13
Analisis Pengaruh Brand Image ... (Febsri Susanti) 379 Jurnal KBP Volume 1 - No. 3, Desember 2013 ANALISIS PENGARUH BRAND IMAGE SEPEDA MOTOR HONDA TERHADAP MINAT BELI KONSUMEN DI LIBRA MOTOR BATUSANGKAR Febsri Susanti STIE”KBP” Padang [email protected] ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa jauh persepsi konsumen terhaadap citra merek sepeda motor honda di Libra Motor Batusangkar. Teknik sampling yang digunakan adalah non probability sampling yaitu teknik sampling accidental sampling yaitu teknik penentuan sample berdasarkan kebetulan. Hasil penelitian yang didapat adalah X memiliki hubungan yang positif, hal tersebut menunjukan perbaikan kualitas daripada X akan menimbulkan peningkatan minat beli konsumen sebesar 0. 381. Artinya responden memberikan tanggapan yang positif terhadap pernyataan yang penulis ajukan berkaitan dengan citra merek. Hal ini menandakan bahwa citra merek yang dimiliki oleh sepeda motor Honda dinilai baik oleh responden. Citra merek yang dimiliki oleh Honda, mengakibatkan minat beli dari responden terhadap sepeda motor Honda menjadi meningkat. Hal ini ditunjukan oleh pernyataan responden terhadap pertanyaan berkaitan dengan minat beli yang ditanggapi secara positif oleh mayoritas responden. Kata kunci: brand image, dan minat beli PENDAHULUAN Honda adalah salah satu perusahaan yang bergerak dalam bidang sektor produksi otomotif yang memproduksi kendaraan roda dua (sepeda motor). Honda juga tidak terlepas akan persaingan yang semakin tajam karena banyaknya perusahaan- perusahaan yang menghasilkan produk yang sejenis. Oleh karena itu dalam melaksanakan aktivitas penjualannya perusahaan harus dapat merancang strategi pemasaran yang diarahkan untuk mencapai tujuan perusahaan dalam menciptakan dan meningkatkan pembelian konsumen terhadap produk tersebut. Produk yang ditawarkan oleh perusahaan-perusahaan pesaing Honda tidak kalah hebatnya, seperti halnya Yamaha sudah mempunyai merek yang bagus dibenak konsumen dan terkenal dengan kecepatan dan akselerasinya, Suzuki terkenal dengan kecepatan motor bebek sekelasnya, Kawasaki yang mempunyai keunggulan dari desain motornya, Honda terkenal dengan iritnya. Disamping itu kelebihan lainnya adalah pada harga, desain, merek, nilai jual. Dalam beberapa tahun terakhir Yamaha terus membuntuti Honda sebagai sepeda motor yang paling banyak terjual. Dalam beberapa bulan di tahun 2008 Yamaha malah sudah melampaui Honda dalam angka

ANALISIS PENGARUH BRAND IMAGE SEPEDA MOTOR ...akbpstie.ac.id/cmsz/medias/file/7. FEBSRI SUSANTI.pdfYamaha terus membuntuti Honda sebagai sepeda motor yang paling banyak terjual. Dalam

  • Upload
    others

  • View
    2

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: ANALISIS PENGARUH BRAND IMAGE SEPEDA MOTOR ...akbpstie.ac.id/cmsz/medias/file/7. FEBSRI SUSANTI.pdfYamaha terus membuntuti Honda sebagai sepeda motor yang paling banyak terjual. Dalam

Analisis Pengaruh Brand Image ... (Febsri Susanti)

379

Jurnal KBP

Volume 1 - No. 3, Desember 2013

ANALISIS PENGARUH BRAND IMAGE

SEPEDA MOTOR HONDA TERHADAP

MINAT BELI KONSUMEN DI LIBRA MOTOR BATUSANGKAR

Febsri Susanti

STIE”KBP” Padang

[email protected]

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa jauh persepsi konsumen

terhaadap citra merek sepeda motor honda di Libra Motor Batusangkar. Teknik

sampling yang digunakan adalah non probability sampling yaitu teknik sampling

accidental sampling yaitu teknik penentuan sample berdasarkan kebetulan. Hasil

penelitian yang didapat adalah X memiliki hubungan yang positif, hal tersebut

menunjukan perbaikan kualitas daripada X akan menimbulkan peningkatan minat beli

konsumen sebesar 0. 381. Artinya responden memberikan tanggapan yang positif

terhadap pernyataan yang penulis ajukan berkaitan dengan citra merek. Hal ini

menandakan bahwa citra merek yang dimiliki oleh sepeda motor Honda dinilai

baik oleh responden. Citra merek yang dimiliki oleh Honda, mengakibatkan minat

beli dari responden terhadap sepeda motor Honda menjadi meningkat. Hal ini

ditunjukan oleh pernyataan responden terhadap pertanyaan berkaitan dengan

minat beli yang ditanggapi secara positif oleh mayoritas responden.

Kata kunci: brand image, dan minat beli

PENDAHULUAN

Honda adalah salah satu

perusahaan yang bergerak dalam

bidang sektor produksi otomotif yang

memproduksi kendaraan roda dua

(sepeda motor). Honda juga tidak

terlepas akan persaingan yang semakin

tajam karena banyaknya perusahaan-

perusahaan yang menghasilkan produk

yang sejenis. Oleh karena itu dalam

melaksanakan aktivitas penjualannya

perusahaan harus dapat merancang

strategi pemasaran yang diarahkan

untuk mencapai tujuan perusahaan

dalam menciptakan dan meningkatkan

pembelian konsumen terhadap produk

tersebut.

Produk yang ditawarkan oleh

perusahaan-perusahaan pesaing Honda

tidak kalah hebatnya, seperti halnya

Yamaha sudah mempunyai merek

yang bagus dibenak konsumen dan

terkenal dengan kecepatan dan

akselerasinya, Suzuki terkenal dengan

kecepatan motor bebek sekelasnya,

Kawasaki yang mempunyai

keunggulan dari desain motornya,

Honda terkenal dengan iritnya.

