15
ANALISIS PENCATATAN KESEHATAN IBU HAMIL PADA BUKU KIA DALAM MEMONITOR KEHAMILAN DI FASILITAS KESEHATAN WILAYAH KERJA IBI RANTING NGEMPLAK BOYOLALI ARTIKEL PUBLIKASI ILMIAH Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Ijazah S1 Kesehatan Masyarakat Disusun Oleh : KARTIKA STIA RAHMAWATI KASIMAN J410111015 PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2013

ANALISIS PENCATATAN KESEHATAN IBU HAMIL PADA BUKU

  • Upload
    vuque

  • View
    226

  • Download
    6

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: ANALISIS PENCATATAN KESEHATAN IBU HAMIL PADA BUKU

ANALISIS PENCATATAN KESEHATAN IBU HAMIL

PADA BUKU KIA DALAM MEMONITOR KEHAMILAN DI FASILITAS

KESEHATAN WILAYAH KERJA IBI RANTING NGEMPLAK

BOYOLALI

ARTIKEL PUBLIKASI ILMIAH

Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Ijazah S1 Kesehatan Masyarakat

Disusun Oleh :

KARTIKA STIA RAHMAWATI KASIMAN

J410111015

PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

2013

Page 2: ANALISIS PENCATATAN KESEHATAN IBU HAMIL PADA BUKU
Page 3: ANALISIS PENCATATAN KESEHATAN IBU HAMIL PADA BUKU
Page 4: ANALISIS PENCATATAN KESEHATAN IBU HAMIL PADA BUKU

ANALISIS PENCATATAN KESEHATAN IBU HAMIL

PADA BUKU KIA DALAM MEMONITOR KEHAMILAN DI FASILITAS

KESEHATAN WILAYAH KERJA IBI RANTING NGEMPLAK

BOYOLALI

Kartika Stia Rahmawati Kasiman J410 111 015

Prodi Kesehatan Masyarakat Fakultas Ilmu Kesehatan

Universitas Muhammadiyah Surakarta

Jl. A. Yani Tromol Pos I Pabelan Surakarta 57162

Abstract

There are still many mistakes in recording of pregnant health in the KIA book was affected

incomplete in KIA book so midwifes can not put the correct solution in monitoring of

pregnant health. The purpose of research is to analyze the medical records of pregnant on

pregnancy books KIA in monitoring health facility work areas IBI of Ngemplak Branches

Boyolali. Method this study used descriptive qualitative research design. The population in

this study consisted of two populations, the population of objects and subject populations.

Object is a book MCH population; subject population consistedof all members from IBI of

Ngemplak Branches Boyolali and patients. Sampling method used purposive sampling.

Validity test is done by triangulation. The results demonstrade maternal health records are

distinguished based on the status of new patients and old patients. Factors causing

incompletness in maternal health record books KIA there are two factors of midwifes and

patients. The information contained in the medical records of pregnant in the book prows

KIA used for further action, such as planning, counseling, supervision and monitoring,

otherwise it is an official document of a legal nature, wich may be used in the

administration, referral, education and research.

Keywords: record, pregnant, KIA book

Page 5: ANALISIS PENCATATAN KESEHATAN IBU HAMIL PADA BUKU

Abstrak

ANALISIS PENCATATAN KESEHATAN IBU HAMIL PADA BUKU KIA DALAM

MEMONITOR KEHAMILAN DI FASILITAS KESEHATAN WILAYAH KERJA IBI

RANTING NGEMPLAK BOYOLALI

Masih banyak ditemukan kesalahan dalam pencatatan kesehatan ibu hamil pada buku

KIA yang berakibat terjadinya ketidaklengkapan pada buku KIA sehingga bidan tidak

dapat mengambil keputusan yang tepat dalam memonitor kesehatan ibu hamil. Tujuan

penelitian adalah menganalisis pencatatan kesehatan ibu hamil pada buku KIA dalam

memonitor kehamilan difasilitas kesehatan wilayah kerja IBI ranting ngemplak boyolali.

Metode penelitian ini menggunakan rancangan penelitian deskriptif kualitatif. Populasi

dalam penelitian ini terdiri dari 2 populasi, Populasi objek adalah buku KIA dan populasi

Subjek terdiri dari semua anggota IBI Ranting Ngemplak Boyolali dan ibu hamil/pasien.

