arham

Embed Size (px)

DESCRIPTION

arham kendari

Citation preview

http://halamanrawa.blogspot.com/Hanya ini yg ingin aku pelajari dan petik dari rutinitas ber-Ramadan: belajar mengendalikan ego atau ke-diri-an dan semakin menajamkan nurani kepedulian terhadap sesama. Adapun berbagai pahala dan janji manis yg (konon) ditaburkan di dalamnya, biarlah orang-orang lain saja yg memetik dan menikmatinya. Aku cukuplah tdk dimasukkan dlm kategori "orang-orang berpuasa yg tdk memperoleh selain rasa dahaga dan lapar". Huh!Ketika memasuki mesjid, sy kadang jg tersentuh melihat orang2 yg beribadah dg penuh kekhusyukan atau bahkan meneteskan airmata segala. Begitu keluar dari mesjid, hati menjadi terbelalak menyaksikan orang2 yg kehilangan sandal, pengemis yg tumpah ruah, para penjaja yg keras kepala dan para preman yg berwajah juru parkir, dsb. Mungkin beginilah jadinya kalau formalitas dlm beragama dijadikan panglima. Huh!Hari-hari Ramadan terasa tidak banyak bedanya dengan hari-hari lain. Hanya ia lebih bising dan sarat dengan hiruk-pikuk yang sangat mengusik ketenangan. Di samping rutinitas berlapar-berhaus ria yang tentu saja masih diramaikan oleh orang-orang beragama Islam.Krisis kemanusiaan akut sebenarnya sedang terjadi di pelbagai negara; di Republik Kongo, Sudan Selatan, Irak, Afganistan, Kashmir, Somalia, Zimbabwe, mungkin di beberapa daerah di Negeri ini dan di belahan-belahan dunia lainnya. Entah gimana alur skenarionya sehingga Palestinalah yang selalu mendapat perhatian riuh-ren...dah. Pasti ada sutradara yang amat hebat terlibat di sini.Peduli pada diri sendiri, lingkungan sendiri, anak-anak negeri sendiri atau pada persoalan-persoalan negeri sendiri, "pahala"-nya pasti tdk kalah besar dg peduli terhadap persoalan-persoalan internasional. Hanya memang, kepedulian terhadap isu-isu internasional seperti di Palestina itu, mungkin gaung politik dan diplomatiknya jauh lebih besar.Sebenarnya ingin juga ikut-ikutan peduli dan menyatakan kepedulian dengan apa yang terjadi di Palestina dan sekitarnya, tapi masih terikat dan merasa tertuntut untuk tetap lebih peduli dengan kondisi dan rakyat negeri ini. Nasib dari kebanyakan anak-anak negeri ini tidak kalah buruk dan memilukannya dari nasib para korban kebiadaban Israel. "Indonesia"!Ketika lewat di depan kantor PLN untuk Kawasan Timur Indonesia, saya melihat sebuah spanduk besar bertuliskan: "BUDAYAKAN HEMAT LISTRIK". Spontan hati ini juga memajang spanduk tandingan bertuliskan: "HENTIKAN BUDAYA PEMADAMAN BERGILIR".Seorg bernama Moderat,menasehati temannya yg bernama Militan."Eh, Militan, km jgn meledakkan bom dan membunuhi orang2 tak bersalah lagi ya,"ujar Moderat."Tp km jg jgn memperkaya diri dg dana-dana dari Barat ya,"timpal Militan."Hei, Moderat dan Militan,kerja sama saja,gunakan dana toleransi dan pluralisme itu utk menyeb...ar teror dan kekerasan,"sergah Agama yg tiba2 muncul.Jangan pernah berusaha mempertemukan antara matahari dan bulan, itu akan sia-sia. Juga jangan pernah berusaha menyatukan antara politik atau politisi dengan idealisme, itu seperti minyak dan air. Juga jangan berusaha memaksakan perkawinan antara agama dan negara, itu bisa berakibat fatal bagi kemanusiaan. (Mungkin "kita" adalah itu semua)Sdh terlalu byk agama beserta aliran-alirannya yg bisa membuat kita tercerai-berai,bahkan saling bermusuhan.Tp masih sedikit,utk tidak mengatakan blm ada,yg bisa mempersatukan kita dlm semangat kemanusiaan dan perdamaian.Bahkan ummat Islam kelihatannya masih sangat kerepotan merumuskan,apalagi mengamalkan,nilai-nilai "...rahmatan lil-alamin"-nya sendiri.Yg diperjuangkan selama ini baru Islam yg "rahmatan lil-muslimin".Katanya, jangan melihat dan menilai Islam dari tingkah laku pemeluknya. Lihatlah, dan kalau