14
BAGIAN I 1. Apakah karakteristik dari jamur secara umum? Sel-selnya berinti sejati (eukariotik), memiliki bagian vegetatif yang disebut hifa yaitu berupa benang-benang halus, bersekat atau tidak bersekat, selnya berinti satu (monokariotik) atau berinti dua (dikariotik), bercabang- cabang, tidak berkhlorofil, dinding selnya mengandung kitin, selulosa atau kedua-duanya, merupakan organisme heterotrof yang mendapatkan nutrisi dengan cara absorsi dan bereproduksi secara seksual atau aseksual dengan spora. 2. Bagaimana langkah-langkah yang harus anda lakukan untuk mengidentifikasi jamur dan bagian/organ manakah yang memiliki arti penting untuk keperluan identifikasi suatu jamur? Jamur dapat berkembang biak menggunakan dan menghasilkan spora. Spora adalah bagian reproduksi atau pembiakan yang terspesialisasi, terdiri atas satu atau beberapa sel. Spora ada yang memiliki flagel yang disebut zoospora, dan tidak mempunyai flagel atau aplonaspora. Bentuk dan warna spora dapat digunakan sebagai salah satu cara untuk mengidentifikasi jamur. Beberapa bentuk dari spora jamur diantaranya adalah bulat, lonjong, bulat telur, bulan sabit, dan gada. Warna spora pada jamur diantaranya adalah hialin, coklat, orange, dan hitam. Langkah-langkah identifikasi jamur berdasakan morfologi: Ambil potongan kecil dari satu spesies jamur. Letakkan pada gelas objek yang telah diberi satu tetes lactophenol cotton blue atau lacthophenol Untuk melihat bentuk/susunan spora maka potongan biakan dapat langsung diamati dibawah stereoscopic microscope Untuk melihat secara lebih detail bentuk sporangiofor/konidiofor dan perlekatannya pada sporangium/konidia, maka biakan harus ditutup dengan gelas pentutup. Tekanlah gelas penutup pada potongan biakan yang ada sehingga memudahkan pengamatan

Apakah Karakteristik Dari Jamur Secara Umum

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Apakah Karakteristik Dari Jamur Secara Umum

Citation preview

Page 1: Apakah Karakteristik Dari Jamur Secara Umum

BAGIAN I1. Apakah karakteristik dari jamur secara umum?

Sel-selnya berinti sejati (eukariotik), memiliki bagian vegetatif yang disebut hifa yaitu berupa benang-benang halus, bersekat atau tidak bersekat, selnya berinti satu (monokariotik) atau berinti dua (dikariotik), bercabang-cabang, tidak berkhlorofil, dinding selnya mengandung kitin, selulosa atau kedua-duanya, merupakan organisme heterotrof yang mendapatkan nutrisi dengan cara absorsi dan bereproduksi secara seksual atau aseksual dengan spora.

2. Bagaimana langkah-langkah yang harus anda lakukan untuk mengidentifikasi jamur dan bagian/organ manakah yang memiliki arti penting untuk keperluan identifikasi suatu jamur?

Jamur dapat berkembang biak menggunakan dan menghasilkan spora. Spora adalah bagian reproduksi atau pembiakan yang terspesialisasi, terdiri atas satu atau beberapa sel. Spora ada yang memiliki flagel yang disebut zoospora, dan tidak mempunyai flagel atau aplonaspora. Bentuk dan warna spora dapat digunakan sebagai salah satu cara untuk mengidentifikasi jamur. Beberapa bentuk dari spora jamur diantaranya adalah bulat, lonjong, bulat telur, bulan sabit, dan gada. Warna spora pada jamur diantaranya adalah hialin, coklat, orange, dan hitam.Langkah-langkah identifikasi jamur berdasakan morfologi: Ambil potongan kecil dari satu spesies jamur. Letakkan pada gelas objek yang telah

diberi satu tetes lactophenol cotton blue atau lacthophenol Untuk melihat bentuk/susunan spora maka potongan biakan dapat langsung diamati

dibawah stereoscopic microscope Untuk melihat secara lebih detail bentuk sporangiofor/konidiofor dan perlekatannya

pada sporangium/konidia, maka biakan harus ditutup dengan gelas pentutup. Tekanlah gelas penutup pada potongan biakan yang ada sehingga memudahkan pengamatan

