10
ANALISIS SKRIPSI BAB I. PENDAHULUAN Penelitian dengan judul “Pengaruh Penerapan Model Joyfull Learning terhadap Hasil Belajar Biologi Siswa Kelas XI SMA Negeri 2 Surakarta Tahun Pelajaran 2012/2013” meneliti mengenai pengaruh dari model Joyfull Learning yang diterapkan pada siswa kelas XI SMA Negeri 2 Surakarta terhadap hasil belajar Biologi yang mencakup ranah kognitif, afektif, dan psikomotor siswa. Penelitian ini termasuk penelitian Quasy Experiment dengan menggunakan dua kelas, yaitu kelas XI IPA 1 sebagai kelas control dan XI IPA 4 sebagai kelas eksperimen. Rumusan masalah yang diajukan yaitu apakah penerapan model Joyfull Learning berpengaruh terhadap hasil belajar biologi siswa kelas XI SMA Negeri 2 Surakarta tahun pelajaran 2012/2013? Sesuai dengan rumusan masalah yang telah diajukan, maka tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh model Joyfull Learning terhadap hasil belajar biologi siswa kelas XI SMA Negeri 2 Surakarta tahun pelajaran 2012/2013. Analisis pada pada bagian latar belakang masalah mengapa mengangkat judul “Pengaruh Penerapan Model Joyfull Learning terhadap Hasil Belajar Biologi Siswa Kelas XI SMA Negeri 2 Surakarta Tahun Pelajaran 2012/2013” peneliti mengawalinya dengan masalah pendidikan yang merupakan kebutuhan primer bagi suatu negara, oleh karena itu perlu adanya pemajuan dan perbaikan pendidikan, khususnya pendidikan di Indonesia. Kemudian pararaf selanjutnya membahas mengenai factor penunjang keberhasilan suatu pembelajaran, salah satunya perubahan kurikulum. Pada paragraf selanjutnya, peneliti membahas mengenai perubahan kurikulum yang berdampak pada tuntutan terhadap penguasaan materi dari pendidik. Dilanjutkan paragraf selanjutnya yang membahas mengenai inovasi strategi dan model pembelajaran dalam dunia pendidikan. Paragraf selanjutnya membahas mengenai pengertian pembelajaran,

ANALISIS SKRIPSI

  • Upload
    vita

  • View
    8

  • Download
    6

Embed Size (px)

DESCRIPTION

skripsi

Citation preview

Page 1: ANALISIS SKRIPSI

ANALISIS SKRIPSI

BAB I. PENDAHULUAN

Penelitian dengan judul “Pengaruh Penerapan Model Joyfull Learning terhadap Hasil Belajar Biologi Siswa

Kelas XI SMA Negeri 2 Surakarta Tahun Pelajaran 2012/2013” meneliti mengenai pengaruh dari model Joyfull

Learning yang diterapkan pada siswa kelas XI SMA Negeri 2 Surakarta terhadap hasil belajar Biologi yang

mencakup ranah kognitif, afektif, dan psikomotor siswa. Penelitian ini termasuk penelitian Quasy Experiment

dengan menggunakan dua kelas, yaitu kelas XI IPA 1 sebagai kelas control dan XI IPA 4 sebagai kelas

eksperimen. Rumusan masalah yang diajukan yaitu apakah penerapan model Joyfull Learning berpengaruh

terhadap hasil belajar biologi siswa kelas XI SMA Negeri 2 Surakarta tahun pelajaran 2012/2013? Sesuai

dengan rumusan masalah yang telah diajukan, maka tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh

model Joyfull Learning terhadap hasil belajar biologi siswa kelas XI SMA Negeri 2 Surakarta tahun pelajaran

2012/2013.

