11
Jurnal Ilmiah Mahasiswa (JIM) ISSN.2549-836302 Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unsyiah Vol. 2 No. 4 November 2017 : 489-499 489 ANALISIS PENGARUH PASAR KEUANGAN GLOBAL TERHADAP PASAR KEUANGAN DI INDONESIA Annisa Lati Polia 1* , Chenny Seftarita 2 Fakutas Ekonomi dan Bisnis Universitas Syiah Kuala 1) Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Syiah Kuala Banda Aceh, email : [email protected] 2) Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Syiah Kuala Banda Aceh, email : [email protected] Abstract This study aims to analyze the influence of global financial markets on financial markets in Indonesia through the indicator of the capital market of the United States / New York Stock Exchange (NYSE), European / London Stock Exchange Group (LSE.L), and China / Sanghai Stock Exchange (SSE) against the Jakarta Composite Index (JCI). This research uses monthly time series data from January 2006 until December 2016 with Model used is model Error Corection Model (ECM). The results show that in the long run all variables have an influence and cointegrated on the residual stationerity test, and in the short term through ECM estimation, all variables also have influence between variables and cointegrated, and the changes that occur on the NYSE and LSE.L are positively more greatly affect the change for JCI, compared to SSE. This requires that Indonesia can anticipate for any form of change that will occur in the global financial markets, which can affect financial markets in Indonesia. It is suggested for further research to be able to add other variables such as the types of other state capital markets, as well as different and better methods. Keywords: New York Stock Exchange (NYSE), London Stock Exchange Group (LSE.L), Sanghai Stock Exchange (SSE), Jakarta Composite Index (JCI). Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh pasar keuangan global terhadap pasar keuangan di Indonesia melalui indikator pasar modal Amerika Serikat/ New York Stock Exchange (NYSE), Eropa/ London Stock Exchange Group (LSE.L), dan Tiongkok/ Sanghai Stock Exchange (SSE) terhadap Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Indonesia. Penelitian ini mengunakan data runtun waktu bulanan dari bulan Januari 2006 hingga Desember 2016 dengan Model yang digunakan adalah model Error Corection Model (ECM). Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam jangka panjang semua variabel memilki pengaruh dan terkointgrasi pada uji stationeritas residual, dan dalam jangka pendek melalui estimasi ECM, semua variabel juga memilki pengaruh antar variabel dan terkointegrasi, dan adanya perubahan yang terjadi pada NYSE dan LSE.L secara positif lebih besar mempengaruhi perubahan bagi IHSG, dibandingkan SSE. Hal ini mengharuskan agar Indonesia bisa mengatisipasi untuk segala bentuk perubahan yang akan terjadi pada pasar keuangan global, yang dapat mempengaruhi pasar keuangan di indonesia. Disarankan untuk penelitian selanjutnya agar dapat menambahkan variabel-variabel lainnya seperti jenis-jenis dari pasar modal negara lainnya, serta metode yang berbeda dan lebih baik lagi. Kata Kunci: New York Stock Exchange (NYSE), London Stock Exchange Group (LSE.L), Sanghai Stock Exchange (SSE), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).

ANALISIS PENGARUH PASAR KEUANGAN GLOBAL TERHADAP …

  • Upload
    others

  • View
    5

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: ANALISIS PENGARUH PASAR KEUANGAN GLOBAL TERHADAP …

Jurnal Ilmiah Mahasiswa (JIM) ISSN.2549-836302 Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unsyiah Vol. 2 No. 4 November 2017 : 489-499

489

ANALISIS PENGARUH PASAR KEUANGAN GLOBAL TERHADAP PASAR KEUANGAN DI INDONESIA

Annisa Lati Polia1*, Chenny Seftarita 2

Fakutas Ekonomi dan Bisnis Universitas Syiah Kuala

1) Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Syiah Kuala Banda Aceh, email : [email protected]

2) Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Syiah Kuala Banda Aceh, email : [email protected]

Abstract

This study aims to analyze the influence of global financial markets on financial markets in Indonesia through the indicator of the capital market of the United States / New York Stock Exchange (NYSE), European / London Stock Exchange Group (LSE.L), and China / Sanghai Stock Exchange (SSE) against the Jakarta Composite Index (JCI). This research uses monthly time series data from January 2006 until December 2016 with Model used is model Error Corection Model (ECM). The results show that in the long run all variables have an influence and cointegrated on the residual stationerity test, and in the short term through ECM estimation, all variables also have influence between variables and cointegrated, and the changes that occur on the NYSE and LSE.L are positively more greatly affect the change for JCI, compared to SSE. This requires that Indonesia can anticipate for any form of change that will occur in the global financial markets, which can affect financial markets in Indonesia. It is suggested for further research to be able to add other variables such as the types of other state capital markets, as well as different and better methods. Keywords: New York Stock Exchange (NYSE), London Stock Exchange Group (LSE.L), Sanghai

Stock Exchange (SSE), Jakarta Composite Index (JCI).

