148
ANALISIS PERBANDINGAN TINGKAT PEMAHAMAN DAN PROSES PEMBELAJARAN SISWA TENTANG MATERI ALAT OPTIK PADA KURIKULUM 2013 DAN KURIKULUM 2006 DI SMP KELAS VIII MUNTILAN SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Fisika Disusun Oleh: Maria Astri Pramudya 131424045 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2017 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ANALISIS PERBANDINGAN TINGKAT PEMAHAMAN DAN … · i analisis perbandingan tingkat pemahaman dan proses pembelajaran siswa tentang materi alat optik pada kurikulum 2013 dan kurikulum

  • Upload
    vannhi

  • View
    232

  • Download
    2

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: ANALISIS PERBANDINGAN TINGKAT PEMAHAMAN DAN … · i analisis perbandingan tingkat pemahaman dan proses pembelajaran siswa tentang materi alat optik pada kurikulum 2013 dan kurikulum

ANALISIS PERBANDINGAN TINGKAT PEMAHAMAN DAN PROSES

PEMBELAJARAN SISWA TENTANG MATERI ALAT OPTIK PADA

KURIKULUM 2013 DAN KURIKULUM 2006 DI SMP KELAS VIII

MUNTILAN

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Fisika

Disusun Oleh:

Maria Astri Pramudya

131424045

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA

JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2017

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 2: ANALISIS PERBANDINGAN TINGKAT PEMAHAMAN DAN … · i analisis perbandingan tingkat pemahaman dan proses pembelajaran siswa tentang materi alat optik pada kurikulum 2013 dan kurikulum

i

ANALISIS PERBANDINGAN TINGKAT PEMAHAMAN DAN PROSES

PEMBELAJARAN SISWA TENTANG MATERI ALAT OPTIK PADA

KURIKULUM 2013 DAN KURIKULUM 2006 DI SMP KELAS VIII

MUNTILAN

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Fisika

Disusun Oleh:

Maria Astri Pramudya

131424045

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA

JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2017

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 3: ANALISIS PERBANDINGAN TINGKAT PEMAHAMAN DAN … · i analisis perbandingan tingkat pemahaman dan proses pembelajaran siswa tentang materi alat optik pada kurikulum 2013 dan kurikulum

ii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 4: ANALISIS PERBANDINGAN TINGKAT PEMAHAMAN DAN … · i analisis perbandingan tingkat pemahaman dan proses pembelajaran siswa tentang materi alat optik pada kurikulum 2013 dan kurikulum

iii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 5: ANALISIS PERBANDINGAN TINGKAT PEMAHAMAN DAN … · i analisis perbandingan tingkat pemahaman dan proses pembelajaran siswa tentang materi alat optik pada kurikulum 2013 dan kurikulum

iv

HALAMAN PERSEMBAHAN

Skripsi ini kupersembahkan kepada:

Bapak Sugiyanto dan Ibu Sri Mardiningsih atas doa, nasihat, dan dukungan yang

tidak terbatas.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 6: ANALISIS PERBANDINGAN TINGKAT PEMAHAMAN DAN … · i analisis perbandingan tingkat pemahaman dan proses pembelajaran siswa tentang materi alat optik pada kurikulum 2013 dan kurikulum

v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini

tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali telah disebutkan dalam

kutipan dan daftar pustaka sebagaimana yang layaknya karya ilmiah.

Yogyakarta, 25 Juli 2017

Penulis

Maria Astri Pramudya

.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 7: ANALISIS PERBANDINGAN TINGKAT PEMAHAMAN DAN … · i analisis perbandingan tingkat pemahaman dan proses pembelajaran siswa tentang materi alat optik pada kurikulum 2013 dan kurikulum

vi

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN

PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata

Dharma:

Nama : Maria Astri Pramudya

NIM : 131424045

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memeberikan kepada

Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya dengan judul:

ANALISIS PERBANDINGAN TINGKAT PEMAHAMAN DAN PROSES

PEMBELAJARAN SISWA TENTANG MATERI ALAT OPTIK PADA

KURIKULUM 2013 DAN KURIKULUM 2006 DI SMP KELAS VIII

MUNTILAN

Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas

Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain,

mengelola dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan

mempublikasikannya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa

perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalty kepada saya selama tetap

mencantumkan nama saya sebagai penulis.

Demikian pernyataan ini yang dibuat dengan sebenarnya.

Dibuat di Yogyakarta

Pada tanggal, 25 Juli 2017

Yang menyatakan,

(Maria Astri Pramudya)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 8: ANALISIS PERBANDINGAN TINGKAT PEMAHAMAN DAN … · i analisis perbandingan tingkat pemahaman dan proses pembelajaran siswa tentang materi alat optik pada kurikulum 2013 dan kurikulum

vii

ABSTRAK

ANALISIS PERBANDINGAN TINGKAT PEMAHAMAN DAN PROSES

PEMBELAJARAN SISWA TENTANG MATERI ALAT OPTIK PADA

KURIKULUM 2013 DAN KURIKULUM 2006 DI SMP KELAS VIII

MUNTILAN

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan tingkat pemahaman

siswa tentang materi alat optik antara kurikulum 2013 dan kurikulum 2006 di

SMPN 1 dan SMPN 2 Muntilan dan untuk mengetahui proses pembelajaran siswa

tentang materi alat optik pada kurikulum 2013 dan kurikulum 2006 di SMPN 1 dan

SMPN 2 Muntilan.

Penelitian dilaksanakan di SMP Negeri 1 Muntilan dan SMP Negeri 2

Muntilan. Di SMP Negeri 1 Muntilan penelitian di laksanakan pada tanggal 10

Mei, 22 Mei, 23 Mei, dan 31 Mei 2017. Sedangkan di SMP Negeri 2 Muntilan,

penelitian dilaksanakan pada tanggal 12 Mei, 16 Mei, 17 Mei, dan 31 Mei 2017.

Sampel penelitian adalah siswa kelas VIII G SMP Negeri Muntilan dan siswa kelas

VIII F SMP Negeri 2 Muntilan. Instrument yang digunakan pada penelitian ini

adalah pretest dan posstest. Kemudian data ini dianalisis sengan menggunakan

SPSS dengan menggunakan α 0.05. selain itu peneliti menggunakan observasi

langsung untuk melihat proses pembelajaran dikelas. Data observasi berupa video

pembelajaran dan lembar observasi yang kemudian dianalisis sesuai dengan

kurikulum yang diterapkan oleh sekolah.

Hasil penelitian menunjukan bahwa kurikulum 2006 dan kurikulum 2013

dapat meningkatkan tingkat pemahaman siswa kelas VIII pada materi alat optik

dan peningkatan pemahaman dari kedua kelas meningkat sama besar. Sedangkan

dalam proses pembelajaran kurikulum 2006 lebih bisa memenuhi tuntutan

kurikulum. Untuk kurikulum 2013 pada proses pembelajaran dikelas belum dapat

sepenuhnya memenuhi tuntutan kurikulum 2013 yang seharusnya.

Kata kunci : peningkatan pemahaman, proses pembelajaran, kurikulum 2013,

kurikulum 2006

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 9: ANALISIS PERBANDINGAN TINGKAT PEMAHAMAN DAN … · i analisis perbandingan tingkat pemahaman dan proses pembelajaran siswa tentang materi alat optik pada kurikulum 2013 dan kurikulum

viii

ABSTRACT

THE COMPARATIVE ANALYSIS OF UNDERSTANDING AND LEARNING

PROCESS OF STUDENTS ABOUT THE MATERIALS ON OPTICAL

DEVICES OF CURRICULUM 2013 AND CURRICULUM 2006 IN VIII

CLASS JUNIOR HIGH SCHOOL OF MUNTILAN

The purpose of this research is to know the level’s comparison of

understanding and learning process in students about the material optical devices

between Curriculum 2013 and Curriculum 2006 at 1st State Junior High School

and 2nd State Junior High School of Muntilan.

The research was conducted in 1st State Junior High School of Muntilan

and 2nd State Junior High School of Muntilan. The research in 1st State Junior High

Scool of Muntilan was conducted on May 10, May 22, May 23, and May 31 in 2017.

While the research in 2sd State Junior High School in Muntilan was conducted on

May 12, May 16, May 17, and May 31 in 2017. The sample of research is the

students of class G in VIII, 1st State Junior High School of Muntilan and students

of class F in VIII, 2nd State Junior high School of Muntilan. The instruments used

in this research are pretest and posttest. Then the data is analyzed by using SPSS

by using α 0.05. In addition, the researcher used direct observation to see the

learning process in the class. The observations data are analyzed according to the

curriculum which is applied by the school.

The research result shows that Curriculum 2006 and Curriculum 2013

improve the understanding of material optical devices. Whereas the learning

process of the curriculum 2006 more fulfill the curriculum’s requirement then the

curriculum 2013.

Keywords: improvement of understanding, learning process, curriculum 2013, and

curriculum 2006.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 10: ANALISIS PERBANDINGAN TINGKAT PEMAHAMAN DAN … · i analisis perbandingan tingkat pemahaman dan proses pembelajaran siswa tentang materi alat optik pada kurikulum 2013 dan kurikulum

ix

KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat dan

rahmatnya penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul. ANALISIS

PERBANDINGAN TINGKAT PEMAHAMAN DAN PROSES

PEMBELAJARAN SISWA TENTANG MATERI ALAT OPTIK PADA

KURIKULUM 2013 DAN KURIKULUM 2006 DI SMP KELAS VIII

MUNTILAN

Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar

sarjana Program Studi Pendidikan Fisika, Jurusan Pendidikan Mataematika dan

Ilmu Pengetahuan Alam, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas

Sanata Dharma Yogyakarta.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan dan penyelesaian skripsi ini,

penulis mendapat bimbingan, saran, nasehat, semangat, dan doa dari berbagai

pihak. Untuk itu, penulis menyampaikan terimakasih kepada :

1. Prof. Dr. Paul Suparno, S.J., M.S.T., selaku dosen pembimbing skripsi yang

telah sabar mengarahkan, mendengarkan, memperhatikan, dan

mendampingi penulis dalam menyelesaikan penulisan skripsi ini.

2. Kepala SMP Negeri 1 dan Kepala SMP Negeri 2 Muntilan yang telah

memberikan izin kepada peneliti untuk melaksanakan penelitian di sekolah

SMP Negeri 1 dan SMP Negeri 2 Muntilan.

3. Bapak Susanto, S. Pd. Dan Ibu Wiwik, S. Pd selaku Guru IPA di sekolah

tempat peneliti melakukan penelitian yang telah banyak membantu peneliti

dalam melaksanakan penelitian.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 11: ANALISIS PERBANDINGAN TINGKAT PEMAHAMAN DAN … · i analisis perbandingan tingkat pemahaman dan proses pembelajaran siswa tentang materi alat optik pada kurikulum 2013 dan kurikulum

x

4. Bapak Dr. Ignatius Edi Santosa, M. S., selaku Ketua Program Studi

Pendidikan Fisika dan segenap dosen Program Studi Pendidikan Fisika yang

telah memberikan pengalaman, pengetahuan dan bimbingan selama penulis

belajar di Universitas Sanata Dharma.

5. Segenap staf sekertariat JPMIPA yang telah membantu segala urusan

administrasi selama penulis belajar di Universitas Sanata Dharma.

6. Lambertus Pramudya Wardhana yang telah memberi, perhatian, bantuan,

semangat, dan teladan bagi penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan

penulisan skripsi ini.

7. Cicilia Dewi Pramudya dan Ignatius Agung Pramudya yang sudah dengan

sabar mendengarkan keluh kesah penulis, dan memberi perhatian kepada

penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

8. Kristina Novitasari Juur, Foury Deva, Hana Viviana, Dian Putri, Felisia

Arum, Leonardus Agung atas perhatian, saran, bantuan dan kesediaannya

mendengarkan segala keluhan penulis selama penyelesaian skripsi ini.

9. Semua teman Pendidikan Fisika 2013 yang berkontribusi besar dalam

kehidupan kuliah penulis.

Yogyakarta, 25 Juli 2017

Penulis

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 12: ANALISIS PERBANDINGAN TINGKAT PEMAHAMAN DAN … · i analisis perbandingan tingkat pemahaman dan proses pembelajaran siswa tentang materi alat optik pada kurikulum 2013 dan kurikulum

xi

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ........................................................................................... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................. ii

HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................... iii

HALAMAN PERSEMBAHAN ........................................................................ iv

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ....................................... iv

HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI .......................... v

ABSTRAK ......................................................................................................... vi

ABSTRACT ......................................................................................................... vi

KATA PENGANTAR ....................................................................................... ix

DAFTAR ISI ...................................................................................................... xi

DAFTAR TABEL .............................................................................................. xii

DAFTAR GAMBAR ........................................................................................ xiii

BAB I PENDAHULUAN ........................................................................... 1

A. Latar Belakang Masalah ............................................................ 1

B. Batasan Masalah ....................................................................... 7

C. Rumusan Masalah ..................................................................... 7

D. Tujuan Penelitian ...................................................................... 7

E. Manfaat Penelitian .................................................................... 8

BAB II LANDASAN TEORI ......................................................................... 9

A. Pemahaman ............................................................................... 9

B. Belajar ...................................................................................... 10

C. Proses Belajar ........................................................................... 13

D. Sikap ........................................................................................ 17

E. Proses Pembelajaran ................................................................ 19

F. Kurikulum ................................................................................ 20

G. Alat Optik .................................................................................. 37

BAB III METODE PENELITIAN .................................................................. 51

A. Desain Penelitian ..................................................................... 51

B. Sampel ...................................................................................... 51

C. Tempat dan Waktu Pelaksanaan Penelitian ............................. 52

D. Metode Pengumpulan Data ...................................................... 52

E. Instrumen Penelitian ................................................................ 53

F. Validasi ..................................................................................... 61

G. Metode Analisis Data ............................................................... 62

BAB IV DATA, ANALISIS, DAN PEMBAHASAN .................................... 64

A. Deskripsi Penelitian ................................................................. 64

B. Data dan Analisis ..................................................................... 69

C. Pembahasan Umum ................................................................ 103

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 13: ANALISIS PERBANDINGAN TINGKAT PEMAHAMAN DAN … · i analisis perbandingan tingkat pemahaman dan proses pembelajaran siswa tentang materi alat optik pada kurikulum 2013 dan kurikulum

xii

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ........................................................ 107

A. Kesimpulan ............................................................................. 107

B. Saran ....................................................................................... 108

DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... 109

LAMPIRAN ...................................................................................................... 110

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 14: ANALISIS PERBANDINGAN TINGKAT PEMAHAMAN DAN … · i analisis perbandingan tingkat pemahaman dan proses pembelajaran siswa tentang materi alat optik pada kurikulum 2013 dan kurikulum

xiii

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Fase proses belajar 14

Table 2.2 Kegiatan pembelajaran pendekatan scientific 34

Table 2.3 Contoh kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan 35

Table 3.1 Kisi-kisi soal pretest dan posttest kurikulum 2013 55

Table 3.2 Kisi-kisi soal pretest dan posttest kurikulum 2006 58

Table 4.1 Proses pelaksanaan penelitian kelas VIII G Kurikulum 2013 65

Table 4.2 Proses pelaksanaan penelitian kelas VIII F Kurikulum 2006 66

Table 4.3 Nilai pretest dan posttest kelas VIII G kurikulum 2013 70

Table 4.4a Hasil means nilai pretest dan posttest kelas VIII G 71

Table 4.4b Hasil Uji T-Dependen nilai pretest-posttest kelas VIII G kurikulum

2013 71

Table 4.5 Nilai pretest dan posttest untuk kelas VIII F kurikulum 2006 73

Table 4.6a Hasil means niali pretest dan posttest kelas VIII F kurikulum

2006 74

Table 4.6b Hasil Uji T-Dependen nilai pretest-posttest kelas VIII F kurikulum

2006 74

Table 4.7 Nilai pretest untuk kelompok A dan kelompok 76

Table 4.8a Hasil means dari kelompok A dan kelompok B 77

Table 4.8b Hasil Uji T-Independen kelompok A dan

Kelompok B 78

Table 4.9 Nilai posttest untuk kelompok A dan kelompok B 79

Table 4.10a Hasil means dari kelompok A dan kelompok B 80

Table 4.10b Hasil Uji T-Independen kelompok A dan kelompok B 81

Table 4.11 Nilai selisih posttest-pretest kelompok A dan kelompok B 82

Table 4.12a Hasil mean dari selisih posttest-pretest kelompok A 83

dan kelompok B

Table 4.12b Hasil Uji T-Independen selisih posttest-pretest kelomok A dan

kelompok B 83

Halaman

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 15: ANALISIS PERBANDINGAN TINGKAT PEMAHAMAN DAN … · i analisis perbandingan tingkat pemahaman dan proses pembelajaran siswa tentang materi alat optik pada kurikulum 2013 dan kurikulum

xiv

Table 4.13 Rangkungan perbandingan hasil observasi proses

pembelajaran di SMPN 1 dan SMPN 2 Muntilan 99

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 16: ANALISIS PERBANDINGAN TINGKAT PEMAHAMAN DAN … · i analisis perbandingan tingkat pemahaman dan proses pembelajaran siswa tentang materi alat optik pada kurikulum 2013 dan kurikulum

xv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 Bagian-bagian mata 37

Gambar 2 Pembentukan bayanagan pada Lup 44

Gambar 3 Pembentukan bayangan padamikroskop 45

Gambar 4 Pembentukan bayangan pada teropong bintang 47

Gambar 5 Pembentukan bayangan pada teropong bumi 48

Halaman

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 17: ANALISIS PERBANDINGAN TINGKAT PEMAHAMAN DAN … · i analisis perbandingan tingkat pemahaman dan proses pembelajaran siswa tentang materi alat optik pada kurikulum 2013 dan kurikulum

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan sebuah usaha masyarakat dan pemerintah

melalui sebuah bimbingan belajar yang mempersiapkan anak-anak penerus

bangsa untuk memainkan peran yang ada di masyarakat lokal, nasional, dan

global untuk kehidupan yang akan datang. Dari pernyataan ini dapat ditarik

kesimpulan bahwa pendidikan menjadi sektor yang sangat penting dalam

menghasilkan generasi penerus suatu Negara.

Berdasarkan Undang-undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem

Pendidikan Nasional, sistem pendidikan nasional harus mampu menjamin

pemerataan kesempatan pendidikan, peningkatan mutu serta relevansi dan

efisiensi manajemen pendidikan untuk menghadapi tantangan sesuai dengan

tuntutan perubahan kehidupan lokal, nasional, dan global. Akibatnya perlu

dilakukan pembaharuan pendidikan secara terencana, terarah, dan

berkesinambungan. Untuk menciptakan sistem pendidikan yang dapat

menghasilkan lulusan yang mampu bersaing secara local, nasional, dan global

pemerintah mengatur sistem pendidikan melalui sebuah kurikulum.

Kurikulum merupakan salah satu alat untuk mencapai tujuan

pendidikan, sekaligus merupakan pedoman dalam pelaksanaan pembelajaran

pada semua jenis dan jenjang (Zainal, 2011: 1). Undang-undang Nomor 20

Tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional disebutkan bahwa kurikulum

adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 18: ANALISIS PERBANDINGAN TINGKAT PEMAHAMAN DAN … · i analisis perbandingan tingkat pemahaman dan proses pembelajaran siswa tentang materi alat optik pada kurikulum 2013 dan kurikulum

2

pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan

kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu.

Di Indonesia sendiri tercatat sudah 10 kali berganti kurikulum sejak

tahun 1947. Pergantian kurikulum ini bertujuan untuk lebih menyempurnakan

sistem pendidikan nasional dan menciptakan sistem pendidikan yang dapat

menghasilkan generasi yang mampu bersaing di dalam negeri maupun di luar

negeri. Kurikulum yang pernah diterapkan di Indonesia antara lain : kurikulum

1947, kurikulum 1952, kurikulum 1964, kurikulum 1968, kurikulum 1975,

kurikulum 1984, kurikulum 1994, kurikulum 2004, kurikulum 2006, dan

terakhir kurikulum 2013.

Pada tahun ajaran 2016/ 2017 ini di Indonesia berjalan 2 kurikulum yaitu

kurikulum 2006 (KTSP) dan kurikulum 2013. Kurikulum 2006 atau Kurikulum

Tingkat Satuan Pendidikan merupakan kurikulum operasional yang disusun dan

dilaksanakan oleh masing-masing satuan pendidikan. Kurikulum 2006 juga

merupakan kurikulum yang standar kompetensi dan kompetensi dasarnya

sudah ditetapkan oleh pemerintah pusat. Dalam kurikulum 2006 guru dituntut

untuk mampu mengembangkan sendiri silabus dan penilaian sesuai kondisi

sekolah dan daerah. Sedangkan Kurikulum 2013 dikembangkan dengan

penyempurnaan pola pikir diantaranya: 1) pola pembelajaran yang berpusat

pada guru menjadi pembelajaran berpusat pada peserta didik; 2) pola

pembelajaran satu arah (interaksi guru-peserta didik) menjadi pembelajaran

interaktif (interaksi guru-peserta didik- masyarakat – lingkungan alam,

sumber/media lainya); 3) pola pembelajaran terisolasi menjadi pola

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 19: ANALISIS PERBANDINGAN TINGKAT PEMAHAMAN DAN … · i analisis perbandingan tingkat pemahaman dan proses pembelajaran siswa tentang materi alat optik pada kurikulum 2013 dan kurikulum

3

pembelajaran jejaring; 4) pola pembelajaran pasif menjadi pembelajaran aktif-

mencari; 5) pola belajar sendiri menjadi belajar kelompok; 6) pola pembelajaran

alat tunggal menjadi pembelajaran berbasis alat multimedia; 7) pola

pembelajaran berbasis masal menjadi kebutuhan pelanggan dengan

memperkuat pengembangan potensi khusus yang dimiliki setiap peserta didik;

8) pola pembelajaran ilmu pengetahuan tunggal menjadi pembelajaran ilmu

pengetahuan jamak; 9) pola pembelajaran pasif menjadi pembelajaran kritis.

Kurikulum 2013 bertujuan untuk mempersiapkan manusia Indonesia agar

memiliki kemampuan hidup menjadi pribadi warga negara yang beriman,

produktif, kreatif, inovatif, dan afektif serta mampu berkontribusi pada

kehidupan bermasyarakat, berbangsa, bernegara, dan perubahan dunia.

Karakteristik kurikulum 2013 dirancang dengan karakteristik sebagai berikut

diantaranya : 1) mengembangkan keseimbangan antara pengembangan sikap

spiritual dan sosial, rasa ingin tahu, kreativitas, kerja sama, dengan kemampuan

intelektual dan psikomotorik; 2) mengembangkan sikap, pengetahuan, dan

ketrampilan serta menerapkan dalam berbagai situasi di sekolah dan

masyarakat; 3) kompetensi inti kelas menjadi unsur pengorganisasian

kompetensi dasar, dimana semua kompetensi dasar dan proses pembelajaran

dikembangkan untuk mencapai kompetensi yang dinyatakan dalam kompetensi

inti (lampiran permendikbud no 68 tahun 2013 kurikulum SMP). Kurikulum

2013 memiliki tiga aspek penilaian, yaitu aspek pengetahuan, aspek

keterampilan, dan aspek sikap dan perilaku. Di dalam Kurikulum 2013,

terutama di dalam materi pembelajaran terdapat materi yang dirampingkan dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 20: ANALISIS PERBANDINGAN TINGKAT PEMAHAMAN DAN … · i analisis perbandingan tingkat pemahaman dan proses pembelajaran siswa tentang materi alat optik pada kurikulum 2013 dan kurikulum

4

materi yang ditambahkan. Materi yang dirampingkan diantaranya IPS dan

PPKn, sedangkan untuk materi yang ditambahkan seperti materi Matematika.

Berjalannya 2 kurikulum ini dilatarbelakangi oleh ketidaksiapan sekolah

untuk menerima kurikulum baru yaitu kurikulum 2013. Ketidaksiapan ini

dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu: pendistribusian buku guru dan buku

siswa yang tidak lancar, penerapan kurikulum baru yang terkesan terburu-buru,

belum semua guru menjalani BIMTEK untuk kurikulum 2013, tuntutan

kurikulum 2013 yang dirasa membebani guru dan siswa, dan lain sebagainya.

