24
Artikel Gastritis: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kasus dengan gastritis merupakan salah satu jenis kasus yang umumnya diderita oleh kalangan remaja, khususnya penyakit ini meningkat pada kalangan mahasiswa yang disebabkan oleh berbagai faktor misalnya tidak teraturnya pola makan, gaya hidup yang salah dan meningkatnya aktivitas (tugas perkuliahan) sehingga mahasiswa tersebut tidak sempat untuk mengatur pola makannya dan malas untuk makan (Fahrur, 2009). Penyebab dari gastritis menurut Herlan tahun 2001 yaitu asupan alkohol berlebihan (20%), merokok (5%), makanan berbumbu (15%), obat-obatan (18%) dan terapi radiasi (2%), sedangkan menurut Hasna dan Hurih tahun 2009

Artikel Gastritis 3

Embed Size (px)

DESCRIPTION

work

Citation preview

Page 1: Artikel Gastritis 3

Artikel Gastritis: 

BAB I

PENDAHULUAN

1.1      Latar Belakang

Kasus dengan gastritis merupakan salah satu jenis kasus

yang umumnya diderita oleh kalangan remaja, khususnya

penyakit ini meningkat pada kalangan mahasiswa yang

disebabkan oleh berbagai faktor misalnya tidak teraturnya

pola makan, gaya hidup yang salah dan meningkatnya

aktivitas (tugas perkuliahan) sehingga mahasiswa tersebut

tidak sempat untuk mengatur pola makannya dan malas

untuk makan (Fahrur, 2009).

Penyebab dari gastritis menurut Herlan tahun 2001 yaitu

asupan alkohol berlebihan (20%), merokok (5%), makanan

berbumbu (15%), obat-obatan (18%) dan terapi radiasi (2%),

sedangkan menurut Hasna dan Hurih tahun 2009 gastritis

bisa juga disebabkan karena, infeksi bakteri, stress, penyakit

autoimun, radiasi danChron’s Disease.

Page 2: Artikel Gastritis 3

Salah satu penyebab dari gastritis adalah infeksi dari

bakteri Helicobacter pylori (H. pylori) dan merupakan satu-

satunya bakteri yang hidup di lambung. Bakteri ini dapat

menginfeksi lambung sejak anak-anak dan menyebabkan

penyakit lambung kronis. Bahkan diperkirakan lebih dari 50%

penduduk dunia terinfeksi bakteri ini sejak kecil. Jika

dibiarkan, akan menimbulkan masalah sepanjang hidup

(Soemoharjo, 2007). Menurut Perkumpulan Gastroenterologi

Indonesia (PGI) dan Kelompok Studi Helicobacter Pylori

Indonesia (KSHPI) tahun 2001, menyatakan diperkirakan

20% dari penduduk Negara Indonesia telah terinfeksi oleh H.

Pylori (Daldiyono, 2004). Penemuan infeksi Helicobacter

pylori ini mungkin berdampak pada tingginya kejadian

gastritis, pada beberapa daerah di Indonesia menunjukkan

angka kejadian gastritis yang cukup tinggi.

Gejala yang umum terjadi pada penderita gastritis adalah

rasa tidak nyaman pada perut, perut kembung, sakit kepala

dan mual yang dapat menggangu aktivitas sehari-hari, rasa

tak nyaman di epigastrium, nausea, muntah, perih atau sakit

seperti terbakar pada perut bagian atas yang dapat menjadi

lebih baik atau lebih buruk ketika makan, hilang selera

makan, bersendawa, dan kembung. Dapat pula disertai

demam, menggigil (kedinginan), cegukan (hiccups).

Page 3: Artikel Gastritis 3

Bila penyakit gastritis ini terus dibiarkan, akan berakibat

semakin parah dan akhirnya asam lambung akan membuat

luka-luka (ulkus) yang dikenal dengan tukak lambung. Bahkan

bisa juga disertai muntah darah (Arifianto, 2009). Menurut

penelitian Surya dan Marshall pada tahun 2007 hingga 2008

mengatakan gastritis yang tidak ditangani dengan tepat akan

menimbulkan komplikasi yang mengarah kepada keparahan

yaitu kanker lambung dan peptic ulcer.

