28
I. Tinjauan Teoritis A. Pengertian Batu saluran kemih adalah benda padat yang dibentuk oleh presipitasi berbagai zat terlarut dalam urin pada saluran kemih (Pierce A Grace, 2006) dan dapat ditemukan disetiap bagian ginjal sampai dengan kandung kemih dan ukurannnya bervariasi dari deposit granuler yang kecil disebut pasir atau kerikil sampai dengan batu sebesar kandung kemih yang berwarna orange (Suzzane C Smeltzer, 2002). Pendapat lain menyebutkan batu saluran kemih adalah massa keras seperti batu yang terbentuk disepanjang saluran kemih dan bisa menyebabkan nyeri, perdarahan, penyumbatan aliran kemih atau infekSi Batu saluran kemih adalah Kristal padat dari larutan mineral urine, biasa ditemukan di dalam ginjal atau ureter. Penyakit ini dikenal juga dengan sebutan nephrolithiasis, urolithiasis, atau renal calculi Klasifikasi Klasifikasi batu saluran kemih menurut Joyce M Black dalam buku Medical Surgical Nursing, 2001 hal 822-824 dan Basuki B Purnomo, 2000 hal 64-66 adalah: 1. Batu Kalsium Batu kalsium merupakan jenis batu terbanyak, batu kalsium biasanya terdiri dari fosfat atau kalsium oksalat. Dari bentuk partikel yang terkecil disebut pasir atau kerikil

aritw.files.wordpress.com file · Web viewKarena sitrat dapat bertindak sebagai penghambat pembentukan batu kalsium. Hal ini dapat terjadi karena penyakit asidosis tubuli ginjal,

  • Upload
    lydieu

  • View
    213

  • Download
    1

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: aritw.files.wordpress.com file · Web viewKarena sitrat dapat bertindak sebagai penghambat pembentukan batu kalsium. Hal ini dapat terjadi karena penyakit asidosis tubuli ginjal,

I. Tinjauan TeoritisA. Pengertian

Batu saluran kemih adalah benda padat yang dibentuk oleh presipitasi berbagai zat

terlarut dalam urin pada saluran kemih (Pierce A Grace, 2006) dan dapat ditemukan

disetiap bagian ginjal sampai dengan kandung kemih dan ukurannnya bervariasi dari

deposit granuler yang kecil disebut pasir atau kerikil sampai dengan batu sebesar

kandung kemih yang berwarna orange (Suzzane C Smeltzer, 2002).

Pendapat lain menyebutkan batu saluran kemih adalah massa keras seperti batu yang

terbentuk disepanjang saluran kemih dan bisa menyebabkan nyeri, perdarahan,

penyumbatan aliran kemih atau infekSi

Batu saluran kemih adalah Kristal padat dari larutan mineral urine, biasa ditemukan di

dalam ginjal atau ureter. Penyakit ini dikenal juga dengan sebutan nephrolithiasis,

urolithiasis, atau renal calculi

Klasifikasi

Klasifikasi batu saluran kemih menurut Joyce M Black dalam buku Medical

Surgical Nursing, 2001 hal 822-824 dan Basuki B Purnomo, 2000 hal 64-66 adalah:

1. Batu Kalsium

Batu kalsium merupakan jenis batu terbanyak, batu kalsium biasanya terdiri dari fosfat

atau kalsium oksalat. Dari bentuk partikel yang terkecil disebut pasir atau kerikil sampai

ke ukuran yang sangat besar “staghorn” yang berada di pelvis dan dapat masuk ke kaliks.

Faktor penyebab terjadinya batu kalsium adalah:

a) Hypercalsuria (peningkatan jumlah kalsium dalam urin) biasanya disebabkan oleh

komponen:

