Upload
others
View
7
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
ANALISIS LAPORAN KEUANGAN DALAM
MENGUKUR KINERJA KEUANGAN PT INDOMOBIL
SUKSES INTERNASIONAL Tbk.
SKRIPSI
Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat
Menyelesaikan penulisan skripsi
Disusun oleh :
Noviana Juliandini Putri
NIM = 111310710
PROGRAM STUDI MANAJEMEN
UNIVERSITAS PELITA BANGSA
CIKARANG 2018-2019
ANALISIS LAPORAN KEUANGAN DALAM
MENGUKUR KINERJA KEUANGAN PT INDOMOBIL
SUKSES INTERNASIONAL Tbk.
SKRIPSI
Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat menjadi Sarjana (S1)
Disusun oleh :
Noviana Juliandini Putri
NIM = 111310710
PROGRAM STUDI MANAJEMEN
UNIVERSITAS PELITA BANGSA
CIKARANG 2018-2019
iii
LEMBAR PERSEMBAHAN
Pada lembar persembahan ini, penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih
kepada pihak-pihak yang sangat mendukung penulis dalam pembuatan dan
penyusunan skripsi ini, adapun yang dimaksud adalah sebagai berikut :
1. Kepada ALLAH SWT
2. Kepada orang tua yang selalu senantiasa membantu secara materi dan doa yang
tanpa henti sehingga penulis bisa menyelesaikan karya tulis ini.
3. Kepada dosen pembimbing Moh. Hatta Fahamsyah., SHI., M.Sc. yang sudah
sabar memberikan bimbingan dan memberikan masukan kepada penulis.
4. Kepada Irfan Anggawirya, Mila Jamila, Herdiana Rosalina yang sudah
memberikan kontribusinya dalam membantu menyelesaikan pembuatan karya
tulis ini.
5. Kepada seluruh sahabat, teman dan rekan-rekan satu angkatan yang selalu ada
disaat penulis membutuhkan bantuan dan motivasi sekaligus sebagai
penyemangat bagi penulis
iv
v
vi
vii
ABSTRAK
ANALISIS LAPORAN KEUANGAN DALAM MENGUKUR KINERJA
KEUANGAN PT INDOMOBIL SUKSES INTERNASIONAL, Tbk.
Oleh
NOVIANA JULIANDINI PUTRI
NIM: 111310710
Analisis laporan keuangan dimaksudkan untuk membantu bagaimana
memahami laporan keuangan, bagaimana menafsirkan angka-angka dalam laporan
keuangan, bagaimana mengevaluasi laporan keuangan dan bagaimana
menggunakan informasi keuangan untuk mengambil keputusan. Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui kinerja keuangan PT Indomobil Sukses Internasional,
Tbk selama 3 tahun dari tahun 2015 sampai 2017 apakah mengalami peningkatan
atau penurunan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian
deskriptif dengan menggunakan data sekunder yang berupa laporan keuangan
perusahaan selama 3 tahun dengan menggunakan metode pengumpulan data secara
documenter. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah laporan keuangan
selama 3 tahun dan 8 rasio keuangan yaitu rasio likuiditas yang terdiri dari current
rasio dan quick rasio; rasio solvabilitas yang terdiri dari debt to asset rasio dan debt
to equity rasio; serta rasio profitabilitas yang terdiri dari net profit margin rasio.
Hasil penelitian menunjukan bahwa likuiditas dan profitabilitas selama 3 tahun
mengalami fluktuasi bahkan cenderung menurun sedangkan solvabilitas
mengalami peningkatan. Kesimpulan penelitian ini bahwa analisis rasio keuangan
dapat digunakan untuk menilai kinerja keuangan PT Indomobil Sukses
Internasional, Tbk. yang menunjukan hasil kinerja keuangan perusahaan ini
mengalami penurunan meskipun tidak signifikan.
Kata Kunci : Laporan Keuangan , Kinerja Keuangan, dan Rasio Keuangan
viii
ABSTRACT
Financial statement analysis is intended to help how to understand financial
statements, how to interpret numbers in financial statements, how to evaluate
financial statements and how to use financial information to make decisions. This
study aims to determine the financial performance of PT Indomobil Sukses
Internasional, Tbk for 3 years from 2015 to 2017 whether it has increased or
decreased. The method used in this research is descriptive research using
secondary data in the form of company financial statements for 3 years using
documentary data collection methods. The data used in this study are financial
reports for 3 years and 8 financial ratios namely liquidity ratios consisting of
current ratios and quick ratios; solvency ratios consisting of debt to asset ratio and
debt to equity ratio; and profitability ratios consisting of net profit margin ratios.
The results showed that liquidity and profitability for 3 years fluctuated and even
tended to decrease while solvency increased. The conclusion of this study is that
financial ratio analysis can be used to assess the financial performance of PT
Indomobil Sukses Internasional, Tbk. which shows the results of the company's
financial performance has decreased although not significant.
Keywords : Financial Report, Financial Performance, and Financial Ratio
Expect
ix
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas
rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Skripsi ini dengan
judul “ANALISIS LAPORAN KEUANGAN DALAM MENGUKUR
KINERJA KEUANGAN PT INDOMOBIL SUKSES INTERNASIONAL
TBK“.
Adapun tujuan dari penulisan Skripsi ini adalah untuk memenuhi syarat
dalam mencapai gelar Sarjana Ekonomi pada Program Studi Manajemen
Universitas Pelita Bangsa.
Penyelesaian skripsi ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak sehingga pada
kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada :
1. Bapak Ir.H.Moch.Mardiana.,MM.selaku Ketua Yayasan Universitas Pelita
Bangsa.
2. Bapak Hamzah Muhammad Mardi Putra, S.K.M.,M.M selaku rektor
Universitas Pelita Bangsa.
3. Ibu Dr. Anna Wulandari., SE., MM selaku senat Universitas Pelita Bangsa.
4. Ibu Preatmi Nurastuti., SE., MM selaku Dekan Universitas Pelita Bangsa.
5. Ibu Yunita Ramadhani Ratnaningsih DS., SE., M.Sc. selaku Ketua Program
Sarjana – Program Studi Manajemen Universitas Pelita Bangsa
6. Bapak Moh. Hatta Fahamsyah., SHI., M.Sc. selaku pembimbing skripsi
7. Civitas Akademik Universitas Pelita Bangsa
8. Rekan – rekan mahasiswa Program Sarjana Universitas Pelita Bangsa
9. Keluarga tercinta yang senantiasa memberikan dukungan dan dorongan
semangat.
10. Pihak lain yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.
Penulis menyadari masih banyak keterbatasan pada penyusunan skripsi
sehingga kritik dan saran sangat di harapkan demi perbaikan penulisan laporan
penelitian di kemudian hari. Namun demikian, penulis tetap berharap semoga hasil
penelitian ini dapat memberikan manfaat bagi kita semua. Aamiin.
Cikarang, 20 September 2019
Penulis
x
DAFTAR ISI
Halaman Judul ............................................................................................... i
Halaman Persembahan ................................................................................. iii
Halaman Pernyataan Orisinalitas .................................................................. iv
Halaman Persetujuan Dosen Pembimbing ..................................................... v
Halaman Pengesahan Skripsi ....................................................................... vi
Abstrak ....................................................................................................... vii
Abstract ..................................................................................................... viii
Kata Pengantar ............................................................................................. ix
Daftar Isi ....................................................................................................... x
Daftar Tabel ................................................................................................ xii
Daftar Gambar ........................................................................................... xiii
Daftar Pustaka ........................................................................................... xiv
Lampiran ................................................................................................... xvi
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang............................................................................ 1
1.2 Perumusan Masalah .................................................................... 5
1.3 Tujuan Penelitian ........................................................................ 6
1.4 Manfaat Penelitian ...................................................................... 7
1.5 Sistematika Penulisan ................................................................. 7
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Landasan Teori ............................................................................ 9
2.1.1 Laporan Keuangan ............................................................... 9
2.1.1.1 Pengertian Laporan Keuangan .................................... 9
2.1.1.2 Pemakai Laporan Keuangan dan Kebutuhan Informasi10
2.1.1.3 Keterbatasan Laporan Keuangan ............................... 12
2.1.1.4 Tujuan Laporan Keuangan ........................................ 13
2.1.2 Kinerja Keuangan Perusahaan ............................................ 15
2.1.3 Analisis Laporan Keuangan ................................................ 17
2.1.3.1 Tujuan Analisis Laporan Keuangan .......................... 18
2.1.3.2 Jenis Laporan Keuangan ........................................... 19
2.1.4 Analisis Rasio Keuangan .................................................... 23
2.1.4.1 Jenis-jenis Analisis Rasio Keuangan ......................... 24
2.2 Penelitian Terdahulu yang Relevan ............................................ 26
BAB III METODELOGI PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian .......................................................................... 30
3.2 Jadwal Penelitian ....................................................................... 30
3.3 Kerangka Konsep ...................................................................... 31
3.3.1 Desain Penelitian ................................................................ 31
3.3.2 Deskripsi Operasional Variabel Penelitian .......................... 32
xi
3.4 Populasi dan Sampel .................................................................. 33
3.5 Metode Pengumpulan Data ........................................................ 33
3.6 Metode Analisa Data ................................................................. 34
3.6.1 Analisis Data Kuantitatif .................................................... 34
3.6.2 Analisis Trend .................................................................... 35
BAB IV GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN
4.1 Sejarah Obyek Penelitian ........................................................... 39
4.2 Struktur Organisasi Obyek Penelitian......................................... 41
4.3 Kegiatan Operasional Obyek Penelitian ..................................... 42
4.3 Visi dan Misi ............................................................................. 43
BAB V HASIL PENELITIAN
5.1 Analisis Data ............................................................................. 45
5.1.1 Analisis Data Kuantitatif .................................................... 45
5.1.2 Analisis Trend .................................................................... 54
5.2 Interprestasi Data atau Pembahasan ........................................... 61
5.2.1 Current Ratio ..................................................................... 61
5.2.2 Quick Ratio ........................................................................ 62
5.2.3 Debt to Asset Ratio ............................................................. 62
5.2.4 Debt to Equity Ratio ........................................................... 62
5.2.5 Net Profit Margin Ratio ...................................................... 63
BAB VI PENUTUP
6.1 Kesimpulan ............................................................................... 64
6.2 Saran ......................................................................................... 65
xii
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Jadwal Penelitian ......................................................................... 30
Tabel 3.2 Perhitungan Trend PT Indomobil Sukses Internasional Tbk ......... 37
Tabel 5.1 Perhitungan Current Ratio 2015-2017......................................... 46
Tabel 5.2 Perhitungan Quick Ratio 2015-2017 ........................................... 47
Tabel 5.3 Perhitungan Debt to Aset Ratio 2015-2017 ................................. 49
Tabel 5.4 Perhitungan Debt to Equity Ratio 2015-2017 .............................. 51
Tabel 5.5 Perhitungan Net Profit Margin Ratio 2015-2017 ......................... 52
Tabel 5.6 Perhitungan Trend Current Ratio 2015-2017 .............................. 54
Tabel 5.7 Perhitungan Trend Quick Ratio 2015-2017 ................................. 56
Tabel 5.8 Perhitungan Trend Debt to Aset Ratio 2015-2017 ....................... 57
Tabel 5.9 Perhitungan Trend Debt to Equity Ratio 2015-2017.................... 58
Tabel 5.10 Perhitungan Trend Net Profit Margin Ratio 2015-2017 .............. 60
xiii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 3.1 Desain Penelitian ..................................................................... 31
Gambar 4.1 Struktur Organisasi PT Indomobil Sukses Internasional Tbk .... 41
Gambar 5.1 Grafik Trend Current Ratio ...................................................... 55
Gambar 5.2 Grafik Trend Quick Ratio ........................................................ 57
Gambar 5.3 Grafik Trend Debt to Aset Ratio .............................................. 58
Gambar 5.4 Grafik Trend Debt to Equity Ratio ........................................... 59
Gambar 5.5 Grafik Trend Net Profit Margin Ratio ...................................... 61
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kondisi perusahaan yang baik merupakan kekuatan untuk dapat
bertahan dan berkembang dalam mencapai tujuan perusahaan. Perusahaan
harus berusaha dalam mengelola sumber daya yang dimiliki dengan efisien
dan efektif agar perusahaan dapat mewujudkan tujuan perusahaan. Secara
umum perusahaan didirikan mempunyai tujuan untuk memaksimalkan laba
dan mengurangi kerugian yang dapat mengancam kelangsungan hidup
perusahaan tersebut. Kelangsungan hidup perusahaan dapat dilihat dari
kondisi keuangan perusahaan. Informasi mengenai kondisi keuangan
perusahaan dapat diketahui dari laporan keuangan yang disusun setiap akhir
periode.