Atur jarak lensa objek agar diperoleh focus yang paling baik Amati secara mikroskopis karakteristik spora/konidia, ujung konidiofor dan perlekatan

antara konidia dengan konidiofor Berdasarkan karakteristik koloni dan mikroskopiknya maka tentukan genus jamur

tersebut.Bagian/organ yang paling penting untuk identifikasi jamur adalah hifa, karena:1. Organ yang berkaitan dengan infeksi jamur pada inang yaitu berupa:

- apresorium : alat untuk menempel pada permukaan jaringan inang- haustorium : hifa yang bercabang-cabang dan berfungsi sebagai alat mengabsorpsi nutrisi dari jaringan inangnya

2. Organ yang berfungsi sebagai alat tahan dari lingkungan yang ekstrim atau tidak menguntungkan bagi pertumbuhan jamur.- Khlamidospora : spora tahan yang berasal dari sel hifa yang membesar dan

dindingnya menebal- Rhizomorf : alat tahan yang bentuknya memanjang seperti tali sepatu atau akar, yang

berasal dari sekumpulan hifa yang bersatu, dan memadat sehingga terbentuk satu unit organ yang ujungnya masih dapat tumbuh memanjang (sampai beberapa meter)

Page 2: Apakah Karakteristik Dari Jamur Secara Umum

- Sklerotium : alat tahan yang bentuknya membulat, berasal dari bersatunya sekumpulan hifa yang kemudian akan saling berkait dan memadat

3. Organ yang berhubungan dengan reproduksi baik seksual maupun aseksual- konidiofor, sporangiofor : ujung hifa yang akan membentuk sporangium atau konidia- stromata : organ yang bentuknya seperti bantalan yang nantinya sebagai tempat

terbetuknya badan buah

3. a. Apakah yang dijadikan dasar bagi pengelompokan atau klasifikasi jamur?Mc-Kane (1996) mengatakan setiap jamur tercakup di dalam salah satu dari

kategori taksonomi, dibedakan atas dasar tipe spora, morfologi hifa dan siklus seksualnya. Kelompok-kelompok ini adalah: Oomycetes, Zygomycetes, Ascomycetes, Basidiomycetes dan Deuteromycetes. Terkecuali untuk deuteromycetes, semua jamur menghasilkan spora seksual yang spesifik.a. Oomycetes

Dikatakan sebagai jamur air karena sebagian besar anggotanya hidup di air atau di dekat badan air. Hanya sedikit yang hidup di darat. Miseliumnya terdiri atas hifa yang tidak bersekat, bercabang, dan mengandung banyak inti. Hidup sebagai saprofit dan ada juga yang parasit. Pembiakan aseksualnya dengan zoospora, dan dengan sporangium untuk yang hidup di darat. Pembiakan seksualnya dengan oospora. Beberapa contoh dari kelompok ini antara lain: Saprolegnia sp., Achya sp., Phytophtora sp (Alexopoulus dan Mimms, 1979).

b. ZygomycetesKelompok Zygomycetes terkadang disebut sebagai “jamur rendah” yang

dicirikan dengan hifa yang tidak bersekat (coneocytic), dan berkembang biak secara aseksual dengan zigospora. Kebanyakan anggota kelompok ini adalah saprofit. Pilobolus, Mucor, Absidia, Phycomyces termasuk kelompok ini (Wallace, et al.,1986). Rhizopus nigricans adalah contoh dari anggota kelompok ini, berkembang biak juga melalui hifa yang koneositik dan juga berkonjugasi dengan hifa lain. Rhizopus nigricans juga mempunyai sporangiospora. Ketika sporangium pecah, sporangiospora tersebar, dan jika mereka jatuh pada medium yang cocok akan berkecambah dan tumbuh menjadi individu baru. Spora seksual pada kelompok jamur ini disebut zygospora (Tortora, et al., 2001).