1.2      Rumusan Masalah

1.    Apa yang dimaksud dengan gastritis ?

2.    Bagaimana penyebab dari gastritis ?

3.    Apa gejala yang ditimbulkan dari gastritis ?

4.    Pengobatan apa yang dilakukan untuk penyakit gastritis ?

5.    Pencegahan yang bagaimana yang dapat dilakukan sebagai

tindakan preventif ?

1.3      Tujuan Penulisan

1.    Untuk mengetahui definisi dari gastritis

Page 4: Artikel Gastritis 3

2.    Untuk mengetahui penyebab terjadinya peradangan lambung

(gastritis)

3.    Untuk mengetahui gejala-gejala dari gastritis

4.    Untuk mengetahui pengobatan yang dapat dilakukan untuk

penderita gastritis

5.    Untuk mengetahui tindakan preventif dari gastritis tersebut.

BAB II

PEMBAHASAN

2.1      Definisi Gastritis

Gastritis atau lebih dikenal sebagai maag berasal dari

bahasa yunani yaitu gastro, yang berarti perut/lambung

dan itis yang berarti inflamasi/peradangan. Gastritis bukan

merupakan penyakit tunggal, tetapi terbentuk dari beberapa

kondisi yang kesemuanya itu mengakibatkan peradangan

pada lambung. Biasanya, peradangan tersebut merupakan

akibat dari infeksi oleh bakteri yang sama dengan bakteri

yang dapat mengakibatkan borok di lambung

Page 5: Artikel Gastritis 3

yaitu Helicobacter pylori. Tetapi faktor-faktor lain seperti

trauma fisik dan pemakaian secara terus menerus beberapa

obat penghilang sakit dapat juga menyebabkan gastritis.

Secara histologis dapat dibuktikan dengan  inflamasi sel-

sel radang pada daerah tersebut didasarkan pada manifestasi

klinis dapat  dibagi menjadi akut dan kronik (Hirlan, 2001 :

127).

Pada beberapa kasus, gastritis dapat menyebabkan

terjadinya borok (ulcer) dan dapat meningkatkan resiko dari

kanker lambung. Akan tetapi bagi banyak

orang, gastritis bukanlah penyakit yang serius dan dapat

segera membaik dengan pengobatan.

Gastritis merupakan gangguan yang sering terjadi dengan

karakteristik adanya anorexia, rasa penuh, dan tidak enak

pada epigastrium, nausea, muntah.

Secara umum definisi gastritis ialah inflamasi pada

dinding lambung terutama pada mukosa dan submukosa

lambung. Gastritis merupakan gangguan yang paling sering

ditemui diklinik karena diagnosisnya hanya berdasarkan

gejala klinis.

Page 6: Artikel Gastritis 3

Jenis-jenis Gastritis

a.         Gastritis  Akut

Gastritis akut adalah inflamasi akut pada sebagian besar

kasus merupakan penyakit yang ringan dan sembuh

sempurna (Hirlan,2001:127). Gastritis akut adalah inflamasi

mukosa lambung akibat diit  sembrono (Brunner dan

Suddarth,2001: 1062). Sedangkan menurut Silvia.A. Price

dan M. Wilson (1995) Gastritis superfisial akut merupakan

penyakit yang biasa ditemukan biasanya jinak dan dapat

sembuh sendiri merupakan respon mukosa lambung terhadap

berbagai iritan  lokal.

b.         Gastritis Kronik

Gastritis kronik adalah inflamasi lambung yang lama yang

dapat disebabkan oleh ulkus benigna atau maligna dari

lambung atau oleh bakteri Helicobacter pylory.  (Brunner dan

Suddart 2001 : 1062). Sedangkan menurut Hirlan (2001;127),

bahwa  Gastritis  kronik apabila infiltrasi sel-sel radang yang

terjadi pada lamina ploria dan daerah intra epitel terutama

terdiri atas sel-sel radang kronik, yaitu limfosit dan sel-sel

plasma.

Page 7: Artikel Gastritis 3

2.2      Penyebab Gastritis

Lambung adalah sebuah kantung otot yang kosong,

terletak pada bagian kiri atas perut tepat dibawah tulang iga.

Lambung orang dewasa mempunyai panjang berkisar antara

10 inchi dan dapat mengembang untuk menampung makanan

atau minuman sebanyak 1 gallon. Bila lambung dalam

keadaan kosong, maka ia akan melipat, mirip seperti sebuah

akordion. Ketika lambung mulai terisi dan mengembang,

lipatan-lipatan tersebut secara bertahap membuka.

