28
3 Pendahuluan Dengan ditandai adanya krisis global di Amerika Serikat, pada tahun 2008 perbankan Indonesia mulai terkena dampaknya dari krisis global tersebut. Dampak langsung krisis keuangan bagi Indonesia adalah kerugian beberapa perusahaan di Indonesia yang berinvestasi di institusi-institusi keuangan Amerika Serikat. Sedangkan dampak tidak langsung dari krisis tersbut adalah turunnya likuiditas, melonjaknya tingkat suku bunga, turunnya harga komoditas, melemahnya nilai tukar rupiah, dan melemahnya pertumbuhan sumber dana (Sudarsono, 2009). Di dalam menangani krisis keuangan global yang semakin cepat di Indonesia, lembaga keuangan yaitu bank, sangat dibutuhkan dengan fungsinya untuk mengatur, menghimpun, dan menyalurkan dana yang telah dipercayakan oleh masyarakat dalam bentuk simpanan. Menurut SAK tahun 2009 Nomor 31 revisi 2000, Bank sebagai lembaga keuangan mempunyai peranan yang sangat penting sebagai perantara antara pihak yang kelebihan dana (surplus unit) dengan pihak yang memerlukan dana (defisit unit). Untuk pihak yang kelebihan dana, mereka membutuhkan bank untuk membantu dalam menyimpan uang dan bank akan memberi bunga sesuai peraturan dari bank, ini sangat menguntungkan bagi masyarakat yang menyimpan uangnya. Bagi pihak yang memerlukan dana, bank akan menyalurkan dananya dalam bentuk kredit. Kemudian bank mempunyai pendapatan bunga yang berasal dari pemberian kredit tersebut. Pendapatan bunga inilah yang akan menjadi sumber pemasukan terbesar bagi bank. Dana yang akan dipinjamkan tersebut

Pengaruh CAR, NPL, dan ROA terhadap Penyaluran Kredit …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2325/2/T1_232008205_Full... · penyaluran kredit yaitu tingkat kecukupan modal

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Pengaruh CAR, NPL, dan ROA terhadap Penyaluran Kredit …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2325/2/T1_232008205_Full... · penyaluran kredit yaitu tingkat kecukupan modal

3

Pendahuluan

Dengan ditandai adanya krisis global di Amerika Serikat, pada tahun

2008 perbankan Indonesia mulai terkena dampaknya dari krisis global tersebut.

Dampak langsung krisis keuangan bagi Indonesia adalah kerugian beberapa

perusahaan di Indonesia yang berinvestasi di institusi-institusi keuangan Amerika

Serikat. Sedangkan dampak tidak langsung dari krisis tersbut adalah turunnya

likuiditas, melonjaknya tingkat suku bunga, turunnya harga komoditas,

melemahnya nilai tukar rupiah, dan melemahnya pertumbuhan sumber dana

(Sudarsono, 2009). Di dalam menangani krisis keuangan global yang semakin

cepat di Indonesia, lembaga keuangan yaitu bank, sangat dibutuhkan dengan

fungsinya untuk mengatur, menghimpun, dan menyalurkan dana yang telah

dipercayakan oleh masyarakat dalam bentuk simpanan.

Menurut SAK tahun 2009 Nomor 31 revisi 2000, Bank sebagai lembaga

keuangan mempunyai peranan yang sangat penting sebagai perantara antara pihak

yang kelebihan dana (surplus unit) dengan pihak yang memerlukan dana (defisit

unit). Untuk pihak yang kelebihan dana, mereka membutuhkan bank untuk

membantu dalam menyimpan uang dan bank akan memberi bunga sesuai

peraturan dari bank, ini sangat menguntungkan bagi masyarakat yang menyimpan

uangnya. Bagi pihak yang memerlukan dana, bank akan menyalurkan dananya

dalam bentuk kredit. Kemudian bank mempunyai pendapatan bunga yang berasal

dari pemberian kredit tersebut. Pendapatan bunga inilah yang akan menjadi

sumber pemasukan terbesar bagi bank. Dana yang akan dipinjamkan tersebut

Page 2: Pengaruh CAR, NPL, dan ROA terhadap Penyaluran Kredit …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2325/2/T1_232008205_Full... · penyaluran kredit yaitu tingkat kecukupan modal

4

bersumber dari masyarakat yang kelebihan dana atau masyarakat yang

menyimpan uangnya di bank.

Pihak perbankan untuk memperlancar penyaluran kredit ke masyarakat

dengan menghimpun dana dari pihak ketiga. Dana yang dihimpun dari

masyarakat ini akan digunakan untuk pendanaan sektor riil melalui penyaluran

kredit. Menurut Dendawijaya (2005) dalam Pratama (2010) dana - dana yang

dihimpun dari masyarakat dapat mencapai 80% - 90% dari seluruh dana yang

dikelola oleh bank dan kegiatan perkreditan mencapai 70% - 80% dari total aktiva

bank.

Bank Indonesia mencatat pertumbuhan kredit pada tahun 2008 mencapai

36% sedangkan pertumbuhan kredit perbankan mencapai 22,8% dari Rp 1.437

triliun pada tahun 2009 menjadi Rp 1.765,8 triliun pada tahun 2010. Dalam

kondisi kredit dari tahun 2008-2010 ini dapat dilihat bahwa dengan kondisi

perekonomian Indonesia saat terjadinya krisis global perbankan Indonesia masih

tetap bisa menjaga peran bank dalam fungsi intermediasi. Hal ini disebabkan

adanya faktor-faktor kinerja perbankan dalam mempengaruhi penyaluran kredit.

Bank dalam menyalurkan kreditnya dipengaruhi oleh faktor internal dan

faktor eksternal bank. Faktor internal bank seperti kemampuan bank dalam

menghimpun dana masyarakat dan tingkat kesehatan bank. Sedangkan faktor

eksternal bank dipengaruhi oleh kondisi perekonomian, peraturan pemerintah,

situasi politik saat itu (Djoko Retnadi, 2006 dalam Pratama, 2010).

Berdasarkan UU No.10 tahun 1998, dikatakan bahwa besarnya

penyaluran kredit bergantung pada besarnya dana pihak ketiga yang dapat

Page 3: Pengaruh CAR, NPL, dan ROA terhadap Penyaluran Kredit …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2325/2/T1_232008205_Full... · penyaluran kredit yaitu tingkat kecukupan modal

5

dihimpun oleh perbankan. Akan tetapi dalam pelaksanaannya tidak semua dana

yang dihimpun dari masyarakat bisa tersalurkan dengan baik dan penyaluran

kredit kepada masyarakat kerap kali mengalami hambatan dalam pengembalian

pinjaman kepada pihak bank, sehingga bank akan mengalami kredit bermasalah.