Analisis pada pada bagian latar belakang masalah mengapa mengangkat judul “Pengaruh Penerapan Model

Joyfull Learning terhadap Hasil Belajar Biologi Siswa Kelas XI SMA Negeri 2 Surakarta Tahun Pelajaran

2012/2013” peneliti mengawalinya dengan masalah pendidikan yang merupakan kebutuhan primer bagi

suatu negara, oleh karena itu perlu adanya pemajuan dan perbaikan pendidikan, khususnya pendidikan di

Indonesia. Kemudian pararaf selanjutnya membahas mengenai factor penunjang keberhasilan suatu

pembelajaran, salah satunya perubahan kurikulum. Pada paragraf selanjutnya, peneliti membahas mengenai

perubahan kurikulum yang berdampak pada tuntutan terhadap penguasaan materi dari pendidik. Dilanjutkan

paragraf selanjutnya yang membahas mengenai inovasi strategi dan model pembelajaran dalam dunia

pendidikan. Paragraf selanjutnya membahas mengenai pengertian pembelajaran, dilanjutkan paragraf

selanjutnya yang membahas mengenai hasil belajar. Paragraf selanjutnya membahas mengenai pembelajaran

biologi, kemudian penerapan model pembelajaran yang mampu mengubah minat siswa terhadap pembelajaran

biologi ditinjau dari karakteristik pembelajaran biologi yang abstrak dan teoritis yaitu dengan mdel Joyfull

Learning. Berikutnya membahas mengenai model Joyfull Learning (pengertian, kelebihan).

pendidikan factor penunjang keberhasilan pembelajaran (salah satunya kurikulum) perubahan kurikulum

menuntut penguasaan materi pendidik inovasi dalam pendidikan pengertian pembelajaran pengertian

hasil belajar pembelajaran biologi penerapan model Joyfull Learning model Joyfull Learning

(pengertian dan kelebihan)

Penyusunan dan penataan latar belakang masalah terlalu bertele-tele dan kurang nyambung antar

paragraph (pendidikan – factor keberhasilan pembelajaran – inovasi dalam pendidikan – pembelajaran –

hasil belajar – pembelajaran biologi – model Joyfull Learning). Menurut saya pembahasannya kurang

Page 2: ANALISIS SKRIPSI

runtut, jika hendak membahas pendidikan sebaiknya diselesaikan dulu membahas pendidikan, kemudian

baru masuk ke masalah pembelajaran. Akan lebih menarik lagi jika langsung masuk ke pembelajaran

biologi, karena pengangkatan masalah didasarkan pada bahasan mengenai pembelajaran biologi yang

sebagian pembelajaran hanya berisi konsep-konsep teoritis, hafalan, membuat siswa tidak tertarik,

membosankan, guru monoton, berdampak pada pencapaian hasil belajar biologi, sehingga salah satu

alternatifnya adalah model Joyfull Learning. Kemudian dibahas lebih luas apa itu model Joyfull

Learning (alasan untuk menunjang mengapa bisa menjadi alternative dari masalah yang ada dalam

pembelajaran biologi).

BAB II. KAJIAN PUSTAKA

A. Kajian Teori dan Hasil Penelitian yang Relevan

1. Kajian Teori

a. Belajar (pengertian; empat pilar belajar learning to know, learning to do, learning to live

together, learning to be; keterlibatan siswa dalam belajar)

b. Pembelajaran (pengertian)

c. Hasil Belajar (pengertian, psikomotor; penilaian hasil belajar)

d. Ranah dalam Hasil Belajar

1. Ranah Kognitif (Taksonomi Bloom, perbedaan taksonomi Bloom lama dan baru)

2. Ranah Afektif (Taksonomi Krathwohl)

3. Ranah Psikomotor (Tingkatan Ranah Psikomotor menurut derajat koordinasi Anita Harrow)

e. Model Pembelajaran Joyfull Learning

1. Pengertian

2. Sintaks Pelaksanaan Pembelajaran Menyenangkan (Joyfull Learning)

3. Ciri-ciri Pembelajaran Menyenangkan (Joyfull Learning)

4. Metode Pembelajaran Pendukung Joyfull Learning

5. Faktor Pendukung Keberhasilan Joyfull Learning

2. Hasil Penelitian Relevan

1. Kurniasih (2009) “Efektivitas Pembelajaran Kimia dengan Pendekatan Joyful Learning disertai

Permainan Kimia terhadap Prestasi Belajar Siswa Kelas VII SMP N 8 Surakarta Tahun Ajaran