Pengambilan sampel dilakukan secara purposive sampling. Uji validitas dilakukan dengan

triangulasi. Hasil penelitian menunjukkan pencatatan kesehatan ibu hamil dibedakan

berdasarkan dari status pasien baru dan pasien lama. Ketidaklengkapan pada catatan

kesehatan ibu hamil buku KIA ada 2 faktor yaitu dari bidan dan dari ibu hamil/ pasien.

Informasi yang terdapat pada catatan kesehatan ibu hamil pada buku KIA digunakan untuk

proses tindakan selanjutnya, seperti perencanaan, penyuluhan, pengawasan dan

pemantauan, selain itu merupakan dokumen resmi yang berifat hukum yang dapat

digunakan dalam administrasi, rujukan, pendidikan dan penelitian.

Kata kunci : Pencatatan, ibu hamil, Buku KIA

LATAR BELAKANG

Tahun 2012 tercatat kematian ibu hamil dan saat persalinan sebanyak 675 orang,

angka ini mengalami kenaikan dibandingkan tahun 2011 yang berjumlah 668 orang.

Angka kematian ibu hamil dan saat persalinan di Kota Surakarta berjumlah 6 orang,

Boyolali 15 orang, Wonogiri 13 orang, Sukoharjo 9 orang.( Dinkes Provinsi Jateng,

2013)

Angka kematian ibu (AKI) kecamatan Ngemplak boyolali tahun 2011 berjumlah

2 orang dari 1.342 kelahiran dengan 1 kasus PEB dan 1 kasus serangan jantung,

Page 6: ANALISIS PENCATATAN KESEHATAN IBU HAMIL PADA BUKU

sedangkan pada tahun 2012 angka kematian ibu berjumlah 3 orang dari 1.352 kelahiran

dengan 2 kasus PEB dan 1 kasus perdarahan. (IBI Ngemplak boyolali, 2013)

Pengelolaan program KIA dalam pelayanan antenatal adalah pelayanan

kesehatan oleh tenaga kesehatan untuk ibu selama masa kehamilannya, dilaksanakan

sesuai dengan standar pelayanan antenatal yang ditetapkan dalam standar pelayanan

kebidanan (SPK). Pelayanan antenatal sesuai standar meliputi anamnesis, pemeriksaan

fisik (umum dan kebidanan), pemeriksaan laboratorium rutin dan khusus, serta

intervensi umum dan khusus (sesuai resiko yang ditemukan dalam pemeriksaan)

(Depkes RI, 2009).

Studi dokumentasi terhadap 20 buku KIA di wilayah kerja IBI ranting

Ngemplak Boyolali menunjukan bahwa ketidaklengkapan pada anamnesa sebesar 80

dan kolom ANC sebesar 20%. Hasil survei pendahuluan tentang pencatatan kesehatan

ibu hamil pada buku KIA menunjukan bahwa pelaksanaan pencatatannya belum

optimal, banyak ditemukan ketidaklengkapan dalam pengisiannya.

Hasil wawancara terhadap anggota IBI ranting Ngemplak Boyolali menyatakan

bahwa, bidan mengetahui tujuan dari pencatatan kesehatan ibu hamil pada buku KIA,

serta mengetahui akibat bila catatan kesehatan ibu hamil tidak diisi secara lengkap.

Bidan mengatakan hanya mencatat apa yang mereka observasi saja dan apa yang

dianggap penting, selain itu dapat mempersingkat waktu dalam melakukan ANC.

Seharusnya catatan kesehatan ibu hamil pada buku KIA diisi dengan lengkap sehingga

dapat memonitor kesehatan pasien dan dapat mendeteksi dini penyulit dalam masa

kehamilan dan persalinan, namun bila observasi dan pencatatan tidak dilakukan secara

Page 7: ANALISIS PENCATATAN KESEHATAN IBU HAMIL PADA BUKU

lengkap maka bidan dalam memonitor kesehatan ibu hamil pada masa kehamilannya

menjadi tidak optimal, dan menyulitkan bidan dalam mengambil keputusan apabila

pasien mengalami kedaruratan sehingga dapat mengakibatkan kejadian yang tidak

diinginkan atau bahkan kematian ibu.