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh pasar keuangan global terhadap pasar keuangan di Indonesia melalui indikator pasar modal Amerika Serikat/ New York Stock Exchange (NYSE), Eropa/ London Stock Exchange Group (LSE.L), dan Tiongkok/ Sanghai Stock Exchange (SSE) terhadap Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Indonesia. Penelitian ini mengunakan data runtun waktu bulanan dari bulan Januari 2006 hingga Desember 2016 dengan Model yang digunakan adalah model Error Corection Model (ECM). Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam jangka panjang semua variabel memilki pengaruh dan terkointgrasi pada uji stationeritas residual, dan dalam jangka pendek melalui estimasi ECM, semua variabel juga memilki pengaruh antar variabel dan terkointegrasi, dan adanya perubahan yang terjadi pada NYSE dan LSE.L secara positif lebih besar mempengaruhi perubahan bagi IHSG, dibandingkan SSE. Hal ini mengharuskan agar Indonesia bisa mengatisipasi untuk segala bentuk perubahan yang akan terjadi pada pasar keuangan global, yang dapat mempengaruhi pasar keuangan di indonesia. Disarankan untuk penelitian selanjutnya agar dapat menambahkan variabel-variabel lainnya seperti jenis-jenis dari pasar modal negara lainnya, serta metode yang berbeda dan lebih baik lagi.

Kata Kunci: New York Stock Exchange (NYSE), London Stock Exchange Group (LSE.L), Sanghai Stock Exchange (SSE), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).

Page 2: ANALISIS PENGARUH PASAR KEUANGAN GLOBAL TERHADAP …

Jurnal Ilmiah Mahasiswa (JIM) ISSN.2549-836302 Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unsyiah Vol. 2 No. 4 November 2017 : 489-499

490

PENDAHULUAN

Pasar keuangan yang termasuk di dalamnya pasar modal, merupakan indikator yang perlu diperhatikan untuk menjaga kestabilan perekonomian. Pertumbuhan dan pelemahan ekonomi dapat dilihat dari keadaan pasar modal yang dimilikinya dan hal ini tidak terlepas dari adanya pengaruh pasar keuangan oleh negara lain. Muklis (2016), menyebutkan secara faktual pasar modal telah menjadi pusat saraf finansial (financial nerve centre) pada dunia ekonomi modern dewasa ini, bahkan perekonomian modern tidak mungkin dapat eksis tanpa adanya pasar modal yang tangguh, dan berdaya saing global serta terorganisir dengan baik.

Terlihat pada laporan World Federation Of Exchanges (WFE) 2015, terdapat 10 bursa saham terbesar di dunia, yang menjadi tempat terbaik untuk melakukan kegiatan investasi, berupa transaksi jual beli terhadap saham termasuk saham komoditas, saham keuangan maupun saham-saham perusahan teknologi, dan diantara 10 bursa saham tersebut, terdapat 3 negara yang memiliki bursa saham terbesar ini, yaitu meliputi negara Amerika Serikat, Eropa dan Tiongkok (Chromler, 2016).

Besarnya bursa saham yang dilmiliki oleh ke tiga negara tersebut, menunjukan bahwa negara tersebut telah bagus melakukan kegiatan ekonominya melalui pasar saham, terhadap kondisi perekonomian negaranya di pasar keuangan, serta akan menjadikan bursa saham yang akan dapat mempengaruhi terhadap kondisi pasar keuangan negara lain secara global.

Adanya krisis keuangan yang terjadi sejak tahun 2000 (Amerika Serikat pada tahun 2007, krisis keuangan yang dipicu oleh runtuhnya Lehman Brothers pada tahun 2008. Krisis keuangan global (GFC) tahun 2007-2009 umumnya dianggap sebagai krisis keuangan terburuk dan penurunan ekonomi terbesar sejak Depresi Besar 1929-1939 (Gang-ji, 2017), dan krisis utang Eropa pada tahun 2010) tidak hanya krisis keuangan nasional atau regional, tetapi krisis yang parah melanda ekonomi global.

pada tahun 2015 China menjadi negara yang mengalami crash di pasar saham pada bulan Juni, serta efek dari peristiwa black swan yang juga terjadi dua bulan kemudian pada tanggal 24 Agustus 2015 pada pasar saham global, sehingga hal tersebut mengakibatkan efek terhadap beberapa negara, di mana dua indeks komposit utama China mengalami penurunan satu hari yang melebihi 8 persen, indeks saham di Amerika Serikat merosot lebih dari 1000 poin di menit-menit pembukaan, dan indeks saham di Jepang dan negara-negara Eropa juga telah turun lebih dari 4 persen (T sai, 2017).

Peristiwa-peristiwa tersebut secara langsung maupun tudak langsung, akan memberikan dampak secara melebar ke seluruh dunia dan mengakibatkan bursa saham pada setiap negara akan mengalami efek, walaupun efek tersebut akan berbeda-beda pada setiap negaranya, begitu juga di Indonesia. IHSG merupakan sebuah indikator yang sering digunakan untuk melihat terjadinya fluktuasi dari jual beli saham yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Fluktuasi tersebut bisa saja terjadi karena adanya faktor yang mempengaruh kondisi ekonomi dari negara-negara lain.