perlu belajarlah langsung, dari sumber-sumber ajarannya (al-Qur'an dan Hadits). Hah, tapi kok Anda tetap menilai demokrasi dari sepak terjang Amerika dan sekutu-sekutunya atau kapitalisme dari ketimpangan atau kegagalan yang kadang ditimbulkannya. Konsistensi!Sy blm tahu persis, apakah mesjid-mesjid yg saling berdekatan itu memang harus mengumandangkan azannya masing-masing. Yg sy tahu persis, azan serentak dan bergerombol semacam itu hanya melahirkan kegaduhan yg sangat tdk menggoda dan hanya menimbulkan polusi suara. Mungkin mesjid-mesjid itu tdk mesti berebut jemaah. Hah!Senang melihat Makassar sdh kelihatan agak meng-kota.Di beberapa tempat tampak ada niat utk menatanya menjadi lebih teratur dan bersih.Yg blm bisa "disembunyikan" adalah kesenjangan antara gedung-gedung megah dg bangunan-bangunan kumuh.Bagian terbesar dari wajah Makassar memang sdh terpoles dg cantik, tp di balik itu m...asih banyak borok-borok yg mencerminkan kedangkalan.Lebih menikmati bergaul dengan "orang-orang di tikungan jalan" itu daripada orang-orang dalam ruang-ruang ber-AC itu. Di sini tidak ada wibawa yang menyekat, di sana, wibawa dan senioritas adalah panglima. Di sini kepolosan membeberkan fakta-fakta, di sana, kepintaran dan keterpelajaran kadang berselimut kesamaran. Di ...sini dan di sana adalah dua alam yang kadang saling mengingkari. Huh.Dalam suasana memperingati Hari Pendidikan Nasional seperti ini, malu rasanya ketika masih ada anak-anak bangsa ini yang bertanya: Apa, sih, pendidikan itu? Kok kami belum pernah merasakannya?Kalau ada seorang politisi atau tokoh agama yg berbicara mengatasnamakan rakyat atau ummat, biasanya yg dimaksud bukanlah rakyat negeri ini secara keseluruhan, tp lebih sering hanya dirinya sendiri atau partai politik yg memayunginya. Begitu jg dg tokoh agama, "ummat" kadang hanya berarti dirinya sendiri, orang-orang d...ekatnya atau orang-orang yg ia merasa sepaham. Hanya itu.Agak menggelikan rasanya berbicara tentang "keikhlasan" di era semacam ini. Mungkin hanya Departemen Agama yang masih tetap kukuh bersemboyan "Ikhlas Beramal". Tapi, kadang, lain semboyan lain laku 'kan?Mlm tadi FPI M melakukan zikir&tabligh akbar di kawasan pantai losari.Yg dilanjutkan dg pawai bermotor yg sempat membuat bbrp ruas jalan macet.Tdk lama berselang,supporter PSM jg melakukan pawai yg tdk kalah "gaduh"-nya.Apapun alasannya,menganggu kenyamanan umum sulit utk dibenarkan.Penyaluran "egoisme" semacam itu sdh... semestinya dihindari.Jalan2 itu milik bersama,sama sekali bkn hanya milik supporter PSM atau FPI.Yang sesekali perlu didemo dan di-unjuk-rasai juga oleh teman-teman mahasiswa di Makassar adalah got-got yang sangat kotor dan mencemarkan itu, budaya "pergaulan bebas" yang sudah mendarah daging itu, dan (terutama diri saya sendiri) kualitas dan produktivitas intelektual yang sangat mencemaskan. Huh.Harga buku yang amat mahal dan minat baca yang sangat rendah adalah kombinasi ajaib untuk "mencerdaskan" bangsa ini.ada syahwat politik, syahwat seks, syahwat ekonomi, syahwat korupsi, syahwat poligami, syahwat beragama, syahwat anarkis, negeri ini memang negeri syahwat.Menyaksikan keserakahan para petinggi negeri, yg menyalahgunakan kekuasaan utk memperkaya diri dan keluarga, mengingatkan sy pada kesederhanaan Gandhi.Seorang tokoh tersohor yg tdk pernah memiliki harta berlimpah.Ketokohan dan kesohorannya jelas bukan krn kekayaan dan jabatan tinggi yg pernah dipangkunya.Di negeri ini,... patokan-patokan kesuksesan sosial-politik memang sudah kelewat konsumeris-hedonis-materil.Huh!Secara tdk langsung, masyarakat secara umum jg turut "berdosa" dlm maraknya kejahatan korupsi.Kebiasaan masyarakat utk mengukur keberhasilan seseorang berdasarkan capaian materi, sedikit-banyak telah