pendapatan usahanya setelah menerima pinjaman kredit. Sedangkan dari pihak

bank, tujuannya telah tercapai dengan pencapaian target kredit dan realisasinya

yang tercapai serta menurunya persentase tunggakan setiap tahunnya.

Anugrah (2013) meneliti mengenai Efektivitas Penyaluran Kredit UMKM

Sektor Agribisnis Nasabah BRI Unit Ciampea Bogor. UMKM merupakan salah

satu bidang bisnis yang memiliki potensi untuk mendorong pertumbuhan

ekonomi dan pembangunan nasional. Keterbatasan modal sebagai salah satu

faktor yang menghambat perkembangan UMKM. Bank adalah lembaga

keuangan yang dapat membantu masyarakat untuk mengatasi keterbatasan modal

Page 40: ANALISIS KINERJA PENYALURAN KREDIT MIKRO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27226/1/TIRTO... · analisis kinerja penyaluran kredit mikro sektor agribisnis dan dampaknya

27

dengan pinjaman dalam bentuk kredit. Tujuan dari penilitian ini adalah untuk

menganalisis sistem, efektivitas, dan pengaruh kredit terhadap pendapatan

UMKM. Observasi dan wawancara dilakukan dengan 45 responden sebagai

nasabah sektor agribisnis BRI unit Ciampea dengan metode proporsional dan

purposive sampling. Hasilnya adalah penyaluran kredit menurut pihak bank

menunjukkan penilaian efektif berdasarkan adanya tren peningkatan dana kredit

dan proporsi jumlah nasabah sektor agribisnis dari tahun 2010-2012 serta

persentase tunggakan dan NPL masing-masing 2,16 dan 3,65 masih dalam

kondisi keuangan yang ideal bagi bank. Selain itu, perubahan omzet dan

pendapatan responden setelah menerima kredit meningkat masing-masing

sebesar 27,51% dan 28,25% dari omzet dan pendapatan sebelumnya. Perubahan

dalam jumlah pendapatan responden telah melampaui perkiraan perubahan omzet

dan pendapatan setelah menerima kredit menurut pihak bank yaitu omzet dan

pendapatan responden meningkat sebesar 20% setiap tahun.

Immanuel (2013) meneliti mengenai Faktor-Faktor yang Mempengaruhi

Realisasi KUR di Sektor Agribisnis di Unit Harjasari Bogor. Peran UMKM

dalam perekonomian Indonesia selama ini menunjukkan posisi strategisnya

dalam mendukung pertumbuhan nasional. Permodalan merupakan hambatan

utama bagi UMKM. Salah satu program pemerintah bagi UMKM yang usaha

feasible namun belum bankable. Pemerintah meningkatkan plafon KUR Mikro

dari lima juta menjadi 20 juta rupiah. Tujuan dari penelitian ini adalah

menganalisis mekanisme penyaluran KUR dan mendeskripsikan faktor-faktor

apa saja yang mempengaruhi realisasi pinjaman KUR. Sampel dalam penelitian

Page 41: ANALISIS KINERJA PENYALURAN KREDIT MIKRO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27226/1/TIRTO... · analisis kinerja penyaluran kredit mikro sektor agribisnis dan dampaknya

28

ini adalah para debitur yang bergerak di sektor agribisnis yaitu 37 debitur.

Analisis terhadap faktor-faktor yang berpengaruh terhadap realisasi KUR dengan

menggunakan model analisis Regresi Linear Berganda, sehingga dapat diketahui

variabel-variabel independent yang berpengaruh secara nyata terhadap realisasi

kredit sebagai variabel dependent. Variabel independent yaitu agunan, umur

responden, tingkat pendidikan, pengalaman usaha, pendapatan bersih responden,

dan frekuensi pinjaman. Berdasarkan hasil analisis regresi linear berganda,

faktor-faktor yang berpengaruh secara signifikan terhadap realisasi KUR di BRI

Unit Harjasari meliputi Frekuensi pinjaman kredit dan pendapatan bersih

perbulan.

Page 42: ANALISIS KINERJA PENYALURAN KREDIT MIKRO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27226/1/TIRTO... · analisis kinerja penyaluran kredit mikro sektor agribisnis dan dampaknya

29

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan di Bank BJB Cabang Bogor yang beralamatkan di Jalan

Kapten Muslihat No.11-13, Kota Bogor. Kegiatan pengambilan data penelitian

ini dilakukan pada bulan April-Juni 2014.

Pemilihan lokasi penelitian dilakukan secara sengaja (purposive) dengan

mempertimbangkan kesediaan pihak perusahaan memberikan izin untuk

melakukan penelitian di perusahaannya. Lokasi Bank BJB Cabang Bogor sengaja

dipilih sebagai lokasi penelitian dikarenakan salah satu cabang yang banyak

memiliki debitur kredit mikro di sektor Agribisnis.

B. Jenis dan Sumber Data

Data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder. Data primer

diperoleh dari hasil wawancara langsung dengan staff dan bagian kredit di kantor

yang bersangkutan serta kuesioner bagi responden dari nasabah kredit mikro.

Data sekunder didapatkan dari berbagai laporan keuangan bank yang

bersangkutan serta buku-buku panduan yang berkaitan dengan kegiatan

penelitian.

C. Metode Pengambilan Sampel

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas : obyek/subyek yang

mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh penelitian

untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2009). Sampel

Page 43: ANALISIS KINERJA PENYALURAN KREDIT MIKRO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27226/1/TIRTO... · analisis kinerja penyaluran kredit mikro sektor agribisnis dan dampaknya

30

adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut

(Sugiyono, 2009).

Teknik yang digunakan dalam penentuan sampel atau responden adalah

Purposive Sampling, dimana teknik pengambilan sampel dengan pertimbangan

tertentu (Sugiyono, 2009). Ukuran sampel yang layak dalam penelitian adalah

antara 30 sampai dengan 500 (Sugiyono, 2009).

Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah nasabah penerima kredit

mikro Bank BJB Cabang Bogor sektor agribisnis yang masih aktif berjumlah 87

orang. Berdasarkan hal tersebut ditentukan jumlah sampel dalam penelitian ini

adalah sebesar 35 orang dengan pertimbangan yang mendapatkan jumlah plafond

sama dan usaha di sektor perikanan.

D. Metode Pengolahan dan Analisis Data

1. Analisis Kualitatif

Analisis kualitatif dilakukan dengan menggunakan statistika deskriptif

yaitu suatu metode yang berkaitan dengan pengumpulan data pengujian suatu

gugus data sehingga memberikan informasi yang berguna. Informasi yang

diperoleh berdasarkan jumlah responden untuk kemudian disajikan baik

dalam bentuk tabel sederhana ataupun dalam tabel distribusi frekuensi bagi

data yang disajikan dalam beberapa kelompok. Melalui analisis deskriptif,

informasi dikelompokkan berdasarkan kesamaan jawaban. Informasi yang

diperoleh dipresentasekan berdasarkan jumlah responden untuk kemudian

disajikan dalam bentuk tabel. Penyusunan tabel, diagram, grafik, dan besar-

Page 44: ANALISIS KINERJA PENYALURAN KREDIT MIKRO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27226/1/TIRTO... · analisis kinerja penyaluran kredit mikro sektor agribisnis dan dampaknya

31

besaran lain di suatu media, termasuk ke dalam statistika deskriptif (Walpole,

1995).

Penentuan tercapai atau tidaknya target penyaluran kredit mikro penilaian

nasabah menggunakan pengukuran skala likert dengan menghadapkan

responden pada sebuah pernyataan, kemudian responden diminta untuk

memberi tanggapan yang terdiri dari tiga tingkatan dengan pemberian skor.

Skor tertinggi diberikan untuk jawaban yang paling mendukung dan skor

terendah diberikan untuk jawaban yang kurang mendukung. Penentuan

jenjang tiga (1,2,3) digunakan dengan mempertimbangkan bahwa kelompok

responden adalah masyarakat dengan tingkat pendidikan yang masih relatif

rendah, sehingga kurang mampu membedakan jawaban secara lebih tajam

(Pardosi, 1998).

Penilaian tanggapan responden terhadap penyaluran kredit akan dibagi

menjadi kategori yang menentukan baik atau buruknya kinerja. Berdasarkan

skor yang diperoleh dari tanggapan responden kemudian ditentukan rentang

skala atau selang untuk menentukan tercapainya target penyaluran kredit

mikro. Skala atau selang diperoleh dari selisih total skor tertinggi yang

mungkin dengan total skor minimal yang mungkin dibagi jumlah kategori

jawaban (Umar, 2005).

Selang yang didapat maka dapat ditentukan skor penilaian penyaluran

kredit mikro yaitu dengan membagi tiga diantara total minimal yang mungkin

sampai total maksimal yang mungkin didapat dan dibagi menjadi tiga selang

penilaian. Selang terendah menyatakan bahwa kinerja penyaluran kredit

Page 45: ANALISIS KINERJA PENYALURAN KREDIT MIKRO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27226/1/TIRTO... · analisis kinerja penyaluran kredit mikro sektor agribisnis dan dampaknya

32

buruk, sedangkan selang tertinggi menyatakan bahwa kinerja penyaluran

kredit baik.

Ada tiga kategori penilaian tanggapan responden terhadap penyaluran

kredit yaitu kinerja baik, kinerja cukup, dan kinerja buruk. Nilai skor adalah

antara 210 – 630 (angka berdasarkan pengalian skor terendah dan tertinggi

dengan jumlah parameter dan responden yang ada). Angka skor terendah 210

diperoleh dari hasil kali antara jumlah sampel responden sebesar 35 orang

dengan jumlah parameter yang ada yaitu enam. Sedangkan, angka 630

diperoleh dari hasil penjumlahan skor maksimum dari setiap parameter (skor

maksimum 3 dikali skor terendah). Selang untuk setiap tingkat penilaian

adalah 139 yang diperoleh dari hasil pengurangan skor tertinggi dan skor

terendah, lalu dibagi dengan banyaknya kategori penilaian. Kemudian hasil

tersebut akan dikurangi dengan nilai satu sebagai selisih dari masing-masing

kategori penilaian.

Setelah nilai selang ditentukan, maka selanjutnya dapat ditentukan selang

skala untuk setiap kategori penilaian penyaluran kredit. Hal ini dapat dilihat

pada Tabel 5.

Tabel 5. Skor Penilaian Kinerja Kategori Penilaian Total Skor

Kinerja Buruk Kinerja Cukup Kinerja Baik

210-349 350-489 490-630

Berdasarkan Tabel 5, bila total skor berada diantara 210-349, maka

penyaluran kredit mikro dinilai buruk yang mengindikasikan bahwa apa yang

menjadi harapan responden tidak sesuai dengan tujuan pihak bank, dalam hal

Page 46: ANALISIS KINERJA PENYALURAN KREDIT MIKRO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27226/1/TIRTO... · analisis kinerja penyaluran kredit mikro sektor agribisnis dan dampaknya

33

ini penyaluran kredit mikro. Nilai total skornya 350-489, penyaluran kredit

mikro sudah dinilai cukup berarti tujuan pihak bank dan responden menilai

masih ada harapan yang kurang tercapai, hal ini dapat dilihat dari skor

bernilai paling kecil dalam kategori ini. Sedangkan, total skor 490-620

menunjukkan penyaluran kredit mikro dinilai baik. Hal ini berarti harapan

responden sejalan dengan tujuan dari pihak bank agar penyaluran kredit

mikro sudah baik sehingga bermanfaat bagi responden.

2. Analisis Kuantitatif

Analisis penyaluran kredit pada Bank BJB Cabang Bogor terhadap

pendapatan usaha mikro dilakukan pengujian statistik sederhana. Analisis

penyaluran kredit menggunakan uji statistik yaitu uji t-berpasangan (t-paired

test) dengan langkah-langkah dalam uji statistik sebagai berikut (Sugiyono,

2009) :

1) Menentukan Hipotesis

Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap masalah yang

masih bersifat praduga karena masih harus dibuktikan kebenarannya.