Laporan keuangan merupakan hasil akhir dari proses akuntansi yang
memberikan gambaran tentang keadaan posisi keuangan, hasil usaha, serta
perubahan dalam posisi keuangan suatu perusahaan. Laporan keuangan juga
merupakan kesimpulan dari pencatatan transaksi yang dilakukan oleh suatu
perusahaan. Laporan keuangan adalah media yang paling penting untuk
menilai kondisi ekonomi dan prestasi manajemen. Laporan keuangan disusun
berdasarkan Standar Akuntansi Keuangan (SAK) yang telah ditetapkan oleh
Ikatan Akuntan Indonesia (IAI). SAK memberikan fleksibilitas bagi
manajemen dalam memilih metode maupun estimasi akuntansi yang dapat
digunakan. Wardhani (2008) menyatakan fleksibilitas tersebut akan
2
mempengaruhi perilaku manajer dalam melakukan pencatatan akuntansi dan
pelaporan transaksi keuangan perusahaan. Dalam rangka membantu
pengguna laporan keuangan dalam memahami dan menginterpretasikan
laporan keuangan maka perlu dibuat analisis laporan keuangan. Analisis
laporan keuangan dimaksudkan untuk membantu bagaimana memahami
laporan keuangan, bagaimana menafsirkan angka-angka dalam laporan
keuangan, bagaimana mengevaluasi laporan keuangan dan bagaimana
menggunakan informasi keuangan untuk pengambilan keputusan. Teknik
analisis yang sering digunakan dalam menganalisis laporan keuangan adalah
analisis rasio. Analisis rasio adalah teknik analisis untuk mengetahui
hubungan matematis dari pos-pos tertentu dalam setiap elemen laporan
keuangan. Hasil dari perhitungan rasio akan dibandingkan dengan tahun
sebelumnya, agar dapat diketahui perubahan yang terjadi, apakah mengalami
kenaikan atau penurunan.
Analisis laporan keuangan menggunakan perhitungan rasio-rasio agar
dapat mengevaluasi keadaan finansial perusahaan dimasa lalu, sekarang, dan
masa yang akan datang. Rasio dapat dihitung berdasarkan sumber datanya
yang terdiri dari rasio-rasio neraca yaitu rasio yang disusun dari data yang
berasal dari neraca, rasio-rasio laporan laba-rugi yang disusun dari data yang
berasal dari perhitungan laba-rugi, dan rasio-rasio antar laporan yang disusun
berasal dari data neraca dan laporan laba-rugi. Laporan keuangan perlu
disusun untuk mengetahui apakah kinerja perusahaan tersebut meningkat atau
bahkan menurun dan didalam menganalisis laporan keuangan diperlukan alat
analisis keuangan, salah satunya adalah dengan menggunakan rasio-rasio
3
keuangan. Rasio keuangan tersebut meliputi rasio likuiditas, rasio solvabilitas
(leverage), rasio aktivitas dan rasio profitabilitas.
Diharapkan dengan analisis ini dapat diketahui gambaran keadaan
keuangan perusahaan, sehingga interpretasi pengguna laporan terhadap
laporan keuangan dapat menjadi bahan pertimbangan dalam pengambilan
keputusan,terutama bagi direktur dalam rangka menetapkan kebijakan,
menyusun rencana yang lebih baik, serta menentukan kebijaksanaan yang
lebih tepat agar prestasi manajemen semakin baik pada tahun-tahun
berikutnya.
Terdapat penelitian terdahulu tentang analisis laporan keuangan
dalam mengukur kinerja keuangan. Diantaranya penelitian yang pertama
dilakukan oleh Hendry Andres Maith dengan judul ”ANALISIS LAPORAN
KEUANGAN DALAM MENGUKUR KINERJA KEUANGAN PADA PT
HANJAYA MANDALA SAMPOERNA TBK”. Hasil penelitian tersebut
menyatakan bahwa rasio likuiditas perusahaan berada dalam keadaan yang
baik. Hal ini dapat dilihat pada rasio lancar, rasio cepat dan rasio kas bahwa
pada dasarnya mengalami kenaikan. Semakin tinggi atau besarnya nilai rasio
likuiditas, menandakan keadaan perusahaan berada dalam kondisi liquid.
Liquid yaitu keadaan dimana perusahaan dinyatakan sehat dan dalam keadaan
baik karena mampu melunasi hutang jangka pendeknya. Rasio solvabilitas
perusahaan berada dalam posisi insolvable. Hal ini dapat dilihat pada rasio
solvabilitas keadaan modal perusahaan tidak mencukupi untuk menjamin
hutang yang diberikan oleh kreditur. Insolvable yaitu keadaan dimana
kemampuan perusahaan untuk membayar hutang-hutangnya secara tepat
4
waktu berada dalam posisi bermasalah bahkan cenderung tidak tepat waktu.
Rasio aktivitas perusahaan dikatakan baik. Hal ini dapat dilihat pada keempat
rasio aktivitas menunjukan adanya peningkatan dari tahun ke tahun. Rasio
profitabilitas perusahaan dalam posisi yang baik. Hal ini dapat dilihat pada
peningkatan rasio profitabilitas, hal ini menunjukan keberhasilan perusahaan
untuk menghasilkan laba setiap tahun semakin meningkat.
Penelitian yang kedua dilakukan oleh Marsel Pongoh dengan judul
“ANALISIS LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA
KEUANGAN PT BUMI RESOURCES TBK”. Hasil penelitian tersebut
menyatakan bahwa rasio likuiditas, secara keseluruhan keadaan perusahaan
berada dalam keadaan baik, meskipun selama kurun waktu dari tahun 2009 –
2011 berfluktuasi. Makin tinggi nilai rasio likuiditas, menandakan bahwa
keadaan perusahaan berada dalam kondisi baik atau liquid. Rasio solvabilitas,
keadaan perusahaan tahun 2009 – 2011 berada pada posisi solvable. Hal ini
dapat dilihat bahwa keadaan modal perusahaan cukup untuk menjamin
hutang yang diberikan oleh kreditor. Rasio profitabilitas, secara keseluruhan
dari tahun 2009 – 2011 keadaan perusahaan berada dalam posisi baik karena
mengalami peningkatan seiring kemampuan perusahaan dalam meningkatkan
laba dan efisiensi dalam menggunakan sumber daya.
Penelitian yang ketiga dilakukan oleh Maikel CH. Ottay dan Stanly
W. Alexander dengan judul “ANALISIS LAPORAN KEUANGAN UNTUK
MENILAI KINERJA KEUANGAN PADA PT BPR CITRA DUMOGA
MANADO”. Hasil penelitian tersebut menyatakan bahwa kinerja keuangan
PT BPR CITRA DUMOGA MANADO terus mengalami peningkatan dari
5
tahun 2009 – 2011. Seperti halnya yang terjadi pada rasio likuiditas, nilai total
aset, laba bersih, modal, pendapatan operasional, beban operasional, dan laba
sebelum pajak juga mengalami peningkatan yang signifikan setiap tahunnya.
Rasio beban operasional mencerminkan terjadinya peningkatan efisiensi dari
tahun ke tahun.
Obyek penelitian adalah PT Indomobil Sukses Internasional, Tbk. ini
merupakan salah satu perusahaan yang bergerak dalam bidang otomotif.
Mengingat pentingnya analisis terhadap laporan keuangan sebagai alat bantu
serta sumber informasi dalam menilai kondisi keuangan serta prestasi
(keberhasilan) suatu perusahaan bagi pihak-pihak yang berkepentingan
seperti yang telah diuraikan di atas, maka peneliti sangat tertarik untuk
mendalami dan membahas topik tentang “ANALISIS LAPORAN
KEUANGAN DALAM MENGUKUR KINERJA KEUANGAN PADA
PT. INDOMOBIL SUKSES INTERNASIONAL Tbk”.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang masalah yang sudah penulis
uraiakan diatas , maka penulis dapat merumuskan masalah sebagai berikut:
1. Apakah Kinerja perusahaan pada PT Indomobil Sukses
Internasional, Tbk. mengalami peningkatan pada periode 2015 -
2017 ditinjau dari laporan keuangan dengan menggunakan analisis
rasio likuiditas?
2. Apakah Kinerja perusahaan pada PT Indomobil Sukses
Internasional, Tbk. mengalami peningkatan pada periode 2015 -
6
2017 ditinjau dari laporan keuangan dengan menggunakan analisis
rasio solvabilitas?
3. Apakah Kinerja perusahaan pada PT Indomobil Sukses
Internasional, Tbk. mengalami peningkatan pada periode 2015 -
2017 ditinjau dari laporan keuangan dengan menggunakan analisis
rasio profitabilitas?
1.3 Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian dibuat agar penelitian yang dilakukan tidak
menyimpang dengan hal-hal yang diamati. Berdasarkan masalah yang telah
dirumuskan dibuatlah beberapa tujuan dari pelaksanaan penelitian adalah:
1. Untuk menganalisis peningkatan atau penurunan kinerja keuangan
Current Ratio (CR) pada PT Indomobil Sukses International Tbk.
2. Untuk menganalisis peningkatan atau penurunan kinerja keuangan
Quick Ratio (QR) pada PT Indomobil Sukses International Tbk.
3. Untuk menganalisis peningkatan atau penurunan kinerja keuangan
Debt to Asset Ratio (DAR) pada PT Indomobil Sukses International
Tbk.
4. Untuk menganalisis peningkatan atau penurunan kinerja keuangan
Debt to Equity Ratio (DER) pada PT Indomobil Sukses International
Tbk.
5. Untuk menganalisis peningkatan atau penurunan kinerja keuangan Net
Profit Margin (NPM) pada PT Indomobil Sukses International Tbk.
7
1.4 Manfaat Penelitian
Data dan informasi serta hasil yang diperoleh diharapkan dapat
bermanfaat kepada berbagai pihak, yaitu:
1. Manfaat Teoritis
Hasil penelitian ini diharapkan mampu memberikan kontribusi pada
dunia akademis mengenai bagaimana peningkatan atau penurunan
kinerja keuangan pada perusahaan. Penelitian ini diharapkan mampu
menjadi referensi untuk pengembangan penelitian di masa yang akan
datang terutama dalam bidang manajemen keuangan.
2. Manfaat Praktis
Dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan dan masukan bagi
manajemen perusahaan agar dapat mengambil keputusan yang tepat
untuk melakukan persiapan dan perbaikan demi kemajuan perusahaan
tersebut serta memberikan gambaran dan harapan terhadap nilai masa
depan perusahaan.
1.5 Sistematika Penulisan
Adapun sistematika penulisan dalam penyusunan laporan ini adalah
sebagai berikut:
BAB I PENDAHULUAN
Dalam bab ini berisi tentang uraian latar belakang, rumusan masalah,
pembatasan masalah, tujuan penulisan, manfaat penelitian dan
sistematika penulisan.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
8
Pada bab ini berisi tentang teori yang digunakan berdasarkan tema
yang akan dibahas tentang kinerja keuangan perusahaan .
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
Dalam bab ini berisi tentang jenis penelitian apa saja yang
digunakan, tempat dan waktu penelitian, serta terdapat kerangka
kosep, populasi dan sampel, metode pengumpulan data, serta
analisis data.
BAB IV GAMBARAN UMUM OBYEK PENELITIAN
Dalam bab ini berisikan profil dari perusahaan yang diteliti dari
sejarah perusahaan, struktur organisasi perusahaan, serta kegiatan
operasional dalam perusahaan tersebut.
BAB V HASIL PENELITIAN
Dalam bab ini berisikan hasil analisis data penelitian, serta
interprestasi data atau pembahasan dari objek penelitian yang
diteliti.
BAB VI PENUTUP
Dalam bab yang terakhir ini berisikan tentang kesimpulan dari hasil-
hasil yang didapat dari penulisan beserta saran kepada pihak-pihak
terkait sehubungan dengan hasil pengamatan.
9
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Landasan Teori
2.1.1 Laporan Keuangan
2.1.1.1 Pengertian Laporan Keuangan
PSAK No. 1 tentang Penyajian Laporan Keuangan
(revisi 2009) menyatakan laporan keuangan adalah suatu
penyajian terstruktur dari posisi keuangan dan kinerja
keuangan suatu entitas. Jadi laporan keuangan merupakan
salah satu informasi yang sangat penting dalam menilai
perkembangan perusahaan. Laporan keuangan dapat
digunakan untuk menilai prestasi yang dicapai perusahaan
pada saat lampau, sekarang dan rencana pada waktu yang
akan datang. Dalam pengertian sederhana menurut Kasmir
(2008: 7) laporan keuangan adalah laporan yang
menunjukkan kondisi keuangan perusahaan pada saat ini atau
dalam suatu periode tertentu.
Menurut Hanafi dan Halim (2012) dalam
menganalisis seorang analisis harus melakukan beberapa hal:
a. Menentukan dengan jelas tujuan dari analisis
b. Memahami konsep dan prinsip yang mendasari laporan
keuangan dan rasio keuangan yang diturunkan dari
laporan keuangan tersebut
10
c. Memahami kondisi perekonomian dan kondisi bisnis
lain pada umumnya yang berkaitan dengan perusahaan
dan mempengaruhi usaha perusahaan
Dari beberapa pendapat para ahli dan pakar
akuntansi diatas, maka dapat diambil kesimpulan bahwa
laporan keuangan merupakan informasi yang berkaitan
tentang posisi atau keadaan keuangan perusahaan pada
periode tertentu yang nantinya akan dipakai oleh pemakainya
dalam hal pengambilan keputusan.
