Aqidah akhlak

Embed Size (px)

Citation preview

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Akhlak Berpakaian Pakaian adalah kebutuhan pokok bagi setiap orang sesuai dengan situasi dan kondisi dimana seorang berada. Pakaian termasuk salah satu kebutuhan yang tak bisa lepas dari kehidupan. Karena pakaian mempunyai manfaat yang sangat besar bagi kehidupan kita. Melindungi tubuh kita agar tidak mengalami dan mendapatkan bahaya dari luar. Dalam bahasa Arabg pakaian disebut dengan kata Libaasun-tsiyaabun. Dan salam kamus besar Bahasa Indonesia, pakaian diartikan sebagai barang apa yang biasa dipakaioleh seorang baik berupa jaket, celana, sarung, selendang, kerudung, jubah, surban dll. Secara isltilah, pakaian adalah segala sesuatuyang dikenakan seseorang dalam berbagai ukuran dan modenya berupa (baju, celana, sarung, jubah, ataupun yang lain), yang disesuaikan dengan kebutuhan pemakainya untuk suatu tujuan yang bersifat khusus artinya pakaian yang digunakan lebih berorientasi pada nilai keindahan yang disesuaikan dengan situasi dan kondisi pemakaian. Pakaian mempunyai tujuan umum untuk melindungi ataupun menutup tubuh manusia agar terhindar dari bahaya yang dapat merusak tubuh kita secara langsung melalui kontak fisik. Sedangkan menurut agama lebih mengarah kepada menutup aurat tubuh manusia, agar tidak melanggar ketentuan syariat dengan tujuan untuk beribadah dan mencari ridho Allah. B. Bentuk Akhlak Berpakaian Didalam pandangan IslamDalam pandangan Islam, pakaian terbagi menjadi 2 bentuk pertama pakaian untuk menutupi aurat tubuh sebagai realisasi dari perintah Allah bagi wanita seluruh tubuhnya kecuali tangan dan wajah, dan bagi pria menutup aurat dibawah lutut dan diatas pusar. Batasan pakaian yang telah ditetapkan oleh Allah ini melahirkan kebudayaan yang sopan dan enak dilihat oleh kita dan kita pun merasa aman dan tenang karena pakaian kita yang memenuhi kewajaran pikiran manusia. Sedangkan yang kedua, pakaian merupakan perhiasan yang menyatakan identitas diri sebagai konsekuensi perkembangan peradaban manusia. Apabila berpakaian dalam tujuan menutup aurat dalam Islam, memiliki ketentuan ketentuan yang jelas, baik dalam hal ukuran pakaian maupun jenis pakaian yang akan dipakai. Maka dari itu, sebagai muslim kita harus mengikuti aturan yang telah ditetapkan oleh Allah SWT. Pakaian yang berfungsi sebagai perhiasan menyatakan identitas diri, sesuai dengan adat dan tradisi dalam berpakaian, yang menjadi kebutuhan untuk menjaga dan mengaktualisasi dirinya dalam perkembangan zaman. Setiap manusia berhak mengekspresikan dirinya lewat