membantu tumbuh-suburnya watak keserakahan dlm diri byk orang.Keberhasilan hanya diukur dg berapa besar tumpukan materi ...yg dimiliki seseorang.Hah, memang keberhasilan bisa diukur dengan patokan-patokan lain?Kemunculan nama Gayus Tambunan, yang baru berumur 30 tahun itu, memastikan bahwa proses re-generasi koruptor di negeri ini sulit dibendung lagi. Bisa dipastikan Gayus itu hanyalah tip of an iceberg. Sangat mungkin ia hanyalah a cannon fodder bagi petinggi-petinggi perpajakan di negeri ini. Mencemaskan!"Gak usah repot-repot terlalu mendalami ini dan itu. Di tanah air nanti, orang-orang gak bakal menggali sedalam itu. Mereka hanya peduli dengan hal-hal yg sederhana, praktis dan, maaf, dangkal," kata seorang teman karib ketika mengunjungi saya di Mesir beberapa tahun lalu. Setelah berada di tanah air, ungkapan teman itu sangat terasa kebenarannya. Berhentilah mengeroyok Tuhan dengan doa-doa yang mendesak-desak. Berhentilah menumpahkan sampah-sampah hati dan pikiranmu pada-Nya. Belajarlah berbagi kesucian dan kejernihan dengan-Nya.KeliruFiles under PUISI | Posted by blue4giesering kukeliru mengartikan kelebat diamsaat kerudung mendung menghamparatau puisi tak juga tercipta setiap waktuseperti yang dulu saat ladang sunyidan ketika kita menikmati sakitnya rindupadahal aku hanya melantunkan bisumencatat tentang kegelisahan di jalananyang diayunkan orang2 saat mereka menyeberangmengejar kemelut hidup yang jadi santapan sehariandan kekalahan demi kekalahangelisah mereka tak beda dengan gelisahkujuga kekalahan mereka yang tak sempat jadi keluhkuterus kucatat semua ituhingga sampai pada halaman paling akhirdi buku2 turats kuselipkan lembaran2kutapi kau kadang lupa sesuatubahwa di balik diamku itukilau langit di matamu membuatku bertahanhingga kini meski buku telah penuhdan kemelut terus berlarutCinta sejati, cinta yang ketika kita kira sudah pergi ternyata cuma bersembunyi menunggu tuk kembali lagiHidup itu ibarat toko buku,di dalamnya ada bacaan-bacaan ringan sampai bacaan-bacaan berattapi kebanyakan orang datang cuma mencari buku yang ringan2 saja.OaseJump to CommentsLelaki tua yang katanya dari kuwait berdiri dihadapan para santriMata teduhnya beradu mata saya.Jelas tak nampak gelayutan mendung..Namun refleks saya melontar pandang ke tempat lain.Tak sanggup rasanya.Atau mungkin tak pantas.Mengingat mata teduh itu harus beradu pandang dengan mata pelahap hal-hal syubhat dan tekadang haram ini.Bibir Timur Tengahnya bergerak cepat, ditimpali ayat-ayat suci beberapa ucap.Diselingi translate penterjemah yang campur aduk indonesia & bugis.Kentara dari lahjah (dialeg) yang berdendang.Saya seperti terjebak dalam situasi yang begitu tak bersetuju dengan kata hati semula.Sholat di masjid, sebenarnya hanya itu tujuan saya.Zikir semenit dua menit, tanpa menunggu doa berjamaah, biasanya gatal kaki saya untuk bergegas beranjak keluar.Meski saya tau tak ada sesuatu yang penting-penting amat di rumah, selain hanya pulang memelototi acara-acara konyol di tivi.Tapi seperti tersugesti, mata teduh itu membuat saya bergeming..Beringsut beberapa langkah, lalu memutuskan mendekat dalam lingkaran spontan yang dibentuk beberapa jamaah dengan performa serupa si pak tua.Tertatih dia berdiri di tengah-tengah.Ibarat sebuah api unggun, semangatnya berkobar, ucapannya meledak-ledak, tapi sedikitpun tak nampak gurat amarah di sana.Hampir setiap kalimat ditegaskan dengan belalakan mata atau tengadah ke langit-langit, sembari melontar asma Allah.Latah diikuti koor pengikut yang manut.Jujur, saya tak fokus lagi pada substansi ceramahnya, toh itu hal-hal yang sudah teramat biasa saya dengar.Amar maruf nahi munkar. Yang baik dibalas surga, yang buruk dibarter neraka.Sempat saya mengernyit, ada beberapa