25
APLIKASI PLC Mengendalikan Peralatan Listrik Via Internet/Web Dengan Starduino Board Mengontrol peralatan listrik melalui internet/web dapat dilakukan dengan beberapa cara baik yang sederhana ataupun yang sedikit lebih canggih. Pada tulisan ini akan saya sampaikan sekilas tentang bagaimana mengontrol relay melalui internet/web dengan menggunakan Starduino Board yang terhubung ke sebuah PC melalui port serial. PC yang digunakan haruslah memiliki program web-server yang sedang running (online). Pada eksperimen ini saya menggunakan paket program WAMP (Windows- Apache-MySQL-PHP) versi 2.2 yang dapat didownload dari situsnya di: http://www.wampserver.com/en/ . Prinsip kerja teknik pengontrolan relay via internet/web ini dapat dijelaskan sebagai berikut. User melakukan pengontrolan (update status) peralatan listrik (relay) melalui perantaraan sebuah halaman web yang ditulis menggunakan bahasa scripting PHP. Melalui user-interface yang tersedia, user dapat memilih kondisi/status relay dengan meng-klik checkbox untuk masing- masing relay (Relay-1 s/d Relay-8). Selanjutnya, untuk meng- update kondisi/status Relay-1 s/d Relay-8, user harus meng-klik tombol Update Relay Status. Setelah tombol Update Relay Status di-klik, maka scripting PHP akan membaca nilai checkbox untuk Relay-1 s/d Relay-8 dan menjalankan sebuah program aplikasi yang akan mengirimkan data

Aplikasi PLC OKE

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Aplikasi PLC OKE

APLIKASI PLC

Mengendalikan Peralatan Listrik Via Internet/Web Dengan Starduino Board

Mengontrol peralatan listrik melalui internet/web dapat dilakukan dengan beberapa cara baik yang sederhana ataupun yang sedikit lebih canggih. Pada tulisan ini akan saya sampaikan sekilas tentang bagaimana mengontrol relay melalui internet/web dengan menggunakan Starduino Board yang terhubung ke sebuah PC melalui port serial.

PC yang digunakan haruslah memiliki program web-server yang sedang running (online). Pada eksperimen ini saya menggunakan paket program WAMP (Windows-Apache-MySQL-PHP) versi 2.2 yang dapat didownload dari situsnya di: http://www.wampserver.com/en/.

Prinsip kerja teknik pengontrolan relay via internet/web ini dapat dijelaskan sebagai berikut. User melakukan pengontrolan (update status) peralatan listrik (relay) melalui perantaraan sebuah halaman web yang ditulis menggunakan bahasa scripting PHP. Melalui user-interface yang tersedia, user dapat memilih kondisi/status relay dengan meng-klik checkbox untuk masing-masing relay (Relay-1 s/d Relay-8). Selanjutnya, untuk meng-update kondisi/status Relay-1 s/d Relay-8, user harus meng-klik tombol Update Relay Status.

Setelah tombol Update Relay Status di-klik, maka scripting PHP akan membaca nilai checkbox untuk Relay-1 s/d Relay-8 dan menjalankan sebuah program aplikasi yang akan mengirimkan data kondisi/status relay kepada Starduino Board melalui port serial RS232. Jika perintah terkirim dengan baik dan dikenali oleh Starduino Board, maka kondisi/status Relay-1 s/d Relay-8 akan di-update sesuai dengan keingingan user. Adapun rogram aplikasi yang dieksekusi oleh scripting PHP adalah program RSerial.exe.

Program RSerial.exe Program ini saya buat menggunakan kompiler FreePascal versi 2.6.0. Fungsi program ini adalah mengirimkan perintah melalui port serial kepada Starduino Board. Pada eksperimen ini, Starduino Board terhubung ke PC melalui port serial COM1 dengan nilai baudrate 9600.

Untuk mengaktifkan Relay-1 dan Relay-3, maka perintahnya adalah:

Page 2: Aplikasi PLC OKE

>RSerial.exe COM1 9600 R1 R3

dan untuk mematikan Relay-3 serta mengaktifkan Relay-7, maka perintahnya adalah:

>RSerial.exe r3 R7

Huruf R (kapital) menyatakan ON dan huruf r menyatakan OFF. Nomor yang mengikuti huruf R atau r adalah nomor relay.