Dengan adanya beberapa masalah yang timbul terkait kurikulum 2013 ini pada

masa jabatan Anies Baswedan selaku Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI

ke 26, Kemendikbud melakukan penelaahan ulang kurikulum 2013, revisi

konsep, dan melibatkan publik. Dalam dokumen kurikulum penerapan

kurikulum 2013 ini dilakukan secara bertahap sampai batas waktu tahun 2020.

Hal ini sangat menguntungkan sekolah terutama sekolah yang memang belum

siap untuk menerapkan kurikulum 2013. Dengan demikian kemendikbud

mengijinkan sekolah-sekolah yang belum siap menggunakan kurikulum 2013

untuk tetap menggunakan kurikulum 2006 sampai sekolah tersebut siap

menerapakan kurikulum 2013.

Dua kurikulum yang berjalan pada satu sistem pendidikan nasional akan

mengakibatkan beberapa masalah yang timbul karena masing-masing dari

kurikulum mempunyai kelebihan dan kekurangan. Masalah yang mungkin akan

dihadapi sekolah terutama guru dengan siswa diantara lain: metode yang

digunakan dalam menyampaikan materi, tingkat pemahaman siswa, beban

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 21: ANALISIS PERBANDINGAN TINGKAT PEMAHAMAN DAN … · i analisis perbandingan tingkat pemahaman dan proses pembelajaran siswa tentang materi alat optik pada kurikulum 2013 dan kurikulum

5

materi yang berbeda, dan lain sebagainya. Penyampaian materi dengan metode

yang berbeda dapat berakibat pada proses belajar yang dialami oleh siswa, hal

ini juga dapat berpengaruh terhadap pemahaman yang diterima siswa selama

belajar atau selama mengikuti proses pembelajaran.

Belajar merupakan dasar dari rangkaian proses pembelajaran yang

diterima dan dialami siswa di sekolah. Belajar menurut Winkel (2004: 59) “

adalah suatu aktivitas mental/psikis, yang berlangsung dalam interaksi aktif

dengan lingkungan, yang menghasilkan sejumlah perubahan dalam

pengetahuan-pemahaman, ketrampilan dan nilai-sikap. Perubahan itu bersifat

relatif konstan dan berbekas”. Sedangkan proses pembelajaran merupakan

proses untuk membantu peserta didik agar dapat belajar dengan baik. Artinya,

proses pembelajaran merupakan suatu aktivitas antara siswa dengan guru

dimana siswa tidak hanya menerima ilmu yang diberikan oleh guru namun

berupa interaksi pembelajaran antara siswa dengan guru, siswa dengan siswa

lainya, dan siswa dengan lingkungan sekitar terutama pada mata pelajaran IPA.

Interaksi pembelajaran yang terbentuk juga berupa sikap siswa dalam mengikuti

pembelajaran didalam kelas.

Sikap menurut Lange (dalam Azwar, dalam Susanto 2013: 10), tidak

hanya merupakan aspek mental saja, melainkan mencakup pula aspek respon

fisik. Jadi sikap harus mengandung kekompakan antara mental dan fisik secara

serempak. Karena jika mental saja yang dimunculkan, maka belum ditampilkan

secara jelas sikap seseorang. Sedangkan, menurut Sudirman (dalam Susanto

2013 : 11), sikap merupakan kecenderungan untuk melakukan sesuatu dengan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 22: ANALISIS PERBANDINGAN TINGKAT PEMAHAMAN DAN … · i analisis perbandingan tingkat pemahaman dan proses pembelajaran siswa tentang materi alat optik pada kurikulum 2013 dan kurikulum

6

cara, metode, pola dan tekhnik tertentu terhadap dunia sekitarnya baik berupa

individu-individu maupun objek-objek tertentu. Sikap siswa selama mengikuti

proses pembelajaran dapat menjadi salah satu parameter pemahaman yang

diterima oleh siswa selama mengikuti proses pembelajaran. Parameter ini

nantinya dapat dilihat dari hasil belajar siswa yang berupa hasil test.

Pemahaman menurut Bloom (dalam Susanto 2013:6) diartikan sebagai

kemampuan untuk menyerap arti dari materi atau bahan yang dipelajari.

Pemahaman menurut Bloom ini adalah seberapa besar siswa mampu menerima,

menyerap, dan memahami pelajaran yang diberikan guru kepada siswa, atau

sejauh mana siswa dapat memahami serta mengerti apa yang ia baca, yang

dilihat, yang dialami, atau yang ia rasakan berupa hasil penelitian atau observasi

langsung yang ia lakukan.

Materi alat optik merupakan materi yang kompleks dan cukup sulit,

karena materi ini merupakan materi yang merupakan penerapan konsep dari

materi-materi sebelumnya. Pada materi ini Guru IPA dituntut untuk

menyiapkan materi dengan matang dan dapat menyampaikan serta

membimbing siswa agar siswa dapat memahami materi ini. Dengan adanya

perbedaan kurikulum yang berjalan di beberapa sekolah dan pada pokok

bahasan yang sama, peneliti tertarik melakukan penelitian dengan judul

“ANALISIS PERBANDINGAN TINGKAT PEMAHAMAN DAN

PROSES PEMBELAJARAN SISWA TENTANG MATERI ALAT

OPTIK PADA KURIKULUM 2013 DAN KURIKULUM 2006 DI SMP

KELAS VIII MUNTILAN.”

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 23: ANALISIS PERBANDINGAN TINGKAT PEMAHAMAN DAN … · i analisis perbandingan tingkat pemahaman dan proses pembelajaran siswa tentang materi alat optik pada kurikulum 2013 dan kurikulum

7

B. Batasan Masalah

Agar pembahasan dalam penelitian ini lebih terarah maka peneliti

membatasi penelitian ini pada tingkat pemahaman dan proses pembelajaran

siswa tentang materi alat optik pada kurikulum 2013 dan kurikulum 2006 siswa

SMP kelas VIII pada SMP Negeri 1 dan SMP Negeri 2 Muntilan.

C. Rumusan Masalah

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah :

1. Bagaimana perbandingan tingkat pemahaman siswa tentang materi alat

optik kurikulum 2013 dan kurikulum 2006 di SMP Negeri 1 dan SMP

Negeri 2 Muntilan.

2. Bagaimana proses pembelajaran siswa tentang materi alat optik antara

kurikulum 2013 dan kurikulum 2006 di SMP Negeri 1 dan SMP Negeri

2 Muntilan.

D. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui :

1. Perbandingan tingkat pemahaman siswa tentang materi alat optik antara

kurikulum 2013 dan kurikulum 2006 di kelas VIII pada SMP Negeri 1

Muntilan dan SMP Negeri 2 Muntilan.

2. Proses pembelajaran siswa tentang materi alat optik pada kurikulum

2013 dan kurikulum 2006 di kelas VIII pada SMP Negeri 1 Muntilan

dan SMP Negeri 2 Muntilan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 24: ANALISIS PERBANDINGAN TINGKAT PEMAHAMAN DAN … · i analisis perbandingan tingkat pemahaman dan proses pembelajaran siswa tentang materi alat optik pada kurikulum 2013 dan kurikulum

8

E. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi berbagai pihak,

antara lain :

1. Bagi Sekolah

Penelitian ini diharapkan dapat membantu sekolah untuk dapat

lebih memahami dan mengerti tentang tingkat pemahaman dan proses

belajar siswa sehingga nantinya dapat membantu dalam menentukan

metode pengajaran yang tepat sasaran bagi siswa.

2. Bagi Prodi Pendidikan Fisika

Peelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan referensi bagi

penelitian yang serupa dan penelitian ini juga berguna untuk menambah

data penelitian mengenai perbandingan kurikulum.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 25: ANALISIS PERBANDINGAN TINGKAT PEMAHAMAN DAN … · i analisis perbandingan tingkat pemahaman dan proses pembelajaran siswa tentang materi alat optik pada kurikulum 2013 dan kurikulum

9

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Pemahaman

Pemahaman dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia dapat diartikan sebagai

suatu proses memahami atau memahamkan dari proses yang sudah diterima.

Pemahaman menurut Bloom adalah seberapa besar siswa mampu menerima,

menyerap dan memahami pelajaran yang diberikan oleh guru kepada siswa atau

sejauh mana siswa dapat memahami serta mengerti apa yang ia baca, yang

dilihat, dialami, atau yang dirasakan berupa hasil penelitian atau observasi

langsing yang dilakukan.

Adapun menurut Carin dan Sund, 1980 (dalam Ahmad Susanto, 2013: 6)

pemahaman diartikan sebagai suatu proses yang terdiri dari tujuh tahapan

kemampuan. Dari definisi yang diberikan oleh Carin dan Sun diatas dapat

dipahami bahwa pemahaman dapat dikategorikan kepada beberapa aspek,

dengan kriteria-kriteria sebagai berikut :

a. Pemahaman merupakan kemampuan untuk menerangkan dan

menginterpretasikan sesuatu: ini berarti bahwa seseorang yang telah

memahami sesuatu atau telah memperoleh pemahaman akan mampu

menerangkan atau menjelaskan kembali apa yang ia terima.

b. Pemahaman bukan sekedar mengetahui, yang biasanya hanya sebatas

mengingat kembali pengalaman dan memproduksi apa yang telah

dipelajari. Bagi orang yang benar-benar telah paham ia akan mampu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 26: ANALISIS PERBANDINGAN TINGKAT PEMAHAMAN DAN … · i analisis perbandingan tingkat pemahaman dan proses pembelajaran siswa tentang materi alat optik pada kurikulum 2013 dan kurikulum

10

c. memberikan gambaran, contoh, dan penjelasan yang lebih luas dan

memadahi.

d. Pemahaman lebih dari sekedar mengetahui, karena pemahaman

melibatkan proses mental yang dinamis; dengan memahami ia akan

mampu memberikan uraian dan penjelasan yang lebih kreatif, tidak

hanya memberikan gambaran kepada satu contoh saja tetapi mampu

memberikan gambaran yang lebih luas dan baru sesuai dengan kondisi

saat itu.

e. Pemahaman merupakan suatu proses bertahap yang masing-masing

tahap mempunyai kemampuan sendiri, seperti, menerjemahkan,

menginterpretasikan, ektrapolasi (memperhitungkan/meramalkan

kemungkinan), aplikasi, analisis, sintesis, dan evaluasi.

B. Belajar

Belajar dapat dirumuskan sebagai suatu aktivitas mental/psikis, yang

berlangsung dalam interaksi aktif dengan lingkungan, yang menghasilkan

sejumlah perubahan dalam pengetahuan-pemahaman, ketrampilan dan nilai-

sikap. Perubahan ini bersifat konstan dan berbekas (Winkel, 2004: 59).

Perubahan akibat belajar tidak akan hilang begitu saja dan cenderung akan

bertahan lama. Misalnya seseorang yang telah belajar naik sepeda akan mampu

naik sepeda saat usianya menginjak dewasa. Menurut Gagne (1989 dalam

Susanto, 2013 : 2), belajar dapat didefinisikan sebagai suatu proses dimana

suatu organisme berubah perilakunya sebagai akibat pengalaman. Bagi Gagne,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 27: ANALISIS PERBANDINGAN TINGKAT PEMAHAMAN DAN … · i analisis perbandingan tingkat pemahaman dan proses pembelajaran siswa tentang materi alat optik pada kurikulum 2013 dan kurikulum

11

belajar dimaknai sebagai proses untuk memperoleh motivasi dalam

pengetahuan, ketrampilan, kebiasaaan, dan tingkah laku. Selanjutnya Gagne,

dalam teorinya yang disebut the domains of learning, menyimpulkan bahwa

segala sesuatu yang dipelajari oleh manusia dapat dibagi menjadi lima kategori

yaitu :

1. Ketrampilan motoris (motor skill): adalah ketrampilan yang

diperlihatkan dari berbagai gerakan badan, misalnya menulis,

menendang bola, bertepuk tangan, berlari, dan loncat.

2. Informasi Verbal: informasi ini sangat dipengaruhi oleh kemampuan

otak atau inteligensi seseorang, misalnya seseorang dapat memahami

sesuatu dengan berbicara, menulis, menggambar, dan sebagainya yang

berupa symbol yang tampak (verbal).

3. Kemampuan Intelektual: selain menggunakan simbol verbal, manusia

juga mampu melakukan interaksi dengan dunia luar melalui kemampuan

intelektualnya, misalnya mampu membedakan warna, bentuk dan

ukuran.

4. Strategi Kognitif: Gagne menyebutkan sebagai organisasi ketrampilan

yang internal (internal organized skill), yang sangat diperlukan untuk

belajar mengingat dan berpikir. Kemampuan kognitif ini lebih

ditunjukan ke dunia luar, dan tidak dapat dipelajari dengan sekali saja,

memerlukan perbaikan dan latihan terus-menerus yang serius.

5. Sikap (attitude): sikap merupakan faktor penting dalam belajar; karena

tanpa kemampuan ini belajar tak akan berhasil baik. Sikap seseorang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 28: ANALISIS PERBANDINGAN TINGKAT PEMAHAMAN DAN … · i analisis perbandingan tingkat pemahaman dan proses pembelajaran siswa tentang materi alat optik pada kurikulum 2013 dan kurikulum

12

dalam belajar akan sangat memengaruhi hasil yang diperoleh dari

belajar tersebut. Sikap akan sangat tergantung pada pendirian,

kepribadian, dan keyakinan, tidak dapat dipelajari atau dipaksakan,

tetapi perlu kesadaran diri yang penuh.

Belajar menurut Hilgard (1962), adalah suatu perubahan kegiatan reaksi

terhadap lingkungan. Perubahan kegiatan yang dimaksud mencakup

pengetahuan, kecakapan, tingkah laku, dan ini diperoleh melalui latihan

(pengalaman). Hilgard menegaskan bahwa belajar merupakan proses mencari

ilmu yang terjadi didalam diri seseorang melalui latihan, pembiasaan,

pengalaman dan sebagainya.

Hamalik (2003) menjelaskan bahwa belajar adalah memodifikasi atau

memperteguh perilaku melalui pengalaman (learning is defined as the

modificator or strengthening of behavior through experiencing). Menurit

pengertian ini, belajar merupakan suatu proses, suatu kegiatan, dan bukan

merupakan suatu hasil dan tujuan. Dengan demikian, belajar itu bukan sekedar

mengingat atau menghafal saja, namun lebih luas dari itu merupakan

mengalami. Hamalik juga menegaskan bahwa belajar adalah suatu proses

perubahan tingkah laku individu atau seseorang melalui interaksi dengan

lingkunganya. Perubahan ini mencakup perubahan dalam kebiasaan (habit),

sikap (afektif), dan ketrampilan (psikomotorik). Perubahan tingkah laku dalam

kegiatan belajar disebabkan oleh pengalaman atau latihan.

Dari beberapa definisi belajar yang dikemukakan oleh para ahli diatas

peneliti menarik kesimpulan bahwa belajar merupakan suatu aktivitas/ perilaku

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 29: ANALISIS PERBANDINGAN TINGKAT PEMAHAMAN DAN … · i analisis perbandingan tingkat pemahaman dan proses pembelajaran siswa tentang materi alat optik pada kurikulum 2013 dan kurikulum

13

yang dialami manusia sebagai akibat hasil interaksi manusia dengan sesama

manusia atau manusia dengan lingkungan sekitar. Proses belajar dapat timbul

akibat pengalaman yang dialami oleh manusia secara langsung. Proses belajar

dapat mengubah kebiasaaan, sifat, dan perilaku manusia.

C. Proses Belajar

Proses Belajar dapat diartikan secara luas dan sempit. Dalam arti luas,

proses belajar adalah: “Suatu aktivitas psikis/mental yang berlangsung dalam

interaksi aktif dengan lingkungan, yang menghasilkan setumpuk perubahan

dalam pengetahuan-pemahaman, ketrampilan dan nilai-sikap. Perubahan itu

relatif konstan (Winkel, 2004: 337). Setiap kegiatan belajar siswa akan

menghasilkan suatu perubahan pada siswa; perubahan itu akan nampak dalam

tingkah laku siswa atau prestasi siswa. Sedangkan dalam arti sempit, “proses

belajar” menunjukan pada bentuk atau jenis belajar (Winkel, 2004: 338). Setiap

bentuk dan jenis belajar memiliki ciri-cirinya sendiri yang membedakan adalah

jenisnya. Setiap jenis belajar mengandung suatu proses belajar tersendiri yang

memiliki kekhususan sendiri, yang membedakannya dari jenis belajar lain.

Namun semua jenis belajar itu meliputi suatu proses belajar yang menunjukan

gejala-gejala yang terdapat pada semua proses belajar.

Menurut pandangan Gagne (dalam Winkel, 350) seluruh kejadian internal

yang berlangsung bila orang belajar, dapat dilukiskan juga sebagai

rangkaian/pola fase dalam proses belajar. Fase-fase dalam proses belajar

disekolah adalah sebagai table 2.1 berikut:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 30: ANALISIS PERBANDINGAN TINGKAT PEMAHAMAN DAN … · i analisis perbandingan tingkat pemahaman dan proses pembelajaran siswa tentang materi alat optik pada kurikulum 2013 dan kurikulum

14

Tabel 2.1 Fase Proses Belajar

Fase Belajar Contoh

1. Fase

Motivasi:

siswa sadar

akan tujuan

yang harus

dicapai dan

bersedia

melibatkan

diri

Siswa kerap mengamati gejala

sebagai berikut: dibagian luar

gelas yang berisikan air es,

melekat tetes-tetes air, sehingga

tangan menjadi basah bila gelas

itu dipegang. Dalam pelajaran

IPA gejala itu akan diselidiki

sebabnya. Siswa akan tertarik

pada masalah ini dan ingin

mengerti mengapa demikian.

2. Fase

Konsentrasi:

siswa

khusus

memperhati

kan unsur-

unsur yang

relevan,

sehingga

terbentuk

pola

perseptual

tertentu.

Siswa mengamati bahwa

permukaan gelas dibagian luar

terasa lebih dingin dibandingkan

dengan benda-benda lain yang

dipegang. Disamping itu, gelas

terasa basah, sedangkan benda-

benda lain tidak. Unsur-unsur

yang relevan adalah: terasa

dingin dan basah.

3. Fase

Mengolah :

Siswa

memahami

informasi

dalam STM

(Short Term

Memory)

dan

mengolah

informasi

untuk

diambil

maknanya

(dibuat

berarti)

Siswa bertanya-tanya apakah

dingin disebabkan karena basah

ataukah basah disebabkan karena

dingin? Selain itu bertanya-tanya

dari mana tetes-tetes air berasal.

Tidak mungkin tetes-tetes itu

berasal dari dalam gelas.

Mungkinkah tetes-tetes tersebut

berasal dari udara? Apa yang

terjadi bila suhu udara turun ?

Uap air dalam udara akan

berkurang, uap air yang

berkurang itu akan dilepaskan.

Jadi, bila bagian luar gelas

menjadi basah; hal itu berkaitan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 31: ANALISIS PERBANDINGAN TINGKAT PEMAHAMAN DAN … · i analisis perbandingan tingkat pemahaman dan proses pembelajaran siswa tentang materi alat optik pada kurikulum 2013 dan kurikulum

15

dengan gejala dilepaskanya uap

air.

4. Fase

Menyimpan:

siswa

menyimpan

informasi

yang telah

dikelola

dalam LTM

(Long Term

Memory);

informasi

dimasukan

keladam

ingatan.

Hasil

belajara

sudah

diperoleh,

sebagaian

atau

keseluruhan.

Siswa memasukan kaidah yang

telah ditemukan kedalam

ingatan; lalu disimpan dalam

bentuk beberapa proposisi:

“bilamana suhu udara turun, uap

air yang berkurang itu

dilepaskan “.

5. Fase

Menggali

(1) : siswa

menggali

informasi

yang

tersimpan

didalam

ingatan dan

memasukan

ya kembali

kedalam

STM

(working

memory).

Informasi

ini dikaitkan

dengan

a. – siswa menggali kaidah itu

dari ingatanya dan

menghubungkanya dengan

gejala lain yang dipelajari

kemudian yaitu melekatnya

tetes-tetes air itu pada bagian

luar gelas. Dari mana tetes-tetes

itu berasal? berasal dari uap

air yang dilepaskan itu dan

kemudian mengembun gejala

kondensasi air. Ditemukan

kaidah baru. “ uap air yang

dilepaskan berubah bentuk dan

mengembun”. Maka masalah

mengapa gelas yang berisikan air

es dibagian luarnya menjadi

basah, telah dipecahkan

berdasarkan prinsip: air es yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 32: ANALISIS PERBANDINGAN TINGKAT PEMAHAMAN DAN … · i analisis perbandingan tingkat pemahaman dan proses pembelajaran siswa tentang materi alat optik pada kurikulum 2013 dan kurikulum

16

informasi

baru atau

dikaitkan

dengan

sesuatu

diluar

lingkup

bidang studi

yang

bersangkuta

n (transfer).

Dimasukan

kembali ke

LTM.

berada didalam gelas

menyebabkan suhu udara

disekeliling gelas turun; ini

menyebabkan ada uap air yang

dilepaskan; uap air itu

mengembun dan menempel pada

dinding gelas dalam bentuk

tetes-tetes air. Prinsip ini

dimasukan kedalam LTM

kemudian disimpan.

- Siswa mentranferkan prinsip

ini pada gejala klimatologis:

kerap turun hujan didaerah

pegunungan karena udara, yang

dipaksakan naik menjadi lebih

dingin. Maka…

b. Fase

Menggali

(2) : Siswa

menggali

informasi

yang

tersimpan

dalam LTM

dan

mempersiap

kannya

sebagai

masukan

bagi fase

prestasi.

Langsung

atau melalui

STM.

b. Siswa diminta untuk

memberikan contoh lain

mengenai kondensasi air dan

alasan yang mendasari gejala itu.

Siswa menggali prinsip yang

tersimpan didalam LTM-nya dan

menjadikan diri sadar kembali

akan prinsip itu dan

memasukanya dalam STM-nya.

6. Fase

Prestasi :

Informasi

yang tergali

digunakan

untuk

memberikan

prestasi

yang

Siswa memberikan contoh: tetes-

tetes air yang melekat pada kaca-

kaca luar bis, bila udara didalam

bis menjadi panas (lebih panas

dari pada udara diluar)

Siswa memberikan demonstrasi:

menaruh buah jeruk dalam

lemari es dalam waktu yang

lama. Kemudian mengambil

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 33: ANALISIS PERBANDINGAN TINGKAT PEMAHAMAN DAN … · i analisis perbandingan tingkat pemahaman dan proses pembelajaran siswa tentang materi alat optik pada kurikulum 2013 dan kurikulum

17

menampaka

n hasil

belajar.

jeruk dari lemari es dan

meletakanya diatas meja. Kulit

jeruk menjadi basah.

7. Fase umpan

balik : siswa

mendapat

konfirmasi

sejauh

konfirmasin

ya tepat.

Siswa mendapat komentar dari

guru “contoh itu tepat” atau

mengamati sendiri, bahwa jeruk

itu basah bila diambil dari meja.

Dari uraian diatas, peneliti dapat menyimpulkan bahwa proses belajar

merupakan suatu aktivitas yang mengakibatkan pengetahuan-pemahaman siswa

berubah dan bertambah, proses belajar juga memiliki skema atau fase yang

menunjukan bahwa pengetahuan-pemahaman siswa berubah melalui proses

belajar.