Hipotesis dalam penelitian adalah penyaluran kredit mikro berpengaruh

terhadap pendapatan nasabah Bank BJB Cabang Bogor. Kriteria

pengaruh penyaluran kredit terhadap pendapatan nasabah Bank BJB

Cabang Bogor, yaitu perubahan pendapatan usaha responden nasabah

Bank BJB Cabang Bogor memiliki perbedaan nyata sebelum dan

sesudah menerima kredit. Hipotesis dinyatakan sebagai berikut :

Page 47: ANALISIS KINERJA PENYALURAN KREDIT MIKRO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27226/1/TIRTO... · analisis kinerja penyaluran kredit mikro sektor agribisnis dan dampaknya

34

Ho : rata-rata pendapatan usaha sebelum mendapatkan kredit = rata-

rata pendapatan usaha setelah mendapatkan kredit

H1 : rata-rata pendapatan usaha sebelum mendapatkan kredit ≠ rata-

rata pendpatan usaha sesudah mendapatkan kredit

2) Menentukan uji-t statistik untuk data berpasangan

Uji-t berpasangan (Paired t-test) digunakan untuk membandingkan

selisih dua mean dari dua sampel yang berpasangan dengan asumsi data

berdistribusi normal. Penelitian ini mengukur mean besar pendapatan

dan selisih pendapatan antara kondisi sebelum menerima kredit dengan

setelah menerima kredit.

3) Kriteria Uji berguna untuk memeriksa pernyataan hipotesis serta

memberikan kebenaran yang sesungguhnya dari pernyataan hipotesis

tersebut. Kriteria uji meliputi :

Ho ditolak apabila t-hitung > t-tabel, db = n-1 atau p-value < α

Ho diterima apabila t-hitung < t-tabel, db = n-1 atau p-value > α

Analisis data dilakukan dengan bantuan software komputer yang

sesuai dengan kebutuhan dalam melakukan analisis data, sehingga dapat

diperoleh hasil analisis yang akurat dan memudahkan dalam interpretasi

secara deskriptif. Penggunaan α = 0,05 karena tingkat kepercayaan pada

peneliti pada penelitian ini cukup besar dan jumlah responden yang

diambil tidak banyak.

Page 48: ANALISIS KINERJA PENYALURAN KREDIT MIKRO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27226/1/TIRTO... · analisis kinerja penyaluran kredit mikro sektor agribisnis dan dampaknya

35

BAB IV

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

A. Sejarah Bank BJB

PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten, Tbk. yang dikenal

dengan nama bank bjb, adalah bank umum yang sahamnya dimiliki oleh

Pemerintah Jawa Barat, Pemerintah Provinsi Banten, pemerintah kota/kabupaten

se-Jawa Barat dan Banten, dan publik.

Awal berdirinya bank bjb bermula dari NV DENIS (De Erste Nederlansche

Indische Shareholding), yang berkedudukan di Bandung dan bergerak di bidang

hipotek. Perusahaan ini merupakan salah satu perusahaan milik Belanda yang

dinasionalisasi berdasarkan Peraturan Pemerintah (PP) Republik Indonesia (RI)

Nomor 33 Tahun 1960 tentang Penentuan Perusahaan di Indonesia Milik

Belanda yang dinasionalisasi.

Tindak lanjut dari Peraturan Pemerintah tersebut, Pemerintah Provinsi Jawa

Barat mendirikan “PT Bank Karja Pembangunan Daerah Jawa Barat” dengan

modal dasar dari kas daerah sebesar Rp. 2.500.000, berdasarkan Akta Pendirian

No.125 tanggal 19 November 1960 juncto, Akta Perubahan No.125 tanggal

tanggal 21 maret 1961 dan Akta Perubahan No. 84 tanggal 13 Mei 1961,

keduanya dibuat di hadapan Noezar, Notaris di Bandung, serta dikukuhkan

dengan Surat Keputusan (SK) Gubernur Provinsi Jawa Barat Nomor

7/GKDH/BPD/61 tertanggal 20 Mei 1961 tentang Pembentukan Perusahaan

Daerah PT Bank Karja Pembangunan Daerah Djawa Barat.

Page 49: ANALISIS KINERJA PENYALURAN KREDIT MIKRO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27226/1/TIRTO... · analisis kinerja penyaluran kredit mikro sektor agribisnis dan dampaknya

36

Dalam rangka penyesuaian dengan ketentuan Undang-Undang Republik

Indonesia No.13 Tahun 1962 tentang Ketentuan-Ketentuan Pokok Bank

Pembangunan Daerah, bentuk hukum Perseroan diubah dari Perseroan Terbatas

Bank Karja Pembangunan Daerah Djawa Barat menjadi Bank Pembangunan

Daerah Jawa Barat berdasarkan Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat

No.11/PD-DPRD/1972 tanggal 27 Juni 1972 tentang Penyempurnaan Kedudukan

Hukum Bank Karja Pembangunan Daerah Djawa-Barat. Nama PD Bank Karja

Pembangunan Daerah Jawa Barat selanjutnya diubah menjadi BPD Jabar sesuai

Perda Provinsi Jawa Barat Nomor 1/DP-040/PD/1978 Tanggal 27 Juni 1978.

Pada tahun 1992 sesuai dengan Surat Keputusan Bank Indonesia

No.25/84/KEP/DIR tanggal 2 November 1992 status BPD Jabar meningkat

menjadi bank umum devisa. Berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 11 Tahun

1995, BPD Jabar memiliki sebutan Bank Jabar dengan logo baru.

Berdasarkan Peraturan Daerah Provinsi Daerah Tingkat I Jawa Barat No.22

Tahun 1998 tanggal 14 Desember 1998 tentang Perubahan Bentuk Hukum Bank

Pembangunan Daerah Jawa Barat dari Perusahaan Daerah menjadi Perseroan

Terbatas (PT). Bentuk hukum Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat berubah

yang semula Perusahaan Daerah menjadi Perseroan Terbatas. Perda tersebut

dituangkan lebih lanjut pada Akta Pendirian Nomor 4 Tanggal 8 April 1999

juncto dan Akta Perbaikan Nomor 8 Tanggal 15 April 1999, keduanya dibuat di

hadapan Popy Kuntari Sutresna, S.H., Notaris di Bandung yang telah

memperoleh pengesahan Menteri Kehakiman RI berdasarkan Surat Keputusan

No.C2-7103.HT.01.01.TH.99 tanggal 16 April 1999, didaftarkan dalam Daftar

Page 50: ANALISIS KINERJA PENYALURAN KREDIT MIKRO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27226/1/TIRTO... · analisis kinerja penyaluran kredit mikro sektor agribisnis dan dampaknya

37

Perusahaan di Kantor Pendaftaran Perusahaan Kabupaten/Kota Madya Bandung

di bawah No.871/BH.10.11/IV/99 tanggal 24 April 1999, serta telah diumumkan

dalam Berita Negara Republik Indonesia No.39 tanggal 14 Mei 1999, Tambahan

No.2811, bentuk hukum Bank Jabar diubah dari Perusahaan Daerah (PD)

menjadi Perseroan Terbatas (PT).

Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) tanggal 16 April 2001

menyetujui peningkatan modal dasar Bank Jabar menjadi Rp 1 triliun.

Selanjutnya, berdasarkan hasil keputusan RUPS yang diselenggarakan pada

tanggal 14 April 2004 berdasarkan Akta Nomor 10 Tanggal 14 April 2004,

modal dasar Bank Jabar dinaikkan dari Rp 1 triliun menjadi Rp 2 triliun. Melihat

perkembangan prospek usaha yang terus membaik, hasil RUPS tanggal 5 April

2006 menetapkan kenaikan modal dasar Bank Jabar dari Rp 2 triliun menjadi Rp

4 triliun.

Pada bulan November 2007, sebagai tindak lanjut SK Gubernur BI Nomor

9/63/kep.gbi/2007 tentang Perubahan Izin Usaha Atas Nama PT Bank

Pembangunan Daerah Jawa Barat Menjadi Izin Usaha Atas Nama PT Bank

Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten, dilaksanakan penggantian call

name dari “Bank Jabar” menjadi “Bank Jabar Banten”.

Seiring dengan perkembangan jaringan kantor yang lebih luas maka

berdasarkan Hasil Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa PT Bank

Pembangunan Jawa Barat dan Banten Nomor 26 tanggal 21 April 2010 dan

sesuai Surat Bank Indonesia No. 12/78/APBU/Bd tanggal 30 Juni 2010 perihal

Rencana Perubahan Logo, serta Surat Keputusan Nomor 1337/SK/DI(R-

Page 51: ANALISIS KINERJA PENYALURAN KREDIT MIKRO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27226/1/TIRTO... · analisis kinerja penyaluran kredit mikro sektor agribisnis dan dampaknya

38

PPN/2010 tanggal 5 Juli 2010, maka pada tanggal 8 Agustus 2010 nama “Bank

Jabar Banten” resmi berubah menjadi “bank bjb”.

B. Struktur Organisasi Bank BJB Cabang Bogor

Organisasi merupakan alat manajemen untuk mencapai tujuan yang telah

ditetapkan sebagai alat bantu manajemen. Tentunya struktur organisasi harus

sesuai dengan ruang lingkup kegiatannya. Struktur organisasi harus dibuat secara

sederhana dan efektif agar dapat bekerja secara efisien.

Struktur organisasi Bank BJB Cabang Bogor sama seperti struktur organisasi

lain yaitu menggunakan garis yang menerangkan kedudukan paling tinggi hingga

paling rendah jabatannya dan struktur organisai pada Bank BJB juga merupakan

suatu kesatuan yang saling berkaitan dan saling berinteraksi. Struktur Organisasi

Bank BJB Cabang Bogor dapat dilihat pada Gambar 2.

C. Produk Bank BJB Cabang Bogor

Produk dan layanan yang ditawarkan oleh Bank BJB Cabang Bogor saat ini

terdiri dari consumer banking, micro & small business, commercial banking,

treasury, dan international banking.

Cabang

Manager Komersial

Manager Konsumer

Manager Operasional

Cabang Pembantu

Kontrol Internal Cabang Supervisi Kredit

Gambar 2. Struktur Organisai Bank BJB Cabang Bogor

Divisi Audit Internal

Page 52: ANALISIS KINERJA PENYALURAN KREDIT MIKRO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27226/1/TIRTO... · analisis kinerja penyaluran kredit mikro sektor agribisnis dan dampaknya

39

1. Consumer Banking

Consumer banking meliputi Bancassurance, bjb Deposito, bjb Deposito

Suka-suka, bjb Giro Perorangan, bjb Kredit Guna Bhakti, bjb KPR, Reksa

Dana, Simpeda, Tabunganku, bjb Tandamata, bjb Tandamata Berjangka, bjb

Tandamata Bisnis, bjb Tandamata Gold, dan bjb Tandamata Purnabakti.

2. Micro & Small Business

Micro & Small Business meliputi bjb Kredit BPR, bjb Kredit Kopkar, bjb

KKPE, bjb Kredit Mikro Utama, bjb Kridamas, bjb KUR, bjb SSRG, Kredit

Cinta Rakyat Jawa Barat.

3. Commercial Banking

Commercial Banking meliputi bjb Deposito Korporasi, bjb Garansi Bank,

bjb Giro Korporasi, bjb Kredit Investasi Umum, bjb Kredit Modal Kerja, bjb

Kredit Sindikasi, Pemberian Kredit Kepada Perusahaan Pembiayaan, dan bjb

Pinjaman Daerah.

4. Treasury

Treasury meliputi Capital Market Product, bjb Money Changer, Dana

Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK), Dealing Room, Foreign Exchange

Trading, Hedging Instrument, Money Market Account, ORI 010.

5. International Banking

International Banking meliputi bjb Deposito Valas, bjb Giro Valas, bjb

Remittance, SKBDN, bjb Tandamata Dollar, dan Trade Finance & Servicer.