Untuk mengeksekusi program RSerial.exe, digunakan perintah PHP exec(). Berikut adalah penggalan scripting PHPnya.

if (!empty($_POST['relay1']))     $R1 = $_POST['relay1']; else     $R1 = "off"; if (!empty($_POST['relay2']))     $R2 = $_POST['relay2']; else     $R2 = "off"; if (!empty($_POST['relay3']))     $R3 = $_POST['relay3']; else     $R3 = "off"; if (!empty($_POST['relay4']))     $R4 = $_POST['relay4']; else     $R4 = "off"; if (!empty($_POST['relay5']))     $R5 = $_POST['relay5']; else     $R5 = "off" if (!empty($_POST['relay6']))     $R6 = $_POST['relay6']; else     $R6 = "off"; if (!empty($_POST['relay7']))     $R7 = $_POST['relay7']; else     $R7 = "off"; if (!empty($_POST['relay8']))     $R8 = $_POST['relay8']; else     $R8 = "off";

$CMD = ""; if ($R1=="on") $CMD = $CMD . "R1"; else $CMD = $CMD . "r1"; if ($R2=="on") $CMD = $CMD . " R2"; else $CMD = $CMD . " r2"; if ($R3=="on") $CMD = $CMD . " R3"; else $CMD = $CMD . " r3"; if ($R4=="on") $CMD = $CMD . " R4"; else $CMD = $CMD . " r4";

Page 3: Aplikasi PLC OKE

if ($R5=="on") $CMD = $CMD . " R5"; else $CMD = $CMD . " r5"; if ($R6=="on") $CMD = $CMD . " R6"; else $CMD = $CMD . " r6"; if ($R7=="on") $CMD = $CMD . " R7"; else $CMD = $CMD . " r7"; if ($R8=="on") $CMD = $CMD . " R8"; else $CMD = $CMD . " r8";

exec("RSerial.exe COM1 9600" . $CMD, $Output);

Sebagai pelengkap, pada eksperimen ini saya juga menggunakan sebuah LCD 16×2 karakter untuk menampilkan kondisi Relay-1 s/d Relay-8. Gambar di samping adalah foto hardware yang saya gunakan dalam eksperimen yang terdiri dari Starduino Board, Modul Relay DRV08, dan Modul LCD 16×2.

Pada eksperimen ini yang ditunjukkan adalah sebatas tentang bagaimana melakukan pengontrolan relay via internet/web. Pada eksperimen ini tidak membahas tentang bagaimana melakukan

monitoring input yang dapat berupa input logika dengan kondisi on/off ataupun input yang berupa sensor seperti sensor suhu, sensor cahaya, sensor jarak, dan lain sebagainya.

Setelah eksperimen ini, saya ingin melakukan eksperimen untuk monitoring input logika, input senor suhu, sensor jarak, atau yang lainnya. Lumayan sambil belajar pemrograman PHP. Dan tentunya saya juga ingin bereksperimen dengan menggunakan embedded web-server menggunakan Arduino atau Raspberry Pi. Semoga bisa segera terlaksana.

Video Demo Anda dapat menyaksikan video pengujian sistem ini melalui YouTube. Berikut adalah linknya:

http://youtu.be/-73vNnnLTrE

 

Bagi Anda yang berminat dengan sistem ini atau modul-modul yang digunakan dalam eksperimen ini, yakni Starduino Board, Modul Relay DRV08, dan Modul LCD 16×2, silakan menghubungi saya melalui email ke [email protected]. Untuk informasi harga dan pemesanan, silakan mengunjungi situsnya di: http://teknikelektrolinks.com.

Semoga bermanfaat dan selamat berkarya!

Page 4: Aplikasi PLC OKE

Disiplinkan Waktu Karyawan Dengan Bel Otomatis Berbasis Zelio

November 25, 2010 Chandra MDE Leave a comment Go to comments       Rate This

Bel pabrik otomatis berbasis Zelio ini saya rancang atas permintaan manajemen sebuah perusahaan yang memiliki masalah yang terkait dengan kedisiplinan karyawan. Ceritanya, pihak manajemen perusahaan ini sempat ‘bersitegang’ (baca=beda pendapat) dengan karyawan-karyawannya.

