25
M A K A L AH A P L I K A S I T R I O D A Makalah ini diajukan untuk memenuhi tugas kelompok elektronika dasar semester 1 program studi elektronika instrumentasi Di susun oleh : Argo Satrio Wicaksono 020900242 Nariratri Nur Aufanni 020900254 Resa Satria Adi .K 020900255 Rikki Andarfiyan Saputra 020900258 SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI NUKLIR Argo Satrio Wicaksono – Sekolah Tinggi Teknologi Nuklir Yogyakarta Page 1

aplikasi trioda

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Penulisan makalah ini merupakan suatu upaya untuk menjelaskan tentang karakteristik dan penggunaan aplikasi trioda dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu, juga untuk memenuhi tugas elektronika dasar yang di berikan, pada semester 1 di Sekolah Tinggi Teknoogi Nuklir – Badan Tenaga Nuklir Nasional Yogyakarta.Guna mendukung data dalam penulisan makalah ini, penulis peroleh melalui kepustakaan dengan mencari berbagai referensi melalui media elektronik internet. Selain itu, penulis juga peroleh dengan cara mengumpulkan materi dari buku-buku yang relevan. Hasil yang diperoleh diketahui bahwa triode merupakan salah satu komponen elektronika yang terdiri atas katoda, anoda dan kisi pengendali . Trioda juga memiliki karakteristik yang khas dan berbeda dengan komponen elektronik lainnya. Kelemahan trioda adalah faktor penguatan yang masih terlalu rendah untuk kebanyakan penerapan rangkaian elektornika. Tidak hanya itu, trioda dapat digunakan sebagai salah satu komponen dalam rangkaian amplifier atau penguat.

Citation preview

Page 1: aplikasi trioda

M A K A L AH

A P L I K A S I T R I O D A

Makalah ini diajukan untuk memenuhi tugas kelompok elektronika dasar

semester 1 program studi elektronika instrumentasi

Di susun oleh :

Argo Satrio Wicaksono 020900242

Nariratri Nur Aufanni 020900254

Resa Satria Adi .K 020900255

Rikki Andarfiyan Saputra 020900258

SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI NUKLIR

BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL

YOGYAKARTA

Argo Satrio Wicaksono – Sekolah Tinggi Teknologi Nuklir Yogyakarta Page 1

Page 2: aplikasi trioda

2009

ABSTRAKSI

Penulisan makalah ini merupakan suatu upaya untuk menjelaskan tentang

karakteristik dan penggunaan aplikasi trioda dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu,

juga untuk memenuhi tugas elektronika dasar yang di berikan, pada semester 1 di

Sekolah Tinggi Teknoogi Nuklir – Badan Tenaga Nuklir Nasional Yogyakarta.

Guna mendukung data dalam penulisan makalah ini, penulis peroleh melalui

kepustakaan dengan mencari berbagai referensi melalui media elektronik internet.

Selain itu, penulis juga peroleh dengan cara mengumpulkan materi dari buku-buku

yang relevan.

Hasil yang diperoleh diketahui bahwa triode merupakan salah satu komponen

elektronika yang terdiri atas katoda, anoda dan kisi pengendali . Trioda juga memiliki

karakteristik yang khas dan berbeda dengan komponen elektronik lainnya.

Kelemahan trioda adalah faktor penguatan yang masih terlalu rendah untuk

kebanyakan penerapan rangkaian elektornika. Tidak hanya itu, trioda dapat

digunakan sebagai salah satu komponen dalam rangkaian amplifier atau penguat.

Argo Satrio Wicaksono – Sekolah Tinggi Teknologi Nuklir Yogyakarta Page 2

Page 3: aplikasi trioda

ABSTRACT

Writing of this handing out is an effort to explain about characteristic and

usage the application of triode in everyday life. Besides, also to fulfill basis

electronics task which in giving, at semester 1 in Polytechnic Institute of Nuclear

Technology- National Nuclear Energy Agency.

To support data in writing of this handing out, writer obtains through

bibliography with looking for various references through internet electronic media.

Besides, writer also obtains by the way of collecting matter from the relevant books.

Result obtained it is known that triode is one of electronics component which

consist of cathode, anode and controller grating . Triode also has characteristic that

is typical and differs from other electronic component. Weakness of triode is

amplification factor which still too low for most application of electronic circuit. Not

only that, triode serve the purpose of one of component in amplifier circuit or brace.