(1)   Peningkatan resopsi kalsium tulang, yang banyak terjadi pada hiperparatiroid

primer atau pada tumor paratiroid

(2)   Peningkatan absorbs kalsium pada usus yang biasanya dinamakan susu-alkali

syndrome, sarcoidosis

(3)   Gangguan kemampuan renal mereabsorbsi kalsium melalui tubulus ginjal

(4)   Abnormalitas struktur biasanya pada daerah pelvikalises ginjal

b)  Hiperoksaluri: eksresi oksalat urine melebihi 45 gram perhari. Keadaan ini banyak

dijumpai pada pasien yang mengalami gangguan pada usus sehabis menjalani

Page 2: aritw.files.wordpress.com file · Web viewKarena sitrat dapat bertindak sebagai penghambat pembentukan batu kalsium. Hal ini dapat terjadi karena penyakit asidosis tubuli ginjal,

pembedahan usus dan pasien yang banyak mengkonsumsi makanan yang kaya oksalat

seperti teh, kopi instan, soft drink, jeruk sitrun, sayuran berdaun hijan banyak terutama

bayam

c) Hipositraturi: di dalam urin sitrat akan bereaksi menghalangi ikatan kalsium dengan

oksalat atau fosfat. Karena sitrat dapat bertindak sebagai penghambat pembentukan

batu kalsium. Hal ini dapat terjadi karena penyakit asidosis tubuli ginjal, sindrom

malabsorbsi atau pemakaian diuretic golongan thiazid dalam jangka waktu yang lama.

d) Hipomagnesuri: magnesium bertindak sebagai penghambat timbulnya batu kalsium,

karena didalam urin magnesium akan bereaksi dengan oksalat menjadi magnesium

oksalat sehingga mencegah ikatan kalsium oksalat

2. Batu struvit

Batu struvit dikenal juga dengan batu infeksi karena terbentuknya batu ini disebabkan

oleh adanya infeksi saluran kemih. Kuman penyebab infeksi ini adalah kuman golongan

pemecah urea atau urea spilitter yang dapat menghasilkan enzim urease dan merubah

urine menjadi basa melalui hidrolisis urea menjadi amoniak. Suasana ini memudahkan

garam-garam magnesium, ammonium fosfat, dan karbonat membentuk batu magnesium

ammonium fosfat (MAP). Kuman-kuman pemecah urea adalah proteus spp, klabsiella,

serratia, enterobakter, pseudomonas, dan stapillokokus

3. Batu asam urat

Factor yang menyebabkan terbentuknya batu asam urat adalah:

a) Urin yang terlalu asam yang dapat disebabkan oleh makanan yang banyak

mengandung purine, peminum alcohol.

b)  Volume urin yang jumlahnya sedikit (<2 liter perhari) atau dehidrasi.

c)  Hiperurikosuri: kadar asam urat melebihi 850 mg/ 24jam. Asam urat yang berlebih

dalam urin bertindak sebagai inti batu untuk terbentuknya batu kalsium oksalat.

4. Batu sistin

Cystunuria mengakibatkan kerusakan metabolic secara congetinal yang mewarisi

pengahambat atosomonal. Batu sistin merupakan jenis yang timbul biasanya pada anak

kecil dan orang tua, jarang ditemukan pada usia

Page 3: aritw.files.wordpress.com file · Web viewKarena sitrat dapat bertindak sebagai penghambat pembentukan batu kalsium. Hal ini dapat terjadi karena penyakit asidosis tubuli ginjal,

5. Batu xanthine

Batu xanthine terjadi karena kondisi hederiter hal ini terjadi karena defisiensi oksidasi

xathine.

B. Etiologi

Faktor Endogen

Faktor genetik familial pada hiper sistinuria

Suatu kelainan herediter yang resesif autosomal dari pengangkutan asam amino

dimembran batas sikat tibuli proksimal.

Faktor hiperkalsiuria primer dan hiper oksaluria primer.

Faktor  eksogen

- Infeksi

Infeksi oleh bakteri yang memecahkan ureum dan membentuk amonium akan

mengubah Ph uriun menjadi alkali dan akan mengendapkan garam-garam fosfat

sehinggga akan mempercepat  pembentukan batu yang telah ada.

- Obstruksi – statis urine

Obstruksi dan statis urine memudahkan terjadinya infeksi yang meningkatkan resiko

terbentuknya batu saluran kemih

- Jenis kelamin

Lebih banyak ditemukan pada laki-laki

Ras : Lebih banyak ditemukan di Negara Afrika & asia, Amerika dan Eropa Jarang  

Keturunan Anggota keluarga batu saluran kemih lebih banyak mempunyai kesempatan

menderita batu saluran kemih

Air minum orang yang banyak minum akan mengurangi terbentuknya batu, sedangkan

orang uang kurang minum kadar semua substansi meningkat, yang mempermudah

pembentukan batu

- Pekerjaan

Pekerja yang lebih banyak duduk lebih beresiko terkena batu dibanding dengan

pekerja yang banyak bergerak

- Makanan masyarakat yang lebih banyak makan protein hewani angka morbilitas batu

saluran kemih kurang, sedangkan orang yang kurang makan putih telur lebih beresiko