Page 53: ANALISIS KINERJA PENYALURAN KREDIT MIKRO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27226/1/TIRTO... · analisis kinerja penyaluran kredit mikro sektor agribisnis dan dampaknya

40

6. Layanan

Layanan meliputi bjb Precious, bjb Call 14049, Inkaso, bjb Kas Mobil

Keliling, Kiriman Uang, Layanan Western Union bank bjb, Safe Deposit Box,

Weekend Banking, Hospital Guarantee, Modul Penerimaan Negara, Jasa

Kustodian bank bjb, dan e-banking.

D. Sistem Penyaluran Kredit Mikro Bank BJB Cabang Bogor

Bank BJB Bogor menyediakan empat jenis kredit usaha mikro bagi

nasabahnya yaitu Kredit Mikro Utama, Kredit Cinta Rakyat Jawa Barat, Kredit

Usaha Rakyat, dan Kredit Ketahanan Pangan dan Energi. Keempat jenis kredit

ini memiliki perbedaan karakteristik diantaranya frekuensi penggunaan kredit,

besar agunan, suku bunga, dan jumlah plafon. Bank BJB Cabang Bogor dalam

menyalurkan kredit usaha mikro tidak terlepas dari syarat-syarat maupun

prosedur yang harus dipenuhi oleh debitur. Kredit usaha mikro tidak langsung

diberikan oleh pihak Bank BJB Cabang Bogor sebelum mengenal karakteristik

calon debitur dengan baik.

Prosedur penyaluran kredit usaha mikro melewati beberapa tahap. Tahap awal

dimulai dari sosialisasi mengenai adanya kredit yang disalurkan kepada

masyarakat dengan memberikan brosur dan tabel angsuran. Selanjutnya,

pengajuan atau pemberian kredit diawali dengan mengisi formulir yang tersedia

di Bank BJB Cabang Bogor. Pihak bank akan menilai atas pengajuan kredit yang

dilakukan pelaku usaha. Kepala Cabang Pembantu meneliti data kredit yang telah

dikumpulkan dan mengambil keputusan. Jumlah plafon yang dapat diberikan

Bank BJB Cabang Bogor, diantaranya plafon Kredit Mikro Utama sebesar Rp

Page 54: ANALISIS KINERJA PENYALURAN KREDIT MIKRO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27226/1/TIRTO... · analisis kinerja penyaluran kredit mikro sektor agribisnis dan dampaknya

41

500.000.000, plafon Kredit Cinta Rakyat Jawa Barat sebesar Rp 20.000.000,

plafon KUR sebesar Rp 20.000.000, dan plafon KKPE sebesar Rp 50.000.000

untuk individu dan Rp 500.000.000 untuk kelompok tani/koperasi. Semua

prosedur penyaluran kredit tidak lepas dari prinsip 6C (Character, Capital,

Capacity, Collateral, Constraint, dan Condition of Economy). Proses pencairan

kredit di Bank BJB Cabang Bogor memerlukan waktu kurang lebih satu minggu

dari pengajuan kredit. Sistem penyaluran kredit usaha mikro yang dilakukan oleh

Bank BJB Cabang Bogor (Gambar 3).

Gambar 3. Sistem Penyaluran Kredit Mikro Nasabah Bank BJB Cabang Bogor

1. Persyaratan Awal

Prosedur awal dalm pengajuan kredit harus dilakukan di kantor Bank BJB

Cabang Bogor pada jam kerja dan petugas yang melayani Customer Service.

Calon nasabah harus membawa kelengkapan identitas dari untuk permohonan

pinjaman atau kredit, yaitu :

a. Form Permohonan Kredit

b. Fotokopi KTP Pemohon (suami/istri), Kartu Keluarga dan Surat Nikah

c. Pas foto pemohon ukuran 3 x 4 sebanyak 1 lembar

Persyaratan Awal Pendaftaran Pemeriksaan Usaha

Pencairan Kredit Pembinaan dan Pengawasan Pelunasan Kredit

Page 55: ANALISIS KINERJA PENYALURAN KREDIT MIKRO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27226/1/TIRTO... · analisis kinerja penyaluran kredit mikro sektor agribisnis dan dampaknya

42

d. Fotokopi Rekening Koran/Tabungan/Giro/Deposito

e. Fotokopi Rekening Listrik, Telepon, PDAM

f. Surat Keterangan Usaha

g. Fotokopi Bukti Kepemilikan Jaminan (KUR dan KKPE tidak diwajibkan

menggunakan agunan akan tetapi tidak menutup kemungkinan pihak

bank meminta jaminan atau agunan ringan)

h. Fotokopi PBB Tahun Terakhir

Calon nasabah dapat memilih jumlah serta jangka waktu pengembalian

kredit usaha mikro sesuai dengan kemampuannya berdasarkan ketentuan

kredit yang berlaku. Jangka waktu angsuran yang dapat dipilih calon debitur

antara 3-5 tahun. Customer service akan menjelaskan beberapa produk kredit

yang ada di Bank BJB Cabang Bogor dan memberikan pilihan sesuai dengan

kemampuan usahanya.

2. Pendaftaran

Customer Service akan memeriksa kelengkapan berkas. Setelah seluruh

kelengkapan berkas dipenuhi, maka dilakukan proses pendaftaran. Customer

service juga menanyakan kepada nasabah apakah pernah atau tidak

melakukan pinjaman ditempat lain dan memastikan kegiatan yang pernah

dilakukan calon peminjam di tempat lain tidak mengalami keterlambatan

dalam membayar. Dalam hal ini, pihak bank bjb Cabang Bogor bekerjasama

dengan Bank Indonesia melalui BI-Checking.

Seluruh berkas diberikan kepada Kepala Cabang Pembantu untuk diproses

lebih lanjut. Kepala Cabang Pembantu akan memeriksa kelengkapan

Page 56: ANALISIS KINERJA PENYALURAN KREDIT MIKRO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27226/1/TIRTO... · analisis kinerja penyaluran kredit mikro sektor agribisnis dan dampaknya

43

persyaratan yang diperlukan dan berkas pengajuan pinjaman dari customer

service.

3. Pemeriksaan Terhadap Usaha Nasabah

Pemeriksaan terhadap aspek-aspek usaha calon nasabah sangat dibutuhkan

untuk mengurangi risiko terjadinya tunggakan. Pemeriksaan dilakukan staff

bank dengan cara datang langsung ke lokasi usaha maupun ke rumah calon

nasabah. Tujuan dari pemeriksaan ini adalah untuk melakukan penilaian usaha

dan mengetahui aktivitas nasabah setiap harinya. Selain itu, staff bank

penilaian dapat melalui wawancara langsung dengan tetangga atau relasi.

Pemeriksaan tersebut menggunakan prinsip 6C. Oleh karena itu, staff bank

harus dapat mengamati dan memeriksa secara tepat guna mendapatkan data

yang akurat sehingga tidak terjadi kesalahan dalam menganalisis usaha calon

nasabah. Adapun kriteria yang dilakukan dalam penilaian tersebut adalah :

a. Menilai usaha yang dijalankan sesuai dengan surat keterangan usaha yang

sudah dilengkapi

b. Memastikan alamat nasabah sesuai dengan alamat pada KTP

c. Meninjau usaha yang dijalankan calon nasabah memiliki prospek yang

baik

d. Memastikan kebenaran agunan yang dijaminkan di bank

Pemeriksaan terhadap usaha calon nasabah dapat dilihat dari aspek

pemasaran, aspek keuangan, aspek manajemen, dan aspek sosial ekonomi.

Aspek pemasaran dianalisis prospek usaha dan laba untuk menjamin bahwa

usaha tersebut akan terus berkembang. Aspek ini meliputi keadaan pasar, baik

Page 57: ANALISIS KINERJA PENYALURAN KREDIT MIKRO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27226/1/TIRTO... · analisis kinerja penyaluran kredit mikro sektor agribisnis dan dampaknya

44

permintaan maupun penawaran terhadap usaha yang akan dijalankan calon

nasabah.

Penilaian terhadap aspek keuangan dilakukan dengan cara melihat data

keuangan calon nasabah dari kegiatan usaha yang sudah dijalankan atau

apabila usaha baru dapat dilihat dari bussines plan calon nasabah. Data

tersebut menunjukkan perkiraan sejauh mana keuntungan dari usaha yang

dijalankan dimasa akan datang. Selain itu, untuk mengetahui seberapa besar

keadaan usaha dan menjadi pertimbangan jumlah pinjaman yang dikeluarkan

bank.

Aspek manajemen dapat mencerminkan hubungan antara kemampuan,

pengalaman, kejujuran, cara mengelola usaha, serta hubungan antara pemilik

dengan karyawannya. Aspek sosial ekonomi dapat dilihat dari peran usaha

calon nasabah tersebut terhadap lingkungan masyarakat disekitarnya.

Misalkan adalah kasus flu burung, dimana secara tidak langsung berpengaruh

terhadap usaha peternakan ayam maupun unggas lainnya, dimana masyarakat

sekitar cenderung tidak menerima apabila di sekitar lingkungannya berdiri

usaha peternakan tersebut.

4. Pencairan Kredit

Pencairan kredit akan dilakukan pihak bank setelah nasabah memenuhi

berbagai persyaratan yang ditentukan dalam perjanjian kredit dan

ditandatangani oleh kedua belah pihak yang disahkan notaries. Pencairan

tersebut dapat dilakukan dengan berbagai cara yaitu langsung dikirim ke

Page 58: ANALISIS KINERJA PENYALURAN KREDIT MIKRO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27226/1/TIRTO... · analisis kinerja penyaluran kredit mikro sektor agribisnis dan dampaknya

45

rekening nasabah ataupun ke rekening perusahaan yang menjadi rekan

nasabah.

5. Pembinaan dan Pengawasan Nasabah

Kelancaran dalam pembayaran pinjaman merupakan hal yang sangat

diinginkan oleh bank terhadap seluruh nasabah yang melakukan pinjaman

kredit usaha mikro. Pembinaan dan pengawasan terhadap nasabah diharapkan

dapat mengurangi risiko terjadinya tunggakan dalam pembayaran agunan.

Formulir pembinaan akan dibawa pada waktu melakukan pembinaan dan

pengawasan sehingga nantinya dapat diketahui apabila nasabah memiliki

masalah dalam usahanya.

Pembinaan dan pengawasan yang dilakukan pihak bank meliputi beberapa

aspek, yaitu :

a. Administrasi kredit yang memadai

b. Kewajiban debitur menyampaikan laporan-laporan usaha yang

dibutuhkan.

c. Kewajiban bagi pihak bank (account officer) untuk melakukan kunjungan

sewaktu-waktu ke perusahaan yang diberikan kredit

d. Konsultasi yang terstruktur antara pihak bank dengan debitur

e. Adanya sistem peringatan

6. Pelunasan Kredit

Tahap pelunasan ini diharapkan nasabah dapat memenuhi kewajibannya

terhadap bank sesuai dengan kesepakatan yang terdapat dalam perjanjian

kredit. Nasabah membayar angsuran pokok pinjaman beserta bunga sesuai

Page 59: ANALISIS KINERJA PENYALURAN KREDIT MIKRO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27226/1/TIRTO... · analisis kinerja penyaluran kredit mikro sektor agribisnis dan dampaknya

46

dengan jadwal yang telah disepakati sampai lunas. Namun, tidak semua

debitur membayar kewajiban tepat pada waktunya. Oleh karena itu, pihak

Bank BJB perlu melakukan penilaian perkembangan usaha debitur,

penggunaan kredit maupun perlindungan kepentingan bank yang dilakukan

secara administratif di lapangan.

Page 60: ANALISIS KINERJA PENYALURAN KREDIT MIKRO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27226/1/TIRTO... · analisis kinerja penyaluran kredit mikro sektor agribisnis dan dampaknya

47

BAB V

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Karakteristik Responden

1. Usia

Usia seseorang identik dengan tingkat kedewasaannya. Umumnya,

semakin tinggi usia seseorang maka semakin dewasa pula sikap dan

perilakunya. Tingkatan usia mempengaruhi kematangan berpikir dan

kebijakan dalam mengambil keputusan atau bertindak. Sejalan dengan

peningkatan usia juga meningkatkan pengalaman mengelola usaha sehingga

keberhasilan usaha lebih terjamin.