Selain Dana pihak ketiga ada juga yang faktor lain yang berpengaruh terhadap

penyaluran kredit yaitu tingkat kecukupan modal perbankan. Menurut peraturan

Bank Indonesia Nomor 3/21/PBI/2001 tentang kewajiban penyediaan modal

minimum bank umum bahwa setiap bank menyediakan modal minimum sebesar

8% dari aktiva tertimbang menurut resiko yang diproksikan dengan CAR (Capital

Adequacy Ratio). Dengan adanya modal tersebut, juga akan mempengaruhi

jumlah kredit yang disalurkan. Selain itu jumlah kredit bermasalah atau NPL (Non

Performing Loans) mempengaruhi penyaluran kredit. Menurut Ali (2004) dalam

Pratama (2010), NPL mencerminkan risiko kredit, semakin tinggi tingkat NPL

maka semakin besar pula risiko kredit yang ditanggung oleh pihak bank. Tingkat

keuntungan ROA (Return On Assets) juga dapat mempengaruhi penyaluran kredit.

Berdasarkan penelitian Pratama (2010), dijelaskan bahwa pengujian

hipotesis mengenai CAR dan NPL berpengaruh negatif dan signifikan terhadap

penyaluran kredit. SBI berpengaruh positif tetapi tidak signifikan terhadap

penyaluran kredit. Hasil penelitian yang sama dilakukan oleh Desi Arisandi

(2009) yang menunjukkan CAR dan ROA mempunyai pengaruh positif dan

signifikan terhadap penawaran kredit, sedangkan NPL mempunyai pengaruh

negatif dan signifikan terhadap penawaran kredit. Sementara hasil yang berbeda

ditemukan oleh Francisca dan Siregar (2009) menunjukkan ROA berpengaruh

Page 4: Pengaruh CAR, NPL, dan ROA terhadap Penyaluran Kredit …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2325/2/T1_232008205_Full... · penyaluran kredit yaitu tingkat kecukupan modal

6

positif terhadap penyaluran kredit sedangkan CAR dan NPL tidak berpengaruh

terhadap penyaluran kredit.

Penelitian ini mereplikasi dari penelitian Francisca dan Siregar (2009).

Dengan mengacu permasalahan periode waktu yang berbeda dan variabel yang

berbeda. Dalam penelitian Francisca dan Siregar memakai periode waktu tahun

2005-2007. Sedangkan dalam penelitian ini memakai periode waktu tahun 2008-

2010. Begitu juga dengan variabel, dalam penelitian Francisca dan Siregar

menggunakan variabel independen DPK, CAR, NPL, dan ROA sedangkan dalam

penelitian ini akan menggunakan variabel independen yaitu CAR, NPL dan ROA

dikarenakan DPK sudah ada Undang-undang yang mengaturnya bahwa

penyaluran kredit bergantung pada besarnya dana pihak ketiga, jadi tidak perlu

diteliti lagi.

Berdasarkan fenomena penyaluran kredit yang berbeda-beda hasilnya

maka penulis tertarik untuk menguji tentang pengaruh Dana Pihak Ketiga, CAR,

NPL dan ROA terhadap penyaluran kredit pada perusahaan perbankan yang

terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2008-2010.

Penelitian ini memberikan manfaat bagi masyarakat maupun bank

sebagai berikut :

a. Bagi analisis internal bank, membantu manajemen membuat evaluasi tentang

hasil-hasil operasi perusahaan dalam mengambil keputusan sehubungan

dengan penyaluran kredit.

b. Bagi akademis, hasil penelitian ini menambah bukti empiris mengenai

pengaruh DPK, CAR, NPL dan ROA terhadap penyaluran kredit perbankan.

Page 5: Pengaruh CAR, NPL, dan ROA terhadap Penyaluran Kredit …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2325/2/T1_232008205_Full... · penyaluran kredit yaitu tingkat kecukupan modal

7

c. Mendorong bank untuk memberikan perhatian lebih dalam pelaksanaan

penyaluran kredit perbankan sesuai kondisi perbankan Indonesia.

Tinjauan Teoritis dan Pengembangan Hipotesis

Bank

Pengertian bank menurut Kasmir (2001) merupakan lembaga keuangan

yang kegiatan utamanya adalah menghimpun dana dari masyarakat dan

menyalurkan kembali dana tersebut ke masyarakat serta memberikan jasa Bank

lainnya. Bank dikenal sebagai lembaga keuangan yang kegiatan utamanya

menerima simpanan giro, tabungan dan deposito. Kemudian bank juga dikenal

sebagai tempat untuk meminjam uang (kredit) bagi masyarakat yang

membutuhkannya.

Berdasarkan pasal 1 UU No. 10 Tahun 1998 tentang perubahan UU No.7

Tahun 1992 tentang perbankan, bank adalah badan usaha yang menghimpun dari

masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkan kepada masyarakat dalam

rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak. Dapat disimpulkan bahwa bank

dapat berperan sebagai perantara keuangan dengan melakukan tiga kegiatan utama

yaitu menghimpun dana dari masyarakat yang surplus dana dalam berbagai

bentuk simpanan, menyalurkan dana kepada pihak yang defisit dan memberikan

jasa bank lainnya.

Cara bank mendapatkan dana untuk keperluan operasionalnya, menurut

Bastian dan Suhardjono (2006: 2-3) dibedakan menjadi 3 (tiga) sumber dana,

yaitu :

Page 6: Pengaruh CAR, NPL, dan ROA terhadap Penyaluran Kredit …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2325/2/T1_232008205_Full... · penyaluran kredit yaitu tingkat kecukupan modal

8

a. Dana yang berasal dari modal sendiri

Sumber dana ini sering disebut sumber dana pihak pertama yaitu dana yang

berasal dari dalam bank, baik pemegang saham atau pemilik bank. Perolehan

dana ini biasanya digunakan apabila bank mengalami kesulitan untuk

memperoleh dana dari luar. Keuntungan dana dari modal sendiri adalah tidak

perlu membayar bunga yang relatif lebih besar daripada jika meminjam ke

lembaga lain (Kasmir, 2001).

b. Dana yang berasal dari pinjaman di luar bank

Sumber dana ini sering disebut dana pihak kedua yaitu sumber dana yang

berasal dari pinjaman bank lain, bank atau lembaga keuangan di luar negeri,

lembaga keuangan bukan bank dan pinjaman bank sentral kepada bank.

c. Dana yang berasal dari masyarakat

Sumber dana ini sering disebut sumber dana pihak ketiga yaitu sumber dana

yang berasal dari masyarakat sebagai nasabah dalam bentuk giro, tabungan,

dan deposito. sumber dana ini merupakan sumber dana terpenting bagi

kegiatan operasi bank dan merupakan ukuran keberhasilan bank jika mampu

membiayai operasinya dari sumber dana ini.

