Upload
basuki-rahardjo
View
235
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
7/29/2019 Analisis RWY
1/28
A. DATA-DATA UMUM
. Data-data perencanaan
#. Jenis pesawat : Boeing 737-200#. Elevasi : 600 m
#. Kemiringan : 0.08%
#. Kecepatan angin : 8 knot
#. Temperatur : 190
C
#. Konvigurasi landasan pacu : Tunggal
#. Standart perencanaan : ICAO
. Data-data karateristik pesawat Boeing 737
#. Wingspan : 28.35 m
#. Panjang badan pesawat : 30.45 m
#. Wheel base : 11.38 m
#. Wheel track : 5.23 m
#. Max structural take off weight (MSTOW) : 45400.00 kg
#. Max landing weight (MSLW) : 43130.00 kg
#. Operated weight empty (OEW) : 27194.60 kg
#. Zero fuel weight (ZFW) : 38590.00 kg
#. Jumlah dan tipe mesin : 2 TF
#. Pay-load : 97-136
#. Panjang landasan pacu : 5600.00 m
BAB IV
PEMBAHASAN
7/29/2019 Analisis RWY
2/28
7/29/2019 Analisis RWY
3/28
. Lebar landasan pacu
Tabel lebar landasan pacu
A B C D E
18 M 18 M 23 M - -
23 M 23 M 30 M - -
30 M 30 M 30 M 45 M -
- - 45 M 45 M 45 M
a = lebar landasan per sisi tidak kurang dari 30 m untuk kode angka 1 dan 2
catatan : apabila landasan dilengkapi dengan bahu landasan lebar total landasan
dan bahu landasannya paling kurang 60 m.
sumber : Basuki (1990)
dari data di atas, berdasarkan ARFL dimana lebar wingspan 28.35 m dan panjang landasan pacu
2060.56, maka :
lebar pe4sawat berdasarkan Tabel lebar landasan pacu adalah dengan kode angka = 4 dan kode
huruf = C, sehingga:
Lebar landasan pacu = 45 m.
. Kemiringan landasan pacu
#. Kemiringan memanjang
berdasarkan tabel 4.3 dengan kode angka 4, diperoleh data:
1. max. Effective slope = 1
2. max. Longitudinal slope = 1.25
3. max. Longitudinal slope change = 1.5
4. slpe change per 30 m = 0.1
#. Kemiringan melintang
dengan kode huruf C, maka:
kemiringan melintang peswat = 1 1/2 %
. Bebas halangan (clear runway)
berdasarkan tabel 2.1 untuk kode hufuf C dengan operasi runway non precision aproach runway
diperoleh data:
1. lebar dalam primary surface dan aproach surface = 500
2. jari-jari horizontal surface = 10000
3. lebar aproach surface di ujungnya = 3500
4. panjang aproach surface = 10000
5. kemiringan aproach = 34:1
. Safety area
#. Panjang
berdasarkan standar, panjang safety area paling kurang 90 mmaka panjang safety area rencana = 100 m
#. Lebar
berdasarkan standar, lebar minimum adalah 150 m
maka lebar safety area rencana = 150 m
#. Kemiringan
berdasarkan standar kemiringan safety area tidak boleh lebih dari 5 %
maka kemiringan safety area rencana = 3.5 %
4
Kode HurufKode Angka
1a
2a
3
7/29/2019 Analisis RWY
4/28
. Strip landasan
berdasarkan tabel 4.5 diperoleh data:
panjang strip minimum = 60 m
lebar strip = 150 m
kemiringan memanjang = 1.5
kemiringan tranversal = 2.5
7/29/2019 Analisis RWY
5/28
C. DESAIN TAXIWAY
. Jarak bebas Taxiway
Berdasarkan ICAO, jarak bebas antara sisi terluar roda utama pesawat dan sisi perkerasan dari
taxiway luar tidak lebih kecil dari harga pada tabel di bawah ini
E D C B A
jarak bebas minimum 4.5 m 4.5 m 4.5 m* 2.25 m 1.5 m
sisi terluar roda (15 ft) (15 ft) (15 ft) (7.5 ft) (5 ft)
sama dengan perkerasan 3m**
taxiway (10 ft)
*. Taxiay direncanakan penggunaannya untuk pesawat dengan Wheel base sama
atau lebih besar dar 18 m (60 ft)
**. Taxiay direncanakan penggunaannya untuk pesawat dengan Wheel base
kurang dari 18 m (60 ft)
berdasarkan tabel dan data di atas maka pesawat Boing 737 yang masuk dalam klasifikasi kelas C
dan wheel base = 11.38 memilikijarak bebas taxiway =3 m.