Berdasarkan uraian diatas peneliti tertarik melakukan penelitian dengan judul:

“Analisis Pencatatan Kesehatan Ibu Hamil pada Buku KIA dalam Memonitor

Kehamilan di Fasilitas Kesehatan Wilayah Kerja IBI Ranting Ngemplak Boyolali”.

METODE PENELITIAN

Jenis penelitian ini adalah deskriptif kualitatif, dengan mengumpulkan data dengan

metode pengamatan (Observasi) dan wawancara. Penelitian dilaksanakan pada bulan

Agustus – September 2013 di fasilitas kesehatan wilayah kerja anggota IBI ranting

Ngemplak Boyolali. Populasi penelitian ini adalah seluruh bidan anggota IBI ranting

Ngemplak Boyolali berjumlah 34 bidan., namun peneliti mengambil 9 narasumber yang

diantaranya adalah 6 bidan dan 3 pasien. Tehnik pengambilan sampel dalam penelitian ini

menggunakan teknik purposive sampling dan uji validitas dilakukan dengan triangulasi.

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Proses Pencatatan Kesehatan Ibu Hamil pada Buku Kesehatan Ibu dan Anak

(KIA) dalam Memonitor Kehamilan

Dari hasil pengamatan yang dilakukan dilapangan proses pengisian catatan ibu

hamil pada buku KIA di fasilitas kesehatan wilayah kerja IBI ranting Ngemplak,

pengisiannya dibedakan berdasarkan dari status pasien baru dan pasien lama.

Pada pasien lama pengisian tidak jauh berbeda dengan pasien baru, jika pasien baru

pengisian dimulai dari awal, pengisian catatan kesehatan ibu hamil pada buku KIA pada

Page 8: ANALISIS PENCATATAN KESEHATAN IBU HAMIL PADA BUKU

pasien lama dimulai saat pasien datang dilakukan pendaftaran selanjutnya, pada table

ANC hal ini dikarenakan pada awal kunjungan pasien, identitas keluarga dan anamnesa

telah diisi (narasumber 2 dan 6).

Proses pengisian catatan kesehatan ibu hamil di fasilitas kesehatan wilayah kerja

IBI ranting Ngemplak sama dengan proses pengisian catatan kesehatan ibu hamil di

fasilitas kesehatan wilayah kerja IBI lain, yang membedakan hanyalah pada presentase

kelengkapannya saja. Proses pengisian catatan kesehatan ibu hamil pada buku KIA

telah sesuai dengan pedoman pengisian buku KIA.

Tujuan pengisian catatan kesehatan ibu hamil pada buku KIA secara umum adalah

sebagai alat komunikasi antar petugas kesehatan dengan petugas kesehatan lain, antar

petugas kesehatan dengan ibu hamil, antar petugas kesehatan dengan

keluarga/masyarakat. Catatan kesehatan ibu hamil pada buku KIA dapat disimpan dan

dibaca oleh ibu hamil beserta keluarga. Catatan kesehatan ibu hamil pada buku KIA

dapat digunakan oleh tenaga kesehatan untuk mengikuti/memonitor perkembangan ibu

hamil selama masa kehamilannya.

B. Faktor penyebab ketidaklengkapan pada buku kesehatan ibu dan anak dalam

memonitor kehamilan

Pencatatan kesehatan ibu hamil pada buku KIA masih banyak ditemukan

ketidaklengkapan, berdasarkan hasil observasi terhadap 30 buku KIA, ditemukan

ketidaklengkapan pada anamnesa sebesar 70% dan tabel ANC sebesar 5%, hal inilah

yang menyebabkan pengisian catatan kesehatan ibu hamil di fasilitas kesehatan wilayah

IBI ranting Ngemplak belum memenuhi standar pendokumentasian kebidanan yang

baik. Bidan menyatakan, mengisi item yang dianggap paling penting saja untuk

Page 9: ANALISIS PENCATATAN KESEHATAN IBU HAMIL PADA BUKU

mempersingkat waktu, dan bagian yang kosong akan diisi pada kunjungan pasien

berikutnya (narasumber 2). Pernyataan narasumber bertolak belakang dengan teori yang

dikemukakan oleh, Sudarti (2010) pendokumentasian kebidanan yang baik adalah

proses pencatatan mengenai semua asuhan yang telah dan akan dilakukan pada seorang

pasien.

