Upload
others
View
3
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
i
ANALISIS PERAN INSPEKTORAT KABUPATEN SEBAGAI
AUDITOR INTERNAL
“ Studi Kasus di Kabupaten Klaten”
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Program Studi Akuntansi
Oleh:
Romalasari Torar
142114115
PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2018
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
PERSEMBAHAN
Jalanni … Nikmati …
Dan Syukuri …
Skripsi ini kupersembahkan untuk:
Allah Bapa, Yesus Kristus, dan Bunda Maria
Bapa Yohanes Torar dan Mama Elisabeth Noni
Kakak Yanto Torar, kakak Rikar Torar, kakak Atry Torar,
kakak Tuty Torar, dan Adik Anggi Torar
Sahabat-Sahabatku
Serta teman-teman Akuntansi angkatan 2014
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
FAKULTAS EKONOMI
JURUSAN AKUNTANSI - PROGRAM STUDI AKUNTANSI
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS SKRIPSI
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya menyatakan bahwa skripsi dengan
judul: Analisis Peran Inspektorat Kabupaten sebagai Auditor Internal (Studi Kasus di
Kabupaten Klaten) dan dimajukan untuk diuji pada tanggal 13 Juli 2018 adalah hasil
karya saya sendiri.
Dengan ini menyatakan dengan sesungguhnya bahwa dalam skripsi ini tidak
keseluruhan atau sebagian tulisan orang lain yang saya ambil dengan cara menyalin,
atau meniru dalam bentuk rangkaian kalimat atau simbol yang menunjukan gagasan
atau pendapat atau pemikiran dari penulis lain yang saya akui seolah-olah sebagai
tulisan saya sendiri dan atau tidak terdapat bagian atau keseluruhan tulisan yang saya
salin tiru atau yang saya ambil dari tulisan orang lain tanpa memberikan pengakuan
pada penulis aslinya.
Apabila saya melakukan hal tersebut di atas, baik sengaja maupun tidak, dengan
ini saya menyatakan menarik skripsi yag saya ajukan sebagai hasil tulisan saya
sendiri ini. Bila kemudian terbukti bahwa saya kemudian melakukan tindakan
menyalin atau meniru tulisan orang lain seolah-olah hasil pemikiran saya sendiri,
berarti gelar dan ijasa yang telah diberikan Universitas batal saya terima.
Yogyakarta, 31 Juli 2018
Yang membuat pernyataan,
Romalasari Torar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vi
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH
UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertandatangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:
Nama : Romalasari Torar
Nomor Mahasiswa : 142114115
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan
Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:
ANALISIS PERAN INSPEKTORAT KABUPATEN SEBAGAI
AUDITOR INTERNAL
(Studi Kasus di Kabupaten Klaten)
Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata
Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain,
mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan
mempublikasikannya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis
tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalty kepada saya
selama mencantumkan nama saya sebagai penulis.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.
Dibuat di Yogyakarta
Pada tanggal 31 Juli 2018
Yang menyatakan
Romalasari Torar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
KATA PENGANTAR
Puji syukur dan terima kasih penulis panjatkan kepada Bapa Allah, Yesus
Kristus, dan Bunda Maria yang telah melimpahkan rahmat-Nya kepada penulis
sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini yang berjudul Analisis Peran Inspektorat
Kabupaten sebagai Auditor Internal (Pengawas, Konsultan, Katalistor) studi kasus di
Kabupaten Klaten dengan baik. Penulis skripsi ini bertujuan untuk memenuhi salah
satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana pada Program Studi Akuntansi, Fakultas
Ekonomi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
Dalam menyelesaikan skripsi ini, penulis banyak mendapat bantuan, bimbingan,
dukungan dan arahan dari berbagai pihak. Oleh karena itu pada kesempatan ini
dengan penuh kerendahan hati, penulis mengucapkan terima kasih yang tak terhingga
kepada:
1. Bapa Allah, Yesus Kristus, dan Bunda Maria yang selalu memberkati dan
menerangi penulis selama menyelesaikan skripsi.
2. Johannes Eka Priyatama, M.Sc., Ph.D selaku Rektor Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta yang telah memberikan kesempatan penulis untuk menimbah ilmu
3. Lisia Apriani S.E., M.Si., Ak., QIA., CA selaku dosen pembimbing Skripsi,
sekaligus pembimbing akademik yang telah meluangkan waktu, memberikan
dukungannya dan senantiasi memberikan arahan serta masukan yang sangat
berharga demi terwujudnya skripsi ini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
4. Ibu Diah selaku Staf Inspektorat Kabupaten Klaten yang memberikan
kesempatan kepada penulis untuk melakukan penelitian, dan telah banyak
membantu pengumpulan data yang dibutuhkan dalam penyelesaian skripsi ini.
5. Bapak Satpam kantor Bupati Klaten yang telah membantu penulis untuk
menyebarkan kuesioner
6. Kedua orang tua Bapak Yohanes Torar dan Ibu Elisabeth Noni yang telah
memberikan dukungan dan selalu mendoakan penulis hingga skripsi ini dapat
selesai
7. Kakak Yulianto W. Torar, kakak Rikardus F. Torar, kakak Yustina M. Torar,
kakak Marselina A Torar dan adik Christina A. Torar yang telah dengan sabar
mendukung, memberikan penguatan, dan mendoakan peneliti.
8. Teman Fati yang selalu membantu penulis dikala susah mengerjakan skripsi dan
teman-teman seperjuangan kelas MPAT kelas C (Arie, Elisa, Fosa, Keyza, Maya,
Meri, Rina, Ririn, Rosi, dan Yeni) yang selalu memberikan dorongan dalam
menyelesaikan skripsi ini.
9. Teman-teman seperjuangan Andes, Ayu, Fau, Herlin, Jelin, Susan, Shela, Riska,
Tita, Novy, Hilda, Viny serta semua teman-teman kelas C Program Studi
Akuntansi Fakultas Ekonomi angkatan 2014 yang telah memberikan semangat,
dan perhatiannya selama penulis skripsi ini.
10. Kakak Mecil, Fely, Ririn, Cholin, Yansen yang senantiasa menyempatkan waktu
untuk menemani penulis selama penelitian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
11. Sahabat-sahabatku SUNNY yang selalu memberikan dukungan, semangat, dan
doa penulis selama menyelesaikan skripsi.
12. Kakak Yopi yang senantiasa selalu mendengarkan keluh kesah penulis, dan
selalu memberikan masukan selama menyelesaikan skripsi.
13. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, yang telah hadir
dalam membantu proses penyusunan skripsi dan menyelesaikan perkuliahan.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih banyak kekurangannya, oleh karena
itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun. Semoga skripsi ini
dapat bermanfaat bagi pembaca.
Yogyakarta, 31 July 2018
Penulis,
Romalasari Torar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ............................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ..................................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN ................................................................................ iii
HALAMAN PERSEMBAHAN ............................................................................ iv
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS ................................. v
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS ............................... vi
HALAMAN KATA PENGANTAR ..................................................................... vii
HALAMAN DAFTAR ISI ...................................................................................... x
HALAMAN DAFTAR TABEL ........................................................................... xii
HALAMAN DAFTAR GAMBAR ...................................................................... xiii
ABSTRAK ........................................................................................................... xiv
ABSTRACT ............................................................................................................. xv
BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................ 1
A. Latar Belakang Masalah ...................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ................................................................................ 3
C. Tujuan Penelitian ................................................................................. 3
D. Manfaat Penelitian ............................................................................... 3
E. Sistematika Penulisan .......................................................................... 4
BAB II KAJIAN PUSTAKA ................................................................................... 7
A. Audit Internal ....................................................................................... 7
B. Tujuan dan Ruang Lingkup Audit Internal .......................................... 8
C. Jenis Audit Sektor Publik..................................................................... 9
1. Audit Keuangan ............................................................................. 9
2. Audit Kepatuhan .......................................................................... 10
3. Audit Kinerja/ Audit Operasional ................................................ 10
4. Audit Investigasi .......................................................................... 11
D. Peran Auditor Internal........................................................................ 12
1. Peran Auditor Internal sebagai Pengawas.................................... 12
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
2. Peran Auditor Internal sebagai Konsultan ................................... 13
3. Peran Auditor Internal sebagai Katalis ........................................ 14
E. Peran Auditor Internal Sektor Publik ................................................. 14
F. Standar Profesi Auditor Internal ........................................................ 15
1. Independensi dan Objektivitas ..................................................... 15
2. Kompetensi .................................................................................. 16
3. Program Audit Internal ................................................................ 16
4. Pelaksanaan Penugasan Audit Internal ........................................ 17
BAB III METODE PENELITIAN......................................................................... 19
A. Jenis Penelitian................................................................................... 19
B. Tempat dan Waktu Penelitian ............................................................ 19
C. Subyek dan Obyek Penelitian ............................................................ 19
D. Teknik Pengumpulan Data ................................................................. 19
E. Variabel Penelitian ............................................................................. 21
F. Teknik Analisis Data.......................................................................... 22
BAB IV GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN ...................................... 25
A. Gambaran Umum Inspektorat Kabupaten Klaten ............................. 25
B. Stuktur Organisasi Inspektorat Kabupaten Klaten ............................ 26
BAB V ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN ............................................... 48
A. Deskripsi Data Responden ......................................................................... 48
1. Responden Berdasarkan Usia ............................................................... 50
2. Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ............................................... 51
3. Responden Berdasarkan Lama Bekerja ............................................... 51
4. Responden Berdasarkan Pendidikan .................................................... 52
B. Analisis Hasil Kuesioner ............................................................................ 52
1. Pengelompokan Total Skor .................................................................. 52
a. Peran Inspektorat sebagai Pengawas .............................................. 53
b. Peran Inspektorat sebagai Konsultan ............................................. 55
c. Peran Inspektorat sebagai Katalisator ............................................ 57
2. Peran Audit Internal yang Paling Dominan di Inspektorat .................. 59
C. Pembahasan ................................................................................................ 62
BAB VI PENUTUP ............................................................................................... 65
A. Kesimpulan ............................................................................................... 65
B. Keterbatasan Penelitian .............................................................................. 66 C. Saran .......................................................................................................... 66
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................ 67
LAMPIRAN .......................................................................................................... 69
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 3.1 Variabel Peran Auditor Internal .......................................................... 20
Tabel 5.1 Data Profil Responden ........................................................................ 47
Tabel 5.2 Data Responden Berdasarkan Usia ..................................................... 49
Tabel 5.3 Data Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ...................................... 50
Tabel 5.4 Data Responden Berdasarkan Lama Bekerja ...................................... 50
Tabel 5.5 Data Responden Berdasarkan Pendidikan .......................................... 51
Tabel 5.6 Kategori Penyusunan Kuesioner ......................................................... 51
Tabel 5.7 Data Hasil Kuesioner Peran Auditor Internal sebagai Pengawas ....... 52
Tabel 5.8 Data Hasil Kuesioner Peran Auditor Internal sebagai Konsultan ....... 54
Tabel 5.9 Data Hasil Kuesioner Peran Auditor Internal sebagai Katalisator ...... 57
Tabel 5.10 Data Hasil Perbandingan dari Setiap Variabel .................................... 58
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 4.1 Bagan Struktur Organisasi Inspektorat Kabupaten Klaten .................. 27
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
ABSTRAK
ANALISIS PERAN INSPEKTORAT KABUPATEN SEBAGAI
AUDITOR INTERNAL
Studi Kasus di Kabupaten Klaten
Romalasari Torar
NIM: 142114115
Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta
2014
Audit internal merupakan fungsi penilaian independen dalam sebuah organisasi
yang bertujuan untuk menguji dan mengevaluasi dari semua kegiatan-kegiatan yang
dilakukan organisasi tersebut, sehingga manajemen puncak dapat memiliki sumber
informasi dari setiap unit yang dimilikinya Tujuan penelitian ini yaitu untuk
menganalisis peran Inspektorat Kabupaten Klaten sebagai auditor internal, dalam
hal ini peran sebagai pengawas, konsultan, dan katalisator. Jenis penelitian yang
dilakukan adalah studi kasus di Kabupaten Klaten.
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini meliputi
wawancara dan kuesioner. Responden penelitian yaitu Satuan Kerja Perangkat
Daerah (SKPD) di Kabupaten Klaten sebagai pihak yang diaudit oleh Inspektorat
Kabupaten Klaten. Jumlah responden penelitian 30 responden. Teknik analisis yang
digunakan adalah Deskriptif kualitatif.
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa, peran yang paling dominan di
Inspektorat Kabupaten Klaten adalah peran auditor internal sebagai konsultan.
Inspektorat Kabupaten Klaten telah memberikan jasa konsultasi kepada pihak yang
diaudit dan memberi kontribusi dalam mencapai tujuan penataan dan pembuatan
dokumen anggaran yang baik serta melakukan monitoring secara berkesinambungan
atas perbaikan Standar Prosedur Operasional (SPO).
Kata kunci: Auditor internal, Inspektorat, katalisator, konsultan, pengawas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xv
ABSTRACT
THE ANALYSIS OF THE ROLE OF REGENCY INSPECTORATE AS
INTERNAL AUDITOR
A Case Study in Klaten Regency
Romalasari Torar
Student Number: 142114115
Sanata Dharma University
Yogyakarta
2014
Internal audit is an independent appraisal function within organization that
aim to examine and evaluate of all activities done by the organization, so the top
of management can have a source of information from each unit. The purpose of
this study is to analyze the role of inspectorate of Klaten regency as internal
auditor, in this case the role as watchdog, consultant, and catalyst. The amount
of respondents is thirty respondents. The type of this study was a case study in
Klaten.
The data collection techniques used in this study were interview and
questionnaires. The respondents are the Regional Work Unit (SKPD) in Klaten
regency which audited by the inspectorate of Klaten regency. Qualitative
descriptive was the analysis technique used in this study.
The result of this study showed that the most dominant role in inspectorate
of Klaten regency is the role of internal auditor as a consultant. The Inspectorate
of Klaten regency provides consulting services to the auditee and contributes in
achieving the purpose of arrangement and preparing proper budget documents as
well as monitoring the improvement of Standard Operating Procedures (SOP)
continuously.
Keywords: Internal Auditor, Inspectorate, catalyst, consultant, watchdog.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Otonomi daerah adalah hak, wewenang, dan kewajiban daerah otonom
untuk mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintahan dan kepentingan
masyarakat setempat sesuai dengan peraturan perundang-undangan. Maka
otonomi daerah merupakan upaya pemberdayaan daerah dalam pengambilan
keputusan daerah secara lebih leluasa untuk mengelola sumber daya yang
dimiliki sesuai dengan kepentingan, prioritas, dan potensi daerah sendiri.
Pemerintah harus bisa mempertanggungjawabkan pengelolaan keuangan
daerahnya. Audit internal merupakan fungsi penilaian independen dalam
sebuah organisasi yang bertujuan untuk menguji dan mengevaluasi dari
semua kegiatan-kegiatan yang dilakukan organisasi tersebut, sehingga
manajemen puncak dapat memiliki sumber informasi dari setiap unit yang
dimilikinya. Untuk itu pemeriksa internal atau audit internal akan melakukan
analisis, penilaian dan memberi rekomendasi serta saran-saran. Suatu instansi
pemerintah dapat melaksanakan kegiatan sesuai dengan tugas dan fungsinya
secara efektif, efisien, serta sesuai dengan rencana, kebijakan yang telah
ditetapkan, dan ketentuannya dengan melalui audit internal. Selain itu audit
internal atas penyelenggaraan pemerintahan diperlukan untuk mendorong
terwujudnya good governance.
Pada sektor pemerintahan daerah di Indonesia, fungsi audit internal
dilakukan oleh aparat Inspektorat daerah, yaitu Inspektorat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
Provinsi/Kabupaten/Kota yang bertanggung jawab langsung kepada kepala
daerah. Berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 64 Tahun 2007
pasal 3 ayat 2 tentang Pedoman Teknis Organisasi dan Tata Kerja Inspektorat
Provinsi dan Kabupaten/Kota, menyatakan bahwa Inspektorat daerah
Kabupaten/Kota mempunyai tugas melakukan pengawasan terhadap
pelaksanaan urusan pemerintahan di daerah Kabupaten/Kota, pelaksanaan
urusan pemerintah desa.