Lambung memproses dan menyimpan makanan dan

secara bertahap melepaskannya ke dalam usus kecil. Ketika

makanan masuk ke dalam esophagus, sebuah cincin otot

yang berada pada sambungan antara esophagus dan

lambung (esophageal sphincter) akan membuka dan

membiarkan makanan masuk ke lambung. Setelah masuk ke

lambung cincin ini menutup. Dinding lambung terdiri dari

lapisan-lapisan otot yang kuat. Ketika makanan berada di

lambung, dinding lambung akan mulai menghancurkan

makanan tersebut. Pada saat yang sama, kelenjar-kelenjar

yang berada di mukosa pada dinding lambung mulai

mengeluarkan cairan lambung (termasuk enzim-enzim dan

Page 8: Artikel Gastritis 3

asam lambung) untuk lebih menghancurkan makanan

tersebut.

Salah satu komponen cairan lambung adalah asam

hidroklorida. Asam ini sangat korosif sehingga paku besi pun

dapat larut dalam cairan ini. Dinding lambung dilindungi oleh

mukosa-mukosa bicarbonate (sebuah lapisan penyangga

yang mengeluarkan ion bicarbonate secara regular sehingga

menyeimbangkan keasaman dalam lambung) sehingga

terhindar dari sifat korosif asam hidroklorida.

Gastritis biasanya terjadi ketika mekanisme pelindung ini

kewalahan dan mengakibatkan rusak dan meradangnya

dinding lambung.

Beberapa penyebab yang dapat mengakibatkan

terjadinya gastritis antara lain :

a)         Infeksi bakteri

          Sebagian besar populasi di dunia terinfeksi oleh

bakteri H. Pylori yang hidup di bagian dalam lapisan mukosa

yang melapisi dinding lambung. Walaupun tidak sepenuhnya

dimengerti bagaimana bakteri tersebut dapat ditularkan,

namun diperkirakan penularan tersebut terjadi melalui jalur

Page 9: Artikel Gastritis 3

oral atau akibat memakan makanan atau minuman yang

terkontaminasi oleh bakteri ini. Infeksi H. pylori sering terjadi

pada masa kanak-kanak dan dapat bertahan seumur hidup

jika tidak dilakukan perawatan. Infeksi H. pylori ini sekarang

diketahui sebagai penyebab utama terjadinya peptic ulcer dan

penyebab tersering terjadinya gastritis. Infeksi dalam jangka

waktu yang lama akan menyebabkan peradangan menyebar

yang kemudian mengakibatkan perubahan pada lapisan

pelindung dinding lambung. Salah satu perubahan itu

adalah atrophic gastritis, sebuah keadaan dimana kelenjar-

kelenjar penghasil asam lambung secara perlahan rusak.

Peneliti menyimpulkan bahwa tingkat asam lambung yang

rendah dapat mengakibatkan racun-racun yang dihasilkan

oleh kanker tidak dapat dihancurkan atau dikeluarkan secara

sempurna dari lambung sehingga meningkatkan resiko

(tingkat bahaya) dari kanker lambung. Tapi sebagian besar

orang yang terkena infeksi H. pylori kronis tidak mempunyai

kanker dan tidak mempunyai gejala gastritis, hal ini

mengindikasikan bahwa ada penyebab lain yang membuat

sebagian orang rentan terhadap bakteri ini sedangkan yang

lain tidak.

b)        Pemakaian obat penghilang nyeri secara terus menerus

          Obat analgesik anti inflamasi nonsteroid (AINS) seperti

aspirin, ibuprofen dan naproxen dapat menyebabkan

Page 10: Artikel Gastritis 3

peradangan pada lambung dengan cara mengurangi

prostaglandin yang bertugas melindungi dinding lambung.