Pengisian buku KIA diperlukan ketelitian dan kesabaran, sehingga

pendokumentasian kebidanan khususnya buku KIA dapat berjalan dengan maksimal

sehingga bidan tidak kesulitan bahkan tidak salah dalam mengambil keputusan medis

terhadap ibu hamil dan dapat mendeteksi secara dini jika terjadi penyulit dalam

kehamilan (Mufdillah, 2012). Ketidaklengkapan pencatatan kesehatan ibu hamil pada

buku KIA difasilitas kesehatan wilayah kerja IBI ranting Ngemplak disebabkan oleh 2

faktor yaitu dari bidan dan dari pasien itu sendiri. Faktor penyebabnya adalah karena

bidan yang kurang sabar dan terburu-buru, yang berakibat bidan menjadi tidak teliti

dalam mengisi buku KIA, bidan juga menulis apa yang dianggap paling penting saja

dalam mengisi item yang ada di buku KIA (N2, N3 dan N4). Hasil serupa juga

ditunjukkan pada penelitian yang dilakukan oleh Manullang (2012), yang pada

dasarnya bidan kurang sabar dalam mengisi buku KIA sehingga pencatatan hanya

dilakukan pada bagian yang dianggap penting saja dan kurangnya peran pasien dan

keluarga dalam memantau kesehatan ibu hamil, namun hal ini bertentangan dengan

teori Mufdillah (2012), yang menyatakan bahwa semua catatan buku KIA, wajib diisi

dengan lengkap, karena semua data yang ada pada buku KIA saling berhubungan serta

memiliki makna medis dan data tersebut sudah sangat informatif sehingga dapat

membantu deteksi sedini mungkin adanya penyulit dalam kehamilan.

Page 10: ANALISIS PENCATATAN KESEHATAN IBU HAMIL PADA BUKU

Faktor dari pasien adalah ktidaktahuan pasien atas jawaban pertanyaan yang

diajukan bidan, buku KIA yang tidak terbawa saat pasien memeriksakan kehamilannya

dan buku KIA hilang. Hal ini sesuai pernyataan responden (N4, N5 dan N6). Pasien

menghilangkan buku KIA, bidan akan memberikan buku KIA baru dan melakukan

pengisian catatan kesehatan ibu hamil pada buku KIA dari awal, jika pasien lupa

membawa buku KIA saat kunjungan ulang bidan hanya menulis pada buku rekapitulasi

pemeriksaan ibu hamil dan bidan akan mengisi data tersebut pada buku KIA saat

pasien melakukan kunjungan berikutnnya, dengan catatan bidan tidak lupa, bidan

menyatakan bahwa jika yang terlewatkan hanya satu atau dua kunjungan tidak akan

menjadi masalah dikarenakan bidan dapat segera mengetahui kondisi pasien saat

melakukan kunjungan kembali( N1, N2, N3, dan N4). Hal ini bertolak belakang

dengan teori Mufdillah (2012), untuk dapat memantau kesehatan ibu hamil dan janin

dalam menilai apakah perkembagan kehamilan berlangsung normal, mengenal

kehamilan resiko tinggi atau adanya kelainan, bidan harus mencatat data yang tepat dan

lengkap pada setiap kunjungan.

Narasumber 5 dan 6 mengatakan, pasien ibu hamil yang mau memeriksaan

kehamilnnya diwajibkan membawa buku KIA, jika ada yang tidak membawa bukunya

tidak mendapatkan pelayanan kesehatan. Bidan akan meminta keluarga pasien untuk

mengambil buku KIA dirumah atau pasien dianjurkan untuk datang kembali besok

sambil membawa buku KIA, hal ini bertujuan untuk merubah prilaku pasien agar lebih

disiplin dalam membawa buku KIA. Hal ini sesuai dengan pernyataan Mufdillah, 2012

bahwa bidan membantu pasien mengubah perilakunya sehingga angka kematiaan ibu

dan angka kematian bayi berkurang.

Page 11: ANALISIS PENCATATAN KESEHATAN IBU HAMIL PADA BUKU

Faktor ketidaklengkapan pencatatan kesehatan ibu hamil pada buku KIA adalah

karena pasien tidak dapat menjawab pertanyaan yang diajukan bidan, hal ini

dikarenakan pasien/ibu hamil tidak dapat menjawab pertnyaaan yang diajukan oleh

bidan. Faktor yang lain juga karena Pasien/ibu hamil tidak membawa buku KIA, hal ini

dikarenakan pasien lupa, atau terburu-buru saat akan memeriksakan diri ke bidan (N7

dan N8). Buku KIA yang hilang juga merupakan salah satu penyebab ketidaklengkapan

dalam catatan kesehatan ibu hamil (N9).

Upaya untuk meningkatkan kualitas pelayanan antenatal care diperlukan kerjasama

antara tenaga kesehatan, ibu hamil dan keluarga. Karena hal ini merupakan kepentingan

bersama dalam menurunkan angka kematian ibu diindonesia.

C. Pemanfaatan informasi yang terdapat pada catatan kesehatan ibu hamil buku

kesehatan ibu dan anak dalam memonitor kehamilan

Buku KIA berisi catatan kesehatan ibu hamil berupa identitas keluarga yang berisi

identitas ibu dan suami, anamnesa yang merupakan informasi riwayat kesehatan ibu

hamil terdahulu, dan kolom ANC yang berisi informasi kesehatan ibu selama

kehamilannya. Catatan kesehatan ibu hamil pada buku KIA berfungsi untuk memantau

kesehatan ibu. Buku KIA merupakan alat untuk memonitor dan mendeteksi secara dini

adanya gangguan atau masalah kesehatan ibu selama kehamilannya, sebagai alat

komunikasi antar tenaga kesehatan dan sebagai alat penyuluhan dengan informasi yang

penting bagi ibu, keluarga dan masyarakat mengenai pelayanan kesehatan Ibu dan anak

termasuk rujukan. Catatan ibu hamil pada buku KIA memuat informasi yang dapat

digunakan untuk proses tindakan yang akan dilakukan selanjutnya, seperti perencanaan,

penyuluhan, pengawasan dan pemantauan. Semua catatan informasi tentang klien

Page 12: ANALISIS PENCATATAN KESEHATAN IBU HAMIL PADA BUKU

merupakan dokumentasi resmi dan bernilai hukum, bila terjadi suatu masalah. selain itu

juga dapat digunakan sebagai keperluan administrasi, pendidikan dan penelitian (N5

dan N6)

Pemanfaatan informasi yang terdapat pada buku kesehatan ibu dan anak dalam

memonitor kehamilan adalah informasi yang diambil dari buku KIA berfungsi untuk

membantu bidan dalam memonitor kehamilan pasien, serta membantu bidan dalam

mengambil keputusan medis secara cepat dan tepat terhadap pasien. Pernyataan ini

merupakan hasil wawancara terhadap narasumber (N1,N3 dan N4) dan sesuai dengan

teori yang dikemukaan oleh Sarwono (2005).

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Pengisian catatan kesehatan ibu hamil pada buku KIA di fasilitas kesehatan wilayah

kerja IBI ranting Ngemplak, pengisiannya dibedakan berdasarkan dari status pasien

baru dan pasien lama. Pasien baru pengisian buku KIA dilakukan dari awal yaitu

mengisi no registrasi, identitas keluarga dan seterusnya, sedangkan pasien lama

pengisian langsung pada kolom ANC. Faktor penyebab ketidaklengkapan pada catatan

kesehatan ibu hamil ada 2 faktor yaitu dari bidan antara lain kurangnya ketelitian dan

kesabaran, dan bidan hanya menulis apa yang dianggap paling penting. Sedangkan

faktor pasien adalah karena ketidak tahuannya pasien atas jawaban dari pertanyaan

yang diberikan oleh bidan, buku tidak dibawa dan buku hilang. Pemanfaatan informasi

yang terdapat pada catatan kesehatan ibu hamil buku kesehatan ibu dan anak dalam

memonitor kehamilan di fasilitas kesehatan wilayah kerja IBI ranting Ngemplak

Boyolali yaitu pada buku KIA ibu hamil memuat informasi yang dapat digunakan untuk

Page 13: ANALISIS PENCATATAN KESEHATAN IBU HAMIL PADA BUKU

proses tindakan yang akan dilakukan selanjutnya, seperti perencanaan, penyuluhan,

pengawasan dan pemantauan. Informasi ini berupa catatan perkembangan kesehatan ibu

hamil selama pemeriksaan seperti Anamnesa, Riwayat perkembangan kesehatan ibu

hamil dan janin terdapat penyulit maupun tidak. Semua catatan informasi tentang pasien

merupakan dokumentasi resmi dan bernilai hukum, bila terjadi suatu masalah. selain itu

juga dapat digunakan sebagai keperluan administrasi, rujukan, pendidikan dan

penelitian.

B. Saran

Diharap bidan bisa melakukan pencatatan kesehatan ibu hamil buku KIA dengan

lengkap, lebih teliti, sabar dan jelas dalam pengisian KIA. Bidan juga diharapkan

menjalin kerjasama dengan pasien dan keluarga agar pelayanan kesehatan ibu hamil

dapat berjalan dengan baik dan diterima oleh masyarakat. IBI ranting ngemplak diharap

dapat meningkatkan fasilitas dan mendorong perkembangan pelaksanaan

pendokumentasian KIA secara lengkap, dengan cara menyelenggarakan pelatihan

pengisian KIA dan pengecekan secara berkala kelengkapan pengisian buku KIA yang

bertujuan meningkatkan kualitas kerja dan kualitas pelayanan kesehatan ibu hamil.

Diharap pasien/ibu hamil dan keluarga dapat memahami catatan kesehatan ibu hamil

pada buku KIA dan dapat berperan aktif menjaga kesehatan pribadi dan ibu hamil

sehingga dengan demikian terbentuknya kerjasama antara bidan dan masyarakat dalam

memantau kesehatan ibu hamil sehingga dapat menurunkan angka kematian ibu di

indonesia.

Page 14: ANALISIS PENCATATAN KESEHATAN IBU HAMIL PADA BUKU

DAFTAR PUSTAKA

Depkes RI. Dirijen Binkesmas, 2009. PedomanPemantauan Wilayah Setempat

Kesehatan Ibu dan Anak (PWS-KIA). UNICEF. Jakarta.

Depkes RI. 1999. Pedoman Pelayanan Kebidanan Dasar. Jakarta: Departemen

Kesehatan.

Depkes RI. 2009. Asuhan Persalinan normal & Inisiasi Menyusu Dini. Jakarta:

Departemen Kesehatan.

Dinkes Provinsi Jateng. 2013. Angka Kematian Ibu di Jawa Tengah tinggi. Diunduh: 13

April 2013. http://www.soloposfm.com/2013/01/angka-kematian-ibu-hamil-di-

jateng-tinggi/

Farrer, H. 1987. Maternity Care. Andry, H. 2001 (alih bahasa). Jakarta: EGC.

Hanifa, W. (Ed). 2005. Ilmu Kebidanan. Jakarta: YBP-SP.

Hasanah, Husnul. 2012. Petujuk penggunaan buku KIA serta manfaat buku KIA.

Yogyakata. Nuha medika.

Manuaba, I.B.G. 2008. Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan, dan Keluarga

Berencana untuk Pendidikan Bidan. Jakarta: EGC.

Manullang. 2012. Gambaran Kelengkapan Pencatatan Bidan pada Buku Kesehata Ibu

dan Anak (KIA) Kehamilan di Puskesmas Grogol Sukoharjo. 21 Juli 2012.

Mufdillah. 2009. Panduan Asuhan Kebidanan Ibu Hamil. Yogyakarta. Nuha Medika.

Prasetyawati AE, 2012. Kesehatan Ibu dan Anak (KIA). Yogyakarta. Nuha Medika.

Rustam. 2005. Pengertian Kehamilan dan Tanda Bahaya Kehamilan . Bandung.

Pustaka Setia.

Page 15: ANALISIS PENCATATAN KESEHATAN IBU HAMIL PADA BUKU

Saifuddin. 2006. .Buku Panduan Praktis Pelayanan Kesehatan Marternal dan

Neonatal. Jakarta. Tridasa Printer.

Saifuddin, A.B. (Ed). 2002. Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal dan

Neonatal. Jakarta: YBP-SP.

Sudarti. 2010. Buku ajaran Dokumentasi Kebidanan. Yogyakarta. Nuha offset.

Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif.

Bandung: Alfabeta.

Supanik. 2011. Pengaruh Pendidikan Kesehatan dalam Pengisian Buku Kesehatan Ibu

dan Anak Terhadap Prilaku Bidan Tugas Belajar di Kabupaten Lamongan. 10

Desember 2011.