Awalnya auditor internal berperan sebagai pengawas atau mata dan
telinga kepala daerah karena kepala daerah membutuhkan kepastian terkait
dengan pelaksanaan kebijakan yang telah ditetapkan untuk menghindari
tindakan menyimpang yang merugikan seperti pengeolaan anggaran yang
tidak efektif dan efisien. Temuan penyimpangan dalam proses audit dianalisis
oleh auditor internal mengenai proses yang harus dilaksanakan sehingga
penyimpangan tersebut dapat dicegah. Dengan adanya paradigma baru saat
ini, Inspektorat daerah tidak lagi hanya berperan sebagai pengawas tetapi juga
menjadi sosok konsultan pendamping dimana auditee juga dapat
berkonsultasi kepada auditor internal mengenai proses yang harus
dilaksanakan sehingga tidak terdapat penyimpangan. Proses konsultasi ini
tidak menempatkan auditor sebagai sumber solusi dari permasalahan auditee,
tetapi solusi juga dapat berasal dari auditte. Selain sebagai konsultan internal,
auditor internal juga di harap mampu berperan sebagai katalisator bagi kinerja
auditee. Peran katalisator untuk memberikan jasa manajemen dan saran-saran
yang bersifat konstruktif dan dapat diaplikasikan bagi kemajuan perusahaan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
Peran sebagai katalisator lebih fokus menetralisir semua resiko-resiko yang
mengancam organisasi dalam waktu jangka panjang. Hal tersebut memberi
nilai tambah dan manfaat berupa rekomendasi perbaikan terhadap masalah
yang dihadapi oleh pemerintah daerah.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas dan mengingat betapa pentingnya peran
audit internal pada sebuah organisasi termaksud di pemerintah daerah, maka
penulis ingin merumuskan masalah penelitian, bagaimana peran auditor
internal yang ada di Inspektorat Kabupaten Klaten?
C. Tujuan Penelitan
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran yang ada di Inspektorat
Kabupaten Klaten dalam hal ini sebagai pengawas, konsultan, dan katalisator.
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi Inspektorat
Memberikan gambaran tentang peran auditor internal yang sesungguhnya
sehingga dapat meningkatkan kinerja dan fungsinya.
2. Bagi Universitas Sanata Dharma
a. Memberikan tambahan referensi kepada Universitas Sanata Dharma
terkait topik audit internal.
b. Memberikan informasi tambahan kepada peneliti selanjutnya yang
ingin mengangkat topik ini sebagai topik penelitiannya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
3. Bagi Penulis
Memberikan pengetahuan tambahan bagi penulis terkait analisa peran
Inspektorat sebagai auditor internal.
E. Sistematika Penulisan
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini menguraikan tentang latar belakang masalah, rumusan
masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat
penelitian, serta sistematika penulisan.
BAB II KAJIAN PUSTAKA
Bab ini menguraikan tentang teori-teori dan konsep yang
mendukung penelitian penulis tentang analisis peran audit
internal dalam pemerintah daerah.
BAB III METODE PENELITIAN
Bab ini menguraikan tentang jenis penelitian, tempat dan
waktu penelitian, subjek, objek, teknik pengumpulan data,
variabel penelitian serta teknik analisa data.
BAB IV GAMBARAN UMUM
Bab ini menguraikan tentang gambaran umum objek penelitian
yang meliputi: sejarah Inspektorat, visi, misi, struktur
organisasi, dan deskripsi pekerjaan dari bidang yang
bersangkutan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
BAB V ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN
Bab ini menguraikan tentang hasil analisa data beserta
pembahasannya yang diperoleh dari pengolahan data dengan
menggunakan metode dan teknik yang sesuai dengan teori
yang telah ada.
BAB VI PENUTUP
Bab ini menguraikan tentang kesimpulan, keterbatasan
penelitian dan saran bagi Inspektorat ataupun peneliti
selanjutnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Audit Internal
Institute of Internal Auditor (IIA) dalam Sawyer (2005:9) mendefinisikan
audit internal sebagai suatu fungsi penilai independen yang ada dalam
organisasi untuk memeriksa dan mengevaluasi aktivitas organisasi sebagai
pemberian jasa kepada organisasi. Audit internal melakukan aktivitas
pemberian keyakinan serta konsultasi yang independen dan obyektif, yang
dirancang untuk menambah nilai dan memperbaiki operasi organisasi.
Menurut Andayani (2008:2) audit internal sebagai kegiatan assurance
dan konsultasi yang independen dan objektif yang dirancang untuk
memberikan nilai tambah dan meningkatkan kegiatan operasi organisasi.
Audit internal membantu organisasi untuk mencapai tujunnya melalui suatu
pedekatan yang sistematis dan teratur untuk mengevaluasi dan meningkatkan
efektivitas pengelolaan resiko, pengendalian, dan proses governance.
Sawyer dkk (2005:10) mendefinisikan audit internal adalah
Sebuah penilaian yang sistematis dan objektif yang dilakukan auditor
internal terhadap operasi dan kontrol yang berbeda-beda dalam organisasi
untuk menentukan apakah (1) informasi keuangan dan operasi telah akurat
dan dapat diandalkan; (2) risiko yang dihadapi perusahaan telah diidentifikasi
dan diminimalisasi; (3) peraturan eksternal serta kebijakan dan prosedur
internal yang bias diterima telah diikuti; (4) kriteria operasi yang memuaskan
telah dipenuhi; (5) sumber daya telah digunakan secara efisien dan ekonomis;
dan (6) tujuan organisasi telah dicapai secara efektif. Semua dilakukan
dengan tujuan untuk dikonsultasikan dengan manajemen dan membantu
anggota organisasi dalam menjalankan tanggung jawabnya secara efektif.
Dari definisi diatas menyimpulkan bahwa yang dimaksudkan dengan
audit internal adalah kegiatan mengontrol lingkungan organisasi oleh
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
seseorang yang memiliki keterampilan dalam menganalisis, menilai,
memberikan rekomendasi, untuk meningkatkan efisiensi dan keefektivitasan
kegiatan usaha organisasi.
B. Tujuan dan Ruang Lingkup Audit Internal
Andayani (2008:3), menjelaskan tujuan audit internal meliputi
penganalisisan, konsultasi, menilai anggota-anggota organisasi atas
keefektifitasan dalam melaksanakan tanggung jawab mereka,
menginformasikan tindakan-tindakan yang telah direview dan memberikan
rekomendasi.
Tugiman (1997 : 99) tujuan pelaksanaan audit internal adalah membantu
para anggota orgasisasi agar mereka dapat melaksanakan tanggungjawabnya
secara efektif. Untuk hal tersebut, auditor internal akan memberikan berbagai
analisis, penilaian, rekomendasi, petunjuk, dan informasi sehubungan dengan
kegiatan yang sedang diperiksa. Tujuan pemeriksaan mencangkup pula usaha
mengembangkan pengendalian yang efektif dengan biaya wajar. Anggota
organisasi yang dibantu dengan adanya audit internal mencangkup seluruh
tingkatan manajemen dan dewan.
Ruang lingkup pemeriksaan internal menilai keefektifan sistem
pengendalian internal serta pengevaluasian terhadap kelengkapan dan
keefektifan sistem pengendalian internal yang dimiliki organisasi, serta
kualitas pelaksanaan tanggung jawab yang diberikan. Pemeriksaan internal
harus:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
1. Mereview keandalan (reliabilitas dan integritas) informasi finansial dan
operasional serta cara yang dipergunakan untuk mengidentifikasi,
mengukur, mengklasifikasi, dan melaporkan informasi tersebut
2. Mereview bebagai sistem yang telah ditetapkan untuk memastikan
kesesuaiannya dengan berbagai kebijaksanaan, rencana prosedur, hukum,
dan peraturan yang dapat berakibat penting terhadap kegiatan organisasi
serta harus menentukan apakah organisasi telah mencapai kesesuaian
dengan hal-hal tersebut
3. Mereview berbagai cara yang dipergunakan untuk melindungi harta dan,
bila dipandang perlu, memverifikasi keberadaan harta-harta tersebut
4. Menilai keekonomisan dan keefesiensinan penggunaan berbagai sumber
daya
5. Mereview berbagai operasi atau program untuk menilai apakah hasilnya
akan kosisten dengan tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan dan
apakah kegiatan atau program tersebut dilaksanakan sesuai dengan yang
direncanakan
C. Jenis Audit Sektor Publik
Bastian (2007:44-49), Jenis-jenis audit yang dilaksanakan atas semua
kegiatan pemerintahan:
1. Audit keuangan
Audit keuangan yang dimaksudkan adalah audit atas laporan
keuangan dan audit terhadap aspek keuangan tertentu. Tujuan pengujian
atas laporan keuangan oleh auditor adalah untuk mengekspresikan suatu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
opini yang jujur mengenai posisi keuangan, hasil operasi, dan arus kas
yang disesuaikan dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum. Laporan
auditor merupakan media yang mengekspresikan opini auditor.
Audit atas laporan keuangan bertujuan untuk memberikan informasi
kepada pihak-pihak yang berkepentingan tentang kesesuaian antara
laporan keuangan dengan standar akuntansi yang berlaku. Audit terhadap
aspek keuangan tertentu adalah audit aspek tertentu pengelolaan keuangan
yang diselenggarakan oleh instansi pemerintah atas dana yang dibiaya oleh
APBN/APBD dalam rangka memberikan keuakinan yang memadai bahwa
pengelolaan keuangan telah dilaksanakan sesuai dengan tolak ukur yang
telah ditetapkan sebagaimana ketentuan yang berlaku agar tujuan
pengelolaan keuangan tepat sasaran.
2. Audit kepatuhan
Audit kepatuhan didesain untuk memastikan bahwa pengendalian
internal yang digunakan atau diandalkan oleh auditor pada praktiknya
dapat berfungsi dengan baik dan sesuai dengan sistem, prosedur,
peraturan, keuangan yang telah ditetapkan. Kriteria yang digunakan dalam
audit ketaatan adalah peraturan perundang-undangan yang berlaku.
3. Audit Kinerja/ Audit Operasional
Audit kinerja adalah pemeriksaan secara objektif dan sistematik
terhadap berbagai macam bukti, untuk dapat melakukan penilaian secara
independen atas kinerja entitas atau program/kegiatan pemerintah yang di
audit. Dengan audit kinerja ini, peningkatan tingkat akuntabilitas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
pemerintah dalam proses pengambilan keputusan oleh pihak yang
bertanggung jawab akan mendorong pengawasan dan kemudian tindakan
koreksi. Audit kinerja ini mencangkup audit tentang ekonomi, efisiensi,
dan program.
4. Audit Investigasi
Audit investigasi adalah kegiatan pemeriksaan dengan lingkup
tertentu, yang tidak dibatasi periodenya, dan lebih spesifik pada area-area
pertanggungjawaban yang diduga mengandung inefisiensi atau indikasi
penyalahgunaan wewenang, denga hasil audit berupa rekomendasi untuk
ditindaklanjuti tergantung pada derajat penyimpangan wewenang yang
ditemukan.
Tujuan audit investigasi adalah mencari temuan lebih lanjut atas
temuan audit sebelumnya, serta melaksanakan audit untuk membuktikan
kebenaran berdasarkan pengaduan atau informasi dari masyarakat.
Tanggung jawab pelaksanaan audit investigasi ada pada lembaga audit
atau satuan pengawas. Prosedur dan teknik audit investigasi mengacu pada
standar auditing, dan penyesuaian dilakukan sesuai dengan keadaan yang
dihadapi. Dalam merencanakan dan melaksanakan audit investigasi,
auditor menggunakan sikap yang profesional. Sumber informasi audit
investigasi adalah:
a. Pengembagan temuan audit sebelumnya
b. Adanya pengaduan dari masyarakat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
c. Adanya permintaan dari Dewan Komsaris atau DPR untuk melakukan
audit, misalnya karena adanya dugaan penyelewengan oleh
manajemen/pejabat.
D. Peran Auditor Internal
Tampubolon (2005:1), menjelaskan fungsi internal audit akhir-akhir ini
telah dan akan terus berkembang secara dramatis. Dikatakan dramatis bukan
saja karena terkait dengan kecepatan perubahan dimaksudkan, tetapi juga atas
sifat perusahan itu sendiri yang menuntut perubahan paradigm dari para
pemakainnya.
Secara umum ada beberapa peran yang dijalankan oleh auditor internal
dalam melaksakan tugasnya, yaitu peran auditor internal sebagai pengawas,
konsultan, dan katalis. Ketiga peran auditor internal tersebut dapat dikatakan
sebagai peran utama yang dijalankan oleh auditor internal pada perusahaan.
1. Peran Auditor Internal sebagai Pengawas
Tampubolon (2005: 1) menyatakan bahwa ada beberapa peran dari
auditor internal salah satunya adalah peran sebagai “watchdog” pada
awalnya audit intern lebih banyak berperan sebagai mata dan telinga
manajemen karena manajemen butuh kepastian bahwa kebijakan yang
ditetapkan tidak akan dilaksanakan secara menyimpang oleh pegawai.
Peran ini merupakan peran yang dilkukan oleh auditor internal sejak
dahulu. Orientasi audit internal lebih banyak dilakukan pemeriksaan
terhadap tingkat kepatuhan para pelaksana terhadap ketentuan tingkat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
kepatuhan para pelaksana terhadap ketentuan yang ada. Namun secara
berangsur-angsur peran ini mulai ditinggalkan.
Peran sebagai pengawas, auditor akan melakukan aktivitas inspeksi,
observasi, perhitungan, dan pengujian transaksi yang bertujuan untuk
memastikan kepatuhan pada ketentuan, peraturan, atau kebijakan yang
telah ditetapkan.
2. Peran Auditor Internal Sebagai Konsultan
Tampubolon (2005: 2) mengatakan peran audit sebagai konsultan
wajib melayani dengan baik dan mendukung kepentingan klien sambil
mempertahankan loyalitasnya ke perusahaan. Fokus utama audit intern
adalah membantu satuan kerja operasional mengelolah resiko dengan
mengidentifikasi masalah dan menyarankan perbaikan yang memberi nilai
tambah untuk memperkuat organisasi.
Menurut Sawyer (2003: 40-41) audit internal merupakan pihak yang
pantas melaksanakan jasa ini karena dianggap memiliki pengalaman,
keahlian investigasi, dan kemampuan analitis. Rekomendasi dari jasa
auditor internal sebagai konsultan harus dilaporkan kepada manajemen
sebagai bahan perimbangan dalam pengambilan keputusan, dan bahwa
konsultasi merupakan jasa pemberian saran, bukan bagian dari proses
manajemen. Jasa konsultasi harus dapat menghasilkan nilai tambah bagi
manajemen dan organisasi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
3. Peran Auditor Internal Sebagai Katalis
Tampubolon (2005:2) mengatakan bahwa auditor internal
dimungkinkan untuk memiliki peran sebagai katalisator yang akan ikut
menentukan tujuan perusahaan. Peran ini juga memungkinkan perusahaan
untuk mengarahkan manajemen agar sesuai dengan program dan tujuan
yang telah dibuat oleh perusahaan. Pekerjaan auditor dalam melaksanakan
perannya sebagai katalis berkaitan dengan pemberian jaminan kualitas dan
berperan sebagai fasilitator serta agen perubahan di dalam suatu organisasi
E. Peran Auditor Internal Sektor Publik
Menurut Sekolah Tinggi Akuntansi Negara (2007: 4) Audit internal
sektor publik adalah audit yang dilakukan di lingkungan organisasi/lembaga
yang bergerak dibidang penyediaan barang dan jasa publik, yaitu barang dan
jasa yang dibutuhkan oleh masyarakat pada umumnya, seperti jalan raya,
rumah, sekolah, rumah sakit, tempat ibadah, dan sebagainya.
Auditor internal di pemerintahan, dalam hal ini adalah inspektorat jendral
yang bertanggungjawab langsung kepada menteri/pimpinan lembaga,
inspektorat provinsi yang bertanggungjawab langsung kepada gubernur dan
inspektorat kabupaten/kota yang bertanggungjawab langsung kepada
bupati/walikota.Inspektorat memiliki peran yang sangat penting di dalam
pemerintahan, yaitu sebagai pengawasan intern.
Menurut Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem
Pengendalian Intern Pemerintah peran audit internal adalah melakukan
seluruh proses kegiatan audit, reviu, evaluasi, pemantauan, dan kegiatan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
pengawasan lain terhadap penyelenggaraan tugas dan fungsi organisasi dalam
rangka memberikan keyakinan yang memadai bahwa kegiatan telah
dilaksanakan sesuai dengan tolak ukur yang telah ditetapkan secara efektif
dan efisien untuk kepentingan pimpinan dalam mewujudkan tata
kepemerintahan yang baik.