D. Sikap

Menurut Lange (dalam Azwar, 1998 :3) dalam Susanto (2013:10), sikap

tidak hanya merupakan aspek mental semata, melainkan mencakup pula aspek

respon fisik. Jadi dalam sikap harus ada kekompakan antara mental dan fisik

secara serempak. Jika mental saja yang dimunculkan, maka belum tampak

secara jelas sikap seseorang yang ditunjukannya. Azwar juga mengemukakan

tentang struktur sikap yang terdiri atas tiga komponen yang saling menunjang,

yaitu: komponen kognitif, afektif, dan konatif. Untuk menjelaskan lebih lanjut

ketiga aspek tersebut, Banny dan Johnson (dalam Yousda dan Arifinn, 1993:68,

dalam Susanto, 2013 : 10) mengungkapkan berbagai model yang dapat

mencakup ketiga aspek tersebut, yaitu :

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 34: ANALISIS PERBANDINGAN TINGKAT PEMAHAMAN DAN … · i analisis perbandingan tingkat pemahaman dan proses pembelajaran siswa tentang materi alat optik pada kurikulum 2013 dan kurikulum

18

1. Teknik pelaporan diri sendiri (self-report technique). Teknik pelaporan

diri berbentuk respon seseorang terhadap sejumlah pertanyaan. Respons

ini mungkin berupa “ya” atau “tidak”, atau mungkin pula dinyatakan

dalam bentuk skala yang menunjukan derajat respon negatif atau positif

terhadap perangsang yang bersangkutan dengan suatu objek sikap.

2. Observasi terhadap perilaku yang nampak (observation of behavior).

Dengan model seperti ini, sikap ditafsirkan dari perilaku seseorang yang

tampak, dengan memperhatikan tiga dimensi, yaitu arah perilaku (positif

dan negatif), kadar atau derajat tersebut yang memperhatikan

kontinuitas dari lemah, sedang, kuat, dan kuat sekali, dan intensitas atau

kekuatan sikap tersebut untuk menentukan kemunculan dalam perilaku.

3. Sikap yang disimpulkan dari perilaku orang yang bersangkutan, dalam

hal ini sikap diperkirakan berdasarkan tafsiran terhadap perkataan,

tindakan dan tanda-tanda nonverbal, seperti gerakan muka atau badan

seseorang.

Menurut Sudirman (1996: 275), sikap merupakan kecenderungan untuk

melakukan sesuatu dengan cara, metode, pola, dan teknik tertentu terhadap

dunia sekitarnya baik berupa individu-individu maupun objek tertentu. Sikap

merujuk pada perbuatan, perilaku, atau tindakan seseorang.

Dari beberapa definisi sikap yang dilontarkan oleh beberapa ahli dapat

ditarik kesimpulan bahwa sikap merupakan respon fisik dari diri seseorang

akibat aktivitas mental, dimana mental dan fisik bekerja secara serempak.

Sebagai contoh aspek sikap terlihat ketika siswa mengikuti pembelajaran.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 35: ANALISIS PERBANDINGAN TINGKAT PEMAHAMAN DAN … · i analisis perbandingan tingkat pemahaman dan proses pembelajaran siswa tentang materi alat optik pada kurikulum 2013 dan kurikulum

19

Ketika siswa aktif maka terjadi aktivitas mental dan fisik secara bersamaan yang

menyebabkan siswa tersebut dapat memahami pembelajaran yang diberikan

oleh guru. Keaktifan siswa belajar merupakan keikutsertaan dan keterlibatan

siswa dalam proses pembelajaran di kelas, baik pada saat guru menerangkan

atau pada saat siswa berdiskusi. Keaktifan siswa dapat dilihat dari : perhatian

siswa terhadap penjelasan guru, kerjasama dalam kelompok, kemampuan siswa

mengemukakan pendapat, dan saling membantu dalam memecahkan masalah.

E. Proses Pembelajaran

Kata pembelajaran merupakan perpaduan dari dua aktivitas belajar dan

mengajar. Pembelajaran yang diidentikan dengan kata “mengajar” berasal dari

kata dasar “ajar”, yang berarti petunjuk yang diberikan kepada orang supaya

diketahui. Kata pembelajaran yang semula diambil dari kata “ajar” ditambahin

awalan “pe” dan akhiran “an” menjadi kata “pembelajaran”, diartikan sebagai

proses, perbuatan, cara mengajar, atau mengajarkan sehingga anak didik mau

belajar.

Winkel (Siregar, 2011: 12) mengungkapkan bahwa pengertian

pembelajaran sebagai seperangkat tindakan yang dirancang untuk mendukung

proses belajar siswa, dengan memperhitungkan kejadian-kejadian ekstrim yang

berperan terhadap rangkaian kejadian-kejadian intern yang langsung dialami

siswa. Menurut Suherman (Jihad, 2012: 11) pembelajaran merupakan suatu

proses yang terdiri dari kombinasi dua aspek yaitu belajar tertuju pada apa yang

harus dilakukan oleh siswa, mengajar berorientasi pada apa yang harus

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 36: ANALISIS PERBANDINGAN TINGKAT PEMAHAMAN DAN … · i analisis perbandingan tingkat pemahaman dan proses pembelajaran siswa tentang materi alat optik pada kurikulum 2013 dan kurikulum

20

dilakukan oleh guru sebagai pemberi pelajaran. Pembelajaran merupakan

proses komunikasi antara peserta didik dengan pendidik serta antar peserta

didik dalam rangka perubahan sikap. Komunikasi yang dimaksud ialah proses

dimana para partisipan/siswa menciptakan dan saling berbagai informasi satu

sama lain guna mencapai pengertian timbal balik. Sedangkan menurut Usman

(Jihad, 2012: 12) pembelajaran merupakan suatu proses yang mengandung

serangkaian perbuatan guru dan siswa atas dasar hubungan timbal balik yang

berlangsung dalam situasi edukatif untuk mencapai tujuan tertentu. Dari

beberapa definisi pembelajaran diatas dapat disimpulkan bahwa pembelajaran

merupakan sebuah proses dimana ada dua aktivitas berjalan secara langsung

yaitu belajar dan mengajar, dimana ada hubungan timbal balik antara guru

dengan siswa, dan siswa dengan siswa.

F. Kurikulum

1. Pengertian

Kurikulum merupakan salah satu alat untuk mencapai tujuan

pendidikan, sekaligus merupakan pedoman dalam pelaksanaan

pembelajaran pada semua jenis dan jenjang pendidikan. Kurikulum harus

bersifat dinamis, artinya kurikulum selalu mengalami perubahan sesuai

dengan perkembangan zaman, ilmu pengetahuan dan teknologi, tingkat

kecerdasan peserta didik, kultur, sistem nilai, serta kebutuhan masyarakat.

Oleh karena itu para pengembang kurikulum dan guru harus mempuyai

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 37: ANALISIS PERBANDINGAN TINGKAT PEMAHAMAN DAN … · i analisis perbandingan tingkat pemahaman dan proses pembelajaran siswa tentang materi alat optik pada kurikulum 2013 dan kurikulum

21

wawasan yang luas agar kurikulum dapat bersifat dinamis dan dapat tetap

mengikuti perubahan sesuai dengan kebutuhan siswa.

Secara etimologis, istilah kurikulum (curriculum) berasal dari

Bahasa Yunani, yaitu curir yang artinya “pelari” dan curere yang berarti

“tempat berpacu”. Istilah kurikulum berasal dari dunia olah raga, terutama

dalam bidang atletik pada zaman Romawi Kuno di Yunani. Secara

terminologis istilah kurikulum (dalam pendidikan) adalah sejumlah mata

pelajaran yang harus ditempuh atau diselesaikan peserta didik di sekolah

untuk mendapatkan ijazah. Pengertian kurikulum ini dianggap tradisional

karena menjadikan mata pelajaran sebagai pokok utama dalam kurikulum.

Othanel Smith, Stanley, dan Harlan Shores memandang kurikulum sebagai

a sequence of potential experiences set up in the school for the pupose of

disciplining children and youth in group ways of thinking anda acting.

Pengertian ini menunjukan kurikulum bukan hanya mata pelajaran, tetapi

juga pengalaman-pengalaman potensial yang dapat diberikan kepada

peserta didik. Galen Saylor dan William Alexander mengemukakan the

curriculum is the sum total of school’s efforts to influence learning, whether

in the classroom, on the playground, or out of school. Pengertian ini lebih

luas lagi dari pengertian sebelumnya. Kurikulum tidak hanya mata pelajaran

dan pengalaman melainakan semua upaya sekolah untuk memengaruhi

peserta didik belajar, baik di kelas, di halaman sekolah, maupun di luar

sekolah. Harold Alberty juga memahami kurikulum sebagai all of the

activities that are provided for the students by the school. Pengertian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 38: ANALISIS PERBANDINGAN TINGKAT PEMAHAMAN DAN … · i analisis perbandingan tingkat pemahaman dan proses pembelajaran siswa tentang materi alat optik pada kurikulum 2013 dan kurikulum

22

kurikulum secara modern adalah semua kegiatan dan pengalaman potensial

yang telah disusun secara ilmiah, baik yang terjadi di kelas, di halaman

sekolah, maupun di luar sekolah atas tanggung jawab sekolah untuk

mencapai tujuan pendidikan.

2. Fungsi dan Peranan Kurikulum

Jika dilihat dari sisi pengembang kurikulum (guru), kurikulum

mempunyai fungsi sebagai berikut :

a) Fungsi Preventif

Fungsi preventif yaitu fungsi yang mencegah kesalahan para

pengembang kurikulum terutama dalam melakukan hal-hal yang

tidak sesuai dengan rencana kurikulum.

b) Fungsi Korektif

Fungsi korektif merupakan fungsi yang mengoreksi dan

membetulkan kesalahan-kesalahan yang dilakukan oleh

pengembang kurikulum dalam melaksanakan kurikulum.

c) Fungsi Konstruktif

Fungsi konstruktif merupakan fungsi yang memberikan arah

yang jelas bagi para pelaksana dan pengembang kurikulum untuk

membangun kurikulum yang lebih baik pada masa yang akan

datang.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 39: ANALISIS PERBANDINGAN TINGKAT PEMAHAMAN DAN … · i analisis perbandingan tingkat pemahaman dan proses pembelajaran siswa tentang materi alat optik pada kurikulum 2013 dan kurikulum

23

Dilihat dari sisi peserta didik, Alexandder Inglis dalam bukunya

Principle of Secondary Education mengemukakan beberapa fungsi

kurikulum, sebagai berikut :

a) Fungsi Penyesuaian (the adjustive or adaptive function)

Membantu peserta didik untuk menyesuaikan diri

dengan lingkunganya secara menyeleruh

b) Fungsi Pengintegrasian (the integrating function)

Membentuk pribadi-pribadi yang terintegrasi sehingga

mampu bermasyarakat

c) Fungsi Perbedaan (the differentiating function)

Membantu memberikan pelayanan terhadap perbedaan-

perbedaan individu dalam masyarakat.

d) Fungsi Persiapan (the propaedeutic function)

Mempersiapakan peserta didik untuk dapat melanjutkan

ke janjang yang lebih tinggi

e) Fungsi Pemilihan (the selective function)

Memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk

dapat memilih program-program pembelajaran secara selektif

sesuai dengan minat dan kebutuhanya.

f) Fungsi Diagnostik (the diagnostic function)

Membantu peserta didik untuk memahami dirinya

sehingga dapat mengembangkan semua potensi yang

dimilikinya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 40: ANALISIS PERBANDINGAN TINGKAT PEMAHAMAN DAN … · i analisis perbandingan tingkat pemahaman dan proses pembelajaran siswa tentang materi alat optik pada kurikulum 2013 dan kurikulum

24

Menurut Oemar Hamalik (1990, dalam Zainal Arifin, 2011: 17)

terdapat tiga peranan kurikulum yang dinilai sangat penting, yaitu :

a) Peranan Konservatif

Peranan kurikulum untuk mewariskan,

mentransmisikan, dan menafsirkan nilai-nilai sosial dan

budaya masa lampau yang tetap eksis dalam masyarakat.

b) Peranan Kritis dan Evaluatif

Peranan kurikulum untuk menilai dan memilih nilai-

nilai sosial-budaya yang akan diwariskan kepada peserta didik

berdasarkan kriteria tertentu. Asumsinya adalah nilai-nilai

sosial-budaya yang ada dalam masyarakat akan selalu berubah

dan berkembang. Perubahan dan perkembangan nilai-nilai

tersebut belum tentu relevan dengan karakteristik budaya

Indonesia. Nilai-nilai yang tidak relevan ini harus dibuang dan

diganti dengan nilai-nilai baru yang positif dan bermanfaat.

Disinilah peran kritis evaluatif kurikulum sangat diutamakan.

Jangan sampai peserta didik terkontaminasi oleh nilai-nilai

budaya asing yang bertentangan dengan Pancasila.

c) Peranan Kreatif

Peranan kurikulum untuk menciptakan dan menyusun

kegiatan-kegiatan yang kreatif dan konstruktif sesuai dengan

perkembangan peserta didik dan kebutuhan masyarakat.

Kurikulum harus dapat mengembangkan semua potensi yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 41: ANALISIS PERBANDINGAN TINGKAT PEMAHAMAN DAN … · i analisis perbandingan tingkat pemahaman dan proses pembelajaran siswa tentang materi alat optik pada kurikulum 2013 dan kurikulum

25

dimiliki peserta didik melalui kegiatan dan pengalaman belajar

yang kreatif, efektif dan kondusif. Kurikulum harus dapat

merangsang pola berpikir dan pola bertindak peserta didik

untuk menciptakan sesuatu yang baru sehingga bermanfaat

bagi dirinya, keluarga, bangsa dan Negara.

Di Indonesia tercatat sudah 10 kali berganti kurikulum dari tahun

1947 sampai dengan tahun 2014. Kurikulum-kurikulum tersebut berganti

mengikuti perkembangan teknologi dan kebutuhan masyarakat. Hal ini

selaras dengan sifat kurikulum yaitu sifat dinamis. Kurikulum yang tercatat

pernah diterapkan di Indonesia antara lain: Kurikulum 1947 atau biasa

disebut kurikulum rentjana Pelajaran 1947, Kurikulum 1952 atau

Kurikulum Rentjana Pelajaran Terurai 1952, Kurikulum 1964 atau

Kurikulum rentjana Pendidikan 1964, Kurikulum 1968, Kurikulum 1975,

Kurikulum 1984, Kurikulum 1994, Kurikulum 2004 atau Kurikulum

Berbasis Kompetensi, Kurikulum 2006 atau Kurikulum Tingkat Satuan

Pendidikan, dan yang terakhir adalah Kurikulum 2013. Kurikulum 2013 ini

masih dalam tahap revisi dan penyempurnaan sehingga implementasinya

masih belum menyeluruh sehingga masih banyak sekolah yang

menggunakan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (Kurikulum 2006).

Dalam penelitian ini peneliti ingin membahas pengaruh perbedaan

penerapan kurikulum dengan tingkat pemahaman siswa dan proses

pembelajaran.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 42: ANALISIS PERBANDINGAN TINGKAT PEMAHAMAN DAN … · i analisis perbandingan tingkat pemahaman dan proses pembelajaran siswa tentang materi alat optik pada kurikulum 2013 dan kurikulum

26

3. Kurikulum 2006 (KTSP)

a. Pengertian Kurikulum 2006

Menurut Peraturan Pemerintah No.19 Tahun 2005 tentang

Standar Nasional Pendidikan Bab 1 Pasal 1 ayat (15) Kurikulum Tingkat

Satuan Pendidikan adalah “Kurikulum operasional yang disusun oleh dan

dilaksanakan di masing-masing satuan pendidikan”. Kurikulum ini

diberlakukan secara berangsur-angsur pada tahun ajaran 2006-2007 pada

jenjang pendidikan dasar dan menengah. Berdasarkan definisi kurikulum

diatas maka sekolah diberikan kewenangan penuh untuk

mengembangkan dan mengimplementasikan kurikulum. Implementasi

KTSP menuntut kemampuan sekolah dengan cara memberikan otonomi

yang lebih besar kepada sekolah dalam pengembangan kurikulum,

karena masing-masing sekolah lebih mengetahui tentang kondisi satuan

pendidikannya.

b. Karakteristik Kurikulum 2006/KTSP

Sebagai sebuah konsep dan program, Kurikulum Tingkat Satuan

Pendidikan memiliki karakteristik. Menurut Kunandar (dalam Abdullah Idi

2004: 241) karakteristik Kurikulum 2006 sebagai berikut :

1) KTSP menekankan pada ketercapaian kompetensi siswa baik secara

individual maupun klasikal. Dalam KTSP peserta didik dibentuk untuk

mengembangkan pengetahuan, pemahaman, kemampuan, nilai, sikap,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 43: ANALISIS PERBANDINGAN TINGKAT PEMAHAMAN DAN … · i analisis perbandingan tingkat pemahaman dan proses pembelajaran siswa tentang materi alat optik pada kurikulum 2013 dan kurikulum

27

dan minat pada akhirnya akan membentuk pribadi yang terampil dan

mandiri.

2) KTSP berorientasi pada hasil belajar (learning outcomes) dan

keberagaman.

3) Penyampaian dalam pembelajaran menggunakan pendekatan dan

metode yang bervariasi;

4) Sumber belajar bukan hanya guru, tetapi sumber belajar lainya yang

memenuhi unsur edikatif; dan

5) Penilaian menekankan pada proses dan hasil belajar dalam upaya

penguasaan atau pencapaian suatu kompetensi.

Dalam KTSP hanya kompetensi inti dan kompetensi dasar

saja yang diatur oleh pemerintah pusat, sedangkan indikator dan

tujuan guru dituntut untuk dikembangkannya sendiri. Oleh karena

itu dalam mengimplementasikan KTSP di sekolah, kepala sekolah

dan guru diberikan otonomi yang lebih besar dalam pengembangan

kurikulum. Dalam pengembangan dan implementasinya

karakteristik, kompetensi dasar, dan kompetensi inti dijadikan

pedoman bagi guru dan kepala sekolah dalam pengembangan

kurikulum karena setiap sekolah dan daerah memiliki tingkatan

yang berbeda-beda dan yang dianggap paling tahu keadaan tersebut

adalah guru.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 44: ANALISIS PERBANDINGAN TINGKAT PEMAHAMAN DAN … · i analisis perbandingan tingkat pemahaman dan proses pembelajaran siswa tentang materi alat optik pada kurikulum 2013 dan kurikulum

28

c. Tujuan Pendidikan Tingkat Satuan Pendidikan Pada Sekolah

Menengah

Tujuan pendidikan menengah adalah meningkatkan kecerdasan,

pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta ketrampilan untuk hidup

mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut.

d. Prinsip Pelaksanaan KTSP

Pelaksanaan KTSP, Permen 22, tahun 2006 memberikan prinsip

yang perlu diperhatikan yaitu, sebai berikut :

1) Pelaksanaan kurikulum didasarkan pada potensi, perkembangan dan

kondisi peserta didik untuk menguasai kompetensi yang berguna bagi

dirinya. Dalam hal ini peserta didik harus mendapatkan pelayanan

pendidikan yang bermutu, serta memperoleh kesempatan untuk

mengekspresikan dirinya secara bebas, dinamis, dan menyenangkan.

2) Kurikulum dilaksanakan dengan menegakan kelima pilar belajar,

yaitu : (a) belajar untuk beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang

Maha Esa, (b) belajar untuk memahami dan menghayati, (c) belajar

untuk mampu melaksanakan dan berbuat secara efektif, (d) belajar

untuk hidup bersama dan berguna bagi orang lain, dan (e) belajar untuk

membangun dan menemukan jati diri, melalui proses pembelajaran

yang aktif, kreatif, efektif, dan menyenangkan.

3) Pelaksanaan kurikulum memungkinkan peserta didik mendapat

pelayanan yang bersifat perbaikan, pengayaan, dan atau/percepatan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 45: ANALISIS PERBANDINGAN TINGKAT PEMAHAMAN DAN … · i analisis perbandingan tingkat pemahaman dan proses pembelajaran siswa tentang materi alat optik pada kurikulum 2013 dan kurikulum

29

sesuai dengan potensi, tahap perkembangan, dan kondisi peserta didik

dengan tetap memperhatikan keterpaduan pengembangan pribadi

peserta didik yang berdimensi ke-Tuhanan, keindividuan, kesosialan,

dan moral.

4) Kurikulum dilaksanakan dalam suasana hubungan peserta didik dan

pendidik yang saling menerima dan menghargai, akrab, terbuka, dan

hangat, dengan prinsip tut wuri handayani, ing madia mangun karsa,

ing ngarsa sung tulada.

5) Kurikulum dilaksanakan dengan menggunakan pendekatan

multistrategi dan multimedia, sumber belajar dan teknologi yang

memadai, dan memanfaatkan lingkungan sekitar sebagai sumber

belajar, dengan prinsip alam takambang jadi guru (semua yang terjadi,

tergelar dan berkembang di masyarakat dan lingkungan sekitar serta

lingkungan alam semesta dijadikan sumber belajar, contoh dan

teladan).

6) Kurikulum dilaksanakan dengan mendayahgunakan kondisi alam,

social dan budaya serta kekayaan daerah untuk keberhasilan

pendidikan dengan muatan seluruh bahan kajian secara optimal.

7) Kurikulum yang mencangkup seluruh komponen kompetensi mata

pelajaran, muatan local dan pengembangan diri dilaksanakan dalam

keseimbangan, keterkaitan, dan kesinambungan yang cocok dan

memadai antar kelas dan jenis serta jenjang pendidikan. (Suparno,

2007: 62-64)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 46: ANALISIS PERBANDINGAN TINGKAT PEMAHAMAN DAN … · i analisis perbandingan tingkat pemahaman dan proses pembelajaran siswa tentang materi alat optik pada kurikulum 2013 dan kurikulum

30

4. Kurikulum 2013

a. Pengertian

Kurikulum 2013 merupakan bentuk penyempurnaan dari

kurikulum sebelumnya yaitu kurikulum berbasis kompetensi yang

dirilis 2004 dan kurikulum tingkat satuan pendidikan yang dirilis

2006. Kurikulum 2013 mulai diterapkan pada tahun pelajaran

2013/2014 di sekolah tertentu saja.

Kurikulum 2013 ini, menitikberatkan pada peningkatan

mutu pendidikan dengan menyeimbangkan hard skills dan soft skills

melalui kemampuan sikap, ketrampilan, dan pengetahuan dalam

rangka menghadapi tantangan global yang terus berkembang

(Fadlillah, 2014 : 16).

b. Karakteristik Kurikulum 2013

Berdasarkan salinan lampiran permendikbud no 68 tahun

2013. Kurikulum 2013 dirancang dengan karakteristik sebagai

berikut :

1) Mengembangkan keseimbangan antara pengembangan sikap

spiritual dan sosial, rasa ingin tahu, kreativitas, kerjasama

dengan kemampuan intelektual dan psikomotorik;

2) Sekolah merupakan bagian dari masyarakat yang memberikan

pengalaman belajar terencana dimana peserta didik menerapkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 47: ANALISIS PERBANDINGAN TINGKAT PEMAHAMAN DAN … · i analisis perbandingan tingkat pemahaman dan proses pembelajaran siswa tentang materi alat optik pada kurikulum 2013 dan kurikulum

31

apa yang dipelajari di sekolah ke masyarakat dan memanfaatkan

masyarakat sebagai sumber belajar;

3) Mengembangkan sikap, pengetahuan, dan ketrampilan serta

menerapkanya dalam berbagai situasi di sekolah dan

masyarakat;

4) Memberikan waktu yang cukup leluasa untuk mengembangkan

berbagai sikap, pengetahuan, dan ketrampilan;

5) Kompetensi dinyatakan dalam bentuk kompetensi inti kelas

yang dirinci lebih lanjut dalam kompetensi dasar matapelajaran;

6) Kompetensi inti kelas menjadi unsur pengorganisasian

(organizing elements) kompetensi dasar, dimana semua

kompetensi dasar dan proses pembelajaran dikembangkan untuk

mencapai kompetensi yang dinyatakan dalam kompetensi inti;

7) Kompetensi dasar dikembangkan didasarkan pada prinsip

akumulatif, saling memperkuat (reinforced) dan memperkaya

(enriched) antar matapelajaran dan jenjang pendidikan

(organisasi horizontal dan vertical).

c. Tujuan Kurikulum 2013

Kurikulum 2013 bertujuan untuk mempersiapkan manusia

Indonesia agar memiliki kemampuan hidup sebagai pribadi dan

warga Negara yang beriman, produktif, kreatif, inovatif, dan

afektif serta mampu berkontribusi pada kehidupan bermasyarakat,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 48: ANALISIS PERBANDINGAN TINGKAT PEMAHAMAN DAN … · i analisis perbandingan tingkat pemahaman dan proses pembelajaran siswa tentang materi alat optik pada kurikulum 2013 dan kurikulum

32

berbangsa, bernegara, dan peradaban dunia (Salinan lampiran

permendikbud no 68 tahun 2013).

d. Prinsip Pembelajaran Kurikulum 2013

Prinsip pembelajaran pada kurikulum 2013 tidak jauh

berbeda dengan kurikulum sebelumnya (KBK/KTSP). Karena pada

dasarnya kurikulum 2013 merupakan pengembangan dari kurikulum

tersebut. Hanya saja yang membuat beda ialah titik tekan

pembelajaran dan juga cangkupan materi yang diberikan kepada

peserta didik. Sebagaimana diketahui bahwa kurikulum 2013

berupaya untuk memadukan antara kemampuan sikap, ketrampilan,

dan pengetahuan. Dalam mewujudkan ketercapaian pembelajaran

tersebut, ada prinsip-prinsip yang dapat dijadikan bahan acuan guru

dalam melaksanakan proses pembelajaran, diantaranya :

1) Dari peserta didik tahu menjadi peserta didik mencari tahu

2) Dari guru sebagai satu-satunya sumber belajar menjadi belajar

berbasis aneka sumber belajar.

