Upload
diankusumawardani
View
86
Download
16
Embed Size (px)
DESCRIPTION
struktur hewan
Citation preview
ANATOMI KADAL (Mabouya multifaciata)
Oleh :
Nama : Dian Kusumawardani NIM : B1J013053 Rombongan : III Kelompok : 1 Asisten : Sumana
LAPORAN PRAKTIKUM STRUKTUR HEWAN
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
FAKULTAS BIOLOGI PURWOKERTO
2014
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kadal merupakan organisme reptil yang berjalan dengan melata, memiliki dua
pasang kaki dan biasanya dapat dijumpai pada area sawah dan perkebunan. Tubuh kadal
tertutupi oleh kulit yang kering dengan sisik-sisik zat tanduk dipermukaan tanpa adanya
kelenjar-kelenjar lendir. Warna pada kadal dapat berbeda-beda berdasarkan lingkungan
atau umur kadal itu sendiri. Kadal (Mabouya multifasciata) mempunyai kemampuan
bergenerasi pada bagian ujung ekor yang lepas. Hal ini terjadi jika ekor kadal dipegang,
maka vertebrata ini akan melepaskan ekornya sebagai pertahanan dirinya (Jasin, 1989).
Kadal dari genus Mabouya banyak macamnya, kadal ini tersebar di banyak lokasi di
dunia. Wilayah Indonesia, spesies kadal yang umum ditemukan adalah Mabouya
multifasciata. Negara tropis seperti Brasilia banyak ditemukan genus Mabouya yang lain
diantaranya : M. bistriata, M. cochabambae, M. croizati M. dorsivittata, M. falconensis, M.
frenata, M. guaporicola, M. mabouya (Miralles et al., 2009).
Kadal (Mabouya multifasciata) mempunyai jumlah spesies yang melampaui jumlah
familia Reptil yang lainnya. Separuh atau lebih spesies terdapat di Asia Tenggara dan hanya
kira-kira 50 spesies saja yang berada di belahan bumi barat. Kadal mempunyai dua pasang
anggota gerak yaitu sepasang kaki depan (extrimitas anterior) dan sepasang kaki belakang
(extrimitas posterior). Masing-masing berjari lima dan kuku-kuku yang cocok untuk berlari,
mencengkram dan naik ke pohon (Miralles et al., 2009).
Kadal (Mabouya multifasciata) digunakan sebagai preparat praktikum untuk
mewakili kelas Reptilia yang tidak berbisa sehingga tidak berbahaya. Hewan ini mempunyai
struktur morfologi dan anatomi yang mudah diamati dan dipelajari bagian-bagiannya.
Selain itu kadal juga mudah didapat.
B. Tujuan
Tujuan dari pelaksanaan praktikum acara kali ini yaitu untuk mengetahui morfologi
dan anatomi Kadal (Mabouya multifasciata).
II. TINJAUAN PUSTAKA
Reptilia adalah vertebrata dengan kulit kering, tertutup oleh sisik-sisik atau papan-
papan epidermal. Tengkorak biasanya sedikit tertekan lateral, dengan sebuah kondil
oksipital. Sabuk-sabuk badan (girdle) tumbuh baik. Tubuh kadal terbagi menjadi tiga
bagian yaitu kepala (caput), badan (truncus) dan ekor (cauda). Tubuh kadal ditutupi oleh
kulit kering dengan sisik-sisik zat tanduk dipermukaannya tanpa adanya kelenjar-kelenjar
lendir (Porat, 2008).
Spesies terbesar dari golongan kadal adalah Varanus komodoenis yang terdapat di
pulau Komodo dan ujung barat Flores. Panjangnya sampai 4 m. Heloderma adalah jenis
kadal yang beracun. Reptil pada umumnya adalah ovipar meskipun ada sebagian yang
ovovivipar, penetas telur di uterus. Reptil jantan umumnya mempunyai muscular copulatori
organ, penis, fertilisasinya internal. Telur diletakkan di daratan, tak pernah ada yang di air.
Hal ini sebagai bukti bahwa Reptil mempunyai kemajuan. Reptil berdarah dingin
(octothermous) yang berarti temperatur badannya terpengaruh pada temperatur
lingkungan (Porat, 2008).
Sistem klasifikasi kadal (Mabouya multifasciata) menurut Radiopoetro (1988)
adalah :
Kingdom : Animalia
Phylum : Chordata
Subphylum : Vertebrata
Classis : Reptilia
Subordo : Squamata
Familia : Latertilia
Genus : Mabouya
Species : Mabouya multifasciata
Kadal merupakan hewan berkaki empat, kebanyakan hidup di atas tanah berumput,
diantara bebatuan, pepohonan, ada juga yang hidup di gurun pasir. Kulit kdal pada
umumnya mengkilap dan berwarna kehijauan sampai coklat. Kulit hewan ini bersisik
sehingga mudah beradaptasi di udara kering. Menurut Ibrahim, (2003) Mabouya
multifasciata dikenal sebagai Many-lined Sun Skink merupakan jenis kadal yang paling
sering ditemukan dan jumlahnya masih banyak. Kadal banyak itemukan pada lantai hutan
dan sering ditemukan di beberapa tempat, kadal jenis ini sering ditemukan di daerah
terbuka dari sinar matahari dan habitatnya juga meluas sampai pemukiman manusia
(Ibrahim et al., 2003).
Kadal (Mabouya multifasciata) termasuk hewan vertebrata yang termasuk kedalam
class Reptilia (ordo Squamata), yaitu sekelompok vertebrata yang mampu menyesuaikan
diri di tempat yang kering di tanah. Kadal memiliki panjang tubuh kurang dari 40 cm.
Kulitnya kering karena tidak memiliki kelenjar mukus. Lapisan luar yang menanduk dari kulit
mengelupas secara berkala (Radiopoetro, 1991).
Mabouya multifasciata mempunyai kulit yang bersisik dan kering. Kulit tersebut
kurang menyerap air, sehingga cairan yang hilang dari badan melalui kulit sedikit. Tulang
rusuk pada kadal dapat bergantian merenggang kemudian merapat karena terdapat
perangkat otot-otot tulang rusuk yang berlawanan (Kimball, 1991).
Tubuh Kadal memanjang, tertekan lateral, berkaki empat, kuat dan dapat
digunakan untuk memanjat. Mandibula bersatu di bagian anterior dan tulang pterigoid,
berkontak dengan tulang kuadrat. Kelopak mata dapat digerakkan. Sabuk pectoral dapat
berkembang baik dan mulut lengkap. Ekornya digunakan untuk keseimbangan gerak ketika
berlari (Ville et al., 1988).
Kadal mencari makan di atas tanah dan memanjat dahan-dahan tanaman untuk
memangsa ulat. Hewan ini menggali lubang di tanah untuk membuat sarang di mana ia
menemukan sarang rayap, hama yang membusukkan akar dan batang tanaman. Ia juga
memangsa larva penyerang akar tanaman (Porat, 2008).
Subordo Lacertilia pada bagian rahang bawah bersatu sehingga Kadal kurang dapat
membuka mulutnya. Hewan ini mempunyai dua pasang anggota badan yang bersifat
pentadactil. Membran thympani tidak cembung dan celah auris external jelas terlihat.
Palpebra superior dan inferior dapat digerakkan, juga membran nictitansnya (Radiopoetro,
1977).
Mabouya multifasciata menurut Storer dan Usinger (1957) mempunyai
kemampuan bergenerasi pada bagian ujung ekor yang lepas. Hal ini terjadi jika ekor kadal
dipegang, maka vertebrata ini akan melepaskan ekornya untuk melarikan diri (Storer dan
Usinger, 1957). Menurut Brotowidjoyo (1993) fertilisasi kadal termasuk fertilisasi internal.
Kadal bersifat ovovivipar dan menghasilkan telur dengan banyak kuning telur, dan telur itu
tumbuh dan berkembang dalam oviduk hewan betina. Embrio dikelilingi oleh amnion,
horion, dan alantois.
III. MATERI DAN METODE
A. Materi
Alat yang digunakan adalah bak preparat, pinset, gunting bedah, tissue dan alat
tulis.
Bahan yang digunakan adalah Kadal (Mabouya multifasciata ), air kran, kloroform,
dan tissue.
B. Metode
Metode yang digunakan dalam praktikum ini adalah sebagai berikut :
1. Kadal dimasukkan ke larutan kloroform dan dibiarkan sampai mati lemas, lalu ditusuk
bagian otaknya.
2. Setelah mati kadal dibedah dan pembedahan dimulai dengan pengguntingan di depan
lubang kloaka ke sisi kiri dan kanan tubuh kemudian ke arah depan melewati kaki
depan sampai ke tengah rahang atas.
3. Hemipenis kadal dapat diketahui dengan cara menekan pangkal ekor.
4. Bagian-bagian rongga mulut dapat diketahui dengan cara menggunting kedua sudut
mulut lebar-lebar, rahang dibuka kemudian ditarik bagian atas dan bawah, maka
bagian dalam akan kelihatan.
5. Bagian-bagian dalam tubuh Kadal diamati dan digambar serta diberi keterangan
gambar.
B. PEMBAHASAN
Hasil pengamatan anatomi Kadal di dapatkan bahwa tubuh Kadal (Mabouya
multifasciata) terbagi menjadi tiga bagian yaitu caput (kepala) yang terdiri atas berbagai
organ seperti nostril (hidung) dimana lubang hidung pada Kadal tidak terbentuk sebaik
lubang hidung pada Mamalia yakni lubang hidung pada kadal hanya berupa lubang saja
sebagai tempat masuknya udara dengan kata lain strukturnya tidak sebaik dan berbeda
dengan lubang hidung pada Mamalia, kemudian terdapat organon visus, serta cavum oris.
Bagian tubuh berikutnya yaitu truncus (badan) yang terdapat dua pasang anggota untuk
kadal berupa sepasang kaki depan (extrimitas anterior) dan sepasang kaki belakang
(extrimitas posterior) yang berbentuk kecil dan pendek, masing-masing berjari lima dan
bercakar. Bagian tubuhnya yang terakhir yaitu cauda (ekor). Kulit Kadal pada umumnya
tertutup oleh lapisan squama epidermal yang menanduk, dibawahnya disokong oleh lamina
derminalis yang menulang. Lubang pelepasan berupa celah transversal. (Radiopoetro,
1977).
Menurut Brotowidjojo (1993) , ciri-ciri khusus dari kadal yaitu terdapat zat tanduk
di sepanjang permukaan tubuhnya, mempunyai cauda atau ekor, jantungnya terdiri dari
dua antrium dan satu ventriculus, serta jantung kadal memanjang dan berwarna merah tua
dan dibagian depannya terlihat batang trachea. Kadal mempunyai dua pasang anggota
badan bersifat pentadectil yaitu extrimitas anterior dan extrimitas posterior. Mabouya
multifasciata mempunyai kulit yang bersisik dan tidak mudah ditembus oleh air. Sehingga
cairan yang hilang dari badan melalui kulit sedikit. Tulang rusuk pada Kadal dapat
bergantian merenggang kemudian merapat karena terdapat perangkat otot-otot tulang
rusuk yang yang berlawanan (Kimball, 1991).
Menurut Brotowidjoyo (1993) , sistem pencernaan Kadal meliputi cavum oris,
pharynx, oesophagus, gastrum yang sederhana ventriculus, intestinum crasum, dan kloaka.
Lidah dijulurkan keluar untuk menangkap mangsa, giginya melekat pada rahang. Cavum oris
dilanjutkan ke pharynx, oesophagus dan lambung dengan bagian fundus dan pilorus.
Saluran pencernaan di lambung kemudian ke intestinum, rectum dan kloaka. Hati dan
pankreas berpembuluh ke intestinum. Kloaka untuk mengeluarkan sisa pencernaan, sekret
dan untuk reproduksi.
Sistem pernapasan pada kadal dimulai dengan masuknya udara ke nares externa
kemudian masuk ke nares interna, kemudian masuk ke glottis, sebagai celah lingua menuju
ke larink, selanjutnya menuju trachea yang bercabang menjadi dua bronchi yang kemudian
masing-masing menuju paru-paru yang bewarna merah muda. Sistem pernapasan kadal
dapat dijumpai tulang tipis yang berlipat-lipat, dinamakan turbinal. Lidah kadal juga
bersesuaian dengan lipatan choane membentuk saluran untuk mengalirkan udara
pernafasan melalui choane ke dalam larynx. Diawali dari rima glottis, larynx, trachea,
annulus trachealis (trachea yang tersusun dari cincin tulang rawan), bronchus, branchiolus,
bifurcatio trachea (percabangan trachea) dan sepasang pulmo (Radiopoetro, 1977).
Sistem ekskresi pada kadal menurut Jasin (1989) , dibangun oleh sepasang ginjal
yang terdapat agak ke pangkal ekor dari kaki belakang, bentuknya gepeng dan bewarna
coklat. Terdapat sepasang ureter yang bermuara pada vesica urinaria (kantung kemih) yang
kecil dan berakhir pada lubang kloaka. Sistem eksresi Kadal menurut Storer dan Usinger
(1957) , yaitu sistem eksresi pada Kadal berupa sepasang ginjal. Salurannya juga bermuara
pada kloaka (muara saluran urine, saluran kelamin dan saluran pencernaan). Ginjal
mensekresikan urin, hati yang mensekresikan cairan empedu dan pancreas, kemudian
disalurkan melalui vesica urinaria, ureter dan berkahir pada kloaka.
Sistem genitalia pada kadal jantan terdiri dari sepasang testis berbentuk bulat telur,
dimana kedua letak testis ini berbeda, testis sebelah kanan letaknya lebih tinggi daripada
testis sebelah kiri. saluran efferen tidak tampak bermuara pada saluran epididymis dari
testis sebelah kanan dan selanjutnya menjadi ductus efferens. Kadal jantan memiliki alat
penyalur sperma yang dikenal dengan nama hemipenis yang berjumlah dua buah
hemipenis, terdapat disisi kiri kanan lubang kloaka agak ke pangkal ekor. Ketika kopulasi
organ ini dimasukan pada kloaka kadal betina. Sepasang hemipenis merupakan organ
penyalur sperma. Hemipenis akan mencuat keluar, jika pangkal ekor hewan jantan mati
ditekan (Djuhanda, 1984).
Sedangkan sistem reproduksi pada Kadal betina memiliki sepasang ovarium yang
berwarna kuning, seperti halnya pada testis, letak ovarium sebelah kanan juga lebih tinggi
daripada ovarium sebelah kiri, bahwa sistem reproduksi (genitalia) pada Kadal betina terdiri
dari sepasang ovarium yang berwarna kuning. Letak ovarium pada sebelah kanan lebih
tinggi dari ovarium di sebelah kiri. Kadal betina memiliki ovarium dan osteum tuba yang
berhubungan dengan oviduct yang bermuara di kloaka. Oviduct bermuara langsung ke
dalam coelom melalui ostia oviduct yang mengalami diferensiasi sehingga membentuk
daerah–daerah dengan fungsi yang berbeda–beda (Radiopoetro, 1991).
V. KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan tujuan dan pembahasan hasil praktikum acara anatomi Kadal
(Mabouya multifaciata) diperoleh kesimpulan sebagai berikut :
1. Tubuh Kadal terbagi tiga yaitu: kepala, badan, dan ekor. Kadal mempunyai sistem
pernapasan, pencernaan, reproduksi, ekskresi, peredaran darah, dan persyarafan.
2. Kadal memiliki ciri khusus yaitu terdapat zat tanduk diseluruh permukaan tubuhnya,
mempunyai ekor dan dua pasang anggota badan bersifat pentadektil yaitu extrimitas
anterior dan extrimitas posterior.
3. Sistem pencernaan Kadal (Mabouya multifasciata) meliputi cavum oris, pharynx,
oesophagus, ventriculus, intestinum crasum, dan kloaka.
4. Sistem pernapasan Kadal diawali dari rima glottis, larynx, trachea, annulus trachealis
(trachea yang tersusun dari cincin tulang rawan), broncus, branchiolus, bifurcatio
trachea (percabangan trachea), dan sepasang pulmo.
5. Sistem ekskresi Kadal terdiri dari ginjal, ureter, vesica urinaria, dan bermuara pada
kloaka.
6. Sistem genitalia pada Kadal jantan terdiri dari sepasang testis berbentuk bulat telur,
saluran efferens tidak tampak bermuara pada saluran epididymis dari testis sebelah
kanan dan selanjutnya ductus efferens. Kadal jantan memiliki hemipenis di dekat
kloaka. Sedangkan Kadal betina memiliki ovarium dan osteum tuba yang berhubungan
dengan oviduct yang bermuara di kloaka.
B. Saran
Saran untuk praktikum kali ini yaitu sebaiknya setiap kelompok diberi kesempatan
untuk membedah seluruh preparat yang digunakan pada saat praktikum, sehingga setiap
kelompok tidak hanya membedah salah satu preparat yang digunakan saja melainkan
seluruh preparat yang digunakan pada saat acara praktikum tersebut. Selain itu untuk
preparat yang akan dibedah sebaiknya kadal yang masih hidup, agar praktikan dapat
mengetahui dan mempraktikan secara langsung bagaimana cara mematikan kadal yang
digunakan sebagai preparat, dan dapat membedah preparatnya untuk dapat melihat
anatomi kadal tersebut.
DAFTAR REFERENSI
Brotowidjoyo, M.D. 1993. Zoology Dasar. Erlangga, Jakarta.
Djuhanda, T. 1984. Penghantar Perbandingan Anatomi Vertebrata. Armico, Bandung.
Ibrahim et al. 2003. An Annotated checklist of Herpetofauna of Langkawi Island. Malayan Nature Journal. Malaysia.
Jasin, M. 1989. Sistematika Hewan (Vertebrata dan Invertebrata). Sinar Wijaya, Surabaya.
Kimball, J. W. 1991. Biologi Jilid 3. Erlangga, Jakarta.
Miralles et al. 2009. Aurelien Three rare enigmatic. Zootaxa, South American skinks.
Porat, E. 2008. Menakar Manfaat Predator di kawasan Wanatani Kopi, Departemen Kehutanan. Direktorat Jenderal Perlindungan Hutan dan Konservasi alam. Balai Konservasi Sumber Daya Alam, Jakarta.
Radiopoetro. 1991. Zoology. Erlangga, Jakarta.
Radiopoetro. 1977. Zoology. Erlangga, Jakarta.
Radiopoetro. 1988. Zoologi. Jakarta: Erlangga
Storer dan Usinger. 1957. Element of Zoologi. The McGraw – Hill Company Inc, USA.
Villee, et al. 1988. Zoologi Umum 1. Erlangga, Jakarta.
.