111
ANALISIS LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENGUKUR KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN (Studi Kasus Pada Leader Supermarket, Dili Timor-Leste) SKRIPSI OLEH ALBINO DE ARAUJO 10.01.02.069 FAKULTAS EKONOMI JURUSAN AKUNTANSI UNIVERSIDADE DA PAZ (UNPAZ) 2014

Skripsi laporan keuangan untuk mengukur kinerja keuangan perusahaan

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Skripsi laporan keuangan untuk mengukur kinerja keuangan perusahaan

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENGUKUR

KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN

(Studi Kasus Pada Leader Supermarket, Dili Timor-Leste)

SKRIPSI

OLEH

ALBINO DE ARAUJO

10.01.02.069

FAKULTAS EKONOMI

JURUSAN AKUNTANSI

UNIVERSIDADE DA PAZ

(UNPAZ)

2014

Page 2: Skripsi laporan keuangan untuk mengukur kinerja keuangan perusahaan

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN UNTUK

MENGUKUR KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN

(Studi Kasus Pada Leader Supermarket, Dili Timor-Leste)

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Perkuliahan Kurikulum

Dalam Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi

Universidade da Paz

(UNPAZ)

Disusun Oleh:

ALBINO DE ARAUJO

10.01.02.069

FAKULTAS EKONOMI

JURUSAN AKUNTANSI

UNIVERSIDADE DA PAZ

DILI

2014

Page 3: Skripsi laporan keuangan untuk mengukur kinerja keuangan perusahaan

HALAMAN PENGESAHAN PEMBIMBING

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN UNTUK

MENGUKUR KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN

(Studi Kasus Pada Leader Supermarket, Dili Timor-Leste)

Oleh:

ALBINO DE ARAUJO

NIM: 10.01.02.069

Telah Disetujui Oleh

Pembimbing utama Pembimbing kedua

Filinto Tai Boe, Lic.Eco;MM Feliciana Guterres Barros,Lic.Eco

Mengetahui

Ketua Jurusan Akuntansi

(Yohanes Sri Guntur, SE;Msi)

Page 4: Skripsi laporan keuangan untuk mengukur kinerja keuangan perusahaan

HALAMAN PENGESAHAN PENGUJI

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN UNTUK

MENGUKUR KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN

(Studi Kasus Pada Leader Supermarket, Dili Timor-Leste)

UJIAN SKRIPSI DAN KONPREHENSIP

PadaTanggal 27 Oktober2014

TEAM PENGUJI TANDA TANGAN

1. Penguji I

Caetano C. Correia, Lic.Eco;M.Ak (………………………………)

2. Penguji II

Herminio da Cruz de Jesus Lic.Eco (……………………………....)

3. Penguji III

Filinto Tai Boe, Lic.Eco;MM (………………………………)

Mengetahui

Dekan Fakultas Ekonomi

Universidade da Paz

Dr. Elidio de Araujo, Lic.Ec;MM

Page 5: Skripsi laporan keuangan untuk mengukur kinerja keuangan perusahaan

i

Kegagalan bukanlah akhir dari

segalanya,

Tetapi kegagalan adalah awal

dari sebuah keberhasilan.

Belajarlah dari kegagalan

Untuk mengapai keberhasilan

yang telah tertunda.

Page 6: Skripsi laporan keuangan untuk mengukur kinerja keuangan perusahaan

ii

PERSEMBAHAN

Atas bimbingan dan motivasi baik berupa materil maupun moril serta tenaga

spiritual dari keluarga besarku, sehingga saya bisa menyelesaikan impiannku. Dengan

keberhasilan yang ku tempuh di hari ini, maka dengan rendah hati saya

mempersembahkan dengan tulus kepada:

1. Tuhan Yang Maha Kuasa dan Maha pengasih.

2. Ayahanda Mariano Laka Suri de Araujo dan ibunda Martinha Gouveia Leite

yang tak pernah letih menberiku doa, dengan kesabaran menberiku semangat, dan

dengan keteduhan menberiku kenyamanan.

3. Om dan tanteku tersayang Fernando Vieira Amaral dan Adelaide Moreira

yang juga telah berusaha menyekolahkanku dan mendidikku selama saya berada

di bangku sekolah dasar hingga sekarang dengan penuh kasih sayang.

4. Om dan tante kutersayang Manuel Freitas dan Balbina Martins yang telah

merawat dan membesarkanku serta menyekolahkanku dari sekolah dasar hingga

sekarang dengan penuh kasih sayang.

5. Om dan tanteku tersayang Antonio Guterres De Carvalho dan Ervina Martins

yang telah memberiku motivasi dan idea untuk tetap berusaha.

6. Kakakku Marciano De Araujo dan kedua adikku Noella Gouveia Leite Araujo

dan Ricardo De Araujo serta adik sepupuku Francisca dos Santos dan Nelsia

Martins de Araujo yang sering memberiku semangat dan dorongan untuk tetap

Page 7: Skripsi laporan keuangan untuk mengukur kinerja keuangan perusahaan

iii

semangat dalam belajar dan berusaha menghadapi semua tantangan yang

kutemui.

7. Pacarku tercinta Cristiana do Rosario Ramos da Graca yang telah memotivasi,

mendoakan dan memberiku semangat untuk menyelesaikan skripsi ini dengan

baik.

8. Saudara/I sepupuku yang tidak kusebutkan yang selama ini telah member

motivasi dan semangat kepadaku hingga har iini.

9. Teman-teman terbaikku yakni Aben, Ano, Alvez, Dede, Elvin, Frans, Ibra, Ina,

Joni, Lana, Neta, dan Mami Octa yang sering memotivasi dan memberi masukan-

masukan serta semangat kepadaku hingga selesainya skripsi ini.

10. Almamaterku Tercinta Universidade da Paz (UNPAZ).

11. Tanah Air ku Rebública Democratic de Timor Leste (RDTL).

Page 8: Skripsi laporan keuangan untuk mengukur kinerja keuangan perusahaan

iv

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur peneliti panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas

berkat dan rahmat-Nya sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “

Analisis Laporan Keuangan untuk Mengukur Kinerja Keuangan Perusahaan ”

dengan baik dan tepat pada waktunya. Di samping itu peneliti tidak lupa

mengucapkan rasa terima kasih kepada:

1. Prof. Dr. Lucas da Costa, SE;M.Si selaku Rektor Universidade da Paz

(UNPAZ) yang bertanggungjawab sepenuhnya atas lembaga tersebut.

2. Dr.Elido de Araujo, Lic.Eco;MM selaku Dekan Fakultas Ekonomi.

3. Yohanes Sri Guntur, SE;Msi selaku ketua Jurusan Akuntansi.

4. Filinto Tai Boe, Lic.Eco;MM selaku Dosen Pebimbing utama (I) yang

senantiasa merelakan waktu untuk memberikan bimbingan dan arahan kepada

peneliti dalam menyelesaikan skripsi ini.

5. Feliciana Guterres Barros, Lic.Eco selaku Dosen Pebimbing Kedua (II) yang

senantiasa meluangkan waktu untuk memberikan bimbingan dan motivasi kepada

peneliti untuk mempersiapkan diri pada hari esok.

6. Semua dosen UNPAZ khususnya Fakultas Ekonomi, yang memberikan masukan

dan saran kepada peneliti.

Page 9: Skripsi laporan keuangan untuk mengukur kinerja keuangan perusahaan

v

7. Rekan-rekan mahasiswa/i khususnya jurusan akuntansi yang turut memberikan

dukungan kepada peneliti dalam menyelesaikan skripsi ini hingga selesai

walaupun banyak kekurangannya yang tidak di harapkan.

Mengingat karena keterbatasan refrensi maka peneliti mohon maaf apabila isi

dari pada skripsi ini tidak sempurna sesuai dengan yang ditentukan dan diinginkan.

Peneliti menyadari bahwa dalam penulisan ini masih jauh dari kesempurnaan,

oleh karena itu peneliti sangat mengharapkan kritikan dan saran dari para pembaca

lebih-lebih dosen pembimbing yang bersifat konstruktif demi kesempurnaan skripsi

ini.

Dili,…./….2014

Peneliti

Page 10: Skripsi laporan keuangan untuk mengukur kinerja keuangan perusahaan

vi

ABSTRACT

This research was conducted at the company Leader Supermarket which is a trading

company located in Rua Martires da Patria Aveninda Comoro Dili, Timor-Leste.

This study aims to determine the financial statements in measuring the financial

performance of the company.

The population in this study is the data of actual companies and samples taken are

the financial statements for 2010-2012 as well as data analysis technique used is the

financial ratios (liquidity, solvency, activity and profitability).

Liquidity ratios used consisted of two ratios ie, the ratio current assets in 2010 at

1.43%, 6.26% in 2011 and 4.13% in 2012. While the cash ratio in 2010 amounted to

11.74%, 1.95% in 2011 and 2.88% in 2012.

Solvency ratios used consisted of two ratios ie, the ratio of total debt to total assets in

2010 amounted to 4.92%, 12.13% in 2011 and 19.47% in 2012. While the ratio of

total debt to total capital in 2010 amounted to 5.7%, 13.80% in 2011 and 24.19% in

2012.

Activity ratio used consisted of two ratios ie, the ratio of total asset turnover in 2010

amounted to 1.57 times, 3.21 times in 2011 and 2.19 times 2012. While the fixed asset

turnover ratio in 2010 of 5.32 times, 13.41 time in 2011 and 11.23 time in 2012.

Profitability ratios used consisted of four ratios ie, GPM in 2010 amounted to

23.94%, 23.25 % in 2011 and 20.57% in 2012. NPM in 2010 amounted to 20.25%,

9.83% in 2011 and 14.83% in 2012. ROA in 2010 amounted to 32.32%, 31.59% in

2011 and 32.58% in 2012. While ROE in 2010 amounted to 33.99%, 35.96% in 2011

and 40.46% in 2012.

Keywords: Financial Statements and Financial Performance

Page 11: Skripsi laporan keuangan untuk mengukur kinerja keuangan perusahaan

vii

ABSTRAKSI

Penelitian ini dilakukan pada perusahaan Leader Supermarket yang merupakan

perusahaan dagang dan berlokasi di Rua Aveninda Martires da Patria Comoro Dili,

Timor-Leste.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui laporan keuangan dalam mengukur

kinerja keuangan perusahaan.

Populasi dalam penelitian ini adalah data actual perusahaan dan sampel yang

diambil adalah laporan keuangan tahun 2010-2012 serta teknik analisis data yang

digunakan adalah rasio keuangan (likuiditas, solvabilitas, aktivitas dan

profitabilitas).

Rasio likuditas yang digunakan terdiri dari dua rasioyaknirasiolancartahun2010

sebesar 1.43%, tahun 2011 6.26% dan tahun 2012 4.13%. Sedangkan rasio kas tahun

2010 sebesar 11.74%, tahun 2011 1.95% dan tahun 2012 2.88%.

Rasio solvabilitas yang digunakan terdiri dari dua rasio yakni, rasio total hutang

terhadap total asset pada tahun 2010 sebesar 4.92%, tahun 2011 12.13% dan tahun

2012 19.47%. Sedangkan rasio total hutang terhadap total modal tahun 2010 sebesar

5.17%, tahun 2011 13.80% dan tahun 2012 24.19%.

Rasio aktivitas yang digunakan terdiri dari dua rasio yakni, rasio perputaran total

aktiva pada tahun 2010 sebesar 1.57 kali, tahun 2011 3.21 kali dan tahun 2012 2.19

kali. Sedangkan rasio perputaran aktiva tetap pada tahun 2010 sebesar 5.32 kali,

tahun 2011 13.41 kali dan tahun 2012 11.23 kali.

Rasio profitabilitas yang digunakan terdiri dari empat rasio yakni, GPM pada tahun

2010 sebesar 23.94%, tahun 2011 23.25% dan tahun 2012 20.57%. NPM pada tahun

2010 sebesar 20.25%, tahun 2011 9.83% dan tahun 2012 14.83%. ROA pada tahun

2010 sebesar 32.32%, tahun 2011 31.59% dan tahun 2012 32.58%. Sedangkan ROE

pada tahun 2010 sebesar 33.99%, tahun 2011 35.96% dan tahun 2012 40.46%.

Kata Kunci :Laporan Keuangan dan Kinerja Keuangan

Page 12: Skripsi laporan keuangan untuk mengukur kinerja keuangan perusahaan

viii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL

HALAMAN JUDUL

HALAMAN PENGESAHAN PEMBIMBING

HALAMAN PENGESAHAN PENGUJI

MOTTO ...................................................................................................................... i

PERSEMBAHAN ...................................................................................................... ii

KATA PENGANTAR ............................................................................................... iv

ABSTRACT ................................................................................................................ vi

ABSTRAKSI ............................................................................................................. vii

DAFTAR ISI .............................................................................................................. viii

DAFTAR GAMBAR ................................................................................................. xii

DAFTAR TABEL ..................................................................................................... xiii

DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................... xiv

BAB 1 PENDAHULUAN ......................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang Masalah .................................................................................... 1

1.2 Identifikasi Masalah .......................................................................................... 5

1.3 Perumusan Masalah ........................................................................................... 5

1.4 Tujuan Penelitian ............................................................................................... 6

1.5 Manfaat Penelitian ............................................................................................. 6

Page 13: Skripsi laporan keuangan untuk mengukur kinerja keuangan perusahaan

ix

BAB 2 LANDASAN TEORI .................................................................................... 8

2.1 Defenisi Dan Nalar Konsep ............................................................................... 8

2.1.1 Laporan Keuangan ....................................................................................... 8

2.1.1.1 Pengertian Laporan Keuangan ............................................................. 8

2.1.1.2 Tujuan Laporan Keuangan ................................................................... 10

2.1.1.3 Sifat Laporan Keuangan ....................................................................... 11

2.1.1.4 Fungsi Laporan Keuangan .................................................................... 12

2.1.1.5 Keterbatasan Laporan Keuangan .......................................................... 13

2.1.1.6 Jenis-Jenis Laporan Keuangan ............................................................. 14

2.1.1.7 Pemakai Laporan Keuangan ................................................................. 21

2.1.1.8 Analisis Laporan Keuangan ................................................................. 25

2.1.1.9 Teknik Analisis Laporan Keuangan ..................................................... 26

2.1.1.10 Rasio Keuangan .................................................................................... 27

2.1.2 Kinerja Keuangan Perusahaan ..................................................................... 31

2.1.2.1 Pengertian Kinerja Keuangan Perusahaan ............................................. 31

2.1.2.2 Tujuan Kinerja Keuangan ...................................................................... 33

2.1.2.3 Pengukuran Kinerja Keuangan .............................................................. 34

2.1.2.4 Peranan Penilaian Kinerja Keuangan ..................................................... 36

2.2 Penelitian Terdahulu .......................................................................................... 37

2.3 Kerangka Pemikiran Konseptual ....................................................................... 40

Page 14: Skripsi laporan keuangan untuk mengukur kinerja keuangan perusahaan

x

BAB 3 METODE PENELITIAN ............................................................................. 42

3.1 Jenis Penelitian .................................................................................................. 42

3.2 Populasi dan Sampel ......................................................................................... 42

3.2.1 Populasi ........................................................................................................ 42

3.2.2 Sampel .......................................................................................................... 43

3.3 Definisi Operasional Variabel ........................................................................... 43

3.4 Jenis dan Sumber Data ...................................................................................... 44

3.4.1 Jenis Data ..................................................................................................... 44

3.4.2 Sumber Data ................................................................................................. 45

3.5 Teknik Pengumpulan Data ................................................................................ 45

3.6 Teknik Analisis Data ......................................................................................... 46

BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ............. .............................. 49

4.1 Gambaran Umum Obyek Penelitian ................................................................ 49

4.1.1 Lokasi Penelitian ........................................................................................ 49

4.1.2 Sejarah Perusahaan Leader Supermarket ................................................... 49

4.1.3 Visi Dan Misi Perusahaan Leader Supermarket ......................................... 50

4.1.4 Struktur Perusahaan Leader Supermarket .................................................. 50

4.1.5 Tugas Dan Tanggung Jawab Struktur Perusahaan Leader Supermarket ... 52

4.1.6 Sumber Daya Manusia ............................................................................... 54

4.1.7 Supplier Pendukung ................................................................................... 55

4.1.8 Klasifikasi Karyawan Pada Perusahaan Leader Supermarket .................... 55

Page 15: Skripsi laporan keuangan untuk mengukur kinerja keuangan perusahaan

xi

4.1.8.1 Klasifikasi Karyawan Menurut Jenis Kelamin ..................................... 55

4.1.8.2 Klasifikasi Karyawan Menurut Tingkat Pendidikan ............................ 56

4.2 Analisis Laporan Keuangan Leader Supermarket ............................................. 58

4.2.1 Laporan Laba Rugi Leader Supermarket ................................................... 58

4.2.2 Laporan Neraca Leader Supermarket ......................................................... 60

4.3 Hasil Perhitungan Dan Pembahasan .................................................................. 62

4.3.1 Hasil Perhitungan dan Pembahasan Rasio Likuiditas Tahun 2010-2012 ... 62

4.3.2 Hasil Perhitungan dan Pembahasan Rasio Solvabilitas Tahun 2010-

2012 ............................................................................................................ 65

4.3.3 Hasil Perhitungan dan Pembahasan Rasio Aktivitas Tahun 2010-2012 .... 68

4.3.4 Hasil Perhitungan dan Pembahasan Rasio Profitabilitas Tahun 2010-

2012 ............................................................................................................ 72

BAB 5 PENUTUP ..................................................................................................... 79

5.1 Kesimpulan ....................................................................................................... 79

5.2 Saran ................................................................................................................. 82

5.3 Implikasi Hasil Penelitian ................................................................................ 83

5.3.1 Implikasi Teoritis........................................................................................ 83

5.3.2 Implikasi Praktis ......................................................................................... 83

5.4 Rekomendasi Penelitian ................................................................................... 84

5.4.1 Rekomendasi Kepada Perusahaan .............................................................. 84

5.4.2 Rekomendasi Penelitian Yang Akan Datang ............................................. 84

Page 16: Skripsi laporan keuangan untuk mengukur kinerja keuangan perusahaan

xii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran Konseptual ........................................................... 40

Gambar 4.1 Struktur Organisasi Leader Supermarket ............................................... 51

Page 17: Skripsi laporan keuangan untuk mengukur kinerja keuangan perusahaan

xiii

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu .................................................................................. 37

Tabel 3.1 Definisi Operasional .................................................................................. 44

Tabel 4.1 Klasifikasi Karyawan Menurut Jenis Kelamin .......................................... 56

Tabel 4.2 Klasifikasi Karyawan Menurut Tingkat Pendidikan.................................. 57

Tabel 4.3 Laporan Laba Rugi Leader Supermarket ................................................... 58

Tabel 4.4 Laporan Neraca Leader Supermarket ........................................................ 60

Tabel 4.5 Hasil Perhitungan Rasio Likuiditas ........................................................... 63

Tabel 4.6 Hasil Perhitungan Rasio Solvabilitas ......................................................... 66

Tabel 4.7 Hasil Perhitungan Rasio Aktivitas ............................................................. 70

Tabel 4.8 Hasil Perhitungan Rasio Profitabilitas ....................................................... 75

Page 18: Skripsi laporan keuangan untuk mengukur kinerja keuangan perusahaan

xiv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Laporan Keuangan Perusahaan Leader Supermarket

Lampiran 2 Surat Penarikan Penelitian

Page 19: Skripsi laporan keuangan untuk mengukur kinerja keuangan perusahaan

1

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Perkembangan perekonomian Timor-Leste dari tahun ke tahun mulai

membangkitkan gairah dalam iklim usaha di Negara ini, maka perkembangan

usaha pada perusahaan-perusahaan yang berorientasi profit dalam kegiatan

usahanya semakin kompleks. Agar dapat mewujudkan perekonomian masyarakat

dalam negara ini maka, selain dari sektor pemerintah, sektor swasta juga sangat

berperan penting dalam memberikan kontribusi bagi pembangunan ekonomi

dalam negara ini.