F. Standar Profesi Auditor Internal
Dalam melaksanakan pekerjaannya auditor internal bekerja sesuai
dengan kode etik berupa standar professional audit internal yang merupakan
acuan dalam melaksanakan aktivitas pemeriksaan. Standar profesi juga harus
dipenuhi oleh auditor internal dalam melaksanakan pekerjaannya pada
dasarnya mempunyai kegunaan utama yaitu untuk memberikan pengertian
tentang peran dan tanggungjawab audit internal kepada seluruh tindakan
manajemen, dewan direksi, badan-badan publik, auditor eksternal, dan
organisasi-organisasi profesi yang berkaitan.
Menurut pasal 53 Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 tentang
Sistem Pengendalian Intern Pemerintah bahwa standar audit disusun oleh
organisasi profesi auditor dengan mengacu pada pedoman yang ditetapkan.
1. Independensi dan Objektivitas
Independensi adalah kebebasan dari kondisi yang mengancam
kemampuan aktivitas audit intern untuk melaksanakan tanggungjawab
audit intern secara objektif.
Objektivitas adalah sikap mental tidak memihak yang memungkinkan
auditor untuk melakukan penugasan sedemikian rupa sehingga auditor
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
percaya pada hasil kerjanya dan tidak ada kompromi kualitas yang
dibuat.
2. Kompetensi
Kompetensi adalah kemampuan yang dimiliki oleh seorang auditor untuk
menerapkan pengetahuan dan pengalaman yang dimilikinnya dalam
melakukan audit sehingga auditor tersebut dapat melaksanakan audit
dengan teliti dan cermat. Seorang auditor internal harus memiliki
pendidikan, pengetahuan, keahlian dak keterampilan, pengalaman, dan
kompetensi lainnya yang diperlukan untuk melaksanakan
tanggungjawabnya.
3. Program Audit Internal
Untuk dapat melakukan audit yang sistematis dan terarah, pada saat audit
dimulai, auditor internl terlebih dahulu menyusun suatu perencanaan atau
program audit yang akan dilakukan. Program audit internal adalah
rencana terperinci mengenai tindakan-tindakan yang akan dilakukan
dalam pemeriksaan dan merupakan petunjuk bagi auditor internal dalam
melakukan pemeriksaan. Program audit internal ini sangat penting karena
merupakan suau landasan atau pedoman terhadap kegiatan-kegiatan yang
akan dilaksanakan oleh auditor internal untuk mencapai tujuan yang
ditetapkan. Program audit ini dapat dipergunakan sebagai alat
perencanaan dan pengawasan yang efektif atas pekerjaan audit secara
keseluruhan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
4. Pelaksanaan Penugasan Audit Internal
Pelaksanaan penugasan audit internal tersebut dapat dijelaskan sebagai
berikut:
a. Mengidentifikasi Informasi
Auditor harus mengidentifikasi informasi audit intern yang cukup,
kompeten, dan relevan. Informasi yang cukup berkaitan dengan
jumlah informasi yang dapat dijadikan sebagai dasar untuk
penarikan suatu kesimpulan.Informasi disebut kompeten jika
informasi tersebut dapat diandalkan untuk menjamin kesesuaian
dengan faktanya.Sedangkan informasi disebut relevan jika informasi
tersebut secara logis mendukung argument yang berhubungan
dengan tujuan dan kesimpulan.
b. Menganalisis dan mengevaluasi informasi
Auditor harus mendasarkan kesimpulan dan hasil penugasan audit
intern pada analisis dan evaluasi informasi yang tepat. Selain untuk
mendukung simpulan auditor dan hasil penugasan audit intern,
informasi yang diidentifikasi, dianalisi, dan dievaluasi meliputi pula
informasi yang mendukung adanya kelemahan dalam sistem
pengendalian intern serta informasi yang mendukung adanya
ketidakpatuhan terhadap peraturan perundang-undangan,
kecurangan, dan ketidakpatuhan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
c. Laporan Hasil Audit
Penyusunan hasil audit merupakan tahap yang paling penting dari
seluruh proses audit internal karena dalam laporan ini audtor internal
menggolongkan seluruh hasil pekerjaannya dan merupakan realisasi
dari tanggungjawab auditor untuk menginformasikan hasil
pengukuran aktivitas organisasi.
d. Tindak Lanjut Hasil Audit
Tindak lanjut yaitu tindakan yang dilaksanakan oleh objek yang
diperiksa sesuai dengan rekomendasi yang dikemukakan audit
internal dalam laporan hasil audit dengan tujuan guna memperbaiki
kekurangan yang tercantum di dalamnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang dilakukan adalah studi kasus dengan melakukan
penelitian di Kabupaten Klaten. Studi kasus adalah penelitian yang rinci
mengenai suatu objek tertentu selama kurun waktu tertentu dengan cukup
mendalam dan menyeluruh termaksud lingkungan dan kondisi masa lalunya
(Umar 2007:23). Teknik analisis data yang digunakan adalah deskriptif
kualitatif.
B. Tempat dan Waktu Penelitian
1. Tempat Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Kabupaten Klaten.
2. Waktu penelitian
Waktu penelitian dilakukan dari bulan Maret 2018-April 2018
C. Subyek dan Obyek Penelitian
1. Subjek penelitian adalah Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD)
Kabupaten Klaten
2. Obyek Penelitian adalah Inspektorat selaku auditor internal Kabupaten
Klaten.
D. Teknik Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini penulis akan menggunakan sumber data primer untuk
menunjang penelitiannya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
Data primer merupakan data yang diambil langsung dari subyek penelitian.
Data ini didapat dari:
1. Wawancara
Wawancara merupakan proses tanya jawab lisan yang diarahkan pada
permasalahan tertentu. Dalam tahap ini peneliti akan melakukan
wawancara terhadap pihak Inspektorat. Data yang akan didapatkan dari
teknik pengumpulan data ini berkaitan dengan sejarah umum, dan struktur
organisasi Inspektorat Kabupaten Klaten.
2. Kuesioner
Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data dengan cara membuat
daftar-daftar pertanyaan yang dibuat sesuai dengan data yang ingin
didapatkan oleh peneliti. Data yang ingin peneliti dapatkan dalam
penelitian ini berkaitan dengan peran Inspektorat sebagai auditor internal.
Kuesioner terdiri dari 15 pernyataan dan responden diminta untuk memilih
salah satu jawaban yang menurut responden sesuai, dengan memberi tanda
check List .
Kuesioner penelitian di ambil dari beberapa indikator mengenai peran
auditor internal sebagai pengawas, konsultan, dan katalisator dari teori-
teori menurut para ahli yaitu Tampubolon (2005) dan Sawyer (2003).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
E. Variabel penelitian
Penelitian ini menggunakan 3 variabel penelitian yaitu
Tabel 3.1 Variabel Peran Auditor Internal
Variabel Indikator Daftar
Pertanyaan
Pengawas
Auditor internal berperan sebagai
mata dan telinga kepala daerah
No. 1-5
Auditor internal selalu melakukan
pengawasan terhadap catatan
akuntansi di setiap SKPD
Auditor internal selalu mengawasi
kepatuhan SKPD terhadap standar
operasional yang ada
Auditor internal hanya mencari
kelemahan dan kesalahan pihak
yang diaudit (Auditee)
Auditor internal melakukan
inspeksi secara mendadak pada
setiap SKPD
Konsultan
Auditor internal selalu
memberikan masukan atau solusi
untuk setiap masalah yang terjadi
di dalam kegiatan operasional.
No.6-10
Auditor internal memberikan jasa
konsultasi dalam menyusun
laporan keuangan.
Auditor internal melakukan
monitoring secara
berkesinambungan atas perbaikan
sistem dan Standar Prosedur
Oprasional
Auditor internal berkonsultasi
dengan pihak auditee mengenai
standar operasional penataan dan
pembuatan dokumen yang baik
dan benar
Auditor internal menerima setiap
kritikan dan saran bersifat
professional dari pihak auditee
Katalis
Auditor internal terlibat dalam
perencanaa dan pembuatan
keputusan setiap SKPD
No.11-15
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
Tabel 3.1 Variabel Peran Auditor Internal (lanjutan)
Auditor internal menganalisis
aktivitas tertentu yang dilakukan
setiap SKPD yang mengarah
kepada penyimpangan yang
merugikan
Auditor internal melakukan
evaluasi bersama SKPD mengenai
laporan keuangan yang telah di
reviu?
Auditor internal melakukan
observasi pada setiap SKPD untuk
melakukan perbaikan untuk
meningkatkan efektivitas dan
efisiensi pekerjaan.
Auditor internal membantu SKPD
untuk mencapai tujuan
penggunaan anggaran yang sesuai
dengan standar operasional
Sumber: Tampubolon (2005) dan Sawyer (2003)
F. Teknik Analisis Data
Ada beberapa teknik analisis data yang digunakan, sebagai berikut:
1. Mengumpulkan kuesioner yang telah diisi oleh responden sesuai dengan
klasifikasi yang ditentukan
Pengisian kuesioner bersifat tertutup dengan diberikan alternatif
jawaban Ya dan Tidak. Penulis menggunakan alternatif jawaban Ya dan
Tidak dengan alasan penulis berharap akan mendapatkan jawaban yang
tegas mengenai data yang diperoleh dari responden.
2. Menjumlahkan jawaban kuesioner yang telah diisi oleh responden
Langkah ini dilakukan dengan menyajikan sekumpulan informasi yang
tersusun yang memberikan kemungkin adanya penarikan kesimpulan.
Pada tahap ini peneliti berupaya mengklasifikasikan dan menyajikan
data sesuai dengan pokok permasalahan yang diawali dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
pengkodean pada setiap subpokok permasalahan untuk menghitung
jumlah Ya dan Tidak dari informasi yang telah didapatkan dari dokumen
berupa kuesioner.
Untuk menarik kesimpulan dari informasi yang didapatkan penulis akan
menghitung jumlah jawaban Ya dan Tidak dari ketiga variabel yaitu:
a. Pertanyaan dari nomor 1 - 5 menjelaskan tentang peran Inspektorat
sebagai pengawas.
b. pertanyaan dari nomor 6 – 10 menjelaskan tentang peran Inspektorat
sebagai konsultan.
c. Pertanyaan dari nomor 11 – 15 menjelaskan tentang peran
Inspektorat sebagai katalis.
Jumlah jawaban Ya dari ketiga variabel (pengawas, konsultan, dan
katalisator) akan dibandingkan. Jumlah jawaban Ya terbanyak dianggap
sebagai peran audit internal yang paling dominan di Inspektorat
Kabupaten Klaten.
3. Menganalisis jawaban kuesioner.
Peneliti akan menganalisis total jawaban yang telah di hitung. Total
Jawaban Ya yang dibandingkan akan menghasilkan pembahasan
mengenai peran auditor internal yang dominan dalam Inspektorat
Kabupaten Klaten menurut pihak yang diaudit. Selain itu, keterangan
yang ada dalam kuesioner akan membantu peneliti dalam menganalisis
lebih mendalam tentang seberapa jauh peran Inspektorat Kabupaten
Klaten sebagai auditor Internal.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
4. Menarik Kesimpulan
Kesimpulan adalah tahap akhir dalam proses analisa data. Pada bagian
ini peneliti mengutarakan kesimpulan data-data yang telah diperoleh.
Kegiatan ini dimaksudkan untuk mencari makna data yang
dikumpulkan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
BAB IV
GAMBARAN UMUM INSPEKTORAT KABUPATEN KLATEN
A. Gambaran umum Inspektorat Kabupaten Klaten
Inspektorat kabupaten Klaten dibentuk berdasarkan peraturan daerah
berdasarkan peraturan Bupati Klaten Nomor 43 Tahun 2016 tentang Kedudukan
Susunan Organisasi Tugas dan Fungsi Serta Tata Kerja Inspektorat Kabupaten
Klaten. Tugas pokok Inspektorat Kabupaten Klaten adalah melaksanakan urusan
rumah tangga daerah dibidang pengawasan daerah dan tugas pembantu yang
diberikan oleh pemerintah pusat atau pemerintah provinsi Jawa Tengah dibidang
pengawasan. Untuk melaksanakan tugas pokok tersebut, inspektorat kabupaten
Klaten menyelenggarakan fungsi:
1. Perumusan kebijaksanaan teknis sesuai dengan bidang pengawasan daerah
dalam pelayanan penunjang penyelenggaraan pemerintah daerah
2. Pelaksanaan pemeriksaan terhadap penyelenggaraan urusan pemerintah
daerah, pemerintah desa/kelurahan yang meliputi bidang pemerintahan,
pembinaan aparatur, ekonomi dan pembangunan, sejahteraan sosial,
keuangan dan kekayaan Negara dan daerah,
3. Koordinasi pengawasan dengan unit kerja terkait dalam lingkungan
pemerintah daerah
4. Pengujian dan penelitian atas hasil laporan setiap unsur dan atau unit kerja
dilingkungan pemerintah kabupaten.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
5. Pelaksanaan pengusutan kebenaran laporan atau pengaduan terhadap
penyimpangan atau penyalahgunaan dibidang pemerintah, aparatur,
ekonomi dan pembangunan, kesejahteraan sosial, keuangan dan kekayaan,
6. Pelaksanaan pelayanan teknis administrasi dan fungsional.
B. Struktur Organisasi Inspektorat Kabupaten Klaten
Kepala Inspektorat adalah Inspektur Kabupaten Klaten. Inspektorat
merupakan unsur pengawas penyelenggaraan Pemerintah Daerah. Inspektorat
dipimpin oleh seorang Inspektur yang berkedudukan dibawah dan bertanggung
jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah. Inspektorat mempunyai tugas
membantu Bupati membina dan mengawasi pelaksanaan urusan pemerintahan
yang menjadi kewenangan daerah dan tugas pembantuan oleh perangkat daerah.
Dalam melaksanakan tugasnya setiap pimpinan dan Jabatan Fungsional
Inspektorat, wajib menerapkan prinsip koordinasi, integrasi dan sinkronisasi
baik dalam lingkungan Inspektorat maupun antar perangkat daerah di
lingkungan Pemerintah Daerah. Setiap pimpinan wajib mengawasi bawahannya
masing-masing dan bila terjadi penyimpangan harus mengambil langkah-
langkah yang diperlukan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
Bertanggung jawab untuk memimpin, mengoordinasikan dan
memberikan bimbingan, serta petunjuk pelaksanaan tugas kepada bawahannya.