3) Dari pendekatan tekstual menuju proses sebagai penguatan

penggunaan pendekatan ilmial.

4) Dari pembelajaran berbasis konten menuju pembelajaran

berbasis kompetensi.

5) Dari pembelajaran parsial menuju pembelajaran terpadu.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 49: ANALISIS PERBANDINGAN TINGKAT PEMAHAMAN DAN … · i analisis perbandingan tingkat pemahaman dan proses pembelajaran siswa tentang materi alat optik pada kurikulum 2013 dan kurikulum

33

6) Dari pembelajaran yang menekankan jawaban tunggal menuju

pembelajaran dengan jawaban yang kebenarannya

multidimensi.

7) Dari pembelajaran verbalisme menjadi aplikatif.

8) Peningkatan keseimbangan antara ketrampilan fisik dan

ketrampilan mental.

9) Pembelajaran yang berlangsung di rumah, di sekolah, dan di

masyarakat.

10) Pembelajaran yang menerapkan prinsipsiapa saja adalah guru,

siapa saja adalah siswa, dan di mana saja adalah kelas.

11) Pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi untuk

meningkatkan efisiensi dan efektivitas pembelajaran.

12) Pengakuan antara perbedaan individual dan latar belakang

budaya peserta didik.

Prinsip-prinsip pembelajaran tersebut diaplikasikan dalam

kegiatan pembelajaran secara satu kesatuan atau terpadu dan

terintegrasi, serta berlaku untuk setiap mata pelajaran. (Fadillah,

2014: 173)

e. Karakteristik Pembelajaran Kurikulum 2013

Dalam kurikulum 2013 terdapat karakteristik yang menjadi

ciri khas pembeda dari kurikulum-kurikulum sebelumnya.

Karakteristik pembelajaran kurikulum 2013 sebagai berikut :

1) Pendekatan Pembelajaran

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 50: ANALISIS PERBANDINGAN TINGKAT PEMAHAMAN DAN … · i analisis perbandingan tingkat pemahaman dan proses pembelajaran siswa tentang materi alat optik pada kurikulum 2013 dan kurikulum

34

Pendekatan yang digunakan dalam pembelajaran kurikulum

2013 ialah pendekatan scientific dan tematik-integratif.

Pendekatan scientific ialah pendekatan pembelajaran yang

dilakukan melalui proses mengamati (observing), menanya

(questioning), mencoba (experimenting), menalar

(associating), dan mengkomunikasikan (communicating).

Kegiatan pembelajaran seperti ini dapat membentuk sikap,

ketrampilan, dan pengetahuan peserta didik secara maksimal.

Tabel 2.2 kegiatan pembelajaran pendekatan scientific

KEGIATAN AKTIVITAS PEMBELAJARAN

Mengamati

Melihat, mengamati, membaca,

mendengar, menyimak (tanpa atau

dengan alat)

Menanya

Mengajukan pertanyaan yang

faktual sampai ke yang bersifat

hipotesis.

Diawali dengan bimbingan guru

sampai dengan mandiri (menjadi

suatu kebiasaan)

Mencoba

Menentukan data yang diperlukan

dari pertanyaan yang diajukan

Menentukan sumber data (benda,

dokumen, buku)

Mengumpulkan data

Menalar

Menganalisis data dalam bentuk

membuat kategori, menentukan

hubungan data/ kategori.

Menyimpulkan dari hasil analisis

data.

Mengkomunikasi Menyampaikan hasil

konseptualisasi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 51: ANALISIS PERBANDINGAN TINGKAT PEMAHAMAN DAN … · i analisis perbandingan tingkat pemahaman dan proses pembelajaran siswa tentang materi alat optik pada kurikulum 2013 dan kurikulum

35

Dalam bentuk lisan, tulisan,

diagram, bagan, gambar, atau

media lainnya.

Sedangkan pendekatan tematik-terintegrasi dimaksudkan

bahwa dalam pembelajaran tersebut dibuat per tema dengan

mengacu karakteristik peserta didik dan dilaksanakan secara

integrasi antara tema satu dengan yang lain maupun antara mata

pelajaran satu dengan mata pelajaran yang lain (Fadlillah:

2014,176-177).

2) Kompetensi Lulusan

Selanjutnya, yang menjadi karakteristik Kurikulum 2013

adalah kompetensi lulusan. Dalam konteks ini kompetensi

luluan berhubungan dengan kompetensi sikap, pengetahuan,

dan ketrampilan.

Tabel 2.3 contoh kompetensi sikap, pengetahuan,

dan keterampilan

SIKAP PENGETAHUAN KETERAMPILAN

Menerima Mengingat Mengamati

Menjalankan Memahami Menanya

Menghargai Menerapkan Mencoba

Menghayati Menganalisis Menalar

Mengamalkan Mengevaluasi Menyaji

Mencipta

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 52: ANALISIS PERBANDINGAN TINGKAT PEMAHAMAN DAN … · i analisis perbandingan tingkat pemahaman dan proses pembelajaran siswa tentang materi alat optik pada kurikulum 2013 dan kurikulum

36

Sebenarnya kompetensi ini sudah ada pada kurikulum

sebelumnya. Hanya saja pada kurikulum 2006 kompetensi

yang diutamakan adalah kompetensi pengetahuan (kognitif)

sedangkan pada kurikulum 2013 diprioritaskan ialah

kemampuan sikap (afektif). (Fadlillah, 2014: 177)

3) Penilaian

Terakhir yang menjadi pembeda dengan kurikulum

sebelumnya adalah pendekatan penilaian yang digunakan. Pada

kurikulum 2013 proses penilaian pembelajaran menggunakan

pendekatan penilaian otentik (authentic assessment).

Sementara pada kurikulum sebelumnya (KTSP) penilaian lebih

cenderung parsial dan sepotong-potong. Artinya lebih dominan

penilaian melihat hasil tes tertulis yang dikerjakan peserta

didik.

Penilaian otentik ialah penilaian secara utuh, meliputi

kesiapan peserta didik, proses, dan hasil belajar. Penilaian

otentik ini dapat membantu para guru untuk mempermudah

dalam mengetahui pencapaian kompetensi peserta didik yang

meliputi sikap, pengetahuan, dan ketrampilan. (Fadlillah, 2014:

178-179)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 53: ANALISIS PERBANDINGAN TINGKAT PEMAHAMAN DAN … · i analisis perbandingan tingkat pemahaman dan proses pembelajaran siswa tentang materi alat optik pada kurikulum 2013 dan kurikulum

37

G. ALAT OPTIK

(Refensi materi alat optik dari buku Dunia Fisika 2 untuk SMP Kelas VIII

tahun 2005)

Alat-alat optik merupakan alat yang dibuat oleh manusia untuk

membantu penglihatan mata yang masih sangat terbatas. Alat optik

memanfaatkan prinsip pembiasan dan pemantulan pada lensa cermin.

Beberapa alat optik yang dipelajari pada bab ini diantaranya : kamera, lup,

mikroskop, dan teropong.

Sebelum lebih jauh membahas alat optik, mari kita bahas terlebih

dahulu mata, sebagai indera penglihatan yang dimiliki manusia.

1. Mata

Gambar 1. Bagian-bagian mata

a. Bagian-bagian mata terdiri dari :

1) Kornea merupakan bagian mata paling luar berupa lapisan

tipis, bening, agak lunak. Kornea mata berguna untuk

melingdungi lensa mata dari debu-debu. Di belakang korne

mata terdapat cairan mata (aquaeous humour) yang berfungsi

untuk membiaskan cahaya yang masuk ke mata.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 54: ANALISIS PERBANDINGAN TINGKAT PEMAHAMAN DAN … · i analisis perbandingan tingkat pemahaman dan proses pembelajaran siswa tentang materi alat optik pada kurikulum 2013 dan kurikulum

38

2) Pupil berwujud celah yang dapat menyempit dan melebar.

Pupil berfungsi untuk mengatur intensitas cahaya yang masuk

ke mata. Di tempat yang gelap pupil melebar agar intensitas

cahaya yang masuk kedalam mata menjadi lebih banyak.

Sedangkan ditempat yang angat terang pupil akan menyipit

agar intensitas cahaya yang masuk ke mata tidak terlalu

banyak.

3) Iris merupakan selaput yang membentuk pupil. Menyipit dan

melebarnya pupil diatur oleh iris. Iris juga berfungsi untuk

memberi pada warna mata.

4) Lensa mata berupa bahan bening, berserat, dan kenyal yang

fungsinya mengatur pembiasan cahaya yang masuk ke mata.

Lensa mata dapat menebal dan menipis sesuai dengan jarak

benda yang dilihat.hal ini karena lensa mata elastis sehingga

jarak fokusnya dapat disesuikan dengan jarak benda yang

dilihat agar bayangan tepat jatuh di retina.

5) Otot siliaris berupa serabut dan berfungsi untuk mempertebal

dan mempertipis lensa mata.

6) Retina adalah suatu titik yang berada dalam rongga mata

bagian belakang. Retina berfungsi sebagai layar atau tempat

jatuhnya bayangan benda-benda yang dilihat. Bayangan dapat

terlihat jela pabaila terbentuk pada retina tepat di bitnik

kuning. Bitnik kuning adalah bagian retina yang sangat peka

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 55: ANALISIS PERBANDINGAN TINGKAT PEMAHAMAN DAN … · i analisis perbandingan tingkat pemahaman dan proses pembelajaran siswa tentang materi alat optik pada kurikulum 2013 dan kurikulum

39

terhadap cahaya. Pada bitnik kuning terdapat berjuta-juta sel

yang sangat peka terhadap cahaya, yaitu sel batang dan sel

kerucut.

7) Syaraf optik (syaraf mata) merupakan syaraf sensorik yang

berfungsi mengirim sinyal data tentang bayangan benda ke

otak.

b. Pembentukan bayangan pada retina

Berkas cahaya yang masuk ke mata akan dibiaskan oleh

lensa mata sehingga berkas sinar biasanya berpotongan pada retina.

Retina yang berfungsi sebagai layar menangkap bayangan benda

yang ada didepan mata. Adapun sifat bayangan yang terbentuk

adalah nyata, terbalik, dan diperkecil.

c. Cacat Mata dan Kaca Mata

1) Mata Normal (emetropi) memiliki titik dekat pada 25 cm

dan titik jauhnya pada jarak tak berhingga (~). Apabila

jangkauan mata tidak terletak daintara titik dekat 25 cm dan

titik jauh tak berhingga (~), maka mata sudah tidak normal

dan disebut cacat mata.

2) Cacat Mata terjadi karena berkurangnya daya akomodasi

mata. Cacat mata dapat ditolong agar berfungsi seperti mata

normal dengan cara memakai kacamata, lensa kota, atau

melalui operasi. Ada 3 macam cacat mata yang umum

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 56: ANALISIS PERBANDINGAN TINGKAT PEMAHAMAN DAN … · i analisis perbandingan tingkat pemahaman dan proses pembelajaran siswa tentang materi alat optik pada kurikulum 2013 dan kurikulum

40

terjadi, yaitu rabun jauh (miopi), rabun dekat (hipermetropi),

dan rabun tua (prebiopi).

a) Rabun Jauh (miopi)

Mata rabun jauh (miopi) disebut juga mata terang

dekat, artinya mata tidak dapat melihat benda-benda jauh

dengan jelas, terjadinya rabun jauh adalah karena lensa

mata yang terlalu cembung dan tidak mampu

berakomodasi menjadi lebih pipih. Akibatnya, tititk dekat

mata menjadi kurang dari 25 cm dan bayangan dari benda-

benda tidak jauh tepat diretina. Supaya dapat melihat

seperti mata normal, mata rabun jauh harus ditolong

dengan kacamata berlensa negatif. Dengan bantuan

kacamata berlensa negative ini, bayangan dari benda-

benda jauh jatuh tepat diretina.

b) Rabun Dekat (hipermetropi)

Rabun dekat (hipermetropi) disebut juga mata terang

jauh, artinya mata tidak dapat melihat benda-benda dekat

dengan jelas tetapi dapat melihat benda jauh (pada jarak

tak berhingga) dengan jelas. Terjadinya rabun dekat

adalah karena lensa mata tidak mampu berakomodasi

menjadi lebih cembung tetapi cenderung memipih.

Akibatnya, titik dekat mata menjadi lebih dari 25 cm

sehingga bayangan dari benda-benda dekat tidak jatuh

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 57: ANALISIS PERBANDINGAN TINGKAT PEMAHAMAN DAN … · i analisis perbandingan tingkat pemahaman dan proses pembelajaran siswa tentang materi alat optik pada kurikulum 2013 dan kurikulum

41

tepat diretina melainkan dibelakang retina. Supaya dapat

melihat seperti mata normal, mata rabun dekat harus

ditolong dengan kacamata berlensa positif, yaitu lensa

yang bersifat mengumpulkan berkas-berkas cahaya

sejajar. Dengan bantuan kacamaata berlensa positif ini,

bayangan dari benda-benda dekat dapat dibuat jatuh tepat

diretina sehingga kesan melihat dengan jelas.

c) Rabun tua (presbiopi)

Rabun tua atau presbiopi merupakan komplikasi dari

rabun jauh dan rabun dekat. Rabun tua terjadi karena

daya akomodasi mata sudah berkurang akibat lanjut usia

dimana otot siliaris mata sudah melemah. Oleh sebab itu

penderita rabun tua tidak dapat melihat benda-benda jauh

maupun benda-benda dekat dengan jelas. Titik dekat

rabun tua lebih dari 25 cm dan titik jauhnya berada pada

jarak tertentu. Pederita rabun tua dapat ditolong dengan

menggunakan kacamata berlensa rangkap yang disebut

kacamata bifocal, yaitu kacamata yang berfungsi

rangkap, baik untuk melihat benda jauh maupun benda

dekat.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 58: ANALISIS PERBANDINGAN TINGKAT PEMAHAMAN DAN … · i analisis perbandingan tingkat pemahaman dan proses pembelajaran siswa tentang materi alat optik pada kurikulum 2013 dan kurikulum

42

2. Kamera

Pada dasarnya kamera mempunyai prinsip kerja yang sama

seperti mata manusia karena kemara juga memiliki satu lensa positif.

Benda yang diamati oleh kamera juga harus berada didepan lensa pada

jarak lebih dari 2F sehingga terbentuk bayangan di belakang lensa

diantara F1dan F2. Sifat bayangan yang dibentuk lensa kamera sama

dengan yang dibentuk oleh lensa mata, yaitu nyata, terbalik dan

diperkecil. Bayangan ditangkap oleh plat film. Film pada kamera

berfungsi sama seperti retina pada mata.

Bagian-bagian kamera dan fungsinya ;

1) Lensa cembung yang berfungsi untuk membiaskan berkas

cahaya dan membentuk bayangan pada film.

2) Diafragma yang berfungsi mengatur celah (shutter). Fungsi

diafragma pada kamera sama dengan fungsi iris pada mata.

3) Celah (Shutter) berfungsi mengatur banyak sedikitnya cahaya

yang mengenai film. Jika diameter celah besar, maka cahaya

yang mengenai film akan banyak, dan sebaliknya. Diameter

celah disebut aperture. Fungsi celah pada kamera sama

dengan fungsi pupil pada mata.

4) Ulir sekrup berfungsi untuk memfokuskan cahaya atau

menggeser-geser lensa kamera sesuai dengan objek yang akan

dipotret agar bayangan dari benda jatuh tepat di film.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 59: ANALISIS PERBANDINGAN TINGKAT PEMAHAMAN DAN … · i analisis perbandingan tingkat pemahaman dan proses pembelajaran siswa tentang materi alat optik pada kurikulum 2013 dan kurikulum

43

5) Penutup/pembuka lensa berguna untuk menentukan bisa

tidaknya cahaya masuk mengenai film dan digerakan oleh

tombol.

6) Film yang peka terhadap cahaya, berfungsi sebagai layar

tempat terbentuknya benda atau gambar.

3. Lup

Lup atau kaca pembesar juga merupakan alat optik yang diciptakan

manusia untuk membantu manusia melihat benda-benda yang kecil.

Contohnya seperti tukanan arloji yang dapat memasang dan memperbaiki

arloji dengan mudah walaupun komponen arloji kecil dengan bantuan lup

(kaca pebesar). Dengan menggunakan lup, benda-benda kecil seperti

komponen-komponen arloji akan tampak lebih besar dari pada ukuran

sebenarnya. Lup merupakan lensa positif (lensa cembung).

Benda-benda kecil yang akan diamati dengan bantuan lup harus

berada diantara O dan F2 (ruang lup). Dengan demikian, sifat bayangan yang

dihasilkan oleh lup adalah maya, tegak, dan diperbesar didepan lup. Agar

bayangan dari benda yang diamati dapat dilihat jelas pada titik dekat

pengamat (untuk mata normal), pengamatan harus diamati dengan mata

berakomodasi maksimum.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 60: ANALISIS PERBANDINGAN TINGKAT PEMAHAMAN DAN … · i analisis perbandingan tingkat pemahaman dan proses pembelajaran siswa tentang materi alat optik pada kurikulum 2013 dan kurikulum

44

Gambar 2. Pembentukan bayagan pada Lup

Karena beyangan yang dibentuk lup adalah maya, maka jarak

bayangan itu (s’) bertanda negative. Jarak bayangan tersebut sama dengan

jarak titik dekat pengamat (untuk mata normal 25 cm yang selanjutnya

dinotasikan sebagai sn). hal ini berarti S’= -Sn .

Apabila pengamatan dilakukan tanpa akomodasi (mata relaxs), maka

benda yang diamati harus terletak pada titik fokus lup sehingga bayangan

benda berada pada jarak tak berhingga.

4. Mikroskop

Mikroskop merupakan alat optik yang digunakan untuk mengamati

benda-benda kecil (renik), seperti sel darah, sel-sel makhluk hidup, virus,

bakteri, amuba, dan mikroorganisme lainnya.

Sebuah mikroskop terdiri dari dua buah lensa cembung. Lensa

cembung pertama disebut lensa objektif, yaitu lensa yang dekat dengan

objek yang diamati. Lensa cembung kedua disebut lensa okuler, yaitu lensa

yang dekat dengan mata pengamat. Pada mikroskop, jarak fokus lensa

objektif lebih kecil dari pada jarak fokus lensa okuler (f0b< fok).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 61: ANALISIS PERBANDINGAN TINGKAT PEMAHAMAN DAN … · i analisis perbandingan tingkat pemahaman dan proses pembelajaran siswa tentang materi alat optik pada kurikulum 2013 dan kurikulum

45

Berikut merupakan pembentukan bayangan pada mikroskop

Gambar 3. Pembentukan bayangan pada mikroskop

Benda yang akan diamati diletakan diruang II lensa objektif, yaitu

antara fobdan 2fob didepan lensa sehingga terbentuk bayangan nyata,

terbalik, dan diperbesar dibelakang lensa objektif tersebut. Cahaya dari

objek yang diamati dapat diperkuat dengan mengarahkan sinar pantuk ke

cermin cekung yang terdapat dibagian bawah objek.

a. Bayangan yang dihasilkan lensa objektif merupakan benda bagi lensa

okuler.

b. Kedudukan lensa okuler dapat diatur sedemikian rupa sehingga benda

bagi lensa okuler terletak diantara titik fokus dan pusat optik lensa

okuler.

c. Lensa okuler berperan sebagai lup dan menghasilkan bayangan akhir

yang bersifat maya, terbalik, diperbesar didepan lensa okuler.

Untuk pengamatan tanpa akomodasi, bayangan yang dibentuk

dilensa objektif (benda bagi lensa okuler)harus terletak di titik fokus utama

lensa okuler sehingga bayangan akhir benda berada pada jarak tak berhingga.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 62: ANALISIS PERBANDINGAN TINGKAT PEMAHAMAN DAN … · i analisis perbandingan tingkat pemahaman dan proses pembelajaran siswa tentang materi alat optik pada kurikulum 2013 dan kurikulum

46

5. Teropong

Teropong atau teleskop adalah alat optik yang dapat digunakan untuk

mengamati benda-benda yang sangat jauh letaknya agar tampak lebih dekat

dan jelas.

Tidak ada seorangpun yang tahu pasti yang pertama kali merancang

dan membuat teropong. Namun, ada yang mengatakan bahwa pembuat

teropong pertama kali adalah Hans Liooershey, seorang pembuat lensa

berkebangsaan jerma, pada tahun 1608. Galileo Galilei, seorang astrofisika

berkebangsaan italia, mendengar penemuan ini lalu meniru dan

mengembangkanya pada tahun 1609. Pada tahun 1620 Johannes Kepler

merancang dan membuat teropong yang khusus digunakan untuk mengamati

benda-benda langit, seperti bulan, bintang, planet, asteroid, dan benda langit

lainya.

Ada dua jenis teropong, yaitu:

Teropong bias, yaitu jenis teropong yang terdiri dari susunan

beberapa lensa.

Teropng pantul, yaitu jenis teropng yang terdiri dari susunan

beberapa cermin dan lensa.

a. Teropong bias

Teropong bias adalah jenis teropong yang objektifnya

terdiri dari lensa sebagai pembias cahaya. Beberapa macam

teropong yang tergolong teropong bias, antara lain teropong

bintang, teropong bumi, dan teropong panggung.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 63: ANALISIS PERBANDINGAN TINGKAT PEMAHAMAN DAN … · i analisis perbandingan tingkat pemahaman dan proses pembelajaran siswa tentang materi alat optik pada kurikulum 2013 dan kurikulum

47

1) Teropong Bintang adalah teropong yang digunakan untuk

mengamati benda-benda langit, seperti bulan, planet, bintang,

dan asteroid. Teropong ini terdiri dari dua buah lensa cembung.

Seperti halnya pada mikroskop, lensa pertama disebut lensa

objektif, yaitu lensa yang diarahkan ke benda langit. Lensa kedua

disebut lensa okuler, yaitu lensa yang dekat dengan mata

pengamat.

Cara kerja teropong bintang sama dengan cara kerja

mikroskop. Perbedaanya adalah pada objek yang diamati dan

jarak fokus kedua lensanya. Pada teropong, jarak fokus lensa

objektifnya lebih besar dari pada jarak fokus lensa okulernya

(fob>fok).

Karena benda yang diamati terletak tak berhingga, maka

jarak bayangan yang dibentuk lensa objektif berada pada titik

fokusnya

Gambar 4. Pembentukan bayangan pada teropong bintang

Bayangan yang dibentuk lensa objektif bersifat nyata,

terbalik, dan diperkecil. Bayangan tersebut merupakan benda

bagi lensa okuler. Lensa okuler berperan seperti lup. Pengamatan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 64: ANALISIS PERBANDINGAN TINGKAT PEMAHAMAN DAN … · i analisis perbandingan tingkat pemahaman dan proses pembelajaran siswa tentang materi alat optik pada kurikulum 2013 dan kurikulum

48

benda-benda langit umumnya dilakukan berjam-jam (waktu

lama). Agar mata tidak lelah, pengamatan harus dilakukan tanpa

akomodasi. Untuk tujuan ini, titik fokus lensa objektif dibuat

berimpit dengan titik fokus lensa okuler.