Disamping itu kelebihan lainnya

adalah pada harga, desain, merek, nilai

jual.

Dalam beberapa tahun terakhir

Yamaha terus membuntuti Honda

sebagai sepeda motor yang paling

banyak terjual. Dalam beberapa

bulan di tahun 2008 Yamaha malah

sudah melampaui Honda dalam angka

Page 2: ANALISIS PENGARUH BRAND IMAGE SEPEDA MOTOR ...akbpstie.ac.id/cmsz/medias/file/7. FEBSRI SUSANTI.pdfYamaha terus membuntuti Honda sebagai sepeda motor yang paling banyak terjual. Dalam

Jurnal KBP, Vol. 1, No. 3, Desember 2013: 379 - 391

380

penjualannya. Dari wawancara yang

dilakukan terhadap 30 orang

mahasiswa, hanya 10 orang yang

memilih atau berminat untuk

memiliki sepeda motor Honda

sedangkan sisanya lebih tertarik dan

berminat pada sepeda motor merek

lain. Ini dikarenakan mahasiswa yang

pada umumnya berumur 18 – 24 tahun

lebih tertarik terhadap sepeda motor

yang lebih responsif dan desain body

serta warna yang menarik dan tidak

lagi mementingkan harga atau

konsumsi bahan bakar.

Fenomena persaingan ini

menuntut para pemasar untuk selalu

menginovasi strategi bisnisnya. Salah

satu asset untuk mencapai hal

tersebut adalah melalui manajemen

merek. Citra merek yang kuat

memungkinkan preferensi dan

loyalitas dari konsumen terhadap

perusahaan semakin kuat. Semakin

besar prefensi dan loyalitas

konsumen terhadap suatu merek

produk, maka kesempatan perusahaan

untuk mempertahankan dan

mengembangkan pasar semakin besar.

Di tengah persaingan yang semakin

ketat, merek bisa menjadi senjata

andalan untuk menarik perhatian dan

mengikat loyalitas pelanggan.

Merek yang sejati adalah merek

yang memiliki ekuitas merek yang

kuat. Suatu produk yang memiliki

ekuitas merek yang kuat dapat

membentuk landasan merek yang kuat

dan mampu mengembangkan

keberadaan suatu merek dalam

persaingan apapun dalam jangka

panjang. Konsumen menjadikan

merek sebagai salah satu pertimbangan

penting ketika hendak membeli suatu

produk atau jasa. Pertimbangan

tesebut didasari oleh banyak aspek,

baik aspek yang rasional mapupun

emosional. Secara rasional,

konsumen percaya bahwa merek

tertentu bisa memberikan jaminan

kualitas. Secara emosional, merek

tersebut dianggap mampu menjaga

atau meningkatkan citra dan gengsi

penggunanya.

Keller (Shimp, 2003: 10)

menyatakan bahwa menurut

perspektif konsumen, sebuah merek

yang memiliki ekuitas sebesar

pengenalan konsumen atas merek

tersebut dan menyimpannya dalam

memori mereka beserta assosiasi

merek yang mendukung, kuat, dan

unik. Ekuitas merek dalam

perspektif konsumen terdiri atas dua

bentuk pengetahuan tentang merek,

yaitu kesadaran merek (brand

awareness), dan citra merek (brand

image).

Kesadaran merek adalah

dimensi dasar dari ekuitas merek.

Kesadaran merek menunjukkan dua

tingkat kesadaran; yaitu kenal akan

merek (brand recognition) dan

mampu mengingat merek (brand

recall). Citra merek adalah jenis

assosiasi yang muncul di benak

konsumen ketika mengingat sebuah

merek tertentu. Citra merek (brand

image) merupakan salah satu

komponen yang mempengaruhi

loyalitas konsumen. Perusahaan

yang kompetitif menggunakan citra

merek untuk menarik perhatian dan

mengikat loyalitas konsumen.

TINJAUAN PUSTAKA DAN

HIPOTESIS

Pengertian Produk

Produk merupakan bauran

pemasaran yang paling mendasar

dan merupakan penawaran

perusahaan yang berwujud kepada

pasar, yang mencangkup kualitas,

rancangan, bentuk-bentuk merek dan

kemasan produk. Menurut Kotler dan

Amstrong yang dialihbahasakan oleh

Page 3: ANALISIS PENGARUH BRAND IMAGE SEPEDA MOTOR ...akbpstie.ac.id/cmsz/medias/file/7. FEBSRI SUSANTI.pdfYamaha terus membuntuti Honda sebagai sepeda motor yang paling banyak terjual. Dalam

Analisis Pengaruh Brand Image ... (Febsri Susanti)

381

Alexander Sindoro (2004, 11) produk

adalah

“ Segala yang bisa ditawarkan ke

pasar untuk diperhatikan, dimiliki,

digunakan, atau dikonsumsi yang bisa

memuaskan kebutuhan dan keinginan.

Itu mencangkup objek fisik, jasa,

orang, tempat, organisasi, dan ide. “

Dalam persaingan yang kompetitif

sekarang ini, pemasar harus mampu

merumuskan dan merancang strategi

pemasaran yang tepat terutama

mengenai strategi produk. Produk

yang dianggap bernilai adalah

produk yang memiliki kualitas yang

mampu memberikan kontribusi

terhadap pemenuhan kebutuhan dan

keinginan konsumen.

Pengembangan produk dan jasa

memerlukan pendefinisian manfaat-

manfaat yang akan ditawarkan.

Manfaat-manfaat tersebut kemudian

dikomunikasikan dan disampaikan

melalui atribut-atribut produk seperti

kualitas, fitur, serta gaya dan desain.

Pengertian Merek

Merek tidak hanya sebuah nama

bagi produk, tetapi lebih dari itu

merupakan identitas untuk

membedakan dari produk-produk

pesaing yang dihasilkan perusahaan

lain, dengan identitas khusus produk

tertentu akan lebih mudah dikenali

oleh konsumen dan pada gilirannya

tentu akan memudahkan pada

pembelian ulang produk tersebut.