Apa pasal? Pasalnya adalah perbedaan referensi jam masuk, jam istirahat, dan jam pulang.

Pihak manajemen ‘mengeluhkan’ sikap karyawan yang dianggap kurang disiplin karena seringkali meninggalkan tempat kerja sebelum bel dibunyikan. Akan tetapi pihak karyawan pun tidak mau disalahkan karena mereka merasa meninggalkan tempat tepat pada waktunya dengan berpedoman pada jam-jam yang ada dilokasi produksi. Menurut mereka, pihak manajemenlah yang seringkali terlambat dalam mengeksekusi bel.

Mungkin sepertinya sepele, namun jika tidak diberikan solusi yang tepat, maka masalah seperti ini akan menjadi polemik yang berkepanjangan. Oleh karenanya dibutuhkan suatu sistem yang dapat memaksa dan mengamankan posisi kedua belah pihak. Akhirnya solusi yang diusulkan adalah membuat sebuah bel pabrik otomatis dan melepas semua jam dinding yang ada di area produksi.

Dengan demikian, pihak manajemen tidak akan disalahkan lagi karena terlambat mengeksekusi bel, dan pihak karyawan pun akan lebih disiplin dalam meninggalkan tempat kerja karena satu-satunya patokan adalah suara bel/sirine dari sistem bel pabrik otomatis.

Page 5: Aplikasi PLC OKE

Untuk pekerjaan ini, tanpa banyak pertimbangan, langsung saja saya putuskan untuk merancang bel otomatis dengan Zelio Smart-Relay SR3B101FU. Alasan utamanya adalah karena kebetulan ada stok nganggur . Zelio tipe ini memiliki 8 buah clock yang masing-masing clock memiliki 4 channel yang dapat diprogram waktu ON/OFF-nya. Masing-masing channel dapat diprogram untuk hari Senin sampai dengan hari Minggu. Dengan demikian, kita bisa memprogram 32 waktu ON/OFF yang berbeda, untuk diaktifkan pada hari-hari yang diinginkan.

Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai perancangan bel pabrik otomatis ini, maka berikut adalah tabel jadwal untuk membunyikan bel.

Page 6: Aplikasi PLC OKE

Tabel tersebut merupakan konfigurasi CLOCK pada Zelio. H1 dan H2 didedikasikan untuk konfigurasi bel masuk, dan H3 didedikasikan untuk konfigurasi bel istirahat. Sedangkan H4 dan H5 didedikasikan untuk bel pulang.

Untuk membedakan antara bel masuk, bel istirahat, dan bel pulang, maka durasi ON ketiganya dibedakan. Bel masuk berdurasi 10 detik, bel istirahat berdurasi 6 detik, dan bel pulang berdurasi 13 detik.

Berikut adalah gambar rangkaian panel bel pabrik otomatis berbasis Zelio. Klik pada gambar untuk memperbesar gambar.

Page 7: Aplikasi PLC OKE

Dengan diterapkannya sistem ini dan meniadakan jam dinding di hangar produksi, maka disiplin waktu masuk, waktu istirahat, dan waktu pulang dapat ditingkatkan.

Bagi Anda yang membutuhkan bel otomatis semacam ini untuk pabrik atau workshop Anda, silakan menghubungi saya melalui email ke [email protected]. Atau Anda dapat meninggalkan pesan di halaman pemesanan pada situs kami di: http://teknikelektrolinks.com.

Selain diaplikasikan pada pabrik, sistem ini juga dapat diaplikasikan pada perkantoran atau sekolahan. Sistem yang didukung dengan komponen-komponen industrial grade tentunya akan lebih handal dan tahan lama.

Selamat berkarya!

Page 8: Aplikasi PLC OKE

PLC Ladder – Pemisahan Fungsi Kontrol Auto/Manual Dengan Instruksi Interlock

Seringkali kita diharuskan merancang kontrol mesin dengan mode manual dan mode auto. Jadi mesin harus dapat dikendalikan secara manual atau secara otomatis. Hal ini biasanya untuk mengantisipasi agar mesin dapat tetap dioperasikan ketika kontrol otomatis mengalami gangguan/kerusakan.

