Annasa Fadil Prabowo

Embed Size (px)

Citation preview

Annasa Fadil Prabowo 101510501029 Gol rabu BUDIDAYA TANAMAN BAYAMBayam (Amaranthus spp.) merupakan tumbuhan yang biasa ditanam untuk dikonsumsi daunnya sebagai sayuran hijau. Tumbuhan ini berasal dari Amerika tropik namun sekarang tersebar ke seluruh dunia. Tumbuhan ini dikenal sebagai sayuran sumber zat besi yang penting. Bayam dapat tumbuh

sepanjang tahun, dimana saja, baik di dataran rendah, maupun di dataran tinggi. Pertumbuhan paling baik pada tanah subur dan banyak sinar matahari. Suhu yang baik 25 35 C dan pH tanah antara 6-7. Waktu tanam terbaik pada awal musim hujan atau pada awal musim kemarau. Tanaman bayam memerlukan air 4 mm atau 4 liter tiap m2 sehari pada saat tanaman masih muda sampai minggu pertama, tetapi menjelang tanaman dewasa tanaman ini memerlukan air sekitar 8 mm atau 8 liter tiap m2 setiap hari. Jenis hama yang sering menyerang tanaman bayam di antaranya ulat daun, kutu daun, pengorok daun dan belalang. Kalau terpaksa harus menggunakan insektisida gunakan jenis insektisida yang aman dan mudah terurai seperti insektisida biologi, atau insektisida nabati. Sedangkan penyakit biasanya kurang merugikan tanaman bayam khususnya apabila kondisi lingkungan sekitar pertanaman terpelihara seperti drainase baik, cahaya matahari maksimum dan pemupukan tidak terlalu banyak. Penyakit yang sering dijumpai adalah rebah kecambah (Rhizoctonia solani) dan penyakit karat putih (Albugo sp.). Berikut hama dan penyakit pada tanaman bayam sebagai berikut.

Hama: 1. Serangga ulat daun (Spodoptera Plusia Hymenia) Gejala: daun berlubang - lubang. Pengendalian: pestisida / cukup dengan menggoyangkan tanaman.

2. Serangga kutu daun (Myzus persicae Thrips sp.) Gejala: daun rusak, berlubang dan layu. Pengendalian: pestisida / cukup dengan menggoyangkan tanaman.

3. Serangga tungau (Polyphagotarsonemus latus) Gejala: daun rusak, berlubang dan layu. Pengendalian: pestisida / cukup dengan menggoyangkan tanaman.

4. Serangga lalat (Liriomyza sp.) Gejala: daun rusak, berlubang dan layu. Pengendalian: pestisida / cukup dengan menggoyangkan tanaman.

Penyakit: 1. Rebah kecambah Penyebab: cendawan Phytium sp. Gejala: menginfeksi batang daun maupun batang daun. Pengendalian: Fungisida

2. Busuk basah Penyebab: cendawan Rhizoctonia sp. Gejala: adanya bercak - bercak putih. Pengendalian: sama dengan pengendalian penyakit rebah kecambah.

3. Karat putih Penyebab: cendawan Choanephora sp. Gejala: menginfeksi batang daun dan daunnya. Pengendalian: sama dengan pengendalian penyakit rebah kecambah.

Gulma: Jenis gulma: rumput - rumputan, alang-alang. Ciri - ciri: tumbuh mengganggu tanaman budidaya. Gejala: lahan banyak ditumbuhi pemila liar. Pencegahan: herbisida

Terdapat tiga varietas bayam yang termasuk ke dalam Amaranthus tricolor, yaitu bayam hijau biasa, bayam merah (Blitum rubrum), yang batang dan daunnya berwarna merah, dan bayam putih (Blitum album), yang berwarna hijau keputih-putihan. Sebagai informasi, daun dan batang bayam merah mengandung cairan berwarna merah. Selain A. tricolor, terdapat bayam jenis lain, seperti bayam kakap (A. hybridus), bayam duri (A.spinosus), dan bayam kotok/bayam tanah (A. blitum). Jenis bayam yang sering dibudidayakan adalah A. tricolor dan A. hybridus

sedangkan jenis bayam lainnya tumbuh liar. Panen bayam cabut paling lama dilakukan selama 25 hari. Setelah itu, kualitasnya akan menurun karena daunnya menjadi kaku. Bayam dapat disayur bening, dibuat gado-gado, pecal, atau direbus untuk lalap. Kadangkadang, daun bayam yang muda dan lebar digunakan pula sebagai bahan rempeyek. Tanaman bayam dapat diperbanyak dengan biji.