2.1.1.2 Pemakai Laporan Keuangan dan Kebutuhan Informasi
Para pemakai laporan keuangan ini menggunakan
laporan keuangan untuk memenuhi beberapa kebutuhan
informasi yang berbeda, meliputi:
a. Investor
Para investor berkepentingan terhadap resiko yang melekat
dan hasil pengembangan dari investasi yang dilakukan.
Investor ini membutuhkan informasi untuk membantu
menentukan apakah harus membeli, menahan atau menjual
investasi tersebut.
b. Kreditor
Para kreditor tertarik dengan informasi keuangan yang
memungkinkan mereka untuk memutuskan apakah pinjaman
serta bunganya dapat dibayar pada saat jatuh tempo.
11
c. Pemasok dan Kreditor Usaha Lainnya
Pemasok dan kreditor usaha lainnya tertarik dengan
informasi yang memungkinkan mereka untuk memutuskan
apakah jumlah yang terhutang akan dibayar pada saat jatuh
tempo.
d. Shareholders (Para Pemegang Saham)
Para pemegang saham berkepentingan dengan informasi
mengenai kemajuan perusahaan, pembagian keuntungan
yang akan diperoleh, dan penambahan modal untuk business
plan selanjutnya.
e. Pelanggan
Para pelanggan berkepentingan dengan informasi mengenai
kelangsungan hidup perusahaan, terutama kalau mereka
terlibat dalam perjanjian jangka panjang dengan atau
bergantung pada perusahaan.
f. Pemerintah
Pemerintah dan berbagai lembaga yang berada di bawah
kekuasaannya berkepentingan dengan alokasi sumber daya
dan oleh karenanya berkepentingan dengan aktivitas
perusahaan.
g. Karyawan
Karyawan dan kelompok yang mewakilinya informasi
mengenai stabilitas dan profitabilitas perusahaan, mereka
juga tertarik pada informasi yang memungkinkan mereka
12
melakukan penilaian atas kemampuan perusahaan dalam
memberikan balas jasa, manfaat pensiun dan kesempatan
kerja.
h. Masyarakat
Perusahaan mempengaruhi anggota masyarakat dalam
berbagai cara, seperti pemberian kontribusi pada
perekonomian nasional, termasuk jumlah orang yang
dipekerjakan dan perlindungan kepada penanam modal
domestic.
2.1.1.3 Keterbatasan Laporan Keuangan
Menurut Munawir (2010: 9), keterbatasan laporan
keuangan antara lain:
1. Laporan keuangan yang dibuat secara periodik pada dasarnya
merupakan interim report (laporan yang dibuat antara waktu
tertentu yang sifatnya sementara) dan bukan merupakan
laporan yang final.
2. Laporan keuangan menunjukan angka dalam rupiah yang
kelihatannya bersifat pasti dan tepat, tetapi sebenarnya dengan
standar nilai yang mungkin berbeda atau berubah-ubah.
3. Laporan keuangan disusun berdasarkan hasil pencatatan
transaksi keuangan atau nilai rupiah dari berbagai waktu atau
tanggal yang lalu dimana daya beli (purchasing power) uang
tersebut menurun, dibanding dengan tahun sebelumnya,
13
sehingga kenaikan volume penjualan yang dinyatakan dalam
rupiah belum tentu menunjukan atau mencerminkan unit yang
dijual semakin besar, mungkin kenaikan tersebut disebabkan
naiknya harga jual barang tersebut yang mungkin juga diikuti
kenaikan harga-harga.
4. Laporan keuangan tidak dapat mencerminkan berbagai factor
yang dapat mempengaruhi posisi atau keadaan keuangan
perusahaan karena factor-faktor tersebut tidak dapat
dinyatakan dengan suatu uang.
2.1.1.4 Tujuan Laporan Keuangan
Dibuatnya laporan keuangan oleh suatu perusahaan
tentunya memiliki tujuan dan manfaat. Ada beberapa tujuan
laporan keuangan yang dikutip dari beberapa ahli yakni:
Tujuan laporan keuangan yaitu untuk menyediakan
informasi yang berkaitan dengan posisi keuangan, prestasi
(hasil usaha) perusahaan serta perubahan posisi keuangan
suatu perusahaan yang bermanfaat bagi pemakai dalam
pengambilan keputusan ekonomi. PSAK No. 1 tentang
Penyajian Laporan Keuangan (revisi 2009) menyatakan
tujuan laporan keuangan adalah memberikan informasi
mengenai posisi keuangan, kinerja keuangan, dan arus kas
entitas yang bermanfaat bagi sebagian besar kalangan
pengguna laporan dalam pembuatan keputusan ekonomi.
14
Menurut Fahmi (2012), tujuan laporan keuangan
adalah untuk memberikan informasi kepada pihak yang
membutuhkan tentang kondisi suatu perusahaan dari sudut
angka dalam satuan moneter.
Secara lebih rinci, Kasmir (2014: 10),
mengungkapkan bahwa laporan keuangan bertujuan untuk :
a. Memberikan informasi tentang jenis dan jumlah aktiva
(harta) yang dimiliki perusahaan pada saat ini.
b. Memberikan informasi tentang jenis dan jumlah
kewajiban dan modal yang dimiliki perusahaan pada saat
ini.
c. Memberikan informasi tentang jenis dan jumlah
pendapatan yang diperoleh pada suatu periode tertentu.
d. Memberikan informasi tentang jumlah biaya dan jenis
biaya yang dikeluarkan perusahaan dalam periode
tertentu
e. Memberikan informasi tentang perubahan-perubahan
yang terjadi terhadap aktiva, pasiva, dan modal
perusahaan.
f. Memberikan informasi tentang kinerja manajemen
perusahaan dalam suatu periode.
g. Memberikan informasi tentang catatan-catatan atas
laporan keuangan.
15
2.1.2 Kinerja Keuangan Perusahaan
Fahmi (2012: 2) menyatakan bahwa kinerja keuangan adalah
suatu analisis yang dilakukan untuk melihat sejauh mana perusahaan
telah melaksanakan dengan menggunakan aturan-aturan pelaksanaan
keuangan secara baik dan benar. Prastowo yang dikutip oleh Praytino
(2010: 9) menyebutkan unsur dari kinerja keuangan perusahaan
sebagai berikut : Unsur yang berkaitan secara langsung dengan
pengukuran kinerja perusahaan disajikan pada laporan keuangan yang
disebut laporan laba rugi, penghasilan bersih seringkali digunakan
sebagai ukuran kinerja atau sebagai dasar bagi ukuran lainnya. Unsur
yang langsung berkaitan dengan pengukuran penghasilan bersih ini
adalah penghasilan (income) dan beban (expense). Ada tiga macam
ukuran yang dapat digunakan untuk mengukur kinerja secara
kuantitatif (Mulyadi dikutip dalam Praytino 2010: 9), yaitu:
a) Ukuran kriteria tunggal Ukuran kriteria tunggal (single
criteria) adalah ukuran kinerja yang hanya menggunakan
satu ukuran untuk menilai kinerja manajer.
b) Ukuran kriteria beragam Ukuran kriteria beragam (multiple
criteria) adalah ukuran kinerja yang menggunakan berbagai
macam ukuran untuk menilai kriteria manajer.
c) Ukuran kriteria gabungan Ukuran kriteria gabungan
(composite criteria) adalah ukuran kinerja yang
menggunakan berbagai macam ukuran , untuk
memperhitungkan bobot masing-masing ukuran dan
16
menghitung rata-ratanya sebagai ukuran yang menyeluruh
kinerja manajer.
Menurut Munawir (2010: 31), pengukuran kinerja keuangan
perusahaan mempunyai beberapa tujuan diantaranya :
1. Untuk mengetahui tingkat likuiditas, yaitu kemampuan
perusahaan dalam memenuhi kewajiban keuangannya yang
harus segera dipenuhi pada saat ditagih.
2. Untuk mengetahui tingkat solvabilitas, yaitu kemampuan
perusahaan dalam memenuhi kewajiban keuangannya
apabila perusahaan tersebut dilikuidasi.
3. Untuk mengetahui tingkat profitabilitas dan rentabilitas,
yaitu kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba
selama periode tertentu yang dibandingkan dengan
penggunaan aset atau ekuitas secara produktif.
4. Untuk mengetahui tingkat aktivitas, yaitu kemampuan
perusahaan dalam menjalankan dan mempertahankan
usahanya agar tetap stabil, yang diukur dari kemampuan
perusahaan dalam membayar pokok hutang dan beban
bunga tepat waktu, serta pembayaran dividen secara teratur
kepada para pemegang saham tanpa mengalami kesulitan
atau krisis uang.
17
2.1.3 Analisis Laporan Keuangan
Analisis laporan keuangan terdiri dari dua bagian kata, yaitu
“analisis” dan laporan keuangan”. Analisis adalah penguraian suatu
persoalan atau permasalahan serta menjelaskan mengenai hubungan
antara bagian-bagian yang ada di dalamnya untuk selanjutnya
diperoleh suatu pengertian secara keseluruhan. Sedangkan laporan
keuangan adalah suatu penyajian terstruktur dari posisi keuangan dan
kinerja keuangan suatu entitas.
Menurut Munawir (2010: 5), pada umumnya laporan
keuangan itu terdiri dari neraca dan perhitungan laba-rugi serta
laporan perubahan ekuitas. Neraca menunjukan atau menggambarkan
jumlah asset, kewajiban dan ekuitas dari suatu perusahaan pada
tanggal tertentu. Sedangkan perhitungan (laporan) laba-rugi
memperlihatkan hasil-hasil yang telah dicapai oleh perusahaan serta
beban yang terjadi selama periode, dan laporan perubahan ekuitas
menunjukan sumber dan penggunaan atau alasan-alasan yang
menyebabkan perubahan ekuitas perusahaan. Sedangkan menurut
Harahap (2009: 190) mengungkapkan analisis laporan keuangan
berarti menguraikan pos-pos laporan keuangan menjadi unit informasi
yang lebih kecil dan melihat hubungannya yang bersifat signifikan
atau yang mempunyai makna antara satu dengan yang lain baik antara
data kuantitatif maupun data non-kuantitatif dengan tujuan untuk
mengetahui kondisi keuangan lebih dalam yang sangat penting dalam
proses menghasilkan keputusan yang tepat.
18
Berdasarkan penjelasan tersebut, dapat disimpulkan bahwa
analisis laporan keuangan merupakan proses untuk mempelajari data-
data keuangan agar dapat dipahami dengan mudah untuk mengetahui
posisi keuangan, hasil operasi dan perkembangan suatu perusahaan
dengan cara mempelajari hubungan data keuangan serta
kecenderungannya terdapat dalam suatu laporan keuangan, sehingga
analisis laporan keuangan dapat dijadikan sebagai dasar dalam
pengambilan keputusan bagi pihak-pihak yang berkepentingan dan
juga dalam melakukan analisisnya tidak akan lepas dari peranan rasio-
rasio laporan keuangan, dengan melakukan analisis terhadap rasio-
rasio keuangan akan dapat menentukan suatu keputusan yang akan
diambil.
2.1.3.1 Tujuan Analisis Laporan Keuangan
Menurut Kasmir (2011: 68), tujuan dari analisis
laporan keuangan adalah :
a. Untuk mengetahui posisi keuangan perusahaan dalam satu
periode tertentu, baik asset, kewajiban, ekuitas, maupun
hasil usaha yang telah dicapai untuk beberapa periode.
b. Untuk mengetahui kelemahan-kelemahan apa saja yang
menjadi kekurangan perusahaan.
c. Untuk mengetahui kekuatan-kekuatan yang dimiliki.
19
d. Untuk mengetahui langkah-langkah perbaikan apa saja
yang perlu dilakukan ke depan berkaitan dengan posisi
keuangan perusahaan saat ini.
e. Untuk melakukan penilaian kinerja manajemen ke depan
apakah perlu penyegaran atau tidak karena sudah dianggap
berhasil atau gagal.
f. Dapat juga digunakan sebagai pembanding dengan
perusahaan sejenis tentang hasil yang mereka capai.
Menurut Munawir (2010: 31), tujuan analisis laporan
keuangan merupakan alat yang sangat penting untuk
memperoleh informasi sehubungan dengan posisi keuangan
dan hasil-hasil yang telah dicapai perusahaan yang
bersangkutan. Data keuangan tersebut akan lebih berarti bagi
pihak-pihak yang berkepentingan apabila data tersebut
diperbandingkan untuk dua periode atau lebih, dan dianalisa
lebih lanjut sehingga akan dapat diperoleh data yang akan
diambil.
2.1.3.2 Jenis Laporan Keuangan
Menurut Ikatan Akuntan Indonesia (2009: 2),
laporan keuangan yang lengkap biasanya meliputi neraca,
laporan laba-rugi, laporan perubahan ekuitas, laporan arus
kas, dan catatan atas laporan keuangan. Dalam penelitian ini,
penulis menggunakan neraca dan laporan laba-rugi.