Perusahaan dengan kinerja keuangan yang baik dapat membantu

meningkatkan taraf hidup perekonomian masyarakat negara Timor-Leste.

Sehubungan dengan hal ini maka manajer perusahaan dituntut agar dapat

mengevaluasi dan menganalisis laporan keuangan pada setiap periode untuk

mengetahui apakah kinerja keuangan perusahaan dalam keadaan baik atau tidak.

Laporan keuangan pada prinsipnya merupakan hasil dari suatu proses

akuntansi yang dapat digunakan sebagai alat untuk memberi informasi mengenai

data keuangan suatu perusahaan. Laporan keuangan terdiri dari neraca, laporan

laba rugi, laporan perubahan modal dan laporan arus kas. Informasi dari laporan

keuangan dapat diungkapkan dengan melakukan analisis terhadap laporan

keuangan sebagai landasan perencanaan bagi operasi perusahaan untuk masa atau

Page 20: Skripsi laporan keuangan untuk mengukur kinerja keuangan perusahaan

2

periode selanjutnya. Sukses atau tidak manager perusahaan biasanya diukur

dengan laba yang diperoleh perusahaan. Pada mulanya laporan keuangan bagi

perusahaan hanyalah sebagai alat penguji dari pekerjaan bagian pembukuan,

selanjutnya laporan keuangan sebagai dasar untuk mengukur kinerja keuangan

suatu perusahaan.

Perkembangan posisi keuangan mempunyai arti yang sangat penting bagi

perusahaan untuk melihat baik tidaknya suatu perusahaan tidak hanya dinilai dari

keadaan fisiknya saja namun faktor terpenting adalah untuk dapat melihat

perkembangan suatu perusahaan terletak dalam unsur keuangannya. Karena dari

unsur tersebut, manajer dapat mengevaluasi apakah kebijakan yang ditempuh

dalam perusahaan sudah tepat atau tidak.

Analisis laporan keuangan perusahaan pada dasarnya merupakan

perhitungan rasio-rasio untuk mengukur keadaan keuangan perusahaan, setelah

laporan keuangan disusun berdasarkan data yang relevan, serta dilakukan dengan

prosedur akuntansi dan pengukuran yang benar, akan terlihat kondisi keuangan

yang dimaksud adalah diketahuinya berapa jumlah harta, kewajiban serta modal

dalam neraca yang dimiliki. Kemudian, juga akan diketahui jumlah pendapatan

yang diterima dan jumlah biaya yang dikeluarkan selama suatu periode tertentu.

Dengan demikian, dapat diketahui bagaimana hasil usaha yang diperoleh selama

periode tertentu dari laporan laba rugi yang disajikan.

Laporan keuangan lebih berarti jika dapat dipahami dan dimengerti oleh

berbagai pihak, oleh karena itu perlu dilakukan analisis laporan keuangan untuk

Page 21: Skripsi laporan keuangan untuk mengukur kinerja keuangan perusahaan

3

mengetahui kondisi keuangan perusahaan tersebut. Bagi pihak pemilik dan

manajemen tujuan utama analisis laporan keuangan adalah untuk mengetahui

posisi laporan keuangan dalam setiap periode. Dengan mengetahui posisi

keuangan, setelah dilakukan analisis laporan keuangan secara mendalam, akan

terlihat apakah perusahaan dapat mencapai target yang telah direncanakan

sebelumnya atau tidak.

Hasil analisis laporan keuangan juga akan memberikan informasi

mengenai kelemahan dan kekuatan yang dimiliki perusahaan. Dengan

mengetahui kelemahan ini, manajemen akan dapat memperbaiki atau menutupi

kelemahan tersebut. Kemudian, kekuatan yang dimiliki perusahaan harus

dipertahankan atau bahkan ditingkatkan. Kekuatan ini dapat dijadikan modal

selanjutnya ke depan. Dengan adanya kelemahan dan kekuatan yang dimiliki,

akan tergambar kinerja manajemen selama ini. Bagi pihak pemilik dan

manajemen, dengan mengetahui posisi keuangan dapat merencanakan dan

mengambil keputusan yang tepat tentang apa yang harus dilakukan kedepan.

Dengan cara menutupi kelemahan yang ada, mempertahankan posisi yang sudah

sesuai dengan yang diinginkan dan berupaya untuk menigkatkan lagi kekuatan

yang sudah diperolehnya selama ini.

Salah satu alat yang dipakai untuk mengetahui kondisi kinerja keuangan

dalam hal ini adalah laporan keuangan yang disusun pada setiap akhir periode

yang berisi pertanggungjawaban dalam bidang keuangan atas berjalannya suatu

usaha. Untuk itu laporan keuangan yang disusun atau disajikan harus sesuai

Page 22: Skripsi laporan keuangan untuk mengukur kinerja keuangan perusahaan

4

dengan aktivitas yang yang dijalankan agar informasi dari laporan keuangan

tersebut dapat digunakan untuk mengukur kinerja keuangan pada perusahaan

Leader Supermarket.

Tujuan utama perusahaan dalam kegiatan usahanya adalah menghasilkan

laba, dengan laba yang diperoleh, maka perusahaan Leader Supermarket ini akan

lebih mampu meningkatkan kegiatan perdagangannya terutama dapat

meningkatkan volume penjualannya, sehingga tingkat rentabilitasnya semakin

meningkat. Jadi dengan meningkatnya rentabilitas itu maka perusahaan akan

lebih mampu membagikan deviden pada pemilik perusahaan (pemegang saham)

yang telah menginvestasikan dananya pada perusahaan itu.

Perusahaan Leader Supermarket dengan kegiatan perdagangannya selalu

membutuhkan informasi laporan keuangan yang dilaporkan atau yang disajikan

harus sesuai dengan aktivitas yang berjalan serta efisien dan efektif. Karena hal

tesebut jika tidak sesuai dengan aktivitas yang berjalan maka dapat

mempengaruhi kinerja keuangan perusahaan. Dengan demikian diperlukan

manajemen yang baik untuk mengelola dana dan menyajikan laporan keuangan

secara efektif dan efisien agar dapat menjamin laba perusahaan. Jadi, untuk

mengukur kinerja keuangan pada perusahaan Leader Supermarket ini maka, akan

digunakan empat rasio yaitu rasio likuiditas, solvabilitas, aktivitas dan

profitabilitas sehingga dapat diketahui apakah kinerja keuangan perusahaan

Leader Supermarket tersebut setiap tahunnya sangat baik, baik atau kurang baik.

Page 23: Skripsi laporan keuangan untuk mengukur kinerja keuangan perusahaan

5

Bertolak dari permasalahan yang telah diuraikan diatas, maka peneliti

tertarik untuk memilih judul: “Analisis Laporan Keuangan untuk Mengukur

Kinerja Keuangan Perusahaan “Studi Kasus Pada Leader

Supermarket, Dili Timor-Leste”.

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka peneliti mengidentifikasi

masalah adalah sebagai berikut:

1. Laporan keuangan yang disajikan harus transparan dan sesuai dengan

aktivitas yang dijalankan sehingga dapat menunjukan kinerja keuangan

yang baik oleh perusahaan Leader Supermarket, Dili Timor-Leste.

2. Kinerja keuangan yang baik dapat dilihat dari penyajian laporan keuangan

yang efisien dan efektif dalam perusahaan Leader Supermarket, Dili Timor-

Leste.

1.3 Perumusan Masalah`

Bertolak dari identifikasi masalah di atas, maka masalah yang dirumuskan

dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Sejauh manakah laporan keuangan dapat menunjukkan efisiensi dan

efektivitas kinerja keuangan yang baik oleh perusahaan Leader

Supermarket?.

Page 24: Skripsi laporan keuangan untuk mengukur kinerja keuangan perusahaan

6

2. Sejauh manakah laporan keuangan dipakai untuk mengukur kinerja

keuangan?.

1.4 Tujuan Penelitian

Berdasarkan perumusan masalah di atas, maka tujuan dalam penelitian ini

adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui dan menganalisis laporan keuangan dapat menunjukkan

efisiensi dan efektivitas kinerja keuangan yang baik oleh perusahaan Leader

Supermarket.

2. Untuk mengetahui dan menganalisis laporan keuangan yang di pakai untuk

mengukur kinerja keuangan oleh perusahaan Leader Supermarket.

1.5 Manfaat Penelitian

Berdasarkan tujuan penelitian di atas, maka manfaat dalam penelitian

ini adalah sebagai berikut:

1. Bagi Perusahaan

Hasil penelitiann diharapkan dapat dijadikan penilaian kinerja perusahaan

sehingga dapat menentukan kebijakan dalam meningkatkna kinerja terutama

dalam menjaga kesehatan perusahaan dan sebagai acuan referensi informasi

dalam kebijakan bidang operasional perusahaan berjalan dengan optimal.

Page 25: Skripsi laporan keuangan untuk mengukur kinerja keuangan perusahaan

7

2. Bagi Akademik

Dapat dipergunakan untuk mengembangkan ilmu pengetahuan atau

perluasan pandangan tentang pelajaran yang didapat dari bangku kuliah dan

memperdalam pengetahuan terutama dalam bidang yang dikaji serta sebagai

referensi ilmiah bagi para peneliti berikutnya.

3. Bagi Peneliti

Penelitian ini sebagai bahan untuk memperluas wawasan dan pengetahuan

penelitian guna menerapkan teori yang telah didapat dengan praktek yang

sebenarnya dan hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi

dan tambahan pengetahuan yang bermanfaat bagi peneliti dan pihak lain

yang berkepentingan.

Page 26: Skripsi laporan keuangan untuk mengukur kinerja keuangan perusahaan

8

BAB 2

LANDASAN TEORI

2.1 Definisi dan Nalar Konsep

2.1.1 Laporan Keuangan

2.1.1.1 Pengertian Laporan Keuangan

Laporan keuangan sebagai alat yang sangat penting untuk memperoleh

informasi sehubungan dengan adanya keinginan pihak-pihak tertentu yang

berkepentingan terhadap laporan keuangan tersebut. Laporan keuangan akan

lebih berarti bagi pihak-pihak yang berkepentingan apabila dianalisa lebih lanjut,

sehingga diperoleh informasi yang dapat mendukung kebijakan yang akan

diambil.

Munawir (2007:2), laporan keuangan adalah hasil dari proses akuntansi

yang digunakan sebagai alat untuk berkomunikasi antara data keuangan atau

aktivitas perusahaan dengan pihak yang berkepentingan terhadap data atau

aktivitas perusahaan.

Ikatan Akuntansi Indonesia (IAI) (2004:2), dalam Standar Akuntansi

Keuangan menyebutkan bahwa laporan keuangan merupakan bagian dari proses

pelaporan keuangan, yang meliputi neraca, laporan laba rugi, laporan perubahan

posisi keuangan, catatan dan laporan lain serta materi penjelasan yang

merupakan bagian integral dari laporan keuangan.

Page 27: Skripsi laporan keuangan untuk mengukur kinerja keuangan perusahaan

9

Farid dan Siswanto (2011:2), yang mengatakan laporan keuangan

merupakan informasi yang diharapkan mampu memberikan bantuan kepada

pengguna untuk membuat keputusan ekonomi yang bersifat finansial.

Harahap (2007:105), laporan keuangan menggambarkan kondisi

keuangan dan hasil usaha suatu perusahaan pada saat tertentu atau j2angka waktu

tertentu. Adapun jenis laporan keuangan yang lazim dikenal adalah neraca atau

laporan laba/rugi, atau hasil usaha, laporan arus kas, laporan perubahan posisi

keuangan.

Mamduh (2003:12), laporan keuangan pada dasarnya ingin melaporkan

kegiatan-kegiatan pendanaan, dan kegiatan operasional sekaligus sebagai

evaluasi keberhasilan strategi perusahaan untuk mencapai tujuan.

Mamduh (2003:69), laporan keuangan merupakan informasi yang dapat

dipakai untuk pengambilan keputusan, mulai dari investor atau calon investor

sampai dengan manajemen perusahaan itu sendiri. Laporan keuangan akan

memberikan informasi mengenai profitabilitas, risiko, timing aliran kas, yang

kesemuanya akan mempengaruhi harapan pihak-pihak yang berkepentingan.

Ridwan dan Barlian (2003:76), mengatakan laporan keuangan adalah

suatu laporan yang mengambarkan hasil dari proses akuntansi yang digunakan

sebagai alat komunikasi antara data keuangan atau aktivitas perusahaan dengan

pihak-pihak yang berkepentingan dengan data-data atau aktivitas tersebut.

Analisa atas laporan keuangan pada hakekatnya adalah untuk

mengadakan penilaian atas keadaan keuangan atau posisi keuangan perusahaan

Page 28: Skripsi laporan keuangan untuk mengukur kinerja keuangan perusahaan

10

pada suatu saat dan perubahan posisi keuangan atau kemajuan-kemajuan suatu

perusahaan melalui laporan keuangan yang bersangkutan.

Dari definisi di atas dapat disimpulkan bahwa laporan keuangan adalah

laporan hasil proses akuntansi yang dapat memberi informasi yang akurat tentang

keadaan perusahaan dan hasil yang telah dicapai secara kuantitatif pada semua

pihak-pihak yang berkepentingan dalam perusahaan. Laporan keuangan secara

tidak langsung memperlihatkan informasi mengenai posisi keuangan perusahan,

yang akan digunakan sebagai acuan perusahaan dimasa yang akan datang.

2.1.1.2 Tujuan Laporan Keuangan

Harahap (2002:131), mengatakan Tujuan utama dari laporan keuangan

adalah memberikan informasi yang berguna untuk pengambilan keputusan yang

ekonomis. Para pemakai laporan akan menggunakannya untuk meramalkan,

menbandingkan, dan menilai dampak keuangan yang timbul dari keputusan

ekonomi yang diambilnya, informasi mengenai dampak keuangan yang timbul

tadi sangat berguna bagi pemakai untuk meramalkan, membandingkan dan

menilai arus kas. Laporan keuangan akan lebih bermanfaat apabila yang

melaporkan tidak saja aspek – aspek kuantitatif, tapi mencakup penjelasan –

penjelasan lainnya yang dirasakan dan informasi ini harus factual dan dapat

diukur secara abjektif.

Ikatan Akuntansi Indonesia (IAI) (2011:6), tujuan laporan keuangan

adalah mengediakan informasi yang mengankut posisi keuangan, kinerja serta

Page 29: Skripsi laporan keuangan untuk mengukur kinerja keuangan perusahaan

11

perubahan posisi keuangan suatu perusahan yang bermanfaat bagi sejumlah besar

pemakai dalam pengambilan keputusan ekonomi.

Standar Akuntansi Keuangan (2004:4), tujuan laporan keuangan adalah

sebagai berikut:

1. Menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja serta

perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah

besar pemakai dalam pengambilan keputusan ekonomi.

2. Laporan keuangan juga menunjukkan apa yang dilakukan manajemen atas

sumber daya yang dipercayakan kepadanya.

Berdasarkan beberapa teori diatas dapat disimpulkan bahwa tujuan

laporan keuangan adalah memberikan informasi keuangan perusahan bagi pihak-

pihak yang berkepentingan untuk mengambil keputusan investasi dan kredit serta

membandingkan keuangan yang timbul dari keputusan ekonomis yang diambil.

2.1.1.3 Sifat Laporan Keuangan

Kasmir (2012:11), pencatatan yang dilakukan dalam penyusunan laporan

keuangan harus dilakukan dengan kaidah-kaidah yang berlaku. Demikian pula

dalamhal penyusunan laporan keuangan didasarkan kepada sifat laporan

keuangan itu sendiri. Dalam praktisnya sifat laporan keuangan dibuat:

1. Bersifat historis

Artinya bahwa laporan keuangan dibuat dan disusun dari data masa lalu atau

masa yang sudah lewat dari masa sekarang.

Page 30: Skripsi laporan keuangan untuk mengukur kinerja keuangan perusahaan

12

2. Menyeluruh

Artinya laporan keuangan disusun sesuai dengan standar yang telah ditetapk

an.

2.1.1.4 Fungsi Laporan Keuangan

Laporan keuangan yang disusun dan disajikan kepada semua pihak yang

berkepentingan dengan eksistensi suatu perusahaan pada hakekatnya merupakan

alat komunikasi artinya laporan keuangan itu adalah suatu alat yang digunakan

untuk mengkonsumsikan informasi keuangan dari suatu perusahaan dan

kegiatan-kegiatannya kepada mereka yang berkepentingan dengan perusahaan

tersebut.

Harnanto (2002:11), laporan keuangan dari manajemen dapat

memperoleh informasi yang berfungsi untuk :

1. Merumuskan, melaksanakan dan mengadakan penilaian terhadap kebijakan-

kebijakan yang dianggap perlu.

2. Mengorganisasi dan mengendalikan kegiatan atau aktivitas dalam

perusahaan.

3. Merencanakan dan mengendalikan kegiatan atau aktivitas sehari-hari dalam

perusahaan.