Argo Satrio Wicaksono – Sekolah Tinggi Teknologi Nuklir Yogyakarta Page 3

Page 4: aplikasi trioda

KATA PENGANTAR

Puji Syukur Penulis Panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas

limpahan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini tepat

pada waktunya. Terdorong oleh rasa ingin tahu dan usaha keras yang didukung serta

diarahkan oleh Bapak Dosen maka, penulis memberanikan diri untuk menyusun makalah

ini.

Makalah yang berjudul Aplikasi Trioda ini, merupakan hasil analisa penulis yang

disusun untuk memenuhi tugas elektronika dasar yang di berikan, pada semester 1 di

Sekolah Tinggi Teknoogi Nuklir – Badan Tenaga Nuklir Nasional Yogyakarta.

Dalam menyelesaikan makalah ini, penulis banyak mendapat bantuan dari berbagai

pihak. baik secara langsung maupun tidak langsung Oleh sebab itu, pada kesempatan ini

penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Bpk. Prof. Kris Tri Basuki selaku Ketua Sekolah Tinggi Teknologi Nukli – Badan

Tenagan Nuklir Nasional Yogyakarta yang telah memberikan segala fasilitas kepada

penulis dalam menyelesaikan makalah ini.

2. Bpk (dosen elektro) yang telah banyak memberikan bimbingan, arahan dan ilmu

pengetahuan sehingga penulis dapat melaksanakan proses demi proses dalam

penyelesaian makalah ini.

3. Orang tua yang telah memberikan bantuan doa serta dukungan baik berupa moril

maupun materi sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini.

4. Teman-teman program studi elektronika instrumentasi angkatan 2009 yang telah

banyak memberikan dukungan dan motivasi yang berguna hingga terselesaikannya

penulisan makalah ini.

5. Bapak kost “Warung Kampoeng” yang telah memberikan fasilitas kepada penulis

dalam menyelesaikan makalah ini.

Penulis menyadari bahwa makalah ini masih banyak ditemukan kekurangan di

dalamnya. Oleh sebab itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun

untuk menyempurnakan makalah ini di masa yang akan datang.

Argo Satrio Wicaksono – Sekolah Tinggi Teknologi Nuklir Yogyakarta Page 4

Page 5: aplikasi trioda

Akhir kata, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca khususnya para

mahasiswa sebagai dalam mempelajari mata kuliah elektronika dasar.

Yogyakarta, 29 Desember 2009

Tim Penulis

Argo Satrio Wicaksono – Sekolah Tinggi Teknologi Nuklir Yogyakarta Page 5

Page 6: aplikasi trioda

BAB I

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang Masalah

Elektronika adalah cabang ilmu pengetahuan dan teknologi yang mempelajari

teori dan penggunaan kelas peralatan dimana penyaluran electron terjadi lewat

hampa, gas atau semikonduktor. Tabung-tabung hampa dan tabung berisi gas,

transistor dan sebagainya merupakan contoh dari alat-alat tersebut , dan dikenal

sebagai peralatan elektronika. Gerakan electron dari alat-alat ini biasanya

dikendalikan oleh penggunaan medan listrik.

Selama beberapa dekade terakhir kemajuan elektronika telah berkembang

dengan pesat, dan pada saat ini dapat dikelompokkan dalam dua cabang yang luas.

Cabang elektronika yang berhubungan dengan aliran electron dalam hampa, gas

atau benda padat dinamakan elektronika fisika. Sebaliknya, cabang yang berkaitan

dengan perencanaan, pengembangan dan penggunaan peralatan electron

dinamakan teknik elektronika.

Dalam tahun-tahun terakhir, elektronika telah digunakan secara luas dalam

banyak bidang ilmu pengetahuan dan teknologi, dan tidak dapat dipisahkan dari

kehidupan modern. Alat-alat dimana terjadi penghantaran elektronis dalam ruang

yang dihampakan atau sebagian dihampakan dinamakan tabung electron. Dinding

ruang dari tabung electron dibuat baik dari gelas atau dari logam. Tabung electron

dibagi menjadi dua, kelas pertama tekanan gas dalam ruang tabung sangat rendah

sehingga tidak ada pengaruhnya pada kerja tabung. Tabung electron kelas ini

dinamakan tabung hampa. Dalam kelas yang lain, gas mulia seperti helium, neon,

argon, krypton dan xenon dimasukkan kedalam tabung setelah evakuasi untuk

maksud tertentu. Uap air raksa atau gas mulia yang ada dalam tabung berperan

penting dalam cara kerja tabung. Tabung-tabung electron ini, dikenal sebagai tabung

terisi gas atau tabung bergas.