2007/2008 pada Materi Pokok Reaksi Kimia”

2. Riana (2009) “Efektivitas Pembelajaran Kimia dengan Pendekatan Joyful Learning disertai

Permainan Kimia terhadap Prestasi Belajar Siswa Kelas VII SMP N 12 Surakarta Tahun Ajaran

2008/2009”

3. Wei et al (2011) “A Board Game Space and Solar System for Primary School Students”

Page 3: ANALISIS SKRIPSI

4. Jadal (2012) “Increasing the Achievement of Students by Using the Activity Based Joyful Learning

Approach”

B. Kerangka Pemikiran

C. Hipotesis Penelitian

Dalam penelitian ini ditarik satu hipotesis yaitu penerapan model Joyfull Learning berpengaruh terhadap

hasil belajar biologi siswa kelas XI SMA Negeri 2 Surakarta tahun pelajaran 2012/2013.

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN

- Rancangan/ Desain Penelitian

Post-Test Only with Nonequivalent Control Group Design : Kelas pertama sebagai kelas kontrol (XI

IPA 1), sedangkan kelas kedua sebagai kelas eksperimen (XI IPA 4). Kelas eskperimen diberi

treatment/ perlakuan baru berupa penerapan model Joyfull Learning, sedangkan untuk kelas kontrol

menggunakan pendekatan konvensional. Selanjutnya kedua kelompok tersebut diberi post test.

- Teknik Pengambilan Sampel

Sampling Cluster : berdasarkan kelompok unit observasi

atau tidak hasilnya tidak terdapat perbedaan hasil belajar yang nyata Pengambilan sampel terlebih

dahulu dilakukan pengujian terhadap dokumen hasil belajar biologi semester ganjil siswa kelas XI IPA

SMA N 2 Surakarta dengan uji normalitas dan uji homogenitas

1. Uji Normalitas dengan uji Lilliefors (α = 0.050) menggunakan SPSS 16 hasilnya distribusi nilai

normal

2. Uji homogenitas dengan uji Levene’s (α = 0.050) menggunakan SPSS 16 hasilnya varians tidak

berbeda nyata (homogen)

Selanjutnya dilakukan uji hipotesis (uji t) untuk mengetahui bahwa kedua sampel ada perbedaan yang

signifikan

Dengan dilakukuan 3 uji tersebut, maka kelas XI IPA 1 dan XI IPA 4 bisa digunakan sebagai kelas

sampel pada penelitian tersebut.

- Metode Pengumpulan Data

a. Metode Tes tes objetif bentuk pilihan ganda berjumlah 50 soal

*Seharusnya bentuk soalnya tidak hanya pilihan ganda saja, tetapi bisa ditambahkan soal isian

singkat dan essay (penilaiannya bisa lebih menyeluruh)

b. Metode Non-Tes

1. Metode Dokumentasi data sekunder berupa nilai ujian semester ganjil siswa kelas XI IPA

SMA N 2 Surakarta tahun pelajaran 2012/2013

2. Metode Observasi (pengamatan) Checklist dengan Rating Scale

Page 4: ANALISIS SKRIPSI

3. Metode Angket Checklist dengan skala Likert

- Teknik Penyusunan Instrumen

a. Pengukuran Ranah Kognitif

Pemilihan materi sesuai K.D penyusunan indikator dan tujuan pembelajaran ranah kognitif

pembuatan alat ukur sesuai indikator kisi-kisi soal (C1-C6), tetapi karena soal pilihan ganda,

hanya mampu mengakomodasi soal C1-C5 menyusun item soal uji validitas dan uji coba tes

perbaikan soal retest/ tes ulang pos test

b. Pengukuran Ranah Afektif

Dilakukan oleh siswa dengan memberikan tanda checklist (√) pada angket.

Pemilihan materi sesuai K.D penyusunan indikator dan tujuan pembelajaran ranah afektif

pembuatan alat ukur sesuai indikator kisi-kisi soal berupa angket dengan skala Likert mencakup

lima jenjang kemampuan afektif (A1-A5) menyusun item soal uji validitas dan uji coba tes

perbaikan soal retest/ tes ulang pos test

c. Pengukuran Ranah Psikomotor

Menggunakan lembar observasi dengan melakukan pengamatan langsung terhadap keterampilan

siswa selama proses pembelajaran berlangsung. Penilaian dilakukan oleh observer, guru, dan peneliti

dengan memberikan tanda checklist (√) pada lembar observasi

Pemilihan materi sesuai K.D penyusunan indikator dan tujuan pembelajaran ranah psikomotor

pembuatan alat ukur sesuai indikator kisi-kisi soal berupa lembar observasi dengan Rating Scale

mencakup lima jenjang kemampuan psikomotor (P1-P5) menyusun item soal uji validitas

penilaian hasil belajar psikomotor

- Analisis Data

a. Uji Normalitas

Nilai sig. > 0.050 data terdistribusi normal

b. Uji Homogenitas

Nilai sig. > 0.050 data homogen

c. Uji Hipotesis

H0 : tidak ada perbedaan antara penerapan dengan pendekatan konvensional menggunakan metode

ceramah bervariasi terhadap hasil belajar biologi siswa kelas XI SMA Negeri 2 Surakarta tahun

pelajaran 2012/2013

H1 : ada perbedaan antara penerapan dengan pendekatan konvensional menggunakan metode

ceramah bervariasi terhadap hasil belajar biologi siswa kelas XI SMA Negeri 2 Surakarta tahun

pelajaran 2012/2013

Page 5: ANALISIS SKRIPSI

BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

1. Hasil Belajar Biologi Ranah Kognitif

Disajikan tabel distribusi hasil belajar biologi ranah kognitif yang mencakup frekuensi nilai kelas

kontrol dan kelas eksperimen, rata-rata, standar deviasi, variansi, nilai maksimum, nilai minimum, dan

median.

Hasilnya menunjukkan bahwa hasil belajar biologi ranah kognitif kelompok eksperimen lebih baik

daripada kelompok kontrol, ditunjukkan dari pencapaian batas KKM 75 (94% kelas kontrol dan 56%

kelas eskperimen tidak mencapai nilai ketuntasan 75), nilai maksimum dan nilai minimum kelas

eksperimen lebih tinggi daripada kelas kontrol

2. Hasil Belajar Biologi Ranah Psikomotor

Disajikan tabel distribusi hasil belajar biologi ranah psikomotor yang mencakup frekuensi nilai kelas

kontrol dan kelas eksperimen, rata-rata, standar deviasi, variansi, nilai maksimum, nilai minimum, dan

median.

Hasilnya menunjukkan bahwa hasil belajar biologi ranah psikomotor kelompok eksperimen lebih baik

daripada kelompok kontrol, ditunjukkan dari pencapaian batas KKM 75 (62,5% kelas kontrol dan

37,5% kelas eskperimen tidak mencapai nilai ketuntasan 75), nilai maksimum dan nilai minimum kelas

eksperimen lebih tinggi daripada kelas kontrol

3. Hasil Belajar Biologi Ranah Afektif

Disajikan tabel distribusi hasil belajar biologi ranah afektif yang mencakup frekuensi nilai kelas kontrol

dan kelas eksperimen, rata-rata, standar deviasi, variansi, nilai maksimum, nilai minimum, dan median.

Hasilnya menunjukkan bahwa hasil belajar biologi ranah afektif kelompok eksperimen lebih baik

daripada kelompok kontrol, ditunjukkan dari pencapaian batas KKM 75 (71,88% kelas kontrol dan

43,7% kelas eskperimen tidak mencapai nilai ketuntasan 75), rata-rata nilai afektif kelas eksperimen

yang lebih tinggi daripada kelas kontrol.

Selain dalam bentuk tabel, juga disajikan diagram perbandingan hasil belajar biologi yang meliputi ranah

kognitif, afektif, dan psikomotor kelas kontrol dan kelas eksperimen.

- Pengujian Prasyarat Analisis

1. Uji Normalitas

Uji Liliefors dengan α = 0.050, menunjukkan nilai LLiliefors < Ltabel (0.05,32) dan Sign > 0.050 pada

kelompok kontrol maupun eksperimen H0 diterima, nilai hasil belajar ranah kognitif, afektif, dan

psikomotor terdistribusi normal

Page 6: ANALISIS SKRIPSI

2. Uji Homogenitas

Uji Levene’s α = 0.050, menunjukkan nilai FLevene’s < Ftabel (0.05,df1,df2) H0 diterima, nilai hasil belajar

pada kelompok kontrol dan eksperimen memiliki variansi yang sama atau tidak berbeda nyata baik

pada ranah kognitif, psikomotor, maupun afektif, sehingga nilai hasil belajar dapat dinyatakan

bersifat homogen.

- Pengujian Hipotesis

1. Hasil Belajar Kognitif

Hasil : thitung(6.220) > ttabel(1.999) dan sign(0.000) < 0.050 H0 ditolak, terdapat perbedaan nyata pada hasil

belajar ranah kognitif antara kelompok kontrol dengan kelompok eksperimen. Kelas eksperimen

hasilnya lebih tinggi daripada kelas kontrol

2. Hasil Belajar Psikomotor

Hasil : thitung(2.952) > ttabel(1.999) dan sign(0.004) < 0.050 H0 ditolak, terdapat perbedaan nyata pada hasil

belajar ranah psikomotor antara kelompok kontrol dengan kelompok eksperimen. Kelas eksperimen

hasilnya lebih tinggi daripada kelas kontrol

3. Hasil Belajar Afektif

Hasil : thitung(2.171) > ttabel(1.999) dan sign(0.034) < 0.050 H0 ditolak, terdapat perbedaan nyata pada hasil

belajar ranah afektif antara kelompok kontrol dengan kelompok eksperimen. Kelas eksperimen

hasilnya lebih tinggi daripada kelas kontrol

Model Joyfull Learning berpengaruh positif terhadap hasil belajar biologi siswa kelas XI SMA Negeri 2

Surakarta tahun pelajaran 2012/2013

Model Joyfull Learning (MATERI : Sist. Pencernaan)

- Sintaks pertama (pengalaman) eskperimen dan pengamatan secara langsung (praktikum uji

makanan), diskusi, penggunaan musik pada saat diskusi

- Sintaks kedua (komunikasi) presentasi dengan materi pembahasan yang berbeda tiap kelompok,

laporan tertulis, metode role-playing (ilustrasi peran oleh siswa)

- Sintaks ketiga (interaksi) tanya jawab, umpan balik

- Sintaks keempat (refleksi) game, evaluasi tertulis

Page 7: ANALISIS SKRIPSI

DAFTAR PUSTAKA / REFERENSI : 21 jurnal yang dipakai (dari min 15 jurnal yang harus dipakai)

LAMPIRAN

Lampiran 1 (Instrumen Penelitian) RPP untuk kelas eksperimen dan kelas kontrol, Kisi-kisi (Kognitif,

afektif, psikomotor), angket, LO, Rubrik penilaian, LKS (4), Lembar praktikum uji makanan, soal tes kognitif

pilihan ganda, LO keterlaksaan pembelajaran

Lampiran 2 (Analisis Instrumen) Rangkuman hasil Try Out soal kognitif dan angket, uji validitas data dan

uji reliabilitas data (kognitif, afektf, psikomotor)

Lampiran 3 (Data Hasil Penelitian) Data hasil belajar (Nilai kognitif, afektif, psikomotor), nilai ulangan

akhir semester gasal, perbandingan nilai hasil belajar biologi siswa (kognitif, afektif, psikomotor), angket

respon siswa, LO keterlaksanaan pembelajaran

Lampiran 4 (Analisis Data) Uji homogenitas, uji normalitas, uji t, uji beda dua kelas sampel

Lampiran 5 (Perijinan) permohonan perijinan, surat keterangan, surat keterangan validasi instrumen, surat

ijin penyusunan skripsi, surat keputusan Dekan

Lampiran 6 (Dokumentasi) dokumentasi kelas kontrol, dokumentasi kelas eksperimen

Lampiran 7 (Lain-lain) tabel F, tabel Liliefors, Copy-an lembar jawaban ulangan harian siswa, copy-an

angket siswa