Setiap pimpinan wajib mengikuti dan mematuhi petunjuk serta bertanggung
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
jawab kepada atasan masing-masing dan menyiapkan laporan berkala tepat pada
waktunya. Laporan yang diterima oleh pimpinan dari bawahannya, wajib diolah
dan dipergunakan sebagai bahan penyusunan laporan lebih lanjut serta untuk
memberikan petunjuk kepada bawahan. Susunan ornanisasi Inspektorat
Kabupaten Klaten terdiri dari:
1. Inspektur
2. Sekretaris
a. Subbagian perencanaan,
b. Subbagian evaluasi dan pelaporan
c. Subbagian administrasi dan umum
3. Inspektur pembantu wilayah I
4. Inspektur pembantu wilayah II
5. Inspektur pembantu wilayah III
6. Inspektur pembantu wilayah IV
7. Kelompok jabatan fungsional.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
Bagan Struktur Organisasi Inspektorat Kabupaten Klaten
Gambar 1: Bagan Stuktur Organisasi Inspektorat Kabupaten Klaten
Sumber: Peraturan Bupati Klaten Nomor 43 Tahun 2016 tentang
Kedudukan Susunan Organisasi Tugas dan Fungsi Serta
Tata Kerja Inspektorat Kabupaten Klaten
INSPEKTUR
SEKRETARIAT
SUBBAGIAN
EVALUASI
DAN
PELAPORAN
SUBBAGIAN
ADMINISTRA
SI UMUM
SUBBAGIAN
PERENCANAAN
INSPEKTUR
PEMBANTU
WILAYAH IV
INSPEKTUR
PEMBANTU
WILAYAH III
INSPEKTUR
PEMBANTU
WILAYAH II
INSPEKTUR
PEMBANTU
WILAYAH I
JABATAN
FUNGSIONAL
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
Adapun penjelas mengenai tugas pokok, fungsi dan tata kerja Inspektorat Kabupaten
Klaten dari bagan di atas adalah sebagai berikut:
1. Inspektur
Inspektur mempunyai tugas memimpin penyelenggaraan pemerintahan
daerah di bidang pengawasan, meliputi pengambilan kebijakan dalam
pengawasan terhadap pelaksanaan urusan pemerintahan daerah, pelaksanaan
pembinaan atas penyelenggaraan pemerintah desa dan pelaksanaan urusan
pemerintah daerah. Rincian tugas sebagai berikut:
a. Mengoordinasikan penyusunan program Inspektorat dengan memberikan
arahan kepada Sekretaris dan Inspektur Pembantu mengacu pada
indikator kinerja utama, rencana pembangunan jangka panjang daerah,
rencana pembangunan jangka menengah daerah, rencana kerja
pemerintah daerah dan rencana strategis Kabupaten, kebijakan Bupati dan
kondisi obyektif sesuai ketentuan yang berlaku
b. Mengoordinasikan penyusunan kebijakan, pedoman, dan petunjuk teknis
bidang pengawasan
c. Mengoordinasikan pekerjaan yang sifatnya segera atas gangguan dan
atau bencana dan mengoordinasikan laporan kinerja Inspektorat
d. Memberikan saran, masukan kepada Bupati melalui Sekretaris
Daerah di bidang pengawasan dan merumuskan kebijakan dan fasilitasi
pengawasan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
e. Mengoordinasikan pemeriksaan, pengusutan, pengujian dan penilaian
tugas pengawasan
f. Mengoordinasikan pengawasan internal terhadap kinerja dan keuangan
melalui audit, reviu, evaluasi, pemantauan dan kegiatan pengawasan
lainnya.
g. Mengoordinasikan pengawasan untuk tujuan tertentu atas penugasan
Bupati dan mengoordinasikan penyusunan laporan hasil pengawasan.
h. Mendistribusikan tugas kepada bawahan sesuai bidangnya berdasarkan
ketentuan yang berlaku
i. Mengusulkan, menunjuk, menetapkan dan melaksanakan pembinaan
penjabat pengelolaan keuangan
j. Membina bawahan dalam pencapaian program dinas dengan memberi
petunjuk pemecahan masalah agar bawahan mampu melaksanakan tugas
jabatan sesuai dengan ketentuan yang berlaku
k. Mengevaluasi dan mengendalikan pelaksanaan kegiatan pada tahun yang
sudah dan sedang berjalan berdasarkan rencana dan realisasi sebagai
bahan dalam penyusunan sasaran tahun berikutnya
l. Menilai pencapaian sasaran kinerja pegawai yang menjadi
bawahannya dengan jalan memantau dan mengevaluasi sasaran kinerja
pegawai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
m. Melaksanakan koordinasi dengan perangkat daerah dalam rangka
kelancaran pelaksanaan tugas dan melaksanakan kerjasama dengan
pihak lain dalam rangka kelancaran pelaksanaan tugas
n. Menginventarisasi permasalahan-permasalahan yang berhubungan
dengan bidang pengawasan
o. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan terkait dengan
tugas dan fungsinya
p. Melaporkan hasil pertanggungjawaban pelaksanaan tugas/kegiatan
kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah.
2. Sekretariat
Sekretaris yang mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas
Inspektur dalam merumuskan kebijakan, mengoordinasikan, membina dan
mengendalikan kegiatan perencanaan, monitoring, evaluasi, pelaporan,
keuangan, umum dan kepegawaian. Rincian tugas sebagai berikut:
a. Menghimpun, mempelajari peraturan perudang-undangan, kebijakan,
pedoman dan petunjuk teknis perencanaan, monitoring, evaluasi,
pelaporan, keuangan, umum, dan kepegagawaian
b. Mengoordinasikan tugas perencanaan, monitoring, evaluasi, pelaporan,
keuangan, umum dan kepegawaian
c. Mengoordinasikan penyusunan rencana program kegiatan sekretariat
berdasarkan peraturan perundang-undangan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
d. Mengoordinasikan, menyiapkan rumusan kebijakan strategis program dan
kegiatan dalam rangka penyusunan anggaran pendapatan dan belanja
Inspektorat
e. Mengoordinasikan bahan penyusunan evaluasi dan pelaporan program
dan kegiatan Inspektorat
f. Mengoordinasikan penyusunan Laporan Kinerja Inspektorat dan
mengoordinasikan bahan rancangan peraturan perundang-undangan di
bidang Pengawasan
g. Menyiapkan bahan koordinasi dan pengendalian rencana dan program
kerja pengawasan
h. Menghimpun, mengelola, menilai dan menyimpan hasil pengawasan dari
aparat pengawas fungsional daerah
i. Menyusun bahan data dalam rangka pembinaan teknis fungsional dan
menyusun, mengiventarisasi dan mengoordinasikan data dalam rangka
penatausahaan proses penanganan pengaduan
j. Mengoordinasikan, menyampaikan informasi, publikasi dan hubungan
masyarakat serta layanan pengaduan masyarakat dan mengoordinasikan
penyusunan mekanisme sistem prosedur kerja Inspektorat
k. Memberikan usul dan saran kepada atasan sesuai bidang tugasnya dan
melaksanakan pembinaan, bimbingan, pengawasan dan pengendalian agar
pelaksanaan tugas dapat berjalan dengan lancar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
l. Menilai pencapaian sasaran kinerja pegawai bawahannya dengan
jalan memantau dan mengevaluasi hasil kerja pegawai
m. Mengevaluasi dan menginventarisasi permasalahan yang berhubungan
dengan pelaksanaan tugas serta mencari alternatif pemecahan masalah
n. Melaksanakan koordinasi dan kerjasama sesuai bidang tugasnya dalam
rangka kelancaran pelaksanaan tugas dan melaksanakan tugas lain yang
diberikan oleh atasan terkait dengan tugas dan fungsinya kemudian
melaporkan hasil pelaksanaan tugas/kegiatan kepada atasan.
3. Subbagian Perencanaan
Kepala subbagian perencanaan yang mempunyai tugas menyiapkan bahan
penyusunan dan pengendalian rencana/program kerja pengawasan,
menghimpun dan menyiapkan rancangan peraturan perundang-undangan,
dokumentasi dan pengelolahan data pengawasan. Rincian tugasnya sebagai
berikut:
a. Menyiapkan bahan kebijakan dan petunjuk teknis subbagian perencanaan
sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku
b. Menyusun rencana program dan kegiatan pengawasan dan fasilitasi
pengawasan
c. Membagi tugas-tugas pada subbagian perencanaan dan pelaporan
kepada bawahannya
d. Menyiapkan dokumentasi dan pengolahan data pengawasan
e. Pelaksanaan Sistem Pengendalian Intern.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
f. Mencari, mengumpulkan, mengolah data dan informasi serta menyusun
Indikator Kinerja Utama, Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Daerah, Rencana Strategis, Rencana Kerja Pemerintah Daerah dan
Rencana Kerja Dinas sesuai perundang-undangan yang berlaku
g. Menyiapkan bahan dan penyusunan Kebijakan Umum Anggaran, Prioritas
dan Plafon Anggaran Sementara, Rencana Kerja dan Anggaran, Dokumen
Pelaksanaan Anggaran Inspektorat
h. Mengevaluasi pelaksanaan kegiatan berdasarkan rencana dan realisasi
sebagai bahan penyusunan sasaran berikutnya
i. Menyiapkan bahan perubahan, penggeseran dan perhitungan program
kerja akibat adanya perubahan, penggeseran dan perhitungan anggaran
Inspektorat
j. Menghimpun, mengolah dan menganalisa data serta penyajian data
statistik hasil kegiatan Inspektorat
k. Melaksanakan pembinaan, bimbingan dan pengawasan kepada bawahan
agar pelaksanaan tugas dapat berjalan dengan lancar
l. Menilai pencapaian sasaran kinerja pegawai bawahannya dengan jalan
memantau dan mengevaluasi hasil kerja pegawai
m. Mengevaluasi dan menginventariskan permasalahan yang berhubungan
dengan pelaksanaan tugas serta mencari alternative pemecahan masalah
n. Melaksanakan koordinasi dan kerjasama sesuai bidang tugasnya dalam
rangka kelancaran pelaksanaan tugas, melaksanakan tugas lainnya yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
diberikan oleh atasan terkait dengan tugas dan fungsinya dan melaporkan
hasil pelaksanaan/tugas kegiatan kepada atasan.
4. Subbagian Evaluasi dan Pelaporan
Kepala Subbagian, mempunyai tugas menyiapkan bahan penyusunan,
menghimpun, mengolah, menilai dan menyimpan laporan hasil pengawasan
dari aparat pengawasan dan melakukan administrasi pengaduan masyarakat
serta menyusun laporan kegiatan pengawasan. Rincian tugasnya sebagai
berikut:
a. Menyiapkan bahan kebijakan dan petunjuk teknis subbagian evaluasi dan
pelaporan sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku
b. Menyusun rencana program kegiatan, evaluasi dan laporan Inspektorat
c. Membagi pelaksanaan tugas kepada bawahannya
d. Melaksanakan penanggulangan gratifikasi.
e. Mengiventarisasi hasil pengawasan dan tindak lanjut hasil pengawasan;
f. Mengadministrasi laporan hasil pengawasan, melaksanakan evaluasi
laporan hasil pengawasan, menyusun statistik hasil pengawasan, dan
menyelenggarakan kerjasama pengawasan
g. Menyusun laporan kinerja Inspektorat
h. Melaksanakan pembinaan, bimbingan dan pengawasan kepada bawahan
agar pelaksanaan tugas dapat berjalan dengan lancar
i. Menilai pencapaian sasaran kinerja pegawai bawahannya dengan jalan
memantau dan megevaluasi hasil kerja pegawai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
j. Mengevaluasi dan menginventariskan permasalahan yang berhubungan
dengan pelaksanaan tugas serta mencari alternative pemecahan masalah
k. Melaksanakan koordinasi dan kerjasama sesuai bidang tugasnya dalam
rangka kelancaran pelaksanaan tugas, melaksanakan tugas lain yang
diberikan oleh atasan terkait dengan tugas dan fungsinya dan melaporkan
hasil pelaksanaan tugas/kegiatan kepada atasan.
5. Subbagian Administrasi Umum
Kepala Subbagian administrasi Umum yang mempunyai tugas urusan
kepegawaian, keuangan, penatausahaan, surat menyurat dan menyiapkan
bahan penyusunan, menghimpun, mengolah, dan menilai serta urusan rumah
tangga. Rincian tugas sebagai berikut:
a. Menyiapkan bahan kebijakan dan petunjuk teknis subbagian umum dan
kepegawaian sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku
b. Menyusun rencana program kegiatan dan laporan pelaksanaan kegiatan
subbagian Administrasi dan Umum Inspektorat dan membagi pelaksanaan
tugas kepada bawahannya
c. Penyelesaian Laporan Harta Kekayaan Aparatur Sipil Negara (LHKSN)
d. Mengelola administrasi, inventarisasi, pengkajian, analisis pelaporan
e. Menyiapkan bahan, merencanakan, mengelola data dan informasi yang
berhubungan dengan urusan umum, kepegawaian dan keuangan sebagai
bahan penyusunan kebijakan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
f. Melaksanakan administrasi surat menyurat, ekspedisi, penggandaan,
kearsipan, pengadaan alat tulis kantor, akomodasi rapat, pertemuan,
upacara, penerimaan tamu serta pengadaan dan pemeliharaan
perlengkapan rumah tangga dan barang inventaris
g. Menyusun bahan publikasi dan hubungan masyarakat dan menyusun data
dan informasi serta layanan pengaduan masyarakat
h. Menyiapkan bahan rancangan peraturan perundang-undangan dan
advokasi hukum
i. Menyusun mekanisme sistem prosedur kerja dinas;
j. Menyiapkan kebutuhan dan melaksanakan pemeliharaan kendaraan dinas
k. Mengatur dan mengelola penggunaan kendara dinas serta perlengkapan
perjalanan dinas
l. Mengatur dan mengelola tata ruang kantor, kebersihan, ketertiban,
kemanan, kenyamanan, dan keserasian ruang kantor
m. Melaksanakan administrasi umum kepegawaian, meliputi menyiapkan
bahan dan mengusulkan Kartu Pegawai, Kartu Istri, Kartu Suami,
Tabungan Asuransi Pegawai Negeri, Asuransi Kesehatan dan izin cuti
n. Menyusun Analisis Jabatan, Analisis Beban Kerja dan Evaluasi Jabatan
Dinas
o. Menyiapkan bahan usulan pengembangan karir pegawai, meliputi
kebutuhan pegawai/formasi pegawai, usulan untuk menduduki jabatan,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
tugas belajar/izin belajar, ujian dinas, pendidikan dan latihan, serta
pemberian penghargaan dan tanda jasa
p. Menyiapkan bahan usulan mutasi pegawai meliputi kenaikan pangkat,
kenaikan gaji berkala, pemindahan/mutasi, pemberhentian dan pensiun,
penyesuaian ijazah dan Sasaran Kinerja Pegawai
q. Menyiapkan, menghimpun dan mengelola data pegawai serta menyusun
Daftar Urut Kepangkatan
r. Meneliti dan memverifikasi kelengkapan SPP yang diajukan bendahara
dan menyiapkan SPM atas dasar SPP yang diajukan bendahara
s. Melaksanakan verifikasi SPJ dan menyiapkan bahan pengesaha SPJ dan
melaksanakan verifikasi harian atas pengeluaran, melaksanakan akuntansi
keuangan dan menyiapkan bahan laporan prognosis dan anggaran
t. Menyiapkan bahan dan menyusun laporan pertanggungjawaban keuangan,
menyiapkan bahan dan menyusun data informasi dibidang keuangan,
menyiapkan bahan monitoring, evaluasi dan pelaporan dibidang
keuangan, menyiapkan bahan dan menyusun laporan realisasi anggaran,
menyiapkan bahan dan menyusun laporan kinerja program dibidang
keuangan, menyiapkan usulan pejabat pengelola keuangan dan barang
u. Melaksanakan pembinaan, bimbingan dan pengawasan kepada bawahan
agar pelaksanaan tugas dapat berjalan dengan lancar dan menilai
pencapaian sasaran kinerja pegawai bawahannya dengan jalan memantau
dan mengevaluasi hasil kerja pegawai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
v. Mengevaluasi dan menginventarisasi permasalahan yang berhubungan
dengan pelaksanaan tugas serta mencari alternatif pemecahan masalah dan
w. Melaksanakan koordinasi dan kerjasama sesuai bidang tugasnya dalam
rangka kelancaran pelaksanaan tugas, melaksanakan tugas lain yang
diberikan oleh atasan terkait dengan tugas dan fungsinya dan melaporkan
hasil pelaksanaan tugas/kegiatan kepada atasan.
6. Inspektur Pembantu Wilayah I
Inspektur Pembantu yang mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas
Inspektur dibidang pengawasan terhadap pelaksanaan urusan pemerintahan
daerah dan kasus pengaduan di Wilayah I. Rincian tugasnya sebagai berikut:
a. Menghimpun, mempelajari peraturan perundang-undangan, kebijakan,
pedoman dan petunjuk teknis di bidang Pengawasan
b. Mengoordinasikan tugas di bidang Pengawasan di wilayah I
c. Mengoordinasikan penyusunan rencana program kegiata bidang
pengawasan di wilayah I berdasarkan peraturan perundang- undangan
d. Mengoordinasikan, menyiapkan rumusan kebijakan strategis program dan
kegiatan dalam rangka penyusunan anggaran bidang pengawasan di
wilayah I
e. Mengusulkan program pengawasan di wilayah I
f. Pengelolaan tugas dan fungsi, keuangan barang, kepegawaian terhadap
penyelenggaraan urusan pemerintah daerah dan penyelengaraan
pemerintahan desa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
g. Reviu rencana kerja anggaran, reviu laporan keuangan, dan reviu laporan
kinerja instansi pemerintah
h. Evaluasi sistem pengendalian internal
i. Pengaduan masyarakat dan pemeriksaan dengan tujuan tertentu,
pemeriksaan terpadu
j. Mengawal pelaksanaan reformasi birokrasi
k. Pengawasan dalam rangka percepatan menuju good governance, clean
government dan pelayanan publik
l. Penyusunan peraturan perundang-undangan bidang pengawasan,
penyusunan pedoman/standar dibidang pengawasan
m. Koordinasi program pengawasan, pemeriksaan hibah/ bantuan sosial,
pendampingan, asistensi dan fasilitasi, tugas pembantuan dan alokasi
dana desa
n. Pelaksanakan pembinaan, bimbingan, pengawasan dan pengendalian agar
pelaksanaan tugas dapat berjalan dengan lancar
o. Menilai pencapaian sasaran kinerja pegawai bawahannya dengan jalan
memantau dan mengevaluasi hasil kerja pegawai
p. Mengevaluasi dan menginventarisasi permasalahan yang berhubungan
dengan pelaksanaan tugas serta mencari alternatif pemecahan masalah
q. Melaksanakan koordinasi dan kerjasama sesuai bidang tugasnya dalam
rangka kelancaran pelaksanaan tugas, melaksanakan tugas lain yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
diberikan oleh atasan terkait dengan tugas dan fungsinya dan melaporkan
hasil pelaksanaan tugas/kegiatan kepada atasan.