4. Mempelajari aspek, tahap - tahap kegiatan tertentu dalam perusahaan.

5. Menilai keadaan atau posisi keuangan dan hasil usaha perusahaan.

Page 31: Skripsi laporan keuangan untuk mengukur kinerja keuangan perusahaan

13

2.1.1.5 Keterbatasan Laporan Keuangan

Kasmir (2012:15), Laporan keuangan yang telah disusun sedemikian rupa

terlihat sempurna dan meyakinkan. Dalam praktiknya hal dan jumlah yang

dilaporkan dalam neraca belum tentu menunjukkan nilai yang realisasi

(likuidasi), hal ini disebabkan karena penyusunan laporan keuangan tidak

terlepas dari pendapat pribadi, baik oleh manajemen maupun akuntan.

Laporan keuangan juga bukan laporan final bersifatnya hanya sementara

waktu saja. Oleh karena itu, setiap laporan keuangan yang disusun pasti memiliki

keterbatasan tertentu antara lain:

1. Pembuatan laporan keuangan disusun berdasarkan sejarah (historis), dimana

data-data yang diambil dari data masalalu.

2. Laporan keuangan dibuat umum, artinya untuk semua orang bukan hanya

untuk pihak tertentu saja.

3. Proses penyusunan tidak terlepas dari taksiran-taksiran dan pertimbangan-

pertimbangan tertentu.

4. Laporan keuangan bersifat konserbatif dalam menghadapi situasi tidak

pastian.

5. Laporan keuangan selalu berpegang teguh kepada sudut pandang ekonomi

dalam memandang peristiwa yang terjadi bukan kepada sifat formalnya.

Page 32: Skripsi laporan keuangan untuk mengukur kinerja keuangan perusahaan

14

2.1.1.6 Jenis - Jenis Laporan Keuangan

Setelah diketahui pengertian laporan keuangan dan fungsi laporan

keuangan maka akan dijelaskan lebih lanjut mengenai jenis-jenis laporan

keuangan. Laporan keuangan terdiri dari beberapa jenis sesuai dengan

keterangan yang ada di dalamnya. Tetapi, semua jenis laporan keuangan tersebut

merupakan satu kesatuan yang dibutuhkan dan berguna bagi para pemakai.

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan empat jenis laporan keuangan

yang ada, yaitu:

1. Neraca (balance sheet)

Munawir (2002:13), mengatakan neraca adalah laporan yang sistimatis

tentang aktiva, hutang serta modal dari suatu perusahan pada suatu saat

tertentu.

Prastowo dan Julianty (2002:16), mengatakan bahwa neraca adalah

laporan keuangan yang memberikan informasi mengenai laporan keuangan

(aktiva, kewajiban, dan ekuitas) perusahaan tertentu.

Dilihat dari kedua definisi diatas maka di tarik kesimpulan bahwa

neraca adalah laporan keuangan yang memuat aktiva, kewajiban, dan ekuitas

pada periode tertentu.

Dalam prakteknya setiap perusahan menyajikan neracanya dalam

bentuk yang berbeda-beda sesuai dengan kebijakan perusahan itu sendiri.

Hal ini diperbolekan asal saja tidak menyimpang dari jenis-jenis neraca yang

sudah ditetapkan. Prastowo dan Julianty (2002:18), neraca dapat disajikan

Page 33: Skripsi laporan keuangan untuk mengukur kinerja keuangan perusahaan

15

dengan mengunakan dua bentuk (format) yaitu bentuk rekening (skontro)

dan bentuk laporan (stafel).

Munawir (2002:21), laporan keuangan terdiri dari :

a. Bentuk skontrol

Dimana semua aktiva tercantum di kiri atau debet dan hutang serta

modal tercantum di sebelah kanan atau kredit.

b. Bentuk stafel

Dalam bentuk ini semua aktiva tampak di bagian atas yang selanjutnya

diikuti oleh hutang jangka pendek, hutang jangka panjang dan modal.

Berdasarkan kajian neraca di atas dapat dilihat bahwa neraca pada

intinya memiliki tiga elemen yaitu : aktiva biasanya berada di sebelah kiri

pada sebuah neraca skontro atau juga berada di urutan pertama di dalam

sebuah neraca stafel.

Prastowo dan Julianty (2002:17), aktiva merupakan sumber daya yang

dikuasai perusahaan.

Munawir (2002:14), mengatakan aktiva tidak terbatas pada kekayaan

perusahaan yang berwujud saja, tetapi juga termasuk pengeluaran-

pengeluaran yang belum dialokasikan pada penghasilan di masa yang akan

datang, serta aktiva tidak berwujud lainnya. Kesimpulannya aktiva adalah

kekayaan yang dimiliki perusahaan yang berupa harta berwujud dan tidak

berwujud.

Page 34: Skripsi laporan keuangan untuk mengukur kinerja keuangan perusahaan

16

Kewajiban merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari sebuah

neraca, Keberadaannya biasanya ada di sebelah kanan pada neraca skontro

atau di bawah aktiva jika pada sebuah neraca stafel.

Prastowo dan Julianty (2002:17), mengatakan Kewajiban merupakan

utang perusahaan masa kini.

Munawir (2002:18), mengatakan hutang adalah semua kewajiban

keuangan perusahaan ke pihak lain yang belum terpenuhi, dimana hutang ini

merupakan sumber dana atau modal perusahaan yang berasal dari kreditor.

Kesimpulannya kewajiban atau hutang adalah semua kewajiban keuangan

perusahaan ke pihak lain yang belum terpenuhi.

Modal Posisi di dalam sebuah neraca skontro ada pada sebelah kanan

yaitu sama dengan kewajiban atau di posisi paling terakhir pada sebuah

neraca stafel.

Prastowo dan Julianty (2002:18), mengatakan bahwa Ekuitas (modal)

merupakan bagian hak pemilik dalam perusahaan yang merupakan selisih

antara aktiva dan kewajiban yang ada.

Munawir (2002:19), mengatakan modal adalah merupakan hak atau

bagian yang dimiliki oleh pemilik perusahaan yang ditujukan dalam pos

modal (modal saham), surplus dan laba yang ditahan. Kesimpulannya modal

adalah milik perusahaan yang merupakan selisih antara aktiva dengan

kewajiban.

Page 35: Skripsi laporan keuangan untuk mengukur kinerja keuangan perusahaan

17

Munawir (2002:14), mengatakan elemen-elemen aktiva lancar terdiri

dari :

a. Kas

Adalah uang tunai yang dapat digunakan untuk membiayai operasi

perusahaan.

b. Investasi Jangka Pendek

Adalah investasi yang sifatnya sementara untuk memanfaatkan uang kas

yang tidak terpakai.

c. Piutang Wesel

Adalah tagihan perusahaan akibat dari penjualan barang secara kredit.

d. Piutang Dagang

Adalah tagihan perusahaan ke pihak lain sebagai Investasi jangka

pendek.

e. Persediaan

Adalah semua barang yang ada di gudang yang belum terjual.

f. Piutang Penghasilan

Adalah penghasilan yang sudah menjadi hak perusahaan karena

perusahaan telah memberikan jasa atau prestasinya.

g. Biaya dibayar dimuka

Merupakan pengeluaran untuk memperoleh jasa atau barang tetapi

belum dinikmati perusahaan.

Page 36: Skripsi laporan keuangan untuk mengukur kinerja keuangan perusahaan

18

2. Laporan Laba Rugi (income statement)

Laporan laba rugi merupakan suatu laporan yang sistematis mengenai

penghasilan, biaya, rugi laba yang diperoleh oleh suatu perusahaan selama

periode tertentu. Sama halnya dengan neraca, laporan laba rugi juga

memiliki beberapa bentuk.

Munawir (2002:26), mengatakan bahwa bentuk laporan laba rugi

terdiri dari:

a. Bentuk Single Step

Pada bentuk ini semua penghasilan yang diperoleh dari berbagai

penghasilan dikelompokkan menjadi satu kelompok yaitu penghasilan

sedangkan untuk semua beban dikelompokkan menjadi satu nama yaitu

beban.

b. Bentuk Multiple Step

Dalam bentuk ini dilakukan pengelompokkan penghasilan dan beban

yang lebih teliti.

3. Laporan perubahan modal (Statement of Owner’s Equity)

Fess (2005:24), laporan perubahan modal merupakan suatu ikhtisar

perubahan modal pemilik yang terjadi selama periode tertentu, misalnya

sebulan atau setahun. Laporan tersebut dipersiapkan setelah laporan laba

rugi, karena laba bersih atau rugi bersih periode berjalan harus dilaporkan

dalam laporan ini. Demikian juga laporan perubahan modal dibuat sebelum

mempersiapkan neraca, karena jumlah modal pemilik pada akhir periode

Page 37: Skripsi laporan keuangan untuk mengukur kinerja keuangan perusahaan

19

harus dilaporkan di neraca. Dari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa

laporan perubahan modal seringkali dipandang sebagai penghubung antara

laporan rugi laba dengan neraca.

Bertambahnya modal suatu perusahaandapat disebabkan oleh

Penambahan Investasi oleh pemilik, dan laba bersih yang diperoleh

perusahaan. Sedangkan berkurangnya modal dapat disebabkan oleh :

Pengambilan Prive oleh pemilik dan Perusahaan menderita kerugian.

4. Laporan Arus Kas (Statement of Cash Flow)

Skousen(2004:319), laporan arus kas menjelaskan perubahan pada kas

(cash equivalent) dalam periode tertentu. Setara kas adalah investasi jangka

pendek yang amat likuid yang bisa segera ditukar dengan kas. Untuk dapat

dikatakan setara kas, suatu unsur haruslah dapat segera ditukar dengan kas

ketika diperlukan dan sangat dekat dengan masa jatuh temponya sehingga

kecil risiko terjadinya perubahan nilai akibat perubahan tingkat suku bunga.

Dari definisi diatas dapat disimpulkkan bahwa arus kas masuk dan

arus kas keluar digolongkan dan dilaporkan menurut tiga kategori :

a. Aktivitas Operasi (Operating Activities)

Termasuk ke dalam aktivitas operasi adalah transaksi-transaksi dan

kejadian-kejadian yang akan menentukan laba bersih. Penerimaan

kas dari penjualan barang atau pemberian jasa adalah arus kas

masuk utama bagi kebanyakan bisnis. Penerimaan kas lainnya

berasal dari bunga, dividen, dan pos yang serupa. Pengeluaran kas

Page 38: Skripsi laporan keuangan untuk mengukur kinerja keuangan perusahaan

20

terbesar adalah pembayaran untuk pembelian persediaan, gaji,

pajak, bunga, sewa dan beban. Jumlah kas bersih yang diterima dari

atau dikeluarkan untuk aktivitas operasi merupakan angka utama

dalam laporan arus kas. Halnya dengan laba bersih yang digunakan

untuk mengikhtisarkan segala sesuatu pada laba rugi, kas bersih

dari aktivitas operasi merupakan hal yang paling penting atau

bagian bawah (bottom line) dari laporan arus kas.

Walaupun arus kas dari bunga atau dividen secara logis dapat

diklasifikasikan sebagai aktivitas investasi atau pendanaan, namun

FASB memutuskan untuk mengklasifikasikan keduanya sebagai

aktivitas operasi. Prinsip dasarnya adalah aktivitas operasi berisikan

arus dari pendapatan dan beban yang ada di laporan laba rugi.

b. Aktivitas Investasi (Investing Activities)

Aktivitas investasi yang utama adalah pembelian dan penjualan

tanah, bangunan peralatan dan aktiva lainnya yang tidak dibeli

untuk dijual kembali. Aktivitas investasi juga termasuk pembelian dan

penjualan instrumen keuangan yang tidak ditujukan untuk

diperdagangkan, seperti halnya memberi dan menagih pinjaman.

Aktivitas-aktivitas tersebut terjadi secara rutin dan menyebabkan

adanya penerimaan dan pengeluaran kas, tetapi sebagai aktivitas

operasi karena hanya berhubungan secara tidak langsung dengan

aktivitas operasi bisnis yang berjalan.

Page 39: Skripsi laporan keuangan untuk mengukur kinerja keuangan perusahaan

21

c. Aktivitas Pendanaan (Financing Activities)

Termasuk dalam aktivitas pendanaan adalah transaksi dan kejadian

di mana kas diperoleh untuk dibayarkan kembali kepada para

pemilik (pendanaan dengan ekuitas atau modal) dan para kreditor

(pendanaan dengan utang). Contohnya kas yang dihasilkan dari

penerbitan saham dan obligasi akan diklasifikasikan sebagai aktivitas

pendanaan. Contoh lainnya adalah pembayaran untuk saham yang

diperoleh kembali (saham treasuri) atau untuk melunasi obligasi dan

pembayaran dividen juga diklasifikasikan sebagai aktivitas

pendanaan.

Sifat aktivitas pendanaan adalah sama, apapun jenis industrinya,

tetapi aktivitas operasi dan aktivitas investasi berbeda untuk masing-

masing jenis industri. Sebagai contoh, aktivitas operasi dan investasi

dari sebuah jaringan supermaket sangat berbeda dibandingkan

dengan perusahaan penjual pasir dan batu kerikil. Tetapi proses

peminjaman uang, penjualan saham, pembayaran dividen kas dan

pembayaran pinjaman adalah hampir sama bagi kedua jenis

perusahaan tersebut.

2.1.1.7 Pemakai Laporan Keuangan

Laporan keuangan merupakan komoditi yang bermanfaat dan dibutuhkan

masyarakat, karena dapat memberikan informasi yang dibutuhkan para

pemakainya dalam dunia bisnis yang dapat menghasilkan keuntungan. Dengan

Page 40: Skripsi laporan keuangan untuk mengukur kinerja keuangan perusahaan

22

membaca laporan keuangan dengan tepat, seseorang dapat melakukan tindakan

ekonomi menyangkut lembaga perusahaan yang dilaporkan dan diharapkan akan

menghasilkan keuntungan baginya.

Harahap (2007:120-124), para pemakai laporan keuangan beserta

kegunaannya dapat dilihat sebagai berikut :

1. Pemegang Saham

Pemegang saham ingin mengetahui kondisi keuangan perusahaan, aset,

utang, modal, hasil, biaya, dan laba. Pemegang saham ingin melihat prestasi

perusahaan dalam pengelolaan manajemen yang diberikan amanah, ingin

mengetahui jumlah deviden yang diterima, jumlah pendapatan per saham,

jumlah laba yang ditahan, dan ingin mengetahui perkembangan perusahaan

dari waktu ke waktu, perbandingan dengan usaha sejenis, dan perusahaan

lainnya.

2. Investor

Investor ingin melihat kemungkinan potensi keuntungan yang akan

diperoleh dari perusahaan yang dilaporkan.

3. Analis Pasar Modal

Analis pasar modal ingin mengetahui nilai perusahaan, kekuatan dan posisi

keuangan perusahaan.

Page 41: Skripsi laporan keuangan untuk mengukur kinerja keuangan perusahaan

23

4. Manajer

Manajer ingin mengetahui situasi ekonomis perusahaan yang dipimpinnya.

Seorang manajer selalu dihadapkan kepada seribu satu masalah yang

memerlukan keputusan cepat dan setiap saat. Untuk sampai pada keputusan

yang tepat, ia harus mengetahui selengkap-lengkapnya kondisi keuangan

perusahaan baik posisi semua pos neraca, laba/rugi, likuiditas, rentabilitas,

solvabilitasdan laba kotor.

5. Karyawan dan Serikat Pekerja

Karyawan perlu mengetahui kondisi keuangan perusahaan untuk

menetapkan apakah ia masih terus bekerja atau pindah dan untuk bisa

menilai apakah penghasilan yang diterimanya adil atau tidak.

6. Instansi Pajak

Instansi pajak dapat menggunakan laporan keuangan sebagai dasar untuk

menentukan kebenaran perhitungan pajak, pembayaran pajak, pemotongan

pajak, restitusi, dan juga dasar untuk penindakan.

7. Pemberi Dana (Kreditur)

Sama dengan pemegang saham, investor, lender seperti bank, investment

fund, perusahaan leasing, juga ingin mengetahui informasi tentang situasi

dan kondisi perusahaan baik yang sudah diberi pinjaman maupun yang akan

diberi pinjaman.

Page 42: Skripsi laporan keuangan untuk mengukur kinerja keuangan perusahaan

24

8. Supplier

Laporan keuangan bisa menjadi informasi untuk mengetahui apakah

perusahaan layak untuk diberikan fasilitas kredit, seberapa lama akan

diberikan, dan sejauh mana potensi resiko yang dimiliki perusahaan.

9. Pemerintah atau Lembaga Pengatur Resmi

Pemerintah ingin mengetahui apakah perusahaan telah mengikuti peraturan

yang telah ditetapkan.

10. Langganan atau Lembaga Konsumen

Dengan konsep ekonomi pasar dan ekonomi persaingan, konsumen sangat

diuntungkan. Konsumen berhak mendapat layanan memuaskan dengan

harga equilibrium, dalam kondisi ini konsumen terlindungi dari

kemungkinan praktik yang merugikan baik dari segi kualitas, kuantitas,

harga dan lain sebagainya.

11. Lembaga Swadaya Masyarakat

Lembaga Swadaya Masyarakat membutuhkan laporan keuangan untuk

menilai sejauhmana perusahaan merugikan pihak tertentu yang

dilindunginya.

12. Peneliti/Akademisi/Lembaga Peringkat

Bagi peneliti maupun akademisi laporan keuangan sangat penting, sebagai

data primer dalam melakukan penelitian terhadap topik tertentu yang

berkaitan dengan laporan keuangan atau perusahaan.

Page 43: Skripsi laporan keuangan untuk mengukur kinerja keuangan perusahaan

25

2.1.1.8 Analisis Laporan Keuangan

Prastowo dan Juliaty (2002:24), analisis laporan keuangan merupakan

suatu proses analisis terhadap laporan keuangan, dengan tujuan untuk

memberikan tambahan informasi kepada para pemakai laporan keuangan untuk

pengambilan keputusan ekonomi, sehingga kualitas keputusan yang diambil akan

menjadi lebih baik.

Munawir (2007:36), ada dua metode analisis yang digunakan oleh setiap

penganalisa laporan keuangan, yaitu analisis horizontal dan analisis vertikal.

Analisis horizontal adalah analisis dengan mengadakan pembandingan laporan

keuangan untuk beberapa periode atau beberapa saat, sehingga akan diketahui

perkembangannya. Metode horizontal ini disebut pula sebagai metode analisis

dinamis. Analisis vertikal yaitu apabila laporan keuangan yang dianalisis hanya

meliputi satu atau satu saat saja, yaitu dengan memperbandingkan antara pos

yang satu dengan pos yang lainnya dalam laporan keuangan tersebut, sehingga

hanya akan diketahui keadaan keuangan atau hasil operasi pada saat itu saja.