c. AscomycetesGolongan jamur ini dicirikan dengan sporanya yang terletak di dalam kantung

yang disebut askus. Askus adalah sel yang membesar, yang di dalamnya terbentuk spora yang disebut askuspora. Setiap askus biasanya menghasilkan 2-8 askospora (Dwidjoseputro, 1978). Kelas ini umumnya memiliki 2 stadium perkembangbiakan yaitu stadium askus atau stadium aseksual. Perkembangbiakan aseksual ascomycetes berlangsung dengan cara pembelahan, pertunasan, klamidospora, dan konidium tergantung kepada spesies dan keadaan sekitarnya (Sastrahidayat, 1998). Selain itu menurut Dwidjoseputro (1978), kebanyakan Ascomycetes mikroskopis, hanya sebagian kecil yang memiliki tubuh buah. Pada umumnya hifa terdiri atas sel-sel yang berinti banyak.

d. Basidiomycetes

Page 3: Apakah Karakteristik Dari Jamur Secara Umum

Basidiomycetes dicirikan memproduksi spora seksual yang disebut basidiospora. Kebanyakan anggota basiodiomycetes adalah cendawan, jamur paying dan cendawan berbentuk bola yang disebut jamur berdaging, yang spora seksualnya menyebar di udara dengan cara yang berbeda dari jamur berdaging lainnya. Struktur tersebut berkembang setelah fusi (penyatuan) dari dua hifa haploid hasil dari formasi sel dikaryotik. Sebuah sel yang memiliki kedua inti yang disumbangkan oleh sel yang kompatibel secara seksual. Sel-sel yang diploid membelah secara meiosis menghasilkan basidiospora yang haploid. Basidiospora dilepaskan dari cendawan, menyebar dan berkecambah menjadi hifa vegetatif yang haploid. Proses tersebut berlanjut terus (Mc-Kane, 1996). Kelas basiodiomycetes ditandai dengan adanya basidiokarp yang makroskopik kecuali yang hidup sebagai parasit pada daun dan pada bakal buah (Rahayu, 1994).

Dwidjoseputro (1978) menerangkan bahwa karakteristik dari Basiodiomycetes antara lain kebanyakan makroskopik, sedikit yang mikroskopik. Basidium berisi 2-4 basiodiospora, masing-masing pada umumnya mempunyai inti satu. Diantara Basiodiomycetes ada yang berguna karena dapat dimakan, tetapi banyak juga yang merugikan karena merusak tumbuhan, kayu-kayu dan perabot rumah tangga. Selain itu tubuh Basidiomycetes terdiri dari hifa yang bersekat dan berkelompok padat menjadi semacam jaringan, dan tubuh buah menonjol daripada Ascomycetes. Misellium terdiri dari hifa dan sel-sel yang berinti satu hanya pada tahap tertentu saja terdapat hifa yang berinti dua. Pembiakan vegetatif dengan konidia. Pada umumnya tidak terdapat alat pembiakan generatif, sehingga lazimnya berlangsung somatogami. Anyaman hifa yang membentuk mendukung himenium disebut himenofore. Himenofore dapat berupa rigi-rigi, lamella, papan-papan dan dengan demikian menjadi sangat luas permukaan lapis himenium (Tjitrosoepomo, 1991).

e. DeuteromycetesMc-Kane (1996) mengatakan, ada beberapa jenis jamur belum diketahui siklus

reproduksi seksualnya (disebut fase sempurna). Jamur ini “tidak sempurna” karena belum ada spora seksual mereka yang ditemukan. Anggota kelompok ini berkembang biak dengan klamidospora, arthrospora, konidiospora, pertunasan juga terjadi. Deuteromycetes juga memiliki hifa yang bersekat (Tortora, et al., 2001).

b. Mengapa klasifikasi jamur dapat mengalami perubahan?Posisi fungi dalam taksonomi menunjukkan bahwa fungi dulu dikelompokkan

sebagai tumbuhan. Dalam perkembangannya, fungi dipisahkan dari tumbuhan karena banyak hal yang berbeda. Fungi bukan autotrof seperti tumbuhan melainkan heterotrof sehingga lebih dekat ke hewan. Usaha menyatukan fungi dengan hewan pada golongan yang sama juga gagal karena fungi mencerna makanannya di luar tubuh (eksternal), tidak seperti hewan yang mencerna secara internal. Selain itu, sel-sel fungi berdinding sel yang tersusun dari kitin, tidak seperti sel hewan.

c. Apakah manfaat dari klasifikasi jamur?Klasifikasi jamur merupakan penggolongan jamur berdasarkan kesamaan

karakteristik yang ada. Tujuan dan manfaat dari klasifikasi adalah pertama untuk

Page 4: Apakah Karakteristik Dari Jamur Secara Umum

memberi nama suatu organisme berdasarkan suatu sistem yang diterima secara internasional sehingga dapat dikomunikasikan dengan pihak lain; yang kedua, untuk memberi gambaran konsep tentang hubungan jamur dengan jamur dan jamur dengan organisme yang lain (Alexopoulos & Mims, 1979).

