118
ANALISIS PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR DAN BI RATE TERHADAP TABUNGAN MUDHARABAH PADA PERBANKAN SYARIAH Oleh : FRISKA JULIANTI NIM: 106084002809 JURUSAN ILMU EKONOMI DAN STUDI PEMBANGUNAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1434H/2013M

ANALISIS PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR DAN BI ...JURUSAN ILMU EKONOMI DAN STUDI PEMBANGUNAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23775... ·

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: ANALISIS PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR DAN BI ...JURUSAN ILMU EKONOMI DAN STUDI PEMBANGUNAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23775... ·

ANALISIS PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR DAN BI

RATE TERHADAP TABUNGAN MUDHARABAH PADA

PERBANKAN SYARIAH

Oleh :

FRISKA JULIANTI

NIM: 106084002809

JURUSAN ILMU EKONOMI DAN STUDI PEMBANGUNAN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1434H/2013M

Page 2: ANALISIS PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR DAN BI ...JURUSAN ILMU EKONOMI DAN STUDI PEMBANGUNAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23775... ·
Page 3: ANALISIS PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR DAN BI ...JURUSAN ILMU EKONOMI DAN STUDI PEMBANGUNAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23775... ·
Page 4: ANALISIS PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR DAN BI ...JURUSAN ILMU EKONOMI DAN STUDI PEMBANGUNAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23775... ·
Page 5: ANALISIS PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR DAN BI ...JURUSAN ILMU EKONOMI DAN STUDI PEMBANGUNAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23775... ·
Page 6: ANALISIS PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR DAN BI ...JURUSAN ILMU EKONOMI DAN STUDI PEMBANGUNAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23775... ·

i

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

IDENTITAS DIRI

Nama : Friska Julianti

Tempat, Tanggal Lahir : Tangerang, 26 Juli 1989

Jenis kelamin : Perempuan

Alamat :Jl. Manunggal V Rt.002 Rw.004 No.30 Perigi baru

Pondok Aren-Tangerang Selatan 15228

Agama : Islam

Suku : Betawi

No.Telepon : 085694271536

Email : [email protected]

[email protected]

Facebook : JuliantyFriska

Twitter : @JuliantyFriska

PENDIDIKAN

SD Negeri 2 Perigi Baru (1994-2000)

SMP Negeri 3 Ciputat (2000-2003)

SMA Negeri 2 Ciputat (2003-2006)

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta (2006-2013)

Page 7: ANALISIS PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR DAN BI ...JURUSAN ILMU EKONOMI DAN STUDI PEMBANGUNAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23775... ·

ii

ABSTRACT

This study aims to analyze the effect of inflation, exchange rate, and the BI

rate to mudaraba in the Islamic banking savings. The data used are time series

data the period August 2008-August 2012, published by Bank Indonesia of Islamic

Banking Statistical Report. The method of analysis used in this study is using

Multiple Linear Regression method is Ordinary Least Square (OLS).

The results of this study indicate that the inflation variable positive and

significant impact on saving mudaraba. Variable rate (exchange rate) has no

effect on saving mudaraba. While the BI Rate variable significantly and

negatively related to saving mudaraba.

Keywords: Inflation, Exchange Rate, BI Rate, Mudaraba Savings, Ordinary Least

Square (OLS).

Page 8: ANALISIS PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR DAN BI ...JURUSAN ILMU EKONOMI DAN STUDI PEMBANGUNAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23775... ·

iii

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh inflasi, nilai tukar,

dan BI Rate terhadap tabungan mudharabah pada perbankan syariah. Data yang

digunakan adalah data time series periode Agustus 2008-Agustus 2012, yang

dipublikasikan oleh Bank Indonesia dari Laporan Statistik Perbankan Syariah.

Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan metode

Regresi Linier Berganda yaitu Ordinary Least Square (OLS).

Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa variabel inflasi berpengaruh

positif dan signifikan terhadap tabungan mudharabah. Variabel nilai tukar (kurs)

tidak mempunyai pengaruh terhadap tabungan mudharabah. Sedangkan variabel

BI Rate berpengaruh negatif dan signifikan terhadap tabungan mudharabah.

Kata Kunci: Inflasi, Nilai Tukar, BI Rate, Tabungan Mudharabah, Ordinary Least

Square (OLS).

Page 9: ANALISIS PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR DAN BI ...JURUSAN ILMU EKONOMI DAN STUDI PEMBANGUNAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23775... ·

iv

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim

Alhamdulillahi Robill’Alamin, segala puji dan syukur saya panjatkan

kepada Allah SWT yang telah memberikan rahmat taufik dan hidayahnya-Nya

kepada hamba-hamba-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan

skripsi ini.

Shalawat serta salam yang selalu senantiasa tercurahkan kepada junjungan

Nabi Muhammad SAW, penyampai amanah, dan pemberi nasihat kepada umat

manusia, serta para sahabat, keluarga dan para pengikutnya yang istiqomah dan di

ridhoi Allah SWT.

Penulisan skripsi ini yang berjudul “Analisis Pengaruh Inflasi, Nilai

Tukar, BI Rate terhadap Tabungan Mudharabah pada Perbankan Syariah”

dengan tujuan untuk memenuhi salah satu syarat dalam meraih gelar Sarjana

Ekonomi Jurusan Ilmu Ekonomi dan Studi Pembangunan Fakultas Ekonomi dan

Bisnis di universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Selama proses

penyelesaian skripsi ini penulis mengalami banyak hambatan dan kesulitan dalam

penulisan skripsi ini, namun berkat rahmat dan izin Allah SWT skripsi ini dapat

diselesaikan.

Penulis menyadari bahwa tanpa bantuan dan bimbingan berbagai pihak

dari mulai periode perkuliahan sampai pada penyusunan skripsi ini, sangatlah sulit

bagi penulis untuk dapat menyelesaikan dengan baik. Oleh karena itu, izinkanlah

penulis untuk dapat mengucapkan banyak terima kasih kepada pihak yang telah

berjasa tersebut, antara lain kepada:

1. Khususnya untuk kedua orang tua saya yaitu Alm Bpk. Marhali dan Almh. Ibu

Siti Amriyah. Terima kasih banyak atas segala kasih sayang, doa dan Ridho

dari kalian sehingga penulis selalu termotivasi untuk berusaha menyelesaikan

skripsi ini dalam mencapai cita-cita yang penulis inginkan.

2. Bapak Prof.Dr. Abdul Hamid, M.si selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Page 10: ANALISIS PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR DAN BI ...JURUSAN ILMU EKONOMI DAN STUDI PEMBANGUNAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23775... ·

v

3. Ibu Leis Suzanawaty, SE,M.Si selaku pembantu dekan bagian akademik

Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

4. Bapak Dr. Lukman, M.si selaku Ketua jurusan Ilmu Ekonomi dan Studi

Pembangunan (IESP).

5. Ibu Utami Baroroh, M.si selaku Sekretaris Jurusan Ilmu Ekonomi dan Studi

pembangunan (IESP).

6. Bapak Dr.Ir.H.Roikhan Mochamad Aziz, MM, selaku Dosen Pembimbing I

yang telah banyak membantu penulis dalam penyelesaian skripsi ini.

7. Bapak M.Hartana I.Putra, M.Si, selaku Dosen Pembimbing II yang juga telah

sangat membantu penulis dalam penyelesaian skripsi ini.

8. Bapak Pheni Chalid, Drs. SF. MA.Ph. selaku dosen pembimbing akademik.

9. Seluruh Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis yang telah memberikan ilmunya

yang bermanfaat kepada saya. Dan juga seluruh staf karyawan yang telah

memberikan pelayanan yang terbaik ke setiap mahasiswanya, khususnya di

jurusan IESP.

10. Kepada orang-orang yang sudah banyak membantu serta mendukung penulis

baik secara moril dan materil terima kasih banyak semoga Allah SWT akan

selalu membalas segala kebaikan kalian.

11. Sahabat-sahabat seperjuangan di IESP angkatan 2006, khususnya konsentrasi

Ekonomi Islam yaitu Winda, Lia, Saras, Laras, Yunita, Yanti, Sari, Yeni,

Iwas, Ovi, Bakar, fadli, Andra, Hadafi, Beni, Arifin.

12. Teman-teman konsentrasi ekonomi pembangunan terutama Ibnu, Fatia,

Soraya, Adi dan Seluruh teman-teman Ilmu Ekonomi dan Studi Pembangunan

angkatan 2006 yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu. Serta teman-

teman Fakultas Ekonomi dan Bisnis lainnya tanpa mengurangi rasa

persahabatan saya ucapkan terima kasih sebesar-besarnya. Semoga

persahabatan kita semua tetap terjalin.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan, untuk

itu kritik dan saran yang bersifat membangun sangatlah diharapkan penulis dalam

mencapai kesempurnaan skripsi ini.

Page 11: ANALISIS PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR DAN BI ...JURUSAN ILMU EKONOMI DAN STUDI PEMBANGUNAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23775... ·

vi

Akhir kata penulis mengharapkan semoga penelitian ini dapat berguna dan

bermanfaat bagi penulis dan pihak lain yang membutuhkan.

Terima Kasih.

Jakarta, 27 Agustus 2013

(Friska Julianti)

Page 12: ANALISIS PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR DAN BI ...JURUSAN ILMU EKONOMI DAN STUDI PEMBANGUNAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23775... ·

vii

DAFTAR ISI

DAFTAR RIWAYAT HIDUP ………………………………………… i

ABSTRACT ……………………………………………………………. ii

ABSTRAK …………………………………………………………….. iii

KATA PENGANTAR ………………………………………………… iv

DAFTARA ISI ………………………………………………………… vii

DAFTAR TABEL …………………………………………………….. xi

DAFTAR GAMBAR …………………………………………………. xii

DAFTAR LAMPIRAN ………………………………………………. xiii

BAB I PENDAHULUAN …………………………………………….. 1

A. Latar Belakang ………………………………………….….. 1

B. Perumusan Masalah ………………………………………… 9

C. Tujuan Penelitian ……………………………………..…….. 10

D. Manfaat Penelitian ……………………………………..…… 10

BAB II TINJAUAN PUSTAKA …………………………..………….. 12

A. Pengertian Bank Secara Umum …….…………..………….. 12

1. Bank Syariah ………………………………..……..……. 15

a. Pengertian Bank Syariah ……….………..………….... 15

Page 13: ANALISIS PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR DAN BI ...JURUSAN ILMU EKONOMI DAN STUDI PEMBANGUNAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23775... ·

viii

b. Sumber Dana Bank Syariah ………………...………… 17

c. Perbedaan Bank Syariah dengan Bank Konvensional .... 19

2. Tabungan Mudharabah ………………………………….. 20

a. Pengertian Tabungan secara Konvensional …………… 20

b. Tabungan pada Perbankan Syariah …………….…..…. 21

3. Inflasi ………………………………………….…..….….. 23

a. Pengertian Inflasi …………………………….…..…… 23

b. Macam-macam Inflasi …………………….….....….… 24

c. Hubungan Inflasi terhadap Tabungan Mudharabah ...… 25

4. Nilai Tukar Rupiah ……………………………………..... 26

a. Pengertian Nilai Tukar ….……………………….......... 26

b. Hubungan Kurs terhadap Tabungan Mudharabah ......… 27

5. BI Rate ………………………………………………….…. 28

a. Pengertian BI Rate …………………………….…….…. 28

b. Hubungan BI Rate terhadap Tabungan Mudharabah …... 29

B. Penelitian Terdahulu ……………………………….………… 29

C. Kerangka Berpikir ……………………….…………………... 48

D. Hipotesis …………………………………..…………………. 51

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ……………………………… 52

A. Ruang Lingkup Penelitian …………………………………… 52

B. Metode Penentuan Sampel ……….………………………….. 52

C. Metode Pengumpulan Data ………………………………….. 53

D. Metode Analisis ……………………………………….......… 54

Page 14: ANALISIS PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR DAN BI ...JURUSAN ILMU EKONOMI DAN STUDI PEMBANGUNAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23775... ·

ix

1. Uji Asumsi Klasik ………………………………………… 55

a. Uji Normalitas …………………………………………. 56

b. Uji Multikolinieritas …………………………………… 56

c. Uji Heteroskedastisitas ………………………………… 57

d. Uji Autokorelasi ………………………………………… 58

e. Uji Linieritas ……………...……………………………. 59

2. Uji Statistik …………………………..……………….…… 60

a. Uji Parsial (Uji-t) ………………………………….…… 60

b. Uji F (Uji Secara Bersama-sama) ……………………… 61

c. Uji Koefisien Determinasi (Adjusted R2) ……………… 61

E. Operasional Variabel Penelitian ……………………...……… 62

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN ……………………………. 64

A. Sekilas Gambaran Umum Objek Penelitian …...…………….. 64

1. Perkembangan Bank Syariah Di Indonesia ……………….. 64

2. Perkembangan Tabungan Mudharabah ……...……………. 66

3. Perkembangan Inflasi ……………...……………………… 68

4. Perkembangan Nilai Tukar Rupiah (KURS) ……………… 69

5. Perkembangan BI Rate ……………………………………. 71

B. Analisis dan Pembahasan …………………………………….. 73

1. Analisis Pembahasan dan Hasil Regresi …...……………… 73

a. Uji Asumsi Klasik ……………...………………………. 73

1) Uji Normalitas ……………………………………… 73

2) Uji Multikolinieritas …...…………………………… 74

Page 15: ANALISIS PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR DAN BI ...JURUSAN ILMU EKONOMI DAN STUDI PEMBANGUNAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23775... ·

x

3) Uji Heteroskedastisitas ……….…………………….. 75

4) Uji Autokorelasi ……………...…………………….. 76

5) Uji Linieritas ……………………………………….. 78

b. Uji Statistik …………………………………………….. 79

1) Uji Parsial (Uji-t) ……...…………………………… 80

2) Uji F (Uji Secara Bersama-sama) ………………….. 81

3) Uji Koefisien Determinasi (Adjusted R2) ………….. 82

c. Analisis Ekonomi ………………...……………………. 82

BAB V KESIMPULAN DAN IMPLIKASI ………………...……….…. 86

A. Kesimpulan …………………………………………………... 86

B. Saran dan Implikasi ……………………………………….…. 87

DAFTAR PUSTAKA ………………………………………………….… 88

LAMPIRAN ……………………………………………………………... .91

Page 16: ANALISIS PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR DAN BI ...JURUSAN ILMU EKONOMI DAN STUDI PEMBANGUNAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23775... ·

xi

DAFTAR TABEL

No. Keterangan Halaman

1.1 Komposisi Tabungan Mudharabah, Inflasi, Kurs, dan

BI Rate periode 2008-2012 Di Indonesia 4

2.1 Perbedaan Bank Syariah dengan Bank Konvensional 19

2.2 Ringkasan Penelitian Terdahulu 42

4.1 Hasil Uji Multikolineritas dengan Correlation Matrix 75

4.2 Hasil Uji White Heteroskedasticity-Test 76

4.3 Hasil Uji Lagrange Multiplier Test 77

4.4 Hasil Uji Lagrange Multiple Test 78

4.5 Uji Ramsey RESET Test 78

4.6 Hasil Uji Regresi Tabungan Mudharabah 79

Page 17: ANALISIS PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR DAN BI ...JURUSAN ILMU EKONOMI DAN STUDI PEMBANGUNAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23775... ·

xii

DAFTAR GAMBAR

No. Keterangan Halaman

2.1 Kerangka Pemikiran 51

4.1 Perkembangan Tabungan Mudharabah 67

4.2 Perkembangan Inflasi 68

4.3 Perkembangan Kurs 70

4.4 Perkembangan Bi Rate 72

4.5 Uji Normalitas Jarque-Bera 74

Page 18: ANALISIS PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR DAN BI ...JURUSAN ILMU EKONOMI DAN STUDI PEMBANGUNAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23775... ·

xiii

DAFTAR LAMPIRAN

No. Keterangan Halaman

1. Data Variabel Penelitian 91

2. Hasil Regresi Tabungan Mudharabah 93

3. Uji Normalitas 94

4. Uji Multikolinieritas 95

5. Uji White Heteroskedastisicity Test 96

6. Uji Autokorelasi sebelum Differensi Tingkat Pertama 97

7. Uji Autokorelasi setelah Differensi Tingkat Pertama 98

8. Uji Linieritas sebelum Differensi 99

9. Uji Linieritas setelah Differensi 100

Page 19: ANALISIS PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR DAN BI ...JURUSAN ILMU EKONOMI DAN STUDI PEMBANGUNAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23775... ·

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Islam adalah agama yang ajarannya bersifat universal, artinya ajaran

yang dibawa islam itu bersifat menyeluruh dan mencakup pada segala bidang

kehidupan. Dengan sistem ajaran tersebut, lembaga keuangan muncul sebagai

sarana untuk aktivitas konsumsi, simpanan dan investasi. Lembaga keuangan

tersebut terdiri dari lembaga keuangan bank dan lembaga keuangan bukan

bank.

Bank sebagai lembaga keuangan adalah bagian dari faktor penggerak

kegiatan perekonomian. Kegiatan–kegiatan lembaga sebagai penyedia dan

penyalur dana akan menentukan baik tidaknya perekonomian suatu negara.

Dalam perkembangannya jasa perbankan telah mengalami kemajuan yang cukup

pesat. Pesaing-pesaing baru telah memasuki pasar dengan berbagai tawaran

produk yang beraneka ragam dan memiliki daya tarik tersendiri. (Dahlan Siamat,

2004: 87)

Bank Syariah adalah suatu lembaga keuangan yang usaha pokoknya

memberikan kredit, pembiayaan dan jasa-jasa lainnya dalam lalu lintas

pembayaran serta peredaran uang yang pengoperasiannya disesuaikan dengan

prinsip-prinsip Islam (UU No. 10/1998). Bank Syariah didirikan dengan

tujuan untuk mempromosikan dan mengembangkan penerapan prinsip-prinsip

Islam sesuai Al-Qur’an dan Al-Hadist, tradisinya dalam transaksi keuangan

dan perbankan serta bisnis lain yang terkait. Prinsip-prinsip utama yang

Page 20: ANALISIS PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR DAN BI ...JURUSAN ILMU EKONOMI DAN STUDI PEMBANGUNAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23775... ·

2

diikuti oleh Bank Islam adalah larangan riba (suku bunga) dalam berbagai

bentuk transaksi, melakukan kegiatan usaha dan perdagangan berdasarkan

perolehan keuntungan yang sah dan sesuai kesepakatan bersama.(Sudarsono,

2003:22).

Sistem perbankan syariah di Indonesia di awali pada tahun 1992

dengan diterbitkannya Undang-Undang No.7 Tahun 1992 tentang bank

dengan sistem bagi hasil. Kemudian di tahun 1992 juga telah lahir bank

syariah pertama sebagai pelopor yang tidak menggunakan sistem bunga

seperti di bank konvensional, melainkan menggunakan sistem bagi hasil yaitu

Bank Muamalat Indonesia (BMI).

Perkembangan peran perbankan syariah di Indonesia tidak terlepas

dari sistem perbankan di Indonesia secara umum. Sistem perbankan syariah

yang juga diatur dalam Undang-undang No. 10 tahun 1998 dimana Bank

Umum adalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional

atau berdasarkan prinsip syariah yang kegiatannya memberikan jasa dalam

lalu lintas pembayaran. Peran bank syariah dalam memacu pertumbuhan

perekonomian daerah semakin strategis dalam rangka mewujudkan struktur

perekonomian yang semakin berimbang. Dukungan terhadap pengembangan

perbankan syariah juga diperlihatkan dengan adanya “dualbanking system”,

dimana bank konvensional diperkenankan untuk membuka unit usaha syariah.

(Rivai, 2006 : 2)

Pertumbuhan dan perkembangan bank, baik bank konvensional

maupun bank syariah bisa dilihat dari semakin banyaknya jaringan kantor,

Page 21: ANALISIS PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR DAN BI ...JURUSAN ILMU EKONOMI DAN STUDI PEMBANGUNAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23775... ·

3

aset, banyaknya produk-produk yang ditawarkan, dan banyaknya Dana Pihak

Ketiga (DPK) yang dihimpun dari masyarakat. (Winda, 2009 : 10)

Salah satu produk yang ditawarkan oleh perbankan syariah adalah

dengan menggunakan akad mudharabah. Secara sederhana, pengertian

mudharabah menurut ulama fiqh dalam madhab Maliki adalah suatu

pemberian mandat dari investor (shahibul maal) yang disertakan kepada

pengelola (mudharib) untuk berdagang dengan mata uang tunai dengan

mendapatkan sebagian keuntungan, jika sudah diketahui jumlah dan

keuntungan yang diperolehnya. (Muhammad, 2004:39)

Diantara produk yang menggunakan prinsip bagi hasil dalam

penghimpunan dana adalah giro, tabungan dan deposito sebagai salah satu

sumber pendanaan bagi operasional bank. Dan yang dimaksud dengan

Tabungan Syariah adalah tabungan yang dijalankan dengan merujuk pada

prinsip-prinsip Islam yaitu Mudharabah dan Wadiah. (ST Suharyanti,

2010:11)

Operasioanal Bank Syariah baik dalam menghimpun dana maupun

dalam penyalurannya menggunakan prinsip syariah. Adanya ketentuan bahwa

akad dalam penghimpunan dana dan penyaluran dana tersebut maka bank

syariah akan memberikan manfaat kepada semua pihak yang berkepentingan

terutama yang gilirannya akan mewujudkan pengelola bank syariah yang

sehat. Selain itu kejelasan akad akan membantu dalam operasional bank

sehingga menjadi lebih efisien dan akan meningkatkan kepastian hukum oleh

Page 22: ANALISIS PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR DAN BI ...JURUSAN ILMU EKONOMI DAN STUDI PEMBANGUNAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23775... ·

4

berbagai pihak termasuk bagi pengawas dan auditor bank syariah.