Page 4: aritw.files.wordpress.com file · Web viewKarena sitrat dapat bertindak sebagai penghambat pembentukan batu kalsium. Hal ini dapat terjadi karena penyakit asidosis tubuli ginjal,

terkena batu saluran kemihàmasyarakat ekonomi lemah lebih banyak terkena batu

saluran kemih

- Suhu

Daerah tropis atau kamar mesin yang menyebabkan keringat berlebihan beresiko

terkena batu saluiran kemih.

C. Tanda dan Gejala

a. Hematuria

b. Piuria

c.   Polakisuria/fregnancy

d. Urgency

e.   Nyeri pinggang menjalar ke daerah pingggul, bersifat terus menerus pada daerah

pinggang.

f. Kolik ginjal yang terjadi tiba-tiba dan menghilang secara perlahan-lahan.

g. Rasa nyeri pada daerah pinggang, menjalar ke perut tengah bawah, selanjutnya kearah

penis atau vulva.Anorexia, muntah dan perut kembung

h. Hasil pemeriksaan laboratorium, dinyatakan urin tidak ditemukan adanya batu leukosit

meningkat.

D. Komplikasi

Batu yang terlelak pada piala ginjal atau ureter dapat memberikan komplikasi obstruksi

baik sebagian atau total.

Hal tersebut diatas dipengaruhi oleh :

       Sempurnaya obstruksi

       Lamanya obstruksi

       Lokasi obstruksi

       Adanya tidaknya infeksi

a. Infeksi

b.Obstruksi

c.Hidronephrosis.

Page 5: aritw.files.wordpress.com file · Web viewKarena sitrat dapat bertindak sebagai penghambat pembentukan batu kalsium. Hal ini dapat terjadi karena penyakit asidosis tubuli ginjal,

E. Patofisiologi

Batu saluran kemih dapat terjadi dari beberapa faktor yaitu imobilisasi yang dapat

menyebabkan statis urin, peningkatan atau penurunan pH, diit makanan tertentu seperti; tinggi

oksalat, purin, dan kalsium. Ketiga factor tersebut dapat meningkatkan substansi dari kalsium,

oksalat, asam urat atau fosfat sehingga urin menjadi keruh dan menghambat aliran urine yang

merangsang pembentukan batu. Batu saluran kemih juga dapat diakibatkan oleh ISK yang

terdapat kuman pemecah urea yang dapat menghasilkan enzim urease yang menghidrolisis

urea menjadi amoniak yang memudahkan garam-garam magnesium, ammonium, fosfat dan

karbonat membentuk batu magnesium fosfat. Selain itu batu dapat terbentuk dari penurunan

sitrat dan magnesium yang merupakan faktor penghambat pembentukan batu sehingga

mempermudah terjadinya batu khususnya batu kalsium oksalat dan kalsium fosfat. Ada batu

di dalam saluran kemih, membuat terjadinya obstruksi, obstruksi diatas kandung kemih dapat

menyebabkan hidroureter karena ureter membengakak oleh urine, hidroureter yang tidak

diatasi dapat menyebabkan hidronefrosis. Obstruksi juga menyebabkan peningkatan tekanan

hidrostatik interstitium dan dapat menyebabkan penurunan Glomerulus Filtration Rate

(GFR). Obstruksi yang tidak diatasi dapat menyebabkan kolapsnya nefron dan kapiler

sehingga terjadi iskemia nefron karena suplai darah terganggu, akhirnya dapat terjadi gagal

ginjal. Setiap kali terjadi obstruksi aliran urine (statis urine) maka infeksi bakteri meningkat

dan menyebabkan pielonefrilitis, ureteritis, dan sistitis.