20
1) Neraca
Menurut Harahap (2009: 107), neraca atau daftar neraca
disebut juga laporan posisi keuangan perusahaan. Laporan ini
menggambarkan posisi asset, kewajiban dan ekuitas pada saat
tertentu. Neraca atau balance sheet adalah laporan yang
menyajikan sumber-sumber ekonomis dari suatu perusahaan
atau aset kewajiban-kewajibannya atau utang, dan hak para
pemilik perusahaan yang tertanam dalam perusahaan tersebut
atau ekuitas pemilik suatu saat tertentu. Neraca harus disusun
secara sistematis sehingga dapat memberikan gambaran
mengenai posisi keuangan perusahaan. Oleh karena itu neraca
tepatnya dinamakan statements of financial position. Karena
neraca merupakan potret atau gambaran keadaan pada suatu
saat tertentu maka neraca merupakan status report bukan
merupakan flow report.
Menurut Riyanto (2010: 19), asset dapat dibagi atas dua
kelompok besar, yaitu aset lancar adalah asset yang habis
dalam satu kali perputaran salam proses produksi dan proses
berputarnya adalah dalam waktu yang pendek (umumnya
kurang dari satu tahun). Dalam perputarannya yang satu kali
ini, elemen-elemen dari aset lancar tidak sama cepatnya
ataupun tingkat perputarannya, misalnya piutang menjadi kas
adalah lebih cepat daripada inventory (apabila penjualan
dilakukan secara kredit), karena piutang menjadi kas hanya
21
membutuhkan satu langkah saja, sedangkan inventory melalui
piutang dahulu barulah menjadi kas. Dengan kata lain, aset
lancar ialah asset yang dapat diuangkan dalam waktu yang
pendek. Sedangkan aset tetap adalah aset yang tahan lama
yang tidak atau secara berangsur-angsur habis turut serta
dalam proses produksi. Syarat lain untuk dapat
diklarifikasikan sebagai aset tetap selain aset itu dimiliki
perusahaan, juga harus digunakan dalam operasi yang bersifat
permanen (aset tersebut mempunyai umum kegunaan jangka
panjang atau tidak akan habis dipakai dalam satu periode
kegiatan perusahaan).
Menurut Munawir (2010: 18), hutang adalah semua
kewajiban-kewajiban perusahaan kepada pihak lain yang
belum terpenuhi, dimana hutang ini merupakan sumber dana
atau modal perusahaan yang berasal dari kreditur. Hutang atau
kewajiban-kewajiban perusahaan dapat dibebankan ke dalam
kewajiban lancar (kewajiban jangka pendek) dan kewajiban
jangka panjang. Kewajiban jangka pendek atau kewajiban
lancar adalah kewajiban kewajiban keuangan perusahaan yang
pelunasannya atau pembayarannya akan dilakukan dalam
jangka pendek (satu tahun sejak tanggal neraca) dengan
menggunakan aset lancar yang dimiliki perusahaan,
sedangkan kewajiban jangka panjang adalah kewajiban
22
keuangan yang jangka waktu pembayaran (jatuh tempo)
jangka panjang (lebih dari satu tahun sejak tanggal neraca).
Menurut Riyanto (2010: 240), modal sendiri merupakan
ekuitas yang berasal dari pemilik perusahaan dan tertanam di
dalam perusahaan untuk waktu yang tidak tertentu lamanya.
Ekuitas dari sumber ini merupakan dana yang berasal dari
pemilik perusahaan atau dapat pula bersumber dari pendapatan
atau laba yang ditahan.
2) Laporan Laba-Rugi
Menurut Munawir (2010: 26), laporan laba-rugi
merupakan suatu laporan yang sistematis tentang
penghasilan, beban, laba-rugi, yang diperoleh oleh suatu
perusahaan selama periode tertentu. Walaupun belum ada
keseragaman tentang susunan laporan laba-rugi bagi tiap-
tiap perusahaan, namun prinsip-prinsip yang umumnya
diterapkan adalah sebagai berikut:
1. Bagian yang pertama menunjukan penghasilan yang
diperoleh dari usaha pokok perusahaan (penjualan
barang dagangan atau memberikan service) diikuti
dengan harga pokok dari barang yang dijual, sehingga
diperoleh laba kotor.
2. Bagian kedua menunjukan beban-beban operasional
yang terdiri dari beban penjualan dan beban umum atau
administrasi (operating expanses).
23
3. Bagian ketiga menunjukan hasil-hasil yang diperoleh di
luar operasi pokok perusahaan, yang diikuti dengan
beban-beban yang terjadi di luar usaha pokok
perusahaan (non operating/financial income dan
expanses).
4. Bagian keempat menunjukan laba atau rugi yang
insidentil (extra ordinary gain or loss) sehingga
akhirnya diperoleh laba bersih sebelum pajak
pendapatan.
2.1.4 Analisis Rasio Keuangan
Rasio menggambarkan suatu hubungan matematis antara suatu
jumlah dengan jumlah yang lain. Penggunaan alat analisis berupa
rasio dapat menjelaskan penilaian baik dan buruk posisi keuangan
pada perusahaan, terutama bila angka rasio ini dibandingkan dengan
angka rasio pembanding yang digunakan sebagai standar. Kasmir
(2008: 104) menjelaskan analisis rasio keuangan merupakan kegiatan
membandingkan angka-angka yang ada dalam laporan keuangan
dengan cara membagi satu angka dengan angka yang lainnya.
Perbandingan dapat dilakukan antara satu komponen dengan
komponen dalam satu laporan keuangan atau antar komponen yang
ada di antara laporan keuangan. Tujuan dari analisis rasio adalah
untuk dapat menentukan tingkat likuiditas, solvabilitas, keefektifan
operasi serta derajat keuntungan suatu perusahaan (profitability
24
perusahaan). Kasmir (2008: 68) mengungkapkan ada beberapa tujuan
dan manfaat analisis laporan keuangan, yaitu:
1. Untuk mengetahui posisi keuangan perusahaan dalam satu
periode tertentu, baik harta, kewajiban, modal, maupun hasil
usaha yang telah dicapai untuk beberapa periode.
2. Untuk mengetahui kelemahan-kelemahan apa saja yang menjadi
kekurangan perusahaan.
3. Untuk mengetahui kekuatan-kekuatan yang dimiliki.
4. Untuk mengetahui langkah-langkah perbaikan apa saja yang
perlu dilakukan ke depan yang berkaitan dengan posisi keuangan
perusahaan saat ini.
5. Untuk melakukan penilaian kinerja manajemen ke depan apakah
perlu penyegaran atau tidak karena sudah dianggap berhasil atau
gagal.
2.1.4.1 Jenis-Jenis Analisis Rasio Keuangan
Ada beberapa analisis rasio keuangan yang dilakukan oleh
pihak manajemen perusahaan sehubungan dengan usaha untuk
mengetahui tingkat kemampuan perusahaan dalam suatu
perekonomian. Menurut Riyanto (2010: 330), apabila dilihat dari
sumber darimana rasio ini dibuat, maka dapat digolongkan dalam
3 (tiga) golongan, yaitu:
25
1. Rasio Neraca (Balance Sheets Ratios), yang digolongkan
dalam kategori ini adalah semua data yang diambil dari atau
bersumber dari neraca.
2. Rasio-rasio laporan laba rugi (Income Statement Ratios), yang
tergolong dalam kategori ini adalah semua data yang diambil
dari laba-rugi.
3. Rasio-rasio antar laporan (Interstatement Ratios), yang
tergolong dalam kategori ini adalah semua data yang diambil
dari neraca dan laporan laba-rugi.
Menurut Riyanto (2010: 331), umumnya rasio dapat
dikelompokan dalam 4 (empat) tipe dasar, yaitu:
1. Rasio Likuiditas, adalah rasio yang mengukur kemampuan
perusahaan untuk memenuhi kewajiban finansial jangka
pendeknya.
2. Rasio Leverage, adalah rasio yang mengukur seberapa jauh
perusahaan dibelanjai dengan hutang.
3. Rasio Aktivitas, adalah rasio yang mengukur seberapa efektif
perusahaan menggunakan sumber dananya.
4. Rasio Profitabilitas, adalah rasio yang mengukur hasil akhir
dari sejumlah kebijaksanaan dan keputusan-keputusan.
26
2.2 Penelitian Terdahulu yang Relevan
1. Wahyu Widoarjo dan Doddy Setiawan, dalam artikel yang berjudul
Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Kondisi Financial Distress
Perusahaan Otomotif terbit di jurnal Bisnis dan Akuntansi volume 11 No
2, Agustus 2009, menghasilkan kesimpulan bahwa hipotesis likuiditas
(CR dan Cash Ratio) tidak berpengaruh terhadap financial distress,
sedangkan quick ratio berpengaruh negative terhadap financial distress.
Hipotesis profitabilitas profitabilitas berpengaruh negative terhadap
financial distress. Financial leverage yang diukur dengan total liabilities
to total asset dan current liabilities to total asset tidak berpengaruh
terhadap financial distress. Pertumbuhan penjualan tidak berpengaruh
terhadap financial distress perusahaan.
2. Luluk Muhimatul Ifada dan Tiara Puspitasari, dalam artikel yang berjudul
Analisis Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Perubahan Laba terbit di
jurnal Akuntansi dan Auditing volume 13 No 1, tahun 2016,
menghasilkan kesimpulan bahwa current ratio dan debt to asset ratio
mempunyai pengaruh negative dan signifikan terhadap perubahan laba.
Debt to equity ratio tidak mempunyai pengaruh terhadap perubahan laba.
Total asset turnover mempunyai pengaruh positif terhadap perubahan
laba. Sedangkan gross profit margin dan net profit margin mempunyai
pengaruh positif dan signifikan terhadap perubahan laba.
3. Marsel Pongoh, dalam artikel yang berjudul Analisis Laporan Keuangan
Untuk Menilai Kinerja Keuangan PT Bumi Resources, Tbk. terbit di
jurnal Emba volume 1 No 3, September 2013, menghasilkan kesimpulan
27
bahwa rasio likuiditas, secara keseluruhan keadaan perusahaan berada
dalam keadaan baik, meskipun selama kurun waktu dari 2009-2011
berfluktuasi. Rasio solvabilitas, keadaan perusahaan tahun 2009-2011
berada dalam posisi solvable. Rasio profitabilitas secara keseluruhan dari
tahun 2009-2011 keadaan perusahaan dalam posisi baik karena
mengalami peningkatan seiring kemampuan perusahaan dalam
meningkatkan laba dan efisiensi dalam menggunakan sumber daya.
4. Maikel Ch. Ottay dan Stanly W, Alexander, dalam artikel yang berjudul
Analisis Laporan Keuangan Untuk Menilai Kinerja Keuangan Pada PT
BPR Citra Dumoga Manado terbit di jurnal Emba volume 3 No 1, Maret
2015, menghasilkan kesimpulan bahwa kinerja keuangan pada PT BPR
Citra Dumoga Manado terus mengalami peningkatan dari tahun 2009
sampai tahun 2011. Seperti halnya yang terjadi pada rasio likuiditas, nilai
total aset, laba bersih, modal, pendapatan operasional, beban operasional
dan laba sebelum pajak juga mengalami peningkatan yang signifikan
setiap tahunnya.
5. Anton Trianto, dalam artikel yang berjudul Analisis Laporan Keuangan
Sebagai Alat Untuk Menilai Kinerja Keuangan Perusahaan Pada PT Bukit
Asam (Persero) Tbk Tanjung Enim terbit di jurnal Ilmiah Ekonomi Global
Masa Kini Volume 8 No.03 Desember 2017, menghasilkan kesimpulan
bahwa dilihat dari rasio likuiditasnya perusahaan tersebut pada tahun
2014 dapat dikatakan baik, sedangkan pada tahun 2015-2016 kurang baik.
Hasil rasio solvabilitas pada perusahaan tersebut dapat dikatakan buruk
karna setiap tahunnya total hutang bertambah. Untuk hasil rasio
28
profitabilitas pada tahun 2014 dapat dikatakan baik sedangkan pada tahun
2015-2016 mengalami penurunan laba yang dihasilkan.
6. Ina Susianti, dalam artikel yang berjudul Analisis Laporan Keuangan
Untuk Menilai Kinerja Keuangan Pada PT Gudang Garam, Tbk terbit di
jurnal Simki-Economic Vol. 02 No. 02 Tahun 2018, menghasilkan
kesimpulan rasio likuiditas perusahaan tersebut dinyatakan likuid secara
keseluruhan. Hasil rasio solvabilitasnya dinyatakan solvable secara
keseluruhan. Sedangkan hasil rasio profitabilitasnya dinyatakan profit
karena keuntungan. Dan hasil harga, promosi dan persepsi secara
simultan berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian motor
second di UD. Fajar Putra Motor Nganjuk.
7. Muhammad Rizal, dalam artikel yang berjudul Analisis Kinerja
Keuangan PT. Garuda Indonesia, Tbk terbit di jurnal Serambi Ekonomi
dan Bisnis Vol. 4 No. 1 (2017) menghasilkan kesimpulan bahwa kinerja
perusahaan yang ditinjau dari rasio likuiditas, solvabilitas dan
profitabilitas selama periode tahun 2011 sampai 2015 dalam keadaan
kurang baik.