. Lebar Taxiwayberdasarkan ICAO, maka lebar taxiway harus sesuai dengan tabel 4-8
(merancang dan merencanakan lapangan terbang, Ir.Basuki,1991)
sesuai dengan klasifikasi pesawat yaitu kelas C maka :
lebar taxyway = 18 m
lebar total taxiway dan landasannya = 25 m
. Kemiringan dan jarak pandang Taxiway
berdasarkan ICAO, maka lebar taxiway harus sesuai dengan tabel 4-9
(merancang dan merencanakan lapangan terbang, Ir.Basuki,1991)
sesuai dengan klasifikasi pesawat yaitu kelas C maka diperoleh :
1. kemiringan memanjang : 1.5 %2. perubahan kemiringan memanjang : 1 % per 30 m
3. jarak pandang : 300 m dari 3 m di atas
4. kemiringan tranversal dari bagian yang diterapkan pada strip taxiway
. Miring ke atas : 2.5 %
. Miring ke bawah : 5 %
. Exit Taxiway
sudut exit Taxiway = 300
(kecepatan tinggi)
jarak lokasi taxiway dari Thresold landasanberdasarkan tabel 4-11 (merancang dan merencanakan lapangan terbang, Ir.Basuki,1991)
diperoleh data sbb;
. Kecepatan Touchdown = 224 Km/jam = 62.22 m/detik
. Kecepatan awal = 13 Km/jam = 3.61 m/detik
. Perlambatan = 1 Km/jam = 0.28 m/detik
maka:
(62.22)2
- (3.61)2
=
Kode Huruf Taxiway
(S1)2
- (S2)2
jarak dari Touchdown ke titik A (D) =2a
7/29/2019 Analisis RWY
6/28
0.28 X 1
= 13890.8 m
Jadi jarak dari Thresold ke lokasi exit taxiway dengan jarak touchdown rencana 500 m
adalah:
= + D
= + 13890.8
= 14390.8 m
dari gambar 4.9 diperoleh jari-jari kurve taxyway = 550 m
. Taxy Lane
panjang pesawat (L) = 30.45 m
lebar taxy lane (W) = 48.75 m
clearance = 7.5 m
maka taxi line L) = 2 L + 2 C + W
= (2 X 30.45) + (2 X 7.5) + 48.75
= 124.65 m
. Paralel taxyway
dengan spesifikasi kelas C maka jarak pemisah antara dua taxyay sejajar adalah = 46.5 m
. Jarak taxyway sejajar
jarak pemisah taxyway dan runway yang sejajar adalah:
S = 1/2 ( SW +WS)
dimana: SW = 150 m (lebar strip run way}
WS = 28.35 m (wingspan)
maka:S = 1/2 (150 + 28.35)
= 89.175 m
E
21
31.5
46.5
68.5
78.5
A
D
C
Tabel. Jarak pemisah antara dua taxyway sejajar
code leter jarak pemisah (m)
jarak Touchdown
500
B
7/29/2019 Analisis RWY
7/28
7/29/2019 Analisis RWY
8/28
Dalam Feet
No Category
1 precision instrument
2 non precision instrument dengan
visibility minimum 3/4 mi
3 non precision instrument dengan
visibility minimum 3/4 mi
4 visual approach5 non precision approach untuk utility
6 visual approach utility
Max. Effective slope
Max. Longitudinal slope
Max. Longitudinal slope change
Slope change per 30 m (1000 feet)
Catatan: a. Semua kemiringan diberikan dalam prosen
b. Untuk landasan dengan kode angka 4, kemiringan memanjang pada seperempat pertama dan
perempat terakhir dari panjang landasan tidak boleh lebih dari 0.8 %
c. Untuk landasan dengan kode angka 3, kemiringan memanjang pada perempat pertama
dan terakhir, dari panjang landasan bagi landasan precision approach category II dan III
tidak boleh lebih dari 0,8 %
Lebar dalam primary surface dan approach surface 250 500
Jari-jari horizontal surface 5000 5000
Lebar approach surface di ujungnya 1250 2000
panjang approach surface 5000 5000
kemiringan approach 20/1 20/1A = landasan utility
B = landasan lebih besar dari utility
C = jarak pengelihatan minimum, lebih besar dari 3/4 mi
D = jarak pengelihatan minimum, lebih pendek dari 3/4 mi
# = panjang dalam = 10000 feet, panjang luar = 40000 feet
" = panjang dalam 50 :1 panjang luar 40 ; 1
2500
1000
250
800
450
1000
Tabel. Approach Area
4 3 2 1
1 1
Tabel 4.3 Kemiringan Landasan Pacu
Kode Angka Landasan
500
1000
500 1000 1700
500 700
W1 W2 L
1000
1000 1510 1700
1750
1
2
2
0.4
Tabel 2.1 Ukuran Permukaan Imaginer
Keterangan
1.25
1.5
0.1
1
1.5
1.5
0.2
Landasan
Visuil
Non Precision
Instrument Run way
A B A
Run Way
2
2
0.4
Precision instrum
2
10000
10000
16000
50000 #
50/1 "
4000
10000
34/1
Tabel 4.5 Strip Landasan
1
1500
5000
20/1
500
10000
3500
10000
34/1
B
C D
500
5000
1000
10000
Kode Angka
4 3
7/29/2019 Analisis RWY
9/28
Jarak min dari ujung landasan
atau stop way
Lebar strip landasan untuk
landasan instrument
Lebar strip andasan untuk
landasan non instrument
Lebar area yang diratakan untuk
landasan instrument
Kemiringan memanjang max.untuk area yang diratakan %
Kemiringan trenversal max.