Tabel 6. Sebaran Responden Berdasarkan Karakteristik Usia Selang Usia

(Tahun) Jumlah (Orang)

Persentase (%)

25-35 6 17,14 36-46 18 51,43 47-57 9 25,71 58-68 2 5,71 Total 35 100

Berdasarkan Tabel 6. dapat diketahui bahwa sebagian besar responden

berada pada kisaran usia 36 tahun hingga 46 tahun yakni sebesar 51,43%. Hal

ini menunjukkan responden memiliki usia yang termasuk dalam golongan

usia produktif, diharapkan mampu mengembangkan usahanya dengan baik

dan memiliki tingkat kematangan berfikir dalam menjalankan usahanya.

2. Tingkat Pendidikan

Tingkat pendidikan seseorang mempengaruhi pengetahuan yang diketahui

orang tersebut. Pengetahuan dalam mengerti dan memahami tentang cara

Page 61: ANALISIS KINERJA PENYALURAN KREDIT MIKRO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27226/1/TIRTO... · analisis kinerja penyaluran kredit mikro sektor agribisnis dan dampaknya

48

pengajuan dan penerimaan pinjaman. Semakin tinggi pendidikan seseorang

biasanya lebih berdisplin dan bertanggung jawab dalam menjalankan

kewajibannya. Dalam hal ini, berdisplin dan bertanggung jawab dalam

memenuhi kewajiban membayar angsuran kredit.

Tabel 7. Sebaran Responden Berdasarkan Karakteristik Tingkat Pendidikan Tingkat Pendidikan Jumlah

(Orang) Persentase

(%) SD 12 34,29

SMP 11 31,43 SMA 8 22,86

Diploma-Sarjana 4 11,43 Total 35 100

Gambaran umum mengenai tingkat pendidikan terakhir responden dapat

dilihat pada Tabel 7. Dapat dilihat bahwa tidak ada responden yang tidak

bersekolah dan terlihat adanya pemerataan pendidikan responden. Sebesar

34,29% tingkat pendidikannya Sekolah Dasar (SD), ini merupakan persentase

tertinggi, sedangkan terendah tingkat pendidikanya sebesar 11,43%. Hal ini

menunjukkan bahwa kredit mikro di bank bjb Cabang Bogor perlu

menyikapinya dengan terus menyesuaikan kebijakan pelayanan yang sesuai

dengan segmen responden di atas.

3. Pendapatan Bersih

Pendapatan usaha merupakan suatu sumber pemenuhan kebutuhan hidup

bagi pelaku usaha. Semakin tinggi pendapatan pelaku usaha maka semakin

tinggi pula kemampuannya dalam membiayai kebutuhan hidup sehari-hari

dan membayar kewajiban kepada bank atas pinjamannya. Pendapatan usaha

dapat mencerminkan kemampuan dalam memenuhi kewajiban pengembalian

Page 62: ANALISIS KINERJA PENYALURAN KREDIT MIKRO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27226/1/TIRTO... · analisis kinerja penyaluran kredit mikro sektor agribisnis dan dampaknya

49

kredit dengan baik/lancar karena pendapatan tersebut sebagai sumber dalam

membayar angsuran kredit.

Tabel 8. Sebaran Responden Berdasarkan Karakteristik Pendapatan Bersih Pendapatan Bersih Per Bulan

(Rupiah) Jumlah (Orang)

Persentase (%)

1.000.000-3.000.000 21 60,00 3.000.001-4.000.000 9 25,71 4.000.001-6.000.000 5 14,29

Total 35 100 Jumlah responden kredit mikro Bank BJB Cabang Bogor menurut

pendapatan bersih per bulan dapat dilihat pada Tabel 8, diketahui persentase

tertinggi sebesar 60% memiliki pendapatan bersih kurang dari tiga juta

rupiah. Persentase terendah diperoleh pendapatan di atas empat juta rupiah

per bulan yaitu 14,29%.

4. Lama Usaha

Lama usaha dapat menunjukkan keandalan seseorang dalam menjalankan

usahanya. Semakin lama pengalaman seseorang dalam berusaha

mencerminkan kemapanan dalam usaha yang digelutinya sehingga peluang

keberhasilan usahanya lebih terjamin.

Tabel 9. Sebaran Responden Berdasarkan Karakteristik Lama Usaha Lama Usaha

(Tahun) Jumlah (Orang)

Persentase (%)

≤ 1 3 8,57 1-3 7 20,00 4-6 10 28,57 ≥ 7 15 42,86

Total 35 100 Berdasarkan Tabel 9. dapat dilihat bahwa sebesar 42,86% (15 orang) dari

total seluruh responden telah menjalankan usahanya selama sama dengan

Page 63: ANALISIS KINERJA PENYALURAN KREDIT MIKRO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27226/1/TIRTO... · analisis kinerja penyaluran kredit mikro sektor agribisnis dan dampaknya

50

lebih besar dari tujuh tahun. Kemudian sebesar 28,57% (10 orang) dengan

lama usaha 4 hingga 6 tahun dan lama usaha kurang dari tiga tahun yaitu

28,57% (10 orang). Gambaran umum lama usaha sektor agribisnis yang telah

dijalankan menunjukkan bahwa sebagian besar nasabah Bank BJB Cabang

Bogor kredit mikro memiliki pengalaman yang cukup.

5. Frekuensi Peminjaman Kredit

Karakter responden dapat dilihat dari frekuensi pinjaman kreditnya,

dimana frekuensi pinjaman dapat diketahui bahwa seberapa besar loyalitas

nasabah Bank BJB dan meningkatkan kepercayaan Bank BJB. Frekuensi

pinjaman kredit mengindikasikan bahwa semakin sering meminjam maka

nasabah akan lebih memahami pola kredit yang diambil, prosedur kredit baik

pengajuan kredit, perealisasian hingga pengembalian kredit serta memahami

menggunakan kredit untuk memajukan usahanya.

Tabel 10. Sebaran Responden Berdasarkan Frekuensi Pinjaman Kredit Frekuensi

(kali) Jumlah (orang)

Persentase (%)

1 5 14,29 2 9 25,71 3 11 31,43 4 8 22,88

≥ 5 2 5,71 Total 35 100

Ditinjau dari sebaran responden berdasarkan frekuensi pinjaman kredit

dapat dilihat pada Tabel 10, diketahui bahwa sebagian besar responden

berada pada tiga kali frekuensi pinjaman kredit. Hal ini menunjukkan bahwa

sebagian besar responden memiliki tingkat kepercayaan yang cukup untuk

Page 64: ANALISIS KINERJA PENYALURAN KREDIT MIKRO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27226/1/TIRTO... · analisis kinerja penyaluran kredit mikro sektor agribisnis dan dampaknya

51

melakukan pinjaman kredit di Bank BJB Cabang Bogor. Selain itu, pihak

bank pun tidak perlu melakukan survey kembali ketika responden ingin

melakukan pinjaman.

B. Kinerja Penyaluran Kredit Mikro Menurut Penilaian Bank

1. Target dan Realisasi Kredit

Bank BJB Cabang Bogor telah merealisasikan kredit mikro selama tahun

2014 per Juni lebih dari 50% atau sebagian dari total kredit mikro yang

diberikan. Jumlah kredit mikro yang disalurkan Bank BJB Cabang Bogor

dari tahun 2012 – Juni 2014 adalah sebesar Rp 144.756.762.000.

Tabel 11. Target dan Realisasi Kredit Mikro Bank BJB Cabang Bogor

Posisi Target (Rp ribu)

Realisasi (Rp ribu) Persentase (%)

Desember tahun 2012 53.620.659 41.116.213 76,68 Desember tahun 2013 53.620.659 54.597.028 101,82 Juni tahun 2014 82.732.044 49.043.521 59,28

Data pada Tabel 11. menunjukkan bahwa Bank BJB Cabang Bogor dalam

hal pencapaian target dan realisasi kredit mikro mengalami fluktuatif. Pada

tahun 2012, Bank BJB Cabang Bogor hanya memenuhi target pencapaian

sebesar 76,68%, walaupun sudah terhitung baik namun belum mencapai

target yang ditetapkan Bank BJB Cabang Bogor. Target pada tahun 2013

adalah sebesar Rp 53.620.659.000. Ini terbukti pada tahun 2013, realisasi

kredit mengalami kenaikan sehingga target tercapai bahkan melampaui

sebesar 101,82%. Berdasarkan pencapaian pada tahun 2013, maka Bank BJB

Cabang Bogor meningkatkan target kredit mikro sebesar Rp 82.732.044.000.

Berbagai penjelasan di atas menyimpulkan bahwa dari sudut pandang

Page 65: ANALISIS KINERJA PENYALURAN KREDIT MIKRO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27226/1/TIRTO... · analisis kinerja penyaluran kredit mikro sektor agribisnis dan dampaknya

52

realisasi dana kredit menunjukkan kinerja sudah efektif karena penyaluran

kredit mikro selalu meningkat selama tiga tahun terakhir.

2. Non Performing Loan (NPL)

Non Performing Loan (NPL) adalah salah satu indikator kunci untuk

menilai kinerja fungsi bank, karena NPL yang tinggi adalah indikator

gagalnya bank dalam mengelola bisnis antara lain timbul masalah likuiditas

(ketidakmampuan membayar pihak ketiga), rentabilitas (utang tidak bisa

ditagih), solvabilitas (modal berkurang). Sedangkan laba merosot adalah

salah satu imbasnya karena praktis bank kehilangan sumber pendapatan di

samping harus menyisihkan pencadangan sesuai kolektibilitas kredit.

Selektifitas dan kehati-hatian yang dilakukan manajemen dalam memberikan

kredit dapat mengurangi risiko kredit macet. Oleh karena itu, diperlukan

manajemen yang baik agar memiliki kinerja NPL yang baik.

Dalam menyalurakn kredit, bank mempunyai harapan agar kredit tersebut

mempunyai risiko minimal dalam arti dapat dikembalikan sepenuhnya tepat

waktu dan tidak menjadi kredit bermasalah. Namun pada kenyataannya, bila

bank gagal dalam mengelola risiko tersebut hubungannya dengan perkreditan

bank akan timbul kredit bermasalah.

Menurut Surat Edaran Bank Indonesia No.6/23/DPNP 2004, Rumus Non

Performing Loan (NPL) adalah :

푁푃퐿 =퐾푟푒푑푖푡푦푎푛푔푏푒푟푚푎푠푎푙푎ℎ(푘푢푟푎푛푔푙푎푛푐푎푟, 푑푖푟푎푔푢푘푎푛,푚푎푐푒푡)

푇표푡푎푙푘푟푒푑푖푡푦푎푛푔푑푖푘푒푙푢푎푟푘푎푛

Page 66: ANALISIS KINERJA PENYALURAN KREDIT MIKRO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27226/1/TIRTO... · analisis kinerja penyaluran kredit mikro sektor agribisnis dan dampaknya

53

Adapun besaran yang diperbolehkan oleh Bank Indonesia mengenai rasio

Non Performing Loan adalah maksimal 5%. Jika melebihi 5%, maka akan

mempengaruhi tingkat kesehatan bank yang bersangkutan.