Page 3: ANALISIS PENGARUH PASAR KEUANGAN GLOBAL TERHADAP …

Jurnal Ilmiah Mahasiswa (JIM) ISSN.2549-836302 Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unsyiah Vol. 2 No. 4 November 2017 : 489-499

491

Sumber: Yahoofinace.com (data diolah)

Gambar 1. Pergerakan Indeks Harga Saham IHSG, NYSE, LSE.L dan SSE Tahun 2006-2016

Pelemahan IHSG terutama disebabkan oleh adanya gejolak eksternal yang bersumber

dari permasalahan di bursa saham global, yaitu salah satunya krisis keuangan Amerika Serikat. Dari sisi domestik, penurunan IHSG masih relatif tertahan dengan terjaganya faktor fundamental emiten dan efektifnya peran komunikasi Bank Indonesia dalam meyakinkan pasar (Rusiadi, 2009). Pelemahan IHSG justru menjadi insentif bagi investor asing untuk membekukan net beli di pasar saham, dan hal inilah yang mengakibatkan pada tahun 2009 sampai tahun-tahun berikutnya, pergerakan IHSG menunjukkan respon yang positif dipasar modal. Selain di Indonesia efek yang berbeda juga dirasakan oleh negara-negara yang terkena oleh dampak gangguan terhadap ekonomi yang terjadi di pasar keuangan global, salah satunya disebabkan oleh gangguan ekonomi pada pasar modal negara Amerika Serikat tersebut.

Terjadinya krisis Amerika Serikat yang terjadi pada tahun 2008, membawa dampak guncangan negatif yang berasal dari pasar keuangan Amerika Serikat, dengan cepat menyebar secara global (Ju Hyun Pyun, 2016). Dampak jangka pendek yang sudah dirasakan adalah jatuhnya harga saham dan melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar AS, yang terus tertekan belakangan, namun setelah itu terdapat pemulihan ekonomi yang dilakukan oleh Amerika Serikat, dengan mulai memperbaiki data ekonomi Amerika Serikat menjadi lebih baik, sehingga pada tahun-tahun berikutnya indeks harga saham Amerika Serikat mengalami peninggakatan sampai tahun 2016.

Perbaikan data ekonomi yang dilakukan oleh negara Amerika Serikat, hal ini tercermin dari adanya penguatan sektor tenaga kerja dan meningkatnya inflasi, serta mendorong kenaikan Fed Fund Rate (FFR) pada bulan Desember 2016, dengan kecenderungan kenaikan pada tahun 2017 yang menjadi lebih tinggi, sehingga dapat berpotensi meningkatkan cost of borrowing di pasar keuangan global (Tinjauan Kebijakan Moneter, 2016).

Pergerakan harga saham London Stock Exchange Group sempat mengalami titik terendah pada 2008, hal ini dikarenakan negara Eropa juga terkena dampak dari resiko investasi saham oleh adanya krisis ekonomi Amerika Serikat tahun 2008, namun pada tahun 2009 harga saham kembali meningkat sampai tahun 2010, namun pada tahun menuju 2011 terjadi sedikit

0.00

2000.00

4000.00

6000.00

8000.00

10000.00

12000.00

IHSG

NYSE

LSE.L

SEE

Page 4: ANALISIS PENGARUH PASAR KEUANGAN GLOBAL TERHADAP …

Jurnal Ilmiah Mahasiswa (JIM) ISSN.2549-836302 Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unsyiah Vol. 2 No. 4 November 2017 : 489-499

492

penurunan harga saham, hal ini bisa saja disebabkan oleh adanya gangguan kondisi ekonomi domestik ketika terjadinya krisis utang Eropa pada tahun 2010 (T sai. 2017).

Adanya ketidakpastian timing kenaikan suku bunga the Fed serta pemburukan pasar saham Tiongkok yang memiliki dampak rambatan terhadap bursa saham global lainnya. Pada pertengahan 2015, bursa saham Tiongkok sempat mengalami penurunan signifikan yang dipicu oleh kekhawatiran perlambatan ekonomi Tiongkok (Laporan Perekonomian, 2015). Perubahan dan perbaikan data yang terjadi, telah mengakibatkan Integrasi di pasar keuangan global ternyata juga sangat di pengaruhi oleh negara-negara yang sedang berkembang, dan negara Tiongkok adalah salah satu negara berkembang yang akan berpotensi dapat memberikan pengaruh di pasar keuangan global, di sisi lain pertumbuhan ekonomi negara berkembang, terutama India dan Tiongkok, diperkirakan dapat menjadi sumber pendorong pertumbuhan ekonomi global dan perbaikan sejumlah harga komoditas (Teranmisi Kebijakan Moneter, 2016).

Pergerakan yang terjadi pada indeks harga saham pada beberapa titik tertentu, secara bersamaan telah memberi pergerakan harga saham pada pasar modal setiap negara, maka hal inilah yang menunjukan adanya integrasi yang terjadi di pasar keuangan global, yaitu menggambarkan adanya interaksi yang hampir sama diperlihatkan terhadap reaksi antara satu bursa saham dengan bursa saham lainnya tanpa memandang batas negara dan waktu.

Beberapa pasar modal yang telah diuraikan diatas menunjukan bahwasannya kondisi pasar keuangan global telah mempengaruhi kondisi pasar keuangannya pada suatu negara, dan perkembangan pada setiap pasar modal telah memperlihatkan adanya respon untuk investasi di pasar modal semakin baik setiap tahunnya, hal ini juga yang akan dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi suatu negara akan menjadi lebih baik walaupun hasil dari respon di setiap negara berbeda-beda, pada saat terjadinya perubahan terhadap kondisi pasar keuangan global.

TINJAUAN PUSTAKA

Menurut Mankiw (2006), Pasar keuangan (Financial Markets) adalah sebuah institusu- institusi yang melalui orang- orang yang ingin menabung dapat secara langsung menyediakan dananya untuk orang-orang yang ingin meminjam. Pengertian lain, pasar keuangan adalah sebuah pasar yang menyediakan produk-produk atau instrument-instrumen keuangan, serta menjadi wadah atau sebuah tempat yang mempertemukan kedua belah pihak, yaitu antara pihak yang kelebihan dana serta pihak yang kekurangan dana. Salah satu pasar yang terdapat pada pasar keuangan adalah pasar modal atau pasar saham, yang merupakan pasar keuangan yang paling penting dalam sebuah perekonomian (Mankiw, 2006).