F. Pemeriksaan Diagnostik.

a. Urinalisa; warna mungkin kuning ,coklat gelap,berdarah,secara umum menunjukan

SDM, SDP, kristal ( sistin,asam urat,kalsium oksalat), ph asam (meningkatkan sistin

dan batu asam urat) alkali ( meningkatkan magnesium,  fosfat amonium, atau batu

kalsium fosfat), urine 24 jam :kreatinin, asam urat kalsium, fosfat, oksalat, atau sistin

mungkin meningkat), kultur urine menunjukan ISK, BUN/kreatinin serum dan urine;

abnormal (tinggi pada serum/rendah pada urine) sekunder terhadap tingginya batu

obstruktif pada ginjal menyebabkan iskemia/nekrosis.

b. Darah lengkap: Hb,Ht,abnormal bila psien dehidrasi berat atau polisitemia.

Page 6: aritw.files.wordpress.com file · Web viewKarena sitrat dapat bertindak sebagai penghambat pembentukan batu kalsium. Hal ini dapat terjadi karena penyakit asidosis tubuli ginjal,

c. Hormon Paratyroid mungkin meningkat bila ada gagal ginjal ( PTH. Merangsang

reabsobsi kalsiumm dari tulang, meningkatkan  sirkulasi s\erum dan kalsium urine.

d. Foto Rntgen; menunjukan adanya kalkuli atau perubahan anatomik pada area ginjal

dan sepanjang urewter.

e. IVP.: memberukan konfirmasi cepat urolithiasis seperti penyebab nyeri,abdominal atau

panggul.Menunjukan abnormalitas pada struktur anatomik (distensi ureter).

f. Sistoureterokopi;visualiasi kandung kemih dan ureter dapat menunjukan batu atau efek

obstruksi.

g. USG ginjal: untuk menentukan perubahan obstruksi,dan lokasi batu.

G. Penatalaksanaan

a. Menghilangkan obstruksi

b. Mengobati infeksi

c. Menghilangkan rasa nyeri.

d. Mencegah terjadinya gagal ginjal dan mengurangi kemungkinan terjadinya rekurensi

e. Terapik medik dan simtomatik

Terapik medik => mengeluarkan batu ginjal atau melarutkan batu

Pengobatan Simtomatik = > mengusahakan agar nyeri khususnya kolik ginjal yang terjadi

menghilang dengan pemberian simpatolitik selain itu dapat diberikan minum berlebihan

disertai diuretikum bendofluezida 5 - 10 mg/hr.

f. Terapi mekanik

E S W L  = > Extracorporeal Shock Wave Lithotripsy

Terapi pembedahan

Jika tidak tersedia alat litotriptor

Page 7: aritw.files.wordpress.com file · Web viewKarena sitrat dapat bertindak sebagai penghambat pembentukan batu kalsium. Hal ini dapat terjadi karena penyakit asidosis tubuli ginjal,

H. Pencegahan

Maka perlu adanya pencegahan atau program sepanjang hidup, seperti :

Masalah yang mendasari untuk mempermudah terbentuknya batu saluran kemih harus

dikoreksi

Infeksi harus dihindari atau pengobatan secara intensif untuk semua jenis type batu

Hasil analisa batu sangat menentukan dalam ketepatan  jenis diet yang harus

dipertimbangkan untuk pencegahan misalnya :

a. Batu kalsium à  diet rendah kalsium mis : susu, keju, sayur daun hijau

b. Batu asam urat à diet rendah purin mis : daging berlemak, gandung

c. Batu strutive à diet rendah kalsium/pospat mis : jelly karbonat, aluminium.

Woc

Page 8: aritw.files.wordpress.com file · Web viewKarena sitrat dapat bertindak sebagai penghambat pembentukan batu kalsium. Hal ini dapat terjadi karena penyakit asidosis tubuli ginjal,

1.2 Tinjauan Askep

Page 9: aritw.files.wordpress.com file · Web viewKarena sitrat dapat bertindak sebagai penghambat pembentukan batu kalsium. Hal ini dapat terjadi karena penyakit asidosis tubuli ginjal,

A. Pengkajian Keperawatan

            Pengkajian adalah tahap awal dari proses keperawatan dan merupakan suatu

proses yang sistematik dalam pengumpulan data dari berbagai sumber data untuk

mengevaluasi dan mengidentifikasi status kesehatan klien (Nursalam, 2000) yang

terdiri dari :

a.       Identitas Klien

      Identitas klien terdiri atas nama, jenis kelamin, usia, status perkawinan, agama,

suku bangsa, pendidikan, bahasa yang digunakan, pekerjaan dan alamat.