2) Teropong Bumi

Teropong Bumi adalah jenis teropong bias yang dapat

digunakan untuk mengamati benda-benda dipermukaan bumi

yang letaknya jauh. Teropong bumi terdiri dari tiga buah lensa

cembung, yaitu lensa objektif, lensa pembalik, dan lensa okuler.

Lensa pembalik berfungsi untuk membalikan bayangan yang

dibentuk oleh lensa objektif agar bayangan itu menjadi tegak

sehingga tidak membingungkan pengamat. Lensa okuler

berperan sebagai lup.

Gambar 5. Pembentukan bayangan pada teropong bumi

Apabila lensa pembalik diganti dengan dua buah prisma

siku-siku, maka teropong ini disebut teropong prisma.

Kelebihan teropong prisma adalah ukuranya lebih pendek

sehingga dapat dibawa-bawa dengan mudah.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 65: ANALISIS PERBANDINGAN TINGKAT PEMAHAMAN DAN … · i analisis perbandingan tingkat pemahaman dan proses pembelajaran siswa tentang materi alat optik pada kurikulum 2013 dan kurikulum

49

3) Teropong Panggung

Teropong Panggung adalah jenis teropong bias yang

terdiri dari dua buah lensa. Lensa objektifnya adalah lensa

cembung dan lensa okulernya adalah lensa cekung. Lensa okuler

bersifat membalik bayangan yang dibentuk oleh lensa objektif,

sehingga sifat bayangan akhir adalah maya, tegak, diperbesar

dan terletak pada jarak jauh tak berhingga untuk mata tidak

berakomodasi maksimum.

b. Teropong Pantul

Teropong pantul yang digunakan untuk mengamatibenda-

benda langit terdiri dari sebuah cermin cekung sebagai objektifnya,

sebuah cermin datar, dan sebuah lensa cembung. Disebut teropong

pantul objektifitasnya terdiri dari sebuah cermin cekung besar yang

berfungsi sebagai pemantul cahaya. Cermin datar kecil diletakan

sedikit didepan titik fokus cermin cekung F. Lensa cembung

digunakan untuk membiaskan berkas sinar pantul dari cermin datar

yang selanjutnya membentuk bayangan akhir.

Kelebihan teropong pantul jika dibandingkan dengan teropong bias

adalah :

1) Cermin lebih mudah dibuat dan murah dibanding lensa.

2) Cermin tidak mengalami abrasi kromatik (penguraian warna)

seperti lensa.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 66: ANALISIS PERBANDINGAN TINGKAT PEMAHAMAN DAN … · i analisis perbandingan tingkat pemahaman dan proses pembelajaran siswa tentang materi alat optik pada kurikulum 2013 dan kurikulum

50

3) Cermin ringan dibanding lensa yang berukuran sama sehingga

lebih mudah digantung.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 67: ANALISIS PERBANDINGAN TINGKAT PEMAHAMAN DAN … · i analisis perbandingan tingkat pemahaman dan proses pembelajaran siswa tentang materi alat optik pada kurikulum 2013 dan kurikulum

51

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Desain Penelitian

Desain Penelitian ini merupakan desain penelitian gabungan kualitatif dan

kuantitatif. Termasuk penelitian kuantitatif karena data yang diperoleh berupa

skor dan angka dan pada analisisnya digunakan stastistik. Data kuantitatif

didapatkan dari hasil pretest dan posttest. Data kualitatif berupa hasil

wawancara dan observasi yang akan dianalisis secara kualitatif. Peneliti

dilakukan untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa pada materi alat optik

antara kurikulum 2013 dan 2006 serta untuk mengetahui proses pembelajaran

yang terjadi di sekolah pada kurikulum 2013 dan kurikulum 2006.

B. Sampel

53 siswa dari dua kelas siswa pada kelas VIII di SMP Negeri 1 Muntilan

dan SMP Negeri 2 Muntilan digunakan sebagai sampel. Sampel untuk

kurikulum 2013 adalah kelas VIII G sebanyak 22 siswa di SMP Negeri 1

Muntilan, sedangkan untuk kurikulum 2006 sampel yang digunakan adalah

kelas VIII F sebanyak 31 siswa di SMP Negeri 2 Muntilan.

Dua Guru IPA dari masing-masing sekolah juga digunakan sebagai sampel.

Kedua guru dijadikan sebagai sampel ini mempunyai latar belakang pendidikan

yang berbeda yaitu pendidikan fisika dan pendidikan biologi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 68: ANALISIS PERBANDINGAN TINGKAT PEMAHAMAN DAN … · i analisis perbandingan tingkat pemahaman dan proses pembelajaran siswa tentang materi alat optik pada kurikulum 2013 dan kurikulum

52

C. Tempat dan Waktu Pelaksanaan Penelitian

Penelitian dilakukan di SMP Negeri 1 Muntilan dan SMP Negeri 2 Muntilan

kabupaten Magelang. Penelitian dilakukan pada bulan April - Mei 2017.

D. Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

metode test, observasi, dan wawancara.

1. Test

Test ini digunakan untuk mengukur tingkat pemahaman yang

dimiliki oleh siswa untuk materi alat optik. Test ini disesuaikan dengan

kompetensi dasar, indikator ketercapaian, dan standar kelulusan masing-

masing sekolah pada dua kurikulum yang berbeda yaitu kurikulum 2013

dan kurikulum 2006. Pretest dilakukan sebelum pembelajaran. Posttest

dilakukan setelah pembelajaran alat alat optik.

2. Observasi

Observasi dilakukan dengan cara merekam dan mencatat jalanya

pembelajaran pada pokok bahasan alat optik. Observasi langsung ini

dilakukan oleh peneliti untuk mendapatkan data keseluruhan proses

pembelajaran yang terjadi di kelas.

3. Wawancara

Wawancara dilakukan dengan cara mewawancarai beberapa siswa

dari kedua sekolah dengan melihat hasil testnya. Berdasarkan hasil test

pretest dan posttest siswa, peneliti mewawancarai siswa yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 69: ANALISIS PERBANDINGAN TINGKAT PEMAHAMAN DAN … · i analisis perbandingan tingkat pemahaman dan proses pembelajaran siswa tentang materi alat optik pada kurikulum 2013 dan kurikulum

53

mempunyai nilai selisih nilai pretest dan posttest besar sebagai indikator

peningkatan pemahaman, peneliti juga mewawancarai siswa yang hasil

posttestnya tidak mengalami peningkatan atau hanya mengalami sedikit

peningkatan. Selain mewawancarai siswa, peneliti juga mewawancarai

guru terkait dengan proses pembelajaran yang dilakukan. Teknik

wawancara ini bertujuan agar peneliti bisa mendapatkan data yang lebih

rinci terkait dengan pemahaman siswa dan proses pembelajaran di kelas

dengan kurikulum yang berbeda.

E. Instrumen Penelitian

Dalam penelitian ini proses pembelajaran dilakukan oleh guru IPA kelas

VIII. Pengumpulan data dilakukan dengan cara test dan observasi pada siswa

kelas VIII, kemudian untuk mendukung data mengenai tingkat pemahaman dan

proses pembelajaran, peneliti melakukan wawancara dengan siswa dan guru.

1. Test

Instrumen test digunakan untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa

terhadap pokok bahasan alat optik yang disampaikan dengan model

kurikulum yang berbeda yaitu kurikulum 2006 dan kurikulum 2013. Bentuk

instrumen yang dipakai dalam penelitian adalah tes tertulis yang berisi 6

soal untuk sekolah dengan kurikulum 2013 dan 7 soal untuk sekolah dengan

kurikulum 2006. Soal uraian dibuat sendiri oleh peneliti berdasarkan

indikator dari masing-masing sekolah. Instrumen test ini diberikan dalam 2

tahap, yaitu :

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 70: ANALISIS PERBANDINGAN TINGKAT PEMAHAMAN DAN … · i analisis perbandingan tingkat pemahaman dan proses pembelajaran siswa tentang materi alat optik pada kurikulum 2013 dan kurikulum

54

a. Pretest

Pretest merupakan tes awal yang akan diberikan kepada siswa

sebelum siswa mendapatkan pembelajaran oleh guru. Pretest ini

disusun berdasarkan indikator, dan konsep-konsep yang berkaitan

dengan pokok bahasan alat optik. Pretest ini bertujuan untuk

mengetahui pemahaman awal siswa mengenai pokok bahasan alat

optik.

b. Posttest

Posttest merupakan test akhir yang diberikan pada siswa setelah

dilakukan pembelajaran. Sama halnya dengan Pretest, Posttest ini

disusun berdasarkan indikator, dan konsep-konsep yang berkaitan

dengan pokok bahasan alat optik. Posttest ini bertujuan untuk

mengetahui pemahaman akhir siswa mengenai pokok bahasan alat

optik dan dijadikan acuan bagi peneliti untuk memilih siswa yang akan

diwawancara.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 71: ANALISIS PERBANDINGAN TINGKAT PEMAHAMAN DAN … · i analisis perbandingan tingkat pemahaman dan proses pembelajaran siswa tentang materi alat optik pada kurikulum 2013 dan kurikulum

55

Berikut ini merupakan kisi-kisi instrumen tes berupa soal essay

Tabel 3.1 Kisi-kisi soal pretest dan posttest kurikulum 2013

Indikator Soal Pretest Soal Posttest No

Soal

Poin

Max

1. Siswa

mampu

menyebut

kan,

menganal

isis dan

menjelas

kan cacat

mata

miopi

Pada saat mengikuti

pelajaran dikelas,

budi tidak dapat

melihat tulisan

dipapan tulis dengan

jelas dari tempat

duduknya. Sebutkan

jenis cacat mata apa

yang diderita oleh

budi.

Dara memiliki

penglihatan normal,

dia mencoba

kacamata Rani

yang berlensa

negatif. Ternyata

penglihatan Dara

menjadi kabur.

Mengapa

demikian?

1 15

2. Siswa

dapat

menganal

isis dan

menyebut

kan cacat

mata

hipermetr

opi dan

jenis

lensa

untuk

menanga

ninya

Dari gambar diatas,

jenis cacat mata apa

yang diderita oleh

orang tersebut?

Mia tidak dapat

melihat benda

secara jelas pada

jarak 25 cm

didepannya, namun

ketika benda

tersebut diletakan

50 cm didepan mia,

mia dapat melihat

benda tersebut

dengan jelas. Dari

uraian diatas jenis

cacat mata apa yang

diderita mia dan

lensa apa yang

dapat digunakan

agar mia dapat

melihat seperti

orang normal?

2 15

3. Siswa

mampu

menyebut

Sebutkan 5 alat optik

(alat pembantu

penglihatan) yang

Sebutkan dan

jelaskan fungsi

bagian-bagian

3 20

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 72: ANALISIS PERBANDINGAN TINGKAT PEMAHAMAN DAN … · i analisis perbandingan tingkat pemahaman dan proses pembelajaran siswa tentang materi alat optik pada kurikulum 2013 dan kurikulum

56

kan

fungsi

kamera

yang

menyeru

pai mata

dan dapat

memberi

kan

contoh

alat optik

yang ada

dikehidu

pan

sehari-

hari

anda ketahui beserta

fungsinya dalam

kehidupan sehari-

hari

kamera yang

berfungsi sama

dengan mata

4. Siswa

mampu

menyebut

kan lensa

yang

terdapat

pada

mikrosko

p dan

menjelas

kan

pembentu

kan

bayangan

pada

mikrosko

p

Mikroskop terdiri

dari 2 lensa

cembung yaitu lensa

objektif dan lensa

okuler. Jelaskan apa

yang disebut lensa

objektif dan apa

yang disebut lensa

okuler.

Jelaskan bagaimana

proses

pembentukan

bayangan akhir

pada mikroskop

4 15

5. Siswa

mampu

menjelas

kan

fungsi

teropong

Sebutkan sifat

bayangan akhir yang

dibentuk oleh

teropong bias.

Jelaskan mengapa

pada teropong bias

fokus lensa objektif

lebih besar 5 15

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 73: ANALISIS PERBANDINGAN TINGKAT PEMAHAMAN DAN … · i analisis perbandingan tingkat pemahaman dan proses pembelajaran siswa tentang materi alat optik pada kurikulum 2013 dan kurikulum

57

bias dan

dapat

menjelas

kan

pembentu

kan

bayangan

pada

teropong

bias.

dibandingkan fokus

lensa okuler?

6. Siswa

mampu

menganal

isis dan

mencerita

kan

proses

pembentu

kan

bayangan

yang

terjadi

dimata

serangga

Mata manusia mulai

dapat membedakan

dua bentuk benda

yang berbeda pada

jaarak 18 m

sedangkan serangga

mulai dapat

membedakan 2

bentuk benda

berbeda pada jarak

0,3 m. mengapa bisa

demikian?

Arthroda memiliki

mata yang berbeda

dengan mata

veterbrata lainya.

Mata arthropoda

disebut juga

sebagai mata

majemuk karena

memiliki ribuan

omatidium yang

berfungsi sebagai

reseptor

penglihatan.

Jelaskan bagaimana

peran omatidium

bagi mata serangga

dalam pembentukan

bayangan.

6 20

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 74: ANALISIS PERBANDINGAN TINGKAT PEMAHAMAN DAN … · i analisis perbandingan tingkat pemahaman dan proses pembelajaran siswa tentang materi alat optik pada kurikulum 2013 dan kurikulum

58

Tabel 3.2 Kisi-kisi soal pretest dan posttest kurikulum 2006

Indikator Soal Pretest Soal Posttest No

Soal

Poin

Max

1. Siswa

mampu

menyebutka

n,

menganalisi

s dan

menjelaskan

cacat mata

miopi

Pada saat mengikuti

pelajaran dikelas,

budi tidak dapat

melihat tulisan

dipapan tulis dengan

jelas dari tempat

duduknya. Sebutkan

jenis cacat mata apa

yang diderita oleh

budi.

Dara memiliki

penglihatan normal,

dia mencoba

kacamata Rani

yang berlensa

negatif. Ternyata

penglihatan Dara

menjadi kabur.

Mengapa

demikian?

1 15

2. Siswa dapat

menganalisi

s dan

memnyebut

kan cacat

mata

hipermetrop

i dan jenis

lensa untuk

menanganin

ya

Dari gambar diatas,

jenis cacat mata apa

yang diderita oleh

orang tersebut?

Mia tidak dapat

melihat benda

secara jelas pada

jarak 25 cm

didepannya, namun

ketika benda

tersebut diletakan

50 cm didepan mia,

mia dapat melihat

benda tersebut

dengan jelas. Dari

uraian diatas jenis

cacat mata apa yang

diderita mia dan

lensa apa yang

dapat digunakan

agar mia dapat

melihat seperti

orang normal?

2 15

3. Siswa

mampu

menyebutka

n fungsi

kamera

yang

Sebutkan 5 alat optik

(alat pembantu

penglihatan) yang

anda ketahui beserta

fungsinya dalam

Sebutkan dan

jelaskan fungsi

bagian-bagian

kamera yang 3 20

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 75: ANALISIS PERBANDINGAN TINGKAT PEMAHAMAN DAN … · i analisis perbandingan tingkat pemahaman dan proses pembelajaran siswa tentang materi alat optik pada kurikulum 2013 dan kurikulum

59

menyerupai

mata dan

dapat

memberikan

contoh alat

optik yang

ada

dikehidupan

sehari-hari

kehidupan sehari-

hari

berfungsi sama

dengan mata

4. Siswa

mampu

menyebutka

n lensa yang

terdapat

pada

mikroskop

dan

menjelaskan

pembentuka

n bayangan

pada

mikroskop

Mikroskop terdiri

dari 2 lensa

cembung yaitu lensa

objektif dan lensa

okuler. Jelaskan apa

yang disebut lensa

objektif dan apa

yang disebut lensa

okuler.

Jelaskan bagaimana

pembentukan

bayangan akhir

pada mikroskop

4 15

5. Siswa

mampu

menjelaskan

fungsi

teropong

bias dan

dapat

menjelaskan

pembentuka

n bayangan

pada

teropong

bias.

Sebutkan sifat

bayangan akhir yang

dibentuk oleh

teropong bias.

Jelaskan mengapa

pada teropong bias

fokus lensa objektif

lebih besar

dibandingkan fokus

lensa okuler?

5 15

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 76: ANALISIS PERBANDINGAN TINGKAT PEMAHAMAN DAN … · i analisis perbandingan tingkat pemahaman dan proses pembelajaran siswa tentang materi alat optik pada kurikulum 2013 dan kurikulum

60

6. Siswa

mampu

mengganalis

is dan

menjelaskan

gambar

pembentuka

n bayangan

di retina

pada cacat

mata miopi

Gambarkan

pembentukan

bayangan di retina

pada cacat mata

miopi.

Dari gambar diatas,

jelaskan mengapa

bayangan mata

dapat jatuh di depan

retina, dan lensa

apa yang dapat

membantu

penderita tersebut.

6 10

7. Siswa

mampu

menjelaskan

fungsi lup

dikehidupan

sehari-hari

dan dapat

menyebutka

n cara

penggunaan

lup pada

mata tak

berakomoda

si

Lup merupakan

salah satu alat optik

yang ada disekitar

kita, jelaskan apa

kegunaan lup dan

mengapa bisa

demikian?

Agar mata terasa

rilex (tidak

berakomodasi)

pada saat

menggunakan lup,

maka sebaiknya

benda diletakan

pada? 7 10

2. Observasi

Observasi merupakan kegiatan melihat keseluruhan jalannya

pembelajaran yang dilakukan oleh guru. Pada saat melakukan observasi

proses pembelajaran, peneliti mengobservasi seluruh kegiatan

pembelajaran dengan menggunakan kamera digital dan lembar observasi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 77: ANALISIS PERBANDINGAN TINGKAT PEMAHAMAN DAN … · i analisis perbandingan tingkat pemahaman dan proses pembelajaran siswa tentang materi alat optik pada kurikulum 2013 dan kurikulum

61

sebagai instrument mendukung observasi. Data hasil observasi

merupakan video proses pembelajaran.

3. Wawancara

Wawancara merupakan instrumen terakhir yang digunakan peneliti

dalam pengumpulan data. Wawancara dilakukan setelah proses

pembelajaran dan pokok bahasan alat optik selesai dibahas. Wawancara

akan dilakukan oleh peneliti untuk mendapatkan data pendukung untuk

data observasi.

Jenis wawancara yang dilakukan peneliti adalah jenis wawancara

tidak terstruktur, artinya wawancara ini tidak berpedoman pada susunan

wawancara yang sistematis, namun peneliti berpedoman pada garis besar

permasalahan yang akan ditanyakan.

F. Validitas

Validitas digunakan untuk mengukur atau menentukan apakah suatu tes

sungguh mengukur apa yang mau diukur. Menurut Suparno (2014: 65) validitas

menunjuk pada kesesuaian, kepenuh-artian, bergunanya kesimpulan yang

dibuat oleh peneliti berdasarkan data yang dikumpulkan. Kesimpulanya Valid

apabila sesuai dengan tujuan penelitian. Penelitian ini menggunakan validitas

isi atau content validity. Validitas ini mengukur apakah isi dari instrumen

sungguh mengukur isi dari domain yang mau diukur (Suparno, 2014: 65).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 78: ANALISIS PERBANDINGAN TINGKAT PEMAHAMAN DAN … · i analisis perbandingan tingkat pemahaman dan proses pembelajaran siswa tentang materi alat optik pada kurikulum 2013 dan kurikulum

62

Soal-soal pretest dan posttest yang digunakan diuji validitasnya dengan uji

experts judgment yaitu menggunakan pendapat atau penilaian para ahli.

G. Metode Analisis Data

Beberapa hal yang dilakukan untuk menganalisis data :

1. Test

Data test nanti berupa hasil data kognitif siswa mengenai tingkat

pemahaman siswa tentang pokok bahasan alat optik. Data ini diskor secara

kuantitatif dan hasil skor diuji menggunakan uji T-test dependen dan

Independen. Uji T-test dependen digunakan untuk mengetes dua kelompok

yang dependen atau satu kelompok yang dites dua kali, yaitu pada pretest

dan posttest. Kelompok dependen adalah kelompok saling tergantung,

berkaitan, atau bahkan sama (Suparno, 2014;82) Uji T-test dependen ini

digunakan untuk melihat perubahan tingkat pemahaman pada masing-

masing kelas pada kurikulum yang sama. Selain menggunakan Uji T-test

dependen digunakan juga Uji T-test Independen . Uji T-test Independen

digunakan untuk membandingkan dua kelompok yang independen

(Suparno, 2014; 87). Uji T-test Independen ini digunakan untuk mengetes

pokok bahasan yang sama pada kelas yang berbeda. Uji ini akan digunakan

untuk melihat tingkat pemahaman awal (pretest) dan tingkat pemahaman

akhir (posttest) pada dua kurikulum yang berbeda. Kemudian Uji T-test ini

dianalisis dengan menggunakan SPSS. Penelitian ini dikatakan signifikan

bila hasil perhitungan P < α .

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 79: ANALISIS PERBANDINGAN TINGKAT PEMAHAMAN DAN … · i analisis perbandingan tingkat pemahaman dan proses pembelajaran siswa tentang materi alat optik pada kurikulum 2013 dan kurikulum

63

Pada uji T-Dependen jika hasil perhitungan pada SPSS adalah

significant (P < α) maka ada peningkatan pemahaman di kelas tersebut

begitupun jika hasilnya tidak significant (P > α) maka tidak ada peningkatan

pemahaman dikelas tersebut.

Pada uji T-Independent jika hasil perhitungan SPSS adalah

significant (P < α) maka ada perbedaan pemahaman diantara kelas VIII G

dan kelas VIII F. begitupun jika hasilnya tidak significant (P > α) maka tidak

ada perbedaan tingkat pemahaman antara kelas VIII G dan kelas VIII F.

2. Observasi

Data observasi berupa video proses pembelajaran pada pokok

bahasan alat optik. Data berupa video ini kemudian ditranskrip kedalam

bentuk tulisan agar lebih mudah dalam analisis, kemudian data dianalisis

berdasarkan karakteristik kurikulum 2013 dan kurikulum 2006. Dari data

video, peneliti dapat menganalisis proses pembelajaran yang berlangsung,

proses pembelajaran ini dilihat apakah sudah sesuai dengan kurikulum yang

berjalan di sekolah tersebut.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 80: ANALISIS PERBANDINGAN TINGKAT PEMAHAMAN DAN … · i analisis perbandingan tingkat pemahaman dan proses pembelajaran siswa tentang materi alat optik pada kurikulum 2013 dan kurikulum

64

BAB IV

DATA, ANALISIS, DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Penelitian

1. Sebelum Penelitian

Sebelum melaksanakan penelitian, peneliti mempersiapkan instrumen

yang akan digunakan selama penelitian berupa instrumen tes yang terdiri

dari pretest dan posttest, dan lembar observasi untuk mempermudah peneliti

dalam melaksakan observasi secara langsung selama proses pembelajaran.

2. Pelaksanaan Penelitian

Penelitian dilaksanakan di dua Sekolah Menengah Pertama di

Muntilan. Penelitian dilaksanakan terhadap dua sekolah yang menerapkan

kurikulum yang berbeda yaitu kurikulum 2013 di SMP Negeri 1 Muntilan

dan kurikulum 2006 di SMP Negeri 2 Muntilan. Penelitian dilaksanakan di

satu kelas VIII pada masing-masing sekolah dengan kurikulum yang

berbeda, guru yang berbeda, dan pokok bahasan materi yang sama yaitu

materi Alat Optik.

Pada SMP Negeri 1 Muntilan sampel yang digunakan adalah kelas VIII

G dan guru IPA. Guru IPA kelas VIII dari SMP Negeri 1 Muntilan

mempunyai latar belakang pendidikan fisika. Pada SMP Negeri 2 Muntilan

sampel yang digunakan adalah kelas VIII F dan guru IPA. Guru IPA kelas

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 81: ANALISIS PERBANDINGAN TINGKAT PEMAHAMAN DAN … · i analisis perbandingan tingkat pemahaman dan proses pembelajaran siswa tentang materi alat optik pada kurikulum 2013 dan kurikulum

65

VIII dari SMP Negeri 2 Muntilan mempunyai latar belakang pendidikan

biologi.