Argo Satrio Wicaksono – Sekolah Tinggi Teknologi Nuklir Yogyakarta Page 6

Page 7: aplikasi trioda

Berdasarkan pada jenis katoda yang digunakan, tabung hampa umumnya

dibagi lagi menjadi 2 kategori yaitu tabung termionik dan tabung foto. Dalam tabung

termionik, katoda memancarkan electron dalam proses pemancaran termionik.

Dalam tabung foto electron-elektron dari katoda dipancarkan dengan proses

panacaran foto listrik. Tabung bergas dibagi lagi menjadi tabung-tabung termionik,

tabung-tabung foto, dan tabung katoda dingin. Dalam tabung katoda dingin, Katoda

dibiarkan pada temperature kamar dan electron-elektron dipancarkan dari katoda

dengan proses pancaran sekunder atau pancaran medan.

Cara lain mengklasifikasikan tabung electron di dasarkan pada jumlah

elektroda yang berisi dalam tabung. Atas dasar ini, tabung yang berisi dua elektroda

yaitu satu katoda dan satu anoda, dinamakan diode tabung. Sedangkan yang

mempunyai 3 elektroda, yaitu katoda, anoda dan satu elektroda lagi

mengendalikan hantaran electron dalam tabung yang sering disebut kisi kendali

dinamakan triode. Tabung electron yang berisi lebih dari 3 elektroda dinamakan

tabung multi elektroda termasuk didalamnya tetroda (memiliki empat elektroda),

pentode (memiliki lima elektroda), heksoda (memiliki enam elektroda), dan

sebagainya. Semua piranti elektronik tersebut sering dijumpai dalam peralatan

elektronika. Masing - masing komponen / piranti tersebut memiliki fungsi dan tugas

yang berbeda. Perbedaan ini biasanya didasarkan pada ciri khas karakteristik piranti

tersebut.

1.2Perumusan Masalah

Dari latar belakang masalah yang telah dikemukakan di atas terdapat masalah

yang hendak di cari jawabannya :

1. Bagaimanakah cara kerja dan karakateristik trioda?

2. Apa keuntungan dan kerugian penggunaan triode dalam perangkat

elektronis?

3. Bagaimana aplikasi dan bentuk rangkaian triode?

1.3 Tujuan Penulisan

Tujuan penulisan makalah ini adalah :

Argo Satrio Wicaksono – Sekolah Tinggi Teknologi Nuklir Yogyakarta Page 7

Page 8: aplikasi trioda

1. Untuk mengetahui cara kerja dan karakateristik triode sebagai salah satu

tabung hampa elektronika.

2. Untuk mengetahui kelemahan dan kerugian penggunaan triode dalam

perangkat elektronis di kehidupan sehari-hari.

3. Untuk mengetahui pengaplikasian triode sebagai komponen elektronika dan

bentuk rangkaiannya.

1.3Hipotesis

Berdasarkan hasil pengamatan sementara, penulis menarik kesimpulan

sementara sebagai berikut :

1. Trioda terdiri atas katoda, anoda dan kisi pengendali yang mempunyai

peranan penting dalam pengendalian aliran electron dalam tabung. Trioda

juga memiliki karakteristik yang khas dan berbeda dengan komponen

elektronik lainnya.

2. Kelemahan trioda adalah faktor penguatan yang masih terlalu rendah untuk

kebanyakan penerapan rangkaian elektornika.

3. Trioda dapat digunakan sebagai salah satu komponen dalam rangkaian

amplifier atau penguat.

Argo Satrio Wicaksono – Sekolah Tinggi Teknologi Nuklir Yogyakarta Page 8

Page 9: aplikasi trioda

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Sejarah Singkat

Pada tahun 1904 John Ambrose Fleming pertama kali menciptakan tabung vakum.

Dalam elektronika, sebuah tabung vakum adalah sebuah alat yang biasanya

digunakan untuk menguatkan sinyal. Dahulu digunakan di banyak alat-alat elektronik

tapi kini tabung vakum hanya digunakan dalam aplikasi khusus. Untuk banyak

tujuan, tabung vakum telah diganti oleh transistor yang murah dan jauh lebih kecil,

baik sebagai alat terpisah maupun dalam sirkuit terpadu. Pada awal abad ke-21

muncul kembali kesukaan terhadap tabung vakum, kali ini dalam bentuk tabung

mikro field-emitter.