dalil asing di kuping. Tak disebutkan detail riwayat perawinya.Saya bisa mafhum kemudian, karena saya lihat dia menggenggam kitab Fadhillah amal, yang saya pernah tekuni dan sedikit tahu, banyak hadits-hadits dhoif di sana.Wallahualam.CMIIW, ya Allah..Saya diam bukannya tak peduli, tapi terlalu besar mudharat jika interupsi pada situasi yang demikian.Biarlah si pak tua dengan tanggung jawabnya.Toh saya hanya kagum pada pribadinya.Dengan segala semangat yang pekat.Jauh dari Kuwait dia datang. Khuruj istilah mereka.Padahal usianya kepala tujuh menurut taksiran saya.Pada akhirnya..Malu rasanya saya pada diri sendiri.Entah sudah berapa jauh saya sia-siakan umur menikmati futur.Fluktuasi iman yang terpuruk seperti kurs rupiah dihantam dolar.Selalu mencoba satu dosa yang padahal niscaya akan memberi peluang untuk mencoba dosa-dosa berikutnya.Tersiksa akhirnya dengan kebenaran.Kerap menghindar dari teman-teman berjuluk ikhwan.Sholat tak lagi pernah menenangkan.Dikerjakan bak sebuah beban, bukan kewajiban.Kadangkala lupa ingatan, ini rakaat tiga atau penghabisan.Ya, pak tua itu benar-benar seperti oase di tengah gurun untuk saya..&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&MukaddimahJump to CommentsSudah lama terbersit jadi bagian dari sini.Kadangkala ingin rehat dari kekonyolan yang menjemukan.Karena setiap perubahan mesti baik, rasanya saya juga mesti mengamini pakem yang ada.Kalaulah justru buruk, itu resiko. Toh saya hanya mengikuti alur, bukan membuat jalan.Bukankah semilyar awalnya dari Nol..?Maka ketiadaan tetap tiada jika tak pernah mulai mencoba.Menjadi burukpun sebenarnya bukan nista. Karena setiap yang buruk niscaya secuil kebaikan di dalamnya.Orang bijak menyebutnya hikmah.Ketika hikmah tak juga saya temukan, tak bijak salahkan apa,karena Tuhan menciptakan ikhtiar bukan sekadar wacana.Teriring salam..Sembari berharap awal yang baik.=============================Ketika Indonesia sedang terpuruk, Hutang lagi numpuk, rakyat banyak yang mulai ngamuk, Negara sedang kere, banyak yang antri beras, minyak tanah, minyak goreng dll. Maka harga diri kita tidak bisa diangkat dengan medali emas turnamen olah raga, sewa pemain asing,banyak ceremonial yang gonta-ganti baju seragam, baju dinas, merek mobil, proyek mercusuar, dll, dsb, dstBangsa ini akan naik harga dirinya kalo utang sudah lunas, kelaparan tidak ada lagi, tidak ada pengamen dan pengemis, tidak ada lagi WTS (di Malaysia "Wanita Tak Senonoh") , angka kriminal rendah, korupsi berkurang, punya posisi tawar terhadap kekuatan global. Maka orangDeso (alias norak) tidak mampu mengatasi krisis karena tidak bisa menjadikan krisis sebagai paradigma dalam menyusun APBD dan APBN.Nah karena yang menyusun orang-orang norak maka asumsi dan paradigma yang dipakai adalah Negara normal atau bahkan mengikut Negara maju.Bayangkan ada daerah yang menganggarkan Sepak Bola 17 Milyar sementara anggaran kesranya 100 juta, wiiieh!Akhirnya penyakit norak ini menjadi wabah yang sangat mengerikan dari atas sampai bawah :- Orang bisa antri Raskin sambil pegang hp- Pelajar bisa nunggak SPP sambil merokok- Orang tua lupa siapkan SPP, karena terpakai untuk beli kulkas- Orang bule mabuk krn kelebihan uang, Orang kampung mabuk beli minuman patungan- Pengemis bisa pake walkman sambil goyang kepala- Para Pengungsi bisa berjoged dalam tendanya- Orang beli Gelar akademis di ruko-ruko tanpa kuliah- Ijazah S3 luar negeri bisa di beli sebuah rumah petakan gang sempit di cibubur- Kelihatannya orang sibuk ternyata masih sering keluar masuk Mc Donald- Kelihatan seperti aktivis tapi habis waktu untuk mencetin hp- 62 tahun merdeka, lomba-lombanya masih makan kerupuk saja- Agar rakyat tidak kelaparan maka para pejabatnya dansa dansi di acara tembang kenangan.