Analisis vertikal ini disebut juga sebagai metode analisis yang statis karena

kesimpulan yang dapat diperoleh hanya untuk periode itu saja tanpa mengetahui

perkembangannya.

Bernstein (1983) dalam Harahap (2007:18), analisis laporan keuangan

dilakukan dengan tujuan sebagai berikut :

Page 44: Skripsi laporan keuangan untuk mengukur kinerja keuangan perusahaan

26

1. Screening

Analisis dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui situasi dan kondisi

perusahaan dari laporan keuangan tanpa pergi langsung ke lapangan.

2. Understanding

Memahami perusahaan, kondisi keuangan, dan hasil usahanya.

3. Forecasting

Analisis digunakan untuk meramalkan kondisi keuangan perusahaan di masa

yang akan datang.

4. Diagnosis

Analisis dimaksudkan untuk melihat kemungkinan adanya masalah-masalah

yang terjadi baik dalam manajemen, operasi, keuangan atau masalah lain

dalam perusahaan.

5. Evaluation

Analisis dilakukan untuk menilai prestasi manajemen dalam mengelola

perusahaan.

2.1.1.9 Teknik Analisis Laporan Keuangan

Harahap (2007:209), kegiatan yang selalu lazim dilakukan dalam analisis

laporan keuangan dari berbagai teknik yang akan dilakukan adalah sebagai

berikut :

1. Menghitung rasio, indeks, perbedaan, kenaikan, penurunan, atau persentase.

2. Membandingkan laporan keuangan baik dengan menggambarkannya,

membuat indeks, membuat angka asli. Angka ini dibandingkan dengan :

Page 45: Skripsi laporan keuangan untuk mengukur kinerja keuangan perusahaan

27

periode sebelumnya, perusahaan sejenis, industrial norm (rasio rata-rata

industri).

3. Menilai angka-angka : kenaikan, perbedaan dengan lainnya, penurunan atau

rasio lainnya.

4. Menganalisis hubungan satu sama lain atau mencari kemungkinan penyebab

persoalan yang menyebabkan perbedaan penurunan/kenaikan.

5. Menghubungkan antara satu data dengan data lain baik antara data

kuantitatif dengan data kualitatif misalnya antara kenaikan penjualan dengan

kenaikan biaya. Antara data kuantitatif dengan data kualitatif misalnya

antara angka penjualan dengan kondisi ekonomi nasional.

6. Menggunakan model atau rumus-rumus tertentu dengan menggunakan

metode interpelasi, mengujinya sekaligus melihat hasilnya dan

membandingkannya dengan kenyataan yang terjadi.

2.1.1.10 Rasio Keuangan

1. Pengertian Rasio Keuangan

Rasio keuangan merupakan suatu bentuk rumusan matamatis yang

menunjukkan hubungan diantara angka-angka tertentu. Dalam analisis

keuangan angka-angka berasal dari data-data keuangan, analisis rasio

mampu menjelaskan hubungan antara variabel-variabel yang bersangkutan

sehingga dapat digunakan untuk menilai kondisi keuangan.

Margaretha (2005;17), rasio adalah perbandingan unsur-unsur atau

elemen-elemen atau pos-pos dari laporan keuangan.

Page 46: Skripsi laporan keuangan untuk mengukur kinerja keuangan perusahaan

28

Harahap (2006:297), rasio keuangan adalah angka yang diperoleh dari

hasil perbandingan dari suatu pos laporan keuangan dengan pos lainnya yang

mempunyai hubungan yang relevan dan signifikan.

Fraser dan Ormiston (2008:346), rasio keuangan adalah perhitungan

yang dilakukan untuk menstandarisasikan, menganalisis, dan membandingk-

an data keuangan yang dinyatakan hubungan.

Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa rasio keuangan

merupakan angka yang diperoleh dari suatu pos laporan keuangan dengan pos

lainnya yang mempunyai hubungan yang relevan dan perhitungan yang

dilakukan untuk menstandarisasikan, menganalisis dan membandingkan data

keuangan dari hubungan tersebut.

2. Jenis-Jenis Rasio Keuangan

Fraser dan Ormiston (2008:21), mengatakan rasio keuangan terdiri dari

empat rasio, yaitu:

1) Rasio Likuiditas

Rasio yang mengukur kemampuan perusahaan dalam memenuhi

kebutuhan kas ketika kebutuhan tersebut meningkat atau menunjukkan

kemampuan perusahaan memenuhi kewajiban financial yang berjangka

pendek tepat pada waktunya. Ada dua rasio yang digunakan dalam rasio

ini, yaitu:

a. Current Ratio, yaitu kemampuan untuk membayar hutang yang

harus segera dipenuhi dengan aktiva lancar.

Page 47: Skripsi laporan keuangan untuk mengukur kinerja keuangan perusahaan

29

b. Cash Ratio,yaitu kemampuan perusahaan untuk membayar utang

jangka pendek dengan diuangkan.

2) Rasio Solvabilitas

Rasio yang mengukur sejauh mana pendanaan perusahaan dengan

hutang relative terhadap ekuitas dan kemampuan untuk membayar

bunga dan beban tetap lainnya atau menunjukkan kapasitas perusahaan

untuk memenuhi kewajiban baik itu jangka pendek maupun jangka

panjang. Ada dua rasio yang digunakan dalam rasio ini, yaitu:

a. Total debt to total assets, yaitu rasio yang digunakan untuk

menunjukkan berapa total aktiva yang disediakan untuk menjamin

hutang perusahaan.

b. Total debt to equity ratio, yaitu rasio yang digunakan untuk

menggambarkan sejauh mana modal pemilik dapat menutupi

hutang-hutang kepada pihak luar. semakin kecil rasio ini maka

semakin baik.

3) Rasio Aktivitas

Rasio yang mengukur likuiditas aktiva tertentu dan efisensi dalam

mengelola aktiva atau menunjukkan sejauh mana efisiensi perusahaan

dalam menggunakan assets untuk memperoleh pinjaman. Ada dua rasio

yang digunakan dalam rasio ini, yaitu:

a. Total Assets Turnover (ATO), yaitu rasio antara penjualan

terhadap jumlah harta keseluruhan.

Page 48: Skripsi laporan keuangan untuk mengukur kinerja keuangan perusahaan

30

b. Fixed Asset Turnover, yaitu mengukur tingkat penggunaan

harta tetap dinyatakan dalam rasio antara penjualan bersih terhadap

harta tetap bersih (setelah dikurangi akumulasi penyusutan).

4) Rasio Profitabilitas

Rasio yang mengukur kinerja keseluruhan sebuah perusahaan dan

efisiensinya dalam mengelola aktiva, kewajiban dan ekuitas atau dapat

mengukur seberapa besar kemampuan perusahaan memperoleh laba

baik hubungannya dengan penjualan, assets maupun laba bagi modal

sendiri. Ada empat rasio yang digunakan dalam rasio ini, yaitu:

a. Net Profit Margin (NPM), yaitu digunakan untuk mengukur

besarnya laba bersih yang dicapai dari sejumlah penjualan tertentu.

b. Gross Profit Margin (GPM), yaitu rasio ini digunakan untuk

mengukur berapa besar laba kotor yang dihasilkan dibanding

dengan total nilai penjualan bersih.

c. Return On Assets (ROA), yaitu kemampuan manajemen perusahaan

dalam mengelola aktiva yang dikuasai untuk menghasilkan berbagai

pendapatan atau laba.

d. Return On Equity (ROE), yaitu kemampuan perusahaan dalam

menghasilkan net income (laba bersih sebelum pajak) ditinjau dari

sudut modal yan dimiliki perusahaan.

Page 49: Skripsi laporan keuangan untuk mengukur kinerja keuangan perusahaan

31

2.1.2 Kinerja Keuangan Perusahaan

2.1.2.1 Pengertian Kinerja Keuangan Perusahaan

Kinerja keuangan perusahaan merupakan prestasi yang dicapai oleh

perusahaan pada saat tertentu dengan menggunakan perhitungan berdasarkan

tolak ukur analisis rasio yang didasarkan pada laporan keuangan. Pengukuran

kinerja sangat penting dilakukan dengan tujuannya untuk menilai efektivitas dan

efesiensi perusahaan.

Kinerja keuangan merupakan hasil nyata yang dicapai suatu badan usaha

dalam suatu periode tertentu yang dapat mencerminkan tingkat kesehatan

keuangan badan usaha tertentu dan dipergunakan untuk menunjukkan dicapainya

hasil yang positif.

Pihak-pihak yang berkepentingan dalam evaluasi kinerja keuangan

perusahaan adalah pemilik perusahaan tentunya, dalam hal ini ialah invesror,

para manajer, kreditor, pemerintah dan masyarakat. Mereka inilah yang akan

menilai perusahaan dengan ukuran-ukuran tertentu sesuai dengan tujuannya.

Muchlis (2000:44), kinerja keuangan adalah prestasi keuangan yang

tergambar dalam laporan keuangan perusahaan yaitu neraca rugi-laba dan kinerja

keuangan menggambarkan usaha perusahaan (operation income).Profitability

suatu perusahaan dapat diukur dengan menghubungkan keuntungan yang

diperoleh dari kegiatan pokok perusahaan dengan kekayaan asset yang digunakan

untukmenghasilkan keuntungan.

Page 50: Skripsi laporan keuangan untuk mengukur kinerja keuangan perusahaan

32

Secara umum dapat dikatakan bahwa kinerja keuangan adalah

prestasiyang dapat dicapai oleh perusahaan dibidang keuangan dalam suatu

periode tertentu yang mencerminkan tingkat kesehatan perusahaan. Disisi lain

kinerja keuangan menggambarkan kekuatan struktur keuangan suatu perusahaan

dan sejauh mana asset yang tersedia, perusahaan sanggup meraih keuntungan.

Hal ini berkaitan erat dengan kemampuan manajemen dalam mengelola sumber

dayayang dimiliki perusahaan secara efektif dan efisien.

Mulyadi(1997:419),kinerja keuangan adalah penentuan secara periodic

efektifitas operasional suatu organisasi, bagian organisasi dan karyawannya

berdasarkan sasaran, standar dan kriteria yang ditetapkan sebelumnya. Karena

organisasi pada dasarnya dijalankan oleh manusia maka penilaian kinerja

sesungguhnya merupakan penilaian atas prilaku manusia dalam melaksanakan

peran yang mereka mainkan dalam organisasi. Sedangkan pengertian kinerja

keuangan adalah penentuan ukuran-ukuran tertentu yang dapat mengukur

keberhasilan suatu perusahaan dalam menghasilkan laba.

Dalam mengukur kinerja perusahaan perlu dikaitkan antara organisasi

perusahaan dengan pusat pertanggungjawaban. Dalam melihat organisasi

perusahaan dapat diketahui besarnya tanggungjawab manajer yang diwujudkan

dalam bentuk prestasi kerja keuangan. Namun demikian mengatur besarnya

tanggungjawab sekaligus mengukur prestasi keuangan tidaklah mudah sebab ada

yang dapat diukur dengan mudah dan ada pula yang sukar untuk diukur.

Page 51: Skripsi laporan keuangan untuk mengukur kinerja keuangan perusahaan

33

Tampubolon (2005:20), pengertian kinerja yaitu: Pengukuran kinerja

perusahaan yang ditimbulkan sebagai akibat dari proses pengambilan keputusan

manajemen karena menyangkut pemanfaatan modal, efisiensi dan rentabilitas

dari kegiatan perusahaan. Kinerja keuangan yaitu alat untuk mengukur prestasi

kerja keuangan perusahaan melalui struktur permodalannya. Penilaian kinerja

perusahaan harus diketahui output maupun inputnya. Output adalah hasil dari

suatu kinerja karyawan atau perusahaan, sedangkan input adalah keterampilan

atau alat yang digunakan untuk mendapatkan hasil tersebut.

Dari definisi para ahli diatas dapat disimpulkan bahwa kinerja keuangan

adalah suatu hasil yang dicapai oleh suatu perusahaan dalam mengelola sumber

daya yang ada dalam perusahaan secara efektif dan efisien dengan tujuan dapat

memotivasi karyawan yang ada dalam perusahaan tersebut untuk mencapai

sasaran dan mematuhi standar perilaku yang telah ditetapkan sebelumnya agar

membuahkan hasil yang diinginkan oleh perusahaan.

2.1.2.2 Tujuan Kinerja Keuangan

Munawir (2002:31), tujuan kinerja Keuangan adalah mengetahui

likuiditas, solvabilitas, rentabilitas dan stabilitas dalam membayar kewajibannya.

Adapun tujuan pengukuran kinerja antara lain:

1. Untuk mengetahui tingkat likuiditas yaitu kemampuan perusahaan untuk

memenuhi kewajiban keuangan pada saat ditagih.

Page 52: Skripsi laporan keuangan untuk mengukur kinerja keuangan perusahaan

34

2. Untuk mengetahui tingkat solvabilitas yaitu menunjukkan kemampuan

perusahaan untuk memenuhi kewajiban keuangannya, apabila perusahaan

tersebut dilikuiditas baik kewajiban jangka pendek maupun jangka panjang.

3. Untuk mengetahui tingkat profitabilitas yaitu menunjukkan kemampuan

perusahaan untuk mendapatkan laba selama periode tertentu.

4. Untuk mengetahui stabilitas yaitu kemampuan perusahaan untuk melakukan

usahanya dengan stabil yang diukur dengan mempertimbangkan kemampuan

perusahaan untuk membayar cicilan secara teratur kepada pemegang saham

tanpa mengalami hambatan.

2.1.2.3 Pengukuran Kinerja Keuangan

Sartono (2001:111), bahwa alat analisis kinerja yang selama ini banyak

digunakan antara lain adalah rasio keuangan, rasio metode radar, balanced

scorecard dan Economic Value Added. Pada pengukuran kinerja dengan

menggunakan rasio keuangan, tolok ukur yang digunakan antara lain yaitu:

pertama rasio profitabilitas, rasio aktivitas, rasio solvabilitas, rasio likuiditas.

Namun penggunaan konsep tersebut belum dapat memuaskan keinginan pihak

manajemen khususnya bagi penyandang dana (investor).

Dalam penelitian ini penilaian kinerja perusahaan dilakukan dengan

menggunakan analisis laporan keuangan, hal tersebut didasarkan atas

pertimbangan bahwa dengan melakukan analisis laporan keuangan mampu

memberikan input (informasi) yang dipakai dalam rangka pengambilan

keputusan secara lebih lengkap. Melalui analisis laporan keuangan dapat

Page 53: Skripsi laporan keuangan untuk mengukur kinerja keuangan perusahaan

35

dilakukan penilaian atas kemampuan perusahaan memenuhi kewajiban jangka

pendeknya, tingkat efektivitas penggunaan asset perusahaan, kemampuan

perusahaan untuk memenuhi kewajiban jangka panjang, kemampuan untuk

menghasilkan laba dan perkembangan nilai perusahaan.

Pengukuran kinerja keuangan dengan menggunakan konsep balanced

scorecard, tolok ukur yang digunakan ada empat perspektif yaitu perspektif

keuangan, pelanggan, proses internal bisnis serta belajar dan berkembang.

Namun proses balanced scorecard tidak memasukkan unsur biaya modal,

dimana biaya modal menunjukkan besarnya kompensasi yang dituntut oleh

investor atas modal yang diinvestasikan.

Cascio (2003:336-337), pengukuran kinerja keuangan adalah sebagai

berikut:

1. Relevan (relevance)

Relevan mempunyai makna terdapat kaitan yang erat antara standar untuk

pekerjaan tertentu dengan tujuan organisasi, dan terdapat keterkaitan yang

jelas antara elemen-elemen kritis suatu pekerjaan yang telah diidentifikasi

melalui analisis jabatan dengan dimensi-dimensi yang akan dinilai dalam

form penilaian.

2. Sensitivitas (sensitivity)

Sensitivitas berarti adanya kemampuan sistem penilaian kinerja dalam

membedakan pegawai yang efektif dan pegawai yang tidak efektif.

Page 54: Skripsi laporan keuangan untuk mengukur kinerja keuangan perusahaan

36

3. Reliabilitas (reliability)

Reliabilitas dalam konteks ini berarti konsistensi penilaian. Dengan kata lain

sekalipun instrumen tersebut digunakan oleh dua orang yang berbeda dalam

menilai seorang pegawai, hasil penilaiannya akan cenderung sama.

4. Akseptabilitas (acceptability)

Akseptabilitas berarti bahwa pengukuran kinerja yang dirancang dapat

diterima oleh pihak-pihak yang menggunakannya.

5. Praktis (practicality)

Praktis berarti bahwa instrumen penilaian yang disepakati mudah

dimenegerti oleh pihak-pihak yang terkait dalam proses penilaian tersebut.

2.1.2.4 Peranan Penilaian Kinerja Keuangan

Munawir (2002:3), penilaian kinerja keuangan mempunyai beberapa

peranan bagi perusahaan, yaitu meliputi:

1. Dapat mengukur tingkat biaya dari berbagai kegiatan yang telah dilakukan

oleh perusahaan.

2. Untuk menentukan atau mengukur efisiensi setiap bagian, proses atau

produksi serta untuk menentukan derajat keuntungan yang dapat dicapai oleh

perusahaan yang bersangkutan.

3. Untuk menilai dan mengukur hasil kerja pada tiap-tiap bagian individu yang

telah diberikan wewenang dan tanggung jawab.

4. Untuk menentukan perlu tidaknya digunakan kebijaksanaan atau prosedur

yang baru untuk mencapai hasil yang lebih baik.

Page 55: Skripsi laporan keuangan untuk mengukur kinerja keuangan perusahaan

37

2.2 Penelitian Terdahulu

Penelitian terdahulu adalah penelitian yang dilakukan oleh peneliti-

peneliti sebelumnya dengan variabel yang sama dengan peneliti sekarang.

Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 2.1

Penelitian Terdahulu

No Nama

Peneliti

Thn

Judul Persamaan

Perbedaan

Hasil penelitian

1 Praytino

(2010)

Peranan

Analisa

Laporan

Keuangan

dalam

Mengukur

Kinerja

Keuangan

Perusahaan

(Studi

Kasus pada

PT. X)

Laporan

keuangan

dan kinerja

keuangan

perusahaan.

.