Jika pemakaian obat - obat tersebut hanya sesekali maka

kemungkinan terjadinya masalah lambung akan kecil. Tapi

jika pemakaiannya dilakukan secara terus menerus atau

pemakaian yang berlebihan dapat

mengakibatkan gastritis dan peptic ulcer.

c)         Penggunaan alkohol secara berlebihan

          Alkohol dapat mengiritasi dan mengikis mukosa pada

dinding lambung dan membuat dinding lambung lebih rentan

terhadap asam lambung walaupun pada kondisi normal.

d)        Penggunaan kokain

          Kokain dapat merusak lambung dan menyebabkan

pendarahan dan gastritis.

e)         Stress fisik

          Stress fisik akibat pembedahan besar, luka trauma,

luka bakar atau infeksi berat dapat menyebabkan gastritis dan

juga borok serta pendarahan pada lambung.

f)          Kelainan autoimmune

          Autoimmune atrophic gastritis terjadi ketika sistem

kekebalan tubuh menyerang sel-sel sehat yang berada dalam

dinding lambung. Hal ini mengakibatkan peradangan dan

Page 11: Artikel Gastritis 3

secara bertahap menipiskan dinding

lambung, menghancurkan kelenjar-kelenjar penghasil asam

lambung dan menganggu produksi faktor intrinsic (yaitu

sebuah zat yang membantu tubuh mengabsorbsi vitamin B-

12). Kekurangan B-12, akhirnya, dapat

mengakibatkan pernicious anemia, sebuah kondisi serius

yang jika tidak dirawat dapat mempengaruhi seluruh sistem

dalam tubuh. Autoimmune atrophic gastritis terjadi terutama

pada orang tua.

g)        Faktor-faktor lain

          Gastritis sering juga dikaitkan dengan konsisi

kesehatan lainnya seperti HIV/AIDS, infeksi oleh parasit, dan

gagal hati atau ginjal.

  

2.3      Gejala Gastritis

Walaupun banyak kondisi yang dapat

menyebabkan gastritis, gejala dan tanda–tanda penyakit ini

sama antara satu dengan yang lainnya. Gejala-gejala

tersebut antara lain :

a)         Perih atau sakit seperti terbakar pada perut bagian atas yang

dapat menjadi lebih baik atau lebih buruk ketika makan

b)         Mual

Page 12: Artikel Gastritis 3

c)         Muntah

d)         Kehilangan selera

e)         Kembung

f)          Terasa penuh pada perut bagian atas setelah makan

g)         Kehilangan berat badan

Gastritis yang terjadi tiba – tiba (akut) biasanya

mempunyai gejala mual dan sakit pada perut bagian

atas, sedangkan gastritis kronis yang berkembang secara

bertahap biasanya mempunyai gejala seperti sakit yang

ringan pada perut bagian atas dan terasa penuh atau

kehilangan selera. Bagi sebagian orang, gastritis kronis tidak

menyebabkan apapun.

Kadang, gastritis dapat menyebabkan pendarahan pada

lambung, tapi hal ini jarang menjadi parah kecuali bila pada

saat yang sama juga terjadi borok pada lambung.

Pendarahan pada lambung dapat menyebabkan muntah

darah atau terdapat darah pada feces dan memerlukan

perawatan segera.

2.4      Pengobatan Gastritis

Page 13: Artikel Gastritis 3

Hampir setiap orang pernah mengalami penyakit

pencernaan dan iritasi lambung. Dalam banyak kasus, terjadi

hanya sebentar dan tidak membutuhkan perawatan medis.

Tapi jika terdapat gejala-gejala gastritis yang terjadi secara

terus menerus selama seminggu atau lebih, segera temui

dokter. Dan pastikan untuk menginformasikan semua yang

anda rasakan terutama bila anda merasakan sakit setelah

meminum obat-obat bebas seperti aspirin atau yang lainnya.

Jika terjadi muntah darah atau terdapat darah dalam

feces, segera temui dokter untuk menemukan penyebabnya.

Terapi

Terapi gastritis sangat bergantung pada penyebab

spesifiknya dan mungkin memerlukan perubahan dalam gaya

hidup, pengobatan atau, dalam kasus yang jarang,

pembedahan untuk mengobatinya.

