Upload
dzuhri-elrich-asakura
View
219
Download
0
Embed Size (px)
DESCRIPTION
Sembelihan Daging Ayam atau Sapi yg Dijual Di Pasar
Citation preview
APAKAH DAGING AYAM ATAU SAPI YANG DIPASAR ITU HALAL?
Pertanyaan.
Assalamu'alaikum. Apakah halal atau sah hukumnya memakan daging ayam atau sapi yang dibeli di
pasar sedangkan kita tidak tahu‐menahu siapa penyembelihnya? Kita juga tidak tahu, apakah ketika
penyembelih melakukannya dengan mengucap basmAllâh atau tidak? Apa ada dalil yang menguatkan
hal tersebut? Apakah sama dengan orang yang menyajikan daging itu bila Muslim juga sah .. sedangkan
kita tetap tidak tahu bagaimana dan siapa yang memotongnya?? Apakah yang memotognya Muslim
atau kafir? Apakah ada hadits yang menguatkan hal itu pak?? JazakAllâh khairan. Mohon pnjelasan!
(628780xxxxxx)
Jawaban.
Wa'alaikumussalâm wa rahmatullâhi wa barakâtuh
Jika daging itu dijual atau dihidangkan oleh orang yang halal sembelihannya, yakni Muslim atau ahli
kitab (Yahudi dan Nasrani), kita boleh membeli dan memakannya. Tidak perlu menanyakan bagaimana
daging itu disembelih. Hukum dasar (al‐ashl) dalam sembelihan mereka adalah halal. Sedangkan
sembelihan orang kafir non ahli kitab, tidak boleh dibeli atau dikonsumsi. Demikian difatwakan oleh
banyak Ulama besar zaman ini.[1]
Saat diberi hadiah berupa daging kambing panggang oleh seorang wanita Yahudi, Nabi Shallallahu ‘alaihi
wa sallam menyantap hidangannya tanpa bertanya.
Mari perhatikan riwayat berikut ini:
ة ثم أھدت ت شاة مصلي ة، من أھل خيبر سم ث أن يھودي يحد كان جابر بن عبد هللا صلى هللا عليه وسلم، فأخذ رسول هللا صلى ھا لرسول هللاراع، فأكل منھا، وأكل رھط من أصحابه معه هللا عليه وسلم الذ
Jâbir bin Abdillah Radhiyallahu anhu menyampaikan bahwa seorang wanita Yahudi penduduk Khaibar
meracuni kambing panggang lalu menghadiahkannya untuk Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam .
Maka Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam mengambil bagian lengan dan memakan sebagiannya.
Sejumlah Shahabat Beliau juga ikut makan bersama Beliau. [HR. Abu Dawud no. 4.510. Hadits ini
dihukumi shahih oleh al‐Albani]
Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam memakan daging ini karena tidak mengetahui adanya racun yang
diberikan oleh wanita tersebut. Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam langsung memakannya tanpa
bertanya bagaimana daging itu disembelih, padahal yang memberikannya seorang kafir Yahudi. Hal itu
karena hukum asal sembelihan ahli kitab adalah halal.
Hal ini ditegaskan oleh hadits berikut:
بي صلى هللا عليه وسلم : إن ق عنھا أن قوما قالوا للن وا عن عائشة رضي هللا عليه أم ال؟ فقال: سم وما يأتونا باللحم، الندري : أذكر اسم هللا
عليه أنتم و كلوه قالت : وكانوا حديثي عھد بالكفر
Diriwayatkan dari Aisyah Radhiyallahu anhuma bahwa sejumlah orang berkata kepada Nabi Shallallahu
‘alaihi wa sallam, "Ada suatu kaum yang membawakan daging untuk kami, dan kami tidak tahu apakah
saat disembelih dibacakan basmalah atau tidak?" Maka Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
"Bacakanlah basmalah oleh kalian, dan makanlah." Aisyah Radhiyallahu anhuma berkata, "Saat itu
mereka baru saja masuk Islam."[HR. al‐Bukhâri, no. 5507]
Ini adalah kemudahan yang Allâh Azza wa Jalla berikan kepada umat Islam. Mereka tidak dibebani untuk
bertanya tentang daging yang akan mereka makan jika berasal dari orang‐orang yang sembelihannya
halal, Kecuali jika ada bukti yang meyakinkan bahwa mereka menyembelih dengan cara yang tidak
benar, maka tidak boleh membeli atau mengkonsumsi daging mereka. Sebatas keraguan tidak membuat
daging mereka haram dibeli atau dikonsumsi, karena hukum dasar tidaklah ditinggalkan kecuali dengan
sesuatu yang meyakinkan.
Wallahu a'lam
[Disalin dari majalah As‐Sunnah Edisi 05/Tahun XVIII/1436H/2014M. Penerbit Yayasan Lajnah Istiqomah
Surakarta, Jl. Solo‐Purwodadi Km.8 Selokaton Gondangrejo Solo 57183 Telp. 0271‐858197 Fax 0271‐
858196]
_______
Footnote
[1]. Lihat: Fatâwâ al‐Lajnah ad‐Dâ`imah 22/365, Majmû' Fatâwâ Syaikh Bin Bâz 23/18