Tabel 12. Perkembangan NPL Kredit Mikro Bank BJB Cabang Bogor Jenis Data

Tahun 2011 (%)

Tahun 2012 (%)

Tahun 2013 (%)

Juni tahun 2014

(%)

Laju Perubahan Per Tahun

(%) NPL 1,77 6,88 15,71 18,43 -38,93

Berdasarkan Tabel 12, memperlihatkan bahwa dari tahun ke tahun selama

empat tahun terakhir, NPL kredit mikro Bank BJB Cabang Bogor mengalami

kenaikan persentase yang cukup besar. Pada tahun 2011, NPL kredit mikro

sebesar 1,77%, sedangkan per Juni tahun 2014 sebesar 18,43%. Selain itu,

laju perubahan NPL per tahun sebesar -38,93%. Menurut besaran NPL yang

ditetapkan Bank Indonesia, hal ini melebihi 5% akan menjadi kendala bagi

kesehatan keuangan bank. Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi

peningkatan NPL adalah sebagai berikut :

a. Pengaruh Capital Adequancy Ratio (CAR) terhadap NPL

Capital Adequacy Ratio (CAR) merupakan rasio permodalan yang

menunjukkan kemampuan bank dalam menyediakan dana untuk

keperluan pengembangan usaha dan menampung risiko kerugian dana

yang diakibatkan oleh kegiatan operasi bank (Ali, 2004:264). Secara

singkat bisa dikatakan besarnya nilai CAR akan menungkatkan

kepercayaan diri perbankan dalam menyalurkan kredit. Dengan CAR

Page 67: ANALISIS KINERJA PENYALURAN KREDIT MIKRO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27226/1/TIRTO... · analisis kinerja penyaluran kredit mikro sektor agribisnis dan dampaknya

54

diatas 20%, perbankan bisa memacu pertumbuhan kredit hingga 20%-

25% setahun (Soedarto 2004:119).

Kiat yang banyak ditempuh oleh bank umum memperkuat CAR

dalam rangka menggenjot ekspansi kredit pada tahun berikutnya adalah

dengan penerbitan obligasi subordinasi (subdebt) dan right issue.

Semakin tinggi CAR, maka semakin besar pula sumber daya finansial

yang dapat digunakan untuk keperluan pengembangan usaha dan

mengantisipasi potensi kerugian yang diakibatkan oleh penyaluran

kredit seperti kredit yang bermasalah (macet). Menurut Surat Edaran

Bank Indonesia No. 6/23/DPNP tanggal 31 Mei 2004 CAR dirumuskan

sebagai berikut :

퐶퐴푅 =푀푂퐷퐴퐿

퐴푇푀푅(퐴퐾푇퐼푉퐴푇퐸푅푇퐼푀퐵퐴푁퐺푀퐸푁푈푅푈푇푅퐸푆퐼퐾푂)

b. Pengaruh Loan To Deposit Ratio (LDR) terhadap NPL

LDR merupakan rasio yang menggambarkan perbandingan antara

kredit yang dikeluarkan oleh sebuah bank dengan total dana pihak

ketiga yang dihimpun oleh sebuah bank. Adapun dana pihak ketiga yang

terdiri dari giro, tabungan, dan simpanan deposito. Banyaknya dana

pihak ketiga yang dihimpun oleh sebuah bank, berbanding lurus dengan

besarnya kredit yang dikeluarkan, artinya semakin banyak dan pihak

ketiga maka semakin banyak pula kredit yang dikeluarkan. Dengan

demikian, secara penuh LDR akan meningkat dan risiko terjadinya NPL

pada bank tersebut semakin tinggi. Jadi, semakin tinggi LDR, maka

Page 68: ANALISIS KINERJA PENYALURAN KREDIT MIKRO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27226/1/TIRTO... · analisis kinerja penyaluran kredit mikro sektor agribisnis dan dampaknya

55

semakin tinggi NPL. Secara matematis BOPO dapat dirumuskan sebagai

berikut :

퐿퐷푅 =푇푂푇퐴퐿퐾푅퐸퐷퐼푇

퐷푃퐾

c. Pengaruh Kualitas Aktiva Produktif (NIM) terhadap NPL

NIM merupakan selisih antara suku bunga pendanaan (funding)

dengan suku bunga pinjaman diberikan (lending) atau dalam bentuk

absolute, yang merupakan selisih antara total biaya bunga pendanaan

dengan total biaya bunga pinjaman. Rasio ini digunakan untuk

mengukur kemampuan manajemen bank dalam mengelola aktiva

produktifnya untuk menghasilkan pendapatan bunga bersih.

Semakin tinggi NIM menunjukkan semakin efektif bank dalam

penempatan aktiva produktif dalam bentuk kredit, sebaliknya ketika

NIM menunjukkan persentase yang minim, maka akan terjadi

kecenderungan munculnya kredit macet dalam hal ini akan

meningkatkan rasio NPL. Adapun standar yang ditetapkan Bank

Indonesia untuk rasio NIM adalah 6% keatas. Semakin besar rasio ini

maka meningkatnya pendapatan bunga atas aktiva produktif yang

dikelola bank sehingga kemungkinan suatu bank dalam kondisi

bermasalah semakin kecil. Secara matematis NIM dapat dirumuskan

sebagai berikut :

퐹표푟푚푢푙푎푝푒푟ℎ푖푡푢푛푔푎푛푁퐼푀 =푃푒푛푑푎푝푎푡푎푛

푅푎푡푎 − 푅푎푡푎퐴푘푡푖푣푎푃푟표푑푢푘푡푖푓

Page 69: ANALISIS KINERJA PENYALURAN KREDIT MIKRO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27226/1/TIRTO... · analisis kinerja penyaluran kredit mikro sektor agribisnis dan dampaknya

56

d. Pengaruh Biaya Operasional Pendapatan Operasional terhadap NPL

BOPO merupakan rasio antara biaya operasi terhadap pendapatan

operasi. Biaya operasi merupakan biaya yang dikeluarkan oleh bank

dalam rangka menjalankan aktivitas usaha utamanya seperti biaya

bunga, biaya pemasaran, biaya tenaga kerja, biaya operasi lainnya.

Semakin kecil rasio ini, maka semakin efisien biaya operasional yang

dikeluarkan bank yang bersangkutan. Menurut ketentuan Bank

Indonesia efisiensi operasi diukur dengan BOPO batas maksimum

BOPO adalah 90%. Efisiensi operasi juga mempengaruhi kinerja bank,

BOPO menunjukkan apakah bank telah menggunakan semua faktor

produksinya dengan tepat guna dan berhasil. Ketika sesuai dengan

standar, maka bank mampu menyalurkan kredit dengan lancar karena

kinerja keuangan lancar. Secara matematis BOPO dapat dirumuskan

sebagai berikut :

퐵푂푃푂 =퐵푖푎푦푎푂푝푒푟푎푠푖표푛푎푙

푃푒푛푑푎푝푎푡푎푛푂푝푒푟푎푠푖표푛푎푙 100%

C. Kinerja Penyaluran Kredit Mikro Menurut Penilaian Nasabah

1. Prosedur Pinjaman

Prosedur pinjaman adalah tahapan yang harus dilalui sejak proses

permohonan hingga realisasi kredit kepada nasabah. Calon nasabah datang ke

kantor Bank BJB Cabang Bogor dengan membawa persyaratan yang diminta

bank. Kemudian petugas memeriksa kelengkapan persyaratan berkas. Calon

nasabah diminta mengajukan jumlah pinjaman yang dikehendaki dengan

Page 70: ANALISIS KINERJA PENYALURAN KREDIT MIKRO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27226/1/TIRTO... · analisis kinerja penyaluran kredit mikro sektor agribisnis dan dampaknya

57

jangka waktu tertentu. Pengajuan jumlah pinjaman disesuaikan dengan

agunan yang dimiliki calon nasabah. Setelah berkas sudah lengkap, calon

nasabah menunggu giliran untuk diadakan pemeriksaan secara langsung oleh

petugas bank ke tempat usaha calon nasabah.

Pemeriksaan ini berguna untuk memeriksa apakah usaha nasabah layak

dibiayai atau tidak, selain itu memastikan bukti pemilikan agunan yang

diajukan calon nasabah. Apabila setelah diperiksa hasilnya adalah usaha

calon nasabah layak untuk diberikan kredit, maka petugas bank segera

menyusun laporan untuk kemudian diberikan kepada pihak yang berwenang

untuk memutuskan pemberian pinjaman.

Indikator dari penilaian penyaluran kredit mikro berdasarkan prosedur

pinjaman adalah :

a. Mudah, yaitu tidak berbelit-belit dalam tahapan pencairan dana.

b. Sedang, yaitu tidak berbelit-belit, tetapi prosesnya lamban.

c. Sulit, yaitu berbelit-belit dan prosesnya lamban.

Tabel 13. Penilaian Responden Berdasarkan Prosedur Pinjaman Kriteria Penilaian Rating Frekuensi

(Orang) Skor

Mudah 3 30 90 Sedang 2 3 6

Sulit 1 2 2 Total 35 98

Penilaian responden terhadap prosedur pinjaman di Bank BJB Cabang

Bogor, sebanyak 30 responden menyatakan prosedur pinjaman dianggap

mudah dan tahapan pencairan dana cepat, dengan skor penilaian 90,

sebanyak 3 responden menyatakan sedang dan 2 responden menyatakan

Page 71: ANALISIS KINERJA PENYALURAN KREDIT MIKRO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27226/1/TIRTO... · analisis kinerja penyaluran kredit mikro sektor agribisnis dan dampaknya

58

sulit. Total skor penilaian kriteria prosedur pinjaman adalah 98 dari total

maksimum 105. Responden yang menyakini mudah karena pada saat

mengisi formulir pinjaman, responden diberi penjelas dengan jelas oleh

petugas bank sehingga responden tidak merasa kebingungan, sedangkan

responden yang menyatakan sulit karena menunggu giliran pengecekan

langsung usahanya dari petugas bank. Proses yang lama mengakibatkan

kegiatan usaha dan kegiatan lain nasabah terganggu.

2. Realisasi Kredit

Realisasi kredit merupakan jangka waktu cairnya kredit setelah melalui

tahapan proses dengan melihat ketepatan pada setiap proses yang dilakukan

sejak pengajuan pinjaman.

Indikator dari penilaian penyaluran kredit mikro berdasarkan realisasi

kredit adalah :

a. Cepat, yaitu jangka paling lambat 1 minggu sejak pengajuan pinjaman.

b. Sedang, yaitu jangka waktu 2 minggu hingga 1 bulan sejak pengajuan

pinjaman.

c. Lama, yaitu jangka waktu lebih dari satu bulan sejak pengajuan

pinjaman.

Tabel 14. Penilaian Responden Berdasarkan Realisasi Kredit Kriteria Penilaian Rating Frekuensi

(Orang) Skor

Cepat 3 24 72 Sedang 2 9 18 Lama 1 2 2 Total 35 92

Page 72: ANALISIS KINERJA PENYALURAN KREDIT MIKRO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27226/1/TIRTO... · analisis kinerja penyaluran kredit mikro sektor agribisnis dan dampaknya

59

Penilaian parameter realisasi kredit menunjukkan penilaian yang tidak

sempurna. Total skor penilaian kriteria realisasi kredit adalah 100 dari total

maksimum 105, dengan 24 responden merasa kredit telah dapat diperoleh

dalam jangka waktu kurang dari satu minggu setelah pengajuan kredit dan 9

responden lainnya kredit telah diperoleh dari dua minggu setelah pengajuan

kredit. Responden yang memperoleh kredit dalam jangka waktu yang lama

biasanya merupakan nasabah baru dalam meminjam.

3. Biaya Provisi

Biaya yang dikeluarkan selama proses permohonan atau pengajuan kredit

oleh calon nasabah merupakan biaya provisi. Besar kecilnya biaya yang

dikeluarkan calon nasabah sebagai biaya provisi sebesar 0,5% dari besarnya

pinjaman atau kredit yang diajukan dan disetujui.

Indikator dari penilaian penyaluran kredit mikro berdasarkan biaya provisi

adalah :

a. Ringan, yaitu tidak memberatkan peminjam.

b. Sedang, yaitu peminjam kesulitan untuk mencari dana awal.

c. Berat, yaitu memberatkan biaya kepada peminjam.

Tabel 15. Penilaian Responden Berdasarkan Biaya Provisi Kriteria Penilaian Rating Frekuensi

(Orang) Skor

Ringan 3 27 81 Sedang 2 5 10 Berat 1 3 3 Total 35 94

Penilaian parameter biaya provisi menunjukkan penilaian yang tidak

sempurna, sebanyak 26 responden menilai biaya provisi yang di bebankan

Page 73: ANALISIS KINERJA PENYALURAN KREDIT MIKRO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27226/1/TIRTO... · analisis kinerja penyaluran kredit mikro sektor agribisnis dan dampaknya

60

bank kepada calon nasabah adalah ringan. Sebagian besar responden

menyatakan bahwa biaya provisi yang mereka bayarkan tidak memberatkan

karena dibandingkan dengan pinjaman bank keluarkan. Sedangkan 7

responden menyatakan biaya provisi adalah ringan dan 2 responden

menyatakan berat. Biaya provisi terdiri atas biaya beberapa materai yaitu satu

buah untuk surat pengakuan utang, satu buah kuitansi pencairan dana kredit

dan dua buah untuk surat kuasa memasang hak tanggungan.