Merek merupakan suatu atribut

yang dianggap penting terutama dalam

menumbuhkan persepsi yang positif

dan konsumen akan percaya setelah

menilai atribut yang dimiliki oleh

suatu merek. Persepsi yang positif dan

kepercayaan konsumen terhadap suatu

merek tersebut akan menciptakan citra

merek (Brand Image) dan pada

akhirnya merupakan salah satu factor

yang akan mempengaruhi keputusan

pembelian konsumen.

Menurut Kotler yang

dialihbahasakan oleh Hendra Teguh

dan Rony A. Rusly (2004, 400) merek

memiliki enam tingkatan, meliputi:

1. Atribut, merupakan hal yang

pertamakali yang menandai

cirri-ciri merek.

2. Manfaat, suatu merek lebih dari

sekumpulan atribut, pelanggan

tidak membeli atribut tapi

membeli manfaat yang

ditawarkan produk tersebut.

Dengan demikian atribut harus

diterjemahkan menjadi manfaan

fungsional dan emosional.

3. Nilai, merupakan nilai-nilai yang

dianut produsen yang tercermin

dalam merek.

4. Budaya, merek juga memiliki

budaya tertentu.

5. Kepribadian, merek juga

mencerminkan kepribadian

tertentu.

6. Pemakai, merek merupakan jenis

konsumen yang membeli atau

menggunakan produk tersebut.

Jika perusahaan memperlakukan

merek sebagai suatu nama saja maka

perusahaan telah kehilangan

makna pemberian merek.

Tantangan dalam pemberian merek

adalah untuk mengembangkan

sekupulan pengertian-pengertian yang

mendalam tentang merek. Dengan

kata lain, jika konsumen dapat

memvisualisasikan semua dimensi

merek, maka merek tersebut dapat

memiliki makna yang dalam dan

jika sebaliknya maka merek tersebut

tidak memiliki makna yang dalam.

Memperhatikan keenam dimensi di

atas, maka pemasar harus memutuskan

pada dimensi manakah identitas

merek diletakan. Kesalahan yang

sering dilakukan oleh pemasar adalah

hanya mempromosikan atribut-atribut

merek saja. Hal ini dapat

Page 4: ANALISIS PENGARUH BRAND IMAGE SEPEDA MOTOR ...akbpstie.ac.id/cmsz/medias/file/7. FEBSRI SUSANTI.pdfYamaha terus membuntuti Honda sebagai sepeda motor yang paling banyak terjual. Dalam

Jurnal KBP, Vol. 1, No. 3, Desember 2013: 379 - 391

382

mengakibatkan pembeli tidak tertarik

pada atribut merek karena

sesungguhnya mereka lebih tertarik

pada manfaat merek, pesaing dapat

dengan mudah meniru atribut-atribut

tersebut, atribut yang ada sekarang

ini akan berkurang nilainya.

Setiap perusahaan tentu

menginginkan merek yang dipakai

pada produknya menjadi merek

pilihan konsumen yang dapat bersaing

dengan merek lain yang ada di

pasar, sehingga akan memberikan

dukungan yang besar bai

keberhasilan produk tersebut untuk

menempatkan diri dalam benak

konsumen. Untuk itu merek harus

memiliki karakteristik-karakteristik

seperti yang disebut oleh Kotler dan

Amstrong yang dialihbahasakan oleh

Hendra Teguh dan Rony A. Rusli

(2002, 407), karakteristik merek

sebagai berikut :

1. Merek harus menyatakan sesuatu

tentang manfaat produk.

2. Merek harus menyatakan mutu

produk.

3. Merek harus mudah diucapkan,

dikenali, dan diingat.

4. Merek harus berbeda.

5. Merek tidak boleh memiliki makna

yang buruk di Negara atau bahasa lain.

Sebuah merek yang baik harus

memiliki karakteristik yang

disebutkan di atas,meskipun pada

kenyataannya semua karakteristik

dapat dipenuhi dalam sebuah merek,

tetapi bagaimanapun perusahaan

dalam menentukan merek bagi

produknya harus berusaha memenuhi

semua criteria tersebut.

Dalam membangun sebuah

strategi pemesaran untuk setiap

produk, pemasar harus menyesuaikan

dengan keputusan-keputusan

pemberian merek. Pemberian merek

merupakan hal yang utama dalam

strategi produk. Artinya membangun

sebuah produk yang bermerek

membutuhkan investasi jangka

panjang yang relative besar

jumlahnya, terutama untuk periklanan,

promosi dan kemasan.

Keputusan Pemberian Merek

Dewasa ini keputusan yang

paling utama yang harus

dikembangkan perusahaan adalah

keputusan pemberian nama merek

untuk prodknya. Tentu pemberian

merek ini memiliki pertimbangan-

pertimbangan yang harus diperhatikan.

Salah satunya guna memudahkan

konsumen untuk mengenali produk

tersebut. Bagaimanapun pemberian

nama merek akan memberikan

manfaat yang baik bagi pihak-pihak di

bawah ini

1. Manfaat bagi Pembeli

Pemberian merek membantu

pembeli dalam banyak hal. Nama

merek menceritakan sesuatu kepada

pembeli tentang mutu produk.

Pembeli selalu membeli merek

yang sama akan tahu bahwa pada

setiap kali mereka membeli

kembali, mereka akan memperoleh

mutu yang sama pula. Nama merek

membantu menarik konsumen

terhadap produk-produk baru yang

mungkin bermanfaat bagi mereka.

Merek bias memberikan beraneka

macam nilai melalui sejumlah

fungsi dan manfaat potensial. Kotler

(2003) mengemukakan 7 manfaat

pokok merek bagi konsumen,

yaitu sebagai identifikasi sumber

produk; penetapan tanggung jawab

pada pemanufaktur; pengurangan

resiko; penekanan biaya pencarian

(search cost) internal dan eksternal;

janji atau ikatan khusus dengan

produsen; alat simbolis yang

memproyeksikan citra diri; dan

Page 5: ANALISIS PENGARUH BRAND IMAGE SEPEDA MOTOR ...akbpstie.ac.id/cmsz/medias/file/7. FEBSRI SUSANTI.pdfYamaha terus membuntuti Honda sebagai sepeda motor yang paling banyak terjual. Dalam

Analisis Pengaruh Brand Image ... (Febsri Susanti)

383

signal kualitas.