Terapi terhadap asam lambung

Asam lambung mengiritasi jaringan yang meradang

dalam lambung dan menyebabkan sakit dan peradangan

yang lebih parah. Itulah sebabnya, bagi sebagian besar

tipe gastritis, terapinya melibatkan obat-obat yang

mengurangi atau menetralkan asam lambung seperti :

Page 14: Artikel Gastritis 3

a.         Anatsida. Antasida merupakan obat bebas yang dapat

berbentuk cairan atau tablet dan merupakan obat yang umum

dipakai untuk mengatasi gastritis ringan. Antasida menetralisir

asam lambung dan dapat menghilangkan rasa sakit akibat

asam lambung dengan cepat.

b.         Penghambat asam. Ketika antasida sudah tidak dapat lagi

mengatasi rasa sakit tersebut, dokter kemungkinan akan

merekomendasikan obat seperti cimetidin, ranitidin, nizatidin

atau famotidin untuk mengurangi jumlah asam lambung yang

diproduksi.

c.         Penghambat pompa proton. Cara yang lebih efektif untuk

mengurangi asam lambung adalah dengan cara menutup

“pompa” asam dalam sel-sel lambung penghasil asam.

Penghambat pompa proton mengurangi asam dengan cara

menutup kerja dari “pompa-pompa” ini. Yang termasuk obat

golongan ini adalah omeprazole, lansoprazole, rabeprazole

dan esomeprazole. Obat-obat golongan ini juga menghambat

kerja H. pylori.

d.         Cytoprotective agents. Obat-obat golongan ini membantu

untuk melindungi jaringan-jaringan yang melapisi lambung

dan usus kecil. Yang termasuk ke dalamnya adalah sucraflate

dan misoprostol. Jika meminum obat-obat AINS secara

teratur (karena suatu sebab), dokter biasanya menganjurkan

untuk meminum obat-obat golongan ini. Cytoprotective

Page 15: Artikel Gastritis 3

agents yang lainnya adalah bismuth subsalicylate yang juga

menghambat aktivitas H. pylori.

Terapi terhadap H. Pylori

Terdapat beberapa regimen dalam mengatasi infeksi H.

pylori. Yang paling sering digunakan adalah kombinasi dari

antibiotik dan penghambat pompa proton. Terkadang

ditambahkan pula bismuth subsalycilate. Antibiotik berfungsi

untuk membunuh bakteri, penghambat pompa proton

berfungsi untuk meringankan rasa sakit, mual,

menyembuhkan inflamasi dan meningkatkan efektifitas

antibiotik.

Terapi terhadap infeksi H. pylori tidak selalu berhasil,

kecepatan untuk membunuh H. pylori sangat beragam,

bergantung pada regimen yang digunakan. Akan tetapi

kombinasi dari tiga obat tampaknya lebih efektif daripada

kombinasi dua obat. Terapi dalam jangka waktu yang lama

(terapi selama 2 minggu dibandingkan dengan 10 hari) juga

tampaknya meningkatkan efektifitas.

Untuk memastikan H. pylori sudah hilang, dapat dilakukan

pemeriksaan kembali setelah terapi dilaksanakan.

Pemeriksaan pernapasan dan pemeriksaan feces adalah dua

Page 16: Artikel Gastritis 3

jenis pemeriksaan yang sering dipakai untuk memastikan

sudah tidak adanya H. pylori. Pemeriksaan darah akan

menunjukkan hasil yang positif selama beberapa bulan atau

bahkan lebih walaupun pada kenyataanya bakteri tersebut

sudah hilang

2.5      Pencegahan Gastritis

Walaupun infeksi H. pylori tidak dapat selalu dicegah,

berikut beberapa saran untuk dapat mengurangi resiko

terkena gastritis :

a.         Makan secara benar. Hindari makanan yang dapat

mengiritasi terutama makanan yang pedas, asam, gorengan

atau berlemak. Yang sama pentingnya dengan pemilihan

jenis makanan yang tepat bagi kesehatan adalah bagaimana

cara memakannya. Makanlah dengan jumlah yang cukup,

pada waktunya dan lakukan dengan santai.

b.         Hindari alkohol. Penggunaan alkohol dapat mengiritasi dan

mengikis lapisan mukosa dalam lambung dan dapat

mengakibatkan peradangan dan pendarahan.

c.         Jangan merokok. Merokok mengganggu kerja lapisan

pelindung lambung, membuat lambung lebih rentan

Page 17: Artikel Gastritis 3

terhadap gastritis dan borok. Merokok juga meningkatkan

asam lambung, sehingga menunda penyembuhan lambung

dan merupakan penyebab utama terjadinya kanker lambung.