Kredit

Menurut Ikatan Akuntan Indonesia (2004:31.4), kredit adalah pinjaman

uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu berdasarkan persetujuan

atau kesepakatan pinjam meminjam antara bank dan pihak lain yang mewajibkan

Page 7: Pengaruh CAR, NPL, dan ROA terhadap Penyaluran Kredit …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2325/2/T1_232008205_Full... · penyaluran kredit yaitu tingkat kecukupan modal

9

pihak peminjam untuk melunasi utangnya setelah jangka waktu tertentu dengan

jumlah bunga, imbalan, atau pembagian hasil keuntungan.

Dari pengertian kredit di atas, dapat dijelaskan bahwa adanya

kesepakatan antara bank sebagai kreditur dan nasabah penerima kredit sebagai

debitur, dengan perjanjian yang telah dibuat. Dalam perjanjian kredit tersebut ada

hak dan kewajiban masing - masing pihak termasuk jangka waktu serta bunga

yang sudah ditetapkan bersama. Apabila debitur mengingkari perjanjian yang

telah disepakati maka akan dikenakan sangsi yang sesuai aturan yang berlaku.

Adanya penyaluran kredit mempunyai tujuan tertentu dari pihak bank.

Adapun tujuan dari kedua belah pihak tersebut antara lain:

a. Memperoleh pendapatan bank dari bunga kredit.

b. Melaksanakan kegiatan operasional bank.

c. Memenuhi permintaan kredit dari masyarakat.

d. Memperlancar lalu lintas pembayaran.

e. Menambah modal kerja perusahaan.

f. Meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat.

g. Memanfaatkan dana - dana yang ada.

Menurut Rivai (2005) dalam Aqidah (2011), jenis kredit yang disalurkan

dapat dilihat dari berbagai segi, salah satunya adalah jenis kredit menurut tujuan

penggunaannya:

a. Kredit Modal Kerja

Kredit Modal Kerja adalah kredit untuk modal kerja perusahaan dalam rangka

pembiayaan aktiva lancar perusahaan, seperti pembelian bahan baku, bahan

Page 8: Pengaruh CAR, NPL, dan ROA terhadap Penyaluran Kredit …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2325/2/T1_232008205_Full... · penyaluran kredit yaitu tingkat kecukupan modal

10

penolong, bahan dagangan, biaya eksploitasi barang modal, piutang, dan lain-

lain.

b. Kredit Investasi

Kredit Investasi adalah kredit (berjangka menengah atau panjang) yang

diberikan kepada usaha-usaha guna merehabilitasi, modernisasi, perluasan

ataupun pendirian proyek baru, misalnya untuk pembelian mesin-mesin,

bangunan, dan tanah untuk pabrik.

c. Kredit Konsumsi

Kredit Konsumsi adalah kredit yang diberikan bank kepada pihak ketiga atau

perorangan (termasuk bank itu sendiri) untuk keperluan konsumsi berupa

barang atau jasa dengan cara membeli, menyewa atau dengan cara lain. Kredit

yang termasuk dalam kredit konsumsi ini adalah kredit kendaraan pribadi,

kredit perumahan, kredit untuk pembayaran sewa, dan pembelian alat-alat

rumah tangga. Dalam kelompok ini termasuk juga kredit profesi untuk

pengembangan profesi tertentu seperti, dokter, akuntan, notaris, dan lain-lain

yang dijamin dengan pendapatan dari profesinya serta barang-barang yang

dibeli dengan kredit tersebut.

Menurut Suyatno dan Chalik (1995), unsur-unsur kepercayaan yang terdapat

dalam kredit adalah

a. Kepercayaan, yaitu keyakinan si pemberi kredit bahwa prestasi yang diberikan

baik dalam bentuk uang, barang, atau jasa, akan benar-benar diterimanya

kembali dalam jangka waktu tertentu di masa yang akan datang.

Page 9: Pengaruh CAR, NPL, dan ROA terhadap Penyaluran Kredit …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2325/2/T1_232008205_Full... · penyaluran kredit yaitu tingkat kecukupan modal

11

b. Waktu, yaitu suatu masa yang memisahkan antara pemberian prestasi dengan

kontra prestasi yanag akan diterima pada masa yang akan datang.

c. Degree of risk,yaitu suatu tingkat resiko yang akan dihadapi sebagai akibat

dari adanya jangka waktu yang memisahkan antara pemberian prestasi dengan

kontra prestasi yang akan diterima di kemudian hari.

d. Prestasi, objek kredit itu tidak saja diberikan dalam bentuk uang, tetapi juga

dapat bentuk barang atau jasa.

Pengaruh Capital Adequacy Ratio (CAR) terhadap penyaluran kredit

Menurut Ali (2004) dalam Pratama (2010), CAR merupakan rasio

kecukupan modal yang mempunyai faktor penting bagi bank dalam rangka

pengembangan usaha dan menampung risiko kerugian dana yang diakibatkan oleh

kegiatan operasi bank. CAR termasuk faktor internal bank yang syaratnya harus

dipenuhi oleh setiap bank. CAR menunjukkan seberapa besar jumlah seluruh aset

bank yang mengandung resiko, yang dibiayai dari modal bank sendiri.

Berdasarkan peraturan BI No. 3/21/PBI/2001 Indonesia, mensyaratkan bank wajib

memenuhi kecukupan modal sebesar 8%.

Dalam perhitungan kecukupan permodalan bank, bobot kategori risiko

(ATMR) berperan dalam menentukan jumlah minimum permodalan yang harus

dimiliki oleh bank. Semakin kecil ATMR yang dikenakan pada satu debitur atau

kelompok debitur maka jumlah modal minimum yang harus disediakan bank akan

semakin kecil. Sebaliknya jika ATMR bank semakin besar maka bank juga harus

Page 10: Pengaruh CAR, NPL, dan ROA terhadap Penyaluran Kredit …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2325/2/T1_232008205_Full... · penyaluran kredit yaitu tingkat kecukupan modal

12

meningkatkan modalnya. Kalau tidak demikian, maka prosentase CAR akan

menurun.

Setiap bank harus memenuhi tingkat kecukupan modalnya agar bank

tersebut tidak mengalami kendala likuiditas. Jika CAR suatu bank mengalami

kekurangan dalam memenuhi kecukupan modalnya maka kemungkinan besar

akan menghambat tingkat penyaluran kredit ke masyarakat. Dari hasil penelitian

menurut Arisandi (2008) menunjukkan bahwa CAR secara parsial menunjukkan

pengaruh yang positif dan signifikan terhadap penawaran kredit.

Berdasarkan uraian di atas, maka dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut:

Ha1 : Capital Adequency Ratio (CAR) berpengaruh positif signifikan terhadap

penyaluran kredit.