pakaian yang dipakainya, tetapi tidaklah sembarangan. Tetap harus mengikuti syariat Islam. Didalam Islam, kita mengenal salah satu jenis pakaian yang dapat menutup salah satu aurat wanita yaitu Jilbab. Jilbab mempunyai berbagai ragam jenisnya, tetapi walaupun banyak ragamnya Jilbab boleh dikatakan Jilbab apabila dapat menutup aurat, dari atas kepala manusia sampai dengan dada manusia,menutupi bagian bagian yang harus ditutupi terkecuali muka. Bagi wanita, aurat adalah seluruh bagian tubuh kecuali muka dan telapak tangan, yang lainnya haram untuk diperlihatkan kepada masyarakat umum. Kecuali bagi mahram atau maharimnya. Bagi suaminya, wanita tidak mempunyai batasan aurat. Busana Muslimah haruslah mempunyai kriteria sebagai berikut: 1. Tidak jarang dan ketay 2. Tidak menyerupai pakaian laki-laki 3. Tidak menyerupai busana khusus non-muslim 4. Pantas dan sederhana (Roli A. Rahman, dan M. Khamzah, 2008:30) C. Nilai Positif Akhlak Berpakaian Pakaian sangat berfungsi bagi tubuh kita, salah satunya untuk melindungi kulit kita. Apabila kulit kita tidak terlindungi oleh pakaian, langsung terkena pancaran sinar ultra violet, maka kulit kita akan terbakar dan kita bisa mengalami kanker kulit. Pakaian juga menjaga suhu tubuh menusia agar tetap stabil, dengan menggunakan jenis bahan pakaian tertentu, kita bisa menjaga suhu tubuh kita. Pakaian juga bisa menjadi identitas diri kita, apabila kita menggunakan pakaian yang bagus dan kelihatan nyaman, berarti kita sudah memenuhi kriteria berpakaian yang sopan, dan kita pun bisa melakukan ibadah tanpa harus khawatir, apakah baju kita suci dan pantas untuk dipakai. D. Membiasakan Akhlak Berpakaian Agama Islam memerintahkan pemeluknya agara berpakaian yang baik dan bagus, sesuai dengan kemampuan masing masing. Dalam pengertian bahwa pakaian tersebut dapat memenuhi hajat tujuan berpakaian, yaitu menutup aurat dan keindahan. Islam memiliki etika berbusana yang telah diatur oleh Allah SWT didalam Al Quran dan Hadits. Didalam Islam, kita sebagai umat Allah tidak diperbolehkan memakai pakaian yang melanggar aturan Islam, tetap harus mengikuti aturan itu sampai kita meninggal. Jika kita melanggar, dan tidak mau mengikuti aturan yang telah ditetapkan oleh Allah, maka sama saja kita orang munafiq. Zaman semakin berkembang bukan berarti kita harus mengikuti perkembangan yang ada secara keseluruhan. Pakaian merupakan pengaruh yang besar bagi perkembangan zaman. Karena, akibat dari perkembangan zaman yang datangnya dari Dunia Barat, sangat mempengaruhi mode pakaian kita sebagai umat muslim. Maka dari itu biasakanlah berpakaian sesuai syariat Islam, agar tidak terpengaruh oleh pengaruh pengaruh negatif, yang membuat kita lupa akan Allah serta aturanNya

E. Tata Cara Berpakaian Menurut Ajaran Islam Sewajarnya seseorang itu memakai pakaian yang sesuai karena pakaian sopan dan menutup aurat adalah cermin seseorang itu muslim sebenarnya.Islam tidak menetapkan bentuk atau warna pakaian untuk dipakai, baik ketika beribadah atau di luar ibadah. Islam hanya menetapkan bahwa pakaian itu mestilah bersih, menutup aurat, sopan dan sesuai dengan akhllak seorang Muslim. Mengapa berjilbab bagi wanita muslim diwajibkan oleh Allah swt ? Karena dari ujung rambut sampai ujung kaki adalah aurat bagi wanita dan diperintah kan oleh Allah untuk menutupinya. Aurat wanita dapat mengundang kemaksiatan bagi orang yang melihatnya, menutup auratpun dapat menghindarkan wanita dari kedzaliman orang lain. Selain daripada itu, bisa mengangkat derajat dan martabat wanita di mata Allah maupun masyarakat. Mengapa Allah mengutuk wanita yang memakai pakaian pria dan begitupun sebaliknya ? Karena Allah menciptakan manusia sesuai dengan kodratnya wanita sebagai wanitan dan pria sebagai pria. Karena kodrat manunusia sudah ditentukan oleh Allah yang Maha Pemurah lagi maha penyayang maka kita harus memenuhi ketentuannya yang pasti baik bagi kita semua ummat manusia. Apa hukumnya bagi wanita muslim yang tidak menutup auratnya ? Hukumnya adalah haram dan Haram itu adalah biola dikerjakan mendapat dosa dan apabila ditinggalkan Insya Allah kita akan mendapat pahala dari Allah SWT. Wanita yang sudah baligh sudah diwajibkan untuk menutup auratnya supaya ibadahnya bisa lebih sempurna dan menghindarinya dari azab Allah. Apa seorang Muslim diterima amalannya apabila ia belum sempurna menutup auratnya? Seorang Muslim tidak akan diterima amalan shalatnya apabila masih kelihatan auratnya walaupun hanya sehelai rambutnya. Mengapa bermega megahan dan bermewah mewahan dilarang dalam berpakain? Dalam beberapa hadist telah jelas sangat dilarang bermegah megahan membangga banggakan barang yang dikenakan Allah SWT sangat membenci orang yang sombong bisa dipkirkan dan ditelaah dalam dalam Allah saja pemilik semesta alam tidak pernah sombang kepada Makhluknya kepada kita mesti sombong dihadapannya.