Trioda merupakan tabung penguat yang pertama

ditemukan oleh Lee de Forest (1873-1961) dalam tahun

1905 ketika ia memasukkan sebuah kisi ke dalam

sebuah diode. Trioda itu sendiri merupakan tabung

electron dengan tiga electrode yang bertutut-turut

disebut katoda, kisi kendali (control grid) dan anoda.

Melalui pemanjaran yang tepat ke kisi itu dalam hubungan dengan katoda dapat

dikendalikan kerapatan arus electron dari katoda yang berhasil mencapai anoda.

Dengan demikian, arus anoda dapat dikendalikan melalui pengaturan tenaga kisi

dan melalui pemberian beban ke dalam rangkaian anoda , tegangan anoda menadi

salinan dari sinyal yang diumpankan ke kisi kendali namun lebih kuat. Untuk

peguatan liniear kisi ini harus dipajar dengan tepat.

Tabung seperti di atas sejak ditemukan telah digunakan secara luas dalam

perangkat elektronika, tetapi biasanya hanya untuk frekuensi-frekuensi audio dan

subaudio. Adanya kapasistansi dalam antara anoda dan kisi kendali menyebabkan

triode tidak sesuai untuk penguatan RF.

Argo Satrio Wicaksono – Sekolah Tinggi Teknologi Nuklir Yogyakarta Page 9

Page 10: aplikasi trioda

2.2 Struktur dan Lambang Trioda

Sesuai dengan namanya, trioda memiliki tiga buah elektroda yaitu katoda, grid dan

plate. Katoda berada pada pusat dari trioda dan dikelilingi oleh grid yang berbentuk

anyaman kawat melingkar. Antara setiap lapisan anyaman grid terdapat celah yang

cukup besar yang memungkinkan mengalirnya elektron menuju plate. Sedangkan

plate melingkupi katoda, grid dan juga filament. Pada trioda grid berperan dalam

mengatur aliran elektron yang menuju ke plate dengan memanfaatkan perubahan

kondisi tegangan yang ada padanya.

triode saat awal penemuannya struktur dan simbol triode

2.3Jenis-jenis Trioda

Berdasar cara pembangkitan elektron, triode terbagi menjadi dua yaitu indirect

heated dan direct heated. Pada indirect heated, elektron dibangkitkan oleh

filamen pemanas yang terpisah dari katode. Sedangkan dalam direct heated

elektron dibangkitkan oleh filamen pemanas yang merupakan katode dari triode.

Argo Satrio Wicaksono – Sekolah Tinggi Teknologi Nuklir Yogyakarta Page 10

Page 11: aplikasi trioda

2.4Konstanta Tabung Hampa

Tabung memiliki beberapa konstanta yang seringkali perlu digunakan dalam proses

perancangan rangkaian, konstanta tersebut ialah :

- Faktor penguatan (mu)

  Konstanta mu menunjukkan sejauh mana tegangan pada grid dapat menentukan

  terjadinya perubahan pada tegangan plate. Berdasarkan definisinya mu ialah

  rasio perubahan kecil perubahan tegangan plate terhadap perubahan kecil

  tegangan  grid pada arus plate yang konstan.

  Dalam bentuk Formula :   mu = d(Ep)/d(Ec)  ----> untuk d(Ib) = 0

- Transkondutansi (gm)

   Konstanta transkonduktansi menunjukkkan sejauh mana tegangan grid dapat

   mempengaruhi terjadinya perubahan arus plate. Berdasarkan definisinya gm

   ialah rasio perubahan kecil arus plate terhadap perubahan kecil pada tegangan

   grid pada tegangan plate yang konstan .

   Dalam bentuk formula  gm = d(Ib)/d(Ec)  ----> untuk d(Eb)= 0

- Plate Resistance (rp)

   Transkonduktansi ialah rasio perubahan kecil pada tegangan plate terhadap

  perubahan kecil pada arus plate .