Pasar modal (capital market) didefinisikan sebagai pasar untuk berbagai instrumen keuangan (sekuritas) jangka panjang yang bisa diperjual belikan, baik dalam bentuk utang atau modal sendiri, baik yang diterbitkan oleh pemerintah, maupun yang diterbitkan oleh pihak swasta (Rusiadi, 2009). Pasar modal memiliki peran besar bagi perekonomian suatu negara karena pasar modal menjalankan dua fungsi sekaligus, fungsi ekonomi dan fungsi keuangan. Pasar modal dikatakan memiliki fungsi ekonomi karena pasar menyediakan fasilitas atau wahana yang mempertemukan dua kepentingan yaitu pihak yang memiliki kelebihan dana (investor) dan pihak yang memerlukan dana (issuer) bagi pemilik dana, sesuai dengan karakteristik investasi yang dipilih (Muklis, 2016).

Investasi merupakan pengeluaran modal untuk pembelian aset (asset) fisik seperti pabrik, mesin, peralatan, dan persedian, yaitu investasi fisik atau rill. Dalam analisis ekonomi, istilah investasi khususnya dihubungkan dengan investasi fisik, investasi fisik menciptakan aset baru yang akan menambahkan kapasitas produksi suatu negara, sementara investasi keuangan hanya

Page 5: ANALISIS PENGARUH PASAR KEUANGAN GLOBAL TERHADAP …

Jurnal Ilmiah Mahasiswa (JIM) ISSN.2549-836302 Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unsyiah Vol. 2 No. 4 November 2017 : 489-499

493

memindahkan kepemilikan dari yang ada dari seseorang atau lembaga kepada yang lain (Widjajanta, 2007).

Saham (stock) merupakan salah satu instrument pasar keuangan yang paling popular, menerbitkan saham merupakan salah satu pilihan peruhaan ketika memutuskan untuk pendanaan perusahaan, sedangkan pada sisi lain, saham merupakan instrumen investasi yang banyak dipilih para investor karena saham mampu memberikan tingkat keuntungan yang menarik. Definisi lain mengenai saham adalah sertifikat yang menunjukkan bukti kepemilikan suatu perusahaan, dan pemegang saham memiliki hak klaim atas penghasilan dan aktiva perusahaan (Rusiadi, 2009).

Indeks saham (Stock Index) adalah suatu indeks yang digunakan untuk melihat pergerakan harga saham secara keseluruhan. Indeks harga saham adalah suatu indikator yang menunjukan pergerakan harga saham. Indeks berfungsi sebagai indikator tren pasar, artinya pergerakan indeks mengambarkan kondisi pasar pada suatu saat, apakah pasar sedang aktif atau lesu (Fakhruddin, 2013). Penentuan indeks harga saham bisa dibedakan menjadi dua, yaitu Indeks Harga Saham Individu dan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) (Anoraga & Pakarti, 2006).

Volatilitas Harga saham merupakan deviasi standar dari perubahan proporsional dari harga saham dalam priode tertentu dalam waktu satu tahun apabila hasil dinyatakan dalam gabungan terus menerus (Judokusumo, 2008). Maka volatilitas harga saham atau perubahan harga saham dapat terjadi, sangatlah ditentukan dari kondisi pada pasar modal itu sendiri, yang sangat di pengaruhi oleh sikap para investor dalam menaggapi sebuah kejadian di pasar modal, termaksud pada saat adanya korelasi yang ada pada pasar internasional yang dapat menimbulkan kondisi lain di pasar modal suatu negara.

Menurut Kearney (2004) Sistem ekonomi dan keuangan dunia semakin terintegrasi dengan ekspansi yang cepat dari perdagangan internasional komoditas, jasa, dan aset keuangan. Keterkaitan komoditas dan jasa timbul dari kenyataan bahwa peningkatan proporsi dari produksi dalam negeri diekspor ke luar negeri, sementara meningkatkan proporsi konsumsi domestik dan investasi menggunakan komoditas dan layanan yang dihasilkan di Luar negeri dan diimpor pada saat bersamaan, karena integrasi internasional yang sesungguhnya ini akan terjadi, bagaimanapun baik tingkat dan kecepatan integrasi keuangan internasional akan meningkat. Keterkaitan aset keuangan muncul karena penduduk nasional dan luar negeri.

Pasar keuangan yang semakin terintegrasi menggambarkan bahwa adanya respon pada saat suatu kejadian yang menimpa suatu pasar keuangan. Pasar keuangan ini akan mempunyai efek terhadap pasar keuangan di negara lainya. Yildirim (2016) dalam penelitiannya telah memperlihatkan bagaimana efek dari guncangan resiko keuangan global terhadap pasar aset di setiap 5 negara berkembang yaitu Brazil, India, Indonesia, Afrika Selatan, dan Turki, yang dikenal sebagai Fragile Lima yang menunjukkan bahwa ukuran respon dari setiap harga aset domestik terhadap global yang telah terkena guncangan risiko keuangan sebagian besar hasilnya berbeda pada negara Fragile Lima.