F. Etika Berpakaian 1. Disunnatkan memakai pakaian baru, bagus dan bersih Rasulullah Shallallaahu alaihi wa sallam telah bersabda kepada salah seorang shahabatnya di saat beliau melihatnya mengenakan pakaian jelek : Apabila Allah mengaruniakan kepadamu harta, maka tampakkanlah bekas ni`mat dan kemurahan-Nya itu pada dirimu. (HR. Abu Daud dan dishahihkan oleh Al-Albani). Firman Allah dalam surat al-Araf/7:31

Artinya : Hai anak Adam, pakailah pakaianmu yang indah disetiap (memasuki) masjid dan makan, minumlah, dan janganlah berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang yang berlebih-lebihan. (Q.S.al-Araf/7:31) 2. Pakaian harus menutup aurat, yaitu longgar tidak membentuk lekuk tubuh dan tebal tidak memperlihatkan apa yang ada dibaliknya. 3. Pakaian laki laki tidak boleh menyerupai pakaian perempuan atau sebaliknya. Karena hadits yang bersum-ber dari Ibnu Abbas Radhiallaahu anhu ia menuturkan: Rasulullah melaknat (mengutuk) kaum laki-laki yang menyerupai kaum wanita dan kaum wanita yang menyerupai kaum pria. (HR. Al-Bukhari). 4. Tasyabbuh atau penyerupaan itu bisa dalam bentuk pakaian ataupun lainnya. Pakaian tidak merupakan pakaian show (untuk ketenaran), karena Rasulullah Radhiallaahu anhu telah bersabda: Barang siapa yang mengenakan pakaian ketenaran di dunia niscaya Allah akan mengenakan padanya pakaian kehinaan di hari Kiamat. ( HR. Ahmad, dinilai hasan oleh Al-Albani). 5. Pakaian tidak boleh ada gambar makhluk yang bernyawa atau gambar salib karena hadits yang bersumber dari Aisyah Radhiallaahu anha menyatakan bahwasanya beliau berkata: Rasulullah Shallallaahu alaihi wa sallam tidak pernah membiarkan pakaian yang ada gambar salibnya melainkan Nabi menghapusnya. (HR. Al-Bukhari dan Ahmad). 6. Laki-laki tidak boleh memakai emas dan kain sutera kecuali dalam keadaan terpaksa Karena hadits yang bersumber dari Ali Radhiallaahu anhu mengatakan, Sesungguhnya Nabi Allah Subhaanahu wa Taala pernah membawa kain sutera di tangan kanannya dan emas di tangan kirinya, lalu beliau bersabda: Sesungguhnya dua jenis benda ini haram bagi kaum lelaki dariumatku. (HR. Abu Daud dan dinilai shahih oleh Al-