- Agar kampanye menang harus berani sewa bokong-bokong bahenol ngebor- Agar masyarakat cerdas maka sajikan lagu goyang dombret dan wakuncar- Agar bisa disebut terbuka maka harus bisa buka-bukaan- Agar kelihatan inklusif mk hrs bisa menggandeng siapa saja, kl perlu jin tomang jg digandengYang lebih mengerikan lagi adalah supaya kita tidak terlihat kere, maka harus bisa tampil keren. Makin kiamatlah kalo si kere tidak tahu dirinya kere.***************Merdeka & Seupil negeri biadabHari ini 63 tahun lalu..Bung Karno melafal sebuah manifesto di secarik kertas ukuran tak lebih setengah kwarto.Maka luar biasa jadinya.Merdekalah kita.Pekiknya tak henti terngiang sampai detik ketika jari saya beradu huruf terakhir keyboard ini.Dan..hari ini setelah 63 tahun itu..Saya sempatkan diri membaca berita.Ada sementara orang yang sepertinya lebih layak membunuh waktu dengan berasyik-masyuk merawat partai barunya tuk pemilu mendatang,merehabilitasi gerakan kiri yang seolah-olah terdzolimi.Ada juga yang masih disibukkan mereka-reka kepahlawanan Tan Malaka.Setelah sebelumnya sebagian orang yang lain membuang umur menyoal lagu tiga stanza.Reparasi sejarah, katanya.padahal nun jauh di seberang sanaSejarah buram tertoreh lebih kasat mata, menggelitik syaraf nurani bagi siapapun yang masih peka.Adegan bungee jumping yang hanya boleh ditonton pada layar tivi berlabel Dewasa, diperagakan dari lantai 17, durasi 30 menit.Dia tertolong.Terbata-bata dia bertutur kemudian dari bibir yang bengkak, ditingkah kerjap mata yang lebam.Jujur sepertinya, walau sang majikan kukuh menampik tuduhan.Parsiti, pahlawan yang belum merdeka itu bukan seorang diri yang berbuat demikian.ada Ceriyati pendahulunya, dengan nasib serupa.Wasit karate Indonesia Donald Pieter, ga luput dari kebinatangan merekaDan mungkin ada beratus -atau beribu- Parsiti, Ceriyati dan Donald kita yang lain, tak kalah nestapanya.Wallahualam..Seupil negeri beradab yang katanya serumpun kita itu, membalas tuba setelah kita beri susu.Sebagian dari susu gratis berupa Pulau Sipadan, Ligitan dan Ambalat.Sepertinya itu tak cukup,karena sewaktu-waktu mereka masih gemas pada teritori karya seni batik, lagu rasa sayange dan keris melayu sumatera selatan.Maka tak berlebihan jikalau Bung Karno pernah bertitah mengganyang malingsia sedemikian..Maafkan,saya tak maksud provokatif.Anggap hanya emosi sesaat tapi proaktif.Yang meleduk di momen merdeka, dan kebetulan saja.Ah, ingin rasanya tanamkan benci pada semua tentang mereka dan negeri itu..andai di sana tak ada anak gadis Anwar Ibrahim (Q sempat liat di liputan6.com ketika sang ayah kena musibah ditahan ma kepolisian sana)PPJSNH (Paguyuban Penunggu Janda Nurul Izzah Anwar)Dan beraneka ragam bentuk kebiadaban mereka, dari menjadi maling pulau ambalat sampai batik, lagu indonesia raya, dan yang terakhir keris melayu sumatera ... (sory gua lupa namanya)=================================proudJump to CommentsDia resign lagi dari kantor yang belum genap sebulan ditempati.Entah ini untuk yang ke berapa kalinya sejak mengambil sikap menetap di Ibukota dua tahun silam.Padahal yang kudengar tempo hari, gajinya sebagai graphic designer di kantor terakhir itu mencapai nominal 5 juta.Nilai yang fantastis setidaknya menurut saya untuk ukuran karyawan baru.Nyaris lima kali lipat dari gaji saya di sini.Dan mengingat skill serta performa, saya sudah sempat yakin karirnya bakal terus menanjak.Abang saya itu memang sedikit labil. Satu sifat yang bisa jadi seonggok parasit pada pohon kecerdasan.Itu yang membuat saya sebal, walaupun saya juga terkadang begitu.Saya hanya tak ingin sifat itu mendarah daging.Kami pernah kost bersama di Jakarta sebelum akhirnya saya memutuskan kembali ke daerah dengan sebuah alasan klasik. Ibu