2. Manfaat Bagi Penjual

Pemberian merek juga memberikan

beberapa keuntungan bagi penjual.

Nama merek memudahkan penjual

mengilah pesanan dan menelusuri

masalah-masalah yang timbul.

Pemberian merek juga

memungkinkan menarik

sekelompok pelanggan yang setia

dan menguntungkan, selain itu juga

penjual dapat menjual segmentasi

pasar.

3. Manfaat Bagi Masyarakat

Pemberian merek akan

meningkatkan efisiensi pembeli,

karena hal itu dapat menyediakan

informasi yang banyak tentang

produk dan tempat untuk

memperolehnya. Meskipun dalam

beberapa kasus pemberian merek itu

dapat menjadi berlebihan akan tetapi

tidak dapat disangkal pemberian

merek dapat menambah nilai bagi

konsumen dan masyarakat.

Keputusan Penetapan Posisi

Ulang Merek (Brand

Repositioning Decision)

Brand Repositioning decision

adalah keputusan untuk menempatkan

kembali posisi merek. Sebaiknya

apapun suatu merek diposisikan di

pasar, perusahaan mungkin harus

menentukan kembali posisinya di

masa yang akan datang, karena

perusahaan dan kemudian merebut

pangsa pasar, atau preferensi

pelanggan mungkin akan beralih,

sehingga kemudian akan

meninggalkan merek perusahaan

permintaan kecil.

Konsep-konsep Merek

Ada beberapa konsep merek

yang harus diperhatikan dan dipahami

agar kita dapat mengenal unsure-unsur

apa saja yang terkandung dan

berkaitan denganmerek. Terutama

mengenai penilaian dan pemahaman

konsumen terhadap suatu merek,

strategi agar merek dapat dinilai dan

dipahami, juga apa yang dilakukan

untuk mengkomunikasikan merek agar

dapat diterima dengan baik oleh

konsumen.

Ekuitas Merek (Brand Equity)

Merek memiliki kekuatan

bervariasi di pasaran. Ada merek yang

tidak diketahui oleh sebagian pembeli

di pasar, namun ada pula merek yang

terhadap merek tersebut konsumen

memiliki tingkat Brand Awarnes

(kesadaran merek) yang tinggi, tingkat

Brand Acceptability (penerimaan

merek) yang tinggi, tingkat Brand

Preference (preferensi merek) yang

tinggi dan bahkan merek memiliki

tingkat Brand Royalty (kesetiaan

merek) yang tinggi.

Perilaku Konsumen

Semakin majunya perekonomian

dan teknologi, berkembang pula

strategi yang harus dijalankan

perusahaan, khususnya dibidang

pemasaran. Untuk itu perusahaan perlu

memahami atau mempelajari perilaku

konsumen dalam hubungannya dengan

pembelian yang dilakukan oleh

konsumen tersebut. Dalam

menentukan jenis produk atau jasa,

konsumen selalu mempertimbangkan

tentang produk atau jasa apa yang

dibutuhkan, hal ini dikenal dengan

perilaku konsumen.

Perilaku konsumen (consumer

behavior) adalah kegiatan-kegiatan

individu yang secara langsung terlibat

dalam mendapatkan dan

mempergunakan barang-barang dan

jasa-jasa tersebut didalamnya proses

pengambilan keputusan pada

persiapan dan penentuan kegiatan-

kegiatan tersebut (Dharmmesta dan

Page 6: ANALISIS PENGARUH BRAND IMAGE SEPEDA MOTOR ...akbpstie.ac.id/cmsz/medias/file/7. FEBSRI SUSANTI.pdfYamaha terus membuntuti Honda sebagai sepeda motor yang paling banyak terjual. Dalam

Jurnal KBP, Vol. 1, No. 3, Desember 2013: 379 - 391

384

Handoko, 2000 : 10).

Hubungannya dengan keputusan

pembelian suatu produk atau jasa,

pemahaman mengenai perilaku

konsumen meliputi jawaban atas

pertanyaan seperti apa (what) yang

dibeli, dimana membeli (where),

bagaimana kebiasaan (how often)

membeli dan dalam keadaan apa

(under what condition) barang- barang

dan jasa-jasa dibeli. Keberhasilan

perusahaan dalam pemasaran perlu

didukung pemahaman yang baik

mengenai perilaku konsumen, karena

dengan memahami perilaku

konsumen perusahaan dapat

merancang apa saja yang

diinginkan konsumen.

Memahami perilaku pembelian

dari pasar sasaran adalah tugas dari

para manager pemasaran yang

menggunakan konsep pemasaran.

Pasar konsumen terdiri dari selurih

individu dan rumah tangga yang

membeli barang atau jasa untuk

keperluan pribadi. Para konsumen ini

sangat bervariasi dalam usia,

pendapatan, tingkat pendidikan, pola

mobilitas dan selera, sebagai mana

yang telah diketahui bahwa pemasaran

perusahaan mempengaruhi konsumen

melalui berbagia variable pemasaran

yang kita kenal dengan variable bauran

pemasaran.

Minat beli merupakan

kecenderungan konsumen untuk

membeli suatu merek atau

mengambil tindakan yang

berhubungan dengan pembelian

yang diukur dengan tingkat

kemungkinan konsumen melakukan

pembelian (Assael, 2001). Mehta

(1994: 66) mendefinisikan minat beli

sebagai kecenderungan konsumen

untuk membeli suatu merek atau

mengambil tindakan yang

berhubungan dengan pembelian yang

diukur dengan tingkat kemungkinan

konsumen melakukan pembelian.