Kontrol otomatis mengandalkan sepenuhnya keberhasilan proses terhadap sensor-sensor seperti limit-switch, proximity, encoder, temperature transducer, pressure transducer, dan lain-lain. Selain sensor, kontrol otomatis juga mengandalkan komponen-komponen fungsional seperti timer, counter, dan tentunya programmable controler seperti PLC.

Tatkala kontrol otomatis mengalami gangguan, maka praktis mesin tidak dapat dijalankan secara otomatis. Pada kondisi tersebut, maka jika kontrol dilengkapi dengan mode manual, maka mesin masih dapat dijalankan secara manual, meskipun mungkin kecepatan dan akurasi tidak secepat dan seakurat kontrol otomatis.

Berikut adalah contoh ladder sederhana untuk memisahkan blok kontrol mode auto dan mode manual menggunakan instruksi Interlock.

Page 9: Aplikasi PLC OKE

Network 1 hingga Network 3 adalah blok untuk program kontrol mode manual. Pada contoh ini, mode manual akan mengaktifkan Q1_MAN secara periodik setiap 1 detik. Pada kontrol mesin yang sebenarnya tentu saja programnya tidak akan sesederhana ini.

Network 2 (Manual Task) akan dieksekusi jika kondisi MANUAL = ON, yakni ketika interlock aktif.

Network 4 adalah flicker lampu dengan periode 1 detik. Network ini sengaja saya sisipkan diantara blok manual dan blok otomatis untuk memberikan ilustrasi bahwa diantara kedua blok bisa disisipi program.

Page 10: Aplikasi PLC OKE

Network 5 hingga Network 7 adalah blok program untuk mode auto. Network 6 (Auto Task) adalah program auto yang dalam contoh sederhana ini mengaktifkan Q1_AUTO secara periodik setiap 0,2 detik. Auto Task ini akan dieksekusi jika kondisi AUTO = ON.

Terakhir, Network 8 dan Network 9. Network 8 adalah eksekutor untuk output yang sesungguhnya. Karena logikanya setiap output dapat dijalankan secara manual maupun secara otomatis, maka output Q1 akan aktif jika Q1_MAN = ON atau Q1_AUTO = ON.

Dapat juga working bit yang kita gunakan dalam blok manual dan blok auto diganti dengan bit-bit retentive (HR0000 – HR1915) sehingga statusnya tetap dipertahankan ketika listrik padam.

Semoga bermanfaat dan selamat belajar!

Page 11: Aplikasi PLC OKE

Aplikasi PLC – Motor Starter Star-Delta

Pada tulisan Contoh Rangkaian   Motor Starter Star-Delta , Mas Ali Adhar menanyakan tentang contoh ladder motor starter star-delta. Nah, berikut ini adalah contoh ladder motor starter star-delta disertai penjelasannya. Ladder ini saya buat menggunakan software SYSWIN 3.4 dengan PLC CPM2A.

Selamat belajar!

Pada Network 1, START dan STOP adalah tombol yang digunakan untuk mengaktifkan dan mematikan rangkaian. OVERLOAD adalah masukan dari Thermal Overload Relay (TOR). Untuk menyimpan status digunakan bit status STARDELTA_GO pada alamat 200.00 menggunakan instruksi KEEP(11).

Bit STARDELTA_GO akan direset ketika tombol STOP ditekan atau terjadi overload. Jadi rangkaian akan OFF jika tombol STOP ditekan atau kontak OVERLOAD aktif. Secara fisik OVERLOAD adalah masukan kontak normally-open dari TOR.

Page 12: Aplikasi PLC OKE

Rangkaian star-delta tanpa fungsi putar-balik motor memerlukan 3 buah kontaktor. Pada ladder ini saya namakan MAIN, STAR, dan DELTA. Pada awal start, rangkaian akan menjalankan motor dengan hubungan star. Beberapa detik kemudian, rangkaian akan mengubah hubungan star menjadi hubungan delta.