8. Nur Wahyuningsih Sulistiyowati, dalam artikel yang berjudul Analisis
Laporan Keuangan Sebagai Alat Untuk Menilai Kinerja Keuangan PT
Pelabuhan Indonesia III Surabaya terbit di jurnal Akuntansi dan
Pendidikan, Vol. 4 No. 2, Oktober 2015 menghasilkan kesimpulan bahwa
ditinjau dari rasio likuiditas kinerja keuangan perusahaan mengalami
fluktuasi namun secara keseluruhan kemampuan perusahaan dalam
memenuhi kewajiban jangka pendeknya kurang baik dari tahun 2006-
29
2010 karna angka yang dihasilkan semakin menurun. Dari rasio
aktivitasnya,mengalami peningkatan dari tahun 2006-2010 meskipun
angka kurang dari 1 yang seharusnya diatas 1. Ditinjau dari rasio leverage,
mengalami penurunan.dan ditinjau dari rasio profitabilitas, perusahaan
mengalami fluktuasi dan cenderung menurun.
30
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang dilakukan berupa studi deskriptif yang
meliputi pengumpulan data untuk diuji hipotesis atau menjawab pertanyaan
mengenai status terakhir dari subjek penelitian. (Kuncoro 2009:12).
3.2 Jadwal Penelitian
Tabel 3.2 Jadwal Penelitian
No Uraian Kegiatan Periode Bulan Mei – September 2019
Mei Juni Juli Agustus September
1 Observasi
2 Menyusun Proposal
3 Bimbingan Proposal
4 Bimbingan Skripsi
5 Penelitian
6 Mengumpulkan dan
Menganalisis Data
7 Ujian Skripsi
31
3.3 Kerangka Konsep
3.3.1 Desain Penelitian
Adapun kerangka konsep pada penelitian ini terlihat pada
gambar dibawah ini:
Gambar 3.1 Desain Penelitian
Laporan Keuangan
Analisis Laporan Keuangan
dalam Mengukur Kinerja
Keuangan
Analisis Rasio
Keuangan
1. Current Ratio (CR)
2. Quick Ratio (QR)
3. Debt to Asset Ratio
(DAR)
4. Debt to Equity Ratio
(DER)
5. Net Profit Margin
(NPM)
Kinerja Keuangan
32
3.3.2 Deskripsi Operasional Variable Penelitian
Indikator-indikator yang di gunakan antara lain :
1. CR (Current Ratio)
Rasio ini menunjukkan perbandingan antara jumlah aktiva
lancar dengan hutang lancar. Semakin besar perbandingan
aktiva lancar dengan hutang lancar semakin tinggi kemampuan
perusahaan menutupi kewajiban jangka pendeknya.
2. QR (Quick Ratio)
Rasio ini menunjukkan perbandingan antara aktiva lancar
dengan hutang lancar. Quick ratio sama dengan current ratio
hanya saja jumlah persediaan sebagai salah satu komponen dari
aktivitas lancar yang harus dikeluarkan. Jika rasio ini semakin
tinggi maka semakin baik untuk perusahaan memenuhi
kewajiban jangka pendeknya yang lebih likuid.
3. DAR (Debt to Asset Ratio)
Rasio ini menunjukkan sejauh mana hutang dapat ditutupi oleh
aktiva. Semakin kecil rasio ini , maka total hutang yang dimilki
perusahaan semakin kecil sehingga resiko kegagalan
perusahaan untuk mengembalikan pinjaman semakin kecil.
4. DER (Debt to Equity Ratio)
Rasio ini menunjukan jumlah modal yang ada untuk menjamin
pembayaran hutang perusahaan. Semakin kecil rasio ini
semakin baik. Dengan demikian dapat dilihat struktur resiko
tidak tertagihnya hutang.
33
5. NPM (Net Profit Margin)
Rasio ini digunakan untuk menunjukkan kemampuan
perusahaan dalam menghasilkan keuntungan bersih setelah
dipotong pajak. Semakin tinggi rasio ini, maka semakin baik
kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba bersih pada
tingkat penjualan tertentu sehingga perusahan dinilai sebagai
perusahaan yang efisien.
3.4 Populasi dan Sampel
Populasi dalam penelitian ini adalah semua laporan keuangan
perusahaan PT INDOMOBIL SUKSES INTERNASIONAL Tbk. Dalam
penelitian ini sampel yang di ambil yaitu laporan keuangan perusahaan yang
diterbitkan selama tiga tahun terakhir, laporan keuangan PT INDOMOBIL
SUKSES INTERNASIONAL Tbk tahun 2015, tahun 2016, dan laporan
keuangan tahun 2017.
3.5 Metode Pengumpulan Data
Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data
sekunder. Data sekunder dapat didefinisikan sebagai “data yang dikumpulkan
oleh pihak lain” (Kuncoro, 2009:148). Data dalam penelitian ini, data
sekunder berupa dokumen yang diperoleh dari IDX/Bursa Efek Indonesia
melalui internet yang ada kaitannya dengan penelitian ini. Data yang
digunakan pada penelitian ini diperoleh dari laporan keuangan pada
34
perusahaan PT INDOMOBIL SUKSES INTERNASIONAL Tbk. tahun
2015 sampai dengan 2017.
3.6 Metode Analisis Data
Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
kuantitatif. Analisis data kuantitatif adalah bentuk analisa yang menggunakan
angka-angka dan perhitungan dengan metode statistik, maka data tersebut
harus diklasifikasikan dalam kategori tertentu dengan menggunakan tabel-
tabel tertentu.
Analisis data yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut:
3.6.1 Analisis Data Kuantitatif
Menghitung dan membandingkan laporan keuangan perusahaan
dengan menggunakan alat rasio keuangan. Tahap analisis yang
dilakukan sebagai berikut :
a. CR (Current Ratio)
Current Ratio = Aktifa Lancar
Hutang LancarX100%
Jika CRt > CRt-1 , maka kinerja keuangan perusahaan
dapat dinyatakan baik atau sebaliknya.
b. QR (Quick Ratio)
Quick Ratio = Aktifa Lancar−Persediaan
Hutang Lancar X100%
35
Jika QRt > QRt-1 , maka kinerja keuangan perusahaan dapat
dinyatakan baik atau sebaliknya.
c. DAR (Debt to Asset Ratio)
Debt to Asset Ratio = 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐻𝑢𝑡𝑎𝑛𝑔
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐴𝑘𝑡𝑖𝑣𝑎 X100%
Jika DARt < DARt-1 , maka kinerja keuangan perusahaan dapat
dinyatakan baik atau sebaliknya.
d. DER (Debt to Equity Ratio)
Debt to Equity Ratio = 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐻𝑢𝑡𝑎𝑛𝑔
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑀𝑜𝑑𝑎𝑙 𝑆𝑒𝑛𝑑𝑖𝑟𝑖X100%
Jika DERt < DERt-1 , maka kinerja keuangan perusahaan dapat
dinyatakan baik atau sebaliknya.
e. NPM (Net Profit Margin)
Net Profit Margin = 𝐿𝑎𝑏𝑎 𝐵𝑒𝑟𝑠𝑖ℎ
𝑃𝑒𝑛𝑗𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛X100%
Jika NPMt > NPMt-1 , maka kinerja keuangan perusahaan
dapat dinyatakan sehat atau sebaliknya.
3.6.2 Analisis Trend
Menurut Maryati (2010;129) menyatakan trend adalah suatu
gerakan (kecenderungan) naik atau turun dalam jangka panjang, yang
diperoleh dari rata-rata perubahan dari waktu ke waktu. Rata-rata
perubahan tersebut bisa bertambah bisa berkurang. Jika rata-rata
36
perubahan bertambah disebut trend positif atau trend mempunyai
kecenderungan naik. Sebaliknya, jika rata-rata perubahan berkurang
disebut trend negatif yang mempunyai kecenderungan menurun.
Garis trend pada dasarnya garis regresi dan variabel bebas (x)
merupakan variabel waktu. Tren garis lurus (linier) adalah suatu trend
yang meramalkan naik atau turun secara garis lurus. Variabel waktu
sebagai variabel bebas dapat menggunakan waktu tahunan, semesteran,
bulanan, atau mingguan. Analisis tren garis lurus (linier) terdiri atas
metode kuadrat kecil atau (least square) dan moment.
Trend menunujukkan perubahan nilai suatu variabel yang relatif
stabil perubahan populasi, perubahan harga, perubahan teknologi, dan
peningkatan produktivitas. Menurut M.Narafin (2013:196) mengatakan
ramalan pendapatan (penjualan) merupakan proses aktivitas
memperkirakan produk yang akan dijual atau disewakan di masa yang
akan datang dalam keadaan tertentu dan dibuat berdasarkan data
historis yang pernah terjadi atau mungkin terjadi.
Melakukan analisis Trend dengan menggunakan metode
kuadrat terkecil untuk mengetahui kecenderungan Trend dari
masing-masing rasio, sehingga dapat diketahui rasio tersebut
cenderung naik atau turun. Rumus dari persamaan Trend adalah
sebagai berikut
Үt = α + bX
37
Diketahui :
𝒂 = ∑Ү
ɴ
𝒃 = ∑ХҮ
∑Х²
Keterangan : Үt : nilai Trend untuk periode tertentu
Ү : nilai Rasio
α : nilai Үt bila Х=0
b : kemiringan garis trend
Х : kode periode waktu tahun dasar
ɴ : banyaknya periode yang digunakan
Agar perhitungan trend menjadi lebih mudah, maka dapat
menggunakan tabel sebagai berikut.
Tabel 3.2 Perhitungan Trend PT Indomobil Sukses Internasional,
Tbk Tahun 2015 – 2017
Tahun Rasio (Ү) Kode Waktu(Х) ХҮ Х²
Jumlah
38
Dari perhitungan tersebut, maka akan diketahui keadaan yang
dapat diklarifikasi sebagai berikut:
a. Bila nilai b positif, maka rasio keuangan perusahaan
tersebut dari tahun ke tahun cenderung mengalami
kenaikan.
b. Bila nilai b negative, maka rasio keuangan perusahaan
tersebut dari tahun ke tahun mengalami penurunan.
39
BAB IV
GAMBARAN UMUM OBYEK PENELITIAN
4.1 Sejarah Obyek Penelitian
PT lndomobil Sukses lnternasional Tbk. (Perseroan) merupakan
induk dari suatu kelompok usaha otomotif terpadu yang memiliki beberapa
anak perusahaan yang bergerak di bidang otomotif yang terkemuka di
Indonesia.
Perseroan didirikan pada tahun 1976 dengan nama PT lndomobil
Investment Corporation dan pada tahun 1997 dilakukan penggabungan usaha
(merger) dengan PT lndomulti Inti lndustri Tbk. dan berubah namanya
menjadi PT lndomobil Sukses lnternasional Tbk. Perseroan berkantor pusat
di Wisma lndomobil I, Lantai 6, Jl. MT. Haryono Kav. 8, Jakarta Timur -
13330.
Bidang usaha utama Perseroan dan anak perusahaan antara lain
meliputi: pemegang lisensi merek, distributor penjualan kendaraan, layanan
purna jual, jasa pembiayaan kendaraan bermotor, distributor suku cadang
dengan merek “lndoParts”, perakitan kendaraan bermotor, produsen
komponen otomotif, jasa persewaan kendaraan, serta usaha pendukung
lainnya.
Semua produk dipersiapkan untuk memenuhi kebutuhan dan
kepuasan pelanggan dengan standar kualitas yang dijamin oleh perusahaan
prinsipal serta didukung oleh layanan purna jual yang prima melalui jaringan
3S (Sales, Service, dan Spare parts) yang tersebar di seluruh Indonesia.
40
Perseroan melalui anak-anak perusahaannya memegang merk-merk
terkenal dengan reputasi internasional yang meliputi Audi, Datsun, Foton,
Hino, lnfiniti, John Deere, Kalmar, Manitou, Nissan, Renault, Renault
Trucks, Saonon, SDLG, Suzuki, Volkswagen, Volvo Construction
Equipment, Volvo Trucks dan Zoomlion. Produk-produk yang ditawarkan
meliputi jenis kendaraan bermotor roda dua, kendaraan bermotor roda empat,
bus, truk, dan alat berat.
Sinergi dari seluruh karyawan yang tersebar di seluruh anak
perusahaannya di Indonesia telah mampu mengantarkan Perseroan menjadi
salah satu perusahaan di bidang otomotif yang terkemuka. Perseroan
berupaya secara terus-menerus mengembangkan kemampuan, pengetahuan
dan keterampilan para karyawannya serta pemahaman nilai-nilai yang baik
yang dapat memberikan kontribusi positif terhadap Perseroan melalui
program pelatihan,dalam bentuk program konseling, pelatihan, seminar, dan
praktek kerja lapangan (on the job training).
Pengembangan kompetensi dan jenjang karir telah menjadi salah
satu prioritas kegiatan Perseroan dan telah dikemas dalam suatu sistem yang
dievaluasi secara terus-menerus.
