13
Analisis Pembahasan Sifat Amfoter Protein Pada percobaan ini bertujuan untuk mengetahui sifat keasaman pada larutan protein yang diuji yaitu susu dan putih telur ayam kampung. Percobaan ini dilakukan dengan dua pengujian yaitu pengujian pertama untuk mengetahui sifat asam. Langkah awal yang dilakukan adalah 3mL larutan susu yang berupa larutan berwarna putih dan putih telur yang berupa larutan tak berwarna masing-masing dimasukkan ke dalam tabung reaksi, kemudian ditambahkan dengan 1 tetes HCl 1N yang merupakan larutan tak berwarna. Penambahan ini tidak memberikan perubahan. Kemudian dimasukkan kertas lakmus merah dan biru pada kedua tabung, menghasilkan perubahan warna pada kertas lakmus. Lakmus biru menjadi merah dan lakmus merah tidak mengalami perubahan. Perubahan warna ini terjadi pada kedua tabung, baik larutan susu maupun larutan putih telur. Percobaan kedua dilakukan pengujian pada suasana basa. Langkah pertama yang dilakukan adalah dimasukkan 3mL larutan protein yaitu larutan susu yang berupa larutan berwarna putih dan larutan putih telur yang berupa larutan tak berwarna ke dalam dua tabung reaksi yang berbeda. Kemudian pada masing-

Analisis Pembahasan

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Analisis

Citation preview

Analisis Pembahasan Sifat Amfoter Protein

Pada percobaan ini bertujuan untuk mengetahui sifat keasaman pada larutan protein yang diuji yaitu susu dan putih telur ayam kampung. Percobaan ini dilakukan dengan dua pengujian yaitu pengujian pertama untuk mengetahui sifat asam. Langkah awal yang dilakukan adalah 3mL larutan susu yang berupa larutan berwarna putih dan putih telur yang berupa larutan tak berwarna masing-masing dimasukkan ke dalam tabung reaksi, kemudian ditambahkan dengan 1 tetes HCl 1N yang merupakan larutan tak berwarna. Penambahan ini tidak memberikan perubahan. Kemudian dimasukkan kertas lakmus merah dan biru pada kedua tabung, menghasilkan perubahan warna pada kertas lakmus. Lakmus biru menjadi merah dan lakmus merah tidak mengalami perubahan. Perubahan warna ini terjadi pada kedua tabung, baik larutan susu maupun larutan putih telur. Percobaan kedua dilakukan pengujian pada suasana basa. Langkah pertama yang dilakukan adalah dimasukkan 3mL larutan protein yaitu larutan susu yang berupa larutan berwarna putih dan larutan putih telur yang berupa larutan tak berwarna ke dalam dua tabung reaksi yang berbeda. Kemudian pada masing-masing tabung rekasi ditembahkan 3mL NaOH encer yang merupakan larutan tak berwarna, pemnambahan ini tidak terjadi perubahan pada kedua larutan protein. Kemudian ditambahkan 1 tetes larutan PP, larutan tak berwarna pada kedua tabung reaksi. Setelah penambahan PP terjadi perubahan pada larutan menjadi larutan berwarna merah muda. Dari percobaan pada kedua pengujian sifat amfoter protein dapat disimpulkan bahwa larutan protein bersifat amfoter. Pada suasana asam dengan penambahan HCl dan setelah diuji dengan kertas lakmus menunjukkan bahwa protein juga bersifat asam karena memerahkan lakmus biru. Dalam suasana basa, dengan penambahan NaOH encer dapat bersifat basa ditunjukkan dengan penambahan PP mengalami perubahan warna menjadi merah muda. Sifat keamfoteran protein ini dikarenakan suatu asam amino sebagai penyusun protein mengandung baik suatu ion karboksilat (-CO-2) maupun suatu ion amonium (-NH3+) dalam setiap molekulnya. Asam amino dapat bereaksi dengan asam maupun dengan basa. Masing-masing dapat menghasilkan suatu kation dan suatu anion. Dengan reaksi sebagai berikut :

DokumentasiNo.DokumentasiKeterangan

Percobaan sifat amfoter protein

1.