Network 2 adalah ladder untuk hubungan star. Jika STARDELTA_GO = ON dan OVERLOAD = ON, maka kontaktor MAIN akan ON. Demikian juga halnya dengan timer TIM000, dan mulai menghitung.

Selama timer menghitung, kontaktor STAR akan ON, sehingga motor akan berputar dengan hubungan star.

Setelah 4 detik, timer akan mengaktifkan kontak outputnya sehingga kontaktor STAR pada Network 2 akan OFF dan kontaktor DELTA akan ON. Motor pun running dengan hubungan DELTA.

Page 13: Aplikasi PLC OKE

Kontak NO dari TOR juga dihubungkan dengan output 10.03 sebagai alarm yang akan aktif ketika terjadi overload pada motor.

Sekian dan semoga bermanfaat.

Selamat belajar!

Modul Sensor Suhu LM35 Untuk Zelio Smart   Relay

Beberapa tipe Zelio Smart-Relay dilengkapi dengan masukan analog 0-10V DC, salah satunya adalah Zelio SR3B101BD. Dengan adanya masukan analog, maka Zelio dapat menerima masukan tegangan analog dari transducer. Sehingga dengan demikian, Zelio dapat digunakan untuk mengontrol keluaran sistem berdasarkan kondisi analog dari suatu sensor.

Gambar disamping ini adalah Modul Sensor Suhu LM35 untuk Zelio maupun PLC yang siap-pakai. Modul ini memiliki tegangan keluaran 0-10V untuk range pengukuran suhu 0°C – 100°C. Modul ini membutuhkan tegangan suplai antara 12-24V DC. Oleh karenanya sangat cocok untuk digunakan bersama Zelio Smart Relay.

Modul Sensor Suhu LM35 ini bisa digunakan untuk aplikasi seperti pengontrol suhu ruangan, pengontrol suhu rumah kaca, ataupun untuk eksperimen di laboratorium.

Berikut adalah contoh program Zelio SR3B101BD yang berfungsi menampilkan suhu pada display Zelio dan melakukan kontrol yakni menghidupkan relay ketika suhu lebih dari sama dengan 50°C.

Page 14: Aplikasi PLC OKE

Gambar diatas adalah hasil simulasi ketika suhu 29°C. Output Q4 masih OFF.

Gambar diatas adalah hasil simulasi ketika suhu 50°C. Output Q4 berubah menjadi ON.

IB-IE adalah masukan analog dengan ADC 8-bit yang mengubah masukan analog 0-10V menjadi digital 0-255. Komponen GAIN dalam program ini berfungsi mengkonversi (mapping) data 0-255 menjadi 0-100°C. Dan sebagai komparator digunakan komponen COMPARE dengan masukan konstanta numerik 50. Program juga menampilkan data suhu pada display Zelio.

Contoh program tersebut dapat Anda download menggunakan link berikut ini.

Zelio Analog 0-10V

Page 15: Aplikasi PLC OKE

( 2,28 kb )

Jika Anda berminat silakan mengunjungi situs: http://teknikelektrolinks.com.

Selamat belajar!

Misteri Rangkaian On-Off Satu Tombol Pada   Zelio

June 7, 2010 Chandra MDE Leave a comment

Pada tulisan yang terdahulu (Versi Lain On-Off Satu Tombol Pada Zelio Smart Relay), Mas Tresna menyampaikan pengalamannya melalui komentar tentang ‘kesalahan’ yang secara tidak sengaja dilakukan ketika mencoba mensimulasikan rangkaian ladder pada postingan tersebut. Berikut adalah gambar rangkaian ladder dengan ‘kesalahan’ tersebut.

Apa perbedaan rangkaian di atas dengan rangkaian ‘aslinya‘? Perbedaannya terletak pada Auxiliary Relay M1 pada kolom Contact 2 pada Network 001. Pada rangkaian ‘asli ‘ adalah m1 (normally-closed) sedangkan rangkaian Mas Tresna adalah M1 (normally-opened).

Page 16: Aplikasi PLC OKE

Yang menjadi misteri adalah hasil simulasi rangkaian di atas juga berhasil memfungsikan sebuah tombol menjadi toggle on/off. Apakah memang benar demikian? Adakah perbedaannya? Simak uraian hasil simulasi berikut ini.