Minat beli timbul setelah menerima

stimulasi dari sesuatu yang ia lihat.

Menurut Rogers yang dikutip oleh

Kotler (2002: 405), konsumen melalui

lima tahap dalam mengadopsi produk

baru:

1. Kesadaran (awareness): konsumen

menyadari adanya inovasi tersebut

tetapi masih kekurangan informasi

mengenai hal tersebut.

2. Minat (interest): konsuen terdorong

untuk mencari informasi mengenai

inovasi tersebut.

3. Evaluasi (evaluation): konsumen

mempertimbangkan untuk mencoba

inovasi tersebut.

4. Percobaan (trial): konsumen

mencoba inovasi tersebut untuk

memperbaiki pikirannya atas nilai

inovasi tersebut.

5. Penerimaan (adoption): konsuen

memutuskan untuk menggunakan

inovasi tersebut sepenuhnya dan

secara teratur.

Pada minat, konsumen

dirangsang untuk mencari informasi

mengenai inovasi seorang konsumen

yang mulai tergugah minatnya

mungkin akan atau mungkin tidak

akan mencari informasi yang lebih

banyak.

Minat beli merupakan

kecenderungan konsumen untuk

membeli suatu merek atau

mengambil tindakan yang

berhubungan dengan pembelian

yang diukur dengan tingkat

kemungkinan konsumen melakukan

pembelian (Assael, 2001).

Mehta (1994:66) mendefinisikan

minat beli sebagai kecenderungan

konsumen untuk membeli suatu

Page 7: ANALISIS PENGARUH BRAND IMAGE SEPEDA MOTOR ...akbpstie.ac.id/cmsz/medias/file/7. FEBSRI SUSANTI.pdfYamaha terus membuntuti Honda sebagai sepeda motor yang paling banyak terjual. Dalam

Analisis Pengaruh Brand Image ... (Febsri Susanti)

385

merek atau mengambil tindakan

yang berhubungan dengan pembelian

yang diukur dengan tingkat

kemungkinan konsumen melakukan

pembelian.

Titik tolak untuk memahami

citra produk dapat mempengruhi

perilaku pembelian konsumen adalah

melalui stimuli AIDA yang berusaha

untuk mengambarkan tahap-tahap

rangsangan tertentu yang diberikan

oleh pemasar, yaitu:

1. Perhatian ( Attention )

Timbulnya perhatian konsumen

terhadap suatu produk.

2. Minat ( Interest )

Munculnya rasa tertarik, maka

mulailah timbul hasrat.

3. Keinginan ( desire )

Setelah munculnya rasa

tertarik, maka mulailah timbul

hasrat atau keinginan untuk

memilih objek tersebut.

4. Tindakan ( Action )

Merupakan tindakan yang

muncul setelah tindakan ketiga

tahap diatas yang mengarah pada

keputusan pembelian.

Minat beli konsumen merupakan

masalah yang kompleks, namun harus

tetap jadi perhatian pemasar. Minat

konsumen untuk membeli dapat

muncul akibat dari adanya stimulus (

rangsangan ) yang ditawarkan oleh

perusahaan.

Adapun ciri-ciri minat adalah:

1. Minat tidak dibawa orang sejak

lahir, melainkan di bentuk dan

dipelajari selama perkembangan

orang itu dalam hubungannya

dengan objeknya.

2. Minat itu dapat berubah-ubah

sejalan dengan kedekatan

hubungan orang itu dengan

objeknya.

3. Minat itu tidak berdiri sendiri

melainkan mengandung

hubungan terhadap suatu objek.

4. Objek minat bukan hanya

merupakan satu hal saja, tetapi

dapat merupakan kumpulan hal-hal

tertentu.

5. Minat merupakan segi motivasi dan

perasaan.

Minat konsumen untuk

membeli akibat dari adanya stimulus (

rangsangan) yang ditawarkan oleh

perusahaan. Masing-masing stimulus

tersebut dirancang untuk menghasilkan

tindakan membeli dari konsumen.

Keputusan untuk membeli timbul

karena adanya penilaian yang objektif

atau karena dorongan emosi.

Keputusan untuk bertindak adalah hasil

dari rangkaian aktifitas dan rangsangan

mental dan emosional. Proses untuk

menganalisa, merasakan dan

memutuskan ini, pada dasarnya adalah

sama seperti seorang individu dalam

memecahkan masalah- masalah

lainnya.

Hipotesis nya diduga Citra Merek

berpengaruh terhadap Minat Beli

Konsumen.

METODE PENELITIAN

Metode penelitian dalam

penelitian ini adalah metode Survey

dimana penelitian yang dilakukan pada

populasi besar maupun kecil, tetapi

data yang dipelajari adalah data dari

sampel yang diambil dari populasi

tersebut, sehingga ditemukan

kejadian-kejadian relatif, distribusi

dan hubungan-hubungan antar variabel

sosiologis maupun psikologis,

sedangkan sifat dari penelitian adalah

deskriptif, dimana penelitian bertujuan

untuk menggambarkan suatu keadaan

berdasarkan data dan fakta yang

dikumpulkan kemudian disususn secara

sistematis yang selanjutnya di analisis

untuk mendapatkan kesimpulan dan

Verifikatif, yang merupakan

penelitian untuk menguji teori.

Page 8: ANALISIS PENGARUH BRAND IMAGE SEPEDA MOTOR ...akbpstie.ac.id/cmsz/medias/file/7. FEBSRI SUSANTI.pdfYamaha terus membuntuti Honda sebagai sepeda motor yang paling banyak terjual. Dalam

Jurnal KBP, Vol. 1, No. 3, Desember 2013: 379 - 391

386

2

Penelitian akan mencoba menghasilkan

informasi ilmiah baru yakni status

hipotesis yang berupa kesimpulan

diterima atau tidak, yang bertujuan

untuk memeriksa atau membuktikan

kebenaran teori atau hasil

penelitian yang dilakukan sebelumnya

(penelitian yang memerlukan pengujian

hipotesis).

Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data yang

dilakukan untuk mendapatkan data

yang relevan dengan permasalahan

yang diteliti adalah melalui metode

survey yang merupakan suatu cara

memperoleh data primer pada objek

penelitian dengan meninjau secara

langsung objek penelitian. Data primer

dapat diperoleh dengan cara:

1) Studi kepustakaan (Library

research), yaitu dilakukan dengan

cara membaca dan mempelajari

literatur yang terdapat di

perpustakaan, dengan maksud

untuk menempatkan landasan

teoritis mengenai masalah pokok

yang sedang dibahas.

2) Studi Lapangan (field research),

yaitu teknik pengumpulan data

dengan cara mendatangi perusahaan

yang bersangkutan untuk

melakukan pengamatan langsung

terhadap kegiatan perusahaan serta

memperoleh data dan informasi

mengenai masalah yang diteliti.

Untuk memperoleh data tersebut,

penulis menggunakan cara sebagai

berikut:

1. Wawancara, yaitu mengumpulkan

data dan keterangan melalui tanya

jawab langsung dengan pihak-

pihak yang terkait

2. Observasi, yaitu cara pengambilan

data dengan pengamatan tanpa

alat standar lain untuk keperluan

tersebut

3. Kuesioner, yaitu merupakan

teknik pengambilan data yang

dilakukan dengan cara memberi

seperangkat pertanyaan atau

pernyataan tertulis kepada

responden unuk dijawabnya

(Sugiyono, 2005:135). Bentuk

kuisioner yang dianjurkan adalah

kuisioner berstruktur, dimana

pertanyaannya dibuat sedemikian

rupa sehingga responden dibatasi

dengan diberi jawaban terhadap

beberapa alternative.

Populasi Dan Sampel

Responden (sampel) yang

dipilih dari populasi, dipilih

berdasarkan rumus Slovin, sampel

yang akan ditentukan oleh penulis

dengan presentase kelonggaran

ketidaktelitian 10%. Populasi yang

teridentifikasi pada penelitian ini

adalah konsumen Libra Motor tahun

2007-2008 yang berjumlah 789 orang,

dikarenakan jumlah populasi yang

besar maka peneliti tidak mungkin

mempelajari semua yang ada di

populasi, dikarenakan keterbatasan

dana, tenaga dan waktu, maka peneliti

dapat menggunakan sampel yang

diambil dari populasi itu.

Dimana : n = Ukuran sampe

N = Ukuran populasi

E = Tingkat kesalahan

dalam memilih anggota

sampel yang ditolerir

(tingkat kesalahan yang

diambil dalam sampling ini

adalah sebesar 10%)

Berdasarkan penjelasan

diatas maka, dengan

menggunakan rumus Slovin,

maka ukuran sampel dapat

dihitung sebagai berikut :

Page 9: ANALISIS PENGARUH BRAND IMAGE SEPEDA MOTOR ...akbpstie.ac.id/cmsz/medias/file/7. FEBSRI SUSANTI.pdfYamaha terus membuntuti Honda sebagai sepeda motor yang paling banyak terjual. Dalam

Analisis Pengaruh Brand Image ... (Febsri Susanti)

387

n 789

1 7890,1

= 89.75 ≈ 90

Jadi diketahui dari perhitungan

untuk ukuran sampel dengan

tingkat kesalahan 10% adalah

sebanyak 89 responden.

Teknik Sampling

Teknik sampling yang

digunakan adalah non probability

sampling. Teknik sampling ini tidak

memberi peluang atau kesempatan

sama bagi setiap unsur atau anggota

populasi untuk dipilih menjadi sample.

Secara spesifik teknik-teknik yang

digunakan adalah teknik sampling

accidental sampling yaitu teknik

penentuan sample berdasarkan

kebetulan, yaitu siapa saja yang secara

kebetulan bertemu dengan peneliti

dan digunakan sebagai sample, bila

orang yang kebetulan ditemui itu

cocok maka akan digunakan sebagi

sumber data. (Sugiyono 2007:76).

Metode Analisis Yang

Digunakan

1. Analisis Regresi Linier

Sederhana

Teknik analisis yang

digunakan untuk mengetahui

ada tidaknya hubungan antara

variabel X1 (Citra Merek), dan

Y (Minat Beli)

Rumus yang digunakan:

Y = a + bX

Keterangan:

Y = variabel terikat / tak bebas

(Minat Beli)

HASIL DAN PENELITIAN

Daftar Harga Sepeda Motor Honda

Honda Vario merupakan sepeda motor

yang diproduksi oleh Honda. Berikut

ini adalah harga sepeda motor Vario dan

merek lain yang diproduksi oleh Honda.

Tabel 2.

Daftar Harga Sepeda Motor Honda Motor CC Tahun Harga OTR

Fit X 100 2008 10,600,000

Revo Spoke 100 2008 12,050,000

Revo CW 100 2008 13,050,000

Supra X 125 R (SW) 125 2008 13,950,000

Supra X 125 R (CW) 125 2008 14,950,000

Supra X 125 PGM-Fi 125 2008 16,100,000

Beat 110 2008 12,000,000

Vario 110 2008 13,150,000

Vario CW 110 2008 14,350,000

City Sport 1 125 2008 16,900,000

Mega Pro 160 2008 17,600,000

Tiger 200 2008 20,900,000

Mega Pro CW 160 2008 19,100,000

Tiger CW 200 2008 23,500,000

Sumber : http://www.astrahondamotor.com

Page 10: ANALISIS PENGARUH BRAND IMAGE SEPEDA MOTOR ...akbpstie.ac.id/cmsz/medias/file/7. FEBSRI SUSANTI.pdfYamaha terus membuntuti Honda sebagai sepeda motor yang paling banyak terjual. Dalam

Jurnal KBP, Vol. 1, No. 3, Desember 2013: 379 - 391

388

Analisis Pengaruh Citra Merek

Terhadap Minat Beli

Analisis Regresi Linier

Sederhana Analisis regresi linear

sederhana adalah analisis yang

didasarkan pada hubungan

fungsional ataupun kausal variabel

independen dengan satu variabel

dependen. alat analisis ini

digunakan untuk mengetahui ada

tidaknya hubungan variabel

independent (Citra Merek) dengan

variabel dependent (Minat Beli

Konsumen).