Pengaruh Non Performing Loan (NPL) terhadap penyaluran kredit

Menurut Meydianawati (2007), NPL menunjukkan kemampuan

kolektibilitas sebuah bank dalam mengumpulkan kembali kredit yang dikeluarkan

oleh bank sampai lunas. NPL merupakan kredit yang mengalami kesulitan dalam

pelunasannya atau sering disebut dengan kredit bermasalah. Dalam Peraturan

Bank Indonesia (2011), kredit bermasalah muncul apabila memiliki kualitas

kurang lancar, diragukan dan macet.

NPL tersebut mencerminkan risiko kredit, semakin tinggi rasio NPL maka

semakin buruk kualitas kredit perbankan. Sebaliknya jika rasio NPL rendah maka

semakin besar bank dalam menyalurkan kreditnya kepada masyarakat. Menurut

Pratama (2010) tingginya NPL mengakibatkan pencadangan yang lebih besar,

Page 11: Pengaruh CAR, NPL, dan ROA terhadap Penyaluran Kredit …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2325/2/T1_232008205_Full... · penyaluran kredit yaitu tingkat kecukupan modal

13

sehingga modal bank ikut terkikis padahal besaran modal sangat mempengaruhi

besarnya ekspansi kredit. Keberadaan NPL dalam jumlah yang banyak

memberikan kesulitan sekaligus menurunkan tingkat kesehatan bank yang

bersangkutan. Oleh sebab itu, bank dituntut untuk selalu menjaga kreditnya agar

tidak masuk dalam golongan kredit bermasalah (NPL). Risiko yang dihadapi bank

merupakan risiko tidak terbayarnya kredit yang disebut risiko kredit. Meskipun

risiko kredit tidak dapat dihindarkan, maka harus diusahakan dalam tingkat yang

wajar maksimum 5% dari total kredit.

Dari hasil penelitian menurut Pratama (2010) dan Arisandi (2009)

menunjukkan NPL berpengaruh negatif dan signifikan terhadap penyaluran kredit.

Berdasarkan uraian di atas maka dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut:

Ha2 : Non Performing Loan (NPL) berpengaruh negatif signifikan terhadap

penyaluran kredit

Pengaruh Return On Assets (ROA) terhadap penyaluran kredit

Laba merupakan tujuan utama yang ingin dicapai dalam usaha

perbankan. Pencapaian laba perbankan tersebut dengan alasan berupa penilaian

atas kinerja pemimpin, kecukupan dalam memenuhi kewajiban terhadap

pemegang saham, meningkatkan daya tarik investor dalam menanamkan

modalnya. Tingkat laba yang diperoleh bank biasanya disebut Return On Assets

(ROA) yang merupakan salah satu rasio profitabilitas. Rasio ini untuk mengukur

kemampuan manajemen bank dalam mengelola aset dalam menghasilkan laba.

Page 12: Pengaruh CAR, NPL, dan ROA terhadap Penyaluran Kredit …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2325/2/T1_232008205_Full... · penyaluran kredit yaitu tingkat kecukupan modal

14

Laba tersebut berasal dari pendapatan bunga pinjaman dari para nasabah bank

yang mempunyai pinjaman terhadap bank.

ROA merupakan rasio yang membandingkan laba sebelum pajak dengan

total aset bank. Menurut Muliaman Hadad (2004) dalam Francisca dan Siregar

(2009) ROA adalah indikator yang akan menunjukkan bahwa apabila rasio ini

meningkat maka aktiva bank telah digunakan dengan optimal untuk memperoleh

pendapatan sehingga diperkirakan ROA dan kredit memiliki hubungan yang

positif. Dalam kegiatan usaha bank yang mendorong perekonomian, rasio ROA

yang tinggi menunjukkan bank telah menyalurkan kredit dan memperoleh

pendapatan. Semakin besar ROA suatu bank, semakin besar juga tingkat laba

yang dicapai bank. Sehingga bank memiliki kesempatan menyalurkan kreditnya

lebih besar atau lebih luas.

Berdasarkan uraian di atas maka dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut:

Ha3 : Return On Assets (ROA) berpengaruh positif signifikan terhadap penyaluran

kredit.

Pengujian secara simultan juga diperlukan dalam penelitian ini. Maka dapat

dirumuskan hipotesis sebagai berikut:

Ha4 : CAR, NPL dan ROA secara simultan berpengaruh positif dan

signifikan terhadap penyaluran kredit.

Penelitian terdahulu antara lain adalah penelitian yang dilakukan oleh

Pratama (2010) juga menguji analisis faktor - faktor yang mempengaruhi

kebijakan penyaluran kredit perbankan. Penelitian ini menggunakan variabel dana

pihak ketiga, CAR, NPL, SBI. Hasil penelitian Pratama (2010) adalah dana pihak

Page 13: Pengaruh CAR, NPL, dan ROA terhadap Penyaluran Kredit …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2325/2/T1_232008205_Full... · penyaluran kredit yaitu tingkat kecukupan modal

15

ketiga (DPK) berpengaruh positif dan signifikan terhadap penyaluran kredit,

sedangkan CAR dan NPL berpengaruh negatif dan signifikan terhadap penyaluran

kredit. Sementara SBI berpengaruh positif tetapi tidak signifikan terhadap

penyaluran kredit.

Penelitian oleh Francisca dan Siregar (2009) menguji pengaruh faktor

internal bank terhadap volume kredit. Penelitian ini menggunakan variabel dana

pihak ketiga, CAR, NPL, dan ROA. Hasil penelitian ini adalah DPK dan ROA

berpengaruh positif dan signifikan terhadap volume kredit. Sedangkan CAR

berpengaruh positif dan NPL negatif tetapi tidak signifikan terhadap penyaluran

kredit.

Meydianawathi (2007) melakukan penelitian tentang perilaku penawaran

kredit perbankan pada sektor UMKM. Variabel yang digunakan adalah CAR,

DPK, ROA, dan NPL. Hasil dari penelitian ini adalah DPK mempunyai pengaruh

positif signifikan terhadap penyaluran kredit UMKM. Sedangkan CAR dan ROA

menunjukkan pengaruh positif dan signifikan, NPL menunjukkan pengaruh

negatif signifikan terhadap penyaluran kredit UMKM.

Desi Arisandi (2009) melakukan penelitian tentang analisis faktor

penawaran kredit pada bank umum di Indonesia. Variabel yang digunakan adalah

DPK, CAR, NPL dan ROA. Hasil dari penelitian ini adalah DPK, CAR dan ROA

mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap penawaran kredit.

Sedangkan NPL mempunyai pengaruh negatif dan signifikan terhadap tingkat

penawaran kredit.