tak ingin anak-anaknya jauh di hari senjanya.Sebagai bungsu, saya mengalah. Dan abang saya tetap di sana.Yang saya ingat betul, dia tak pernah menetap pada satu pekerjaan.Siang berkutat dengan pekerjaan, malamnya sibuk berkutat membolak-balik halaman klasika koran Kompas sabtu, mengais-ngais lowongan baru.Manusiawi memang, tak pernah puas bertualang itu wajar. Ada ribuan seperti itu di Jakarta.Tapi manusiawi juga jika saya agak kecewa dengannya yang demikian itu seolah tak menghargai air mata kepercayaan ibu dan lebih memilih bermain-main dengan nasib.Berharap hujan di langit, air di tempayan ditumpahkan.Kenapa lagi, Bang..? Gaji berapa lagi sih yang dicari..? tanya saya ketus di Yahoo Mesenger, malam kemarin.Saya tercekat kemudian.Menyesal sendiri dengan pertanyaan retoris itu, setelah mendengar klarifikasi darinya.Kali ini katanya bukan soal gaji. Tapi hal prinsip yang sensitif.Dia dicaci-maki dengan kalimat tak layak oleh atasan art director yang Korea itu di depan semua karyawan hanya karena meninggalkan pekerjaan tak sampai 10 menit untuk kewajiban SHALAT ASHAR.Saya menerawang.Ayah kami sebelum direnggut malaikat maut pernah berpesan, anak-anaknya boleh menjadi bawahan tapi jangan jadi kacung, apalagi kacung yang sampai menggadaikan akidah.I proud of you, brother..Cukuplah untuk kali ini.Dan ayahpun pasti tersenyum bangga di sana.=============================Terserah....Sebaik-baik kawan adalah yang tak hanya mengajakmu tertawa, tapi juga menangis. kalimat inilah yang sering kita dengar ttg perkawanan.Tertawalah karena ternyata kita masih di dunia.Dan menangislah, karena ternyata kita mesti pertanggungjawabkan kelak objek tertawaan di "dunia lain" (trans tv mode on)Kalau kau anggap gagasan itu subyektif karena itu pandangan saya, ya silahkan.Tapi tak ada salahnya ditransfer, kan?Saya tak katakan saya baik. Tapi saya mengajakmu baik-baik.Mau ikut atau tidak, itu memang urusanmu.Saya hanya kawan pejalan kewajiban.Jadi, sama halnya ketika ada orang yang mengaku mencintaimu merajuk bercinta dengan iming-iming cinta.Pastikan itu omong kosong.Jangan pernah tenggelam di air dangkal.Kalaupun dia jujur, berarti dia bodoh.Dan kalau kamu menurut, kamu tak lebih pintar dari dia.Bagaimana mungkin dia mencintaimu sementara dia tega menjerumuskanmu?Tapi lagi-lagi terserah... (dampak reformasi 98)Semua ini hanya jika kau benar yakin, bahwa memang ada kehidupan setelah mati.=================================SederhanaSaya menyayangimu dengan sederhana..Kapasitas rasa yang alakadarnya..Bukan sebagai Adam pada Hawa..Juga bukan Rama pada Shinta..Atau Luis Fernando pada Maria..Terima saja, jangan kau risau karenanya..Saya melakukannya karena saya nyaman saat ini saja..Peduli setan dengan apa dan siapa..Perkara nanti itu soal masa..Biarkan pendulum waktu bergerak pada porosnya..Tak usah kau tanya mengapa..Saya juga bingung dengan semuanya..Karena rasa ini benar-benar baru adanya..Seperti Archimedes berteriak Eureka!Seperti Colombus menemukan Amerika..Kau tahu siapa saya..Dan saya tau ada dia..Jadi tak perlu kita membuat garis segitiga..Pastikan saja ini bukan lagi cinta yang menyala-nyala..Sebab saya juga tak mau direpotkan dengan urusan asmara..=======================Angkuhtinggi hati benar,benar-benar tampak perangai sebenarsemisal berderajat sangat, sehingga saya hanya secuil kau lihat..seperti bersahaja, padahal dengan begitu sisi indahmu tertutup mega..Tampak bodohlah saya, lantaran empati yang berbalas angkuhmu..seolah-olah merugilah kiranya saya jika saja tak berkawan denganmu..Yang layak ditakuti hanya dosa, bukan nista manusia..segan pada Tuhan, jika semaikan bibit permusuhan..silahkan caci maki dalam hati..tapi jangan harap langkah ini terhenti..Saya bukan peyakin karma,namun setidaknya percaya akan niscaya..kau tuai apa yang kau tanam,tak kau dapat balas gula jika kau beri garam..Kukuhlah bertahan dengan semua itu..karena saya sangat tahu itu ukuran bahagia bagimu.Tapi saya kira kau juga pasti tahu..takkan ada yang abadi di dunia ini, Saudariku..pun dengan segala yang kau banggakan pada dirimu..