7. Inspektur Pembantu Wilayah II
Inspektur Pembantu yang mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas
Inspektur di bidang pengawasan terhadap pelaksanaan urusan pemerintahan
daerah dan kasus pengaduan di Wilayah II. Rincian tugasnya sebagai berikut:
a. Menghimpun, mempelajari peraturan perundang-undangan, kebijakan,
pedoman dan petunjuk teknis di bidang pengawasan
b. Mengoordinasikan tugas di bidang pengawasan di wilayah II
c. Mengoordinasikan penyusunan rencana program kegiatan bidang
pengawasan di wilayah II berdasarkan peraturan perundang- undangan
d. Mengoordinasikan, menyiapkan rumusan kebijakan strategis program dan
kegiatan dalam rangka penyusunan anggaran bidang pengawasan di
wilayah II
e. Mengusulkan program pengawasan di wilayah II
f. Pengelolaan tugas dan fungsi, keuangan barang, kepegawaian terhadap
penyelenggaraan urusan pemerintah daerah dan penyelengaraan
pemerintahan desa
g. Reviu rencana kerja anggaran, reviu laporan keuangan, dan reviu laporan
kinerja instansi pemerintah
h. Evaluasi sistem pengendalian internal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
i. Pengaduan masyarakat dan pemeriksaan dengan tujuan tertentu,
pemeriksaan terpadu
j. Mengawal pelaksanaan reformasi birokrasi
k. Pengawasan dalam rangka percepatan menuju pemerintahan yang baik
(good governance), pemerintahan yang bersih (clean government) dan
pelayanan publik
l. Penyusunan peraturan perundang-undangan bidang pengawasan,
penyusunan pedoman/standar dibidang pengawasan
m. Koordinasi program pengawasan, pemeriksaan hibah/bantuan sosial,
pendampingan, asistensi dan fasilitasi, tugas pembantuan dan alokasi
dana desa
n. Pelaksanakan pembinaan, bimbingan, pengawasan dan pengendalian agar
pelaksanaan tugas dapat berjalan dengan lancar
o. Menilai pencapaian sasaran kinerja pegawai bawahannya dengan jalan
memantau dan mengevaluasi hasil kerja pegawai
p. Mengevaluasi dan menginventarisasi permasalahan yang berhubungan
dengan pelaksanaan tugas serta mencari alternatif pemecahan masalah
q. Melaksanakan koordinasi dan kerjasama sesuai bidang tugasnya dalam
rangka kelancaran pelaksanaan tugas, melaksanakan tugas lain yang
diberikan oleh atasan terkait dengan tugas dan fungsinya dan melaporkan
hasil pelaksanaan tugas/kegiatan kepada atasan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
8. Inspektur Pembantu Wilayah III
Inspektur Pembantu Wilayah III yang mempunyai tugas melaksanakan
sebagian tugas Inspektur di bidang pengawasan terhadap pelaksanaan urusan
pemerintahan daerah dan kasus pengaduan di Wilayah III. Rincian tugasnya
sebagai berikut:
a. Menghimpun, mempelajari peraturan perundang-undangan, kebijakan,
pedoman dan petunjuk teknis di bidang pengawasan
b. Mengoordinasikan tugas di bidang pengawasan di wilayah III
c. Mengoordinasikan penyusunan rencana program kegiatan bidang
pengawasan di wilayah III berdasarkan peraturan perundang- undangan
d. Mengoordinasikan, menyiapkan rumusan kebijakan strategis program dan
kegiatan dalam rangka penyusunan anggaran bidang pengawasan di
wilayah III
e. Mengusulkan program pengawasan di wilayah III
f. Pengelolaan tugas dan fungsi, keuangan barang, kepegawaian terhadap
penyelenggaraan urusan pemerintah daerah dan penyelengaraan
pemerintahan desa
g. Reviu rencana kerja anggaran, reviu laporan keuangan, dan reviu laporan
kinerja instansi pemerintah
h. Evaluasi sistem pengendalian internal
i. Pengaduan masyarakat dan pemeriksaan dengan tujuan tertentu,
pemeriksaan terpadu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
j. Mengawal pelaksanaan reformasi birokrasi
k. Pengawasan dalam rangka percepatan menuju pemerintahan yang baik
(good governance), pemerintahan yang bersih (clean government) dan
pelayanan publik
l. Penyusunan peraturan perundang-undangan bidang pengawasan,
penyusunan pedoman/standar dibidang pengawasan
m. Koordinasi program pengawasan, pemeriksaan hibah/bantuan sosial,
pendampingan, asistensi dan fasilitasi, tugas pembantuan dan alokasi
dana desa
n. Pelaksanakan pembinaan, bimbingan, pengawasan dan pengendalian agar
pelaksanaan tugas dapat berjalan dengan lancar
o. Menilai pencapaian sasaran kinerja pegawai bawahannya dengan jalan
memantau dan mengevaluasi hasil kerja pegawai
p. Mengevaluasi dan menginventarisasi permasalahan yang berhubungan
dengan pelaksanaan tugas serta mencari alternatif pemecahan masalah
q. Melaksanakan koordinasi dan kerjasama sesuai bidang tugasnya dalam
rangka kelancaran pelaksanaan tugas, melaksanakan tugas lain yang
diberikan oleh atasan terkait dengan tugas dan fungsinya dan melaporkan
hasil pelaksanaan tugas/kegiatan kepada atasan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
9. Inspektur Pembantu Wilayah IV
Inspektur Pembantu yang mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas
Inspektur di bidang pengawasan terhadap pelaksanaan urusan pemerintahan
daerah dan kasus pengaduan di Wilayah IV. Rincian tugasnya sebagai berikut:
a. Menghimpun, mempelajari peraturan perundang-undangan, kebijakan,
pedoman dan petunjuk teknis di bidang pengawasan
b. Mengoordinasikan tugas di bidang pengawasan di wilayah IV
c. Mengoordinasikan penyusunan rencana program kegiatan bidang
pengawasan di wilayah II berdasarkan peraturan perundang- undangan
d. Mengoordinasikan, menyiapkan rumusan kebijakan strategis program dan
kegiatan dalam rangka penyusunan anggaran bidang pengawasan di
wilayah IV
e. Mengusulkan program pengawasan di wilayah IV
f. Pengelolaan tugas dan fungsi, keuangan barang, kepegawaian terhadap
penyelenggaraan urusan pemerintah daerah dan penyelengaraan
pemerintahan desa
g. Reviu rencana kerja anggaran, reviu laporan keuangan, dan reviu laporan
kinerja instansi pemerintah
h. Evaluasi sistem pengendalian internal
i. Pengaduan masyarakat dan pemeriksaan dengan tujuan tertentu,
pemeriksaan terpadu
j. Mengawal pelaksanaan reformasi birokrasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
k. Pengawasan dalam rangka percepatan menuju pemerintahan yang baik
(good governance), pemerintahan yang bersih (clean government) dan
pelayanan publik
l. Penyusunan peraturan perundang-undangan bidang pengawasan,
penyusunan pedoman/standar dibidang pengawasan
m. Koordinasi program pengawasan, pemeriksaan hibah/bantuan sosial,
pendampingan, asistensi dan fasilitasi, tugas pembantuan dan alokasi
dana desa
n. Pelaksanakan pembinaan, bimbingan, pengawasan dan pengendalian agar
pelaksanaan tugas dapat berjalan dengan lancar
o. Menilai pencapaian sasaran kinerja pegawai bawahannya dengan jalan
memantau dan mengevaluasi hasil kerja pegawai
p. Mengevaluasi dan menginventarisasi permasalahan yang berhubungan
dengan pelaksanaan tugas serta mencari alternatif pemecahan masalah
q. Melaksanakan koordinasi dan kerjasama sesuai bidang tugasnya dalam
rangka kelancaran pelaksanaan tugas, melaksanakan tugas lain yang
diberikan oleh atasan terkait dengan tugas dan fungsinya dan melaporkan
hasil pelaksanaan tugas/kegiatan kepada atasan.
10. Jabatan Fungsional
Jabatan Fungsional terdiri dari sejumlah tenaga fungsional yang terbagi
dalam beberapa kelompok sesuai dengan bidang keahliannya, diangkat dari
Pegawai Negeri Sipil berdasarkan ketentuan peraturan Perundang-undangan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
Setiap Jabatan Fungsional dipimpin oleh seorang tenaga fungsional senior
yang diangkat oleh Bupati diantara tenaga fungsional yang ada. Jumlah
tenaga fungsional ditentukan sesuai kebutuhan dan beban kerja. Jenis dan
jenjang Jabatan Fungsional diatur berdasarkan ketentuan peraturan
perundang-undangan. Dalam melaksanakan tugasnya setiap pimpinan dan
Jabatan Fungsional Inspektorat, wajib menerapkan prinsip koordinasi,
integrasi dan sinkronisasi baik dalam lingkungan Inspektorat maupun antar
perangkat daerah di lingkungan pemerintah daerah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
BAB V
ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN
Bab ini menyajikan hasil data analisis peran Inspektorat Kabupaten sebagai
auditor internal di Kabupaten Klaten. Kuesioner yang dibagikan kepada pihak
yang diaudit oleh Inspektorat Kabupaten Klaten dalam penelitian ini sejumlah 30
kuesioner.
A. Deskripsi Data Responden
Dalam penelitian ini, responden adalah orang-orang yang mengetahui
lebih mendalam mengenai peran dari Inspektorat sebagai auditor internal di
Kabupaten Klaten. Oleh karena itu, peneliti telah menentukan responden
dalam penelitian ini, yaitu pihak-pihak yang diaudit seperti bendahara, dan
pengelolaan keuangan disetiap SKPD. Peneliti mengambil responden dari
beberapa SKPD di Kabupaten Klaten yaitu,
Tabel 5.1 Data Profil Responden
No Instansi Pendidikan Jenis
Kelamin Jabatan Umur
1.
Badan Perencanaan,
Penelitian dan
Pengembangan Daerah
S1 L Staf 45 Tahun
2.
Badan Kepegawaian,
Pendidikan, dan
Pelatihan Daerah
S2 L Kasubag
keuangan 40 Tahun
3. Badan Pengelolaan
Keuangan Daerah S1 L
Kasubag
keuangan 51 Tahun
4.
Badan
Penanggulangan
Bencana Daerah
S1 L Staf 53 Tahun
5. Sekretaris Dewan S1 P Staf 49 Tahun
6. Satpol PP S1 L Kasubag
keuangan 48 Tahun
7. Dinas Pendidikan S1 P Staf 41 Tahun
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
Tabel 5.1 Data Profil Responden (Lanjutan)
8. Dinas Kesehatan S1 L Kasubag
keuangan 52 Tahun
9. Dinas Perhubungan S1 L Staf 40 Tahun
10.
Dinas Pertanian,
Ketahanan Pakan, dan
Perikanan
S1 P Staf 45 Tahun
11. Dinas Kependudukan
dan Catatan Sipil S1 P Staf 40 Tahun
12.
Dinas Pariwisata,
Kebudayaan, Pemuda
dan Olahraga
S1 P Staf 35 Tahun
13.
Dinas Sosial,
Pemberdayaan
Perempuan,
Perlindungan Anak
dan KB
S1 L Staf 38 Tahun
14. DinasPemberdayaan
Masyarakat Desa S1 L Staf 30 Tahun
15.
Dinas Penanaman
Modal dan Pelayanan
Terpadu satu pintu
S1 P Staf 39 Tahun
16.
Dinas Perdagangan,
Koperasi, Usaha Kecil
dan Menengah
S1 P Staf 41 Tahun
17.
Dinas
Perindustriandan
Tenaga Kerja
S1 L Staf 39 Tahun
18. Dinas Komunikasi
Informatika S1 P Staf 47 Tahun
19. Dinas Perumahan dan
Kawasan Permukinan SMU L Staf 49 Tahun
20.
Dinas Pekerjaan
Umum dan Penataan
Ruang
S1 P Staf 39 Tahun
21. Dinas Lingkungan
Hidup dan Kehutanan S1 L Staf 42 Tahun
22. Dinas Arsip dan
Perpustakaan S1 P Staf 40 Tahun
23. Bagian Pemerintahan S1 L Staf 27 Tahun
24. Bagian Kesejahteraan
Rakyat S1 L Staf 32 Tahun
25. Bagian Hubungan
Masyarakat D3 P Staf 36 Tahun
26. Bagian Perekonomian SMU L Staf 53 Tahun
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
Tabel 5.1 Data Profil Responden (Lanjutan)
27. Bagian Pembangunan S1 L Staf 51 Tahun
28.
Bagian Layanan,
Pengadaan Barang dan
Jasa
S1 L Staf 50 Tahun
29. Bagian Organisasi S1 L Staf 53 Tahun
30. Bagian Hukum S1 L Staf 50 Tahun
Sumber: Data Diolah
Dari hasil yang diperoleh, terdapat 30 responden, peneliti memilih 1
responden dari setiap SKPD dengan jumlah 30 instansi. Responden terdiri
dari kepala suku bagian keuangan (Kasubag Keuangan), dan Bendahara
(Staf Keuangan).
1. Responden Berdasarkan Usia
Berdasarkan perhitungan frekuensi data responden menurut usia
diperoleh hasil sebagai berikut,
Tabel 5.2 Data Responden Berdasarkan Usia
Usia Jumlah
(Orang)
Persentase
(%)
20 – 30 Tahun 2 Orang 6,67%
31 – 40 Tahun 11 Orang 36,67%
41 – 50 Tahun 11 Orang 36,67%
51 – 60 Tahun 6 Orang 20%
Total 30 Orang 100%
Sumber: Data diolah
Berdasarkan tabel 5.2 menunjukan bahwa dari 30 orang,yang menjadi
responden tertinggi berdasarkan usiadalam penelitian ini adalah usia
31- 40 Tahun dan 41-50 Tahun sebanyak 11 Responden. Lainnya 2
responden berusia 20-30 Tahun, dan 6 responden berusia 51-60 tahun.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
2. Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Berdasarkan perhitungan frekuensi data responden menurut jenis
kelamin diperoleh hasil sebagai berikut,
Tabel 5.3 Data Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Jenis Kelamin Jumlah
(Orang)
Persentase
(%)
Laki-Laki 19 Orang 63,33%
Perempuan 11 Orang 36,67%
Total 30 Orang 100%
Sumber: Data diolah
Table5.3 menunjukan bahwa dari 30 orang, yang menjadi responden
tertinggi berdasarkan jenis kelamin dalam penelitian ini adalah Laki-
laki sebanyak 19 responden, sedangkan responden perempuan sebanyak
11 responden.
3. Responden Berdasarkan Lama Bekerja
Berdasarkan perhitungan frekuensi data responden menurut lama
bekerja ini diperoleh hasil sebagai berikut,
Tabel 5.4 Data Responden Berdasarkan Lama Bekerja
Lama Bekerja Jumlah
(Orang)
Persentase
(%)
<5 Tahun 2 Orang 6,67%
5 – 10 Tahun 12 Orang 40%
>10 Tahun 16 Orang 53,33%
Total 30 Orang 100%
Sumber: Data diolah
Tabel 5.4 menunjukan bahwa dari 30 orang yang menjadi responden
tertinggi berdasarkan lama bekerja adalah >10 tahun (lebih dari 10
tahun) sebanyak 16 responden, 5-10 tahun sebanyak 12 responden dan
<5 tahun(lebih dari 5 tahun).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
4. Responden Berdasarkan Pendidikan
Berdasarkan perhitungan frekuensi data responden menurut latar
pendidikan diperoleh hasil sebagai berikut,
Table 5.5 Data Responden Berdasarkan Pendidikan
Tingkat Pendidikan Jumlah
(Orang)
Persentase
(%)
SMU 2 Orang 6,67%
D3 1 Orang 3,33%
S1 26 Orang 86,67%
S2 1 Orang 3,33%
Total 30 Orang 100%
Sumber: Data diolah
Tabel 5.5 menunjukan bahwa dari 30 orang, yang menjadi responden
tertinggi berdasarkan pendidikan adalah S1 sebanyak 26 responden.