Perubahan yang terjadi pada setiap negara yang terkena dampak dari gangguan ekonomi di pasar keuangan global juga dibuktikan oleh Penelitian lainya yang dilakukan oleh Tsai (2017) yaitu memperlihatkan bagaimana pengaruh efek ketidakpastian kebijakan ekonomi (EPU) di empat negara atau wilayah yaitu (China, Jepang, Eropa, dan Amerika Serikat) terhadap penularan resiko investasi dipasar saham global Hasil penelitian menunjukan bahwa EUP pada wilayah China adalah paling berpengaruh terhadap risiko investasi dipasar saham global, dan untuk di AS efek EUP lebih rendah dibandingkan di China, dan efek EUP di Jepang hanya mempengaruhi risiko investasi pada negara berkembang saja, sedangkan efek EUP di Eropa tidak berpengaruh terhadap risiko penularan di pasar saham global.

Page 6: ANALISIS PENGARUH PASAR KEUANGAN GLOBAL TERHADAP …

Jurnal Ilmiah Mahasiswa (JIM) ISSN.2549-836302 Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unsyiah Vol. 2 No. 4 November 2017 : 489-499

494

Namun, menurut risiko volatilitas, EUP pada masing-masing wilayah Eropa dan China adalah yang paling pengaruh di negara-negara Asia dan negara-negara Eropa. Hasil ini mungkin disebabkan oleh ketergantungan perdagangan yang sangat tinggi di antara kedua negara ini karena kinerja perusahaan internasional terutama ditentukan oleh kebijakan ekonomi bagi perdagangan mereka, maka EUP akan sangat mempengaruhi kinerja industri dan runtuhnya pasar saham selama resesi besar tersebut.

Penelitian lainnya yang lakukan oleh Caldara dkk (2016) penelitian ini mencoba melihat kombinasi atau gabungan dari guncangan keuangan dan ketidakpastian keuangan terhadap pasar saham dan hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa guncangan keuangan dan ketidakpastian telah baik memainkan peran penting dalam siklus bisnis fluktuasi termasuk menyumbang sepenuhnya untuk kontraksi parah secara nyata bagi output industri dan runtuhnya pasar saham selama resesi besar tersebut.

Semua guncangan dan gangguan yang terjadi telah memperlihatkan bagaimana besarnya dampak nyata yang telah menimpa negara-negara yang bersangkutan, bukan hanya dampak negatif tetapi juga dapat berdampak positif, dan dampak fositif yang akan dirasakan oleh setiap negara dengan adanya kegiatan pasar keuangan yang melibatkan negara lainnya secara global terlihat, akan dapat meningkatkan sumber pendanaan bagi setiap pihak-pihak yang terlibat pada negara yang bersangkutan sehingga akan mempengaruhi pergerakan dan pertumbuhan ekonomi secara langsung.

Penelitian yang dilakukan oleh Isenmila (2012) memperlihatkan bagaimana perlunya kondisi pasar modal dengan penggunaan yang efektif dan efisien untuk pembangunan ekonomi, dan hasil penelitian ini telah menghasilkan sebuah arguman yaitu pelaksanaan terhadap pasar modal membutuhkan waktu dan yang lebih penting adalah ketika adanya kerja sama antara pemerintah dan sektor swasta, dan mempercayai bahwa fungsi efisien dari pasar modal dapat memperkirakan lingkungan ekonomi dan politik yang menguntungkan dan sesuai dukungan kelembagaan yang tepat untuk lingkungan ini. Karena dengan adanya kepercayaan dari investor di masa yang akan datang maka akan mendukung keberhasilan bagi pasar modal tersebut, dengan demikian, peran pemerintah dalam memberikan kepercayaan ini penting untuk pelaksanaan pasar modal yang efisien dan untuk melebarkan pembangunan ekonomi.

METODE PENELITIAN

Dalam penelitian ini, penulis akan mengkaji tentang masalah hubungan pasar keuangan global dan pasar keuangan Indonesia. Dengan masalah yang ditimbulkan dari pasar keuangan tersebut, penulis akan melihat bagaimana pengaruh pasar keuangan global terhadap indeks harga saham gabungan (IHSG) di Indonesia. Dimana pasar keuangan global dalam penelitian ini meliputi pasar modal Amerika serikat/ New York Stock Exchange (NYSE), Eropa/ London Stock Exchange Group (LSE.L),dan Tiongkok/ Sanghai Stock Exchange (SSE) dengan melihat data pergerakan harga saham ke empat negara, serta informasi yang mendukung dari tahun 2006-2016 yang bersumber dari website yahoo finance, Bank Indonesia, serta instansi dan referensi terkait lainnya.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Error Correction Model (ECM), Penggunaan metode ini didasarkan pada kemampuan metode tersebut untuk menganalisis hubungan antar variabel dalam jangka panjang maupun dalam jangka pendek. Analisis dalam jangka panjang mengunakan persamaan kointegrasi, sedangkan analisis jangka pendek mengunakan ECM (Sofyan, 2015).