Albani).Pakaian laki-laki tidak boleh panjang melebihi kedua mata kaki. Karena Rasulullah Shallallaahu alaihi wa sallam telah bersabda : Apa yang berada di bawah kedua mata kaki dari kain itu di dalam neraka (HR. Al-Bukhari). 7. Adapun perempuan, maka seharusnya pakaiannya menu-tup seluruh badannya termasuk kedua kakinya.Adalah haram hukumnya orang yang menyeret (meng-gusur) pakaiannya karena sombong dan bangga diri. Sebab ada hadits yang menyatakan : Allah tidak akan memperhatikan di hari Kiamat kelak kepada orang yang menyeret kainnya karena sombong. (Muttafaqalaih). Disunnatkan mendahulukan bagian yang kanan di dalam berpakaian atau lainnya. Aisyah Radhiallaahu anha di dalam haditsnya berkata: Rasulullah Shallallaahu alaihi wa sallam suka bertayammun (memulai dengan yang kanan) di dalam segala perihalnya, ketika memakai sandal, menyisir rambut dan bersuci. (Muttafaq-alaih).Disunnatkan kepada orang yang mengenakan pakaian baru membaca :Segala puji bagi Allah yang telah menutupi aku dengan pakaian ini dan mengaruniakannya kepada-ku tanpa daya dan kekuatan dariku. (HR. Abu Daud dan dinilai hasan oleh Al-Albani). Disunnatkan memakai pakaian berwarna putih, katrena hadits mengatakan: Pakaialah yang berwarna putih dari pakaianmu, karena yang putih itu adalah yang terbaik dari pakaian kamu (HR. Ahmad dan dinilah shahih oleh Albani). 8. Disunnatkan menggunakan farfum bagi laki-laki dan perempuan, kecuali bila keduanyadalam keadaan berihram untuk haji ataupun umrah, atau jika perempuan itu sedang berihdad (berkabung) atas kematian suaminya, atau jika ia berada di suatu tempat yang ada laki-laki asing (bukan mahramnya), karena larangannya shahih.

Haram bagi perempuan memasang tato, menipiskan bulu alis, memotong gigi supaya cantik dan menyambung rambut (bersanggul). Karena Rasulullah Shallallaahu alaihi wa sallam di dalam haditsnya mengatakan: Allah melaknat (mengutuk) wanita pemasang tato dan yang minta ditatoi, wanita yang menipiskan bulu alisnya dan yang meminta ditipiskan dan wanita yang meruncingkan giginya supaya kelihatan cantik, (mereka) mengubah ciptaan Allah. Dan di dalam riwayat Imam Al-Bukhari disebutkan: Allah melaknat wanita yang menyambung rambutnya. (Muttafaqalaih).

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkataan akhlak berasal dari bahasa Arab jamak dari yang diartikan dengan budi pekerti, perangai, tingkah laku atau tabiat. Akhlak itu tersendiri terbagi atas 2, yaitu : 1.Akhlak Mahmuda ( akhlak terpuji ) Contoh : memberi sumbangan, sabar menghadapi masalah, rajin belajar dan bekerja, berbuat baik kepada orang tua 2.Akhlak Mazmumah ( akhlak tercela ) Contoh : berdusta ketika berbicara, malas, dan apatis Sebagai seorang yang beriman, kita harus membiasakan untuk berakhlak yang terpuji, karena akhlah adlah buah dan merupakan hasil dari iman dan aqidah kita sendiri. Sebagaimana yang diterangkan oleh Rasulullah SAW, ketika Aisyah Ra ditnya tentang akhlak Rasullulah SAW, maka beliau menjawab :

Artinya : Akhlak Al-Quran adalah Islam. Akhlak menurut Imam Gazali adalah sifat yang tertanam dalam jiwa yang menimbulkan perbuatanperbuatan dengan gampang dan mudah tanpa memerlukan pemikiran terlebih dahulu. Akhlak menurut Ibrahim Anis adalah sifat yang tertanam di dalam jiwa dan terdapat macam-macam perbuatan tanpa membutuhkan pertimbangan terlebih dahulu. Adapun macam-macam akhlak yang saling berhungan, yaitu : 1.Akhlah Allah 2.Akhlak Rasulullah 3.Akhlak Pribadi 4.Akhlak Keluarga 5.Akhlak Bermasyarakat 6.Akhlak Bernegara

B. RUMUSAN MASALAH 1.apa pengertian akhlak berpakaian? 2.apa saja bentuk akhlak berpakaian? 3.apa nilai positif akhlak berpakaian? 4.membiasakan akhlak berpakaian? 5.bagaimana tata cara berpakaian menurut ajaran islam? 6.bagaimana etika berpakaian?

C. TUJUAN 1. 2. 3. 4. 5. 6. Siswa dapat mengetahui tentang pengertian ahklak dan pakaian Siswa dapat mengetahui tentang bentuk ahklak berpakaian Siswa dapat mengetahui nilai positif akhlak berpakaian Siswa dapat membiasakan akhlak berpakaian Siswa dapat melakukan cara berpakaian menurut pandangan islam Siswa dapat merealisasikan etika berpakaian yang baik dan sopan

AKHLAH PAKAIAN YANG DI ANJURKAN OLEH ISLAM

MAKALAHDisusun guna Mata Pelajaran : Aqidah Akhlak Guru : Ani Rahmawati

Kelas IX IPA 3 Oleh 1. Anilta Rosiatul .U 2. Fa jar setiawan 3. Hesti Ningrum Sari 4. Irfan David .A. 5. Iva Atullatiffah 6. Muhammad farikh 7. Nur Dwi Aprilia 8. Qaulan Nur Suci .B 9. Siti Harhanti (03) (11) (16) (18) (20) (26) (29) (32) (35)

Madrasah Aliyah Negeri 1 Semarang Tahun Ajaran 2011/2012

LAMPIRAN Di bawah contoh pemakaian busana muslim yang tidak sesuai menurut Islam. Jangan sampai pakaian istri, anak-anak perempuan, atau pun saudara-saudara perempuan kita termasuk dalam contoh-contoh tersebut. Terakhir ada contoh berpakaian muslimah yang benar.

Gambar 1 Kesalahan pada gambar ini : Kerudung tidak menutupi dada Allah S.W.T berfirman dalam surat An Nur ayat 31 .. dan hendaklah mereka menutup kain kerudung ke dadanya

Gambar 2 Kesalahan pada gambar ini :

Kerudung tidak menutupi dada Rok yang dipakai kurang panjang

Menurut riwayat Imam Tarmizi dan Nasai, dari Ummu Salamah r.a. Ya Rasulullah, bagaimana perempuan akan berbuat kain-kain mereka yang sebelah bawah? Sabda Rasulullah S.A.W : Hendaklah mereka memanjangkan barang sejengkal dan janganlah menambahkan lagi keatasnya

Gambar 3 Kesalahan pada gambar ini : Pakaian ketat dan menampakkan bentuk tubuh Rasulullah bersabda hendaklah kamu meminjamkan dia baju yang panjang dan longgar itu Make up yang sangat tebal Allah SWT berfirman dalam surat AlAraf ayat 31 : Wahai anak cucu Adam. Pakailah pakaianmu yang bagus pada setiap memasuki mesjid, makan dan minumlah, tetapi jangan berlebihan. Sungguh Allah tidak menyukai orang yang berlebih-lebihan

Gambar 4 Kesalahan pada gambar ini : Kerudung tidak menutupi dada Lengan blus pendek Rok yang dipakai pendek Tidak memakai kaos kaki

Dan katakanlah kepada para perempuan beriman, agar mereka menjaga pandangannya dan memelihara kemaluannya, dan janganlah menampakkan perhiasan (auratnya) kecuali yang bisa terlihat. Surat An Nur, ayat 31

Gambar 5 Kesalahan pada gambar ini : Lengan blus pendek Tidak memakai kaos kaki

Rok yang dipakai berbelah di depan

Barang siapa yang memakai pakaian yang mencolok mata, maka Allah S.W.T akan memberikan pakaian kehinaan di hari akhirat nanti [HR Ahmad, Abu Daud, An Nasa'i dan Ibn Majah]

Gambar 6 Kesalahan pada gambar ini :

Kerudung tidak menutupi dada Pakaian ketat menampakkan lekuk tubuh Blus yang dipakai pendek Tidak memakai kaos kaki

http://media-islam.or.id/2009/12/10/cara-memakai-busana-muslimahjilbab-yang-baik/

DAFTAR PUSTAKA

www.google.com : http://khamriadhye.blogspot.com http://akhlaqmuslim.wordpress.com http://wwwyogiantosblogspot.blogspot.com http://media-islam.or.id

A. Q.S Al-araf (56-58)

056. (Dan janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi) dengan melakukan kemusyrikan dan perbuatan-perbuatan maksiat (sesudah Allah memperbaikinya) dengan cara mengutus rasul-rasul (dan berdoalah kepada-Nya dengan rasa takut) terhadap siksaan-Nya (dan dengan penuh harap) terhadap rahmat-Nya. (Sesungguhnya rahmat Allah amat dekat kepada orang-orang yang berbuat baik) yakni orang-orang yang taat. Lafal qariib berbentuk mudzakkar padahal menjadi khabar lafal rahmah yang muannats, hal ini karena lafal rahmah dimudhafkan kepada lafal Allah.

057. (Dan Dialah yang meniupkan angin sebagai pembawa berita gembira sebelum kedatangan rahmat-Nya) yakni terpencar-pencar sebelum datangnya hujan. Menurut suatu qiraat dibaca dengan takhfif, yaitu syin disukunkan; dan menurut qiraat lainnya dengan disukunkan syinnya kemudian memakai nun yang difatahkan sebagai mashdar. Menurut qiraat lainnya lagi dengan disukunkan syinnya kemudian didamahkan huruf sebelumnya sebagai pengganti dari nun, yakni mubsyiran. Bentuk tunggal dari yang pertama ialah nusyuurun seperti lafal rasuulun, sedangkan bentuk tunggal yang kedua ialah basyiirun (sehingga apabila angin itu membawa) maksudnya meniupkan (mendung yang tebal) yaitu hujan (Kami halau mendung itu) mega yang mengandung air hujan itu. Di dalam lafal ini terkandung makna iltifat `anil ghaibiyyah (ke suatu daerah yang tandus) daerah yang tidak ada tetumbuhannya guna menyuburkannya (lalu Kami turunkan di daerah itu) di kawasan tersebut (hujan, maka Kami keluarkan dengan sebab hujan itu berbagai macam buah-buahan. Seperti itulah) cara pengeluaran itulah (Kami membangkitkan orang-orang yang telah mati) dari kuburan mereka dengan menghidupkan mereka kembali (mudah-mudahan kamu mengambil pelajaran) kemudian kamu mau beriman.

058. (Dan tanah yang baik) yang subur tanahnya (tanaman-tanamannya tumbuh subur) tumbuh dengan baik (dengan seizin Tuhannya) hal ini merupakan perumpamaan bagi orang mukmin yang mau mendengar petuah/nasihat kemudian ia mengambil manfaat dari nasihat itu (dan tanah yang tidak subur) jelek tanahnya (tidaklah mengeluarkan) tanamannya (kecuali tumbuh merana) sulit dan susah tumbuhnya. Hal ini merupakan perumpamaan bagi orang yang kafir. (Demikianlah) seperti apa yang telah Kami jelaskan (Kami menjelaskan) menerangkan (ayat-ayat Kami kepada orang-orang yang bersyukur) terhadap Allah, kemudian mereka mau beriman kepada-Nya.

B. Arti perkata

Air hujan Kemudian kami tumbuhkan Dengannya Berbagai macam buah-buahan Seperti itulah Kami membangkitkan Yang telah mati Mudah-mudahan kamu Mengambil pelajaran Dan tanah yang baik Tumbuh Tanaman yang subur Dengan izin Tuhan Dan yang Buruk Tidak tumbuh Kecuali menjadi Seperti itulah Kami mengulangi Tanda-tanda Bagi orang yang bersyukur

23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43

Dan janganlah rusakkan Di dalam bumi Sesudah di perbaikinya Dan berdoa lah Rasa takut Dan harapan Sesungguhnya rahmat Allah Amat dekat Dengan orang-orang yang berbuat baik Dan dia Yang Merupakan angin Sebagai pembawa Kabar gembira Sebelum kedatangan rahmat-Nya Sehingga apabila angin Telah membawa Awan Kami halau Ke daerah Yang tandus, lalu kami turunkan Dengannya

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22