  Dalam bentuk formula  rp = d(Eb)/d(Ib) ----> untuk d(Ec)= 0

- Hubungan antara mu gm, dan rp

     mu =   d(Ep)/d(Ec) ...........................................................Persamaan 1

Argo Satrio Wicaksono – Sekolah Tinggi Teknologi Nuklir Yogyakarta Page 11

Page 12: aplikasi trioda

Pada persamaan 1 tersebut kita kalikan dengan 1 atau d(Ib)/d(Ib) sehingga

persamaan 1 menjadi

    mu = d(Ep)/d(Ec)  X  d(Ib)/d(Ib)................................Persamaan 2

    Lalu persamaan 2 kita modifikasi menjadi

   mu = d(Ib)/d(Ec)  X  d(Ep)/d(Ib).................................Persamaan 3

  dimana d(Ib)/d(Ec) = gm     dan     d(Ep)/d(Ib) = rp

  sehingga persamaan 3 dapat kita tulis sebagai :

                     mu = gm x rp .................................Persamaan 4

2.5Amplifier

Beragam jenis amplifier dapat ditemukan dalam rangkaian-rangkaian elektronik.

Adapun jenis-jenis amplifier dapat di kategorikan sebagai berikut.

2.5.1 Amplifier kopling-a.c

Pada amplifier kopling-a.c.,tahapan-tahapan dikopling sedemikian rupa

sehingga level d.c. terisolasi dan hanya komponen a.c. dari suatu sinyal yang

dipindahkan dari tahapan yang suatu ke tahapan yang lainnya.

2.5.2 Amplifier kopling-d.c

Pada amplifier kopling-d.c., tahapan-tahapan dikopling sedemikian rupa

sehingga tahapan-tahapan tersebut tidak terisolasi dari tegangan d.c. Baik

komponen-komponen sinyal a.c. maupun d.c. dipindahkan dari suatu tahapan

ke tahapan berikutnya.

2.5.3 Amplifier sinyal-besar

Amplifier sinyal-besar dirancang untuk menangani tegangan dan arus yang

cukup tinggi(biasanya dari 1 V hingga 100 V atau lebih).

Argo Satrio Wicaksono – Sekolah Tinggi Teknologi Nuklir Yogyakarta Page 12

Page 13: aplikasi trioda

2.5.4 Amplifier sinyal-kecil

Amplifier sinyal-kecil dirancang untuk menangani sinyal-sinyal dengan level

yang rendah(biasanya kurang dari 1 V).

2.5.5 Amplifier frekuensi audio

Amplifier frekuensi audio bekerja pada pita frekuensi yang biasanya

diasosiasikan dengan sinyal-sinyal audio(yaitu 20 Hz hingga 20kHz).

2.5.6 Amplifier pita lebar

Amplifier pita lebar mampu memperkuat frekuensi-frekuensi pada kisaran

yang sangat luas, biasanya dari beberapa puluh hertz hingga beberzpa

megahertz.

2.5.7 Amplifier frekunsi radio

Amplifier frekuensi radio bekerja pada pita frekuensi yang biasanya

diasosiasikan dengan sinyal-sinyal radio(yaitu dari 100 kHz hingga lebih dari

1 GHz). Perhatikan bahwa sangatlah penting bagi amplifier jenis ini untuk

bersifat selektif terhadap frekuensi dan oleh karenanya tanggapan

frekuensinya dapat dibatasi pada pita frekuensi yang relative sempit.

2.5.8 Amplifier derau-rendah

Amplifier derau-rendah dirancang agar hanya menyumbang sangat sedikit

derau pada sinyal yang sedang diperkuat. Amplifier ini biasanya dirancang

untuk digunakan dengan sinyal-sinyal yang levelnya sangat rendah(biasanya

kurang dari 10mV).

Argo Satrio Wicaksono – Sekolah Tinggi Teknologi Nuklir Yogyakarta Page 13

Page 14: aplikasi trioda

BAB III

DATA DAN PEMBAHASAN

3.1 Data

Adapun data untuk melengkapi data pendukung dalam makalah ini, penulis

dapatkan melalui :

3.1.1Data Kepustakaan

Data kepustakaan yang penulis peroleh didapat dengan cara mengumpulkan

berbagai sumber referensi dari internet. Selain itu, penulis juga peroleh dengan cara

mengumpulkan buku-buku yang relevan.