Penelitian dilaksanakan dikelas VIII dengan pertimbangan materi pada

kelas VIII pada kurikulum 2013 dan kurikulum 2006 mempunyai beberapa

pokok bahasan yang sama, yang diajarkan pada semester genap.

Tabel 4.1 Proses Pelaksanaan Penelitian Kelas VIII G Pada Kurikulum 2013

No Hari/Tanggal Pukul Kegiatan Pelaksanaan

1 Rabu, 10 Mei

2017

11.05-11.23

11.23-11.45

Pelaksanaan Pretest

Peneliti dengan observer

melaksanakan observasi

langsung terhadap proses

pembelajaran. Observasi

dilakukan dengan bantuan

lembar observasi dan

pengambilan video selama

proses pembelajaran

dengan menggunakan

kamera digital

2 Senin, 22

Mei 2017

10.15-11.35 Peneliti melakukan

observasi dengan cara

pengambilan video selama

proses pembelajaran dan

mencatat hal-hal yang

terjadi selama proses

pembelajaran selama

melaksanakan observasi

secara langsung.

3 Rabu, 23 Mei

2017

07.00-07.20 Pelaksanaan Posttest

4 Rabu, 31 Mei

2017

09.30-10.00 Pelaksanaan wawancara

dengan siswa dan guru

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 82: ANALISIS PERBANDINGAN TINGKAT PEMAHAMAN DAN … · i analisis perbandingan tingkat pemahaman dan proses pembelajaran siswa tentang materi alat optik pada kurikulum 2013 dan kurikulum

66

Tabel 4.2 Proses Pelaksanaan Penelitian Kelas VIII F Pada Kurikulum 2006

No Hari/Tanggal Pukul Kegiatan Pelaksanaan

1 Jumat, 12 Mei

2017

09.35-09.50

09.50-10.45

Pelaksanaan Pretest

Peneliti dengan observer

melaksanakan observasi

langsung terhadap proses

pembelajaran. Observasi

dilakukan dengan bantuan

lembar observasi dan

pengambilan video selama

proses pembelajaran

dengan menggunakan

kamera digital

2 Selasa, 16

Mei 2017

14.00-15.00 Peneliti melakukan

observasi dengan cara

pengambilan video selama

proses pembelajaran dan

mencatat hal-hal yang

terjadi selama proses

pembelajaran selama

melaksanakan observasi

secara langsung.

3 Rabu, 17 Mei

2017

13.00-13.45

13.45-14.05

Peneliti melakukan

observasi dengan cara

pengambilan video dengan

menggunakan kamera

digital dan mencatat hal-hal

yang terjadi selama proses

pembelajaran.

Pelau.ksanaan Posttest

4 Rabu, 31 Mei

2017

10.00-10.40 Pelaksanaan wawancara

dengan siswa dan Gur

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 83: ANALISIS PERBANDINGAN TINGKAT PEMAHAMAN DAN … · i analisis perbandingan tingkat pemahaman dan proses pembelajaran siswa tentang materi alat optik pada kurikulum 2013 dan kurikulum

67

a) Penelitian dilaksanakan di SMP Negeri 1 Muntilan pada tanggal

10 Mei, 22 Mei, dan 23 Mei 2017

Penelitian pertama dilaksanakan pada tanggal 10 Mei 2017.

Peneliti melakukan pengambilan data berupa pretest dan rekaman

pembelajaran namun hanya sebentar karena jam pelajaran pada hari

itu terpotong oleh persiapan lomba FLS2N sehingga pembelajaran

yang harusnya 2 jam pelajaran hanya efektif 1 jam pelajaran.

Penelitian kedua dilaksanakan pada tanggal 22 Mei 2017.

Adanya rentang waktu yang begitu jauh antara penelitian pertama

dengan penelitian kedua disebabkan karena guru IPA yang

bersangkutan mengikuti diklat selama seminggu dari tanggal 15 Mei

– 19 Mei 2017. Pada pertemuan kedua peneliti tidak mengikuti 1

jam pertama dan hanya mengikuti 2 jam pelajaran dari 3 jam

pelajaran yang tersedia. Hal ini terjadi karena perubahan jam

mendadak dari pihak sekolah dan pemberitahuan dari guru

bersangkutan terlambat. Akibatnya peneliti hanya dapat mengikuti

pembelajaran ketika kegiatan intu berlangsung sampai akhir

pembelajaran. Pada pembelajaran ini peneliti berhasil mendapatkan

data berupa video pembelajaran.

Penelitian ketiga, dilaksanakan pada tanggal 23 Mei 2017. Pada

penelitian ketiga, peneliti hanya melaksanakan posttest.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 84: ANALISIS PERBANDINGAN TINGKAT PEMAHAMAN DAN … · i analisis perbandingan tingkat pemahaman dan proses pembelajaran siswa tentang materi alat optik pada kurikulum 2013 dan kurikulum

68

b) Penelitian di SMP Negeri 2 Muntilan yang menerapkan kurikulum

2006 dilaksanakan untuk kelas VIII F pada tanggal 12 Mei, 16 Mei,

dan 17 Mei 2017.

Penelitian pertama dilaksanakan pada tanggal 12 Mei 2017.

Peneliti melakukan pengambilan data berupa pretest dan observasi

proses pembelajaran dengan menggunakan lembar observasi dan

kamera digital untuk mendapatkan video pembelajaran. Pada

penelitian pertama 6 anak dikelas VIII F tidak dapat mengikuti

pretest dan pembelajaran dikarenakan mempersiapkan diri untuk

mengikuti FLS2N.

Penelitian kedua dilaksanakan pada tanggal 16 Mei 2017. Pada

pertemuan kedua peneliti melakukan observasi dengan merekam

jalanya proses pembelajaran dan mencatat beberapa hal penting

yang terjadi selama proses pembelajaran. Proses pembelajaran pada

mingu ke-3 Mei di SMP Negeri 2 tidak dapat berjalan semestinya

karena adanya UCO untuk kelas VII dan VIII dalam rangka

mempersiapkan Ulangan Kenaikan Kelas, mengakibatkan adanya

pengurangan jam pelajaran.

Penelitian ketiga dilaksanakan pada tanggal 17 Mei 2017.

Pada penelitian kedua peneliti melakukan observasi dengan

merekam jalanya proses pembelajaran dengan menggunakan

kamera digital. Selain menggunakan kamera digital penneliti

mencatat hal-hal yang dirasa penting selama proses pembelajaran.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 85: ANALISIS PERBANDINGAN TINGKAT PEMAHAMAN DAN … · i analisis perbandingan tingkat pemahaman dan proses pembelajaran siswa tentang materi alat optik pada kurikulum 2013 dan kurikulum

69

Selain melakukan observasi secara langsung, pada penelitian ketiga

ini, peneliti juga melaksanakan posttest.

Setelah proses pengambilan data dikelas, peneliti melihat

rekaman video hasil pembelajaran dan mulai menyusun pertanyaan

wawancara berdasarkan hasil pembelajaran yang dirasa kurang

sesuai dengan kurikulum yang diterapkan disekolah masing-masing.

Proses wawancara direkam menggunakan recorder agar peneliti

mendapatkan data secara lengkap. Wawancara dilakukan pada

tanggal 31 Mei 2017 untuk SMP Negeri 1 dan SMP Negeri 2

Muntilan.

B. Data dan Analisis

1. Uji T-Dependen Pretest dan Posttest

a. Uji Pretest dan Posttest untuk Kurikulum 2013 di SMP Negeri 1

Muntilan

Peneliti melakukan pretest dan posttest pada kelas VIII G di SMP

Negeri 1 Muntilan agar dapat mengetahui tingkat pemahaman siswa pada

materi Alat Optik yang telah diajarkan oleh guru. Berikut merupakan nilai

pretest dan posttest dari kelas VIII G SMP Negeri 1 Muntilan :

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 86: ANALISIS PERBANDINGAN TINGKAT PEMAHAMAN DAN … · i analisis perbandingan tingkat pemahaman dan proses pembelajaran siswa tentang materi alat optik pada kurikulum 2013 dan kurikulum

70

Tabel 4.3 Nilai pretest dan posttest untuk kelas VIII G kurikulum

2013

No

Absen

Nilai

Pretest Posttest

1 68 65

2 39 46

4 78 73

5 66 85

6 57 95

7 57 66

8 66 60

9 47 88

10 68 92

11 56 93

12 56 63

13 69 88

14 60 70

15 76 93

17 20 73

18 57 65

19 59 85

20 60 55

21 60 80

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 87: ANALISIS PERBANDINGAN TINGKAT PEMAHAMAN DAN … · i analisis perbandingan tingkat pemahaman dan proses pembelajaran siswa tentang materi alat optik pada kurikulum 2013 dan kurikulum

71

22 68 90

Rata2

Kelas 59.35 76.25

Untuk mengetahui apakah terjadi peningkatan pemahaman sebelum

dan sesudah pembelajaran alat optik dilakukan uji T dengan bantuan SPSS.

Hasilnya seperti tabel 4.4

Tabel 4.4a. Hasil Means Nilai Pretest-Posttest Kelas VIII G

Kurikulum 2013

Tabel 4.4b. Hasil Uji-T Dependen Nilai Pretest-Posttest Kelas VIII G

Kurikulum 2013

Paired Samples Test

Paired Differences T df Sig. (2-

tailed) Mean Std.

Deviatio

n

Std.

Error

Mean

95% Confidence

Interval of the

Difference

Lower Upper

Pa

ir 1

pretest –

posttest

-

16.900 16.505 3.691 -24.625 -9.175 -4.579 19 .000

Paired Samples Statistiks

Mean N Std. Deviation Std. Error Mean

Pair 1

Pretest 59.35 20 12.950 2.896

Posttest 76.25 20 14.542 3.252

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 88: ANALISIS PERBANDINGAN TINGKAT PEMAHAMAN DAN … · i analisis perbandingan tingkat pemahaman dan proses pembelajaran siswa tentang materi alat optik pada kurikulum 2013 dan kurikulum

72

Uji-T kelompok dependen pada tabel 4.4b memberikan nilai t = -

4.579 dan p-value (sig.2-tailed) = 0.000. Sementara α = 0.05. Dari hasil ini

dikelatui bahwa p-value = 0.000 lebih kecil dari α = 0.05 maka significant.

Hal ini berarti Hi : 𝜇1 ≠ 𝜇2 diterima dan Ho : 𝜇1 = 𝜇2 ditolak. Hal ini

berarti ada peningkatan antara nilai pretest dan posttest untuk kelas VIII G

secara statistik

Dapat disimpulkan bahwa :

1) Ada perbedaan secara statistik antara nilai pretest dan nilai

posttest siswa kelas VIII G SMP Negeri 1 Muntilan setelah

diberikan materi alat optik oleh guru.

2) Rata-rata posttest (𝜇2) lebih tinggi dibandingkan rata-rata

nilai pretest (𝜇1) hal ini menunjukan bahwa ada peningkatan

pemahaman yang diterima siswa sebelum dan setelah

mengikuti pembelajaran dengan nilai peningkatan

pemahaman antara pretest dan posttest untuk kurikulum

2013 adalah 16.9.

b. Uji Pretest dan Posttest untuk Kurikulum 2006 di SMP Negeri 2

Muntilan

Untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa pada materi Alat

Optik yang telah diajarkan oleh guru di SMPN 2, dilakukan uji dengan

bantuan SPSS untuk nilai pretest dan posttest. Hasil uji nilai pretest dan

posttest untuk kelas VIII F seperti pada tabel 4.6

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 89: ANALISIS PERBANDINGAN TINGKAT PEMAHAMAN DAN … · i analisis perbandingan tingkat pemahaman dan proses pembelajaran siswa tentang materi alat optik pada kurikulum 2013 dan kurikulum

73

Tabel 4.5 Nilai pretest dan posttest untuk kelas VIII F pada kurikulum

2006

No

Absen

Nilai

Pretest Posttest

1 62 65

4 37 50

5 59 84

6 68 70

7 53 70

8 65 60

10 54 52

11 45 67

12 59 84

13 36 70

14 85 90

15 63 81

16 69 67

20 67 65

21 64 70

25 65 70

26 43 40

28 43 70

29 59 70

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 90: ANALISIS PERBANDINGAN TINGKAT PEMAHAMAN DAN … · i analisis perbandingan tingkat pemahaman dan proses pembelajaran siswa tentang materi alat optik pada kurikulum 2013 dan kurikulum

74

30 54 65

31 74 78

Rata2

kelas 58.28 68.47

Tabel 4.6a. Hasil Means Nilai Pretest-Posttest Kelas VIII F

Kurikulum 2006

Tabel 4.6b. Hasil Uji-T Dependen Nilai Pretest-Posttest

Kelas VIII F Kurikulum 2006

Paired Samples Test

Paired Differences

t df Sig. (2-

tailed) Mean

Std.

Deviati

on

Std.

Error

Mean

95% Confidence

Interval of the

Difference

Lower Upper

Pair

1

pretest -

posttest -10.190 11.453 2.499 -15.404 -4.977 -4.078 20 .001

Paired Samples Statistiks

Mean N Std. Deviation Std. Error Mean

Pair 1

Pretest 58.29 21 12.378 2.701

Posttest 68.48 21 11.716 2.557

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 91: ANALISIS PERBANDINGAN TINGKAT PEMAHAMAN DAN … · i analisis perbandingan tingkat pemahaman dan proses pembelajaran siswa tentang materi alat optik pada kurikulum 2013 dan kurikulum

75

Uji-T kelompok dependen pada tabel 4.6b memberikan nilai t = -

4.078 dan p-value (sig.2-tailed) = 0.001. Sementara α = 0.05. Dari hasil ini

dikelatui bahwa p-value = 0.001 lebih kecil dari α = 0.05 maka significant.

Hal ini berarti Hi : 𝜇1 ≠ 𝜇2 diterima dan Ho : 𝜇1 = 𝜇2 ditolak. Hal ini

berarti ada peningkatan antara nilai pretest dan posttest untuk kelas VIII F

secara statistik.

Dapat disimpulkan bahwa :

1) Ada perbedaan secara statistik antara nilai pretest dan nilai

posttest siswa kelas VIII F SMP Negeri 2 Muntilan setelah

diberikan materi alat optik oleh guru.

2) Rata-rata posttest (𝜇2) lebih tinggi dibandingkan rata-rata

nilai pretest (𝜇1) hal ini menunjukan bahwa ada peningkatan

pemahaman yang diterima siswa sebelum dan setelah

mengikuti pembelajaran dengan nilai peningkatan

pemahaman antara pretest dan posttest untuk kurikulum

2006 adalah 10.19.

2. Uji T-Independen

a. Uji T-Independen Pretest

Uji T-Independen dilakukan untuk membandingkan dua kelompok

yang berbeda pada test yang sama. Pada penelitian ini dibandingkan hasil

pretest dari dua kelas yang berbeda yaitu kelas VIII G SMP Negeri 1

Muntilan yang menggunakan kurikulum 2013 (Kelompok A) dan kelas

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 92: ANALISIS PERBANDINGAN TINGKAT PEMAHAMAN DAN … · i analisis perbandingan tingkat pemahaman dan proses pembelajaran siswa tentang materi alat optik pada kurikulum 2013 dan kurikulum

76

VIII F SMP Negeri 2 Muntilan yang menggunakan kurikulum 2006

(Kelompok B) dalam pengajarannya. Materi Pretest untuk kedua

kelompok sama yaitu materi alat optik.

Berikut merupakan data nilai dari kedua kelas. Kelompok A

merupakan kelas VIII G dan Kelompok B merupakan kelas VIII F:

Tabel 4.7 Nilai Pretest untuk Kelompok A dan Kelompok B

No Kelompok A No Kelompok B

1 68 1 62

2 39 4 37

4 78 5 59

5 66 6 68

6 57 7 53

7 57 8 65

8 66 10 54

9 47 11 45

10 68 12 59

11 56 13 36

12 56 14 85

13 69 15 63

14 60 16 69

15 76 20 67

17 20 21 64

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 93: ANALISIS PERBANDINGAN TINGKAT PEMAHAMAN DAN … · i analisis perbandingan tingkat pemahaman dan proses pembelajaran siswa tentang materi alat optik pada kurikulum 2013 dan kurikulum

77

18 57 25 65

19 59 26 43

20 60 28 43

21 60 29 59

22 68 30 54

31 74

Mean : 59.35 Mean : 58.28

Kedua nilai pretest dari Kelompok A dan Kelompok B kemudian

dianalisis dengan Uji T-Independen dengan menggunakan SPSS. Analisis

ini digunakan untuk melihat apakah ada perbedaan dari kedua kelompok

tersebut. Hasil seperti tabel 6.8 berikut:

Tabel 4.8a. Mean dari Kelompok A dan Kelompok B

Group Statistiks

Kelompok N Mean Std. Deviation Std. Error

Mean

nilai

Kelompok A 20 59.3500 12.95041 2.89580

Kelompok B 21 58.2857 12.37798 2.70110

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 94: ANALISIS PERBANDINGAN TINGKAT PEMAHAMAN DAN … · i analisis perbandingan tingkat pemahaman dan proses pembelajaran siswa tentang materi alat optik pada kurikulum 2013 dan kurikulum

78

Tabel 4.8b. Hasil Uji T-Independen Kelompok A dan

Kelompok B

Independent Samples Test

Levene's Test

for Equality of

Variances

t-test for Equality of Means

F Sig. t Df Sig. (2-

tailed)

Mean

Differe

nce

Std. Error

Differenc

e

95% Confidence

Interval of the

Difference

Lowe

r Upper

nil

ai

Equal

variances

assumed

.151 .700 .26

9 39 .789

1.064

29 3.95552

-

6.936

52

9.06509

Equal

variances

not

assumed

.26

9 38.650 .790

1.064

29 3.96000

-

6.947

88

9.07646

Uji T-Independen pada tabel 4.8b memberikan nilai t = 0.269 dan p-

value (sig.2-tailed) = 0.790. Nilai α yang digunakan adalah α = 0.05

sedangkan nilai p-value : 0.790. Nilai p-value lebih besar dibandingkan nilai

α, maka Hi : 𝜇1 ≠ 𝜇2 ditolak dan Ho : 𝜇1 = 𝜇2 diterima. Jadi tidak ada

perbedaan antara rata-rata nilai Pretest Kelompok A dengan Kelompok B.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 95: ANALISIS PERBANDINGAN TINGKAT PEMAHAMAN DAN … · i analisis perbandingan tingkat pemahaman dan proses pembelajaran siswa tentang materi alat optik pada kurikulum 2013 dan kurikulum

79

b. Uji T-Independen Posttest

Pada penelitian ini, selain melakukan Uji T-Independen pada nilai

pretest, juga diakukan uji T-Independen pada nilai posttest siswa kelas

VIII G (Kelompok A) dan kelas VIII F (Kelompok B). Berikut merupakan

nilai hasil posttest siswa dari Kelompok A dan Kelompok B:

Tabel 4.9 Nilai Posttest untuk kelompok A dan Kelompok B

No Kelompok A No Kelompok B

1 65 1 65

2 46 4 50

4 73 5 84

5 85 6 70

6 95 7 70

7 66 8 60

8 60 10 52

9 88 11 67

10 92 12 84

11 93 13 70

12 63 14 90

13 88 15 81

14 70 16 67

15 93 20 65

17 73 21 70

18 65 25 70

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 96: ANALISIS PERBANDINGAN TINGKAT PEMAHAMAN DAN … · i analisis perbandingan tingkat pemahaman dan proses pembelajaran siswa tentang materi alat optik pada kurikulum 2013 dan kurikulum

80

Kedua nilai posttest dari Kelompok A dan Kelompok B kemudian

dianalisis dengan Uji T-Independen dengan menggunakan SPSS. Analisis

ini digunakan untuk melihat apakah ada perbedaan dari kedua kelompok

tersebut setelah dilakukan pembelajaran.

Tabel 4.10a. Hasil Mean Dari Kelompok A dan Kelompok B

19 85 26 40

20 55 28 70

21 80 29 70

22 90 30 65

31 78

Mean : 76.25 Mean : 68.47

Group Statistiks

Kelompok N Mean Std. Deviation Std. Error Mean

Nilai

kelompok A 20 76.2500 14.54168 3.25162

kelompok B 21 68.4762 11.71588 2.55662

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 97: ANALISIS PERBANDINGAN TINGKAT PEMAHAMAN DAN … · i analisis perbandingan tingkat pemahaman dan proses pembelajaran siswa tentang materi alat optik pada kurikulum 2013 dan kurikulum

81

Tabel 4.10b. Hasil Uji T-Independen Kelompok A dan Kelompok B

Independent Samples Test

Levene's Test

for Equality of

Variances

t-test for Equality of Means

F Sig. T Df Sig. (2-

tailed)

Mean

Differenc

e

Std.

Error

Differen

ce

95% Confidence

Interval of the

Difference

Lower Upper

nila

i

Equal

variances

assumed

3.762 .060 1.889 39 .066 7.77381 4.11438 -.54831 16.095

93

Equal

variances

not

assumed

1.879 36.501 .068 7.77381 4.13634 -.61108 16.158

70

Uji T-Independen pada tabel 4.10b memberikan nilai t = 1.879 dan

p-value (sig.2-tailed) = 0.068. Nilai α yang digunakan adalah α = 0.05

sedangkan nilai p-value : 0.068. Nilai p-value lebih besar dibandingkan nilai

α, maka Hi : 𝜇1 ≠ 𝜇2 ditolak dan Ho : 𝜇1 = 𝜇2 diterima. Jadi tidak ada

perbedaan antara rata-rata nilai Posttest untuk Kelompok A dengan

Kelompok B berdasarkan statistik.

Kesimpulan Umum:

Keadaan pemahaman awal pada kelompok A dan kelompok B

sebelum diberi pembelajaran alat optik sama.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 98: ANALISIS PERBANDINGAN TINGKAT PEMAHAMAN DAN … · i analisis perbandingan tingkat pemahaman dan proses pembelajaran siswa tentang materi alat optik pada kurikulum 2013 dan kurikulum

82

Setelah diberi pembelajaran materi alat optik pada masing-masing

sekolah kelompok A dan kelompok B meningkat sama

pemahamanya.

Untuk melihat peningkatan pemahaman kelompok mana yang lebih

baik, dilakukan uji T lagi yaitu uji T pembeda (T-Independen) untuk selisih

nilai posttest dan pretest pada masing-masing kelompok. Hasil uji T-

independen dapat dilihat pada tabel 8.2

Tabel 4.11 Nilai Selisih Posttest – Pretest Kelompok A dan Kelompok

B

Kelompok A Kelompok B

No Absen

Selisih posttest – pretest

No Absen

Selisih posttest -

pretest

1 -3 1 3

2 7 4 13

4 -5 5 25

5 19 6 2

6 38 7 17

7 9 8 -5

8 -6 10 -2

9 41 11 22

10 24 12 25

11 37 13 34

12 7 14 5

13 19 15 18

14 10 16 -2

15 17 20 -2

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 99: ANALISIS PERBANDINGAN TINGKAT PEMAHAMAN DAN … · i analisis perbandingan tingkat pemahaman dan proses pembelajaran siswa tentang materi alat optik pada kurikulum 2013 dan kurikulum

83

Tabel 4.12b Hasil Uji T-Independen Selisih Posttest – Pretest

Kelompok A dan Kelompok B

Independent Samples Test

Levene's

Test for

Equality of

Variances

t-test for Equality of Means

F Sig. T Df Sig.

(2-

tailed

)

Mean

Differen

ce

Std.