Tujuan metode ECM ini yaitu untuk melihat seberapa besar perubahan antar variabel

Page 7: ANALISIS PENGARUH PASAR KEUANGAN GLOBAL TERHADAP …

Jurnal Ilmiah Mahasiswa (JIM) ISSN.2549-836302 Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unsyiah Vol. 2 No. 4 November 2017 : 489-499

495

yang dapat memberikan pengaruh dalam dua situasi yaitu dimana hasil estimasi pada jangka panjang yang dilihat dari nilai residualnya untuk melihat kointegrasi yang yang terjadi pada pasar keuangan global terhadap IHSG, kemudian pada hasil estimasi ECM untuk melihat jangka pendek yang terjadi pada pasar keuangan global terhadap IHSG, sehingga dapat memperlihatkan hasil apakah pasar keuangan global hanya mempengaruhi dalam jangka panjang terhadap IHSG atau hanya memiliki pengaruh dalam jangka pendek, atau memilki hubungan dan pengaruh baik dalam jangka pendek maupun jangka panjangnya. analisis ECM yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: IHSGt = β01+β11Δ ������� +β12Δ ������� +β13Δ ����� + β14Δ ���. ���� +β15Δ ���. �� +

β16Δ������+ β17Δ����+ β18Δ������ +......+��......... Dimana: IHSGt = Indeks Harga Saham Gabungan Indonesia NYSEt-n = Indeks Harga Saham Gabungan Amerika Serikat LSE.Lt-n = Indeks Harga Saham Gabungan Eropa SSEt-n = Indeks Harga Saham Gabungan Tiongkok ECt = Error Correction Term β01, β02 = Intercept β11, β12, β21dan β22 = Parameter �� = Error term

HASIL PEMBAHASAN

Pembentukan Error Conection Model (ECM) pada sebuah persamaan melalui estimasi dalam jangka panjang dan jangka pendek atau kointregrasinya, maka sebelum itu hal yang pertama kali dilakukan yaitu dengan menguji kestasioneritas data, bertujuan untuk menghindari adanya regresi palsu atau Spurious Regression. hasil pengujian akar unit pada at level menunjukkan bahwa semua variabel belum stasioner pada at level, oleh karena itu, pengujian akar unit dilanjutkan dengan melakukan uji akar unit pada tingkat first difference. hasil pengujian pada tingkat first difference untuk semua varibel telah stationer dengan menunjukkan nilai probability sebesar 0,0000. Hal ini menunjukan bahwasannya estimasi pada penelitian ini untuk penentuan stasioner adalah dengan mengunakan uji first difference.

Uji kointegritas dilakukan untuk melihat ada atau tidaknya hubungan dalam jangka panjang diantara variabel-variabel tersebut. Dikatakan saling terkointgrasi jika Adanya kombinasi linear diantara variabel-variabel yang tidak stationer pada tingkat at level, namun residual dari kombinasi tersebut sudah stationer pada tingkat at level pada uji stasioneritas residual.

Hasil pengujian estimasi Ordinary Least Square menunjukan bahwa nilai prob. F-statistic dari IHSG adalah sebesar 0.000000 yaitu lebih kecil dari alpha >0,05 dan untuk masing- masing variabel yaitu NYSE, LSE-L, dan SSE adalah signifikan yaitu karena semua nilai probabilitas variabel berada di bawah alpha> 0,05. Hasil ini menujukan bahwa terdapat pengaruh dalam jangka panjang, terlihat yang berpengaruh terhadap IHSG yaitu dengan adanya pertumbuhan dari NYSE, LSE_L, dan SSE. Selanjutnya dilakukannya pengujian stationeritas residual untuk melihat terjadinya kointegrasi antara variabel-variabel tersebut.

Page 8: ANALISIS PENGARUH PASAR KEUANGAN GLOBAL TERHADAP …

Jurnal Ilmiah Mahasiswa (JIM) ISSN.2549-836302 Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unsyiah Vol. 2 No. 4 November 2017 : 489-499

496

Tabel 1. Hasil Uji Stationeritas Residual

Variabel

Test critical values: Phillips-Perron test statistic

1% level 5% level 10% level Adj. t-Stat Prob.*

RESID01 -3.481217 -2.883753 -2.578694 -14.64142 0.0000

Sumber: Hasil Uji Stationeritas Residual, diolah (2017)

Hasil dari pengujian Stationeritas Residual menunjukan bahwa nilai probabilitas pada level, telah stasioner di mana menunjukan nilai yang lebih kecil dari alpha yaitu sebesar 0,0000 artinya bahwa IHSG, NYSE, LSE_L dan SSE saling berkointrgrasi. Hasil ini memperlihatkan adanya kointegrasi yang terjadi yang menunjukan hubungan yang positif dalam jangka panjang antar variabel indeks saham IHSG Indonesia dan NYSE Amerika Serikat, LSE_L Eropa serta SSE Tiongkok secara signifikan.

Estimasi Yang dilakukan pada tahap ini merupakan sebuah uji untuk melihat kointegrasi dalam jangka pendek. Terlihat pada uji kointegrasi yang dilakukan dalam jangka panjang sebelumnya, telah menujukan hasil bahwa adanya pengaruh dan terjadinya kointgrasi. Estimasi yang lakukan dalam jangka pendek ini diharapkan dapat memberikan hasil estimasi yang memperlihatkan adanya kointgrasi dan terjadinya hubungan keseimbang pada variabel. Uji estimasi ini disebut Error Correction Model (ECM). Pengujian ini bertujuan untuk melihat ada atau tidak adanya pengaruh pada variabel dalam jangka pendek, dan melihat apakah akan terjadi kemungkinan penyesuaian menuju pada keseimbangan dalam jangka panjang.