Rangkaian Kondisi Standby

Saya pikir rangkaian ini tidak memerlukan penjelasan apapun. Hanya saja gambar hasil simulasi rangkaian pada konsisi standby ini perlu saya tampilkan untuk memudahkan penjelasan kondisi rangkaian berikutnya.

Rangkaian Kondisi I1 = ON

Page 17: Aplikasi PLC OKE

Kita anggap saja Zelio memiliki cycle-time 20ms, berarti jika kita menekan Tombol I1 selama satu detik, maka kondisi tersebut akan dibaca sebanyak 50 kali, dan program di atas akan dijalankan sebanyak 50 kali pula. Sangat cepat. Gambar diatas menunjukkan kondisi ketika I1=ON. Yang perlu diperhatikan di sini adalah jika I1=ON, maka M1=ON. Kondisi ini berlaku pada setiap siklus program.

Perhatikan, pada gambar hasil simulasi rangkaian diatas, Q1 berwarna kuning-emas yang menyatakan kondisi Q1=ON-OFF-ON-OFF secara berulang-ulang setiap siklusnya. Dalam hal ini, simulator tidak menggambar keseluruhan Network 003 berwarna merah, karena adanya perubahan kondisi tiap siklus tersebut. Pintar bukan!

Sekarang mari kita analisa. Dengan aktifnya M2 (M2=ON), maka Q1 akan ON karena q1 akan menghubungkan M2 dengan Q1. Namun  sesaat setelah Q1=ON, q1 akan OFF sehingga akan memutus jalur M2 dengan Q1 yang mengakibatkan Q1 kembali menjadi OFF!!! Perubahan ON-OFF ini terjadi pada tiap siklusnya. Jadi pada rangkaian ini, selama I1=ON (pada penekanan tombol yang pertama), kondisi Q1 akan ON-OFF secara berulang-ulang. Jika menggunakan Zelio dengan output transistor open-collector maka tidak akan secara langsung ketahuan. Akan tetapi jika menggunakan Zelio dengan output relay, maka akan terdengar bunyi relay yang putus-nyambung putus-nyambung. Kemretek gitu deh…

Akan tetapi, sesaat ketika I1 dilepas (I1 berubah dari kondisi ON menjadi OFF), maka Q1 akan ON secara pasti (ON setiap siklusnya) dengan rangkaian penyambung kontak m2 dan Q1. Lihat gambar berikut ini.

Page 18: Aplikasi PLC OKE

Nah, setidaknya sekarang kita sama-sama tahu apa perbedaan rangkaian di atas dengan rangkaian ‘aslinya‘. Kalau rangkaian ‘aslinya’,  Q1 akan langsung ON sesaat setelah I1=ON tanpa muncul bunyi kemretek pada relay.

Demikian, dan saya rasa analisa untuk kondisi selanjutnya tidak perlu dilakukan. Semoga bisa menambah wawasan kita bersama.

Selamat belajar!

Categories: Industrial Control and Automation, PLC/ZELIO Tags: ON-OFF Satu Tombol, Trik Zelio, Zelio ON-OFF Toggle

Versi Lain On-Off Satu Tombol Pada Zelio Smart   Relay

May 8, 2010 Chandra MDE 5 comments

Aplikasi ON/OFF Satu Tombol selalu ‘menggoda’ untuk dipikirkan solusinya. Bahkan sempat ada yang mengetengahkan masalah ini dalam suatu forum dan mendapatkan respon dari anggota forum dari seluruh dunia dengan berbagai macam tipe PLC yang digunakan.

Berikut adalah versi lain untuk solusi aplikasi ON/OFF menggunakan satu tombol pada Zelio Smart Relay. Versi ini lebih ringkas dibandingkan dengan solusi sebelumnya. Penasaran, simak trik dibalik keringkasan solusi ini.

Page 19: Aplikasi PLC OKE

Ketika tombol ditekan, I1 akan berubah dari kondisi OFF menjadi ON dan mengubah kondisi M2 menjadi ON (Baris 1). Selanjutnya, aktifnya I1 juga akan mengubah kondisi M1 dari OFF menjadi ON (Baris 2).