(Sholahuddin dan Hakim, 2008:77)

Bank syariah dalam melaksanakan kegiatannya berdasarkan syariah

(hukum islam). Prinsip yang dianut oleh bank syariah yaitu larangan riba

(bunga) dalam berbagai bentuk transaksi, menjalankan bisnis dan aktivitas

perdagangan yang berbasis pada perolehan keuntungan yang sah menurut

syariah, dan memberikan zakat. Walaupun berbasis islam, bank syariah

sendiri siap melayani siapa saja baik itu dari kalangan muslim maupun non

muslim. Oleh karena itu, jasa-jasa perbankan islam telah dilihat oleh bank-

bank internasional sebagai alternatif pembiayaan bagi dunia usaha. (Dian

Ariestantya, 2011:5)

Tabel 1.1

Komposisi Tabungan Mudharabah, Inflasi, Kurs, dan BI Rate

periode 2008-2012 Di Indonesia

Tahun Tabungan Mudharabah

(Milyar)

Inflasi

(%)

Kurs

(Rp)

BI Rate

(%)

2008 11.513 11.06 10.950 9.25

2009 14.937 2.78 9400 6.50

2010 19.570 6.96 8.960 6.50

2011 27.208 3.79 9.068 6.00

2012 37.623 4.3 9.670 5.75

Sumber: Bank Indonesia, 2008-2012.

Dari tabel 1.1, komposisi Tabungan Mudharabah tidak terlepas

dengan adanya perkembangan ekonomi di Indonesia secara makro pada tahun

2008-2012. Variabel makro tersebut seperti Inflasi, Kurs, dan BI Rate. Dapat

dilihat pada tabel komposisi Tabungan Mudharabah dari tahun 2008 sampai

Page 23: ANALISIS PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR DAN BI ...JURUSAN ILMU EKONOMI DAN STUDI PEMBANGUNAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23775... ·

5

2012 mengalami peningkatan setiap tahunnya. Peningkatan ini merupakan

dampak langsung dari perkembangan dari jaringan kantor dan layanan sistem

perbankan syariah.

Besarnya jumlah penduduk yang beragama islam di Indonesia

merupakan salah satu peluang yang besar bagi bank syariah dalam mencapai

nasabah sebanyak-banyaknya. Peluang tersebut telah diperkuat oleh adanya

fatwa MUI pada Januari 2004 tentang haramnya bunga bank. Dalam

menjalankan operasionalnya, terdapat beberapa faktor yang juga membawa

pengaruh terhadap keputusan nasabah dalam memilih jasa perbankan

khususnya jasa perbankan syariah. Salah satunya adalah inflasi, dimana

inflasi merupakan suatu proses meningkatnya harga-harga secara umum dan

terus-menerus. Apabila terjadi inflasi maka terjadi ketidakpastian kondisi

makroekonomi suatu negara yang mengakibatkan masyarakat lebih

menggunakan dananya untuk konsumsi. Tingginya harga dan pendapatan

yang tetap atau pendapatan meningkat sesuai dengan besarnya inflasi

membuat masyarakat tidak mempunyai kelebihan dana untuk disimpan dalam

bentuk tabungan atau diinvestasikan. (Bety Mariantini, 2007:22)

Menurut Dornbus dan Fischer dalam Nandadipa (2010) menyebutkan

dampak inflasi antara lain: menimbulkan gangguan fungsi uang, melemahkan

semangat menabung, meningkatkan kecenderungan untuk belanja,

pengerukan tabungan dan penumpukan uang,permainan harga diatas standar

kemampuan, penumpukan kekayaan dan investasi non produktif, serta

distribusi barang relatif tidak stabil dan terkonsentrasi.

Page 24: ANALISIS PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR DAN BI ...JURUSAN ILMU EKONOMI DAN STUDI PEMBANGUNAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23775... ·

6

Pada tataran makro, nilai uang terhadap barang memiliki peran

penting terhadap jumlah tabungan masyarakat di bank. Tingginya inflasi akan

menurunkan nilai kekayaan dalam bentuk uang. Inflasi merupakan salah satu

peristiwa moneter yang sangat penting dan hampir semua negara

mengalaminya baik negara miskin, berkembang atau bahkan negara maju

sekalipun tidak dapat lepas dari masalah ini. (Budiono,2001:155)

Terlihat pada tabel di atas inflasi cenderung mengalami penurunan,

pada tahun 2009 inflasi mengalami penurunan yang tajam dibandingkan

tahun 2008. Hal tersebut tidak lepas dari adanya penurunan harga minyak

mentah internasional yang mendorong pemerintah untuk menurunkan harga

bahan bakar minyak (BBM). Pada tahun 2010 inflasi naik kembali di posisi

6,96%, yang diakibatkan oleh adanya faktor perkembangan harga komoditas

pangan internasional yang juga mempengaruhi harga komoditas di Indonesia.

Faktor lain yang mempengaruhi jumlah Tabungan Mudharabah

adalah nilai kurs rupiah terhadap dollar AS. Secara umum, apabila sesuatu

barang ditukar dengan barang lain tentu didalamnya terdapat perbandingan

nilai tukar antara keduanya. Nilai tukar itu sebenarnya merupakan semacam

harga didalam pertukaran tersebut. Demikian pula pertukaran antara dua mata

uang yang berbeda, maka akan terdapat perbandingan nilai atau harga antara

kedua mata uang tersebut. Perbandingan nilai inilah yang sering disebut

dengan kurs (exchange rate). (Nopirin, 1992)

Page 25: ANALISIS PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR DAN BI ...JURUSAN ILMU EKONOMI DAN STUDI PEMBANGUNAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23775... ·

7

Pada tabel kurs di tahun 2008 mengalami peningkatan sebesar

Rp 10.950 yang disebabkan kurs terkena dampak dari krisis global yang

terjadi di Amerika Serikat dan membuat Tabungan Mudharabah Menurun.

Suku bunga mempunyai peranan yang sangat penting dalam

perekonomian, karena suku bunga merupakan salah satu faktor yang dapat

mempengaruhi perekonomian secara makro. Suku bunga mencerminkan

biaya yang harus dikeluarkan untuk meminjam sejumlah dana serta

pendapatan yang diperoleh karena meminjam dana tersebut. (Sunlip

Wibisono, 2004)

Tabungan menurut pandangan ekonomi klasik, merupakan fungsi dari

tingkat bunga. Tingkat bunga yang tinggi akan semakin mendorong seseorang

untuk menabung dan mengorbankan konsumsi sekarang untuk dimanfaatkan

bagi konsumsi di masa yang akan datang. Tingginya minat nasabah untuk

menabung dipengaruhi oleh tingkat bunga, hal ini menunjukkan bahwa pada

saat tingkat bunga tinggi, masyarakat lebih tertarik untuk mengorbankan

konsumsi sekarang guna menambah tabungannya. Konsep ini berbeda dengan

sistem perbankan syariah yang menggunakan sistem bagi hasil atas

penggunaan dana oleh pihak peminjam (baik oleh pihak nasabah atau bank).

(Muhammad Ghofur Wibowo, 2007:69-70)

Persoalan bunga bank yang kemudian disebut sebagai riba telah

menjadi bahan perdebatan di kalangan ulama dan tokoh fiqih islam. Dari

perdebatan mengenai bunga bank ini melahirkan sebuah konsekuensi logis

terhadap anggapan bahwa bunga bank yang berlaku dalam sistem perbankan

Page 26: ANALISIS PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR DAN BI ...JURUSAN ILMU EKONOMI DAN STUDI PEMBANGUNAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23775... ·

8

merupakan riba. Interpretasi ini berimplikasi terhadap setiap tambahan dari

pinjaman kepada pihak yang meminjami adalah riba. (Abdullah Saeed,

2003:27)

Tingkat suku bunga secara umum telah digunakan dalam sistem

perbankan di Indonesia. Bank konvensional menawarkan tingkat suku bunga

yang dapat menarik nasabah menyimpan uangnya. Berbeda halnya dengan

bank konvensional, bank syariah pada kegiatan operasionalnya menolak

adanya sistem bunga. Hal ini disebabkan karena bank syariah menganggap

sistem bunga sama dengan riba, sehingga bank syariah menawarkan sistem

bagi hasil sebagai pengganti sistem bunga.

Keberadaan bank konvesional dan syariah secara umum memiliki

fungsi strategis sebagai lembaga intermediasi dan memberikan jasa dalam

lalu lintas pembayaran. Namun karakteristik dari kedua tipe bank

(konvensional dan syariah) dapat mempengaruhi perilaku calon nasabah

dalam menentukan preferensi mereka terhadap pemilihan antara kedua tipe

bank tersebut.Selain itu, pengaruh kondisi perekonomian di Indonesia baik

variabel ekonomi makro maupun variabel moneter yang perkembangannya

dapat dikendalikan oleh bank sentral juga memiliki andil dalam penyerapan

dana masyarakat yang dilakukan oleh perbankan. Variabel-variabel tersebut

dapat berupa tingkat inflasi, suku bunga (interest rate), dan nilai tukar rupiah.

(Iswardono, 2004 : 155)

Pada penelitian-penelitian sebelumnya yang mengamati faktor-faktor

yang mempengaruhi Tabungan Mudharabah seperti ST.Suharyanti (2010)

Page 27: ANALISIS PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR DAN BI ...JURUSAN ILMU EKONOMI DAN STUDI PEMBANGUNAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23775... ·

9

dengan variabel independen (nisbah bagi hasl, inflasi pendapatan

nasional/PDB, dan SWBI), Dian Ariestantya (2011) dengan variabel

independen (imbal bagi hasil, suku bunga, dan SWBI), dan Muhamad Ihsan

Hadzami (2011) dengan variabel independen (nisbah bagi hasil dan nilai

tukar rupiah). Merujuk dari penelitian-penelitian yang tersebut, penulis dalam

penelitian ini menggunakan variabel independen inflasi, nilai tukar rupiah,

dan BI rate dengan periode penelitian dimulai dari Agustus 2008 sampai

Agustus 2012.

Berdasarkan latar belakang di atas, maka dalam penelitian ini variabel

makro yang akan digunakan adalah inflasi, nilai tukar (kurs), dan BI Rate

yang berpengaruh terhadap Tabungan Mudharabah pada perbankan syariah

di Indonesia dengan periode bulan Agustus 2008 sampai bulan Agustus 2012.

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang dan penjelasan di atas, maka

perumusan masalahan dalam penelitian ini adalah:

1. Bagaimana pengaruh Inflasi, Nilai Tukar, dan BI Rate secara bersama-

sama terhadap Tabungan Mudharabah Pada Perbankan Syariah?

2. Bagaimana pengaruh Inflasi terhadap Tabungan Mudharabah Pada

Perbankan Syariah?

3. Bagaimana pengaruh Nilai Tukar terhadap Tabungan Mudharabah Pada

Perbankan Syariah?

Page 28: ANALISIS PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR DAN BI ...JURUSAN ILMU EKONOMI DAN STUDI PEMBANGUNAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23775... ·

10

4. Bagaimana pengaruh BI Rate terhadap Tabungan Mudharabah Pada

Perbankan Syariah?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan perumusan masalah diatas, maka tujuan penelitian ini

adalah untuk:

1. Untuk mengetahui pengaruh Inflasi, Nilai Tukar dan BI Rate secara

bersama-sama terhadap Tabungan Mudharabah Pada Perbankan Syariah.

2. Untuk mengetahui pengaruh Inflasi terhadap Tabungan Mudharabah Pada

Perbankan Syariah.

3. Untuk mengetahui pengaruh Nilai Tukar terhadap Tabungan Mudharabah

Pada Perbankan Syariah.

4. Untuk mengetahui pengaruh BI Rate terhadap Tabungan Mudharabah

Pada Perbankan Syariah.

D. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari hasil penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Bagi Pemerintah

Penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan untuk

mengambil kebijakan, khususnya kebijakan yang berhubungan dengan

kegiatan moneter. Sebagai bahan pertimbangan pemerintah dalam

menjalankan fungsi sebagai lembaga intermediasi.

Page 29: ANALISIS PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR DAN BI ...JURUSAN ILMU EKONOMI DAN STUDI PEMBANGUNAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23775... ·

11

2. Bagi Masyarakat

Bagi masyarakat penelitian ini dapat dijadikan sebagai bacaan dan

pedoman dalam melakukan investasi pada sektor industri perbankan

nasional. Serta memberikan gambaran mengenai pengaruh Inflasi, Nilai

Tukar dan BI Rate terhadap Tabungan Mudharabah.

3. Bagi Akademisi

Bagi para akademisi penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan

referensi ataupun bahan perbandingan dalam pengembangan untuk

penelitian selanjutnya dan untuk para pembaca dapat menambah wawasan

mengenai Tabungan Mudharabah.

Page 30: ANALISIS PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR DAN BI ...JURUSAN ILMU EKONOMI DAN STUDI PEMBANGUNAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23775... ·

12

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian Bank Secara Umum

Istilah bank berasal dari bahasa Prancis yaitu banque dan dari bahasa

Italia yaitu banco, yang berarti peti/lemari atau bangku. Konotasi kedua kata

ini menjelaskan dua fungsi dasar yang ditunjukkan oleh bank komersial. Kata

peti atau lemari menyiratkan fungsi sebagai tempat menyimpan benda-benda

berharga, seperti peti emas, peti berlian, peti uang, dan sebagainya. Jadi

kesimpulannya, fungsi dasar bank adalah menyediakan tempat untuk

menitipkan uang dengan aman (safe keeping function) dan menyediakan alat

pembayaran untuk membeli barang dan jasa (transaction function).

(Arifin,2006:1)

Pengertian bank pada awal dikenalnya adalah meja tempat menukar

uang, lalu pengertian bank berkembang sebagai tempat penyimpan uang dan

seterusnya. Namun semakin modernnya perkembangan dunia perbankan,

maka pengertian bank pun berubah pula. Secara sederhana bank diartikan

sebagai lembaga keuangan yang kegiatan usahanya adalah menghimpun dana

dari masyarakat dan menyalurkan kembali dana tersebut ke masyarakat serta

memberikan jasa-jasa bank lainnya. Sedangkan pengertian lembaga keuangan

adalah setiap perusahaan yang bergerak di bidang keuangan di mana

kegiatannya apakah hanya menghimpun dana atau hanya menyalurkan dana

atau kedua-keduanya menghimpun dan menyalurkan dana . (Kasmir, 2004)

12

Page 31: ANALISIS PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR DAN BI ...JURUSAN ILMU EKONOMI DAN STUDI PEMBANGUNAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23775... ·

13

Pendapat lain menyatakan bahwa bank adalah badan yang

mempunyai tugas utama melakukan penghimpunan dana dari pihak ketiga dan

menyalurkannya kembali ke masyarakat. Pendapat lain menyatakan bahwa

bank memiliki tugas menyalurkan dana dari pihak yang kelebihan dana

(surplus) ke pihak yang kekurangan dana (deficit), kedua tugas tersebut

dinamakan fungsi intermediasi. (Ade Arthesa, dkk, 2006)

Sedangkan berdasarkan Undang-undang Nomor 7 Tahun 1992 yang

telah diubah dengan Undang-undang Nomor 10 Tahun 1998 tentang

perbankan pasal 1, bank merupakan sebuah badan usaha yang menghimpun

dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan, dan menyalurkannya kepada

masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka

meningkatkan taraf hidup rakyat banyak.

Junaiddin Zakaria (2009:82) menyatakan bahwa bank adalah salah

satu lembaga keuangan yang sangat penting dalam kehidupan ekonomi

masyarakat. Bank merupakan satu-satunya lembaga keuangan yang dapat

menciptakan uang melalui bank sentral.

Taswan (2010:6) menyatakan bahwa bank adalah sebuah lembaga

atau perusahaan yang aktivitasnya menghimpun dana berupa giro, deposito,

tabungan dan simpanan lain dari pihak yang kelebihan dana kemudian

menempatkannya kembali kepada masyarakat yang membutuhkan dana

melalui penjualan jasa keuangan yang pada gilirannya dapat meningkatkan

kesejahteraan rakyat banyak.

Page 32: ANALISIS PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR DAN BI ...JURUSAN ILMU EKONOMI DAN STUDI PEMBANGUNAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23775... ·

14

Ferry N. Idroes (2008:15) menyatakan bahwa bank merupakan satu-

satunya lembaga keuangn depositori. Sebagai lembaga keuangan depositori,

bank memiliki izin untuk menghimpun dana secara langsung dari masyarakat

dalam bentuk simpanan yaitu berupa giro, deposito, dan tabungan. Dana yang

diperoleh kemudian dapat dialokasikan ke dalam aktiva dalam bentuk

pemberian pinjaman dan investasi. Kekhususan kegiatan yang dilakukan oleh

bank inilah yang membedakan bank dengan lembaga keuangan lainnya. Di

samping, kekhususan dalam menghimpun dana masyarakat atau dana pihak

ketiga tersebut, bank diperbolehkan untuk menjalankan usaha yang sama

dengan lembaga keuangan lain.

Ahmad Rodoni (2007:21) menyatakan bahwa bank dapat

didefinisikan sebagai suatu badan usaha yang tugas utamanya sebagai

perantara (financial intermediary) untuk menyalurkan penawaran dan

permintaan kredit pada waktu yang ditentukan.

Berdasarkan definisi-definisi tersebut maka dapat disimpulkan bahwa

Bank adalah lembaga keuangn yang kegiatannya menghimpun dana dari

masyarakat dan menyalurkan dana kepada masyarakat yang memiliki fungsi

memperlancar lalu lintas pembayaran. Dengan kata lain, bank adalah suatu

lembaga keuangan yang usaha pokoknya memberikan kredit serta jasa-jasa

dalam lalu lintas pembayaran dan peredaran uang. (Febryani dan Zulfadin,

2003)

Page 33: ANALISIS PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR DAN BI ...JURUSAN ILMU EKONOMI DAN STUDI PEMBANGUNAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23775... ·

15

1. Bank Syariah

a. Pengertian Bank Syariah

Berikut ini beberapa dari pengertian Bank Syariah, yaitu:

1) Menurut Muhammad (2005:1), bank syariah adalah bank yang

beroperasi dengan tidak mengandalkan pada bunga. Bank islam atau

biasa disebut dengan Bank tanpa bunga, adalah lembaga keuangan

atau perbankan yang operasional dan produknya dikembangkan

berlandaskan pada Al-Qur’an dan Hadits Nabi SAW. Dengan kata

lain, bank islam adalah lembaga keuangan yang usaha pokoknya

memberikan pembiayaan dan jasa-jasa lainnya dalam lalu lintas

pembayaran serta peredaran uang yang pengoperasiannya

desesuaikan dengan syariat islam.

2) Bank Syariah adalah bank yang beroperasi sesuai dengan prinsip-

prinsip syariat islam, yakni bank yang peroperasiannya mengikuti

ketentuan syariat, khususnya menyangkut tata cara mu’amalat

secara umum. (Karnaen Perwaatmadja dan M Syafi’i Antonio,

1999:2)

3) Perbankan Syariah atau Perbankan Islam adalah suatu sistem

perbankan yang dikembangkan berdasarkan syariah (hukum islam).

Usaha pembentukan sistem ini didasari oleh larangan dalam agama

islam untuk memungut maupun meminjam dengan bunga atau yang

disebut dengan riba serta larangan investasi untuk usaha-usaha yang

Page 34: ANALISIS PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR DAN BI ...JURUSAN ILMU EKONOMI DAN STUDI PEMBANGUNAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23775... ·

16

dikategorikan haram,dimana hal ini tidak dapat dijamin oleh sistem

perbankan konvensional.

(http://id.wikipedia.org/wiki/perbankansyariah)

4) Bank Syariah menurut para ahli Bank Syariah adalah lembaga

keuangan yang usaha pokoknya memberikan kredit dan jasa-jasa

lain dalam lalu lintas pembayaran serta peredaran uang yang

beroperasi dengan prinsip-prinsip syariah. (Sudarsono, 2003:22)

5) Menurut UU No. 10 tahun 1998 tentang perubahan UU No. 7 tahun

1992 tentang perbankan. Bank syariah adalah bank umum yang

melaksanakan tugasnya berdasarkan prinsip syariah yang dalam

kegiatannya memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran.

6) Perbankan syariah adalah segala sesuatu yang menyangkut tentang

Bank Syariah dan Unit Usaha Syariah yang mencakup

kelembagaan, kegiatan usaha, serta cara dan proses dalam

melaksanakan kegiatan usahanya (berdasarkan Pasal 1 angka 1 UU

No. 21 Tahun 2008 Tentang perbankan syariah). Dengan definisi

tersebut maka perbankan syariah meliputi Bank Umum Syariah

(BUS), Unit Usaha Syariah (UUS), dan Bank Pembiayaan Rakyat

Syariah (BPRS).

7) Bank Syariah merupakan lembaga perantara (intermediary) antara

satu-satuan kelompok masyarakat atau unit-unit ekonomi yang

mengalami kelebihan dana (surlpus unit) dengan unit-unit lain yang

mengalami kekurangan dana (deficit unit) melalui bank kelebihan

Page 35: ANALISIS PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR DAN BI ...JURUSAN ILMU EKONOMI DAN STUDI PEMBANGUNAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23775... ·

17

dana tersebut dapat disalurkan kepada pihak-pihak yang

memerlukan dan memberikan manfaat kepada kedua belah pihak.

(Arifin,2002)

b. Sumber Dana Bank Syariah

Pertumbuhan setiap bank sangant dipengaruhi oleh

perkembangan kemampuannya dalam menghimpun dana masyarakat

baik berskala kecil maupun berskala besar dengan masa pengendapan

yang memadai. Sebagai lembaga keuangan, masalah bank yang paling

utama adalah dana tanpa dana yang cukup. Bank tidak dapat berbuat

apa-apa atau dengan kata lain bank menjadi tidak berfungsi sama sekali.

Dana adalah uang tunai yang dimiliki dan dikuasai oleh bank

dalam bentuk tunai atau aktiva lain yang dapat segera diubah menjadi

uang tunai. Uang tunai yang dimiliki atau dikuasai oleh bank tidak

hanya berasal dari para pemilik bank itu sendiri, tetapi juga berasal dari

titipan atau penyertaan dana orang lain atau pihak lain yang sewaktu-

waktu atau pada saat tertentu akan ditarik kembali. (Arifin, 2002).

Dengan demikian sumber dana bank syariah terdiri dari :

(Arifin, 2006:47-50)

1) Modal Inti (Core Capital)

Page 36: ANALISIS PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR DAN BI ...JURUSAN ILMU EKONOMI DAN STUDI PEMBANGUNAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23775... ·

18

Modal inti adalah dana modal sendiri, yaitu dana yang berasal

dari para pemegang saham bank yakni pemilik bank.

Dana modal inti terdiri dari :

a. Modal yang disetor oleh para pemegang saham.

b. Cadangan, yaitu sebagian laba yang tidak dibagi.

c. Laba ditahan.

2) Kuasi Ekuitas (Mudharabah Account)

Bank menghimpun dana bagi hasil atas prinsip mudharabah

yaitu akad kerjasama antara pemilik dana (Shihabul maal) dengan

pengusaha (Mudharib) untuk melakukan usaha secara bersama dan

pemilik dana tidak boleh mencampuri pengelolaan sehari-hari.

Keuntungan yang diperoleh dibagi di antara keduanya dengan

perbandingan (Nisbah) yang telah disepakati sebelumnya, Kerugian

finansial menjadi beban yang pemilik dana sedangkan pengelola

tidak memperoleh imbalan atas usaha yang dilakukan.

3) Dana Titipan (Wadi’ah/Non Rem titipan adalah dana pihak ketiga

unerated Deposit)

Dana titipan adalah dana pihak ketiga yang dititipkan pada

bank yang umumnya berupa giro atau tabungan. Pada umumnya

motivasi utama orang yang menitipkan dana pada bank adalah untuk

keamanan dana mereka dan memperoleh keleluasaan untuk menarik

kembali dananya sewaktu-waktu.

Page 37: ANALISIS PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR DAN BI ...JURUSAN ILMU EKONOMI DAN STUDI PEMBANGUNAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23775... ·

19

c. Perbedaan Bank Syariah dengan Bank Konvensional

Sistem perbankan syariah berbeda dengan sistem perbankan

konvensional, karena sistem keuangan dan sistem perbankan syariah yang

cakupannya lebih luas. Karena itu, perbankan syariah tidak hanya dituntut

untuk menghasilkan profit secara komersial, namun juga dituntut secara

sungguh-sungguh menampilkan realisasi nilai-nilai syariah.

Tabel 2.1

Perbedaan Bank Syariah dengan Bank Konvensional

No Aspek Bank Syariah Bank Konvensional

1. Falsafah Tidak berdasarkan bunga,

spekulasi, dan

ketidakjelasan

Berdasarkan bunga

2. Operasional Dana masyarakat berupa

titipan dan investasi yang

baru akan mendapatkan

hasil jika diusahakan

terlebih dahulu.

Penyaluran pada usaha

yang halal dan

menguntungkan

Dana masyarakat berupa

simpanan yang harus dibayar

bunganya pada saat jatuh

tempo.

Penyaluran pada sektor yang

menguntungkan aspek halal

tidak menjadi pertimbangan

utama

3. Produk Multi produk (jual beli,

bagi hasil, dan jasa)

Produk tunggal (kredit)

4. Organisasi Harus memiliki dewan

pengawas syariah

Tidak memiliki dewan

pengawas syariah

5 Dasar Hukum Al-qur’an, Sunnah, Fatwa

Ulama, Bank Indonesia

dan Pemerintah

Pemerintah dan Bank

Indonesia

6. Uang Uang bukanlah komoditi

tetapi hanyalah alat

pembayaran

Uang adalah komoditi selain

itu juga sebagai alat

pembayaran

Sumber: Sudarsono, 2007

Page 38: ANALISIS PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR DAN BI ...JURUSAN ILMU EKONOMI DAN STUDI PEMBANGUNAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23775... ·

20

2. Tabungan Mudharabah

a. Pengertian Tabungan Secara Konvensional

Menurut Kashmir (2009:78) menyatakan bahwa Tabungan

adalah simpanan pihak ketiga dalam bentuk rupiah maupun valuta asing

pada bank yang penarikannya hanya dapat dilakukan menurut syarat

tertentu dari masing-masing bank penerbit. Pengertian penarikanya

hanya dapat dilakukan menurut syarat-syarat tertentu yang disepakati

maksudnya adalah untuk dapat menarik uang yang disimpan di rekening

tabungan antar satu bank dengan bank yang lainnya berbeda,tergantung

dari bank yang mengeluarkanya.hal ini sesuai dengan perjanjian

sebelumya yang telah dibuat oleh bank.

Berdasarkan UU Perbankan No 10 Tahun 1998 yang merupakan

penyempurnaan dari Undang-undang No 7 Tahun 1992. Definisi

tabungan adalah:

1) Simpanan adalah dana yang dipercayakan oleh masyarakat kepada

bank berdasarkan perjanjian penyimpanan dana dalam bentuk giro,

deposit, sertifikat deposito, sertifikat deposito, tabungan dan atau

bentuk lainnya yang dipersamakan dengan itu.

2) Tabungan adalah simpanan yang penarikannnya hanya dapat

dilakukan menurut syarat tertentu yang disepakati, tetapi tidak dapat

ditarik dengan cek, bilyet giro dan atau alat lainnya yang

dipersamakan dengan itu.

Page 39: ANALISIS PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR DAN BI ...JURUSAN ILMU EKONOMI DAN STUDI PEMBANGUNAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23775... ·

21

Dari pengertian di atas, maka definisi tabungan adalah dana

yang dipercayakan kepada bank, yang penarikannya sesuai dengan

perjanjian sebelumnya. Dalam penabungan, maka dana tersebut akan

dikelola secara profesional oleh pihak bank sesuai dengan motivasi dari

si penabung.

b. Tabungan pada Perbankan Syariah

Menabung merupakan tindakan yang dianjurkan oleh Islam,

karena dengan menabung berarti seorang muslim mempersiapkan diri

untuk pelaksanaan perencanaan masa yang akan datang, sekaligus untuk

menghadapi hal-hal yang tidak diinginkan.

Tabungan adalah simpanan berdasarkan akad wadiah (titipan),

bagi hasil (mudharabah) atau dengan akad lainnya yang tidak

bertentangan dengan prinsip-prinsip Islam. Penarikan uang tersebut

hanya dapat dilakukan menurut syatar-syarat dan ketentuan tertentu.

(Antonio, 2001:45)

Dalam operasional bank syari’ah, menerapkan dua aqad dalam

tabungan, yaitu wadi’ah dan mudharabah. Tabungan yang menerapkan

wadi’ah, mengikuti prinsip-prinsip wadi’ah yad adh-dhamanah, dimana

tabungan ini tidak mendapatkan imbalan bagi hasil, karena sifatnya

titipan dan dapat diambil dengan mengunakan buku tabungan atau

melalui ATM.

Page 40: ANALISIS PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR DAN BI ...JURUSAN ILMU EKONOMI DAN STUDI PEMBANGUNAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23775... ·

22

Tabungan yang menerapkan akad mudharabah mengikuti prinsip

mudharabah, yang diantaranya adalah pertama, keuntungan yang

diperoleh dari dana yang dikelola oleh bank sebagai mudharib harus

dibagi dengan nasabah sebagai shahibul maal. Kedua, adanya tenggang

waktu antara dana yang diberikan dan pembagian keuntungan, karena

untuk melakukan investasi dengan memutarkan dana itu diperlukan

waktu yang cukup.

Menurut Karim (2003:299) Tabungan mudharabah adalah

tabungan yang berdasarkan prinsip mudharabah muthlaqah. Dalam hal

ini bank syariah mengelola dana yang diinvestasikan oleh penabung

secara produktif, menguntungkan dan memenuhi prinsip-prinsip syariah

Islam. Hasil keuntungannya akan dibagikan kepada penabung dan bank

sesuai perbandingan bagi hasil atau nisbah yang disepakati bersama

Islam juga menganjurkan untuk hemat dalam setiap

pengeluaran. Sehingga Islam menetapkan aturan-aturan perekonomian

dalam hal menyimpan dan menabung. Aturan-aturan tersebut adalah

sebagai berikut:

a) Menyimpan kelebihan setelah kebutuhan primer terpenuhi

b) Menyimpan kelebihan untuk menghadapi kesulitan

c) Hak harta generasi mendatang

d) Tidak menimbun harta

e) Pengembangan harta harus dilakukan dengan baik dan halal

(Syahatah, 1998:83-87).

Page 41: ANALISIS PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR DAN BI ...JURUSAN ILMU EKONOMI DAN STUDI PEMBANGUNAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23775... ·

23

3. Inflasi

a. Pengertian Inflasi

Secara umum inflasi dapat diartikan sebagai kenaikan tingkat

harga barang dan jasa secara umum dan terus menerus selama waktu

tertentu.

Definisi lain Inflasi adalah kecenderunagn dari harga-harga

untuk menaikkan secara umum dan terus menerus dalam jangka waktu

yang lama. Kenaikan harga dari satu atau dua barang saja tidak disebut

inflasi, kecuali bila kenaikan tersebut meluas kepada (atau

mengakibatkan kenaikkan) sebagian besar dari harga barng-barang lain.

(Boediono, 1987:161)

Secara sederhana inflasi diartikan sebagai meningkatnya harga-

harga secara umum dan terus menerus. Kenaikan harga dari satu atau

dua barang saja tidak dapat disebut inflasi kecuali bila kenaikkan itu

meluas (mengakibatkan kenaikkan harga) pada barang lainnya. Dan

kebalikan dari inflasi yaitu deflasi.

Hal ini tidak berarti bahwa harga berbagai macam barang itu

naik dengan persentase yang sama. Mungkin dapat terjadi kenaikkan

tersebut tidaklah bersamaan. Yang terpenting adalah terdapat kenaikan

harga umum barang secara terus menerus selama suatu periode tertentu.

Kenaikkan yang terjad hanya sekali saja meskipun dengan persentase

yang cukup besar bukanlah merupakan inflasi.

Page 42: ANALISIS PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR DAN BI ...JURUSAN ILMU EKONOMI DAN STUDI PEMBANGUNAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23775... ·

24

b. Macam-Macam Inflasi

1. Berdasarkan Ukuran Inflasi

Macam-macam inflasi berdasarkan ukuran adalah sebagai

berikut: (Sukirno, 2004:337)

a) Inflasi ringan adalah tingkat inflasi yang berada dibawah 10 %

dalam setahun.

b) Inflasi sedang adalah tingkat inflasi yang berada diantara 10-30

% dalam setahun.

c) Inflasi berat adalah tingkat inflasi yang berkisar antara 30-100

% dalam setahun.

d) Inflasi tinggi (Hyperinflation) adalah tingkat inflasi yang

berkisar lebih dari 100 % dalam setahun.

2. Berdasarkan Sumber atau Penyebab Inflasi

Berdasarkan kepada sumber penyebabnya, umumnya

inflasi dibedakan menjadi tiga bentuk, yaitu: (Sukirno, 2004:333)

a) Inflasi Tarikan Permintaan (Demand-pull Inflation)

Inflasi yang diakibatkan oleh perkembangan yang tidak

seimbang di antara permintaan dan penawaran barang dalam

perekonomian. Inflasi ini biasanya terjadi pada masa

perekonomian berkembang pesat. Kesempatan kerja yang

tinggi menciptakan tingkat pendapatan yang tinggi dan

selanjutnya menimbulkan pengeluaran yang melebihi

Page 43: ANALISIS PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR DAN BI ...JURUSAN ILMU EKONOMI DAN STUDI PEMBANGUNAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23775... ·

25

kemampuan ekonomi mengeluarkan barang dan jasa.

Pengeluaran yang berlebihan ini yang akan menimbulkan

inflasi.

b) Inflasi Desakan Biaya (Cost-push Inflation)

Inflasi seperti ini biasanya berlaku ketika kegiatan

ekonomi telah mencapai kesempatan kerja penuh.inflasi ini

terjadi bila biaya produksi mengalami kenaikan secara terus-

menerus. Kenaikan biaya produksi dapat berawal dari kenaikan

harga input seperti kenaikan upah minimum, kenaikan BBM,

kenaikan bahan baku dan kenaikan input yang lainnya.

c) Inflasi Diimpor

Inflasi ini terjadi apabila barang-barang impor yang

mengalami kenaikan harga yang mempunyai peranan penting

dalam kegiatan pengeluaran di perusahaan-perusahaan.

Contohnya, kenaikkan harga minyak.

c. Hubungan Inflasi Terhadap Tabungan Mudharabah

Inflasi merupakan peningkatan harga-harga secara umum dan

terus menerus. Apabila terjadi inflasi maka terjadi ketidakpastian

kondisi makroekonomi suatu negara, adanya ketidakpastian kondisi

perekonomian suatu negara akan mengakibatkan masyarakat lebih

menggunakan dananya untuk konsumsi. Tingginya harga dan

pendapatan yang tetap atau pendapatan meningkat sesuai dengan

Page 44: ANALISIS PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR DAN BI ...JURUSAN ILMU EKONOMI DAN STUDI PEMBANGUNAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23775... ·

26

besarnya inflasi membuat masyarakat tidak mempunyai kelebihan dana

untuk disimpan atau diinvestasikan.

4. Nilai Tukar (Kurs)

a. Pengertian Nilai Tukar (Kurs)

Exchange Rate (nilai tukar) atau yang lebih populer dikenal

dengan nama kurs mata uang adalah catatan (quotation) harga pasar

dari mata uang asing (foreign currency) dalam harga mata uang

domestik (domestic currency), atau mata uang domestik dalam mata

uang asing. Nilai tukar uang menggambarkan tingkat harga pertukaran

dari satu mata uang kemata uang yang lainnya dan digunakan dalam

berbagai transaksi, antara lain transaksi perdagangan internasional,

ataupun aturan uang jangka pendek antar negara yang melewati batas-

batas geografis ataupun batas-batas hukum. (Adiwarman A. Karim,

2006:157)

Menurut Richard Lipsey (1995:25) nilai tukar berarti nilai

pada tingkat mana dua mata uang yang berbeda diperdagangkan satu

sama lainnya. Pasar valuta asing adalah pasar dimana mata uang asing

diperdagangkan pada tingkat harga yang dinyatakan dalam nilai tukar.

Berbeda dengan Sukirno (2000:358) nilai valuta asing adalah suatu

nilai yang menunjukkan jumlah mata uang dalam negeri yang

diperlukan untuk mendapat satu unit mata uang asing. Sedangkan kurs

antara dua negara menurut Mankiw (2006:128) adalah tingkat harga

Page 45: ANALISIS PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR DAN BI ...JURUSAN ILMU EKONOMI DAN STUDI PEMBANGUNAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23775... ·

27

yang disepakati penduduk kedua negara untuk saling melakukan

perdagangan.

Mankiw (2001:125) menyatakan : “jika kurs riil tinggi,

barang-barang dari luar negeri relatif lebih murah dan barang-barang

domestik lebih mahal. Jika kurs riil rendah, barang-barang dari luar

negeri relatif lebih mahal dan barang-barang domestik relatif lebih

murah”.

b. Hubungan Kurs terhadap Tabungan Mudharabah

Kurs merupakan faktor eksternal (luar) yang juga

mempengaruhi jumlah dana pihak ketiga. Melemahnya nilai tukar

rupiah terhadap dollar AS, mencerminkan kondisi perekonomian yang

tidak menentu sehingga meningkatkan risiko berusaha yang akan

direspon oleh dunia usaha dengan menitipkan uangnya pada bank

syariah. (Yayat Sujatna, 2010:211)

Nilai tukar rupiah terhadap dollar AS diduga mempunyai

pengaruh terhadap perkembangan dana pihak ketiga bank syariah

termasuk didalamnya tabungan mudharabah. Dana pihak ketiga

perbankan syariah sensitif terhadap fluktuasi nilai tukar rupiah. Dan

kecenderungan meningkatnya dana pihak ketiga sejalan dengan

kecenderungan menguatnya nilai tukar rupiah terhadap US Dollar.

Sebaliknya ketika menurunnya nilai tukar Rupiah terhadap US Dollar,

mencerminkan stabilitas perekonomian yang semakin menurun akan

Page 46: ANALISIS PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR DAN BI ...JURUSAN ILMU EKONOMI DAN STUDI PEMBANGUNAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23775... ·

28

risiko dalam menjalankan usahanya, sehingga para investor yang

sebelumnya menanamkan modalnya ke pasar uang beralih ke dunia

perbankan. Dengan menyimpan sebagian modalnya di produk

penghimpunan dana khususnya dalam hal ini tabungan mudharabah.

(Muhamad Ihsan Hadzami, 2011)

5. BI Rate

a. Pengertian Bi Rate

Menurut Bank Indonesia BI rate adalah suku bunga kebijakan

yang mencerminkan sikap atau stance kebijakan moneter yang

ditetapkan oleh Bank Indonesia dan diumumkan kepada publik.

(www.bi.go.id)

BI rate merupakan indikasi suku bunga jangka pendek yang

diinginkan Bank Indonesia dalam upaya mencapai target inflasi. BI

rate digunakan sebagai acuan dalam operasi moneter untuk

mengarahkan agar suku bunga SBI 1 bulan hasil lelang operasi pasar

terbuka berada disekitar BI rate. Selanjutnya suku bunga BI

diharapkan mempengaruhi PUAB, suku bunga pinjaman, dan suku

bunga lainnya dalam jangka panjang. (Aulia Pohan, 2008:225)

BI rate diumumkan oleh Dewan Gubernur Bank Indonesia

setiap Rapat Dewan Gubernur bulanan dan diimplementasikan pada

operasi moneter yang dilakukan Bank Indonesia melalui pengelolaan

Page 47: ANALISIS PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR DAN BI ...JURUSAN ILMU EKONOMI DAN STUDI PEMBANGUNAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23775... ·

29

likuiditas (liquidity management) di pasar uang untuk mencapai

sasaran operasional kebijakan moneter. (www.bi.go.id)

b. Hubungan BI Rate Terhadap Tabungan Mudharabah

Tingkat bunga merupakan salah satu pertimbangan utama

seseorang dalam memutuskan untuk menabung. Tabungan merupakan

fungsi dari tingkat bunga. Tingkat bunga yang tinggi akan mendorong

seseorang untuk menabung dan mengorbankan konsumsi di masa yang

akan datang. (Smithin, 1994 dalam Reni dan Rina, 2006).

Tingginya minat masyarakat untuk menabung biasanya

dipengaruhi oleh tingkat bunga yang tinggi. Hubungan yang positif

antara tingkat bunga dengan tingkat tabungan ini menunjukkan bahwa

pada umumnya para penabung bermotif pada keuntungan atau “profit

motive”. (Khairunisa,2001:7 dalam Dian Ariestya, 2011: 38)

B. Penelitian Terdahulu

1. Dian Ariestya (2011)

Penelitian yang berjudul “Analisis Pengaruh Imbal Bagi Hasil,

Jumlah Kantor Cabang, Suku bunga, Kurs dan SWBI terhadap Jumlah

Tabungan Mudharabah Pada Bank Muamalat Indonesia Periode Tahun

2008-2011”. Analisis yang dilakukan menggunakan model analisis regresi

Page 48: ANALISIS PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR DAN BI ...JURUSAN ILMU EKONOMI DAN STUDI PEMBANGUNAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23775... ·

30

berganda, dengan kesimpulan yang dihasilkan, yaitu sebagai berikut:

probabilitas

a. Bahwa secara simultan diperoleh nilai F-hitung 159,580 dengan nilai

probabilitas sebesar 0,000 lebih kecil dari nilai kritis 5 % berarti bahwa

secara bersama-sama variabel Imbal Bagi Hasil, Jumlah Kantor

Cabang, Suku Bunga, Kurs dan SWBI berpengaruh terhadap Jumlah

Tabungan Mudharabah di Bank Muamalat Indonesia. Dan variabel

Imbal Bagi Hasil, Jumlah Kantor Cabang, Suku Bunga, Kurs, dan

SWBI memiliki kemampuan untuk menjelaskan variabel Jumlah

Tabungan Mudharabah Bank Muamalat Indonesia selama periode

penelitian sebesar 94,4 % yang dapat dilihat dari nilai Adjusted R-

squared sebesar 0,944 sedangkan sisanya sebesar 5,6 % dijelaskan oleh

variabel-variabel lain yang tidak terdapat dalam penelitian ini.

b. Secara parsial variabel Imbal Bagi Hasil tidak berpengaruh secara

signifikan terhadap Jumlah Tabungan Mudharabah Bank Muamalat

Indonesia. Kemudian variabel Jumlah Kantor Cabang berpengaruh

secara signifikan terhadap Jumlah Tabungan Mudharabah Bank

Muamalat Indonesia. Sementara variabel Suku Bunga tidak

berpengaruh secara signifikan terhadap Jumlah Tabungan Mudharabah

Bank Muamalat Indonesia. Sedangkan variabel Kurs berpengaruh

secara signifikan terhadap Jumlah Tabungan Mudharabah Bank

Muamalat Indonesia. Dan variabel SWBI berpengaruh secara

Page 49: ANALISIS PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR DAN BI ...JURUSAN ILMU EKONOMI DAN STUDI PEMBANGUNAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23775... ·

31

signifikan terhadap Jumlah Tabungan Mudharabah Bank Muamalat

Indonesia.

2. Achmad Tohari (2010)

Penelitian yang berjudul : Analisis Pengaruh Nilai Tukar Rupiah

Terhadap Dollar, Inflasi, dan Jumlah Uang Beredar (M2) terhadap Dana

Pihak Ketiga (DPK) serta Immplikasinya pada Pembiayaan Mudharabah

Di Indonesia”. Metode yang dilakukan menggunakan metode analisis jalur

dengan model struktual, dengan hasil penelitan, sebagai berikut:

a. Hasil pengujian pada struktural I diketahui variabel Jumlah Uang

Beredar (M2) memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap

Dana Pihak Ketiga, sedangkan variabel Inflasi dan Nilai Tukar Rupiah

terhadap Dollar AS memiliki pengaruh yang negatif dan signifikan

terhadap Dana Pihak Ketiga pada Perbankan Syariah Di Indonesia.

b. Hasil pengujian pada substruktur II diketahui variabel Jumlah Uang

Beredar (M2) dan Dana Pihak Ketiga (DPK) memiliki pengaruh yang

positif dan signifikan terhadap Pembiayaan Mudharabah pada

Perbankan Syariah Di Indonesia.

3. Chintia Agustina Triadi (2010)

Penelitinan yang dilakukan oleh Chintia Agustina Triadi yang berjudul

“Analisis Pengaruh Makro Ekonomi Terhadap Dana Pihak Ketiga (DPK)

Pada Bank Umum Dan Bank Syariah”. Variabel yang terkait yaitu DPK

Bank Umum, DPK Bank Syariah, Inflasi, Kurs Rp terhadapUS $ dan Suku

Page 50: ANALISIS PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR DAN BI ...JURUSAN ILMU EKONOMI DAN STUDI PEMBANGUNAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23775... ·

32

Bunga SBI. Teknis analisis data menggunakan metode Regresi Linier

Berganda. Dengan hasil penelitiannya adalah:

a) Secara bersama-sama variabel bebas, yaitu Inflasi, Kurs dan Suku

bunga SBI berpengaruh signifikan terhadap variabel terikatnya Dana

Pihak Ketiga Bank Umum dan Dana Pihak Ketiga Bank Syariah.

b) Pengujian hipotesis secara parsial, berdasarkan hasil analisis variabel

yang berpengaruh secara signifikan adalah inflasi dan Suku bunga SBI

terhadap Dana Pihak Ketiga pada Bank Umum.

c) Sedangkan yang berpengaruh secara signifikan terhadap Dana Pihak

Ketiga pada Bank Syariah adalah Inflasi.

4. ST.Suharyanti (2010)

Penelitian ini untuk mengetahui pengaruh antara Nisbah Bagi

Hasil, Inflasi, Pendapatan Nasional/PDB dan Srtifikat Wadi’ah Bank

Indonesia terhadap Tabungan Mudharabah pada periode Desember 2005-

April 2010. Berdasarkan hasil regresi OLS (Ordinari Least Squared) dari

penelitian ini yaitu:

a) Secara bersama-sama Nisbah Bagi Hasil, Inflasi, Pendapatan

Nasional/PDB, dan Sertifikat Wadi’ah Bank Indonesia mempunyai

pengaruh signifika terhadap Tabungan Mudharabah.

b) Hasil secara individu (parsial) yaitu: Nisbah bagi hasil berpengaruh

tidak signifikan terhadap Tabungan Mudharabah. Yang kedua Inflasi

mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap Tabungan

Mudharabah. Dikarenakan pada saat terjadi inflasi harga-harga naik

Page 51: ANALISIS PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR DAN BI ...JURUSAN ILMU EKONOMI DAN STUDI PEMBANGUNAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23775... ·

33

secara terus menerus dan berakibat daya beli masyarakat menjadi

turun.turunnya daya beli masyarakat mengakibatkan masyarakat lebih

memilih menyimpan kekayaannya dalam bentuk tabungan maupun

deposito di Bank. Yang ketiga Pendapatan Nasional (PDB) mempunyai

pengaruh yang positif dan signifikan terhadap Tabungan Mudharabah.

Dan tang terakhir Sertifikat Wadi’ah Bank Indonesia mempunyai

hubungan yang positif dan signifikan terhadap Tbungan Mudharabah.

5. Ari Cahyono (2009)

Meneliti tentang “Pengaruh Indikator Makroekonomi Terhadap

Dana Pihak Ketiga dan Pembiayaan Bank Syariah Mandiri”. Penelitian ini

menggunakan analisis Regresi Linier Berganda dengan variabel

independennya yaitu: Suku Bunga SBI, Kurs, Inflasi, IHSG, PDB.

Berdasarkan penelitian dan analisis yang dilakukan diambil kesimpulan

sebagai berikut:

a. Penelitian menunjukkan bahwa pengaruh yang diberikan oleh indikator

makroekonomi terhadap Dana Pihak Ketiga dan Pembiayaan pada

Bank Syariah Mandiri yaitu variabel Suku Bunga SBI berpengaruh

secara negatif, sedangkan variabel lainnya yaitu, Inflasi, Kurs, IHSG,

dan PDB memberikan pengaruh yang positif.

b. Dan dari keempat variabel yang memiliki pengaruh positif, variabel

PDB memiliki pengaruh secara positif dan signifikan terhadap

peningkatan Dana Pihak Ketiga dan Pembiayaan Bnak Syariah

Mandiri.

Page 52: ANALISIS PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR DAN BI ...JURUSAN ILMU EKONOMI DAN STUDI PEMBANGUNAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23775... ·

34

6. Patria Yunita (2008)

Penelitian yang dilakukan oleh Yunita (2008) mengenai “Faktor-

faktor yang mempengaruhi DPK pada perbankan syariah”, menggunakan

metode permodelan regresi linier sederhana. Data yang digunakan dalam

penelitian ini, adalah data time series. Variabel yang digunakan dalam

penelitian ini adalah variabel makro ekonomi, yang diantaranya tingkat

suku bunga SBI, tingkat inflasi dan kurs US dollar sebagai variabel

Independent. Sedangkan data yang mewakili variabel dependen adalah

Jumlah Dana Pihak Ketiga (DPK) perbankan syariah. Dan pengambilan

sampel dalam kurun waktu 42 bulan yaitu terhitung sejak bulan Maret

2004 sampai Agustus 2007.

Setelah dilakukan regresi didapatkan hasil sebagai berikut :

a) Pengaruh suku bungan SBI diidentifikasikan dengan besaran Net

Equivalent Rate, yaitu secara signifikan mempengaruhi jumlah Dana

Pihak Ketiga (DPK) perbankan syariah. Sehingga dapat disimpulkan

bahwa tingkat suku bunga SBI mempengaruhi jumlah DPK

perbankan syariah. Apabila terjadi peningkatan pada tingkat suku

bunga SBI, maka terjadi displacemen pada dana simpanan, sehingga

mengakibatkan penurunan jumlah DPK perbankan syariah.

Sebaliknya, apabila terjadi penurunan SBI dengan asumsi Equivalent

Rate tetap, maka akan terjadi peningkatan jumlah DPK perbankan

syariah.

Page 53: ANALISIS PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR DAN BI ...JURUSAN ILMU EKONOMI DAN STUDI PEMBANGUNAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23775... ·

35

b) Pengaruh tingkat inflasi diidentifikasikan dengan besaran Real

Equivalent Rate, yaitu secara signifikan mempengaruhi jumlah DPK

perbankan syariah. Apabila terjadi inflasi, maka jumlah DPK

perbankan syariah akan mengalami penurunan, diakibatkan oleh

penarikan dana oleh nasabah untuk kebutuhan konsumsi. Inflasi

mengakibatkan penurunan daya beli mata uang (the fall of purchasing

power) sehingga dibutuhkan uang dalam jumlah lebih banyak untuk

mengkonsumsi barang yang sama. Dalam kondisi ini, untuk

memenuhi konsumsi masyarakat, penarikan dana simpanan perbankan

syariah sangat mungkn terjadi.

c) Kurs mempengaruhi besarnya jumlah DPK perbankan syariah dalam

hubungan yang negatif. Kenaikan kurs mata uang US dollar

menyebabkan penurunan DPK perbankan syariah disebabkan oleh

penarikan dana yang dilakukan oleh nasabah bank syariah

7. Amalianshah Banowo dan Budi Hermawan (2005)

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah pertumbuhan

simpanan mudharabah dipengaruhi oleh Sertifikat Bank Indonesia (SBI)

dan Sertifikat Wadi’ah Bank Indonesia (SWBI). Hasil penelitian

menunjukkan pada jangka pendek equvalent simpanan mudharabah relatif

berfluktuatif sedangkan untuk jangka panjang relatif stabil. Hasil analisis

ketujuh regresi linier secara umum menunjukkan nisbah simpanan

mudhrabah berhubungan dengan instrumen moneter Bank Indonesia yaitu

baik SBI maupn SWBI. Tetapi simpanan mudharabah untuk jangka semua

Page 54: ANALISIS PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR DAN BI ...JURUSAN ILMU EKONOMI DAN STUDI PEMBANGUNAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23775... ·

36

waktu tidak menunjukkan hubungan signifikan dengan inflasi pada

periode yang sama

8. Haron dan Azmi (2005)

Penelitiannya berjudul “Measuring Depositors Behaviour of

Malaysian Islamic Banking System: A Co-integration Approach”. Meneliti

tentang perilaku depositor pada sistem bank islam Malaysia dengan

menggunakan metode VECM, dimana peneliti membagi jenis depositor

menjadi empat kategori atau various economic units yaitu, pemerintah,

lembaga keuangan, pelaku bisnis dan individual. Penelitian ini melihat

hubungan antara jumlah deposito di bank islam dengan return yang

ditawarkan dengan menggunakan variabel-variabel makroekonomi yaitu,

money supply, Kuala Lumpur Composite index, tingkat inflasi atau inflation

rate dan GDP. Periode analisis diawali pada bulan Januari 1998 – Desember

2003.

Hasil dari penelitian ini adalah dalam jangka pendek tingkat

pengembalian tabungan yang diberikan oleh bank konvensional dan GDP

mempengaruhi besarnya tabungan. Tingkat keuntungan investasi mudharabah

yang diperoleh bank islam dipengaruhi oleh besarnya giro pemerintah, suku

bunga simpanan berjangka yang diterbitkan oleh bank konvensional

berpengaruh terhadap besarnya giro para pelaku bisnis dan individu. Deposito

pemerintah dan pelaku bisnis banyak dipengaruhi oleh tingkat pengembalian

yang diberikan oleh bank islam, composite index dan money supply. Deposito

individu banyak dipengaruhi oleh suku bunga simpanan berjangka yang

diberikan oleh bank konvensional, tingkat inflasi, money supply dan GDP.

Page 55: ANALISIS PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR DAN BI ...JURUSAN ILMU EKONOMI DAN STUDI PEMBANGUNAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23775... ·

37

Pada jangka panjang terdapat hubungan antara besarnya deposito di bank

syariah dengan various economic units, return yang ditawarkan dan variabel-

variabel makroekonomi. Bukti empiris menyatakan bahwa depositor di bank

syariah dipengaruhi oleh return yang ditawarkan dan pergerakan pada

variabel-variabel ekonomi, hal ini berbeda dengan islamic saving theories.

Para depositor bank syariah memiliki respon yang cepat atau sensitif terhadap

perubahan yang terjadi pada variabel-variabel ekonomi. Kesimpulannya,

manajemen di bank islam seharusnya tidak hanya berfokus pada return yang

diberikan akan tetapi pada pergerakan tingkat suku bunga di bank

konvensional. Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini kurang

dijelaskan, seperti penggunaan M3 yang hanya dijelaskan bahwa M3

merupakan alat yang digunakan oleh pemerintah untuk mengendalikan sektor

moneter, tidak dijelaskantentang pengertian M3 secara terperinci dan variabel

apa saja yang termasuk dalam M3.

Penelitian ini menggunakan cakupan variabel yang berbeda dari

penelitian sebelumnya. Perbedaan yang mendasar adalah variabel yang

digunakan, pada penelitian terdahulu cakupan penelitiannya meliputi empat

komponen yaitu pemerintah, pelaku bisnis, lembaga keuangan dan individu,

pada penelitian ini hanya difokuskan pada individu dan variabel money supply

tidak digunakan dalam penelitian ini. Variabel-variabel yang digunakan pada

penelitian ini adalah tabungan mudharabah, giro wadiah dan deposito

mudharabah sebagai variabel dependen, suku bunga simpanan berjangka tiga

bulanan dan suku bunga tabungan pada bank konvensional, bagi hasil

deposito, bagi hasil tabungan dan bonus giro pada BSM dan BMI, tingkat

Page 56: ANALISIS PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR DAN BI ...JURUSAN ILMU EKONOMI DAN STUDI PEMBANGUNAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23775... ·

38

inflasi, harga saham syariah (Jakarta Islamic Index), pendapatan nasional

yang dilihat dari GDP serta kebijakan pemerintah yang berupa pernyataan

fatwa MUI bahwa bunga bank adalah haram.

9. Hanifeliza (2004)

Hanifeliza (2004), dalam skripsinya yang berjudul “Analisis Faktor

Faktor yang Mempengaruhi Total Tabungan Masyarakat yang Dihimpun

Perbankan di Indonesia”. Dengan analisis Ordinary Least Square (OLS) hasil

penelitian menunjukkan bahwa selama jangka waktu sepuluh tahun mulai dari

tahun 1994-2003, tabungan masyarakat yang dihimpun perbankan di

Indonesia terus mengalami peningkatan setiap tahunnya. Simpanan

masyarakat terbesar berasal dari deposito berjangka, hal ini merupakan

sesuatu yang wajar karena tingkat suku bunga deposito berjangka lebih besar

dari suku bunga giro dan tabungan. Tabungan masyarakat meningkat sangat

signifikan terjadi pada tahun 1998 karena pada saat tersebut terjadi krisis yang

menyebabkan tingkat suku bunga deposito meningkat sangat tinggi. Hal ini

tentu saja menarik masyarakat untuk menabungkan uangnya di perbankan.

Faktor yang signifikan mempengaruhi tabungan masyarakat adalah tingkat

suku bunga riil, inflasi, jumlah bank, populasi besarnya tabungan masyarakat

pada periode sebelumnya dan keadaan perekonomian Indonesia dengan

terjadinya krisis tahun 1997 (variabel dummy). Pendapatan riil tidak

mempengaruhi tabungan masyarakat secara signifikan.

Kelima variabel diatas yang diduga mempengarui tabungan

masyarakat berhubungan positif dengan total tabungan masyarakat yang

dihimpun perbankan di Indonesia. Artinya jika variabel bebas tersebut yaitu

Page 57: ANALISIS PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR DAN BI ...JURUSAN ILMU EKONOMI DAN STUDI PEMBANGUNAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23775... ·

39

GDP riil, tingkat suku bunga riil, inflasi, jumlah bank dan dummy meningkat

maka tabungan masyarakat juga akan meningkat dan sebaliknya. Faktor yang

paling responsif mempengaruhi total tabungan masyarakat yang dihimpun

perbankan di Indonesia adalah jumlah perbankan yang ada di Indonesia. Pada

penelitian ini variabel dummy seharusnya dipisahkan antara besarnya

tabungan masyarakat dan krisis yang menimpa Indonesia, sehingga dapat

diketahui bagaimana pengaruh sebelum dan sesudah krisis terhadap besarnya

tabungan masyarakat. Penggunaan tingkat signifikansi yang tidak konsisten

pada penelitian ini menimbulkan interpretasi teori ekonomi pada model

penelitian yang berbeda-beda. Akibatnya hasil matematis semua variabel

seolah dianggap signifikan secara keseluruhan.

10. Pariyo (2004)

Penelitian ini berjudul variabel makro ekonomi yang

mempengaruhi penghimpunan Dana Pihak Ketiga (Studi Kasus Bank

Muamalat Indonesia). Penelitian ini menggunakan satu variiabel dependen

yaitu dana pihak ketiga dan tiga variabel independen yaitu Sertifikat Bank

Indonesia (SBI), Valuta Asing USD dan Sertifikat Wadiah Bank Indonesia

(SWBI). Dengan menggunakan metode analisis regresi linier berganda

dengan hasil uji t masing-masing dari ketiga variabel independen memberi

pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependennya.

Pariyo (2004) melakukan penelitian yang menganalisis pengaruh

variabel makro ekonomi yang terdiri atas : 1) SBI, 2)Valuta Asing (USD),

dan 3)SWBI terhadap dana pihak ketiga (studi kasus Bank Muamalat

Indonesia periode 2000-2003) dengan menggunakan analisis regresi linier

Page 58: ANALISIS PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR DAN BI ...JURUSAN ILMU EKONOMI DAN STUDI PEMBANGUNAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23775... ·

40

berganda, hasil yang diperoleh menunjukan semua variabel independent

berpengaruh secara signifikan terhadap variabel dependent (DPK). Selain

itu, dari hasil uji F test dimana hasil F test=15,311 dan dari print output

juga terlihat signifikan 0,00 berarti ketiga variabel independent (SBI,

Valas USD, dan SWBI) secara bersama-sama berpengaruh secara

signifikan terhadap dana pihak ketiga (DPK). Nilai R-Square yang

diperoleh sebesar 0,514 berarti variabel independent penelitian (SBI, Valas

USD, SWBI) dapat menjelaskan variabel dependent (DPK) sebesar 51,4 %

sisanya 49,6 % dipengaruhi oleh variabel lain selain variabel independent

yang digunakan.

Temuan Pariyo (2004) ini sejalan dengan hasil penelitian yang

dilakukan Haron dan Shanmugam (1995), yaitu hubungan tingkat suku

bunga bank konvensional dan DPK yang dihimpun. DPK dan SBI-1

mempunyai korelasi yang negative. Hal ini berarti bahwa jika SBI-1

mengalami kenaikan, maka DPK bank syariah akan turun. Sebaliknya jika

SBI-1 rendah maka jumlah DPK bank syariah akan meningkat. Dengan

kata lain, saat SBI naik, maka DPK akan tersalurkan kepada bank umum

konvensional dengan tujuan untuk mendapatkan keuntungan yang lebih

besar dibandingkan bank syariah

11. Dr. Sudin Haron dan Norafifah Ahmad (2000)

Penelitiannya berjudul “ The Effects of Conventional Interest Rates

and Rate of Fund Deposited with Islamic Banking System in Malaysia”.

Meneliti dampak return yang diberikan oleh bank islam terhadap besarnya

Page 59: ANALISIS PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR DAN BI ...JURUSAN ILMU EKONOMI DAN STUDI PEMBANGUNAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23775... ·

41

dana yang ditempatkan oleh depositor denganmenggunakan Adaptive

Expectation Model. Periode analisisnya diawali pada bulan Januari 1984-

Desember 1998. Hasilnya menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara

besarnya deposito dengan return yang ditawarkan oleh bank syariah dan

tingkat suku bunga deposito yang ditawarkan oleh bank konvensional. Dalam

penelitian ini terdapat hubungan yang negatif antara suku bunga bank

konvensional terhadap jumlah deposito di bank syariah, setiap kenaikan satu

persen return maka total deposito pada bank syariah akan meningkat menjadi

71 juta ringgit. Setiap kenaikan satu persen suku bunga deposito pada bank

konvensional maka jumlah deposito di bank syariah mengalami penurunan

menjadi 65 juta ringgit. Hal ini mengindikasikan bahwa dalam menempatkan

dananya di bank, masyarakat tidak hanya berpedoman pada faktor religi

melainkan lebih bersikap rasional dengan berorientasi pada tingkat

keuntungan (profit motive). Penelitian ini tidak menyertakan semua variabel

simpanan pada bank islam hanya tabungan dan deposito mudharabah,

sehingga besarnya return terhadap giro wadiah tidak dapat diketahui di

negara Malaysia.

Page 60: ANALISIS PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR DAN BI ...JURUSAN ILMU EKONOMI DAN STUDI PEMBANGUNAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23775... ·

42

Tabel 2.2

Ringkasan Penelitian Terdahulu

No Nama Variabel Metode dan Hasil

1. Dian

Ariestya

(201 1)

Independen:

Imbal Bagi

Hasil, Jumlah

Kantor

Cabang, Suku

Bunga, Kurs,

SWBI.

Dependen:

Jumlah

Tabungan

Mudharabah.

Menggunakan analisis regresi berganda dengan

hasil kesimpulan bahwa secara parsial variabel

Imbal Bagi Hasil dan Suku Bunga tidak

berpengaruh secara signifikan terhadap Jumlah

Tabungan Mudharabah Bnak Muamalat

Indonesia. Sedangkan variabel Jumlah Kantor

Cabang, Kurs, dan SWBI mempunyai

pengaruh signifikan terhadap Jumlah

Tabungan Mudharabah Bank Muamalat

Indonesia.

2. Achmad

Tohari

(2010)

Independen:

Nilai Tukar

Rupiah,

Inflasi, dan

Jumlah Uang

Beredar.

Dependen:

Dana Pihak

Menggunakan metode analisis jalur dengan

model struktural, dengan hasil penelitian yaitu

pada struktural I, Jumlah Uang Beredar (M2)

memiliki pengaruh positif dan signifikan.

Sedangkan variabel Inflasi dan Nilai Tukar

Rupiah terhadap Dollar AS memiliki pengaruh

negatif dan signifikan terhadap Dana Pihak

Ketiga pada Perbankan Syariah Di Indonesia.

Pada hasil pengujian substruktural II, variabel

Page 61: ANALISIS PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR DAN BI ...JURUSAN ILMU EKONOMI DAN STUDI PEMBANGUNAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23775... ·

43

Ketiga,

Pembiayaan

Mudharabah.

Jumlah Uang Beredar(M2) dan Dana Pihak

Ketiga memiliki pengaruh positif dan

signifikan terhadap Pembiayaan Mudharabah

pada Perbankan Syariah Di Indonesia.

3. Chintia

Agustina

Triadi

(2010)

Independen:

Inflasi, Kurs,

dan Suku

Bunga SBI.

Dependen:

Dana Pihak

Ketiga pada

Bank Umum

dan Bank

Syariah.

Menggunakan metode regresi linier berganda,

dengan hasil penelitian yaitu secara parsial

variabel Kurs dan Suku Bunga SBI

mempunyai pengaruh signifikan terhadap Dana

Pihak Ketiga pada Bank Umum. Sedangkan

Inflasi yang mempunyai pengaruh signifikan

terhadap Dana Pihak Ketiga pada Bank

Syariah.

4. ST.

Suharyanti

(2010)

Independen:

Nisbah Bagi

Hasil,

Pendapatan

Nasional/PDB,

dan Sertifikat

Wadi’ah Bank

Indonesia.

Metode yang digunanakan yaitu metode

Ordinary Least Squared (OLS) dengan hasil

penelitian yaitu secara parsial (individu)

Nisbah Bagi Hasil berpengaruh tidak

signifikan. Inflasi berpengaruh positif dan

signifkan. Pendapatan Nasional/PDB

berpengaruh positif dan signifikan. Dan SWBI

berpengaruh positif dan signifikan terhadap

Tabungan Mudharabah.

Page 62: ANALISIS PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR DAN BI ...JURUSAN ILMU EKONOMI DAN STUDI PEMBANGUNAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23775... ·

44

Dependen:

Tabungan

Mudharabah.

5. Ari

Cahyono

(2009)

Independen:

Suku Bunga

SBI, Kurs,

Inflasi, IHSG,

dan PDB

Dependen:

Dana Pihak

Ketiga dan

Pembiayaan

Bank Syriah

Mandiri.

Menggunakan analisis regresi linier berganda,

dengan hasil penelitian yaitu variabel Suku

Bunga SBI memiliki pengaruh negatif

sedangkan variabel Inflasi, Kurs, IHSG

memberikan pengaruh positif. Dan variabel

PDB yang memiliki pengaruh positif dan

signifikan terhadap Dana Pihak Ketiga dan

Pembiayaan Bank Syariah Mandiri.

6. Patra

Yunita

(2008)

Independen:

Tingkat Suku

Bunga SBI,

Tingkat

Inflasi, dan

Kurs Dollar.

Dependen:

Menggunakan metode pemodelan regresi linier

sederhana. Dengan hasil penelitian yaitu Suku

Bunga SBI diidentifikasikan dengan besaran

Net Equivalent Rate berpengaruh secara

signifikan. Dan Tingakat Inflasi yang

diidentifikasikan dengan besaran Real

Equivalent Rate berpengaruh secara signifikan.

Sedangkan variabel Kurs berpengaruh negatif

Page 63: ANALISIS PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR DAN BI ...JURUSAN ILMU EKONOMI DAN STUDI PEMBANGUNAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23775... ·

45

Dana Pihak

Ketiga

Perbankan

Syariah.

terhadap DPK.

7. Amaliansh

ah Banowo

dan Budi

Hermawan

(2005)

Dependen:

Simpanan

Mudharabah.

Independen:

SBI dan SWBI

Hasil analisis ketujuh regresi linier secara

umum menunjukkan nisbah simpanan

mudharabah berhubungan dengan instrumen

moneter Bank Indonesia yaitu baik SBI

maupn SWBI. Tetapi simpanan mudharabah

untuk jangka semua waktu tidak

menunjukkan hubungan signifikan dengan

inflasi pada periode yang sama.

8. Haron dan

Azmi

(2005)

Money

Supply, Kuala

Lumpur

Composite

Index, Tingkat

Inflasi dan

GDP

Hasil dari penelitian ini adalah dalam jangka

pendek tingkat pengembalian tabungan yang

diberikan oleh bank konvensional dan GDP

mempengaruhi besarnya tabungan. Tingkat

keuntungan investasi mudharabah yang

diperoleh bank islam dipengaruhi oleh

besarnya giro pemerintah, suku bunga

simpanan berjangka yang diterbitkan oleh bank

konvensional berpengaruh terhadap besarnya

giro para pelaku bisnis dan individu.

Page 64: ANALISIS PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR DAN BI ...JURUSAN ILMU EKONOMI DAN STUDI PEMBANGUNAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23775... ·

46

9. Hanifeliza

(2004)

Tingkat suku

Bunga Riil,

Inflasi, Jumlah

Bank, Populasi

besarnya

Tabungan

Masyarakat

Menggunakan metode analisis Ordinary Least

Square (OLS) hasil penelitian menunjukkan

bahwa Faktor yang signifikan mempengaruhi

tabungan masyarakat adalah tingkat suku

bunga riil, inflasi, jumlah bank, populasi

besarnya tabungan masyarakat pada periode

sebelumnya dan keadaan perekonomian

Indonesia dengan terjadinya krisis tahun 1997

(variabel dummy). Pendapatan riil tidak

mempengaruhi tabungan masyarakat secara

signifikan.

10. Pariyo

(2004)

Independen:

SBI, Valuta

Asing USD,

dan SWBI.

Dependen:

Dana Pihak

Ketiga

Menggunakan analisis regresi linier berganda

hasil yang diperoleh menunjukan semua

variabel independent berpengaruh secara

signifikan terhadap variabel dependent

(DPK). Selain itu, dari hasil uji F test dimana

hasil F test=15,311 dan dari print output juga

terlihat signifikan 0,00 berarti ketiga variabel

independent (SBI, Valas USD, dan SWBI)

secara bersama-sama berpengaruh secara

signifikan terhadap dana pihak ketiga (DPK).

Nilai R-Square yang diperoleh sebesar 0,514

.

Page 65: ANALISIS PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR DAN BI ...JURUSAN ILMU EKONOMI DAN STUDI PEMBANGUNAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23775... ·

47

11. Dr. Sudin

Haron dan

Norafifah

Ahmad

(2000)

Suku Bunga

Bank

Konvensional,

Tabungan dan

Deposito

Mudharabah.

Menggunakan Adaptive Expectation Model,

hasilnya menunjukkan bahwa terdapat

hubungan antara besarnya deposito dengan

return yang ditawarkan oleh bank syariah dan

tingkat suku bunga deposito yang ditawarkan

oleh bank konvensional. Dalam penelitian ini

terdapat hubungan yang negatif antara suku

bunga bank konvensional terhadap jumlah

deposito di bank syariah

Page 66: ANALISIS PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR DAN BI ...JURUSAN ILMU EKONOMI DAN STUDI PEMBANGUNAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23775... ·

48

C. Kerangka Berpikir

Salah satu produk simpanan Mudharabah di perbankan syariah

adalah Tabungan Mudharabah. Tabungan Mudharabah adalah tabungan yang

dijalankan berdasarkan akad Mudharabah dengan dua bentuk yaitu

Mudharabah Mutlaqah danMudharabah Muqayaddah. (Karim, 2007:299)

Inflasi adalah proses naiknya harga secara umum dan keseluruhan.

Dengan kenaikan beberapa harga barang saja belum dapat dikatakan inflasi.

Inflasi sebagi akibat dari jumlah uang yang beredar di masyarakat terlalu

banyak. Naiknya inflasi akan mengakibatkan barang-barang menjadi mahal

dan tingkat suku bungan juga akan naik. Jika terjadi kenaikan pada barang-

barang dan kemudian suku bunga naik, maka masyarakat tidak akan

membelanjakan uangnya dan akan cenderung menggunakan uangnya dalam

bentuk tabungan.

Mengacu dari penelitian yang dilakukan oleh Patra Yunita (2008),

apabila terjadi inflasi maka jumlah dana pihak ketiga perbankan syariah akan

mengalami penurunan yang diakibatkan oleh penarikan dana nasabah untuk

kebutuhan konsumsi. Inflasi mengakibatkan penurunan daya beli mata uang

sehingga dibutuhkan uang dalam jumlah lebih banyak untuk mengkonsumsi

barang yang sama. Dalam kondisi ini kemungkinan yang akan terjadi untuk

dapat memenuhi konsumsi, masyarakat akan melakukan penarikan dana

simpanannya.

Exchange Rate (nilai tukar) atau yang lebih populer dikenal dengan

nama kurs mata uang adalah catatan (quotation) harga pasar dari mata uang

Page 67: ANALISIS PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR DAN BI ...JURUSAN ILMU EKONOMI DAN STUDI PEMBANGUNAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23775... ·

49

asing (foreign currency) dalam harga mata uang domestik (domestic

currency) dalam harga mata uang domestik (domestic currency), atau mata

uang domestik dalam mata uang asing. Nilai tukar uang menggambarkan

tingkat harga pertukaran dari satu mata uang kemata uang yang lainnya dan

digunakan dalam berbagai transaksi, antara lain transaksi perdagangan

internasional, ataupun aturan uang jangka pendek antar negara yang melewati

batas-batas geografis ataupun batas-batas hukum. (Adiwarman A. Karim,

2006:157)

Berdasarkan penelitan yang dilakukan oleh Ari Cahyono (2009), bila

kurs naik, sehingga barang produksi atau jasa yang dihasilkan negara itu akan

menjadi lebih mahal bila dihitung dngan mata uang negara lain tersebut.

Akibatnya permintaan terhadap barang atau jasa diharapkan akan mengalami

penurunan dan tidak tertutup kemungkinan adanya penggunaan substitusi

yang pada akhirnya akan semakin menekan permintaan. Permintaan yang

menurun akan disikapi oleh produsen oleh produsen dengan menurunkan

pasokan sehingga tercapai keseimbangan baru. Pengurangan pasokan

dilakukan dengan mengurangi produksi. Bila produksi mengalami penurunan,

masyarakat selaku penerima balas jasa faktor produksi dan perusahaan selaku

produsen akan mengalami penurunan pendapatan. Akibatnya dana yang

tersedia untuk diinvestasikan dan disimpan akan berkurang. Hal tersebut

mengakibatkan bank akan kesulitan dalam melakukan penghimpunan Dana

Pihak Ketiga.

Page 68: ANALISIS PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR DAN BI ...JURUSAN ILMU EKONOMI DAN STUDI PEMBANGUNAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23775... ·

50

BI Rate adalah suku bunga kebijakan yang mencerminkan sikap atau

stance kebijakan moneter yang ditetapkan oleh bank Indonesia dan

diumumkan kepada publik. Dengan mempertimbangkan pula faktor-faktor

lain dalam perekonomian, Bank Indonesia pada umumnya akan menaikkan

BI Rate apabila inflasi ke depan diperkirakan melampaui sasaran yang telah

ditetapkan, sebaliknya Bank Indonesia akan menurunkan BI Rate apabila

inflasi ke depan diperkirakan berada di bawah sasaran yang telah ditetapkan.

Berdasarkan teori dan penelitian terdahulu pada halaman sebelumnya

penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh perubahan variabel

independen (bebas) yaitu Inflasi, Kurs, dan BI rate terhadap variabel

dependen (Terikat) yaitu Tabungan Mudharabah pada Perbankan Syariah

Periode Agustus 2008 sampai dengan Agustus 2012. Seperti yang terlihat

pada Tabel 2.2 dihipotesiskan bahwa variabel independen (inflasi, kurs dan

BI rate) berpengaruh terhadap variabel dependen (Tabungan Mudharabah).

Berikut ini adalah kerangka pemikiran dari penelitian yang dilakukan.

Page 69: ANALISIS PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR DAN BI ...JURUSAN ILMU EKONOMI DAN STUDI PEMBANGUNAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23775... ·

51

Kerangka pemikiran penelitian ini adalah sebagai berikut:

…………

…..……..

..……….

Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran

D. Hipotesis

Berdasarkan pada kerangka pemikiran tersebut, maka dapat dirumuskan

hipotesis sebagai berikut:

1. Diduga bahwa Inflasi, Kurs dan BI rate secara bersama-sama berpengaruh

terhadap Tabungan Mudharabah Pada Perbankan Syariah.

2. Diduga bahwa Inflasi berpengaruh negatif terhadap Tabungan

Mudharabah Pada Perbankan Syariah.

3. Diduga bahwa Kurs berpengaruh negatif terhadap Tabungan Mudharabah

Pada Perbankan Syariah.

4. Diduga bahwa BI rate berpengaruh negatif terhadap Tabungan

Mudharabah Pada Perbankan Syariah.

INFLASI (X1)

KURS (X2)

BI RATE (X3)

Tabungan Mudharabah

(Y)

Page 70: ANALISIS PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR DAN BI ...JURUSAN ILMU EKONOMI DAN STUDI PEMBANGUNAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23775... ·

52

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Ruang Lingkup Penelitian

Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan data time series.

Kuantitatif adalah data-data yang dipergunakan dinyatakan dalam bentuk

angka. Sedangkan time series adalah data tersebut dikumpulkan dari waktu ke

waktu. (Supranto, 2000:10)

Data yang digunakan pada penelitian ini adalah data sekunder. Data

sekunder adalah data-data tersebut sudah dikumpulkan atau sudah tersedia pada

suatu instansi. Observasi penelitian ini dimulai dari Agustus 2008 sampai

dengan Agustus 2012 dengan skala bulanan.

B. Metode Penentuan Sampel

Sampel adalah suatu himpunan bagian (subset) dari unit populasi

(Kuncoro, 2009:118). Sampel penelitian ini adalah data Inflasi, Kurs, dan BI

rate dan Tabungan Mudharabah.

Metode sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah Judgement

Sampling. Metode Judgement Sampling atau purposive sample pengumpulan

data atas dasar strategi kecakapan atau pertimbangan pribadi semata. (Abdul

Hamid dkk, 2010:17)

Pada metode Judgement Sampling atau purposive sample

pengumpulan data atas dasar strategi kecakapan atau pertimbangan pribadi

52

Page 71: ANALISIS PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR DAN BI ...JURUSAN ILMU EKONOMI DAN STUDI PEMBANGUNAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23775... ·

53

semata. Pada dasarnya jika pihak interviewer menganggap jika calon responden

yang dihubungi termasuk ke dalam bagian objek penelitian, tanpa

memperhatikan segi hubungannya dengan interviewer, maka pihak interviewer

dapat langsung memilih calon responden tersebut sebagai bagian unit sampel.

Dengan kata lain, asal saja calon responden tersebut sesuai dengan karakteristik

populasi yang diinginkan, siapapun responden yang bersangkutan, dimana dan

kapan saja ditemui dijadikan sebagai elemen-elemen sampel penelitian.

C. Metode Pengumpulan Data

Metode yang digunakan dalam pengumpulan data untuk melakukan

penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Field Research

Data yang digunakan merupakan data sekunder berupa data runtun waktu

(time series) dengan skala bulanan (monthly) yang diambil dari data bulanan

historis Inflasi, Kurs, BI rate dan Tabungan Mudharabah yang diperoleh

dari situs resmi Bank Indonesia.

2. Library Research

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data yang diperoleh dari

membaca literature, buku, artikel, jurnal dan sejenisnya yang berhubungan

dengan aspek yang diteliti sebagai upaya untuk memperoleh data yang valid.

Page 72: ANALISIS PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR DAN BI ...JURUSAN ILMU EKONOMI DAN STUDI PEMBANGUNAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23775... ·

54

3. Internet Research

Terkadang buku referensi atau literature yang kita miliki atau pinjam di

perpustakaan tetinggal selama beberapa waktu, karena ilmu yang selalu

berkembang dari waktu ke waktu. Oleh karena itu, untuk mengantisipasi hal

tersebut penulis melakukan penelitian dengan teknologi yang juga

berkembang yaitu internet sehingga data yang diperoleh merupakan data

yang sesuai dengan perkembangan zaman.

D. Metode Analisis

Dalam penelitian ini menggunakan metode data kuantitatif, yaitu

dimana data yang digunakan dalam penelitian berbentuk angka. Model yang

digunakan adalah analisis regresi berganda dengan metode estimasi Ordinary

Least Square (OLS) yaitu metode dengan mencari nilai residual sekecil

mungkin dengan menjumlahkan kuadrat residual (Widarjono, 2007:23).

Sebelum melakukan estimasi yang tidak bias dengan analisis regresi, perlu

dilakukan uji BLUE, yaitu pengujian antar variabel bebas supaya data

penelitian normal dan tidak terjadi masalah multikolinieritas,

heteroskedastisitas, dan autokorelasi. Bentuk model dengan persamaan sebagai

berikut:

Y= β0 + β1X1 + β2X2 + β3X3 + e

Atau

LNTM = β0 + β1LNINF + β2LNKURS+ β3LNBI+ e

Page 73: ANALISIS PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR DAN BI ...JURUSAN ILMU EKONOMI DAN STUDI PEMBANGUNAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23775... ·

55

Dimana:

Y = Ln Tabungan Mudharabah (TM)

X1 = Ln Inflasi (INF)

X2 = Ln KURS

X3 = Ln BI rate (BI)

β0 = Intercept (konstanta)

β1, β2, β3 = koefisien regresi dari masing-masing variabel yang

mempengaruhi tabungan mudharabah

e = Error

Menurut Wing W. Winarno (2009:4.1) OLS bertujuan mengetahui

hubungan antara suatu variabel dependen dan variabel independen, apabila

terdapat beberapa variabel independen. Untuk analisis data akan dilakukan

dengan bantuan aplikasi komputer yaitu, program Excel 2010 dan program

Eviews 5.

Dalam penggunaan regresi berganda dilakukan dengan berbagai

macam uji, yaitu:

1. Uji Asumsi Klasik

Pengujian yang dilakukan pada uji asumsi klasik ini terdiri dari uji

normalitas, uji multikolinieritas, uji heteroskedastisitas, uji autokorelasi dan

uji linieritas.

Page 74: ANALISIS PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR DAN BI ...JURUSAN ILMU EKONOMI DAN STUDI PEMBANGUNAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23775... ·

56

a. Uji Normalitas

Uji normalitas ini bertujuan untuk mengetahui data dalam

variabel yang akan digunakan dalam penelitian apakah suatu variabel

normal atau tidak, data yang baik dan layak digunakan dalam penelitian

adalah data yang memiliki distribusi normal. Normal atau tidaknya

berdasarkan patokan distribusi normal dari data dengan mean dan standar

deviasi yang sama. Normalitas data dapat dilihat dengan beberapa cara

diantaranya, dengan uji Jarque-Bera atau Histogram Test. (Winarno,

2009:5.24)

Langkah-langkah pengujian normalitas data sebagai berikut:

Hipotesis:

Bila probabilitas Jarque-Bera > 0.05 Signifikan

Bila probabilitas Jarque-Bera < 0.05 Tidak signifikan

b. Uji Multikolinieritas

Uji Multikolinieritas digunakan untuk mendeteksi ada tidaknya

hubungan antar beberapa atau semua variabel independen dalam model

regresi. Multikolieritas merupakan keadaan di mana satu atau lebih

variabel independen dinyatakan sebagai kondisi linier dengan variabel

lainnya. Artinya jika di antara peubah-peubah bebas yang digunakan

sama sekali tidak berkorelasi satu dengan yang lain maka bisa dikatakan

bahwa tidak terjadi multikolineritas.

Page 75: ANALISIS PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR DAN BI ...JURUSAN ILMU EKONOMI DAN STUDI PEMBANGUNAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23775... ·

57

Apabila pengujian multikolinieritas dilakukan dengan

menggunakan correlation matrix, jika hasilnya ada yang melebihi dari 0,8

itu menandakan bahwa terjadi multikolinieritas yang serius. Dan jika

terjadi multikolinieritas yang serius maka akan berakibat buruk, karena

hal tersebut akan mengakibatkan pada kesalahan standar estimator yang

besar (Gujarati, 2006:68). Setelah dilakukan uji multikolinieritas,

kemudian dilanjutkan dengan uji heteroskedastisitas.

c. Uji Heteroskedastisitas

Heteroskedastisitas adalah deteksi untuk melihat apakah variabel

gangguan tidak konstan atau berubah-ubah. Uji heteroskedastisitas

bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi

ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan

yang lain. Jika variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan

lain tetap, maka disebut Homoskedastisitas dan jika variance tidak

konstan atau berubah-ubah disebut

Dengan Heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang

Homoskedastisitas atau tidak terjadi Heteroskedastisitas. (nachrowi,

2006:109)

Pendeteksian heteroskedastisitas yang penulis gunakan dilakukan

melelui Uji white. Dengan langkah-langkah pengujian sebagai berikut:

Page 76: ANALISIS PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR DAN BI ...JURUSAN ILMU EKONOMI DAN STUDI PEMBANGUNAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23775... ·

58

Hipotesis:

Bila probabilitas Obs*R2

> 0.05 Signifikan

Bila probabilitas Obs*R2 < 0.05 Tidak signifikan

Apabila probabilitas Obs*R2 lebih besar dari 0.05 maka model

tersebut tidak terdapat heteroskedasrtisitas. Apabila probabiitas Obs*R2

lebih kecil dari 0.05 maka model tersebut dipastikan terdapat

Heteroskedastisitas.

Penanggulangan Heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan cara,

yaitu: (Hamja, 2008:114)

1) Transformasi Logaritma Natural

Transformasi logaritma natural menyebabkan skala observasi kecil

dan ada kemungkinan varians akan mengecil sehingga menghasilkan

homoskedastisitas pada model penelitian kita.

2) Transformasi membagi persamaan dengan variabel bebas

Jika model regresi yang terdapat heteroskedastisitas maka salah satu

penanggulangannya dapat dilakukan dengan membagi persamaan

regresi tersebut dengan variabel bebas (independen) yang

mengandung homoskedastisitas.

d. Uji Autokorelasi

Autokorelasi adalah suatu keadaan dimana telah terjadi korelasi

antara residual tahun ini dengan tingakat kesalahan tahun sebelumnya.

Untuk mengetahui ada atau tidaknya penyakit autokorelasi dalam suatu

Page 77: ANALISIS PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR DAN BI ...JURUSAN ILMU EKONOMI DAN STUDI PEMBANGUNAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23775... ·

59

model, dapat dilihat dari nilai statistik Durbin-Watson atau dengan Uji

Breusch-Godfrey.

Untuk melihat ada tidaknya penyakit autokorelasi dapat juga

digunakan uji Langrange multiplier (LM Test) atau yang disebut uji

Breusch-Godfrey dengan membandingkan nilai probabilitas R-squared

dengan α = 5% (0.05).

Langkah-langkah pengujiannnya sebagai berikut:

Hipotesis:

Bila probabilitas Obs*R2

> 0.05 Signifikan

Bila probabilitas Obs*R2 < 0.05 Tidak signifikan

Apabila probabilitas Obs*R2 lebih besar dari 0.05 maka model

tersebut tidak terdapat autokorelasi. Apabila probabilitas Obs*R2 lebih

kecil dari 0.05 maka model tersebut terdapat autokorelasi.

e. Uji Linieritas

Uji linieritas digunakan untuk mengetahui apakah data yang akan

diolah telah mendekati linier atau belum. (Shochrul, 2011:141)

Untuk mengetahui suatu model linear atau tidak, dapat dilakukan

dengan cara Uji Ramsey (RESET), yaitu pengujian yang dikembangkan

oleh Ramsey dengan mengembangkan uji secara umum kesalahan

spesifikasi atau dikenal dengan sebutan uji kesalahan spesifikasi regresi

(Regression Specification Error Test = RESET) (Widarjono, 2009:170-

171)

Page 78: ANALISIS PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR DAN BI ...JURUSAN ILMU EKONOMI DAN STUDI PEMBANGUNAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23775... ·

60

Pengambilan keputusan dilakukan dengan kriteria sebagai

berikut:

1) Bila probabilitas obs*R2 > 0.05 maka signifikan (model linear)

2) Bila probabilitas obs*R2 > 0.05 maka tidak signifikan (model tidak

linear)

2. Uji Statistik

Data yang digunakan untuk mengetahui hubungan dari variabel-

variabel tersebut. Pengolahan data menggunakan Eviews 5.0. dalam

pengujian ini menggunakan Uji Statistik meliputi uji Parsial (uji-t)dan uji-F.

a. Uji Parsial (Uji-t)

Uji-t statistik adalah uji parsial (individu) dimana uji ini

digunakan untuk menguji seberapa baik variabel bebas (variabel

independen) dapat menjelaskan variabel terikat (variabel dependen)

secara individu. pada tingkat signifikansi 0.05 (5%) dengan menganggap

variabel bebas bernilai konstan.

Langkah-langkah yang harus dilakukan untuk uni-t dengan

pengujian sebagai berikut: (Nachrowi,2006:18-19)

Hipotesis:

Bila probabilitas βi > 0.05 Tidak signifikan

Bila probabilitas βi < 0.05 Signifikan

Page 79: ANALISIS PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR DAN BI ...JURUSAN ILMU EKONOMI DAN STUDI PEMBANGUNAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23775... ·

61

b. Uji F (Uji Secara Bersama-sama)

Uji F digunakan untuk mengetahui apakah seluruh variabel bebas

(variabel independen) secara bersama-sama berpengaruh terhadap variabel

terikat (variabel dependen) pada tingkat signfikansi 0.05 (5%). Pengujian

semua koefisien regresi secara bersama-sama dilakukan dengan uji-f

dengan pengujian, sebagai berikut: (Nachrowi, 2006:17)

Hipotesis:

Bila probabilitas βi > 0.05 Tidak signifikan

Bila probabilitas βi < 0.05 Signifikan

c. Uji Koefisien Determinasi (Adjusted R2)

Nilai Koefisien determinasi (Adjusted R2) digunakan untuk

mengukur seberapa besar variasi dari variabel terikat (Y) dapat dijelaskan

oleh variabel bebas (X). Bila nilai koefisien determinasi sama dengan 0

(Adjusted R2 = 0), artinya variasi dari variabel Y tidak dapat dijelaskan oleh

bariabel X sama sekali. Sementara bila R2 = 1, artinya variasi dari variabel

Y secara keseluruhan dapat dijelasan oleh variabel X. Dengan kata lain jika

Adjusted R2 mendekati 1 maka variabel independen mampu menjelaskan

perubahan variabel dependen, tetapi jika Adjusted R2 mendekati 0, maka

variabel independen tidak mampu menjelaskan variabel dependen. Dan jika

Adjusted R2 =1, maka semua titik pengamatan berada tepat pada garis

regresi. Dengan demikian baik atau buruknya persamaan regresi ditentukan

Page 80: ANALISIS PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR DAN BI ...JURUSAN ILMU EKONOMI DAN STUDI PEMBANGUNAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23775... ·

62

oleh Adjusted R2 nya yang mempunyai nilai nol dan satu. (Nacrowi,

2006:20)

E. Operasional Variabel

Definisi operasional variabel yang digunakan dalam penelitian ini

adalah sebagai berikut:

1. Tabungan Mudharabah (Y)

Pada penelitian ini, variabel terikatnya adalah Tabungan

Mudharabah. Tabungan Mudharabah adalah total dana nasabah yang

disimpan dengan prinsip Mudharabah pada Perbankan Syariah di Bank

Indonesia. Data operasional yang digunakan dalam penelitian ini

diperoleh dari Bank Indonesia, yaitu data dari Statistik Perbankan Syariah

yang dinyatakan dalam milyar rupiah dari periode Agustus 2008 sampai

dengan Agustus 2012.

2. Inflasi (X1)

Inflasi merupakan perubahan kenaikan harga-harga secara umum

dan terus-menerus. Data operasional yang digunakan dalam penelitian ini

diperoleh dari Bank Indonesia, yaitu data dari Statistik Perbankan Syariah

yang dinyatakan dalam bentuk persen (%) pada periode periode Agustus

2008 sampai dengan Agustus 2012.

3. KURS (X2)

Kurs yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kurs tengah

nilai tukar rupiah terhadap dollar AS yang bersumber dari situs resmi

Page 81: ANALISIS PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR DAN BI ...JURUSAN ILMU EKONOMI DAN STUDI PEMBANGUNAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23775... ·

63

Bank Indonesia yang dinyatakan dalam rupiah pada periode Agustus 2008

sampai dengan Agustus 2012.

4. BI Rate (X3)

BI Rate adalah suku bunga kebijakan yang mencerminkan sikap

atau stance kebijakan moneter yang ditetapkan oleh bank Indonesia dan

diumumkan kepada publik. Data operasional yang digunakan dalam

penelitian ini diperoleh dari situs resmi Bank Indonesia yang dinyatakan

dalan persen (%) dari periode Agustus 2008 sampai dengan Agustus

2012.

Page 82: ANALISIS PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR DAN BI ...JURUSAN ILMU EKONOMI DAN STUDI PEMBANGUNAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23775... ·

64

BAB IV

ANALISIS DAN PEMBAHASAN

A. Sekilas Gambaran Umum Objek Penelitian

1. Perkembangan Bank Syariah di Indonesia

Perkembangan industri syariah secara informal telah dimulai

sebelum dikeluarkannya kerangka hukum formal sebagai landasan

operasional perbankan syariah di Indonesia. Sebelum tahun 1992, telah

didirikan beberapa badan usaha pembiayaan non-bank yang telah

menerapkan konsep bagi hasil dalam kegiatan operasionalnya. Hal tersebut

menunjukkan kebutuhan masyarakat akan hadirnya institusi-institusi

keuangan yang dapat memberikan jasa keuangan yang sesuai dengan

syariah.

Dan untuk menjawab kebutuhan masyarakat bagi terwujudnya

sistem perbankan yang sesuai syariah, pemerintah telah memasukkan

kemungkinan tersebut dalam Undang-Undang yang baru. UU No.7 Tahun

1992 tentang perbankan secara implisit telah membuka peluang kegiatan

usaha perbankan yang memeiliki dasar operasional bagi hasil yang secara

rinci dijabarkan dalam peraturan pemerintah No.72 Tahun 1992 tentang

bank berdasarkan prinsip bagi hasil. Ketentuan perundang-undangan

tersebut telah dijadikan sebagai dasar hukum beroperasinya bank syariah di

Indonesia yang menandai dimulainya era sistem perbankan ganda (Dual

Banking System) di Indonesia. Kemudian pada tahun 1998 dikeluarkan UU

64

Page 83: ANALISIS PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR DAN BI ...JURUSAN ILMU EKONOMI DAN STUDI PEMBANGUNAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23775... ·

65

No.10 Tahun 1998 sebagai amandemen dari UU No.7 Tahun 1992 tentang

perbankan yang memberikan landasan hukum yang lebih kuat bagi

keberadaan sistem perbankan syariah. Pada tahun 1999 dikeluarkan UU

No.23 tentang Bank Indonesia yang memberikan kewenangan kepada Bank

Indonesia untuk dapat pula menjalankan tugasnya berdasarkan prinsip

syariah. Industri perbankan syariah berkembang lebih cepat setelah kedua

perangkat perundang-undangan tersebut diberlakukan.

Di Indonesia pelopor perbankan syariah adalah Bank Muamalat

Indonesia. Berdiri tahun 1991, bank ini diprakarsai oleh Majelis Ulama

Indonesia (MUI) dan pemerintah serta dukungan dari Ikatan Cendekiawan

Indonesia (ICMI) dan beberapa pengusaha mslim.

Perkembangan perbankan syariah di Indonesia telah menjadi tolak

ukur keberhasilan eksistensi ekonomi syariah. Bank Muamalat sebagai

bank syariah pertama dan menjadi pioneer bagi bank syariah lainnya telah

lebih dahulu menerapkan sistem ini ditengah menjamurnya bank-bank

konvensional. Krisis moneter yang terjadi pada tahun 1998 telah

menenggelamkan bank-bank konvensional dan banyak yang dilikuidasi

karena kegagalan sistem bunganya. Sementara perbankan yang menerapkan

sistem syariah dapat tetap eksis dan mampu bertahan.

Page 84: ANALISIS PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR DAN BI ...JURUSAN ILMU EKONOMI DAN STUDI PEMBANGUNAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23775... ·

66

2. Perkembangan Tabungan Mudharabah

Tabungan mudharabah merupakan salah satu jenis simpanan pada

bank syariah yang mempengaruhi besarnya total Dana Pihak Ketiga

Syariah. Hal ini dimungkinkan karena tabungan sebagai salah satu

komponen yang paling banyak digunakan oleh masyarakat.

Tabungan mudharabah ini adalah tabungan yang berdasarkan

prinsip mudharabah muthlaqah. Dimana Bank Syariah mengelola dana

yang diinvestasikannya oleh penabung secara produktif, menguntungkan

dan memenuhi prinsip-prinsip syariah islam. Hasil keuntungannya akan

dibagikan kepada penabung dan bank sesuai perbandingan bagi hasil atau

nisbah yang disepakati bersama. Apabila tabungan hanya ditimbun tanpa

diinvestasikan, hal tersebut bagaikan harta yang tidak berguna karena

Islam tidak menyukai adanya tindakan penimbunan harta yang sia-sia atau

tidak diinvestasikan. (Karim, 2004:18)

Dana pihak ketiga Tabungan Mudharabah di sini adalah kumpulan

dana yang diperoleh dari nasabah, dalam arti nasabah sebagai masyarakat,

individu, perusahaan, koperasi, yayasan, dan lain-lain baik dalam mata

uang rupiah maupun valuta aing yang dialokasikan atau dikelola oleh

perbankan syariah dan kemudian keuntungan tersebut akan dibagi antara

kedua belah pihak baik bank dan nasabah.

Berdasarkan data, perkembangan tabungan mudharabah periode

Agustus 2008 sampai dengan Agustus 2012 dapat dilihat pada grafik

dibawah ini.

Page 85: ANALISIS PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR DAN BI ...JURUSAN ILMU EKONOMI DAN STUDI PEMBANGUNAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23775... ·

67

Grafik 4.1

Perkembangan tabungan mudharabah

Sumber: Bank Indonesia (Diolah)

Sesuai dengan grafik diatas diketahui bahwa tabungan mudharabah

tertinggi berada pada bulan Agustus 2012 sebesar Rp. 32,531 milyar dan

terendah terjadi pada Agustus 2008 sebesar Rp. 10,851 milyar. Selama

periode perkembangannya, tabungan mudharabah cenderung meningkat

setiap bulannya meskipun sempat mengalami penurunan pada bulan-bulan

tertentu. Hal tersebut diperkirakan karena para nasabah lebih nyaman

untuk dapat mengambil kapan saja uangnya, dibandingkan

mendepositokannya uangnya dalam jangka waktu tertentu. Dan hal ini

berdampak positif bagi perkembangan Dana Pihak Ketiga khususnya

Tabungan Mudharabah.

0

5,000,000

10,000,000

15,000,000

20,000,000

25,000,000

30,000,000

35,000,000A

ug-

08

No

v-0

8

Feb

-09

May

-09

Au

g-0

9

No

v-0

9

Feb

-10

May

-10

Au

g-1

0

No

v-1

0

Feb

-11

May

-11

Au

g-1

1

No

v-1

1

Feb

-12

May

-12

Au

g-1

2

Mily

ar

Periode

Tabungan Mudharabah

Page 86: ANALISIS PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR DAN BI ...JURUSAN ILMU EKONOMI DAN STUDI PEMBANGUNAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23775... ·

68

3. Perkembangan Inflasi

Inflasi adalah proses kenaikan harga-harga umum barang-barang

secara terus-menerus, ini tidak berarti bahwa harga-harga berbagai macam

barang itu naik dengan presentase yang sama, mungkin dapat terjadi

kenaikan tersebut tetapi tidaklah bersamaan yang penting terdapat kenaikan

umum barang secara terus-menerus selama satu periode. (Nopirin, 2000:6)

Inflasi merupakan salah satu variabel makro yang sangat

berpengaruh dan menjadi masalah bagi perekonomian suatu negara. Inflasi

yang mengalami kenaikan terus-menerus akan menyebabkan

ketidakstabilan yang akan memperburuk kinerja perekonomian suatu

negara. Berdasarkan data yang diperoleh, perkembangan inflasi periode

Agustus 2008 sampai Agustus 2012 dapat dilihat pada grafik berikut ini.

Grafik 4.2

Perkembangan Inflasi

Sumber: Bank Indonesia (Diolah)

0

2

4

6

8

10

12

14

Au

g-0

8

No

v-0

8

Feb

-09

May

-09

Au

g-0

9

No

v-0

9

Feb

-10

May

-10

Au

g-1

0

No

v-1

0

Feb

-11

May

-11

Au

g-1

1

No

v-1

1

Feb

-12

May

-12

Au

g-1

2

Pe

rse

nta

se

Periode

INFLASI

Page 87: ANALISIS PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR DAN BI ...JURUSAN ILMU EKONOMI DAN STUDI PEMBANGUNAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23775... ·

69

Berdasarkan grafik 4.2 dapat diketahui bahwa perkembangan

inflasi tertinggi terjadi pada bulan September 2008 sebesar 12,14 % dan

inflasi terendah terjadi di bulan November 2009 sebesar 2,41 %. Secara

keseluruhan inflasi di tahun 2009 menurun tajam dibandingkan tahun

sebelumnya. Penurunan tekanan inflasi tersebut antara lain tidak lepas dari

penurunan harga minyak mentah internasional yang mendorong pemerintah

untuk menurunkan harga bahan bakar minyak (BBM).

Di akhir 2010 tercatat inflasi sebesar 6,96 %, tingginya tekanan

inflasi tersebut bersumber dari kelmpok bahan pangan yang mengalami

kenaikan harga pada beberapa komoditas bahan pangan akibat faktor

gangguan cuaca dan perkembangan harga komoditas pangan internasional

juga ikut mempengaruhi harga komoditas di dalam negeri.

Inflasi di tahun 2011 mencapai angka 3,79 %, menurun tajam jika

dibandingkan dengan inflasi di tahun 2010. Dan Inflasi di Agustus 2012

sedikit meningkat sebesar 4,58 % dibandingkan bulan sebelumnya 4,56 %.

Meningkatnya tekanan inflasi tersebut terutama terjadi pada kelompok

bahan makanan, yang diakibatkan oleh kenaikan harga pangan secara

global seperti (jagung, gandum, dan kedelai)

4. Perkembangan Nilai Tukar Rupiah (KURS)

Kurs merupakan jumlah uang domestik yang dibutuhkan, yaitu

banyaknya rupiah yang dibutuhkan untuk memperoleh satu unit mata uang

Page 88: ANALISIS PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR DAN BI ...JURUSAN ILMU EKONOMI DAN STUDI PEMBANGUNAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23775... ·

70

asing. Nilai Tukar Valuta Asing adalah harga satu satuan mata uang dalam

satuan mata uang lain. (Sukirno,2000:358)

Data Nilai Tukar Rupiah yang digunakan dalam penelitian ini

adalah antar harga jual dan harga beli dollar AS yang dinyatakan dalam

satuan unit rupiah. Berdasarkan data yang digunakan dari bulan Agustus

2008 sampai dengan Agustus 2012 maka dapat dilihat grafik perkembangn

Nilai Tukar Rupiah (KURS), yaitu dibawah ini sebagai berikut.

Gambar 4.3

Perkembangan Nilai Tukar

Sumber: Bank Indonesia (Diolah)

Sesuai dengan grafik 4.2 dapat diketahui bahwa perkembangan

kurs tertinggi terjadi pada bulan November 2008 sebesar Rp.12.151 dan

terendah terjadi di bulan Juli 2011 sebesar Rp. 8.508. Selama tahun 2009

rupiah cenderunsg bergerak menguat sejalan dengan mulai pulihnya kondisi

0

2,000

4,000

6,000

8,000

10,000

12,000

14,000

Au

g-0

8

No

v-0

8

Feb

-09

May

-09

Au

g-0

9

No

v-0

9

Feb

-10

May

-10

Au

g-1

0

No

v-1

0

Feb

-11

May

-11

Au

g-1

1

No

v-1

1

Feb

-12

May

-12

Au

g-1

2

Ru

pia

h

Periode

KURS

Page 89: ANALISIS PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR DAN BI ...JURUSAN ILMU EKONOMI DAN STUDI PEMBANGUNAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23775... ·

71

perekonomian global. Pergerakan rupiah selama Desember 2010 relatif

stabil dengan kecenderungan melemah. Dan selama tahun 2012, nilai tukar

rupiah mengalami depresiasi yang disebabkan oleh ketidakpastian ekonomi

global. Melemahnya prospek pertumbuhan ekonomi regional dan global

sempat memicu penarikan dana oleh investor dalam rangka menghindari

risiko dari aset-aset keuangan di negara emerging market, termasuk

Indonesia.

5. Perkembangan Bi Rate

BI rate merupakan indikasi suku bunga jangka pendek yang

diinginkan Bank Indonesia dalam upaya mencapai target inflasi. BI rate

digunakan sebagai acuan dalam operasi moneter untuk mengarahkan agar

suku bunga SBI 1 bulan hasil lelang operasi pasar terbuka berada disekitar

BI rate. Selanjutnya suku bunga BI diharapkan mempengaruhi PUAB,

suku bunga pinjaman, dan suku bunga lainnya dalam jangka panjang.

(Aulia Pohan, 2008:225)

BI rate yang digunakan dalam penelitian ini berbentuk persentase.

Dan berdasarkan data yang diperoleh, dapat dilihat perkembangan BI rate

periode Agustus 2008 sampai dengan Agustus 2012 dibawah ini sebagai

berikut.

Page 90: ANALISIS PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR DAN BI ...JURUSAN ILMU EKONOMI DAN STUDI PEMBANGUNAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23775... ·

72

Gambar 4.4

Perkembangan BI Rate

Sumber: Bank Indonesia (Diolah)

Berdasarkan grafik 4.2 dapat diketahui bahwa perkembangan BI

rate tertinggi terjadi pada bulan September 2008 sebesar 9,25 % dan terendah

terjadi di bulan Februari 2012 sebesar 5,75 %.

Selama 2009 BI rate cenderung mengalami penurunan hingga

6,50%, hal ini karena Bank Indonesia menetapkan kebijakan moneter yang

longgar untuk mendorong aktifitas perekonomian masyarakat yang

cenderung turun akibat krisis global. Di 2010 BI rate tetap berada pada level

6,50 %. Kemudian naik kembali hingga September 2011 di level 6,75 %

dilanjutkan penurunan yang stabil di level 5,75 % hingga akhir periode

penelitian.

0123456789

10

Au

g-0

8

No

v-0

8

Feb

-09

May

-09

Au

g-0

9

No

v-0

9

Feb

-10

May

-10

Au

g-1

0

No

v-1

0

Feb

-11

May

-11

Au

g-1

1

No

v-1

1

Feb

-12

May

-12

Au

g-1

2

Pe

rse

nta

se

Periode

BI RATE

Page 91: ANALISIS PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR DAN BI ...JURUSAN ILMU EKONOMI DAN STUDI PEMBANGUNAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23775... ·

73

B. Analisis dan Pembahasan

Semua data yang digunakan dalam analisis ini merupakan data

sekunder deret waktu (time series) mulai dari Agustus 2008 sampai Agustus

2012. Hasil pengolahan data ini menggunakan regresi linier berganda dengan

metode OLS (Ordinary Least Square). Berikut ini adalah hasil pengolahan

data menggunakan regresi berganda dengan metode OLS (Ordinary Least

Square). Langkah pertama yang dilakukan adalah:

1. Analisis Pembahasan dan Hasil Regresi

a. Uji Asumsi Klasik

1) Uji Normalitas

Uji normalitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah

menggunakan uji Jarque Bera dengan melihat nilai probability. Jika

nilai probability lebih besar dari nilai derajat kesalahan α = 5% (0.05),

maka penelitian ini tidak ada permasalahan normalitas atau dengan kata

lain data terdistribusi normal. Dan sebaliknya, jika nilai probability

lebih kecil dari nilai derajat kesalaan α = 5 % (0,05), maka dalam

penelitian ada permasalahan normalitas atau data tidak terdistribusi

dengan normal. Setelah data diolah dengan menggunakan aplikasi

Eviews 5.0 maka terlihat hasilnya sebagai berikut.

Page 92: ANALISIS PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR DAN BI ...JURUSAN ILMU EKONOMI DAN STUDI PEMBANGUNAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23775... ·

74

Gambar 4.5

Uji Normalitas Jarque-Bera

Sumber: Data diolah

Berdasarkan gambar 4.1 uji normalitas menggambarkan bahwa

data dalam penelitian ini sudah terdistribusi normal. Terlihat dari nilai

probability sebesar 0.196612 lebih besar dari derajat kesalahan 5%

(0.05), sehingga model ini dikatakan telah normal. Dan bisa dilanjutkan

kepengujian selanjutnya.

2) Uji Multikolinieritas

Uji multikolinieritas dilakukan untuk mengetahui ada tidaknya

hubungan (korelasi) yang signifikan di antara dua atau lebih variabel

independen dalam model regresi. Deteksi adanya multikolinieritas

dilakukan dengan menggunakan uji korelasi parsial antar variabel

independen, kemudian dapat diputuskan apakah data terkena

multikolinieritas atau tidak, yaitu dengan menguji koefisien korelasi antar

Page 93: ANALISIS PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR DAN BI ...JURUSAN ILMU EKONOMI DAN STUDI PEMBANGUNAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23775... ·

75

variabel independen. Suatu model regresi yang baik adalah tidak terjadi

multikolinieritas antar variabel independen dengan variabel dependen

(Gujarati, 2007:67). Setelah diolah menggunakan aplikasi Eviews 5.0

maka terlihat hasil sebagai berikut.

Tabel 4.1

Hasil Uji Correlation Matrix

LNINF LNKURS LNBI

LNINF 1.000000 0.359391 0.750385

LNKURS 0.359391 1.000000 0.616270

LNBI 0.750385 0.616270 1.000000

Sumber: Data diolah

Berdasarkan tabel 4.3 diatas dapat terlihat bahwa pengujian

multikolinearitas dengan menggunakan correlation matrix, menghasilkan

bahwa model ini tidak terdapat multikolinearitas. Karena nilai koefisien

korelasi dari masing-masing variabel independen berada dibawah 0,8.

Sehingga dapat dilanjutkan ke pengujian selanjutnya yaitu uji

Heteroskedastisitas.

3) Uji Heteroskedastisitas

Uji Heteroskedastisitas ini dilakukan untuk mengetahui apakah

dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varian dari residual satu

pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika varian dari residual satu

pengamatan ke pengamatan yang lain tetap, maka disebut

Page 94: ANALISIS PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR DAN BI ...JURUSAN ILMU EKONOMI DAN STUDI PEMBANGUNAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23775... ·

76

Homoskedastisitas dan jika varian tidak konstan atau berubah-ubah

disebut dengan Heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang

Homoskedastisitas atau tidak terjadi Heteroskedastisitas. (Gujarati,

2007:82)

Untuk mengetahui ada tidaknya Heteroskedastisitas dapat dilihat

pada tabel dibawah ini.

Tabel 4.2

Hasil Uji White Heteroskedasticity-Test

White Heteroskedasticity Test:

F-statistic 1.972396 Probability 0.069574

Obs*R-squared 15.32692 Probability 0.082339

Sumber: Data diolah

Dari tabel 4.4 di atas diketahui bahwa nilai probabilitas Obs*R-

squared adalah 0.082339 lebih besar dari α = 5 % (0,05). Maka model ini

berarti tidak ada permasalahan heteroskedastisitas. Setelah dilakukan uji

White Heteroskedasticity tersebut, kemudian dilanjutkan dengan uji

Autokorelasi.

4) Uji Autokorelasi

Autokorelasi adalah suatu keadaan dimana terjadi korelasi antara

residual tahun ini dengan tingkat kesalahan tahun sebelumnya. Untuk

mengetahui ada atau tidaknya penyakit autokorelasi dalam suatu model,

dapat dilihat dari nilai statistik Durbin-Watson. Selain dengan

menggunakan uji Durbin-Watson, untuk melihat ada tidaknya masalah

Page 95: ANALISIS PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR DAN BI ...JURUSAN ILMU EKONOMI DAN STUDI PEMBANGUNAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23775... ·

77

penyakit autokorelasi dapat juga digunakan uji Lagrange Multiplier (LM

Test) atau yang disebut Uji Breusch-Godfrey dengan membandingkan

nilai probabilitas R-Square dengan α = 5% (0.05).

Untuk mengetahui ada tidaknya autokorelasi dapat dilihat pada

tabel dibawah ini.

Tabel 4.3

Hasil Uji Lagrange Multiplier Test

Breusch-Godfrey Serial Correlation LM Test:

F-statistic 107.5091 Probability 0.000000

Obs*R-squared 40.83391 Probability 0.000000

Sumber: Data diolah

Berdasarkan tabel 4.5 diatas diketahui bahwa nilai Obs*R-squared

adalah 40.83391 dan nilai probabilitas adalah 0.000000 yang lebih kecil

dari α = 5 % (0,05) sehingga dapat disimpulkan bahwa data dalam

penelitian ini terdapat masalah autokorelasi.

Untuk menanggulangi masalah aurokorelasi pada penelitian ini,

maka dapat menggunakan model Differensi Tingkat Pertama, yaitu

penyembuhan autokorelasi dengan mengestimasi menggunakan differensi

tingkat pertama dengan memasukan persamaan d(y) c d(x). (Wing W.

Winarno, 2009:5.31-5.33)

Kemudian diperoleh hasil seperti pada tabel berikut:

Page 96: ANALISIS PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR DAN BI ...JURUSAN ILMU EKONOMI DAN STUDI PEMBANGUNAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23775... ·

78

Tabel 4.4

Hasil Uji Lagrange Multiple Test

Breusch-Godfrey Serial Correlation LM Test:

F-statistic 2.151393 Probability 0.128969

Obs*R-squared 4.460504 Probability 0.107501

Sumber: Data diolah

Berdasarkan tabel 4.6 nilai probabilitas Obs*R-squared sebesar

0.107501 lebih besar dari α 5 % (0,05). Hal ini menunjukkan bahwa

model ini sudah tidak terdapat autokorelasi.

5) Uji Linieritas

Dalam penelitian ini, untuk menguji lineraitas model digunakan

model uji Ramsey (Ramsey RESET Test). Uji ini dikembangkan oleh

Ramsey tahun 1969 untuk menguji kesalahan spesifikasi dengan

menggunakan general test of specification error atau lebih dikenal dengan

RESET (Regression Error Specification Test). Kriterianya adalah bila

probabilitas Log-Likehood rasio lebih besar dari α = 5% (0,05) maka data

adalah linier. (Ervani, 2005:230)

Tabel 4.5

Uji Ramsey RESET Test

Ramsey RESET Test:

F-statistic 0.062925 Probability 0.803125

Log likelihood ratio 0.070191 Probability 0.791059

Sumber: Data diolah

Page 97: ANALISIS PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR DAN BI ...JURUSAN ILMU EKONOMI DAN STUDI PEMBANGUNAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23775... ·

79

Dari uji linieritas (Uji Ramsey RESET Test) pada tabel 4.6 nilai

probabilitasnya adalah 0.791059 ternyata lebih besar dari α = 5 % (0,05).

Artinya tidak terdapat masalah linearitas dengan kata lain bentuk fungsi

estimasi dalam penelitian ini adalah linier.

b. Uji Statistik

Hasl pengolahan data atau estimasi yang dilakukan menggunakan

program komputer Eviews 5.0, dengan menggunakan metode regresi linier

berganda atau Ordinary Least Square (OLS) yang ditampilkan pada tabel

berikut:

Tabel 4.6

Hasil Regresi Tabungan Mudharabah

Dependent Variable: LNTM

Method: Least Squares

Date: 05/25/13 Time: 21:48

Sample: 2008M08 2012M08

Included observations: 49

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

C 23.40726 3.161462 7.403933 0.0000

LNINF 0.453662 0.094611 4.795041 0.0000

LNKURS -0.236265 0.379167 -0.623117 0.5364

LNBI -2.774316 0.346209 -8.013404 0.0000

R-squared 0.723441 Mean dependent var 16.67850

Adjusted R-squared 0.705003 S.D. dependent var 0.331899

S.E. of regression 0.180266 Akaike info criterion -0.510655

Sum squared resid 1.462318 Schwarz criterion -0.356221

Log likelihood 16.51105 F-statistic 39.23792

Durbin-Watson stat 0.192662 Prob(F-statistic) 0.000000

Sumber: Data diolah

Page 98: ANALISIS PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR DAN BI ...JURUSAN ILMU EKONOMI DAN STUDI PEMBANGUNAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23775... ·

80

Berdasarkan hasil pengolahan data pada Tabel 4.8 di atas, maka

didapat persamaan regresi sebagai berikut:

LNTM = 23.40726 + 0.453662 (LNINF) - 0.236265 (LNKURS) -

2.774316 (LNBI)

1) Uji Parsial

Hasil yang didapatkan dari uji statistik yang dilakukan adalah

sebagai berikut:

a. Pengaruh Inflasi terhadap Tabungan Mudharabah

Berdasarkan tabel 4.8 diperoleh hasil bahwa nilai probabilitas

variabel inflasi 0.0000 lebih kecil dari α = 5% (0.05), maka secara

parsial (individu), variabel independen (Inflasi) berpengaruh positif

dan signifikan terhadap variabel dependen (Tabungan Mudharabah).

Dan nilai koefisien Inflasi sebesar 0.453662, artinya dengan asumsi

ceteris paribus (variabel independen yang lain konstan) maka apabila

Inflasi naik sebesar satu persen, maka Tabungan Mudharabah akan

naik sebesar 0.453662 %.

b. Pengaruh Kurs terhadap Tabungan Mudharabah

Berdasarkan tabel 4.8 diperoleh hasil bahwa nilai probabilitas

variabel kurs adalah 0.5364, ini lebih besar dari α = 5% (0.05). Maka

secara parsial variabel independen (Kurs) tidak memiliki pengaruh

signifikan terhadap variabel dependen (Tabungan Mudharabah),

dengan nilai koefisien Kurs sebesar -0.236265.

Page 99: ANALISIS PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR DAN BI ...JURUSAN ILMU EKONOMI DAN STUDI PEMBANGUNAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23775... ·

81

c. Pengaruh BI Rate terhadap Tabungan Mudharabah

Berdasarkan tabel 4.7 diatas diketahui nilai probabilitas BI Rate

adalah 0.0000, ini lebih kecil dari α = 5% (0.05). Maka dapat

dikatakan bahwa variabel independen (BI Rate) berpengaruh negatif

dan signifikan terhadap variabel dependen (Tabungan Mudharabah).

Dengan nilai koefisien BI Rate adalah -2,774316, artinya dengan

asumsi ceteris paribus (variabel independen yang lain konstan) maka

apabila BI Rate naik sebesar satu persen, maka akan menurunkan

Tabungan Mudharabah sebesar 2,774316 %.

2) Uji Signifikan F (uji secara bersama-sama)

Uji F bertujuan untuk mengetahui pengaruh semua variabel

independen (Inflasi, Kurs dan BI Rate) secara bersama-sama terhadap

variabel dependen yaitu Tabungan Mudharabah.

Berdasarkan tabel 4.8 diperoleh hasil nilai F-statistic adalah

39.23792 dengan nilai probabilitas sebesar 0.000000. karena nilai

probabilitas (signifikansi) lebih kecil dari α = 0,05 (0,000000 < 0,05.

Berarti dapat disimpulkan bahwa Inflasi, Kurs dan BI Rate secara

bersama-sama mempunyai pengaruh signifikan terhadap Tabungan

Mudharabah.

Page 100: ANALISIS PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR DAN BI ...JURUSAN ILMU EKONOMI DAN STUDI PEMBANGUNAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23775... ·

82

3) Uji Adjusted R2 (Koefisien Determinasi)

Pengujian koefisien determinasi dilakukan untuk mengetahui

seberapa besar kemampuan variabel independen dalam menjelaskan

variabel dependen. Berdasarkan hasil regresi pada tabel 4.8 dengan

menggunakan metode OLS maka diperoleh Adjusted R2 sebesar

0,705003 (70,5003%). Yang berarti bahwa kemampuan variabel

independen (Inflasi, Kurs dan BI Rate) dalam menjelaskan variabel

dependen (Tabungan Mudharabah) adalah sebesar 0,705003

(0,705003%) sedangkan sisanya sebesar 0,294997 (29,4997%)

dijelaskan oleh variabel lain di luar model. Dimana variabel itu tidak

dimasukkan dalam penelitian ini.

c. Analisis Ekonomi

Berdasarkan hasil dari pengujian statistik dan ekonomi yang

dilakukan, dapat diketahui bahwa regresi yang dihasilkan cukup baik untuk

menerangkan variabel-variabel yang dapat mempengaruhi Tabungan

Mudharabah. Dari ketiga variabel independen (Inflasi, Kurs, dan BI Rate)

yang dimasukkan ke dalam pengujian statistik ternyata tidak semua variabel

berpengaruh secara signifikan.

1) Berdasarkan hasil penelitian ini diketahui bahwa inflasi berpengaruh

positif dan signifikan terhadap Tabungan Mudharabah, ini tidak sesuai

dengan penelitian yang dilakukan oleh Patra Yunita (2008). Dalam

penelitiannya menjelaskan bahwa Inflasi secara signifikan

Page 101: ANALISIS PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR DAN BI ...JURUSAN ILMU EKONOMI DAN STUDI PEMBANGUNAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23775... ·

83

mempengaruhi jumlah Dana Pihak Ketiga (giro, tabungan, deposito)

perbankan syariah. Apabila terjadi inflasi, maka jumlah DPK perbankan

syariah akan mengalami penurunan, diakibatkan oleh penarikan dana

oleh nasabah untuk kebutuhan konsumsi. Inflasi mengakibatkan

penurunan daya beli mata uang (the fall of purchasing power) sehingga

dibutuhkan uang dalam jumlah lebih banyak untuk mengkonsumsi

barang yang sama. Dalam kondisi ini, untuk memenuhi konsumsi

masyarakat, penarikan dana simpanan perbankan syariah sangat

mungkin terjadi.

Pada teori Effek Fisher menyatakan bahwa ketika terjadi

kenaikan inflasi sebesar satu persen akan mengakibatkan kenaikan pada

tingkat suku bunga sebesar satu persen. Dan karena dalam ekonomi

islam itu tidak diperbolehkan menggunakan tingkat suku bunga maka

pada perbankan syariah akan menaikkan Nisbah Bagi Hasil yang

digunakan sebagai langkah untuk mengatasi agar nasabah tidak

berpaling ke bank konvensional yang menawarkan bunga tinggi.

Sehingga dengan dinaikkannya Nisbah Bagi Hasil membuat nasabah

akan tetap menyimpan dananya pada Tabungan Mudharabah.

2) Berdasarkan hasil penelitian ini diketahui bahwa kurs tidak berpengaruh

secara signifikan terhadap Tabungan Mudharabah. Dan ini sesuai

dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Chintia Agustina Triadi

(2010:100) yang menyatakan bahwa nilai tukar rupiah tidak berpengaruh

Page 102: ANALISIS PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR DAN BI ...JURUSAN ILMU EKONOMI DAN STUDI PEMBANGUNAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23775... ·

84

secara signifikan terhadap Dana Pihak Ketiga pada Bank Umum dan

Bank Syariah. Dan pada jangka pendek menguat atau melemahnya nilai

tukar rupiah tidak ada pengaruhnya terhadap Dana Pihak Ketiga pada

Bank Umum dan Bank Syariah.

Dan juga penelitian yang dilakukan oleh Muhammad Ihsan

Hadzami (2011:106), bahwa nilai tukar rupiah tidak memiliki hubungan

yang signifikan terhadap Tabungan Mudharabah. Hal ini dapat dilihat

dari penguatan maupun pelemahan nilai tukar rupiah yang tidak

berdampak pada Tabungan Mudharabah Bank Syariah, karena pada

setiap tahunnya jumlah Tabungam Mudharabah terus mengalami

peningkatan walaupun selalu berfluktuatif. Dan masyarakat akan tetap

menabung di Bank Syariah karena lebih bersifat liquid, aman dan jauh

dari resiko investasi di pasar modal. Selain itu Muchlish dalam Hadzami

(2011:280) menyatakan bahwa tingkat religius, tingkat kepercayaan

masyarakat, dan reputasi bank syariah mempunyai pengaruh yang positif

dan signifikan terhadap perilaku menabung di Bank Syariah tidak hanya

terdiri dari faktor-faktor ekonomi semata, tetapi juga disebabkan oleh

faktor non ekonomi.

3) Berdasarkan hasil penelitian ini diketahui bahwa BI Rate berpengaruh

negatif dan signifikan terhadap Tabungan Mudharabah, adanya kenaikan

BI Rate sebagai tingkat suku bunga pendamping pada bank-bank umum

baik langsung maupun tidak langsung akan membawa dampak terhadap

Page 103: ANALISIS PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR DAN BI ...JURUSAN ILMU EKONOMI DAN STUDI PEMBANGUNAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23775... ·

85

kinerja bank syariah. Sebab naiknya BI Rate akan mempengaruhi tingkat

suku bunga yang diikuti juga oleh naiknya suku bunga simpanan dan

suku bunga pinjaman pada bank konvensional, sehingga masyarakat

akan lebih cenderung untuk menyimpan dananya di bank konvensional

dibandingkan di bank syariah.

Tabungan menurut pandangan ekonomi klasik, merupakan

fungsi dari tingkat bunga. Tingkat bunga yang tinggi akan semakin

mendorong seseorang untuk menabung dan mengorbankan konsumsi

sekarang untuk dimanfaatkan bagi konsumsi di masa yang akan datang.