b.      Riwayat Keperawatan

1)      Riwayat kesehatan masa lalu

2)      Apakah klien pernah menderita batu saluran kemih sebelumnya atau infeksi

saluran kemih, apakah klien pernah dirawat atau dioperasi sebelumnya

3)      Riwayat kesehatan sekarang

            Biasanya klien mengalami nyeri pada sudut kostovertebralis, dan didapatkan

nyeri tekan dan nyeri ketok, biasanya klien mengalami mual, muntah,

hematuri, Buang Air Kecil (BAK) menetes, BAK tidak tampias, rasa terbakar,

penurunan haluaran urin, dorongan berkemih.

c.       Riwayat kesehatan keluarga

      Adakah riwayat batu saluran kemih dalam keluarga

d.      Riwayat psikososial

      Adakah ditemukan depresi, marah atau stress

e.       Kebiasaan sehari-hari

 Pola nutrisi : anoreksia, mual, diet tinggi purin, kalsium oksalat, dan atau fosfat.

Ketidakcukupan masukan cairan: tidak minum air dengan cukup

1)      Pola eliminasi : penurunan haluaran urine, kandung kemih penuh, rasa

terbakar pada saat berkemih, dorongan berkemih, diare, hematuri, perubahan

pola berkemih,

2)      Pola aktivitas: biasanya pada klien dengan batu saluran kemih jarang

melakukan aktivitas yang banyak duduk

f.       Pemeriksaan fisik meliputi :

Page 10: aritw.files.wordpress.com file · Web viewKarena sitrat dapat bertindak sebagai penghambat pembentukan batu kalsium. Hal ini dapat terjadi karena penyakit asidosis tubuli ginjal,

1)      Inspeksi : perhatikan body language klien terhadap perilaku melindungi, dan

adanya ekspresi tegang

2)      Palpasi : palpasi area CVA terhadap adanya nyeri tekan dan pembesaran

ginjal

3)      Perkusi : perkusi area CVA terhadap adanya nyeri ketok yang menjalar ke

abdomen bagian depan dan dapat ke area genitalia.

4)      Auskultasi

B. Diagnosa Keperawatan

            Diagnosa keperawatan klien adalah suatu pernyataan yang menjelaskan respon

manusia (status kesehatan atau resiko pola) dari individu atau kelompok dimana

perawat secara akountabilitas dapat mengidentifikasi dan memberikan intervensi secara

pasti untuk menjaga status kesehatan menurunkan, membatasi, mencegah, dan merubah

(Nursalam, 2000). Diagnosa keperawatan pada klien dengan batu saluran kemih adalah

a.       Nyeri berhubungan dengan trauma jaringan

b.      Perubahan eliminasi urin berhubungan dengan obstruksi mekanik

c.       Resiko tinggi kekurangan volume cairan berhubungan dengan mual/muntah

d.      Kurang pengetahuan tentang kondisi, prognosis, dan kebutuhan tentang

pengobatan berhubungan dengan tidak mengenal sumber informasi

C. Perencanaan Keperawatan

            Perencanaan meliputi perkembangan strategi desain untuk mencegah,

mengurangi atau mengoreksi masalah-masalah yang diidentifkasi pada diagnosa

keperawatan. Tahap ini dimulai setelah menentukan diagnosa keperawatan dan

menyimpulkan rencana dokumentasi (Nursalam, 2000).

Tujuan klien dan tujuan perawat adalah standar atau ukuran yang digunakan untuk

mengevaluasi kemajuan klien dan keterampilan perawat.

Kriteria hasil berfokus pada klien, singkat dan jelas, dapat diobservasi dan diukur, ada

batas waktunya, realistic, ditentukan oleh perawat dank lien.

            Perencanaan pada klien dengan batu saluran ginjal diantaranya adalah :

NO Diagnosa Tujuan- Intervensi Rasional

Page 11: aritw.files.wordpress.com file · Web viewKarena sitrat dapat bertindak sebagai penghambat pembentukan batu kalsium. Hal ini dapat terjadi karena penyakit asidosis tubuli ginjal,

Keperawatan

 

Kriteria yang

diharapkan

1. Nyeri akut b/d

peningkatan

frekuensi /dorongan

kontraksi

ureteral,trauma

jaringan,pembentuk

an edema,iskemia

seluler.