Kinerja keuangan

perusahaan menunjukk

an ketidakseimbangan

antara pendapatan dan

biaya serta pengeluara

n keuangan hal ini

menyebabkan

terjadinya fluktuasi

pada pos-pos laba rugi

mengalami kenaikan

untuk setiap tahunnya,

dan diimbangi oleh

naiknya biaya

produksi, untuk laba

bersih sebelum pajak

mengalami penurunan

dari tahun 2 ke tahun 1

Page 56: Skripsi laporan keuangan untuk mengukur kinerja keuangan perusahaan

38

sebesar 13%,

sedangkan untuk tahun

3 terjadi kenaikan

dibandingkan dengan

tahun Sebelumnya

sebesar 54%.

2 Silvani

Inanda

(2007)

Analisa

Laporan

Keuangan

sebagai alat

penilaian

Kinerja

Keuangan

PT.

Pertamina

Ep.

area rantau

Aceh –

Tamiang

Laporan

keuangan

dan kinerja

keuangan

Dari penelitian yang

telah penulis lakukan

ternyata diketahui

bahwa kinerja

keuangan PT.

PERTAMINA EP.

Area Rantau Aceh

Tamiang dari Tahun

2003 dan Tahun 2004,

nilai kinerja Keuanga

n yang paling baik

terjadi pada tahun

2004 sebesar 59,50

atau 85% dari total

skor, sedangkan

kinerja keuangan pada

tahun 2003, yaitu

sebesar 50,35 atau

72% dari total skor.

3 Nana

Rubianti

Analisis

laporan

Laporan

keuangan

Kinerja

perusahaan

Dari hasil analisa

terhadap data-data

Page 57: Skripsi laporan keuangan untuk mengukur kinerja keuangan perusahaan

39

(2013)

keuangan

untuk

menilai

kinerja

perusahaan

pada

PT.

Admiral

Lines

Cabang

Tanjung

Pinang

yang laporan dan

rasio likuiditas

perusahaan diatas

200%. Sedangkan

Pada rasio

aktivitas, kinerja

perusahaan kurang

baik karena menurun

setiap tahunnya

sebesar 2%. Kinerja

dalam hal penagiha

n piutang masih

kurang baik, dilihat

dari hasil analisa

menurun dari tahun

2009 sampai 2001

sebesar 5%. Rasio

profitabilitas Tetap

setiap tahunnya yaitu

11%, kinerja perusah

aan tetap harus

ditingkatkan apabila

perusahaan ingin terus

bertahan dan meningk

atkan keuntungan

usaha perusahaan.

Page 58: Skripsi laporan keuangan untuk mengukur kinerja keuangan perusahaan

40

2.3 Kerangka Pemikiran Konseptual

Kerangka pemikiran ini merupakan penjelasan sementara terhadap gejala-

gejala yang menjadi obyek dalam penelitian ini. Kerangka berpikir ini adalah

kerangka model konseptual yang dibuat atau didesain untuk memberikan

gambaran penelitian yang akan dilakukan yaitu mengenai analisis laporan

keuangan untuk mengukur kinerja keuangan perusahaan. Berdasarkan penjelasan

diatas, maka dapat digambarkan kerangka berpikir konseptual dalam penelitian

ini adalah sebagai berikut

Gambar 2.1

Kerangka Pemikiran Konseptual

Laporan Keuangan

Kinerja Keuangan Perusahaan

Likuiditas Solvabilitas Aktivitas Profitabilitas

Baik Sangat Baik Kurang Baik

Arus Kas Perubahan Modal Laba Rugi Neraca

Rasio

Page 59: Skripsi laporan keuangan untuk mengukur kinerja keuangan perusahaan

41

Dari kerangka pemikiran diatas dapat dijelaskan bahwa dari laporan

keuangan yang terdiri dari neraca, laba rugi, perubahan modal dan arus kas akan

dianalisis dengan mengunakan rasio keuangan yang terdiri dari empat rasio yaitu

: Rasio likuiditas, solvabilitas, aktivitas dan profitabilitas, untuk mengetahui

kinerja keuangan perusahaan pada akhir tahun dalam Leader Supermarket

apakah kinerja keuangannya meningkat, berfluktuasi atau menurun.

Page 60: Skripsi laporan keuangan untuk mengukur kinerja keuangan perusahaan

42

BAB 3

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif yang berrsifat

kuantitatif dan kualitarif karena penelitian ini berkaitan dengan angka serta objek

penelitian yaitu pada perusahaan dengan kurun waktu tertentu dengan

mengumpulkan data dan informasi yang berkaitan dengan perusahaan dan

disesuaikan dengan tujuan penelitian.

3.2 Populasi dan Sampel

3.2.1 Populasi

Populasi merupakan keseluruhan obyek yang hendak diteliti, dianalisis

dan disimpulkan agar kesimpulan tersebut benar-benar mewakili. Dengan

demikian keseluruhan dari kelompok di daerah atau di tempat tertentu yang

akan dijadikan obyek dari suatu penelitian akan mendapatkan kesimpulan dari

penelitian yang dimaksud sehingga di jadikan bahan atau referensi dalam

meenghadapi masalah yang akan dikaji tersebut.

Arikunto (2002:130), yang memberikan pengertian populasi adalah

keseluruhan obyek penelitian. Sedangkan Riduwan (2008:55), mengatakan

populasi adalah keseluruhan dari karakteristik atau unit pengukuran yang

menjadi obyek peneliti.

Page 61: Skripsi laporan keuangan untuk mengukur kinerja keuangan perusahaan

43

Populasi dalam penelitian ini adalahdata aktual pada Perusahaan

Leader Supermarket.

3.2.2 Sampel

Sampel merupakan sebagian dari populasi yang diteliti, namun semua

elemen dalam populasi memiliki kesempatan menjadi perwakilan dari

populasi yang ada. Riyanto (1996:52), memandang sampel sebagai bagian

dari populasi. Selanjutnya Hasan (2005:90), sampel adalah bentuk sampling

random yang populasinya menjadi kelompok dengan menggunakan aturan-

aturan tertentu, dengan cara pengambilan sampel diambil dari kelompok yang

terpilih. Sejalan dengan pandangan diatas mengatakan bahwa sampel adalah

bagian dari populasi yang mempuyai ciri- ciri atau keadaan tertentu yang akan

diteliti.

Berdasarkan populasi di atas maka sampel yang peneliti ambil untuk

mewakili populasi tersebut adalah laporan keuangan Perusahaan Leader

Supermarket untuk Tahun2010-2012.

3.3 Definisi Operasional Variabel

Dalam penelitian ini terdapat dua variabel yaitu variabel laporan

keuangan (X) dan variabel kinerja keuangan perusahaan (Y). Berikut definisi dari

kedua variabel tersebut:

Page 62: Skripsi laporan keuangan untuk mengukur kinerja keuangan perusahaan

44

Tabel 3.1

Definisi Operasional Variabel

Variabel Definisi Skala

Laporan keuangan

(X)

Munawir (2007:2), laporan keuangan adalah

hasil dari proses akuntansi yang digunakan

sebagai alat untuk berkomunikasi antara data

keuangan atau aktivitas perusahaan dengan pih

ak yang berkepentingan terhadap data atau

aktivitas perusahaan.

Rasio

Kinerja keuangan

Perusahaan

(Y)

Muchlis (2000:44), kinerja keuangan adalah

prestasi keuangan yang tergambar dalam

laporan keuangan perusahaan yaitu neraca rugi-

laba dan kinerja keuangan menggambarkan usa

ha perusahaan (operation income).

Rasio

3.4 Jenis dan Sumber Data

3.4.1 Jenis Data

Arikunto (2002:96), data adalah segala fakta dan angka yang dapat

dijadikan bahan untuk menyusun suatu informasi. Jenis data yang

dikumpulkan dalam penelitian ini berupa data yang bersifat kualitatif dan

data yang bersifat kuantitatif.

Page 63: Skripsi laporan keuangan untuk mengukur kinerja keuangan perusahaan

45

1. Data Kualitatif

Suriyono (2003:13), data kualitatif adalah data yang berbentuk kata,

kalimat, skema, dan gambar.

2. Data kuantitatif

Suriyono (2003:13),data kuantitatif adalah data yang berbentuk angka,

atau data kualitatif yang dibuat dalam bentuk angka.

3.4.2 Sumber Data

Cooper dan Emory (1997:256), ada dua macam sumber data, yaitu :

1. Data Primer

Data yang berasal dari sumber secara langsung, tanpa melalui media

perantara.

2. Data Sekunder

Data yang telah tersedia di obyek penelitian seperti laporan keuangan dan

sumber lain yang dapat mempermudah peneliti dalam mengumpulkan

data.

3.5 Teknik Pengumpulan Data

Untuk memperoleh data yang akurat dan valid dalam suatu penelitian

membutuhkan teknik-teknik yang relavan dengan obyek penelitian yang ingin

diteliti. Teknik pengumpulan data yang digunakan oleh penulis yaitu :

Page 64: Skripsi laporan keuangan untuk mengukur kinerja keuangan perusahaan

46

1. Wawancara (Interview)

Teknik interview dilakukan dengan jalan mengadakan wawancara secara

langsung dengan pimpinan perusahaan, kepala bagian produksi dan sejumlah

personil yang berhubungan dengan penulisan skripsi ini.

2. Pengamatan (Observasi)

Anas sudjiono (2001:76), observasi adalah cara menghimpun bahan

keterangan atau data yang dilakukan dengan menggunakan pengamatan dan

pencatatan secara sistematis terhadap fenomena-fenomena yang di jadikan

sasaran pengamatan.

3. Dokumen (Dokumentasi)

Arikunto(2002:158), metode dokumentasi yaitu pengumpulan data dimana

peneliti menyelidiki benda-benda tertulis seperti buku-buku, majalah,

dokumen, peraturan - peraturan, dan sebagainya. Metode ini digunakan

untuk memperoleh data dari laporan keuangan suatu perusahan.

3.6 Teknik Analisis Data

Penelitian kali ini menggunakan teknik analisis deskriptif, artinya data

yang diperoleh di lapangan diolah sedemikian rupa sehingga memberikan data

yang sistematis, aktual dan akurat mengenai permasalahan yang diteliti. Teknik

analisis deskriptif yang digunakan untuk menganalisis data yaitu dengan

menggunakan rasio yang terdiri dari:

Page 65: Skripsi laporan keuangan untuk mengukur kinerja keuangan perusahaan

47

1. Rasio likuiditas

Adalah rasio yang menunjukkan kemampuan perusahaan untuk memenuhi

kewajiban jangka pendek tepat pada waktunya. Rasio yang digunakan dalam

rasio likuiditas ini ada tiga, yaitu:

a. ���������� = �����������

������������× 100%

b. ������ = �!"#����$%�&����

������������x100%%

2. Rasio solvabilitas

Adalah rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan

dalam memenuhi kewajiban jangka panjangnya. Rasio yang digunakan

dalam rasio ini ada tiga rasio, yaitu:

a. RasioTotalHutangThdpTotalAset =9:��; %<�=�>��

9:��; �����x100%

b. ���TotalHutangTrhdpTotalModal =9:��; %<�=�>��

9:��;AB����!x100%

3. Rasio Aktivitas

Rasio ini digunakan untuk mengukur tingkat efektivitas pemanfaatan

sumberdaya perusahaan. Rasio yang digunakan dalam rasio ini ada empat

rasio, yaitu:

c. C��D����E��FGH�I =J%�=��;��

KLMNOPQMRSN

d. PerputaranAktivaTetap = J%�=��;��

�����9%��W

Page 66: Skripsi laporan keuangan untuk mengukur kinerja keuangan perusahaan

48

4. Rasio Profitabilitas

Rasio ini mengukur efektivitas manajemen secara keseluruhan yang

ditunjukan besar kecilnya tingkat keuntungan yang di peroleh dalam

hubungannya dengan penjualan maupun investasi. Rasio yang digunakan ada

lima rasio, yaitu:

a. X����C��Y�Z�[� =��>� :�:�

J%�=��;��x100%

b. \��C��Y�Z�[� =��>�$%�!�&

J%�=��;��x100%

c. ������]�G����� =��>�$%�!�&

9:��; !!%�x100%

d. ������]�^_��` =��>�$%�!�&

9:��;a:b�;x100%

Page 67: Skripsi laporan keuangan untuk mengukur kinerja keuangan perusahaan

49

BAB 4

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum Obyek Penelitian

4.1.1 Lokasi Penelitian

Peneliti melakukan penelitian di perusahaan Leader Supermarket yang

berlokasi di Rua Aveninda Martires Da Patria Comoro Dili, Timor-Leste.

4.1.2 Sejarah Perusahaan Leader Supermarket

Leader Supermarket adalah perusahaan yang bergerak sebagai

pengecer (Supermarket). Leader Supermarket dulunya adalah milik Mr. Tony

Jape, karena dalam pengelolaan manajemen mengalami banyak kendala dan

diperkirakan oleh Mr. Tony Jape perkembangannya akan tersendat-sendat

maka pada bulan April tahun 2005 Mr. Tony Jape menawarkan Leader

Supermarket kepada Mr. Foo Hau Kiun. Sebagai pengusaha lokal yang sudah

tahu banyak karakter masyarakat Timor-Leste dan mampu membaca peluang

bisnis yang ada maka pada bulan Juni 2005 Mr. Foo Hau Kiun resmi membeli

Leader Supermarket.

Sebagai pemilik baru Mr. Foo Hau Kiun melakukan perubahan

manajemen yang sebelumnya manajemen lama yang hanya terfokus pada

sistem administrasi secara manual, maka diganti dengan sistem administrasi

komputerisasi yang integrated, membuka jalur hubungan dengan supplier

Page 68: Skripsi laporan keuangan untuk mengukur kinerja keuangan perusahaan

50

seluas-luasnya, yaitu dari Indonesia, Singapura, Malaysia, Cina, Australia dan

Portugal.

4.1.3 Visi Dan Misi Perusahaan Leader Supermarket

1. Visi

Visi dari perusahaan Leader Supermarket adalah sebagai berikut:

1. Melaksanakan manajemen perusahaan secara professional.

2. Didukung dengan sumber daya manusia yang handal.

3. Memberi kualitas ketepatan waktu dalam pelaksanaan pekerjaan.

4. Menciptakan lapangan kerja baru.

5. Siap menghadapi era globalisasi.

2. Misi

Misi dari perusahaan Leader Supermarket adalah sebagai berikut:

1. Mengikuti pelelangan sesuai ketentuan dan peraturan perundang-

undangan.

2. Melaksanakan pekerjaan sesuai persyaratan pelelangan dengan

kualitas yang baik dan waktu yang ditentukan.

3. Meningkatkan kinerja perusahaan dan perorangan sesuai sistem

manajemen mutu.

4.1.4 Struktur Perusahaan Leader Supermarket

Salah satu cara untuk mencapai kemampuan mengelola suatu

perusahaan yang baik adalah menentukan struktur formal organisai. Adanya

struktur organisasi yang jelas akan memudahkan para anggota organisasi

Page 69: Skripsi laporan keuangan untuk mengukur kinerja keuangan perusahaan

51

melihat bagaimana organisasi disusun, sehingga masing-masing mengetahui

tugasnya secara jelas, serta jika terdapat persoalan yang ingin dipecahkan

penyelesaiannya lebih mudah didapat. Berikut ini adalah gambar struktur

organisasi perusahaan Leader Supermarket:

Gambar 4.1

Struktur Organisasi Leader Supermarket

Direktur

Personel And

Legal

Manager

General Manager

Perijinan

Ware

House

Manager

Supermarket

Manager

Whole Sale

Manager

Tax Import Administrasi

Finance And Accounting

Manager

Admnistrasi

Gudang

Pramuniaga

Gudang Bond

Store

Gudang

whole Store

Kasir

Admnistrasi

Akuntansi

Adm Hutang

Piutang

Pengisian

Rak

Penerimaan

Barang

Pengeluaran

Barang

Penataan

di Rak

Page 70: Skripsi laporan keuangan untuk mengukur kinerja keuangan perusahaan

52

4.1.5 Tugas dan Tanggung Jawab Struktur Perusahaan Leader Supermarket

Struktur sebuah organisasi harus dibuat dan dipelihara, yaitu struktur

tentang berbagai peran yang harus dijalankan oleh orang-orang yang harus

bekerja sama dalam melaksanakan semua rencana dan mencapai sasaran yang

ditentukan. Dalam struktur formal ditetapkan tingkat-tingkat wewenang dan

tanggungjawab, yang merupakan mekanisme yang mengaitkan tugas, jabatan

dan cara pengoperasian.

Deskripsi jabatan dan pekerjaan sangat diperlukan dalam rangka bisa

mengidentifikasikan pekerjaan-pekerjaan kunci, tujuan jabatan yang juga

merupakan tanggungjawab pekerja, dan kegiatan-kegiatan apa yang akan

dilakukan sesuai dengan tujuan jabatannya. Manajemen organisasi Leader

Supermarket dipimpin oleh seorang direktur dan dibantu oleh general manajer

yang membawahi beberapa manajer dalam fungsi dan tugasnya masing-

masing.

Berdasarkan struktur yang disusun secara sistematis diatas, maka tugas

dan tanggung jawab masing-masing bagian dalam struktur organisasi adalah

sebagai berikut:

1. Direktur

Tugasnya adalah memimpin perusahaan dan bertanggungjawab

meningkatkan kekayaan pemegang saham.

Page 71: Skripsi laporan keuangan untuk mengukur kinerja keuangan perusahaan

53

2. General Manager

Tugasnya adalah melakukan perencanaan, pengkoordinasian dan

pengarahan serta pengawasan kegiatan keuangan perusahaan, kegiatan

supermarket, stabilitas stock baik di bond store maupun di ware house

dan pemasaran, serta mewakili perusahaan dilingkungan eksternal.

Sehingga pemangku jabatan ini bertanggungjawab penuh terhadap

kelancaran operasional perusahaan.

3. Finance and Accounting Manager

Tugasnya adalah mengkoordinasikan kegiatan keuangan perusahaan dan

pengawasan serta pencatatan atas kegiatan keuangan.

4. Purchase Manager

Tugasnya adalah merencanakan pembelian barang-barang dari supplier

sesuai dengan perjanjian yang telah disepakati berdasarkan permintaan

bagian gudang dan bagian penjualan.

5. Ware House Manager

Tugasnya adalah mengkoordinir staff untuk melayani order dari

supermarket maupun dari pihak ektern, mengatur penerimaan barang dan

pengeluaran barang, menjaga stabilitas stock yang berada di ware house

secara kuantitas dan menjaga kualitas barang baik yang mempunyai

jangka waktu penggunaan maupun tidak.