========================MaafJika saja maaf hanya formalitascukuplah lafal memperjelas, lalu sentuhan jadi penuntas.Takkan hilang karat pada besiTak terkelupas remah pada pinggiran rotiJika tak ada ikhlas pada dasar hatiMaaf, maaf, maaf..hanya itu.tak mudah memintanya, sebagaimana sulit memberinya.tapi sudah kulakukan,dan kini semua tergantungmu..===========================AlzheimerJump to CommentsHampir tiga hari saya tak mandi.Hal yang sama sekali tak penting untuk dibahas, tapi setidaknya ini sudah lumayan mengkhawatirkan bagi saya.Mungkin tak lama lagi saya bakal mati duduk. Bukan syahid diantara dua sujud, tapi karena candu komputer keparat ini.Berhari-hari berkutat dengan monitor dan keyboard. Buku pertama saya sedikit lagi rampung. Satu atau dua hari lah.Teman yang saya percayakan negoisasi dengan percetakan, sudah deal harga bagus. Jalan saya sepertinya mulus.Tapi banyak hal yang harus dibarter untuk itu. Termasuk diri sendiri yang tak lagi terurus.Alhamdulillah, belum sampai tahap amnesia untuk membedakan waktu azan zuhur dan ashar. Juga belum sampai terserang Alzheimer untuk urut-urutan rukun wudhu, walaupun saya sebenarnya mulai takut untuk hal yang satu itu, mengingat saya sering blank untuk urusan menghapal nomer telepon, ataupun kelimpungan mencari di mana tempat saya barusan meletakkan kunci rumah atau handphone.Entah, sudah berapa hari saya tak frontal dengan cermin. Yang saya rasakan janggut dan cambang mulai awut-awutan, ketombe berguguran.Tampaknya saya memang harus segera menikah, biar ada yang mengingatkan.Lagian saya juga mulai bisa melupakan bayang-bayangnya, saat terakhir melihatnya di Empat Mata, tempo hari.Ya, ini momen yang tepat untuk menikah. Sebelum saya benar-benar terserang Alzheimer.Tapi masalahnyacalonnya siapa ya? =================================GembelJump to CommentsHampir jam dua ketika saya memacu roda dua.Menembus pekatnya malam, di antara mendung menggantung dan lengangnya jalanan.Tetap di kantor tak akan membuat saya lelap,sementara saya sakit-sakitan akhir-akhir ini lantaran tidur yang tak cukup porsi.ya, saya harus segera pulang.Gerimis mulai turun satu-satu, perih menghantam kulit.Kota ini seperti mati suri.Hanya satu dua orang bercumbu dengan angin malam di emperan.Ada tukang becak bermain remi, beberapa di antaranya membentuk formasi,dipersatukan botol yang pastinya berkadar alkohol.Saya undur gigi kemudian ketika melintasi dua sosok.Seorang perempuan paruh baya tertatih memanggul karung,ditemani anak kecil mengais sampah dari tong dan selokan.Gerimis berubah menjadi curah, saya pun memutuskan parkir di tribun pinggiran trotoar.Perhatian saya tertuju dua sosok itu dengan seksama.ya Tuhan, ini jam dua malam!Si tua sah-sah saja mencari nafkah, tapi anak itu layakkah berada di situ?Dia sekitar tujuh tahun menurut taksiran,seumuran ponakan saya yang mungkin saat ini sudah nyenyak memeluk boneka dibalik selimut hangat, dibuai mimpi cita-cita yang tinggi.Ditingkah langkah-langkah lambat mereka mendekat.Seingat saya di saku jeans ada sepuluh ribu rupiah kembalian bensin.Uang sejumlah itu kadang saya remehkan, tak tersisa sekali jajan.Saya menunggu si kecil bergerak ke tong sampah tribun, lalu lembaran itu saya sodorkan.Si kecil mengernyit, ragu-ragu dia merapat.Saya membaca gelagat, wajarlah di situasi begini waspada pada orang jahat.Lama jeda ketika saya yakinkan. Hingga sorot matanya berbinar kemudian.Makasih Om! lirihnya.Girang, itu sudah pasti dirasakannya. Tapi lebih bergemuruh bahagia di dada saya.Ibu Muslimah di buku Laskar Pelangi berkata:Habiskan sisa hidupmu dengan banyak memberi, bukan banyak menerima.ya, kadangkala memang ada kenikmatan tak berperi dalam sebuah pemberian.Allah ya Rabbi,kiranya jadikanlah motivasi buat pembaca tulisan ini,Andaipun riya tak terhindari, biarkan saya tanggung dosa sendiri.