3.2 Pembahasan

Konstruksi triode hampa serupa dengan triode hampa, kecuali bahwa dalam

triode terdapat electrode ketiga yang dinamakan kisi-kisi (grid), yang disisipkan

dalam ruang antara katoda dan anoda. Kisi-kisi mempunyai peranan penting dalam

pengendalian aliran electron dalam tabung dan oleh sebab itu ini dinamakan kisi-kisi

kendali (control grid). Elektrode tambahan ini dibuat dari kawat halus dari tungsten

yang dilapisi oleh emas.

3.2.1 Cara Kerja Trioda

Ketika grid berada pada tegangan dibawah 0V atau negatif maka muatan

negatif yang ada pada grid akan menolak elektron untuk beremisi menuju plate

Argo Satrio Wicaksono – Sekolah Tinggi Teknologi Nuklir Yogyakarta Page 14

Page 15: aplikasi trioda

sehingga tidak ada ataupun hanya sedikit sekali elektron yang dapat beremisi

menuju plate. Pada situasi ini ada  nilai tegangan negatif tertentu yang jika diberikan

pada katoda maka tidak ada sama sekali elektron yang dapat mengalir dari katoda

menuju plate, tegangan ini dinamakan "grid cutt of voltage".  Ketika grid berada pada

tegangan 0V maka elektron mulai dapat beremisi menuju plate, hal ini disebabkan

karena pada tegangan 0 yang relatif lebih positif terhadap muatan elektron yang

negatif maka tidak ada daya tolak dari muatan di grid terhadap elektron di katoda

yang akan  beremisi menuju plate. Ketika grid berada pada tegangan positif maka

muatan positif yang ada pada grid akan menarik elektron pada katoda untuk

kemudian beremisi melewati celah celah yang ada pada anyaman grid menuju plate.

Semakin positif tegangan grid maka akan semakin besar pula elektron yang

mengalir dari plate.

3.2.2 Karakteristik Trioda

Ada dua buah karakteristik penting dari trioda yaitu Plate Characteristik dan Mutual

Characteristic seperti pada gambar berikut :

Plate Characteristic Mutual Characteristic

Argo Satrio Wicaksono – Sekolah Tinggi Teknologi Nuklir Yogyakarta Page 15

Page 16: aplikasi trioda

Kedua karakteristik tersebut diperoleh dari rangkaian uji berikut :

Rangkaian karakteristik triode

Dalam skema rangkaian diatas dapat terlihat bahwa pada bagian grid dan plate

dari tabung diberikan supply dua buah tegangan DC variable tersendiri, yang

bertujuan untuk mendapatkan tegangan tertentu dari grid dan plate. Tegangan grid,

tegangan plate dan juga arus plate diukur dengan meter tersendiri. Dari rangkaian

inilah dapat diperoleh plate karakteristik dan mutual karakteristik. Plate

Characteristic menggambarkan koorelasi antara tegangan plate dan arus plate pada

nilai tegangan grid tertentu, sedangkan Mutual characteristic memberikan hubungan

antara tegangan grid dan arus plate pada nilai tegangan plate tertentu. Dalam

kenyataannya kedua karakteristik ini banyak digunakan untuk merancang rangkaian

elektronik tabung.

3.2.3 Keunggulan dan Kelemahan Tabung Trioda

Ketika pertama kali ditemukan oleh Dr. Lee De forest tabung trioda memberi

banyak harapan untuk pengembangan lebih lanjut dalam bidang elektronika yang

sebelumnya tak pernah terpikirkan oleh para ilmuwan. Namun trioda masih memiliki

dua kelemahan yaitu :

a) Faktor penguatan, faktor penguatan dari trioda dianggap masih terlalu rendah

untuk kebanyakan penerapan rangkaian elektornika, sampai saat ini trioda

yang ditemukan hanya mampu mencapai faktor penguatan 100

yaitu tabung trioda type 12AX7.

Argo Satrio Wicaksono – Sekolah Tinggi Teknologi Nuklir Yogyakarta Page 16

Page 17: aplikasi trioda

b) Adanya interelectrode capacitance antara ketiga elektroda pada tabung

trioda.

 kapasitansi tersebut ialah Cgk ( antara grid dan katoda) , Cgp (antara grid

dan

 plate), dan Cpk (antaran plate dan katoda).

3.2.4 Aplikasi Trioda Sebagai Amplifier

Trioda dapat digunakan sebagai amplifier atau penguat. Adapun rangkaiannya

terdapat dalam gambar berikut.