Hasil dari regresi ECM untuk jangka pendek, yang menunjukan bahwa semua variabel termasuk error correction term atau residual secara signifikan telah mempengaruhi perubahan pada IHSG Indonesia. Hasil persamaan dalam jangka pendek ini dapat dilihat terlebih dahulu, melalui nilai probabilitas F-statistic yang telah berada di bawah alpha (0,05). Kemudian melihat semua nilai probabilitas masing-masing variabel, yang menunjukan nilai signifikan yaitu berada di bawah alpha (0.05).

Nilai parameter ECT(-1) yaitu sama dengan nol yaitu 0.956441 yang menunjukan bahwa IHSG Indonesia telah mencapai tingkat seimbangan dalam jangka pendek. Nilai parameter yang terdapat pada nilai koefisien dengan tanda positif menunjukan hubungan keseimbangan yang terjadi pada IHSG mendekati arah dalam jangka pendek maupun jangka panjang.

Hasil estimasi yang menunjukan semua variabel sangat berpositif berpengaruh dalam jangka pendek, namun dapat dilihat kembali dari hasil ouput pada nilai koefisien dari masing-masing variabel akan menunjukan tingkat pengaruh yang akan terjadi. Dilihat pada tingkat perubahan yang terjadi pada NYSE sebesar 1 persen maka akan menyebabkan perubahan IHSG sebesar 25 persen, selanjutnya kenaikan perubahan pada LSE_L sebesar 1 persen maka akan menyebabkan purubahan IHSG sebesar 85 persen, dan tingkat perubahan yang terjadi pada SSE sebesar 1 persen akan menyebabkan perubahan terhadap IHSG sebesar -23 persen, adanya nilai negatif pada SSE dikarena negara Tiongkok sendiri merupakan negara yang paling sedikit berkontribusi terhadap pasar modal di pasar keuangan global. Berdasarkan nilai speed of adjustment, yaitu sebesar 95 persen terdapat pengaruh dalam jangka pendek dengan nilai probabilitas di bawah alpha (0.05) yang terkoreksi setiap periodenya.

Page 9: ANALISIS PENGARUH PASAR KEUANGAN GLOBAL TERHADAP …

Jurnal Ilmiah Mahasiswa (JIM) ISSN.2549-836302 Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unsyiah Vol. 2 No. 4 November 2017 : 489-499

497

Tabel 2. Hasil Estimasi ECM

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. C 828.2294 166.4518 4.975793 0.0000

D_LSE_L 0.854835 0.054190 15.77478 0.0000 D_NYSE 0.247279 0.024873 9.941735 0.0000 D_SSE -0.236388 0.025495 -9.271883 0.0000 ECT(-1) 0.956441 0.021396 44.70198 0.0000

R-squared 0.970246 Mean dependent var 3495.876 Adjusted R-squared 0.969301 S.D. dependent var 1334.019 S.E. of regression 233.7348 Akaike info criterion 13.78367 Sum squared resid 6883629. Schwarz criterion 13.89341

Log likelihood -897.8305 Hannan-Quinn criter. 13.82826 F-statistic 1027.169 Durbin-Watson stat 2.488641

Prob(F-statistic) 0.000000 Sumber: Hasil Estimasi ECM, diolah (2017)

Berdasarkan hasil regresi yang diperoleh dengan mengunakan model Error Corection Model (ECM), maka telah didapati nilai Durbin Watson sebesar 2.48. hasil tersebut telah mencapai angka 2 yang artinya di mana secara teori telah mengindikasikan tidak terjadinya unsure aoutokorelasi dalam model. Hasil dari perhitungan juga telah memperoleh �� sebesar 0.970246. dari hasil ini mengidentifikasikan bahwa perubahan terhadap pasar modal NYSE (New York Stock Exchange), LSE.L (London Stock Exchange) dan SSE (Sanghai Stock Ekchange) menentukan variansi sebesar 97,0 persen terhadap IHSG Indonesia selama priode 2006-2016 sementara 3,0 persen dipengaruhi oleh faktor-faktor lainnya.

Hasil penelitian menunjukan bahwa nilai parameter error correction term adalah bernilai nol, maka menunjukan bahwa untuk setiap variabel pasar modal yaitu NYSE, LSE.L dan SSE telah mecapai keseimbangan dalam jangka pendek. Hal ini akan memberikan kesimpulan bahwa dalam jangka pendek dan jangka panjang untuk semua variabel memiliki hubungan yang signifikan dan saling mempengaruhi antar IHSG terhadap NYSE, LSE.L dan SSE. Secara sederhana hasil dari estimasi regresi dalam penelitian ini, menujukan hasil-hasil yang hampir sama pada penelitian-penelitian sebelumnya yang berkaitan dengan pasar keuangan global melalui indikator pasar modal.

Hubungan positif antar variabel yaitu IHSG serta NYSE, LSE.L, dan SSE, walaupun hasil dari penelitian-penelitian sebelumnya mengunakan metode atau model regresi yang berbeda-beda tetapi hasil yang didapatkan adalah positif saling mempengaruhi. Adanya hal ini karena disetiap negara saling terkait dalam hubungan kegiatan ekonomi yang semakin berusaha untuk menjadi yang terbaik, maka dengan munculnya beberapa tren ekonomi suatu negara pasti akan mempengaruhi negara lainya, termasuk di dalam kegiatan pasar modal di pasar keuangan antar negara yang telah menjadi secara global, hal ini terlihat pada data penelitian dari tahun 2006-2016 yang menunjukan terjadinya pergerakan pada setiap pasar modal yang disebabkan oleh faktor-faktor yang sama dan saling memberikan pengaruh terhadap satu sama lain, hal ini lah yang dikatakan adanya intgrasi pasar keuangan secara global. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian, pengaruh pasar keuangan global terhadap pasar keuangan di Indoensia, maka dapat diambil beberapa kesimpulan, yaitu:

Page 10: ANALISIS PENGARUH PASAR KEUANGAN GLOBAL TERHADAP …

Jurnal Ilmiah Mahasiswa (JIM) ISSN.2549-836302 Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unsyiah Vol. 2 No. 4 November 2017 : 489-499

498

1. Variabel pasar modal yang terdiri dari IHSG, NYSE, LSE.L dan SSE pada setiap negara terlihat memiliki hubungan dan saling berpengaruh dalam jangka pendek maupun jangka panjang sehingga akan cenderung memilki penyesuaian dalam keseimbangan.

2. Hasil estimasi ECM menunjukkan bahwa setiap variabel pasar modal saling memberikan pengaruh terhadap perubahan kondisi pasar modal untuk setiap negara yaitu IHSG oleh Indonesia, NYSE oleh Amerika Serikat, LSE.L oleh Eropa dan SSE oleh Tiongkok.

3. Perubahan yang terjadi pada NYSE dan LSE.L secara positif cukup cepat dan terbilang memiliki pengaruh terbesar, yang dapat direspon oleh IHSG, hal ini yang akan menunjukan adanya perubahan terhadap pasar modal ke dua negara tersebut dalam jangka pendek, efektif untuk mempengaruhi nilai IHSG.

4. Selain NYSE dan LSE.L, perubahan yang terjadi pada SSE ternyata direspon oleh IHSG, namun secara kurang stabil, hal ini terlihat dari hasil estimasi yang bernilai negatif.

Saran

Pasar modal yang telah terlihat secara positif saling mempengaruhi dan berhubungan, maka disarankan untuk pembuat kebijakan dalam otoritas moneter dan peranan pemerintah untuk agar lebih mengupayakan dalam menjaga kesetabillan ekonomi Indonesia agar tetap dalam kodisi baik, karena bagusnya kegiatan ekonomi suatu negara akan mempengaruhi pergerakan pasar keuangan termasuk IHSG, serta dana yang masuk melalui para investor.

Kepada peneliti selanjutnya, disarankan agar dapat menambah beberapa variabel lain, serta menggunakan jumlah sampel yang lebih banyak dan besar, serta menggunakan model atau metode yang berbeda dan lebih baik lagi. Sehingga dapat menghasilkan penelitian yang lebih baik lagi pula

DAFTAR PUSTAKA

Anoraga, P., & Pakarti, P. (2006). Pengantar Pasar Modal. Jakarta: Rineka Cipta

Bambang Widjajanta, A. W. (2007). Ekonomi. Bandung: CV.Citra Praya.

Dario Caldara, C. F.-A. (2016). The Macroeconomic Impact of Financial and Uncertainty Shocks. European Economic Review , 1-43.

Gang-Jin Wang, C. X. (2017). stock Market Contagion During The Global Financial Crisis: A Multiscale Approach. Finance Research Letters , 1-6.

Ju Hyun Pyun, J. A. (2016). Capital and Credit Market Integration and Real Economic Contagion during the Global Financial Crisis. Journal of International Money and Finance, Hal 1-46.

Kearney, C., &Lucey, B . (2004). International Equity Market Integration: Theory, Evidence And Implications. International Review of Financial Analysis, hal 571–583.

Mankiw, N. G. (2006). Principles of Economics Pengantar Ekonomi Makro. Jakarta: Salemba Empat.

Muklis, F. (2016). Perkembangan dan Tantangan Pasar Modal . Jurnal Lembaga Keuangan dan Perbankan, hal 65-75.

Page 11: ANALISIS PENGARUH PASAR KEUANGAN GLOBAL TERHADAP …

Jurnal Ilmiah Mahasiswa (JIM) ISSN.2549-836302 Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unsyiah Vol. 2 No. 4 November 2017 : 489-499

499

M.Fakhruddin, H. (2013). Tanya Jawab Pasar Modal . Jakarta: Gramedia.

Rusiadi. (2009). Analisis Pasar Keuangan Global Dan Indeks Harga Saham Gabungan Di Bursa Efek Indonesia. Tesis Pascasarjana USU , hal 1-125.

Suherdi Judokusumo, M. (2008). Pengantar Derivatif Dalam Moneter Internasional. Jakarta: Grasindo.

Tsai, I.-C. (2017). The source of global stock market risk: A viewpoint of economic policy. Economic Modelling 60, hal 122-131.

P.A Isenmila. (2012). The Role Of Capital Market In Emerging Economy. International Journal of Business and Social Re , hal 61-71,Vol 02.

Yildirim, Z. (2016). Global Financial Conditions and Asset Markets: Evidence From Fragile Emerging Economies. Economic Modelling 57, hal 208-220.

____________.Yahoo Finance (2006-2016). Statistik Pasar Modal. Diakses Desember 2016, www.yahoofinace.com.

____________.BI (2016). Tinjauan Kebijakan Moneter. Diakses Desember , 2016, dari BI.go.id.

____________.World Federation Exchanges (2015). Laporan Bursa Saham Dunia .Diakses 2015, www.Chromler.com.

____________.BI (2015). Laporan perekonomian. Diakses Desember , 2016, dari BI.go.id.