Nyeri hilang

dengan spasme

terkontrol.

 

Kriteria ;

- Pasien tampak

rileks.

- Pasien mampu

tidur/istirahat

dengan tenang

- Tidak

gelisah,tidak

merintih

1. Catat lokasi,lamanya

intensitas,penyebaran,perh

atikan tanda-tanda non

verbal,misalnya

merintih,mengaduh dan

gelisahansietas.

2. Berikan tindakan

nyaman,misalnya pijatan

punggung,ciptakan

lingkungan yang tenang.

3. Jelaskan penyebab nyeri

dan perubahan

karakteristik nyeri.

.

KOLABORASI:

Berikan obat sesuai dengan

indikasi

-          Narkotik

- Evaluasi tempat

obstruksi dan kemajuan

gerakan kalkulus

 

 

- Meningkatkan

relaksasi,menurunkan

tegangan otot,

 

-  Membantu dalam

meningkatkan

kemampuan koping

pasien serta

menurunkan ansietas

 

 

 

- Dipakai selama

episode akut,untuk

menurunkan kolik

ureter dan relaksasi

otot.

Page 12: aritw.files.wordpress.com file · Web viewKarena sitrat dapat bertindak sebagai penghambat pembentukan batu kalsium. Hal ini dapat terjadi karena penyakit asidosis tubuli ginjal,

-          Antispasmodik

 

 

-          Kortikosteroid

 

-

- Menurunkan

refleks spasme shg.

Mengurangi nyeri dan

kolik.

- Menurunkan

edema  jaringan ,shg.

Membantu gerakan

batu.

2. Perubahan eliminasi

urine b/d stimulasi

kandung kemih oleh

batu,iritasi

ginjal,atau

ureter,obstruksi

mekanik atau

inflamsi.

Perubahan

eliminasi urine

tidak terjadi

 

Kriteria :

- Haematuria

tidak ada.

-  Piuria tidak

terjadi

- Rasa terbakar

tidak ada.

- Dorongan

ingin berkemih

terus

berkurangi.

1. Dorong meningkatkan

pemasukan cairan

 

2. Catat adanya pengeluaran

dalam urinek/p kirim ke lab

untuk dianalisa.

3. Observasi keluhan

kandung kemih,palpasi dan

perhatikan output,dan

edema.

4. Obserevasi perubahan

- Membilas

bakteri,darah.dan

debris,membantu

lewatnya batu.

- Identifikasi tipe

batudan alternatif terapi

- Retensi

urine,menyebabkan

distensi

Page 13: aritw.files.wordpress.com file · Web viewKarena sitrat dapat bertindak sebagai penghambat pembentukan batu kalsium. Hal ini dapat terjadi karena penyakit asidosis tubuli ginjal,

status mental.,prilaku atau

tingkat kesadaran.

 

5. Kolaborasi ;

Berikan obat sesuai dgn

program;

-          diamox, alupurinol

 

-  Esidrix, Higroton

 

-   Amonium

Klorida,Kalium,,atau

Natrium,fosfat,.

- Agen antigon, (Ziloprim)

   

- Antibiotik

jaringan.,potensial

resiko infeksi dan

GGK.

- Ketidakseimbanga

n elektrolit dpt.menjadi

toksik pada SSP.

- Meningkatkan

pH.urine menurunkan

pembentukan batu

asam.

- Mencegah stasis

urine Menurunkan

pembentukan batu

fosfat

- Menurunkan

produksi asam urat

- Adanya ISK

potensuial

pembentukan batu.

Page 14: aritw.files.wordpress.com file · Web viewKarena sitrat dapat bertindak sebagai penghambat pembentukan batu kalsium. Hal ini dapat terjadi karena penyakit asidosis tubuli ginjal,

-    Nabic

-   Asam Askorbat

 

-  Pertahankan patensi

kateter.

 

- Irigasi dgn. Asam

atau larutan alkalin.

- Mencegah

pembentukan beberapa

kalkuli.

- Mencegah

berulangnya

pembentukan batu

alkalin.

- Mencegah

retensi,dan komplikasi.

- Mengubah

pH.urine mencegah

pembentukan batu.

3. Resiko tinggi

kekurangan volume

cairan b/d

mual,muntah,diuresi

s pascaobstruksi.