Sedangkan S2 dan D3 hanya 1 responden dan SMU ada 2 responden.
B. Analisis Hasil Kuesioner
Peran auditor internal dapat diketahui melalui analisis tabel frekuensi.
Kuesioner disusun dengan kategori yang disajikan dalam tabel di bawah ini:
Tabel 5.6 Kategori Penyusunan Kuesioner
Pertanyaan Kategori
No. 1- 5 Peran audit Internal Sebagai pengawas
No. 6 – 10 Peran audit Internal Sebagai Konsultan
No. 11-15 Peran audit Internal Sebagai Katalisator
Sumber: Data diolah
1. Pengelompokan Total Skor
Pengelompokan total skor berguna untuk mengetahui jumlah
tanggapan responden mengenai peran auditor internal. Pengelompokan
total skor akan dibagi menjadi 3 (tiga) kelompok, yaitu peran
Inspektorat sebagai pengawas, konsultan, dan katalisator.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
a. Peran Inspektorat sebagai Pengawas
Peran audit internal sebagai pengawas dikelompokan pada
pernyataan nomor 1-5 pada kuesioner peran Inspektorat sebagai
auditor internal. Peran sebagai pengawas menggambarkan peran
dari Inspektorat sebagai mata-mata dari kepala daerah yang
bertugas untuk mengawasi dan cendrung mencari kesalahan pihak
yang diaudit (Auditee). Pengawas sama halnya seperti tugas
seorang polisi, akan tetapi disini audit internal bertugas untuk
menjaga keamanan, kelancaran, kesesuaian aktivitas terhadap
peraturan yang berlaku dalam pencapaian efektivitas dan efisiensi
kerja. Orientasi audit internal lebih banyak dilakukan pemeriksaan
terhadap ketentuan-ketentuan yang telah diterapkan.
Berikut ini hasil penelitian untuk peran Inspektorat sebagai
pengawas:
Tabel 5.7 Data Hasil Kuesioner Peran Auditor Internal sebagai
Pengawas
No Pertanyaan Ya % Tidak %
1.
Apakah Inspektorat telah
berperan sebagai mata dan telinga
kepala daerah?
30 100% 0 0%
2.
Apakah Inspektorat selalu
melakukan pengawasan terhadap
setiap catatan akuntansi dan
dokumen setiap SKPD?
29 96.67% 1 3.33%
3.
Apakah Inspektorat selalu
mengawasi kepatuhan auditee
terhadap standar operasional
yang ada?
26 86.67% 4 13.33%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
Tabel 5.7 Data Hasil Kuesioner Peran Auditor Internal sebagai
Pengawas (lanjutan)
4.
Apakah Inspektorat hanya
mencari kelemahan dan
kesalahan pihak yang diaudit
(Auditee)?
5 16.67% 25 83.33%
5.
Apakah Inspektorat melakukan
inspeksi secara mendadak pada
setiap SKPD?
24 80% 6 20%
TOTAL 114 36
Sumber: Data diolah
Dari hasil analisis diatas telah menunjukan bahwa Inspektorat
sudah menjalankan perannya sebagai pengawas dengan baik. Hal
ini ditunjukan dengan pernyataan nomor 1,2,3, dan 5 lebih dari
50% responden menjawab Ya dan pernyataan nomor 4 kurang dari
50% yang menjawab Ya. Untuk pernyataan nomor 4, peneliti
menyatakan bahwa Inspektorat hanya mencari kelemahan dan
kesalahan pihak yang diaudit (Auditee). Dari pernyataan tersebut
peneliti dapat menyimpulkan bahwa Inspektorat tidak hanya
berfokus mencari kesalahan dan kelemahan apabila terdapat
penyimpangan yang dilakukan pihak audit (Auditee). Dimana
dalam hal perkembangannya, Inspektorat telah terjadi perubahan
pandangan terhadap profesi internal auditor dari paradigma lama
yang masih berorientasi pada mencari kesalahan (pengawas)
menuju paradigma baru yang lebih mengedepankan peran sebagai
konsultan dan katalis.
Hasil penjumlahan skor jawaban dari setiap responden
mengenai peran Inspektorat (auditor internal) sebagai pengawas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
yang ditujukan pada tabel 5.7 diperoleh skor Jawaban Ya dari
seluruh responden= 114
b. Peran Inspektorat sebagai Konsultan
Peran Inspektorat sebagai konsultan dikelompokan ke dalam
pernyataan dari nomor 6-7 pada kuesioner peran Inspektorat
sebagai auditor internal di Kabupaten Klaten. Peran konsultan
mempunyai fungsi tidak hanya memiliki fungsi sebagai pemeriksa,
melainkan fungsi sebagai mitra bagi pihak yang di audit. Peran
audit internal sebagai konsultan diharapkan dapat memberikan
manfaat berupa nasehat dalam pengelolaan sumber daya organisasi
sehingga dapat membantu dalam penggunaan sumber daya yang
ada secara ekonomis, efisien, dan efektif. Fokus utama audit
internal sebagai konsultan adalah membantu satuan kerja
operasional dalam mengelolah resiko dengan mengidentifikasi
masalah dan menyarankan perbaikan yang memberi nilai tambah
untuk memperkuat organisasi.
Berikut ini hasil penelitian untuk peran Inspektorat sebagai
konsultan:
Tabel 5.8 Data Hasil Kuesioner Peran auditor Internal Sebagai
Konsultan
No Pertanyaan Ya % Tidak %
1.
Apakah inspektorat memberikan
rekomendasi untuk setiap
masalah yang terjadi di dalam
kegiatan operasional?
29 96.67% 1 3.33%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
Tabel 5.8 Data Hasil Kuesioner Peran Auditor Internal sebagai
Konsultan (lanjutan)
2.
Apakah Inspektorat memberikan
jasa konsultasi dan memberi
kontribusi dalam mencapai
tujuan penataan dan pembuatan
dokumen anggaran yang baik
dan benar pada setiap SKPD?
25 83.33% 5 16.67
%
3.
Apakah Inspektorat melakukan
monitoring secara
berkesinambungan atas
perbaikan sistem dan Standar
Prosedur Operasional (SPO) ?
29 96.67% 1 3.33%
4.
Apakah inspektorat
berkonsultasi dengan pihak
auditee mengenai standar
operasional penataan dan
pembuatan dokumen yang baik
dan benar?
23 76.67% 7 23.33
%
5.
Apakah inspektorat menerima
setiap kritikan dan saran yang
bersifat profesional dari auditee? 30 100% 0 0%
TOTAL 136
14
Sumber: Data Diolah
Dari hasil analisis diatas telah menunjukan bahwa responden
setuju bahwa Inspektorat sudah menjalankan perannya sebagai
konsultan dengan baik. Hal ini ditunjukan dari semua pernyataan
mengenai peran Inspektorat sebagai konsultan lebih dari 50%
responden menjawab Ya. Oleh karena itu Inspektorat bisa
dikatakan dapat menjadi klien bagi pihak yang diaudit, dan sudah
melayani klien dengan baik dan mendukung kepentingan klien. Hal
ini Inspektorat telah membantu pihak yang diaudit (auditee) dalam
mengantisipasi berbagai risiko yang mungkin mengancam
pencapaian tujuan, sehingga seorang auditor internal dan pihak
yang diaudit sebagai mitra yang saling bekerjasama dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
perubahan organisasi yang berfokus pada pencapaian tujuan
organisasi dalam jangka panjang.
Hasil penjumlahan skor jawaban dari setiap responden
mengenai peran Inspektorat (auditor internal) sebagai konsultan
yang ditujukan pada tabel 5.8 diperoleh skor Jawaban Ya dari
seluruh responden= 136
c. Peran Inspektorat sebagai Katalisator
Peran audit internal sebagai katalisator dikelompokan ke dalam
pernyataan dari nomor 11-15 pada kuesioner peran Inspektorat
sebagai audit internal di Kabupaten Klaten. Peran auditor internal
sebagai katalisator, auditor internal akan ikut berperan mulai dari
penentuan tujuan yang hendak dicapai sampai dengan menentukan
tindakan-tindakan apa yang harus dilakukan untuk mencapai tujuan
yang telah ditetapkan tersebut. Tugas mereka adalah mengelolah,
mengidentifikasi, menganalisa risiko dan perubahan lingkungan
serta melibatkan dalam perencanaan penentuan tujuan di setiap
SKPD agar mampu memberikan pelayanan yang baik kepada
pihak-pihak yang diaudit.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
Berikut ini hasil penelitian untuk peran Inspektorat sebagai
katalisator:
Tabel 5.9 Data Hasil Kuesioner Peran auditor Internal Sebagai
Katalisator
No Pertanyaan Ya % Tidak %
1.
Apakah Inspektorat terlibat
dalam perencanaan dan
pembuatan keputusan strategis
di setiap SKPD?
24 80% 6 20%
2.
Apakah Inspektorat
menganalisis aktivitas tertentu
yang mengarah ke arah
penyimpangan yang
merugikan?
25 83.33% 5 16.67%
3.
Apakah Inspektorat melakukan
evaluasi bersama auditee
mengenai laporan keuangan
yang telah di riveu?
29 96.67% 1 3.33%
4.
Apakah Inspektorat melakukan
observasi pada setiap SKPD
untuk melakukan perbaikan
untuk meningkatkan
efektivitas dan efisiensi
pekerjaan?
28 93.33% 2 6.67%
5.
Apakah Inspektorat membantu
SKPD untuk mencapai tujuan
penggunaan anggaran yang
sesuai dengan standar
operasional?
21 70% 9 30%
TOTAL 127
23
Sumber: Data Diolah
Dari hasil analisis diatas menunjukan bahwa responden setuju
Inspektorat sudah menjalankan perannya sebagai katalisator.Oleh
karena itu Inspektorat bisa dikatakan bahwa perannya tidak hanya
terbatas pada perbaikan dan memberikan nasehat tetapi juga dapat
terlibat dalam suatu fungsi organisasi seperti perencanaan dan
keputusan strategi organisasi, meningkatkan efektivitas dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
efesiensi pekerja, dan membantu mencapai tujuan organisasi sesuai
dengan standar operasional. Hal ini ditunjukan pada semua
pernyataan lebih dari 50% menjawab Ya
Hasil penjumlahan skor jawaban dari setiap responden
mengenai peran Inspektorat (auditor internal) sebagai katalisator
yang ditujukan pada tabel 5.8 diperoleh skor Jawaban Yadari
seluruh responden= 127
2. Peran Audit Internal yang Paling Dominan di Inspektorat
Kabupaten Klaten
Berdasarkan hasil pengelompokan total skor ,kemudian dibandingkan
jumlah jawaban Ya dari setiap variabel.
Berikut ini adalah hasil analisis perbandingan jumlah jawaban Ya
untuk melihat manakah yang paling berperan di Inspektorat Klaten.
Tabel 5.10 Data hasil perbandingan dari setiap variabel.
Peran Audit
Internal
Total
Jawaban
Ya
Porsentase
(%)
Total Porsentase
(%)
Total
Jawaban Pernyataan
Tidak
Peran Sebagai
Pengawas 114 76% 36 24% 150
Peran Sebagai
Konsultan 136 90.67% 14 9.33% 150
Peran Sebagai
Katalisator 127 84.67% 23 15.33% 150
Sumber: Data diolah
Dari tabel 5.10 menunjukan perbandingan antara peran sebagai
pengawas, peran sebagai konsultan dan peran sebagai katalisator. Dari
150 pernyataan, peran sebagai pengawas memiliki total jawaban
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
terendah sebesar 114 (76%) jawaban Ya, sedangkan peran sebagai
konsultan memiliki total jawaban tertinggi sebesar 136 (90.67%)
jawaban Ya dan peran sebagai katalisator memiliki total sebesar 127
(84.67%) jawabanYa.
Peran Inspektorat sebagai pengawas memiliki nilai terendah
dibandingkan peran Inspektorat sebagai konsultan dan katalisator. Hal
ini menunjukan bahwa fungsi audit internal dalam hal ini Inspektorat
telah dan makin berkembang. Inspektorat tidak hanya berfokus
mencari kesalahan dan kelemahan apabila terdapat penyimpangan
yang dilakukan pihak audit (Auditee). Fungsi audit internal yang
dikenal sebagai pendekatan berbasis sistem mulai beralih pada audit
internal berbasis proses. Seperti yang kita ketahui bahwa peran
pengawas adalah peran yang berfokus pada pendekatan berbasis
sistem. Peran audit internal ini sama dengan tim pengawas dan
penyelidik atau sama seperti “mata”dan “telinga” kepala daerah. Audit
Internal cenderung melakukan tugas pengawasannya terhadap pihak
yang diaudit. Peran audit interal sebagai pengawas lebih meliputi
beberapa aktivitas seperti inspeksi secara mendadak, observasi,
melakukan pengawasan terhadap perhitungan, cek atas ketaatan tata
kelola yang baik disetiap SKPD. Hasil penelitian Inspektorat telah
melakukan perubahan pandangan terhadap profesi internal auditor dari
paradigma lama yang masih berorientasi pada mencari kesalahan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
(pengawas) menuju paradigma baru yang lebih mengedepankan peran
sebagai konsultan dan katalis.
Peran Inspektorat sebagai konsultan memiliki nilai tertinggi. Pihak
yang diaudit menilai pihak Inspektorat Kabupaten Klaten tidak hanya
bertanggung jawab sebagai pengawas melainkan sudah bisa menjadi
konsultan bagi pihak yang diaudit. Dalam hal ini Inspektorat
Kabupaten Klaten lebih berfokus sebagai mitra bagi pihak yang
diaudit dan Inspektorat juga telah melayani kliennya dengan baik serta
mendukung kepentingan klien. Peran Inspektorat sebagai konsultan
telah memberikan manfaat bagi pihak yang diaudit berupa
memberikan beberapa rekomendasi untuk setiap masalah yang terjadi
di setiap SKPD Kabupaten Klaten, dan berkewenangan memberikan
jasa konsultansi dan kontribusi dalam mencapai tujuan penataan dan
pembuatan dokumen anggaran yang baik dan benar pada setiap
SKPD. Inspektorat pun melakukan monitoring secara
berkesinambungan atas perbaikan sistem dan Standar Prosedur
Operasional (SPO), sehingga dapat membantu pihak yang diaudit
dalam menjalankan aktivitasnya dengan memberikan saran dan
rekomendasi.
Peran Inspektorat sebagai katalisator memiliki nilai tertinggi
kedua. Hal ini menandakan bahwa Inspektorat sudah mulai
mengoptimalkan perannya kearah quality assurance. Selain fungsi
audit internal sebagai mitra Auditee dan konsultan bagi kliennya, kini
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
auditor internal juga memiliki peran yang lebih luas. Dalam hal ini
peran seorang auditor internal sebagai katalisator ini sangat
dibutuhkan pada zaman ini. Hasil perbandingan diatas menunjukan
bahwa Inspektorat harus mulai mengembangkan perannya sebagai
katalisator. Inspektorat lebih dilibatkan dalam perencanaan dan
pembuatan keputusan strategis disetiap SKPD. Inspektorat juga harus
melakukan analisa risiko yang mengarah kearah penyimpangan yang
dapat merugikan, mengevaluasi bersama pihak yang diaudit mengenai
laporan keuangan yang telah di reviu dan membantu SKPD untuk
mencapai tujuan penggunaan anggaran yang sesuai dengan standar
operasional.