Diambil sebanyak 3mL aquades

2.3mL aquades dimasukkan ke dalam dua tabung reaksi berbeda, kemudian ditambahkan dengan 1 tetes HCl 1N. Lalu diuji dengan kertas lakmus.

3.

Pada tabung 1 ditambahkan larutan susu dan tabung 2 ditambahkan larutan putih telur. Kemudian diuji dengan kertas lakmus. Lakmus biru menjadi berwarna merah

4.2mL larutan NaOH encer dimasukkan ke dalam tabung reaksi

5.

NaOH encer ditambahkan 2 tetes PP. Dari tek berwarna menjadi berwarna merah muda.

6.

Diambil sebanyak 3mL larutan susu, kemudian dimasukkan ke dalam tabung reaksi

7.

Larutan protein ditambahakan dengan larutan NaOH sehingga mengalami perubahan warna menjadi merah muda.

8.

sehingga mengalami perubahan warna menjadi merah muda

9.

3mL larutan putih telur tak berwarna dimasukkan ke dalam tabung reaksi. Ditambahkan dengan 3mL larutan NaOH

10.Campuran dalam gelas kimia diuji dengan 1 tetes larutan PP.

11.

Setelah diuji dengan larutan PP, campuran menjadi larutan berwarna ungu

Percobaan Reaksi Warna

1.Reaksi biuret

3mL larutan protein (susu dan putih telur) dimasukkan ke dalam tabung reaksi berbeda

2.

Larutan protein (susu dan putih telur) ditambahkan 1mL NaOH 40% tak berwarna

3.

Larutan susu ditambahkan setetes demi setetes CuSO4 menjadi larutan berwarna ungu

4.

Larutan putih telur ditambahkan dengan setetes demi setetes CuSO4 menjadi larutan berwarna ungu (+)

5.Reaksi Ksanthoprotein

3mL larutan putih telur dimasukkan ke dalam tabung reaksi

6.

3mL larutan susu dimasukkan ke dalam tabung reaksi

7.

Larutan protein(susu dan putih telur) ditambahkan dengan 1mL HNO3 pekat

8.

Larutan protein (susu dan putih telur) dipanaskan dalam penangas air

9.

Larutan protein menjadi berwarna kekuningan

10.

Larutan protein (susu dan putih telur) ditambahkan amonia menjadi larutan berwarna jingga

11.Reaksi Ninhidrin

1mL larutan protein (susu dan putih telur) dimasukkan ke dalam tabung reaksi. Ditambahkan 10 tetes ninhidrin, kemudian dipanaskan dalam penangas air.

12.

Larutan protein (susu dan putih telur) menjadi larutan berwarna ungu.

13.Reaksi Millon

2mL larutan protein (susu dan putih telur) dimasukkan ke dalam tabung reaksi berbeda, kemudian ditambahkan 1mL pereaksi millon. Lalu dipanaskan, didinginkan dengan air.

14.Larutan ditambahkan dengan NaNO2 kemudian dipanskan lagi. Larutan menjadi berwarna merah.

15.Reaksi Hopkin-Cole

1mL larutan protein (susu dan putih telur) ditambahkan 1 tetes formaldehid encer, ditambahkan 1 tetes pereaksi merkuri sulfat, ditembahkan 1mL asam sulfat. Terbentuk dua lapisan.

16.Hidrolisis Protein dan test adanya belerang

1mL larutan putih telur dimasukkan ke dalam tabung reaksi

17.

1mL larutan susu dimasukkan ke dalam tabung reaksi

18.

Larutan protein (susu dan putih telur) ditambahakan 1mL larutan NaOH 40%

19.

Larutan dipanaskan selama 1 menit dalam penangas air

20.

Larutan protein susu ditambakan dengan 1 tetes Pb-asetat

21.Larutan putih telur ditambahkan dengan 1 tetes Pb-asetat

22.

Kedua larutan setelah ditambahkan Pb-asetat