Page 14: Pengaruh CAR, NPL, dan ROA terhadap Penyaluran Kredit …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2325/2/T1_232008205_Full... · penyaluran kredit yaitu tingkat kecukupan modal

16

Kh

\h Variabel Independen Variabel dependen

Gambar 1

Model Penelitian

H2(+)

H3(-)

H4(+)

Metode penelitian

Populasi dan Sampel

Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan

perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama periode 2008 –

2010. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data sekunder

dan menggunakan metode analisis data kuantitatif. Data sekunder untuk penelitian

ini diperoleh dari situs resmi Bursa Efek Indonesia, yaitu www.idx.co.id berupa

laporan keuangan tahunan sampel perusahaan perbankan yang dipublikasikan dan

nama-nama bank diperoleh dari ICMD (Indonesian Capital Market Directory).

Metode pengambilan sampel menggunakan purposive sampling, yaitu

sampel yang ditentukan oleh kriteria-kriteria tertentu. Dalam pengambilan sampel

tersebut diperlukan pertimbangan tertentu dengan kriteria sebagai berikut :

1. Perusahaan perbankan pada bank umum yang sudah go public dan terdaftar di

BEI dan ICMD pada tahun 2008 - 2010.

Jumlah Penyaluran

Kredit NPL

CAR

ROA

Page 15: Pengaruh CAR, NPL, dan ROA terhadap Penyaluran Kredit …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2325/2/T1_232008205_Full... · penyaluran kredit yaitu tingkat kecukupan modal

17

2. Perusahaan perbankan yang telah menerbitkan dan mempublikasikan laporan

keuangan dalam periode 2008 - 2010.

3. Perusahaan perbankan yang tidak didelisting dari Bursa Efek Indonesia dalam

kurun waktu tahun 2008 - 2010.

Berdasarkan kriteria di atas maka terkumpul 31 sampel perusahaan perbankan

yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Sampel penelitian tersebut diperoleh

dengan rincian sebagai berikut :

Tabel 1

Hasil Pengambilan Sampel

Kriteria sampel Jumlah Sampel

1. Perusahaan perbankan yang terdaftar di BEI per 1

Januari 2008-31 Desember 2010

31

2. Perusahaan perbankan yang tidak menerbitkan laporan

keuangannya pada tahun 2008-2010

0

3. Perusahaan perbankan yang di delisting dalam kurun

waktu 2008-2010

0

Jumlah sampel akhir penelitian 31

Sumber : ICMD dan www.idx.co.id

Dari perhitungan sampel akhir diatas terdapat 31 sampel bank umum yang

terdaftar di Indonesian Capital Market Directory. Penelitian ini menggunakan

time series dengan waktu tiga tahun maka data yang akan diteliti selama tiga

tahun menjadi 93 data penelitian. Namun dalam proses pengujian hipotesis jumlah

data menjadi 75 data penelitian karena dikurangi dengan data outlier.

Pengukuran Variabel

Penelitian ini menggunakan dua variabel yang akan diuji secara sistematik

yaitu variabel dependen dan variabel independen.

Page 16: Pengaruh CAR, NPL, dan ROA terhadap Penyaluran Kredit …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2325/2/T1_232008205_Full... · penyaluran kredit yaitu tingkat kecukupan modal

18

a. Variabel Dependen

Variabel dependen dalam penelitian ini adalah besarnya penyaluran kredit

yang dilakukan oleh bank. Menurut Adelya dan Jafar (2009) jumlah kredit

yang disalurkan dihitung dengan rumus sebagai berikut :

Kredit yang disalurkan = (jumlah kredit yang disalurkan)

b. Variabel Independen

Capital Adequency Ratio (CAR)

Menurut Bank Indonesia Capital Adequacy Ratio (CAR) yaitu kewajiban

penyediaan modal minimum yang harus selalu dipertahankan oleh setiap bank

sebagai suatu proporsi tertentu dari total Aktiva Tertimbang Menurut Risiko

(ATMR). Menurut Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 3/30/DPNP tanggal

14 Desember 2001, CAR dirumusnya sebagai berikut :

Non Performing Loan (NPL)

NPL adalah kredit bermasalah terhadap total kredit. Rasio ini menunjukkan

bahwa kemampuan manajemen bank dalam mengelola kredit bermasalah yang

diberikan oleh bank. Maka semakin tinggi rasio ini akan semakin buruk

kualitas kualitas kredit bank. Menurut SEBI Nomor 12/11/DPNP tanggal 13

Maret 2010, NPL dapat dirumuskan sebagai berikut :

Page 17: Pengaruh CAR, NPL, dan ROA terhadap Penyaluran Kredit …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2325/2/T1_232008205_Full... · penyaluran kredit yaitu tingkat kecukupan modal

19

Return On Assets (ROA)

Rasio ini untuk mengukur kemampuan manajemen bank dalam memperoleh

laba sebelum pajak yang dihasilkan dari rata-rata total aset. Maka semakin

besar ROA, semakin besar juga tingkat keuntungan yang dicapai bank. Laba

yang tinggi akan meningkatkan modal yang banyak sehingga bank

mempunyai kesempatan menyalurkan kredit lebih luas.

Menurut SEBI Nomor 12/11/DPNP tanggal 13 Maret 2010, ROA dapat

dirumuskan sebagai berikut :

Teknik Analisis Data

Teknik yang digunakan untuk menganalisis data dalam penelitian ini

ditentukan dengan menggunakan analisis Panel Data Regression. Panel Data

merupakan nilai dari satu variabel atau lebih (cross section) dikumpulkan untuk

beberapa unit sampel pada dua periode waktu atau lebih yang diindikasikan

dengan penggunaan data time series. Menurut Gujarati (2004) data panel tersebut

terdiri dari pengamatan pada cross section atau individu yang sama dan unit untuk

beberapa periode waktu (time series). Kombinasi data time series dan cross

section dapat meningkatkan kualitas dan kuantitas data dengan pendekatan yang

tidak mungkin dilakukan dengan menggunakan hanya salah satu dari data tersebut

(Gujarati, 2004). Untuk mengolah data, digunakan software LIMDEP.

Analisis data panel merupakan pengembangan dari analisis regresi.

Terdapat tiga metode pendekatan untuk mengestimasi model regresi data panel,

Page 18: Pengaruh CAR, NPL, dan ROA terhadap Penyaluran Kredit …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2325/2/T1_232008205_Full... · penyaluran kredit yaitu tingkat kecukupan modal

20

yaitu pendekatan Common Effect, Fixed Effect, dan Random Effect (Gujarati,

2004). Pendekatan Common Effect atau metode OLS (Ordinary Least Squares)

yaitu pengestimasian data panel hanya dengan mengkombinasikan data time

series dan cross section, dengan hanya menggabungkan data tersebut tanpa

melihat perbedaan antar waktu dan individual. Pendekatan fixed effect adalah

teknik mengestimasi data panel dengan menggunakan variabel dummy. Variabel

dummy di dalam model fixed effect bertujuan untuk mewakili ketidaktahuan kita

tentang model yang sebenarnya. Pendekatan random effect digunakan untuk

mengatasi kelemahan model fixed effect yang menggunakan variabel dummy.