dari areal yang diratakan %
lihat catatan (c dan d)
catatan: a. 60 m (200 ft) bila landasan berinstrument
30 m (100 ft) bola landasan tidak berinstrument
b. Bagi landasan prercious approach lebih baik memakai lebar seperto gambar 4.5
c. Kemirungan tranversal pada tiap bagian dari strip di luar diratakan kemiringannya tidak boleh
lebih dari 5 %
d. untuk membuat saluran air, kemiringan 3 m pertama ke arah luar landasan, bahu landasan,
stop way harus sebesar 5 %
Lebar taxiway
Lebar total taxiway
dan bahu landasannya
Taxiway strip width
Lebar area yang
diratakan untuk strip
taxiway
catatan: # untuk pesawat dengan batas sisi luar roda utama 9 m (30 ft)$ untuk pesawat dengan batas sisi luar roda utama 9 m (30 ft)
@ untuk pesawat dengan wheel Base 18 m (60 ft)
* untuk pesawat dengan wheel Base 18 m (60 ft)
Kemiringan memanjang
maksimum
Perubahan kemiringan
A
lihat tata
60 m
(260 ft)(500 ft)
1.5
(500 ft)
Tabel 4.8 Lebar Taxiway
Keterangan
150 m
(260 ft)
(1000 ft)
150 m
150 m
(500 ft)
60 m
(200 ft)
150 m
(500 ft)
80 m
(200 ft)
(1000 ft)
150 m
(500 ft)
60 m
(200 ft)
300 m
60 m
300 m
(500 ft)
cara
Kode Angka Taxiway
23 m 23 m #
(75 ft)(75 ft)
7.5 m
(25 ft)
80 m/60 m150 m
(500 ft)
2
3
E
2.5
1.75 2
2.5 3
D C B
10.5 m
(35 ft)
_44 m
(145 ft)
25 m
(82 ft)
18 m @
(60 ft)
38 m
(125 ft)
18 m $
(160 ft)
15*
(50 ft)
39 m
(128 ft)(188 ft)
25 m
(82 ft0
25 m
93 m 57 m
44 m
(145 ft)
85 m
(278 ft)
38 m
(125 ft)
(306 ft)
27 m
(74 ft)
22 m
(74 ft)(82 ft)
E
_
3% 3%
D C B A
1.5% 1.5% 1.5%
1%1%1%
Kode huruf taxiay
Tabel 4.9 Kemiringan dan Jarak Pandang Taxiway
1%1%
7/29/2019 Analisis RWY
10/28
memanjang maksimum
Jarak pandang anminimum
Kemiringan tranversal
max. dari taxiway
Kemiringan tranversal max.
dari bagian yang diterapkan
pada strip taxiway
a. Miring ke atasb. Miring ke baah
catatan: a. Kemiringan tranversal dari bagian strip taxiway di luar yang diratakan kemiringan ke atasnya
tidak boleh lebih dari 5 %
b. Annex 14 tidak mensyaratkan batasan-batasan untuk kemiringan memanjang pada bagian yang diratakan
dari strip taxiway
c. Annex 14 mensyaratkan batasan-batasan untuk kemiringan bahu taxiway (taxiway shoulder)
2 m di atas
2%
per 30 m
300 m dari
3 m di atas
1.5%
per 30 m
300 m dari
3 m di atas
1.5%
per 30 m
300 m dari
3 m di atas
1.5%
3%5%
per 25 m
150 m dari
1.5 m di atas
2%
5%3%5%
per 25 m
200 m dari
DESIGN GROUP
Bristol Freighter 170
DC - 3
DC -4
F - 27
Bristol Britanniaantara 169 km/jam -
kurang dari 167 km/jam
109 knots
PESAWATKECEPATAN TOUCHDOWN
2.5%5%
2.5%
Tabel 4. 11 Kecepatan Touchdown
2.5%5%
Trident
I
II
III
222 km/jam
91 knots - 120 knots
lebih dari 224 km/jam
B - 747
Air Bus
121 knots DC - 8
DC - 9
DC - 10
L - 1011
DC - 6
F - 28 MK 100
Viscount 800
B - 707
B - 727
B - 737
Tabel 4.13 Wing Tip Clearance yang Disarankan ICAO
Code Letter
A
B
C
15 m (49 ft)
15 m (49 ft) up to but
not including 24 m 79 ft)
24 m (79 ft) up to but
not including 36 m (118 ft)
36 m (118 ft) up to but
Air Craft Wing Span
up to but including3.0 m (10 ft)
3.0 m (10 ft)
4.5 m ( 15 ft)
7/29/2019 Analisis RWY
11/28
Jarak pendek
Jarak menengah
Jarak jauh
Tabel 1.3 Bahan Bakar Pesawat
4
4
Porsentase Take Off Weight
Operating
Weight
Emphty
5
6
21
42
66
59
44
24
16
10
BBM
Perjalanan
BBM
CadanganPay Load
not including 52 m (171 ft)
52 m (171 ft) up to but
not including 60 m (179 ft)E
96
Km/jam mil/hour M Feet
KECEPATAN JARI-JARI KURVE
.