Lho??? Berarti M2-nya kan balik jadi OFF lagi, Pak. Kan kalo M1=ON, m1=OFF…?

Good question! Hal itu benar sekali, akan tetapi karena ini adalah program ladder di dalam sebuah kontroler, maka perlu diingat bahwa kontroler mengeksekusi program secara berurutan mulai dari Baris 1 hingga baris akhir program, kemudian diulang kembali pada siklus berikutnya secara berulang-ulang. Jadi jawaban atas pertanyaan di atas adalah: m1 akan membuka pada siklus berikutnya. Di sinilah trik yang membuat rangkaian yang tampak impossible ini dapat bekerja dengan baik.

Lanjut ke Baris 3, M2 masih dalam kondisi ON, dan output Q1 dalam kondisi OFF, sehingga kontak q1 masih dalam kondisi menutup (NC). Hal ini menyebabkan aliran listrik menuju Q1 sehingga Q1 berubah kondisi dari OFF menjadi ON.

Ketika tombol dilepas (I1=OFF), maka pada siklus berikutnya, M2 dan M1 akan OFF. Selanjutnya Q1 akan tetap ON karena aliran listrik dikunci oleh kontak m2 dan Q1.

Pretty amazing, huh?

Nah, gambar berikut adalah hasil simulasi rangkaian yang menunjukkan kondisi Q1=ON setelah tombol ditekan pertama kali, dan Q1=OFF setelah tombol ditekan untuk kedua kali.

Page 21: Aplikasi PLC OKE

Categories: Elektronika, Industrial Control and Automation, PLC/ZELIO Tags: ON-OFF Satu Tombol, Trik Zelio, Zelio, Zelio Smart Relay

Zelio Soft Download   Links

March 27, 2010 Chandra MDE 17 comments

ZELIO SOFT adalah software untuk mengembangkan program kontrol untuk ZELIO Smart-Relay. Smart-Relay atau Programmable-Relay sebenarnya mirip dengan PLC, hanya saja kemampuan yang dimiliki tidak sehebat PLC. ZELIO adalah smart-relay keluaran Schneider Electric. Produk lain sejenis misalnya adalah ZEN dari OMRON dan LOGO! dari Siemens.

ZELIO diawali dengan seri SR1 yang saat ini sudah mulai susah didapatkan dipasaran. Seri SR2 yang merupakan pengembangan saat ini masih banyak dipasaran dengan harga yang relatif murah. Seri SR3 kini sudah mendukung koneksi USB, sehingga sangat cocok untuk developer yang bekerja menggunakan laptop.

Smart-Relay sangat cocok untuk mengontrol mesin-mesin yang tidak membutuhkan algoritma program yang tinggi, semisal yang membutuhkan perhitungan aljabar numerik. Tetapi jika kontrol mesin kita hanya membutuhkan instruksi-instruksi logika, timer, dan counter, atau bahkan analog comparator, maka Smart-Relay adalah jawaban untuk solusi kontroler murah dan handal.

Page 22: Aplikasi PLC OKE

Bagi pemula, menurut saya sangat penting untuk memiliki ZELIO SOFT karena selain gratis, software ini memiliki simulator sehingga dapat langsung mengetahui kinerja program kontrol yang kita buat. Oleh karenanya bisa digunakan sebagai sarana belajar pemrograman dasar Ladder.

Beberapa mesin atau aplikasi yang telah saya buat dengan ZELIO antara lain:

Mesin Bubut Konvensional (Non CNC) Smart Battery Charger For Electric Forklift

Mesin Poles Rol Karet 2 Meter

Mesin Isian Rol Karet Three-Roller Builder

Bel Pabrik Otomatis

Nah, silakan gunakan download link berikut untuk mendownload installer Zelio Soft 4.3 dan Zelio Logic 2 User Manual.

Download Zelio Soft 4.3

Zelio Logic 2 Smart Relay User Manual

Untuk versi terbaru ZelioSoft, silakan membaca tulisan berikut ini:

Download Link Software ZelioSoft 4.5

Selamat belajar dan selamat berkarya!