APEKSOGENESISPerawatan pulpa vital, disebut apeksogenesis, didefinisikan sebagai perawatan suatu pulpa vital pada gigi yang belum terbentuk sempurna agar pembentukan dentin dan penutupan apeksnya dapat terus berjalan. Saat ini, banyak istilah umum yang mengacu pada pemeliharaan pulpa vital yang memungkinkan berlanjutnya perkembangan seluruh akar, tidak hanya pada apeks saja. Tujuannya adalah agar pulpa radikuler tetap vital.Pulpa vital pada korona gigi yang belum terbentuk sempurna bisa terbuka sedikit akibat trauma dan dalam keadaan seperti ini pembentukan dentin akarnya akan terus berlanjut secara normal dengan melakukan perawatan pulpotomi dangkal. Sebagian besar gigi yang belum terbentuk sempurna yang mahkotanya fraktur dan pulpanya terbuka, pulpanya tetap vital dan inflamasinya terbatas pada permukaan pulpa. Perawatan yang memungkinkan tidak terganggunya perkembangan akar bisa juga diindikasikan pada gigi yang belum terbentuk sempurna yang pulpanya terbuka (kecil) karena karies. Keberhasilan perawatan ini bergantung pada luasnya kerusakan pulpa serta kemampuan gigi untuk memulihkan dirinya. Terbukanya pulpa yang lebih lebar baik akibat karies atau trauma memerlukan pulpotomi sampai ketinggian konstriksi servikal agar vitalitas pulpa akarnya bisa dipertahankan.INDIKASI DAN KONTRAINDIKASI APEKSOGENESISIndikasiPerawatan pulpa vital diindikasikan untuk gigi yang belum tumbuh sempurna yang pembentukan akarnya belum lengkap dan dengan kerusakan pada pulpa mahkotanya, tetapi pulpa di akarnya dianggap sehat. Selain itu, mahkotanya cukup utuh dan masih dapat direstorasi KontraindikasiKontraindikasi mencakup keadaan seperti berikut ini:1. Gigi yang avulsi dan direplantasikan lagi atau gigi dengan luksasi berat.2. Fraktur mahkota-akar yang berat, yang restorasinya memerlukan retensi intraradikuler.3. Gigi dengan fraktur akar horizontal yang tidak baik (yakni dekat ke margin gingiva).4. Gigi karies yang tak bisa direstorasi lagi.5. Pulpa nekrosis.PrognosisPrognosisnya baik jika kaping pulpa atau pulpotomi