7.5 m (25 ft)
1800
15
60135
240
375
540
50
60
Tabel 4.10 Jari-Jari Kurva Taxiway
50
200450
800
1250
10
2030
40
16
3248
64
80
7/29/2019 Analisis RWY
12/28
nt
7/29/2019 Analisis RWY
13/28
A. DATA-DATA UMUM
Data-data perencanaan1. Jenis pesawat : B-737-200
2. Nama pabrik : Boeing3. Elevasi : 600 m4. Kemiringan : 1 %5. Kecepatan angin : 8 knot6. Temperatur : 19 C7. Konvigurasi landasan pacu : Tunggal8. Standar perencanaan : ICAO (International Civil Aviation Organization)
Data-data karateristik pesawat Boeing 737-200Wingspan : m
Panjang badan pesawat : m
Wheel base : mWheel track : m
Max structural take off weight (MSTOW) : kg
Max landing weight (MSLW) : kg
Operated weight empty (OEW) : kg
Zero fuel weight (ZFW) : kg
Jumlah dan tipe mesin : 2 TF
Pay-load passenger : 97-136
Panjang landasan pacu : m
Dengan lebar wingspan 28,35 m, maka berdasarkan tabel 1 (Lampiran) pesawat Boeing
737-200 termasukklasifikasi C
B. PERENCANAAN DAN ANALISIS RUNWAY
- Menghitung Panjang Landasan Pacu
a. Koreksi terhadap elevasi Runway
Menurut ICAO bahwa panjang Runway bertambah sebesar 7% setiap kenaikan 300 m (1000
ft) dihitung dari ketinggian di atas permukaan laut. Maka rumusnya adalah :
Fe = 1 + 0.07 x h
300
dimana Fe = Faktor koreksi elevasi
h = Elevasi di atas permukaan laut, m
Jadi
Fe = 1 + 0.07 x h
300
= 1 + 0.07 x 600
300
= 1.14
28.35
30.45
11.385.23
45400.00
43130.00
27194.60
38590.00
5600.00
Tugas Lapangan Terbang
7/29/2019 Analisis RWY
14/28
b. Koreksi terhadap temperatur
Pada temperatur yang tinggi dibutuhkan runway yang lebih panjang karena temperatur yang
tinggi akan menyebabkan density udara yang rendah. Sebagai temperatur standar adalah 15
C. Menurut ICAO panjang runway harus dikoreksi terhadap temperatur sebesar 1 % untuk
setiap kenaikan 1 C. Sedangkan untuk kenaikan setiap 1000 mdari permukaan laut rata-rata
temperatur turun 6,5 C.
Dengan dasar ini, ICAO menetapkan perhitungan koreksi temperatur dengan rumus:
Ft = 1 + 0.01
dimana Ft = Faktor koreksi temperatur
T = Temperatur di bandara, C
h = Elevasi di atas permukaan laut, m
Jadi
Ft = 1 + 0.01
= 1 + 0.01
= 1.08
c. Koreksi terhadap kemiringan RunwayFaktor koreksi kemiringan Runway dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut :
Fs = 1 + 0.1 S
dimana Fs = Faktor koreksi kemiringan
S = Kemiringan Runway, %
Jadi
Fs = 1 + 0.1 S
= 1 + 0.1 x 0.01
= 1.001
Jadi panjang landasan pacu untuk jenis pesawat renacana Boeing 737-200 adalah :
= x 1.14 x 1.08 x= m
- Menghitung Lebar Landasan Pacu
Lebar landasan pacu dengan jenis pesawat Boeing 737-200, berdasarkan persyaratan ICAO m
diambil lebar landasan dari tabel 2 (Lampiran), yaitu sebesar 45 m, ditambah dengan lebar ba
landas pacu 10 m arah kiri dan 10 m arah kanan. Jadi lebar landasan pacu adalah 65 m
- Menghitung Kemiringan Landasan Pacu
a. Penentuan kemiringan landasan pacu arah memanjang (kemiringan longitudinal)
Berdasarkan tabel 3 Lampiran) berdasarkan kode angka landasan 4, maka diperoleh :- Max. Effective Slope = 1.0 %
- Kemiringan pada 1/4 pertama dan 1/4 akhir panjang landasan < 0,8% diambil 0,75
- Max. Longitudinal Slope = 1.3 %
- Max. Longitudinal Slope Change = 1.5 %
- Slope change per 30 m = 0.1 %
b. Penentuan kemiringan landasan pacu arah melintang (kemiringan transversal)
6895.225600.00 1.001
(T-(15-0,0065h))
(T-(15-0,0065h))
(19-(15-0,0065*600))
Tugas Lapangan Terbang
7/29/2019 Analisis RWY
15/28
Berdasarkan kode landasan huruf C, maka kemiringan melintangnya 1,5 %
- Menentukan Bebas Halangan/Clearway
Berdasarkan tabel 4 (Lampiran), untuk kode landasan huruf C, dengan operasi runway
non precision approach runway diperoleh :