Berdasarkan persamaan

regresi pada hasil output tabel

SPSS di atas diketahui bila

persamaan regresi yang

didapatkan adalah sebagai

berikut: Y=3,171 + 0,380 X. Nilai

tersebut menunjukkan bahwa X

memiliki hubungan yang positif,

hal tersebut menunjukan

perbaikan kualitas daripada X

akan menimbulkan peningkatan

minat beli konsumen sebesar 0.

379.

Analisis Korelasi Sederhana Analisis korelasi

sederhana adalah alat analisis

yang digunakan untuk mengetahui

seberapa besar derajat kekuatan

hubungan antara variabel

independent (Citra Merek) dengan

variabel dependent (minat beli

konsumen). Berdasarkan hasil

perhitungan dengan program aplikasi

SPSS 12, maka didapat tabel berikut

ini :

Tabel

Penafsiran penilaian koefisien

korelasi menurut Sugiono

(2002:183) lebih jelas lagi akan

dinyatakan sebagai berikut :

Tabel

Koefisien Korelasi dan

Taksirannya

Interval Koefisien Tingkat Hubungan 0,00 - 0,199 Sangat Rendah 0,20 - 0,399 Rendah 0,40 - 0,599 Sedang 0,60 - 0,799 Kuat

Page 11: ANALISIS PENGARUH BRAND IMAGE SEPEDA MOTOR ...akbpstie.ac.id/cmsz/medias/file/7. FEBSRI SUSANTI.pdfYamaha terus membuntuti Honda sebagai sepeda motor yang paling banyak terjual. Dalam

Analisis Pengaruh Brand Image ... (Febsri Susanti)

389

x

0,80 - 1,000 Sangat Kuat Sumber : Sugiono ( Metode Penelitian Bisnis, 2005 : 183 ).

Berdasarkan tabel di atas, maka didapat

nilai korelasi ganda (R) sebesar 0,778

yang termasuk kedalam hubungan yang

kuat. Korelasi yang terjadi adalah

korelasi positif, yaitu antara 0,60-0,799.

ini menunjukan bahwa, terdapat

hubungan yang kuat antara variabel

citra merek (X) terhadap variabel Minat

Beli Konsumen (Y).

Pengujian Hipotesis Dengan

Menggunakan Uji t

Pengujian hipotesis diperlukan

untuk mengetahui sejauhmana

hubungan antara variabel yang

satu dengan variabel yang lain,

apakah hubungan tersebut saling

mempengaruhi atau tidak.

Pengujian dilakukan dengan

menggunakan rumus uji t dengan

taraf signifikan 5% atau dengan

tingkat keyakinan 95%.

H0 : β 1 = 0, Tidak ada

pengaruh citra merek

terhadap minat beli.

Ha : β 1 ≠ 0, Ada Pengaruh

Pengaruh citra merek

terhadap minat beli

Berdasarkan data Tabel 4.18

nilai t hitung dari X (Citra merek)

sebesar 11,557 dengan nilai signifikan

0.000. Nilai tersebut menunjukkan

bahwa Citra Merek berpengaruh

signifikan terhadap Minat Beli Konsum

Analisis Koefisien Determinasi Untuk mengetahui seberapa

besar pengaruh Citra Merek terhadap

Minat Beli Konsumen, maka digunakan

analisis koefisien determinasi dengan

menggunakan rumus sebagai berikut:

Kd = ry 2x 100%

Kd = 0,7782

x 100% =

0,606 = 60,6 %

Dari analisis di atas dapat

dilihat bahwa besarnya pengaruh citra

merek terhadap minat beli konsumen

adalah sebesar 60,6 %, sedangkan

sisanya sebesar 39,4 % dipengaruhi

faktor-faktor lain yang tidak diteliti oleh

penulis.

Pembahasan Setelah dilakukan penelitian

menunjukan, bahwa mayoritas

responden memberikan tanggapan yang

positif terhadap pernyataan yang penulis

ajukan berkaitan dengan citra merek. Hal

ini menandakan bahwa citra merek yang

dimiliki oleh sepeda motor Honda

dinilai baik oleh responden. Citra

merek yang dimiliki oleh Honda,

mengakibatkan minat beli dari responden

terhadap sepeda motor Honda

menjadi meningkat. Hal ini

ditunjukan oleh pernyataan responden

terhadap pertanyaan berkaitan dengan

minat beli yang ditanggapi secara

positif oleh mayoritas responden.

Berdasarkan hasil perhitungan

menunjukan bahwa terdapat hubungan

positif yang ditimbulkan dari citra merek

terhadap minat beli konsumen.

Page 12: ANALISIS PENGARUH BRAND IMAGE SEPEDA MOTOR ...akbpstie.ac.id/cmsz/medias/file/7. FEBSRI SUSANTI.pdfYamaha terus membuntuti Honda sebagai sepeda motor yang paling banyak terjual. Dalam

Jurnal KBP, Vol. 1, No. 3, Desember 2013: 379 - 391

390

Dimana peningkatan yang ditimbulkan

dari citra merek positif yang dimiliki

oleh sepeda motor Honda

mengakibatkan peningkatan minat beli

konsumen. Hal ini sejalan dengan

pendapat Zeithaml (1988) yang setuju

bahwa intrinsik (produk pengetahuan)

dan ekstrinsik (citra merek) adalah faktor

yang paling penting bagi konsumen

dipertimbangkan ketika mengevaluasi

sebuah produk sebelum membeli.

Melalui citra merek, konsumen dapat

mengenali suatu produk, mengevaluasi

kualitas, lebih rendah risiko, dan

memperoleh pengalaman dan

kepuasan tertentu dari diferensiasi

produk.