Tetapi, untuk dapat berhenti merokok tidaklah mudah,

terutama bagi perokok berat. Konsultasikan dengan dokter

mengenai metode yang dapat membantu untuk berhenti

merokok.

d.         Lakukan olahraga secara teratur. Aerobik dapat

meningkatkan kecepatan pernapasan dan jantung, juga dapat

menstimulasi aktifitas otot usus sehingga membantu

mengeluarkan limbah makanan dari usus secara lebih cepat.

e.         Kendalikan stress. Stress meningkatkan resiko serangan

jantung dan stroke, menurunkan sistem kekebalan tubuh dan

dapat memicu terjadinya permasalahan kulit. Stress juga

meningkatkan produksi asam lambung dan melambatkan

kecepatan pencernaan. Karena stress bagi sebagian orang

tidak dapat dihindari, maka kuncinya adalah

mengendalikannya secara efektif dengan cara diet yang

bernutrisi, istirahat yang cukup, olahraga teratur dan relaksasi

yang cukup.

f.          Ganti obat penghilang nyeri. Jika dimungkinkan, hindari

penggunaan AINS, obat-obat golongan ini akan

menyebabkan terjadinya peradangan dan akan membuat

Page 18: Artikel Gastritis 3

peradangan yang sudah ada menjadi lebih parah. Ganti

dengan penghilang nyeri yang mengandung acetaminophen.

g.         Ikuti rekomendasi dokter.

BAB III

PENUTUP

3.1    Kesimpulan

Gastritis atau lebih dikenal sebagai magh berasal dari

bahasa yunani yaitu gastro, yang berarti perut/lambung

dan itis yang berarti inflamasi/peradangan. Gastritis bukan

merupakan penyakit tunggal, tetapi terbentuk dari beberapa

kondisi yang kesemuanya itu mengakibatkan peradangan

pada lambung. Biasanya, peradangan tersebut merupakan

akibat dari infeksi oleh bakteri yang sama dengan bakteri

yang dapat mengakibatkan borok di lambung

yaitu Helicobacter pylori.

Gastritis biasanya terjadi ketika mekanisme pelindung ini

kewalahan dan mengakibatkan rusak dan meradangnya

dinding lambung. Gastritis yang terjadi tiba-tiba (akut)

biasanya mempunyai gejala mual dan sakit pada perut bagian

atas, sedangkan gastritis kronis yang berkembang secara

Page 19: Artikel Gastritis 3

bertahap biasanya mempunyai gejala seperti sakit yang

ringan pada perut bagian atas dan terasa penuh atau

kehilangan selera. Bagi sebagian orang, gastritis kronis tidak

menyebabkan apapun.

Pada gastritis akut zat iritasi yang masuk ke dalam

lambung akan mengiritasi mukosa lambung. Sedangkan pada

gastritis kronik disebabkan oleh bakteri gram negatif

Helicobacter pylori. Bakteri patogen ini (helicobacter pylori)

menginfeksi tubuh seseorang melalui oral, dan paling sering

ditularkan dari ibu ke bayi tanpa ada penampakan gejala

(asimptomatik).

3.2     Saran

Diharapkan kita dapat menjaga lambung kita dari

makanan dan  minuman yang masuk ke tubuh agar tidak

terinfeksi oleh bakteri Helicobacter pylori. Penyebab yang lain

yang dapat menimbulkan gastritis adalah stres fisik, bila stres

meningkat maka produksi HCL (asam lambung) yang

mengakibatkan pH dalam lambung menjadi asam sehingga

dapat merusak lapisan lambung, oleh karena itu disarankan

untuk tidak menyepelekan stres tersebut.

Page 20: Artikel Gastritis 3

Dengan penjabaran mengenai pencegahan gastritis,

diharapkan kita lebih berhati-hati terhadap makanan maupun

faktor lain yang menyebabkan resiko infeksi pada lapisan

lambung.

 

DAFTAR PUSTAKA

http://lecturef.wordpress.com/2011/03/23/gastritis/, diakses 12

Mei 2013

Guyton, AC dan Hall. 1997. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran.

Ed: ke-9 . Jakarta:

EGC.Price dan Wilson. 2006. Patofisiologi Konsep Klinis

Proses-Proses

Penyakit. Ed: Ke-6. Jakarta: EGC.