41
4.2 Struktur Organisasi Obyek Penelitian
Santiago Soriano
Navarro
MIS-IT Director
Josafat Moeljono
MIS-IT
Evensius Go
Treasury
Director
Theresia Dewi
Anggraini
Investor Relations
Nada Widjajanti
Corporate
Planning
& Controlling
Andy Arif
Luyanto
Corporate Finance Santiago Soriano
Navarro
Chief Financial
Officer
(CFO)
Hendra Han
Audit & System
Bambang Prijono Willianto Husada
Assistant to
Marketing Director
Bunyamin
Pranoto
Controllership,
Accounting,
Tax &
Reporting
Director
Alex Sutisna
Controllership,
Accounting,
Tax & Reporting
Mario Herbani
Tax
Jusak Kertowidjojo
Marketing
Director
Josef Utamin
Manufacturing
Director
Winata Tannudjaja
Finac
Coordinator
Manufacturing
Company
Bambang
Subijanto
Business
Development
& HRDGA
Director Inasusanti
HR & GA
C. R. Susilowasti
Legal
Soebronto Laras Pranata Hajadi
Eugene Cho Park Gunadi Sindhuwinata
Hanadi Rahardja Mohamad Jusuf Hamka
Agus Hasan Pura
Anggawijaya
Board of Commissioners
Audit Committee
Agus Hasan Pura
Anggawijaya
Inna Saparina Sutanto
Amelia Setiawan
Corporate
Secretary
C. R. Susilowasti
Jusak Kertowidjojo
Santiago Soriano
Navarro Josef Utamin Alex Sutisna
Bambang
Board of
Directors Jusak
Kertowidjojo
President
Director
Marvy Apandi
Assistant to
President
Director
Winata
Tannudjaja
Internal Audit
42
4.3 Kegiatan Operasional Obyek Penelitian
Perusahaan PT Indomobil Sukses Internasional ini bergerak di
bidang usaha yang bermacam-macam. Ruang lingkup kegiatan IMSI dan
anak perseroan (Indomobil) ini meliputi :
1. Pembuatan
2. Perakitan dan distribusi kendaraan bermotor roda dua beserta
suku cadangnya
3. Kendaraan bermotor roda empat, bus, truk, forklift dan alat
angkut beban lainnya
4. Perbengkelan
5. Jasa keuangan
6. Penyertaan saham dalam perusahaan-perusahaan dan
7. Kegiatan lainnya yang terkait dengan industri otomotif
Peningkatan kualitas pelayanan kepada para konsumen atau nasabah
merupakan agenda penting dalam Manajemen Perseroan yang direalisasikan
dengan penempatan sumber daya yang kompeten dan penerapan sistem
teknologi informasi yang baru dan terpadu.
Jaringan pemasaran yang luas, kualitas aset yang baik, pengalaman
yang tidak diragukan, dukungan pendanaan dari bank-bank ternama,
menjadikan Perseroan bertekad menjadi perusahaan pembiayaan yang handal
dan terpercaya di Indonesia.
Sistem pemasarannya dari segi promotion, perusahaan melakukan
iklan di berbagai media cetak sampai media elektronik. Selain itu juga dibuat
43
spanduk dan dipasangkan di pinggir jalan. Selain itu perusahaan juga bekerja
sama dengan acara-acara lainnya yang dapat mempromosikan produk Suzuki
ke masyarakat. Perusahaan juga memberikan layanan perbaikan gratis selama
masa jaminan.
Dari segi place, jalur pemasangan langsung di distribusikan kepada
konsumen melalui main dealer dan dealer-dealer yang ada di setiap kota
Indonesia. Pemasaran juga dilakukan di luar negeri melalui Suzuki Group
yang berada di negara tersebut. Selain itu untuk pemasaran juga dibuat
website Suzuki Indomobil Motor.
4.4 Visi dan Misi
Dalam menjalankan setiap kegiatan, PT Indomobil Sukses
Internasional, Tbk. senantiasa bertujuan untuk memenuhi dana tau mencapai
visi, misi, nilai yang diterapkan perusahaan. Visi dan misi PT Indomobil
Sukses Internasional, Tbk. adalah sebagai berikut:
1. Visi
Menjadi perusahaan otomotif terandal dan terpercaya di dalam
negeri.
2. Misi
Mengembangkan seluruh sumber daya yang dimiliki secara
berkesinambungan untuk meningkatkan profesionalisme bagi
kepuasan pelanggan.
44
Memberikan kontribusi dan berupaya sepenuhnya bagi
pengembangan usaha Indomobil.
Memberikan komitmen dan nilai terbaik bagi seluruh pemangku
kepentingan dengan memperhatikan kepentingan lingkungan dan
masyarakat.
3. Budaya Perseroan
Perseroan telah menerapkan dan memberikan pembekalan yang
berkelanjutan pada karyawan tentang budaya kerja Perseroan yang berisi
nilai-nilai yang diyakini dapat memberikan warna tersendiri. Melalui
penerapan dan penghayatan budaya kerja inilah diharapkan para
karyawan dapat menjadi pribadi yang beretika, memiliki dedikasi yang
tinggi, memiliki kemampuan yang sesuai dengan bidang tugasnya,
memiliki kemauan dan semangat bekerja yang tinggi, dan
mengutamakan kerjasama sehingga berhasil mencapai tujuan Perseroan.
4. Nilai
Nilai-nilai yang merupakan satu rangkaian budaya kerja Perseroan:
Etika
Dedikasi
Berdaya
Berupaya
Kebersamaan
Berhasil
45
BAB V
HASIL PENELITIAN
5.1 Analisis Data
5.1.1 Analisis Data Kuantitatif
Hasil perhitungan berdasarkan laporan keuangan PT
Indomobil Sukses Internasional Tbk per 31 Desember 2015-2017
untuk mencari masing-masing nilai dari rasio current ratio, quick
ratio, debt to asset ratio, debt to equity ratio, dan net profit margin
yang kemudian peneliti tampilkan dalam bentuk persentase. Adapun
analisisnya adalah seperti diuraikan dalam bahasan berikut :
1. Rasio Likuiditas
Rasio likuiditas digunakan untuk mengukur kemampuan suatu
perusahaan untuk melunasi semua kewajiban yang harus segera
dipenuhi (Hery, 2015:178).
Current Ratio
Rasio ini digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan
dalam membayar hutang yang segera jatuh tempo pada saat ditagih
secara keseluruhan (Hery, 2015:178)
Tahun 2015 = 12.192.274.613.320
13.035.531.353.729 𝑥 100%
= 93,53%
Tahun 2016 = 11.639.697.824.750
12.594.693.691.894 𝑥 100%
= 92,42%
Tahun 2017 = 13.207.228.569.571
15.765.338.395.006 𝑥 100%
46
= 83,77%
Berikut perhitungan current ratio PT Indomobil Sukses
Internasional, Tbk. tahun 2015 – 2017.
Tabel 5.1 Perhitungan Current Ratio Tahun 2015-2017 (dalam rupiah)
Tahun Aktiva Lancar (Rp)
(a)
Hutang Lancar
(Rp)
(b)
Current
Ratio
(c)=(a)/(b)
2015 12.192.274.613.320 13.035.531.353.729 93,53%
2016 11.639.697.824.750 12.594.693.691.894 92,42%
2017 13.207.228.569.571 15.765.338.395.006 83,77%
Sumber: Data diolah
Berdasarkan tabel 5.1 perhitungan current ratio PT Indomobil
Sukses Internasional, Tbk. tahun 2015-2017 yaitu:
PT Indomobil Sukses Internasional, Tbk. dilihat dari sisi rasio
lancarnya dari tahun 2015-2017. Pada tahun 2015 adalah 93,53%
yang disebabkan hutang lancar lebih besar dari aktiva lancar yang
artinya setiap Rp.1,00 hutang lancar dijamin dengan Rp.0,9353
aktiva lancar, dimana rasio lancar yang rendah dapat dikatakan
bahwa perusahaan kurang modal untuk membayar hutang (Kasmir,
2008:135). Pada tahun 2016 mengalami penurunan sebesar 92,42%
disebabkan aktiva lancar menurun dan belum bisa melunasi hutang
lancar yang artinya setiap Rp.1,00 hutang lancar dijamin dengan
Rp.0,9242 aktiva lancar. Sedangkan pada tahun 2017 mengalami
penurunan sebesar 83,77% disebabkan hutang lancar meningkat dan
aktiva lancar belum bisa melunasinya yang artinya Rp.1,00 hutang
47
lancar dijamin dengan Rp.0,8377 aktiva lancar menggambarkan
bahwa kondisi perusahaan berada pada tingkat yang kurang baik,
karena nilai aktiva lancar lebih kecil dari hutang lancar. Dalam
praktik, standar rasio lancar yang baik dalam perusahaan berkisar
pada angka 2:1 atau 200% besaran rasio ini sering dianggap sebagai
ukuran yang baik atau memuaskan bagi tingkat likuiditas
perusahaan.
Quick Ratio
Rasio ini merupakan kemampuan perusahaan dalam memenuhi
atau membayar hutang dengan aktiva lancar tanpa memperhitungkan
nilai persediaan (Hery, 2015:181)
Tahun 2015 = 12.192.274.613.320−2.818.952.958.749
13.035.531.353.729 𝑥 100%
= 71,91%
Tahun 2016 = 11.639.697.824.750−1.932.266.351.053
12.594.693.691.894 𝑥 100%
= 77,08%
Tahun 2017 = 13.207.228.569.571−2.555.441.043.722
15.765.338.395.006 𝑥 100%
= 67,56%
Berikut perhitungan quick ratio PT Indomobil Sukses
Internasional, Tbk. tahun 2015 – 2017.
Tabel 5.2 Perhitungan Quick Ratio tahun 2015-2017 (dalam rupiah)
48
Sumber: Data diolah
Berdasarkan tabel 5.2 perhitungan quick ratio PT Indomobil
Sukses Internasional, Tbk. tahun 2015-2017 yaitu:
Rasio ini menggambarkan kemampuan perusahaan membayar
hutang dengan menggunakan aktiva tanpa memperhitungkan nilai
persediaan. Rasio ini menggambarkan PT Indomobil Sukses
Internasional, Tbk. dari tahun 2015-2017. Pada tahun 2015 sebesar
71,91% disebabkan hutang lancar meningkat yang disebabkan hutang
jangka panjang meningkat, artinya setiap Rp.1,00 hutang lancar
dijamin sebesar Rp.0,7191 aktiva lancar (Hery, 2015:184). Pada tahun
2016 nilai rasio meningkat sebesar 77,08%, peningkatan ini terjadi
karena terjadi penurunan pada nilai hutang lancar. Sedangkan pada
tahun 2017 terjadi penurunan pada nilai rasio menjadi 67,56% ini
disebabkan adanya peningkatan nilai hutang lancar yang sangat besar
sedangkan nilai aktiva lancar yang tidak begitu mengalami perubahan.
Tahun
Aktiva Lancar
(Rp)
(a)
Persediaan
(Rp)
(b)
Hutang Lancar
(Rp)
(c)
Quick Ratio
(Rp)
(d)=(a-b)/(c)
2015 12.192.274.613.320 2.818.952.958.749 13.035.531.353.729 71,91%
2016 11.639.697.824.750 1.932.266.351.053 12.594.693.691.894 77,08%
2017 13.207.228.569.571 2.555.441.043.722 15.765.338.395.006 67,56%
49
2. Rasio Solvabilitas
Rasio ini merupakan rasio yang digunakan untuk mengetahui
sejauh mana aktiva perusahaan dibiayai oleh hutang (Kasmir,
2008:151).
Debt to Asset Ratio
Rasio ini merupakan rasio hutang yang digunakan untuk
mengukur perbandingan antara total hutang dengan total aktiva
(Kasmir, 2008:156)
Tahun 2015 = 18.163.865.982.392
24.860.957.839.497 𝑥 100%
= 73,06%
Tahun 2016 = 18.923.523.905.726
25.633.342.258.679 𝑥 100%
= 73,82%
Tahun 2017 = 22.094.058.955.142
31.375.311.299.854 𝑥 100%
= 70,42%
Berikut perhitungan total debt to asset ratio PT Indomobil
Sukses Internasional, Tbk. tahun 2015 – 2017.
Tabel 5.3 Perhitungan Debt to Asset Ratio Tahun 2015-2017 (dalam
rupiah)
Sumber: Data diolah
Tahun Total Hutang (Rp)
(a)
Total Aktiva
(Rp)
(b)
Debt to
Asset Ratio
(c)=(a)/(b)
2015 18.163.865.982.392 24.860.957.839.497 73,06%
2016 18.923.523.905.726 25.633.342.258.679 73,82%
2017 22.094.058.955.142 31.375.311.299.854 70,42%
50
Berdasarkan tabel 5.3 debt to asset ratio PT Indomobil Sukses
Internasional, Tbk. tahun 2015 – 2017 yaitu:
Rasio menggambarkan PT Indomobil Sukses Internasional,
Tbk. dari tahun 2015-2017. Dapat dilihat dari rasio hutang terhadap
total aktiva pada tahun 2015 sebesar 73,06% yang artinya setiap
Rp.1,00 aset, Rp.0,7306 nya dibiayai oleh hutang dan 0,2694 nya
dibiayain oleh modal (Hery, 2015:196). Hal ini disebabkan aset tidak
tetap menurun dari tahun sebelumnya dan diikuti menurunnya
hutang jangka panjang. Semakin tinggi rasionya, semakin besar pula
resiko yang terkait dengan operasional perusahaan. Sedangkan rasio
hutang yang rendah mengindikasi pembiayaan konservatif dengan
kesempatan untuk meminjam di masa depan tanpa resiko yang
signifikan (Kasmir, 2008:156). Pada tahun 2016 sebesar 73,82%
yang artinya setiap Rp.1,00 aset, Rp.0,7382 nya dibiayai oleh hutang
dan Rp.0,2618 dibiayai oleh modal (Hery, 2015:196). Sedangkan
pada tahun 2017 mengalami penurunan rasio sebesar 70,42%.