Dari hasil perhitungan metode

penelitian yang telah dilakukan, maka

dapat diketahui bahwa persamaan

regresi pada hasil output tabel SPSS di

atas diketahui bila persamaan regresi

yang didapatkan adalah sebagai

berikut: Y=3,171 + 0,379 X. Nilai

tersebut menunjukkan bahwa X memiliki

hubungan yang positif, hal tersebut

menunjukan perbaikan kualitas daripada

X akan menimbulkan peningkatan minat

beli konsumen sebesar 0,379.

Nilai korelasi sederhana yang

didapatkan adalah sebesar 0.778, nilai

tersebut menunjukkan bahwa variabel

independent (citra merek) dengan

variabel dependent

(minat beli konsumen) memiliki derajat

kekuatan hubungan yang kuat (berada

pada kisaran 0.6 s-d 0.7999).

Nilai t hitung dari X (citra merek)

sebesar 11,557 dengan nilai signifikan

0.000. Nilai tersebut menunjukkan

bahwa Citra Merek berpengaruh

signifikan terhadap Minat Beli

Konsumen. Nilai koefisien determinasi

yang didapatkan sebesar 0.606, nilai

tersebut menunjukkan bahwa cirtra

merek memiliki pengaruh sebesar

60.6% terhadap minat beli konsumen

sedangkan 39.4% dipengaruhi variabel

lain yang tidak diteliti oleh penulis.

SIMPULAN DAN SARAN

Tanggapan responden mengenai

citra merek sepeda motor Honda sudah

cukup baik. Hal ini dapat dilihat dari

tanggapan responden yang mayoritas

memberikan tanggapan positif

terhadap setiap pertanyaan yang

penulis ajukan berkaitan dengan citra

merek. Dari seluruh pertanyaan yang

disebarkan, lebih dari 70% responden

menyatakan bahwa citra merek

sepeda motor Honda sudah baik.

Namun dari seluruh hasil penyebaran

kuisioner masih ada kekurangan

berkaitan dengan citra merek sepeda

motor Honda, terutama berkaitan

dengan warna atau polet (striping) yang

ditawarkan.

Minat beli konsumen berdasarkan

tanggapan responden atas kuisioner

yang diberikan dapat dikatakan bahwa

responden memiliki minat beli yang

tinggi terhadap sepeda motor Honda.

Lebih dari 72% responden

menyatakan bahwa berminat membeli

sepeda motor Honda, ini dikarenakan

dari segi merek dan dari segi produk

itu sendiri yang menimbulkan minat

beli. Namun masih terdapat

kekurangan terutama berkaitan dengan

daya tarik iklan yang ditayangkan.

Page 13: ANALISIS PENGARUH BRAND IMAGE SEPEDA MOTOR ...akbpstie.ac.id/cmsz/medias/file/7. FEBSRI SUSANTI.pdfYamaha terus membuntuti Honda sebagai sepeda motor yang paling banyak terjual. Dalam

Analisis Pengaruh Brand Image ... (Febsri Susanti)

391

Saran

Adanya minat beli konsumen

terutama berkaitan dengan produk dan

merek yang dimiliki, sebaiknya pihak

perusahaan dapat memanfaatkan

peluang yang ada saat ini. Hal ini

dapat dilakukan dengan menampilkan

iklan-iklan ataupun promo yang dapat

meningkatkan minat beli konsumen

DAFTAR PUSTAKA

Agung, I Gusti Ngurah. 2001. Statiska

Analisis Hubungan Kausal

Berdasarkan Data Kategorik,

Edisi Pertama. Raja grafindo

persada : Jakarta.

Ghazali. Imam. 2005. Aplikasi Analisis

Multivariate Dengan Program

SPSS. Badan Penerbit

Diponegoro: Semarang.

Idris. 2004. Panduan Pratikum Aplikasi

Model Analisis Data

Kuantitatif. MM UNP : Padang.

Mowen, Jhon C dan Michael Minor.

2001. Prilaku

Konsumen.Erlangga : Jakarta.

Setiadi, Nugroho J. 2003. Prilaku

konsumen ( Konsep dan

Implikasi untuk Strategi dan

penelitian Pemasaran). Prenada

Media.

Sugiyono. 2004. Metode penelitian

Administrasi. Alfabeta:

Bandung.

Kotler, Philip, dkk. 1999. Manajemen

Pemasaran Perspektif Asia.

Andi Yogyakarta : Yogyakarta.

Kotler, Philip dan Amstrong. 2007.

Prinsip- Prinsip Pemasaran.

Jilid 1 diterjemahkan oleh

damas sihombing edisi 8:

Erlangga.

Schiffman, Leon G, Leslie Lazar

Kanuk. 2004. Prilaku

Konsumen. PT. Indeks Group

Gramedia: Jakarta.

Kotler, Philip. 2002. Manajemen

Pemasaran, Edisi 9.

Terjemahan: Hendra Teguh

et.al. PT Prenhallindo : Jakarta.

Kotler, Philip. 2005. Manajemen

Pemasaran. Edisi Kesebelas.

Diterjemahkan oleh Benyamin

Molan. Jilid 2. Indeks : Jakarta.

Kotler, Philip dan Gary Amstrong.

2003. Dasar-dasar Pemasaran.

Edisi Kesembilan.Indeks :

Jakarta.

Lamb Jr, Hair Jr, Mc Daniel. 2001.

Pemasaran. Edisi Pertama,

Diterjemahkan olehs David

Octaveria. Salemba Empat :

Jakarta.

Moh. Nazir. 2003. Metode Penelitian.

Cetakan Kelima. Ghalia

Indonesia : Jakarta.

Riduwan. 2002. Skala Pengukuran

Variabel-Variabel

Penelitian.Alfabeta : Bandung.

Sutisna dan Pawitra. 2001. Perilaku

Konsumen dan Komunikasi

Pemasaran. PT. Remaja

Rosdakarya : Jakarta.

Umar, Husein. 2000. Riset Pemasaran

Dan Prilaku Konsumen. PT.

Gramedia Pustaka Utama :

Jakarta.