- Lebar dalam primary surface dan approach surface = 500 m
- Jari-jari horizontal surface = 10000 m- Lebar approach surface di ujungnya = 3500 m
- Panjang approach surface = 10000 m
- Kemiringan approach = 34/1
- Menentukan Safety Area
a. Menentukan lebar safety area
Berdasarkan peraturan dari ICAO, lebar safety area untuk landasan non instrument
adalah 150 m
b. Menentukan panjang safety area
Untuk keamanan pada ujung landasan, dibuat safety area sekurang-kurangnya 90 m, makauntuk satu ujung landasan panjang safety area adalah 100 m
c. Menentukan kemiringan safety area
Untuk kemiringan safety area dibuat tidak boleh melebihi 5%. Berdasarkan ketentuan ICAO,
kemiringan safety area diambil 1,25%
C. PERENCANAAN DAN ANALISIS TAXIWAY
- Perencanaan Dimensi Entrance Taxiway
a. Menentukan lebar entrance taxiway
Lebar taxiway untuk pesawat jenis Boeing 737-200, sesuai persyaratan ICAO pada tabel(Lampiran) adalah 18 m
Sesuai persyaratan ICAO, maka untuk lebar taxiway di tikungan atau persilangan taxiwa
dapat dilihat pada kategori ... (tabel ...)adalah :
- Lebar taxiway (W) = 18 m
- Jari-jari tikungannya (R) = 30 m
- Panjang ke titik pelebaran (L) = 25 m
- Jari-jari pelebaran (F) = 16.5 m
Sementara jika mengacu pada Airolane Characteristic Boeing, maka persyaratan taxiway
adalah :
- Lebar taxiway (W) = 15 m- Jari-jari tikungannya (R) = 30 m
- Panjang ke titik pelebaran (L) = -
- Jari-jari pelebaran (F) = 23.3 m
Dari kedua data di atas, jarak yang dipakai dalam perencanaan adalah jarak maksimum dari
kedua perbandingan di atas, maka diperoleh :
- Lebar taxiway (W) = 18 m
- Jari-jari tikungannya (R) = 30 m
Tugas Lapangan Terbang
7/29/2019 Analisis RWY
16/28
- Panjang ke titik pelebaran (L) = 25 m
- Jari-jari pelebaran (F) = 16.5 m
b. Menentukan jarak bebas taxiwayJarak bebas taxiway dapat ditentukan berdasarkan tabel 7 (Lampiran) dengan melihat kode
huruf taxiway C, dan jarak wheel base 11,38 m (< 18 m), maka jarak bebas taxiway
adalah 3,0 m (10 ft)
c. Menentukan kemiringan dan jarak pandang taxiway
Untuk menentukan kemiringan dan jarak pandang berdasarkan aturan dari ICAO, dapat
dilihat pada tabel 8 (Lampiran) dengan mengacu pada kode huruf taxiway C, maka diperoleh
- Kemiringan memanjang = 1,50 %
- Perubahan kemiringan memanjang = 1 % per 30 m
- Jarak pandang minimum = 300 dari 3 m di atas
- Kemiringan transversal minimum dari taxiway = 1,50 %
- Kemiringan transversal maximum dari bagian yang diratakan pada strip taxiway :
a. Miring ke atas : 2,50 %
b. Miring ke bawah : 5 %
d. Menentukan lebar bahu dan strip taxiwaySesuai tabel 5 (Lampiran), bahu dan strip taxiwa, dengan mengacu pada letter code C, maka
diperoleh:
- Lebar total taxiway dan bahu landasannya = 25 m
- Lebar strip = 57 m
e. Menentukan jarak pemisah antara dua taxiway sejajar
Sesuai dengan tabel 9 (Lampiran), dengan Letter Code C, diperoleh jarak pemisah antar
dua taxiway sejajar adalah 46,5 m
f. Menentukan jarak taxiway sejajar
Jarak pemisah antara taxiway dan runway yang sejajar adalah :
S = 1 x2
dimana SW = Lebar strip runway
WS = Wingspan
Jadi
S = 1 x
2
= 1 x (150 + 28,35)
2
= 89.18 m
- Perencanaan Dimensi Exit Taxiway
Untuk keluar dari taxiway dibutuhkan kecepatan tinggi, maka sudut exit taxiway yang dipakai
adalah 30
- Perencanaan Menghitung Jarak Lokasi Taxiway dari Thershold
Jarak lokasi taxiway dari thershold (L) dapat dihitung dengan menggunakan rumus :
L = + D
dimana D = Jarak dari touchdown ke titik A
= (S1)2 - (S2)
2
(SW + WS)
(SW + WS)
Touchdown
2a
Tugas Lapangan Terbang
7/29/2019 Analisis RWY
17/28
dimana S1 = Kecepatan touchdown (m/dtk)
S2 = Kecepatan awal (m/dtk)
a = Perlambatan