Penurunan rasio ini terjadi karena meningkatnya nilai total aktiva
lebih besar daripada peningkatan total hutang.
Debt to Equity Ratio
Rasio ini merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur
besarnya proporsi hutang terhadap modal (Hery, 2015:198)
Tahun 2015 = 18.163.865.982.392
6.697.091.857.105 𝑥 100%
= 271,22%
51
Tahun 2016 = 18.923.523.905.726
6.709.818.352.953 𝑥 100%
= 282,03%
Tahun 2017 = 22.094.058.955.142
9.281.252.344.712 𝑥 100%
= 238,05%
Berikut perhitungan total debt to equity ratio PT Indomobil
Sukses Internasional, Tbk. tahun 2015 – 2017.
Tabel 5.4 Perhitungan Debt to Equity Ratio Tahun 2015-2017 (dalam
rupiah)
Tahun Total Hutang (Rp)
(a)
Modal
(Rp)
(b)
Debt to
Equity
Ratio
(c)=(a)/(b)
2015 18.163.865.982.392 6.697.091.857.105 271,22%
2016 18.923.523.905.726 6.709.818.352.953 282,03%
2017 22.094.058.955.142 9.281.252.344.712 238,05%
Sumber: Data diolah
Berdasarkan tabel 5.4 debt to asset ratio PT Indomobil Sukses
Internasional, Tbk. tahun 2015 – 2017 yaitu:
Debt to Equity Ratio dengan angka dibawah 1.00,
mengindikasikan bahwa perusahaan memiliki hutang yang lebih
kecil dari modal yang dimilikinya. Tetapi dalam tabel 5.4 nilai debt
to equity ratio lebih dari 1.00 dikarenakan jumlah hutang lancar
lebih besar dari pada hutang jangka panjang. Pada tahun 2015 nilai
debt to equity ratio sebesar 271,22% dan pada tahun 2016 nilai debt
52
to equity ratio meningkat sebesar 282,03%. Sedangkan pada tahun
2017 nilai rasio mengalami penurunan sebesar 238,05%.
3. Rasio Profitabilitas
Rasio profitabilitas ini merupakan rasio yang digunakan untuk
mengukur kemampuan suatu perusahaan di dalam mendapatkan laba.
Perhatian ditekankan pada rasio ini karena hal ini berkaitan dengan
kelangsungan hidup perusahaan (Hery, 2015:235)
Net Profit Margin Ratio
Rasio ini merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur
besarnya presentase laba bersih atas penjualan (Hery, 2015:235)
Tahun 2015 = 22.489.430.531
18.099.979.783.215 𝑥 100%
= 0,12%
Tahun 2016 = 312.881.005.784
15.049.532.331.662 𝑥 100%
= 2,08%
Tahun 2017 = 64.296.811.100
15.359.437.288.255 𝑥 100%
= 0,42%
Berikut perhitungan net profit margin ratio PT Indomobil
Sukses Internasional, Tbk. tahun 2015 – 2017.
Tabel 5.5 Perhitungan Net Profit Margin Ratio Tahun 2015-2017 (dalam
rupiah)
53
Sumber: Data diolah
Berdasarkan tabel 5.5 net profit margin ratio PT Indomobil
Sukses Internasional, Tbk. tahun 2015 – 2017 yaitu:
Semakin besar rasionya akan menjadi lebih baik karena
dianggap kemampuan perusahaan dalam memperoleh laba bersih
yang cukup tinggi. Berdasarkan pada tabel tersebut dapat dilihat dari
tahun 2015 sampai 2017 mengalami naik turun yang disebabkan
penjualan meningkat namun laba bersih turun dan laba bersih naik
namun penjualan turun karena Profit Margin yang tinggi
menunjukan perusahaan menetapkan harga produknya dengan benar
dan berhasil mengendalikan biaya dengan baik. Pada tahun 2015
angka profit margin mencapai sebesar 0,12% dari total penjualan
bersih yang artinya setiap Rp.1,00 penjualan bersih turut
berkontribusi menciptakan Rp.0,0012 laba bersih (Hery, 2015:236)
yang artinya ada peningkatan penjualan tetapi masih menghasilkan
laba bersih yang rendah dan pada tahun 2016 sebesar 2,08% total
penjualan bersih yang artinya setiap Rp.1,00 penjualan bersih turut
berkontribusi menciptakan Rp.0,0207 laba bersih (Hery, 2015:236)
Tahun Laba Bersih
(Rp)
(a)
Penjualan
(Rp)
(b)
Net Profit
Margin
Ratio
(c)=(a)/(b)
2015 22.489.430.531 18.099.979.783.215 0,12%
2016 312.881.005.784 14.049.532.331.662 2,08%
2017 64.296.811.100 15.359.437.288.255 0,42%
54
yang disebabkan meningkatnya penjualan disertai meningkatnya
laba bersih , semakin tinggi rasio ini maka kinerja perusahaan akan
semakin produktif. Pada tahun 2017 mengalami penurunan sebesar
0,42% dari total penjualan bersih yang artinya setiap Rp.1,00
penjualan bersih turut berkontribusi menciptakan Rp.0,042 laba
bersih (Hery, 2015:236) yang disebabkan karena meningkatnya laba
sebelum pajak, yang artinya semakin kecil profit margin berarti
semakin rendah juga laba bersih yang dihasilkan dari penjualan
bersih.
5.1.2 Analisis Trend
Analisis trend dipergunakan untuk meramalkan kondisi
keuangan di masa mendatang. Peneliti mengolah data keuangan
yang diperoleh yang kemudian diolah lagi kedalam bentuk
persentase.
1) Current Ratio
Berdasarkan perhutingan current ratio pada PT Indomobil
Sukses Internasional, Tbk. tahun 2015-2017 maka trend atau
kecendrungan dapat dihitung menggunakan metode kuadrat terkecil
sebagai berikut
Tabel 5.6 Perhitungan Trend Current Ratio Tahun 2015-2017
55
Sumber: Data diolah
𝑎 =∑Ү
ɴ 𝑏 =
∑ХҮ
∑Х²
𝛼 =269,72
3 𝑏 =
−9,76
2
= 89,90 = -4,88
= 89,90+(-4,88x)
Jadi persamaan trend current ratio adalah Yt = 89,90 + (-4,88x).
Berdasarkan perhitungan current ratio PT Indomobil Sukses
Internasional, Tbk. tahun 2015 – 2017, maka grafik trend current
ratio adalah sebagai berikut.
CR 93,53 92,42 83,77
Trend 94,78 89,9 85,02
93,5392,42
83,77
94,78
89,9
85,02
78
80
82
84
86
88
90
92
94
96
Trend Current Ratio
CR Trend
Tahun Rasio (Y) Kode
waktu (X) XY (X²) Yt
2015 93,53 -1 -93,53 1 94,78
2016 92,42 0 0 0 89,9
2017 83,77 1 83,77 1 85,02
Jumlah ∑Ү = 269,72 ∑ХҮ = -9,76 2 269,7
56
2) Quick Ratio
Berdasarkan perhutingan quick ratio pada PT Indomobil
Sukses Internasional, Tbk. tahun 2015-2017 maka trend atau
kecendrungan dapat dihitung menggunakan metode kuadrat terkecil
sebagai berikut
Tabel 5.7 Perhitungan Trend Quick Ratio Tahun 2015-2017
Sumber: Data diolah
𝑎 = ∑Ү
ɴ 𝑏 =
∑ХҮ
∑Х²
𝛼 =216,55
3 𝑏 =
−4,35
2
= 72,183 = -2,175
= 72,183+(-2,175x)
Jadi persamaan trend quick ratio adalah Yt = 72,183+(-2,175x).
Berdasarkan perhitungan quick ratio PT Indomobil Sukses
Tahun Rasio (Y)
Kode
waktu
(X)
XY (X²) Yt
2015 71,91 -1 -71,91 1 74,358
2016 77,08 0 0 0 72,183
2017 67,56 1 67,56 1 70,008
Jumlah ∑Ү = 216,55 ∑ХҮ = -4,35 2
216,549
57
Internasional, Tbk. tahun 2015 – 2017, maka grafik trend quick ratio
adalah sebagai berikut.
3) Debt to Asset Ratio
Berdasarkan perhutingan debt to asset ratio pada PT
Indomobil Sukses Internasional, Tbk. tahun 2015-2017 maka trend
atau kecendrungan dapat dihitung menggunakan metode kuadrat
terkecil sebagai berikut.
Tabel 5.8 Perhitungan Trend Debt to Asset Ratio Tahun
2015-2017
Sumber: Data diolah
2015 2016 2017
QR 71,91 77,08 67,56
Trend 74,358 72,183 70,008
71,91
77,08
67,56
74,358
72,183
70,008
62
64
66
68
70
72
74
76
78
Trend Quick Ratio
QR Trend
Tahun Rasio (Y) Kode waktu (X) XY (X²) Yt
2015 73,06 -1 -73,06 1 73,75
2016 73,82 0 0 0 72,43
2017 70,42 1 70,42 1 71,11
Jumlah ∑Ү = 217,3 ∑ХҮ =-2,64 2 217,29
58
𝑎 =∑Ү
ɴ 𝑏 =
∑ХҮ
∑Х²
𝛼 =217,3
3 𝑏 =
−2,64
2
= 72,43 = -1,32
= 72,43 +(-1,32x)
Jadi persamaan trend debt to asset ratio adalah Yt = 72,43 -1,32x.
Berdasarkan perhitungan debt to asset ratio PT Indomobil Sukses
Internasional, Tbk. tahun 2015 – 2017, maka grafik trend debt to
asset ratio adalah sebagai berikut.
4) Debt to Equity Ratio
Berdasarkan perhutingan debt to equity ratio pada PT
Indomobil Sukses Internasional, Tbk. tahun 2015-2017 maka trend
atau kecendrungan dapat dihitung menggunakan metode kuadrat
terkecil sebagai berikut.
Tabel 5.9 Perhitungan Trend Debt to Equity Ratio Tahun
2015-2017
2015 2016 2017
DAR 73,06 73,82 70,42
Trend 73,75 72,43 72,11
73,0673,82
70,42
73,75
72,43 72,11
68
69
70
71
72
73
74
75
Trend Debt to Asset Ratio
DAR Trend
59
Sumber: Data diolah
𝑎 =∑Ү
ɴ 𝑏 =
∑ХҮ
∑Х²
𝛼 =791,33
3 𝑏 =
−33,17
2
= 263,77 = -16,585
= 263,77 + (-16,585x)
Jadi persamaan trend debt to equity ratio adalah Yt = 263,77 -
16,585x. Berdasarkan perhitungan debt to equity ratio PT Indomobil
Sukses Internasional, Tbk. tahun 2015 – 2017, maka grafik trend
debt to equity ratio adalah sebagai berikut.
2015 2016 2017
DER 271,22 282,03 238,05
Trend 280,355 263,77 247,185
271,22
282,03
238,05
280,355
263,77
247,185
210
220
230
240
250
260
270
280
290
Trend Debt to Equity Ratio
DER Trend
Tahun Rasio (Y) Kode waktu (X) XY (X²) Yt
2015 271,22 -1 -271,22 1 280,355
2016 282,03 0 0 0 263,77
2017 238,05 1 238,05 1 247,185
Jumlah ∑Ү = 791,33 ∑ХҮ = -
33,17 2 791,31
60
5) Net Profit Margin
Berdasarkan perhutingan net profit margin pada PT
Indomobil Sukses Internasional, Tbk. tahun 2015-2017 maka trend
atau kecendrungan dapat dihitung menggunakan metode kuadrat
terkecil sebagai berikut.
Tabel 5.10 Perhitungan Trend Net Profit Margin Tahun
2015-2017
Sumber: Data diolah
𝑎 =∑Ү
ɴ 𝑏 =
∑ХҮ
∑Х²
𝛼 =2,62
3 𝑏 =
0,3
2
= 0,873 = 0,15
= 0,873 + 0,15x
Jadi persamaan trend net profit margin adalah Yt = 0,873 + 0,15x.
Berdasarkan perhitungan net profit margin ratio PT Indomobil
Sukses Internasional, Tbk. tahun 2015 – 2017, maka grafik trend net
profit margin ratio adalah sebagai berikut.