Untuk menentukan metode yang digunakan maka terlebih dahulu dilakukan uji

Hausmann.

Model analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah model regresi

panel data dengan menggunakan Least Squares with Group Dummy Variables

dengan persamaan : Y = β1X1 + β2X2 + β3X3 + e

Keterangan :

Y = Penyaluran Kredit

1 - 2 = koefisien parameter

X1 = Capital Adequency Ratio (CAR)

X2 = Non Performing Loan (NPL)

X3 = Return On Assets (ROA)

e = Error term

Page 19: Pengaruh CAR, NPL, dan ROA terhadap Penyaluran Kredit …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2325/2/T1_232008205_Full... · penyaluran kredit yaitu tingkat kecukupan modal

21

Analisis Data dan Pembahasan

Statistik Deskriptif

Berikut adalah pengujian statistik deskriptif dari variabel independen

(CAR, NPL, dan ROA) dan variabel dependen (kredit).

Tabel 2

Analisis Statistik Deskriptif

Variable Mean Minimum Maximum

CAR 0,1760 0,0853 0,4464

NPL 0,0159 0,0000 0,0533

ROA 0,0147 0,0006 0,0420

KREDIT 19,260 0,6774 103,6219

Sumber: data diolah (2012)

Berdasarkan tabel di atas, selama tahun 2008-2010 nilai rata-rata dari

masing-masing variabel menunjukkan bahwa rata-rata Capital Adequency Ratio

adalah 17.60% yang berarti bahwa rata-rata CAR pada bank umum telah

memenuhi ketentuan yang ditetapkan oleh Bank Indonesia minimum 8%, begitu

juga dengan nilai minimum CAR 8.53% yang berarti bahwa secara keseluruhan

CAR untuk setiap bank telah memenuhi ketentuan yang ditetapkan Bank

Indonesia. Rata-rata Non Performing Loan adalah 1.59% yang menunjukkan

bahwa rasio NPL sebagian besar bank umum telah memenuhi batas maksimal

NPL yang ditentukan Bank Indonesia sebesar 5%, sedangkan nilai maksimum

NPL di atas 5.33% dan memiliki nilai minimum 0. Rata-rata Return On Assets

sebesar 1.47% yang berarti sebagian besar bank umum di Indonesia mampu

menghasilkan laba sebesar 1.47% dari total aset yang dimilikinya. Nilai minimum

Page 20: Pengaruh CAR, NPL, dan ROA terhadap Penyaluran Kredit …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2325/2/T1_232008205_Full... · penyaluran kredit yaitu tingkat kecukupan modal

22

ROA yaitu 0.06% dan maksimum 4.20%. Sedangkan rata-rata variabel kredit

sebesar Rp19,260 trilliun yang berarti sebagian besar bank umum mampu

menyalurkan kreditnya sebesar Rp19,260 trilliun, minimum Rp0.6774 trilliun dan

maximum Rp103,6219 trilliun.

Uji Random Effect atau Fixed Effect menggunakan Uji Haussman.

Untuk memutuskan dan mengetahui pendekatan analisis yang tepat

dalam menggunakan pendekatan fixed effect atau random effect digunakan uji

Haussman. Hasil Uji Haussman untuk mengetahui pendekatan analisis regresi

yang digunakan, yaitu jika p-value < =0.05 maka menggunakan fixed effect,

sebaliknya jika p-value > =0.05 maka menggunakan pendekatan Random Efffect.

Dari hasil uji Haussman diketahui bahwa p-value 0.000000 < 0.05, Ho

diterima, yang berarti menggunakan model panel data fixed effect. Menurut

Gujarati (2004), model regresi panel data yang menggunakan fixed effect, analisis

datanya akan menggunakan Least Squares with Group Dummy Variables.

Uji Hipotesis dan Pembahasan

Berikut merupakan tabel hasil regresi panel data menggunakan LSDV

(Least Squares with Group Dummy Variables) yang telah dilakukan variabel

independen CAR, NPL dan ROA terhadap variabel dependen penyaluran kredit.

Page 21: Pengaruh CAR, NPL, dan ROA terhadap Penyaluran Kredit …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2325/2/T1_232008205_Full... · penyaluran kredit yaitu tingkat kecukupan modal

23

Tabel 3

Analisis Regresi Panel Data dengan pendekatan Fixed Effect

Variable Coefficient Signifikansi

CAR -69.79934087 .0550

NPL -106.3787063 .4919

ROA 818.2943078 .0004

R2 = 0.980314 Adjusted R

2 = 0.96900 Signifikansi F= 0.000

Sumber : data diolah (2012)

Dari tabel hasil uji regresi diatas, dapat dibuat persamaan :

Y = -69.79934087XCAR - 106.3787063XNPL + 818.2943078XROA + e

Dalam model regresi panel data dengan pendekatan LSDV di dalam

metode fixed effect menunjukkan nilai Adjusted R Square 0.96900 yang

mengindikasikan bahwa keempat variabel independen tersebut dapat menjelaskan

variabel dependen sebesar 96.9%. Sedangkan sisanya sebesar 3.1% dijelaskan

oleh faktor-faktor lain.

Pada model regresi panel data tersebut diukur dengan taraf = 5%,

secara parsial, variabel-variabel independen, yaitu ROA berpengaruh signifikan

terhadap penyaluran kredit. Sedangkan CAR dan NPL tidak menunjukkan adanya

pengaruh yang signifikan terhadap penyaluran kredit.

Hasil di atas diketahui tingkat signifikansi, p-value = 0.000 < 0.05 H4

diterima yang artinya secara simultan variabel independen CAR, NPL dan ROA

berpengaruh terhadap penyaluran kredit.

Page 22: Pengaruh CAR, NPL, dan ROA terhadap Penyaluran Kredit …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2325/2/T1_232008205_Full... · penyaluran kredit yaitu tingkat kecukupan modal

24

Pengaruh Capital Adequency Ratio (CAR) terhadap Penyaluran Kredit

CAR tidak dapat digunakan untuk memprediksi penyaluran kredit karena

dari hasil uji regresi, koefisien regresi CAR -69.79934087 menunjukkan pengaruh

negatif terhadap penyaluran kredit. Namun nilai signifikansinya 0.0550, nilai ini

lebih besar dari taraf signifikansi 0.05, yang artinya tidak ada pengaruh antara

CAR dengan penyaluran kredit, sehingga dapat disimpulkan H1 ditolak.

Dalam penelitian ini, naik turunnya CAR tidak berpengaruh terhadap naik

turunnya penyaluran kredit, kemungkinan disebabkan modal bank tidak untuk

penyaluran kredit tetapi digunakan untuk keperluan pengembangan usaha seperti,

membeli gedung atau untuk membeli fixed assets. Meskipun hasilnya tidak

signifikan, hal ini bukan berarti CAR harus diabaikan karena kecukupan modal

sering terganggu seiring pertumbuhan kredit yang berlebihan dan banyaknya

kredit yang belum dilunasi oleh nasabah tetapi modal bank terus berkurang. Hasil

penelitian ini sependapat dengan penelitian yang dilakukan oleh Franscisca dan

Siregar (2009) yang menyatakan CAR tidak berpengaruh dengan volume kredit.

Pengaruh Net Performing Loan (NPL) terhadap Penyaluran Kredit

Dalam penelitian ini NPL juga tidak dapat digunakan dalam memprediksi

penyaluran kredit. Dari uji regresi, koefisien regresi NPL sebesar -106.3787063

menunjukkan pengaruh negatif terhadap penyaluran kredit. Akan tetapi nilai

signifikansinya 0.4919, nilai ini jauh lebih besar dari taraf signifikansi 0.05. Ini

berarti NPL tidak ada pengaruh terhadap penyaluran kredit yang berarti H2

ditolak.

Page 23: Pengaruh CAR, NPL, dan ROA terhadap Penyaluran Kredit …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2325/2/T1_232008205_Full... · penyaluran kredit yaitu tingkat kecukupan modal

25

Dalam penelitian ini berarti naik turunnya NPL tidak mempengaruhi naik

turunnya penyaluran kredit. Ini disebabkan karena pada tahun 2008-2010 masing-

masing bank mempunyai rasio NPL yang tidak menentu serta diikuti dengan

pertumbuhan kredit yang tidak menentu pula. Dalam tiga tahun amatan tersebut

terjadi penyaluran kredit yang tidak sesuai dengan besarnya NPL, seperti dalam

suatu bank mempunyai rasio NPL yang kecil tetapi bank menyalurkan kreditnya

hanya sedikit begitu juga NPL besar namun bank menyalurkan kreditnya justru

semakin banyak. Menurut Pratama (2010) tingginya NPL mengakibatkan

pencadangan yang lebih besar, sehingga modal bank ikut terkikis padahal besaran

modal sangat mempengaruhi besarnya ekspansi kredit. Sedangkan dalam

penelitian ini menghasilkan modal yang tidak berpengaruh selama tiga tahun

terhadap penyaluran kredit, sehingga NPL dalam kurun waktu tiga tahun juga

tidak berpengaruh terhadap penyaluran kredit. Penelitian ini sependapat dengan

penelitian yang dilakukan oleh Francisca dan Siregar (2009) yang menyatakan

NPL berpengaruh negatif dan tidak signifikan.

Pengaruh Return On Assets (ROA) terhadap Penyaluran Kredit

Dari hasil uji regresi, koefisien ROA sebesar 818.2943078 menunjukkan

pengaruh positif antara ROA dengan penyaluran kredit. Namun diketahui juga

signifikansi 0.0004, nilai ini lebih kecil dari taraf signifikansi 0.05, yang berarti

ada pengaruh antara ROA dan penyaluran kredit. Maka dari itu dapat disimpulkan

bahwa H3 diterima, karena ROA berpengaruh positif dan signifikan terhadap

penyaluran kredit.

Page 24: Pengaruh CAR, NPL, dan ROA terhadap Penyaluran Kredit …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2325/2/T1_232008205_Full... · penyaluran kredit yaitu tingkat kecukupan modal

26

Dengan hasil diatas diindikasikan bahwa naik turunnya rasio ROA maka

akan mempengaruhi naik turunnya penyaluran kredit. Selama tiga tahun amatan

tersebut ROA menunjukkan kondisi yang meningkat dan diikuti bertambahnya

penyaluran kredit. Di dalam penyaluran kredit yang tinggi dipengaruhi oleh rasio

ROA yang tinggi pula dan berarti bank mempunyai laba yang tinggi. Laba yang

tinggi ini berasal dari pendapatan bunga kredit dan bisa juga dari pendapatan lain

yang tidak mengakibatkan resiko. Penelitian ini sependapat dengan penelitian

yang dilakukan oleh Francisca dan Siregar (2009) dan Meydianawathi (2007).

Kesimpulan dan Saran

Kesimpulan

Dengan pulihnya kepercayaan masyarakat terhadap sistem perbankan,

maka mendorong kenaikan dana yang disimpan dari masyarakat atau dana pihak

ketiga. Selain itu perbankan mampu mengatasi permasalahan rentabilitas yang

tercermin dalam rasio ROA yang berpengaruh dalam penyaluran kredit. Penelitian

ini variabel yang sangat membuktikan adanya pengaruh terhadap penyaluran

kredit adalah ROA. Akan tetapi, dalam penelitian ini tidak berhasil membuktikan

rasio kecukupan modal CAR dan kredit bermasalah NPL untuk mempengaruhi

penyaluran kredit. Hal ini dapat dikatakan bahwa tidak setiap kenaikan modal

akan diikuti oleh kenaikan penyaluran kredit, dimana bank tetap dapat

meningkatkan kredit selama peningkatan kredit tidak menjadikan modal bank di

bawah ketetapan Bank Indonesia sebesar 8%. Dalam penelitian ini menunjukkan

bahwa apabbila rasio ROA meningkat maka aktiva bank telah digunakan dengan

Page 25: Pengaruh CAR, NPL, dan ROA terhadap Penyaluran Kredit …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2325/2/T1_232008205_Full... · penyaluran kredit yaitu tingkat kecukupan modal

27

optimal untuk memperoleh pendapatan sehingga ROA juga akan mempengaruhi

penyaluran kredit yang mempunyai koefisien positif dan menunjukkan signifikan.

Keterbatasan dan Saran

Hasil penelitian ini tidak dapat digeneralisasi karena penelitian ini hanya

terbatas pada pengamatan yang singkat yaitu hanya tiga tahun (2008-2010), oleh

karena itu penelitian ini hanya mampu menggambarkan kondisi penyaluran kredit

Bank Umun selama periode tersebut. Dan penelitian ini hanya menggunakan tiga

variabel yang merupakan rasio perbankan.