Berdasarkan tabel 10 (Lampiran), diperoleh data sebagai berikut :
- Kecepatan touchdown = 224 km/jam = 62.22 m/dt
- Kecepatan awal = 27 m/dtk
- Perlambatan = 1.5 m/dtk
JadiD = (S1)
2 - (S2)2
= - (27)2
= m/dtk
Jarak titik sentuh (touch distance) dari ujung R/W untuk group C dapat dilihat pada tabel :
Air-Carrier Aircraft
Twin Engine General
Aviation General
Jadi, dipakai jarak touchdow = 1500 ft
= 457.20 m
Jadi, jarak exitway dari touchdown = 1047.53 + 457.20
= 1504.73 m
Koreksi terhadap elevasi
Setiap kenaikan 300 m dari muka laut jarak harus ditambah 3%, maka :
L1 = L0 (1+(0,03xE/300))
= x (1+(0,03x600/300))= m
Koreksi terhadap temperatur
Setiap kenaikan 5,6 C dari kondisi standar (15 C = 59 F) jarak bertambah 1%, maka :
L2 = L1 (1+(0,01x(T-15/5,6)))
= x (1+(0,01x(19-15/5,6)))
= m
= 1607 m
Jadi, jarak exitway dari touchdown adalah 1607 m
D. PERENCANAAN DAN ANALISIS APRON
- Perencanaan Dimensi Apron
Menentukan Jumlah Gate Position
a. Menentukan jumlah gate position (G) untuk pesawat rencana Boeing (737-200)
- Volume untuk kedatangan dan keberangkatan pesawat (V) = 7 /jam
- Waktu rata-rata yang dipakai pesawat di apron (T) = 0.67 jam
- u = (0,5 - 0,8) diambil = 0.6
2a
(622,22)2
2(1,5)
1047.53
JENIS PESAWAT TOUCHDOWN DISTANCE (ft)
1595.02
1500
1000
1504.731595.02
1606.41
Tugas Lapangan Terbang
7/29/2019 Analisis RWY
18/28
G = V x T
= 7 x 0.67
= 7.82
= 8 pesawat
b. Menentukan jumlah gate position (G) untuk pesawat lain- Volume untuk kedatangan dan keberangkatan pesawat (V) = 4 /jam
- Waktu rata-rata yang dipakai pesawat di apron (T) = 0.5 jam
- u = (0,5 - 0,8) diambil = 0.6
G = V x T
= 4 x 0.5
= 3.33
= 4 pesawat
Total gate position (G) untuk pesawat rencana dan pesawat lain adalah : 12 pesawat
Menentukan Kapasitas Gate Gates (F)a. Jumlah gates (G) = 12 pesawat
b. Proporsi pesawat (M)
- Pesawat rencana = 8 pesawat
- Pesawat lain = 4 pesawat
c. Gate occupancy (T)
- Pesawat rencana = 0.67 jam = 57.26 %
- Pesawat lain = 0.5 jam = 42.74 %
= (0,67 x 57,26) + (0,5 x 42,74)
= 0.60 jam
- Kapasitas gates (F) = 12
0.60
= 20.09= 21 pesawat
Jadi, kapasitas gate (F) adalah 21 pesawat
Menentukan Panjang Apron (K)
Dengan mengetahui jumlah pesawat yang sangat banyak, maka untuk merencanakan type apron
yang dipakai untuk mendesain apron adalah Type Open Apron System, dan direncanakan
sebanyak 2 baris
Jumlah pesawat yang direncanakan untuk parkir dalam satu baris adalah 6 pesawat
Jika ada 6 buah pesawat yang parkir , maka berarti ada 5 clearence tambahan tepi apron. Sesu
persyaratan ICAO, tabel 11 (Lampiran) kode letter C, maka jaraknya 4.5 m
Maka lebar clearence = 5 x 4.5
= 22.50 m
Panjang wingspan pesawat 28,35 m, maka untuk 6 pesawat Boeing 737-200 dibutuhkan
= 6 x ###
= m
Jarak dari as pesawat paling tepi ke tepi apron minimum adalah 1/2 lebar taxiway, namun FA
membuat peraturan bahwa jarak as taxiway (yang terletak pada pinggir apron) adalah :
1.5 x Lebar taxiway = 1.5 x 18
= 27 m
u
0.6
MiTi
170.10
u
0.6
Tugas Lapangan Terbang
7/29/2019 Analisis RWY
19/28
Sehingga panjang apron (K) =
Jumlah clearance = 22.50 m
Jumlah jarak untuk wingspan = 170.10 m
Jarak tepi apron sampai as pesawat terbang = 2 x 27 = 54 m
Panjang apron = 246.60 m
Menentukan Lebar Apron (G)Service road (ditentukan) = 15 m
Bagian apron untuk pergerakan GSE = 15 m
Panjang pesawat (2 baris x panjang pesawat) = 60.96 m
Clearance antara pesawat yang parkir = 4.50 m
Clearance antara pesawat yang parkir dan yang taxing di apron = 4.50 m
1/2 wingspan = 14.18 m
Jarak as apron taxiway sampai tepi apron (1,5 x taxiway) = 27 m
141.14 m
Menghitung Jarak Tepi Apron sampai As Runway (E)