Keseimbangan

cairan adekuat

 

Kriteria :

- Intake dan

output

seimbang

-  Tanda vital

stabil (TD

120/80 mmHg.

1. Catat insiden muntah,

diare, perhatikan

karakteristik, dan

frekuensi.

2.Tingkatkan pemasukan

cairan 3-4 lt / hari dalam

toleransi jantung.

 

3. Awasi tanda vital, evaluasi

- Mengesampingka

n  kejadian abdominal

lain.

 

- Mempertahankan

keseimbangan cairan

dan homeostasis.

 

- Penurunan

Page 15: aritw.files.wordpress.com file · Web viewKarena sitrat dapat bertindak sebagai penghambat pembentukan batu kalsium. Hal ini dapat terjadi karena penyakit asidosis tubuli ginjal,

Nadi 60-100,

RR16-20, suhu

36.5°-37°C)

- Membran

mukosa lembab

- Turgor kulit

baik.

nadi, turgor kulit dan

membran mukosa.

 

4. Timbang berat badan tiap

hari

5. Kolaborasi:

- Awasi

Hb,Ht,elektrolit,

- Berikan cairan IV

- Berikan diet

tepat,cairan

jernih,makanan lembut s/d

toleransi

- Berikan obat s/d

indikasi antiemetik,(misal

compazin )

 

LFG.merangasang

produksi renin, yg.

Bekerja meningktakan

TD.

- Peningkatan

BB.yang cepat,waspada

retensi

- Mengkaji hidrasi,

kebutuhan intervensdi.

- Mempertahankan

volume sirkulasi

- Mempertahnakan

keseimbangan nutruisi.

- Menurunkan mual

muntah

Page 16: aritw.files.wordpress.com file · Web viewKarena sitrat dapat bertindak sebagai penghambat pembentukan batu kalsium. Hal ini dapat terjadi karena penyakit asidosis tubuli ginjal,

4. Kurang

pengetahuan

tentang diet, dan

kebutuhan

pengobatan

Pasien dapat

memahami

tentang diet,dan

program

pengobatan

Kriteria :

-BerpartiSipasi

dalam program

pengobatan

- Menjalankan

diet

1. Kaji ulang proswes

penyakit dan harapan

masa datang

 

2. Kaji ulang program diet,

sesuai dengan indikasi

 

 

3. Diskusikan tentang:

- Pemberian  diet rtendah

purin,(membatasi daging

berlemak,kalkun,tumbuhan

polong,gandum,alkohol)

- Pemberian diet rendah Ca.

(membatasi susu,keju,sayur

hijau,yogurt.)

- Pemberian diet rendah

oksalat membatasi

konsumsi coklat,minuman

kafein,bit,bayam.

- Diskusikan program obat-

obatan ,hindfari obat yang

dijual bebas dan baca

- Memberikan

pengetahuan

dasar,membuat pilihan

berdasarkan informasi

- Pemahaman

diet,memberikan

kesempatan untuk

memilih sesuai dgn.

Informasi,mencegah

kekambuhan.

- Menurunkan

pemasukan oral

thd.prekursor asam urat

-Menurunkan

resikopembentukan

batu kalsium.

-Menurunkan

pembentukan batu

oksalat.

 - Obat yang diberikan

untuk mengasamkan

urin,atau

Page 17: aritw.files.wordpress.com file · Web viewKarena sitrat dapat bertindak sebagai penghambat pembentukan batu kalsium. Hal ini dapat terjadi karena penyakit asidosis tubuli ginjal,

labelnya.mengalkalikan,menghi

ndari produk

kontraindikasi.

D. PELAKSANAAN

        Pelaksanaan keperawatan dilakukan setelah didapatkan rencana keperawatan yang

disusun dalam rangka memenuhi kebutuhan klien. Pelaksanaan keperawatan harus

mengacu terhadap rencana yang telah di buat, karena di dalamnya terdapat tindakan

keperawatn yang harus dilakukan saat itu.

          Pelaksanaan adalah inisiatif dari rencana tindakan untuk mencapai tujuan yang spesifik

(Nursalam, 2000). Tahap pelaksaan dimulai setelah rencana tindakan yang disusun dan

ditujukan untuk membantu klien dalam mencapai tujuan yang diharapkan.

