Upload
anonymous-uhgcmf
View
243
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
8/19/2019 ANFIS INTEGUMEN DAN MAMANJEMEN LUKA-1.pdf
1/51
ANFIS INTEGUMEN &
PENYEMBUHAN LUKA
Ns TATIANA SIREGAR, S.Kep., MM
8/19/2019 ANFIS INTEGUMEN DAN MAMANJEMEN LUKA-1.pdf
2/51
STRUKTUR KULIT
06/09/2015
2
Ns. Tatiana Siregar, S.Kep., MM
8/19/2019 ANFIS INTEGUMEN DAN MAMANJEMEN LUKA-1.pdf
3/51
ANATOMI KULIT
Kulit yaitu organ terbesar di
tubuh, tidak hanya berfungsisebagai sawar mekanis antara
lingkungan eksternal dan jaringandi bawahnya, tetapi secara
dinamis juga terlibat dalammekanisme pertahanan dan
berbagai fungsi penting lain.
Kulit menutupi dan melindungi
permukaan tubuh, dan bersambung dengan selaput lendir
yang me;apis rongga-rongga danlubang-lubang masuk.
06/09/2015
3
Ns. Tatiana Siregar, S.Kep., MM
8/19/2019 ANFIS INTEGUMEN DAN MAMANJEMEN LUKA-1.pdf
4/51
LAPISAN EPIDERMIS (KUTIKULA)
06/09/2015Ns. Tatiana Siregar, S.Kep., MM
4
Lapisan epidermis tersusun atas epitelium
berlapis dan terdiri atas sejumlah lapisan sel
yang disusun atas dua lapis yang jelas tampak:
selapis lapisan tanduk, dan selapis zonagerminalis.
8/19/2019 ANFIS INTEGUMEN DAN MAMANJEMEN LUKA-1.pdf
5/51
LAPISAN EPIDERMIS (KUTIKULA)
Lapisan Tanduk, terletak paling luar, dan tersusunatas :
a. Stratum Korneum: selnya tipis datar, seperti sisik,merupakan sel keratin mati, tipis tidak berinti,dan berfungsi sebagai waterproof (anti air)
b. Stratum Lusidum: hanya ditemukan ditelapaktangan dan kaki.
c. Stratum Garnulosum, mengandung sel granularadan keratin, pada lapisan ini sel berinti mulaimati dan terus ke dorong ke atas.
d. Stratum Spinosum: memiliki inti sel keratinositbesar. Lapisan ini merupakan hasil pembelahansel yang berikatan dan melakukan migrasisel kearah atas.
d. Stratum germanitikum (Sel Basal),lapisan palingdalam dari epidermis yang berlokasi dekatdermis. Sel ini merupakan sel hidup berintikarenamendapatkan difusi oksigen dan nutrisi daridermis. Sel ini mulali melakukan pembelahan sel(mitosis), pada proses regeneras sel keratinositepidermis (kornifikasi / deskuamasi)
06/09/2015
5
Ns. Tatiana Siregar, S.Kep., MM
8/19/2019 ANFIS INTEGUMEN DAN MAMANJEMEN LUKA-1.pdf
6/51
Lapisan Epidermis
06/09/2015Ns. Tatiana Siregar, S.Kep., MM
6
Ada 4 sel lapisan utama epidermis, yaitu:
1. Sel Keratinosit: 90% yang ada di epidermis.
2. Sel Langerhans: berada di antara sel keratinosit danterletak di stratum spinosum, berfungsi sebagai sistem
imun pertama dari tubuh dan mengenali limfosit T3. Sel Merkel: berada di antara stratum basale, berfungsi
rangsangan sentuhan
4. Sel Melanosit: berada di antara stratum spinosum,
berfungsi pemberi warna dan proteksi dari UV padakulit.
8/19/2019 ANFIS INTEGUMEN DAN MAMANJEMEN LUKA-1.pdf
7/51
LAPISAN EPIDERMIS
06/09/2015Ns. Tatiana Siregar, S.Kep., MM
7
Lapisan eidermis berikatan erat satu sama lain melalui desmosom titik,
yang berhubungan dengan filamen keratin intrasel untuk membentuk
suatu lapisan pembungkus kohesif yang kuat. Selama pematangan sel
penghasil keratin, terjadi akumulasi filamen-filamen keratin secara
progresif yang saling berikatan silang di dalam sitoplasma. Sewaktu sel-sel di bagian luar mati, yang tertinggal hanya inti keratin fibrosa yang
membentuk skuama keras gepeng dan mejadi lapisan keratinisasi
protektif kuat.
Skuama pada lapisan keratinisasi paling luar yang terkelupas atautanggal akibat abrasi, secara terus menerus diganti melalui pembelahan
sel di lapisan epidermis sebelah dalam. Kecepatan pembelahan sel, dan
dengan demikian ketebalan lapisan keratinisasi, berbeda-beda untuk
berbagai bagian tubuh. Lapisan paling tebal pada tempat-tempat di bagian
kulit mendapat tekanan paling besar, mislanya di telapak kaki.
8/19/2019 ANFIS INTEGUMEN DAN MAMANJEMEN LUKA-1.pdf
8/51
LAPISAN EPIDERMIS
06/09/2015Ns. Tatiana Siregar, S.Kep., MM
8
Lapisan keratin isasi bersifat kedap udara, cukup kedap air, dan sulitditembus oleh sebagian besar bahan. Lapisan ini berfungsi menahan
lewatnya bahan dalam kedua arah antar tubuh dan lingkungan eksternal.
Sebagai contoh, lapisan inin memperkecil kehilangan air dan konsituen
vital lain dari tubuh.
Manfaat lapisan keratnisasi protektif dalam menahan cairan tubuh (ini
akan jelas tampak pada luka bakar luas). Pada jaringan yang tidak
terlindung tersebut tidak saja terjadi infeksi bakteri, tetapi juga terjadi
pengeluaran air tubuh dan protein plasma, yang keluar dari permukaan
terbakar, yang menimbulkan konsekuensi sistemik lebih serius. Gangguansirkulasi yang terjadi menyebabkan kematian.
8/19/2019 ANFIS INTEGUMEN DAN MAMANJEMEN LUKA-1.pdf
9/51
8/19/2019 ANFIS INTEGUMEN DAN MAMANJEMEN LUKA-1.pdf
10/51
LAPISAN SEL RESIDENS EPIDERMIS:
MELANOSIT
Melanosit menghasilkan pigmen
coklat melamin, yang jumlahnyamenentukan berbagai corak warna
coklat di berbagi ras. Selainditentukan secara herediter,
kandungan melanin juga daptditingkatkan secara singkat oleh
pajanan ke berkas sinar ultraviolet
dari matahari. Melanin tambahan iniyang menampakkan luarnya
menyebabkan "tan“ (warna coklat),melaksanakan fungsi protektif, yaitu
menyerap berkas sinar ultravioletyang bebrbahaya.
06/09/2015
10
Ns. Tatiana Siregar, S.Kep., MM
8/19/2019 ANFIS INTEGUMEN DAN MAMANJEMEN LUKA-1.pdf
11/51
LAPISAN SEL RESIDENS EPIDERMIS:
KERATINOSIT
06/09/2015Ns. Tatiana Siregar, S.Kep., MM
11
Sel epidermis yang paling banyak jumlahnya adalah keratinosit, yangseperti diisyaratkan oleh namanya, mengkhususkan diri menghasilkankeratin. Pada saat mati, sel-sel ini membentuk lapisan keratinisasi protektifdi bagian luar kulit. Sel-sel ini juga berperran menghasilkan keratin. Padasaat mati sel-sel ini membentuk lapisan keratinisasi protektif di bagian luar
kulit. Sel sel ini juga berperan menghasilkan rambut dan kuku.
Fungsi keratinosit perannya dalam proses imonologis. Keratinositmengeluarkan interlukin I (suatu produk yang juga dihasilkan olehmakrofag), yang memmpengaruhi pematangan sel T yang cenderungterlokalisasi di kulit. Yang menarik, sel-sel epitel timus dibuktikan memilki
kemiripan anatomis, molekuler, dan fungsional dengan keratinosit.Tampaknya pematangan sel T pascatimus berlangsung di kulit di bawaharahan keratinosit.
8/19/2019 ANFIS INTEGUMEN DAN MAMANJEMEN LUKA-1.pdf
12/51
LAPISAN SEL RESIDENS EPIDERMIS: SEL
LANGERHANS
06/09/2015Ns. Tatiana Siregar, S.Kep., MM
12
Sel langerhans, berimigrasi ke kulit dari sumsum tulang.Sel Langerhans menyajikan antigen sel ke sel T penolongdan mempermudah ketanggapan sel-sel tersebut terhadpantigen-antigen terkait. Sel Langerhan slebih peka
terhadap kerusakan yang ditimbulkan oleh radiasiultraviolet dibandingkan dengan sel granstein. Hilangnyasel langerhans akibat pajanan ke radisi ultraviolet dapatmenyebabkan predominasi sinyal penekan terhadap sinyal
penolong, yang dalam keadaan normal lebih dominan,sehingga kulit menjadi lebih rentan terhadap invasimikroba dan sel kanker.
8/19/2019 ANFIS INTEGUMEN DAN MAMANJEMEN LUKA-1.pdf
13/51
LAPISAN SEL RESIDENS EPIDERMIS: SEL
GRANSTEIN
06/09/2015Ns. Tatiana Siregar, S.Kep., MM
13
Sel Granstein, Limfosit T transien yang tersebar
diseluruh epidermis dan dermis paling sedikit
diketahui, berfungsi sebagai sel penyaji antigen .Sel
granstein tampaknya berinteraksi dengan sel T
penekan dan mungkin berfungsi sebagai “rem” bagi
respons imun yang dihasilkan oleh kulit.
8/19/2019 ANFIS INTEGUMEN DAN MAMANJEMEN LUKA-1.pdf
14/51
LAPISAN DERMIS (KORIUM)
06/09/2015Ns. Tatiana Siregar, S.Kep., MM
14
Lapisan dermis adalah lapisan jaringan ikat yang mengandung banyakserat elastin (untuk peregangan) dan serat kolagen (untuk kekuatan,sejumlah besar pembuluh darah dan ujung-ujung saraf khusus.Pembuluh darah dermis tidak hanya memasok darah ke dermis danepidermis, tetapi juga berperan penting dalam mengatur suhu, kaliber
pembuluh-pembluh darah ini, dan dengan demikian volume darah yangmengalir di dalamnya, dapat dikontrol untuk mengubah-ubah tingkat
pertukaran panas antara pembuluh permukaan kulit ini denganlingkungan eksternal. Reseptor-reseptor di ujung perifer serat saraf aferendi dermis mendeteksi tekanan suhu, nyeri, dan masukan somatosensoriklainnya. Ujung-ujung saraf eferen di dermis mengontrol kaliber pembuluhdarah, ereksi rambut, dan sekresi oleh kelenjar eksokrin kulit.
8/19/2019 ANFIS INTEGUMEN DAN MAMANJEMEN LUKA-1.pdf
15/51
LAPISAN DERMIS
Lipatan-lipatan epidermis tertentu
masuk ke dalam dermis di bawahnya
untuk membentuk kelenjar eksokrin
kulit-kelenjar keringat dan kelenjar
sebasea, serta folikel rambut.
Kelenjar keringat, yang terdapat di
sebagian besar permukaan tubuh
mengeluarkan larutan garam encer
melalui lubang-lubang kecil, pori-
pori keringat, ke permukaan tubuh.
Penguapan keringat ini
mendinginkan kulit dan penting
dalam pengaturan suhu.
06/09/2015
15
Ns. Tatiana Siregar, S.Kep., MM
8/19/2019 ANFIS INTEGUMEN DAN MAMANJEMEN LUKA-1.pdf
16/51
LAPISAN DERMIS
06/09/2015Ns. Tatiana Siregar, S.Kep., MM
16
Jumlah keringat yang diproduksi dapat diatur dan bergantung
pada suhu lingkungan, jumlah panas yang dibentuk oleh
aktivitas otot, dan berbagai faktor emosi (misal orang
berkeringat saat mengalami kecemasan). Suatu jenis kelenjarkeringat khusus yang terletak di daerah aksila dan pubis
menghasilkan keringat kaya protein yang menunjang
pertumbuhan bakteri permukaan , yang menyebabkan
timbulnya bau badan khas. Sebaliknya, sebagian besarakeringat serta sekresi dari kelenjar sebasea mengandung zat-
zat kimia yang secara umum sangat toksik bagi bakteri.
8/19/2019 ANFIS INTEGUMEN DAN MAMANJEMEN LUKA-1.pdf
17/51
LAPISAN DERMIS
06/09/2015Ns. Tatiana Siregar, S.Kep., MM
17
Sel-sel kelenjar sebasea menghasilkan sekresi berminyak yang
dikenal sebagai sebum yang disalurkan ke folikel rambut di dekatnya.
Dari sini sebum berminyak tersebut mengalir ke permukaan kulit
meminyaki rambut dan lapisan keratinisasi luar untuk membantu
membentuk lapisan kedap air dan mencegah mereka mengalamikekeringan dan pecah-pecah. Kurangnya proteksi oleh sebum dapat
terlihatpada tangan atau bibir yang pecah-pecah. Kelenjar sebasea
terutama aktif selama masa remaja, sehingga di kelompok usia belasan
ini sering memperlihatkan kulit yang berminyak.
8/19/2019 ANFIS INTEGUMEN DAN MAMANJEMEN LUKA-1.pdf
18/51
LAPISAN DERMIS
06/09/2015Ns. Tatiana Siregar, S.Kep., MM
18
Setiap folikel rambut dilapisi oleh sel-sel khusus penghasil keratin, yang
mengeluarkan keratin dan protein lain yang membentuk batang rambut.
Rambut meningkatkan kepekaan permukaan kulit terhadap rangsangan
taktil (sentuhan). Pada beberapa spesies yang lebih rendah, fungsi ini
mungkin lebih disempurnakan (sebagi contoh sungut kucing sangat pekadalam hal ini). Peran rambut yang lebih pen ting pada hewan – hewan
rendah adalah konservasi panas , tetapi fungsi ini tidak bermakna bagi
manusia yang relatif tidak berbulu. Seperti rambut, kuku juga produk
keratinisasi khusus yang berasal dari struktur epidermis hidup yakni dasar
kuku ( nail bed ).
8/19/2019 ANFIS INTEGUMEN DAN MAMANJEMEN LUKA-1.pdf
19/51
LAPISAN DERMIS
Kelenjar keringat, folikel
rambut, dan kuku disebut
sebagai adneksa kulit.
Penguapan air dari kulitmelalui kelenjar keringat
merupakan mekanisme
pengatur suhu untukkehilangan panas.
06/09/2015
19
Ns. Tatiana Siregar, S.Kep., MM
8/19/2019 ANFIS INTEGUMEN DAN MAMANJEMEN LUKA-1.pdf
20/51
LAPISAN SUBCUTANEUS
(HYPODERMIS)
Disebut juga lemaksubcutan: merupakanbantaan untuk kulit,isolasi dalam
mempertahankan tubuh& tempat penyimpananenergi
Dari sudut kosmetik,lemak subcutan
mempengaruhi dayatarik sesxual kedua jeniskelamin.
06/09/2015
20
Ns. Tatiana Siregar, S.Kep., MM
8/19/2019 ANFIS INTEGUMEN DAN MAMANJEMEN LUKA-1.pdf
21/51
LAPISAN SUBCUTANEUS (HYPODERMIS)
06/09/2015Ns. Tatiana Siregar, S.Kep., MM
21
8/19/2019 ANFIS INTEGUMEN DAN MAMANJEMEN LUKA-1.pdf
22/51
KELENJAR- KELENJAR KULIT
06/09/2015Ns. Tatiana Siregar, S.Kep., MM
22
Kelenjar kulit ada dua yaitu Sebaceuous (oil) gland dan Sudoriferous gland.
A. Kelenjar sebasea Berada di folikel rambut, tempat ekskresi dalam dermis. Pada lapisan kulit yang
tebal seperti telapak tangan dan kaki, rambut tidak tumbuh.
Kelenjar sebasea memproduksi sebum yang berfungsi sebagai pelembab rambut,melindungi pori-pori dan masuknya benda asing dan kuman, sebagai waterproof ,dan mencegah kuman tumbuh dan berkembang
Merupakan struktur lobular yang terdiri dari sel-sel yang berisi lemak.
Substansi berminyak yang disebut sebum, disalurkan menuju saluran central dan
dikeluarkan melalui saluran –
saluran pilosebasea folikel-folikel rambut Sebum teridri dari sel-sel sebasea dan lipid. Produksi sebum tergantung besarnya
kelenjar, yang secara langsung dipengaruhi sekresi hormon androgen.
8/19/2019 ANFIS INTEGUMEN DAN MAMANJEMEN LUKA-1.pdf
23/51
KELENJAR- KELENJAR KULIT
06/09/2015Ns. Tatiana Siregar, S.Kep., MM
23
B. Sudoriferous gland atau kelenjar keringat, ada 2: ekrin & apokrin
1. Kelenjar ekrin (kelenjar keringat):
Tersebar dipermukaan badan dan terutama banyak di dahi, ketiak,telapak tangan dan kaki, tidak terdapat di dasar kuku dan padapermukaan mukosa, telinga dan bibir.
Produksi keringat sekitar 600 ml/hari pd orang dewasa. Produksi keringatyang terhitung (sensible) adalah 200 ml, sdgkan yang tdk terhitung(insensible) 400 ml. Larutan keringat membentuk larutan hipotonik yangjernih dan encer dan banyak mengandung urea, H20, Cl, SO4, dan Fosfat.Fungsi utama kelenjar ekrin: termoregulasi tubuh.
Dikendalikan oleh susunan saraf simpatis
Noted: Penghitungan balance cairan perhatikan IWL (insensible Water Loss)
8/19/2019 ANFIS INTEGUMEN DAN MAMANJEMEN LUKA-1.pdf
24/51
KELENJAR- KELENJAR KULIT
06/09/2015Ns. Tatiana Siregar, S.Kep., MM
24
2. Kelenjar apocrine
Terdapat dekat pada folikel rambut tetapi cenderung lebih terbatas
penyebarannya terutama terdapat di aksila, areola, pubis, dan perineum.
Menghasilkan substansi lengket keputihan.
Mengalirkan sekresinya ke dalam folikel rambut di atas muara saluran
sebasea.
Tidak mempunyai fungsi apapun, tapi kelenjar ini menimbulkan bau pada
ketiak apabila sekresinya mengalami dekomposisi oleh bakteri.
Kelenjar apokrin bermedia adrenergik dan ternyata dirangsang olehstress.
Memulai aktivitas sekresinya pada usia remaja
8/19/2019 ANFIS INTEGUMEN DAN MAMANJEMEN LUKA-1.pdf
25/51
KUKU
Kuku berasal dari keratinisasi sel-sel dari matriks kuku, yang terletakpada ujung proksimal lempengkuku. Lempeng kuku terdiri atasakar kuku yang terpendam dalam
lipatan kuku posterior, bagiantengah yang menetap,dan ujungdistal yang bebas.
Matriks kuku yang keputihan terdiriatas sel-sel epitelial yang
berploriferasi, bertumbuh menurutpola semilunar. Ia meluas keluarmelalui lipat kuku posterior dandisebut lunula.
06/09/2015
25
Ns. Tatiana Siregar, S.Kep., MM
8/19/2019 ANFIS INTEGUMEN DAN MAMANJEMEN LUKA-1.pdf
26/51
ANATOMI KUKU
06/09/2015Ns. Tatiana Siregar, S.Kep., MM
26
8/19/2019 ANFIS INTEGUMEN DAN MAMANJEMEN LUKA-1.pdf
27/51
RAMBUT
Rambut dibentuk dari keratin mati,
yang tumbuh keluar dari folikel
rambut.
Ujung bawahnya disebut matriks
rambut, terdiri atas sel epitel yang
aktif berplorferasi.
Rambut terdapat diseluruh tubuh,kecuali di telapak tangan-kaki, glans
penis dan labiya minora. Muskulus
arektor pili tertambat pada folikel
dibawah muara kelenjar sebasea.
Kontraksi otot ini menegakkan rambut
dan menimbulkan “berdiri bulu roma” Rambut tidak mempunyai ujung saraf
dan aliran darah, karena merupakan
struktur keratin yang mati.
06/09/2015
27
Ns. Tatiana Siregar, S.Kep., MM
8/19/2019 ANFIS INTEGUMEN DAN MAMANJEMEN LUKA-1.pdf
28/51
RAMBUT
Pada kulit kepala, kecepatan
pertumbuhan rambut 3 mm/hari.
Setiap folikel rambut melewati siklus:
a. Pertumbuhan (rambut anagen),
bertahan pada kulit selama 3 tahun.
b. Stadium intermedia (rambut katagen)
c. Involusi (rambut telogen), bertahan
sekitar 3 bulan, lalu akan rontok,
folikel rambut akan regenerasi
menjadi staium anagen dan akan
terbentuk rambut baru.
Aktivitas siklus folikel rambut ini satu
sama lain tidak slaing tergantung. Pola
mosaik ini mencegah terjadinya
kebotakan sementara pada kulit
kepala. Bila proses ini berhenti maka
orang tersebut mengalami kebotakn 06/09/2015
28
Ns. Tatiana Siregar, S.Kep., MM
8/19/2019 ANFIS INTEGUMEN DAN MAMANJEMEN LUKA-1.pdf
29/51
FUNGSI KULIT
06/09/2015Ns. Tatiana Siregar, S.Kep., MM
29
Ujung kulit untuk peraba: sakit, sentuh, tekanan, dansuhu.
Membantu mengatur termoregulasi: melalaui
sirkulasi dan keringat. Sirkulais pada kulit berupareaksi vasodilatasi dan vasokontriksi pada pembuludarah dermis dan epidermis.
Mengendalikan hilangnya air dari tubuh,
Mempunyai kemampuan ecretori, sekretori danabsorpsi
Aktif dalam pembuatan Vit D
8/19/2019 ANFIS INTEGUMEN DAN MAMANJEMEN LUKA-1.pdf
30/51
Mekanisme Vasocontriksi & Vasodilatasi
06/09/2015Ns. Tatiana Siregar, S.Kep., MM
30
8/19/2019 ANFIS INTEGUMEN DAN MAMANJEMEN LUKA-1.pdf
31/51
Pengubah Karakter Kulit
06/09/2015Ns. Tatiana Siregar, S.Kep., MM
31
Usia
Sinar matahari
Sabun
Hidrasi
Nutrisi
Obat
8/19/2019 ANFIS INTEGUMEN DAN MAMANJEMEN LUKA-1.pdf
32/51
PENYEMBUHAN LUKA
06/09/2015Ns. Tatiana Siregar, S.Kep., MM
32
Proses penyembuhan luka tergantung pada:
kedalaman luka dan kulit.
Penyembuha luka terdiri dari 3 fase: inflamasi,
proliferasi, maturasi
8/19/2019 ANFIS INTEGUMEN DAN MAMANJEMEN LUKA-1.pdf
33/51
GRAFIK PENYEMBUHAN LUKA
06/09/2015Ns. Tatiana Siregar, S.Kep., MM
33
8/19/2019 ANFIS INTEGUMEN DAN MAMANJEMEN LUKA-1.pdf
34/51
FASE INFLAMASI
06/09/2015Ns. Tatiana Siregar, S.Kep., MM
34
Waktu dari awal kejadian (0 Hari) sd 3/5 hari. Ada 2respons; vaskularisasi da inflamasi. Respons vaskularisasidiawalai dengan reposn hemostatik tubuh selama 5 detikpasca luka 9Kapiler berkontraksi dan trombosit keluar)
Sekitar jaringan luka mengalami sikemia yg merangsangpelesapasn histmin & zat vasoaktif yg menyebabkanvasodilatasi, pelepasan trombosit,rekasi vasodilatasi danvasokontriksi, & pembentukan lapisan fibrin (meshwork).
Lapisan fibrin membentuk scab (keropeng) diataspermukaan luka untuk melindungi luka dari kontaminasikuman.
8/19/2019 ANFIS INTEGUMEN DAN MAMANJEMEN LUKA-1.pdf
35/51
FASE INFLAMASI
06/09/2015Ns. Tatiana Siregar, S.Kep., MM
35
Respons inflamasi merupakan reaksi non spesifk tubuhdalam memperthankan / memberi perlindunganterhadap benda asing yang masuk ke dalam tubuh.Respons diawali dari semakin banyak aliran darah ke
sekitar luka yang menyebabkan bengkak, kemerahan,hangat/demam.
Tubuh mengalami bioselular & biokimiawi, yaitu reaksitubuh memperbaiki kerusakan kulit, sel darah putih
memberikan perlindungan (leukosit) & membersihkanbenda asaing yang menempal (makrofag). Dikenaldengan proses debris (pembersihan)
8/19/2019 ANFIS INTEGUMEN DAN MAMANJEMEN LUKA-1.pdf
36/51
06/09/2015
36
Ns. Tatiana Siregar, S.Kep., MM
8/19/2019 ANFIS INTEGUMEN DAN MAMANJEMEN LUKA-1.pdf
37/51
06/09/2015Ns. Tatiana Siregar, S.Kep., MM
37
8/19/2019 ANFIS INTEGUMEN DAN MAMANJEMEN LUKA-1.pdf
38/51
8/19/2019 ANFIS INTEGUMEN DAN MAMANJEMEN LUKA-1.pdf
39/51
FASE PROLIFERASI
06/09/2015Ns. Tatiana Siregar, S.Kep., MM
39
Luka yang tadinya memilki kedalaman, permukaannya
menjadi rata dengan tepi tumbuh jaringan granulasi &
mulai dari tepi luka. Fungsi kulit baru 20% dari normal.
Epitelisasi terjadi setelah tumbuh jaringan granulasi &dimulai dari tepi luka yg mengalami proses migrasi
membentuk lapisan tipis (warna merah muda) menutupi
luka. Sel pada lapisan ini sangat rentan mudah rusak.
Sel mengalami kontraksi (pergeseran), tepi lukamenyatu hingga ukuran luka mengecil.
8/19/2019 ANFIS INTEGUMEN DAN MAMANJEMEN LUKA-1.pdf
40/51
FASE REMODELLING (MATURASI)
06/09/2015Ns. Tatiana Siregar, S.Kep., MM
40
Terjadi mulai hari ke 21 hingga 1 atau 2 tahun, yaitu fasepenguatan kulit baru. Pada fase ini, terjadi sintesis matriksektraselular (Exctracellular matrix, ECM), degradasi sel,proses remodeling (aktivitas selular & aktivitas vascukarmenurun).
Aktivitas utama yang terjadia dalah penguatan jaringanbekas luka dengan aktivitas remodeling kolagen & elastinpada kulit. Kontraksi sel kolagen & elastin terjadi sehinggamenyebbakan penekanan ke atas permukaan kulit .
Kondisi ini terasa gatal & penonjolan epitel (keloid) padapermukaan kulit. Pada fase ini kolagen bekerja lebih teratur& lebih memilki fungsi sebagi penguat ikatan sel baru , kulitmasih renta terhadap gesekan & tekanan sehinggamemerlukan perlindungan.
8/19/2019 ANFIS INTEGUMEN DAN MAMANJEMEN LUKA-1.pdf
41/51
06/09/2015Ns. Tatiana Siregar, S.Kep., MM
41
8/19/2019 ANFIS INTEGUMEN DAN MAMANJEMEN LUKA-1.pdf
42/51
06/09/2015Ns. Tatiana Siregar, S.Kep., MM
42
8/19/2019 ANFIS INTEGUMEN DAN MAMANJEMEN LUKA-1.pdf
43/51
06/09/2015Ns. Tatiana Siregar, S.Kep., MM
43
8/19/2019 ANFIS INTEGUMEN DAN MAMANJEMEN LUKA-1.pdf
44/51
06/09/2015Ns. Tatiana Siregar, S.Kep., MM
44
8/19/2019 ANFIS INTEGUMEN DAN MAMANJEMEN LUKA-1.pdf
45/51
06/09/2015Ns. Tatiana Siregar, S.Kep., MM
45
8/19/2019 ANFIS INTEGUMEN DAN MAMANJEMEN LUKA-1.pdf
46/51
TIPE PENYEMBUHAN LUKA
06/09/2015Ns. Tatiana Siregar, S.Kep., MM
46
1.Penyembuhan luka secara primer: luka terajdi tanpakehilangan banyak jaringan kulit. Contoh : lukasayatan/robekan & luka operasi dengan jahitan, stapler,tape external atau lem/perekat kulit.
2.Penyembuhan luka secara sekunder: kehilangan banyakjaringan, membutuhkan granulasi. Luka yg dijahit akanterbuka lagi, ada bekas luka (scar). Contoh: lukadekubitus, Luka DM, combustio.
3.Penyembuhan luka secara tersier delayed primary :terjadi jika penyembuhan luka secara primer mengalamiinfeksi
TIPE LUKA BERDASARKAN WAKTU
8/19/2019 ANFIS INTEGUMEN DAN MAMANJEMEN LUKA-1.pdf
47/51
TIPE LUKA BERDASARKAN WAKTU
PENYEMBUHAN
06/09/2015Ns. Tatiana Siregar, S.Kep., MM
47
Luka Akut: Luka terjadi kurang lebih 5 hari diikuti
proses hemostasis & inflamasi. Luka menutup sesuai
fisologis (0 – 21 hari).
Luka Kronis: luka terjadi akibat ada infeksi lukayang terjadi pada fase inflamasi, proliferasi atau
maturasi. Luka akan sembuh setelah perawatan
yang tepat 2 – 3 bulan. Hal ini disebut juga
kegagalan dalam penyembuhan luka. Misal:luka
DM, Kanker, dan luka tekan.
TIPE LUKA BERDASARKAN
8/19/2019 ANFIS INTEGUMEN DAN MAMANJEMEN LUKA-1.pdf
48/51
TIPE LUKA BERDASARKAN
ANATOMI KULIT
06/09/2015Ns. Tatiana Siregar, S.Kep., MM
48
Stadium 1: warna dasar merah, melibatkanepidermis, yg akan mengalami perubahan warnamerah, hangat atau dingin (bergantung padapenyebab), kulit melunak, ada nyeri atau gatal.Misal: sunburn
Stadium II: warna dasar merah melibatkanepidermis-dermis. Luka menyebabkan epidermisterlepas dari dermis atau mengeani sebagiandermis (partisal thicknes), kedalam luka hingga 0,4mm. Misal Bulla atau blister.
TIPE LUKA BERDASARKAN
8/19/2019 ANFIS INTEGUMEN DAN MAMANJEMEN LUKA-1.pdf
49/51
TIPE LUKA BERDASARKAN
ANATOMI KULIT/KEDALAMANNYA MENURUT NATIONAL
PRESSURE ULCER ADVISOR PANEL (NPUAP)
06/09/2015Ns. Tatiana Siregar, S.Kep., MM
49
Stadium 3: warnadasar luka merah & kehilanganepidermis, dermis & sebagian hipodermis.Kedalaman luka 1 cm
Stadium 4: warana dasar luka merah, & mengenaiotit, tulang (deep full thickness) Undermining (gua)dan sinus masuk ke stadium 4.
Unstageable: tdk bisa ditentukan stadiumnya jk
warna dasar luka kuning atau hitam & merupakanjaringan nekrosis, terutama jika nekrosis ≥ 50%berada di dasar luka
8/19/2019 ANFIS INTEGUMEN DAN MAMANJEMEN LUKA-1.pdf
50/51
TIPE LUKA BERDASARKAN WARNA DASAR LUKA
06/09/2015Ns. Tatiana Siregar, S.Kep., MM
50
Red: jaringan granulasi dengan vaskularisasi baik, mudahberdarah. Hati2 jk warnamerah pucat kemungkinan lapisanbiofilm yang menutupi jaringan granulasi
Yellow: jaringan nekrosis lunak , seperti nanah beku pada
permukaan kulit (Slough), ada exudat. Tidak adavaskularisasi. Slough yang keras bkn krn infeksi tetapibalutan yang tidak lembab.
Black: jaringan nekrosis, keras, kering, tidaka davaskularisasi,
Pink: menunjukkan proses epitelisasi dengan baik menujumaturasi, sehingga perlu tetap dilindungi selama prosesmaturasi.
8/19/2019 ANFIS INTEGUMEN DAN MAMANJEMEN LUKA-1.pdf
51/51
FAKTOR PENYEMBUH LUKA51
Faktor Lokal: hidrasi luka penatalksanaan luka,
temperaatur luka, tekanan dan gesekan, benda
asing.
Faktor umum: usia, penyakit penyerta, vaskularisasi,nutrisi, kegemukan, gangguan sensasi dan
pergerakan, status psikologi, terapi radaiasi, obat.