Error

Differenc

e

95% Confidence

Interval of the

Difference

Lower Upper

Nil

ai

Equal

variances

assumed

1.852 .181 1.51

9 39 .137 6.70952 4.41830

-

2.22734 15.64639

Equal

variances not

assumed

1.50

5

33.69

0 .142 6.70952 4.45717

-

2.35159 15.77064

Uji T-Independen pada tabel 8.2b memberikan nilai t = 1.505

dan p-value (sig.2-tailed) = 0.142. Nilai α yang digunakan α = 0.05

sedangkan nilai p-value = 0.142. Nilai α lebih kecil dibandingkan

dengan nilai p-value, maka Hi : 𝜇1 ≠ 𝜇2 ditolak dan Ho : 𝜇1 = 𝜇2

17 53 21 6

18 8 25 5

19 26 26 -3

20 -5 28 27

21 20 29 11

22 22 30 11

31 4

Tabel 4.12a Hasil Mean Selisih Posttest – Pretest Kelompok A dan

Kelompok B

Group Statistiks

Kelompok N Mean Std. Deviation Std. Error Mean

Nilai Kelompok A 20 16.9000 16.50486 3.69060

Kelompok B 21 10.1905 11.45259 2.49916

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 100: ANALISIS PERBANDINGAN TINGKAT PEMAHAMAN DAN … · i analisis perbandingan tingkat pemahaman dan proses pembelajaran siswa tentang materi alat optik pada kurikulum 2013 dan kurikulum

84

diterima. Jadi tidak ada perbedaan peningkatan pemahaman antara

Kelompok A dengan Kelompok B berdasarkan statistik.

3. Analisis Hasil Observasi Pembelajaran

a. Pembelajaran Kurikulum 2013

Pembelajaran materi alat optik pada Kurikulum 2013 diteliti di SMP

Negeri 1 Muntilan pada tanggal 10 Mei, 22 Mei, dan 23 Mei 2017.

1) Pertemuan pertama

Pada pertemuan pertama guru menggunakan metode PBL

(Problem Based Learning) sebagai metode pembelajaran. Berikut

merupakan analisis hasil observasi pada pertemuan pertama :

Guru menyiapkan siswa untuk mengikuti pembelajaran

Sebelum pembelajaran dimulai, guru menyiapkan siswa

untuk mengikuti pembelajaran dengan cara membangun suasana

belajar seperti menenangkan siswa, menyiapkan media

pembelajaran berupa LUP, dan menyiapkan PPT alat optik.

Respon siswa pada saat guru menyiapkan pembelajaran

adalah menyiapkan diri dengan bersikap tenang dan membuka buku

pelajaran IPA lalu mulai memperhatikan guru.

Guru memberikan apersepsi mengenai materi alat optik

Guru memberikan apersepsi berupa pertanyaan tentang

apakah siswa pernah melihat tukang arloji membenarkan jam

tangan dan bagaimana caranya tukang arloji memperbaiki jam

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 101: ANALISIS PERBANDINGAN TINGKAT PEMAHAMAN DAN … · i analisis perbandingan tingkat pemahaman dan proses pembelajaran siswa tentang materi alat optik pada kurikulum 2013 dan kurikulum

85

tangan yang komponennya kecil, dan demonstrasi dengan

menggunakan lensa. Kemudian guru meminta salah satu siswa maju

untuk mempraktikannya sendiri.

Guru memberikan dua lensa kepada salah satu murid dan

meminta siswa menyebutkan mana lensa cekung dan mana lensa

yang cembung dengan menyuruh siswa untuk merabanya. Setelah

siswa menjawab mana yang cekung dan mana yang cembung, guru

memberikan pensil kemudian menyuruh siswa untuk meletakanya

di depan masing-masing lensa dan bagaimana perubahan yang

dilihat. Ternyata jika benda diletakan di depan pada lensa cekung

maka benda akan terlihat lebih kecil dibanding dengan benda

aslinya dan jika benda diletakan di depan lensa cembung maka

benda akan terlihat lebih besar dibandingkan dengan ukuran

aslinya. Kemudian guru bertanya lagi, jadi lensa mana yang

membuat benda terlihat lebih besar dari aslinya? Siswa menjawab

lensa cembung. Kemudian guru memberikan kesimpulan bahwa

lensa yang membut benda terlihat lebih besar dibandingkan ukuran

asli adalah lensa cembung, nah lensa cembung ini yang digunakan

tukang arloji untuk membantu melihat komponen arloji yang kecil,

atau biasa disebut LUP.

Menurut pengamatan peneliti apersepsi yang guru lakukan

sudah baik dan mengarahkan siswa untuk masuk kedalam materi

alat optik dengan pertanyaan-pertanyaan rangsangan dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 102: ANALISIS PERBANDINGAN TINGKAT PEMAHAMAN DAN … · i analisis perbandingan tingkat pemahaman dan proses pembelajaran siswa tentang materi alat optik pada kurikulum 2013 dan kurikulum

86

penggunaan media sangat membantu siswa dalam pemahaman.

Pemberian apersepsi dalam bentuk pertanyaan-pertanyaan

rangsangan, penggunaan media, serta guru mengarahkan siswa

dalam menemukan jawaban dari demonstrasi sudah sesuai dengan

kurikulum 2013. Hanya saja disini guru bukan siswa yang

menyimpulkan namun guru sendiri yang menyimpulkan.

Guru menjelaskan tujuan pembelajaran

Pada tampilan power point tetang tujuan pembelajaran, guru

meminta salah satu siswa untuk membacanya dan menekankan

bahwa itu yang akan dipelajari pada pertemuan kali ini. Hal ini sudah

sesuai dengan kurikulum 2013.

Guru membagi siswa kedalam beberapa kelompok

Guru membagi siswa kedalam 5 kelompok kecil sebagai

kelompok diskusi.

Guru membimbing siswa untuk merumuskan masalah

Guru membimbing siswa untuk merumuskan masalah tidak

terlaksana dalam pembelajaran karena menurut pengamatan peneliti

guru sendiri yang merumuskan masalah. Rumusan masalah ini

berupa soal-soal yang kemudian guru bahas sebagai pokok bahasan

materi. Oleh karena itu menurut peneliti metode PBL tidak berjalan

sebagaimana mestinya dan tidak sesuai dengan kurikulum 2013.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 103: ANALISIS PERBANDINGAN TINGKAT PEMAHAMAN DAN … · i analisis perbandingan tingkat pemahaman dan proses pembelajaran siswa tentang materi alat optik pada kurikulum 2013 dan kurikulum

87

Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk menyampaikan

hipotesis

Pada saat pembelajaran, dari beberapa rumusan masalah

yang berupa soal guru langsung membahas dan beberapa kali

memberikan kesempatan kepada siswa untuk menjawab pertanyaan

namun dari pengamatan peneliti, siswa masih belum mau aktif.

Siswa mau menjawab hanya bila ditunjuk oleh guru. Dari

pengamatan peneliti guru masih sangat mendominasi dalam

menjawab rumusan masalah dan penyusunan hipotesis. Maka dapat

dikatakan metode PBL tidak berjalan dengan semestinya dan hal ini

tidak sesuai dengan kurikulum 2013.

Pada pertemuan pertama dengan menggunakan metode PBL,

peneliti menyimpulkan bahwa metode PBL ini tidak berjalan dengan

efektif dan tidak berjalan sebagaimana mestinya karena guru masih

sangat dominan didalam pembelajaran. Pada saat pertemuan

pertemuan pertama guru tidak dapat menyelesaikan materi

dikarenakan jadwal yang terpotong untuk latihan lomba FLS2N,

kemudian guru memberikan tugas bagi tiap kelompok untuk

mencari jawaban dari soal-soal yang diberikan oleh guru.

2) Pertemuan Kedua

Pertemuan kedua metode PBL yang seharusnya guru

terapkan tidak terlaksana sama sekali, karena ketika peneliti

melaksanakan observasi guru mendominasi dengan ceramah satu arah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 104: ANALISIS PERBANDINGAN TINGKAT PEMAHAMAN DAN … · i analisis perbandingan tingkat pemahaman dan proses pembelajaran siswa tentang materi alat optik pada kurikulum 2013 dan kurikulum

88

dan dengan dukungan media pembelajaran berupa animasi. Hal ini

berarti guru tidak menjalankan pembelajaran sesuai dengan RPP yang

disusun. Maka dapat dikatakan bahwa kurikulum 2013 dalam

pembelajaran ini tidak berjalan jika dilihat dari RPP guru.

Ceramah yang dilakukan guru lebih dominan ceramah satu

arah, dimana guru lebih dominan berbicara dan aktif dibandingkan

siswa yang hanya duduk diam. Namun bukan berarti guru tidak

mencoba membuat komunikasi dua arah. Berdasarkan pengamatan

peneliti, guru tetap mencoba membuat komunikasi dua arah. Seperti

ketika guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengerjakan

soal yang sudah guru buat di depan kelas, namun siswa sangat pasif

dan pada akhirnya guru menujuk siswa untuk mengerjakan soal di

depan kelas. Berdasarkan pengamatan peneliti, respon siswa terhadap

guru masih sangat pasif sehingga guru harus lebih aktif lagi untuk

menciptakan komunikasi dua arah. Selama proses pembelajaran

terutama ketika siswa diminta mengerjakan soal oleh guru, siswa

cenderung bekerja sendiri-sendiri, ketika guru berkeliling memeriksa

pekerjaan siswa, jarang sekali terlihat siswa bertanya kepada guru.

Ketika guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk menjawab

pertanyaan di depan kelas tidak ada siswa yang bersedia sehingga

harus ditunjuk oleh guru. Siswa yang ditunjuk oleh guru kemudian

maju dan mengerjakan soal. Dari beberapa soal yang guru berikan di

depan kelas, hampir seluruh soal dapat dikerjakan oleh siswa dengan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 105: ANALISIS PERBANDINGAN TINGKAT PEMAHAMAN DAN … · i analisis perbandingan tingkat pemahaman dan proses pembelajaran siswa tentang materi alat optik pada kurikulum 2013 dan kurikulum

89

benar. Ketika siswa selesai mengerjakan soal di depan kelas, guru

memeriksa dan baru kemudian memberikan tanda benar jika benar.

Setelah itu guru mengajak siswa untuk menyimpulkan soal dan

jawaban tersebut. Berdasarkan pengamatan peneliti kegiatan

menyimpulkan disini masih didominasi oleh guru. Setelah diperiksa

dan jawaban siswa salah, guru memberika pertanyaan terbuka di depan

kelas “apakah benar?’ Kemudian guru memberikan kesempatan

kepada siswa yang lain yang jawabanya berbeda untuk maju kedepan

kelas dan menjawab pertanyaan.

Selain dengan ceramah, guru juga menggunakan media

berupa animasi pembelajaran. Animasi digunakan untuk menjelaskan

proses terbentuknya bayangan pada beberapa alat optik seperti pada

LUP, Mikroskop, dan teropong. Berdasarkan pengamatan peneliti,

guru tidak hanya membiarkan siswa menonton animasi namun juga

menjelaskan dan menunjukan istilah-istilah yang ada pada alat optik,

menjelaskan fungsi, dan selalu bertanya berulang-ulang kepasda siswa

tentang apa yang baru saja dijelaskan, nampaknya guru ingin siswa

punya gambaran nyata bagaimana proses pembentukan bayangan,

terutama pada alat optik yang mempunyai dua lensa. Guru ingin

memastikan bahwa siswa tetap konsentrasi pada pokok bahasan

dengan bertanya berulang-ulang tentang apa yang baru saja di jelaskan.

Pada saat pertemuan kedua guru juga meminta salah satu anak untuk

maju ke depan dan meminta anak untuk menunjukan mana panjang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 106: ANALISIS PERBANDINGAN TINGKAT PEMAHAMAN DAN … · i analisis perbandingan tingkat pemahaman dan proses pembelajaran siswa tentang materi alat optik pada kurikulum 2013 dan kurikulum

90

mikroskop dari mana sampai mana. Siswa merespon pertanyaan guru

dengan menunjukan mana panjang mikroskop dan panjang mikroskop

terdiri dari jarak bayangan lensa objektif dan jarak benda pada lensa

okuler sambil menunjukan mana bayangan lensa objektif dan mana

jarak benda lensa okuler. Penggunaan media animasi ini mendapatkan

respon yang lebih baik dibandingkan metode ceramah, karena pada

pembelajaran ini siswa menjadi lebih aktif dan lebih memperhatikan

guru. Guru juga menjelaskan dengan sangat baik konsepnya dan

penggunaan media sangat membantu siswa dalam memahami pokok

bahasan alat optik.

Dari keseluruhan pembelajaran, nampak guru menggunakan

campuran dua metode yaitu ceramah dan animasi pembelajaran. Jika

dilihat proses pembelajaran pada kelas VIII G dapat dikatakan belum

sesuai dengan tuntutan kurikulum 2013. Atau dapat dikatan kurikulum

2013 belum berjalan dengan baik dan semestinya pada pembelajaran

dikelas VIII G berdasarkan pengamatan yang telah dilakukan oleh

peneliti.

3) Pertemuan Ketiga

Penelitian ketiga dilaksanakan pada tanggal 23 Mei 2017.

Data yang didapatkan peneliti pada pertemuan ketiga ini adalah

berupa posttest siswa. Siswa mengerjakan Posttest kurang lebih

20 menit sebelum memulai materi baru.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 107: ANALISIS PERBANDINGAN TINGKAT PEMAHAMAN DAN … · i analisis perbandingan tingkat pemahaman dan proses pembelajaran siswa tentang materi alat optik pada kurikulum 2013 dan kurikulum

91

b. Pembelajaran Kurikulum 2006

Pembelajaran materi alat optik pada Kurikulum 2006 diteliti di

SMP Negeri 2 Muntilan pada tanggal 12 Mei, 16 Mei, dan 17 Mei 2017.

1) Pertemuan Pertama

Pada pertemuan pertama guru membahas tentang sub topik

mengenai mata, bagian mata dan cacat pada mata. Berikut merupakan

hasil observasi pada pertemuan pertama :

Guru membangun situasi belajar

Sebelum pembelajaran dimulai guru menyiapkan situasi belajar

seperti meminta siswa untuk tenang dan memeriksa kehadiran siwa,

kemudian guru meminta siswa untuk menyiapkan buku IPA dan

membuka pokok bahasan Alat Optik.

Siswa merespon perintah guru dengan baik, kemudian

menyiapkan diri mengikuti pembelajaran.

Guru memberikan apersepsi sebagai pengantar materi alat optik

Guru tidak melakukan apersepsi dan langsung masuk ke kegiatan

inti.

Guru membagi siswa kedalam kelompok heterogen

Guru membagi siswa kedalam kelompok asli, satu kelompok

sebanyak 5 orang. Kemudian guru membentuk kelompok baru lagi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 108: ANALISIS PERBANDINGAN TINGKAT PEMAHAMAN DAN … · i analisis perbandingan tingkat pemahaman dan proses pembelajaran siswa tentang materi alat optik pada kurikulum 2013 dan kurikulum

92

sebagai kelompok ahli. Kemudian guru meminta siswa untuk

berkumpul dengan kelompok ahli.

Pada pertemuan ini guru menggunakan metode pembelajaran

jingsaw. Pada saat pembentukan kelompok asal guru membentuk

kelompok berdasarkan tempat duduk siswa, kemudian guru

membentuk kelompok baru dari satu kelas dimana kelompok asal

akan terpecah kedalam kelompok ahli.

Berdasarkan pengamatan peneliti respon siswa sangat positif

terhadap perintah guru dan siswa langsung berkumpul dengan

kelompok asal.

Guru membagi kelompok dengan materi yang berbeda

Setelah guru membagi kelompok ahli, guru memberikan materi

yang berbeda-beda kepada kelompok ahli, satu kelompok mendapat

satu materi berdasarkan nomor soal. Soal yang dibuat guru untuk

setiap nomor mempunyai pokok bahasan yang berbeda-beda.

Setelah selesai memberikan soal guru memints siswa untuk

berkumpul dengan kelompok ahli masing-masing.

Siswa didalam kelompok asal yang sudah dibagi kedalam

kelompok ahli menulis soal yang telah diberikan oleh guru dan

memperhatikan penjelasaan guru tentang bagaimana cara

pembelajaran dengan metode jingsaw.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 109: ANALISIS PERBANDINGAN TINGKAT PEMAHAMAN DAN … · i analisis perbandingan tingkat pemahaman dan proses pembelajaran siswa tentang materi alat optik pada kurikulum 2013 dan kurikulum

93

Guru mendampingi kelompok dalam berdiskusi

Pada saat diskusi siswa berkumpul dengan kelompok ahli

masing-masing dan membahas jawaban dari soal yang diberikan

oleh guru bagi tiap kelompok ahli. Siswa mencari jawaban dari buku

dan guru. Pada saat diskusi berlangsung guru juga berkeliling untuk

memeriksa diskusi siswa dan membantu siswa jika ada siswa yang

kesulitan untuk menterjemahkan maksud soal yang guru berikan,

selain itu guru memeriksa tiap kelompok juga untuk menertibkan

siswa jika pokok bahasan yang siswa diskusikan melenceng dari

materi.

Berdasarkan pengamatan peneliti, penggunaan metode jingsaw

cukup efektif untuk membuat siswa terlibat langsung didalam

pembelajaran, sehingga sudah sesuai dengan kurikulum 2006.

Guru mempersilakan kelompok ahli kembali ke kelompok asal

Setelah siswa selesai berdiskusi, guru mempersilakan siswa

untuk kembali kedalam kelompok ahli kemudian masing-masing

siswa menjelaskan apa saja yang mereka dapatkan dan pelajari

didalam kelompok ahli. Dengan metode ini maka siswa yang tadinya

hanya tahu satu hal dapat tahu 5 hal dari penjelasan teman-teman

kelompok asal yang tersebar kedalam kelompok ahli.

Menurut peneliti, metode ini seharusnya membuat seluruh siswa

aktif menjelaskan apa saja yang mereka tahu dan mereka pelajari

didalam kelompok ahli dan menjelaskan kedalam kelompok asal.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 110: ANALISIS PERBANDINGAN TINGKAT PEMAHAMAN DAN … · i analisis perbandingan tingkat pemahaman dan proses pembelajaran siswa tentang materi alat optik pada kurikulum 2013 dan kurikulum

94

Namun kenyataannya waktu yang tidak diberikan guru untuk siswa

kembali kedalam kelompok asal dan menggabungkan jawaban serta

menjelaskan kepada teman satu kelompok sangat kurang yaitu

hanya 5 menit, sehingga siswa tidak menjelaskan apa saja yang

mereka tahu kedalam kelompok asal, namun lebih fokus untuk

menggabungkan jawaban yang mereka dapat dari kelompok ahli.

Hal ini menyebabkan metode ini menjadi kurang efisien.

Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk

mempresentasikan hasil diskusi di depan kelas

Setelah siswa menggabungkan seluruh jawaban yang

didapatkan dari kelompok ahli, guru memberikan kesempatan

kepada kelas untuk menjawab soal. Dari pengamatan peneliti untuk

nomor beberapa nomor soal beberapa anak pada tiap kelompok

berebut untuk menjawab di depan kelas sehingga kelas terasa lebih

hidup dan siswa aktif secara langsung didalam pembelajaran.

Setelah siswa maju dan menjawab pertanyaan guru juga mengajak

teman-teman lain untuk memberikan apresiasi kepada teman yang

mau maju dengan cara memberikan tepuk tangan.

Guru memberikan penguatan materi kepada siswa terkait hasil

diskusi kelompok

Setelah siswa selesai membacakan jawaban berupa hasil

diskusi pada tiap-tiap kelompok ahli, guru akan memberikan

penguatan materi yang ada didalam soal.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 111: ANALISIS PERBANDINGAN TINGKAT PEMAHAMAN DAN … · i analisis perbandingan tingkat pemahaman dan proses pembelajaran siswa tentang materi alat optik pada kurikulum 2013 dan kurikulum

95

Berdasarkan pengamatan peneliti, guru hanya fokus pada

jawaban dan pertanyaan saja dan tidak mengembangkan pertanyaan

tersebut kedalam pertanyaan-pertanyaan tambahan, sehingga siswa

hanya tahu jawaban dari soal saja tanpa tahu hal yang lain yang

masih bersangkutan.

Guru membimbing siswa untuk menyimpulkan materi yang sudah

dipelajari.

Pada akhir pembelajaran, guru membimbing siswa untuk

menyimpulkan materi apa saja yang sudah mereka bahas didalam

pertemuan pertama.

Berdasarkan pengamatan peneliti pada saat menyimpulkan

guru masih mendominasi dalam menyimpulkan materi.

Pada pertemuaan pertama peneliti dan observer mengamati

guru dan siswa, dan guru benar-benar melaksanakan pembelajaran

berdasarkan pada RPP yang telah dibuat. Penggunaan metode

jingsaw pada pembelajaran juga dinilai dapat membuat siswa

terlibat langsung didalam pembelajaran. Guru juga sangat

memperhatikan waktu sehingga materi dapat selesai tepat waktu dan

tidak molor, hanya saja sangat disayangkan karena guru jarang

sekali memberikan pertanyaan rangsangan maupun pembahasan

lebih lanjut dari pertanyaan yang sudah diberikan oleh guru.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 112: ANALISIS PERBANDINGAN TINGKAT PEMAHAMAN DAN … · i analisis perbandingan tingkat pemahaman dan proses pembelajaran siswa tentang materi alat optik pada kurikulum 2013 dan kurikulum

96

2) Pertemuan Kedua

Pada pertemuan kedua guru membahas sub topik alat optik

berupa Lup, Kamera, Mikroskop, dan Teropong. Pada pertemuan

kedua ini guru tidak mengajar sesuai dengan RPP yang telah disusun

karena metode dan alat bahan yang guru gunakan dalam mengajar

sangat berbeda dengan yang ada di RPP. Untuk metode pembelajaran

yang guru lakukan pada pertemuan kedua adalah dengan metode

kelompok kecil sedangkan di RPP metode yang seharusnya digunakan

adalah pengajaran langsung.

Pada kegiatan awal pembelajaran apersepsi guru sudah baik,

dimana guru me-review materi pada pertemuan sebelumnya, kemudian

guru juga memberikan pertanyaan rangsangan terkait dengan materi

yang akan dibahas pada pertemuan tersebut.

Pada kegiatan inti pembelajaran guru membagi siswa kedalam

beberapa kelompok kecil berdasarkan tempat duduk, kemudian guru

mengubah beberapa anak untuk bertukar-tukar kelompok. Setalah

kelompok selesai dibagi, kemudian guru memberikan soal dan

meminta siswa untuk mengerjakan. Pada saat siswa berdiskusi banyak

kelompok yang mulai berdiskusi hal lain di luar topik pembelajaran.

Guru juga dirasa kurang sebagai koordinator diskusi dan sibuk sendiri

dimeja guru dengan laptop yang menyala. Ketika jam pelajaran

berakhir, siswa belum dapat menyelesaikan diskusinya, dan guru tidak

sempat untuk melaksanakan kegiatan penutup pembelajaran.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 113: ANALISIS PERBANDINGAN TINGKAT PEMAHAMAN DAN … · i analisis perbandingan tingkat pemahaman dan proses pembelajaran siswa tentang materi alat optik pada kurikulum 2013 dan kurikulum

97

Dari pengamatan diatas, peneliti menarik kesimpulan bahwa

proses pembelajaran pada pertemuan kedua sudah sesuai dengan

kurikulum 2006 walaupun metode yang digunakan tidak sesuai dengan

RPP yang disusun, dan sikap guru selama menjalankan kegiaatan inti

pembelajaran dapat dikatakan belum sesuai dengan tuntutan kurikulum

2006, dimana guru seharusnya dapat menjadi fasilitator dan

koordinator selama proses pembelajaran.

3) Pertemuan Ketiga

Pada pertemuan ketiga guru melanjutkan bahan pertemuan

sebelumnya. Pada kegiatan awal pembelajaran guru memberikan

apersepsi dengan menayangkan ppt yag berisi pokok bahasan alat

optik, pada kegiatan awal guru menjelaskan kompetensi apa saja yang

harus dipahami.