4. Tingkat Bunga

Tingkat bunga adalah biaya yang dibebankan kepada nasabah sebagai

bentuk dukungan operasional kegiatan bagi bank. Tingkat suku bunga kredit

ini ditetapkan agar menutup seluruh biaya pembiayaan, diantaranya biaya

operasional, biaya risiko kredit, serta merupakan keuntungan yang digunakan

untuk menjaga kelangsungan dan pengembangan bank itu sendiri. Ketentuan

tingkat bunga setiap produk kredit mikro Bank BJB Cabang Bogor berbeda-

beda, yakni Kredit Mikro Utama sebesar 14,00% untuk nasabah baru dan

12,00% untuk nasabah lama, Kredit Cinta Rakyat Jawa Barat sebesar 8,30%

efektif per tahun, dan Kredit Usaha Rakyat sebesar 22,00% efektif per tahun.

Indikator dari penilaian penyaluran kredit mikro berdasarkan tingkat

bunga adalah :

a. Ringan, yaitu tidak memberatkan biaya kepada peminjam dan diberikan

pemahaman dengan jelas kegunaan jasa yang diberikan.

b. Sedang, yaitu tidak memberatkan biaya kepada peminjam, tetapi tidak

ada penjelasan kegunaannya.

Page 74: ANALISIS KINERJA PENYALURAN KREDIT MIKRO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27226/1/TIRTO... · analisis kinerja penyaluran kredit mikro sektor agribisnis dan dampaknya

61

c. Berat, yaitu memberatkan biaya kepada peminjam dan tidak mendapat

penjelasan kegunaannya.

Tabel 16. Penilaian Responden Berdasarkan Tingkat Bunga Kriteria Penilaian Rating Frekuensi

(Orang) Skor

Ringan 3 24 72 Sedang 2 7 14 Berat 1 4 4 Total 35 90

Berdasarkan Tabel 16, dari 35 responden sebanyak 24 orang menyatakan

bahwa tingkat bunga yang ditetapkan pihak bank untuk kredit mikro adalah

ringan. Sedangkan responden yang menyatakan bahwa tingkat suku bunga

sedang sebanyak 7 responden. Hal ini disebabkan karena responden

mengharapkan tingkat bunga lebih kecil lagi. Karena sebagian besar

responden menyatakan bahwa tingkat bunga ringan, maka penyaluran kredit

mikro berdasarkan tingkat bunga dinilai baik.

5. Agunan

Jaminan adalah bentuk pembayaran terakhir yang diharapkan oleh bank

apabila pengembalian kredit bermasalah atau macet. Pemberian kredit harus

berdasarkan pada keyakinan bank atas kemampuan dan kesanggupan nasabah

untuk melunasi hutangnya sesuai dengan yang diperjanjikan. Bank harus

melakukan penilaian yang seksama terhadap personal, kemampuan

membayar calon nasabah, modal, prospek usaha debitur, dan agunan.

Agunan yang dimiliki calon nasabah sebelumnya diperiksa oleh petugas

bank bahkan didokumentasikan ke dalam berkas pinjaman nasabah. Hal ini

untuk membuktikan bahwa calon nasabah tersebut memiliki agunan yang

Page 75: ANALISIS KINERJA PENYALURAN KREDIT MIKRO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27226/1/TIRTO... · analisis kinerja penyaluran kredit mikro sektor agribisnis dan dampaknya

62

dapat dijadikan jaminan untuk mengajukan pinjaman kredit dan sebagai salah

satu syarat yang harus dipenuhi dalam permohonan pinjaman kredit.

Besarnya agunan juga turut mempengaruhi besarnya pinjaman kredit yang

disetujui oleh pihak bank. Calon nasabah pun diberi penjelasan bahwa pada

saat permohonan telah disetujui, maka agunan calon nasabah adalah objek

jaminan. Jenis agunan yang diberikan nasabah diantaranya BPKB kendaraan

bermotor, Surat Keterangan Usaha, Surat Tanah, Surat Kepemilikan

Bangunan, dan Surat Berharga (Deposito, Tabungan, ORI, dll).

Indikator dari penilaian penyaluran kredit mikro berdasarkan agunan

adalah :

a. Mudah, yaitu mudah dipenuhi dan biaya relatif murah.

b. Kurang, yaitu mudah dipenuhi dan biaya relatif tinggi.

c. Sulit, yaitu sulit dijangkau dan biaya relatif tinggi.

Tabel 17. Penilaian Responden Berdasarkan Agunan Kriteria Penilaian Rating Frekuensi

(Orang) Skor

Ringan 3 28 84 Sedang 2 5 10 Berat 1 2 2 Total 35 96

Sebanyak 28 responden menyatakan tidak kesulitan memberikan agunan

untuk mengajukan kredit, responden sanggup memenuhi agunan yang

dibutuhkan untuk permohonan pinjaman kredit. Sedangkan 5 responden dan

2 responden menyatakan bahwa jenis agunan yang diberikan oleh nasabah

kepada bank adalah sedang dan berat. Responden merasa bila seseorang yang

meminjam dengan jumlah kredit yang lebih sedikit hendaknya memberikan

Page 76: ANALISIS KINERJA PENYALURAN KREDIT MIKRO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27226/1/TIRTO... · analisis kinerja penyaluran kredit mikro sektor agribisnis dan dampaknya

63

agunan yang lebih ringan. Oleh karena itu, responden menginginkan adanya

peninjauan terhadap kebijakan agunan dari pihak bank meliputi pemberian

agunan yang sesuai dengan besar pinjaman yang diperoleh nasabah.

6. Pelayanan Petugas

Pelayanan petugas merupakan pelayanan yang diberikan bank kepada

calon nasabah mulai dari proses permohonan hingga pengembalian kredit.

Pelayanan ini dinilai meliputi kinerja petugas seperti keramahan petugas,

kemampuan petugas menjelaskan prosedur pinjaman kredit mikro, kesigapan

dan ketelitian petugas serta panjangnya jam pelayanan kantor.

Indikator dari penilaian penyaluran kredit mikro berdasarkan pelayanan

petugas adalah :

a. Baik, yaitu berkantor tetap dan selalu ada untuk melayani nasabah dengan

baik.

b. Sedang, yaitu berkantor tetap, namun kadang kala kurang dapat melayani

nasabah dengan baik.

c. Buruk, yaitu berkantor tidak tetap, namun kadang kala tidak dapat

melayani nasabah dengan baik.

Tabel 18. Penilaian Responden Berdasarkan Pelayanan Petugas Kriteria Penilaian Rating Frekuensi

(Orang) Skor

Baik 3 28 84 Sedang 2 6 12 Buruk 1 1 1 Total 35 97

Penilaian responden berdasarkan pelayanan petugas dapat dilihat pada

Tabel 18, diketahui sebanyak 28 responden menyatakan bahwa responden

Page 77: ANALISIS KINERJA PENYALURAN KREDIT MIKRO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27226/1/TIRTO... · analisis kinerja penyaluran kredit mikro sektor agribisnis dan dampaknya

64

menilai pelayanan petugas bank sudah baik. Nasabah merasakan

kekeluargaan yang begitu erat ketika bersinggungan dengan petugas bank

tanpa melanggar kesopanan. Akan tetapi, ada 6 responden menyatakan

petugas bank tidak melayani dengan baik. Hal ini disebabkan nasabah harus

menunggu lama ketika petugas bank tidak ada di tempat pelayanan.

Berdasarkan penjelasan Bab III, selang penilaian penyaluran kredit secara

keseluruhan adalah antara 245-735 dengan ketentuan jika total skor berada

antara 245-408, maka penyaluran kredit dinilai tidak efektif. Jika total skor

berada antara 409-572, maka penyaluran kredit dinilai cukup efektif dan total

skor 573-735 adalah penyaluran kredit dinilai efektif. Hasil dari penelitian

dapat dilihat pada tabel adalah sebagai berikut :

Tabel 19. Penilaian Penyaluran Kredit Mikro Sektor Agribisnis Menurut Responden Bank BJB Cabang Bogor Tahun 2014

No. Kriteria Penilaian Total Skor Skor Maksimum 1. Prosedur Pinjaman 98 105 2. Realisasi Kredit 92 105 3. Biaya Provisi 94 105 4. Tingkat Bunga 90 105 5. Agunan 96 105 6. Pelayanan Petugas 97 105 Total 567 630

Kategori Penilaian KINERJA BAIK Hasil perhitungan skor penilaian kinerja diatas, diperoleh total skor 567

dari total maksimum 630 yang menunjukkan bahwa penyaluran kredit mikro

menurut responden nasabah sudah baik berdasarkan nilai selang yang telah

ditentukan sebelumnya yaitu total skor 490-630 termasuk kategori kinerja

baik. Hal ini berarti tujuan bank menyalurkan kredit untuk mengembangkan

usaha nasabah sudah tercapai sesuai dengan harapan.

Page 78: ANALISIS KINERJA PENYALURAN KREDIT MIKRO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27226/1/TIRTO... · analisis kinerja penyaluran kredit mikro sektor agribisnis dan dampaknya

65

Parameter yang memberikan peran paling besar dalam penilaian kinerja

penyaluran kredit mikro sektor agribisnis pada nasabah Bank BJB Cabang

Bogor adalah prosedur pinjaman, hal ini karena total skor penilaian kinerja

tertinggi.

D. Analisis Pendapatan Responden Sebelum dan Sesudah Menerima Kredit

Pendapatan adalah selisih dari penerimaan penjualan produk, yang diperoleh

dari hasil perkalian harga dan kuantitas dikurang biaya yang dikeluarkan untuk

menghasilkan output. Ketepatan penyaluran kredit mikro tidak hanya diukur dari

ketepatan kelompok sasaran yang ingin dicapai sebagai penerima manfaat yakni

para pelaku usaha mikro. Penyaluran kredit mikro menjadi efektif apabila

diberikan kepada orang yang tepat dengan jumlah yang tepat, sehingga tujuan

penyaluran kredit mikro untuk mengembangkan usaha mikro dapat terwujud dan

terjadi peningkatan pendapatan yang diperoleh pelaku usaha karena adanya

tambahan modal dari kredit.

Kredit mikro diberikan pada para pelaku usaha yang memiliki usaha layak

untuk dibiayai. Hal ini untuk menghindari kredit menunggak atau macet. Analisis

pendapatan nasabah kredit mikro dilakukan untuk melihat dampak penggunaan

kredit mikro. Cara dalam mengukur seberapa besar dampak dari penggunaan

kredit usaha sektor agribisnis adalah dengan membandingkan pendapatan usaha

sebelum dan sesudah menerima pendapatan. Pendapatan rata-rata sebelum

menerima kredit adalah pendapatan responden pada saat memulai usahanya.

Sedangkan, pendapatan rata-rata setelah menerima kredit adalah pendapatan

usaha responden per tahun pada saat penelitian ini dilakukan setelah menerima

Page 79: ANALISIS KINERJA PENYALURAN KREDIT MIKRO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27226/1/TIRTO... · analisis kinerja penyaluran kredit mikro sektor agribisnis dan dampaknya

66

kredit untuk menambah modal. Pendapatan diukur dalam satuan rupiah.

Penilaian dilakukan oleh beberapa nasabah sebagai responden yang merupakan

sampel pada penelitian ini sebanyak 35 responden.