4. a. Apakah perbedaan yeast/khamir dengan jamur secara umum?Secara umum, jamur dapat dibagi menjadi 3 klompok utama, yaitu kapang

(mold), khamir (yeast), dan jamur (mushroom). Ketiga klompok jamur ini memiliki beberapa perbedaan. Kapang merupakan jamur benang/filamen yang dapat membentuk hifa dan selanjutnya menjadi miselium. Khamir merupakan jamur uniseluler berbentuk oval, spherik, atau silinder, tidak dapat membentuk hifa atau miselium melainkan bereproduksi dengan membentuk tunas. Jamur (mushroom) merupakan jamur benang/filamen, mampu membentuk struktur yang disebut tubuh buah.

b. Mengapa khamir termasuk ke dalam golongan jamur?Bentuk sel khamir bermacam-macam, yaitu oval, bulat silinder, triangular dan

sebagainya. Ukuran selnya bervariasi dengan panjang 1-5 milimikron dan lebar 1-10 milimikron. Khamir dapat melakukan reproduksi secara vegetatif dan seksual. Reproduksi secara vegetatif yaitu dengan cara pertunasan, pembelahan, pembelahan tunas dan pembentukan spora aseksual. Sedangkan reproduksi secara seksual dengan membentuk spora seksual. Secara morfologi, sel khamir terdiri dari kapsul, dinding sel, membaran sitoplasma, nukleus, vakoula, mitokondria, sitoplasma, globula lipid dan volutin atau polifosfat.

5. Apakah perbedaan jamur tingkat rendah dengan jamur tingkat tinggi?Perbedaan jamur tingakt rendah dan tingkat tinggi dapat dilihat dari cirri-cirinya yaitu salah satunya dengan melihat hifa. Hifa seluler (celuller), yaitu hifa yang memiliki sekat (septa) terdiri dari banyak sel

yang masing-masing sel mempunyai satu atau dua inti. Jamur yang mempunyai hifa seluler dianggap jamur tingkat tinggi, yaitu kelompok Ascomycota (termasuk fase aseksulnya Deuteromycetes) dan Basidiomycota.

Hifa senositik (coenocytic) yaitu hifa yang mengandung banyak inti dan tidak mempunyai sekat melintang, jadi hifa berbentuk satu tabung halus yang mengandung protoplast dengan banyak inti. Jamur yang mempunyai hifa senositik dianggap jamur tingat rendah, yaitu kelompok Chytridiomycota dan Zygomycota.

6. Jelaskan cara-cara reproduksi jamur secara aseksual!Perkembangbiakan secara aseksual pada jamur dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut :1. Fragmentasi hifa adalah cara normal untuk perbanyakan jenis semua jamur yang

membentuk miselium. Fragmentasi dapat terjadi secara kebetulan karena kekuatan luar. Sepotong kecil miselium dalam kedaan lingkungan yang cocok dapat tumbuh menjadi individu baru. Hifa dapat terputus menjadi sel-sel komponennya disebut Oidia atau artrospora yang berfungsi sebagai spora. Jika sel hifa membentuk dinding

Page 5: Apakah Karakteristik Dari Jamur Secara Umum

sel yang tebal dan protoplasnya berubah menjadi cadangan dan seluruh sel berfungsi sebagai spora istirahat, maka spora demikian disebut klamidospora.

2. Pembelahan sel (fission) yaitu pembelahan dari satu sel menjadi dua sel anakan dengan penyempitan (constriction) dan pembentukan dinding sel. Cara perkembangbiakan ini khas terjadi pada beberapa khamir.