Argo Satrio Wicaksono – Sekolah Tinggi Teknologi Nuklir Yogyakarta Page 17

Page 18: aplikasi trioda

Dari rangkaian di atas dapat dijelaskan bahwa, tegangan catu daya anoda

Vpp memberikan potensial anoda positif, dan tangan catu kisi-kisi Vgg memberikan

potensial negative. Bila triode digunakan sebagai penguat signal AC masuk Vg

digabungkan dengan Vgg dan resistansi beban RL digunakan sebagai rangkaian

anoda. Tegangan keluaran muncul pada beban atau antara anoda dan katoda.

Dalam hal ini, rangakaian tabung hampa mempunyai perubahan-perubahan

potensial dan arus termasuk komponen DC dan AC. Untuk Mengihindari kekacauan,

diperlukan penandaan arus dan tegangan yang tepat . Hal ini ditunjukkan dalam

tabel berikut :

Tegangan kisi-kisi

terhadap katoda

Tegangan anoda

terhadap katoda

Arus anoda

Harga tanpa sinyal

atau harga tetap

Vg Vp Ip

Harga total sesaat Vg Vp Ip

Komponen AC Vg atau ∆ Vg Vp atau ∆ Vp Ip atau ∆ Ip

3.2.5 Penggunaan Transistor sebagai Pengganti Trioda

Sebelum ditemukannya transistor,rangkaian elektronika hanya dibangun

dengan tabung-tabung hampa. Transistor ditemukan oleh Bardeen, Shockley dan

Brattain dalam tahun 1948, dan mulai saat ini orang makin lama makin tertarik dalam

penggunaan alat-alat semikonduktor dalam peralatan elektronika. Teknologi

semikonduktor makin lama makin diperbaiki dan akhirnya muncul rangkaian terpadu

(integrasi). Alat-alat semikonduktor mempunyai keuntungan yang menyolok dan

pada saat ini sudah menggantikan tabung-tabung hampa hamper di semua

penggunaan untuk persyaratan tegangan dan daya yang sangat tinggi. Tabung-

tabung hampa dengan demikian hanya pada penggunaan terbatas, seperti pada

pemancar berdaya tinggi dan menempati posisi yang kurang penting dibandingkan

alat-alat semikonduktor dalam elektronika modern.

Argo Satrio Wicaksono – Sekolah Tinggi Teknologi Nuklir Yogyakarta Page 18

Page 19: aplikasi trioda

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 KESIMPULAN

Berdasarkan hasil pembahasan diatas, penulis menyimpulkan bahwa :

1. Trioda terdiri atas katoda, anoda dan kisi pengendali yang mempunyai

peranan penting dalam pengendalian aliran electron dalam tabung. Trioda juga

memiliki karakteristik yang khas dan berbeda dengan komponen elektronik

lainnya.

2. Kelemahan trioda adalah faktor penguatan yang masih terlalu rendah untuk

kebanyakan penerapan rangkaian elektronika. Selain itu, terdapat pula

interelectrode capacitance antara ketiga elektroda pada tabung triode.

3. Trioda dapat digunakan sebagai salah satu komponen dalam rangkaian

amplifier atau penguat.

5.2 Saran :

Adapun saran penulis yaitu :

1. Untuk dapat mengetahui secara jelas aplikasi, karakteristik dan penggunaan

triode sebagai komponen elektronika, sebaiknya materi ini tidak hanya

diterangkan tetapi juga di praktikan di laboratorium.

Argo Satrio Wicaksono – Sekolah Tinggi Teknologi Nuklir Yogyakarta Page 19

Page 20: aplikasi trioda

DAFTAR PUSTAKA

Chattopadhyay, dkk.1989. Dasar Elektronika.Jakarta:Penerbit Universitas

Indonesia.

Tooley,Michael.2003. Rangkaian Elektronik Prinsip dan Aplikasi.

Jakarta:Erlangga.

http://dwisusilo.com/index.php/archived-article/63-tokoh/103-lee-de-forest-penemu-

triode

http://elektronika-elektronika.blogspot.com/2007/07/vacuum-tube-dasar-operasi-dan-

aplikasi.html

http://elektroindonesia.com/elektro/elek34c.html

http://id.wikipedia.org/wiki/Tabung_vakum

http://telemuzeum.uke.gov.pl/index.php?

option=com_joomgallery&func=watermark&catid=22&id=479&Itemid=40

Argo Satrio Wicaksono – Sekolah Tinggi Teknologi Nuklir Yogyakarta Page 20