Analisis pendapatan nasabah dilakukan dengan menggunakan dua pendekatan

antara lain :

1. Pendekatan Kualitatif

Berdasarkan analisis menggunakan pendekatan kualitatif, terjadi perubahan

pendapatan nasabah setelah menerima kredit sebesar 9,74% dari pendapatan

sebelumnya. Pendapatan usaha rata-rata responden sebelum menerima kredit

adalah Rp 2.731.086, sedangkan pendapatan usaha rata-rata responden

sesudah menerima kredit adalah Rp 3.025914 dengan selisih sebesar Rp

294.828, dapat dilihat pada Tabel 20. Hal ini menunjukkan terjadi

peningkatan pendapatan usaha responden setelah melakukan kredit.

Tabel 20. Perubahan Pendapatan Usaha Nasabah Kredit Mikro bank bjb Cabang Bogor Tahun 2014

Sektor

Rata-Rata Sebelum Kredit

(Rp)/periode usaha

Rata-Rata Setelah Kredit (Rp)/periode

usaha

Selisih (Rp)

Perubahan (%)

Perikanan 2.731.086 3.025.914 294.828 9,74

Persentase peningkatan pendapatan belum cukup untuk membuktikan

bahwa terdapat perbedaan yang nyata pada tingkat pendapatan sebelum dan

sesudah menerima kredit mikro yang kemudian dimanfaatkan untuk

pengembangan usaha responden. Oleh karena itu, dilakukan uji-t berpasangan

untuk data berpasangan agar dapat dilihat perbedaan nyata diantara

pendapatan sebelum dan sesudah menerima kredit mikro.

Page 80: ANALISIS KINERJA PENYALURAN KREDIT MIKRO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27226/1/TIRTO... · analisis kinerja penyaluran kredit mikro sektor agribisnis dan dampaknya

67

2. Pendekatan Kuantitatif

Perubahan pendapatan usaha responden bukan hanya dapat dijelaskan

melalui pendekatan kualitatif, namun juga dapat dijelaskan melalui

pendekatan kuantitatif. Penilaian kuantitatif menggunakan uji statistik t-hitung

yang dapat menyatakan data berpasangan agar dapat dilihat perbedaan nyata

diantara pendapatan sebelum dan sesudah menerima kredit mikro.

Hasil pengujian t-hitung dalam penelitian ini, terhadap pendapatan usaha

responden nasabah Bank BJB Cabang Bogor sebelum dan sesudah menerima

kredit mikro diperoleh nilai t-hitung sebesar | -4,414 |. Nilai t-hitung yang

diperoleh ini, nilainya lebih besar dari nilai t-tabel sebesar 2,032. Berdasarkan

kriteria uji yang telah dijelaskan pada bab III, bila t-hitung > t-tabel pada taraf

nyata lima persen (α = 0,05) maka Tolak Ho. Kesimpulan dari penilaian t-

hitung adalah bahwa terdapat perbedaan yang nyata pada tingkat pendapatan

dapat juga dilihat dari nilai P value. Nilai P value yang diperoleh adalah 0,000

dan angka ini lebih kecil dari α (0,05). Maka, karena P value < α berarti

terdapat perbedaan yang nyata pada tingkat pendapatan responden sebelum

dan sesudah menerima kredit mikro. Perubahan tingkat pendapatan responden

berbeda nyata melalui pengujian nilai t-hitung dapat dilihat pada Tabel 21.

Tabel 21. Hasil Uji Statistik t-hitung terhadap Peningkatan Pendapatan Usaha

Nilai t-hitung

Nilai t-tabel

Kesimpulan P value α Kesimpulan

4,414 2,032 Tolak Ho 0,000 0,05 Tolak Ho

Pemberian kredit mikro bertujuan untuk membantu nasabah sebagai pelaku

usaha sebagai bentuk perhatian untuk kemajuan usaha mikro. Selain dapat

Page 81: ANALISIS KINERJA PENYALURAN KREDIT MIKRO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27226/1/TIRTO... · analisis kinerja penyaluran kredit mikro sektor agribisnis dan dampaknya

68

mengembangkan usaha, tentu saja kesejahteraan nasabah diharapkan

meningkat seiring meningkatnya pendapatan usaha setelah mendapat

tambahan modal dari kredit. Kedua analisis di atas membuktikan bahwa

terdapat dampak secara nyata penyaluran kredit mikro sektor agribisnis

terhadap perubahan besarnya pendapatan usaha responden nasabah Bank BJB

Cabang Bogor.

Page 82: ANALISIS KINERJA PENYALURAN KREDIT MIKRO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27226/1/TIRTO... · analisis kinerja penyaluran kredit mikro sektor agribisnis dan dampaknya

69

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan uraian-uraian yang penulis telah paparkan, maka penulis dapat

menarik beberapa kesimpulan sebagai berikut :

1. Penyaluran kredit mikro Bank BJB Cabang Bogor belum mencapai target

menurut penilaian internal bank pada sub variabel NPL. Hal ini ditunjukkan

dengan persentase NPL di atas persentase yang ditetapkan Bank Indonesia.

NPL kredit mikro meningkat dengan laju perubahan per tahun -38,93%.

Namun, dari segi penilaian realisasi kredit menunjukkan hal positif.

Realisasi kredit telah mencapai target yang telah ditetapkan. Pada tahun

2013, realisasi kredit mencapai 101,82%. Sedangkan menurut penilaian

nasabah, penyaluran kredit mikro sudah tergolong baik. Hal ini berdasarkan

parameter-parameter seperti persyaratan awal, prosedur pinjaman, biaya

provisi, realisasi kredit, tingkat bunga, agunan, dan pelayanan petugas.

Parameter yang nilainya paling besar adalah prosedur pinjaman sedangkan,

nilainya paling kecil adalah tingkat bunga.

2. Pemberian pinjaman kredit telah mampu meningkatkan pendapatan usaha

responden. Hasil penelitian, pendapatan usaha responden meningkat sebesar

9,74%. Nilai uji statistik t-hitung juga menunjukkan secara nyata perubahan

pendapatan usaha responden sebelum dan sesudah menerima kredit mikro.

Page 83: ANALISIS KINERJA PENYALURAN KREDIT MIKRO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27226/1/TIRTO... · analisis kinerja penyaluran kredit mikro sektor agribisnis dan dampaknya

70

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian, saran yang dapat disampaikan adalah sebagai

berikut :

1. Perlu penelitian lanjutan untuk melihat faktor-faktor apa saja yang

mempengaruhi NPL agar pihak bank mampu meminimalisir Non Performing

Loan (NPL) dan mampu berada dibawah standar yang ditetapkan Bank

Indonesia, yaitu sebesar 5%.

2. Pihak Bank BJB Cabang Bogor disarankan untuk meningkatkan jumlah

pemanfaat kredit di wilayah Kota/Kabupaten Bogor agar semakin banyak

pengusaha yang dapat meningkatkan pendapatan usaha mereka.

Page 84: ANALISIS KINERJA PENYALURAN KREDIT MIKRO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27226/1/TIRTO... · analisis kinerja penyaluran kredit mikro sektor agribisnis dan dampaknya

71

DAFTAR PUSTAKA

Adisaputra, Iksan. “Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Non Performing Loan pada PT. Bank Mandiri.” Skripsi S1 Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Hasanudddin Makassar, 2012.

Ali, Mashud. Asset Liability Management, “Menyiasati Risiko Pasar dan Risiko

Operasional”, Jakarta : PT. Gramedia, 2004 Bank Jabar Banten. Laporan Tahunan bank bjb, 2014. . Laporan Bulanan bank bjb Cabang Bogor, 2014. Bank Indonesia. Statistik Perbankan, 2014. Dendawijaya, Lukman. Manajemen Perbankan. Jakarta: Ghalia Indonesia, 2001.

Fitrianingsih, Sevia. “Kinerja Penyaluran Kredit Umum Pedesaan (KUPEDES) serta Dampaknya Terhadap Peningkatan Pendapatan Usaha Nasabah di PT. BRI Unit Citeureuo Cabang Bogor.” Skripsi S1 Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor, 2008.

Kasmir. Dasar-dasar Perbankan. Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2002. Manajemen Perbankan. Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2003. Kementrian Negara Koperasi dan UKM Republik Indonesia. Indikator Makro Usaha

Kecil dan Menengah, 2013. Mahadhi, Anugrah. “Efektivitas Penyaluran Kredit Usaha Mikro, Kecil, dan

Menengah (UMKM) Sektor Agribisnis Nasabah BRI Unit Ciampea Bogor.” Skripsi S1 Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Institut Pertanian Bogor, 2013.

Mulyadi. Akuntansi Manajemen: Konsep, manfaat dan rekayasa. (Edisi kedua).

Yogyakarta: Bagian Penerbitan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi YKPN, 1997. Nawawi, H. Evaluasi dan Manajemen kinerja di Lingkungan Perusahaan dan

Industri. Yogyakarta : Gadjah Mada University Press, 2006. Nicholson, Walter. Teori Ekonomi Mikro : Teori dan Aplikasi. Jakarta: Raja Grafindo

Persada, 1999. Novitasari. “Analisis Kinerja dan Dampak Kredit Umum Pedesaan (KUPEDES)

Terhadap Peningkatan Pendapatan Usaha Kecil (Kasus : BRI Unit Kreo).” Skripsi S1 Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor, 2006.

Page 85: ANALISIS KINERJA PENYALURAN KREDIT MIKRO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27226/1/TIRTO... · analisis kinerja penyaluran kredit mikro sektor agribisnis dan dampaknya

72

Pardosi, Riris P. “Efektivitas Penyaluran Kredit Pembinaan Peningkatan Pendapatan Petani dan Nelayan Kecil (P4K) dan Analisis Pendapatan Petani Pengguna Kredit (Studi Kasus di Wilayah Kerja BRI Cabang Sukabumi).” Skripsi S1 Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor, 1998.

Sari, Regina. “Pengaruh Kredit Dana Bergulir Terhadap Tingkat Pendapatan

Pengusaha Makanan Olahan Anggota Koperasi KJK PEMK Kebayoran Lama Utara.” Skripsi S1 Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, 2011.

Sembiring, Immanuel. “Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Realisasi Kredit Usaha

Rakyat (KUR) di Sektor Agribisnis (Kasus Pada BRI Unit Harjasari-Bogor).” Skripsi S1 Fakultas Ekonomi dan Manjemen, Institut Pertanian Bogor, 2013.

Singarimbun, Masri dan Effendi, Sofian. Metode Penelitian Survai. Jakarta : PT.

Pustaka LP3ES Indonesia, anggota IKAPI, 1989. Soedarto, Mochammad. “Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Penyaluran

Kredit pada Bank Perkreditan Rakyat (Studi Kasus pada BPR di Wilayah kerja BI Semarang).” Tesis S2 Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Universitas Diponegoro Semarang, 2004.

Sugiyono. Metode Penelitian Bisnis. Bandung : Alfabeta, 2009 Suyatno, T. Dasar-Dasar Perkreditan. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama, 1995. Umar, Husein. Metode Penelitian untuk Skripsi dan Tesis Bisnis. Jakarta: Raja

Grafindo Persada, 2005. Walpole, R.E. Pengantar Statistika Edisi ke-3. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama,

1995. Wijaya, Krisna. Analisis Pemberdayaan Usaha Kecil (kumpulan pemikiran). Bogor:

Pustaka Wirausaha Muda, 2002.

Page 86: ANALISIS KINERJA PENYALURAN KREDIT MIKRO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27226/1/TIRTO... · analisis kinerja penyaluran kredit mikro sektor agribisnis dan dampaknya

73

Lampiran 1. Kuesioner

ANALISIS KINERJA PENYALURAN KREDIT MIKRO SEKTOR AGRIBISNIS DAN DAMPAKNYA TERHADAP

PENINGKATAN PENDAPATAN USAHA (Studi Kasus : Bank BJB Cabang Bogor)

Oleh : Tirto Agung Anugerah Wicaksono (1110092000069)

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan segala rahmat-Nya kepada kita semua. Perkenalkanlah saya selaku mahasiswa meminta bantuan kepada Anda untuk mengisi kuesioner di bawah ini. Kuesioner ini merupakan alat bantu dalam penelitian skripsi saya. Sekecil apapun penelitian informasi yang Anda berikan kepada saya akan sangat besar artinya bagi kelancaran penelitian skripsi saya ini. Atas perhatian dan kerjasamanya saya ucapkan terimakasih. I. KARAKTERISTIK RESPONDEN

1. Nama : ................................................................................ 2. Usia : ...................tahun 3. Tingkat Pendidikan : a. SD d. Diploma

b. SMP e. S1 c. SMA f. Lainnya, ...................