Pelaksanaan keperawatan pada klien dengan batu saluran kemih adalah :

a.       Meningkatkan masukan cairan 3-4 liter tiap hari

b.      Meningkatkan mobilisasi klien

c.       Manajemen nyeri misalkan mengajarkan teknik relaksasi/ nafas dalam, teknik

manajemen imajinasi

d.      Diet terhadap makanan tertentu yang dapat menjadi faktor resiko terjadinya batu

saluran kemih.

E. Evaluasi Keperawatan

            Evaluasi adalah tindakan intelektual untuk melengkapi proses keperawatan yang

menandakan seberapa jauh diagnose keperawatan, rencana tindakan dan pelaksanaannya

berhasil dicapai. Melalui evaluasi keperawatan memungkinkan perawat untuk memonitor

Page 18: aritw.files.wordpress.com file · Web viewKarena sitrat dapat bertindak sebagai penghambat pembentukan batu kalsium. Hal ini dapat terjadi karena penyakit asidosis tubuli ginjal,

“kealpaan” yang terjadi selama tahap pengkajian, analisa, perencanaan, dan pelaksanaan

tindakan (Nursalam, 2000).

            Ada 2 komponen untuk mengevaluasi kualitas tindakan keperawatan yaitu :

a.       Proses (sumatif)

      Fokus tipe ini adalah aktiivitas dari proses keperawatan dan hasil kualitas

pelayanan tindakan keperawatan. Evaluasi proses harus dilaksanakan sesudah

perencanaan keperawatan, dilaksanakan untuk membantu keefektifan terhadap

tindakan. Pada evaluasi ini terus menerus dilaksanakan sampai tujuan yang telah

ditentukan tarcapai.

b.      Hasil (formatif)

      Fokus evaluasi hasil adalah perubahan perilaku atau status kesehatan klien pada

akhir tindakan keperawatan klien. Tipe evaluasi ini dilaksanakan pada akhir tindakan

perawatan klien.

Evaluasi yang diharapkan pada klien dengan batu saluran kemih adalah :

1.      Nyeri dapat teratasi atau berkuarang

2.      Pola berkemih dalam batas normal

3.      Dapat mempertahankan keseimbangan cairan adekuat

4.      Menyatakan pemahaman tentang proses penyakit.

DAFTAR PUSTAKA

Page 19: aritw.files.wordpress.com file · Web viewKarena sitrat dapat bertindak sebagai penghambat pembentukan batu kalsium. Hal ini dapat terjadi karena penyakit asidosis tubuli ginjal,

Batu Saluran Kemih, http://www.klinikpria.com 

- Batu Ginjal , http://www.infokesehatan.net 

- Bladder Stone, http://www.lbah.com/Canine/urolithiasis.htm 1998, Canine Inherited Disorders Database. Revised at December 05, 2001, http://www.upei.ca/~cidd/Diseases/urogenital%20disorders/urolithiasis.htm 

- Buku Ajar Ilmu Bedah, 1997, EGC, Jakarta, edisi revisi 

- Smith's General urology, a Lange medical book, 1992, Prentice - Hall International Inc. 

- dr. Purnomo, Basuki B, 2000, Dasar - dasar Urologi, CV. Infomedika dr. Purnomo, Basuki B, Diktat Kuliah Urologi, RSUD dr Saiful Anwar, Malang 

- dr. Puspita Rahma, 2001, Mencegah Kambuhnya Batu Ginjal, http://www.pikiran-rakyat.com/prcetak/102001/21/0804/htm 

- Principle of Surgery, Mc Graw Hill,edisi V RS Mitra Kemayoran, 2001, ESWL, http://www.mitrakemayoranrs.com 

- Selamihardja, Nanny, Mengusir Batu Ginjal tanpa Operasi, http://www. indomedia.com/intisari/1998/Juni/html 

- Schrock, Theodore R., Ilmu Bedah (Handbook of Surgery), EGC, Jakarta, edisi VII 

- Schwartz, dkk., 1995, Intisari Prinsip - Prinsip Ilmu Bedah, EGC, Jakarta, edisi VI 

- Staf Pengajar Bagian Bedah Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 1995, Kumpulan Kuliah Ilmu Bedah , Binarupa Aksara, Jakarta Neiberger, Richard, MD, PhD, Urolithiasis, http://www.emedicine.com, Urolithiasis, Article by Richard Neiberger, MD, PhD.htm