3. Pembentukan tunas (budding) adalah pembentukan pertumbuhan keluar (outgrowth) yang kecil (tunas) dari suatu sel induk. Pada waktu dibentuk tunas, intinya membelah menjadi dua inti anakan, yang satu perpindah ke tunas. Tunas bertambah besar selama masih melekat pada sel induk, tetapi kemudian terlepas dan membentuk individu baru. Spora yang dibentuk dengan cara bertunas disebut blastospora. Pada jamur tingkat tinggi, sporangium hanya berisi satu spora dimana dinding antara keduanya melekat sehingga sporangium itu sendiri berfungsi sebagai satu spora. Sporangium yang demikian dinamakan konidia, Cabang hifa yang langsung mendukung konidia disebut konidifor. Konidiofor dapat dibentuk tersebar bebas satu sama lain, tetapi dapat pula dibentuk sangat rapat dan teratur pada atau di dalam badan tertentu yang disebut badan buah. Macam-macam badan buah atau tempat terbentuknya konidiofor dan konidia antara lain :

- sinemata (sinema, kalau banyak): yaitu kumpulan konidiofor yang terjalin kuat pada bagian dasarnya sehingga berbentuk seperti menara. Konidia dapat terbentuk sepanjang sinema atau pada ujungnya saja- sporodokium (sporodokia jika banyak) : yaitu stroma (kumpulan hifa tempat terbentuknya organ reproduksi) yang menonjol sehingga seperti bantalan, di mana diatasnya terbentuk konidiofor-konidiofor yang rapat serta konidia- aservulus (aservuli) yaitu badan buah tempat terbentuknya konidiofor yang berbentuk seperti cawan- piknidium (piknidia) : yaitu badan buah tempat terbentuknya konidiofor yang berbentuk seperti botol atau bulat dengan lubang tempat pengeluaran konidia (ostiol) pada ujungnya

4. pembentukan spora. Ini merupakan cara perkembangbiakan aseksual yang paling umum pada jamur. Jenis spora yang terbentuk sangat bervariasi tergantung pada jenis jamurnya :- Pada jamur tingkat rendah, spora aseksual diproduksi di dalam kantung yang disebut

sporangium yang merupakan ujung sel hifa yang membesar. Tangkai pendukungnya sering disebut sporangiofor

a. Pada Chytridiomycota, sporangiumnya menghasilkan spora yang dapat bergerak dengan pertolongan bulu cambuk atau flagel, disebut zoospora. b. Pada Zygomycota, sporangiumnya membentuk spora yang berdinding sel dan tidak dapat bergerak disebut aplanospora atau sporangiospora. c. Pada Zygomycota ada beberapa jamur yang sporangiumnya hanya membentuk beberapa atau satu sporangiospora dan disebut sporangiola.

7. Bagaimanakah cara reproduksi seksual dari jamur sebagai berikut :a. Zigomycota

Page 6: Apakah Karakteristik Dari Jamur Secara Umum

Isogametangium melakukan kopulasi/fusi yang menghasilkan zigospora. Isogametangium adalah gametangium atau gamet jantan dan betina mempunyai bentuk dan ukuran yang serupa. Zigospora adalah spora besar berdiding tebal yang terbentuk apabila ujung-ujung dua hifa yang secara seksual serasi (gametangium).

b. Ascomysota Mula-mula Hifa berbeda jenis saling berdekatan. Hifa betina akan membentuk Askogonium dan hifa jantan akan membentuk

Anteridium, masing-masing berinti haploid. Dari askogonium akan tumbuh Trikogin yaitu saluran yang menghubungkan

askogonium dan anteridium. Melalui trikogin anteridium pindah dan masuk ke askogonium sehingga terjadi

plasmogami. Askogonium tumbuh membentuk sejumlah hifa askogonium yang dikarion.

Pertumbuhan terjadi karena pembelahan mitosis antara inti-inti tetapi tetap berpasangan.

Pada ascomycota yang memiliki badan buah, kumpulan hifa askogonium yang dikariotik ini membentuk jalinan kompak yang disebut Askokarp. Ujung-ujung hifa pada askokarp membentuk askus dengan inti haploid dikariotik.

Di dalam askus terjadi kariogami menghasilkan inti diploid. Di dalam askus terdapat 8 buah spora karena 2 inti diploid melakukan pembelahan

meiosis menghasilkan 4 inti haploid. Setiap haploid akan membelah secara mitosis sehingga setiap askus terdiri dari 8 buah spora.. Spora terbentuk di dalam askus sehingga disebut sporaaskus. Spora askus dapat tersebar oleh angin. Jika jatuh di tempat yang sesuai, spora askus akan tumbuh menjadi benang hifa yang baru.

c. Basidiomycota Hifa (+) dan hifa (-) yang berinti haploid (n) berkecambah dari basidiospora.

Kedua hifa ini saling bersinggungan. Plasmogami terjadi antara hifa (+) dan hifa (-) sehingga inti salah satu hifa pindah

ke hifa lainnya membentuk hifa dengan dua inti haploid (n) yang berpasangan (dikariotik).

Hifa haploid dikariotik akan tumbuh menjadi miselium haploid dikariotik. Miselium dikariotik tumbuh dan membentuk badan buah yang disebut basidiokarp. Pada ujung-ujung hifa basidiokarp terjadi kariogami sehingga membentuk

basidium yang berinti diploid (2n). Inti diploid dalam basidium akan membelah secara meioisis menjadi empat inti

yang haploid (n). Basidium membentuk empat tonjolan yang disebut sterigma pada ujungnya. Satu inti haploid pada basidium kemudian masuk ke dalam salah satu sterigma dan

berkembang menjadi basidiospora. Jika basidiospora terlepas dari basidium dan jatuh pada tempat yang sesuai, akan

tumbuh menjadi hifa yang haploid.

8. Jelaskan karakakteristik pada hifa Basidomycota terutama yang membentuk Basidiocarp yang makroskopis!

Page 7: Apakah Karakteristik Dari Jamur Secara Umum

Hifa Basidiomycota bersekat melintang, berinti satu (monokariotik) dan dua (dikariotik). Miseliumnya berada pada substrat. Dari hifa dikariotik dapat muncul tubuh buah yang berbentuk payung atau bentuk lain yang menjulang di atas substrat. Tubuh buah disebut basidiokarp yaitu tempat terbentuknya basidium dan dan basidium terbentuk spora basidium. Basidiokarp tersusun atas basidiun-basidium yang di dalamnya berisi spora (basidiospora). Basidium ada yang terdiri atas satu sel dan ada yang bersekat-sekat terbagi menjadi 4 bagian sel. Basidiokarp berbentuk pipih, berombak, seperti payung (supa), bulat bertangkai, lunak, keras seperti kayu.

BAGIAN II1. Golongan jamur yang mempunyai gamet dapat bergerak adalah Myxomycotina2. Golongan jamur yang dapat membentuk sporangium adalah Zygomycota dan

Oomycotina3. Golongan jamur yang dapat membentuk zoospore adalah Oomycotina4. Phylum jamur yang sebagian besar anggotanya hifanya bersifat heterothalik adalah

Heterokontophyta5. Jamur berhifa yang pada kondisi tertentu juga dapat berupa yeast/khamir berarti

mempunyai sifat dimorphisme6. Jamur Vasicular Arbuscular Mycorhizae berasal dari Phylum Glomeromikota7. Hifa yang sering membentuk Clamp connection adalah pada Basidiomycotina (hifa

septat)8. Jamur yang sering berperan sebagai pupuk biologi antara lain (3 contoh) Trichoderma

sp., Baeuveria sp. Dan Paecilomyces sp.9. Phylum jamur yang dianggap sebagai jamur tingkat rendah adalah Chytridiomycota

dan Zygomycota.10. Jamur yang dapat dikonsumsi (mushroom) sebagian besar dari Phylum Basidiomycota

BAGIAN III1. Sebagai seorang penyuluh pertanian, anda dimintai tolong seorang petani tomat untuk

memecahkan masalahnya yaitu benih yang disemainya banyak yang tidak tumbuh dan semai yang telah tumbuh pun banyak yang roboh dan mati. Padahal, petani lain (saudara si petani) yang meminta benih yang sama hampir seluruh benih yang disemaikan tumbuh subur. a. Jelaskan analisa anda mengenai kemungkinan penyebab perbedaan tersebut dipandang dari sudut mikologi

Pada lahan petani yang tomatnya mengalami kerusakan mungkin disebabkan oleh jamur Rhizoctonia solani yaitu jamur penyebab penyakit damping off atau rebah kecambah, jamur tersebut berada pada lahannya, karena Rhizoctonia solani termasuk dalam penyakit yang berkembang biak di dalam tanah.

b. Jelaskan langkah-langkah yang harus anda lakukan untuk menentukan faktor apa saja yang berperan atau terlibat sehingga menyebabkan perbedaan pada kedua kasus tersebut!