4. Lama Usaha : ...................tahun 5. Berapa pendapatan/omzet usaha per bulan yang anda terima ?

Rata-rata pendapatan sebelum memperoleh kredit

Rp.................................................. ......................................................

Rata-rata pendapatan sesudah memperoleh kredit

Rp.................................................. ......................................................

6. Pengalaman menerima kredit di BJB Bogor : ......................................kali

II. TANGGAPAN TERHADAP KINERJA KREDIT MIKRO

Jawablah pertanyaan-pertanyaan ini dengan mengisi kotak pilihan dengan tanda √ sesuai dengan kedaan sebenarnya. 7. Prosedur Pinjaman

Pengertian : tahapan yang harus dilalui sejak proses permohonan kredit hingga realisasi kredit kepada nasabah

Mudah (skor = 3) : tidak berbelit-belit/tidak terlalu banyak tahapan pencairan kredit

Sedang (skor = 2) : tidak berbelit-belit, tetapi prosesnya lambat

Page 87: ANALISIS KINERJA PENYALURAN KREDIT MIKRO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27226/1/TIRTO... · analisis kinerja penyaluran kredit mikro sektor agribisnis dan dampaknya

74

Sulit (skor = 1) : berbelit-belit/prosesnya panjang dan prosesnya lambat

8. Realisasi Kredit

Pengertian : cairnya kredit setelah melalui tahapan proses dengan melihat ketepatan pada setiap proses yang dilakukan

Cepat (skor = 3) : jangka waktu paling lambat 1 minggu sejak pengajuan pinjaman

Sedang (skor = 2) : jangka waktu 2 minggu – 1 bulan dari sejak

pengajuan pinjaman Lama (skor = 1) : jangka waktu lebih dari satu bulan dari sejak

pengajuan pinjaman 9. Biaya Administrasi

Pengertian : biaya yang dikeluarkan selama proses permohonan kredit sampai direalisasikan

Ringan (skor = 3) : tidak memberatkan peminjam Sedang (skor = 2) : peminjam kesulitan untuk mencari dana awal

Berat (skor = 1) : memberatkan biaya kepada peminjam

10. Tingkat Bunga Pengertian : biaya yang dibebankan kepada nasabah sabagai bentuk

dukungan operasional kegiatan bagi bank Ringan (skor = 3) : tidak memberatkan biaya kepada peminjam

dan diberikan pemahaman dengan jelas kegunaan jasa yang diberikan

Sedang (skor = 2) : tidak memberatkan biaya kepada peminjam,

tetapi tidak ada penjelasan kegunaannya Berat (skor = 1) ; memberatkan biaya kepada peminjam dan

tidak mendapat penjelasan kegunaannya

11. Agunan Pengertian : sumber pemberdayaan terakhir yang diharapkan oleh bank

apabila pengembalian kredit bermasalah atau macet Mudah (skor = 3) : mudah dipenuhi dan biaya relatif murah Kurang (skor = 2) : mudah dipenuhi dan biaya relatif tinggi Sulit (skor = 1) : sulit dijangkau dan biaya relatif tinggi

Page 88: ANALISIS KINERJA PENYALURAN KREDIT MIKRO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27226/1/TIRTO... · analisis kinerja penyaluran kredit mikro sektor agribisnis dan dampaknya

75

12. Pelayanan Petugas Pengertian : pelayanan yang diberikan bank kepada nasabah mulai dari

proses permohonan hingga pengembalian kredit Baik (skor = 3) : berkantor tetap dan jam pelayanan panjang,

petugas bank memberi penjelasan cara mengisi, dan memberi pendampingan usaha kepada peminjam

Sedang (skor = 2) : berkantor tetap dan jam pelayanan panjang,

petugas member penjelasan cara mengisi, dan tidak memberi pendampingan usaha kepada peminjam

Buruk (skor = 1) : berkantor tetap dan jam pelayanan pendek,

petugas bank memberi penjelasan cara mengisi, dan tidak memberi pendampingan usaha kepada peminjam

13. Pendapatan Usaha

Pengertian : penerimaan usaha dikurangi pengeluaran usaha Naik (skor = 3) : pendapatan usaha meningkat setelah

mendapatkan kredit Tetap (skor = 2) : pendapatan usaha tetap setelah mendapatkan

kredit Turun (skor = 1) : pendapatan usaha menurun setelah

mendapatkan kredit

Page 89: ANALISIS KINERJA PENYALURAN KREDIT MIKRO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27226/1/TIRTO... · analisis kinerja penyaluran kredit mikro sektor agribisnis dan dampaknya

76

Lampiran 2. Daftar Pertanyaan Wawancara

Daftar Pertanyaan Wawancara

1. Bagaimana struktur organisasi Bank BJB Cabang Bogor ?

2. Apakah yang dimaksud kredit mikro dan ada berapa jenis kredit mikro

tersebut ?

3. Berapa jumlah nasabah kredit mikro yang masih aktif di sektor agribisnis

hingga Juni 2014 ?

4. Bagaimana sistem penyaluran kredit mikro Bank BJB Cabang Bogor ?

5. Berapa target dan realisasi kredit mikro tiga tahun terakhir ?

6. Berapa NPL kredit mikro tiga tahun terakhir ?

Page 90: ANALISIS KINERJA PENYALURAN KREDIT MIKRO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27226/1/TIRTO... · analisis kinerja penyaluran kredit mikro sektor agribisnis dan dampaknya

77

Lampiran 3. Tabel Tingkat Pendapatan

Tabel Tingkat Pendapatan Responden

No. Resp Pendapatan Per Periode Usaha Sebelum Kredit Sesudah Kredit

1 3.870.000 3.870.000 2 3.500.000 3.600.000 3 1.150.000 1.300.000 4 1.640.000 2.000.000 5 1.340.000 1.550.000 6 3.000.000 3.250.000 7 3.500.000 3.750.000 8 2.000.000 2.150.000 9 2.400.000 2.500.000

10 5.900.000 6.000.000 11 2.650.000 3.650.000 12 5.500.000 5.500.000 13 2.730.000 3.200.000 14 2.560.000 2.600.000 15 3.970.000 4.000.000 16 3.330.000 3.430.000 17 4.320.000 4.400.000 18 4.800.000 4.800.000 19 1.780.000 1.800.000 20 1.575.000 2.000.000 21 1.000.000 1.000.000 22 2.200.000 2.600.000 23 3.600.000 4.500.000 24 2.500.000 2.760.000 25 2.000.000 2.470.000 26 1.778.000 1.800.000 27 1.455.000 1.550.000 28 2.250.000 2.300.000 29 3.000.000 3.000.000 30 3.790.000 4.000.000 31 2.000.000 2.900.000 32 1.000.000 1.577.000 33 4.250.000 4.250.000 34 2.150.000 2.850.000 35 1.100.000 3.000.000

Rata-rata 2.731.086 3.025.914

Page 91: ANALISIS KINERJA PENYALURAN KREDIT MIKRO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27226/1/TIRTO... · analisis kinerja penyaluran kredit mikro sektor agribisnis dan dampaknya

78

Lampiran 4. Hasil Uji Validitas Menggunakan SPSS 21

Correlations

Prosedur Realisasi Biaya Bunga Agunan Pelayanan Skor_total

Prosedur

Pearson Correlation 1 .315 .509** .079 -.079 -.068 .589**

Sig. (2-tailed) .066 .002 .651 .652 .699 .000

N 35 35 35 35 35 35 35

Realisasi

Pearson Correlation .315 1 .227 .101 -.030 .203 .614**

Sig. (2-tailed) .066 .190 .565 .864 .241 .000

N 35 35 35 35 35 35 35

Biaya

Pearson Correlation .509** .227 1 -.048 -.152 -.239 .464**

Sig. (2-tailed) .002 .190 .786 .383 .167 .005

N 35 35 35 35 35 35 35

Bunga

Pearson Correlation .079 .101 -.048 1 .086 .049 .487**

Sig. (2-tailed) .651 .565 .786 .624 .779 .003

N 35 35 35 35 35 35 35

Agunan

Pearson Correlation -.079 -.030 -.152 .086 1 .422* .388*

Sig. (2-tailed) .652 .864 .383 .624 .012 .021

N 35 35 35 35 35 35 35

Pelayanan

Pearson Correlation -.068 .203 -.239 .049 .422* 1 .403*

Sig. (2-tailed) .699 .241 .167 .779 .012 .016

N 35 35 35 35 35 35 35

Skor_total

Pearson Correlation .589** .614** .464** .487** .388* .403* 1

Sig. (2-tailed) .000 .000 .005 .003 .021 .016

N 35 35 35 35 35 35 35

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

Page 92: ANALISIS KINERJA PENYALURAN KREDIT MIKRO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27226/1/TIRTO... · analisis kinerja penyaluran kredit mikro sektor agribisnis dan dampaknya

79

Lampiran 5. Hasil Uji Reliabilitas Menggunakan SPSS 21

Case Processing Summary

N %

Cases

Valid 35 100.0

Excludeda 0 .0

Total 35 100.0

a. Listwise deletion based on all variables in the

procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha

N of Items

.364 6

Item-Total Statistics

Scale Mean if

Item Deleted

Scale Variance

if Item Deleted

Corrected Item-

Total

Correlation

Cronbach's

Alpha if Item

Deleted

Prosedur 13.40 2.188 .329 .223

Realisasi 13.57 2.076 .322 .213

Biaya 13.51 2.375 .111 .364

Bunga 13.63 2.299 .095 .384

Agunan 13.46 2.550 .069 .384

Pelayanan 13.43 2.546 .129 .347

Page 93: ANALISIS KINERJA PENYALURAN KREDIT MIKRO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27226/1/TIRTO... · analisis kinerja penyaluran kredit mikro sektor agribisnis dan dampaknya

80

Lampiran 6. Hasil Uji Normalitas Menggunakan SPSS 21

Tests of Normality

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic df Sig. Statistic df Sig.

SebelumKredit .105 35 .200* .947 35 .094

SesudahKredit .080 35 .200* .975 35 .585

*. This is a lower bound of the true significance.

a. Lilliefors Significance Correction

SebelumKredit

Page 94: ANALISIS KINERJA PENYALURAN KREDIT MIKRO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27226/1/TIRTO... · analisis kinerja penyaluran kredit mikro sektor agribisnis dan dampaknya

81

Page 95: ANALISIS KINERJA PENYALURAN KREDIT MIKRO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27226/1/TIRTO... · analisis kinerja penyaluran kredit mikro sektor agribisnis dan dampaknya

82

SesudahKredit

Page 96: ANALISIS KINERJA PENYALURAN KREDIT MIKRO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27226/1/TIRTO... · analisis kinerja penyaluran kredit mikro sektor agribisnis dan dampaknya

83

Page 97: ANALISIS KINERJA PENYALURAN KREDIT MIKRO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27226/1/TIRTO... · analisis kinerja penyaluran kredit mikro sektor agribisnis dan dampaknya

84

Lampiran 7. Hasil Uji t Menggunakan SPSS 21

Paired Samples Statistics

Mean N Std. Deviation Std. Error Mean

Pair 1 SebelumKredit 2731085.71 35 1271008.316 214839.617

SesudahKredit 3025914.29 35 1197813.262 202467.395

Paired Samples Correlations

N Correlation Sig.

Pair 1 SebelumKredit & SesudahKredit 35 .950 .000

Paired Samples Test Paired Differences t df Sig.

(2-tailed) Mean Std.

Deviation

Std. Error

Mean

95% Confidence Interval of

the Difference

Lower Upper

Pair 1 SebelumKredit -

SesudahKredit

-294828.571 395181.528 66797.870 -430578.176 -159078.967 -4.414 34 .000