25

Anestesi Inhalasi

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Anestesi

Citation preview

  • Anestesi inhalasi merupakan teknik yang paling sering digunakan pada general anestesi. Obat-obatan anestesi inhalasi adalah obat-obat anesthesia yang berupa gas atau cairan mudah menguap, yang diberikan melalui pernapasan pasien.Obat anestesi inhalasi biasanya dipakai untuk pemeliharaan pada anestesi umum, akan tetapi juga dapat dipakai sebagai induksiDEFINISI

  • Open drop Penderita menghirup masker atau kain kasa yang ditetesi dengan obat anestesia.Semi closedPenderita menghirup obat anestesia dari suatu alat ( emo,mesin anestesi lain,dsb)Closed systemDengan suatu alat, obat anestesia yang dikeluarkan oleh penderita dapat dihirup kembali. Sehingga cara ini menghemat pemakaian obat anestesia.

    CARA PEMBERIAN ANESTESI INHALASI

  • Obat anestesi inhalasi pertama kali : N2O (nitrous oksida)Menyusul eter, kloroform, etil-klorida, etilen, siklo-propan, trikloro-etilen, iso-propenil-vinil-eter, propenil-metil-eter, fluoroksan, etil-vinil-eter, halotan, metoksi-fluran, enfluran, isofluran, desfluran dan sevofluran.

    Umum dipakai: N2O, halotan, enfluran,isofluran, desfluran dan sevofluran.

    Sevofluran Obat generasi baru yang banyak dipilih. Banyak keuntungan: onsetkerja (induksi anestesi) yang cepat danpemulihandari pengaruh anestesi yangjuga cepat.

    SEJARAH

  • 1. N2O + halotan2. N2O + enfluran3. N2O + isofluran4. N2O + sevofluran

    KOMBINASI OBAT ANESTESI INHALASI

  • Obatyangpalingcepatmulaikerjanya,dandalam batas aman. Induksi dan pemulihan cepat.Meminimalkan waktu di kamar operasi dan di ruang pemulihan, serta pasien lebih cepat pulang. Semua obat-obatannya tidak terionisasi dan memiliki berat molekul yang rendah mudah berdifusi dengan cepat dari alirandarah ke jaringan.Gas dapat dihantarkan ke dalam aliran darah melalui rute khusus, yaitu paru-paru. Kecepatan, bentuk gas, dan paru-paru = kombinasi yang sangat menguntungkan, yaitu kemampuan untuk menurunkan konsentrasi dalam plasma semudah dan secepatmeningkatkan konsentrasinya.

    KEISTIMEWAAN DARI ANESTESI INHALASI(KECEPATAN, BENTUK GAS, DAN CARA PEMBERIAN)

  • Sangat rumit. Ambilan alveolus gas atau uap anestetik inhalasi ditentukan oleh: 1. Ambilan oleh paru.2. Difusi gas dari paru ke darah.3. Distribusi oleh darah ke otak dan organ lainnya.

    Hiperventilasi akan menaikkan ambilan alveolus dan sebaliknya. Kelarutan zat inhalasi dalam darah = faktor penting dalam menentukan kecepatan induksi dan pemulihannya.

    FARMAKODINAMIK

  • Dasar dari terjadinya stadium anesthesia adalah adanya perbedaan kepekaaan berbagai bagian SSP terhadap zat anestetik inhalan Kelarutan zat anestesi di dalam darah, tergantung dari potensi masing-masing zat anestesi. Derajat potensi ini ditentukan oleh Kadar Alveolus Minimal (KAM) atau MAC(MinimumAlveolarConcentration).MACialahkadarminimalzattersebutdalam alveolus pada tekanan satu atmosfir yang diperlukan untuk mencegah gerakan pada 50%pasienyang dilakukaninsisistandar. Makin tinggi MAC, maka makin rendahpotensi zat anestesi tersebut. Dalam keadaan seimbang, tekanan parsial zat anestetik dalam alveoli = tekanan zat dalam darah dan otak tempat kerja obat.

  • Konsentrasi uap anestetik dalam alveoli selama induksi ditentukan oleh :

    Konsentrasi inspirasiInduksi semakin cepat jika konsentrasi makin tinggi, asalkan tidak terjadi depresi nafas atau kejang laring. Induksi makin cepat jika disertai oleh N2O (efek gas kedua).