C. Pembahasan
Dalam upaya pencapaian tujuan menciptakan nilai tambah bagi yang
terkait tersebut, setiap organisasi sama-sama menghadapi berbagai
ketidakpastian. Dengan munculnya kesadaran mengenai adanya risiko
audit (audit risk) sebagaimana fungsi audit internal akan terus berkembang
yang akan menuntut perubahan paradigma dari para pemakainnya. Sesuai
dengan perkembangan zaman fungsi audit internal tidak cukup hanya
memberikan hasil analisis, penilainan, rekomendasi, konseling dan
informasi yang berkaitan dengan aktivitas yang dikaji dan menciptakan
pengendalian yang efektif, dan hanya membantu para anggota organisasi
dapat menjalankan tanggungjawabnya secara efektif, melainkan harus
memberikan suatu pendekatan disiplin yang sistematis untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
mengevaluasi dan meningkatkan keefektifan manajemen resiko,
pengendalian dan proses peraturan dan pengelolaan organisasi dan
membantu organisasi untuk mencapai tujuannya.
Fungsi audit internal berbasis pada sistem kini mulai beralih pada
fungsi audit internal berbasis proses. Jika dilihat dari perbandingan
presepsi pihak yang diaudit (Auditee) terhadap peran Inspektorat yang
paling dominan adalah peran sebagai konsultan. Hal ini dapat dilihat dari
perbandingan total jawaban Ya tertinggi. Ini menunjukan bahwa dari
ketiga peranan audit internal yaitu pengawas, konsultan, dan katalisator,
peran Inspektorat Kabupaten Klaten lebih berperan sebagai Konsultan.
Inspektorat Kabupaten Klaten melihat bahwa selain sebagai pengawas,
auditor internal dapat memberikan manfaat lain berupa saran dalam
pegelolaan sumber daya suatu organisasi. Pihak yang diaudit telah
menerima peran Inspektorat sebagai konsultan sesuai dengan standar kerja
konsultan. Peran konsultan membawa auditor internal untuk selalu
meningkatkan pengetahuan baik tentang profesi auditor, sehingga dapat
membantu pihak yang diaudit dalam memecahkan masalah.
Peran sebagai konsultan akan membantu para manajer operasional
kliennya dalam pengelolaan sumber daya organisasi untuk meyakinkan
organisasi akan memanfaatkan sumber daya organisasi secara ekonomis,
efisien dan efektif sehingga dapat menilai apakah manajemen telah
menjalankan aktivitas organisasi yang mengarah pada tujuannya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
Rekomendasi yang akan diberikan auditor internal sebagai konsultan ini
biasanya hanya bersifat jangka menengah.
Zaman sekarang ini begitu banyak risiko-risiko yang dapat bergerak
kearah ancaman dengan dampak negatif, yaitu terjadi berbagai peristiwa
atau situasi yang dapat mengahambat/menggagalkan sebuah organisasi
mencapai tujuan-tujuan yang telah ditetapkan. Oleh karena itu fungsi
auditor internal harus lebih berperan sebagai katalisator, yang akan
membimbing manajemen dalam mengenali resiko-resiko yang mengancam
pencapaian tujuan organisasi. Sebagai seorang katalisator, auditor internal
terlibat aktif dalam penilaian resiko yang terdapat dalam proses
pencapaian tujuan sebuah organisasi. Peran auditor internal sebagai katalis
tidak hanya terbatas pada perbaikan dan memberikan nasihat tetapi juga
dapat berupa, keterlibatan dalam membuat sistem perencanaan dan
pengembangan organisasi, review terhadap kompetensi Sumber Daya
Manusia (SDM) dalam suatu fungsi organisasi, ketelibatan dalam evaluasi
kinerja, penganggaran, dan usulan perubahan strategi. Dalam peran auditor
internal sebagai katalisator bersifat jangka panjang, karena fokus
katalisator adalah nilai jangka panjang untuk menetralisir semua resiko-
resiko yang mengancam organisasi.
Peran Inspektorat kabupaten Klaten masih belum sepenuhnya
berperan sebagai katalisator, karena dari beberapa pihak yang diaudit
(Auditee) masih belum mendapatkan pelayanan Inspektorat dalam
membantu membuat perencanaan dan keputusan strategis organisasi,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
melakukan analisa risiko yang mengarah kearah penyimpangan yang dapat
merugikan, mengevaluasi bersama pihak yang diaudit mengenai laporan
keuangan yang telah di reviu dan membantu SKPD untuk mencapai tujuan
penggunaan anggaran yang sesuai dengan standar operasional.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
BAB VI
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari hasil analisa data pada bab sebelumnya dapat penulis simpulkan bahwa
1. Hasil penjumlahan skor jawaban kuesioner mengenai peran Inspektorat
(auditor internal) sebagai pengawas memperoleh 114 jawaban Ya dari
responden
2. Hasil penjumlahan skor jawaban kuesioner mengenai peran Inspektorat
(auditor internal) sebagai konsultan memperoleh 136 jawaban Ya dari
responden
3. Hasil penjumlahan skor jawaban kuesioner mengenai peran Inspektorat
(auditor internal) sebagai katalisator memperoleh 127 jawaban Ya dari
responden.
Hal ini menunjukan bahwa peran auditor internal yang paling dominan di
Inspektorat Kabupaten Klaten adalah peran sebagai konsultan. Peran sebagai
konsultan membantu para kliennya dalam pengelolaan sumber daya organisasi
dan memberikan keyakinan untuk memanfaatkan sumber daya organisasi secara
ekonomis, efisien, dan efektif. Inspektorat Kabupaten Klaten telah memberikan
jasa konsultasi kepada pihak yang diaudit dan memberi kontribusi dalam
mencapai tujuan penataan dan pembuatan dokumen anggaran yang baik serta
melakukan monitoring secara berkesinambungan atas perbaikan Standar
Prosedur Operasional.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
B. Keterbatasan Penelitian
Peneliti menggunakan teknik pengumpulan data kuesioner. Kueisoner yang
digunakan peneliti tidak melakukan pengujian validitas dan reliabilitas,
sehingga pertanyaan-pertanyaan kuesioner kurang memberikan informasi atau
komunikasi yang baik yang mempengaruhi responden kurang memahami
maksud dari pertanyaan-pertanyaan yang diberikan serta mempengaruhi sikap
ketidak pedulian dan keseriusan dalam menjawab semua pertanyaan-pertanyaan
yang ada.
C. Saran
Ada beberapa saran yang dapat penulis berikan, yaitu
1. Bagi Inspektorat Kabupaten Klaten
Bagi Inspektorat Kabupaten Klaten disarankan agar lebih meningkatkan
perannya sebagai auditor internal, yaitu berperan sebagai katalisator,
karena seiring berjalannya waktu begitu banyak risiko-risiko yang akan
dihadapi. Peran sebagai katalisator guna menganalisis setiap risiko yang
dapat terjadi serta membantu pemerintah daerah dalam pencapaian tujuan
jangka panjang.
2. Bagi Peneliti Selanjutnya
Peneliti selanjutnya diharapkan melakukan pengujian kuesioner, sehingga
bisa memberikan informasi atau komunikasi yang baik dalam pertanyaan
kuesioner dan responden bisa memahami maksud dari pertanyaan-
pertanyaan yang ada.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
DAFTAR PUSTAKA
Adryano, Eduardus. 2017. “Analisis Presepsi Bendahara Terhadap Peran Auditor
Internal”. Skripsi Dipublikasikan. Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.
Andayani, Wuryan. 2008. Audit Internal. Edisi Pertama. Badan Penerbit Fakultas
Ekonomi Universitas Brawijaya, Yogyakarta.
Asosiasi Auditor Intern Pemerintah Indonesia Keputusan Nomor:
KEP.005/AAIPI/DPN/2014, Tentang Pemberlakuan Kode Etik Auditor Intern
Pemerintah Indonesia, Standar Audit Intern Pemerintah Indonesia dan
Pedoman Telaah Sejawat Auditor Intern Pemerintah Indonesia.
Bastian, Indra. 2014. Audit Sektor Publik: Pemeriksaan Pertanggungjawaban
Pemerintah. Edisi 3. Salemba Empat, Jakarta.
Bastian, Indra dan Gatot Soepriyanto. 2002. Sistem Akuntansi Sektor
Publik:Konsep Untuk Pemerintah Daerah. Buku 1. Salemba Empat, Jakarta.
Kachi, Harry dan Masodah.“Analisis Pelaksanaan Internal Audit Pada PT. Indosat
(Persero), Tbk Jakarta”. Jurnal Universitas Gunadarma.
Halim. Abdul.1995. Auditing 1: Dasar-Dasar Audit Laporan Keuangan. 1995.
Edisi Pertama. Unit Penerbit dan Percetakan AMP YKPN, Yogyakarta.
Hery. 2015. Analisis Laporan Keuangan. CAPS, Yogyakarta.
Mardiasmo.2002. Akuntansi Sektor Publik. Penerbit Andi, Yogyakarta.
Peraturan Bupati Klaten Nomor 43 Tahun 2016, Tentang Kedudukan Susunan
Organisasi Tugas dan Fungsi Serta Tata Kerja Inspektorat Kabupaten Klaten.
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 64 Tahun 2007, Tentang Pedoman
Teknis Organisasi dan Tata Kerja Inspektorat Provinsi dan Kabupaten/Kota.
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 4 Tahun 2008, Tentang Pedoman
Pelaksanaan Reviu Atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah.
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 71 Tahun 2010, Tentang Standar
Akuntansi Pemerintah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 60 Tahun 2008, Tentang Sistem
Pengendalian Intern Pemerintah.
Sawyer, L.B., Dittenhofer M.A. dan Scheiner, J.H. 2006. Sawyer’s Internal
Auditing. Edisi Kelima. Terjemahan Ali Akbar. Salemba Empat, Jakarta.
Sekolah Tinggi Akuntansi Negara. 2007. Dasar-Dasar Audit Internal Sektor Publik.
http://adypato.files.wordpress.com/2010/08/dasardasarauditinternal.pdf.
Diakses tanggal 05 September 2017
Sugiyono. 2017. Metode Penelitian Bisnis. Edisi ketiga. Penerbit Alfabeta,
Bandung.
Tampubolon, Rober. 2005. Risk and Systems-Based Intenal Audit. PT Elex Media
Komputindo, Jakarta.
Tugiman, Hiro. 1997. Internal Auditing. Kanisius, Yogyakarta.
Tugiman, Hiro. 1997. Standar Profesional Audit Internal. Kanisius, Yogyakarta
Umar, Husein. 2007. Metode Penelitian Untuk Skripsi dan Tesis Bisnis. PT Raja
Grafindo Persada, Jakarta.
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2014, Tentang Pemerintah
Daerah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
Lampiran 1. Kuesioner Peran Auditor Internal
Permohonan Menjadi Responden
Kepada,
Yth. Bapak/Ibu Responden
Di Tempat
Dengan hormat,
Saya yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : Romalasari Torar
NIM : 142114115
Adalah mahasiswa Program Sarjana (S1) Fakultas Ekonomi Jurusan
Akuntansi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta, yang sedang melakukan
penelitian dengan judul “Analisis Peran Inspektorat Kabupaten Sebagai
Auditor Internal(Pengawas, Konsultan, Katalisator) Studi Kasus pada
Kabupaten Klaten”.
Dengan surat ini, saya mohon kesediaan Bapak/Ibu untuk menjadi responden
dan mau mengisi data berbentuk kuesioner serta memberikan jawaban pada
kuesioner dengan sejujur-jujurnya. Berdasarkan etika penelitian data yang saya
peroleh akan dijaga kerahasiaannya dan digunakan semata-mata hanya untuk
penelitian ini.
Demikian permohonan ini saya buat, atas partisipasi dan kemurahan hati
Bapak/Ibu saya haturkan limpah terimakasih
Yogyakarta, April 2018
Romalasari Torar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
Lampiran 1. Kuesioner Peran Auditor Internal (lanjutan)
KUESIONER
1. Nama :
2. Usia : tahun
3. Jenis Kelamin : Laki-laki Perempuan
4. Pendidikan Terakhir : SMU D1 D3 S1
5. Alamat :
6. Instansi :
7. Jabatan :
8. Lama Bekerja :
a. < 5 tahun
b. 5 – 10 tahun
c. > 10 tahun
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
Lampiran 1. Kuesioner Peran Auditor Internal (lanjutan)
Petunjuk Pengisian:
Beri tanda Checklist (√) pada salah satu alternatif jawaban yang paling
sesuai dengan tanggapan atau penilaian Bapak/Ibu. Bentuk tanggapan atau
penilaian yang anda pilih adalah jawaban “Ya” dan “Tidak”
No. Pernyataan Jawaban
A. Peran Auditor Internal Sebagai Pengawas Ya Tidak
1. Apakah Inspektorat telah berperan sebagai mata dan
telinga Kepala Daerah?
2.
Apakah inspektorat selalu melakukan pengawasan
terhadap setiap catatan akuntansi dan dokumen setiap
SKPD?
3. Apakah Inspektorat selalu mengawasi kepatuhan
auditee terhadap standar operasional yang ada?
4. Apakah inspektorat hanya mencari kelemahan dan
kesalahan pihak yang diaudit (auditee)?
5. Apakah inspektorat melakukan inspeksi secara
mendadak pada setiap SKPD?
B. Peran Auditor Internal sebagai Konsultan
6.
Apakah inspektorat memberikan rekomendasi untuk
setiap masalah yang terjadi di dalam kegiatan
operasional?
7.
Apakah inspektorat memberikan jasa konsultasi dan
memberi kontribusi dalam mencapai tujuan penataan
dan pembuatan dokumen anggaran yang baik dan
benar pada setiap SKPD?
8.
Apakah inspektorat melakukan monitoring secara
berkesinambungan atas perbaikan sistem dan Standar
Prosedur Operasional (SPO) ?
9.
Apakah inspektorat berkonsultasi dengan pihak
auditee mengenai standar operasional penataan dan
pembuatan dokumen yang baik dan benar?
10. Apakah inspektorat menerima setiap kritikan dan
saran yang bersifat profesional dari auditee?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
Lampiran 1. Kuesioner Peran Auditor Internal ( lanjutan)
C. Peran Auditor Internal sebagai Katalisator
11. Apakah inspektorat terlibat dalam perencanaan dan
pembuatan keputusan strategis di setiap SKPD?
12. Apakah inspektorat menganalisis aktivitas tertentu
yang mengarah ke arah penyimpangan yang
merugikan?
13. Apakah inspektorat melakukan evaluasi bersama
auditee mengenai laporan keuangan yang telah di
riveu?
14. Apakah inspektorat melakukan observasi pada setiap
SKPD untuk melakukan perbaikan untuk
meningkatkan efektivitas dan efisiensi pekerjaan?
15. Apakah inspektorat membantu SKPD untuk mencapai
tujuan penggunaan anggaran yang sesuai dengan
standar operasional?