Secara umum digunakan aturan tentang obstacle limitation surfaces
Jarak minimal = 150 mTinggi ekor pesawat B 737-200 = 11.20 m
Jarak dari tepi strip sampai ekor (5 pesawat) = 56 m
Sehingga jarak minimal dari as runway sampai ekor B 737-200 = 217.20 m
Jarak tepi apron sampai ekor B 737-200 = clearance + 1/2 wingspan + 1,5 lebar taxiway
= 5 + 14.18 + 27
= 46.18 m
Maka jarak tepi apron sampai as runway (E) = 217.20 - 46.18
= 171.02 m
Tugas Lapangan Terbang
7/29/2019 Analisis RWY
20/28
1 inc = 25.4 mm
1 lb = 0.45 kg
Tugas Lapangan Terbang
7/29/2019 Analisis RWY
21/28
ka
u
Tugas Lapangan Terbang
7/29/2019 Analisis RWY
22/28
5)
Tugas Lapangan Terbang
7/29/2019 Analisis RWY
23/28
:
Tugas Lapangan Terbang
7/29/2019 Analisis RWY
24/28
Tugas Lapangan Terbang
7/29/2019 Analisis RWY
25/28
i
Tugas Lapangan Terbang
7/29/2019 Analisis RWY
26/28
Tabel 1 : Klasifikasi Lapangan Terbang menurut ICAO
Sumber : Manual of Standart Part 901 - ICAO (1984)
Tabel 2 : Klasifikasi Lebar Landasan Pacu
Sumber : Aerodrome Design Manual, part 1 Runway, ICAO (1984)
Tabel 3 : Longitudinal Slope Requirements
Max. Effective Slope (%)
Max. Longitudinal Slope (%)
Max. Longitudinal Slope Change (%)
Slope change per 30 m (%)Sumber : Aerodrome Design Manual, part 1 Runway, ICAO (1984)
Catatan: a. Untuk landasan dengan kode angka 4, kemiringan memanjang pada seperempat pertama dan
perempat terakhir dari panjang landasan tidak boleh lebih dari 0.8 %
b. Untuk landasan dengan kode angka 3, kemiringan memanjang pada perempat pertama
dan terakhir, dari panjang landasan bagi landasan precision approach category II dan III
tidak boleh lebih dari 0,8 %
Tabel 4 : Ukuran Permukaan Imaginer
C D
250 500 500 1000
5000 5000 10000 10000
1250 1500 3500 4000
5000 5000 10000 10000
20/1 20/1 34/1 34/1
Sumber : Aerodrome Design Manual, part 1 Runway, ICAO (1984)
JARAK TERLUAR RODAARFL KODE LEBAR SAYAP/WINGSPAN
PENDARATAN
KODE HURUFKODE ANGKA
< 800 m
800 - 1200 m
1200 - 1800 m
1a 18 m -
< 15 m
15 - 24 m
24 - 36 m
36 - 52 m
52 - 60 m
< 4,5 m
4,5 - 6 m
6 - 9 m
9 - 14 m
9 - 14 m
> 1800 m
A
B
C
D
E
18 m23 m
30 m
-
A B C D E
--
-
45 m
23 m
30 m
-
23 m30 m
30 m
45 m
4 3 2 1
KODE ANGKA LANDASANPARAMETER SLOPE
-
45 m
45 m
2a
3
4
1.0
2.0
2.0
0.4
1.0
1.3
1.5
0.1
1.0
1.5
1.5
2.0
1.0
2.0
2.0
0.4
B
Landasan
Visuil
Lebar dalam primary surface dan approach surface
Jari-jari horizontal surface
Lebar approach surface di ujungnya
panjang approach surface
kemiringan approach 50/1 "
Non Precision
Instrument RunwayPrecision
Instrument Runway
Keterangan
A B A
20/1
10000
10000
16000
50000 #
500
5000
2000
5000
7/29/2019 Analisis RWY
27/28
Catatan: A = landasan utility
B = landasan lebih besar dari utility
C = jarak pengelihatan minimum, lebih besar dari 3/4 mi
D = jarak pengelihatan minimum, lebih pendek dari 3/4 mi
# = panjang dalam = 10000 feet, panjang luar = 40000 feet
" = panjang dalam 50 :1 panjang luar 40 ; 1
Tabel 5 : Lebar Taxiway dan Lebar Total Taxiway Minimum
catatan: # untuk pesawat dengan batas sisi luar roda utama 9 m (30 ft)
$ untuk pesawat dengan batas sisi luar roda utama 9 m (30 ft)
@ untuk pesawat dengan wheel Base 18 m (60 ft)
* untuk pesawat dengan wheel Base 18 m (60 ft)
Tabel 6 : ..... (menentukan Lebar Entrance Taxiway)
Tabel 7 : Jarak Bebas Minimum Roda dan Sisi Terluar Taxiway
catatan: a taxiway untuk pesawat dengan wheel base 18 m (60 ft)
b taxiway untuk pesawat dengan wheel base < 18 m (60 ft)
Tabel 8 : Kemiringan dan Jarak Pandang Taxiway
Kemiringan memanjang
maksimumPerubahan kemiringan
memanjang maksimum
Jarak pandang anminimum
Kemiringan tranversal
max. dari taxiway
Kemiringan tranversal max.