    2. Ventilator alveolar Ventilasi alveolar meningkat, konsentrasi alveolar makin tinggi dan sebaliknya.

    Koefisien darah/gasMakin tinggi angkanya, makin cepat larut dalam darah, makin rendah konsentrasi dalam alveoli dan sebaliknya.4. Curah jantungataualirandarah paru Makin tinggi curah jantung, makin cepat uap diambil darah.

    5. Hubunganventilasi-perfusi Gangguan hubungan ini memperlambat ambilan.

    FARMAKOKINETIK

  • Sebagian besar gas anestetik dikeluarkan oleh paru.Sebagian lagi dimetabolisme oleh hepar dengan sistem oksidasi sitokrom P450. Sisa metabolisme yang larut dalam air dikeluarkan melalui ginjal.ELIMINASI

  • PEMBAGIAN OBATBerupa cairan yangmudahmenguap:a. Derivat halogen hidrokarbon.- Halothan- Trikhloroetilen- Khloroform

    b. Derivat eter.- Dietileter- Metoksifluran- Enfluran- IsofluranBerupaGas:A. Nitrous Oksida (N2O)B. Siklopropan

  • Berbentuk gas tidak berwarna, bau manis, tak iritasi, tak terbakar dan beratnya 1,5x berat udara.

    Obat dasar dari anestesia umum inhalasi. Selaludikombinasikandengan O2 minimal 25%:

    Bersifat anestetik lemah, analgesinya kuat. Perlu konsentrasi besar (>65%) efektif. Dikombinasikan dengan salah satu anestetik lainnya seperti halotan, dsb, sesuai dengan target trias anestesia yang ingin dicapai.N2O (LAUGHING GAS, NITROUS OXIDE, DINITROGEN MONOKSIDA)

  • Jaringan dengan alirandarah besar/banyakseperti otak, jantung, hati dan ginjal : menerima N2O lebih banyak menyerap volume gas lebih besar. Jaringan lemak dan otot (suplai darah sedikit), menyerap sedikit N2O tidak ada simpanan N2O dalam jaringan tidakmenghalangi pulihnya pasien saat N2O dihentikan.N2O stop N2O akan cepat keluar mengisi alveoli pengenceran O2 terjadilah hipoksia difusi. Untuk menghindari: harus berikan O2 100% selama 5-10 menit.N2O (LAUGHING GAS, NITROUS OXIDE, DINITROGEN MONOKSIDA)

  • Secara fisik : cairan tidak berwarna, baunya enak, tidak mudah terbakar dan tidak merangsang jalan nafas. Analgesinya lemah, anestetiknya kuat kombinasi dengan N2O ideal.Untuk laringoskopi intubasi, asalkan anestesinya cukup dalam, stabil.sebelum tindakan: semprot lidokain 4% atau 10% sekitar faring laring. Relaksasi otot cukup baik dapat dikerjakan.Untuk induksi, konsentrasi: Pada udara inspirasi : 2-3% bersamaan dengan N2O. Pada nafas spontan: rumatan anestesia 1-2 vol% .Pada nafas kendali : 0,5-1 vol%.HALOTAN

  • Tidak disukai untuk bedak otak /kraniotomi.Efek Halotan : vasodilatasi serebral, meninggikan aliran darah otak yang sulit dikendalikan dengan teknik anestesi hiperventilasi.Kelebihan dosis : depresi nafas, tonus simpatis menurun, hipotensi, bradikardi, vasodilatasi perifer, depresi vasomotor, depresi miokard dan inhibisi refleks baroreseptor. Kebalikan dari N2O, Kombinasi dengan adrenalin sering menyebabkan disritmia.Adrenalin dianjurkan dengan pengenceran 1:200.000 (5g/ml) dan maksimal pemakaian 2g/kg.Pada bedah sesar: halotan maksimal 1 vol% karena relaksasi uterus perdarahan. 20% halotan dimetabolisme di hepar secara oksidatif. Secara reduktif dikeluarkan lewat urin. Kontra indikasi bagi penderita dengan gangguan hepar, pernah mendapat halotan dalam waktu < 3 bulan atau pada pasien kegemukkan.

  • Dibanding halotan: - Lebih iritatif. - Efek depresi nafas lebih kuat. - Depresi terhadap sirkulasi lebih kuat tapi lebih jarang menimbulkan aritmia. - Efek relaksasi terhadap otot lurik lebih baik dibanding halotan.- Induksi dan pulih dari anestesia lebih cepat Untuk induksi, konsentrasi: Pada udara inspirasi : 2-3% bersamaan dengan N2O. Untuk pemeliharaan dengan pola nafas spontan: 1-2,5%, dan untuk nafas kendali: 0,5-1%.ENFLURAN

  • Pada EEG: menunjukkan tanda-tanda epileptik, apalagi disertai hipokapnia, dihindari pada pasien dengan riwayat epilepsi.Menimbulkan vasodilatasi serebral tapi tidak menimbulkan peningkatan TIK. Terhadap system kardiovaskular Menimbulkan depresi kontraktilitas miokard. Hipotensi dapat terjadiTerhadap ginjalMenurunkan aliran darah ginjal, menurunkan laju filtrasi glomerolus dan akhirnya menurunkan diuresisTerhadap respirasi Pada system respirasi tidak meningkatkan sekresi bronchial dan ludah

  • Operasi intrakranial: dapat digunakan pada dosis kecil.Metabolisme hanya 2-8% oleh hepar produk nonvolatil keluar lewat urin. Sisanya dikeluarkan lewat paru dalam bentuk asli. Kombinasi dengan adrenalin lebih aman 3x dibanding halotan. Pemakaian adrenalin sangat jarang menimbulkan disritmia

  • Isofluran adalah obat anestesi isomer dari enfluran, merupakan cairan tidak berwarna dan berbau tajam, menimbulkan iritasi jalan nafas jika dipakai dengan konsentrasi tinggi.

    Menurunkan laju metabolisme otak terhadap O2, tetapi meningkatkan aliran darah otak dan TIK dapat dikurangi dengan teknik anestesia hiperventilasi banyak digunakan untuk bedah otak.Dosis untuk induksi, konsentrasi pada udara inspirasi : 2-3% bersamaan N2O.Pemeliharaan dengan pola nafas spontan: 1-2,5%, dan untuk nafas kendali antara 0,5-1%.

    ISOFLURAN

  • Terhadap sistem kardiovaskularEfek depresinya pada otot jantung dan pembuluh darah lebih ringan dibanding dengan obat anesetesi volatil yang lainTerhadap sistem respirasiMenimbulkan depresi pernafasan yang derajatnya sebanding dengan dosis yang diberikanTerhadap otot rangkaMenurunkan tonus otot rangka melalui mekanisme depresi pusat motorik pada serebrum.Terhadap ginjalPada dosis anestesi, isofluran menurunkan aliran darah ginjal dan laju fitrasi glomerulus sehingga produksi urin berkurang.Isofluran konsentrasi >1% terhadap uterus hamil relaksasi dan kurang responsif jika diantisipasi dengan oksitosin perdarahan pasca persalinan.

  • Mudah menguap, potensinya rendah (MAC 6%).Bersifat simpatomimetik takikardia dan hipertensi.Efek klinis mirip isofluran. Efek terhadap respirasi : timbul rangsangan jalan nafas atas untuk induksi.DESFLURAN

  • Dikemas dalam bentuk cairan, tidak berwarna, tidak eksplosif, tidak berbau, tidak bersifat iritatif terhadap jalan nafas digemari untuk induksi inhalasi disamping halotan.Induksi dan pulih dari anestesi lebih cepat dibandingkan isofluran. Dosis:- Untuk induksi, konsentrasi pada udara inspirasi : 3-5% bersamaan N2O. - Untuk pemeliharaan dengan pola nafas spontan: 2-3%, dan untuk nafas kendali: 0,5-1%.Efek terhadap kardiovaskular cukup stabil, jarang menyebabkan aritmia. Efek terhadap sistem saraf pusat seperti isofluran (dapat meningkatkan tekanan intrakranial) dan belum ada laporan toksik terhadap hepar. Setelah pemberian dihentikan sevofluran cepat dikeluarkan oleh badan. Eliminasi oleh paru-paru kurang cepat dibandingkan desfluran, tetapi masih lebih cepat dibanding isofluran, enfluran dan halotan.SEVOFLURAN

  • TABEL 1: SIFAT FISIK DAN KIMIA ANESTETIK INHALASI

  • TABEL 2: FARMOKOLOGI KLINIK ANESTETIK INHALASI