Dengan adanya keterbatasan di atas maka untuk penelitian selanjutnya

sebaiknya menambah periode penelitian yang lebih lama dan juga mengingat pada

tahun 2008 yang mana perbankan Indonesia terkena dampak dari krisis global

tersebut, yang mengakibatkan diantaranya turunnya likuiditas, melonjaknya

tingkat suku bunga, maka sebaiknya dalam penelitian ini menambah variabel

independen misalnya tingkat suku bunga, rasio LDR, dll untuk mengetahui

variabel apa saja dalam menentukan penyaluran kredit. Penelitian ini juga hanya

menggambarkan keadaan penyaluran kredit setelah krisis global, jadi data-data

keuangannya masih ada yang bias, maka untuk menghindari data yang bias

sebaiknya penelitian selanjutnya digambarkan keadaan sebelum terjadinya krisis

sehingga dapat mengurangi data yang ekstrim tersebut.

Page 26: Pengaruh CAR, NPL, dan ROA terhadap Penyaluran Kredit …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2325/2/T1_232008205_Full... · penyaluran kredit yaitu tingkat kecukupan modal

28

DAFTAR PUSTAKA

Adelya, Cyndi dan Jafar, Hotmal, 2009, Pengaruh Dana Pihak Ketiga terhadap

Penyaluran Kredit pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di

Bursa Efek Indonesia, Jurnal Akuntansi 22 Universitas Sumatra Utara.

(http://akuntansi.usu.ac.id/jurnal-akuntansi-22.html)

Aqidah, Nur Ariani, 2011, Implikasi Kebijakan Pemberian Kredit Dan

Pengaruh Loan To Deposit Ratio Terhadap Non Performing Loan

pada PT. Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk, Makassar.

(http://repository.unhas.ac.id/bitstream/handle/123456789/188/SKRIPSI%

20NUR%20ARIANI%20AQIDAH.pdf?sequence=2)

Arisandi, Desi, 2009, Analisis Faktor Penawaran Kredit Pada Bank Umum di

Indonesia, Jakarta. Didownload 16 Januari 2012 pukul 22.16

(http://papers.gunadarma.ac.id/index.php/mmanagement/article/viewFile/1

4900/14165)

Bank Indonesia, 2008, Peraturan Bank Indonesia No. 10/19/PBI/2008, Jakarta.

Bank Indonesia, 2001, Peraturan Bank Indonesia No. 3/21/PBI/2001 tentang

kewajiban penyediaan modal minimum bank umum, Jakarta.

Didownload 15 Februari 2012 pkl 12.42

Bank Indonesia, 2010, Peraturan Bank Indonesia No. 10/19/PBI/2010, Jakarta.

(www.bi.go.id)

Bank Indonesia, 2011, Statistik Perbankan Indonesia Vol. 9 No. 1, Jakarta.

(www.bi.go.id) Didownload 4 Juni 2012 pkl 15.22

Bastian, Indra dan Suhardjono, 2006, Akuntansi Perbankan, Jakarta: Salemba

Empat.

Francisca dan Siregar, Hasan S., 2009, Pengaruh Faktor Internal Bank

Terhadap Volume Kredit Pada Bank Yang Go Publik Di Indonesia,

Jurnal Akuntansi 6 Universitas Sumatra Utara.

(http://akuntansi.usu.ac.id/jurnal-akuntansi-6.html)

Gujarati, Damodar N., 2004, Basic Econometrics, Fourth Edition., New York:

McGraw-Hill.

Hadi, Syamsul, 2006, Metodologi Penelitian Kuantitatif untuk Akuntansi dan

Keuangan, Yogyakarta: Ekonisia.

Page 27: Pengaruh CAR, NPL, dan ROA terhadap Penyaluran Kredit …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2325/2/T1_232008205_Full... · penyaluran kredit yaitu tingkat kecukupan modal

29

Ikatan Akuntan Indonesia, 2009, Standar Akuntansi Keuangan, Salemba

Empat, Jakarta.

Indonesia Stock Exchange, 2008, laporan keuangan/detail/soft copy laporan

keuangan. (www.idx.co.id) Download tgl 16 April.

Institute for Economic and Financial Research, 2011, Indonesian Capital Market

Directory; ECFI, Jakarta.

Kasmir, 2001, Manajemen Perbankan, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Meydianawathi, Luh Gede, 2007, Analisis perilaku Penawaran Kredit

Perbankan Kepada Sektor UMKM di Indonesia (2002-2006), Buletin

Studi Ekonomi Volume 12 No 2.

(http://ejournal.unud.ac.id/abstrak/meydianawati.pdf)

Pungkaswara, Hendra, 2011, Pengaruh Kepemilikan Pemerintah Terhadap

Kinerja Keuangan Perbankan, Skripsi Program S1 Fakultas Ekonomika

dan Bisnis Universitas Kristen Satya Wacana (tidak dipublikasikan).

Pratama, Billy A., 2010, Analisis Faktor - Faktor Yang Mempengaruhi

Kebijakan Penyaluran Kredit Perbankan, Jurnal Ekonomi Universitas

Diponegoro Semarang. Didownload tanggal 22 Oktober 2011 pukul 14.20

(http://eprints.undip.ac.id/24059/1/Billy_Arma_Pratama.pdf)

Sudarsono, Heri, 2009, Dampak Krisis Keuangan Global terhadap Perbankan

di Indonesia: Perbandingan antara Bank Konvensional dan Bank

Syariah, Jurnal Ekonomi Volume III, No. 1, Juli 2009

Supramono dan Sugiarto, 1993, Metodologi Penelitian, Jakarta : Gramedia

Pustaka Utama.

Supramono dan Intiyas Utami, 2003, Desain Proposal Penelitian : Studi

Akuntansi dan Keuangan Fakultas Ekonomi Universitas Kristen Satya

Wacana, Salatiga.

Suyatno, dkk, 1995, Dasar-dasar Perkreditan, PT. Gramedia Pustaka Utama,

Jakarta.

_______________, Undang-Undang Perbankan Nomor 10 tahun 1998

Tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 7 tahun 1992,

Jakarta.

Page 28: Pengaruh CAR, NPL, dan ROA terhadap Penyaluran Kredit …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2325/2/T1_232008205_Full... · penyaluran kredit yaitu tingkat kecukupan modal

30

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

A. Data Pribadi

Nama : Kristiana Setianingsih

NIM : 232008205

Program Studi : Akuntansi

Fakultas : Ekonomika dan Bisnis

Tempat dan Tanggal Lahir : Surakarta, 22 Mei 1990

Alamat : Jl. Gayam no.25 Rt.02 Rw.04 Karangasem,

Laweyan, Surakarta

E-mail : [email protected]

No Telp : 085728008088

Jenis Kelamin : Perempuan

Agama : Kristen Protestan

Suku : Jawa

B. Latar Belakang Pendidikan

1. 1996 – 2002 : SD Kristen Manahan Surakarta

2. 2002– 2005 : SMP Negeri 2 Surakarta

3. 2005– 2008 : SMA Negeri 6 Surakarta

4. 2008-2012 : Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas

Kristen Satya Wacana