dari bagian yang diterapkan
Jarak bebas minimum sisi
terluar roda utama dengan
perkerasan taxiway
4,5 m
(1,5 ft)
E C D B A
KODE HURUF TAXIWAY
diratakan untuk strip
taxiway
(145 ft) (125 ft) (82 ft0
22 m
(74 ft)
(74 ft)
27 m
Lebar area yang
39 m
(306 ft) (278 ft) (188 ft) (128 ft)
(82 ft)
23 m
_
44 m 38 m 25 m 25 m
15*
(75 ft)
93 m 85 m 57 m
18 m @Lebar taxiway
Lebar total taxiway
dan bahu landasannya
Taxiway strip width
(60 ft) (50 ft)
44 m 38 m 25 m_
(75 ft)
(145 ft) (125 ft) (82 ft)
(160 ft) (35 ft) (25 ft)
7.5 m
KeteranganKode Angka Taxiway
E D C
23 m # 18 m $ 10.5 m
B A
2,25 m
(7,5 ft)
1,5 m
(5 ft)
4,5 m
(1,5 ft)
4,5 ma
(1,5 ft)
3,0 mb
(10 ft)
E D C B A
KODE HURUF TAXIWAY
1,50 % 1,50 % 1,50 % 3 % 3 %
1 %
per 30 m
1 %
per 30 m
1 %
per 30 m
1 % 1 %
per 25 m
300 dari
3 m di atas
300 dari
3 m di atas
300 dari
3 m di atas
200 dari
2 m di atas
200 dari
2 m di atas
1,50 % 1,50 % 1,50 % 2 % 2 %
per 25 m
7/29/2019 Analisis RWY
28/28
pada strip taxiway
a. Miring ke atas
b. Miring ke bawah
catatan: a. Kemiringan tranversal dari bagian strip taxiway di luar yang diratakan kemiringan ke atasnya
tidak boleh lebih dari 5 %
b. Annex 14 tidak mensyaratkan batasan-batasan untuk kemiringan memanjang pada bagian yang
diratakan dari strip taxiway
c. Annex 14 mensyaratkan batasan-batasan untuk kemiringan bahu taxiway (taxiway shoulder)
Tabel 9 : Jarak Pemisah antara Dua Taxiway Sejajar
Tabel 10 : Kecepatan Touchdown
Tabel 11 : Wing Tip Clearence yang disarankan ICAO
C24 m (79 ft) up to but
4.5 m ( 15 ft)not including 36 m (118 ft)
D36 m (118 ft) up to but
7.5 m (25 ft)not including 52 m (171 ft)
E52 m (171 ft) up to but
7.5 m (25 ft)not including 60 m (179 ft)
Code Letter Air Craft Wing Span
Aup to but including
3.0 m (10 ft)
15 m (49 ft)
B15 m (49 ft) up to but
3.0 m (10 ft)not including 24 m 79 ft)
LETTER CODE
A
B
C
D
E
JARAK PEMISAH
21 m
31,5 m
46,5 m
68,5 m
78,5 m
2,5 % 2,5 % 2,5 % 3 % 3 %
5 % 5 % 5 % 5 % 5 %
II
antara 169 km/jam - Bristol Britannia
222 km/jam DC - 6
91 knots - 120 knots F - 28 MK 100
Viscount 800
DESIGN GROUP KECEPATAN TOUCHDOWN PESAWAT
I
Bristol Freighter 170
kurang dari 167 km/jam DC - 3
109 knots DC -4
F - 27
DC - 10
L - 1011
Trident
III
B - 707
B - 727
B - 737
B - 747
lebih dari 224 km/jam Air Bus
121 knots DC - 8
DC - 9