====================Tentang Langkah Sudah beberapa hari ini aku di Makassar. Tapi belum sempat pulang kampung ke Bone.Masih sangat dilematis kurasa. Tadi siang aku baru saja menemui Pak Mansyur, dan beliau menasehatiku banyak hal. Ada satu yang sangat membekas di otakku. Katanya, "Orang lain belum tentu selalu salah, seperti halnya kita belum tentu selalu benar..."Pada akhirnya tetap saja aku tidak bisa menentukan langkah!=================Jarak Seperti biasa kalau mau ke kantor, aku selalu lewat di gang samping kantor. Selain dekat, lewat sana juga relatif aman. Setidaknya bisa sedikit terhindar dari asap kendaraan dan keributan. Hampir tiap hari kulalui tanpa pernah memperhatikan apa-apa yang ada. Tapi tadi malam ada yang lain di sana. Di ujung gang terpasang sebuah janur kuning melambai, dan di sisi yang satunya sebuah bendera kuning berkibar. Satu menandakan ada pernikahan, sedang satunya memberi kabar seseorang telah berpulang ke penciptanya.Begitulah ternyata. Kebahagiaan dan kesedihan terkadang hanya berjarak satu gang... tidak lebih dari dua langkah.========================Rokok Tanpa kusadari, aku mulai ngerokok lagi. Hari ini sudah kuhabiskan 3 batang.Entah, apa yang ada di kepalaku. Rasanya semuanya menjadi berat. Betul-betul pengecut aku ini! Bahkan terhadap pilihanku sendiri pun aku mesti melarikan diri..."Aku hanya ingin tidur yang lama.Aku ingin tidur yang lama,buat melupakan semuanya barang sebentar..." --Bila, BL--========================JodohJump to Commentsdari berderet - deret lelaki dan panjangnya antrian wanita yang hingga kini belum nikah, bukanlah berarti tak laku, tak baik atau apalah.Tapi karena memang Allah tak ijinkan kita untuk diaPercayalah.. biar Allah yang menyeleksinyanice quote dari Ati, kawan lama masa kuliah..diforward dari ustad ke saya..makasih, ces..maaf, saya posting di sini, dengan maksud agar tak saya saja yang mengamininya..========================Wahai orang-orang yang bermental banci !, di mana anda dari jalan? Jalan di mana di atasnya: Adam kelelahan, Nuh meratap sedih, Al-Khalil dilempar ke dalam api, Ismail dibaringkan untuk disembelih, Yusuf dijual dengan harga murah dan dipenjara beberapa tahun, Zakaria digergaji, Yahya disembelih, Ayyub menderita sakit parah, tangisan Daud melebihi batas kewajaran, Isa berjalan kesusahan seorang diri dan Kanjeng Nabi Muhammad sholallahu alaihi wa salam mengalami kemiskinan dan berbagai penderitaan. Anda malah bersantai dengan kelalaian dan permainan ?"Wassalamu'alaikum, Ya akhi wa ukhti ! Al Haqqu bi laa nidzaamin yaghlibuhul baathilun bi nidzaamin !!!==================================================== :-: :-: :-: :-: :-: :-: :-: :-: :-: ==========================================================================================================================================================================================================================================================================================================================================================================================================================================================================================================================================================================================================================================================================