Page 8: Apakah Karakteristik Dari Jamur Secara Umum

Langkah yang dilakukan diantaranya adalah:a. Melakukan analisisb. Melihat gejalanyac. Menentukan penyebabnya. Faktor yang menyebabkan penyakit tersebut adalah:

1. Media tanam terlalu basah atau becekPenyiraman air yang berlebih terhadap media tanam dapat memicu pembusukan

dimulai dari akar dan menyebar ke seluruh bagian tumbuhan. Solusi: Semprot air secukupnya pada media tanam menggunakan spray, jaga media tetap lembab namun tidak kelebihan air.

2. Media tanam keringMedia tanam yang kering tentunya menyebabkan tanaman mengalami dehidrasi

(kekurangan cairan) dan akhirnya rebah. Solusi: Sama seperti poin (1), jangan biarkan media kering lebih dari 1 hari.

3. Mal nutrisiBila tanaman tidak bisa menyerap makanan atau media kurang subur/bernutrisi,

maka makanan akan diambil dari bagian cadangan (caudex) atau dari sel yang umurnya lebih tua pada bagian tanaman itu sendiri sampai cadangan makanannya habis kemudian rebah. Solusi: Gunakan pupuk secukupnya dan sesuai anjuran.

4. Paparan sinar matahari langsung berlebihanPaparan cahaya matahari langsung secara berlebihan menyebabkan tanaman

dehidrasi, sun burn (tersengat matahari) dan media menjadi kering. Solusi: Hindari tanaman dari paparan sinar matahari langsung, simpan ditempat teduh namun tetap terang.

2. Tumbuhan liar seperti alang-alang jarang sekali terkena penyakit, sedangkan pada tanaman jenis rumput-rumputan yang dibudidayakan misalnya padi, banyak sekali terdapat berbagai macam penyakit termasuk yang menimbulkan bercak-bercak dan menyebabkan daun mengering.a. Jelaskan analisa anda mengapa hal tersebut dapat terjadi. Apakah jamur merupakan salah satu factor penyebab dari fenomena tersebut?

Setiap penyakit pasti memilih inang yang cocok untuk tempat hidupnya dan memiliki target tersendiri. Mungkin saja penyakit yang menyebabkan bercak-bercak tersebut memiliki inang yang bukan alang-alang. Selain itu, penyakit juga dapat disebabkan oleh tempat, temperature, dan kelembaban dimana tanaman itu tumbuh.Ya, penyakit itu dapat disebabkan oleh jamur. Contohnya untuk penyakit bercak-bercak dapat disebabkan oleh Cercospora sp

b. Jelaskan langkah-langkah yang harus anda lakukan untuk menentukan kemungkinan apa saja yang berperan atau terlibat sehingga menyebabkan perbedaan tersebut- Melakukan analisis

- Melihat gejalanya

Page 9: Apakah Karakteristik Dari Jamur Secara Umum

.Gejala penyakit dimulai pada bagian pelepah dekat permukaan air.Gejala berupa bercak-bercak besar berbentuk jorong, tepi tidak teratur berwarna coklat dan bagian tengah berwarna putih pucat.

- Menentukan penyebabnyaDilihat dari cara hidupnya patogen dikenal lebih menyukai cuaca yang basah,hangat dan wabah biasanya terjadi pada bulan-bulan awal musim panas kebanyakan gejala patogen tidak terjadi sampai akhir musim panasdan dengan demikian sebagian besar petani tidak menyadari tanaman terjangkit sampai panen.Kombinasi faktor lingkungan telah dikaitkan dengan prevalensi patogen seperti:adanya tanaman inang,curah hujan sering atau irigasi dan suhu meningkat di musim semi dan musim panas.Selain itu, pengurangan drainase tanah karena berbagai teknik seperti pemadatan tanah juga dikenal untuk menciptakan lingkungan yang menguntungkan bagi patogen.Patogen tersebar sebagai sclerotia,dan sclerotia ini dapat berpergian dengan sarana angin,air atau tanah gerakan antara tanaman inang.

c. Jamur apa saja yang mungkin terlibat pada kedua kondisi tersebutCercospora sp menyebabkan penyakit bercak, Rhizoctonia solani Hawar Pelepah Padi