Pada kegiatan inti guru meminta siswa untuk berkumpul

dengan kelompoknya, kemudian guru memberikan kesempatan kepada

siswa untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan yang sudah

didiskusikan pada pertemuan sebelumnya. Pada pertemuan ini

beberapa kelompok mau menjawab dengan sukarela, namun ada pula

kelompok yang harus ditunjuk terlebih dahulu oleh guru untuk

menjawab pertanyaan hasil diskusi pertemuan sebelumnya. Pada saat

siswa sudah selesai menjawab pertanyaan di depan kelas, guru

menanyakan apakah ada jawaban lain. Jika ada maka guru

mempersilakan kelompok tersebut maju dan menjawab di depan kelas,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 114: ANALISIS PERBANDINGAN TINGKAT PEMAHAMAN DAN … · i analisis perbandingan tingkat pemahaman dan proses pembelajaran siswa tentang materi alat optik pada kurikulum 2013 dan kurikulum

98

namun jika tidak ada guru memberikan penguatan materi atas soal

yang telah dijawab siswa. Setelah seluruh soal terjawab guru menuntun

siswa untuk menyimpulkan hasil pembelajaran. Kemudian guru

mempersilakan peneliti untuk melaksanakan posttest.

Berdasarkan hasil pengamatan prosedur yang dilakukan guru

dalam pembelajaran sudah mencerminkan kurikulum 2006 karena

pada pembelajaran peneliti dapat melihat dengan jelas mana proses

explorasi, elaborasi, dan konfirmasi dari guru, kemudian siswa juga

terlibat aktif didalam pembelajaran, walaupun pembelajaran yang

dilakukan tidak sesuai dengan RPP yang telah disusun.

Berdasarkan uraian diatas tentang pelaksanaan pembelajaran di

dua sekolah yang menerapkan kurikulum yang berbeda, berikut

merupakan rangkuman perbandingan dari hasil observasi di SMPN 1

dan SMPN 2 Muntilan :

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 115: ANALISIS PERBANDINGAN TINGKAT PEMAHAMAN DAN … · i analisis perbandingan tingkat pemahaman dan proses pembelajaran siswa tentang materi alat optik pada kurikulum 2013 dan kurikulum

99

Tabel 4.13 Rangkuman perbandingan hasil observasi proses

pembelajaran di SMPN 1 dan SMPN 2 Muntilan

Point Kurikulum 2013 Kurikulum 2006

Keaktifan

siswa

Siswa cenderung lebih pasif

dan guru dominan dalam

pembelajaran

Komunikasi yang terjadi

pada saat pembelajaran

dominan komunikasi satu

arah guru terhadap siswa.

Siswa cenderung bekerja

sendiri-sendiri

Siswa mengerjakan soal

didepan kelas jika ditunjuk

oleh guru.

Siswa dan guru bersama-

sama aktif dalam

pembelajaran.

Terjadi komunikasi dua

arah antara guru dengan

siswa dan siswa dengan

siswa pada saat diskusi

kelompok.

Siswa aktif menawarkan

diri untuk mengerjakan

soal atau

mempresentasikan hasul

pembelajaran didepan

kelas.

Metode

pembelajaran

Guru menggunakan

metode PBL

(Problem Based

Learning) namun

tidak berjalan

dengan semestinya

karena guru lebih

dominan didalam

pembelajaran dan

tidak jarang terjadi

komunikasi dua

arah antara siswa

dengan guru

maupun siswa

dengan siswa.

Pada pertemuan

kedua guru

menggunakan

metode ceramah

pada saat

Guru menggunakan

metode jingsaw pada

pertemuan pertama.

Metode ini berjalan

dengan baik dan dapat

membuat siswa aktif

terlibat didalam

pembelajaran.

Guru menggunakan

metode diskusi kelompok

pada pertemuan kedua

namun topik yang

didiskusikan siswa

banyak diluar topik

pembahasan sehingga

kompetensi pembelajaran

tidak tercapai

Guru menggunakan

metode ceramah dengan

menggunakan media

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 116: ANALISIS PERBANDINGAN TINGKAT PEMAHAMAN DAN … · i analisis perbandingan tingkat pemahaman dan proses pembelajaran siswa tentang materi alat optik pada kurikulum 2013 dan kurikulum

100

menjelaskan cacat

mata dan kacamata

Guru menjelaskan

konsep dengan

sangat baik dan

memastikan siswa

paham dengan cara

pengulangan dan

konfirmasi kepada

siswa.

Guru

mengembangkan

satu pertanyaan

menjadi beberapa

pertanyaan yang

masih relevan dan

memancing siswa

untuk berfikir kritis

berupa power point pada

pertemuan ketiga untuk

menjelaskan materi alat

optik.

Guru menjelaskan

dengan baik, namun

masih tekstual yang

terkesan hafalan.

Media

Pembelajaran

Guru menggunakan

media alat optik

seperti Lensa

(cembung dan

cekung), LUP

untuk melakukan

demonstrasi

sederhana sebagai

epersepsi kepada

siswa pada awal

pembelajaran pada

pertemuan pertama

Guru juga

menggunakan

media animasi

video proses

pembentukan

bayangan pada

berbagai macam

alat optik untuk

memudahkan siswa

memahami materi

Guru menggunakan

media kertas, lem, dan

gunting sebagai alat

pendukung pada metode

jingsaw

Guru juga menggunakan

media berupa power

point alat optik untuk

menjelaskan materi

pembelajaran.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 117: ANALISIS PERBANDINGAN TINGKAT PEMAHAMAN DAN … · i analisis perbandingan tingkat pemahaman dan proses pembelajaran siswa tentang materi alat optik pada kurikulum 2013 dan kurikulum

101

Langkah

pembelajaran

a) Kegiatan

awal

Guru melakukan

apersepsi sebagai

pembuka

pembelajaran

dengan

menggunakan

demonstrasi

singkat tentang

LUP dan fungsinya

di kehidupan

sehari-hari

Guru tidak melakukan

apersepsi

b) Kegiatan

Inti

Pada pertemuan

pertama guru

menggunakan

metode PBL dan

membagi siswa

kedalam 5

kelompok kecil.

Guru memberikan

masalah untuk

didiskusikan

berupa latihan soal,

namun karena

terbatasan waktu,

guru tidak

memberikan cukup

waktu untuk

kelompok

berdiskusi dan pada

akhirnya

membahas soal

tersebut didepan

kelas bersama

siswa dengan guru

yang lebih dominan

Pada pertemuan

kedua guru

menggunakan

metode ceramah

Pada pertemuan pertama

dan kedua guru membagi

siswa kedalam 6

kelompok kecil dan

memberikan siswa soal

untuk dikerjakan didalam

kelompok dan berdiskusi,

guru sendiri berkeliling

dan menanyakan dan

membantu siswa yang

kesulitan dalam

menterjemahkan maupun

menjawab soal.

Pada pertemuan ketiga

guru menjelaskan materi

dengan menggunakan

media berupa power

point untuk menjelaskan

berbagai macam alat

optik yang ada di

kehidupan sehari-hari.

Pada setiap soal yang

dijawab siswa didepan

kelas guru memberikan

penguatan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 118: ANALISIS PERBANDINGAN TINGKAT PEMAHAMAN DAN … · i analisis perbandingan tingkat pemahaman dan proses pembelajaran siswa tentang materi alat optik pada kurikulum 2013 dan kurikulum

102

dan komunikasi

yang terjadi

merupakan

komunikasi satu

arah. Metode

ceramah digunakan

untuk menjelaskan

cacat mata dan

kaca mata. Untuk

menjelaskan alat

optik guru

menggunakan

media animasi

proses

pembentukan

bayangan pada

berbagai macam

alat optik dan

membahasnya satu

persatu.

Pada setiap soal

yang dijawab siswa

didepan kelas guru

memberikan

penguatan dan

mengembangkan

pertanyaan

sehingga

merangsang siswa

untuk berfikir

c) Penutup

pembela

jaran

Guru mengajak

siswa bersama-

sama untuk

menyimpulkan

pembelajaran.

(guru dominan)

Guru mengajak

siswa bersama-

sama untuk

menyimpulkan

pembelajaran.

(guru dominan)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 119: ANALISIS PERBANDINGAN TINGKAT PEMAHAMAN DAN … · i analisis perbandingan tingkat pemahaman dan proses pembelajaran siswa tentang materi alat optik pada kurikulum 2013 dan kurikulum

103

C. Pembahasan Umum

1. Tingkat Pemahaman

Sebelum pembelajaran materi alat optik siswa di kelas VIII F

SMPN 2 Muntilan dan kelas VIII G SMPN 1 Muntilan diberi pretest

untuk mengukur tingkat pemahaman awal siswa pada materi alat optik.

Kemudian dilakukan Uji T dengan analisis Independen sample untuk

membandingkan tingkat pemahaman pada siswa kelas VIII F dan VIII

G. Secara statistik, tingkat pemahaman awal untuk kelas VIII F dan VIII

G adalah sama atau tidak signifikan.

Setelah pembelajaran materi alat optik siswa kelas VIII F dan

VIII G diberi soal posttest untuk mengukur pemahaman akhir pada

materi alat optik. kemudian dilakukan Uji T test yaitu Paired Sample

Test untuk pretest dan posttest dikedua kelas. Dari hasil Uji T test yaitu

Paired Sample Test pada pretest dan posttest kelas VIII F SMPN 2

Muntilan adalah signifikan. Artinya terjadi peningkatan pemahaman

dikelas VIII F sebelum dan sesudah pembelajaran materi alat optik

dengan menggunakan kurikulum 2006. Dari hasil Uji T test yaitu Paired

Sample Test pada pretest dan posttest kelas VIII G SMPN 1 Muntilan

adalah signifikan. Artinya terjadi peningkatan pemahaman juga dikelas

VIII G sebelum dan sesudah pembelajaran materi alat optik dengan

menggunakan kurikulum 2013.

Untuk melihat perbedaan pemahaman akhir pada kedua kelas

dilakukan Uji T dengan analisis Independent Sample untuk posttest.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 120: ANALISIS PERBANDINGAN TINGKAT PEMAHAMAN DAN … · i analisis perbandingan tingkat pemahaman dan proses pembelajaran siswa tentang materi alat optik pada kurikulum 2013 dan kurikulum

104

Secara statistik tingkat pemahaman setelah dilaksanakan pembelajaran

pada kelas VIII F dan VIII G adalah sama atau tidak signifikan.

Untuk melihat peningkatan pemahaman yang lebih baik diantara

kelas VIII F yang menggunakan kurikulum 2006 dan VIII G yang

menggunakan kurikulum 2013, dilakukan Uji T lagi dengan analisis

Independent Sample antara selisih posttest dan pretest kedua kelas.

Berdasarkan hasil analisis statistik peningkatan pemahaman kedua kelas

adalah sama atau tidak signifikan. Namun jika dilihat dari mean posttest

kedua kelas, kelas VIII G SMPN 1 Muntilan mengalami peningkatan

pemahaman yang lebih baik dibandingkan dengan kelas VIII F SMPN

2 Muntilan.

2. Proses Pembelajaran

Perbedaan proses pembelajaran yang terjadi pada SMP Negeri 1

Muntilan dan SMP Negeri 2 Muntilan. Proses Pembelajaran yang terjadi

pada SMP Negeri 1 Muntilan dapat dikatakan tidak maksimal dalam

menerapkan kurikulum 2013 didalam pembelajaran. Pada kurikulum

2013 menekankan pada softskill dan siswa aktif mencari materi dan guru

hanya sebagai fasilitator. Namun berdasarkan hasil pengamatan peneliti

selama melaksanakan penelitian justru siswa masih sangat pasif. Pada

karakteristik kurikulum 2013 kompetensi lulusan yang ditekankan

adalah kompentensi afektif (sikap). Berdasarkan pengamatan proses

pembelajaran pada kurikulum 2013, kompetensi sikap yang ditunjukan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 121: ANALISIS PERBANDINGAN TINGKAT PEMAHAMAN DAN … · i analisis perbandingan tingkat pemahaman dan proses pembelajaran siswa tentang materi alat optik pada kurikulum 2013 dan kurikulum

105

siswa adalah sikap menerima, dan menjalankan. Sedangkan berdasarkan

pendekatan scientific kegiatan yang terlihat dalam proses pembelajaran

kurikulum 2013 adalah mengamati, menanya (dengan diawali guru),

dan mengkomunikasikan dalam bentuk tulisan di papan tulis. Jika

dilihat dari metode dan media yang digunakan guru memang sudah

bervariatif dan guru bukan satu-satunya sumber belajar. Hal ini sudah

sesuai dengan prinsip pembelajaran kurikulum 2013.

Proses pembelajaran yang terjadi di SMP Negeri 2 Muntilan

bisa dikatakan sudah sesuai dengan kurikulum 2006 dimana tahap

explore, elaborasi, dan konfirmasi sudah dapat berjalan dengan cukup

baik. Selain itu pada pada saat pembelajaran siswa terlibat aktif dalam

pembelajaran sehingga tujuan dari Kurikulum 2006 sudah tercapai.

3. Keterbatasan Penelitian

1) Terbatasnya waktu KBM yang efektif pada semester genap membuat

pelaksanaan pembelajaran pada bab alat optik terbatas, sehingga guru

kurang maksimal dalam melaksanakan pembelajaran.

2) Peneliti tidak dapat menganalisis semua hasil test siswa karena

banyak siswa yang ijin pada saat pembelajaran IPA untuk

mempersiapkan lomba FLS2N.

3) Ketidaksiapan peneliti pada saat menyusun pertanyaan wawancara

membuat peneliti tidak mendapatkan data yang peneliti harapkan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 122: ANALISIS PERBANDINGAN TINGKAT PEMAHAMAN DAN … · i analisis perbandingan tingkat pemahaman dan proses pembelajaran siswa tentang materi alat optik pada kurikulum 2013 dan kurikulum

106

4) Guru IPA SMPN 1 dan SMPN 2 Muntilan yang digunakan menjadi

sampel penelitian memiliki latar belakang yang berbeda yaitu

pendidikan fisika (Guru SMPN 1 Muntilan) dan pendidikan biologi

(Guru SMPN 2 Muntilan), sehingga mengakibatkan penyampaian dan

penguasaan materi dari guru IPA SMPN 2 Muntilan kurang maksimal.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 123: ANALISIS PERBANDINGAN TINGKAT PEMAHAMAN DAN … · i analisis perbandingan tingkat pemahaman dan proses pembelajaran siswa tentang materi alat optik pada kurikulum 2013 dan kurikulum

107

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan data dan analisis yang telah disampaikan sebelumnya dapat

diambil kesimpulan berikut :

1. Secara umum pembelajaran Fisika materi alat optik anatara kurikulum

2006 dan kurikulum 2013 pada kelas VIII F dan VIII G secara statistik

meningkat. Sedangkan untuk perbandingan tingkat pemahaman siswa

untuk kelas VIII F dan kelas VIII G adalah sama secara statistik. Namun

jika dilihat dari mean posttest kedua kelas, kelas VIII G peningkatan

pemahamanya lebih baik dibanding VIII F, hal ini dapat dipengaruhi karena

guru IPA kelas VIII F berlatar belakang pendidikan biologi, sehigga cara

menyampaikan materi dan penguasaan materi masih kurang maksimal.

2. Secara keseluruhan masing-masing sekolah berusaha menerapkan

kurikulum masing-masing pada pembelajaran. Namun berdasarkan hasil

pengamatan peneliti pembelajaran di SMP Negeri 1 Muntilan belum

berjalan sesuai dengan tuntutan kurikulum karena guru masih dominan

didalam pembelajaran. Sedangkan bagi SMP Negeri 2 Muntilan

pembelajaran sudah dapat dikatan berjalan sesuai dengan tuntutan

kurikulum walaupun pada pertemuan kedua dan ketiga guru tidak

menjalankan pembelajaran sesuai dengan RPP yang dibuat.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 124: ANALISIS PERBANDINGAN TINGKAT PEMAHAMAN DAN … · i analisis perbandingan tingkat pemahaman dan proses pembelajaran siswa tentang materi alat optik pada kurikulum 2013 dan kurikulum

108

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 125: ANALISIS PERBANDINGAN TINGKAT PEMAHAMAN DAN … · i analisis perbandingan tingkat pemahaman dan proses pembelajaran siswa tentang materi alat optik pada kurikulum 2013 dan kurikulum

108

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka peneliti menyarankan

hal-hal sebagai berikut:

1. Guru dan sekolah dapat mengevaluasi dan memperbaiki lagi proses

pembelajaran yang terjadi didalam kelas sehingga dapat sesuai dengan

tuntutan kurikulum yang sekolah terapkan.

2. Guru dapat lebih mengapresiasi dan mendukung siswa agar siswa tidak

takut salah ketika maju mengerjakan soal di depan kelas.

3. Bagi peneliti selanjutnya yang akan meneliti penelitian yang serupa,

sebaiknya lebih mempersiapkan diri lagi sebelum melakukan wawancara

sehingga semua data yang diharapkan bisa didapatkan.

4. Bagi peneliti yang akan melakukan penelitian disekolah sebaiknya

memperhitungkan jam efektif KBM dan latar belakang guru yang dijadikan

sampel penelitian mempunyai latar belakang yang sama dengan materi

yang diajarkan, sehingga pada saat penelitian dapat mendapatkan data yang

diinginkan secara maksimal.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 126: ANALISIS PERBANDINGAN TINGKAT PEMAHAMAN DAN … · i analisis perbandingan tingkat pemahaman dan proses pembelajaran siswa tentang materi alat optik pada kurikulum 2013 dan kurikulum

109

DAFTAR PUSTAKA

Arifin, Zainal. 2011. Konsep dan Model Pengembangan Kurikulum.Bandung : PT

Remaja Rosdakarya Offset.

Fadlillah, M. 2014. Implementasi Kurikulum 2013 Dalam Pembelajaran SD/Mi,

SMP/MTS, & SMA/MA.Yogyakarta: Ar-Ruzz Media

Humizer & Salem. Dunia FISIKA 2 untuk SMP Kelas VIII. 2005. Jakarta : Erlangga

Idi, Abdullah. 2016. Pengembangan Kurikulum Teori & Praktik. Jakarta : Raja

Grafindo Persada.

Majid, Abdul. 2014. Implementasi Kurikulum 2013 Kajian Teoritis dan Praktis.

Bandung : interes Media

Mulyasa, E. 2009. Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan

Kemandirian Guru dan Kepala Sekolah.Jakarta : Bumi Aksara

Mulyasa, E. 2014. Pengembangan dan Implementasi Kurikulum 2013. Bandung :

PT Remaja Rosdakarya Offset.

Susanto, Ahmad. 2013. Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar. Jakarta

: Kencana.

Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. Dalam

http//www.kemiddikbud.go.id diunduh tanggal 27 Maret 2017.

Suparno, Paul. 2014. Metode Penelitian Pendidikan IPA. Yogyakarta : Universitas

Sanata Dharma.

Suparno, Paul. 2011. Pengantar Statistika Untuk Pendidikan & Psikologi.

Yogyakarta : Universitas Sanata Dharma.

W.S Winkel. Psikologi Pengajaran.2004. Yogyakarta: Media Abadi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 127: ANALISIS PERBANDINGAN TINGKAT PEMAHAMAN DAN … · i analisis perbandingan tingkat pemahaman dan proses pembelajaran siswa tentang materi alat optik pada kurikulum 2013 dan kurikulum

110

LAMPIRAN

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 128: ANALISIS PERBANDINGAN TINGKAT PEMAHAMAN DAN … · i analisis perbandingan tingkat pemahaman dan proses pembelajaran siswa tentang materi alat optik pada kurikulum 2013 dan kurikulum

52

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 129: ANALISIS PERBANDINGAN TINGKAT PEMAHAMAN DAN … · i analisis perbandingan tingkat pemahaman dan proses pembelajaran siswa tentang materi alat optik pada kurikulum 2013 dan kurikulum

53

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 130: ANALISIS PERBANDINGAN TINGKAT PEMAHAMAN DAN … · i analisis perbandingan tingkat pemahaman dan proses pembelajaran siswa tentang materi alat optik pada kurikulum 2013 dan kurikulum

54

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 131: ANALISIS PERBANDINGAN TINGKAT PEMAHAMAN DAN … · i analisis perbandingan tingkat pemahaman dan proses pembelajaran siswa tentang materi alat optik pada kurikulum 2013 dan kurikulum

55

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 132: ANALISIS PERBANDINGAN TINGKAT PEMAHAMAN DAN … · i analisis perbandingan tingkat pemahaman dan proses pembelajaran siswa tentang materi alat optik pada kurikulum 2013 dan kurikulum

56

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 133: ANALISIS PERBANDINGAN TINGKAT PEMAHAMAN DAN … · i analisis perbandingan tingkat pemahaman dan proses pembelajaran siswa tentang materi alat optik pada kurikulum 2013 dan kurikulum

57

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 134: ANALISIS PERBANDINGAN TINGKAT PEMAHAMAN DAN … · i analisis perbandingan tingkat pemahaman dan proses pembelajaran siswa tentang materi alat optik pada kurikulum 2013 dan kurikulum

58

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 135: ANALISIS PERBANDINGAN TINGKAT PEMAHAMAN DAN … · i analisis perbandingan tingkat pemahaman dan proses pembelajaran siswa tentang materi alat optik pada kurikulum 2013 dan kurikulum

59

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 136: ANALISIS PERBANDINGAN TINGKAT PEMAHAMAN DAN … · i analisis perbandingan tingkat pemahaman dan proses pembelajaran siswa tentang materi alat optik pada kurikulum 2013 dan kurikulum

60

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 137: ANALISIS PERBANDINGAN TINGKAT PEMAHAMAN DAN … · i analisis perbandingan tingkat pemahaman dan proses pembelajaran siswa tentang materi alat optik pada kurikulum 2013 dan kurikulum

61

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 138: ANALISIS PERBANDINGAN TINGKAT PEMAHAMAN DAN … · i analisis perbandingan tingkat pemahaman dan proses pembelajaran siswa tentang materi alat optik pada kurikulum 2013 dan kurikulum

62

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 139: ANALISIS PERBANDINGAN TINGKAT PEMAHAMAN DAN … · i analisis perbandingan tingkat pemahaman dan proses pembelajaran siswa tentang materi alat optik pada kurikulum 2013 dan kurikulum

63

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 140: ANALISIS PERBANDINGAN TINGKAT PEMAHAMAN DAN … · i analisis perbandingan tingkat pemahaman dan proses pembelajaran siswa tentang materi alat optik pada kurikulum 2013 dan kurikulum

64

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 141: ANALISIS PERBANDINGAN TINGKAT PEMAHAMAN DAN … · i analisis perbandingan tingkat pemahaman dan proses pembelajaran siswa tentang materi alat optik pada kurikulum 2013 dan kurikulum

65

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 142: ANALISIS PERBANDINGAN TINGKAT PEMAHAMAN DAN … · i analisis perbandingan tingkat pemahaman dan proses pembelajaran siswa tentang materi alat optik pada kurikulum 2013 dan kurikulum

66

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 143: ANALISIS PERBANDINGAN TINGKAT PEMAHAMAN DAN … · i analisis perbandingan tingkat pemahaman dan proses pembelajaran siswa tentang materi alat optik pada kurikulum 2013 dan kurikulum

67

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 144: ANALISIS PERBANDINGAN TINGKAT PEMAHAMAN DAN … · i analisis perbandingan tingkat pemahaman dan proses pembelajaran siswa tentang materi alat optik pada kurikulum 2013 dan kurikulum

68

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 145: ANALISIS PERBANDINGAN TINGKAT PEMAHAMAN DAN … · i analisis perbandingan tingkat pemahaman dan proses pembelajaran siswa tentang materi alat optik pada kurikulum 2013 dan kurikulum

69

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 146: ANALISIS PERBANDINGAN TINGKAT PEMAHAMAN DAN … · i analisis perbandingan tingkat pemahaman dan proses pembelajaran siswa tentang materi alat optik pada kurikulum 2013 dan kurikulum

70

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 147: ANALISIS PERBANDINGAN TINGKAT PEMAHAMAN DAN … · i analisis perbandingan tingkat pemahaman dan proses pembelajaran siswa tentang materi alat optik pada kurikulum 2013 dan kurikulum

71

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 148: ANALISIS PERBANDINGAN TINGKAT PEMAHAMAN DAN … · i analisis perbandingan tingkat pemahaman dan proses pembelajaran siswa tentang materi alat optik pada kurikulum 2013 dan kurikulum

72

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI