158
ANALISIS PENGARUH PANGSA PASAR PEMBIAYAAN SYARIAH, DOWN PAYMENT (UANG MUKA), DAN INFLASI TERHADAP KUALITAS PEMBIAYAAN SEPEDA MOTOR PADA MULTIFINANCE DI INDONESIA (Periode Tahun 2011 2014) SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk Memenuhi Syarat-syarat Meraih Gelar Sarjana Ekonomi Oleh : Encep Ilyan NIM.1112084000034 JURUSAN ILMU EKONOMI DAN STUDI PEMBANGUNAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2016 M/1437 H

ANALISIS PENGARUH PANGSA PASAR PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38539/1/ENCEP... · v DAFTAR RIWAYAT HIDUP I. IDENTITAS PRIBADI 1. Nama Lengkap : Encep

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: ANALISIS PENGARUH PANGSA PASAR PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38539/1/ENCEP... · v DAFTAR RIWAYAT HIDUP I. IDENTITAS PRIBADI 1. Nama Lengkap : Encep

ANALISIS PENGARUH PANGSA PASAR PEMBIAYAAN

SYARIAH, DOWN PAYMENT (UANG MUKA), DAN INFLASI

TERHADAP KUALITAS PEMBIAYAAN SEPEDA MOTOR PADA

MULTIFINANCE DI INDONESIA

(Periode Tahun 2011 – 2014)

SKRIPSI

Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Untuk Memenuhi Syarat-syarat Meraih Gelar Sarjana Ekonomi

Oleh :

Encep Ilyan

NIM.1112084000034

JURUSAN ILMU EKONOMI DAN STUDI PEMBANGUNAN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2016 M/1437 H

Page 2: ANALISIS PENGARUH PANGSA PASAR PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38539/1/ENCEP... · v DAFTAR RIWAYAT HIDUP I. IDENTITAS PRIBADI 1. Nama Lengkap : Encep

i

Page 3: ANALISIS PENGARUH PANGSA PASAR PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38539/1/ENCEP... · v DAFTAR RIWAYAT HIDUP I. IDENTITAS PRIBADI 1. Nama Lengkap : Encep

ii

Page 4: ANALISIS PENGARUH PANGSA PASAR PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38539/1/ENCEP... · v DAFTAR RIWAYAT HIDUP I. IDENTITAS PRIBADI 1. Nama Lengkap : Encep
Page 5: ANALISIS PENGARUH PANGSA PASAR PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38539/1/ENCEP... · v DAFTAR RIWAYAT HIDUP I. IDENTITAS PRIBADI 1. Nama Lengkap : Encep

iv

Page 6: ANALISIS PENGARUH PANGSA PASAR PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38539/1/ENCEP... · v DAFTAR RIWAYAT HIDUP I. IDENTITAS PRIBADI 1. Nama Lengkap : Encep

v

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

I. IDENTITAS PRIBADI

1. Nama Lengkap : Encep Ilyan

2. Tempat/Tanggal Lahir : Subang, 30 Oktober 1993

3. Alamat : Kp. Kalimati RT/RW 11/07

Ds. Legonkulon

Kec. Legonkulon Kab. Subang

4. Telepon : 087760660129

5. Email : [email protected]

II. PENDIDIKAN FORMAL

1. MI Darussalam Legonkulon Tahun 2000-2006

2. Mts.s. Darussalam Legonkulon Tahun 2006-2009

3. MA.PP. Darussalam Subang Tahun 2009-2012

4. S1 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Tahun 2012-2016

III. PENGALAMAN ORGANISASI

1. HMJ IESP UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2013-2015

2. Ikatan Mahasiswa Ekonomi Pembangunan Indonesia, 2013

IV. SEMINAR DAN WORKSHOP

1. Dialog Jurusan dan Seminar Konsentrasi “Mengenal Lebih Dekat

dengan Jurusan Sendiri” yang diselenggarakan HMJ IESP UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta, 3 Oktober 2013.

2. Kuliah Umum “Sosialisasi Hemat Energi” yang diselenggarakan

oleh BEM FEB UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 8 Nopember

2012.

3. Seminar dan Muktamar III IAEI yang diselenggarakan oleh Ikatan

Ahli Ekonomi Islam Indonesia, 2015.

Page 7: ANALISIS PENGARUH PANGSA PASAR PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38539/1/ENCEP... · v DAFTAR RIWAYAT HIDUP I. IDENTITAS PRIBADI 1. Nama Lengkap : Encep

vi

4. Seminar Forum Riset Keuangan Syariah “Mewujudkan Industri

Keuangan Syariah yang Efisien, Berdaya Saing dan Berkontribusi

Lebih Besar dalam Pembangunan Ekonomi Nasional” yang

diselenggarakan oleh Otoritas Jasa Keuangan dengan Institut

Pertanian Bogor, 14-16 Oktober 2014.

5. Seminar Internasional Ekonomi Islam “Building Strategic Alliance

In Islamic Economic, Finance, and Business Policies” yang

diselenggarakan oleh Ikatan Ahli Ekonomi Islam Indonesia, 30

April 2015.

6. Seminar Motivasi dan Kewirausahaan “Burn Your Spirit! Be a

Super Student” yang diselenggarakan oleh KOMUS dan LDK

KOMDA FEB UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 6 September 2012.

7. Seminar Nasional “Mewujudkan Lembaga Keuangan Mikro yang

Berdaya Saing dalam Menghadapi MEA 2015” yang

diselenggarakan Social Trust Fund UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta,13 Oktober 2015.

8. Seminar Nasional Ikatan Ahli Ekonomi Islam Indonesia

“Penyiapan SDM Berbasis Kompetensi Syariah dalam

Pengembangan Perbankan Syariah Era MEA 2015” yang

diselenggarakan oleh Ikatan Ahli Ekonomi Islam Indonesia

bekerjasama dengan Universitas Dr. Moestopo (Beragama), 11

Oktober 2014.

9. Training Motivasi “Apa Namanya” yang diselenggarakan oleh

Klub Sekocak, 5 Oktober 2012.

10. Workshop Kepemudaan “Integrity Goes to You” yang

diselenggarakan HMJ IESP UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 24

Oktober 2013.

11. Workshop Pelatihan Karya Tulis Ilmiah “Mewujudkan Regenerasi

Mahasiswa Ekonomi yang Berprestasi dalam Bidang Akademik”

yang diselenggarkan oleh HMJ IESP UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta, 26 Maret 2014.

Page 8: ANALISIS PENGARUH PANGSA PASAR PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38539/1/ENCEP... · v DAFTAR RIWAYAT HIDUP I. IDENTITAS PRIBADI 1. Nama Lengkap : Encep

vii

V. KEPANITIAAN

1. Divisi Acara Harkrab IESP FEB UIN Syarif Hidayatullah Jakarta,

Bogor, 2014

2. Notulen Muktamar III IAEI di Kemenkeu RI, 2015

3. Panitia Muktamar III IAEI, Kemenkeu RI, 2015

4. Panitia OPAK IESP FEB UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2013

VI. LATAR BELAKANG KELUARGA

1. Ayah : Maskur

2. Tempat/Tanggal Lahir : Subang, 01 Juni 1963

3. Ibu : Carsiah

4. Tempat/Tanggal Lahir : Subang, 07 April 1965

5. Alamat : Kp. Kalimati RT/RW 11/07 Ds.

Legonkulon Kec.Legonkulon

Kab. Subang

6. Anak ke dari : 4 dari 4 bersaudara

Page 9: ANALISIS PENGARUH PANGSA PASAR PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38539/1/ENCEP... · v DAFTAR RIWAYAT HIDUP I. IDENTITAS PRIBADI 1. Nama Lengkap : Encep

viii

ABSTRACT

This study aimed to analyze the effect of market share of sharia

financing, down payment and inflation on non performing financing of

motorcycle financing at multifinance companies in Indonesia. This study is

quantitative and descriptive study, the type of the study is case study with

the sources data of this study is that the secondary data or data obtained by

the sources that already exist.

This study did not use sampling techniques because the overall data

is the population. The collection of data techniques used in this study is to

collect data from the books who relating with the study, economic journal,

internet based data so that the information obtained study always

renewable, and also data from the government company who directly

related with this study in order to gain a valid data. This study uses an

Ordinary Least Square Method (OLS). In analyzing the problem, this study

is used the scientific approach by using a statistical approach and purely

economic approach.

The result showed that non performing financing of motorcycle

financing at multifinance companies in Indonesia can be explained by the

market share of Islamic financing variable, down payment and inflation in

amount of 95,98% and the remaining 4,02% is influenced by variable

outside from the research. By simultaneous obtained that independent

variables of the market share of Islamic financing, down payment and the

inflation affect to the non performing financing of motorcycle financing at

the multifinance companies in Indonesia with Prob. F-statistics 0.0000 <α

0.05. By partial that market share of Islamic financing and inflation

positively significant affect to the non performing financing of motorcycle

financing at multifinance companies in Indonesia, meanwhile down payment

negatively significant affect to the non performing financing of motorcycle

financing at multifinance companies in Indonesia.

Keywords: market share, down payment, inflation, non performing

financing

Page 10: ANALISIS PENGARUH PANGSA PASAR PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38539/1/ENCEP... · v DAFTAR RIWAYAT HIDUP I. IDENTITAS PRIBADI 1. Nama Lengkap : Encep

ix

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh pangsa pasar

pembiayaan syariah, down payment (uang muka) dan inflasi terhadap

kualitas pembiayaan sepeda motor pada multifinance di Indonesia.

Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif yang bersifat deskriptif, jenis dari

penelitian ini adalah penilitian studi kasus dengan sumber data yang

digunakan dalam penelitian ini adalah data yang bersifat sekunder atau data

yang diperoleh dari sumber yang sudah ada.

Penelitian ini tidak menggunakan teknik sampling karena

keseluruhan data yang diteliti bersifat populasi. Teknik pengumpulan data

yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan cara mengumpulkan

data yang berasal dari buku-buku yang berkaitan dengan penelitian, jurnal-

jurnal ekonomi dan media cetak elektronik agar informasi yang didapatkan

peneliti selalu terbaharui, dan juga data dari berbagai instansi baik swasta

maupun pemerintah yang berkaitan langsung dengan penelitian ini agar data

yang didapatkan valid. Metode analisis data yang digunakan adalah metode

Ordinary Least Square (OLS). Dalam menganalisis permasalahan,

digunakan pendekatan keilmuan menggunakan pendekatan statistik dan

pendekatan ekonomi murni.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa kualitas pembiayaan sepeda

motor pada multifinance di Indonesia mampu dijelaskan oleh variabel

pangsa pasar pembiayaan syariah, down payment (uang muka) dan inflasi

sebesar 95,98% sedangkan sisanya 4,02% dipengaruhi oleh variabel lain di

luar penelitian. Secara bersama-sama variabel bebas yang terdiri dari pangsa

pasar pembiayaan syariah, down payment (uang muka) dan inflasi

berpengaruh terhadap kualitas pembiayaan sepeda motor pada multifinance

di Indonesia dengan Prob. F-statistik 0,0000 < α 0,05. Secara parsial

variabel pangsa pasar pembiayaan syariah dan inflasi berpengaruh positif

signifikan terhadap kualitas pembiayaan sepeda motor pada multifinance di

Indonesia, sedangkan variabel down payment (uang muka) berpengaruh

negatif signifikan terhadap kualitas pembiayaan sepeda motor pada

multifinance di Indonesia.

Kata kunci: Pangsa Pasar, Down Payment, Inflasi, Non Performing

Financing.

Page 11: ANALISIS PENGARUH PANGSA PASAR PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38539/1/ENCEP... · v DAFTAR RIWAYAT HIDUP I. IDENTITAS PRIBADI 1. Nama Lengkap : Encep

x

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr, Wb.

Segala puji bagi Allah SWT, yang telah melimpahkan segala rahmat,

karunia, rezeki, dan hidayah-Nya kepada penulis, sehingga penulis dapat

menyelesaikan skripsi yang berjudul “Analisis Pengaruh Pangsa Pasar

Pembiayaan Syariah, Down Payment (Uang Muka) dan Inflasi Terhadap

Kualitas Pembiayaan Sepeda Motor Pada Multifinance di Indonesia”

dengan baik. Shalawat serta salam penulis haturkan kepada nabi besar

Muhammad SAW, Sang Panglima Padang Pasir yang telah membimbing

umatnya dari zaman kegelapan ke zaman yang terang benderang.

Skripsi ini disusun dalam rangka memenuhi syarat-syarat untuk

memperoleh gelar Sarjana Ekonomi di Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta. Terselesaikannya skripsi ini tentu dengan dukungan,

bantuan, bimbingan, semangat, dan doa dari orang-orang terbaik yang ada di

sekeliling penulis selama proses penyelesaian skripsi ini. Maka dari itu penulis

menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Allah SWT, yang telah memberikan nafas kehidupan yang amat sangat

nikmat ini. Tanpa kasih sayang-Nya, penulis takkan mampu

menghabiskan jutaan detik berada di layar komputer untuk menyelesaikan

tugas akhir ini.

2. Keluarga tercinta yang penuh kehangatan tempat bernaung penulis.

Terima kasih untuk ibuku atas semua jasa tak ternilai, yang tiada henti

mengucapkan nama anak-anaknya dalam setiap do’anya. Bapakku, atas

setiap peluh yang dikucurkannya demi menjaga jantung anak dan isterinya

tetap berdenyut. Semoga nikmat dan karunia-Nya selalu menemani ibu

dan bapak di dunia atau pun di akhirat kelak.

3. Kakak-kakakku, terima kasih tak terhingga berkat dukungan materi dan

morilnya. Sesungguhnya icip-icip yang kalian berikan berupa lembaran

Page 12: ANALISIS PENGARUH PANGSA PASAR PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38539/1/ENCEP... · v DAFTAR RIWAYAT HIDUP I. IDENTITAS PRIBADI 1. Nama Lengkap : Encep

xi

nominal sangat membantuku bertahan menjalani hari-hari di akhir bulan.

Semoga Allah SWT membalasnya dengan kebaikan berlipat ganda.

4. Bapak Dr. M. Arief Mufraini, Lc., Msi selaku dekan Fakultas Ekonomi

dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, semoga dapat memajukan

Fakultas Ekonomi dan Bisnis lebih baik lagi.

5. Bapak Dr. Ir. H. Roikhan Mochamad Aziz, MM, selaku Dosen

Pembimbing Skripsi I dan sebagai penemu Teori H yang dengan

kerendahan hatinya bersedia meluangkan waktunya untuk memberikan

pengarahan, ilmu yang bermanfaat, serta masukan yang sangat berarti

selama penyelesaian skripsi ini. Maafkan anak didikmu ini yang selalu

mencuri waktumu, pak. Semoga Allah SWT membalas segala kebaikan

bapak.

6. Bapak Yoghi Citra Pratama M.Si, selaku Dosen Pembimbing Skripsi II

yang dengan kerendahan hatinya bersedia meluangkan waktunya untuk

memberikan bimbingan, ilmunya dan selalu memberikan motivasi kepada

penulis selama penyelesaian skripsi ini. Maafkan anak didikmu ini yang

selalu mencuri waktumu, pak. Semoga Allah SWT senantiasa membalas

segala kebaikan bapak dan mencatatnya sebagai pahala.

7. Bapak Arief Fitrijanto S.Si., M.Si dan Risqon Halal Syah Aji, M.Si selaku

Ketua jurusan dan Sekretaris Jurusan Ilmu Ekonomi dan Studi

Pembangunan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Jakarta yang telah

meluangkan waktu dan arahan–arahan yang baik selama penulis

berkonsultasi.

8. Seluruh jajaran Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis yang telah

memberikan ilmu yang sangat berguna dan berharga bagi saya. Serta

jajaran karyawan dan staf UIN Jakarta yang telah memberikan pelayanan

terbaik selama perkuliahan. Semoga malaikat mencatatnya sebagai

kebaikan dan Allah SWT membalasnya dengan pahala yang berlimpah.

9. Keluarga Cemara, Ajiz, Okky, Devi, Dita, Ooi dan Ipil yang selalu

kompak menikmati dunia. Terima kasih telah mengangkat penulis sebagai

anak angkat dalam keluarga kecil kalian.

Page 13: ANALISIS PENGARUH PANGSA PASAR PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38539/1/ENCEP... · v DAFTAR RIWAYAT HIDUP I. IDENTITAS PRIBADI 1. Nama Lengkap : Encep

xii

10. Sahabat-sahabat terbaik yang penulis jumpai, Muhamad Abdul Farid yang

anti sekali dengan konsep bagi hasil serta penganut faham konvensional

garis keras dan Muhamad Ilman Nafian, yang sangat menyanjung tinggi

buku-buku Tere Liye. Terima kasih telah membagi susah dan senang

bersama, semoga kita bisa selalu terus bersama.

11. Saudara-saudaraku, Chika, Indri, Kirman, Najib, Najri, dan Syafira.

Semoga Allah SWT meridhai kalian berumur panjang dan menjadi orang

sukses.

12. Mahasiswa Part Time, Er, Erul, Farid, Ipil, Muhazir, Nadhif, dan Pijar.

Saya selalu mempertanyakan atas dasar apa membentuk grup ini dan

mengapa pula saya harus menjadi personil di dalamnya. Di luar tuntutan

itu semua, kalian benar-benar keren. Hidup kerja!

13. Teman-teman I-Concentration, Semoga konsentrasi yang kita pilih

mengantarkan kita ke gerbang keridhaan-Nya dan menjadi penghuni

istana-Nya.

14. Teman-teman KKN THE ART, yang telah membagi waktunya selama tiga

puluh satu hari lamanya dan berkerjasama dengan baik menyelesaikan

program-program kerja di desa Cikuya.

15. Musyfiq beserta kawanannya, Syauqi, Tsalis, Habib, Nazar, Pes, yang

berisiknya minta ampun. Terima kasih telah meramaikan kostan tercinta,

memberantaki barang-barang dan membuat kegaduhan yang sering

membuat tetangga tak nyaman. Semoga kita diberi umur panjang dan bisa

touring tak tentu arah lagi.

16. Intensive 27th

Generation, atas masa-masa yang berharga, kenangan indah

yang kalian berikan akan tetap terkunci rapat di kotak Pandora saya.

17. Teman-teman Incredible Youth Generation, terima kasih atas tinta indah

yang kalian torehkan dalam kehidupan saya. Semoga kita bisa mendulang

kesuksesan bersama.

18. Teman-teman IESP Angkatan 2012 yang semenjak awal perkuliahan

hingga akhir masa kuliah yang telah memberikan kenangan manis yang

sukar dilupakan.

Page 14: ANALISIS PENGARUH PANGSA PASAR PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38539/1/ENCEP... · v DAFTAR RIWAYAT HIDUP I. IDENTITAS PRIBADI 1. Nama Lengkap : Encep

xiii

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan

karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman yang dimiliki penulis.

Oleh sebab itu, penulis mengharapkan segala bentuk saran serta masukan yang

membangun dari berbagai pihak.

Wassalamu’alaikum Wr, Wb.

Jakarta, 20 Juni 2016

Encep Ilyan

Page 15: ANALISIS PENGARUH PANGSA PASAR PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38539/1/ENCEP... · v DAFTAR RIWAYAT HIDUP I. IDENTITAS PRIBADI 1. Nama Lengkap : Encep

xiv

DAFTAR ISI

Cover

Lembar Pengesahan Pembimbing

Lembar Pengesahan Ujian Komprehensif

Lembar Pengesahan Ujian Skripsi

Lembar Pernyataan Keaslian Karya Ilmiah

Daftar Riwayat Hidup ......................................................................................... i

Abstract ................................................................................................................ iii

Abstrak ................................................................................................................ iv

Kata Pengantar .................................................................................................. vi

Daftar Isi ............................................................................................................... x

Daftar Tabel ...................................................................................................... xiii

Daftar Gambar ................................................................................................. xiv

Daftar Lampiran ................................................................................................ xv

BAB I PENDAHULUAN ..................................................................................... 1

A. Latar Belakang ........................................................................................... 1

B. Perumusan Masalah .................................................................................. 11

C. Tujuan Penelitian ...................................................................................... 13

D. Manfaat Penelitian .................................................................................... 13

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ........................................................................ 15

A. Landasan – Landasan Teori ...................................................................... 15

1. Pembiayaan dalam Konvensional ........................................................ 15

2. Pembiayaan dalam Islam ..................................................................... 22

3. Kualitas Pembiayaan ........................................................................... 31

4. Pangsa Pasar ........................................................................................ 39

5. Down Payment (Uang Muka) ........................................................... 42

6. Down Payment (Uang Muka) dalam Islam .......................................... 43

7. Inflasi .................................................................................................... 45

8. Inflasi dalam Islam ............................................................................... 52

B. Hubungan Antar Variabel ........................................................................ 53

Page 16: ANALISIS PENGARUH PANGSA PASAR PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38539/1/ENCEP... · v DAFTAR RIWAYAT HIDUP I. IDENTITAS PRIBADI 1. Nama Lengkap : Encep

xv

C. Penelitian Terdahulu ................................................................................ 57

D. Kerangka Pemikiran ................................................................................. 66

E. Hipotesis Penelitian .................................................................................. 69

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ......................................................... 70

A. Ruang Lingkup Penelitian ........................................................................ 70

B. Sumber Data ............................................................................................. 70

C. Metode Pengumpulan Data ....................................................................... 71

D. Metode Analisis Data ............................................................................... 72

1. Analisis Regresi Berganda .................................................................... 72

2. Uji Asumsi Klasik ............................................................................... 73

a. Uji Normalitas .............................................................................. 75

b. Uji Multikolinieritas ..................................................................... 77

c. Uji Heterokedastisitas ................................................................... 79

d. Uji Autokorelasi ........................................................................... 81

3. Uji Hipotesis ........................................................................................ 83

a. Uji Parsial (uji-t) ........................................................................... 83

b. Uji Simultan (uji-F) ...................................................................... 85

c. Uji Koefisien Determinasi (R2) .................................................... 86

E. Operasional Variabel Penelitian ............................................................... 86

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN ..................................................... 89

A. Gambaran Umum Objek Penelitian ......................................................... 89

B. Analisis dan Pembahasan ......................................................................... 94

1. Analisis Deskriptif ............................................................................... 94

a. Analisis Deskriptif Kualitas Pembiayaan Sepeda Motor Syariah

di Indonesia .................................................................................. 95

b. Analisis Deskriptif Pangsa Pasar Pembiayaan Sepeda Motor di

Indonesia ...................................................................................... 95

c. Analisis Deskriptif Down Payment (Uang Muka) ........................ 96

d. Analisis Deskriptif Inflasi di Indonesia ...................................... 100

2. Hasil Estimasi Model Regresi Linier ................................................. 104

3. Uji Asumsi Klasik ............................................................................. 104

Page 17: ANALISIS PENGARUH PANGSA PASAR PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38539/1/ENCEP... · v DAFTAR RIWAYAT HIDUP I. IDENTITAS PRIBADI 1. Nama Lengkap : Encep

xvi

a. Uji Normalitas ............................................................................ 104

b. Uji Multikolinieritas ................................................................... 106

c. Uji Heterokedastisitas ................................................................. 107

d. Uji Autokorelasi ......................................................................... 108

4. Uji Hipotesis ...................................................................................... 108

a. Uji t-statistik (Uji Parsial) .......................................................... 111

b. Uji F-statistik (Uji Simultan) ...................................................... 114

c. Uji Adj R2 (Adjusted R Square) .................................................. 115

5. Analisis Ekonomi .............................................................................. 115

a. Pengaruh Pangsa Pasar Pembiayaan Syariah terhadap Kualitas

Pembiayaan Sepeda Motor pada Multifinance

di Indonesia ................................................................................ 116

b. Pengaruh Down Payment (Uang Muka) terhadap Kualitas

Pembiayaan Sepeda Motor pada Multifinance

di Indonesia ............................................................................... 117

c. Pengaruh Inflasi terhadap Kualitas Pembiayaan Sepeda Motor

pada Multifinance

di Indonesia ................................................................................ 119

d. Pengaruh Pangsa Pasar Pembiayaan Syariah, Down Payment

(Uang Muka) dan Inflasi terhadap Kualitas Pembiayaan Sepeda

Motor pada Multifinance di Indonesia ........................................ 121

e. Koefisien Determinasi Pangsa Pasar Pembiayaan Syariah,

Down Payment (Uang Muka) dan Inflasi terhadap Kualitas

Pembiayaan Sepeda Motor pada Multifinance di Indonesia ...... 122

BAB V PENUTUP ............................................................................................ 123

A. Kesimpulan ............................................................................................. 123

B. Saran ....................................................................................................... 124

DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... 126

LAMPIRAN ...................................................................................................... 131

Page 18: ANALISIS PENGARUH PANGSA PASAR PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38539/1/ENCEP... · v DAFTAR RIWAYAT HIDUP I. IDENTITAS PRIBADI 1. Nama Lengkap : Encep

xvii

DAFTAR TABEL

No. Keterangan Halaman

1.1 Penjualan Sepeda Motor, Pangsa Pasar Pembiayaan Syariah,

Inflasi dan Non Performing Financing di Indonesia Tahun 2011-

2014 5

2.1 Penelitian Terdahulu 62

4.1 Besaran Uang Muka Menurut SE OJK

Nomor 19/SEOJK.05/2015 98

4.2 Besaran Uang Muka Menurut SE OJK

Nomor 20/SEOJK.05/2015 99

4.3 Hasil Regresi Linier Berganda 104

4.4 Variance Inflation Factors 106

4.5 Uji White 107

4.6 Uji HAC 109

4.7 Uji Parsial (Uji t) 112

Page 19: ANALISIS PENGARUH PANGSA PASAR PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38539/1/ENCEP... · v DAFTAR RIWAYAT HIDUP I. IDENTITAS PRIBADI 1. Nama Lengkap : Encep

xviii

DAFTAR GAMBAR

No. Keterangan Halaman

2.1 Kerangka Pemikiran 68

4.1 Komposisi Aset Lembaga Pembiayaan Tahun 2014

(triliun Rupiah) 90

4.2 Pertumbuhan Total Aset dan Piutang Perusahaan Pembiayaan

Syariah Tahun 2010-2014 (triliun Rupiah) 92

4.3 Komposisi Jenis Kegiatan Pembiayaan Syariah Tahun 2014

(triliun Rupiah) 93

4.4 Non Performing Financing pada Multifinance di Indonesia

Tahun 2011-2014 (dalam Prosentase) 95

4.5 Pangsa Pasar Pembiayaan Sepeda Motor Syariah di Indonesia

Tahun 2011-2014 (miliar Rupiah) 96

4.6 Perkembangan Inflasi di Indonesia Tahun 2011-2014

(dalam Prosentase) 101

4.7 Uji Normalitas 105

Page 20: ANALISIS PENGARUH PANGSA PASAR PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38539/1/ENCEP... · v DAFTAR RIWAYAT HIDUP I. IDENTITAS PRIBADI 1. Nama Lengkap : Encep

xix

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Keterangan Halaman

1 Data Variabel Penelitian 131

2 Data Variabel Penelitian LN 133

3 Uji Regresi Linier Berganda (Ordinary Least Square) 135

4 Uji Normalitas 135

5 Variance Inflation Factors 136

6 Uji White 136

7 Uji HAC 137

8 Uji Parsial (Uji t) 137

Page 21: ANALISIS PENGARUH PANGSA PASAR PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38539/1/ENCEP... · v DAFTAR RIWAYAT HIDUP I. IDENTITAS PRIBADI 1. Nama Lengkap : Encep
Page 22: ANALISIS PENGARUH PANGSA PASAR PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38539/1/ENCEP... · v DAFTAR RIWAYAT HIDUP I. IDENTITAS PRIBADI 1. Nama Lengkap : Encep

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sepeda motor sebagai salah satu industri otomotif yang ada di

Indonesia pertumbuhannya relatif cepat pasca krisis moneter tahun 1998.

Harganya yang relatif murah membuat kendaraan roda dua ini menjadi alat

transportasi primadona bagi sebagian besar masyarakat Indonesia.

Pendapatan masyarakat Indonesia yang masih relatif rendah serta

infrastruktur yang masih belum memadai membuat banyak orang melirik

sepeda motor.

Di tengah perekonomian yang kurang menguntungkan, pangsa pasar

kendaraan roda dua ini tetap melaju dengan gesit dan berhasil mengantarkan

Indonesia menjadi negara konsumsi motor ketiga terbesar di Asia setelah

China dan India. Mengacu pada data Badan Pusat Statistik (BPS), pada

akhir tahun 2013 populasi sepeda motor di Indonesia mencapai 84 juta unit.

Populasi sepeda motor ini menggungguli kendaraan-kendaraan lainnya

seperti mobil, bus dan lain-lain. Melejitnya angka kenaikan sepeda motor

mengikuti jumlah pertumbuhan penduduk yang selalu bertambah setiap

tahunnya. Wajar saja jika Indonesia berada di urutan ketiga konsumsi motor

terbesar di Asia. Sebab dari populasi penduduknya, Indonesia termasuk

salah satu negara yang memiliki jumlah penduduk terbanyak di Asia.

Trend yang selalu berkembang membuat barang yang dulunya

merupakan kebutuhan tersier menjadi kebutuhan primer bagi sebagian

Page 23: ANALISIS PENGARUH PANGSA PASAR PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38539/1/ENCEP... · v DAFTAR RIWAYAT HIDUP I. IDENTITAS PRIBADI 1. Nama Lengkap : Encep

2

orang. Masyarakat dengan berbagai tingkatan pendapatan rata-rata telah

memiliki sepeda motor. Fungsi sepeda motor pun mengalami perluasan dari

yang tadinya hanya digunakan sebagai kendaraan saja sekarang telah

berkembang menjadi kebutuhan pribadi seseorang untuk prestise maupun

sebagai media seseorang guna mengekspresikan status sosialnya. Sehingga

tak pelak lagi sepeda motor nyaris telah mensejajarkan dirinya dengan

kebutuhan-kebutuhan pokok hidup manusia lainnya seperti sandang, pangan

dan papan.

Melihat peluang pasar yang sangat menjanjikan membuat para

produsen sepeda motor berbondong-bondong memasarkan produknya di

Indonesia. Apalagi melihat pola hidup masyarakat Indonesia yang

cenderung konsumtif, membuat para produsen sepeda motor semakin giat

memikat konsumen dengan berbagai produknya. Bukan hanya dengan tipe

yang beragam, teknologi dan penggunaan bahan bakarnya pun kian

bervariatif. Ada yang menggunakan Bahan Bakar Minyak (BBM), listrik,

bahkan sampai yang ramah lingkungan seperti memanfaatkan kotoran

hewan. Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI) mencatat, sampai

akhir tahun 2014 penjualan sepeda motor sebesar 7.867.195 unit. Penguasa

pangsa pasar tebesar dikuasai oleh Honda sebesar 63,92%, disusul oleh

Yamaha 30,23%, Suzuki 3,48%, Kawasaki 2,09%, dan TVS 0,28% (AISI,

2014).

Minat konsumen yang tinggi akan sepeda motor membuat

perusahaan-perusahaan pembiayaan banyak bermunculan. Pendapatan

Page 24: ANALISIS PENGARUH PANGSA PASAR PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38539/1/ENCEP... · v DAFTAR RIWAYAT HIDUP I. IDENTITAS PRIBADI 1. Nama Lengkap : Encep

3

penduduk Indonesia yang relatif masih rendah, membuat perusahaan-

perusahaan pembiayaan menjadi incaran masyarakat Indonesia guna

membantu dalam hal pembiayaan.

Menurut Undang-Undang Perbankan No. 10 Tahun 1998,

Pembiayaan kredit adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat

dipersamakan dengan itu, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan antara

bank dan pihak lain yang dibiayai untuk mengembalikan uang atau tagihan

tersebut setelah jangka waktu tertentu dengan imbalan atau bagi hasil.

Menurut Perpres No. 9 Tahun 2009, perusahaan pembiayaan adalah

badan usaha yang khusus didirikan untuk melakukan sewa guna usaha, anjak

piutang, pembiayaan konsumen, dan atau usaha kartu. Dengan keempat jenis

kegiatan tersebut, perusahaan pembiayaan berkembang pesat. Menjamurnya

perusahaan pembiayaan konvensional merangsang pertumbuhan perusahaan

pembiayaan syariah. Di Indonesia telah banyak bermunculan perusahaan

pembiayaan yang mengadopsi prinsip syariah.

Pesatnya laju perkembangan perusahaan pembiayaan syariah,

dikarenakan lembaga ini memiliki keistimewaan, yaitu melekat pada konsep

(build in concept) dengan orientasi pada kebersamaan. Orientasi

kebersamaan inilah yang menjadikan perusahaan pembiayaan syariah

mampu tampil sebagai alternatif pemberian pembiayaan dengan mengganti

sistem bunga seperti pada pembiayaan konvensional lainnya. Selain itu,

pembiayaan syariah ini merupakan penyaluran dana ke masyarakat yang

berupaya menghindarkan diri dari riba. Secara etimologis riba berarti

Page 25: ANALISIS PENGARUH PANGSA PASAR PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38539/1/ENCEP... · v DAFTAR RIWAYAT HIDUP I. IDENTITAS PRIBADI 1. Nama Lengkap : Encep

4

perluasan, pertambahan dan pertumbuhan dan secara teknis riba merupakan

suatu pengambilan tambahan dari harga pokok atau modal secara bathil

(Antonio: 2001: 37).

Allah SWT berfirman dalam surat an-Nisa ayat 160-161:

Artinya: “Maka disebabkan kezaliman orang-orang Yahudi, Kami

haramkan atas (memakan makanan) yang baik-baik (yang dahulunya)

dihalalkan bagi mereka, dan karena mereka banyak menghalangi (manusia)

dari jalan Allah, dan disebabkan mereka memakan riba, Padahal

sesungguhnya mereka telah dilarang daripadanya, dan karena mereka

memakan harta benda orang dengan jalan yang batil. Kami telah

menyediakan untuk orang-orang yang kafir di antara mereka itu siksa yang

pedih. (QS. an-Nisaa ayat (4) 160-161).

Sementara itu pangsa pasar pembiayaan sepeda motor cenderung

mengalami peningkatan semenjak tahun 2011. Dalam Kamus Besar Bahasa

Indonesia (KBBI) pangsa pasar dapat diartikan sebagai jumlah penjualan

produk atau komoditas suatu penjualan dibandingkan dengan penjualan

produk atau komoditas itu dalam industri atau penghasil secara keseluruhan.

Dalam tabel 1.1 pangsa pasar pembiayaan meningkat signifikan dari

tahun 2011 namun memasuki tahun 2014 pangsa pasar menurun dari

Rp275,608 miliar menjadi Rp232,277 miliar. Luasnya pangsa pasar akan

Page 26: ANALISIS PENGARUH PANGSA PASAR PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38539/1/ENCEP... · v DAFTAR RIWAYAT HIDUP I. IDENTITAS PRIBADI 1. Nama Lengkap : Encep

5

sangat menguntungkan perusahaan karena luasnya pangsa pasar yang

dikuasai, perusahaan dapat memaksimalkan laba. Hapsari (2011)

menyatakan bahwa semakin tinggi pangsa pasar maka tingkat profitabilitas

perusahaan juga semakin tinggi. Logikanya bahwa pangsa pasar yang

meningkat merupakan strategi perusahaan bagaimana perusahaan itu

memasarkan produknya dengan baik, apabila pangsa pasar itu meningkat

maka akan mempengaruhi pendapatan perusahaan tersebut. Namun yang

perlu diperhatikan di sini adalah luasnya pangsa pasar tersebut juga bisa

memicu kredit gagal bayar atau pembiayaan bermasalah. Terlihat dalam

tabel di bawah ini kenaikan pangsa pasar pada tahun 2012 diiringi kenaikan

Non Performing Financing sebesar 2.83%. Oleh sebab itu perusahaan harus

dapat menentukan strategi pemasaran yang tepat agar usahanya dapat

bertahan dan pembiayaan bermasalah dapat dihindari sehingga tujuan dari

perusahaan tersebut dapat tercapai.

Tabel 1.1

Penjualan Sepeda Motor, Pangsa Pasar Pembiayaan Syariah, Inflasi

dan Non Performing Financing di Indonesia Tahun 2011-2014

Sumber: AISI, APPI, BI, OJK, 2014. Diolah.

Tahun

Penjualan

Sepeda

Motor

(unit)

Pangsa Pasar

Pembiayaan

Syariah

(miliar)

Inflasi

(prosentase)

Non

Performing

Financing

(prosentase)

2011 8.082.267 33,719 3.79% 2.69%

2012 7.137.663 107,051 4.3% 2.83%

2013 7.743.879 275,608 8.38% 2.1%

2014 7.867.195 232,277 8.36% 1.44%

Page 27: ANALISIS PENGARUH PANGSA PASAR PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38539/1/ENCEP... · v DAFTAR RIWAYAT HIDUP I. IDENTITAS PRIBADI 1. Nama Lengkap : Encep

6

Perkembangan industri pembiayaan setiap tahunnya mengalami

peningkatan. Pertumbuhan pada industri pembiayaan ini sekaligus

menumbuhkan persaingan di antara perusahaan. Tingkat persaingan usaha

di Indonesia sangat ketat, setiap perusahaan berusaha untuk dapat

meningkatkan pangsa pasar dan meraih konsumen baru.

Demi menarik konsumen, tak ayal beberapa perusahaan

menerapkan strategi ekstrim. Salah satunya yaitu dengan menetapkan

down payment atau uang muka begitu rendah bahkan beberapa lembaga

pembiayaan ada yang tidak menerapkan uang muka sama sekali atau biasa

terdengar di telinga kita dengan istilah ‘DP 0%’. Hal ini pun disambut

antusias oleh konsumen. Sekilas, hal tersebut sangat menguntungkan bagi

konsumen, karena dengan begitu mudahnya konsumen dapat melakukan

transaksi tanpa jaminan. Akan tetapi jika dilihat dalam jangka panjang,

pembiayaan tanpa jaminan tersebut akan berdampak buruk bagi

perusahaan yaitu terjadinya transaksi yang tidak terselesaikan atau kredit

macet.

Non Performing Financing (NPF) atau kerap dikenal sebagai

kredit bermasalah merupakan pembiayaan yang tidak dapat atau

berpotensi untuk tidak mampu mengembalikan pembiayaan berdasarkan

syarat-syarat yang telah disetujui dan ditetapkan bersama secara tiba-tiba

tanpa menunjukkan tanda-tanda terlebih dahulu (Wiraatmaja dalam Faizal

(2010: 44)).

Page 28: ANALISIS PENGARUH PANGSA PASAR PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38539/1/ENCEP... · v DAFTAR RIWAYAT HIDUP I. IDENTITAS PRIBADI 1. Nama Lengkap : Encep

7

Nilai NPF menceminkan kualitas baik tidaknya suatu kredit yang

disalurkan perusahaan pembiayaan. Apabila pembiayaan bermasalah

meningkat maka risiko terjadinya penurunan profitabilitas semakin besar.

Jika profitabilitas menurun, maka perusahaan pembiayaan tidak memiliki

kemampuan untuk melakukan ekspansi usahanya yang nantinya akan

berakibat pada penurunan pembiayaan. Jika hal ini terus berlanjut maka

perusahaan tersebut terancam bangkrut.

Non Performing Financing (NPF) atau kredit bermasalah

mengalami tren peningkatan pasca krisis 2008 dan puncaknya terjadi pada

tahun 2012 dengan jumlah mencapai 2,83%. Peningkatan kredit

bermasalah ini, menyebabkan Kementrian Keuangan mengeluarkan

peraturan tentang penetapan jumlah down payment atau uang muka pada

perusahaan pembiayaan terutama pada kredit perumahan dan kendaraan

bermotor. Kedua kredit ini merupakan kredit dengan jumlah pangsa

terbesar di Indonesia.

Dalam Kamus Bank Indonesia, down payment atau uang muka

adalah pembayaran uang kepada pihak lain yang belum memberikan

prestasi atau memenuhi kewajiban, misalnya kepada kontraktor pada saat

kontrak ditandatangani atau kepada penjual yang belum menyerahkan

barangnya; pembayaran sebagian dan harga yang telah disepakati oleh

pembeli kepada penjual yang merupakan tanda bahwa perjanjian jual beli

yang diadakan telah mengikat.

Page 29: ANALISIS PENGARUH PANGSA PASAR PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38539/1/ENCEP... · v DAFTAR RIWAYAT HIDUP I. IDENTITAS PRIBADI 1. Nama Lengkap : Encep

8

Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 43/PMK.010/2012

tentang Uang Muka Pembiayaan Konsumen Untuk Kendaraan Bermotor

Pada Perusahaan Pembiayaan tersebut bertujuan untuk mengurangi risiko

pembiayaan (kredit macet) serta meningkatkan prinsip kehati-hatian dalam

penyaluran pembiayaan konsumen. Dalam aturan tersebut, perusahaan

yang melakukan kegiatan usaha pembiayaan konsumen untuk kendaraan

bermotor wajib menerapkan batasan uang muka (down payment) kepada

konsumen dengan rincian DP minimal bagi kendaraan roda dua paling

rendah sebesar 20 persen, kendaraan roda empat produktif paling rendah

20 persen, dan kendaraan roda empat untuk tujuan non produktif paling

rendah 25 persen.

Adanya aturan tersebut membuat NPF mengalami penurunan pada

tahun 2013 mencapai 2,1% dan 1,44% pada tahun 2014. Menciutnya nilai

NPF mencerminkan kualitas pembiayaan yang semakin membaik serta

kekhawatiran risiko pembiayaan macet semakin berkurang dan perusahaan

pembiayaan semakin berhati-hati dalam menyeleksi calon nasabah yang

akan melakukan pembiayaan. Perlu digarisbawahi di sini bahwa penetapan

down payment tidak selamanya berdampak baik. Dampak buruk penetapan

uang muka ini salah satunya adalah menurunnya penjualan sepeda motor.

Uang muka yang ditetapkan terlalu besar membuat masyarakat yang ingin

melakukan pembiayaan kewalahan karena mereka harus menyediakan

dana lebih untuk mendapatkan fasilitas pembiayaan sementara di lain

pihak pendapatan mereka tidak bertambah. Alhasil mereka enggan

Page 30: ANALISIS PENGARUH PANGSA PASAR PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38539/1/ENCEP... · v DAFTAR RIWAYAT HIDUP I. IDENTITAS PRIBADI 1. Nama Lengkap : Encep

9

melakukan pembiayaan yang akhirnya berdampak pada penurunan

penjualan sepeda motor. Sebelum penetapan uang muka yaitu pada tahun

2011 penjualan sepeda motor mencapai angka 8 juta unit. Akan tetapi

setelah adanya uang muka penjualan sepeda motor kian menurun bahkan

pada tahun 2014 target awal penjualan yang sebesar 8 juta tidak bisa

ditembus di pasaran.

Terdapat dua faktor yang mempengaruhi kualitas pembiayaan

sepeda motor yaitu faktor internal dan eksternal. Faktor internal yang

dikaji dalam penelitian ini meliputi pangsa pasar pembiayaan syariah dan

batasan uang muka. Sementara faktor eksternalnya adalah tinggi

rendahnya tingkat inflasi.

Menurut Ismanthono (2010), Inflasi didefinisikan sebagai tingkat

kenaikan harga umum secara terus-menerus dalam peroide tertentu.

Senada dengan Ismanthono, menurut Rahardja dan Manurung (2008),

Inflasi adalah gejala kenaikan harga barang-barang yang bersifat umum

dan terus-menerus.

Pengaruh inflasi terhadap kualitas pembiayaan sepeda motor dapat

dilihat ketika inflasi terjadi. Inflasi menyebabkan pendapatan riil

masyarakat menjadi menurun. Sehingga kemampuan membayar cicilan

pembiayaan juga melemah tidak seperti sebelum terjadinya inflasi.

Sebelum inflasi terjadi debitur masih sanggup membayar cicilan tetapi

setelah inflasi terjadi, harga-harga mengalami kenaikan sementara

pendapatan debitur tidak mengalami peningkatan, maka kemampuan

Page 31: ANALISIS PENGARUH PANGSA PASAR PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38539/1/ENCEP... · v DAFTAR RIWAYAT HIDUP I. IDENTITAS PRIBADI 1. Nama Lengkap : Encep

10

membayar cicilan juga menurun sebab uang yang seharusnya digunakan

untuk membayar cicilan digunakan untuk mencukupi kebutuhan lainnya.

Selama empat tahun terakhir, terhitung dari tahun 2011 sampai

2014, inflasi di Indonesia cenderung mengalami peningkatan. Dalam tabel

1.1, saat inflasi 3,79% posisi NPF saat itu hanya sebesar 2,69%. Akan

tetapi saat inflasi naik menjadi 4,3%, pembiayaan bermasalah atau NPF

membengkak menjadi 2,83%, terparah selama empat tahun terakhir.

Nyatanya inflasi telah membuat pembiayaan bermasalah melonjak naik.

Inflasi yang tinggi membuat profit yang seharusnya diterima perusahaan

berkurang lalu pada akhirnya pembiayaan bermasalah semakin meningkat

dan kualitas pembiayaan memburuk.

Shingjergji (2013) yang meneliti tentang dampak variabel

makroekonomi terhadap NPL perbankan Albania mengemukakan bahwa

inflasi turut andil dalam menaikkan rasio NPL. Berbeda dengan

Shingjergji, Masthuroh dkk (2015) yang meneliti pengaruh GDP dan

Inflasi terhadap NPF PT Bank Muamalat Indonesia mendapati bahwa

inflasi tidak mempunyai pengaruh terhadap NPF. Mereka berpendapat

bahwa perbankan syariah memiliki daya tahan yang lebih kuat

dibandingkan perbankan konvensional. Selain itu, karena dalam

menjalankan operasionalnya mengganti sistem bunga dengan sistem bagi

hasil, dampak inflasi dapat dikurangi.

Page 32: ANALISIS PENGARUH PANGSA PASAR PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38539/1/ENCEP... · v DAFTAR RIWAYAT HIDUP I. IDENTITAS PRIBADI 1. Nama Lengkap : Encep

11

Berdasarkan uraian di atas, topik ini menjadi sangat menarik untuk

dibahas. Maka dari itu penulis mengangkat masalah ini dalam judul

“ANALISIS PENGARUH PANGSA PASAR PEMBIAYAAN

SYARIAH, DOWN PAYMENT (UANG MUKA), DAN INFLASI

TERHADAP KUALITAS PEMBIAYAAN SEPEDA MOTOR PADA

MULTIFINANCE DI INDONESIA.”

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan sebelumnya,

terdapat beberapa permasalahan yang menjadi dasar utama dilakukannya

penelitian ini. Pertama, pangsa pasar merupakan faktor penting dalam

perusahaan. Pangsa pasar yang tinggi memungkinkan perusahaan dapat

menikmati laba super normal. Kendati demikian, data menunjukkan

bahwa pangsa pasar pembiayaan syariah sejalan dengan memburuknya

kualitas pembiayaan sepeda motor. Untuk itu diperlukan suatu penelitian

mengenai apakah pangsa pasar berpengaruh terhadap kualitas pembiayaan.

Kedua, kebijakan penerapan down payment (uang muka) yang

diberlakukan pemerintah semata-mata untuk mengurangi pembiayaan

bermasalah pada multifinance di Indonesia. Semenjak peraturan tersebut

diberlakukan pembiayaan bermasalah dapat diredam. Sekilas terlihat

bahwa kebijakan uang muka dapat menekan angka pembiayaan

bermasalah namun hal ini perlu dikaji lebih lanjut untuk mengetahui

apakah hal tersebut berlaku dalam jangka pendek atau jangka panjang.

Page 33: ANALISIS PENGARUH PANGSA PASAR PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38539/1/ENCEP... · v DAFTAR RIWAYAT HIDUP I. IDENTITAS PRIBADI 1. Nama Lengkap : Encep

12

Ketiga, inflasi membuat daya beli masyarakat menjadi berkurang

karena efek kenaikan harga jauh lebih besar daripada efek pendapatan.

Inflasi yang tinggi memungkinkan debitur kesulitan melunasi

pembiayaannya karena dana yang dimilikinya tersalurkan untuk

memenuhi kebutuhan lainnya. Jika diamati, kenaikan inflasi pada tahun

2012 telah memicu kenaikan pembiayaan bermasalah sebesar 2.83%

namun memasuki tahun 2013, yang mana angka inflasi lebih tinggi

daripada periode sebelumnya, ternyata pembiayaan bermasalah mengalami

penurunan. Timbulah pertanyaan apakah inflasi benar-benar turut andil

dalam menaikan laju pembiayaan bermasalah pada multifinance di

Indonesia? pada penelitian ini mencoba untuk mengetahui pengaruh inflasi

terhadap kualitas pembiayaan sepeda motor di Indonesia.

Berdasarkan perumusan masalah diatas, maka secara rinci dapat

diajukan pertanyaan penelitian sebagai berikut:

1. Apakah Pangsa Pasar Pembiayaan Syariah berpengaruh terhadap

Kualitas Pembiayaan Sepeda Motor pada Multifinance di Indonesia?

2. Apakah Down Payment (Uang Muka) berpengaruh terhadap Kualitas

Pembiayaan Sepeda Motor pada Multifinance di Indonesia?

3. Apakah Inflasi berpengaruh terhadap Kualitas Pembiayaan Sepeda

Motor pada Multifinance di Indonesia?

4. Apakah Pangsa Pasar Pembiayaan Syariah, Down Payment (Uang

Muka), dan Inflasi berpengaruh terhadap Kualitas Pembiayaan Sepeda

Motor Pada Multifinance di Indonesia?

Page 34: ANALISIS PENGARUH PANGSA PASAR PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38539/1/ENCEP... · v DAFTAR RIWAYAT HIDUP I. IDENTITAS PRIBADI 1. Nama Lengkap : Encep

13

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah yang diajukan oleh

penulis, maka tujuan penlitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui pengaruh Pangsa Pasar Pembiayaan Syariah

terhadap Kualitas Pembiayaan Sepeda Motor pada Multifinance di

Indonesia

2. Untuk mengetahui pengaruh Down Payment (Uang Muka) terhadap

Kualitas Pembiayaan Sepeda Motor pada Multifinance di Indonesia

3. Untuk mengetahui pengaruh Inflasi terhadap Kualitas Pembiayaan

Sepeda Motor pada Multifinance di Indonesia

4. Untuk mengetahui pengaruh Pangsa Pasar Pembiayaan Syariah, Down

Payment (Uang Muka), dan Inflasi terhadap Kualitas Pembiayaan

Sepeda Motor pada Multifinance di Indonesia

D. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari penelitian ini adalah:

1. Manfaat Teoritis

a. Bagi Penulis, penelitian ini dimaksudkan sebagai pendalaman ilmu

yang telah penulis dapatkan di bangku perkuliahan sehingga dapat

menginterpretasikan teori ke dalam kasus-kasus yang nyata.

b. Bagi Akademisi, penelitian ini diharapkan menjadi acuan

penelitian selanjutnya agar lebih kompleks.

c. Bagi Masyarakat Luas, penelitian ini diharapkan dapat menambah

pengetahuan khususnya dalam bidang pembiayaan sepeda motor.

Page 35: ANALISIS PENGARUH PANGSA PASAR PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38539/1/ENCEP... · v DAFTAR RIWAYAT HIDUP I. IDENTITAS PRIBADI 1. Nama Lengkap : Encep

14

2. Manfaat Praktis

a. Bagi Pemerintah, penelitian ini diharapkan mampu memberikan

sumbangan pemikiran dalam mempertimbangkan dan menerapkan

kebijakan yang berkaitan dengan pembiayaan khususnya

penatapan down payment (uang muka).

b. Bagi Perusahaan, khususnya lembaga-lembaga pembiayaan,

penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan acuan

untuk menentukan kebijakan dalam penyaluran pembiayaan

sehingga kualitas pembiayaan selalu terjaga.

Page 36: ANALISIS PENGARUH PANGSA PASAR PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38539/1/ENCEP... · v DAFTAR RIWAYAT HIDUP I. IDENTITAS PRIBADI 1. Nama Lengkap : Encep

15

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Landasan-Landasan Teori

1. Pembiayaan dalam Konvensional

Dalam Bahasa Latin, kredit disebut “credere” yang artinya

percaya. Maksudnya si pemberi kredit percaya kepada si penerima kredit

bahwa kredit yang disalurkannya pasti akan dikembalikan sesuai

perjanjian. Sedangkan bagi si penerima kredit berarti menerima

kepercayaan, sehingga mempunyai kewajiban untuk membayar kembali

pinjaman tersebut sesuai jangka waktunya (Kasmir, 2012: 112).

Dalam pengertian sederhana kredit merupakan penyaluran dana

dari pihak pemilik dana kepada pihak yang memerlukan dana. Penyaluran

dana tersebut didasarkan pada kepercayaan yang diberikan oleh pemilik

dana kepada pengguna dana (Ismail, 2011: 93).

Pengertian kredit menurut Undang-Undang Perbankan Nomor 10

Tahun 1998 adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat

dipersamakan dengan itu, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan

pinjam meminjam antara bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak

peminjam melunasi utangnya setelah jangka waktu tertentu dengan

pemberian bunga.

Page 37: ANALISIS PENGARUH PANGSA PASAR PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38539/1/ENCEP... · v DAFTAR RIWAYAT HIDUP I. IDENTITAS PRIBADI 1. Nama Lengkap : Encep

16

a. Fungsi Kredit

Pada dasarnya fungsi kredit ialah merupakan palayanan kepada

masyarakat dalam memenuhi kebutuhannya untuk meningkatkan

usahanya. Ismail (2011), merinci fungsi kredit sebagai berikut:

1) Kredit dapat meningkatkan arus tukar menukar barang dan jasa

Kredit dapat meningkatkan arus tukar barang, hal ini seandainya

belum tersedia uang sebagai alat pembayaran, maka kredit akan

membantu melancarkan lalu lintas pertukaran barang dan jasa.

2) Kredit merupakan alat yang dipakai untuk memanfaatkan idle fund

Di dalam kehidupan ekonomi, ada beberapa pihak yang kelebihan

dana, dan ada beberapa pihak yang kekurangan dana. Kredit

merupakan satu cara untuk mengatasi gap tersebut. Satu pihak

kelebihan dana dan tidak dapat memanfaatkan dana tersebut

sehingga dananya menjadi idle, sementara ada pihak lain yang

mempunyai usaha akan tetapi tidak memiliki dana yang cukup

untuk mengembangkan usahanya, sehingga memerlukan dana.

Dana yang berasal dari golongan kelebihan dana, apabila

dipinjamkan kepada pihak yang kekurangan dana, maka akan

efektif karena dana tersebut dimanfaatkan oleh pihak yang

membutuhkan dana.

3) Kredit dapat menciptakan alat pembayaran baru

Sebagai contoh adalah kredit rekening koran yang diberikan oleh

bank kepada usahawan. Pada dasarnya pada saat bank telah

Page 38: ANALISIS PENGARUH PANGSA PASAR PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38539/1/ENCEP... · v DAFTAR RIWAYAT HIDUP I. IDENTITAS PRIBADI 1. Nama Lengkap : Encep

17

melakukan perjanjian kredit rekening koran, pada saat itu debitur

sudah memiliki hak untuk menarik dana tersebut secara tunai dari

rekening gironya. Kredit ini bisa dianggap adanya alat pembayaran

yang baru.

4) Kredit sebagai alat pengendali harga

Pemberian kredit yang ekspansif akan mendorong meningkatnya

jumlah uang yang beredar, dan peningkatan uang tersebut akan

mendorong kenaikan harga. Sebaliknya, pembatasan kredit akan

berpengaruh pada jumlah uang yang beredar, dan keterbatasan

uang yang beredar di masyarakat memiliki dampak pada

penurunan harga.

5) Kredit dapat mengaktifkan dan meningkatkan manfaat ekonomi

yang ada

Apabila bank memberikan kredit produktif, yaitu kredit investasi,

maka pemberian kredit tersebut akan memiliki dampak pada

kenaikan makroekonomi.

b. Jenis-Jenis Kredit

Menurut Kasmir (2012), beragamnya jenis usaha menyebabkan

beragam pula kebutuhan akan dana. Kebutuhan dana yang beragam

menyebabkan jenis kredit juga beragam. Secara umum jenis-jenis

kredit dapat dilihat dari berbagai segi antara lain:

1) Dilihat dari Segi Kegunaan

a) Kredit Investasi

Page 39: ANALISIS PENGARUH PANGSA PASAR PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38539/1/ENCEP... · v DAFTAR RIWAYAT HIDUP I. IDENTITAS PRIBADI 1. Nama Lengkap : Encep

18

Kredit investasi merupakan kredit jangka panjang yang

biasanya digunakan untuk keperluan perluasan usaha atau

membangun proyek/pabrik baru atau untuk keperluan

rehabilitasi. Contoh kredit investasi misalnya untuk

membangun pabrik atau membeli mesin-mesin.

b) Kredit Modal Kerja

Kredit modal kerja merupakan kredit yang digunakan untuk

keperluan meningkatkan produksi dalam operasionalnya.

Sebagai contoh kredit modal kerja diberikan untuk membeli

bahan baku, membayar gaji pegawai atau biaya-biaya lainnya

yang berkaitan dengan proses produksi perusahaan.

2) Dilihat dari Segi Tujuan Kredit

a) Kredit Produktif

Kredit yang digunakan untuk peningkatan usaha atau produksi

atau investasi. Kredit ini digunakan untuk menghasilkan barang

atau jasa. Sebagai contohnya kredit untuk membangun pabrik

yang nantinya akan menghasilkan barang dan kredit pertanian

akan menghasilkan produk pertanian.

b) Kredit Konsumtif

Kredit yang digunakan untuk dikonsumsi secara pribadi. Dalam

kredit ini tidak ada pertambahan barang dan jasa yang

dihasilkan, karena memang untuk digunakan atau dipakai oleh

Page 40: ANALISIS PENGARUH PANGSA PASAR PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38539/1/ENCEP... · v DAFTAR RIWAYAT HIDUP I. IDENTITAS PRIBADI 1. Nama Lengkap : Encep

19

seseorang atau badan usaha. Sebagai contoh kredit perumahan,

kredit mobil pribadi, dan kredit konsumtif lainnya.

c) Kredit Perdagangan

Merupakan kredit yang diberikan kepada pedagang dan

digunakan untuk membiayai aktivitas perdagangannya seperti

untuk membeli barang dagangan yang pembayarannya

diharapkan dari hasil penjualan barang dagangan tersebut.

Contoh kredit ini misalnya kredit ekspor dan impor.

3) Dilihat dari Segi Waktu

a) Kredit Jangka Pendek

Merupakan kredit yang memiliki jangka waktu kurang dari satu

tahun atau paling lama satu tahun dan biasanya digunakan

untuk keperluan modal kerja.

b) Kredit Jangka Menengah

Jangka waktu kreditnya berkisar antara satu tahun sampai

dengan tiga tahun dan biasanya kredit ini digunakan untuk

melakukan investasi.

c) Kredit Jangka Panjang

Merupakan kredit yang masa pengembaliannya paling panjang.

Kredit jangka panjang waktu pengembaliannya di atas tiga

tahun atau lima tahun dan biasanya kredit ini untuk investasi

jangka panjang seperti perkebunan karet, kelapa sawit atau

manufaktur, dan untuk konsumtif seperti kredit perumahan.

Page 41: ANALISIS PENGARUH PANGSA PASAR PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38539/1/ENCEP... · v DAFTAR RIWAYAT HIDUP I. IDENTITAS PRIBADI 1. Nama Lengkap : Encep

20

4) Dilihat dari Segi Jaminan

a) Kredit dengan Jaminan

Merupakan kredit yang diberikan dengan suatu jaminan.

Jaminan tersebut dapat berbentuk barang berwujud atau tidak

berwujud atau jaminan orang. Artinya setiap kredit yang

dikeluarkan akan dilindungi minimal senilai jaminan atau untuk

kredit tertentu jaminan melebihi jumlah kredit yang diajukan si

calon debitur.

b) Kredit tanpa Jaminan

Merupakan kredit yang diberikan tanpa jaminan barang atau

orang tertentu. Kredit jenis ini diberikan dengan melihat

prospek usaha, karakter usaha serta loyalitas atau nama baik si

calon debitur selama berhubungan dengan bank atau pihak lain.

5) Dilihat dari Segi Sektor Usaha

a) Kredit Pertanian, merupakan kredit yang dibiayai untuk sektor

perkebunan atau pertanian. Sektor usaha pertanian dapat berupa

jangka pendek atau jangka panjang.

b) Kredit Peternakan, merupakan kredit yang diberikan untuk

sektor peternakan baik jangka pendek maupun jangka panjang.

c) Kredit Industri, merupakan kredit yang diberikan untuk

membiayai industri industri, baik industri kecil, menengah

maupun besar.

Page 42: ANALISIS PENGARUH PANGSA PASAR PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38539/1/ENCEP... · v DAFTAR RIWAYAT HIDUP I. IDENTITAS PRIBADI 1. Nama Lengkap : Encep

21

d) Kredit Pertambangan, merupakan kredit yang diberikan kepada

usaha tambang. Jenis usaha tambang yang dibiayainya biasanya

dalam jangka panjang, seperti tambang emas, minyak atau

timah.

e) Kredit Pendidikan, merupakan kredit yang diberikan untuk

membangun sarana dan prasarana pendidikan atau dapat pula

berupa kredit untuk para mahasiswa.

f) Kredit Profesi, merupakan kredit yang diberikan kepada

kalangan profesional seperti dosen, dokter, atau pengacara.

g) Kredit Perumahan, yaitu kredit untuk membiayai pembanguan

atau membiayai pembangunan atau pembelian perumahan dan

biasanya berjangka panjang.

h) Dan sektor-sektor lainnya.

c. Prinsip-Prinsip Pemberian Kredit

Biasanya kriteria penilaian yang umum dan harus dilakukan

oleh bank untuk mendapatkan nasabah yang benar-benar layak untuk

diberikan kredit, dilakukan dengan analisis 5C yaitu:

1) Character

Character merupakan sifat atau watak seseorang. Untuk membaca

watak atau sifat dari calon debitur dapat dilihat dari latar belakang

si nasabah, baik yang bersifat latar belakang pekerjaan maupun

yang bersifat pribadi seperti cara hidup atau gaya hidup yang

dianutnya, keadaan keluarga, hobi dan jiwa sosial.

Page 43: ANALISIS PENGARUH PANGSA PASAR PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38539/1/ENCEP... · v DAFTAR RIWAYAT HIDUP I. IDENTITAS PRIBADI 1. Nama Lengkap : Encep

22

2) Capacity

Capacity adalah analisis untuk mengetahui kemampuan nasabah

dalam membayar kredit. Kemampuan ini dihubungkan dengan latar

belakang pendidikan dan pengalamannya selama ini dalam

mengelola usahanya, sehingga akan terlihat ‘kemampuannya’

dalam mengembalikan kredit yang disalurkan.

3) Capital

Untuk melihat penggunaan modal apakah efektif atau tidak, dapat

dilihat dari laporan keuangan (neraca atau laporan laba rugi) yang

disajikan dengan melakukan pengukuran seperti segi likuiditas dan

solvabilitasnya, rentabilitasi dan ukuran lainnya.

4) Condition

Dalam menilai kredit hendaknya juga dinilai dari kondisi ekonomi,

sosial, dan politik yang ada sekarang dan prediksi untuk di masa

yang akan datang.

5) Collateral

Merupakan jaminan yang diberikan calon nasabah baik yang

bersifat fisik maupun non fisik. Jaminan hendakanya melebihi

jumlah kredit yang diberikan.

2. Pembiayaan Dalam Islam

Lembaga pembiayaan adalah badan usaha yang melakukan

kegiatan pembiayaan dalam bentuk penyediaan dana atau barang modal

Page 44: ANALISIS PENGARUH PANGSA PASAR PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38539/1/ENCEP... · v DAFTAR RIWAYAT HIDUP I. IDENTITAS PRIBADI 1. Nama Lengkap : Encep

23

dengan tidak menarik dana secara langsung dari masyarakat (Burhanuddin,

2010:185).

Menurut Undang-Undang Perbankan No. 10 Tahun 1998,

Pembiayaan Kredit adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat

dipersamakan dengan itu, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan antara

bank dan pihak lain yang dibiayai untuk mengembalikan uang atau tagihan

tersebut setelah jangka waktu tertentu dengan imbalan atau bagi hasil.

Perusahaan pembiayaan adalah badan usaha yang khusus didirikan

untuk melakukan sewa guna usaha, anjak piutang, pembiayaan konsumen,

dan atau usaha kartu (Perpres No. 9 Tahun 2009).

Di dalam perbankan syariah, istilah kredit tidak dikenal karena

bank syariah memiliki skema yang berbeda dengan bank konvensional

dalam menyalurkan dananya kepada pihak yang membutuhkan dana. Bank

syariah menyalurkan dananya kepada nasabah dalam bentuk pembiayaan.

sifat dari penyaluran dana dengan skema pembiayaan bukan merupakan

utang piutang, tetapi merupakan pembiayaan yang diberikan kepada

nasabah dalam melakukan usaha (Ismail, 2011: 93).

a. Jenis-jenis Pembiayaan Dalam Islam

Menurut Karim (2013) dalam Bank Islam, secara garis besar

pembiayaan syariah dapat dibagi ke dalam empat kategori yang dibedakan

berdasarkan tujuan penggunaannya, yaitu:

Page 45: ANALISIS PENGARUH PANGSA PASAR PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38539/1/ENCEP... · v DAFTAR RIWAYAT HIDUP I. IDENTITAS PRIBADI 1. Nama Lengkap : Encep

24

1) Pembiayaan dengan prinsip jual-beli

Transaksi jual-beli dapat dibedakan berdasarkan bentuk

pembayarannya dan waktu penyerahannya, yakni sebagai berikut:

a) Pembiayaan Murabahah

Murabahah adalah transaksi jual-beli di mana bank menyebut

jumlah keuntungannya. Bank bertindak sebagai penjual dan

nasabah sebagai pembeli. Harga jual adalah harga beli bank dari

pemasok ditambah keuntungan. Dalam transaksi ini barang

diserahkan segera setelah akad, sementara pembayaran dilakukan

secara tangguh/cicilan.

Landasan syariah murabahah tertera dalam al-Qur’an surat al-

Baqarah ayat 275:

Artinya: “Padahal Allah telah menghalalkan jual beli dan

mengharamkan riba.” (QS. al-Baqarah (2) 275).

b) Pembiayaan Salam

Salam adalah transaksi jual-beli di mana barang yang

diperjualbelikan belum ada. Oleh karena itu, barang diserahkan

secara tangguh sementara pembayaran dilakukan tunai.

Landasan syariah salam tertera dalam al-Qur’an surat al-Baqarah

ayat 282:

Page 46: ANALISIS PENGARUH PANGSA PASAR PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38539/1/ENCEP... · v DAFTAR RIWAYAT HIDUP I. IDENTITAS PRIBADI 1. Nama Lengkap : Encep

25

Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu

bermu'amalah tidak secara tunai untuk waktu yang ditentukan,

hendaklah kamu menuliskannya. Dan hendaklah seorang penulis

di antara kamu menuliskannya dengan benar.” (QS. al-Baqarah

(2) 282).

c) Pembiayaan Ishtishna

Ishtishna adalah pembiayaan berupa talangan dana yang

dibutuhkan nasabah untuk membeli suatu barang/ jasa dengan

pembayaran di muka, dicicil atau tanggung bayar. Produk ishtishna

menyerupai salam, tapi dalam ishtishna pembayarannya dilakukan

oleh bank dalam beberapa kali (termin) pembayaran.

Landasan syariah ishtishna tertera dalam al-Qur’an surat al-

Baqarah ayat 275:

Artinya: “Dan Allah telah menghalalkan jual beli dan

mengharamkan riba.” (QS. al-Baqarah (2) 175).

2) Pembiayaan dengan Prinsip Sewa (Ijarah)

Transaksi ijarah dilandasi adanya perpindahan manfaat. Pada

dasarnya prinsip ijarah sama saja dengan prinsip jual-beli, tapi

perbedaannya terletak pada objek transaksinya. Bila pada jual-beli

Page 47: ANALISIS PENGARUH PANGSA PASAR PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38539/1/ENCEP... · v DAFTAR RIWAYAT HIDUP I. IDENTITAS PRIBADI 1. Nama Lengkap : Encep

26

objek transaksinya adalah barang, pada ijarah objek transaksinya

adalah jasa.

Landasan syariah ijarah tertera dalam al-Qur’an surat az-Zukhruf ayat

32:

Artinya: “Apakah mereka yang membagi-bagi rahmat Tuhanmu?

Kami-lah yang menentukan penghidupan mereka dalam kehidupan

dunia, dan Kami telah meninggikan sebagian mereka atas sebagian

yang lain beberapa derajat, agar sebagian mereka dapat

memanfaatkan sebagian yang lain. Dan rahmat Tuhanmu lebih baik

dari apa yang mereka kumpulkan.” (QS. az-Zukhruf (43) 32).

3) Pembiayaan Bagi Hasil (Syirkah)

Produk pembiayaan syariah yang didasarkan atas prinsip bagi

hasil adalah sebagai berikut:

a) Pembiayaan Musyarakah

Transaksi musyarakah dilandasi adanya keinginan para pihak yang

bekerja sama untuk meningkatkan nilai aset yang mereka miliki

secara bersama-sama. Semua bentuk usaha yang melibatkan dua

pihak atau lebih di mana mereka secara bersama-sama memadukan

seluruh bentuk sumber daya baik yang berwujud maupun tidak

berwujud.

Page 48: ANALISIS PENGARUH PANGSA PASAR PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38539/1/ENCEP... · v DAFTAR RIWAYAT HIDUP I. IDENTITAS PRIBADI 1. Nama Lengkap : Encep

27

Landasan syariah musyarakah tertera dalam al-Qur’an surat Shaad

ayat 24:

Artinya: “Dan Sesungguhnya kebanyakan dari orang-orang yang

berserikat itu sebahagian mereka berbuat zalim kepada

sebahagian yang lain, kecuali orang-orang yang beriman dan

mengerjakan amal yang saleh; dan Amat sedikitlah mereka ini.”

(QS. Shaad (38) 24).

b) Pembiayaan Mudharabah

Mudharabah adalah bentuk kerja sama antara dua atau lebih pihak

di mana pemilik modal (shahib al-maal) mempercayakan sejumlah

modal kepada pengelola (mudharib) dengan suatu perjanjian

pembagian keuntungan.

Landasan syariah mudharabah terdapat dalam Hadits Rasullulah

yang diriwayatkan oleh Ibnu Majah.

Rasulullah SAW bersabda:

“Tiga perkara di dalamnya terdapat keberkahan: membayar

dengan pembayaran tangguh, muqaradhah (nama lain dari

mudharabah), dan mencampur gandum dengan tepung untuk

keperluan rumah dan bukan untuk dijual.” (HR. Ibn Majah).

4) Akad Pelengkap

Untuk mempermudah pelaksanaan pembiayaan, biasanya

diperlukan juga akad pelengkap. Akad pelengkap ini tidak ditujukan

untuk memperoleh keuntungan, tapi juga untuk mempermudah

Page 49: ANALISIS PENGARUH PANGSA PASAR PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38539/1/ENCEP... · v DAFTAR RIWAYAT HIDUP I. IDENTITAS PRIBADI 1. Nama Lengkap : Encep

28

pelaksanaan pembiayaan. Akad pelengkap ini diantaranya adalah

sebagai berikut:

a) Hiwalah (Alih Utang-Piutang)

Menurut Wirdyaningsih dkk (2007: 132), hiwalah adalah jasa

pengalihan tanggung jawab pembayaran utang dari seseorang yang

berutang kepada orang lain. Tujuan fasilitas hiwalah adalah untuk

membantu supplier mendapatkan modal tunai agar dapat

melanjutkan produksinya. Bank mendapat ganti biaya atas jasa

pemindahan piutang.

Landasan hiwalah tersirat dalam hadist Rasulullah SAW yang

diriwayatkan oleh Bukhari.

Rasulullah SAW bersabda:

“Pengulur-uluran pembayaran utang yang dilakukan oleh seorang

kaya merupakan sebuah bentuk kezaliman. Jika (pembayaran

piutang) salah seorang di antara kalian dialihkan kepada orang

lain yang mudah membayar utang, hendaklah diterima.” (HR.

Bukhari).

b) Rahn (Gadai)

Menurut Wirdyaningsih dkk (2007: 135), Rahn adalah pembiayaan

berupa pinjaman dana tunai dengan jaminan barang bergerak yang

relatif nilainya tetap seperti perhiasan emas, perak, intan, berlian,

batu mulia dan lain-lain untuk jangka waktu tertentu sesuai

kesepakatan. Tujuan akad rahn adalah untuk memberikan jaminan

pembayaran kembali kepada bank dalam memberikan pembiayaan.

Page 50: ANALISIS PENGARUH PANGSA PASAR PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38539/1/ENCEP... · v DAFTAR RIWAYAT HIDUP I. IDENTITAS PRIBADI 1. Nama Lengkap : Encep

29

Landasan syariah Rahn tertera dalam al-Qur’an surat al-Baqarah

ayat 283:

Artinya: “jika kamu dalam perjalanan (dan bermu'amalah tidak

secara tunai) sedang kamu tidak memperoleh seorang penulis,

maka hendaklah ada barang tanggungan yang dipegang (oleh

yang berpiutang).” (QS. al-Baqarah (2) 283).

c) Qardh

Qardh adalah pinjaman uang. Aplikasi qardh dalam perbankan

biasanya dalam empat hal, yaitu sebagai pinjaman talangan haji,

sebagai pinjaman tunai dari produk kartu kredit syariah, sebagai

pinjaman kepada pengusaha kecil dan sebagai pinjaman kepada

pengurus bank.

Landasan syariah qardh tertera dalam al-Qur’an surat al-Hadid

ayat 11:

Artinya: “Siapakah yang mau meminjamkan kepada Allah

pinjaman yang baik, maka Allah akan melipat-gandakan (balasan)

pinjaman itu untuknya, dan dia akan memperoleh pahala yang

banyak.” (QS. al-Hadid (57) 11).

d) Wakalah (Perwakilan)

Menurut Wirdyaningsih dkk (2007: 130), wakalah adalah jasa

melakukan tindakan/pekerjaan mewakili nasabah sebagai pemberi

Page 51: ANALISIS PENGARUH PANGSA PASAR PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38539/1/ENCEP... · v DAFTAR RIWAYAT HIDUP I. IDENTITAS PRIBADI 1. Nama Lengkap : Encep

30

kuasa. Wakalah dalam aplikasi perbankan terjadi apabila nasabah

memberikan kuasa kepada bank untuk mewakili dirinya melakukan

pekerjaan jasa tertentu, seperti pembukuan L/C, inkaso, dan

transfer uang.

Landasan syariah wakalah tertera dalam al-Qur’an surat al-Kahfi

ayat 19:

Artinya: “Maka suruhlah salah seorang di antara kamu untuk

pergi ke kota dengan membawa uang perakmu ini, dan hendaklah

dia lihat manakah makanan yang lebih baik, maka hendaklah ia

membawa makanan itu untukmu, dan hendaklah ia berlaku lemah-

lembut dan janganlah sekali-kali menceritakan halmu kepada

seorangpun.” (QS. al-Kahfi (18) 19).

e) Kafalah (Garansi Bank)

Kafalah menurut Wirdyaningsih dkk (2007: 133) yaitu pemberian

jaminan oleh bank sebagai penanggung (kafil) kepada pihak ketiga

atas kewajiban pihak kedua (yang ditanggung, makfuul ‘anhu atau

ashil).

Landasan syariah kafalah tertera dalam al-Qur’an surat Yusuf ayat

72:

Artinya: “Penyeru-penyeru itu berkata: "Kami kehilangan piala

raja, dan siapa yang dapat mengembalikannya akan memperoleh

Page 52: ANALISIS PENGARUH PANGSA PASAR PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38539/1/ENCEP... · v DAFTAR RIWAYAT HIDUP I. IDENTITAS PRIBADI 1. Nama Lengkap : Encep

31

bahan makanan (seberat) beban unta, dan aku menjamin

terhadapnya". (QS. Yusuf (12) 72).

3. Kualitas Pembiayaan

Bagi dunia perbankan kredit merupakan unsur utama untuk

memperoleh keuntungan. Dalam praktiknya agar laba lebih optimal, maka

jumlah kredit yang disalurkan haruslah sesuai dengan target yang telah

ditetapkan. Manajemen harus memperhatikan kualitas kreditnya. Hal ini

penting karena kualitas kredit berkaitan dengan risiko kemacetan

(bermasalah) suatu kredit yang disalurkan. Artinya, semakin berkualitas

kredit yang diberikan maka akan memperkecil risiko terhadap

kemungkinan kredit tersebut macet atau bermasalah (Kasmir, 2012: 126).

Kredit bermasalah merupakan kredit yang telah disalurkan oleh

bank, dan nasabah tidak dapat melakukan pembayaran atau melakukan

angsuran sesuai dengan perjanjian yang telah ditandatangani oleh bank dan

nasabah. Kredit bermasalah akan berakibat pada kerugian bank, yaitu

kerugian karena tidak diterimanya kembali dana yang telah disalurkan,

maupun pendapatan bunga yang tidak dapat diterima. Artinya, bank

kehilangan kesempatan mendapatkan bunga, yang berakibat pada

penurunan pendapatan secara total (Ismail, 2011:124)

Bank Indonesia menggolongkan kualitas kredit menurut ketentuan

sebagai berikut:

Page 53: ANALISIS PENGARUH PANGSA PASAR PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38539/1/ENCEP... · v DAFTAR RIWAYAT HIDUP I. IDENTITAS PRIBADI 1. Nama Lengkap : Encep

32

a. Lancar (Pas)

Lancar artinya kredit yang disalurkan tidak menimbulkan masalah.

Suatu kredit dikatakan lancar apabila:

1) Pembayaran angsuran pokok dan/atau bunga tepat waktu

2) Memiliki mutase rekening yang aktif

3) Bagian dari kredit yang dijamin dengan agunan tunai

b. Dalam Perhatian Khusus (Special Mention)

Dikatakan dalam perhatian khusus kredit yang diberikan sudah mulai

bermasalah, sehingga perlu memperoleh perhatian. Kondisi dalam

perhatian khusus apabila memenuhi kriteria berikut:

1) Terdapat tunggakan angsuran pokok dan/atau bunga yang belum

melampaui 90 hari

2) Kadang-kadang terjadi cerukan

3) Jarang terjadi pelanggaran terhadap kontrak yang diperjanjikan

4) Mutase rekening aktif

5) Didukung dengan pinjaman baru

c. Kurang Lancar (Substandar)

Dikatakan kurang lancar, artinya kredit yang diberikan pembayarannya

sudah mulai tersendat-sendat, namun nasabah masih mampu

membayar. Kondisi kurang lancar apabila memenuhi kriteria berikut:

1) Terdapat tunggakan pembayaran angsuran pokok dan/atau bunga

yang telah melampaui 90 hari

2) Sering terjadi cerukan

Page 54: ANALISIS PENGARUH PANGSA PASAR PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38539/1/ENCEP... · v DAFTAR RIWAYAT HIDUP I. IDENTITAS PRIBADI 1. Nama Lengkap : Encep

33

3) Terjadi pelanggaran terhadap kontrak yang diperjanjikan lebih dari

90 hari

4) Frekuensi mutase rekening relatif rendah

5) Terdapat indikasi masalah keuangan yang dihadapi debitur

6) Dokumen pinjaman yang lemah

d. Diragukan (Doubtful)

Dikatakan diragukan, artinya kemampuan nasabah untuk membayar

makin tidak dapat dipastikan. Kondisi diragukan apabila memenuhi

kriteria berikut:

1) Terdapat tunggakan pembayaran angsuran pokok dan/atau bunga

yang telah melampaui 180 hari

2) Terjadi cerukan yang bersifat permanen

3) Terjadi wanprestasi lebih dari 180 hari

4) Terjadi kapitalisasi bunga

5) Dokumen hukum yang lemah baik untuk perjanjian kredit maupun

pengikatan jaminan

e. Macet (Loss)

Dikatakan macet artinya nasabah sudah tidak mampu lagi untuk

membayar pinjamannya, sehingga perlu diselamatkan. Kondisi macet

apabila memenuhi kriteria berikut:

1) Terdapat tunggakan pembayaran angsuran pokok dan/atau bunga

yang telah melampaui 270 hari

2) Kerugian operasional ditutup dengan pinjaman baru

Page 55: ANALISIS PENGARUH PANGSA PASAR PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38539/1/ENCEP... · v DAFTAR RIWAYAT HIDUP I. IDENTITAS PRIBADI 1. Nama Lengkap : Encep

34

3) Dari segi hukum dan kondisi pasar, jaminan tidak dapat dicairkan

pada nilai yang wajar.

Indikator yang menunjukkan kerugian akibat risiko kredit

tercermin dari besarnya Non Performing Loan (NPL), namun dalam

terminologi bank syariah hal tersebut dikenal dengan istilah Non

Performing Financing (NPF). Menurut Wiraatmaja dalam Faizal (2010:

44) yang dimaksud pembiayaan bermasalah (NPF) adalah pembiayaan

yang tidak dapat atau berpotensi untuk tidak mampu mengembalikan

pembiayaan berdasarkan syarat-syarat yang telah disetujui dan ditetapkan

bersama secara tiba-tiba tanpa menunjukkan tanda-tanda terlebih dahulu.

Non Performing Financing adalah rasio antara pembiayaan yang

bermasalah dengan total pembiayaan yang disalurkan oleh bank syariah.

Berdasarkan kriteria yang sudah ditetapkan Bank Indonesia kategori yang

termasuk dalam NPF adalah pembiayaan kurang lancar, diragukan, dan

macet.

NPF = Pembiayaan Bermasalah × 100%

Total Pembiayaan

1) Faktor Penyebab Kredit Bermasalah

a) Faktor Intern Bank

Analisis kurang tepat, sehingga tidak dapat memprediksi apa yang

akan terjadi dalam kurun waktu selama jangka waktu kredit.

Page 56: ANALISIS PENGARUH PANGSA PASAR PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38539/1/ENCEP... · v DAFTAR RIWAYAT HIDUP I. IDENTITAS PRIBADI 1. Nama Lengkap : Encep

35

Adanya kolusi antara pejabat bank yang menangani kredit dan

nasabah, sehingga bank memutuskan kredit yang tidak seharusnya

diberikan.

Keterbatasan pengetahuan pejabat bank terhadap jenis usaha

debitur, sehingga tidak dapat melakukan analisis dengan tepat dan

akurat.

Campur tangan terlalu besar dari pihak terkait, misalnya komisaris,

debitur bank sehingga petugas tidak independen dalam

memutuskan kredit.

Kelemahan dalam melakukan pembinaan dan monitoring kredit

debitur.

b) Faktor Ekstern Bank

i) Unsur kesengajaan yang dilakukan oleh nasabah

Nasabah sengaja untuk tidak melakukan pembayaran angsuran

kepada bank, karena nasabah tidak memiliki kemauan dalam

memenuhi kewajibannya.

Debitur melakukan ekspansi terlalu besar, sehingga dana yang

dibutuhkan terlalu besar.

Penyelewengan yang dilakukan nasabah dengan menggunakan

dana kredit tersebut tidak sesuai dengan tujuan penggunaan.

i) Unsur ketidaksengajaan

Page 57: ANALISIS PENGARUH PANGSA PASAR PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38539/1/ENCEP... · v DAFTAR RIWAYAT HIDUP I. IDENTITAS PRIBADI 1. Nama Lengkap : Encep

36

Debitur mau melaksanakan kewajiban sesuai perjanjian, akan

tetapi kemampuan perusahaan sangat terbatas, sehingga tidak dapat

membayar angsuran.

Perusahaannya tidak dapat bersaing dengan pasar, sehingga

volume penjualan menurun dan perusahaan rugi.

Perubahan kebijakan dan peraturan pemerintah yang berdampak

pada usaha debitur.

Bencana alam yang dapat menyebabkan kerugian debitur.

2) Dampak Kredit Bermasalah

a) Laba/Rugi bank menurun. Penurunan laba tersebut diakibatkan adanya

penurunan pendapatan bunga kredit.

b) Bad Debt Ratio menjadi lebih besar. Rasio aktiva produktif menjadi

lebih rendah.

c) Biaya pencadangan penghapusan kredit meningkat. Bank perlu

membentuk pencadangan atas kredit bermasalah yang lebih besar.

Biaya pencadangan penghapusan kredit akan berpengaruh pada

penurunan keuntungan bank.

d) ROA maupun ROE menurun. Penurunan laba akan memiliki dampak

pada penurunan ROA, karena return turun, maka ROA atau ROE

menurun.

3) Penyelesaian Kredit Bermasalah

Menurut Suyatno (2013), upaya yang dilakukan bank untuk

penyelamatan terhadap kredit bermasalah antara lain:

Page 58: ANALISIS PENGARUH PANGSA PASAR PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38539/1/ENCEP... · v DAFTAR RIWAYAT HIDUP I. IDENTITAS PRIBADI 1. Nama Lengkap : Encep

37

a) Jalan Keluar Pertama

Bila aktivitas usaha debitur menurun, kemampuan bayar debitur masih

ada namun menurun, serta karakter debitur kooperatif, maka dapat

ditempuh beberapa atau gabungan skenario ini:

i) Rescheduling

Memperpanjang periode angsuran kredit sehingga beban angsuran

setiap bulannya semakin ringan. Misalnya, semula tenor kredit 1

(satu) tahun lalu dijadwal ulang dengan perjanjian baru menjadi

tenor 3 (tiga) tahun sehingga beban angsuran setiap bulannya lebih

rendah.

Menurut Suyatno dalam buku Dasar-dasar Perkreditan (2007),

kebijaksanaan rescheduling berkaitan dengan jangka waktu kredit,

sehingga keringanan yang diberikan adalah:

Memperpanjang jangka waktu kredit

Memperpanjang jarak waktu angsuran

Penurunan jumlah untuk setiap angsuran yang mengakibatkan

perpanjangan jangka waktu kredit.

ii) Restructuring

Mengubah struktur kredit dari kredit berjangka menjadi kredit

angsuran dengan harapan suatu ketika nanti kredit ini akan selesai

atau lunas. Kredit berjangka umumnya pihak debitur hanya

membayar bunganya saja, sehingga ada risiko pokok kredit

Page 59: ANALISIS PENGARUH PANGSA PASAR PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38539/1/ENCEP... · v DAFTAR RIWAYAT HIDUP I. IDENTITAS PRIBADI 1. Nama Lengkap : Encep

38

menjadi abadi (evergreen). Tetapi jika diubah ke kredit angsuran,

maka sisa pokok kredit akan semakin berkurang.

Menurut Suyatno (2007), kemungkinan tindakan yang diambil

dalam hal ini meliputi:

Tambahan kredit

Tambahan equity (modal sendiri)

Tambahan modal dari pihak bank dengan cara Penambahan /

penyetoran uang (fresh money), Konvers utang debitur (pokok,

bunga, dan denda) ke modal bank.

Tambahan dari pemilik usaha.

iii) Reconditioning

Memberikan kondisi-kondisi khusus terhadap kredit non-lancar

tersebut, misalnya penurunan bunga khusus untuk kredit NPL, atau

program diskon denda, atau kondisi-kondisi lain yang membantu

dan meringankan beban angsuran debitur.

iv) Kombinasi

Kombinasi dari beberapa kemungkinan di atas masih layak untuk

dijalankan sepanjang semuanya memberi keringanan bayar kepada

debitur BPR.

b) Jalan Keluar Kedua

Jika debitur non-lancar (NPL) tidak kooperatif dan segala

upaya pihak bank secara persuasif selalu menemui jalan buntu

maka ditempuh upaya Plan B. Pihak bank mengirimkan Surat

Page 60: ANALISIS PENGARUH PANGSA PASAR PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38539/1/ENCEP... · v DAFTAR RIWAYAT HIDUP I. IDENTITAS PRIBADI 1. Nama Lengkap : Encep

39

Peringatan (SP) kepada debitur, dimulai dari SP 1, SP 2 sampai

dengan SP 3. Bilamana SP tersebut tidak ada tanggapan yang jelas

dan tidak ada komitmen jelas dari pihak debitur, maka bank dapat

meningkatkan eskalasi ke SP yang lebih tinggi lagi.

Jika SP 3 tidak juga membuahkan hasil, dan semua upaya

kekeluargaan tidak membuahkan hasil, maka dilakukan upaya

negosiasi penyerahan agunan secara sukarela (Agunan Yang

Diambil Alih / AYDA). Jika masih gagal juga, maka mulai masuk

ke alternatif terakhir berupa eksekusi agunan.

4. Pangsa Pasar

Pasar digunakan untuk melaksanakan tugas pengalokasian sumber

daya yang kompleks dalam menyediakan barang dan jasa yang

dibutuhkan. Menurut Darmawi (2006), pasar merupakan sebuah lembaga

yang didirikan oleh masyarakat untuk mengalokasikan sumber daya

langka dibandingkan dengan permintaan akan barang. Dapat pula

dikatakan bahwa pasar merupakan saluran di mana pembeli dan penjual

bertemu untuk melakukan transaksi barang, jasa, dan sumber daya.

Pangsa pasar dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) dapat

diartikan sebagai jumlah penjualan produk atau komoditas suatu penjualan

dibandingkan dengan penjualan produk atau komoditas itu dalam industri

atau penghasil secara keseluruhan.

Page 61: ANALISIS PENGARUH PANGSA PASAR PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38539/1/ENCEP... · v DAFTAR RIWAYAT HIDUP I. IDENTITAS PRIBADI 1. Nama Lengkap : Encep

40

Sejak lama pangsa pasar (market share) telah menjadi salah satu

variabel penting dalam pemasaran. Hal ini didasarkan pada hasil berbagai

riset yang mengindikasikan adanya korelasi positif antara pangsa pasar dan

laba.

Kotler dan Keller (2009: 421) mengklasifikasikan perusahaan

menurut peran yang mereka mainkan di pasar. Diantaranya adalah:

a. Market Leader, disebut pimpinan pasar apabila pangsa pasar yang

dikuasai berada pada kisaran 40% atau lebih.

b. Market Chalengger, disebut penantang pasar apabila pangsa pasar

yang dikuasai berada pada kisaran 30%.

c. Market Follower, disebut pengikut pasar apabila pangsa pasar yang

dikuasai berada pada kisaran 20%.

d. Market Nitcher, disebut juga penggarap relung pasar apabila pangsa

pasar yang dikuasai berada pada kisaran 10% atau kurang.

Perusahaan dengan pangsa pasar yang lebih besar lebih

menguntungkan karena skala ekonomi yang besar mempunyai kekuatan

pasar yang lebih besar dan kualitas manajemen yang lebih baik. Selain itu

perusahaan yang mempunyai pangsa pasar besar dan produk yang

terdiferensiasi yang dapat menerapkan penguasaan pasar yang akan

memperoleh supernormal profit.

Page 62: ANALISIS PENGARUH PANGSA PASAR PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38539/1/ENCEP... · v DAFTAR RIWAYAT HIDUP I. IDENTITAS PRIBADI 1. Nama Lengkap : Encep

41

Menurut Diana dan Tjiptono (2000: 63), ada berbagai cara yang

bisa ditempuh untuk merebut atau meraih pangsa pasar, diantaranya adalah

sebagai berikut:

a. Menurunkan harga. Perusahaan berusaha menciptakan posisi biaya

yang lebih rendah dibandingkan para pesaingnya dan meneruskan

penghematan biaya tersebut kepada pelanggan dalam bentuk harga

yang lebih murah.

b. Meningkatkan aktivitas promosi. Taktik non-harga ini bisa diwujudkan

dengan dua macam cara: (1) menaikkan pengeluaran promosi dan iklan

secara besar-besaran, dan (2) mencari pasar-pasar yang aktivitas

promosinya relatif kurang semarak di masa lalu, kemudian menaikkan

anggaran promosi guna merebut pangsa pasar dari pesaing yang lebih

lemah.

c. Menawarkan produk baru. Produk-produk baru bisa menciptakan

‘excitement’ dalam industri bersangkutan dan dapat pula digunakan

untuk membangun pangsa pasar.

d. Memperbaiki kualitas produk. Strategi menjual produk berkualitas

lebih baik dibandingkan produk pesaing bisa menghasilkan pangsa

pasar sepadan.

e. Meningkatkan layanan. Selain bisa menjadi sumber pemasukan

tambahan, faktor layanan bisa menjadi diferensiator efektif yang bisa

mendukung kemampuan perusahaan untuk merebut pangsa pasar dari

para pesaing.

Page 63: ANALISIS PENGARUH PANGSA PASAR PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38539/1/ENCEP... · v DAFTAR RIWAYAT HIDUP I. IDENTITAS PRIBADI 1. Nama Lengkap : Encep

42

f. Strategi ‘moving up-market’. Dalam strategi ini perusahaan berusaha

melakukan penetrasi pasar dan membangun reputasi dengan jalan

memproduksi barang-barang murah.

g. Strategi ‘moving down-market’. Perusahaan lebih dulu membangun

posisi lewat citra eksklusif dan pretius, kemudian memasuki pula pasar

masal.

h. Mengkonfigurasi ulang pasar. Strategi ini bisa dilakukan dengan

beragam cara diantaranya mempelopori saluran distribusi baru,

mengubah pasar sedemikan rupa sehingga bisa meniadakan

keunggulan pemimpin pasar dan/ atau menjadi pemimpin baru di pasar

baru.

5. Down Payment (Uang Muka)

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), Down Payment

atau Uang Muka diartikan sebagai uang yang dibayarkan terlebih dahulu

sebagai tanda jadi pembelian dan sebagainya.

Penentuan down payment oleh lembaga pembiayaan pada dasarnya

dapat dilihat dari dua sisi, down payment sendiri pada dasarnya adalah

nilai yang dilihat oleh pihak nasabah, akan tetapi dari sisi pembiayaan hal

ini lebih dikenal sebagai Loan to Value (LTV). Istilah Loan to Value lebih

condong digunakan pada properti (Kredit Kepemilikan Rumah/KPR)

sedangkan down payment pada kendaraan bermotor.

Page 64: ANALISIS PENGARUH PANGSA PASAR PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38539/1/ENCEP... · v DAFTAR RIWAYAT HIDUP I. IDENTITAS PRIBADI 1. Nama Lengkap : Encep

43

Rasio Loan to Value (LTV) adalah angka rasio antara nilai kredit

yang dapat diberikan oleh bank terhadap nilai agunan pada saat awal

pemberian suatu kredit (Surat Edaran Bank Indonesia No. 14/10/DPNP).

Kebijakan ini merupakan kebijakan yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia

sebagai bank sentral untuk mengantisipasi atau meminimalisir adanya

gejolak dalam perekonomian sebagai akibat dari pertumbuhan Kredit

Pemilikan Rumah (KPR) dan kepemilikan atas kendaraan bermotor yang

terlalu berlebihan. Sehingga Bank Indonesia selaku penguasa moneter di

Indonesia merasa perlu untuk memberikan batasan-batasan yang jelas

terhadap jumlah uang muka yang harus dimiliki seseorang jika ingin

memiliki suatu perumahan ataupun kendaraan bermotor.

6. Down Payment (Uang Muka) dalam Islam

Dalam bahasa Arab kata Down Payment atau uang muka sinonim

dengan kata “urban” yang secara etimologi berarti sesuatu yang

digunakan sebagai pengikat jual beli. Dalam terminologinya, jika

seseorang membeli barang dagangan dan membayar sebagian harganya

kepada penjual, dengan catatan jika ia mengambil barang dagangan maka

ia melunasi harga barang, dan jika ia tidak mengambilnya, maka barang itu

menjadi milik penjual.

Dalam perspektif fikih, para ulama berbeda pendapat dalam status

hukum praktik urban atau down payment. Secara umum para ulama

terbagi ke dalam dua pendapat yaitu pendapat pertama, para ulama yang

tidak membenarkan praktik urban. Menurut pendapat mayoritas ulama

Page 65: ANALISIS PENGARUH PANGSA PASAR PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38539/1/ENCEP... · v DAFTAR RIWAYAT HIDUP I. IDENTITAS PRIBADI 1. Nama Lengkap : Encep

44

yang terdiri dari Hanafiah, Malikiyah, dan Syafiiyah bahwa urban tidak

sah.

Ada beberapa argumen yang dikemukakan para ulama yang

melarang transaksi dengan urban yaitu:

a) Adanya hadits yang secara jelas redaksinya melarang praktik urban.

Hadits tersebut menyebutkan bahwa Nabi SAW melarang jual beli

urban. Walaupun para ulama hadits menilai hadits ini dhaif (lemah),

namun kelemahannya terletak pada sanad bukan matannya.

b) Transaksi tersebut termasuk memakan harta orang lain secara batil,

karena disyaratkan bagi si penjual tanpa ada kompensasinya.

c) Dalam transaksi urban terdapat dua syarat batil yaitu syarat

memberikan uang muka atau panjar dengan syarat mengembalikan

barang transaksi dengan perkiraan salah satu pihak tidak ridha. Praktik

ini dianggap sama dengan hak pilih terhadap hal yang tidak diketahui.

Pendapat kedua adalah pendapat yang membolehkan. Menurut

kalangan Hanabilah bahwa transaksi dengan urban dibenarkan dengan

beberapa alasan, yaitu:

a) Hadits yang dijadikan sebagai dasar bagi para ulama yang tidak

membolehkan jual beli urban adalah hadits yang lemah, sehingga tidak

dapat dijadikan sandaran dalam melarang bentuk jual beli tersebut.

b) Panjar atau uang muka adalah kompensasi dari penjual yang

menunggu dan menyimpan barang transaksi selama beberapa waktu.

Tentu saja ia akan kehilangan sebagian kesempatan berjualan. Ucapan

Page 66: ANALISIS PENGARUH PANGSA PASAR PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38539/1/ENCEP... · v DAFTAR RIWAYAT HIDUP I. IDENTITAS PRIBADI 1. Nama Lengkap : Encep

45

orang yang mengatakan bahwa panjar itu telah dijadikan syarat bagi

penjual tanpa ada imbalannya adalah ucapan yang tidak sah.

c) Tidak sah analogi atau qiyas praktik jual beli urban dengan khiyar al-

majhul, karena syarat dibolehkan adanya uang panjar adalah

dibatasinya uang muka menunggu. Dengan dibatasinya waktu

pembayaran, maka analogi tersebut menjadi batal.

7. Inflasi

Menurut Ismanthono dalam Kamus Istilah Ekonomi dan Bisnis

(2010), Inflasi didefinisikan sebagai tingkat kenaikan harga umum secara

terus-menerus dalam peroide tertentu. Senada dengan Ismanthono,

menurut Rahardja dan Manurung (2008), Inflasi adalah gejala kenaikan

harga barang-barang yang bersifat umum dan terus-menerus.

Dari definisi tersebut, ada tiga komponen yang harus dipenuhi

agar dapat dikatakan telah terjadi inflasi, yaitu sebagai berikut:

a) Kenaikan Harga

Harga suatu komoditas dikatakan naik jika menjadi lebih

tinggi dari pada harga periode sebelumnya. Perbandingan tingkat harga

bisa dilakukan dengan jarak waktu yang lebih panjang: seminggu,

sebulan, triwulan, dan setahun.

b) Bersifat Umum

Kenaikan harga suatu komoditas belum dapat dikatakan inflasi

jika kenaikan tersebut tidak menyebabkan harga-harga secara umum

juga mengalami kenaikan. Contohnya adalah kenaikan harga BBM,

Page 67: ANALISIS PENGARUH PANGSA PASAR PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38539/1/ENCEP... · v DAFTAR RIWAYAT HIDUP I. IDENTITAS PRIBADI 1. Nama Lengkap : Encep

46

karena BBM merupakan komoditas yang sangat strategis maka

kenaikan harga BBM akan merdampak kepada kenaikan harga

komoditas lainnya. Bahkan kenaikan BBM akan mengundang kaum

buruh menuntut kenaikan upah harian untuk memelihara daya beli

mereka.

c) Berlangsung Terus-Menerus

Dalam ilmu ekonomi, inflasi adalah suatu proses meningkatnya

harga harga secara umum dan terus-menerus. Dengan kata lain, inflasi

merupakan proses menurunnya nilai mata uang secara terus menerus.

Inflasi dianggap terjadi jika proses kenaikan harga berlangsung secara

terus menerus dan saling mempengaruhi.

a. Jenis-jenis Inflasi

1) Berdasarkan derajatnya

a) Inflasi ringan, terjadi apabila kenaikan harga berada

dibawah angka 10% setahun.

b) Inflasi sedang, terjadi apabila kenaikan harga berada

antara 10%- 30% setahun.

c) Inflasi berat, terjadi apabila kenaikan harga berada

antara 30%-100% setahun.

d) Hiperinflasi (inflasi tak terkendali), terjadi apabila

berada di atas 100% setahun.

2) Berdasarkan Penyebabnya

a. Inflasi Tarikan Permintaan

Page 68: ANALISIS PENGARUH PANGSA PASAR PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38539/1/ENCEP... · v DAFTAR RIWAYAT HIDUP I. IDENTITAS PRIBADI 1. Nama Lengkap : Encep

47

Inflasi ini biasanya terjadi pada masa perekonomian

berkembang dengan pesat. Kesempatan kerja yang tinggi

menciptakan tingkat pendapatan yang tinggi dan selanjutnya

menimbulkan pengeluaran yang melebihi kemampuan ekonomi

mengeluarkan barang dan jasa. Pengeluaran yang berlebihan ini

akan menimbulkan inflasi.

b. Inflasi Desakan Biaya

Inflasi ini terjadi dalam masa perekonomian

berkembang dengan pesat ketika tingkat pengangguran adalah

sangat rendah. Apabila perusahaan-perusahaan masih

menghadapi permintaan yang bertambah, mereka akan

berusaha menaikan produksi dengan cara memberikan gaji dan

upah yang lebih tinggi kepada pekerjanya dan mencari pekerja

baru dengan tawaran pembayaran yang lebih tinggi. Langkah

ini mengakibatkan biaya produksi meningkat, yang akhirnya

akan menyebabkan kenaikan harga-harga berbagai barang.

c. Inflasi Diimpor

Inflasi dapat juga bersumber dari kenaikan harga

barang-barang yang diimpor. Inflasi ini akan terjadi apabila

barang-barang impor yang mengalami kenaikan harga

mempunyai peranan penting dalam kegiatan pengeluaran

perusahaan-perusahaan. Salah satu contoh nyata adalah efek

kenaikan harga minyak dalam tahun 1970-an kepada

Page 69: ANALISIS PENGARUH PANGSA PASAR PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38539/1/ENCEP... · v DAFTAR RIWAYAT HIDUP I. IDENTITAS PRIBADI 1. Nama Lengkap : Encep

48

perekonomian negara-negara barat dan negara-negara

pengimpor minyak lainnya. Kenaikan harga minyak tersebut

menaikkan biaya produksi dan akhirnya mengakibatkan

kenaikan harga-harga.

b. Indikator Inflasi

Ada beberapa indikator ekonomi makro yang digunakan untuk

mengetahui laju inflasi selama periode tertentu. Diantaranya yaitu:

1) Indeks Harga Konsumen (Consumer Price Index)

Indeks Harga Konsumen (IHK) adalah angka indeks yang

menunjukkan tingkat harga barang dan jasa yang harus dibeli

konsumen dalam satu periode tertentu. Angka IHK diperoleh

dengan menghitung harga-harga barang dan jasa utama yang

dikonsumsi masyarakat dalam satu periode tertentu. Masing-

masing harga barang dan jasa tersebut diberi bobot (weighted)

berdasarkan tingkat keutamaannya. Barang dan jasa yang

diangggap paling penting diberi bobot paling besar. Rumus untuk

menghitung IHK yaitu:

2) Indeks Harga Perdagangan Besar (Wholesales Price Index)

Jika IHK melihat inflasi dari sisi konsumen, maka Indeks

Harga Perdagangan Besar (IHPB) melihat inflasi dari sisi

produsen. Oleh karena itu IHPB juga sering disebut sebagai harga

Inflasi = IHK – IHK-1 × 100%

IHK -1

Page 70: ANALISIS PENGARUH PANGSA PASAR PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38539/1/ENCEP... · v DAFTAR RIWAYAT HIDUP I. IDENTITAS PRIBADI 1. Nama Lengkap : Encep

49

produsen. IHPB menunjukkan tingkat harga yang diterima

produsen pada berbagai tingkat produksi. Rumus untuk

menghitung inflasi berdasarkan IHPB yakni:

3) Indeks Harga Implisit (GDP Deflator)

Walaupun sangat bermanfaat, IHK dan IHPB memberikan

gambaran laju inflasi yang sangat terbatas. Sebab, dilihat dari

metode perhitungannya, kedua indikator tersebut hanya melingkupi

beberapa puluh atau mungkin jenis ratus barang dan jasa di

beberapa puluh kota saja. Padahal, dalam kenyataannya jenis

barang dan jasa yang diproduksi atau dikonsumsi dalam

perekonomian mencapai ribuan bahkan ratusan ribu. Untuk

mendapatkan gambaran inflasi yang paling mewakili keadaan

sebenarnya, ekonom menggunakan indeks harga implisit (IHI)

yang mempunyai rumus:

Inflasi = IHPB – IHPB-1 × 100%

IHPB -1

Inflasi = IHI – IHI-1 × 100%

IHI -1

Page 71: ANALISIS PENGARUH PANGSA PASAR PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38539/1/ENCEP... · v DAFTAR RIWAYAT HIDUP I. IDENTITAS PRIBADI 1. Nama Lengkap : Encep

50

c. Biaya Sosial Inflasi

Menurut Rahadja dan Manurung (2008:117) terdapat beberapa

masalah sosial (biaya sosial) yang muncul dari inflasi yang tinggi (> 10%

per tahun). diantaranya yaitu:

1) Memburuknya Tingkat Kesejahteraan Rakyat

Tingkat kesejahteraan masyarakat, sederhananya diukur dengan

tingkat daya beli pendapatan yang diperoleh. Inflasi menyebabkan

daya beli pendapatan makin rendah, khususnya bagi masyarakat yang

berpenghasilan kecil dan tetap (kecil).

2) Makin Buruknya Distribusi Pendapatan

Dampak buruk inflasi terhadap tingkat kesejahteraan dapat

dihindari jika pertumbuhan tingkat pendapatan lebih tinggi dari tingkat

inflasi. Jika inflasi 20% per tahun, pertumbuhan tingkat pendapatan

harus lebih besar dari 20% per tahun. persoalannya adalah jika inflasi

mencapai angka 20% per tahun dan dalam masyarakat hanya segelintir

orang yang mempunyai kemampuan meningkatkan pendapatannya ≥

20% per tahun. Akibatnya, ada sekelompok masyarakat yang mampu

meningkatkan pendapatan riil. Tetapi sebagian masyarakat mengalami

penurunan pendapatan riil. Distribusi pendapatan, dilihat dari

pendapatan riil makin memburuk.

3) Terganggunya Stabilitas Ekonomi

Inflasi mengganggu stabilitas ekonomi dengan merusak

perkiraan tentang masa depan (ekspektasi) para pelaku ekonomi.

Page 72: ANALISIS PENGARUH PANGSA PASAR PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38539/1/ENCEP... · v DAFTAR RIWAYAT HIDUP I. IDENTITAS PRIBADI 1. Nama Lengkap : Encep

51

Inflasi yang kronis menumbuhkan perkiraan bahwa harga-harga barang

dan jasa akan terus naik. Bagi konsumen perkiraan ini mendorong

pembelian barang dan jasa lebih banyak dari yang seharusnya atau

biasanya. Tujuannya untuk menghemat pengeluaran konsumsi.

Akibatnya, permintaan barang dan jasa justru dapat meningkat.

Sementara itu bagi produsen perkiraan akan naiknya harga barang dan

jasa mendorong mereka menunda penjualan, untuk mendapat

keuntungan yang lebih besar. Penawaran barang dan jasa berkurang.

Akibatnya, kelebihan permintaan membesar dan mempercepat laju

inflasi. Tentu saja, kondisi ekonomi akan menjadi semakin memburuk.

d. Kebijakan Untuk Mengatasi Inflasi

Menurut Sadono Sukirno (2004: 354), kebijakan yang mungkin

dapat dilakukan pemerintah untuk mengatasi inflasi yaitu:

1) Kebijakan Fiskal, yaitu dengan menambah pajak dan mengurangi

pengeluaran pemerintah

2) Kebijakan Moneter, yaitu dengan menaikan suku bunga dan

membatasi kredit

3) Dari segi penawaran yaitu dengan melakukan langkah yang dapat

mengurangi biaya produksi dan menstabilkan harga seperti

mengurangi pajak impor dan pajak atas pajak bahan-bahan mentah,

melakukan penetapan harga, menggalangkan pertambahan produksi

dan perkembangan teknologi.

Page 73: ANALISIS PENGARUH PANGSA PASAR PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38539/1/ENCEP... · v DAFTAR RIWAYAT HIDUP I. IDENTITAS PRIBADI 1. Nama Lengkap : Encep

52

8. Inflasi dalam Islam

Karim (2007: 140) mengatakan bahwa ekonom Islam Ahmad ibn

al-Maqrizi (1364-1441 M), yang merupakan salah satu murid dari Ibn

Kaldun, menggolongkan inflasi menjadi dua golongan yaitu:

1) Natural Inflation

Sesuai dengan namanya, inflasi jenis ini diakibatkan oleh sebab-sebab

alamiah dimana orang tidak mempunyai kendali atasnya (dalam hal

mencegah). Ibn al-Maqrizi mengatakan bahwa inflasi ini adalah inflasi

yang diakibatkan oleh turunnya Penawaran Agregat (AS) atau naiknya

Permintaan Agregatif (AD). Natural inflation dapat dibedakan

berdasarkan penyebabnya menjadi dua golongan yaitu sebagai berikut:

a) Akibat uang yang masuk dari luar negeri terlalu banyak, di mana

ekspor naik sedangkan impor turun sehingga net export nilainya

sangat besar, maka mengakibatkan naiknya permintaan agregatif.

b) Akibat dari turunnya turunnya tingkat produksi karena terjadinya

paceklik, perang, ataupun embargo dan boycott.

2) Human Error Inflation

Human error inflation dikatakan sebagai inflasi yang diakibatkan oleh

kesalahan dari manusia itu sendiri. Sesuai dengan Firman Allah SWT

dalam QS Al-Rum (30): 41):

Page 74: ANALISIS PENGARUH PANGSA PASAR PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38539/1/ENCEP... · v DAFTAR RIWAYAT HIDUP I. IDENTITAS PRIBADI 1. Nama Lengkap : Encep

53

Artinya: “Telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan

karena perbuatan tangan manusi, supaya Allah merasakan kepada

mereka sebahagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka

kembali (ke jalan yang benar)” (QS Al-Rum (30): 41).

Human error inflation dapat dikelompokkan menurut

penyebab-penyebabnya menjadi sebagai berikut:

a) Korupsi dan administrasi yang buruk (Corruption and Bad

Administration)

b) Pajak yang berlebihan (Excessive Tax)

c) Percetakan uang dengam maksud menarik keuntungan yang

berlebihan (Excessive Seinorage)

B. Hubungan Antar Variabel

1. Hubungan Pangsa Pasar Pembiayaan Syariah dengan Kualitas

Pembiayaan Sepeda Motor

Pangsa pasar dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI)

dapat diartikan sebagai jumlah penjualan produk atau komoditas suatu

penjualan dibandingkan dengan penjualan produk atau komoditas itu

dalam industri atau penghasil secara keseluruhan.

Pangsa pasar suatu perusahaan akan sangat berpengaruh

terhadap kinerja perusahaan yang kemudian akan berpengaruh pada

profitabilitas. Penelitian Hapsari (2011) menyimpulkan bahwa pangsa

pasar berpengaruh terhadap profitabilitas. Hasil tersebut menjelaskan

bahwa semakin tinggi pangsa pasar maka tingkat profitabilitas

perusahaan akan semakin tinggi. Hal ini dalam industri pembiayaan

Page 75: ANALISIS PENGARUH PANGSA PASAR PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38539/1/ENCEP... · v DAFTAR RIWAYAT HIDUP I. IDENTITAS PRIBADI 1. Nama Lengkap : Encep

54

dapat diterjemahkan bahwa pangsa pasar yang dikuasai oleh lembaga

pembiayaan akan menguntungkan lembaga tersebut. Namun perlu

diwaspadai, luasnya pangsa pasar juga akan memicu terjadinya

pembiayaan bermasalah.

Diduga bahwa pangsa pasar pembiayaan kendaraan sepeda

motor berpengaruh terhadap kualitas pembiayaan sepeda motor pada

multifinance di Indonesia baik itu pengaruhnya positif maupun negatif.

2. Hubungan Down Payment (Uang Muka) dengan Kualitas

Pembiayaan Sepeda Motor

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), Uang Muka

diartikan sebagai uang yang dibayarkan terlebih dahulu sebagai tanda

jadi pembelian dan sebagainya. Pembatasan uang muka yang

diterapkan oleh pemerintah Indonesia tidak lain untuk menjaga

perekonomian tetap stabil dengan cara membuat bank atau lembaga

pembiayaan berhati-hati dalam menyalurkan pembiayaannya.

Penelitian yang dilakukan oleh Mutiara dkk (2013)

menunjukkan bahwa adanya pembatasan uang muka membuat kualitas

kredit menjadi lebih sehat. Tetapi uang muka juga dapat menimbulkan

dampak negatif yaitu berkurangnya penjualan sepeda motor. Serupa

dengan Mutiara, penelitian yang dilakukan oleh Manurung (2013)

menyimpulkan bahwa uang muka mempunyai pengaruh terhadap

penjualan sepeda motor yaitu berupa penurunan penjualan sepeda

motor tetapi membuat kualitas kredit menjadi lebih baik.

Page 76: ANALISIS PENGARUH PANGSA PASAR PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38539/1/ENCEP... · v DAFTAR RIWAYAT HIDUP I. IDENTITAS PRIBADI 1. Nama Lengkap : Encep

55

Dalam penelitian ini diduga dengan adanya pembatasan down

payment atau uang muka, tingkat NPF atau kredit bermasalah bisa

diminimalkan sehingga akan berdampak pada membaiknya kualitas

pembiayaan.

3. Hubungan Inflasi dengan Kualitas Pembiayaan Sepeda Motor

Secara umum inflasi didefinisikan sebagai naiknya harga

barang dan jasa sebagai akibat jumlah uang (permintaan) yang lebih

banyak dibandingkan jumlah barang atau jasa yang tersedia

(penawaran), sebagai akibat dari inflasi adalah turunnya nilai uang.

Shingjergji (2013) meneliti tentang dampak variabel

makroekonomi terhadap kredit bermasalah di perbankan Albania. Ia

mendapati bahwa inflasi berhubungan negatif terhadap kredit

bermasalah. Berbeda dengan Shingjergji, penelitian Endut dkk (2013)

tentang implikasi variabel makroekonomi terhadap kredit bermasalah

di Asia Pasifik menunjukkan bahwa inflasi berpengaruh terhadap

kredit bermasalah. Akan tetapi pengaruhnya baru terlihat dalam jangka

panjang sementara dalam jangka pendek tidak. Sementara Masthuroh

dkk (2015) dalam penelitiannya tentang pengaruh GDP dan Inflasi

terhadap NPF Bank Muamalat menyatakan bahwa inflasi tidak

berpengaruh terhadap pembiayaan bermasalah

Diduga adanya inflasi membuat kualitas pembiayaan sepeda

motor semakin buruk. Ketika inflasi terjadi pendapatan riil masyarakat

menurun sehingga standar hidup masyarakat menurun juga, karena

Page 77: ANALISIS PENGARUH PANGSA PASAR PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38539/1/ENCEP... · v DAFTAR RIWAYAT HIDUP I. IDENTITAS PRIBADI 1. Nama Lengkap : Encep

56

untuk membeli satu unit barang dan jasa mereka harus mengeluarkan

uang lebih banyak. Harga barang dan jasa yang semakin mahal

menurunkan kemampuan masyarakat untuk membayar kreditnya.

Uang yang biasanya disisihkan untuk membayar kredit telah terpakai

untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Akhirnya nilai NPF menjadi

membengkak dan kualitas pembiayaan semakin memburuk. Begitupun

sebaliknya, inflasi rendah akan membuat kualitas pembiayaan sepeda

motor semakin baik.

4. Hubungan Pangsa Pasar Pembiayaan Syariah, Down Payment

(Uang Muka), dan Inflasi dengan Kualitas Pembiayaan Sepeda

Motor

Kualitas pembiayaan sepeda motor pada multifinance di

Indonesia dipengaruhi oleh pangsa pasar pembiayaan syariah, down

payment (uang muka) dan Inflasi. Secara teori variabel-variabel bebas

tersebut berpengaruh terhadap variabel terikat.

Penelitian Sofyana (2014) menunjukkan bahwa uang muka,

inflasi dan BI rate secara bersama-sama mempunyai pengaruh

terhadap pembiayaan kendaraan bermotor pada PT. Bank Syariah

Mandiri dengan R-square sebesar 49,6%.

Dalam penelitian ini diduga pangsa pasar pembiayaan syariah,

uang muka (down payment) dan inflasi secara bersama-sama

mempunyai pengaruh terhadap kualitas pembiayaan sepeda motor pada

multifinance di Indonesia baik itu pengaruhnya positif ataupun negatif.

Page 78: ANALISIS PENGARUH PANGSA PASAR PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38539/1/ENCEP... · v DAFTAR RIWAYAT HIDUP I. IDENTITAS PRIBADI 1. Nama Lengkap : Encep

57

C. Penelitian Terdahulu

1. Ali Shingjergji (2013)

Penelitian ini berjudul “The Impact of Macroeconomic

Variables on the Non Performing Loans in the Albanian Banking

System During 2005-2012”. Metodologi yang digunakan yaitu Regresi

Linear Berganda (Ordinary Least Square).

Hasil penelitian menunjukkan bahwa kredit bermasalah yang

terjadi pada perbankan di Albania dipengaruhi oleh beberapa variabel

makro di antaranya yaitu PDB, inflasi, dan nilai tukar. PDB dan nilai

tukar berpengaruh positif sementara inflasi mempunyai pengaruh

negatif terhadap rasio NPL.

Persamaan penelitian penulis dengan Shingjergji yaitu salah

salah satu variabel makro yang diteliti adalah inflasi serta

menggunakan metodologi yang sama. Sedangkan perbedaannya

terletak pada ruang lingkup penelitian.

2. Ana Fiandani Sofyana (2014)

Penelitian ini berjudul “Dampak Surat Edaran Bank Indonesia

Nomor 15/40/DKMP Tahun 2013 Terhadap Pembiayaan Kendaraan

Bermotor Pada PT. Bank Syariah Mandiri”. Metodologi yang

digunakan yaitu Regresi Linear Berganda (Ordinary Least Square).

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa variabel (X)

berpengaruh secara keseluruhan terhadap pembiayaan kendaraan

bermotor (49,6%). Sedangkan secara parsial ketiga variabel bebas

Page 79: ANALISIS PENGARUH PANGSA PASAR PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38539/1/ENCEP... · v DAFTAR RIWAYAT HIDUP I. IDENTITAS PRIBADI 1. Nama Lengkap : Encep

58

tidak berpengaruh secara signifikan karena nilai t hitung ketiga

variabel bebas tersebut lebih besar dari taraf alpha 0,05. Hal ini

dikarenakan BSM telah melakukan strategi khusus guna

mengantisipasi kebijakan tersebut yaitu dengan adanya program COP

(Car Ownership Program), sehingga pembiayaan kendaraan bermotor

di BSM setelah adanya kebijakan DP tersebut relatif stabil dan

cenderung meningkat tiap bulannya.

Persamaan penelitian penulis dengan Ana yaitu pada topik

yang dibahas mengenai pembiayaan sepeda motor. Persamaan lainnya

terletak pada metodologi penelitian yang digunakan adalah regresi

linear berganda. Adapun perbedaannya yaitu Ana lebih memfokuskan

penelitiannya pada Lembaga keuangan bank sedangkan penulis pada

lembaga keuangan non bank.

3. Anindya Mutiara dkk (2013)

Penelitian ini berjudul “Problematika Penerapan Prosentase

Down Payment (Uang Muka) Sebesar 20% Pada Kredit Kendaraan

Bermotor (Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor

43/PMK.010/2012 Tentang Uang Muka Pembiayaan Konsumen Untuk

Kendaraan Bermotor pada Perusahaan Pembiayaan”. Metodologi

yang digunakan yaitu deskriptif kualitatif.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa adanya Peraturan

Menteri Keuangan (PMK) Nomor 43/PMK.010/2012 Tentang Uang

Page 80: ANALISIS PENGARUH PANGSA PASAR PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38539/1/ENCEP... · v DAFTAR RIWAYAT HIDUP I. IDENTITAS PRIBADI 1. Nama Lengkap : Encep

59

Muka Pembiayaan Konsumen Untuk Kendaraan Bermotor membuat

kelancaran kredit terhadap motor sedikit terganggu. Ini dibuktikan

dengan menurunnya kredit dan penjualan kendaraan bermotor

semenjak peraturan itu diberlakukan.

Persamaan penelitian penulis dengan Mutiara dkk yaitu dalam

topik yang dibahas mengenai kebijakan down payment (uang muka).

Adapun perbedaannya terletak pada metodologi yang digunakan.

4. Kurnia Ratri Cahyani (2013)

Penelitian ini berjudul “Strategi Pemasaran dalam

Pembiayaan Kendaraan Bermotor pada Bank Syariah Pasca Surat

Edaran Bank Indonesia Nomor 14/33/DPbS Tahun 2012”. Metodologi

yang digunakan yaitu deskriptif kualitatif.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dampak yang terjadi

akibat dikeluarkannya Surat Edaran Bank Indonesia Nomor

14/33/DPbS Tahun 2012 adalah terjadinya penurunan kuantitas

pembiayaan kendaraan bermotor namun terjadi peningkatan kualitas

dari sisi pengembalian nasabah.

Persamaan penelitian penulis dengan Kurnia yaitu pada topik

yang dibahas mengenai surat edaran yang berisi kebijakan down

payment. Sedangkan perbedaannya terletak pada metode yang

digunakan. Kurnia menggunakan teknik deskriptif kualitatif sedangkan

penulis menggunakan deskriptif kuantitatif.

Page 81: ANALISIS PENGARUH PANGSA PASAR PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38539/1/ENCEP... · v DAFTAR RIWAYAT HIDUP I. IDENTITAS PRIBADI 1. Nama Lengkap : Encep

60

5. Masthuroh dkk (2015)

Penelitian ini berjudul “Pengaruh Gross Domestic Product dan

Inflasi Terhadap Non Performing Financing pada PT Bank Muamalat

Indonesia Periode 2006-2013.” Metodologi yang digunakan adalah

Regresi Linear Berganda (Ordinary Least Square).

Hasil penelitian menyatakan bahwa GDP berpengaruh negatif

signifikan terhadap NPF sedangkan inflasi berpengaruh positif tidak

signifikan terhadap NPF. Sementara secara simultan kedua variabel

berpengaruh signifikan terhadap NPF.

Persamaan penelitian penulis dengan Masthuroh dkk yaitu

topik yang dibahas mengenai NPF dan metodologi yang digunakan

adalah regresi linier berganda. Adapun perbedaannya terletak pada

objek yang diteliti.

6. Nicolas Manurung (2013)

Penelitian ini berjudul “Pengaruh Diskon, Biaya Iklan, dan

Uang Muka terhadap Penjualan Sepeda Motor di Tanjung Pinang.”

Metodologi penelitian yang digunakan adalah Regresi Linear Berganda

(Ordinary Least Square).

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa diskon dan biaya iklan

secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap penjualan sepeda

motor sedangkan uang muka berpengaruh signifikan terhadap

penjualan sepeda motor. Sementara secara parsial semua variabel

Page 82: ANALISIS PENGARUH PANGSA PASAR PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38539/1/ENCEP... · v DAFTAR RIWAYAT HIDUP I. IDENTITAS PRIBADI 1. Nama Lengkap : Encep

61

bebas berpengaruh signifikan terhadap penjualan sepeda motor di

Tanjung Pinang.

Persamaan penelitian penulis dengan Manurung yaitu variabel

down payment (uang muka), dan metodologi yang digunakan adalah

Regresi Linear Berganda. Adapun perbedaannya terletak dari beberapa

variabel lainnya yang diteliti.

7. Roziela Endut dkk (2013)

Penelitian mereka berjudul “Macroeconomic Implications on

Non-Performing Loans in Asian Pacific Region”. Metodologi yang

digunakan adalah Generalized Least Square.

Hasil penelitian menunjukkan selama tahun 2000-2008 NPL

yang terjadi di kawasan Asia Fasifik dipengaruhi oleh beberapa

variabel makro di antararanya PDB, tingkat suku bunga dan inflasi.

Tingkat suku bunga berpengaruh signifikan positif terhadap NPL. PDB

dan inflasi mempunyai pengaruh negatif signifikan terhadap NPL.

Besarnya pengaruh inflasi hanya dapat dirasakan dalam jangka

panjang saja sementara dalam jangka pendek tidak.

Persamaan penelitian penulis dengan Endut dkk terletak pada

kesamaan beberapa variabel yang diteliti. Adapun perbedaannya yaitu

metodologi yang digunakan.

Page 83: ANALISIS PENGARUH PANGSA PASAR PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38539/1/ENCEP... · v DAFTAR RIWAYAT HIDUP I. IDENTITAS PRIBADI 1. Nama Lengkap : Encep

62

Tabel 2.1

Penelitian Terdahulu

Peneliti Judul Variabel Metodologi Persamaan Perbedaan Kesimpulan

Ali Shingjergji

(2013)

The Impact of

Macroeconomic

Variables on the

Non Performing

Loans in the

Albanian Banking

System During

2005-2012

Dependen:

1. NPL

Independen:

1. PDB

2. Inflasi

3. Tingkat Suku

Bunga

Regresi Linear

Berganda

1. Beberapa

variabel yang

diteliti yaitu

inflasi dan

NPL

2. Metodologi

yang

digunakan

adalah regresi

linier berganda

Ruang lingkup

penelitian

Hasil penelitian

menunjukkan bahwa kredit

bermasalah yang terjadi

pada perbankan di Albania

dipengaruhi oleh beberapa

variabel makro di antaranya

yaitu PDB, inflasi, dan nilai

tukar. PDB dan nilai tukar

berpengaruh positif

sementara inflasi

mempunyai pengaruh

negatif terhadap rasio NPL.

Ana Fiandani

Sofyana (2014)

Dampak Surat

Edaran Bank

Indonesia Nomor

15/40/DKMP

Tahun 2013

Terhadap

Pembiayaan

Kendaraan

Bermotor Pada

PT. Bank Syariah

Mandiri

Dependen:

Pembiayaan

Kendaraan Bermotor

PT Bank Syariah

Mandiri

Independen:

Surat Edaran Bank

Indonesia Nomor

15/40/DKMP Tahun

2013

Regresi Linear

Berganda

1. Topik yang

diteliti adalah

down payment

(uang muka)

2. Metodologi

yang

digunakan

adalah regresi

linier berganda

Ana lebih

memfokuskan

penelitiannya pada

Lembaga keuangan

bank sedangkan

penulis pada

lembaga keuangan

non bank

Variabel (X) berpengaruh

secara keseluruhan terhadap

pembiayaan kendaraan

bermotor (49,6%).

Sedangkan secara parsial

ketiga variabel bebas tidak

berpengaruh secara

signifikan karena nilai t

hitung ketiga variabel bebas

tersebut lebih besar dari

taraf alpha 0,05.

Page 84: ANALISIS PENGARUH PANGSA PASAR PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38539/1/ENCEP... · v DAFTAR RIWAYAT HIDUP I. IDENTITAS PRIBADI 1. Nama Lengkap : Encep

63

Anindya Mutiara

dkk (2013)

Problematika

Penerapan

Prosentase Down

Payment (Uang

Muka) Sebesar

20% Pada Kredit

Kendaraan

Bermotor

(Peraturan

Menteri

Keuangan (PMK)

Nomor

43/PMK.010/201

2 Tentang Uang

Muka

Pembiayaan

Konsumen Untuk

Kendaraan

Bermotor pada

Perusahaan

Pembiayaan

- Deskriptif

kualitatif

Topik yang

dibahas adalah

down payment

(uang muka) pada

pembiayaan

sepeda motor

Metodologi yang

digunakan adalah

deskriptif kualitatif

sementara penulis

menggunakan OLS

dengan analisis

bersifat dekriptif

kuantitatif

Peraturan Menteri

Keuangan (PMK) Nomor

43/PMK.010/2012 Tentang

Uang Muka Pembiayaan

Konsumen Untuk

Kendaraan Bermotor

membuat kelancaran kredit

terhadap motor sedikit

terganggu. Ini dibuktikan

dengan menurunnya kredit

dan penjualan kendaraan

bermotor semenjak

peraturan itu diberlakukan.

Page 85: ANALISIS PENGARUH PANGSA PASAR PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38539/1/ENCEP... · v DAFTAR RIWAYAT HIDUP I. IDENTITAS PRIBADI 1. Nama Lengkap : Encep

64

Kurnia Ratri

Cahyani (2013)

Strategi

Pemasaran dalam

Pembiayaan

Kendaraan

Bermotor pada

Bank Syariah

Pasca Surat

Edaran Bank

Indonesia Nomor

14/33/DPbS

Tahun 2012

- Deskriptif

Kualitatif

Topik yang

dibahas adalah

down payment

(uang muka)

Metodologi yang

digunakan adalah

deskriptif kualitatif

sementara penulis

menggunakan OLS

dengan analisis

bersifat dekriptif

kuantitatif

Dampak yang terjadi akibat

dikeluarkannya Surat

Edaran Bank Indonesia

Nomor 14/33/DPbS Tahun

2012 adalah terjadinya

penurunan kuantitas

pembiayaan kendaraan

bermotor namun terjadi

peningkatan kualitas dari

sisi pengembalian nasabah.

Masthuroh dkk

(2015)

Pengaruh Gross

Domestic Product

dan Inflasi

Terhadap Non

Performing

Financing pada

PT Bank

Muamalat

Indonesia Periode

2006-2013

Dependen:

GDP

Independen:

Inflasi

Regresi Linear

Berganda

1. Metodologi

yang digunakan

adalah regresi

linier berganda

2. Variabel yang

diteliti di

antaranya inflasi

dan NPF

Objek yang diteliti

adalah Bank

Muamalat

sementara penulis

Multifinance

GDP berpengaruh negatif

signifikan terhadap NPF

sedangkan inflasi

berpengaruh positif tidak

signifikan terhadap NPF.

Sementara secara simultan

kedua variabel berpengaruh

signifikan terhadap NPF.

Nicolas Manurung

(2013)

Pengaruh Diskon,

Biaya Iklan, dan

Uang Muka

terhadap

Penjualan Sepeda

Motor di Tanjung

Pinang

Dependen:

Penjualan Sepeda

Motor

Independen:

1. Diskon

2. Biaya Iklan

Regresi Linear

Berganda

1. Metodologi

yang digunakan

adalah regresi

linier berganda

2. Variabel uang

muka

Variabel yang

diteliti lainnya

meliputi diskon,

dan biaya iklan.

Diskon dan biaya iklan

secara parsial tidak

berpengaruh signifikan

terhadap penjualan sepeda

motor sedangkan uang

muka berpengaruh

signifikan terhadap

Page 86: ANALISIS PENGARUH PANGSA PASAR PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38539/1/ENCEP... · v DAFTAR RIWAYAT HIDUP I. IDENTITAS PRIBADI 1. Nama Lengkap : Encep

65

3. Uang Muka penjualan sepeda motor.

Sementara secara parsial

semua variabel bebas

berpengaruh signifikan

terhadap penjualan sepeda

motor di Tanjung Pinang.

Roziela Endut dkk

(2013)

Macroeconomic

Implications on

Non-Performing

Loans in Asian

Pacific Region

Dependen:

1. NPL

Independen:

1. PDB

2. Inflasi

3. Tingkat Suku

Bunga

Generalized Least

Square

Beberapa variabel

yang diteliti

meliputi NPL dan

inflasi

Metodologi yang

digunakan adalah

GLS, sementara

penulis

menggunakan OLS

Hasil penelitian

menunjukkan selama tahun

2000-2008 NPL yang

terjadi di kawasan Asia

Fasifik dipengaruhi oleh

beberapa variabel makro di

antararanya PDB, tingkat

suku bunga dan inflasi.

Tingkat suku bunga

berpengaruh signifikan

positif terhadap NPL. PDB

dan inflasi mempunyai

pengaruh negatif signifikan

terhadap NPL. Besarnya

pengaruh inflasi hanya

dapat dirasakan dalam

jangka panjang saja

sementara dalam jangka

pendek tidak.

Sumber: Berbagai Jurnal dan Skripsi. Diolah.

Page 87: ANALISIS PENGARUH PANGSA PASAR PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38539/1/ENCEP... · v DAFTAR RIWAYAT HIDUP I. IDENTITAS PRIBADI 1. Nama Lengkap : Encep

66

D. Kerangka Pemikiran

Kerangka pemikiran menurut Miles dan Huberman dalam Tanjung

dan Devi (2013) adalah gambaran akan peta peneliti mengenai batas-batas

yang akan diselidiki dan yang tidak tersentuh oleh proses penelitian.

Kerangka pemikiran yang dibangun dalam penelitian ini yaitu

untuk mengetahui pengaruh Pangsa Pasar Pembiayaan Syariah, Down

Payment (Uang Muka), dan Inflasi terhadap Kualitas Pembiayaan Sepeda

Motor pada Multifinance di Indonesia.

Berdasarkan uraian tersebut maka dapat dijelaskan bagaimana

variabel-variabel yang berkaitan dengan penelitian ini dan diduga Kualitas

Pembiayaan Sepeda Motor pada Multifinance di Indonesia dipengaruhi

oleh Pangsa Pasar Pembiayaan Syariah, Down Payment (Uang Muka),

Dan Inflasi.

Untuk melihat gambaran atau perkembangan variabel-variabel

yang diteliti maka penulis menggunakan metode analisis statistik

deskriptif. Menurut Sugiono (2010: 21) metode deskriptif adalah suatu

metode yang digunakan untuk menggambarkan atau menganalisis suatu

hasil penelitian tetapi tidak digunakan untuk membuat kesimpulan yang

lebih luas.

Untuk melihat apakah terdapat pengaruh antara variabel bebas

terhadap variabel terikat, langkah yang diambil selanjutnya yaitu regresi

berganda atau Ordinary Least Square. Menurut Al-Ghifari (2013: 83),

model regresi yang baik adalah model regresi yang menghasilkan estimasi

Page 88: ANALISIS PENGARUH PANGSA PASAR PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38539/1/ENCEP... · v DAFTAR RIWAYAT HIDUP I. IDENTITAS PRIBADI 1. Nama Lengkap : Encep

67

linier tidak bias (Best Liniear Unbias Estimator/ BLUE). Kondisi ini akan

terjadi jika dipenuhi beberapa asumsi, yang disebut dengan asumsi klasik.

Maka langkah selanjutnya yaitu uji asumsi klasik yang terdiri dari uji

normalitas, uji multikolinieritas, uji heterokedastisitas dan uji autokorelasi.

Apabila model lolos uji asumsi klasik, maka akan dilakukan uji

hipotesis yang terdiri dari uji t statistik (parsial), uji F statistik (simultan),

dan uji koefisien determinasi. Uji t statistik digunakan untuk mengetahui

secara parsial pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen.

Uji F statistik digunakan untuk melihat apakah secara simultan variabel

independen mempunyai pengaruh terhadap variabel dependen. Uji

koefisien determinasi digunakan untuk melihat seberapa besar variabel

dependen dapat dijelaskan oleh variabel independennya.

Page 89: ANALISIS PENGARUH PANGSA PASAR PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38539/1/ENCEP... · v DAFTAR RIWAYAT HIDUP I. IDENTITAS PRIBADI 1. Nama Lengkap : Encep

68

Gambar 2.1

Kerangka Pemikiran

Variabel Dependen Variabel Independen

Alat Analisis

Kualitas Pembiayaan Sepeda

Motor pada Multifinance di

Indonesia

1. Pangsa Pasar Pembiayaan Syariah

2. Down Payment (Uang Muka)

3. Inflasi

Analisis Pengaruh Pangsa Pasar Pembiayaan Syariah,

Down Payment (Uang Muka) dan Inflasi Terhadap

Kualitas Pembiayaan Sepeda Motor pada Multifinance di

Indonesia

Analisis Regresi Berganda

Uji Asumsi Klasik

1. Uji Normalitas

2. Uji Multikolinearitas

3. Uji Heterokedastisitas

4. Uji Autokorelasi

Uji Hipotesis

1. Uji t-statistik

2. Uji F-statistik

3. Uji Adjusted R2

Kesimpulan & Saran

Page 90: ANALISIS PENGARUH PANGSA PASAR PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38539/1/ENCEP... · v DAFTAR RIWAYAT HIDUP I. IDENTITAS PRIBADI 1. Nama Lengkap : Encep

69

E. Hipotesis Penelitian

Dengan mengacu pada dasar pemikiran teoritis dan studi empiris, maka

dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut:

1. Ha : Pangsa Pasar Pembiayaan Syariah berpengaruh terhadap Kualitas

Pembiayaan Sepeda Motor pada Multifinance di Indonesia.

H0 : Pangsa Pasar Pembiayaan Syariah tidak berpengaruh terhadap

Kualitas Pembiayaan Sepeda Motor pada Multifinance di Indonesia.

2. Ha : Down Payment (Uang Muka) berpengaruh terhadap Kualitas

Pembiayaan Sepeda Motor pada Multifinance di Indonesia.

H0 : Down Payment (Uang Muka) tidak berpengaruh terhadap Kualitas

Pembiayaan Sepeda Motor pada Multifinance di Indonesia.

3. Ha : Inflasi berpengaruh terhadap Kualitas Pembiayaan Sepeda Motor

pada Multifinance di Indonesia.

H0 : Inflasi tidak berpengaruh terhadap Kualitas Pembiayaan Sepeda

Motor pada Multifinance di Indonesia.

4. Ha : Pangsa Pasar Pembiayaan Syariah, Down Payment (Uang Muka),

dan Inflasi berpengaruh terhadap Kualitas Pembiayaan Sepeda Motor

pada Multifinance di Indonesia.

H0 : Pangsa Pasar Pembiayaan Syariah, Down Payment (Uang Muka),

dan Inflasi tidak berpengaruh terhadap Kualitas Pembiayaan Sepeda

Motor pada Multifinance di Indonesia.

Page 91: ANALISIS PENGARUH PANGSA PASAR PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38539/1/ENCEP... · v DAFTAR RIWAYAT HIDUP I. IDENTITAS PRIBADI 1. Nama Lengkap : Encep

70

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Ruang Lingkup Penelitian

Secara umum penelitian ini mengkaji pengaruh pangsa pasar

pembiayaan syariah, down payment (uang muka) dan inflasi terhadap kualitas

pembiayaan sepeda motor pada multifinance di Indonesia. Sifat penelitian ini

adalah penelitian kuantitatif yang bersifat deskriptif.

Penelitian ini bermaksud menjelaskan hubungan antara variabel

independen (bebas) terhadap variabel dependen (terikat). Penelitian ini

menggunakan satu variabel dependen dan tiga variabel independen. Variabel

dependen yang digunakan dalam penelitian ini yaitu kualitas pembiayaan

sepeda motor pada multifinance yang tercermin dalam angka non performing

financing (NPF), sedangkan variabel independennya yaitu pangsa pasar

pembiayaan syariah, down payment (uang muka), dan Inflasi.

Data operasional yang digunakan pada penelitian ini menggunakan

data runtut waktu (time series). Semua data yang diteliti berbentuk data

bulanan dimulai dari periode Januari 2011-Oktober 2014. Perhitungan dan

pengolahan data menggunakan alat bantu software statistik dan ekonometrik

dengan bantuan komputer (electronically data processing). Perangkat lunak

computer yang digunakan adalah E-Views 8.

B. Sumber Data

Pada penelitian ini tidak menggunakan sampel tetapi menggunakan

populasi karena seluruh data yang diperhatikan dalam penelitian ini

Page 92: ANALISIS PENGARUH PANGSA PASAR PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38539/1/ENCEP... · v DAFTAR RIWAYAT HIDUP I. IDENTITAS PRIBADI 1. Nama Lengkap : Encep

71

merupakan data populasi dalam bentuk data sekunder, yaitu data dari rata-rata

yang terjadi pada seluruh lembaga pembiayaan baik yang dikeluarkan OJK

maupun BI ataupun sumber lainnya yang terkait. Populasi yang diteliti dalam

penelitian ini adalah pangsa pasar pembiayaan syariah, down payment (uang

muka), Inflasi dan Non Performing Financing pada Multifinance di Indonesia

dari tahun 2011-2014.

C. Metode Pengumpulan Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data sekunder

dalam bentuk time series. Data tersebut dari berbagai sumber seperti Bank

Indonesia (BI), Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Badan Pusat Statistik (BPS),

Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI), Asosiasi Perusahaan

Pembiayaan Indonesia (APPI) dan sumber lainnya yang terkait. Metode yang

untuk melakukan penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Data Sekunder

Penelitian dengan data sekunder sering juga disebut dengan

penelitian meja (desk study). Peneliti tidak perlu bersusah payah mencari

data karena semua data sudah tersedia (Tanjung dan Devi, 2013: 94).

Penelitian ini menggunakan data sekunder yang bersumber dari BI, OJK,

APPI, AISI, dan lainnya.

2. Library Research

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data yang

diperoleh dari membaca literatur, buku, artikel, jurnal dan sejenisnya yang

Page 93: ANALISIS PENGARUH PANGSA PASAR PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38539/1/ENCEP... · v DAFTAR RIWAYAT HIDUP I. IDENTITAS PRIBADI 1. Nama Lengkap : Encep

72

berhubungan dengan aspek yang diteliti sebagai upaya untuk memperoleh

data yang valid.

3. Internet Research

Penelitian ini juga menggunakan internet sebagai sumber referensi.

Sehingga data selalu sesuai dengan perkembangan zaman.

D. Metode Analisis Data

Metode analisis data dalam penelitian ini adalah metode analisis

kuantitatif yang bersifat deskriptif statistik. Menurut Bungin (2010: 36),

statistik deskriptif bertujuan untuk menjelaskan dan meringkaskan berbagai

kondisi, berbagai situasi, atau beberapa variabel yang timbul di masyarakat

yang menjadi objek penelitian itu berdasarkan apa yang terjadi, kemudian

mengangkat kepermukaan karakter atau gambaran tentang kondisi, situasi

ataupun variabel tersebut.

1. Analisis Regresi Berganda

Menurut Suharyadi dan Purwanto (2013: 168) analisis regresi

adalah suatu teknik yang digunakan untuk membangun suatu persamaan

yang menghubungkan antara variabel tidak bebas (Y) dengan variabel

bebas (X) dan sekaligus untuk menentukan nilai ramalan atau dugaannya.

Pengolahan data dalam penelitian ini menggunakan metode kuadrat

terkecil atau juga disebut Ordinary Least Square (OLS) untuk model

regresi linear berganda dengan alat bantu software E-Views 8.

Menurut Algifari (2013: 78) pada kasus penelitian tertentu,

variabel yang digunakan dalam model regresi tidak selalu dalam besaran

Page 94: ANALISIS PENGARUH PANGSA PASAR PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38539/1/ENCEP... · v DAFTAR RIWAYAT HIDUP I. IDENTITAS PRIBADI 1. Nama Lengkap : Encep

73

yang sama. Persamaan regresi estimasi yang dihasilkan dari perbedaan

nilai variabel yang sangat besar ini berakibat koefisien regresinya ada yang

nilainya sangat kecil. Untuk mengatasi hal ini, biasanya variabel-variabel

yang nilainya relatif terlalu besar ditransformasikan ke dalam nilai double

log (ln).

Model ekonometrika yang akan diestimasi dalam penelitian ini

adalah sebagai berikut:

Y = β0 + β1X1 + β2X2D1 + β3X3 + ε

Setelah ditransfromasi ke dalam logaritma natural (ln), maka

persamaan akan berubah menjadi sebagai berikut:

LNNPF = β0 + β1 LNPPPS + β2 DPD1+ β3INF + ε

Keterangan:

LNNPF : Non Performing Financing sepeda motor pada

Multifnane di Indonesia

β0 : Constanta

β1 β2 β3 : Koefisien regresi

D1 : Dummy Down Payment

LNPPPS : Pangsa Pasar Pembiayaan Syariah

DP : Down Payment (Uang Muka)

INF : Inflasi

ε : Error Terms

2. Uji Asumsi Klasik

Menurut Suharyadi dan Purwanto (2013: 230) beberapa asumsi

dalam regresi berganda adalah sebagai berikut:

Page 95: ANALISIS PENGARUH PANGSA PASAR PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38539/1/ENCEP... · v DAFTAR RIWAYAT HIDUP I. IDENTITAS PRIBADI 1. Nama Lengkap : Encep

74

a) Variabel terikat dan variabel bebas memiliki hubungan yang linier atau

hubungan garis lurus.

b) Variabel terikat haruslah variabel yang bersifat continue dan paling

tidak berskala selang.

c) Nilai keragaman atau residu, yaitu selisih antara data pengamatan dan

data dugaan hasil regresi harus sama untuk semua nilai Y.

d) Pengamatan-pengamatan untuk variabel terikat dari satu pengamatan

ke pengamatan lain harus bebas atau tidak berkorelasi.

Asumsi-asumsi tersebut harus dipenuhi dalam menyusun regresi

berganda agar hasilnya tidak bias. Menurut Al-Ghifari (2013: 83), model

regresi yang baik adalah model regresi yang menghasilkan estimasi linier

tidak bias (Best Liniear Unbias Estimator/ BLUE). Kondisi ini akan terjadi

jika dipenuhi beberapa asumsi, yang disebut dengan asumsi klasik. Asumsi

klasik terdiri dari :

Non-multikoleniaritas. Artinya antar variabel independen yang satu

dengan independen yang lain dalam model regresi tidak saling

berhubungan secara sempurna atau mendekati sempurna.

Homokedastisitas. Artinya, varians semua variabel adalah konstan

(sama).

Non-otokolerasi. Artinya, tidak terdapat pengaruh dari variabel dalam

model melalui tenggang waktu (time lag). Misalnya, nilai suatu

variabel saat ini akan berpengaruh terhadap nilai variabel lain pada

Page 96: ANALISIS PENGARUH PANGSA PASAR PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38539/1/ENCEP... · v DAFTAR RIWAYAT HIDUP I. IDENTITAS PRIBADI 1. Nama Lengkap : Encep

75

masa yang akan datang. Menurut model klasik ini tidak mungkin

terjadi.

Nilai rata-rata kesalahan (error) populasi pada model stokhastiknya

sama dengan nol.

Variabel independen adalah nonstokastik (nilai konstan pada setiap

kali percobaan yang dilakukan secara berulang).

Distribusi kesalahan (error) adalah normal.

a. Uji Normalitas

Salah satu asumsi dalam analisis statistika adalah data

berdistribusi normal. Ada teorema mengagumkan dalam statistik -

teorema limit sentral (TLS) - yang mula-mula dikemukakan oleh

pakar matematika berkebangsaan Prancis, Laplace, yang menyatakan

bahwa apabila X1, X2, …,Xn merupakan variabel acak dari populasi

(dalam hal ini distribusi probabilitas) manapun dengan rata-rata υx dan

varians σ2

x maka rata-rata sampe X cenderung didistribusikan secara

normal dengan rata-rata υx dan varians 𝜎 2𝑥

𝑛 ketika ukuran sampel naik

tak hingga tak terbatas (dalam bahasa teknik tak terhingga). Tentu saja

jika X1 kebetulan berasal dari populasi normal, maka rata-rata sampel

akan mengikuti distribusi normal tanpa peduli terhadap ukuran sampel.

Dalam prakteknya, tak peduli distribusi probabilitas apapun yang

mendasarinya, rata-rata sampel dari besaran sampel yang terdiri dari

sekurang-kurangnya 30 observasi akan mendekati normal (Gujarati:

2006: 77).

Page 97: ANALISIS PENGARUH PANGSA PASAR PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38539/1/ENCEP... · v DAFTAR RIWAYAT HIDUP I. IDENTITAS PRIBADI 1. Nama Lengkap : Encep

76

1) Cara Mengenali Normalitas

Menurut Ghozali (2011: 160) Ada dua cara untuk

mendeteksi apakah residual berdistribusi normal atau tidak yaitu

dengan analisis grafik dan uji statistik. Normalitas dapat dideteksi

dengan melihat penyebaran data (titik-titik) pada sumbu diagonal

dari grafik normal P-P Plots.

i) Jika data menyebar di sekitar garis diagonal, maka data

berdistribusi normal.

ii) Jika data menyebar jauh dari garis diagonal dan atau tidak

mengikuti arah garis diagonal, maka data tidak berdistribusi

normal.

2) Pengaruh Ketidaknormalan Data

Menurut Widarjono (2010: 111), salah satu asumsi model

regresi adalah residual mempunyai distribusi normal. Apa

konsekuensinya jika model tidak mempunyai reisdual yang

berdistribusi normal? Uji t untuk melihat signifikansi variabel

independen terhadap variabel dependen tidak bisa diaplikasikan

jika residual tidak mempunyai distribusi normal.

3) Cara Menghilangkan Ketidaknormalan Data

Menurut Rosadi (2012: 36), salah satu hal yang dapat

dilakukan jika data tidak berdistribusi normal adalah melakukan

transformasi terhadap data.

Page 98: ANALISIS PENGARUH PANGSA PASAR PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38539/1/ENCEP... · v DAFTAR RIWAYAT HIDUP I. IDENTITAS PRIBADI 1. Nama Lengkap : Encep

77

b. Uji Multikolinieritas

Multikolinearitas dikemukakan pertama kali oleh Ragner Frish.

Frish menyatakan bahwa multikolinier adalah adanya lebih dari satu

hubungan linear yang sempurna. Mengapa dalam regresi berganda

tidak boleh terjadi multikolinier? Menurut Frish apabila terjadi

multikolinier apalagi kolinier yang sempurna (koefisien korelasi antar

variabel bebas = 1), maka koefisien regresi dari variabel bebas tidak

dapat ditentukan dan standar error-nya tidak terhingga (Suharyadi dan

Purwanto, 2013: 231).

Menurut Winarno (2011: 5.1) multikolinieritas adalah adanya

hubungan linier antarvariabel independen. Karena melibatkan beberapa

variabel independen, maka multikolinieritas tidak akan terjadi pada

persamaan regresi sederhana (yang terdiri dari satu variabel dependen

dan satu variabel independen).

1) Cara Mengenali Multikolinieritas

Suharyadi dan Purwano (2013) mengemukakan beberapa

teknik untuk mengenali multikolinieritas:

i) Variabel bebas secara bersama-sama pengaruhnya nyata, atau

Uji F-nya nyata, namun ternyata setiap variabel bebasnya

secara parsial pengaruhnya tidak nyata, (Uji t-nya tidak nyata).

ii) Nilai koefisien determinasi R2 sangat besar, namun ternyata

variabel bebasnya berpengaruh tidak nyata.

Page 99: ANALISIS PENGARUH PANGSA PASAR PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38539/1/ENCEP... · v DAFTAR RIWAYAT HIDUP I. IDENTITAS PRIBADI 1. Nama Lengkap : Encep

78

iii) Nilai koefisien korelasi parsial, yaitu ryx1.x2, ryx2.x1, dan rx1x1.y ada

yang lebih besar dari koefisien determinasinya.

2) Pengaruh Multikolinieritas

Menurut Winarno (2011) apabila model prediksi kita

memiliki multikolinieritas, maka akan memunculkan akibat-akibat

berikut ini:

i) Estimator masih bisa bersifat BLUE, tetapi memiliki varian dan

kovarian yang besar, sehingga sulit dipakai sebagai alat

estimasi

ii) Interval estimasi cenderung lebar dan nilai statistik Uji t akan

kecil, sehingga menyebabkan variabel independen tidak

signifikan secara statistik dalam mempengaruhi variabel

independen.

3) Cara Menghilangkan Multikolineritas

Ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk

menghilangkan multikolinieritas menurut Winarno (2011: 5.7),

diantaranya adalah:

i) Biarkan saja model kita mengandung multikolinieritas, karena

estimatornya masih bersifat BLUE. Sifat BLUE tidak

terpengaruh oleh ada tidaknya korelasi antarvariabel

independen. Namun harus diketahui bahwa multikolinieritas

akan menyebabkan standar error lebih besar.

Page 100: ANALISIS PENGARUH PANGSA PASAR PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38539/1/ENCEP... · v DAFTAR RIWAYAT HIDUP I. IDENTITAS PRIBADI 1. Nama Lengkap : Encep

79

ii) Tambahkan datanya bila memungkinkan, karena biasanya

masalah multikolinier biasanya muncul karena jumlah

observasinya sedikit.

iii) Hilangkan salah satu variabel independen, terutama yang

memiliki hubungan linier yang kuat dengan variabel lain.

Namun apabila teori variabel independen tersebut tidak

mungkin dihilangkan, berarti harus tetap dipakai.

iv) Transformasikan salah satu (atau beberapa) variabel, termasuk

misalnya dengan melakukan diferensiasi.

c. Uji Heterokedastisitas

Heterokedastisitas dilakukan untuk melihat nilai varians antar

nilai Y, apakah sama atau heterogen. Menurut Ariefianto dalam Rolis

(2014: 67) asumsi penting (asumsi Gauss Markov) dalam penggunaan

OLS adalah varians residual yang konstan. Varians dari residual tidak

berubah dengan berubahnya satu atau lebih variabel bebas. Jika asumsi

ini terpenuhi, maka residual disebut homokedastis. Jika tidak, disebut

heterokedastis.

1) Cara Mengenali Heterokedastisitas

Menurut Suharyadi dan Purwanto (2013: 232),

pendeteksian heterokedastisitas dapat dilakukan dengan dua cara

yaitu:

i) Metode grafik, menghubungkan antara Y dan e2, di mana

apabila hubungan Y dan e2

tidak sistematis seperti makin

Page 101: ANALISIS PENGARUH PANGSA PASAR PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38539/1/ENCEP... · v DAFTAR RIWAYAT HIDUP I. IDENTITAS PRIBADI 1. Nama Lengkap : Encep

80

membesar atau mengecil seiring bertambahnya Y, maka tidak

terjadi heterokedastisitas.

ii) Uji korelasi Rank Spearman, digunakan untuk menguji

heterokedastisitas apabila nilai korelasi rank Spearman lebih

besar dari nilai t-tabel.

Sementara itu, menurut Winarno (2011: 5.8), ada beberapa

metode yang dapat digunakan untuk mengidentifikasi ada tidaknya

masalah heterokedastisitas. Beberapa metode tersebut adalah

dengan metode grafik, Uji Park, Uji Glejser, Uji Korelasi

Spearman, Uji Goldfeld Quandt, Uji Bruesch-Pagan-Godfrey dan

Uji White.

2) Pengaruh Heterokedastisitas

Menurut Suharyadi dan Purwanto (2013: 232), ada tiga

dampak yang terjadi akibat terjadinya heterokedastisitas yaitu

sebagai berikut:

i) Walaupun terjadi heterokedastisitas, koefisien penduga (b1 dan

b2) tetap efisien, namun variannya atau kesalahan baku

penduganya menjadi lebar atau tidak efisien.

ii) Interval keyakinan untuk koefisien regresi menjadi semakin

lebar dan uji signifikansi kurang kuat

iii) Apabila kita menggunakan OLS, maka Uji t dan Uji F tidak

berfungsi sebagaimana mestinya, sehingga diperlukan

perubahan-perubahan.

Page 102: ANALISIS PENGARUH PANGSA PASAR PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38539/1/ENCEP... · v DAFTAR RIWAYAT HIDUP I. IDENTITAS PRIBADI 1. Nama Lengkap : Encep

81

3) Cara Menghilangkan Heterokedastisitas

Cara mengatasi heterokedastisitas dapat dilakukan dengan

cara-cara sebagai berikut:

i) Melakukan metode kuadrat terkecil tertimbang, nilai

tertimbang dapat dilakukan berdasarkan apriori atau observasi.

ii) Melakukan transformasi log atau data ditransformasi ke bentuk

lainnya seperti 1/X atau yang lainnya.

d. Uji Autokorelasi

Autokorelasi dikenalkan oelh Maurice G Kendall dan William

R Buckland. Autokorelasi merupakan korelasi antara anggota

observasi yang disusun menurut urutan waktu. Ada beberapa penyebab

autokorelasi yaitu (a) kelembaman, kelembaman biasanya terjadi

dalam fenomena ekonomi dimana sesuatu akan mempengaruhi suatu

yang lain dengan mengikuti siklus bisnis saling berkaitan. (b)

terjadinya bias spesifikasi, yaitu ada beberapa variabel yang tidak

termasuk dalam model, dan (c) bentuk fungsi yang digunakan tidak

tepat, misalnya seharusnya bentuk nonlinier tetapi digunakan linier

atau sebaliknya (Suharyadi dan Purwanto, 2013: 232)

1) Cara Mengenali Autokorelasi

Pendeteksian autokorelasi dapat dilakukan dengan cara-cara

sebagai berikut:

i) Metode grafik yang menghubungkan antara error (e) atau

residu dengan waktu, apabila terdapat hubungan yang

Page 103: ANALISIS PENGARUH PANGSA PASAR PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38539/1/ENCEP... · v DAFTAR RIWAYAT HIDUP I. IDENTITAS PRIBADI 1. Nama Lengkap : Encep

82

sistematis, baik meningkat atau menurun, menunjukkan adanya

autokorelasi

ii) Uji Durbin Watson, pada uji D-W adanya autokorelasi positif

jika nilai D-W berada diantara 0 sampai dengan 1,10, serta

autokorelasi negatif jika nilai D-W berada diatas 2,90.

Sedangkan jika model terbebas dari masalah autokorelasi, nilai

D-W berada diantara 1,54 sampai dengan 2,46. Model tidak

dapat diputuskan terdapat autokorelasi atau tidak jika nilai D-

W berada diantara 1,10 sampai dengan 1,54 dan 2,46 sampai

dengan 2,90.

2) Pengaruh Autokorelasi

Winarno (2011: 5.23) menjelaskan akibat yang ditimbul

dari autokorelasi, diantaranya:

i) Estimator metode kuadrat terkecil masih linier

ii) Estimator metode kuadrat terkecil masih tidak bias

iii) Estimator metode kuadrat terkecil tidak mempunyai varian

yang minimum (no longer best)

Ia juga menyimpulkan bahwa seperti halnya heterokedastisitas,

autokorelasi juga menyebabkan estimator bersifat LUE, tidak lagi

BLUE.

3) Cara Menghilangkan Autokorelasi

Apabila data mengandung autokorelasi, data harus segera

diperbaiki agar model tetap dapat digunakan. Menurut Winarno

Page 104: ANALISIS PENGARUH PANGSA PASAR PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38539/1/ENCEP... · v DAFTAR RIWAYAT HIDUP I. IDENTITAS PRIBADI 1. Nama Lengkap : Encep

83

(2011: 5.31) masalah autokorelasi harus diketahui terlebih dahulu

besarnya koefisien autokorelasi, ρ.

Untuk menghitung nilai ρ, dapat digunakan Uji G atau

biasa dikenal dengan Uji Berenblutt-Webb. Setelah ρ diketahui,

barulah autokorelasi dapat dihilangkan. Beberapa alternatif yang

digunakan untuk menghilangkan masalah autokorelasi adalah

sebagai berikut:

i) Bila struktur autokorelasi ρ diketahui, masalah autokorelasi

dapat diatasi dengan melakukan transformasi terhadap

persamaan.

ii) Bila struktur ρ tidak diketahui, alternatifnya adalah:

Bila ρ tinggi: metode diferensi tingkat pertama

Bila ρ rendah: metode OLS

Bila ρ tidak diketahui: metode Cochrane-Orcutt

Autokorelasi mengakibatkan koefisien regresi yang

dihasilkan tidak efisien sehingga menjadi tidak dapat dilakukan.

Disini peneliti menggunakan pengujian lain yaitu Metode Newey,

Whitney dan Kenneth (HAC) agar uji t dan F tetap bisa dilakukan

(Widarjono, 2010: 109).

3. Uji Hipotesis

a) Uji Parsial (Uji-t)

Uji signifikansi parsial atau individual digunakan untuk

menguji apakah suatu variabel bebas berpengaruh atau tidaknya

Page 105: ANALISIS PENGARUH PANGSA PASAR PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38539/1/ENCEP... · v DAFTAR RIWAYAT HIDUP I. IDENTITAS PRIBADI 1. Nama Lengkap : Encep

84

terhadap variabel terikat. Pada regresi berganda Y = a + b1X1 + b2X2 +

… bkXk, mungkin variabel X1 sampai Xk secara bersama-sama

berpengaruh nyata. Namun demikian, belum tentu secara individu atau

parsial seluruh variabel X1 sampai Xk berpengaruh nyata terhadap

variabel terikatnya (Y). Untuk mengetahui apakah suatu variabel

secara parsial berpengaruh nyata atau tidak digunakan uji t atau t

student (Suharyadi dan Purwanto, 2013: 228).

Menurut Widarjono (2010: 28), signifikan tidaknya sebuah

variabel independen di dalam analisis regresi bisa dilihat dari nilai ρ

dibandingkan dengan nilai α. Jika nilai probabilitas ρ lebih kecil dari

nilai α yang dipilih maka kita menolak hipotesis nol (H0) atau

menerima hipotesis alternatif (H1) dan sebaliknya jika nilai

probabilitas ρ lebih besar dari nilai α maka kita menerima hipotesis nol

atau menolak hipotesis alternatif.

Pengujian ini dilakukan untuk mengukur tingkat signifikan

pengaruh setiap variabel bebas terhadap variabel terikatnya dalam

model regresi.

Jika t statistik < t tabel atau nilai probabilitas > dari 0,05 maka

H0 gagal ditolak artinya tidak ada pengaruh antara variabel

independen terhadap variabel dependen.

Jika t statistik > t tabel atau nilai probabilitas < dari 0,05 maka H0

ditolak, artinya ada pengaruh antara variabel independen terhadap

variabel dependen.

Page 106: ANALISIS PENGARUH PANGSA PASAR PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38539/1/ENCEP... · v DAFTAR RIWAYAT HIDUP I. IDENTITAS PRIBADI 1. Nama Lengkap : Encep

85

Pengujian ini dilakukan pada taraf signifikan tertentu yaitu 5%

yang artinya tingkat kesalahan satu variabel ada 5% atau 0,05

sedangkan tingkat keyakinannya adalah 95% atau 0,95. Jadi apabila

tingkat kesalahan suatu variabel > 5% atau 0,05 berarti variabel itu

tidak signifikan dan begitu sebaliknya apabila <5% atau 0,05 maka

variabel tersebut signifikan.

b) Uji Simultan (Uji-F)

Uji global disebut juga uji signifikansi serentak atau Uji F. Uji

ini dimaksudkan untuk melihat kemampuan menyeluruh dari variabel

bebas (X1, X2, …Xk) dapat atau mampu menjelaskan tingkah laku

atau keragaman variabel terikat (Y). Uji global dimaksudkan untuk

mengetahui apakah semua variabel bebas memiliki koefisien regresi

sama dengan nol (Suharyadi dan Purwanto, 2013: 228).

Pengujian ini akan memperlihatkan hubungan atau pengaruh

variabel independen secara bersama-sama terhadap variabel dependen.

Maka dalam pengujian ini dilakukan hipotesis sebagai berikut :

Jika F-hitung < F tabel atau nilai probabilitas > dari 0,05 maka H0

gagal diterima yang berarti secara bersama-sama variabel independen

tidak dipengaruhi variabel dependen secara signifikan.

Jika F-hitung > F tabel atau nilai probabilitas < dari 0,05 maka H0

ditolak yang berarti secara bersama-sama variabel dependen

mempengaruhi variabel dependen secara signifikan.

Page 107: ANALISIS PENGARUH PANGSA PASAR PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38539/1/ENCEP... · v DAFTAR RIWAYAT HIDUP I. IDENTITAS PRIBADI 1. Nama Lengkap : Encep

86

c) Uji Koefisien Determinasi (R2)

Menurut Suharyadi dan Purwano (2013: 162) koefisien

determinasi adalah bagian dari keberagaman total variabel terikat Y

(variabel yang dipengaruhi atau dependen) yang dapat diterangkan

atau diperhitungkan oleh keragaman variabel bebas X (variabel yang

mempengaruhi atau independen). Semakin besar koefisien determinasi

menunjukkan semakin baik kemampuan X menerangkan Y. Besarnya

koefisien determinasi adalah kuadrat dari koefisien korelasi.

Bila R2

= 0, artinya variasi dari Y tidak dapat diterangkan oleh

X sama sekali. Sementara bila R2 = 1, artinya variasi dari Y, 100%

dapat diterangkan oleh X. dengan kata lain bila R2 =1, maka semua

titik pengamatan berada pada garis regresi. Dengan demikian, ukuran

goodness of fit dari suatu model ditentukan oleh R2 yang nilainya

antara nol dan 1 (Usman dan Nachrowi, 2002:21).

E. Operasional Variabel Penelitian

Batasan operasional variabel penelitian merupakan pendefinisian dari

serangkaian variabel yang digunakan dalam penulisan. Hal ini dipandang

perlu agar tidak ada kesamaan makna atas suatu variabel yang mungkin

mempunyai makna ganda. Dalam pendefinisian variabel-vaiabel sampai

dengan kemungkinan pengukuran dan cara pengukurannya (Hamid dalam

Rolis, 2014: 71). Adapun operasional variabel dalam penelitian ini diantaranya

sebagai berikut:

Page 108: ANALISIS PENGARUH PANGSA PASAR PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38539/1/ENCEP... · v DAFTAR RIWAYAT HIDUP I. IDENTITAS PRIBADI 1. Nama Lengkap : Encep

87

1. Variabel Dependen

Variabel dependen dalam penelitian ini adalah Kualitas

Pembiayaan Sepeda Motor pada Multifinance di Indonesia. Untuk

menentukan berkualitas tidaknya suatu kredit perlu diberikan ukuran-

ukuran tertentu. Bank Indonesia menggolongkan kualitas kredit,

diantaranya: Lancar (Pas), Dalam Pehatian Khusus (Special Mention),

Kurang Lancar (Substandar), Diragukan (Doubtful) dan Macet (Loss).

Dalam penelitian ini untuk mengukur kualitas pembiayaan

menggunakan data Non Performing Financing (NPF). NPF itu sendiri

merupakan rasio perbandingan antara jumlah pembiayaan bermasalah

terhadap total pembiayaan syariah di Indonesia. Data yang digunakan

adalah data bulanan diperoleh dari Bank Indonesia (BI) dan Otoritas Jasa

Keuangan (OJK) dalam bentuk miliar rupiah.

2. Variabel Independen

Variabel independen dalam penelitian ini mencakup Pangsa Pasar

Pembiayaan Syariah, Down Payment (Uang Muka), dan Inflasi.

a) Pangsa Pasar Pembiayaan Syariah

Pangsa pasar dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI)

dapat diartikan sebagai jumlah penjualan produk atau komoditas suatu

penjualan dibandingkan dengan penjualan produk atau komoditas itu

dalam industri atau penghasil secara keseluruhan.

Dalam penelitian ini pangsa pasar diperoleh dengan

membandingkan penguasaan pangsa pasar syariah dengan total

Page 109: ANALISIS PENGARUH PANGSA PASAR PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38539/1/ENCEP... · v DAFTAR RIWAYAT HIDUP I. IDENTITAS PRIBADI 1. Nama Lengkap : Encep

88

pembiayaan pada sektor pembiayaan kendaraan roda dua. Data yang

digunakan adalah data bulanan yang diperoleh dari Otoritas Jasa

Keuangan dan Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia (APPI)

dalam bentuk miliar rupiah.

b) Down Payment (Uang Muka)

Menurut Surat Edaran OJK No.14/33/DPbS, down payment

atau adalah pembayaran di muka atau uang muka secara tunai yang

sumber dananya dari debitur (self financing) dalam rangka pembelian

kendaraan bermotor.

Peraturan-peraturan mengenai batasan uang muka diperoleh

dari Otoritas Jasa Keuangan dalam bentuk surat edaran. Dalam

penelitian ini down payment diukur dengan menggunakan variabel

dummy, dimana 0 adalah periode sebelum penetapan down payment

dan 1 adalah periode setelah penetapan down payment.

c) Inflasi

Menurut Rahardja dan Manurung (2008), Inflasi adalah gejala

kenaikan harga barang-barang yang bersifat umum dan terus-menerus.

Data inflasi yang digunakan adalah data bulanan dimulai dari Januari

2011 sampai Oktober 2014 yang diperoleh dari Bank Indonesia (BI)

dalam bentuk prosentase.

Page 110: ANALISIS PENGARUH PANGSA PASAR PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38539/1/ENCEP... · v DAFTAR RIWAYAT HIDUP I. IDENTITAS PRIBADI 1. Nama Lengkap : Encep

89

BAB IV

ANALISIS DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Objek Penelitian

Salah satu lembaga keuangan non bank yang berkembang cukup pesat

yaitu lembaga pembiayaan atau biasa dikenal dengan multifinance.

Perkembangan industri multifinance ini secara keseluruhan telah mampu

menjadikannya sebagai suatu industri yang cukup menonjol dalam dunia

bisnis khususnya sektor keuangan yang diperlukan dalam menunjang

pembangunan ekonomi secara nasional. Peranan yang menonjol dari lembaga

pembiayaan atau multifinance adalah menyediakan dana bagi masyarakat yang

memerlukan dana pembiayaan baik untuk keperluan investasi, modal kerja,

atau semata-mata untuk barang yang akan dipakai sendiri (konsumsi).

Kehadiran industri multifinance di Indonesia sesungguhnya belumlah

terlalu lama bila dibandingkan dengan di negara-negara maju. Di lansir dari

artikel yang ditulis Muhaimin (2010), diketahui industri ini mulai tumbuh di

Indonesia pada tahun 1974. Kelahirannya didasarkan pada Surat Keputusan

Bersama (SKB) Tiga menteri, yaitu Menteri Keuangan, Menteri Perindustrian,

dan Menteri Perdagangan.

Setahun setelah dikeluarkannya SKB tersebut, berdirilah PT

Pembangunan Armada Niaga Nasional pada tahun 1975. Kelak, perusahaan

tersebut mengganti namanya menjadi PT PANN Multifinance. Kemudian,

melalui Keputusan Presiden (Keppres) No.61/1988 yang ditindaklanjuti

Page 111: ANALISIS PENGARUH PANGSA PASAR PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38539/1/ENCEP... · v DAFTAR RIWAYAT HIDUP I. IDENTITAS PRIBADI 1. Nama Lengkap : Encep

90

dengan SK Menteri Keuangan No. 12/KMK.013/1988, pemerintah membuka

lebih luas bisnis pembiayaan dengan cakupan kegiatan meliputi leasing,

factoring, consumer finance, modal ventura dan kartu kredit.

Memasuki dekade tahun 2000, industri pembiayaan di Indonesia

mengalami perkembangan yang sangat pesat. Kebutuhan masyarakat yang

beragam menuntut perusahaan pembiayaan menyesuaikan dengan kebutuhan

masyarakat yang sangat kompleks. Industri multifinance terdiri atas

perusahaan pembiayaan, perusahaan modal ventura, dan perusahaan

pembiayaan infrastruktur, baik yang menjalankan prinsip konvensional

maupun syariah. Sampai akhir tahun 2014, perusahaan pembiayaan masih

mendominasi pangsa pasar industri multifinance. Hal ini dapat dilihat dari aset

yang dimiliki sebesar 94,75% dari total aset industri multifinance.

Gambar 4.1

Komposisi Aset Lembaga Pembiayaan Tahun 2014 (triliun Rupiah)

Sumber: OJK, 2014.

Bersama dengan Perpres No. 9 Tahun 2009, saat ini kegiatan yang

dilakukan oleh perusahaan pembiayaan di Indonesia hanya berfokus pada

sewa guna usaha (leasing), anjak piutang (factoring), pembiayaan konsumen

Page 112: ANALISIS PENGARUH PANGSA PASAR PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38539/1/ENCEP... · v DAFTAR RIWAYAT HIDUP I. IDENTITAS PRIBADI 1. Nama Lengkap : Encep

91

(consumer finance), dan atau kartu kredit (credit card). Adapun pembiayaan

yang paling diminati adalah pembiayaan konsumen dengan total Rp245,81

triliun rupiah. Sementara sewa guna usaha sebesar Rp110,95 triliun, anjak

piutang sebesar Rp9,42 triliun dan kartu kredit sebesar Rp0,03 triliun rupiah.

Boomingnya lembaga pembiayaan konvensional telah memacu

pertumbuhan lembaga pembiayaan syariah di Indonesia. Bahkan beberapa

lembaga pembiayaan konvensional yang sudah ada mendiversifikasi

produknya kepada produk-produk pembiayaan syariah. Selain motif untuk

mencari keuntungan tetapi juga untuk memfasilitasi penduduk muslim yang

ingin melakukan transaksi pembiayaan bebas riba.

Industri pembiayaan syariah bermula dari banyaknya permintaan

konsumen yang menginginkan produk halal bebas riba. Menindaklanjuti hal

ini, pada 10 Desember 2007, Bapepam dan LK menerbitkan satu paket

regulasi melalui Peraturan Ketua Bapepam dan LK Nomor Per-03/BL/2007

dan Nomor Per-04/BL/2007. Regulasi tersebut mencakup peraturan tentang

kegiatan perusahaan pembiayaan berdasarkan prinsip syariah dan peraturan

tentang akad-akad yang digunakan dalam kegiatan perusahaan pembiayaan

berdasarkan prinsip syariah. Dalam peraturan tersebut kegiatan yang dapat

dilakukan oleh perusahaan pembiayaan syariah meliputi pembiayaan dengan

menggunakan akad-akad ijarah, ijarah muntahiah bit tamlik, wakalah bil

ujrah, murabahah, salam dan ishtishna.

Adanya peraturan tersebut memancing berdirinya perusahaan-

perusahaan pembiayaan syariah baik itu perusahaan pembiayaan syariah

Page 113: ANALISIS PENGARUH PANGSA PASAR PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38539/1/ENCEP... · v DAFTAR RIWAYAT HIDUP I. IDENTITAS PRIBADI 1. Nama Lengkap : Encep

92

murni maupun unit usaha syariah. Perusahaan pembiayaan syariah murni yang

pertama kali berdiri di Indonesia yaitu PT Al-Ijarah Indonesia Finance (Alif)

yang didirikan pada bulan Desember 2006 di Jakarta dan memulai

operasionalnya pada tanggal 27 Agustus 2007.

Perusahaan pembiayaan syariah selalu bertambah setiap tahunnya.

Dilansir dari OJK, sampai akhir 2014, jumlah perusahaan pembiayaan syariah

tercatat sebanyak 44 perusahaan, terdiri atas 3 (tiga) perusahaan berbentuk

murni syariah dan 41 unit usaha syariah. Sementara itu dilihat dari sisi aset,

sampai akhir Desember 2014 total aset perusahaan pembiayaan syariah

tercatat sebesar Rp23,77 triliun atau mengalami penurunan 3,53%

dibandingkan dengan tahun 2013 yang mencapai nilai Rp24,64 triliun rupiah.

Dari segi penyaluran piutang, pembiayaan berdasarkan prinsip syariah pada

tahun 2014 mengalami penurunan, yaitu sebesar Rp18,39 triliun atau sekitar

17,75% dibandingkan dengan tahun 2013 yang mencapai nilai Rp22,36 triliun.

Gambar 4.2

Pertumbuhan Total Aset dan Piutang Perusahaan Pembiayaan

Syariah Tahun 2010-2014 (triliun Rupiah)

Sumber: OJK, 2014.

Page 114: ANALISIS PENGARUH PANGSA PASAR PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38539/1/ENCEP... · v DAFTAR RIWAYAT HIDUP I. IDENTITAS PRIBADI 1. Nama Lengkap : Encep

93

Total aset perusahaan pembiayaan berdasarkan prinsip syariah yang

berjumlah Rp23,77 triliun tersebut masih memiliki porsi yang cukup kecil bila

dibandingkan dengan total aset perusahaan pembiayaan konvensional yaitu

sebesar 5,76% dari Rp389,15 triliun. Begitu pula dengan total piutang

pembiayaan perusahaan pembiayaan syariah yang berjumlah Rp18,39 triliun,

juga masih memiliki prosi yang cukup kecil yaitu sebesar 5,05% dari

Rp345,78 triliun yang dimiliki perusahaan pembiayaan konvensional.

Pada tahun 2014, terdapat 4 (empat) jenis penyaluran piutang

pembiayaan berdasarkan prinsip syariah yang dilakukan oleh perusahaan

pembiayaan syariah, yaitu Murabahah, Ijarah, Ijarah Muntahiyah Bittamlik,

dan Hiwalah. Adapun komposisi masing-masing pembiayaan dapat dilihat

dalam gambar berikut ini:

Gambar 4.3

Komposisi Jenis Kegiatan Pembiayaan Syariah Tahun

2014 (triliun Rupiah)

Sumber: OJK, 2014.

Terlihat pembiayaan murabahah untuk memenuhi kebutuhan barang-

barang konsumtif lebih mendominasi dan diminati dibandingkan dengan

Page 115: ANALISIS PENGARUH PANGSA PASAR PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38539/1/ENCEP... · v DAFTAR RIWAYAT HIDUP I. IDENTITAS PRIBADI 1. Nama Lengkap : Encep

94

pembiayaan lainnya. Hal ini membuktikan bahwa masyarakat Indonesia masih

berpola hidup konsumtif.

B. Analisis dan Pembahasan

1. Analisis Deskriptif

a. Analisis Deskriptif Kualitas Pembiayaan Sepeda Motor Syariah di

Indonesia

Kualitas aset pembiayaan dapat dilihat dari fluktuasi nilai non-

performing financing (NPF). Menurut Wiraatmaja dalam Faizal (2010:

44) yang dimaksud pembiayaan bermasalah (NPF) adalah pembiayaan

yang tidak dapat atau berpotensi untuk tidak mampu mengembalikan

pembiayaan berdasarkan syarat-syarat yang telah disetujui dan

ditetapkan bersama secara tiba-tiba tanpa menunjukkan tanda-tanda

terlebih dahulu.

Non Performing Financing adalah rasio antara pembiayaan

yang bermasalah dengan total pembiayaan yang disalurkan.

Berdasarkan kriteria yang sudah ditetapkan Bank Indonesia kategori

yang termasuk dalam NPF adalah pembiayaan kurang lancar,

diragukan, dan macet.

Pembiayaan bermasalah merupakan hal yang selalu ditemukan

dalam setiap kegiatan lembaga keuangan syariah. Pembiayaan

bermasalah harus dihindari dan tidak boleh terjadi. Sebab, dampak

negatif yang ditimbulkannya sangat besar bagi lembaga keuangan.

Page 116: ANALISIS PENGARUH PANGSA PASAR PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38539/1/ENCEP... · v DAFTAR RIWAYAT HIDUP I. IDENTITAS PRIBADI 1. Nama Lengkap : Encep

95

2.69

2.83

2.1

1.44

0

0.5

1

1.5

2

2.5

3

2011 2012 2013 2014

Gambar 4.4

Non Performing Financing pada Multifinance di Indonesia Tahun

2011-2014 (dalam Prosentase)

Sumber: OJK, 2014.

Merujuk pada statistik lembaga pembiayaan Indonesia, pada

tahun 2011 NPF berada dikisaran 2,69% kemudian melejit sepanjang

tahun 2012 menjadi 2,83%. Pada tahun 2013 NPF mengalami

penurunan dan NPF terendah terjadi pada tahun 2014 dimana nilainya

sebesar 1,44%.

b. Analisis Deskriptif Pangsa Pasar Pembiayaan Sepeda Motor

Syariah di Indonesia

Pangsa pasar dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI)

dapat diartikan sebagai jumlah penjualan produk atau komoditas suatu

penjualan dibandingkan dengan penjualan produk atau komoditas itu

dalam industri atau penghasil secara keseluruhan. Dalam penelitian ini

pangsa pembiayaan sepeda motor dibandingkan dengan total pangsa

pembiayaan syariah.

Page 117: ANALISIS PENGARUH PANGSA PASAR PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38539/1/ENCEP... · v DAFTAR RIWAYAT HIDUP I. IDENTITAS PRIBADI 1. Nama Lengkap : Encep

96

Gambar 4.5

Pangsa Pasar Pembiayaan Sepeda Motor Syariah di Indonesia

Tahun 2011-2014 (miliar Rupiah)

Sumber: OJK, 2014. Diolah.

Semenjak tahun 2011 pangsa pasar pembiayaan sepeda motor

syariah mengalami peningkatan yang cukup signifikan. Pangsa pasar

tahun 2011 hanya memiliki nilai Rp33,719 miliar. Angka ini kemudian

melejit menjadi Rp107,051 miliar pada tahun 2012. Pangsa pasar terus

meningkat jumlahnya bahkan dua kali lipat jumlahnya pada tahun

2013 yaitu sebesar Rp275,608 miliar. Akan tetapi memasuki tahun

2014 pangsa pasar mulai menurun. Angkanya anjlok mencapai

Rp232,277 miliar.

c. Analisis Deskriptif Down Payment (Uang Muka)

Perkembangan pembiayaan yang menggembirakan selama

beberapa tahun terakhir telah membuat pemerintah cemas. Pasalnya

pembiayaan yang selalu bertumbuh itu memungkinkan terjadinya

kredit bermasalah. Atas dasar ini lah pemerintah melalui Bank

2011 2012 2013 2014 33,719

107,051

275,608 232,277

Page 118: ANALISIS PENGARUH PANGSA PASAR PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38539/1/ENCEP... · v DAFTAR RIWAYAT HIDUP I. IDENTITAS PRIBADI 1. Nama Lengkap : Encep

97

Indonesia selaku penguasa moneter mengeluarkan serangkaian

kebijakan untuk mengantisipasi atau meminimalisir adanya gejolak

dalam perekonomian sebagai akibat dari pertumbuhan Kredit

Pemilikan Rumah (KPR) dan Kepemilikan Kendaraan Bermotor

(KKB) yaitu dengan penetapan besaran down payment atau uang

muka.

Down payment (uang muka) adalah pembayaran di muka atau

uang muka secara tunai yang sumber dananya berasal dari debitur (self

financing) dalam rangka pengadaan barang dengan pembayaran secara

angsuran.

Melalui Surat Edaran Bank Indonesia No.14/10/DPNP,

pemerintah sudah menentukan kebijakan dengan membuat aturan Loan

to Value (LTV), dimana calon debitur atau calon konsumen

perumahan diharapkan mampu membayar uang muka (down payment)

sekitar 25% dari total kredit perumahan atau kendaraan roda dua yang

diajukan, dan pihak perbankan atau lembaga pembiayaan hanya

diperbolehkan memberikan agunan maksimal 75%. Hal ini tentu saja

dimaksudkan untuk meminimalisir gagal bayar.

Pada 15 Maret 2012, Kementerian Keuangan mengeluarkan

Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor

43/PMK.010/2012 tentang Uang Muka Pembiayaan Konsumen Untuk

Kendaraan Bermotor Pada Perusahaan Pembiayaan.

Page 119: ANALISIS PENGARUH PANGSA PASAR PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38539/1/ENCEP... · v DAFTAR RIWAYAT HIDUP I. IDENTITAS PRIBADI 1. Nama Lengkap : Encep

98

Dalam aturan tersebut dicantumkan besaran uang muka yang

harus diterapkan perusahaan pembiayaan. Bagi kendaraan bermotor

roda dua, uang muka yang diterapkan 20%, kendaraan roda empat

yang digunakan untuk tujuan produktif besarnya uang muka yaitu

20%, dan kendaraan bermotor roda empat yang digunakan untuk

tujuan non-produktif sebesar 25%.

Tidak sampai di situ, pada 21 Desember 2012, kementerian

keuangan merubah batasan uang muka yang telah ada di peraturan

sebelumnya. Dalam PMK No.220/PMK/010/2012 disebutkan bahwa

besaran uang muka yang tercantum pada PMK No.43/PMK.010/2012

juga berlaku untuk perusahaan pembiayaan syariah.

Situasi ekonomi yang kurang menguntungkan membuat

besaran uang muka kembali diubah oleh Otoritas Jasa Keuangan

(OJK). Hal ini dilakukan untuk mendorong perekonomian bertumbuh

kembali. Melalui Surat Edaran OJK Nomor 19/SEOJK.05/2015

disusun kembali besaran uang muka yang baru. Adapun rinciannya

dapat dilihat dalam tabel berikut ini:

Tabel 4.1

Besaran Uang Muka Menurut SE OJK Nomor 19/SEOJK.05/2015

Jenis Kendaraan

Uang Muka

NPF < 5%

NPF > 5%

R2 atau R3 15% 20%

R4 Non-Produktif 20% 25%

R4 Produktif 15% 20% Sumber: OJK, 2015. Diolah.

Page 120: ANALISIS PENGARUH PANGSA PASAR PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38539/1/ENCEP... · v DAFTAR RIWAYAT HIDUP I. IDENTITAS PRIBADI 1. Nama Lengkap : Encep

99

Dalam aturan tersebut diwajibkan bagi perusahaan

pembiayaan yang mempunyai nilai rasio NPF lebih rendah atau sama

dengan 5% agar menetapkan ketentuan uang muka 15% untuk

kendaraan beroda dua atau roda tiga, 20% untuk kendaraan roda empat

yang digunakan untuk tujuan non-produktif dan 15% bagi kendaraan

roda empat yang digunakan untuk tujuan produktif. Sementara itu bagi

perusahaan yang memiliki NPF di atas 5% wajib menetapkan besaran

uang muka 20% bagi kendaraan roda dua, 25% bagi kendaraan roda

empat non-produktif dan 20% bagi kendaraan roda empat produktif.

OJK kembali menerbitkan peraturan besaran uang muka.

Melalui SE OJK Nomor 20/SEOJK.05/2015, OJK menetapkan besaran

uang muka untuk perusahaan pembiayaan syariah. Dalam aturan

tersebut, termaktub besaran uang muka menjadi sebagai berikut:

Tabel 4.2

Besaran Uang Muka Menurut SE OJK Nomor 20/SEOJK.05/2015

Jenis Kendaraan

Uang Muka

Piutang

UUS > 50% NPF < 5%

NPF > 5%

R2 atau R3 10% 15% 15%

R4 Non-Produktif 20% 25% 20%

R4 Produktif 15% 20% 15% Sumber: OJK, 2015. Diolah.

Perusahaan pembiayaan syariah yang mempunyai nilai NPF

lebih rendah atau sama dengan 5% wajib menerapkan uang muka 10%

bagi kendaraan roda dua atau tiga, 20% bagi kendaraan roda empat

Page 121: ANALISIS PENGARUH PANGSA PASAR PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38539/1/ENCEP... · v DAFTAR RIWAYAT HIDUP I. IDENTITAS PRIBADI 1. Nama Lengkap : Encep

100

non-produktif dan 15% bagi kendaraan roda empat produktif.

Sementara itu untuk perusahaan pembiayaan syariah dengan nilai NPF

di atas 5% wajib menerapkan uang muka 15% untuk kendaraan roda

dua, 25% untuk kendaraan roda empat non-produktif dan 20% untuk

kendaraan roda empat tujuan produktif. Kemudian bagi Unit Usaha

Syariah yang memiliki nilai piutang pembiayaan jual beli untuk

kendaraan bermotor lebih tinggi dari 50% dari total piutang

pembiayaan untuk kendaraan bermotor perusahaan pembiayaan

induknya wajib menerapkan besaran uang muka 15% bagi kendaraan

roda dua, 20% bagi kendaraan roda empat non-produktif dan 15% bagi

kendaraan roda empat tujuan produktif.

d. Analisis Deskriptif Inflasi di Indonesia

Inflasi dapat diartikan sebagai proses kenaikan harga barang-

barang umum secara terus menerus selama periode tertentu.

Sedangkan tingkat inflasi merupakan prosentase kenaikan harga pada

suatu tahun tertentu berbanding dengan tahun sebelumnya.

Inflasi merupakan masalah penting yang menjadi perhatian

pemerintah. Tujuan jangka panjang pemerintah adalah agar menjaga

inflasi yang berlaku pada tingkat yang sangat rendah. Tingkat inflasi

0% bukanlah tujuan utama kebijakan pemerintah karena ia sukar untuk

dicapai, yang paling penting untuk diusahakan adalah menjaga agar

tingkat inflasi tetap rendah.

Page 122: ANALISIS PENGARUH PANGSA PASAR PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38539/1/ENCEP... · v DAFTAR RIWAYAT HIDUP I. IDENTITAS PRIBADI 1. Nama Lengkap : Encep

101

3.79

4.3

8.38 8.36

0

1

2

3

4

5

6

7

8

9

2011 2012 2013 2014

Inflasi yang tinggi akan mencekik masyarakat yang

berpenghasilan rendah. Karena daya beli mereka menurun drastis

disebabkan oleh inflasi. Inflasi membuat harga-harga di pasaran

menjadi lebih mahal dan menyebabkan suatu negara akan kalah

bersaing dengan negara lain dalam pasar bebas.

Inflasi terparah atau hiper inflasi terjadi di Indonesia pada

tahun 1960-an yang mencapai 650%. Indonesia pernah pula

mengalami inflasi berat yaitu mencapai 60% pada tahun 1998. Kredit

macet yang terjadi di Amerika Serikat pada tahun 2008 turut andil

dalam menaikkan inflasi di Indonesia.

Gambar 4.6

Perkembangan Inflasi di Indonesia Tahun 2011-2014

(dalam Prosentase)

Sumber: Bank Indonesia, 2014.

Pada tahun 2011 inflasi berada dikisaran 3,79%. Inflasi yang

rendah ini didukung oleh perekonomian yang memadai, penguatan

nilai tukar rupiah mampu meredam dampak inflasi dari tingginya

Page 123: ANALISIS PENGARUH PANGSA PASAR PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38539/1/ENCEP... · v DAFTAR RIWAYAT HIDUP I. IDENTITAS PRIBADI 1. Nama Lengkap : Encep

102

harga komoditas internasional sehingga inflasi dapat dikendalikan

pada level yang disepakati oleh pemerintah untuk menjaga tingkat

inflasi yang diharapkan. Inflasi tahun 2012 tercatat sebesar 4,3%.

Kenaikan ini disebabkan oleh kenaikan HPP (Harga Pokok

Pembelian) harga beras sebesar 30%. Faktor musim memberikan

pengaruh signifikan terhadap komoditas beras yang menjadi salah satu

komoditas dominan yang berkontribusi terhadap inflasi. Selain itu

cuaca buruk menjadi pendorong kenaikan harga volatile food seperti

bawang merah, bawang putih, cabai, daging, dan telur ayam.

Kenaikan harga juga disebabkan oleh langkanya elpiji 3 kg di pasaran.

Memasuki tahun 2013 inflasi meroket tajam. Keadaan ini

berlangsung secara terus-menerus sampai tahun setelahnya yaitu tahun

2014. Inflasi di Indonesia mencapai 8,38% pada 2013, tertinggi pasca

krisis ekonomi global pada tahun 2008. Tingkat inflasi yang tinggi ini

didorong oleh meningkatnya tekanan inflasi inti dan inflasi

administered prices. Sementara itu, inflasi volatile food tercatat cukup

rendah karena berlanjutnya koreksi harga cabai merah dan daging

ayam ras terutama di wilayah Sumatera. Realisasi inflasi tersebut

besumber dari tingginya inflasi administered prices dan volatile food

yang masing-masing mencapai 16,65% dan 11,83%. Hal ini

disebabkan oleh kenaikan harga BBM bersubsidi bulan Juni serta

gejolak harga pangan akibat gangguan pasokan dalam negeri.

Page 124: ANALISIS PENGARUH PANGSA PASAR PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38539/1/ENCEP... · v DAFTAR RIWAYAT HIDUP I. IDENTITAS PRIBADI 1. Nama Lengkap : Encep

103

Pada tahun 2014 tingkat inflasi mengalami penurunan menjadi

8,36%. Terjaganya inflasi inti menyebabkan terjaganya perkembangan

inflasi 2014 yang sedikit lebih baik dibandingkan dengan inflasi tahun

2013. Inflasi inti terkendali pada 4,93% ditengah meningkatnya inflasi

dari sisi biaya akibat kenaikan harga komoditas yang diatur pemerintah

dan gejolak harga pangan. Capaian ini tidak terlepas dari semakin

baiknya koordinasi kebijakan pengendalian inflasi antara Bank

Indonesia dan Pemerintah. Inflasi bulan Desember 2014 mencapai

2,46% meningkat signifikan dari bulan sebelumnya yang hanya

1,50%. Tingginya realisasi inflasi bulan Desember terutama karena

tingginya infasi administered price akibat kenaikan harga BBM

bersubsidi, penyesuaian tarif tenaga listrik untuk kelompok rumah

tangga dan industri, kenaikan harga LPG 12kg, dan penyesuaian tarif

batas angkutan udara. Selain itu, tekanan inflasi juga bersumber dari

kelompok volatile food yang mencapai 3,53% akibat gejolak harga

komoditas beras dan aneka cabai yang masih terjadi hingga

penghujung tahun serta cost push terkait penyesuasian harga BBM

bersubsidi dan pelemahan nilai tukar. Secara spasial, tekanan inflasi

Desember merata hampir di seluruh provinsi dengan kenaikan inflasi

bulanan tertinggi di wilayah Sulawesi, Maluku, Papua, Bali, Nusa

Tenggara, dan Jakarta.

Page 125: ANALISIS PENGARUH PANGSA PASAR PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38539/1/ENCEP... · v DAFTAR RIWAYAT HIDUP I. IDENTITAS PRIBADI 1. Nama Lengkap : Encep

104

2. Hasil Estimasi Model Regresi Linier Berganda

Dengan menggunakan aplikasi Eviews 8, maka dihasilkan

output estimasi model regresi sebagai berikut:

Tabel 4.3

Hasil Regresi Linier Berganda

Dependent Variable: LY

Method: Least Squares

Date: 06/09/16 Time: 14:02

Sample: 2011M01 2014M10

Included observations: 46 Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. C 2.298609 0.362996 6.332334 0.0000

LX1 1.079914 0.038472 28.07031 0.0000

X2 -0.629846 0.089067 -7.071567 0.0000

X3 6.758055 2.204811 3.065140 0.0038 R-squared 0.962556 Mean dependent var 12.32262

Adjusted R-squared 0.959882 S.D. dependent var 0.869232

S.E. of regression 0.174103 Akaike info criterion -0.575396

Sum squared resid 1.273101 Schwarz criterion -0.416383

Log likelihood 17.23410 Hannan-Quinn criter. -0.515829

F-statistic 359.8942 Durbin-Watson stat 1.453137

Prob(F-statistic) 0.000000

Sumber: Data sekunder yang diolah, 2016.

Berdasarkan hasil regresi linier berganda memperlihatkan bahwa

nilai probabilitas seluruh variabel bebas signifikan. Nilai Adjusted R-

squared sebesar 0,959882 mencerminkan bahwa model highly significant.

3. Uji Asumsi Klasik

a. Uji Normalitas

Uji normalitas yang dimaksud dalam asumsi klasik

pendekatan OLS adalah data residual yang dibentuk model regresi

Page 126: ANALISIS PENGARUH PANGSA PASAR PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38539/1/ENCEP... · v DAFTAR RIWAYAT HIDUP I. IDENTITAS PRIBADI 1. Nama Lengkap : Encep

105

linier terdistribusi normal bukan variabel bebas ataupun variabel

terikatnya. Pengujian terhadap residual terdistribusi normal atau

tidak dapat menggunakan Jarque-Bera Test.

Keputusan terdistribusi normal tidaknya residual secara

sederhana dengan membandingkan nilai probabilitas JB (Jarque-

Bera) hitung dengan tingkat alpha 0,05 (5%). Apabila prob. JB

hitung lebih besar dari 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa

residual terdistribusi normal dan sebaliknya, apabila nilainya lebih

kecil maka tidak cukup bukti untuk menyatakan bahwa residual

terdistribusi normal.

Gambar 4.7

Uji Normalitas

0

2

4

6

8

10

12

-0.4 -0.2 0.0 0.2 0.4 0.6

Series: ResidualsSample 2011M01 2014M10Observations 46

Mean 1.80e-15Median -0.014953Maximum 0.676581Minimum -0.389382Std. Dev. 0.168200Skewness 1.427466Kurtosis 8.599688

Jarque-Bera 75.72203Probability 0.000000

Sumber: Data sekunder yang diolah, 2016.

Berdasarkan output di atas, nilai Prob. JB sebesar 0,0000 <

0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa residual tidak terdistribusi

normal yang artinya asumsi kenormalan tidak terpenuhi. Meskipun

hasil output menunjukkan residual tidak terdistribusi normal, tetapi

dengan bepedoman pada teorema limit sentral penelitian ini layak

Page 127: ANALISIS PENGARUH PANGSA PASAR PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38539/1/ENCEP... · v DAFTAR RIWAYAT HIDUP I. IDENTITAS PRIBADI 1. Nama Lengkap : Encep

106

dilanjutkan ke tahapan berikutnya karena data telah lebih dari 30

observasi. Teorema limit sentral menyatakan bahwa jika suatu

populasi mempunyai nilai tengah υ dan ragam, maka sebaran data

nilai tengah contoh yang diambil dari populasi tersebut akan

semakin mendekati normal. Dalam praktiknya, tak peduli distribusi

probabilitas apapun yang mendasarinya, rata-rata sampel dari

besaran sampel yang terdiri dari sekurang-kurangnya 30 observasi

akan mendekati normal (Gujarati, 2006: 77).

b. Uji Multikolinieritas

Uji multikolinieritas bertujuan menguji apakah pada model

regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas. Model

regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara

variabel bebas.

Tabel 4.4

Variance Inflation Factors

Sumber: Data sekunder yang diolah, 2016.

Variance Inflation Factors

Date: 06/09/16 Time: 15:16

Sample: 2011M01 2014M10

Included observations: 46 Coefficient Uncentered Centered

Variable Variance VIF VIF C 0.131766 199.9617 NA

LX1 0.001480 189.9883 1.892331

X2 0.007933 4.710825 2.867458

X3 4.861192 26.12887 1.810128

Page 128: ANALISIS PENGARUH PANGSA PASAR PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38539/1/ENCEP... · v DAFTAR RIWAYAT HIDUP I. IDENTITAS PRIBADI 1. Nama Lengkap : Encep

107

Hasil uji multikolinieritas dapat dilihat pada kolom

Centered VIF. Nilai VIF semua variabel bebas lebih kecil dari 10

atau 5. Maka dapat dikatakan tidak terjadi multikolinieritas pada

ketiga variabel bebas tersebut. Berdasarkan syarat asumsi klasik

linier dengan OLS, model regresi yang baik adalah terbebas dari

adanya multikolinieritas. Dengan demikian model di atas adalah

baik karena telah terbebas dari gejala multikolinieritas.

c. Uji Heterokedastisitas

Heterokedastisitas terjadi pada saat residual dan nilai

prediksi memiliki korelasi atau pola hubungan. Pola hubungan ini

tidak hanya sebatas hubungan yang linier tetapi dalam pola yang

berbeda juga memungkinkan. Penelitian ini menggunakan uji

White untuk mengidentifikasi ada tidaknya heterokedastisitas.

Keputusan terjadi atau tidaknya heterokedastisitas pada model

adalah dengan melihat nilai probabilitas Obs*R-squared. Apabila

nilai probabilitas Obs*R-squared lebih besar dari tingkat alpha

0,05 (5%) artinya tidak terjadi heterokedastisitas, sedangkan

apabila nilai probabilitas Obs*R-squared lebih kecil dari tingkat

alpha 0,05 (5%) artinya terjadi heterokedastisitas.

Tabel 4.5

Uji White

Heteroskedasticity Test: White F-statistic 1.718583 Prob. F(8,37) 0.1266

Obs*R-squared 12.46217 Prob. Chi-Square(8) 0.1317

Scaled explained SS 39.47684 Prob. Chi-Square(8) 0.0000

Page 129: ANALISIS PENGARUH PANGSA PASAR PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38539/1/ENCEP... · v DAFTAR RIWAYAT HIDUP I. IDENTITAS PRIBADI 1. Nama Lengkap : Encep

108

Output diatas memberikan informasi bahwa nilai Prob

Obs*R-squared sebesar 0.1317 lebih besar dari tingkat alpha 0,05

(5%) sehingga dapat disimpulkan bahwa model dalam penelitian

ini terbebas dari masalah heterokedastisitas.

d. Uji Autokorelasi

Data yang digunakan untuk mengestimasi model regresi

linier merupakan data time series maka diperlukan asumsi bebas

autokorelasi. Identifikasi autokorelasi dapat menggunakan Durbin

Watson. Menurut Winarno (2011), adanya autokorelasi positif jika

nilai D-W berada diantara 0 sampai dengan 1,10, serta autokorelasi

negatif jika nilai D-W berada diatas 2,90. Sedangkan jika model

terbebas dari masalah autokorelasi, nilai D-W berada diantara 1,54

sampai dengan 2,46. Model tidak dapat diputuskan terdapat

autokorelasi atau tidak jika nilai D-W berada diantara 1,10 sampai

dengan 1,54 dan 2,46 sampai dengan 2,90.

Hasil uji regresi menunjukkan bahwa nilai Durbin Watson

sebesar 1,453137 yang mana nilai ini berada di daerah tidak dapat

diputuskan apakah model terkena autokorelasi atau terbebas dari

autokorelasi. Untuk tetap dapat menggunakan model regresi, maka

digunakan uji lain yaitu dengan metode Newey, Whitney dan

Kenneth (HAC) agar uji t dan F tetap bisa dipercaya (Widarjono:

109).

Page 130: ANALISIS PENGARUH PANGSA PASAR PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38539/1/ENCEP... · v DAFTAR RIWAYAT HIDUP I. IDENTITAS PRIBADI 1. Nama Lengkap : Encep

109

Sementara itu menurut dalam penelitian Rachmawati dan

Sumarminingsih (2013) disebutkan bahwa metode standard error

Newey, Whitney dan Kenneth (HAC) dapat mengkoreksi standard

error yang didapatkan dari OLS sehingga standard error tidak

akan underestimate.

Tabel 4.6

Uji HAC

Data sekunder yang diolah, 2016.

Setelah dilakukan uji HAC, hasil yang didapatkan adalah

sekarang data telah mempunyai standard error yang konsisten

dibandingkan sebelum dilakukan uji HAC, sehingga bisa dilakukan

evaluasi terhadap uji t maupun uji F terhadap model meskipun model

terkena autokorelasi.

Dependent Variable: LY

Method: Least Squares

Date: 06/22/16 Time: 10:57

Sample: 2011M01 2014M10

Included observations: 46

HAC standard errors & covariance (Bartlett kernel, Newey-West fixed

bandwidth = 4.0000) Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. C 2.298609 0.191696 11.99091 0.0000

LX1 1.079914 0.017894 60.35070 0.0000

X2 -0.629846 0.097599 -6.453400 0.0000

X3 6.758055 1.986105 3.402667 0.0015 R-squared 0.962556 Mean dependent var 12.32262

Adjusted R-squared 0.959882 S.D. dependent var 0.869232

S.E. of regression 0.174103 Akaike info criterion -0.575396

Sum squared resid 1.273101 Schwarz criterion -0.416383

Log likelihood 17.23410 Hannan-Quinn criter. -0.515829

F-statistic 359.8942 Durbin-Watson stat 1.453137

Prob(F-statistic) 0.000000 Wald F-statistic 1417.334

Prob(Wald F-statistic) 0.000000

Page 131: ANALISIS PENGARUH PANGSA PASAR PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38539/1/ENCEP... · v DAFTAR RIWAYAT HIDUP I. IDENTITAS PRIBADI 1. Nama Lengkap : Encep

110

4. Uji Hipotesis

Pengujian hipotesis dilakukan untuk mengetahui apakah

hipotesis yang telah ditetapkan diterima atau ditolak secara

perhitungan statistik. Pengujian hipotesis dilakukan menggunakan uji

t-statistik, uji-F statistik dan uji Adj R2 (Adjusted R Square).

Berdasarkan hasil output yang dilakukan dengan menggunakan

software Eviews 8, maka dapat diperoleh suatu persamaan garis regresi

sebagai berikut:

LNNPF = 2.298609 + 1.079914*LNPPPS – 0.629846*DPD1 +

6.758055*INF

Dimana:

NPF = Non Performing Financing sepeda motor pada multifinance di

Indonesia

PPPS = Pangsa Pasar Pembiayaan Syariah

DP = Down Payment (Uang Muka)

INF = Inflasi

Dari persamaan regresi diatas dapat ditarik kesimpulan sebagai

berikut:

1) Konstanta sebesar 2,298609 menyatakan bahwa jika Pangsa Pasar

Pembiayaan Syariah (X1), Down Payment/Uang Muka (X2) dan

Inflasi (X3) dianggap konstan, maka NPF atau pembiayaan

bermasalah adalah 2,29%.

2) Nilai koefisien regresi Pangsa Pasar Pembiayaan Syariah (X1)

sebesar 1,079914 yang berarti setiap peningkatan pangsa pasar

Page 132: ANALISIS PENGARUH PANGSA PASAR PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38539/1/ENCEP... · v DAFTAR RIWAYAT HIDUP I. IDENTITAS PRIBADI 1. Nama Lengkap : Encep

111

pembiayaan syariah sebesar 1 persen maka akan meningkatkan

NPF atau pembiayaan bermasalah sebesar 1,07%

3) Nilai koefisien regresi Down Payment/Uang Muka (X2) sebesar -

0,629846 yang berarti setiap peningkatan down payment sebesar 1

persen maka akan menurunkan NPF atau pembiayaan bermasalah

sebesar 0.62%.

4) Nilai koefisien regresi variabel Inflasi (X3) sebesar 6,758055 yang

berarti setiap peningkatan inflasi sebesar 1 persen maka akan

meningkatkan pembiayaan bermasalah sebesar 6,75%.

a. Uji t-statistik (Uji Parsial)

Uji t-statistik atau uji parsial dimaksudkan untuk menguji

apakah parameter (koefisien regresi dan konstanta) yang diduga untuk

mengestimasi persamaan atau model regresi linier berganda sudah

merupakan parameter yang tepat atau belum. Maksud tepat disini

adalah parameter tersebut mampu menjelaskan perilaku variabel bebas

dalam mempengaruhi variabel terikatnya. Apabila nilai Prob. t-statistik

lebih besar dari alpha 0,05 maka H0 diterima dan Ha ditolak atau dapat

dikatakan bahwa variabel bebas tidak berpengaruh signifikan terhadap

variabel terikatnya, sedangkan apabila nilai Prob. t-statistik lebih kecil

dari alpha 0,05 maka H0 ditolak dan Ha diterima atau dapat dikatakan

bahwa variabel bebas berpengaruh signifikan terhadap variabel

terikatnya.

Page 133: ANALISIS PENGARUH PANGSA PASAR PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38539/1/ENCEP... · v DAFTAR RIWAYAT HIDUP I. IDENTITAS PRIBADI 1. Nama Lengkap : Encep

112

Tabel 4.7

Uji Parsial (Uji t)

Variabel Coefficient Std.Error t-Statistik Prob.

C 2.298609 0.191696 11.99091 0.0000

PPPS 1.079914 0.017894 60.35070 0.0000

DP -0.629846 0.097599 -6.453400 0.0000

INF 6.758055 1.986105 3.402667 0.0015

Sumber: Data sekunder yang diolah, 2016.

Dimana:

PPPS = Pangsa Pasar Pembiayaan Syarah

DP = Down Payment (Uang Muka)

INF = Inflasi

Tabel diatas merupakan output pengujian variabel bebas yaitu

pangsa pasar pembiayaan syariah, down payment (uang muka) dan

inflasi. Adapun hipotesis yang diajukan adalah sebagai berikut:

1) Ha: Pangsa Pasar Pembiayaan Syariah berpengaruh terhadap

Kualitas Pembiayaan Sepeda Motor pada Multifinance di Indonesia

H0: Pangsa Pasar Pembiayaan Syariah tidak berpengaruh terhadap

Kualitas Pembiayaan Sepeda Motor pada Multifinance di Indonesia

2) Ha: Down Payment (Uang Muka) berpengaruh terhadap Kualitas

Pembiayaan Sepeda Motor pada Multifinance di Indonesia

H0: Down Payment (Uang Muka) tidak berpengaruh terhadap

Kualitas Pembiayaan Sepeda Motor pada Multifinance di Indonesia

3) Ha: Inflasi berpengaruh terhadap Kualitas Pembiayaan Sepeda

Motor pada Multifinance di Indonesia

Page 134: ANALISIS PENGARUH PANGSA PASAR PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38539/1/ENCEP... · v DAFTAR RIWAYAT HIDUP I. IDENTITAS PRIBADI 1. Nama Lengkap : Encep

113

H0: Inflasi tidak berpengaruh terhadap Kualitas Pembiayaan

Sepeda Motor pada Multifinance di Indonesia

Mengacu pada tabel 4.8 maka hasil dari hipotesis yang telah

dipaparkan adalah sebagai berikut:

1) Nilai t-statistik variabel pangsa pasar pembiayaan syariah sebesar

60.35070 dengan probabilitas 0.0000 lebih kecil dari alpha 0,05

yang berarti H0 ditolak dan Ha diterima. Artinya, secara parsial

variabel pangsa pasar pembiayaan syariah berpengaruh signifikan

positif terhadap kualitas pembiayaan sepeda motor pada

multifinance di Indonesia.

2) Nilai t-statistik variabel down payment (uang muka) sebesar -

6.453400 dengan probabilitas 0.0000 lebih kecil dari alpha 0,05

yang berarti H0 ditolak dan Ha diterima. Artinya, secara parsial

variabel down payment (uang muka) berpengaruh negatif

signifikan terhadap kualitas pembiayaan sepeda motor pada

multifinance di Indonesia.

3) Nilai Prob. t-statistik variabel inflasi sebesar 3.402667 dengan

probabilitas 0.0015 lebih kecil dari alpha 0,05 yang berarti H0

ditolak dan Ha diterima. Artinya, variabel inflasi mempunyai

pengaruh signifikan positif terhadap kualitas pembiayaan sepeda

motor pada multifinance di Indonesia.

Page 135: ANALISIS PENGARUH PANGSA PASAR PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38539/1/ENCEP... · v DAFTAR RIWAYAT HIDUP I. IDENTITAS PRIBADI 1. Nama Lengkap : Encep

114

b. Uji F-Statistik (Uji Simultan)

Uji F-statistik atau uji simultan mengidentifikasi model regresi

yang diestimasi layak atau tidak. Layak disini maksudnya adalah

model yang diestimasi layak digunakan untuk menjelaskan pengaruh

variabel bebas secara simultan (bersama-sama) terhadap variabel

terikat. Apabila nilai Prob. F-statistik lebih besar dari alpha 0,05 maka

H0 diterima dan Ha ditolak atau dapat dikatakan bahwa variabel bebas

tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel terikatnya, sedangkan

apabila nilai Prob. F-statistik lebih kecil dari alpha 0,05 maka H0

ditolak dan Ha diterima atau dapat dikatakan bahwa variabel bebas

berpengaruh signifikan terhadap variabel terikatnya.

Adapun hipotesis yang diajukan untuk uji F adalah sebagai

berikut:

Ha: Pangsa Pasar Pembiayaan Syariah, Down Payment (Uang Muka)

dan Inflasi berpengaruh terhadap Kualitas Pembiayaan Sepeda

Motor pada Multifinance di Indonesia.

H0: Pangsa Pasar Pembiayaan Syariah, Down Payment (Uang Muka)

dan Inflasi tidak berpengaruh terhadap Kualitas Pembiayaan

Sepeda Motor pada Multifinance di Indonesia.

Berdasarkan hasil output regresi, nilai Prob. F-statistik sebesar

0,000000 lebih kecil dari alpha 0,05, maka H0 ditolak dan Ha diterima.

Sehingga dapat disimpulkan bahwa secara simultan variabel bebas

yang terdiri dari pangsa pasar pembiayaan syariah, down payment

Page 136: ANALISIS PENGARUH PANGSA PASAR PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38539/1/ENCEP... · v DAFTAR RIWAYAT HIDUP I. IDENTITAS PRIBADI 1. Nama Lengkap : Encep

115

(uang muka) dan inflasi berpengaruh secara signifikan terhadap

kualitas pembiayaan sepeda motor pada multifinance di Indonesia.

c. Uji Adj R2

(Adjusted R-Square)

Uji koefisien determinasi menjelaskan variasi pengaruh

variabel bebas terhadap variabel terikatnya atau dapat pula dikatakan

sebagai proporsi pengaruh seluruh variabel bebas terhadap variabel

terikat. Nilai koefisien determinasi dapat diukur oleh nilai R-Square

untuk variabel bebas yang terdiri dari satu variabel saja dan Adjusted

R-Square untuk variabel bebas lebih dari satu.

Nilai Adjusted R-Square pada hasil regresi linier berganda

sebesar 0.959882 menunjukkan bahwa proporsi pengaruh variabel

pangsa pasar pembiayaan syariah, down payment (uang muka) dan

inflasi terhadap kualitas pembiayaan sepeda motor pada multifinance

di Indonesia sebesar 95,98%. Artinya, pangsa pasar pembiayaan

syariah, down payment (uang muka) dan inflasi memiliki proporsi

pengaruh terhadap kualitas pembiayaan sepeda motor pada

multifinance di Indonesia 95,98% sedangkan sisanya 4,02% (100%-

95,98%) dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak ada dalam model

regresi.

5. Analisis Ekonomi

Dari serangkaian proses pengolahan data yang telah dilakukan,

didapati bahwa model regresi yang dihasilkan layak dan cukup baik

dalam menjelaskan kualitas pembiayaan sepeda motor pada

Page 137: ANALISIS PENGARUH PANGSA PASAR PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38539/1/ENCEP... · v DAFTAR RIWAYAT HIDUP I. IDENTITAS PRIBADI 1. Nama Lengkap : Encep

116

multifinance di Indonesia. Hal ini dapat dilihat dari variabel bebas

yang diteliti berpengaruh signifikan terhadap variabel terikatnya.

a. Pengaruh Pangsa Pasar Pembiayaan Syariah terhadap

Kualitas Pembiayaan Sepeda Motor pada Multifinance di

Indonesia

Hasil regresi menunjukkan bahwa pangsa pasar

pembiayaan syariah berpengaruh positif terhadap kualitas

pembiayaan sepeda motor pada multifinance di Indonesia.

Terbuktinya hal ini dapat dilihat dari koefisien sebesar 1.079914

dengan probabilitas 0,0000. Artinya, setiap kenaikan 1% pangsa

pasar pembiayaan syariah akan meningkatkan pembiayaan

bermasalah sebesar 1,07% dan sebaliknya, penurunan pangsa pasar

pembiayaan syariah akan menurunkan prosentase pembiayaan

bermasalah sebesar 1,07%.

Penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Hapsari (2011)

menyimpulkan bahwa pangsa pasar berpengaruh terhadap

profitabilitas. Hasil tersebut menjelaskan bahwa semakin tinggi

pangsa pasar maka tingkat profitabilitas perusahaan akan semakin

tinggi. Hal ini dalam industri pembiayaan dapat diterjemahkan

bahwa pangsa pasar yang dikuasai oleh lembaga pembiayaan akan

menguntungkan lembaga tersebut.

Meskipun pangsa pasar nantinya akan berdampak pada

pertambahan profitabilitas perusahaan, perlu diwaspadai bahwa

Page 138: ANALISIS PENGARUH PANGSA PASAR PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38539/1/ENCEP... · v DAFTAR RIWAYAT HIDUP I. IDENTITAS PRIBADI 1. Nama Lengkap : Encep

117

pangsa pasar juga dapat menimbulkan terjadinya pembiayaan

bermasalah. Masalah itu terjadi pada perusahaan pembiayaan

sepeda motor di Indonesia, bertambahnya pangsa pasar

pembiayaan syariah ternyata dibarengi dengan pembiayaan

bermasalah. Setiap kenaikan pangsa pasar sebesar 1% akan

menumbuhkan pembiayaan bermasalah sebesar 1,07%.

Sejalannya pangsa pasar dengan pertumbuhan pembiayaan

bermasalah ini disebabkan oleh ekspansi pembiayaan besar-

besaran yang dilakukan perusahaan. Sayangnya, ekspansi yang

dilakukan perusahaan tersebut kurang menganalisis lebih dalam

kelayakan debitur dalam menerima pembiayaannya. Sehingga

perusahaan bukan hanya menerima laba saja tetapi juga kerugian

karena aktivitas pembiayaan bermasalah. Seperti yang dikatakan

Bonilla (2012) dalam penelitiannya bahwa ekspansi kredit yang

cepat dapat menjadi salah satu penyebab penting dari kredit

bermasalah. Hal ini dikarenakan oleh dibalik kebijakan ekspansi

kredit, bank menurunkan (standard) kualitas kliennya. Longgarnya

kebijakan ini dapat mengakibatkan kredit bermasalah di kemudian

hari.

b. Pengaruh Down Payment (Uang Muka) terhadap Kualitas

Pembiayaan Sepeda Motor pada Multifinance di Indonesia

Hasil regresi menunjukkan bahwa down payment (uang

muka) berpengaruh negatif signifikan terhadap kualitas

Page 139: ANALISIS PENGARUH PANGSA PASAR PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38539/1/ENCEP... · v DAFTAR RIWAYAT HIDUP I. IDENTITAS PRIBADI 1. Nama Lengkap : Encep

118

pembiayaan sepeda motor pada multifinance di Indonesia.

Terbuktinya hal ini dapat dilihat dari koefisien sebesar -0.629846

dengan probabilitas 0,0000. Artinya, setiap kenaikan 1% down

payment (uang muka) akan menurunkan pembiayaan bermasalah

sebesar 0,62% begitu pun sebaliknya, penurunan 1% down

payment (uang muka) akan menaikkan pembiayaan bermasalah

sebesar 0,62%.

Penetapan down payment (uang muka) yang diusung

pemerintah telah nyata membuat pembiayaan bermasalah dapat

diminimalisir. Penetapan uang muka di awal transaksi membuat

sisa cicilan debitur semakin sedikit, tentunya cicilan yang lebih

sedikit ini mampu dilunasi oleh debitur sehingga tidak terjadi

transaksi yang tidak terselesaikan atau pembiayaan bermasalah.

Hal ini mencerminkan kualitas pembiayaan yang semakin baik.

Namun batasan uang muka juga memiliki dampak negatif yaitu

imbasnya pada perusahaan pembiayaan berupa penurunan dari sisi

penjualan sepeda motor karena para konsumen terutama kelas

menengah ke bawah yang selama ini menjadi target pasar akan

merasa sulit melakukan pembelian secara kredit. Terbukti sejak

adanya batasan uang muka penjualan sepeda motor menurun

drastis. Akan tetapi apabila kita mengamati dari segi kualitas

pembiayaan, down payment membuktikan dapat memperbaiki

kualitas pembiayaan menjadi semakin baik.

Page 140: ANALISIS PENGARUH PANGSA PASAR PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38539/1/ENCEP... · v DAFTAR RIWAYAT HIDUP I. IDENTITAS PRIBADI 1. Nama Lengkap : Encep

119

Peneliti mendukung penelitian Mutiara dkk (2013)

mengenai problematika penerapan prosentase down payment (uang

muka) pada kredit pembiayaan bermotor. Kesimpulan penelitian

mereka bahwa penerapan DP telah membuat kelancaran kredit

terhadap motor terganggu. Ini dibuktikan dengan menurunnya

kredit dan penjualan kendaraan bermotor semenjak peraturan itu

diberlakukan. Kemudian penulis juga sejalan dengan Cahyani

(2013) yang meneliti tentang dampak yang terjadi pada

pembiayaan kendaraan bermotor pada bank syariah dan strategi

pemasaran yang dilakukan bank syariah pasca dikeluarkannya

kebijakan down payment (uang muka). Ia mengemukakan bahwa

kebijakan batasan uang muka yang diterapkan pemerintah

berdampak pada penurunan jumlah pembiayaan kendaraan

bermotor pada bank syariah namun di saat itu juga terjadi

peningkatan kualitas pembiayaan dari sisi pengembalian nasabah.

c. Pengaruh Inflasi terhadap Kualitas Pembiayaan Sepeda Motor

pada Multifinance di Indonesia

Hasil regresi menunjukkan bahwa inflasi berpengaruh

positif signifikan terhadap kualitas pembiayaan sepeda motor pada

multifinance di Indonesia. Terbuktinya hal ini dapat dilihat dari

koefisien sebesar 6.758055 dengan probabilitas 0.0015. Artinya,

setiap kenaikan 1% inflasi akan meningkatkan pembiayaan

bermasalah sebesar 6,75% atau dengan kata lain semakin

Page 141: ANALISIS PENGARUH PANGSA PASAR PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38539/1/ENCEP... · v DAFTAR RIWAYAT HIDUP I. IDENTITAS PRIBADI 1. Nama Lengkap : Encep

120

meningkatnya inflasi maka kualitas pembiayaan sepeda motor

semakin memburuk. Begitu pula sebaliknya, penurunan 1% inflasi

akan menurunkan pembiayaan bermasalah sebesar 6,75%. Dapat

dikatakan inflasi berbanding lurus dengan pembiayaan bermasalah

atau memiliki hubungan positif dengan kualitas pembiayaan.

Logikanya, inflasi akan menyebabkan pendapatan riil

masyarakat mengalami penurunan sehingga kemampuan

membayar cicilan pembiayaan juga melemah tidak seperti sebelum

terjadinya inflasi. Sebelum terjadi inflasi debitur masih sanggup

membayar cicilan karena uang yang ada sudah ditargetkan untuk

membayar cicilan namun saat inflasi bergejolak sementara

pendapatan tetap stagnan, nilai riil uang yang mereka miliki

menjadi berkurang sehingga untuk membeli keperluan sehari-

harinya mereka harus menyediakan dana lebih dan seluruh

anggaran terpakai untuk keperluan tersebut sedangkan cicilan

motor menjadi terbengkalai. Tentunya hal ini berakibat merugikan

bagi perusahaan pembiayaan karena inflasi telah membuat angka

pembiayaan bermasalah membengkak.

Hasil penelitian ini serupa dengan Endut dkk (2013) dan

Shingjergji (2013), penelitian keduanya mengungkapkan bahwa

salah satu variabel makroekonomi yang turut andil dalam

menumbuhkan kredit bermasalah adalah inflasi.

Page 142: ANALISIS PENGARUH PANGSA PASAR PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38539/1/ENCEP... · v DAFTAR RIWAYAT HIDUP I. IDENTITAS PRIBADI 1. Nama Lengkap : Encep

121

d. Pengaruh Pangsa Pasar Pembiayaan Syariah, Down Payment

(Uang Muka) dan Inflasi terhadap Kualitas Pembiayaan

Sepeda Motor pada Multifinance di Indonesia

Hasil regresi menunjukkan bahwa secara simultan atau

bersama-sama variabel pangsa pasar pembiayaan syariah, down

payment (uang muka) dan inflasi berpengaruh terhadap kualitas

pembiayaan sepeda motor pada multifinance di Indonesia sebesar

99%.

Menurut pengamatan penulis, terjadinya hubungan antara

variabel bebas terhadap variabel terikat tersebut tidak lain

disebabkan oleh kuatnya hubungan antara variabel bebas dalam

mempengaruhi mempengaruhi kualitas pembiayaan sepeda motor

pada multifinance di Indonesia, di mana pembiayaan bermasalah

akan langsung merespon setiap perubahan yang terjadi pada

variabel-variabel bebas.

Penelitian ini mendukung penelitian sebelumnya yang

dilakukan oleh Sofyana (2014) yang meneliti tentang dampak surat

edaran Bank Indonesia nomor 15/40/DKMP tahun 2013 terhadap

pembiayaan kendaraan bermotor pada PT.Bank Syariah Mandiri.

Penelitiannya menunjukkan F hitung < alpha yaitu 0,000 < 0,05,

sehingga ia menyimpulkan bahwa secara keseluruhan (simultan)

variabel bebas yang terdiri dari down payment (uang muka),

Page 143: ANALISIS PENGARUH PANGSA PASAR PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38539/1/ENCEP... · v DAFTAR RIWAYAT HIDUP I. IDENTITAS PRIBADI 1. Nama Lengkap : Encep

122

inflasi, dan BI rate memiliki pengaruh terhadap variabel terikatnya

yaitu pembiayaan kendaraan bermotor.

e. Koefisien Determinasi Pangsa Pasar Pembiayaan Syariah,

Down Payment (Uang Muka) dan Inflasi terhadap Kualitas

Pembiayaan Sepeda Motor pada Multifinance di Indonesia

Hasil regresi menunjukkan bahwa nilai Adjusted R-Square

sebesar 0.959882. Artinya, pangsa pasar pembiayaan syariah, down

payment (uang muka) dan inflasi memiliki proporsi pengaruh

terhadap kualitas pembiayaan sepeda motor pada multifinance di

Indonesia 95,98% sedangkan sisanya 4,02% (100%-95,98%)

dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak ada dalam model regresi.

Tingginya nilai Adjusted R-Square dikarenakan pangsa pasar

pembiayaan syariah, down payment (uang muka) dan inflasi kuat

kaitannya dalam mempengaruhi kualitas pembiayaan sepeda motor

pada multifinance di Indonesia.

Hal ini didukung oleh penelitian Sofyana (2014) yang

meneliti tentang dampak surat edaran Bank Indonesia nomor

15/40/DKMP tahun 2013 terhadap pembiayaan kendaraan

bermotor pada PT.Bank Syariah Mandiri. Ia menyimpulkan bahwa

down payment (uang muka), inflasi, dan BI rate berpengaruh

secara keseluruhan terhadap pembiayaan kendaraan bermotor

sebesar 49,6%.

Page 144: ANALISIS PENGARUH PANGSA PASAR PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38539/1/ENCEP... · v DAFTAR RIWAYAT HIDUP I. IDENTITAS PRIBADI 1. Nama Lengkap : Encep

123

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan mengenai pengaruh

pangsa pasar pembiayaan syariah, down payment (uang muka) dan inflasi

terhadap kualitas pembiayaan sepeda motor pada multifinance di Indonesia

yang telah dipaparkan pada bab sebelumnya, maka peneliti menarik

kesimpulan sebagai berikut:

1. Berdasarkan hasil regresi linier berganda, pengujian secara parsial

dengan menggunakan uji t dapat disimpulkan sebagai berikut:

a. Variabel pangsa pasar pembiayaan syariah berpengaruh signifikan

positif terhadap kualitas pembiayaan sepeda motor pada

multifinance di Indonesia pada tingkat kepercayaan 95%, dimana

pangsa pasar pengaruhnya sebesar 1.079914. Artinya, setiap

kenaikan pangsa pasar pembiayaan syariah sebesar 1% akan

meningkatkan pembiayaan bermasalah sepeda motor pada

multifinance di Indonesia sebesar 1,07%.

b. Variabel down payment (uang muka) berpengaruh signifikan

negatif terhadap kualitas pembiayaan sepeda motor pada

multifinance di Indonesia pada tingkat kepercayaan 95%, dimana

down payment (uang muka) pengaruhnya sebesar -0.629846.

Artinya, setiap kenaikan down payment (uang muka) sebesar 1%

Page 145: ANALISIS PENGARUH PANGSA PASAR PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38539/1/ENCEP... · v DAFTAR RIWAYAT HIDUP I. IDENTITAS PRIBADI 1. Nama Lengkap : Encep

124

akan menurunkan pembiayaan bermasalah sepeda motor pada

multifinance di Indonesia sebesar 0,62%.

c. Variabel inflasi berpengaruh signifikan positif terhadap kualitas

pembiayaan sepeda motor pada multifinance di Indonesia pada

tingkat kepercayaan 95%, dimana inflasi pengaruhnya sebesar

6.758055. Artinya, setiap kenaikan inflasi sebesar 1% akan

menaikkan pembiayaan bermasalah sepeda motor pada

multifinance di Indonesia sebesar 6,75%.

2. Berdasarkan hasil regresi linier berganda, pengujian secara simultan

dengan menggunakan uji-F, didapati bahwa variabel pangsa pasar

pembiayaan syariah, down payment (uang muka) dan inflasi secara

bersama-sama mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kualitas

pembiayaan sepeda motor pada multifinance di Indonesia dengan Prob.

F-statistik 0,000000 < α 0,05.

3. Koefisien determinasi menunjukkan bahwa variabel pangsa pasar

pembiayaan syariah, down payment (uang muka) dan inflasi dapat

menjelaskan pengaruhnya terhadap kualitas pembiayaan sepeda motor

pada multifinance di Indonesia sebesar 95,98% sedangkan sisanya

4,02% dijelaskan variabel lain yang tidak ada dalam model regresi.

B. Saran

Selain menarik kesimpulan, penulis juga menyarankan beberapa

hal sebagai berikut:

Page 146: ANALISIS PENGARUH PANGSA PASAR PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38539/1/ENCEP... · v DAFTAR RIWAYAT HIDUP I. IDENTITAS PRIBADI 1. Nama Lengkap : Encep

125

1. Bagi Pemerintah

Kebijakan uang muka yang ditetapkan pemerintah hendaknya perlu

dilakukan pengkajian ulang, karena meskipun hal tersebut telah

berhasil menekan laju pembiayaan bermasalah tetapi dalam prosesnya

ternyata juga telah menurunkan penjualan sepeda motor.

2. Bagi Lembaga Multifinance

Sebagai lembaga penyalur pembiayaan, hendaknya perusahaan

pembiayaan syariah agar lebih berhati-hati dalam memberikan

pembiayaan. Perusahaan harus lebih peka terhadap kondisi

makroekonomi terutama tingkat inflasi sehingga dapat menentukan

kebijakan penyaluran pembiayaan secara tepat agar dapat

mengendalikan terjadinya pembiayaan bermasalah.

3. Bagi Peneliti

Bagi penelitian selanjutnya, diharapkan menambah lebih banyak

variabel yang sekiranya mempengaruhi kualitas pembiayaan sepeda

motor pada multifinance di Indonesia, sehingga hasil penelitian pun

lebih baik dan akurat. Selain itu, bagi penelitian selanjutnya disarankan

agar melakukan survei data secara primer untuk meningkatkan kualitas

data yang akan diteliti.

Page 147: ANALISIS PENGARUH PANGSA PASAR PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38539/1/ENCEP... · v DAFTAR RIWAYAT HIDUP I. IDENTITAS PRIBADI 1. Nama Lengkap : Encep

126

DAFTAR PUSTAKA

Algifari. 2013. Analisis Regresi: Teori, Kasus, dan Solusi. Yogyakarta: BPFE-

Yogyakarta.

Antonio, M Syafi’i. 2001. Bank Syariah Teori dan Praktik. Jakarta: Gema Insani

Press.

Ascaraya. 2011. Akad dan Produk Bank Syariah. Jakarta: PT. RajaGrafindo

Persada.

Bonilla, Carlos Andres Olaya. 2012. Marcoeconomics Determinants of the Non-

Performing Loans in Spain and Italy. Dissertation at Departement of

Economics University of Leiceter.

Cahyani, Kurnia Ratri. 2013. Strategi Pemasaran dalam Pembiayaan Kendaraan

Bermotor pada Bank Syariah Pasca Surat Edaran Bank Indonesia Nomor

14/33/DPbS Tahun 2012. Skripsi S1 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Darmawi, Herman. 2006. Pasar Finansial dan Lembaga-lembaga Finansial.

Jakarta: Bumi Aksara.

Diana, Anastasia dan Fandy Tjiptono. 2000. Prinsip dan Dinamika Pemasaran.

Yogyakarta: J & J Learning.

Endut, Roziela dkk. 2013. Macroeconomic Implications on Non-Performing

Loans in Asian Pacific Region. World Applied Sciences Journal 23.

Gregory, Mankiw dkk. 2012. Pengantar Ekonomi Makro. Jakarta: Salemba

Empat.

Gujarati, Damodar. 2006. Dasar-dasar Ekometrika Jilid 1. Jakarta: Erlangga.

Huda, Nurul, dkk. 2008. Ekonomi Makro Islam. Jakarta: Kencana.

Ismail. 2011. Manajemen Perbankan. Jakarta: Kencana.

Ismanthono, Henricus. 2010. Kamus Istilah Ekonomi dan Bisnis. Jakarta: Kompas

Media Nusantara.

Karim, Adiwarman. 2007. Ekonomi Makro Islami. Jakarta: PT. RajaGrafindo

Persada.

Karim, Adiwarman. 2013. Bank Islam: Analisis Fiqih dan Keuangan. Jakarta: PT.

RajaGrafindo Persada.

Kasmir. 2012. Dasar-Dasar Perbankan (Edisi Revisi). Jakarta: PT. RajaGrafindo

Persada.

Page 148: ANALISIS PENGARUH PANGSA PASAR PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38539/1/ENCEP... · v DAFTAR RIWAYAT HIDUP I. IDENTITAS PRIBADI 1. Nama Lengkap : Encep

127

Kotler, Philip dan Kevin Lane Keller. 2009. Manajemen Pemasaran. Jakarta:

Indeks.

Manurung, Nicolas. 2013. Pengaruh Diskon, Biaya Iklan dan Uang Muka

Terhadap Penjualan Sepeda Motor Pada Dealer Sepeda Motor di

Tanjungpinang. Jurnal Ilmiah.

Muhaimin. “Perusahaan Pembiayaan Syariah di Indonesia (Sebuah Tinjauan

Analisis Terhadap Perusahaan Pembiayaan PT. FIF Syariah”. Artikel ini

diakses pada 5 Januari 2016.

Mutamimah dan Siti Nur Zaidah Chasanah. 2012. Analisis Eksternal dan Internal

dalam Menentukan Non-Performing Financing Bank Umum Syariah di

Indonesia. Jurnal Bisnis dan Ekonomi (JBE) Vol.19, No.1.

Mutiara, Anindya dkk. 2013. Problematika Penerapan Prosentase Down Payment

(Uang Muka) Sebesar 20% Pada Kredit Kendaraan Bermotor (Peraturan

Menteri Keuangan (PMK) Nomor 43/PMK.010/2012 Tentang Uang

Muka Pembiayaan Konsumen Untuk Kendaraan Bermotor pada

Perusahaan Pembiayaan. Jurnal Ilmiah Private Law Edisi 01 Maret –

Juni 2013.

Nachrowi, Djalal dan Hardius Usman, 2002. Penggunaan Teknik Ekonometri.

Jakarta : PT Raja Grafindo Persada.

Naimah. 2013. Down Payment (DP) dalam Pembiayaan Murabahah (Persfektif

Fikih Mu’amalah). Jurnal Ilmiah.

Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 2009 Tentang Lembaga

Pembiayaan.

http://www.sjdih.depkeu.go.id/fulltext/2009/9tahun2009perpres.htm

Diakses pada 2 Januari 2016.

Peraturan Menteri Keuangan No.84/PMK.012/2006 Tentang Perusahaan

Pembiayaan Konsumen Untuk Kendaraan Bermotor pada Perusahaan

Pembiayaan.

www.ifsa.or.id/regulasi/download/peraturan2006.pd Diakses pada 2

Januari 2016.

Peraturan Menteri Keuangan No.43/PMK/010/2012 Tentang Uang Muka

Pembiayaan Konsumen Untuk Kendaraan Bermotor pada Perusahaan

Pembiayaan.

http://www.ojk.go.id/Files/201401/menas2_1389241149.pdf Diakses

pada 2 Januari 2016.

Peraturan Menteri Keuangan No.220/PMK/010/2012 Tentang Uang Muka

Pembiayaan Konsumen Untuk Kendaraan Bermotor pada Perusahaan

Pembiayaan.

Page 149: ANALISIS PENGARUH PANGSA PASAR PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38539/1/ENCEP... · v DAFTAR RIWAYAT HIDUP I. IDENTITAS PRIBADI 1. Nama Lengkap : Encep

128

http://www.kemenkeu.go.id/node/29320 Diakses pada 2 Januari 2016.

Peraturan Ketua BAPEPAM dan LK Tentang Kegiatan Perusahaan Pembiayaan

Berdasarkan Prinsip Syariah.

http://www.ojk.go.id/id/kanal/iknb/regulasi/lembaga-jasa-keuangan-

khusus/regulasi-syariah-terkait-lembaga-keuangan-

lainnya/Documents/Pages/Peraturan-Ketua-BapepamLK-Nomor-PER-03-

BL-2007/Peraturan BapepamLK No 3 Th2007.pdf Diakses pada 2 Januari

2016.

“Produsen Sepeda Motor Indonesia Memotong Produksi Akibat Daya Beli.”

Artikel ini diakses pada 28 Desember 2015 dari http://www.indonesia-

investments.com/id/berita/berita-hari-ini/produsen-sepeda-motor-indonesia-memotong-produksi-akibat-daya-beli/item5592

Qur’an Tajwid dan Terjemahannya. 2013. Jakarta: Departemen Agama.

Rachmawati Dian Suci dan Eni Sumarminingsih. 2013. Metode Standard Error

Newey West Untuk Mengatasi Heterokedastisitas dan Autokorelasi pada

Analisis Regresi Linier Berganda. Jurnal Matematika F. MIPA,

Universitas Brawijaya.

Rahardja, Pratama dan Mandala Manurung. 2008. Teori Ekonomi Makro. Jakarta:

FEUI.

S, Burhanuddin. 2010. Aspek Hukum Lembaga Keuangan Syariah. Yogyakarta:

Graha Ilmu.

Sarwono, Jonathan dan Herlina Budiono. 2012. Startistik Terapan. Jakarta: PT

Elex Media Komputindo.

Scarica, Bruna. 2013. Determinant of Non-Performing Loans in Central and

Eastern European Countries. Jurnal Ekonomi dan Bisnis University of

Zagreb, Croatia No.13-07.

Shingjergji, Ali. 2013. The Impact of Macroeconomic Variables on the Non

Performing Loans in the Albanian Banking System During 2005-2012.

Academic Journal of Interdisiplinary Studies Vol.2, No.9. MCSER

Publishing: Rome, Italy.

Sofyana, Ana Fiandani. 2014. Dampak Surat Edaran Bank Indonesia Nomor

15/40/DKMP Tahun 2013 Terhadap Pembiayaan Kendaraan Bermotor

Pada PT. Bank Syariah Mandiri. Skripsi S1 UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta.

Sugiono, 2010. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung:

Alfabeta.

Page 150: ANALISIS PENGARUH PANGSA PASAR PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38539/1/ENCEP... · v DAFTAR RIWAYAT HIDUP I. IDENTITAS PRIBADI 1. Nama Lengkap : Encep

129

Suharyadi dan Purwanto. 2013. Statistika Untuk Ekonomi dan Keuangan Modern

Buku 2. Jakarta: Salemba Empat.

Sukirno, Sadono. 2011. Teori Pengantar Makroekonomi. Jakarta: PT.

RajaGrafindo Persada.

Suyanto, Ali Herli. 2013. Buku Pintar Pengelolaan BPR dan Lembaga Keuangan

Pembiayaan Mikro. Yogyakarta: Penerbit Andi.

Suyatno, Thomas (dkk). 2007. Dasar-Dasar Perkreditan. Jakarta: Gramedia

Pustaka Utama.

Surat Edaran Bank Indonesia No.14/10/DPNP.

http://www.bi.go.id/id/peraturan/perbankan/Pages/se_141012.aspx

Diakses pada 2 Januari 2016.

Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan Nomor 19/SEOJK.05/2015 Tentang Besaran

Uang Muka (Down Payment) Pembiayaan Kendaraan Bermotor Bagi

Perusahaan Pembiayaan. http://www.ifsa.or.id/regulasi/detail/130 Diakses

pada 2 Januari 2016.

Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan Nomor 20/SEOJK.05/2015 Tentang Besaran

Uang Muka (Down Payment/Urbun) Pembiayaan Kendaraan Bermotor

Untuk Pembiayaan Syariah. http://www.ifsa.or.id/regulasi/detail/129

Diakses pada 2 Januari 2016.

Tanjung, Hendri dan Abrista Devi. 2013. Metodologi Penelitian Ekonomi Islam.

Jakarta: Gramata Publishing.

Undang-undang No. 10 Tahun 1998 Tentang Perbankan.

http://www.sjdih.depkeu.go.id.fulltext.1998.10Tahun~1998UU.htm

Diakses pada 2 Januari 2016.

Undang-undang No. 21 Tahun 2008 Tentang Perbankan Syariah.

http://www.ojk.go.id/undang-undang-nomor-21-tahun-2008-tentang-

perbankan-syariah Diakses pada 02 Januari 2016.

Wahyu, Wing Winarno. 2011. Analisis Ekonometrika dan Statistika dengan

Eviews. Yogyakarta: UPP STIM YKPN.

Widarjono, Agus. 2010. Analisis Statistika Multivariat Terapan. Yogyakarta:

Penerbit UPP STIM YPKN.

Wirdyaningsih, dkk. 2007. Bank dan Asuransi Islam di Indonesia. Jakarta:

Kencana.

www.aisi.or.id. Diakses pada 28 Desember 2015.

www.bi.go.id. Diakses pada 28 Desember 2015.

Page 151: ANALISIS PENGARUH PANGSA PASAR PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38539/1/ENCEP... · v DAFTAR RIWAYAT HIDUP I. IDENTITAS PRIBADI 1. Nama Lengkap : Encep

130

www.bps.go.id. Diakses pada 28 Desember 2015.

www.ifsa.or.id. Diakses pada 28 Desember 2015.

www.ojk.go.id. Diakses pada 28 Desember 2015.

Page 152: ANALISIS PENGARUH PANGSA PASAR PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38539/1/ENCEP... · v DAFTAR RIWAYAT HIDUP I. IDENTITAS PRIBADI 1. Nama Lengkap : Encep

131

LAMPIRAN

Lampiran 1: Data Variabel Penelitian

Tahun

Non Performing

Financing

(Miliar)

Pangsa Pasar

Pembiayaan

Syariah

(Miliar)

Down

Payment

(Uang

Muka)

Inflasi

(Persen)

2011.1 55,967 2,023

0 7.2%

2011.2 57,740 2,075

0 6.84%

2011.3 61,898 2,204

0 6.65%

2011.4 71,191 2,500

0 6.16%

2011.5 77,305 2,644

0 5.98%

2011.6 75,224 2,745

0 5.54%

2011.7 79,485 2,879

0 4.61%

2011.8 84,431 3,049

0 4.79%

2011.9 84,411 3,162

0 4.61%

2011.10 87,307 3,288

0 4.42%

2011.11 85,633 3,421

0 4.15%

2011.12 100,265 3,729

0 3.79%

2012.1 89,373 3,787

0 3.65%

2012.2 89,588 3,845

0 3.56%

2012.3 99,483 4,045

0 3.97%

2012.4 101,453 4,174

0 4.50%

2012.5 97,417 4,056

0 4.45%

2012.6 125,296 4,313

0 4.53%

2012.7 231,597 7,815

0 4.56%

2012.8 316,184 10,345

0 4.58%

2012.9 405,681 13,037

0 4.31%

2012.10 458,848 15,538

0 4.61%

2012.11 514,205 17,576

0 4.32%

2012.12 523,458 18,520

1 4.30%

Page 153: ANALISIS PENGARUH PANGSA PASAR PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38539/1/ENCEP... · v DAFTAR RIWAYAT HIDUP I. IDENTITAS PRIBADI 1. Nama Lengkap : Encep

132

2013.1 630,602 22,344

1 4.57%

2013.2 688,931 24,344

1 5.31%

2013.3 862,722 24,962

1 5.90%

2013.4 781,311 24,921

1 5.57%

2013.5 471,750 23,833

1 5.47%

2013.6 676,019 23,892

1 5.90%

2013.7 442,013 24,098

1 8.61%

2013.8 501,339 23,890

1 8.79%

2013.9 538,010 21,516

1 8.40%

2013.10 429,985 20,769

1 8.32%

2013.11 413,222 20,452

1 8.37%

2013.12 430,688 20,587

1 8.38%

2014.1 483,756 19,887

1 8.22%

2014.2 763,236 19,657

1 7.75%

2014.3 306,747 19,393

1 7.32%

2014.4 250,257 19,380

1 7.25%

2014.5 262,224 19,216

1 7.32%

2014.6 274,191 19,052

1 6.70%

2014.7 279,325 19,035

1 4.53%

2014.8 284,459 19,019

1 3.99%

2014.9 289,593 19,003

1 5.53%

2014.10 294,727 18,987

1 5.83%

Sumber:Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia (APPI), Bank Indonesia (BI) dan Otoritas Jasa

Keuangan (OJK), 2014. Diolah.

Page 154: ANALISIS PENGARUH PANGSA PASAR PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38539/1/ENCEP... · v DAFTAR RIWAYAT HIDUP I. IDENTITAS PRIBADI 1. Nama Lengkap : Encep

133

Lampiran 2: Data Variabel Penelitian LN

Tahun

Non Performing

Financing

(LN)

Pangsa Pasar

Pembiayaan

Syariah

(LN)

Down

Payment

(Uang

Muka)

Inflasi

(Persen)

2011.1 10.93252 7.612337

0 7.2%

2011.2 10.96371 7.637716

0 6.84%

2011.3 11.03324 7.698029

0 6.65%

2011.4 11.17312 7.824046

0 6.16%

2011.5 11.25551 7.880048

0 5.98%

2011.6 11.22823 7.917536

0 5.54%

2011.7 11.28332 7.965198

0 4.61%

2011.8 11.34369 8.022569

0 4.79%

2011.9 11.34345 8.05896

0 4.61%

2011.10 11.37719 8.098035

0 4.42%

2011.11 11.35783 8.137688

0 4.15%

2011.12 11.51557 8.223895

0 3.79%

2012.1 11.40057 8.239329

0 3.65%

2012.2 11.40298 8.254529

0 3.56%

2012.3 11.50774 8.305237

0 3.97%

2012.4 11.52735 8.33663

0 4.50%

2012.5 11.48676 8.307953

0 4.45%

2012.6 11.73843 8.369389

0 4.53%

2012.7 12.35275 8.9638

0 4.56%

2012.8 12.66408 9.244259

0 4.58%

2012.9 12.91332 9.475547

0 4.31%

2012.10 13.03647 9.651044

0 4.61%

2012.11 13.15038 9.77429

0 4.32%

2012.12 13.16821 9.826607

1 4.30%

2013.1 13.35443 10.01431

1 4.57%

Page 155: ANALISIS PENGARUH PANGSA PASAR PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38539/1/ENCEP... · v DAFTAR RIWAYAT HIDUP I. IDENTITAS PRIBADI 1. Nama Lengkap : Encep

134

2013.2 13.4429 10.10004

1 5.31%

2013.3 13.66785 10.12511

1 5.90%

2013.4 13.56873 10.12347

1 5.57%

2013.5 13.0642 10.07883

1 5.47%

2013.6 13.42398 10.0813

1 5.90%

2013.7 12.99909 10.08988

1 8.61%

2013.8 13.12504 10.08122

1 8.79%

2013.9 13.19563 9.976552

1 8.40%

2013.10 12.97151 9.941217

1 8.32%

2013.11 12.93174 9.925836

1 8.37%

2013.12 12.97314 9.932415

1 8.38%

2014.1 13.08934 9.897822

1 8.22%

2014.2 13.54532 9.886189

1 7.75%

2014.3 12.63378 9.872667

1 7.32%

2014.4 12.43024 9.871997

1 7.25%

2014.5 12.47695 9.863499

1 7.32%

2014.6 12.52158 9.854927

1 6.70%

2014.7 12.54013 9.854035

1 4.53%

2014.8 12.55834 9.853194

1 3.99%

2014.9 12.57623 9.852352

1 5.53%

2014.10 12.5938 9.85151

1 5.83%

Sumber:Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia (APPI), Bank Indonesia (BI) dan Otoritas Jasa

Keuangan (OJK), 2014. Diolah.

Page 156: ANALISIS PENGARUH PANGSA PASAR PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38539/1/ENCEP... · v DAFTAR RIWAYAT HIDUP I. IDENTITAS PRIBADI 1. Nama Lengkap : Encep

135

Lampiran 3: Uji Regresi Linier Berganda

(Ordinary Least Square)

Lampiran 4: Uji Normalitas

0

2

4

6

8

10

12

-0.4 -0.2 0.0 0.2 0.4 0.6

Series: ResidualsSample 2011M01 2014M10Observations 46

Mean 1.80e-15Median -0.014953Maximum 0.676581Minimum -0.389382Std. Dev. 0.168200Skewness 1.427466Kurtosis 8.599688

Jarque-Bera 75.72203Probability 0.000000

Dependent Variable: LY

Method: Least Squares

Date: 06/09/16 Time: 21:43

Sample: 2011M01 2014M10

Included observations: 46 Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. C 2.298609 0.362996 6.332334 0.0000

LX1 1.079914 0.038472 28.07031 0.0000

X2 -0.629846 0.089067 -7.071567 0.0000

X3 6.758055 2.204811 3.065140 0.0038 R-squared 0.962556 Mean dependent var 12.32262

Adjusted R-squared 0.959882 S.D. dependent var 0.869232

S.E. of regression 0.174103 Akaike info criterion -0.575396

Sum squared resid 1.273101 Schwarz criterion -0.416383

Log likelihood 17.23410 Hannan-Quinn criter. -0.515829

F-statistic 359.8942 Durbin-Watson stat 1.453137

Prob(F-statistic) 0.000000

Page 157: ANALISIS PENGARUH PANGSA PASAR PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38539/1/ENCEP... · v DAFTAR RIWAYAT HIDUP I. IDENTITAS PRIBADI 1. Nama Lengkap : Encep

136

Lampiran 5: Variance Inflation Factors

Lampiran 6: Uji White

Heteroskedasticity Test: White F-statistic 1.718583 Prob. F(8,37) 0.1266

Obs*R-squared 12.46217 Prob. Chi-Square(8) 0.1317

Scaled explained SS 39.47684 Prob. Chi-Square(8) 0.0000

Test Equation:

Dependent Variable: RESID^2

Method: Least Squares

Date: 06/09/16 Time: 21:45

Sample: 2011M01 2014M10

Included observations: 46

Collinear test regressors dropped from specification Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. C 0.572203 4.325991 0.132271 0.8955

LX1^2 0.019448 0.054238 0.358572 0.7220

LX1*X2 -0.000236 0.234291 -0.001006 0.9992

LX1*X3 -1.372110 2.228853 -0.615613 0.5419

LX1 -0.286561 0.957045 -0.299423 0.7663

X2^2 -0.394757 2.302972 -0.171412 0.8648

X2*X3 8.757213 5.992736 1.461305 0.1524

X3^2 -191.3596 82.96763 -2.306437 0.0268

X3 30.53888 20.55327 1.485840 0.1458 R-squared 0.270917 Mean dependent var 0.027676

Adjusted R-squared 0.113277 S.D. dependent var 0.077139

S.E. of regression 0.072639 Akaike info criterion -2.233050

Sum squared resid 0.195227 Schwarz criterion -1.875273

Log likelihood 60.36016 Hannan-Quinn criter. -2.099025

F-statistic 1.718583 Durbin-Watson stat 2.292432

Prob(F-statistic) 0.126604

Variance Inflation Factors

Date: 06/09/16 Time: 21:44

Sample: 2011M01 2014M10

Included observations: 46 Coefficient Uncentered Centered

Variable Variance VIF VIF C 0.131766 199.9617 NA

LX1 0.001480 189.9883 1.892331

X2 0.007933 4.710825 2.867458

X3 4.861192 26.12887 1.810128

Page 158: ANALISIS PENGARUH PANGSA PASAR PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38539/1/ENCEP... · v DAFTAR RIWAYAT HIDUP I. IDENTITAS PRIBADI 1. Nama Lengkap : Encep

137

Lampiran 7: Uji HAC

Lampiran 8: Uji Parsial (Uji t)

Dependent Variable: LY

Method: Least Squares

Date: 06/22/16 Time: 10:57

Sample: 2011M01 2014M10

Included observations: 46

HAC standard errors & covariance (Bartlett kernel, Newey-West fixed

bandwidth = 4.0000) Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. C 2.298609 0.191696 11.99091 0.0000

LX1 1.079914 0.017894 60.35070 0.0000

X2 -0.629846 0.097599 -6.453400 0.0000

X3 6.758055 1.986105 3.402667 0.0015 R-squared 0.962556 Mean dependent var 12.32262

Adjusted R-squared 0.959882 S.D. dependent var 0.869232

S.E. of regression 0.174103 Akaike info criterion -0.575396

Sum squared resid 1.273101 Schwarz criterion -0.416383

Log likelihood 17.23410 Hannan-Quinn criter. -0.515829

F-statistic 359.8942 Durbin-Watson stat 1.453137

Prob(F-statistic) 0.000000 Wald F-statistic 1417.334

Prob(Wald F-statistic) 0.000000

Variabel Coefficient Std.Error t-Statistik Prob.

C 2.298609 0.191696 11.99091 0.0000

PPPS 1.079914 0.017894 60.35070 0.0000

DP -0.629846 0.097599 -6.453400 0.0000

INF 6.758055 1.986105 3.402667 0.0015