Tahun Rasio (Y) Kode
waktu (X) XY (X²) Yt
2015 0,12 -1 -0,12 1 0,723
2016 2,08 0 0 0 0,873
2017 0,42 1 0,42 1 1,023
Jumlah ∑Ү = 2,62 ∑ХҮ = 0,3 2 2,619
61
5.2 Hasil dan Pembahasan Analisis Trend
5.2.1 Current Ratio
Berdasarkan pada gambar tabel 5.18 diatas, maka dapat dilihat,
current ratio PT Indomobil Sukses Internasional Tbk dari tahun 2015
sampai 2017. Dengan persamaan trend current ratio diperoleh b
dengan nilai negative yaitu sebesar -4,88. Nilai b negative
menggambarkan perusahaan dari tahun 2015 sampai 2017 mengalami
penurunan.
5.2.2 Quick Ratio
Berdasarkan pada gambar tabel 5.19 diatas, maka dapat dilihat,
quick ratio pada PT Indomobil Sukses Internasional Tbk dari tahun
2015 sampai 2017. Dengan persamaan trend quick ratio diperoleh b
dengan nilai negative yaitu sebesar -2,175. Nilai negative b
menggambarkan quick ratio perusahaan dari tahun 2015 sampai 2017
cenderung mengalami penurunan.
2015 2016 2017
NPM 0,12 2,08 0,42
Trend 0,723 0,873 1,023
0,12
2,08
0,42
0,7230,873
1,023
0
0,5
1
1,5
2
2,5
Trend Net Profit Margin
NPM Trend
62
5.2.3 Debt to Asset Ratio
Berdasarkan pada gambar tabel 5.20 diatas, maka dapat dilihat,
debt to asset ratio pada PT Indomobil Sukses Internasional Tbk dari
tahun 2015 sampai 2017. Dengan persamaan trend debt to asset ratio
diperoleh b dengan nilai negative yaitu sebesar -1,32. Nilai negative b
menggambarkan bahwa debt to asset ratio perusahan dari tahun 2015
sampai 2017 cenderung mengalami penurunan, hal ini
menggambarkan bahwa manajemen perusahaan dalam kondisi yang
buruk karena menambah jumlah hutang yang dimiliki.
5.2.4 Debt to Equity Ratio
Berdasarkan pada gambar tabel 5.21 diatas, maka dapat dilihat,
debt to equity ratio pada PT Indomobil Sukses Internasional Tbk dari
tahun 2015 sampai 2017. Dengan persamaan trend debt to equity ratio
diperoleh b dengan nilai negatif yaitu sebesar -16,585. Nilai negatif b
menggambarkan bahwa debt to equity ratio perusahaan dari tahun
2015 sampai 2017 cenderung mengalami penurunan.
5.2.5 Net Profit Margin
Berdasarkan pada gambar tabel 5.22 diatas, maka dapat dilihat,
net profit margin pada PT Indomobil Sukses Internasional Tbk dari
tahun 2015 sampai 2017. Dengan persamaan trend net profit margin
diperoleh b dengan nilai positif yaitu sebesar 0,15. Nilai positif b
63
menggambarkan bahwa net profit margin perusahaan dari tahun 2015
sampai 2017 cenderung mengalami kenaikan.
64
BAB VI
PENUTUP
6.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan yang telah dilakukan
pada PT Indomobil Sukses Internasional, Tbk. Tahun 2015-2017 maka
diperoleh kesimpulan sebagai berikut :
1. Ditinjau dari rasio likuiditas kinerja keuangan PT Indomobil Sukses
Internasional Tbk mengalami penurunan dibawah standar yang sudah
ditetapkan. Meskipun mengalami fluktuasi namun secara keseluruhan
kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya
kurang baik dari tahun 2015-2017.
2. Ditinjau dari rasio solvabilitas kinerja keuangan PT Indomobil Sukses
Internasional Tbk mengalami penurunan menunjukan bahwa
kemampuan aktiva perusahaan dalam menjamin kewajibannya semakin
kuat. Ini menunjukan bahwa kinerja keuangan PT Indomobil Sukses
Internasional Tbk semakin baik.
3. Ditinjau dari rasio profitabilitasnya kinerja keuangan PT Indomobil
Sukses Internasional Tbk mengalami fluktuasi dan cenderung menurun,
ini menunjukan bahwa kemampuan perusahaan dalam menghasilkan
laba masih belum maksimal.
65
6.2 Saran
Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan diatas yang telah diambil
maka saran yang dapat diberikan penulis adalah sebagai berikut :
1. Untuk meningkatkan likuiditas dan solvabilitas, perusahaan sebaiknya
meningkatkan aktiva lancar dan mengurangi kewajiban lancar.
Perusahaan juga dapat melakukan dengan cara mengurangi nilai
persediaan atau dengan menekan hutang lancar seminimal mungkin
agar perusahaan mampu memenuhi kewajiban jangka pendeknya
dengan baik.
2. Untuk meningkatkan profitabilitas, perusahaan perlu meningkatkan
penjualan secara bertahap atau perlahan dan mengurangi biaya,
sehingga laba yang diperoleh perusahaan dapat lebih besar dan lebih
maksimal. Karena efisiensi terhadap biaya modal akan menyebabkan
profitabilitas perusahaan akan lebih baik.
xiv
DAFTAR PUSTAKA
Harahap, Sofyan Syafri. 2009. Analisis Kritis Atas Laporan Keuangan. Jakarta : PT
Raja Grafindo Persada.
Hery. 2015. Analisis Laporan Keuangan. Edisi 1. Yogyakarta: Center For
Academic Publishing Services.
https://www.idx.co.id
Ikatan Akuntan Indonesia. 2009. Pernyataan Standar Keuangan 01 : Penyajian
Laporan Keuangan (Revisi 2009). Jakarta : IAI.
Ikatan Akuntan Indonesia. 2009. Standar Akuntansi Keuangan. Jakarta: Salemba
Empat.
Irham, Fahmi (2012). Analisis Kinerja Keuangan. CV Alfabeta.
Kasmir, 2008. Analisis Laporan Keuangan. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada.
Kasmir, 2011. Analisis Laporan Keuangan. Raja Grafindo Persada : Jakarta.
Kasmir, 2014. Analisis Laporan Keuangan. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada.
Kuncoro, Mudrajad. 2009. Metode Riset Untuk Bisnis dan Ekonomi, Erlangga,
Jakarta.
Maryati, 2010. Statistika Ekonomi dan Bisnis, Edisi Revisi Cetakan Kedua.
Yogyakarta (UPP) AMPYKPN.
MM. Hanafi, Mahmud M, dan Abdul Halim, 2012. Analisis Laporan Keuangan,
Edisi Keempat. Yogyakarta.
Munawir, S. 2010. Analisis Laporan Keuangan. Edisi 4. Yogyakarta: Liberty
Yogyakarta.
Narafin, M. 2013. Penganggaran Perusahaan. Edisi Ketiga, Jakarta : Salemba
Empat.
xv
Praytino, Ryanto Hadi. 2010. Peranan Analisa Laporan Keuangan dalam Mengukur
Kinerja Keuangan Perusahaan: Studi Kasus pada PT. X. Jurnal Manajemen
UNNUR Bandung Volume 2 No. 1. Universitas Nurtanio. Bandung. Hal. 9.
LAMPIRAN
LAMPIRAN I (Laporan Keuangan)
LAMPIRAN II (Perhitungan Current Ratio Tahun 2015-2017)
Tahun Aktiva Lancar (Rp)
(a)
Hutang Lancar
(Rp)
(b)
Current
Ratio
(c)=(a)/(b)
2015 12.192.274.613.320 13.035.531.353.729 93,53%
2016 11.639.697.824.750 12.594.693.691.894 92,42%
2017 13.207.228.569.571 15.765.338.395.006 83,77%
LAMPIRAN III (Perhitungan Quick Ratio tahun 2015-2017)
LAMPIRAN IV (Perhitungan Debt to Asset Ratio Tahun 2015-2017)
Tahun Total Hutang (Rp)
(a)
Total Aktiva
(Rp)
(b)
Debt to
Asset Ratio
(c)=(a)/(b)
2015 18.163.865.982.392 24.860.957.839.497 73,06%
2016 18.923.523.905.726 25.633.342.258.679 73,82%
2017 22.094.058.955.142 31.375.311.299.854 70,42%
Tahun
Aktiva Lancar
(Rp)
(a)
Persediaan
(Rp)
(b)
Hutang Lancar
(Rp)
(c)
Quick Ratio
(Rp)
(d)=(a-b)/(c)
2015 12.192.274.613.320 2.818.952.958.749 13.035.531.353.729 71,91%
2016 11.639.697.824.750 1.932.266.351.053 12.594.693.691.894 77,08%
2017 13.207.228.569.571 2.555.441.043.722 15.765.338.395.006 67,56%
LAMPIRAN V (Perhitungan Debt to Equity Ratio Tahun 2015-2017)
Tahun Total Hutang (Rp)
(a)
Modal
(Rp)
(b)
Debt to
Equity
Ratio
(c)=(a)/(b)
2015 18.163.865.982.392 6.697.091.857.105 271,22%
2016 18.923.523.905.726 6.709.818.352.953 282,03%
2017 22.094.058.955.142 9.281.252.344.712 238,05%
LAMPIRAN VI (Perhitungan Net Profit Margin Ratio Tahun 2015-2017)
LAMPIRAN VII (Perhitungan Trend Current Ratio Tahun 2015-2017)
Tahun Laba Bersih (Rp)
(a)
Penjualan
(Rp)
(b)
Net Profit
Margin
Ratio
(c)=(a)/(b)
2015 22.489.430.531 18.099.979.783.215 0,12%
2016 312.881.005.784 14.049.532.331.662 2,08%
2017 64.296.811.100 15.359.437.288.255 0,42%
Tahun Rasio (Y) Kode
waktu (X) XY (X²) Yt
2015 93,53 -1 -93,53 1 94,78
2016 92,42 0 0 0 89,9
2017 83,77 1 83,77 1 85,02
Jumlah ∑Ү = 269,72 ∑ХҮ = -9,76 2 269,7
LAMPIRAN VIII (Perhitungan Trend Quick Ratio Tahun 2015-2017)
LAMPIRAN IX (Perhitungan Trend Debt to Asset Ratio Tahun 2015-2017)
LAMPIRAN X (Perhitungan Trend Debt to Equity Ratio Tahun 2015-2017)
Tahun Rasio (Y) Kode
waktu (X) XY (X²) Yt
2015 71,91 -1 -71,91 1 74,358
2016 77,08 0 0 0 72,183
2017 67,56 1 67,56 1 70,008
Jumlah ∑Ү = 216,55 ∑ХҮ = -4,35 2
216,549
Tahun Rasio (Y) Kode
waktu (X) XY (X²) Yt
2015 73,06 -1 -73,06 1 73,75
2016 73,82 0 0 0 72,43
2017 70,42 1 70,42 1 71,11
Jumlah ∑Ү = 217,3 ∑ХҮ =-2,64 2 217,29
Tahun Rasio (Y) Kode
waktu (X) XY (X²) Yt
2015 271,22 -1 -271,22 1 280,355
2016 282,03 0 0 0 263,77
2017 238,05 1 238,05 1 247,185
Jumlah ∑Ү = 791,33 ∑ХҮ = -33,17 2 791,31
LAMPIRAN XI (Perhitungan Trend Net Profit Margin Tahun 2015-2017)
Tahun Rasio (Y) Kode
waktu (X) XY (X²) Yt
2015 0,12 -1 -0,12 1 0,723
2016 2,08 0 0 0 0,873
2017 0,42 1 0,42 1 1,023
Jumlah ∑Ү = 2,62 ∑ХҮ = 0,3 2 2,619
LAMPIRAN XII (GRAFIK TREND CURRENT RATIO)
LAMPIRAN XIII (GRAFIK TREND QUICK RATIO)
CR 93,53 92,42 83,77
Trend 94,78 89,9 85,02
93,5392,42
83,77
94,78
89,9
85,02
78
80
82
84
86
88
90
92
94
96
Trend Current Ratio
CR Trend
2015 2016 2017
QR 71,91 77,08 67,56
Trend 74,358 72,183 70,008
71,91
77,08
67,56
74,35872,183
70,008
626466687072747678
Trend Quick Ratio
QR Trend
LAMPIRAN XIV (GRAFIK TREND DEBT TO ASSET RATIO)
LAMPIRAN XV (GRAFIK TREND DEBT TO EQUITY RATIO)
2015 2016 2017
DAR 73,06 73,82 70,42
Trend 73,75 72,43 72,11
73,0673,82
70,42
73,75
72,43 72,11
68
69
70
71
72
73
74
75
Trend Debt to Asset Ratio
DAR Trend
2015 2016 2017
DER 271,22 282,03 238,05
Trend 280,355 263,77 247,185
271,22
282,03
238,05
280,355
263,77
247,185
210
220
230
240
250
260
270
280
290
Trend Debt to Equity Ratio
DER Trend
LAMPIRAN XVI (GRAFIK TREND NET PROFIT MARGIN)
2015 2016 2017
NPM 0,12 2,08 0,42
Trend 0,723 0,873 1,023
0,12
2,08
0,420,723 0,873 1,023
0
0,5
1
1,5
2
2,5
Trend Net Profit Margin
NPM Trend