Tingginya minat nasabah untuk menabung dipengaruhi oleh tingkat

bunga, hal ini menunjukkan bahwa pada saat tingkat bunga tinggi,

masyarakat lebih tertarik untuk mengorbankan konsumsi sekarang guna

menambah tabungannya. Konsep ini berbeda dengan sistem perbankan

syariah yang menggunakan sistem bagi hasil atas penggunaan dana oleh

pihak peminjam (baik oleh pihak nasabah atau bank). (Muhammad

Ghofur Wibowo, 2007:69-70)

Page 104: ANALISIS PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR DAN BI ...JURUSAN ILMU EKONOMI DAN STUDI PEMBANGUNAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23775... ·

86

BAB V

KESIMPULAN DAN IMPLIKASI

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian regresi linier berganda (OLS) mengenai

pengaruh inflasi, nilai tukar (kurs), dan BI rate terhadap tabungan

mudharabah yang telah dilakukan oleh peneliti pada bab sebelumnya, maka

peneliti mengambil kesimpulan dari penelitian yang dilakukan tersebut yaitu

sebagai berikut:

1. Berdasarkan pengujian secara bersama-sama variabel independen (inflasi,

nilai tukar (kurs), dan BI Rate) secara bersama-sama mempunyai pengaruh

signifikan terhadap variabel dependen (Tabungan Mudharabah).

2. Berdasarkan pengujian secara individu (parsial) variabel inflasi

berpengaruh positif dan signifikan terhadap Tabungan Mudharabah.

3. Berdasarkan pengujian secara individu (parsial) variabel Kurs berpengaruh

negatif dan tidak signifikan terhadap Tabungan Mudharabah.

4. Berdasarkan pengujian secara individu (parsial) variabel BI Rate

berpengaruh negatif dan signifikan terhadap Tabungan Mudharabah.

86

Page 105: ANALISIS PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR DAN BI ...JURUSAN ILMU EKONOMI DAN STUDI PEMBANGUNAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23775... ·

87

B. Saran dan Implikasi

1. Bagi peneliti berikutnya agar memperpanjang periode waktu penelitian

serta menggunakan lebih banyak variabel yang mempengaruhi Tabungan

Mudharabah, sehingga dapat memberikan hasil penelitian yang lebih

akurat dan baik. Hal ini dikarenakan, keterbatasan dalam penelitian ini

dalam hal periode waktu yang singkat serta variabel penelitian yang sedikit.

2. Dengan adanya kenaikan Tabungan Mudharabah yang disebabkan adanya

inflasi, maka bagi kalangan perbankan syariah lebih menyukai terjadinya

inflasi (inflasi rendah).

3. Bagi kalangan perbankan syariah, lebih menyukai ketika BI Rate rendah

karena hal ini akan meningkatkan Tabungan Mudharabah.

4. Tabungan Mudharabah tidak hanya dipengaruhi oleh motif ekonomi saja

seperti Inflasi, Nilai Tukar, dan Bi Rate, tetapi juga dipengaruhi oleh faktor

lain yang tidak dimasukkan dalam penelitian. Tingkat religiusitas, reputasi

dan kepercayaan masyarakat (trust) terhadap Bank Syariah mempunyai

pengaruh yang positif dan signifikan terhadap perilaku menabung di Bank

Syariah. Dan ini membuktikan bahwa pemodelan Tabungan pada Bank

Syariah tidak hanya disebabkan oleh faktor-faktor ekonomi semata, tetapi

juga disebabkan oleh faktor non ekonomi seperti variabel agama

(religiusitas) dan kepercayaan (trust).

Page 106: ANALISIS PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR DAN BI ...JURUSAN ILMU EKONOMI DAN STUDI PEMBANGUNAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23775... ·

88

DAFTAR PUSTAKA

Agustina Triadi, Chintia. “Analisis Pengaruh Makro Ekonomi Terhadap Dana

Pihak Ketiga (DPK) Pada Bank Umum Dan Syariah”, Skripsi

Universitas Pembangunan Nasional, Program Ilmu Ekonomi,

2010.

Ariestya, Dian. “ Analisis Pengaruh Imbal Bagi Hasil, Jumlah Kantor Cabang,

Suku Bunga, Kurs, dan SWBI terhadap Jumlah Tabungan

Mudharabah”, Jakarta, 2011.

Arifin, Zainul. “Dasar-dasar manajemen Bank Syariah”, Azkia Publisher,

Tangerang, 2006.

Bank Indonesia, “Statistik Perbankan Syariah”, 2008-2012.

_____________, “Tinjauan Kebijakan Moneter”, 2008-2012.

Banowo, Amalianshah & Budi Hermawan.” Hubungan Equivalent Rate Simpanan

Mudharabah dengan Sertifikat Wadi’ah Bank Indonesia,” 2010.

Cahyono, Ari. “Pengaruh Indikator Makroekonomi terhadap Dana Pihak Ketiga

dan Pembiayaan Bank Syariah Mandiri”, Jakarta, 2009.

Ghafur W, Muhammad. “Potret Perbankan Syariah Di Indonesia Terkini (Kajian

Kritis Perkembangan Perbankan Syariah)”, Yogyakarta: Biruni

Press, 2007.

Gujarati, Damodar N. “Dasar-dasar Ekonometrika Jilid 2”, Erlangga, Jakarta,

2006

Hamid, Abdul. “Panduan Penulisan Skripsi”, FEB UIN Press, Jakarta. 2010

Page 107: ANALISIS PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR DAN BI ...JURUSAN ILMU EKONOMI DAN STUDI PEMBANGUNAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23775... ·

89

Hamja, Yahya. “Modul I Ekonometrika, Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial”, UIN

Syarif Hidayatullah, Jakarta, 2008.

_____________“Modul II Ekonometrika, Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial”,

UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta, 2008.

Hanifeliza.”Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Total Tabungan

Masyarakat yang Dihimpun Perbankan Di Indonesia”, Jakarta, 2004.

Haron, Sudin & Norafifah Ahmad.”The Effect of Conventional Interest Rates and

Rate of Profit on Funds Deposited with Islamic Banking System in

Malaya”, International Journal of Islamic Financial Service Vol. 1 No.4,

2000.

Haron, Sudin & Wan Nursofiza Wan Azmi, “ Measuring Depositors’ Behaviour

of Malaysian Islamic Banking System: A Co-integration Approach”.

International Journal Islamic Financial Service.

Hadzmi, Muhammad Ihsan. “Analisis Pengaruh Nisbah Bagi Hasil dan Nilai

Tukar Rupiah terhadap Tabungan Mudharabah Pada Perbankan Syariah

Di Indonesia,” Jurusan Ilmu Ekonomi dan Studi Pembangunan, Fakultas

Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta, 2011.

Husni, Azhary. “Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Penghimpunan Dana Pihak

Ketiga Pada Perbankan Syariah Di Indonesia Periode: Januari 2006-

Desember 2007”, Jurnal Ekonomi dan Bisnis, Fakultas Ekonomi

Universitas YARSI, Jakarta. 2009.

Karim, Adiwarman A. “Akad dan Produk Perbankan Syariah”, Jakarta: PT.Radja

Grafindo, 2007.

______________, “Ekonomi Makro Islami”, Jakarta: PT Radja Grafindo Persada,

2007.

______________, “Bank Islam: Analisis Fiqih dan Keuangan:, Raja Grafindo

Persada, Jakarta, 2009.

Page 108: ANALISIS PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR DAN BI ...JURUSAN ILMU EKONOMI DAN STUDI PEMBANGUNAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23775... ·

90

Pariyo.” Variabel Makro Ekonomi yang Mempengaruhi Penghimpunan Dana

Pihak Ketiga Pada Bank Muamalat Indonesia” Universitas Indonesia.

Rodoni, Ahmad. “Investasi Syariah”, Jakarta: Lembaga Penelitian UIN Jakarta,

2009.

Suharyanti, ST. “Analisis Pengaruh Nisbah Bagi Hasil, Inflasi, Pendapatan

Nasional/PDB, dan SWBI Terhadap Tabungan Mudharabah Pada

Perbankan Syariah Di Indonesia, Jurusan Ilmu Ekonomi dan Studi

Pembangunan, Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah,

Jakarta, 2010.

Sukirno, Sadono. “Pengantar Teori Makroekonomi”, Ed. Kedua, Cet. 11, Jakarta,

2000.

Syafi’I Antonio, Muhammad. “Bank Syariah: dari teori ke praktek”, Ed. 1,

Yogyakarta:UGM Press, 2001.

Tohari, Achmad. "Analisis Pengaruh Nilai Tukar Rupiah terhadap Dollar, Inflasi,

dan Jumlah Unag Beredar (M2) terhadap Dana Pihak Ketiga serta

Impikasinya pada Pembiayaan Mudharabah Di Indonesia”, Jakarta,

2010.

Winarno, Wing Wahyu.”Analisis Ekonometrika dan Statistik Dengan Eviews

Edisi Kedua”, UPP STIM YKPN, Yogyakarta, 2009.

Yunita, Patra.”Faktor-faktor yang Mempengaruhi Dana Pihak Ketiga pada

Perbankan Syariah”, Universitas Indonesia, Jakarta, 2008.

www.google.com

www.bi.go.id

Page 109: ANALISIS PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR DAN BI ...JURUSAN ILMU EKONOMI DAN STUDI PEMBANGUNAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23775... ·

91

Lampiran 1

Data Variabel Penelitian Periode Agustus 2008-Agustus 2012

Bulan/Tahun

Tabungan

Mudharabah

(Milyar Rupiah)

INFLASI

(%)

KURS

(Rupiah)

BI RATE

(%)

Aug-08 10.851.576 11.85 9.153 9.00

Sep-08 11.410.243 12.14 9.378 9.25

Oct-08 11.731.978 11.77 10.995 9.50

Nov-08 11.545.316 11.68 12.151 9.50

Dec-08 12.470.952 11.06 10.950 9.25

Jan-09 11.616.000 9.17 11.355 8.75

Feb-09 11.716.000 8.60 11.980 8.25

Mar-09 12.084.000 7.92 11.575 7.75

Apr-09 12.261.000 7.31 10.713 7.50

May-09 12.348.000 6.04 10.340 7.25

Jun-09 12.798.000 3.65 10.225 7.00

Jul-09 12.774.000 2.71 9.920 6.75

Aug-09 12.600.000 2.75 10.060 6.50

Sep-09 13.310.000 2.83 9.681 6.50

Oct-09 13.418.000 2.57 9.545 6.50

Nov-09 13.511.000 2.41 9.480 6.50

Dec-09 14.809.000 2.78 9.400 6.50

Jan-10 14.809.000 3.72 9.365 6.50

Feb-10 14.742.000 3.81 9.335 6.50

Mar-10 14.802.000 3.43 9.115 6.50

Apr-10 14.877.000 3.91 9.012 6.50

May-10 15.106.000 4.16 9.180 6.50

Jun-10 15.804.000 5.05 9.083 6.50

Jul-10 16.031.000 6.22 8.952 6.50

Aug-10 16.018.000 6.44 9.041 6.50

Sep-10 16.803.000 5.80 8.924 6.50

Oct-10 17.259.000 5.67 8.928 6.50

Nov-10 17.811.000 6.33 9.013 6.50

Dec-10 19.570.000 6.96 8.991 6.50

Jan-11 19.210.000 7.02 9.057 6.50

Feb-11 19.193.000 6.84 8.823 6.75

Mar-11 19.776.000 6.65 8.709 6.75

Page 110: ANALISIS PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR DAN BI ...JURUSAN ILMU EKONOMI DAN STUDI PEMBANGUNAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23775... ·

92

Bulan/Tahun

Tabungan

Mudharabah

(Milyar Rupiah)

INFLASI

(%)

KURS

(Rupiah)

BI RATE

(%)

Apr-11 20.224.000 6.16 8.574 6.75

May-11 20.857.000 5.98 8.537 6.75

Jun-11 21.480.000 5.54 8.597 6.75

Jul-11 21.916.000 4.61 8.508 6.75

Aug-11 22.728.000 4.79 8.578 6.75

Sep-11 23.589.000 4.61 8.823 6.75

Oct-11 23.687.000 4.42 8.835 6.5

Nov-11 24.552.000 4.15 9.170 6.00

Dec-11 27.208.000 3.79 9.068 6.00

Jan-12 27.193.000 3.65 9.000 6.00

Feb-12 27.642.000 3.56 9.085 5.75

Mar-12 29.054.000 3.97 9.180 5.75

Apr-12 28.738.000 4.50 9.190 5.75

May-12 29.569.000 4.45 9.565 5.75

Jun-12 31.466.000 4.53 9.480 5.75

Jul-12 31.626.000 4.56 9.485 5.75

Aug-12 32.531.000 4.58 9.560 5.75

Sumber: Bank Indonesia

Page 111: ANALISIS PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR DAN BI ...JURUSAN ILMU EKONOMI DAN STUDI PEMBANGUNAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23775... ·

93

Lampiran 2

Hasil Regresi Tabungan Mudharabah

Dependent Variable: LNTM

Method: Least Squares

Date: 05/25/13 Time: 21:48

Sample: 2008M08 2012M08

Included observations: 49

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

C 23.40726 3.161462 7.403933 0.0000

LNINF 0.453662 0.094611 4.795041 0.0000

LNKURS -0.236265 0.379167 -0.623117 0.5364

LNBI -2.774316 0.346209 -8.013404 0.0000

R-squared 0.723441 Mean dependent var 16.67850

Adjusted R-squared 0.705003 S.D. dependent var 0.331899

S.E. of regression 0.180266 Akaike info criterion -0.510655

Sum squared resid 1.462318 Schwarz criterion -0.356221

Log likelihood 16.51105 F-statistic 39.23792

Durbin-Watson stat 0.192662 Prob(F-statistic) 0.000000

Sumber: Data diolah

Page 112: ANALISIS PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR DAN BI ...JURUSAN ILMU EKONOMI DAN STUDI PEMBANGUNAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23775... ·

94

Lampiran 3

Uji Normalitas

Sumber: Data diolah

Page 113: ANALISIS PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR DAN BI ...JURUSAN ILMU EKONOMI DAN STUDI PEMBANGUNAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23775... ·

95

Lampiran 4

Uji Multikolinieritas dengan Correlation Matrix

LNINF LNKURS LNBI

LNINF 1.000000 0.359391 0.750385

LNKURS 0.359391 1.000000 0.616270

LNBI 0.750385 0.616270 1.000000

Sumber: Data diolah

Page 114: ANALISIS PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR DAN BI ...JURUSAN ILMU EKONOMI DAN STUDI PEMBANGUNAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23775... ·

96

Lampiran 5

Uji Heteroskedastisitas cross terms

White Heteroskedasticity Test:

F-statistic 1.972396 Probability 0.069574

Obs*R-squared 15.32692 Probability 0.082339

Test Equation:

Dependent Variable: RESID^2

Method: Least Squares

Date: 05/25/13 Time: 21:54

Sample: 2008M08 2012M08

Included observations: 49

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

C -118.3053 59.59923 -1.985013 0.0542

LNINF -5.749119 3.312300 -1.735688 0.0905

LNINF^2 -0.030845 0.055454 -0.556228 0.5812

LNINF*LNKURS 0.671224 0.395276 1.698115 0.0975

LNINF*LNBI -0.145714 0.465159 -0.313256 0.7558

LNKURS 26.51195 13.38527 1.980681 0.0547

LNKURS^2 -1.491675 0.767764 -1.942884 0.0593

LNKURS*LNBI -0.193128 1.086910 -0.177685 0.8599

LNBI 2.060062 8.871019 0.232224 0.8176

LNBI^2 -0.002862 0.951291 -0.003008 0.9976

R-squared 0.312794 Mean dependent var 0.029843

Adjusted R-squared 0.154208 S.D. dependent var 0.026044

S.E. of regression 0.023952 Akaike info criterion -4.445663

Sum squared resid 0.022373 Schwarz criterion -4.059578

Log likelihood 118.9188 F-statistic 1.972396

Durbin-Watson stat 0.953718 Prob(F-statistic) 0.069574

Sumber: Data diolah

Page 115: ANALISIS PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR DAN BI ...JURUSAN ILMU EKONOMI DAN STUDI PEMBANGUNAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23775... ·

97

Lampiran 6

Uji Autokorelasi Sebelum Differensi Tingkat Pertama

Breusch-Godfrey Serial Correlation LM Test:

F-statistic 107.5091 Probability 0.000000

Obs*R-squared 40.83391 Probability 0.000000

Test Equation:

Dependent Variable: RESID

Method: Least Squares

Date: 05/25/13 Time: 21:55

Presample missing value lagged residuals set to zero.

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

C 2.453605 1.398420 1.754555 0.0865

LNINF -0.017871 0.040291 -0.443536 0.6596

LNKURS -0.299163 0.168873 -1.771525 0.0836

LNBI 0.166228 0.152119 1.092750 0.2806

RESID(-1) 1.068327 0.148325 7.202615 0.0000

RESID(-2) -0.151974 0.154967 -0.980691 0.3322

R-squared 0.833345 Mean dependent var -1.06E-15

Adjusted R-squared 0.813967 S.D. dependent var 0.174542

S.E. of regression 0.075283 Akaike info criterion -2.220852

Sum squared resid 0.243703 Schwarz criterion -1.989201

Log likelihood 60.41088 F-statistic 43.00362

Durbin-Watson stat 1.871695 Prob(F-statistic) 0.000000

Page 116: ANALISIS PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR DAN BI ...JURUSAN ILMU EKONOMI DAN STUDI PEMBANGUNAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23775... ·

98

Lampiran 7

Uji Autokorelasi setelah Differensi Tingkat Pertama

Breusch-Godfrey Serial Correlation LM Test:

F-statistic 2.151393 Probability 0.128969

Obs*R-squared 4.460504 Probability 0.107501

Test Equation:

Dependent Variable: RESID

Method: Least Squares

Date: 05/25/13 Time: 21:56

Presample missing value lagged residuals set to zero.

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

C 0.000139 0.004666 0.029845 0.9763

D(LNINF) 0.002386 0.036894 0.064679 0.9487

D(LNKURS) 0.039806 0.115957 0.343283 0.7331

D(LNBI) 0.006789 0.203966 0.033286 0.9736

RESID(-1) -0.249794 0.151314 -1.650835 0.1062

RESID(-2) -0.240062 0.152561 -1.573547 0.1231

R-squared 0.092927 Mean dependent var 9.22E-19

Adjusted R-squared -0.015058 S.D. dependent var 0.029676

S.E. of regression 0.029899 Akaike info criterion -4.065526

Sum squared resid 0.037545 Schwarz criterion -3.831626

Log likelihood 103.5726 F-statistic 0.860557

Durbin-Watson stat 1.896697 Prob(F-statistic) 0.515472

Sumber: Data diolah

Page 117: ANALISIS PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR DAN BI ...JURUSAN ILMU EKONOMI DAN STUDI PEMBANGUNAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23775... ·

99

Lampiran 8

Uji Linieritas sebelum Differensi

Ramsey RESET Test:

F-statistic 20.27785 Probability 0.000049

Log likelihood ratio 18.57225 Probability 0.000016

Test Equation:

Dependent Variable: LNTM

Method: Least Squares

Date: 07/03/13 Time: 23:56

Sample: 2008M08 2012M08

Included observations: 49

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

C -739.3160 169.3983 -4.364366 0.0001

LNINF -22.88989 5.184497 -4.415065 0.0001

LNKURS 11.01006 2.517536 4.373348 0.0001

LNBI 139.1389 31.51594 4.414875 0.0001

FITTED^2 1.532575 0.340338 4.503094 0.0000

R-squared 0.810687 Mean dependent var 16.67850

Adjusted R-squared 0.793477 S.D. dependent var 0.331899

S.E. of regression 0.150831 Akaike info criterion -0.848864

Sum squared resid 1.000998 Schwarz criterion -0.655821

Log likelihood 25.79718 F-statistic 47.10495

Durbin-Watson stat 0.241160 Prob(F-statistic) 0.000000

Page 118: ANALISIS PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR DAN BI ...JURUSAN ILMU EKONOMI DAN STUDI PEMBANGUNAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23775... ·

100

Lampiran 9

Uji Linearitas setelah Differensi

Ramsey RESET Test:

F-statistic 0.062925 Probability 0.803125

Log likelihood ratio 0.070191 Probability 0.791059

Test Equation:

Dependent Variable: D(LNTM)

Method: Least Squares

Date: 07/03/13 Time: 23:58

Sample (adjusted): 2008M09 2012M08

Included observations: 48 after adjustments

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

C 0.019160 0.027141 0.705956 0.4840

D(LNINF) 0.010695 0.048778 0.219249 0.8275

D(LNKURS) -0.135339 0.286048 -0.473132 0.6385

D(LNBI) 0.183326 0.377046 0.486216 0.6293

FITTED^2 9.290695 37.03695 0.250849 0.8031

R-squared 0.102071 Mean dependent var 0.022873

Adjusted R-squared 0.018542 S.D. dependent var 0.031295

S.E. of regression 0.031003 Akaike info criterion -4.011123

Sum squared resid 0.041331 Schwarz criterion -3.816206

Log likelihood 101.2669 F-statistic 1.221989

Durbin-Watson stat 2.357668 Prob(F-statistic) 0.315582