Lampiran 2. Tabel data responden berdasarkan usia
No Instansi Umur
20-30 Tahun
31-40 Tahun
41-50 Tahun
51-60 Tahun
1. Badan Perencanaan, Penelitian dan Pengembangan Daerah
1
2. Badan Kepegawaian, Pendidikan, dan Pelatihan Daerah
1
3. Badan Pengelolaan Keuangan Daerah
1 4. Badan Penanggulangan Bencana Daerah
1
5. Sekretaris Dewan
1
6. Satpol PP
1
7. Dinas Pendidikan
1
8. Dinas Kesehatan
1
9. Dinas Perhubungan
1
10. Dinas Pertanian, Ketahanan Pakan, dan Perikanan
1
11. Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil
1
12. Dinas Pariwisata, Kebudayaan, Pemuda dan Olahraga
1
13. Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan KB
1
14. Dinaspemberdayaan Masyarakat Desa 1
15. Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu satu pintu
1
16. Dinas Perdagangan, Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah
1
17. Dinas Perindustriandan Tenaga Kerja
1
18. Dinas Komunikasi Informatika
1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
Lampiran 2. Tabel data responden berdasarkan usia (lanjutan)
19. Dinas Perumahan dan Kawasan Permukinan
1
20. Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang
1
21. Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan
1
22. Dinas Arsip dan Perpustakaan
1
23. Bagian Pemerintahan 1
24. Bagian Kesejahteraan Rakyat 1 25. Bagian Hubungan Masyarakat 1 26. Bagian Perekonomian 1
27. Bagian Pembangunan
1
28. Bagian Layanan, Pengadaan Barang dan Jasa
1
27. Bagian Pembangunan
1
28. Bagian Layanan, Pengadaan Barang dan Jasa
1
29. Bagian Organisasi
1
30. Bagian Hukum
1
Total 2 11 11 6
Lampiran 3. Tabel porsentase data responden berdasarkan usia
Usia Jumlah (Orang) Persentase (%)
20 – 30 Tahun 2 Orang 6,67%
31 – 40 Tahun 11 Orang 36,67%
41 – 50 Tahun 11 Orang 36,67%
51 – 60 Tahun 6 Orang 20%
Total 30 Orang 100%
Lampiran 4. Tabel Data Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
No
Instansi Jenis kelamin L P
1. Badan Perencanaan, Penelitian dan Pengembangan Daerah
1
2. Badan Kepegawaian, Pendidikan, dan Pelatihan Daerah 1 3. Badan Pengelolaan Keuangan Daerah 1 4. Badan Penanggulangan Bencana Daerah 1 5. Sekretaris Dewan 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
Lampiran 4. Tabel Data Responden Berdasarkan Jenis Kelamin (lanjutan)
6. Satpol PP 1 7. Dinas Pendidikan 1 8. Dinas Kesehatan 1 9. Dinas Perhubungan 1 10. Dinas Pertanian, Ketahanan Pakan, dan Perikanan 1 11. Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil 1 13. Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan
Anak dan KB 1
14. Dinaspemberdayaan Masyarakat Desa 1 15. Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu satu
pintu 1
16. Dinas Perdagangan, Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah
1
17. Dinas Perindustriandan Tenaga Kerja 1 18. Dinas Komunikasi Informatika 1 19. Dinas Perumahan dan Kawasan Permukinan 1 20. Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang 1 21. Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan 1 22. Dinas Arsip dan Perpustakaan 1 23. Bagian Pemerintahan 1 24. Bagian Kesejahteraan Rakyat 1 25. Bagian Hubungan Masyarakat 1 26. Bagian Perekonomian 1 27. Bagian Pembangunan 1 28. Bagian Layanan, Pengadaan Barang dan Jasa 1 29. Bagian Organisasi 1 30. Bagian Hukum 1
Total 19 11
Lampiran 5. Tabel porsentase data responden berdasarkan jenis kelamin Jenis Kelamin Jumlah (Orang) Persentase (%)
Laki-Laki 19 Orang 63,33%
Perempuan 11 Orang 36,67%
Total 30 Orang 100%
Lampiran 6. Tabel Data Responden Berdasarkan Lama Bekerja
No. Instansi Lama Bekerja
< 5 tahun 5-10 tahun > 10 tahun
1. Badan Perencanaan, Penelitian dan Pengembangan Daerah
1
2. Badan Kepegawaian, Pendidikan, dan Pelatihan Daerah
1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
Lampiran 6. Tabel Data Responden Berdasarkan Lama Bekerja (lanjutan)
3. Badan Pengelolaan Keuangan Daerah 1
4. Badan Penanggulangan Bencana Daerah
1
5. Sekretaris Dewan 1 6. Satpol PP 1 7. Dinas Pendidikan 1
8. Dinas Kesehatan 1
9. Dinas Perhubungan 1 10. Dinas Pertanian, Ketahanan Pakan,
dan Perikanan 1
11. Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil
1
12. Dinas Pariwisata, Kebudayaan, Pemuda dan Olahraga
1
13. Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan KB
1
14. DinasPemberdayaan Masyarakat Desa 1 15. Dinas Penanaman Modal dan
Pelayanan Terpadu satu pintu 1
16. Dinas Perdagangan, Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah
1
17. Dinas Perindustriandan Tenaga Kerja 1
18. Dinas Komunikasi Informatika 1
19. Dinas Perumahan dan Kawasan Permukinan
1
20. Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang
1
21. Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan
1
22. Dinas Arsip dan Perpustakaan 1
23. Bagian Pemerintahan 1 24. Bagian Kesejahteraan Rakyat 1 25. Bagian Hubungan Masyarakat
1
26. Bagian Perekonomian
1
27. Bagian Pembangunan
1
28. Bagian Layanan, Pengadaan Barang dan Jasa
1
29. Bagian Organisasi
1 30. Bagian Hukum
1
Total 2 12 16
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
Lampiran 7. Tabel porsentase data responden berdasarkan lama bekerja Lama Bekerja Jumlah (Orang) Persentase (%)
<5 Tahun 2 Orang 6,67%
5 – 10 Tahun 12 Orang 40%
>10 Tahun 16 Orang 53,33%
Total 30 Orang 100%
Lampiran 8. Tabel Data Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan
No Instansi Tingkat Pendidikan
SMU D1 D3 S1 S2
1. Badan Perencanaan, Penelitian dan Pengembangan Daerah
1
2. Badan Kepegawaian, Pendidikan, dan Pelatihan Daerah
1
3. Badan Pengelolaan Keuangan Daerah 1
4. Badan Penanggulangan Bencana Daerah
1
5. Sekretaris Dewan 1 6. Satpol PP 1 7. Dinas Pendidikan 1 8. Dinas Kesehatan 1 9. Dinas Perhubungan 1
10. Dinas Pertanian, Ketahanan Pakan, dan Perikanan
1
11. Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil 1
12. Dinas Pariwisata, Kebudayaan, Pemuda dan Olahraga
1
13. Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan KB
1
14. DinasPemberdayaan Masyarakat Desa 1 15. Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan
Terpadu satu pintu 1
16. Dinas Perdagangan, Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah
1
17. Dinas Perindustriandan Tenaga Kerja 1 18. Dinas Komunikasi Informatika 1 19. Dinas Perumahan dan Kawasan
Permukinan 1
20. Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang
1
21. Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan
1
22. Dinas Arsip dan Perpustakaan 1 23. Bagian Pemerintahan 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
Lampiran 8. Tabel Data Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan (lanjutan)
24. Bagian Kesejahteraan Rakyat 1 25. Bagian Hubungan Masyarakat 1 26. Bagian Perekonomian 1 27. Bagian Pembangunan 1
28. Bagian Layanan, Pengadaan Barang dan Jasa
1
29. Bagian Organisasi 1 30. Bagian Hukum 1
Total 2 0 1 26 1
Lampiran 9. Tabel porsentase data responden berdasarkan tingkat pendidikan Tingkat Pendidikan Jumlah(Orang) Persentase (%)
SMU 2 Orang 6,67%
D3 1 Orang 3,33%
S1 26 Orang 86,67%
S2 1 Orang 3,33%
Total 30 Orang 100%
Lampiran 10. Tabel Skor Peran Auditor Internal sebagai Pengawas
No Instansi No.1 No.2 No.3 No.4 No.5 1. Badan Perencanaan, Penelitian dan
Pengembangan Daerah 1 1 0 0 1 2. Badan Kepegawaian, Pendidikan,
dan Pelatihan Daerah 1 1 0 0 1 3. Badan Pengelolaan Keuangan
Daerah 1 1 1 0 1 4. Badan Penanggulangan Bencana
Daerah 1 0 1 0 1 5. Sekretaris Dewan 1 1 1 1 1 6. Satpol PP 1 1 1 1 1 7. Dinas Pendidikan 1 1 1 0 1 8. Dinas Kesehatan 1 1 1 0 1 9. Dinas Perhubungan 1 1 1 0 1 10. Dinas Pertanian, Ketahanan Pakan,
dan Perikanan 1 1 1 0 1 11. Dinas Kependudukan dan Catatan
Sipil 1 1 1 0 1 12. Dinas Pariwisata, Kebudayaan,
Pemuda dan Olahraga 1 1 1 0 0
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
Lampiran 10. Tabel Skor Peran Auditor Internal sebagai Pengawas (lanjutan)
13. Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan KB 1 1 1 0 1
14. DinasPemberdayaan Masyarakat Desa 1 1 1 0 0
15. Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu satu pintu 1 1 1 0 1
16. Dinas Perdagangan, Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah 1 1 1 0 1
17. Dinas Perindustriandan Tenaga Kerja 1 1 1 1 1
18. Dinas Komunikasi Informatika 1 1 1 0 0 19. Dinas Perumahan dan Kawasan
Permukinan 1 1 1 0 1 20. Dinas Pekerjaan Umum dan
Penataan Ruang 1 1 0 0 0 21. Dinas Lingkungan Hidup dan
Kehutanan 1 1 1 1 1 22. Dinas Arsip dan Perpustakaan 1 1 1 0 1 23. Bagian Pemerintahan 1 1 1 0 0 24. Bagian Kesejahteraan Rakyat 1 1 1 1 1 25. Bagian Hubungan Masyarakat 1 1 1 0 1 26. Bagian Perekonomian 1 1 1 0 1 27. Bagian Pembangunan 1 1 1 0 1 28. Bagian Layanan, Pengadaan
Barang dan Jasa 1 1 1 0 1 29. Bagian Organisasi 1 1 1 0 0 30. Bagian Hukum 1 1 0 0 1
Total 30 29 26 5 24 Lampiran 11. Tabel porsentase Peran Auditor Internal sebagai Pengawas
No Pertanyaan Ya % Tidak % 1. Apakah Inspektorat telah berperan
sebagai mata dan telinga Kepala Daerah?
30 100 0 0
2. Apakah inspektorat selalu melakukan pengawasan terhadap setiap catatan akuntansi dan dokumen setiap SKPD?
29 96.67 1 3.33
3. Apakah Inspektorat selalu mengawasi kepatuhan auditee terhadap standar operasional yang ada?
26 86.67 4 13.33
4. Apakah inspektorat hanya mencari kelemahan dan kesalahan pihak yang diaudit (auditee)?
5 16.67 25 83.33
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80
Lampiran 11. Tabel porsentase Peran Auditor Internal sebagai Pengawas (lanjutan)
5. Apakah inspektorat melakukan
inspeksi secara mendadak pada setiap SKPD?
24 80 6 20
Total 114 36
Lampiran 12. Tabel Skor Peran Auditor Internal sebagai Konsultan
No Instansi No.1 No.2 No.3 No.4 No.5
1. Badan Perencanaan, Penelitian dan Pengembangan Daerah 1 1 1 0 1
2. Badan Kepegawaian, Pendidikan, dan Pelatihan Daerah 1 1 1 0 1
3. Badan Pengelolaan Keuangan Daerah 1 1 1 1 1
4. Badan Penanggulangan Bencana Daerah 1 1 1 1 1
5. Sekretaris Dewan 1 1 1 1 1 6. Satpol PP 1 1 1 1 1 7. Dinas Pendidikan 1 1 1 1 1 8. Dinas Kesehatan 1 1 1 1 1 9. Dinas Perhubungan 1 1 1 1 1 10. Dinas Pertanian, Ketahanan
Pakan, dan Perikanan 1 0 1 1 1 11. Dinas Kependudukan dan Catatan
Sipil 1 1 1 1 1 12. Dinas Pariwisata, Kebudayaan,
Pemuda dan Olahraga 1 1 1 1 1 13. Dinas Sosial, Pemberdayaan
Perempuan, Perlindungan Anak dan KB 1 1 1 1 1
14. DinasPemberdayaan Masyarakat Desa 1 1 1 1 1
15. Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu satu pintu 1 0 1 0 1
16. Dinas Perdagangan, Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah 1 0 1 0 1
17. Dinas Perindustriandan Tenaga Kerja 1 1 0 1 1
18. Dinas Komunikasi Informatika 1 1 1 0 1 19. Dinas Perumahan dan Kawasan
Permukinan 0 0 1 1 1 20. Dinas Pekerjaan Umum dan
Penataan Ruang 1 0 1 0 1 21. Dinas Lingkungan Hidup dan
Kehutanan 1 1 1 1 1 22. Dinas Arsip dan Perpustakaan 1 1 1 1 1 23. Bagian Pemerintahan 1 1 1 1 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81
Lampiran 12. Tabel Skor Peran Auditor Internal sebagai Konsultan (lanjutan)
24. Bagian Kesejahteraan Rakyat 1 1 1 1 1 25. Bagian Hubungan Masyarakat 1 1 1 1 1 26. Bagian Perekonomian 1 1 1 1 1 27. Bagian Pembangunan 1 1 1 1 1 28. Bagian Layanan, Pengadaan
Barang dan Jasa 1 1 1 1 1 29. Bagian Organisasi 1 1 1 1 1 30. Bagian Hukum 1 1 1 0 1
Total 29 25 29 23 30 Lampiran 13. Tabel Porsetase Peran Auditor Internal sebagai Konsultan
No Pertanyaan Ya % Tidak % 1. Apakah inspektorat memberikan
rekomendasi untuk setiap masalah yang terjadi di dalam kegiatan operasional?
29 96.67 1 3.33
2. Apakah inspektorat memberikan jasa konsultasi dan memberi kontribusi dalam mencapai tujuan penataan dan pembuatan dokumen anggaran yang baik dan benar pada setiap SKPD?
25 83.33 5 16.67
3. Apakah inspektorat melakukan monitoring secara berkesinambungan atas perbaikan sistem dan Standar Prosedur Operasional (SPO) ?
29 96.67 1 3.33
4. Apakah inspektorat berkonsultasi dengan pihak auditee mengenai standar operasional penataan dan pembuatan dokumen yang baik dan benar?
23 76.67 7 23.33
5. Apakah inspektorat menerima setiap kritikan dan saran yang bersifat profesional dari auditee?
30 100 0 0
Total 136
14
Lampiran 14. Tabel Skor Peran Auditor Internal sebagai Katalisator
No Instansi No.1 No.2 No.3 No.4 No.5
1. Badan Perencanaan, Penelitian dan Pengembangan Daerah 0 0 1 1 1
2. Badan Kepegawaian, Pendidikan, dan Pelatihan Daerah 0 1 1 1 1
3. Badan Pengelolaan Keuangan Daerah 1 1 1 1 1
4. Badan Penanggulangan Bencana Daerah 1 1 1 1 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82
Lampiran 14. Tabel Skor Peran Auditor Internal sebagai Katalisator (lanjutan)
5 Sekretaris Dewan 1 1 1 1 1 6. Satpol PP 1 1 1 1 1 7. Dinas Pendidikan 0 1 1 1 1 8. Dinas Kesehatan
1 1 1 1 1 9. Dinas Perhubungan
0 1 1 1 1 10. Dinas Pertanian, Ketahanan Pakan,
dan Perikanan 1 0 1 1 0 11. Dinas Kependudukan dan Catatan
Sipil 1 0 1 1 1 12. Dinas Pariwisata, Kebudayaan,
Pemuda dan Olahraga 1 1 1 1 0 13. Dinas Sosial, Pemberdayaan
Perempuan, Perlindungan Anak dan KB 1 1 1 1 1
14. DinasPemberdayaan Masyarakat Desa 1 1 0 0 0
15. Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu satu pintu 1 1 1 1 0
16. Dinas Perdagangan, Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah 1 1 1 1 0
17. Dinas Perindustriandan Tenaga Kerja 0 1 1 1 1 18. Dinas Komunikasi Informatika 1 1 1 1 1 19. Dinas Perumahan dan Kawasan
Permukinan 1 1 1 1 1 20. Dinas Pekerjaan Umum dan
Penataan Ruang 1 0 1 1 0 21. Dinas Lingkungan Hidup dan
Kehutanan 1 1 1 1 1 22. Dinas Arsip dan Perpustakaan 1 1 1 1 1 23. Bagian Pemerintahan 1 1 1 1 1 24. Bagian Kesejahteraan Rakyat 1 1 1 1 1 25. Bagian Hubungan Masyarakat 0 1 1 1 0 26. Bagian Perekonomian 1 1 1 0 1 27. Bagian Pembangunan 1 0 1 1 1 28. Bagian Layanan, Pengadaan Barang
dan Jasa 1 1 1 1 0 29. Bagian Organisasi 1 1 1 1 1 30. Bagian Hukum 1 1 1 1 0
Total 24 25 29 28 21
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
83
Lampiran 15. Tabel porsentase Peran Auditor Internal sebagai Katalisator
No Pertanyaan Ya % Tidak % 1. Apakah inspektorat terlibat dalam
perencanaan dan pembuatan keputusan strategis di setiap SKPD?
24 80 6 20
2. Apakah inspektorat menganalisis aktivitas tertentu yang mengarah ke arah penyimpangan yang merugikan?
25 83.33 5 16.67
3. Apakah inspektorat melakukan evaluasi bersama auditee mengenai laporan keuangan yang telah di riveu?
29 96.67 1 3.33
4. Apakah inspektorat melakukan observasi pada setiap SKPD untuk melakukan perbaikan untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi pekerjaan?
28 93.33 2 6.67
5. Apakah inspektorat membantu SKPD untuk mencapai tujuan penggunaan anggaran yang sesuai dengan standar operasional?
21 70 9 30
Total 127
23
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI