Upload
normalita-cahyaningtyas
View
15
Download
0
Embed Size (px)
DESCRIPTION
Antropometri
Citation preview
LAPORAN PRAKTIK
PENGUKURAN KAPASITAS PARU
Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Hiperkes semester genap
Disusun Oleh :
1. Bachtiar Noor R. N. U. (P07133113006)2. Fitriana Kusumaningsih (P07133113012)3. Jati Khairudin (P07133113018)4. Normalita Cahyaningtyas. (P07133113027)5. Virgananda Ulfa K. (P07133113037)6. Yanuarika Rizki A. (P07133113039)
Reguler A / Semester IV
KEMENTERIAN KESEHATAN RI
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES YOGYAKARTA
JURUSAN DIII KESEHATAN LINGKUNGAN
TAHUN 2015
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan rahmatNya,
sehingga kami dapat menyelesaikan laporan Praktik dan Kunjungan Hiperkes.
Terwujudnya laporan praktik dan kunjungan ini tidak lepas dari bantuan berbagai
pihak, untuk itu kami mengucapkan terimakasih kepada :
1. Abidillah Mursyid, SKM, MS selaku Direktur Poltekkes KemenkesYogyakarta.
2. Yamtana, SKM, M.Kes selaku Ketua Jurusan Kesehatan Lingkungan danDosen pengampu mata kuliah Hiperkes.
3. Agus Suwarni, SKM, M.Kes selaku Dosen pengampu mata kuliahHiperkes.
4. Bapak Triyana, A.Md, selaku instruktur laboratorium Hiperkes.5. Semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan laporan ini.
Kami menyadari bahwa laporan ini belum sempurna, masih terdapatbanyak kekurangan, karena itu kami mohon kritik dan saran demisempurnanya laporan ini.
Kami menyadari dalam penyusunan laporan ini masih banyak kekurangan.
Oleh karena itu, Kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari para
pembaca, guna penyempurnaan laporan selanjutnya.
Yogyakarta, Juni 2015
Penyusun
2
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Aspek ergonomi dalam suatu proses rancang bangun fasilitas kerja
adalah merupakan suatu faktor penting dalam menunjang peningkatan
pelayanan jasa produksi. Terutama dalam hal perancangan ruang dan
fasilitas akomodasi.Perlunya memperhatikan faktor ergonomi dalam
proses rancang bangun fasilitas dalam dekade ini merupakan sesuatu yang
tidak dapat ditunda. Hal tersebut tidak terlepas dari pembahasan mengenai
ukuran anthropometri tubuh operator maupun penerapan data-data
anthropometrinya.Kata anthropometri berasal dari bahasaYunani, yaitu
anthropos yang berarti manusia (man, human) dan metrein (to measure)
yang berarti ukuran. Jadi, Secara definitif antropometri dapat dinyatakan
sebagai suatu studi yang berkaitan dengan pengukuran dimens itubuh
manusia.
Antropometri yaitu ilmu tentang ukuran-ukuran tubuh,baik dalam
keadaan statis atau dinamis. Antropometri statis adalah ilmu dan penerapan
yang berkaitan dengan ukuran-ukuran tubuh manusia. Ukuran-ukuran
tersebut digunakan untuk merencanakan tempat kerja dan
perlengkapannya yang menjamin sikap tubuh paling alamiah dan
memungkinkan dilakukan gerakan-gerakan yang dibutuhkan.
Antropometri dinamis adalah pengukuran kemampuan gerak tubuh untuk
melaksanakan pekerjaan. Pengukuran ini dilakukan sesuai dengan
kemampuan gerakan normal dan maksimal.
Anthropometri akan memberikan penjelasan kalau manusia itu
pada dasarnya memiliki berbeda satu dengan yang lain. Manusia akan
3
bervariasi dalam berbagai macam dimensi ukuran seperti kebutuhan,
motivasi, inteligensia, imaginasi, usia, latarbelakang pendidikan, jenis
kelamin, kekuatan, bentuk dan ukuran tubuh, dansebagainya. Dengan
memiliki data antropometri yang tepat, maka seorang perancang produk
ataupun fasilitas kerja akan mampu menyesuaikan bentuk dan geometris
ukuran dari produk rancangannya dengan bentuk maupun ukuran segmen-
segmen bagian tubuh yang nantinya akan mengoperasikan produk tersebut.
Jadi bisa dikatakan antropometri memegang peranan utama dalam rancang
bangun sarana dan prasarana kerja.
B. Tujuan 1. Untuk mengetahui pengertian antropometri2. Untuk mengetahui data yang diukur3. Untuk mengetahui cara mengukur antropometri4. Untuk mengetahui rancangan tempat duduk yang ergonomis
C. Manfaat
Agar mahasiswa bisa mengetahui cara menggunakan alat
antropometri dan cara pengukuran antropometri sehingga diketahui ukuran
tubuh yang ideal kepada mahasiswa baik untuk perempuan maupun laki-
laki.
4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Ergonomi
Ergonomi adalah ilmu tahapan yang menjelaskan interaksi antara
manusia dengan tempat kerjanya. Ergonomi adalah suatu cabang ilmu
yang sistematis untuk memanfaatkan informasi-informasi mengenai sifat,
kemampuan serta keterbatasan manusia untuk merancang suatu sistem
kerja yang baru maupun merancang perbaikan suatu sistem kerja yang
telah ada. Ergonomi yang merupakan ilmu perancangan berbasis manusia
(Human Centerd Design).
Ergonomi antara lain memeriksa kemampuan fisik para pekerja,
lingkungan tempat kerja, dan tugas yang dilengkapi dan mengaplikasikan
informasi ini dengan dn model alat, perlengkapan, metode-metode kerja
yang dibutuhkan tugas menyeluruh dengan aman. Ergonomi dirasakan
menjadi semakin penting hingga saat ini. Ada beberapa hal tersebut
disebabkan oleh :
a. Manusia sebagai sumber daya utama dalam sebuah sistem.b. Aregulasi nasional maupun internasional mengenai sistem kerja
dimana manusia terlibat di dalamnya.
c. Para pekerja adalah human being.
Masalah ergonomi sangat erat kaitannya dengan alat, aktivitas,
serta produk yang dihasilkan oleh manusia. Permasalahan yang berkaitan
dengan faktor ergonomi umumnya disebabkan oleh adanya
ketidaksesuaian antara pekerja dan lingkungan kerja secara menyeluruh
termasuk peralatan kerja. Pengenalan permasalahan ergonomi di tempat
5
kerja perlu mempertimbangkan beberapa aspek (bidang kajian ergonomi),
yaitu :
1. Anatomi Dan Gerak
Terdapat 2 (dua) hal penting yang berhubungan, yakni :
a. Antropometri
Dimensi Antropometri dipengaruhi oleh :
1. Jenis kelamin 2. Perbedaan bangsa3. Sifat/hal-hal yang diturunkan4. Kebiasaan yang berbeda.
b. Biomekanika kerja.
Misalnya dalam hal penerapan ilmu gaya antara lain sikap
duduk/berdiri yang tidak/kurang melelahkan karena posisi yang
benar dan ukuran peralatan yang telah diperhitungkan.
2. Fisiologi
Fisologi dibagi menjadi:
a. Fisiologi lingkungan kerjab. Fisiologi kerja. Psikologi
Rasa aman, nyaman dan sejahtera dalam bekerja yang didapatkan
oleh tenaga kerja. Hal ini dapat terjadi karena lingkungan kerja
(cahaya, ventilasi, posisi kerja dll.) tidak menimbulkan stres pada
pekerja.
3. Rekayasa dan teknologi, antara lain : a. Merupakan kiat-kiat untuk mendesain peralatan yang sesuaib. Memindahkan seseorang dalam melakukan pekerjaannyac. Memberi rasa aman terhadap pekerjaannya.
4. Penginderaan
Dalam hal ini terdapat masalah pada kemampuan kelima indra
manusiamenangkap isyarat-isyarat yang datang dari luar. Adapun
tujuan yang ada dalam ergonomi secara umum yaitu :
6
a. Meningkatkan kesejahteraan fisik dan mental melalui upayapencegahan cedera dan penyakit akibat kerja, menurunkan bebankerja fisik dan mental, mengupayakan promosi dan kepuasankerja.
b. Meningkatkan kesejahteraan sosial melalui peningkatan kualitaskontrol sosial, mengelola dan mengkoordinir kerja secara tepatguna dan meningkatkan jaminan sosial baik secara kurun waktuusia produktif maupun setelah tidak produktif.
c. Menciptakan keseimbangan rasional antara berbagai aspek yaituaspek teknis, ekonomis, antropologis dan budaya dari setiap sistemkerja yang dilakukan sehingga tercipta kualitas kerja dan kualitashidup yang tinggi.
Jadi dengan demikian tujuan dari ergonomi adalah untuk
menyesuaikan suasana kerja dengan aktivitas manusia di
lingkungannya. Intinya adalah untuk mencari kesesuaian antara
karakteristik pekerjaan dengan karakter manusianya, atau
ergonomi adalah analisis human factors yang berkaitan dengan
anatomi, psikologis dan fisiologis.
B. Konsep Dasar dalam Keseimbangan Ergonomi
Dari sudut pandang ergonomi, antara tuntutan tugas dengan
kapasitas kerja harus selalu dalam garis keseimbangan, sehingga dicapai
performans kerja yang tingi, dengan kata lain pekerjaan tidak boleh terlalu
rendah dan tidak boleh terlalu berlebihan.
1. Kemampuan kerja
Kemampuan kerja seseorang sangat ditentukan oleh :
a. Personal capacity ( Karakteristik Pribadi) Meliputi faktor usia, Jenis Kelamin, Antropometri, pendidikan.b. Physiological capacity ( Kemampuan Psikologis)
Meliputi kemampuan dan daya tahan, syaraf otot, panca indra. c. Psycological Capacity ( Kemampuan Psikologis)
Dalam hal ini berhubungan dengan mental, waktu reaksi dankemampuan.
7
d. Biomechanical capacity ( Kemampuan Biomekanik)Dalam hal ini berkaitan dengan kemampuan dan daya tahan sendi.
2. Tuntutan tugas
Tuntutan tugas pekerjaan/ aktivitas tergantung pada :
a. Task and material Karakteristics ( Karakteristik tugas dan material)
Hal ini ditentukan oleh karakteristik peralatan dan mesin, tipe,
kecepatan.
3. Performansi
Performansi atau tampilan seseorang sangat tergantung kepada
rasio dari besarnya tuntutan tugas dengan besarnya kemampuan yang
bersangkutan. Dengan demikian, apabila :
a. Bila rasio tuntutan tugas lebih besar daripada kemampuanseseorang.
b. Seseorang atau kapasits kerjanya, maka akan terjadi penampilanakhir.
C. Cabang Ilmu AnthropometriIlmu ini adalah penyelidikan manusia dari segi keadaan dan ciri-
ciri fisiknya seperti linear, volume dan berat. Data antropometri sangatpenting dalam penentuan alat dan cara mengoperasiannya. Kesesuaianhubungan antara antropometri pekerja dengan alat yang digunakan sangatberpengaruh pada sikap kerja, tingkah laku dalam kelelahan, kemampuankerja dan produktivits kerja. Anthropometri juga dapat menyelidikimanusia dari segi keadaan dan ciri-ciri fisik seperti dimensi linear, volumedan berat pada operator.
D. Cabang Ilmu BiomekanikaBiomekanika didefinisikan sebagai bidang ilmu aplikasi mekanika
pada sistem biologi. Biomekanika merupakan kombinasi antara disiplinilmu mekanika terapan dan ilmu-ilmu biologi dan fisiologi. Biomekanikamenyangkut tubuh manusia dan hampir semua tubuh mahluk hidup.Dalam biomekanika prinsip-prinsip mekanika dipakai dalam penyusunankonsep, analisis, desain dan pengembangan peralatan dan sistem dalambiologi dan kedokteran. Biomekanika pada dasarnya mempelajari
8
kekuatan, ketahanan, kecepatan, ketelitian, dan keterbatasan manusiadalam melakukan kerjanya. Pendekatan biomekanika pada struktur tulangdan posisi pengangkatan, dimana struktur tulang terutama pada tulangbelakang akan mengalami tekanan yang berlebih ketika melakukanpengangkatan meskipun frekuensinya jarang.
Pendekatan biomekanika memandang tubuh manusia sebagai suatusistem, yang terdiri dari elemen-elemen yang saling berkait dan terhubungsatu sama lain melalui sendi-sendi dan jaringan otot yang ada. Pendekatanbiomekanika berguna untuk mengukur kekuatan dan ketahanan fisikmanusia untuk melakukan suatu pekerjaan tertentu, dimana hal inibertujuan untuk mendapatkan suatu cara kerja yang lebih baik sehinggakemungkinan terjadinya cedera dapat dicegah.
E. Definisi Antropometri
Antropometri merupakan bagian dari ergonomi yang secara khusus
mempelajari ukuran tubuh yang meliputi dimensi linear, serta, isi dan juga
meliputi daerah ukuran, kekuatan, kecepatan dan aspek lain dari gerakan
tubuh. Secara devinitif antropometri dapat dinyatakan sebagai suatu studi
yang berkaitan dengan ukuran dimensi tubuh manusia meliputi daerah
ukuran, kekuatan, kecepatan dan aspek lain dari gerakan tubuh manusia,
menurut Stevenson (1989) antropometri adalah suatu kumpulan data
numeric yang berhubungan dengan karakteristik fisik tubuh manusia
ukuran, bentuk, dan kekuatan serta penerapan dari data tersebut untuk
penanganan masalah desain.Salah satu pembatas kinerja tenaga kerja. Guna mengatasi keadaan
tersebut diperlukan data antropometri tenaga kerja sebagai acuan dasar
desain sarana prasarana kerja.Antropometri sebagai salah satu disiplin
ilmu yang digunakan dalam ergonomi memegang peran utama dalam
rancang bangun sarana dan prasarana kerja.Istilah anthropometry berasal dari kata anthropos (man) yang
berarti manusia dan metron (measure) yang berarti ukuran (Bridger,
1995). Secara definitif antropometri dapat dinyatakan sebagai suatu studi
yang berkaitan dengan pengukuran dimensi tubuh manusia. Antropometri
secara luas digunakan untuk pertimbangan ergonomis dalam suatu
9
perancangan (desain) produk maupun sistem kerja yang akan memerlukan
interaksi manusia. Aspek-aspek ergonomi dalam suatu proses rancang
bangun fasilitas marupakan faktor yang penting dalam menunjang
peningkatan pelayanan jasa produksi. Setiap desain produk, baik produk
yang sederhana maupun produk yang sangat komplek, harus berpedoman
kepada antropometri pemakainya. Menurut Sanders & Mc Cormick
(1987); Pheasant (1988), dan Pulat (1992), antropometri adalah
pengukuran dimensi tubuh atau karakteristik fisik tubuh lainnya yang
relevan dengan desain tentang sesuatu yang dipakai orang.Antropometri adalah pengetahuan yang menyangkut pengukuran
tubuh manusia khususnya dimensi tubuh. Antropometri dibagi atas dua
bagian, yaitu:
1. Antropometri statis, dimana pengukuran dilakukan pada tubuh manusiayang berada dalam posisi diam. Dimensi yang diukur padaAnthropometri statis diambil secara linier (lurus) dan dilakukan padapermukaan tubuh. Agar hasil pengukuran representatif, makapengukuran harus dilakukan dengan metode tertentu terhadap berbagaiindividu, dan tubuh harus dalam keadaan diam.
2. Antropometri dinamis, dimana dimensi tubuh diukur dalam berbagaiposisi tubuh yang sedang bergerak, sehingga lebih kompleks dan lebihsulit diukur. Terdapat tiga kelas pengukuran dinamis, yaitu:a. Pengukuran tingkat ketrampilan sebagai pendekatan untuk
mengerti keadaan mekanis dari suatu aktivitas. Contoh: dalam mempelajari performa atlet.
b. Pengukuran jangkauan ruangan yang dibutuhkan saat kerja. Contoh: Jangkauan dari gerakan tangan dan kaki efektif saatbekerja yang dilakukan dengan berdiri atau duduk.
c. Pengukuran variabilitas kerja. Contoh: Analisis kinematika dan kemampuan jari-jari tangan dariseorang juru ketik atau operator komputer.
Terdapat berbagai macam faktor yang mempengaruhidimensi tubuh manusia, diantaranya: a) Umur
10
Ukuran tubuh manusia akan berkembang dari saat lahir
sampai kira-kira berumur 20 tahun untuk pria dan 17 tahun
untuk wanita. Kemudian manusia akan berkurang ukuran
tubuhnya saat manusia berumur 60 tahun.
b) Jenis Kelamin
Pada umumnya pria memiliki dimensi tubuh yang lebih
besar kecuali dada dan pinggul.
c) Suku Bangsa (Etnis)
Variasi dimensi akan terjadi, karena pengaruh etnis.
d) Pekerjaan
Aktivitas kerja sehari-hari juga menyebabkan perbedaan
ukuran tubuh manusia. Selain faktor-faktor di atas, masih ada
beberapa kondisi tertentu (khusus) yang dapat mempengaruhi
variabilitas ukuran dimensi tubuh manusia yang juga perlu
mendapat perhatian, seperti:
a. Cacat tubuh
Data antropometri akan diperlukan untuk perancangan
produk bagi orang- orang cacat.
b. Tebal/tipisnya pakaian yang harus dikenakan,
Faktor iklim yang berbeda akan memberikan variasi yang
berbeda pula dalam bentuk rancangan dan spesifikasi pakaian.
Artinya, dimensi orang pun akan berbeda dalam satu tempat
dengan tempat yang lain.
c. Kehamilan (pregnancy),
Kondisi semacam ini jelas akan mempengaruhi bentuk dan
ukuran dimensi tubuh (untuk perempuan) dan tentu saja
memerlukan perhatian khusus terhadap produk-produk yang
dirancang bagi segmentasi seperti itu.
Tabel 1:
Anthropometri masyarakat Indonesia yang didapat dari Interpolasi
masyarakat British dan Hongkong (Pheasant 1986) terhadap masyarakat
11
Indonesia (Sumamur 1989) serta istilah dimensinya dari ( Nurmianto,
1991 a : Nurmianto, 1991 b: )
No Dimensi Tubuh Laki-laki Perempuan
X (cm) SD X (cm) SD
1. Tinggi Badan 163,2 6,1 156,3 6,0
2. Tinggi Bahu 133,8 5,5 127,2 5,4
3. Tinggi Siku 100,3 4,8 95,7 4,8
4. Lebar Bahu 42,4 2,6 38,5 2,6
5. Panjang Lengan 116,9 6,3 103,0 5,2
6. Jangkauan Atas 193,2 7,8 184,1 7,9
7. Panjang Lengan Atas 23,1 3,1 22,9 3,3
8. Tinggi Duduk 80,4 3,3 88,4 3,6
9. Tinggi Siku Duduk 23,1 3,1 22,9 3,3
10. Tinggi Pinggul Duduk 33,1 2,4 34,5 2,9
11. Tinggi Lutut Duduk 54,5 2,7 53,7 3,0
12. Panjang Tungkai Atas 45,0 2,7 53,7 3,0
13. Panjang Tungkai Bawah 43,9 2,1 40,9 3,4
F. Data Antopometri
Data antropometri adalah data-data dari hasil pengukuran yang
digunakan sebagai data untuk perancangan peralatan. Mengingat bahwa
keadaan dan ciri dapat membedakan satu dengan yang lainnya, maka
dalam perancangan yang digunakan data antropometri terdapat tiga prinsip
yang harus diperhatikan yaitu (Wignjosoebroto, 2003):
1. Prinsip perancangan fasilitas berdasarkan individu ekstrim (minimumatau maksimum)Prinsip ini digunakan apabila kita mengharapkan agarfasilitas yang akan di rancang tersebut dapat di pakai dengan enak dannyaman oleh sebagian besar orang-orang yang akan memakainya.
12
Contohnya: Ketinggian kontrol maksimum digunakan tinggi jangkauankeatas dari orang pendek, ketinggian pintu di sesuaikan dengan orangyang tinggi dan lain-lain.
2. Prinsip perancangan fasilitas yang bisa disesuaikan.Prinsip digunakan untuk merancang suatu fasilitas agar fasilitastersebut dapat menampung atau bisa dipakai dengan enak dan nyamanoleh semua orang yang mungkin memerlukannya.Biasanya rancanganini memerlukan biaya lebih mahal tetapi memiliki fungsi yang lebihtinggi.Contohnya: Kursi kemudi yang bisa di atur maju-mundur dankemiringan sandarannya, tinggi kursi sekretaris atau tinggi permukaanmejanya.
3. Prinsip perancangan fasilitas berdasarkan harga rata rata parapemakainya. Prinsip ini hanya di gunakan apabila perancangan berdasarkan harga ekstrimtidak mungkin dilaksanakan dan tidak layak jika menggunakan prinsipperancangan fasilitas yang bisa disesuaikan. Prinsip berdasarkan hargaekstrim tidak mungkin dilaksanakan bila lebih banyak rugi dari padauntungnya, ini berarti hanya sebagian kecil dari orang-orang yangmerasa enak dan nyaman ketika menggunakan fasilitas tersebut.
Kenyataan menunjukan bahwa terdapat perbedaan atribut/ukuranfisik antara satu manusia dengan manusia yang lain. Perbedaan antarasatu populasi dengan populasi yang lain dikarenakan oleh faktor-faktor yang mempengaruhi data antropometri, yaitu :
Umur Jenis kelamin Ras dan suku bangsa Jenis pekerjaan
Dalam rangka untuk mendapatkan suatu rancangan yang optimum
dari suatu ruang dan fasilitas akomodasi maka hal-hal yang harus
diperhatikan adalah faktor- seperti panjang dari suatu dimensi tubuh
manusia baik dalam posisi statis maupun dinamis selain itu juga harus
didapatkan data-data yang sesuai dengan tubuh manusia.Pengukuran
13
tersebut adalah relatif mudah untuk didapat jika diaplikasika pada data
perorangan. Akan tetapi semakin banyak jumlah manusia yang diukur
dimensi tubuhnya, maka akan semakin kelihatan betapa besar
variansinya antara tubuh dengan tubuh lainnya baik secara keseluruhan
tubuh maupun segmennya.
G. Alat ukur Antropometri Anthropolometera dalah suatu alat untuk mengukur jarak,
ketinggian dan sudut suatu titik dari suatu posisi acuan tertentu.Realisasinya, alat in iberguna sebagai alat bantu untuk mendisain ataumengetahui posisi alat-alat atau instrument pengendali dari suatu mesinatau system kerja terhadap posisi operatornya.
BAB III
METODELOGI PENELITIAN
A. Waktu dan Tempat
Dilaksanakan praktikum kesehatan dan keselamatan kerja tentang
Antropometri yang dilakukan pada hari Senin pada tanggal Mei 2015,
pada pukul 08.00-10.00 WIB. Tempat Praktikum dilakukan di
Laboratorium Hiperkes Poltekkes Kemenkes Yogyakarta.
B. Alat dan Bahan
14
1. Penggaris ukuran 100 cm2. Meteran gulung3. Bangku kuliah4. Meja kuliah5. Formulir Antropometri
C. Cara kerja 1. Menyiapkan alat dan bahan 2. Catat identitas individu yang diukur3. Lakukan pengukuran dengan batasan-batasan sebagai berikut:
a. Posisi Berdiri1) Tinggi Badan
Diukur dari bagian kepala yang paling atas sampaialas kakidalam keadaan berdiri tegak dan kepala menempel di tembok
2) Panjang Tangan (Rentangan)Diukur dari ujung jari tengah tangan kanan sampai ujung jaritengah tangan kiri
3) JangkauanDiukur dari titik tengah pergelangan teratas sampai alas kakidalam keadaan berdiri tegak
4) Tinggi SikuDiukur dari lengan yang berada dalam posisi vertikal sampaialas kaki dalam keadaan berdiri tegak
5) Tinggi BahuDiukur dari bahu yang paling tinggi sampai batas alas kakidalam keadaan berdiri tegak
6) Tinggi PinggulDiukur dari tulang pinggul yang paling atas sampai alas kakidalam keadaan berdiri tegak
7) Lebar BahuDiukur dari bagian luar lengan atas kiri sampai bagian luarlngan atas kanan dan diambil yang paling lebar
8) Panjang LenganDiukur dari ketiak sampai ujung jari tengah dalam posisi siap
b. Posisi Duduk
15
1) Tinggi DudukDiukur dari bagian kepala paling atas sampai alas duduk dalamposisi sikap duduk tegak
2) Tinggi LututDiukur dari alas kaki sampai lutut
3) Tinggi Siku DudukDiukur dari siku sampai alas duduk dalam posisi sikap duduktegak
4) Tinggi Pinggul Duduk (Gigulduk)Diukur dari tulang pinggul yang paling atas sampai alas duduk
5) Tinggi Bahu Duduk (Gihuduk)Diukur dari alas duduk sampai bahu
6) Panjang Tungkai AtasDiukur dari lutut sampai garis vertical yang melalui punggungdan pinggang pada posisi sikap tegak
7) Panjang Tungkai BawahDiukur dari lipat lutut belakang sampai alas kaki dalam sikapduduk dengan betis pada kedudukan ver
BAB IVHASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Pengukuran Dari hasil praktikum yang dilakukan didapatkan hasil pengukuran
tubuh (Antropometri statis) pada 5 mahasiswa Poltekkes KemenkesYogyakarta Jurusan Kesehatan Lingkungan adalah sebagai berikut:a. Responden Laki-laki
Nama : Jati KhairudinUmur : 20 Tahun
b. Responden Perempuan1. Nama : Fitriana Kusumaningsih
Umur : 20 Tahun2. Nama : Normalita
Umur : 20 Tahun3. Nama : Virgananda Ulfa Kharisma
16
Umur : 20 Tahun4. Nama : Yanuarika Rizky A
Umur : 20 Tahun
17
HASIL PENGUKURAN ANTROPOMETRI
JENIS
UKURAN
ANTROPOM
ETRI
BATASAN
NAMA RESPONDEN Rata- rataStandart
DeviasiJati (L)Fitri(P)
Virga(P)
Yanu(P)
Norma(P)
POSISI BERDIRITinggi Badan Diukur dari bagian kepala
yang paling atas sampai alas
kaki dalam keadaan berdiri
tegak dan kepala menempel
di tembok
170 cm 153 cm 164 cm 154 cm 153cm 156 cm 5,35
Panjang
tangan
(rentangan)
Diukur dari ujung jari tengah
tangan kanan sampai ujung
jari tengah tangan kiri
159 cm 152 cm 158 cm 157 cm 155 cm 155,5 cm 2,64
Jangkauan Diukur dari titik tengah
pergelangan teratas sampai
alas kaki dalam keadaan
berdiri tegak
211 cm 194 cm 206 cm 192 cm 193 cm 196,25 cm 6,55
Tinggi Siku Diukur dari lengan yang
berada dalam posisi vertikal
105 cm 95cm 104cm 95cm 94 cm 97 cm 4,69
18
sampai alas kaki dalam
keadaan berdiri tegakTinggi bahu Diukur dari bahu sampai alas
kaki dalam keadaan berdiri
tegak
144 cm 123cm 137cm 124cm 123 cm 126,75 cm 6,84
Lebar Bahu Diukur dari bagian luar
lengan atas kiri sampai
bagian luar lengan atas
kanan dan diambil yang
paling lebar
44 cm 38cm 38cm 37cm 39 cm 38 cm 0,81
Panjang
lengan
Diukur dari ketiak sampai
ujung jari tengah dalam
posisi siap
75 cm 64cm 72cm 63cm 66 cm 66,25 cm 4,03
JENIS
UKURAN
ANTROPOM
ETRI
BATASAN
NAMA RESPONDEN Rata-rataStandart
DeviasiJati(L)
Fitri(P)
Virga(P)
Yanu(P)
Norma(P)
POSISI DUDUKTinggi Duduk Diukur dari bagian kepala
paling atas sampai alas
duduk dalam posisi sikap
86,5 cm 80 cm 86 cm 80,5 cm 84 cm 82,625 cm 2,86
19
duduk tegakTinggi Lutut
duduk
Diukur dari alas kaki sampai
lutut
47 cm 48 cm 41 cm 46 cm 46 cm 45,25 cm 2,98
Tinggi Siku
Duduk
Diukur dari siku sampai alas
duduk dalam posisi sikap
duduk tegak
21,5 cm 21 cm 25 cm 18 cm 21,5 cm 21,375 cm 2,86
Tinggi Pinggul
Duduk
Diukur dari tulang pinggul
yang paling atas sampai alas
duduk
22 cm 19,5 cm 20 cm 18,5 cm 21 cm 19,75 cm 1,04
Tinggi bahu
duduk
Diukur dari bahu sampai alas
duduk
54,5 cm 50 cm 58 cm 51 cm 53 cm 53 cm 3,55
Panjang
Tungkai Atas
Diukur dari lutut sampai
garis vertical yang melalui
punggung dan pinggang pada
posisi sikap tegak
55,5 cm 60 cm 57 cm 50,5 cm 51 cm 54,625 cm 4,64
Panjang
Tungkai
Bawah
Diukur dari lipat lutut
belakang sampai alas kaki
dalam sikap duduk dengan
betis pada kedudukan
vertical
42,5 cm 43,5 cm 43 cm 41 cm 40,5 cm 42 cm 1,47
20
Hasil Pengukuran Meja dan Kursi
Bagian
yang Diukur
Hasil Pengukuran ( Cm )
A B Rata-rata
Panjang meja 120 119 119,5
Tinggi meja 75 74,5 74,75
Tebal daun meja 12 7,5 9,75
Lebar meja 70 59,5 64,75
21
B. Pembahasan
Berdasarkan hasil pengukuran tubuh (antropometri statis) beserta
hasil pengukuran alat kerja yang digunakan untuk melakukan aktivitas kuliah
(tempat duduk dan meja kuliah) oleh lima orang mahasiswa Poltekkes Kemenkes
Yogyakarta yang telah diukur yaitu Jati Khairudin, Fitriana Kusumaningsih,
Normalita, Virgananda dan Yanuarika, didapatkan hasil pengukuran antara laki-
laki dan perempuan terdapat perbedaan yang signifikan antara dimensi tubuh laki-
laki dan perempuan tersebut. Laki-laki cenderung memiliki dimensi tubuh yang
lebih panjang, lebih tinggi dan lebih lebar. Hal ni dipengaruhi oleh berbagai faktor
yang salah satunya yaitu faktor aktivitas yang dilakukan oleh laki-laki lebih besar
dibandingkan pada perempuan. Dari studi yang dilakukan Gerdon,et al (1989) dan Koener (1994)
yang mencoba mengukur dimensi tubuh (tinggi dari manusia dewasa warga
Amerika Serikat ) diperoleh data untuk tinggi rata-rata 186.65 cm dan 173.73 cm
masing-masing untuk laki-laki dan perempuan. Data antropometri ini menjadi
jelas berada antar satu jenis bangsa dibandingkan bangsa lain. Secara umum dapat
disimpulkan bahwa tinggi maupun baret badan dari manusia Amerika dan Eropa
lebih tinggi atau lebih berat dibandingkan manusia Asia maupun Jepang, China
maupun Indonesia. Tinggi badan standar untuk laki-laki yaitu 160 cm dan
perempuan yaitu 150 cm (sumamu). Berarti hasil tinggi badan mahasiswa
Poltekkes Kemenkes Yogyakarta yang diukur telah memenuhi standar yang ada
(L=170cm) dan (P=156cm).Pengukuran antropometri dalam bidang K3 digunakan sebagai
pendukung prinsip perancangan fasilitas. Prinsip perancangan fasilitas
berdasarkan individu ekstrim (minimum atau maksimum) Prinsip ini digunakan
apabila kita mengharapkan agar fasilitas yang akan di rancang tersebut dapat di
pakai dengan enak dan nyaman oleh sebagian besar orang-orang yang akan
memakainya. Contohnya: Ketinggian kontrol maksimum digunakan tinggi
jangkauan keatas dari orang pendek, ketinggian pintu di sesuaikan dengan orang
yang tinggi dan lain-lain. Kenyataan menunjukkan bahwa pengukuran kursi yang digunakan
dalam praktikum ini termasuk rancangan kursi yang ergonomis dan sesuai dengan
22
ukuran rata-rata orang Indonesia dengan tipe pekerjaan sebagai mahasiswa
maupun dosen. Akan tetapi kursi ini memiliki kelemahan yaitu dengan adanya
penahan siku (landasan), maka untuk orang yang memiliki tinggi diatas 175 cm
sedikit kurang nyaman karena harus menekuk bagian kaki. Selain itu untuk orang
yang memiliki berat badan berlebih (gemuk) kurang baik karena ukuran kursi
terlalu kecil sehingga dapat mengakibatkan terjepit, keram pantat, sakit pinggang
dsb. Karena sebenarnya desain kursi ini diperuntukkan untuk ukuran ideal orang
Indonesia yang berprofesi sebagai Mahasiswa.
BAB IVPENUTUP
23
A. Kesimpulan a. Antropometri merupakan bagian dari ergonomi yang secara khusus
mempelajari ukuran tubuh yang meliputi dimensi linear, serta isi danjuga meliputi daerah ukuran, kekuatan, kecepatan dan aspek lain darigerakan tubuh.
b. Data yang diukur tinggi badan, tinggi bahu, tinggi siku, tinggi pinggul,lebar bahu, lebar siku, panjang lengan, panjang rentangan, jangkauan,tinggi duduk, tinggi bahu duduk, tinggi siku duduk, tinggi pinggulduduk, tinggi lutut duduk, panjang lekuk lutut, panjang tungkai atas,panjang tungkai bawah.
c. Standart deviasi pada perempuan rata-rata sudah memenuhi standar,tetapi pada tinggi bahu dan panjang tungkai atas belum memenuhistandart.
d. Hasil tinggi badan mahasiswa Poltekkes Kemenkes Yogyakarta yangdiukur telah memenuhi standar yang ada (L=170cm) dan (P=156 cm).
e. Pengukuran kursi dan meja yang digunakan dalam praktikum initermasuk rancangan yang ergonomis dan sesuai dengan ukuran rata-rata orang Indonesia dengan tipe pekerjaan sebagai mahasiswamaupun dosen.
B. SaranKepada praktikan disarankan lebih memperhatikan cara melakukan
pengukuran tubuh atau antropometri statis lebih serius pada saatmelakukan praktikum sehingga tidak terjadi kesalahan peda saatmelakukan pengukuran antropometri statis. Selain itu juga pengukuranantropometri alat yang digunakan lebih bervariasi.
24