Page 72: Skripsi laporan keuangan untuk mengukur kinerja keuangan perusahaan

54

6. Supermarket Manager

Tugasnya adalah menjaga satabilitas stock barang yang berada di rak,

mengkoordinir staff pramuniaga, bagian pengisian barang dirak, menjaga

suasana kenyamanan customer berbelanja baik pada saat mencari barang

yang diinginkan maupun pada saat melakukan pembayaran di kasir

sampai pelayanan mengantar barang sampai dalam kendaraan customer.

7. Personel and Legal Manager

Tugasnya adalah melakukan pengkoordinasian, pengarahan, pengawasan

atas pelaksanan kegiatan personalia, pekerjaan umum perusahaan yang

menunjang tercapainya tujuan perusahaan.

4.1.6 Sumber Daya Manusia

Tenaga kerja merupakan bagian yang terpenting dari keseluruhan

kegiatan perusahaan yang dijalankan tahap demi tahap. Leader Supermarket

dalam menentukan tenaga kerja dibutuhkan yang mempunyai ketrampilan,

ketelitian dan kedisiplinan.

Tenaga kerja sebagian besar menggunakan tenaga kerja lokal yang

sudah berpengalaman terutama bagian di took dan minimum berpendidikan

setingkat SMA sebagai pramuniaga, untuk bagian administrasi minimum

berpendidikan setingkat SMA yang mempunyai sertifikat ketrampilan khusus

yaitu komputer dan setidaknya cukup mengerti pembukuan. Dengan tetap

menjaga mutu pelayanan kepada customer dengan menunjukkan

profesionalisme kerja yang tinggi, Leader Supermarket ingin berpartisipasi

Page 73: Skripsi laporan keuangan untuk mengukur kinerja keuangan perusahaan

55

dalam program pemerintah untuk memaksimalkan penggunaan tenaga kerja

lokal. Tenaga kerja yang ada di Leader Supermarket adalah untuk jabatan

Finance Dan Accounting Manager Mr. Sukani yang cukup lama

berkecimpung dalam bidangnya dan jabatan Ware House Manager Mr. Rully.

Tenaga kerja lokal sampai saat ini berjumlah sebanyak 96 orang

dengan jam kerja sebagai berikut:

Senin s/d jum’at jam kerja 08.30 – 17.00

Sabtu jam kerja 08.30 – 12.30

4.1.7 Supplier Pendukung

Leader Supermarket merupakan perusahaan distributor dan sekaligus

juga sebagai Supermarket di Dili dan berpengalaman dalam pengadaan

barang-barang impor karena didukung oleh para supplier luar negeri seperti:

1. Indonesia

2. Australia

3. Singapura

4. Cina

5. Malaysia

6. Portugal

4.1.8 Klasifikasi Karyawan Pada Perusahaan Leader Supermarket

4.1.8.1 Klasifikasi Karyawan Menurut Jenis Kelamin

Jumlah Karyawan yang ada pada Perusahaan Leader Supermarket

sebanyak 124 orang dengan perincian sebagai berikut; pria sebanyak 80

orang dan wanita sebanyak 44 orang. Untuk lebih jelas dapat dilihat pada

tabel berikut ini:

Page 74: Skripsi laporan keuangan untuk mengukur kinerja keuangan perusahaan

56

Tabel 4.1

Klasifikasi Karyawan Menurut Jenis Kelamin

No. Jenis kelamin Jumlah Presentase

1. Pria 80 64%

2. Wanita 44 36%

Total 124 100%

Sumber Leader Supermarket

Dari tabel diatas dapat menunjukkan bahwa karyawan pada

Perusahaan Leader Supermarket, pria sebanyak 80 orang dengan presentase

64% dan wanita sebanyak 44 orang dengan presentase 36%. Hasil

penelitian menujukkan karyawan di dominasi oleh pria sebayak 80 orang

dengan tingkat presentase sebesar 64%. Hal ini menunjukkan bahwa

pekerjaan di Leader Supermarket lebih banyak membutuhkan pria karena

tergolong pekerjaan berat.

4.1.8.2 Klasifikasi Karyawan Menurut Tingkat Pendidikan

Tingkat pendidikan merupakan salah satu faktor untuk menentukan

berhasil tidaknya suatu perusahaan. Perusahaan memiliki karyawan-

karyawan yang mempunyai kemampuan yang baik maka harapan

perusahaan akan tercapai.

Jumlah karyawan yang ada pada perusahaan Leader Supermarket

dengan tingkat pendidikan berkisar antara SD sampai dengan

Universitas. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut:

Page 75: Skripsi laporan keuangan untuk mengukur kinerja keuangan perusahaan

57

Tabel 4.2

Klasifikasi Karyawan Menurut Tingkat Pendidikan

No. Tingkat Pendidikan Jumlah Presentase

1. Sarjana 7 6%

2. Diploma 2 2%

3. SMA 80 64%

4. SMP 26 21%

5. SD 9 7%

Total 124 100%

Sumber data Leader Supermarket

Dari tabel diatas menunjukan bahwa tingkat pendidikan karyawan

pada perusahaan Leader Supermarket yang tertinggi adalah SMA

sebanyak 80 orang dengan presentase 64%, SMP sebanyak 26 orang

dengan presentase 21%, SD sebanyak 9 orang dengan presentase 7%,

Sarjana sebanyak 7 orang dengan presentase 6% dan Diploma sebanyak

2 orang dengan presentase 2%. Total karyawan sebanyak 124 orang dan

tingkat pendidikan di dominasi oleh SMA sebanyak 80 orang dengan

presentase sebesar 64%.

Page 76: Skripsi laporan keuangan untuk mengukur kinerja keuangan perusahaan

58

4.2 Analisis Laporan Keuangan Perusahaan Leader Supermarket

4.2.1 Laporan Laba Rugi Leader Supermarket

Laporan laba rugi merupakan suatu laporan yang dibuat secara

sistematis berisikan gambaran singkat tentang penghasilan-penghasilan dan

beban dalam periode tertentu dari suatu perusahaan. Laporan ini menunjukkan

laba yang di peroleh perusahaan setiap tahunnya. Perusahaan Leader

Supermarket dalam melakukan kegiatan perdagangannya juga membuat

laporan keuangan laba rugi setiap tahunnya, untuk mengetahui laba yang

diperoleh perusahaan. Untuk mengetahui laporan laba rugi perusahaan Leader

Supermarket lebih jelas dapat dilihat pada tabel dibawah ini:

Tabel 4.3

Laporan Laba Rugi Leader Supermarket

(Dalam Dollar)

Keterangan

Tahun

2010 2011 2012

Penjualan

Persediaan Awal

Pembelian Dan Biaya

Barang Yang Siap Dijual

Persediaan Penutup

Harga Pokok Penjualan

Laba Kotor

Biaya Operasional:

Biaya Gaji

Biaya Alat Tulis Kantor

1,422,211.00

724,957.46

960,000.00 +

1,684,957.46

603,252.98 -

1,081,704.48 -

340,506.52

194,620.00

1,393.00

3,358,484.00

603,252.98

2,700,000.00 +

3,303,252.98

725,787.50 –

2,577,465.48 –

781,018.52

240,785.00

1,210.00

2,621,926.00

725,787.50

2,220,000.00 +

2,945,787.50

863,230.02 –

2,082,557.48 -

539,368.52

280,988.00

4,876.00

Page 77: Skripsi laporan keuangan untuk mengukur kinerja keuangan perusahaan

59

Biaya Penyusutan

Biaya Transportasi

Biaya Pemeliharaan Peralatan

Biaya Pemeliharaan Kendaraan

Biaya Pemeliharaan Bangunan

Biaya Telpon

Biaya Listrik

Biaya Iklan Dan Pemasaran

Biaya Bank

Total Biaya Operasional

Laba Sebelum Pajak

Pajak Yang Harus Di Bayar:

Pajak 10%

Laba Bersih

16,946.55

-

5,082.00

18,578.00

-

16,598.00

45,048.00

- +

298,265.55 –

42,240.97

4,224.10 -

38,016.87

16,946.55

265,448.00

5,265.00

47,086.00

21,514.00

17,126.00

98,135.00

2,200.00

- +

715,715.55 -

65,302.97

6,530.30 –

58,772.67

16,946.55

19,399.00

8,989.00

51,795.00

36,106.00

5,638.00

59,755.00

6,989.00

- +

491,481.55 –

47,886.97

4,788.70 -

43,098.27

Sumber Leader Supermarket

Berdasarkan laporan laba rugi diatas dapat diketahui bahwa laba yang diperoleh

perusahaan Leader Supermarket pada tahun 2010 sebesar $ 38,016.87 dan tahun 2011

meningkat menjadi $ 58,772.67 dengan peningkatan sebesar $ 20,755.80 dan tahun

2012 menurun menjadi $ 43,098.27 dengan penurunan sebesar $ 15674.40. Dari hasil

tersebut dapat disimpulkan bahwa pada tahun 2011 penjualan perusahaan sangat

maksimal sehingga memperoleh laba yang cukup memuaskan walaupun

mengeluarkan biaya yang lebih besar dari tahun sebelumnya. Pada tahun 2012 laba

perusahaan ini menurun karena penjualan menurun tapi masih lebih baik dari tahun

2010.

Page 78: Skripsi laporan keuangan untuk mengukur kinerja keuangan perusahaan

60

4.2.2 Laporan Neraca Leader Supermarket

Laporan neraca merupakan suatu daftar yang disusun secara sistematis

mengenai harta, kewajiban dan modal pada periode tertentu. Laporan ini

dibuat dengan tujuan untuk mengetahui posisi laporan keuangan perusahaan.

Perusahaan Leader Supermarket juga setiap tahunnya membuat laporan

neraca untuk mengetahui posisi keuangannya. Untuk mengetahui laporan

neraca perusahaan leader supermarket lebih jelas dapat dilihat pada tabel

dibawah ini:

Tabel 4.4

Laporan Neraca Leader Supermarket

(Dalam Dollar)

Keterangan

Tahun

2010 2011 2012

AKTIVA :

Aktiva Lancar :

Kas Dan Bank

Piutang

Persediaan Barang Dagangan

Uang Muka Pajak

Total Aktiva Lancar

Aktiva Tetap :

Tanah

Bangunan

Kendaraan Bermotor

Inventaris Kantor

5,224.82

20,976.29

603,252.98

7,111.06 +

636,565.14

80,000.00

-

134,323.54

56,888.50

2,476.14

49,534.51

725,787.50

16,792.42 +

794,590.57

80,000.00

-

134,323.54

56,888.50

6,712.22

77,341.92

863,230.02

13,109.63 +

960,393.79

80,000.00

-

134,232.54

56,888.50

Page 79: Skripsi laporan keuangan untuk mengukur kinerja keuangan perusahaan

61

Peralatan Kerja

Generator, Container & Pendingin

Akumulasi Penyusutan

Total Aktiva Tetap

TOTAL AKTIVA

PASIVA :

Hutang Lancar :

Hutang Usaha

Hutang Pajak

Hutang Bunga Pajak

Total Hutang Lancar

Hutang Jangka Panjang :

Pinjaman

Total Hutang Jangka Panjang

Modal Dan Laba/Rugi :

Modal

Laba/Rugi Usaha Ditahan

Laba/Rugi Usaha Berjalan

Total Modal

TOTAL PASIVA

11,396.80

53,138.00

(68,518.17) +

267,228.67 +

903,793.81

40,246.80

4,224.10

- +

44,470.90

-

0.00

529,148.38

292,157.67

38,016.87 +

859,322.92 +

903,793.81

11,396.80

53,138.00

(85,464.72) +

250,282.12 +

1,044,872.69

120,246.80

6,530.30

- +

126,777.10

-

0.00

529,148.38

330,174.54

58,772.67 +

918,095.59 +

1,044,872.69

11,396.80

53,138.00

(102,411.27) +

233,335.57 +

1,193,729.36

227,746.80

4,788.70

- +

232,535.50

-

0.00

529,148.38

388,947.21

43,098.27 +

961,193.87 +

1,193,729.36

Sumber leader supermarket

Berdasarkan laporan neraca diatas dapat dijelaskan bahwa posisi keuangan

perusahaan Leader Supermarket dalam tiga periode tersebut semakin baik dengan

meningkatnya kekayaan yang dimiliki oleh perusahaan. Hal tersebut karena

manajemen dengan baik mengelolah kekayaannya sehingga kinerja keuangan

perushaan dalam tiga periode tersebut terus meningkat, walaupun dengan

peningkatan yang tidak terlalu besar dan berbeda-beda.

Page 80: Skripsi laporan keuangan untuk mengukur kinerja keuangan perusahaan

62

4.3 Hasil Penelitian dan Pembahasan

4.3.1 Hasil Perhitungan dan Pembahasan Rasio Likuditas Tahun 2010-2012

Rasio likuditas adalah rasio yang menunjukkan kemampuan

perusahaan untuk memenuhi kewajiban keuangannya yang harus segera

dipenuhi, atau kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban keuangan

jangka pendeknya pada saat ditagih. Berikut hasil perhitungan dan

pembahasannya:

1. cdeefghijhkl = mnopqrsrturv

wxortysrturvz{||%

����������2010 =636,565.14

44,470.90x100%

= 1.43%

����������2011 =794,590.57

126,777.10x100%

= 6.26%

����������2012 =960,393.79

232,535.50x100%

= 4.13%

2. cj��ijhkl = �r�"�xvro��v�rvyr

wxortysrturvz{||%

��ℎ���2010 =5,224.82+ 0

44,470.90x100%

= 11.74%

Page 81: Skripsi laporan keuangan untuk mengukur kinerja keuangan perusahaan

63

��ℎ���2011 =2,476.14+ 0

126,777.10x100%

= 1.95%

��ℎ���2012 =6,712.22+ 0

232,535.50x100%

= 2.88%

Tabel 4.5

Hasil Perhitungan Rasio Likuditas

No

Rasio

Tahun Kinerja

Keuangan 2010 2011 2012

1. Current Ratio 1.43% 6.26% 4.13% Baik

2. Cash Ratio 11.74% 1.95% 2.88% Baik

Berdasarkan hasil perhitungan pada tabel diatas, maka dapat dijelaskan sebagai

berikut:

1. Rasio Lancar (Current Ratio)

Rasio lancar, yaitu kemampuan aktiva lancar perusahaan dalam

memenuhi kewajiban jangka pendeknya. Berdasarkan hasil perhitungan di

atas, pada tahun 2010 di peroleh rasio lancar sebesar 1.43%. Nilai ini

digambarkan bahwa setiap 1 dollar kewajiban dijamin dengan 1.43% aktiva

lancar perusahaan, pada tahun 2011 hasil perhitungan rasio lancarnya

sebesar 6.26% yang berarti 1 dollar hutang lancer akan di jamin dengan

6.26% aktiva lancar perusahaan. Sedangkan pada tahun 2012, hasil

Page 82: Skripsi laporan keuangan untuk mengukur kinerja keuangan perusahaan

64

perhitungan rasio lancarnya sebesar 4.13% yang artinya setiap 1 dollar

hutang akan di jamin dengan 4.13% aktiva lancar perusahaan. Dari

perbandingan (3) periode tersebut, terlihat bahwa rasio lancarnya tidak

tetap, tetapi menunjukkan kinerja keuangan yang baik. Pada tahun 2011

rasio ini meningkat dengan tingkat peningkatan sebesar 4.83% dan pada

tahun 2012 rasio ini menurun dengan tingkat penurunan sebesar 2.13%.

Semakin tinggi rasio lancar maka semakin baik kemampuan perusahaan

dalam membayar hutang jangka pendeknya. Jadi, rata-rata dari rasio ini

adalah 3.94%.

2. Rasio Kas (Cash Ratio)

Rasio kas merupakan kemampuan perusahaan untuk membayar utang

jangka pendek dengan diuangkan. Berdasarkan hasil perhitungan pada

tabel diatas rasio kas tahun 2010 sebesar 11.74% yang berarti kemampuan

perusahaan untuk membayar hutang lancarnya dijamin dengan kas yang

ada sebesar 11.74%. Dari kas perusahaan nilai yang lebih besar

dibandingkan dengan tahun 2011-2012 yang masing-masing sebesar

1.95% dan 2.88% yang nilainya lebih sedikit dari tahun 2010 karena

hutang lancar yang dimiliki nilainya lebih besar dibandingkan dengan

aktiva lancar. Hasil tersebut menunjukkan bahwa kinerja keuangan

perusahaan baik walaupun setiap tahun rasio ini tidak tetap, karena pada

tahun 2011 rasio ini menurun sebesar 9.79% dan tahun 2012 meningkat

sebesar 0.93%. Jadi, rata-rata dari rasio ini adalah 5.52%.

Page 83: Skripsi laporan keuangan untuk mengukur kinerja keuangan perusahaan

65

Berdasarkan perhitungan rasio likuiditas menunjukkan hasil 9.46%

dan terlihat bahwa dengan nilai rasio yang ada, maka perusahaan baik

untuk mengelola atau memanfaatkan aktiva yang ada. Dengan demikian

untuk memperbaiki kinerja yang lebih baik lagi, seharusnya manajemen

mengurangi atau mengendalikan utang jangka pendek agar dapat

meningkatkan atau memperbaiki kenerja perusahaan berdasarkan

profitabilitas yang ada.

4.3.2 Hasil Perhitungan dan Pembahasan Rasio Solvabilitas Tahun 2010-2012

Rasio ini digunakan untuk mengukur sampai seberapa jauh aktiva

perusahaan dibiayai oleh hutang, rasio ini menunjukkan indikasi tingkat

keamanan dari para pemberi pinjaman (Bank). Berikut hasil perhitungan dan

pembahasannya:

1. �r�p���or�wxortyo�v�r�r���or�m��o = ��or����r�p�rt

��or�mnopqrz{||%

RasioTotalHutangterhadapTotalAset2010 =44,470.90

903,793.81x100%

= 4.92%

RasioTotalHutangterhadapTotalAset2011 =126,777.10

1,044,872.69x100%

= 12.13%

RasioTotalHutangterhadapTotalAset2012 =232,535.50

1,193,729.36x100%

= 19.47%

Page 84: Skripsi laporan keuangan untuk mengukur kinerja keuangan perusahaan

66

2. ij�kl��or�wxortyo�v�r�r���or����r� = ��or����r�p�rt

��or���xpor�z{||%

���TotalHutangterhadapTotalModal2010 =44,470.90

859,322.92x100%

= 5.17%

���TotalHutangterhadapTotalModal2011 =126,777.10

918,095.59x100%

= 13.80%

���TotalHutangterhadapTotalModal2012 =232,535.50

961,193.87x100%

= 24.19%

Tabel 4.6

Hasil Perhitungan Rasio Solvabilitas

No

Rasio

Tahun Kinerja

keuangan 2010 2011 2012

1. Rasio Total Hutang

Terhadap Total Aset

4.92% 12.13% 19.47% Kurang Baik

2. Rasio Total Hutang

Terhadap Total

Modal

5.17% 13.80% 24.19% Kurang Baik

Berdasarkan hasil perhitungan pada tabel diatas, maka dapat dijelaskan sebagai

berikut:

Page 85: Skripsi laporan keuangan untuk mengukur kinerja keuangan perusahaan

67

1. Rasio Total Hutang terhadap Total Aset (Debt to Asset Ratio)

Debt to Asset Ratio yaitu rasio total kewajiban terhadap asset. Rasio ini

menekankan pentingya pendanaan hutang dengan jalan menunjukan

prsentase aktiva perusahaan yang didukung oleh hutang. Dari hasil

perhitungan diperoleh nilai rasio DAR sebesar 4.92% untuk tahun 2010,

12.13% untuk tahun 2011, dan 19.47% untuk tahun 2012. Maksud dari

rasio tersebut adalah bahwa untuk tahun 2010 presentase aktiva yang

didanai untuk hutang adalah 4.94%, tahun 2011 sebesar 12.13% dan untuk

tahun 2012 adalah sebesar 19.47%. Terjadinya peningkatan dalam DAR

setiap tahunnya dengan peningkatan yang berbeda-beda. Pada tahun 2011

rasio ini meningkat dengan presentase peningkatan sebesar 7.19% dan

tahun 2012 meningkat sebesar 7.34%. Hal ini menunjukan bahwa kinerja

perusahaan semakin menurun dengan semakin meningkatnya porsi hutang

dalam pendanaan aktiva. Dengan semakin besarnya nilai rasio DAR

menunjukan bahwa sebagian besar investasi didanai oleh laba perusahaan.

Jadi, rata-rata dari rasio ini adalah 36.52%.

2. Rasio Total Hutang terhadap Total Modal (Debt to Equity Ratio)

Rasio ini menunjukan bahwa persentase penyediaan dana oleh

pemegang saham terhadap pemberi pinjaman. Semakin tinggi rasio ini,

semakin rendah pendanaan perusahaan yang disediakan oleh pemegang

saham. Dari hasil perhitungan diperoleh nilai DER untuk tahun 2010

sebesar 5.17%, untuk tahun 2011 sebesar 13.80% dan untuk tahun 2012

Page 86: Skripsi laporan keuangan untuk mengukur kinerja keuangan perusahaan

68

sebesar 24.19%. Dari nilai tersebut dijelaskan bahwa terjadi peningkatan

dalam DER dengan peningkatan setiap tahunnya berbeda yakni pada tahun

2011 meningkat dengan presentase sebesar 8.63% dan tahun 2012

meningkat dengan presentase sebesar 10.39%. Hal ini berarti porsi

pemegang saham semakin kecil dalam menjamin investasi kreditor. Sejalan

dengan hasil perhitungan pada rasio hutang dibandingkan aktiva yang

mengalami peningkatan menunjukkan bahwa sebagian besar investasi yang

dilakukan oleh perusahaan didanai dari profitabilitas perusahaan dan

menyebabkan kinerja keuangan perusahaan kurang baik karena

meningkatnya porsi utang. Jadi, rata-rata rasio ini adalah 43.16%.

Berdasarkan perhitungan rasio solbabilitas menunjukkan hasil 39.84%

dan hal ini berarti kinerja keuangan perusahaan menurun dengan

meningkatnya porsi hutang. Dengan demikian untuk memperbaikinya

perusahaan harus mengendalikan utang jangka panjangnya agar kinerja

keuangan lebih baik lagi.

4.3.3 Hasil Perhitungan dan Pembahasan Rasio Aktivitas Tahun 2010-2012

Rasio aktivitas adalah Rasio yang digunakan untuk mengukur

seberapa besar efektivitas perusahaan dalam memanfaatkan sumber daya.

Berdasarkan perhitungan rasio perputaran total aktiva yakni Rasio yang

mengukur efisiensi perusahaan dalam memakai total aktivanya untuk

menghasilkan penjualan, rasio ini dapat dilihat dengan rumus yaitu :

Page 87: Skripsi laporan keuangan untuk mengukur kinerja keuangan perusahaan

69

1. �fe�dhjejg�lhj ¡¢hk£j = ¤�t�xr�rt

�lhj ¡¢hk£j

C��D����E��FGH�I2010 =1,422,211.00

903,793.81

= 1.57

C��D����E��FGH�I2011 =3,358,484.00

1,044,872.69

= 3.21

C��D����E��FGH�I2012 =2,621,926.00

1,193,729.36

= 2.19

2. ¤�v�xorvrtmnopqr��or� = ¤�t�xr�rt

mnopqr��or�

PerputaranAktivaTetap2010 = 1,422,211.00

267,228.67

= 5.32

PerputaranAktivaTetap2011 = 3,358,484.00

250,282.12

= 13.41

PerputaranAktivaTetap2012 = 2,621,926.00

233,335.57

= 11.23

Page 88: Skripsi laporan keuangan untuk mengukur kinerja keuangan perusahaan

70

Tabel 4.7

Hasil Perhitungan Rasio Aktivitas

(Satuan Kali)

No

Rasio

Tahun Kinerja

Keuangan 2010 2011 2012

1. Perputaran

Total Aktiva

1.57 3.21 2.19 Baik

2. Perputaran

Aktiva Tetap

5.32 13.41 11.23 Baik

Berdasarkan hasil perhitungan pada tabel diatas, maka dapat dijelaskan sebagai

berikut:

1. Perputaran Total Aktiva

Rasio perputaran total aktiva yaitu rasio yang mengukur efisiensi

perusahaan dalam memakai total aktivanya untuk menghasilkan penjualan.

Perputaran total aktiva semakin tinggi rasio ini akan semakin baik

kemampuan perusahaan dalam perputaran total aktiva yang dimiliki.

Berdasarkan hasil perhitungan pada tabel diatas pada tahun 2010

perputaran total aktiva sebesar 1.57 kali, tahun 2011 sebesar 3.21 kali dan

tahun 2012 sebesar 2.19 kali. Perputaran aktiva tetap ini setiap tahun

berfluktuasi dengan nilai yang berbeda-beda yakni pada tahun 2011

meningkat sebesar 1.64 kali dan pada tahun 2012 menurun dengan

Page 89: Skripsi laporan keuangan untuk mengukur kinerja keuangan perusahaan

71

penurunan sebesar 1.02 kali. Terlihat bahwa rasio perputaran total aktiva

yang paling tinggi adalah pada tahun 2011 sebesar 3.21 kali yang berarti,

karena adanya hasil dari perputaran aktiva tetap yang baik sehingga

penjualan meningkat lebih besar pertumbuhannya dibandingkan dengan

pertumbuhan aktiva tetap. Berdasarkan hasil rasio perputaran total aktiva,

tahun 2010 memiliki angka yang paling rendah sebasar 1.57 kali. Hal ini

berarti pemanfaatan total aktiva yang dimiliki perusahaan kurang baik

dibandingkan dengan tahun 2012 yang sebesar 2.19 kali. Jadi, rata-rata dari

rasio perputaran total aktiva ini adalah 2.32 kali.

2. Perputaran Aktiva Tetap

Rasio Perputaran aktiva tetap yakni Rasio yang mengukur efektivitas

penggunaan dana yang tertanam pada harta tetap dalam rangka

menghasilkan penjualan. Dari hasil perhitungan diatas rasio perputaran

aktiva tetap pada tahun 2010 sebesar 5.32 kali, tahun 2011 sebesar 13.41

kali dan tahun 2012 sebesar 11.23 kali. Terlihat dari hasil perhitungannya

rasio ini setiap tahun berfluktuasi dengan nilai yang berbeda-beda yakni

pada tahun 2011 rasio ini meningkat dari tahun 2010 dengan peningkatan

sebesar 8.09 kali dan tahun 2012 rasio ini menurun dengan penurunan dari

tahun 2011 sebesar 2.18 kali. Berdasarkan hasil tersebut perputaran aktiva

tetap yang paling tinggi terjadi pada tahun 2011, karena adanya hasil dari

perputaran aktiva tetap yang baik sehingga penjualan meningkat lebih

besar pertumbuhannya dibandingkan dengan pertumbuhan aktiva tetap.

Page 90: Skripsi laporan keuangan untuk mengukur kinerja keuangan perusahaan

72

Berdasarkan hasil rasio perputaran total aktiva, tahun 2010 sebesar 5.32

kali memiliki angka yang paling rendah. Jadi, rata-rata dari perputaran

aktiva tetap ini adalah 9.98 kali. Hal ini berarti bagaimana pemanfaatan

total aktiva yang dimiliki perusahaan yang kurang baik dibandingkan

dengan tahun sebelumnya. Dalam analisis aktivitas terutama berhubungan

dengan assets perusahaan atau penjualan yang dilakukan oleh perusahaan

lebih cenderung berusaha untuk memanfaatkan aset tetap yang ada secara

optimal dan semaksimal mungkin untuk menutupi utang perusahaan.

Berdasarkan hasil perhitungan rasio aktivitas menunjukkan hasil 6.15

kali dan hal ini berarti kinerja keuangan perusahaan baik dalam tiga

periode tersebut.

4.3.4 Hasil Perhitungan dan Pembahasan Rasio Profitabilitas Tahun 2010-

2012

Rasio profitabilitas merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur

kemampuan perusahaan dalam memperoleh laba atau keuntungan,

profitabilitas suatu perusahaan mewujudkan perbandingan antara laba dengan

aktiva atau modal yang menghasilkan laba. Berikut hasil perhitungan dan

pembahasannya:

1. ¥el���el¦kh§je¨kg = sr�r��o�v

¤�t�xr�rtz{||%

X����C��Y�Z�[�2010 =340,506.52

1,422,211.00x100%

= 23.94%

Page 91: Skripsi laporan keuangan untuk mengukur kinerja keuangan perusahaan

73

X����C��Y�Z�[�2011 =781,018.52

3,358,484.00x100%

= 23.25%

X����C��Y�Z�[�2012 =539,368.52

2,621,926.00x100%

= 20.57%

2. ©fh�el¦kh§je¨kg = sr�r��v�p�

¤�t�xr�rtz{||%

\��C��Y�Z�[�2010 =292,157.67

1,422,211.00x100%

= 20.25%

\��C��Y�Z�[�2011 =330,174.54

3,358,484.00x100%

= 9.83%

\��C��Y�Z�[�2012 =388,947.21

2,621,926.00x100%

= 14.83%

3. ifhdegªg¡��fh� = sr�r��v�p�

��or�m���oz{||%

������]�G�����2010 =292,157.67

903,793.81x100%

= 32.32%

������]�G�����2011 =330,174.54

1,044,872.69x100%

= 31.59%

Page 92: Skripsi laporan keuangan untuk mengukur kinerja keuangan perusahaan

74

������]�G�����2012 =388,947.21

1,193,729.36x100%

= 32.58%

4. ifhdegªg«¬dkh­ = sr�r��v�p�

��or����r�z{||%

������]�^_��`2010 =292,157.67

859,322.92x100%

= 33.99%

������]�^_��`2011 =330,174.54

918,095.59x100%

= 35.96%

������]�^_��`2012 =388,947.21

961,193.87x100%

= 40.46

Page 93: Skripsi laporan keuangan untuk mengukur kinerja keuangan perusahaan

75

Tabel 4.8

Hasil Perhitungan Rasio Profitabilitas

No

Rasio

Tahun Kinerja

Keuangan 2010 2011 2012

1. Gross Profit

Margin

23.94% 23.25% 20.57% Kurang Baik

2. Net Profit

Margin

20.25% 9.83% 14.83% Baik

3. Return On

Asset

32.32% 31.59% 32.58% Baik

4. Return On

Equity

33.99% 35.96% 40.46% Sangat Baik

Berdasarkan hasil perhitungan pada tabel diatas, maka dapat dijelaskan sebagai

berikut:

1. Gross Profit Margin

Rasio ini berguna untuk mengetahui keuntungan kotor perusahaan dari

setiap barang yang dijual. Jadi dengan mengetahui rasio ini, kita tahu

bahwa untuk setiap satu barang yang terjual, perusahaan memperoleh

keuntungan kotor sebesar x dollar. Dari hasil perhitungan diperoleh nilai

GPM untuk tahun 2010 sebesar 23.94% yang berarti bahwa untuk setiap

barang yang dijual, perusahaan mendapatkan margin kotor sebesar 23.94%,

Page 94: Skripsi laporan keuangan untuk mengukur kinerja keuangan perusahaan

76

untuk tahun 2011 rasio GPM adalah sebesar 23.25% yang berarti untuk

setiap barang yang dijual, perusahaan mendapatkan keuntungan kotor

sebesar 23.25%, dan untuk tahun 2012 rasio GPM adalah sebesar 20.57%

yang berarti untuk setiap barang yang dijual, perusahaan mendapatkan

keuntungan kotor sebesar 20.57%. Di lihat dari hasil perhitungannya

dalam tiga periode tersebut semakin menurun dengan penurunan yang tidak

tetap, karena pada tahun 2011 tingkat penurunan sebsar 0.69% dan tahun

2012 tingkat penurunan sebesar 2.68%.

Jadi, rata-rata dari rasio ini adalah 22.58% dan hal ini sangat

berpengaruh terhadap laba bersih perusahaan dan perusahaan harus

memperbaiki manajemennya agar pendapatannya kembali meningkat.

2. Net Profit Margin

Rasio ini menggambarkan besarnya laba bersih yang diperoleh oleh

perusahaan pada setiap penjualan yang dilakukan. Rasio ini

menggambarkan besarnya persentase keuntungan bersih yang diperoleh

perusahaan untuk setiap penjualan karena memasukan semua unsur

pendapatan dan biaya. Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh rasio NPM

untuk tahun 2010 sebesar 20.25% yang berarti untuk setiap barang yang

dijual, perusahaan mendapatkan keuntungan bersih sebesar 20.25%, untuk

tahun 2011 rasio NPM sebesar 9.83% yang berarti untuk setiap barang

yang dijual, perusahaan mendapatkan keuntungan bersih sebesar 9.83%,

dan untuk tahun 2012 rasio NPM sebesar 14.83% yang berarti untuk setiap

Page 95: Skripsi laporan keuangan untuk mengukur kinerja keuangan perusahaan

77

barang yang dijual, perusahaan mendapatkan keuntungan bersih sebesar

14.83%. Jika dibandingkan antara tahun 2010, 2011 dan 2012 terlihat

bahwa hasil diatas berfluktuasi dengan tingkat yang berbeda dalam tiga

periode tersebut. Pada tahun 2011 rasio ini menurun dengan tingkat

penurunan sebasar 10.42% dan tahun 2012 rasio ini meningkat dengan

peningkatan sebesar 5.00%.

Jadi, rata-rata dari rasio ini adalah 14.97% dan ini berarti perusahaan

harus mengendalikan biaya yang begitu besar dalam perusahaan.

3. Return On Asset

Rasio ini menggambarkan kemampuan perusahaan untuk

menghasilkan keuntungan dari setiap satu dollar asset yang digunakan.

Dengan mengetahui rasio ini, kita menilai apakah perusahaan ini efisien

dalam memanfaatkan aktivanya untuk kegiatan perdagangannya atau tidak.

Dari hasil perhitungan nilai ROA untuk tahun 2010 sebesar 32.32%, untuk

tahun 2011 sebesar 31.59%, dan untuk tahun 2012 sebesar 32.58%. Hasil

ini menunjukkan bahwa kinerja keuangan perusahaan untuk tiga periode

tersebut baik karena dari tahun 2011 ROA menurun dengan tingkat

penurunan sebesar 0.73% dan 2012 meningkat dengan penngkatan sebesar

0.99%.

Jadi, rata-rata dari rasio ini adalah 32.16% dan dari perbandingan tiga

periode tersebut dapat disimpulkan bahwa kinerja perusahaan untuk tahun

Page 96: Skripsi laporan keuangan untuk mengukur kinerja keuangan perusahaan

78

2012 baik karena memperoleh tingkat kembalian asset yang lebih tinggi

atas aktiva yang diivestasikan.

4. Return On Equity

Rasio ini untuk mengetahui besarnya kembalian yang diberikan oleh

perusahaan untuk setiap modal dari pemilik. Dari hasil perhitungan

diperoleh nilai ROE untuk tahun 2010 sebesar 33.99% yang berarti untuk

setiap seratus dollar investasi pemegang saham, perusahaan memberikan

kembalian sebesar 33.99%, untuk tahun 2011 nilai ROE sebesar 35.96%

dan tahun 2012 nilai ROE sebear 40.46%. Hasil perhitungan ini

menunjukkan dalam tiga periode tersebut meningkat walaupun dengan

peningkatan yang berbeda-beda, karena pada tahun 2011 meningkat

dengan peningkatan sebesar 1.97% dan pada tahun 2012 meningkat dengan

peningkatan sebesar 4.50%.

Jadi, rata-rata dari rasio ini adalah 36.80% dan dari perbandingan tiga

periode tersebut dapat disimpulkan bahwa kinerja perusahaan baik karena

memperoleh tingkat kembalian yang terus meningkat atas aktiva yang

diivestasikan.

Berdasarkan perhiutngan rasio profitabilitas menunjukkan hasil

26.62% dan hal ini berarti kinerja keuangan perusahaan baik serta

perusahaan harus mengendalikan biaya yang dikeluarkan agar kinerja

keuangan perusahaan lebih baik lagi.

Page 97: Skripsi laporan keuangan untuk mengukur kinerja keuangan perusahaan

79

BAB 5

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Dari Hasil perhitungan terhadap masing-masing rasio maka dapat

disimpulkan sebagai berikut:

1. Rasio Likuiditas

Berdasarkan hasil perhitungan dan pembahasannya di peroleh rasio

lancar pada tahun 2010 sebesar 1.43%, tahun 2011 sebesar 6.26% dan tahun

2012 sebesar 4.13%. Dari hasil tersebut menunjukan kinerja perusahaan

Leader Supermarket berfluktuasi. Sedangkan cash rasio pada tahun 2010

sebesar 11.74% tahun 2011 sebesar 1.95% dan tahun 2012 sebesar 2.88%.

berdasarkan hasil diaatas menunjukkan kinerja keuangan setiap tahun tidak

sama atau berfluktuasi.

Jadi, dengan demikian rasio likuiditas Perusahaan Leader Supermarket

menunjukkan bahwa nilai rasio yang ada berarti perusahaan cukup bisa

untuk mengelola atau memanfaatkan aktiva yang ada berdasarkan

profitabilitas yang di peroleh perusahaan Leader Supermarket.

2. Rasio Solvabilitas

Berdasarkan hasil perhitungan dan pembahasan, rasio total hutang

terhadap total asset pada tahun 2010 sebesar 4.92%, tahun 2011 sebesar

12.13% dan tahun 2012 sebesar 19.47%. Dari hasil tersebut menunjukkan

Page 98: Skripsi laporan keuangan untuk mengukur kinerja keuangan perusahaan

80

kinerja keuangan perusahaan meningkat setiap tahunnya. Rasio total hutang

terhadap total modal pada tahun 2010 sebesar 5.17%, tahun 2011 sebesar

13.80% dan tahun 2012 sebesar 24.19% Berdasarkan hasil tersebut

menunjukkan kinerja keuangan meningkat setiap tahunnya.

Jadi, Penurunan dalam DER (Debt to Equity Ratio) yang berarti porsi

pemegang saham semakin besar dalam menjamin investasi kreditor atau

sebagian besar investasi yang dilakukan oleh perusahaan didanai dari ekuitas

pemegang saham.

3. Rasio Aktivitas

Dari hasil perhitungan dan pembahasan, rasio perputaran aktiva pada

tahun 2010 sebesar 1.57 kali, tahun 2011 sebesar 3.21 kali dan tahun 2012

sebesar 2.19 kali. Dari hasil tersebut maka diketahui kinerja keuangan

perusahaan leader supermarket setiap tahun berfluktuasi. Sedangkan rasio

perputaran aktiva tetap pada tahun 2010 sebesar 5.32 kali, tahun2011 sebesar

13.41 kali dan tahun 2012 sebesar 11.23 kali. Hasil tersebut menunjukkan

kinerja keuangan berfluktuasi karena perputaran aktiva tetapnya setiap tahun

tidak sama.

Jadi, rasio aktivitas menunjukkan bahwa kemampuan perusahaan

dalam perputaran aktivanya sangat baik walaupun kinerja perusahaan setiap

tahun berfluktuasi. Melalui hasil analisis rasio tersebut dapat disimpulkan

bahwa kinerja perusahaan dapat dikatakan baik.

Page 99: Skripsi laporan keuangan untuk mengukur kinerja keuangan perusahaan

81

4. Rasio Profitabilitas

Berdasarkan hasil perhitungan dan pembahasannya, GPM pada tahun

2010 sebesar 23.94%, tahun 2011 sebesar 23.25% dan tahun 2012 sebesar

20.57% Hasil ini berarti kinerja keuangan perusahaan menurun pada tahun

2012. Net profit margin dari hasil perhitungan pada tahun 2010 sebesar

20.25%, tahun 2011 sebesar 9.83% dan tahun 2012 sebesar 14.83%. Hasil

tersebut menunjukkan kinerja perusahaan setiap tahun berfluktuasi. Return

on assets pada tahun 2010 sebesar 32.32%, tahun 2011 sebesar 31.59% dan

tahun 2012 sebesar 32.58%. Hasil ini menunjukkan kinerja keuangan

perusahaan berfluktuasi setiap tahunnya. Return on equity pada tahun 2010

sebesar 33.99%, tahun 2011 sebesar 35.96% dan tahun 2012 sebesar

40.46%. Hasil ini menunjukkan bahwa kinerja keuangan perusahaan

mengalami peningkatan setiap tahun.

Jadi, berdasarkan rasio ini kinerja keuangan perusahaan Leader

Supermarket baik karena penurunan dalam rasio ini masih dalam keadaan

wajar.

Page 100: Skripsi laporan keuangan untuk mengukur kinerja keuangan perusahaan

82

5.2 Saran

Sehubungan dengan hasil dan kesimpulan penelitian yang telah dibahas,

maka penulis mengemukakan beberapa saran kepada manajemen perusahaan

Leader Supemarket sebagai berikut:

1. Hendaknya perusahaan dapat meningkatkan rentabilitasnya dengan cara

memaksimalkan volume penjualan supaya laba yang dihasilkan bisa lebih

besar.

2. Hendaknya Perusahaan Leader Supermarket dapat meningkatkan

pengelolaan piutangnya agar tidak banyak dana yang menganggur, sehingga

efektifitas perusahaan lebih baik.

3. Diharapkan Perusahaan Leader Supermarket mampu menekan biaya

operasinya mengingat biaya dari kegiatan operasi mengalami kenaikan yang

cukup besar.

4. Perusahaan Leader Supermarket diharapkan lebih memperketat dalam

memberikan pelayanan yang prima kepada pelanggan sebab banyak

perusahaan perdagangan yang sejenis sangat kompetitif.

Page 101: Skripsi laporan keuangan untuk mengukur kinerja keuangan perusahaan

83

5.3 Implikasi Hasil Penelitian

5.3.1 Implikasi Teoritis

Beradasarkan hasil pembahasan yang dijelaskan dalam bab 4 maka

terdapat satu implikasi teoritis, yaitu :

1. Variabel laporan keuangan dan kinerja keuangan perusahaan dapat diukur

dengan analisis rasio likuiditas (current ratio dan cash ratio), solvabilitas

(rasio total hutang terhadap total asset dan rasio total hutang terhadap total

modal), aktivitas (rasio perputaran total aktiva tetap dan rasio perputaran

total aktiva) dan analisis profitabilitas (rasio GPM, NPM, ROA dan ROE).

5.3.2 Implikasi Praktis

Berdasarkan hasil penelitian tentang analisis laporan keuangan untuk

mengukur kinerja keuangan perusahaan dengan mengunakan teknik analisis

rasio dapat dipakai oleh perusahaan Leader Supermarket sebagai acuan

referensi atau informasi dalam kebijakkan untuk melakukan pengelolaan

aktiva miliknya.

Page 102: Skripsi laporan keuangan untuk mengukur kinerja keuangan perusahaan

84

5.4 Rekomendasi Penelitian

5.4.1 Rekomendasi Kepada Perusahaan

Berdasarkan kesimpulan dan saran diatas maka peneliti rekomendasikan

kepada pihak perusahaan untuk memperbaiki manajemen perusahaan dan

mengurangi baiaya yang dikeluarkan agar kinerja keuangan perusahaan dapat

meningkat setiap tahunnya.

5.4.2 Rekomendasi Penelitian Yang Akan Datang

Rekomendasi kepada peneliti yang akan datang apabila mengambil

penelitian dengan judul yang sama, diharapkan untuk melihat faktor-faktor

lain yang dapat mempengaruhi laporan keuangan Leader Supermarket

sehingga dapat dilihat perkembangan kinerja keuangan perusahaan secara

mendetail dimasa yang akan datang.

Page 103: Skripsi laporan keuangan untuk mengukur kinerja keuangan perusahaan

DAFTAR PUSTAKA

Akhadi Mukhlis, 2000, Dasar – Dasar Akuntansi, Asdi Mahastya, Jakarta.

Arikunto, 2002, Metodologi Penelitian Suatu Pendekatan Proposal, Jakarta, PT.

Rineka Cipta.

Cascio Wayne, 2003, Personnel Management, Prentice Hall, New York.

Cooper R. Donald dan William Emory, 1997, Metode Penelitian Bisnis,

Erlangga, Jakarta.

Farah Margaretha, 2005, Teori Dan Aplikasi Manajemen Keuangan, Investasi Dan

Sumber Dana Jangka Panjang, Grasindo.

Fraser Lyn M. Dan Aileen Ormiston, 2008, Memahami Laporan Keuangan, Edisi

Ketujuh, Indeks, Indonesia.

Harnanto, 2002, Akuntansi Keuangan Menengah, Buku Dua, Yogyakarta, BPFE.

Internet, http, www.google.co.id

Ikatan Akuntansi Indonesia, 2004, Standar Akuntansi Keuangan, Salemba Empat.

,2011, Pengantar Akuntansi, Edisi kesatu penerbit, Jakarta.

Iqbal Hasan, 2005, Pokok – Pokok Materi Statistic 1 (Statistic Deskriptif), Jakarta,

PT. Bumi Aksara.

Kasmir ,2012, Analisis laporan keuangan, Edisi 1-5, Jakarta Rajawali Pers.

Mamduh M. Hanafi, 2003, Analisa Laporan Keuangan, UPP MPP YKPN,

Yogyakarta.

Page 104: Skripsi laporan keuangan untuk mengukur kinerja keuangan perusahaan

Mulyadi, 1997, Sistem Akuntansi, Edisi Ketiga, Cetakan Ketiga, Penerbit Salemba

Empat, Jakarta.

Munawir S, 2007, Analisa Laporan Keuangan, Edisi Keempat, Liberty, Yogyakarta.

M. Iqbal Hasan, 2005, Pokok-Pokok Materi Metodologi Penelitian Dan Aplikasinya,

Gahlia Indonesia, Jkarta.

Philip E. Fess, 2005, Pengantar Akuntansi, Edisi-21, Terjemahan Aria Farahmita,

dkk. Salemba Empat, Jakarta.

Prastowo Dwi dan Rifka Juliaty, 2002, Analisis Laporan Keuangan-Konsep dan

Aplikasi, Cetakan Kedua, AMP YKPN, Yogyakarta.

Riduwan, 2008, Dasar-dasar Statistika, Bandung, Alfa Beta.

Ridwan S. Sundjaja dan Inge Barlian, 2003, Manajemen Keuangan, Edisi Keempat,

Jakarta, Literata Lintas Media.

Riyanto Yatim, 1996.,metodologi penelitan pendidikan, Surabaya, Sic.

Robert Tampubolon, 2005, Risk and system based Internal Auditing, 1st Edition, Elex

Media Komputindo, Jakarta

Sartono Agus, 2001, Manajemen Keuangan; Teori dan Aplikasi, Edisi Keempat,

Penerbit BPFE, Yogyakarta.

Skousen K. Fred, 2004, Akuntansi Keuangan Menengah, Edisi Lima Belas,

Terjemahan Oleh Thomson Learning Dari Intermediate Accounting, Jakarta,

Salemba Empat.

Page 105: Skripsi laporan keuangan untuk mengukur kinerja keuangan perusahaan

Sofyan Syafry Harahap,2002, Manajemen Keuangan, edisi Ke IV buku ke I Penerbit,

Jakarta.

,2006, Analisis Kritis Atas Laporan Keuangan, Edisi Lima, PT. Raja,

Grafindo Persada Jakarta.

,2007, Analisis Kritis atas Laporan Keuangan, Edisi Kesatu, PT. Raja

Grafindo Persada, Jakarta.

Sudijono Anas, 2001, Pengantar Statistik Pendidikan, PT. Rajagrafindo Persada,

Jakarta.

Suriyono Rakhmat, 2003, Desain Komunikasi Visual, Jakarta, Penerbit Adi.

Page 106: Skripsi laporan keuangan untuk mengukur kinerja keuangan perusahaan

LEADER SUPERMARKET

Laporan Rugi Laba

Periode 31 Desember 2010

Penjualan Harga Pokok Penjualan:

Persediaan Awal Pembelian Dan Biaya Persediaan Penutup

Laba Kotor Biaya Operasional:

Biaya Gaji Biaya Alat Tulis Kantor Biaya Penyusutan Biaya Pemeliharaan Peralatan Biaya Pemeliharaan Kendaraan Biaya Telpon Biaya Listrik Biaya Bank

Laba Sebelum Pajak Hak Wajib Pajak Pajak Yang Harus Di Bayar:

Pajak 10%

Laba Bersih

724,957.46 960,000.00 + 1,684,957.00 603,252.98 - 194,620.00 1,393.00 16,946.55 5,082.00 18,578.00 16,598.00 45,048.00 - 4,224.10 +

1,422,211.00 1,081,704.00 - 340,506.52 298,265.55 - 42,240.97 42,240.97 4,224.10 - 38,016.87

Page 107: Skripsi laporan keuangan untuk mengukur kinerja keuangan perusahaan

LEADER SUPERMARKET

Neraca

Periode 31 Desember 2010

AKTIVA PASIVA Aktiva Lancar:

Kas Dan Bank 5,224.82 Piutang 20,976.29 Persediaan Barang Dagangan 603,252.98 Uang Muka Pajak 7,111.06

Total Aktiva Lancar 636,565.14 Aktiva Tetap:

Tanah 80,000.00 Bangunan - Kendaraan Bermotor 134,323.54 Inventaris Kantor 56,888.50 Peralatan Kerja 11,396.80 Generator,Container & Pendingin 53,138.00 Akumulasi Penyusutan (68,518.17)

Total Aktiva Tetap 267,228.67

Hutang Lancar: Hutang Usaha 40,246.80 Hutang Pajak 4,224.10 Hutang Bunga Bank - Total Hutang Lancar 44,470.90

Hutang Jangka Panjang: Pinjaman -

Total Hutang Jangka Panjang 0.00

Modal Dan Laba/Rugi: Modal 529,148.38 Laba/Rugi Usaha Ditahan 292,157.67 Laba/Rugi Usaha Berjalan 38,016.87

Total Modal 859,322.92

TOTAL AKTIVA 903,793.81 TOTAL PASIVA 903,793.81

Page 108: Skripsi laporan keuangan untuk mengukur kinerja keuangan perusahaan

LEADER SUPERMARKET

Laporan Rugi Laba

Periode 31 Desember 2011

Penjualan

Harga Pokok Penjualan: Persediaan Awal Pembelian Dan Biaya Persediaan Penutup

Laba Kotor Biaya Operasional:

Biaya Gaji Biaya Alat Tulis Kantor Biaya Penyusutan Biaya Transportasi Biaya Pemeliharaan Peralatan Biaya Pemeliharaan Kendaraan Biaya Pemeliharaan Bangunan Biaya Telpon Biaya Listrik Biaya Iklan Dan Promosi Biaya Bank

Laba Sebelum Pajak Hak Wajib Pajak` Pajak Yang Harus Dibayar:

Pajak 10%

Laba Bersih

603,252.98 2,700,000.00 + 3,303,252.98 725,787.50 - 240,785.00 1,210.00 16,946.55 275,448.00 5,265.00 47,086.00 21,514.00 17,126.00 98,135.00 2,200.00 - 6,530.30 +

3,358,484.00 2,577,465.48 - 781,018.52 715,715.55 - 65,302.97 - 65,302.97 6,530,30 - 58,772.67

Page 109: Skripsi laporan keuangan untuk mengukur kinerja keuangan perusahaan

LEADER SUPERMARKET

Neraca

Periode 31 Desember 2011

AKTIVA PASIVA Aktiva Lancar:

Kas Dan Bank 2,476.14 Piutang 49,534.51 Persediaan Barang Dagangan 725,787.42 Uang Muka Pajak 16,792.42

Total Aktiva Lancar 794,590.57 Aktiva Tetap:

Tanah 80,000.00 Bangunan - Kendaraan Bermotor 134,323.54 Inventaris Kantor 56,888.50 Peralatan Kerja 11,396.80 Generator,Container & Pendingin 53,138.00 Akumulasi Penyusutan (85,464.72)

Total Aktiva Tetap 250,282.12

Hutang Lancar: Hutang Usaha 120,246.80 Hutang Pajak 6,530.30 Hutang Bunga Bank -

Total Hutang Lancar 126,777.10 Hutang Jangka Panjang:

Pinjaman - Total Hutang Jangka Panjang 0.00 Modal Dan Laba/Rugi:

Modal 529,148.38 Laba/Rugi Usaha Ditahan 330,174.54 Laba/Rugi Usaha Berjalan 58,772.67

Total Modal 918,095.59

TOTAL AKTIVA 1,044,872.69 TOTAL PASIVA 1,044,872.69

Page 110: Skripsi laporan keuangan untuk mengukur kinerja keuangan perusahaan

LEADER SUPERMARKET

Laporan Rugi Laba

Periode 31 Desember 2012

Penjualan Harga Pokok Penjualan:

Persediaan Awal Pembelian Dan Biaya Persediaan Penutup

Laba Kotor

Biaya Operasional: Biaya Gaji Biaya Alat Tulis Kantor Biaya Penyusutan Biaya Transportasi Biaya Pemeliharaan Peralatan Biaya Pemeliharaan Kendaraan Biaya Pemeliharaan Banguanan Biaya Telpon Biaya Listrik Biaya Iklan Dan Pemasaran Biaya Bank

Laba Sebelum Pajak Hak Wajib Pajak Pajak Yang Harus Dibayar:

Pajak 10%

Laba Bersih

725,787.50 2,220,000.00 + 2,945,787.50 863,230.02 - 280,988.00 4,876.00 16,946.55 19,399.00 8,989.00 51,795.00 36,106.00 5,638.00 59,755.00 6,989.00 - 4,788.70 +

2,621,926.00 2,082,557.48 - 539,368.52 491,481.55 - 47,886.97 - 37,886.97 4,788.70 - 43,098.27

Page 111: Skripsi laporan keuangan untuk mengukur kinerja keuangan perusahaan

LEADER SUPERMARKET

Neraca

Periode 31 Desember 2012

AKTIVA PASIVA Aktiva Lancar:

Kas Dan Bank 6,712.22 Piutang 77,341.92 Persediaan Barang Dagangan 863,230.02 Uang Muka Pajak 13,109.63

Total Aktiva Lancar 960,393.79 Aktiva Tetap:

Tanah 80,000.00 Bangunan - Kendaraan Bermotor 134,323.54 Inventaris Kantor 56,888.50 Peralatan Kerja 11,396.80 Generator,Container & Pendingin 53,138.00 Akumulasi Penyusutan (102,411.27)

Total Aktiva Tetap 233,335.57

Hutang Lancar: Hutang Usaha 227,746.80 Hutang Pajak 4,788.70 Hutang Bunga Bank -

Total Hutang Lancar 232,535.50 Hutang Jangka Panjang:

Pinjaman - Total Hutang Jangka Panjang 0.00 Modal Dan Laba/Rugi:

Modal 529,148.38 Laba/Rugi Usaha Ditahan 388,947.21 Laba/Rugi Usaha Berjalan 43,098.27

Total Modal 961,193.87

TOTAL AKTIVA 1,193,729.36 TOTAL PASIVA 1,193,729.36

Mengetahui

Direktur Leader Supermarket

Foo Hau Kiun